Pembelajaran keterampilan membaca pemahaman teks cerita rakyat dengan metode kolaboratif pada siswa SMK Marsudi Luhur Yogyakarta kelas X /II tahun ajaran 2014−2015.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Malo, Flavianus Mario. 2015. Pembelajaran Keterampilan
Membaca
Pemahaman Teks Cerita
Rakyat dengan Metode Kolaboratif
pada Siswa SMK Marsudi Luhur Kelas X/II Tahun Ajaran
2014−2015. Skripsi S1. Yogyakarta: PBSI, FKIP, USD.
Penelitian tindakan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan
membaca siswa SMK dalam membaca pemahaman dan menggunakan metodemetode dalam membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
peningkatan kemampuan membaca pemahaman teks cerita rakyat dengan
metode kolaboratif pada siswa SMK Marsudi Luhur Yogyakrta.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan
model Kemmis dan Taggart. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap
siklus terdari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan

refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Marsudi Luhur, kelas
X/II tahun pelajaran 2014−2015 yang terdiri dari 30 orang. Data dalam
penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, angket, dokumentasi, dan tes.
Temuan yang diperoleh dari penelitian ini merupakan suatu fakta di
dalam kelas bahwa metode kolaboratif dalam membaca pemahaman teks cerita
rakyat dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Hal ini di
ketahui dari peni
liain proses dan produk. Dari hasil tes, peningkatan pemahaman kognitif siswa
meningkat dari rata-rata nilai tes dan frekuensi pencapaian hasil tes siswa.
Secara proses, dalam pembelajaran siswa semakin terampil menjawab
pertanyaan guru. Dalama penelitian ini, ditemukan kualitas proses belajar siswa
semakin baik dalam pembelajaran membaca pemahaman teks cerita rakyat
dengan metode kolaboratif. Kegiatan siswa membawa perubahan positif pada
diri siswa. siswa semakin berani merespon, antusias membaca, serius dalam
belajar serta mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN

MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Malo, Flavianus Mario. 2015. Learning Skills of ReadingComprehension Texts
Folklore with Collaborative Methods onStudents of SMK Marsudi
Luhur Class X/II theSchool Year 2014−2015. A Thesis on S1 Degre.
Yogyakarta: PBSI, FKIP,USD
This action research was motivated by the low reading skills of vocational
student in reading comprehension and using the methods in reading. This study
aimed to describe the increase in the ability to read text comprehension folklore
with collaborative methods in vocational student Marsudi Luhur Yogyakarta.
The method used was classroom action research model Kemmis and
Taggart. This research was conducted in two cycles. Each Cycle shall be
composed of four components: planning, action, observation, and reflektion. The
subjects in this study were student of SMK Marsudi Luhur, a class X/II 2014-2015
school year consisting of 30 people. The data in this study were collected through
observation, questionnaires, documentation, and testing.

The findings obtained from this study is a fact in the clasroom that
collaborative methods in reading comprehension text of folklore can improve
studentreading comprehension . It is in the know of research processes and
products. From the test result, an improved understending of cognitive students
increased from an average of test scores and frequency of student achievement
test result. In this process, the more skilled in teaching student to answer a
teacher’s question. In this study, it was found the quality of the learning process
of student are getting better at leraning to read text comprehension folklore with
collaborative methods. Student activities bring positive changes in the student.
Student respond more daring enthusiastic reding, serious learning and following
the teaching and leraning process well.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN
TEKS CERITA RAKYAT DENGAN METODE KOLABORATIF
PADA SISWA SMK MARSUDI LUHUR YOGYAKARTA KELAS X /II
TAHUN AJARAN 2014−2015
SKRIPSI
Diajukan untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh:
Flavianus Mario Malo
NIM: 111224027

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN
TEKS CERITA RAKYAT DENGAN METODE KOLABORATIF
PADA SISWA SMK MARSUDI LUHUR YOGYAKARTA KELAS X /II
TAHUN AJARAN 2014−2015
SKRIPSI
Diajukan untuk
Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia

Disusun oleh:
Flavianus Mario Malo
NIM: 111224027


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2015

i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada:
Kedua orang tuaku yang setia mendukung serta memberikan motivasi
kepada saya menempuh pendidikan ini, adik-adikku dan sanak saudara yang
senantiasa menjadi penyemangatku untuk menyelesaikan pendidikan ini. Terima

kasih atas doa dan dukungannya selama ini. Tuhan Yesus memberkati.

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

M OT O
“Orang-orang yang berhenti belajar akan menjadi pemilik masa lalu. Orangorang yang masih terus belajar, akan menjadi pemilik masa depan” ( Mario
Teguh )

“Belajar dari kerikil-kerikil kehidupan yang telah kita lalui sehingga kedepannya
kita tidak terantuk pada kerikil yang sama”( Flavianus Mario Malo )

v


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak membuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 2 November 2015
Penulis,

Flavianus Mario Malo

vi

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI PENELITIAN UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma:
Nama : Flavianus Mario Malo
NIM

: 111224027

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada
Perpustakaan Universitas Sanata Dharma penelitian saya yang berjudul
Pembelajaran Keterampilan Membaca Pemahaman Teks Cerita Rakyat dengan
Metode Kolaboratif pada Siswa SMK Marsudi Luhur Kelas X/II Tahun Ajaran
2014−2015 beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian, saya

memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk
menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk
pangkalan data, dan mendistribusikan secara terbatas untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 2 November 2015
Yang menyatakan,

Flavianus Mario Malo

vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis penjatkan kepada Tuhan yang maha kuasa atas segala
rahmat dan bimbingan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta. Selama
proses persiapan hingga penulisan skripsi ini, penulis mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan
kepada peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
2. Rohandi, Ph.D. selaku Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma, terima
kasih atas bantuannya.
3. Bapak Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. selaku dosen pembimbing tunggalyang
telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam memberikan
bimbingan, saran, petunjuk, dan dorongan yang sangat bermanfaat bagi
peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak P. Kuswandono, Ph.D. selaku Ketua Jurusan PendidikanBahasa
Dan Seni.
5. Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia.
6. Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga yang telah memberi kesempatan
dan bantuan kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SMK Marsudi
Luhur Yogyakarta.
7. Kepala sekolah SMK Marsudi Luhur Yogyakarta yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis mengadakan penelitian sambil mengajar. Ibu
Rintis Kartika Jati yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian ini,
dan siswa-siswi yang terlibat dalam penelitian ini.
8. Ayah dan Ibu yang setia mendampingi dan selalu berdoa serta
memberikan motivasi, dan dana untuk penelitian ini.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9. Saudara Bonifasius Bulu, Florianus Malo, Fransiskus Malo, dan
Polikarpus Wiligius Malo yang selalu memberikan semangat dalam
penulisan skripsi ini.
10. Semua keluarga di Sumba yang selalu mendoakan saya.
11. Vera Valentine Engge yang setia memberikan motivasi, kasih sayang
sehingga peneliti dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
12. Kakak Okta Deke yang selalu memberikan motivasi, nasihat, hingga
selesai penulisan skripsi ini.
13. Teman-teman Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia,
khususnya angkatan 2011 atas kerjasamanya selama mengikuti proses
perkuliahan.
14. Semua pihak yang tidak mungkin penulis sebutkan satu per satu yang telah
memberikan

fasilitas,

baik

spiritual

maupun

material

hingga

terselesaikannya penelitian ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan.
Olehkarena itu, kritik dan saran yang membangun guna pengembangan dan
penyempurnaan penelitian ini penulis berterimakasih dengan senang hati.
Semoga penelitian ini bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 2 November 2015

Peneliti

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
Malo, Flavianus Mario. 2015. Pembelajaran Keterampilan
Membaca
Pemahaman Teks Cerita
Rakyat dengan Metode Kolaboratif
pada Siswa SMK Marsudi Luhur Kelas X/II Tahun Ajaran
2014−2015. Skripsi S1. Yogyakarta: PBSI, FKIP, USD.
Penelitian tindakan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan
membaca siswa SMK dalam membaca pemahaman dan menggunakan metodemetode dalam membaca. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
peningkatan kemampuan membaca pemahaman teks cerita rakyat dengan
metode kolaboratif pada siswa SMK Marsudi Luhur Yogyakrta.
Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas dengan
model Kemmis dan Taggart. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. Setiap
siklus terdari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan
refleksi. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMK Marsudi Luhur, kelas
X/II tahun pelajaran 2014−2015 yang terdiri dari 30 orang. Data dalam
penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, angket, dokumentasi, dan tes.
Temuan yang diperoleh dari penelitian ini merupakan suatu fakta di
dalam kelas bahwa metode kolaboratif dalam membaca pemahaman teks cerita
rakyat dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Hal ini di
ketahui dari peni
liain proses dan produk. Dari hasil tes, peningkatan pemahaman kognitif siswa
meningkat dari rata-rata nilai tes dan frekuensi pencapaian hasil tes siswa.
Secara proses, dalam pembelajaran siswa semakin terampil menjawab
pertanyaan guru. Dalama penelitian ini, ditemukan kualitas proses belajar siswa
semakin baik dalam pembelajaran membaca pemahaman teks cerita rakyat
dengan metode kolaboratif. Kegiatan siswa membawa perubahan positif pada
diri siswa. siswa semakin berani merespon, antusias membaca, serius dalam
belajar serta mengikuti proses belajar mengajar dengan baik.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
Malo, Flavianus Mario. 2015. Learning Skills of ReadingComprehension Texts
Folklore with Collaborative Methods onStudents of SMK Marsudi
Luhur Class X/II theSchool Year 2014−2015. A Thesis on S1 Degre.
Yogyakarta: PBSI, FKIP,USD
This action research was motivated by the low reading skills of vocational
student in reading comprehension and using the methods in reading. This study
aimed to describe the increase in the ability to read text comprehension folklore
with collaborative methods in vocational student Marsudi Luhur Yogyakarta.
The method used was classroom action research model Kemmis and
Taggart. This research was conducted in two cycles. Each Cycle shall be
composed of four components: planning, action, observation, and reflektion. The
subjects in this study were student of SMK Marsudi Luhur, a class X/II 2014-2015
school year consisting of 30 people. The data in this study were collected through
observation, questionnaires, documentation, and testing.
The findings obtained from this study is a fact in the clasroom that
collaborative methods in reading comprehension text of folklore can improve
studentreading comprehension . It is in the know of research processes and
products. From the test result, an improved understending of cognitive students
increased from an average of test scores and frequency of student achievement
test result. In this process, the more skilled in teaching student to answer a
teacher’s question. In this study, it was found the quality of the learning process
of student are getting better at leraning to read text comprehension folklore with
collaborative methods. Student activities bring positive changes in the student.
Student respond more daring enthusiastic reding, serious learning and following
the teaching and leraning process well.

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...............................................................................

i

LEMBAR PERSETUJUANPEMBIMBING .........................................

ii

HALAMANPENGESAHAN ..................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ..............................................................

iv

M OT O . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................................

vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI PENELITIAN
UNTUKKEPENTINGAN AKADEMIS ................................................

vii

KATA PENGANTAR.............................................................................

viii

ABSTRAK ..............................................................................................

x

ABSTRACT .............................................................................................

xi

DAFTAR ISI ...........................................................................................

xii

DAFTAR TABEL ...................................................................................

xv

DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................

xvi

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................

1

B. Pembatasan Masalah .....................................................................

6

C. Rumusan Masalah .........................................................................

6

D. Tujuan Penelitian ..........................................................................

6

E. Manfaat Penelitian ........................................................................

7

F. Sistematika Penyajian ...................................................................

8

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II KAJIAN TEORI .......................................................................

9

A. Penelitian yang Relevan ................................................................

9

B. Landasan Teori .............................................................................

11

1. Membaca Pemahaman ..............................................................

11

2. Tujuan Membaca Pemahaman ..................................................

12

3. Jenis-jenis Membaca Pemahaman .............................................

16

4. Fakto-faktor yang Mempengaruhi Membaca Pemahaman .........

18

5. Aspek-aspek Membaca Pemahaman .........................................

18

6. Metode Kolaboratif ...................................................................

20

7. Tujuan Metode Kolaboratif .......................................................

21

8. Langkah-langkah Pembelajaran Metode Kolaboratif .................

21

9. Kelebihan dan Kekurangan Metode Kolaboratif ........................

22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................

24

A. Jenis Penelitian .............................................................................

24

B. Waktu dan Tempat Penelitian........................................................

24

C. Subjek Penelitian ..........................................................................

25

D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................

25

E. Prosedur Penelitian........................................................................

26

F. Instrumen Penelitian......................................................................

32

G. Teknik Analisis Data .....................................................................

33

BAB IV HASIL PENELITIAN DANPEMBAHASAN .........................

35

A. Deskripsi Data...............................................................................

35

1. Data Prasiklus .........................................................................

35

2. Data Siklus I............................................................................

36

3. Data Siklus II ..........................................................................

42

B. Analisis Data .................................................................................

46

1. Perbandingan Prasiklus dan Siklus I ........................................

46

2. Perbandingan Siklus I dan Siklus II .........................................

49

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

C. Pembahasan ..................................................................................

51

1. Penerapan Metode Kolaboratif dalam Membaca Pemahaman
Teks Cerita Rakyat ..................................................................

52

2. Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa ..............................

53

3. Kegiatan Belajar Siswa dalam Proses Pembelajaran Membaca
Pemahaman .............................................................................

55

BAB V PENUTUP ..................................................................................

57

A. Kesimpulan ...................................................................................

57

B. Implikasi .......................................................................................

58

C. Saran .............................................................................................

59

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................

61

LAMPIRAN ............................................................................................

62

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
4.1. Peningkatan nilai kemampuan membaca pemamahan teks cerita rakyat
dari prasiklus sampai siklus II ................................................................

xv

46

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Data Prasiklus .......................................................................

62

Lampiran 2. Data SiklusI ..........................................................................

64

Lampiran3. Data Siklus II .........................................................................

66

Lampiran 4. Perbandingan Prasiklus dan Siklus I ......................................

69

Lampiran 5. Perbandingan Siklus I dan Siklus II .......................................

71

Lampiran 6. Perbandingan Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ......................

73

Lampiran 7. Silabus ..................................................................................

76

Lampiran 8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ......................................

78

Lampiran 9. Pedoman Observasi ...............................................................

91

Lampiran 10. Angket Siswa ......................................................................

95

Lampiran 11. Soal dan Jawaban Siswa pada Penelitian Siklus 1 dan 2 ......

101

Lampiran 12. Dokumentasi (Foto-foto) .....................................................

139

xvi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
semakin pesat, terutama dalam teknologi percetakan, maka ada berbagai
informasi yang tersimpan di dalam buku. Pada semua jenjang pendidikan,
kemampuan membaca menjadi skala prioritas yang harus dikuasai siswa.
Dengan membaca siswa akan memperoleh berbagai informasi yang belum
pernah didapatkan. Semakin banyak membaca semakin banyak pula informasi
yang diperoleh. Oleh karena itu, membaca merupakan jendela dunia, siapa
pun yang membuka jendela tersebut dapat melihat dan mengetahui segala
sesuatu yang terjadi baik peristiwa yang terjadi pada masa lampau, sekarang,
bahkan yang akan datang.
Banyak sekali manfaat yang diperoleh dari kegiatan membaca. Oleh
karena itu, sepantasnyalah siswa harus melakukannya atas dasar kebutuhan,
bukan karena suatu paksaan. Jika siswa membaca atas dasar kebutuhan, maka
ia akan mendapatkan segala informasi yang ia inginkan. Jika siswa membaca
atas dasar paksaan, maka informasi yang ia peroleh tidak akan maksimal atau
sedikit.
Membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Membaca bukanlah
kegiatan memandangi lambang-lambang yang tertulis semata. Bermacammacam kemampuan dikerahkan oleh seorang pembaca, agar dia mampu
memahami materi yang dibacanya. Pembaca berupaya agar lambang-lambang

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

yang dilihatnya itu menjadi lambang-lambang yang bermakna.
Kegiatan membaca juga merupakan aktivitas berbahasa yang bersifat
aktif reseptif. Dikatakan aktif, karena di dalam kegiatan membaca
sesungguhnya terjadi interaksi antara pembaca dan penulisnya, dan dikatakan
reseptif, karena pembaca bertindak selaku penerima pesan dalam suatu
korelasi komunikasi antara penulis dan pembaca yang bersifat langsung.
Bagi siswa, membaca tidak hanya berperan dalam menguasai bidang
studi yang dipelajarinya saja. Namun membaca juga berperan dalam
mengetahui berbagai macam kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
terus berkembang. Melalui membaca, kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi dapat diketahui dan dipahami sebelum diaplikasikan.
Membaca merupakan suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan
oleh pembaca untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar
kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu
pandangan sekilas dan makna kata-kata secara individual akan dapat
diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat
akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana
dengan baik (Tarigan, 2008: 7).
Adapun kemampuan keterampilan berbahasa

mencakup empat segi,

yaitu :
a. Keterampilan Menyimak/Mendengarkan (Listening Skills).
b. Keterampilan Berbicara (Speaking Skills).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

c. Keterampilan Membaca (Reading Skills).
d. Keterampilan Menulis (Writing Skills) (Tarigan, 2008: 1).
Empatketerampilanberbahasatersebutmemilikiketerkaitan
sangateratsatusamalain,

dansalingberkorelasi.

yang

Seorangbayipadatahapawal,

iahanyadapatmendengar, danmenyimak apa yang dikatakanoleh orang di
sekitarnya.Kemudiankarenaseringmendengardanmenyimaksecaraterusmeneru
siaakanmenirukansuaraatau

kata-kata

didengarnyadenganbelajarberbicara.

yang

Setelahmemasukiusiasekolah,

iaakanbelajarmembacamulaidarimengenalhurufsampaimerangkaihurufhuruftersebutmenjadisebuah

kata

bahkanmenjadisebuahkalimat.

Kemudianiaakanmulaibelajarmenulishuruf, kata, dankalimat.
Keterampilanberbahasaberkorelasidengan proses-proses berpikirsiswa
yang

mendasari

bahasa,sehinggaadasebuahungkapan,

“bahasaseseorangmencerminkanpikirannya”.
Semakinterampilseseorangberbahasa, semakincerahdanjelasjalanpikirannya.
Kegiatanmembacaperludibiasakansejakdini,
yaknimulaidarianakmengenalhuruf.
Kegiatanmembacasebagaisuatukebutuhandanmenjadihal

yang

menyenangkanbagisiswa jika ia sering membaca. Membacadapat dilakukan
di manasajadankapansaja asalkanadakeinginan, semangat, danmotivasi.
Jikahaliniterwujud,
yang

diharapkanmembacadapatmenjadibagiandarikehidupan

tidakdapatdipisahkansepertisebuah

“tiadaharitanpamembaca”.

slogan

yang

mengatakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

Sekolah adalah tempat dimana guru dan murid bertemu. Guru
memberikan pembelajaran kepada murid untuk menuntut ilmu pengetahuan
dan belajar. Apabila siswa memiliki kemampuan dalam membaca, maka ia
mmampu menyerap berbagai macam informasi yang dibutuhkan. Dengan
demikian, ia akan berhasil menjadi manusia yang mampu menguasai ilmu
dan teknologi yang makin lama makin berkembang.
Berdasarkan

la ta r

belakang

diatas,bahwakebiasaanmembacadankemampuanmembaca

di

SMKMarsudiLuhur Yogyakarta sangat minim. Hal ini ketahui melalui
observasi. Dari hasil observasi bahwa siswa itu kurang memaknai apa fungsi
dari membaca itu sendiri dan pada waktu pembelajaran membaca, cenderung
para siswa melakukannya dengan bermalas-malasan akibatnya siswa tidak
konsentrasi dalam membaca. Hal initidakbisadikatakansebagaikelalaian guru
SMKMarsudiLuhur

Yogyakarta.

Namun,

halinikembalilagipadapembiasaanmembacaketikasiswamasihkecil.Peranan
orang

tualah

yang

lebihdominandalammembentukkebiasaanmembacaanak.Bagaimanakahseoran
ganakmemilikikebiasaanmembaca

yang

tinggisedangkan

tuanyatidakmemberikancontohdanmemotivasianaknya

orang
agar

terbiasamembaca.Seoranganaklebihtertarikdantermotivasimelakukansesuatuji
kadisertaidenganpemberiancontoh,

bukanhanyasekedarteoriataumemberi

tahusaja.Ketikaanakmemasukiusiasekolah,
memilikiperanandalammengembangkanaktivitasmembacasiswa.

gurulahyang

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

Dengandemikian,

orang

tuadan

guru

sama-samamemilikiperan

5

yang

sangatpentingdalammembentukdanmengembangkanaktivitasmembaca.
Sebagai guru bahasa Indonesia peneliti merasa prihatin dengan kondisi
yang demikian ini karena akan mengakibatkan hasil belajar siswa juga kurang
baik. Siswa kurang dapat menyerap informasi yang terdapat dalam bacaan
yang dibacanya. Pembelajaran membaca menjadi membosankan sehingga hal
tersebut berdampak pada mata pelajaran yang lain yang membutuhkan
kegiatan membaca. Keterampilan membaca semestinya merupakan sarana
untuk menguasai berbagai ilmu pengetahuan sehingga wajarlah keterampilan
membaca pemahaman itu penting dan semua guru ikut bertanggung jawab
dalam proses pembinaannya.
Metodekolaboratifmerupakansuatustrategibelajardimanasejumlahsiswase
bagaianggotakelompokbelajardansetiapanggotakelompoktersebutharusbekerja
secaraaktifuntukmeraihtujuan

yang

telahditentukandalamsebuahkegiatandenganstrukturtertentuSehinggaterjadi
proses pembelajaran yang penuhmakna( Barkley, Cross dan Major, 2012: 5).
Peneliti memilih Metode kolaboratif, karena cocok jika di terapkan
dalam pembelajaran membaca khususnya membaca pemahaman. Metode ini
sangat bagus karena menyajikan langkah-langkah pembejaran yang sedetail
mungkin yang harus diperhatikan oleh siswa sebelum membaca khususnya
membaca pemahaman. Metode ini bertujuan agar kegiatan membaca
khususnya membaca pemahaman pada siswa-siswi SMK Marsudi Luhur
Yoguakarta kelas X ditingkatkan.

Metode pembelajaran ini berfungsi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

mengajak siswa-siswi untuk bekerja sama secara aktif dalam meraih tujuan
serta struktur tertentu sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik dan
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Berdasarkanlatarbelakang

di

ataspenelititertarikmelakukanPenelitianTindakanKelasdengan

topik



PembelajaranKeterampilan MembacaPemahamanTeks Cerita Rakyat dengan
MetodeKolaboratifpadaSiswa SMKMarsudiLuhur Yogyakarta

kelas X/II

tahunajaran 2014−2015”.
A. Pembatasan Masalah
Penelitian berupa penelitian tindakan kelas yang berupaya

untuk

menemukan suatu model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan
kemampuan siswa dalam membaca pemahaman. Penelitian ini dibatasi pada
pembelajaran keterampilan membaca pemahaman melalui metode kolaborasi
di SMK Marsudi Luhur 1 kelas X semester II. Pembatasan masalah ini
dilakukan agar fokus megenai pembelajaran keterampilan membaca
pemahaman melalui metode kolaborasi.
B. Rumusan masalah
Bagaimana pembelajaran keterampilan membaca pemahaman teks cerita
rakyat dengan

metode kolaboratif pada siswa SMKMarsudi Luhur 1

Yogyakarta kelas X semester II tahun ajaran 2014−2015?
C. Tujuan penelitian
Penelitian tindakan ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan

keterampilan membaca pemahaman

teks cerita rakyat di

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

SMK Marsudi Luhur Yogyakarta

7

kelas X semester II melalui metode

kolaboratif. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari segi proses dan produk.
Secara proses, penelitian dapat dilihat dari indikator keberhasilannya melalui
kegiatan, interaksi, dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran. Secara
produk, peningkatan diketahui melalui nilai tes membaca pemahaman siswa.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan membaca
pemahaman teks cerita rakyat di SMK Marsudi Luhur Yogyakarta kelas X/II
dengan metode kolaboratif.
D. Manfaat penelitian
1. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya pemahaman penulis
tentang penggunaaan pendekatan seintifik dalam mengembangkan budaya
membaca,

sehingga

kedepannya

penulis

lebih

kreatif

dalam

mengembangkan bahasa dan sastra Indonesia.
2. Bagi guru
Guru dapat memperoleh wawasan dan memanfaatkan hasil
penelitian dalam pembelajaran membaca khususnya dalam membaca teks
drama. Melalui penelitian ini guru bisa menemukan strategi apa yang
sesuai untuk merangsang minat belajar siswa dalam membaca.
3. Bagi siswa
Siswa SMK Marsudi Luhur 1 diharapkan dapat membuka
cakrawala pemikiran yang baik dan menambah wawasan sekaligus untuk

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

mengembangkan dan meningkat kreativitas, bakat, serta gagasan terhadap
pembelajaran membaca.
E. Sistematika Penyajian
Sistematika penyajian terdiri atas lima bab, setiap bab diuraikan secara
sistematis sebagai berikut: (Bab I) berisi Pendahuluan, (1) latar belakang, (2)
rumusan masalah, (3) tujuan penelitian, (4) manfaat penelitian, dan (5) batasan
istilah. (Bab II) berisi Kajian Teori, (1) penelitian relevan, (2) landasan teori
yang digunakan untuk menganalisis problem-problem yang hendak di teliti
oleh

peneliti

yaitu

mengenai

Pembelajaran

Keterampilan

Membaca

Pemahaman melalui Metode kolaborasi di SMA Marsudi luhur Yogyakarta.
(Bab III) berisikan Metode Penelitian. Metodologi penelitian menjabarkan
jenis penelitian, subjek penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen dan
teknik analisis data. (Bab IV) pada bab ini berisikan tentang Pelaksanaan
penelitian, hasil penelitian dan pembahasan. (Bab V) adalah Penutup. Penutup
berisikan kesimpulan, implikasi, dan saran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORI
A. Penelitian yang Relevan
Artikel yang relevan dengan penelitian ini adalah artikel yang berjudul “
Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Survei. Question, Read,
Recite, Review di SMA yang dilakukan oleh Eviana, Syambasril, Deden
Ramdani. Artikel ini berisikan tentang sebagai berikut:
1. Perencanaan pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas XI IPS
1 SMA Negeri 1 Semparuk menggunakan metode Survey, Question, Read,
Recite, Review sudah dirancang oleh guru dengan baik. Akan tetapi,
masih terdapat beberapa kekurangan pada siklus I. Pada siklus II,
kekurangan yang dijumpai pada siklus II diperbaiki sehingga tidak
terdapat komponen-komponen perencanaan yang tidak tergambar secara
jelas. Guru sudah mampu merencanakan

pembelajaran membaca

pemahaman menggunakan metode Survey, Question, Read, Recite,
Review dengan

tepat

dan

lengkap. Kemudian,

pelaksanaan

pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas XI IPS 1 SMA
Negeri 1 Semparuk telah dilaksanakan oleh guru secara maksimal.
Selain

itu,

keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran

menggunakan metode Survey, Question, Read, Recite, Review pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia sangat efektif. Keaktifan siswa lebih
dominan dibandingkan dengan siswa yang pasif seperti diam dan
kurang semangat untuk mengikuti pembelajaran. Hal ini terjadi

9

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

karena

tingkat keseriusan

siswa

dalam

mengikuti

10

pembelajaran

mengalami peningkatan pada setiap siklus. Dalam hal ini, siswa juga
sudah

berani

untuk

mengajukan pertanyaan

dan

mengemukakan

pendapatselama proses pembelajaran dan mengalami peningkatan yang
signifikan. Terakhir, hasil belajar membaca pemahaman pada siswa
kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Semparuk setelah menggunakan
metode

Survey,

Question,

Read,

Recite,

Review mengalami

peningkatan.
Meskipun pada siklus I masih ada nilai siswa yang di bawah
kriteria ketuntasan minimal dengan nilai rata-rata 67,12%. Akan tetapi,
pada hasil belajar siklus II menunjukkan adanya peningkatan yang
signifikan dengan nilai rata-rata 78, 28%. Peningkatan dari siklus I ke
siklus II sebesar 11, 16%.
2. Jurnal

yang relevan dengan penelitian ini berjudul “Meningkatkan

Kemampuan Membaca Pemahaman Pada Siswa Tunarungu di SMK
Negeri 4 Padang dengan menggunakan Teknik Skimming” yang disusun
oleh Putri Amma, Yosfan Azwandi, dan Markis Yunus. Jurnal ini
berisikan sebagai berikut:
Peningkatan kemampuan membaca pemahaman pada siswa
tunarungu di SMK 4 Padang, hal ini terlihat dari meningkatnya dalam hal
menjawab soal membaca pemahaman sebanyak 20 soal. Penilaian dalam
penelitian ini adalah pada kemampuan siswa dalam menjawab soal
membaca pemahaman dengan benar. Sebelum peneliti memberikan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

intervensi, peneliti melakukan pengamatan selama lima hari, siswa disuruh
membaca sebuah teks bacaan yang belum diberi teknik skimming maka
diperoleh hasil yang belum memuaskan dimana nilai yang diperoleh pada
hari pertama 15% dan hari kedua sampai kelima tetap yaitu 20%.
sedangkan pada kondisi intervensi, peneliti memberikan teknik skimming
yaitu suatu teknik yang membantu dalam mencari intisari dari wacana
dengan diberikan kata-kata kunci yang digarisbawahi. Intervensi dilakukan
sebanyak enam kali. Pada hari keenam siswa mendapatkan persentase
sebanyak 25%, hari ketujuh 40%, hari kedelapan 65%, hari kesembilan
85%, dan hari kesepuluh serta kesebelas menjadi 100%.
Berdasarkan pengamatan tersebut hasilnya menunjukan hasil yang
meningkat dan dapat dinyatakan bahwa teknik skimming dapat
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa Tunarungu
dengan Teknik skimming di SMK N 4 Padang.
B. Landasan teori
1. Membaca Pemahaman
Membaca

pemahaman

merupakan

“kesanggupan

pembaca

menyebutkan kembali isi bacaan argumentasi, ekspositori, atau deskripsi
tentang suatu topik tertentu”. Apabila siswa mengalami kesulitan didalam
memahami suatu bacaan, maka akan mengakibatkan siswa sulit untuk
memahami

makna yang terkandung dalam bacaan. Apalagi pada saat

sekarang ini diharapkan semua orang mampu untuk memahami serta

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

mengetahui makna yang terkandung didalam bacaan agar bisa dimengerti
apa yang dibacanya (Abdul Razak, 2009:9).
2. Tujuan Membaca Pemahaman
A. Standar Kesastraan
Para penulis kreatif dalam bidang-bidang fiksi, drama, puisi, biografi,
otobiografi, esei populer, dan sebagainya memiliki beberapa pengalaman
hidup yang hendak disampaikannya kepada para pembaca. Pengarang
menginginkan kita merasakan apa yang telah dirasakannya mengenai
emosi kemanusiaan sejati; dia ingin agar kita memahami kekuatan fakta
dan visi kebenaran seperti yang telah dilihatnya dan dirasakan. Pengarang
mengundang kita untuk melihat pengalaman-pengalaman yang nyata
ataupun yang imajinatif melalui matanya, mata seniman kreatif berbakat
yang berkarya dengan kata-kata. Sebagai seniman kreatif, pengarang
sangat sensitif terhadap kekuatan dan keindahan kata-kata. Dia sadar benar
akan seluk beluk serta kepelikannya; dia memahami berbagai macam
konotasi kata; dia dengan cepat menciptakan serangkaian impresi atau
kesan yang mendalam; dia dapat memeras serta memadatkan kata-kata
sehingga

menjadi

suatu

kekuatan;

dia

dapat

memperluas

dan

mengembangkannya demi pengayaan perincian, detail, dan daya pesona,
dia dapat menyusun kata-kata yang penuh semangat dan hebat untuk
menciptakan efek-efek yang hebat, menyusun kata-kata yang tenang untuk
menciptakan kedamaian serta pemikiran yang mendalam; dia merupakan
seorang ahli sihir dalam seni sugesti; dia dapat membangkitkan imaji-imaji

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

yang hidup yang membuat perbedaan antara tulis atau karya yang hanya
baik dan yang benar-benar mengagumkan (Tarigan, 2008: 58-59)
1. Resensi kritis
a. Ditinjau dari segi batas kemampuan sebagai manusia, tidaklah
mungkinmembaca semua buku dan artikel yang baik yang terbit
setiap hari. Agar tetap mendapat informasi mengenai apa yang
hendak dipikirkan serta ditulis oleh orang-orang besar dalam
kehidupan, seseorang dapat membaca resensi-resensi kritis
mengenai fiksi maupun yang non fiksi. Tulisan-tulisan singkat
seperti itu, yang biasanya dapat dibaca dalam beberapa menit,
mempunyai paling sedikit empat kegunaan, yaitu:
 Mengetengahkan komentar mengenai kesegaran eksposisi
atau cerita, memberikan pertimbangan serta penilaian
mengenai betapa baiknya tugas tersebut dilaksanakan,
dipandang dari segi maksud dan tujuan pengarang.
 Mengutarakan komentar-komentar mengenai gaya, bentuk
serta nilai atau manfaat kesastraan umum bagian tersebut.
 Memberikan suatu rangkuman pandangan, pendirian, atau
point of view ( isi eksposisi atau suatu sinopsis pola umum
cerita yang secara saksama tidak dapat membeberkan
hasil-hasilnya).
 Mengemukakan fakta untuk menunjang petimbangan dan
penilaiannya serta analisis isi dengan jalan mengutip atau

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

menunjuk secara langsung pada karakter-karakter, situasisituasi, bahkan halaman-halaman tertentu dalam buku atau
artikel itu (Tarigan, 2008: 61).
b. Drama Tulis
Sepanjang ada kaitannya dengan masalah apresiasi, masalah
pengertian dan pengahargaan, ada dua cara untuk menikmati
sandiwara atau drama. Yang pertama adalah pada tingkatan aksi
primitive, dalam hal ini hati penonton atau pemirsa bergetar karena
ketegangan, kekejaman, sehingga menimbulkan keinginan besar
untuk melihat betapa caranya hal itu dikeluarkan, diperankan .
pada tingkatan ini, media visual seperti komik-strip, gambar hidup,
film, televise, memang lebih mudah dari pada membaca, karena
sedikit imajinasi yang dihubungkan.
Kedua

adalah

tingkatan

individual

yang

bersifat

interpretative. Dalam hal ini pembaca dapat menarik kesimpulankesimpulan, menvisualisasikan tokoh-tokoh, memproyeksikan
akibat-akibat, serta mengadakan interpretasi-interpretasi ketika dia
membaca, membawa kesempurnaan pengelamannya sendiri pada
bacaan itu. Dia mempunyai kesempatan untuk mencari petunjukpetunjuk bagi tokoh, karakter, motif, intensi. Dengan telinga
rohaniah, dia dapat mendengar para tokoh berbicara. Tatkala dia
membaca baris-baris, menciptakan dalam hatinya suatu ide
bagaimana wajah-wajah akan melihat, suara-suara berbunyi, dan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

para tokoh bergerak pada saat-saat ketakutan, kebahagiaan,
ketegangan. Dengan bantuan imajinasi, pembaca dapat menambah
serta membangun suatu produksi yang jauh lebih baik mengikat
penampilan yang aktual dari pada aktor di atas panggung.
Betapapun juga, para aktor itu adalah pria dan wanita yang
menafsirkan baris-baris dengan suara nyaring sebaik mereka
merasakannya (Tarigan, 2008: 63-64).
c.

Pola-Pola Fiksi
a) Pengertian fiksi
Fiksi adalah sutau istilah yang di pergunakan untuk
membedakan uraian yang tidak bersifat historis dari uraian
yang bersifat historis, dengan penunjukan khusus atau
penekanan khusus pada segi sastranya. (Brooks, Purser and
Warren, 1952 : 9).
b) Fiksi dan nonfiksi
Perbedaan utama antara fiksi dan non fiksi terletak pada
tujuan. Maksud dan tujuan dari cerita atau narasi yang nonfiksi, seperti sejarah, biografi, cerita berita, dan cerita
perjalanan, adalah untuk menciptakan kembali (to re-create)
apa yang telah terjadi secara aktual. Kita dapat mengatakan
bahwa cerita nonfiksi bersifat aktualitas, sedangkan cerita fiksi
bersifat realitas.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

Berbeda dengan penulis narasi nonfiksi, penulis fiksi
tidaklah memusatkan perhatiannya pada apa-apa yang telah
terjadi secara aktual, tetapi justru memusatkan perhatian
sepenuhnya pada realitas.
3. Jenis-jenis membaca pemahaman
Membaca dapat dibedakan atas beberapa jenis sesuai tujuan yang
hendak dicapainya. Jenis-jenis membaca pemahaman tersebut antara lain:
a. Pemahamanliteral adalah pemahaman terhadap apa yang
dikatakan atau disebutkan penulis dalam teks bacaan. Pemahaman
ini diperoleh dengan memahami arti kata, kalimat dan paragraph
dalam konteks bacaan itu seperti apa adanya. Dalam pemahaman
literal ini tidak terjadi pendalaman pemahaman terhadap isi inforasi
bacaan. Yang terjadi hanya mengenal dengan mengingat apa yang
tertulis dalam bacaan. Untuk membangun pemahaman literal,
pembaca dapat menggunakan kata tanyaapa, siapa, kapan,
bagaimana, mengapa (Syafi’ie (1999: 31).
b. Membaca interpretatif merupakan kegiatan membaca yang
berusaha memahami apa yang dimaksudkan oleh penulis dalam
teks bacaan. Pemahaman interpretatif harus didahului pemahaman
literal yang aktivitasnya berupa: menarik kesimpulan, membuat
generalisasi,

memahami

hubungan

sebab-akibat,

membuat

perbandingan-perbandingan, menemukan hubungan baru antara
fakta-fakta yang disebutkan dalam bacaan (Syafi’ie (1999:36).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

c. Membacakritis merupakan suatu kegiatan mengevaluasi materi
tertulis, yakni membandingkan gagasan yang tercakup dalam
materi dengan standar yang diketahui dan menarik kesimpulan
tentang keakuratan, dan kesesuaian. Pembaca kritis harus bisa
menjadi pembaca yang aktif, bertanya, meneliti fakta-fakta, dan
menggantungkan

penilaian

atau

keputusan

sampai

ia

mempertimbangkan semua materi (Burns, 1996:278).
d. Membaca kreatif merupakan tingkatan membaca pemahaman
pada level yang paling tinggi. Pembaca dalam level ini harus
berpikir kritis dan harus menggunakan imajinasinya. Dalam
membaca kreatif, pembaca memanfaatkan hasil membacanya untuk
mengembangkan kemampuan intelektual dan emosionalnya.
Kemampuan itu akan bisa memperkaya pengetahuan-pengetahuan,
pengalaman dan meningkatkan ketajaman daya nalarnya sehingga
pembaca bisa menghasilkan gagasan-gagasan baru. Proses
membaca kreatif ini dimulai dari memahami bacaan secara literal
kemudian menginterpretasikan dan memberikan reaksinya berupa
penilaian terhadap apa yang dikatakan penulis, dan dilanjutkan
dengan mengembangkan pemikiran-pemikiran sendiri untuk
membentuk gagasan, wawasan, pendekatan dan pola-pola pikiran
baru (Syafi’ie, 1999:36).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi membaca pemahaman
Ada dua faktor yang mempengaruhi baik secara kuantitas maupun
kualitas pemahaman kita terhadap materi, yaitu:
a. Kecepatan
Kecepatan membaca, jika melampuai batas-batas tertentu,
bisa memberikan efek merugikan terhadap pemahaman. Batasbatas tersebut sangat bervariasi, tergantung orang dan waktunya.
Jika anda membaca meningkatkan kecepatan membaca secara
bertahap, pemahaman anda tidak akan berkurang. Kalaupun
berkurang, hal ini bersifat sementara dan tidak akan terjadi lagi jika
anda sudah terbiasa membaca lebih cepat.
b. Tujuan
Tujuan berkaitan erat dengan motivasi ita dalam membaca
dan minat kita terhadap materi bacaan. Jika motivasi dan minat kita
sangat rendah atau bahkan sama sekali tidak ada, menetapkan
tujuan

yang

jelas

seringkali

menciptakan

motivasi

da n

meningkatkan minat baca walaupun sedikit, kehadirannya sangat
berarti (Wainwright, 2007: 43-44).
5. Aspek-aspek membaca pemahaman
a. Aspek Sensori
Proses membaca ini dimulai dengan sensori visual yang diperoleh
melalui pengungkapan simbol-simbol grafis dan indra penglihatan.
Dari sini anak-anak belajar membedakan secara visual diantara

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

simbol-simbol grafis (huruf atau kata) yang digunakan untuk
mempresentasikan bahasa lisan.
b. Aspek Perseptual
Selanjutnya adalah tindakan perceptual, yaitu aktivitas mengenal
suatu kata sampai pada maknanya berdasarkan pengalaman yang
diperoleh. Pengalaman merupakan aspek penting dalam proses
membaca karena dengan sering membaca anak-anak memiliki
pengalaman yang luas dalam memahami berbagai kosa kata dan
konsep.
c. Aspek Berpikir
Suatu

proses berpikir untuk dapat memahami bacaan dengan

syarat pembaca terlebih dahulu memahami kata-kata dan kalimat yang
dihadapinya melalui proses asosiasi dan eksperimental. Kemudian
membuat simpulan dengan cara mengaitkan isi preposisi yang
terdapat dalam materi bacaan. Agar siswa mampu memahami materi
bacaan, maka ia harus mampu berpikir secara sistematis, logis dan
kreatif. Sehingga nantinya dapat meningkatkan kemampuan berpikir
melalui bahan bacaan yang telah dibaca. Mengenal hubungan antara
simbol dengan bunyi bahasa dan makna adalah bagian dari aspek
asosiasi dalam membaca. Belajar menghubungkan simbol-simbol
grafis dengan bunyi bahasa dan makna. Tanpa kedua kemampuan
asosiasi tersebut siswa tidak mungkin dapat memahami sebuah teks.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

d. Aspek Afektif
Suatu proses membaca yang berkaitan dengan kegiatan
memusatkan perhatian, membangkitkan kegemaran membaca (sesuai
dengan minatnya), dan menumbuhkan motivasi membaca ketika
sedang membaca.

Pemusatan perhatian, kesenangan dan motivasi

yang tinggi merupakan hal yang diperlukan dalam membaca. Tanpa
adanya perhatian yang penuh ketika membaca, maka siswa akan sulit
memahami suatu bacaan.
e. Aspek pemberian gagasan.
Aspek ini dimulai dari penggunaan sensori dan perceptual dengan
latar belakang pengalaman dan tanggapan afektif serta membangun
makna teks yang dibaca oleh siswa. Tidak semua makna bisa
dibangun berdasarkan pada teks yang dibaca melainkan bisa dari
faktor latar belakang pengalaman pembaca.
6. Metode Kolaborasi
Metode pembelajaran kolaboratif

adalah suatu strategi belajar

dimana sejumlah siswa sebagai anggota kelompok belajar yang ada dan
setiap anggota kelompok tersebut harus bekerja secara aktif untuk merauh
tujuan tyang telah ditentukan dalam sebuah kegiatan dengan struktur
tertentu sehingga terjadi proses pembelajaran yang penuh makna
( Barkley, Cross dan Major, 2012: 5).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

7. Tujuan metode kolaborasi
a.

Memaksimalkan proses kerjasama yang berlangsung secara alamiah
diantara para siswa.

b.

Menciptakan lingkungan pembelajaran yang berpusat pada siswa,
kontekstual, terintegrasi, dan bersuasana kerjasama.

c.

Menghargai pentingnya keaslian, kontribusi, dan pengalaman siswa
dalam kaitannya dengan bahan pelajaran dan proses belajar.

d.

Memberi kesempatan kepada siswa menjadi partisipan aktif dalam
proses belajar.

e.

Mengembangkan berpikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah.

f.

Mendorong eksplorasi bahan pelajaran yang melibatkan bermacammacam sudut pandang.

g.

Menghargai pentingnya konteks sosial bagi proses belajar.

h.

Menumbuhkan hubungan yang saling mendukung dan saling
menghargai di antara para siswa, dan diantara siswa dan guru.

i.

Membangun semangat belajar sepanjang hayat.

8. Langkah-langkah pembelajaran metode kolaboratif
Dalam pembelajaran dengan metode kolaboratif, Ada beberapa

Dokumen yang terkait

Efektifitas penerapan metode ekperimen dengan kerja kelompok pokok bahasa bunyi pada siswa kelas II A Cawu 2 SLTP Negeri 2 Jember tahun ajaran 2001/2002

0 6 76

pengaruh model pembelajaran webbed terhadap keterampilan menulis karangan pada siswa kelas IV SDIT Al-Mubarak Jakarta pusat tahun ajaran 2014/2015

4 24 258

Peningkatan keterampilan mebaca intensif dengan metode kooperatif jingsaw pada siswa kelas VII Madasah Tsanawiyah (MTs) Al-Mujahidin Cikarang tahun ajaran 2011-2012

0 3 100

Peningkatan ketrampilan membaca pemahaman cerpen dengan metode sq3r pada siswa kelas IX A Madrasah Stanawiyah (MTs) Mathla'ul anwar 2 Kota Bogor

0 7 102

Pengaruh penerapan strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) terhadap keterampilan membaca pemahaman dongeng pada siswa kelas V SD Putra Jaya Depok Tahun pelajaran 2013/2014

2 12 154

Peningkatan pemahaman unsur interinsik pada cerpen melaui metode kooperatif tipe student teams achievement division (stad) (penelitian tindakan kelas pada siswa kelas X MA As-Syafi'iyah 01 Jkarta semester Ganjil, Tahun ajaran 2011/2012)

0 37 181

Peningkatan keterampilan menulis narasi dengan media teks wacana dialog: penelitian tindakan pada siswa kelas VII MTs Negeri 38 Jkaarta tahun pelajaran 2011-2012

4 39 107

Minat membaca buku teks bahasa indonesia siswa kelas X SMAN 10 Kota Tangerang Selatan

1 18 0

Meningkatkan keterampilan mengarang cerita dengan media kartu huruf siswa kelas II SD Negeri 1 Jembungan

0 0 51

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal cerita materi himpunan pada siswa kelas vii smp swasta Al-Washliyah 8 Medan tahun ajaran 2017/2018 - Repository UIN Sumatera Utara

1 4 153