PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENERAPKAN METODE GUIDED NOTE TAKING PADA SISWA KELAS IV SD Peningkatan hasil belajar ips dengan menerapkan Metode guided note taking pada siswa kelas iv sd Negeri 03 jatipuro kabupaten karanganyar Tahun pelajaran 201
0
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENERAPKAN
METODE GUIDED NOTE TAKING PADA SISWA KELAS IV SD
NEGERI 03 JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
NASKAH PUBLIKASI
Disusun sebagai persyaratan
Guna mencapai Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Diajukan Oleh:
AGUNG WAHYU PURNOMO
NIM : A510081078
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENERAPKAN
METODE GUIDED NOTE TAKING PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI 03 JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Agung Wahyu Purnomo
A510081078
Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar
IPS melalui penerapan metode Guided Note Taking pada siswa kelas IV SD Negeri
03 Jatipuro tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Subjek
dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro tahun
pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa. Objek penelitian ini adalah
pembelajaran IPS materi Koperasi. Data dikumpulkan melalui metode observasi,
wawancara, dokumentasi, dan tes tertulis. Rancangan penelitian tindakan yang
dipilih yaitu model siklus terdiri dari dua siklus. Setiap siklus meliputi unsur
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (observing) dan refleksi
(reflecting). Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif
mempunyai empat buah komponen pokok yaitu pengumpulan data, reduksi data,
sajian data dan penarikan kesimpulan. Indikator pencapaian dalam penelitian ini
adalah 85% siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro memperoleh nilai IPS memenuhi
KKM yaitu nilai ≥ 70.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar IPS melalui penerapan metode pembelajaran Guided Note Taking pada
siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro tahun pelajaran 2011/2012 dengan
persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I 68% dan meningkat serta
mencapai hasil optimal pada siklus II sebesar 92%.
Kata kunci : guided note taking, hasil belajar siswa, metode pembelajaran
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses dan hasil. Sebagai suatu proses,
pendidikan merupakan serangkaian kegiatan yang sistematis diarahkan terhadap
2
perubahan tingkah laku siswa yang tercermin dalam pengetahuan, sikap dan tingkah
laku yang berlangsung di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan mencakup kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih. Kegiatan
tersebut dilaksanakan sebagai suatu usaha untuk mentransformasikan nilai-nilai.
Dalam pelaksanaannya ketiga kegiatan tadi harus berjalan secara serempak dan
terpadu, berkelanjutan, serta serasi dengan perkembangan anak didik serta
lingkungan hidupnya (Munib 2004: 29).
Tercapainya tujuan pendidikan nasional di atas dapat dilihat dari prestasi
atau hasil belajar yang didapat oleh peserta didik. Hasil belajar yang baik
dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam diri peserta didik maupun faktorfaktor lain di luar peserta didik. Antara lain kegiatan pembelajaran di kelas sangat
berpengaruh
dalam
tercapainya
prestasi
belajar
yang
baik.
Perwujudan
pembelajaran yang baik dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Dapat disimpulkan semakin tinggi aktivitas belajar siswa akan
semakin tinggi pula prestasi belajar.
Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan
dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Dalam proses pembelajaran, komponen
utama adalah guru dan siswa. Agar proses pembelajaran berhasil, guru harus
membimbing siswa. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang
tepat, karena metode pembelajaran merupakan sarana interaksi antara guru dan
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Guru mempunyai peranan yang penting dalam mewujudkan tercapainya
tujuan pembelajaran. Seorang guru bukan hanya memberikan pengetahuan kepada
siswa, namun guru harus mampu menciptakan kondisi dan situasi yang
memungkinkan pembelajaran berlangsung secara aktif, salah satunya dengan
memperhatikan metode pembelajaran yang digunakan. Penggunaan metode
3
pembelajaran yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, kurang mampu
memecahkan masalah, dan monoton sehingga siswa kurang termotivasi untuk
belajar. Kebosanan siswa dalam belajar menyebabkan siswa lebih banyak pasif dan
kurang terlibat dalam proses belajar mengajar.
Berkaitan
dengan
permasalahan
tersebut,
ditemukan
beberapa
permasalahan yang terjadi di SD Negeri 03 Jatipuro bahwa selama proses
pembelajaran IPS guru masih mendominasi atau terkesan menguasai proses
pembelajaran, metode yang digunakan masih konvensional, guru terkesan lebih
menguasai pembelajaran sehingga siswa menganggap bahwa IPS mata pelajaran
yang sulit, sehingga hasil belajar IPS rendah. Hal itu ditandai dengan ketuntasan
belajar siswa hanya ada 10 siswa yang dinyatakan tuntas belajar, sedangkan yang
belum tuntas sebanyak 15 siswa. Jika diprosentasekan hanya 40% siswa tuntas
belajar dan 60% siswa belum tuntas belajar dari 25 siswa kelas IV SD Negeri 03
Jatipuro.
Upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam
proses pembelajaran IPS di SD Negeri 03 Jatipuro tersebut diperlukan penerapan
metode pembelajaran yang dapat mengembangkan pembelajaran yang ada. Salah
satu metode yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran guided note taking.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti memilih judul penelitian:
“Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Menerapkan Metode Guided Note Taking
pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro Kabupaten Karanganyar Tahun
Pelajaran 2011/2012”.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 3) ”Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) adalah suatu tindakan yang dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran
dalam sebuah kelas secara sengaja dimunculkan dan secara bersama”. Pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif, sebab dalam melakukan
4
tindakan kepada subyek penelitian, yang sangat diutamakan adalah mengungkap
makna, yaitu makna dan dan proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan
hasil belajar siswa melalui tindakan yang dilakukan. PTK merupakan studi yang
sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam
pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut.
Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus
terdiri dari empat tahap yaitu:
1. Perencanaan tindakan (Planning),
2. Pelaksanaan tindakan (Acting),
3. Pengamatan (Observing), dan
4. Refleksi (Reflecting).
Tempat penelitian ini adalah di SD Negeri 03 Jatipuro. SD Negeri 03
Jatipuro terletak di kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini akan
dilakukan pada bulan Januari - Mei 2011. Subjek dalam penelitian ini adalah guru
dan siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro tahun pelajaran 2011/2012. Sedangkan
objek penelitian ini adalah pembelajaran IPS kelas IV menggunakan metode guided
note taking pada materi Koperasi.
Data adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh peneliti sebagai
sumber penelitian. Data dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder:
1. Data primer
: data yang diperoleh melalui observasi langsung di lokasi
penelitian mengenai proses pembelajaran dengan metode guided note taking
untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro.
2. Data sekunder
: data yang diperoleh dari dokumen, referensi dan literatur,
serta arsip yang ada di ruang kelas.
Validitas adalah tingkat kesahihan atau keakuratan data yang telah
dikumpulkan yang akan dianalisis dan ditarik kesimpulan pada akhir penelitian.
Untuk menetapkan validitas data diperlukan teknik pemeriksaan data. Dalam
penelitian ini teknik pemeriksaan data menggunakan teknik trianggulasi data.
Teknik trianggulasi data yang digunakan adalah dengan membandingkan data dan
mengecek derajat kepercayaan suatu data atau informasi yang diperoleh melalui alat
5
yang tersedia dalam metode kualitatif (Moleong 2006: 35). Dalam penelitian ini
teknik validasi data menggunakan metode trianggulasi data dengan tujuan untuk
memberikan kebenaran, seta memperoleh kepercayaan terhadap data yang
digunakan. Teknik trianggulasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
trianggulasi data (sumber) dan trianggulasi metode.
1. Trianggulasi data (sumber) dilakukan dengan mengumpulkan data tentang
permasalahan dalam penelitian dari beberapa sumber data yang berbeda, yaitu
dari peneliti dan rekan kolaborasi.
2. Trianggulasi metode dilakukan dengan menggali data yang sama dengan metode
yang berbeda, seperti disinkronkan dengan hasil observasi atau dengan metode
tes.
Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif. Teknik
tersebut terdiri atas 4 komponen yang mencakup pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik analisis interaktif yang di
kembangkan oleh Miles dan Huberman dibagi menjadi 4 tahap, sebagai berikut:
1. Pengumpulan data, pengumpulan ini dilakukan dengan mencatat dan melihat
interaksi lisan serta tindakan antara guru dan siswa yang terjadi dalam proses
pembelajaran dengan cara mendokumentasikan.
2. Reduksi data, reduksi ini dilakukan dengan menyeleksi dan memilih data yang
kurang mendukung penelitian.
3. Penyajian / displai data, displai ini yang sudah terkumpul dikelompokkan dalam
beberapa bagian sesuai dengan jenis pemasalahan supaya mudah di mengerti.
Data yang ada dijabarkan dan ditafsirkan kemudian dibandingkan persamaan dan
perbedaaanya.
4. Penarikan kesimpulan, didasarkan reduksi data dan displai data berupa
perubahan yang terjadi setelah dilakukan tindakan berlangsung secara bertahap.
Kesimpulan sementara pada akhir siklus 1, kemudian kesimpulan akhir pada
siklus II, dan seterusnya sampai kesimpulan terakhir pada siklus akhir.
Indikator pencapaian dalam penelitian ini adalah 85% siswa kelas IV SD
Negeri 03 Jatipuro memperoleh nilai IPS memenuhi nilai KKM yaitu nilai ≥ 70.
6
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada kegiatan awal (pre-test), tes
siklus I dan Siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Hasil Pelaksanaan Pre-Test
Berdasarkan hasil pre-test siswa pada materi Koperasi, diketahui bahwa
ketuntasan belajar hanya mencapai persentase sebesar 56% atau hanya ada 14
siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro yang memperoleh nilai ≥ 70 (Nilai
KKM), 11 siswa lain mendapatkan nilai di bawah 70, sehingga belum mencapai
ketuntasan belajar yang diharapkan yaitu 85%. Untuk itu penelitian akan
dimulai pada siklus I dengan menerapkan metode pembelajaran guided note
taking dengan tujuan meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
2. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Berdasarkan hasil penelitian siklus I diketahui jumlah siswa yang memenuhi
KKM ada 17 siswa, masih ada 8 siswa yang mendapatkan nilai di bawah nilai
KKM yang ditetapkan yaitu 70. Hasil tersebut telah menunjukkan adanya
peningkatan dibandingkan nila pre-test siswa, namun ketuntasan belajar siswa
pada siklus I hanya mencapai 68% dan belum memenuhi indicator kinerja yang
ditetapkan (ketuntasan belajar siswa sekurang-kurangnya 85%), sehingga
penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya (siklus II). Kekurangan-kekurangan
dalam pembelajaran pada siklus I dapat digunakan sebagai masukan untuk
perbaikan pada pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya.
3. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Berdasarkan hasil observasi tampak bahwa kegiatan pembelajaran yang
dilakukan pada siklus II mengalami peningkatan dan mencapai hasil yang
signifikansesuai indicator yang telah ditetapkan. Hasil belajar siswa pada siklus
II telah memenuhi KKM, sehingga indicator kinerja penelitian yaitu sekurangkurangnya 85% siswa mencapai ketuntasan belajar dapat dicapai, oleh karena
itu penelitian berhenti pada siklus II. Ringkasan hasil penelitian pada kondisi
awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel dan histogram berikut ini:
7
Tabel 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
No. Siswa
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
1.
75
75
75
2.
70
70
80
3.
70
75
75
4.
45
60
70
5.
65
70
80
6.
70
65
65
7.
50
75
85
8.
70
70
75
9.
70
80
80
10.
55
55
60
11.
70
75
85
12.
70
70
75
13.
55
55
70
14.
70
70
75
15.
45
60
70
16.
70
75
80
17.
70
75
85
18.
65
70
70
19.
70
75
80
20.
65
65
75
21.
60
80
70
22.
55
65
80
23.
75
75
80
24.
55
65
70
25.
70
70
85
8
Gambar 1. Histogram Peningkatan Hasil Belajar Siswa
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Pre-TestSiklus I
Siklus II
Berdasarkan histogram di atas dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil
belajar siswa pada pre-test, meningkat pada siklus I, dan meningkat pada siklus II.
Pada hasil belajar siswa siklus II telah tercapai indicator pencapaian dengan
perolehan ketuntasan belajar 92% sehingga penelitian berhenti pada siklus II.
Penerapan metode pembelajaran interaktif dengan metode guided note taking dalam
penelitian ini dilakukan ini sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS
siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro pada materi Koperasi. Melalui penerapan
metode pembelajaran guided note taking diharapkan siswa akan lebih aktif dan
lebih bersungguh-sungguh dalam pembelajaran IPS serta lebih mudah dalam
memahami materi Koperasi sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Sebelum melakukan penelitian terlebuh dahulu mengadakan kegiatan pre
tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Berdasarkan hasil pre tes diketahui
persentase ketuntasan belajar siswa baru mencapai 56%, kemudian setelah
dilakukan analisis hasil penelitian siklus I hasil belajar siswa meningkat menjadi
68%. Kemudian siklus II dilakukan karena pada siklus I hasil belajar siswa belum
mencapai indicator ketuntasan yaitu 85%, sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus
II. Berdasarkan hasil penelitian siklus II ternyata penelitian dapat berhasil dengan
persentase 92%. Sehingga penelitian berhenti pada siklus II dengan pencapaian
9
indicator ketuntasan siswa sebesar 92%. Hal ini membuktikan bahwa metode
guided note taking terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Menurut Agus Suprijono (2010: 21), metode guided note taking merupakan
strategi yang menggunakan pendekatan pembelajaran akitf (active learning).
Pembelajaran aktif (active learning) adalah segala bentuk pembelajaran yang
memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri
baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru dalam proses
pembelajaran tersebut. Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik,
sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai
dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif
(active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar
tetap tertuju pada proses pembelajaran.
Metode guided note taking adalah suatu metode yang digunakan dalam
proses pembelajaran dengan cara guru menyiapkan bagan/skema atau yang lain
yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan-catatan sesuai materi yang
telah disampaikan. Ada banyak bentuk atau pola yang dapat dilakukan untuk
strategi ini salah satunya yang paling sederhana adalah mengisi titik-titik
(Silberman, 2009: 108). Sehingga berdasarkan beberapa tinjauan di atas dapat
dikatakan bahwa hasil penelitian ini relevan dengan pendapat beberapa para ahli
tersebut. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan
bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi: “Penerapan metode pembelajaran
Guided Note Taking dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD
Negeri 03 Jatipuro tahun pelajaran 2011/2012” telah terbukti kebenarannya.
10
SIMPULAN
Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan persentase ketuntasan belajar
siswa mencapai 68%, kemudian meningkat pada siklus II di mana ketuntasan
belajar siswa pada siklus II sebesar 92%. Hasil tersebut telah memenuhi indicator
pencapaian penelitian di mana sekurang-kurangnya persentase ketuntasan belajar
siswa mencapai 85%. Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang dirumuskan “Penerapan metode pembelajaran
Guided Note Taking dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD
Negeri 03 Jatipuro tahun pelajaran 2011/2012” dapat diterima kebenarannya.
DAFTAR PUSTAKA
Agus suprijono. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta. Pustaka Media.
Arikunto, S. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Rineka Cipta.
Catharina Tri Anni. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: Universitas Negeri Semarang
Press.
Darsono. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sekolah Dasar Model Silabus Kelas V. Jakarta: Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Depdikbud. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Semarang: Aneka Ilmu.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djalal Fuadi dan Sriyono. 2011. Bidang Studi IPS Sekolah Dasar. Departemen
Pendidikan Nasional UMS Panitia Sertifikasi Guru Rayon 41 Surakarta.
11
Hamalik Oemar. 2006. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: Bumi Aksara.
Isnaini. 2010. Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V dengan Pembelajaran
Guided Note Taking di SD N 2 Malang. Skripsi Universitas Negeri Malang.
Moleong, L.J. (2001).
Rosydakarya.
Metologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
Remaja
Mulyo Asih. 2007. Penerapan Guided Note Taking dengan Alat Peraga untuk
Meningkatkan Konsentrasi Belajar Matematika Siswa. Skripsi UMS.
Munib, A. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri
Semarang Press.
Nana Sudjana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algensindo.
Patilima, H. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Rumiasih. 2011. Penerapan Strategi Pembelajaran Guided Note Taking dengan
Media Torso untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD
Negeri 03 Kartasura. Skripsi UNS.
Slameto.2002. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENERAPKAN
METODE GUIDED NOTE TAKING PADA SISWA KELAS IV SD
NEGERI 03 JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
NASKAH PUBLIKASI
Disusun sebagai persyaratan
Guna mencapai Sarjana S-1
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Diajukan Oleh:
AGUNG WAHYU PURNOMO
NIM : A510081078
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
1
ABSTRAK
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENERAPKAN
METODE GUIDED NOTE TAKING PADA SISWA KELAS IV
SD NEGERI 03 JATIPURO KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Agung Wahyu Purnomo
A510081078
Abstrak: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar
IPS melalui penerapan metode Guided Note Taking pada siswa kelas IV SD Negeri
03 Jatipuro tahun pelajaran 2011/2012.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas. Subjek
dari penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro tahun
pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa. Objek penelitian ini adalah
pembelajaran IPS materi Koperasi. Data dikumpulkan melalui metode observasi,
wawancara, dokumentasi, dan tes tertulis. Rancangan penelitian tindakan yang
dipilih yaitu model siklus terdiri dari dua siklus. Setiap siklus meliputi unsur
perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), observasi (observing) dan refleksi
(reflecting). Analisis data yang digunakan adalah model analisis interaktif
mempunyai empat buah komponen pokok yaitu pengumpulan data, reduksi data,
sajian data dan penarikan kesimpulan. Indikator pencapaian dalam penelitian ini
adalah 85% siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro memperoleh nilai IPS memenuhi
KKM yaitu nilai ≥ 70.
Berdasarkan hasil analisis data penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil
belajar IPS melalui penerapan metode pembelajaran Guided Note Taking pada
siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro tahun pelajaran 2011/2012 dengan
persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I 68% dan meningkat serta
mencapai hasil optimal pada siklus II sebesar 92%.
Kata kunci : guided note taking, hasil belajar siswa, metode pembelajaran
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan suatu proses dan hasil. Sebagai suatu proses,
pendidikan merupakan serangkaian kegiatan yang sistematis diarahkan terhadap
2
perubahan tingkah laku siswa yang tercermin dalam pengetahuan, sikap dan tingkah
laku yang berlangsung di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pendidikan mencakup kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih. Kegiatan
tersebut dilaksanakan sebagai suatu usaha untuk mentransformasikan nilai-nilai.
Dalam pelaksanaannya ketiga kegiatan tadi harus berjalan secara serempak dan
terpadu, berkelanjutan, serta serasi dengan perkembangan anak didik serta
lingkungan hidupnya (Munib 2004: 29).
Tercapainya tujuan pendidikan nasional di atas dapat dilihat dari prestasi
atau hasil belajar yang didapat oleh peserta didik. Hasil belajar yang baik
dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari dalam diri peserta didik maupun faktorfaktor lain di luar peserta didik. Antara lain kegiatan pembelajaran di kelas sangat
berpengaruh
dalam
tercapainya
prestasi
belajar
yang
baik.
Perwujudan
pembelajaran yang baik dapat dilihat dari aktivitas belajar siswa dalam mengikuti
pembelajaran. Dapat disimpulkan semakin tinggi aktivitas belajar siswa akan
semakin tinggi pula prestasi belajar.
Keberhasilan proses pembelajaran merupakan hal utama yang didambakan
dalam melaksanakan pendidikan di sekolah. Dalam proses pembelajaran, komponen
utama adalah guru dan siswa. Agar proses pembelajaran berhasil, guru harus
membimbing siswa. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang
tepat, karena metode pembelajaran merupakan sarana interaksi antara guru dan
siswa dalam kegiatan pembelajaran.
Guru mempunyai peranan yang penting dalam mewujudkan tercapainya
tujuan pembelajaran. Seorang guru bukan hanya memberikan pengetahuan kepada
siswa, namun guru harus mampu menciptakan kondisi dan situasi yang
memungkinkan pembelajaran berlangsung secara aktif, salah satunya dengan
memperhatikan metode pembelajaran yang digunakan. Penggunaan metode
3
pembelajaran yang kurang tepat dapat menimbulkan kebosanan, kurang mampu
memecahkan masalah, dan monoton sehingga siswa kurang termotivasi untuk
belajar. Kebosanan siswa dalam belajar menyebabkan siswa lebih banyak pasif dan
kurang terlibat dalam proses belajar mengajar.
Berkaitan
dengan
permasalahan
tersebut,
ditemukan
beberapa
permasalahan yang terjadi di SD Negeri 03 Jatipuro bahwa selama proses
pembelajaran IPS guru masih mendominasi atau terkesan menguasai proses
pembelajaran, metode yang digunakan masih konvensional, guru terkesan lebih
menguasai pembelajaran sehingga siswa menganggap bahwa IPS mata pelajaran
yang sulit, sehingga hasil belajar IPS rendah. Hal itu ditandai dengan ketuntasan
belajar siswa hanya ada 10 siswa yang dinyatakan tuntas belajar, sedangkan yang
belum tuntas sebanyak 15 siswa. Jika diprosentasekan hanya 40% siswa tuntas
belajar dan 60% siswa belum tuntas belajar dari 25 siswa kelas IV SD Negeri 03
Jatipuro.
Upaya untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada dalam
proses pembelajaran IPS di SD Negeri 03 Jatipuro tersebut diperlukan penerapan
metode pembelajaran yang dapat mengembangkan pembelajaran yang ada. Salah
satu metode yang dapat digunakan adalah metode pembelajaran guided note taking.
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti memilih judul penelitian:
“Peningkatan Hasil Belajar IPS dengan Menerapkan Metode Guided Note Taking
pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro Kabupaten Karanganyar Tahun
Pelajaran 2011/2012”.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas (PTK). Menurut Suharsimi Arikunto (2007: 3) ”Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) adalah suatu tindakan yang dilakukan terhadap kegiatan pembelajaran
dalam sebuah kelas secara sengaja dimunculkan dan secara bersama”. Pendekatan
yang digunakan adalah pendekatan penelitian kualitatif, sebab dalam melakukan
4
tindakan kepada subyek penelitian, yang sangat diutamakan adalah mengungkap
makna, yaitu makna dan dan proses pembelajaran sebagai upaya meningkatkan
hasil belajar siswa melalui tindakan yang dilakukan. PTK merupakan studi yang
sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam
pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut.
Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari beberapa siklus. Setiap siklus
terdiri dari empat tahap yaitu:
1. Perencanaan tindakan (Planning),
2. Pelaksanaan tindakan (Acting),
3. Pengamatan (Observing), dan
4. Refleksi (Reflecting).
Tempat penelitian ini adalah di SD Negeri 03 Jatipuro. SD Negeri 03
Jatipuro terletak di kecamatan Jatipuro, Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini akan
dilakukan pada bulan Januari - Mei 2011. Subjek dalam penelitian ini adalah guru
dan siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro tahun pelajaran 2011/2012. Sedangkan
objek penelitian ini adalah pembelajaran IPS kelas IV menggunakan metode guided
note taking pada materi Koperasi.
Data adalah segala sesuatu yang dapat digunakan oleh peneliti sebagai
sumber penelitian. Data dikelompokkan menjadi data primer dan data sekunder:
1. Data primer
: data yang diperoleh melalui observasi langsung di lokasi
penelitian mengenai proses pembelajaran dengan metode guided note taking
untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro.
2. Data sekunder
: data yang diperoleh dari dokumen, referensi dan literatur,
serta arsip yang ada di ruang kelas.
Validitas adalah tingkat kesahihan atau keakuratan data yang telah
dikumpulkan yang akan dianalisis dan ditarik kesimpulan pada akhir penelitian.
Untuk menetapkan validitas data diperlukan teknik pemeriksaan data. Dalam
penelitian ini teknik pemeriksaan data menggunakan teknik trianggulasi data.
Teknik trianggulasi data yang digunakan adalah dengan membandingkan data dan
mengecek derajat kepercayaan suatu data atau informasi yang diperoleh melalui alat
5
yang tersedia dalam metode kualitatif (Moleong 2006: 35). Dalam penelitian ini
teknik validasi data menggunakan metode trianggulasi data dengan tujuan untuk
memberikan kebenaran, seta memperoleh kepercayaan terhadap data yang
digunakan. Teknik trianggulasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
trianggulasi data (sumber) dan trianggulasi metode.
1. Trianggulasi data (sumber) dilakukan dengan mengumpulkan data tentang
permasalahan dalam penelitian dari beberapa sumber data yang berbeda, yaitu
dari peneliti dan rekan kolaborasi.
2. Trianggulasi metode dilakukan dengan menggali data yang sama dengan metode
yang berbeda, seperti disinkronkan dengan hasil observasi atau dengan metode
tes.
Analisis data yang digunakan adalah teknik analisis interaktif. Teknik
tersebut terdiri atas 4 komponen yang mencakup pengumpulan data, reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Teknik analisis interaktif yang di
kembangkan oleh Miles dan Huberman dibagi menjadi 4 tahap, sebagai berikut:
1. Pengumpulan data, pengumpulan ini dilakukan dengan mencatat dan melihat
interaksi lisan serta tindakan antara guru dan siswa yang terjadi dalam proses
pembelajaran dengan cara mendokumentasikan.
2. Reduksi data, reduksi ini dilakukan dengan menyeleksi dan memilih data yang
kurang mendukung penelitian.
3. Penyajian / displai data, displai ini yang sudah terkumpul dikelompokkan dalam
beberapa bagian sesuai dengan jenis pemasalahan supaya mudah di mengerti.
Data yang ada dijabarkan dan ditafsirkan kemudian dibandingkan persamaan dan
perbedaaanya.
4. Penarikan kesimpulan, didasarkan reduksi data dan displai data berupa
perubahan yang terjadi setelah dilakukan tindakan berlangsung secara bertahap.
Kesimpulan sementara pada akhir siklus 1, kemudian kesimpulan akhir pada
siklus II, dan seterusnya sampai kesimpulan terakhir pada siklus akhir.
Indikator pencapaian dalam penelitian ini adalah 85% siswa kelas IV SD
Negeri 03 Jatipuro memperoleh nilai IPS memenuhi nilai KKM yaitu nilai ≥ 70.
6
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian yang telah dilakukan pada kegiatan awal (pre-test), tes
siklus I dan Siklus II dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Hasil Pelaksanaan Pre-Test
Berdasarkan hasil pre-test siswa pada materi Koperasi, diketahui bahwa
ketuntasan belajar hanya mencapai persentase sebesar 56% atau hanya ada 14
siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro yang memperoleh nilai ≥ 70 (Nilai
KKM), 11 siswa lain mendapatkan nilai di bawah 70, sehingga belum mencapai
ketuntasan belajar yang diharapkan yaitu 85%. Untuk itu penelitian akan
dimulai pada siklus I dengan menerapkan metode pembelajaran guided note
taking dengan tujuan meningkatkan hasil belajar IPS siswa.
2. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Berdasarkan hasil penelitian siklus I diketahui jumlah siswa yang memenuhi
KKM ada 17 siswa, masih ada 8 siswa yang mendapatkan nilai di bawah nilai
KKM yang ditetapkan yaitu 70. Hasil tersebut telah menunjukkan adanya
peningkatan dibandingkan nila pre-test siswa, namun ketuntasan belajar siswa
pada siklus I hanya mencapai 68% dan belum memenuhi indicator kinerja yang
ditetapkan (ketuntasan belajar siswa sekurang-kurangnya 85%), sehingga
penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya (siklus II). Kekurangan-kekurangan
dalam pembelajaran pada siklus I dapat digunakan sebagai masukan untuk
perbaikan pada pelaksanaan tindakan siklus selanjutnya.
3. Hasil Pelaksanaan Tindakan Siklus II
Berdasarkan hasil observasi tampak bahwa kegiatan pembelajaran yang
dilakukan pada siklus II mengalami peningkatan dan mencapai hasil yang
signifikansesuai indicator yang telah ditetapkan. Hasil belajar siswa pada siklus
II telah memenuhi KKM, sehingga indicator kinerja penelitian yaitu sekurangkurangnya 85% siswa mencapai ketuntasan belajar dapat dicapai, oleh karena
itu penelitian berhenti pada siklus II. Ringkasan hasil penelitian pada kondisi
awal, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada tabel dan histogram berikut ini:
7
Tabel 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa
No. Siswa
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
1.
75
75
75
2.
70
70
80
3.
70
75
75
4.
45
60
70
5.
65
70
80
6.
70
65
65
7.
50
75
85
8.
70
70
75
9.
70
80
80
10.
55
55
60
11.
70
75
85
12.
70
70
75
13.
55
55
70
14.
70
70
75
15.
45
60
70
16.
70
75
80
17.
70
75
85
18.
65
70
70
19.
70
75
80
20.
65
65
75
21.
60
80
70
22.
55
65
80
23.
75
75
80
24.
55
65
70
25.
70
70
85
8
Gambar 1. Histogram Peningkatan Hasil Belajar Siswa
100%
80%
60%
40%
20%
0%
Pre-TestSiklus I
Siklus II
Berdasarkan histogram di atas dapat dilihat bahwa ada peningkatan hasil
belajar siswa pada pre-test, meningkat pada siklus I, dan meningkat pada siklus II.
Pada hasil belajar siswa siklus II telah tercapai indicator pencapaian dengan
perolehan ketuntasan belajar 92% sehingga penelitian berhenti pada siklus II.
Penerapan metode pembelajaran interaktif dengan metode guided note taking dalam
penelitian ini dilakukan ini sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar IPS
siswa kelas IV SD Negeri 03 Jatipuro pada materi Koperasi. Melalui penerapan
metode pembelajaran guided note taking diharapkan siswa akan lebih aktif dan
lebih bersungguh-sungguh dalam pembelajaran IPS serta lebih mudah dalam
memahami materi Koperasi sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
Sebelum melakukan penelitian terlebuh dahulu mengadakan kegiatan pre
tes untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Berdasarkan hasil pre tes diketahui
persentase ketuntasan belajar siswa baru mencapai 56%, kemudian setelah
dilakukan analisis hasil penelitian siklus I hasil belajar siswa meningkat menjadi
68%. Kemudian siklus II dilakukan karena pada siklus I hasil belajar siswa belum
mencapai indicator ketuntasan yaitu 85%, sehingga penelitian dilanjutkan ke siklus
II. Berdasarkan hasil penelitian siklus II ternyata penelitian dapat berhasil dengan
persentase 92%. Sehingga penelitian berhenti pada siklus II dengan pencapaian
9
indicator ketuntasan siswa sebesar 92%. Hal ini membuktikan bahwa metode
guided note taking terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
Menurut Agus Suprijono (2010: 21), metode guided note taking merupakan
strategi yang menggunakan pendekatan pembelajaran akitf (active learning).
Pembelajaran aktif (active learning) adalah segala bentuk pembelajaran yang
memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri
baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan guru dalam proses
pembelajaran tersebut. Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik,
sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai
dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif
(active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar
tetap tertuju pada proses pembelajaran.
Metode guided note taking adalah suatu metode yang digunakan dalam
proses pembelajaran dengan cara guru menyiapkan bagan/skema atau yang lain
yang dapat membantu siswa dalam membuat catatan-catatan sesuai materi yang
telah disampaikan. Ada banyak bentuk atau pola yang dapat dilakukan untuk
strategi ini salah satunya yang paling sederhana adalah mengisi titik-titik
(Silberman, 2009: 108). Sehingga berdasarkan beberapa tinjauan di atas dapat
dikatakan bahwa hasil penelitian ini relevan dengan pendapat beberapa para ahli
tersebut. Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan siklus II dapat disimpulkan
bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi: “Penerapan metode pembelajaran
Guided Note Taking dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD
Negeri 03 Jatipuro tahun pelajaran 2011/2012” telah terbukti kebenarannya.
10
SIMPULAN
Hasil penelitian pada siklus I menunjukkan persentase ketuntasan belajar
siswa mencapai 68%, kemudian meningkat pada siklus II di mana ketuntasan
belajar siswa pada siklus II sebesar 92%. Hasil tersebut telah memenuhi indicator
pencapaian penelitian di mana sekurang-kurangnya persentase ketuntasan belajar
siswa mencapai 85%. Berdasarkan keseluruhan siklus yang telah dilakukan, dapat
disimpulkan bahwa hipotesis yang dirumuskan “Penerapan metode pembelajaran
Guided Note Taking dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV SD
Negeri 03 Jatipuro tahun pelajaran 2011/2012” dapat diterima kebenarannya.
DAFTAR PUSTAKA
Agus suprijono. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta. Pustaka Media.
Arikunto, S. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Rineka Cipta.
Catharina Tri Anni. 2007. Psikologi Belajar. Semarang: Universitas Negeri Semarang
Press.
Darsono. 2000. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press.
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Sekolah Dasar Model Silabus Kelas V. Jakarta: Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
Depdikbud. 2003. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional. Semarang: Aneka Ilmu.
Dimyati dan Mudjiono. 1999. Belajar Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djalal Fuadi dan Sriyono. 2011. Bidang Studi IPS Sekolah Dasar. Departemen
Pendidikan Nasional UMS Panitia Sertifikasi Guru Rayon 41 Surakarta.
11
Hamalik Oemar. 2006. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.
Jakarta: Bumi Aksara.
Isnaini. 2010. Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V dengan Pembelajaran
Guided Note Taking di SD N 2 Malang. Skripsi Universitas Negeri Malang.
Moleong, L.J. (2001).
Rosydakarya.
Metologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
Remaja
Mulyo Asih. 2007. Penerapan Guided Note Taking dengan Alat Peraga untuk
Meningkatkan Konsentrasi Belajar Matematika Siswa. Skripsi UMS.
Munib, A. 2004. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: Universitas Negeri
Semarang Press.
Nana Sudjana. 2004. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru
Algensindo.
Patilima, H. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.
Rumiasih. 2011. Penerapan Strategi Pembelajaran Guided Note Taking dengan
Media Torso untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD
Negeri 03 Kartasura. Skripsi UNS.
Slameto.2002. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta :
Rineka Cipta.