PENGARUH DER, NPM, ROA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG GO PUBLIK DI BEI.

PENGARUH DER, NPM, ROA DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP MANAJ EMEN LABA PADA PERUSAHAAN
REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG GO
PUBLIK DI BEI

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Per syaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
J urusan Akuntansi

Diajukan oleh :

Dwi Ayu Setyaningrum
0913010121/ FE / AK

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH DER, NPM, ROA DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP MANAJ EMEN LABA PADA PERUSAHAAN
REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG GO
PUBLIK DI BEI

SKRIPSI

Diajukan oleh :

Dwi Ayu Setyaningrum
0913010121/ FE / AK

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI
PENGARUH PROFITABILITAS DAN DEVIDEN TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI
YANG GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
Disusun Oleh :
Dwi Ayu Setyaningrum
0913010121/ FE / AK
Telah Dipertahankan Dihadapan Dan Diterima Oleh Tim Penguji Skripsi Program
Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur Pada Tanggal 31 Mei 2013

Pembimbing Utama :

Tim Penguji
Ketua

Dr s. Ec. H. Muslimin,MSi


Dr.Sri Trisnaningsih,MSi
Sekretaris

Dr s. Ec. H. Muslimin,MSi
Anggota

Dr s.Ec. Syafi’i.Ak.MM
Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran”
J awa Timur

Dr. Dhani Ichsanudin Nur. SE,MM.
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH DER, NPM, ROA DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP MANAJ EMEN LABA PADA PERUSAHAAN

REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG GO
PUBLIK DI BEI

Yang diajukan

Dwi Ayu Setyaningrum
0913010121/ FE / AK

Disetujui untuk mengikuti Ujian Lisan oleh

Pembimbing Utama

Dr s. Ec. H. Muslimin,MSi

Tanggal :................................

Mengetahui
Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur


Dr s. Ec. H. R. A. Suwaedi, MS
NIP.196003301986031003

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

USULAN PENELITIAN
PENGARUH DER, NPM, ROA DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP MANAJ EMEN LABA PADA PERUSAHAAN
REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG GO
PUBLIK DI BEI

Yang diajukan

Dwi Ayu Setyaningrum
0913010121/ FE / AK

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh

Pembimbing Utama


Dr s. Ec. H. Muslimin,MSi

Tanggal :................................

Mengetahui
Ketua Jurusan Progam Studi Akuntansi

Dr. Hero Priono SE.MSi.AK
NIP. 030 217 165

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb.
Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT, atas rahmat dan
hidayah-Nya yang diberikan kepada penyusun sehingga skripsi yang berjudul
“Pengaruh Debt Equity Ratio, Net Profit Margin, Return On Asset Dan

Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Real
Estate Dan Property Yang Go Publik di Bursa Efek Indonesia”.
Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat penyelesaian
Studi Pendidikan Strata Satu, Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah memberi bimbingan, petunjuk serta bantuan baik spirituil
maupun materiil, khususnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Sudarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Bapak Dr. Dhani Ichsanudin Nur. SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Dr. Hero Priono,SE,MSi.Ak. Selaku

Ketua

Program Studi Akuntansi

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
4. Bapak Drs. Ec. H. Muslimin,MSi Selaku Dosen Pembimbing Utama yang

telah memberikan bimbingan skripsi sehingga peneliti bisa merampungkan
tugas skripsinya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Para Dosen yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis
selama menjadi mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“
Jawa Timur.
6. Kepada Ayahanda dan Ibunda dan Kakak tercinta yang telah memberikan
dukungan baik moril ataupun material.
7. Berbagai pihak yang turut membantu dan menyediakan waktunya demi
terselesainya skripsi ini yang tidak dapat penyusun sebutkan satu persatu.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa apa yang telah disusun dalam
skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu peneliti sangat berharap
saran dan kritik membangun dari pembaca dan pihak lain.
Akhir kata, Peneliti berharap agar skripsi ini bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan.

Wassalamualaikum Wr.Wb.

Surabaya, Mei 2013

Peneliti

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................

i

DAFTAR ISI .................................................................................................

ii

DAFTAR TABEL .........................................................................................

iii


DAFTAR GAMBAR .....................................................................................

iv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................

v

ABSTRAKSI ..................................................................................................

vi

BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang .................................................................

1

1.2


Perumusan Masalah ..........................................................

8

1.3

Tujuan Penelitian ..............................................................

8

1.4

Manfaat Penelitian ............................................................

9

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu .........................................................

8

2.2. Landasan Teori ..................................................................

9

2.2.1. Kebijakan Hutang ...................................................

12

2.2.1.1. Pengertian Kebijakan Hutang .......................

12

2.2.1.2. Jenis-Jenis Hutang ........................................

13

2.2.1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruh Keputusan
Pemberian Utang ..........................................

15

2.2.2. Net Profit Margin ....................................................

16

2.2.2.1. Pengertian Net Profit Margin ......................

16

2.2.3. Profitabilitas.............................................................

17

2.2.3.1. Pengertian Profitabilitas ..............................

17

2.2.4. Ukuran Perusahaan ..................................................

19

2.2.4.1. Pengertian Ukuran Perusahaan .....................

19

2.2.5. Perataan Laba ...........................................................

20

2.2.5.1. Pengertian Perataan Laba .............................

20

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2.5.2. Strategi Perataan Laba ..................................

21

2.2.6.Pengaruh DER Terhadap Manajemen Laba ..............

25

2.2.7 Pengaruh Net Profit Margin Terhadap MAnajemen Laba 27
2.2.8. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Manajemen Laba ..

29

2.2.9. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen
Laba ........................................................................

30

2.4. Kerangka Pikir ...................................................................

33

2.5. Hipotesis............................................................................

33

BAB III METODE PENELITIAN .
3.1

Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel ................

35

3.2

Teknik Penentuan Sampel .................................................

39

3.2.1. Populasi ...................................................................

39

3.2.2. Sampel .....................................................................

39

3.3. Teknik Pengumpulan Data .................................................

40

3.3.1. Jenis data .................................................................

40

3.3.2. Sumber Data ............................................................

40

3.3.3. Pengumpulan Data ...................................................

40

3.4. Uji Normalitas ...................................................................

40

3.4.1. Uji asumsi Klasik .....................................................

41

3.5. Teknik Analisis Data Dan Ui Hipotesis ..............................

42

3.5.1.Uji Hipotesis .............................................................

43

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskriptif Obyek Penelitian ..............................................

45

4.2. Deskripsi Variabel Penelitian .............................................

53

4.2.1. Kebijakan Hutang (DER) .........................................

53

4.2.2. Net Profit Margin ....................................................

54

4.2.3. Profitabilitas (ROA) .................................................

55

4.2.4. Firm Size (Ukuran Perusahaan) ................................

56

4.2.5. Manajemen Laba .....................................................

57

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.3. Uji Normalitas ...................................................................

58

4.3.1. Asumsi Klasik .......................................................

60

4.4. Analisis Model dan Pengujian Hipotesis ............................

63

4.4.1. Hasil Analisis Regresi Berganda ..............................

63

4.4.2. Uji F ........................................................................

64

4.4.3. Uji t..........................................................................

65

4.5. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................

58

4.5.1. Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Manajemen
Laba ........................................................................

67

4.5.2. Pengaruh Net Profit Margin Terhadap Manajemen
Laba ........................................................................

68

4.5.3. Pengaruh Profitabilitas (ROA) Terhadap Manajemen
Laba ........................................................................

69

4.5.4 Pengaruh Ukuran perusahaan Terhadap Manajemen
Laba ........................................................................

70

4.6. Perbedaan Hasil Penelitian Dengan Penelitian Terdahulu ...

71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ..........................................................................

75

5.2. Saran....................................................................................

75

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL
Tabel 1.

Perataan Laba Perusahaan real Estate Dan Properti ..................

6

Tabel 4.1. Data Kebijakan Hutang Perusahaan Properti Dan Real Estate
Tahun 2009-2011.....................................................................

54

Tabel 4.2. Data Net Profit Margin Perusahaan Properti Dan Real Estate
Tahun 2009-2011.....................................................................

55

Tabel 4.3. Data ROA Perusahaan Properti Dan Real Estate Tahun 2009-2011 56
Tabel 4.4. Data Firm Size Perusahaan Properti Dan Real Estate
Tahun 2009-2011.....................................................................

57

Tabel 4.4.1 Data Manajemen Laba Perusahaan Properti Dan Real Estate
Tahun 2009-2011.....................................................................

58

Tabel 4.5. Uji Normalitas .........................................................................

59

Tabel 4.6. Uji Normalitas dengan Transformasi........................................

60

Tabel 4.7. Uji Durbin Watson...................................................................

61

Tabel 4.8. VIF ..........................................................................................

61

Tabel 4.9. Hasil Korelasi Rank Spearman.................................................

62

Tabel 4.10. Analisis Regresi Linear Berganda ............................................

63

Tabel 4.11. Hasil Uji F ...............................................................................

65

Tabel 4.12. Hasil Uji t ................................................................................

66

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.

Kerangka Pikir Analisis Regresi Linear berganda .................

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

33

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Tabulasi Data Keuangan
Lampiran 2 : Hasil Uji Normalitas
Lampiran 3 : Uji Asumsi Klasik
Lampiran 4 : Uji Regresi Linear berganda

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH DER, NPM, ROA DAN UKURAN PERUSAHAAN
TERHADAP MANAJ EMEN LABA PADA PERUSAHAAN
REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG GO
PUBLIK DI BEI

Dwi Ayu Setyaningrum

Abstraksi

Industri property and real estate merupakan industri yang bergerak
dibidang pembangunan gedung-gedung fasilitas umum. Menurut Michael C.
Thomsett dan Jean Freestone Thomsett, pasar properti secara umum dibagi
menjadi tiga yaitu, residental property, yang meliputi apartemen, perumahan, falt,
dan bangunan multi unit; commercial property, yaitu property yang dirancang
untuk keperluan bisnis.Meskipun tanah dan bangunan dapat digunakan untuk
melunasi utang tetapi aktiva tersebut tidak dapat dikonversikan kedalam kas
dalam waktu yang singkat, sehingga banyak pengembang (developer) tidak dapat
melunasi utangnya pada waktu yang telah ditentukan. Disamping aktiva tetap,
ketidakmampuan pengembang di dalam melunasi utang biasanya disebabkan oleh
adanya penurunan tingkat penjualan. Terjadinya penurunan ini merupakan akibat
dari adanya spekulasi tanah (mark-up tanah) yang membuat harga tanah menjadi
mahal, sehingga menyebabkan tingginya harga jual rumah dan bangunan.
Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan perusahaan real
estate dan property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, tahun 2009-2011
sebanyak 42 perusahaan. Sedangkan analisis yang dipergunakan adalah analisis
regresi linier berganda.
Berdasarkan dari hasil penelitian yang telah didapatkan: 1.Variabel
kebijakan hutang (DER) tidak berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan
property dan real estate yang go publik di BEI. 2.Variabel net profit margin
berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan property dan real estate yang
go publik di BEI. 3.Variabel ROA berpengaruh terhadap manajemen laba
perusahaan property dan real estate yang go publik di BEI. 4.Variabel size
(ukuran perusahaan) tidak berpengaruh terhadap manajemen laba perusahaan
property dan real estate yang go publik di BEI.

Keyword : Debt equity ratio, net profit Margin, Return On Asset, Manajemen
LAba

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Dalam masa pembangunan seperti saat ini, persaingan di dunia usaha baik
di sektor industri maupun jasa semakin tajam. Hal ini menyebabkan setiap
perusahaan berupaya untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup
perusahaan. Usaha yang dilakukan oleh perusahaan antara lain : menyesuaikan
diri terhadap perubahan – perubahan yang terjadi di dalam maupun di luar
perusahaan serta mengupayakan agar setiap sumber daya yang dimiliki
perusahaan digunakan secara efektif dan efisien.
Persaingan dalam dunia usaha pada masa sekarang dirasakan sangat ketat,
karena itu peru- sahaan diharapkan memiliki kemampuan yang kuat diberbagai
bidang seperti bidang keuangan, pemasaran, operasional, dan bidang sumber daya
manusia. Salah satu hal yang penting dalam pe nilaian prestasi perusahaan adalah
kondisi keuangannya. Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat kinerjanya dari
tahun ke tahun. Peran manajemen keuangan sangat penting dalam kelangsungan
hidup suatu perusahan.Hartini,(2012).
Rasio keuangan sering digunakan untuk mengukur kekuatan atau
kelemahan yang dihadapi perusahaan di bidang keuaangan yang pada dasarnya
tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan, melainkan juga bagi
pihak eksternal. Selain itu, rasio keuangan dapat dipakai sebagai sistem peringatan
awal terhadap kemunduran kondisi keuangan dari suatu perusahaan. Dengan rasio

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

keuangan, investor dapat dibimbing untuk membuat keputusan atau pertimbangan
tentang apa yang akan dicapai oleh perusahaan dan bagaimana prospek yang akan
dihadapi dimasa yang akan datang.
Dengan memprediksi laba, dapat diketahui prospek perusahaan tersebut
dan mampu untuk memprediksi deviden yang akan diterima di masa mendatang.
Laba dapat memberikan sinyal yang positif mengenai prospek perusahaan di masa
depan tentang kinerja perusahaan. Dengan adanya pertumbuhan laba yang terus
meningkat dari tahun ke tahun, akan memberikan sinyal yang positif mengenai
kinerja perusahaan. Hartini,(2012).
Salah satu bentuk manipulasi laba adalah perataan laba seperti yang
dikatakan oleh Healy (1993) dalam Scott (2000) para manajer memiliki dorongan
yang cukup besar untuk melakukan perataan laba yaitu suatu bentuk manipulasi
atas laba yang dilakukan manajer untuk mengurangi fluktuasi laba perusahaan,
sehingga diharapkan kinerja perusahaan akan terlihat lebih bagus dan investor
akan lebih mudah memprediksi laba masa depan. Penelitian tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi perataan laba pada perusahaan publik yang listing pada
Bursa Efek Indonesia sejauh ini telah banyak dilakukan, namun hasil penelitianpenelitian tersebut belum konsisten satu sama lain.
Perusahaan

yang

ukurannya

lebih

besar

diperkirakan

memiliki

kecenderungan yang lebih besar untuk melakukan perataan laba (Suwito dan
Herawaty, 2005). Berdasarkan political cost hypothesis dalam teori akuntansi
positif dikemukakan bahwa perusahaan besar cenderung untuk melakukan
pengelolaan atas laba di antaranya melakukan income decreasing saat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

memperoleh laba tinggi untuk menghindari munculnya peraturan baru dari
pemerintah, contohnya menaikkan pajak penghasilan perusahaan.
Ditinjau dari net profit margin yang merupakan bagian dari profitabilitas
perusahaan melalui pengukuran antara rasio laba bersih setelah pajak dengan total
penjualan di mana laba bersih setelah pajak sering digunakan oleh investor
sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi yang berhubungan dengan
perusahaan sehingga sering dijadikan tujuan perataan laba oleh manajemen untuk
mengurangi fluktuasi laba dan menunjukan kepada pihak luar bahwa kinerja
manajemen perusahaan tersebut telah efektif (Azhari, 2010).
Debt to equity ratio yang merupakan bagian dari leverage rasio, di mana
semakin tinggi rasio leverage berarti semakin besar pula proporsi pendanaan
perusahaan yang dibiayai dari hutang. Perusahaan dengan leverage yang tinggi
memiliki risiko menderita kerugian besar. DER menggambarkan kemampuan
perusahaan dengan modal sendiri untuk menjamin hutang yang dimiliki dan
menunjukkan proporsi pembelanjaan perusahaan yang dibiayai oleh pemegang
saham (modal sendiri) dan dibiayai dari pinjaman. Berpengaruhnya DER diduga
karena perusahaan cenderung melanggar pernjanjian hutang ketika mengalami
default (tidak dapat melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo) karena
kesulitan keuangan. Jika hutang perusahaan semakin besar, maka risiko yang akan
ditanggung pemilik modal juga akan semakin besar sehingga investor dan kreditur
akan takut untuk berinvestasi atau meminjamkan dananya kepada perusahaan.
Oleh karena kondisi tersebut menimbulkan keinginan manajemen untuk
melakukan praktik perataan laba (Santoso, 2010).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Industri property and real estate merupakan industri yang bergerak
dibidang pembangunan gedung-gedung fasilitas umum. Menurut Michael C.
Thomsett dan Jean Freestone Thomsett, pasar properti secara umum dibagi
menjadi tiga yaitu, residental property, yang meliputi apartemen, perumahan, falt,
dan bangunan multi unit; commercial property, yaitu property yang dirancang
untuk keperluan bisnis, misalnya gedung penyimpanan barang dan areal parkir;
dan industrial property, yaitu properti yang dirancang untuk keperluan industri,
misalnya bangunan-bangunan pabrik. (Joehartanto, 2009).
Meskipun tanah dan bangunan dapat digunakan untuk melunasi utang
tetapi aktiva tersebut tidak dapat dikonversikan kedalam kas dalam waktu yang
singkat, sehingga banyak pengembang (developer) tidak dapat melunasi utangnya
pada waktu yang telah ditentukan. Disamping aktiva tetap, ketidakmampuan
pengembang di dalam melunasi utang biasanya disebabkan oleh adanya
penurunan tingkat penjualan. Terjadinya penurunan ini merupakan akibat dari
adanya spekulasi tanah (mark-up tanah) yang membuat harga tanah menjadi
mahal, sehingga menyebabkan tingginya harga jual rumah dan bangunan.
Mahalnya harga jual rumah dan bangunan yang diikuti kecenderungan over
supplied, menyebabkan tingkat penjualan jauh dibawah target yang telah
ditetapkan. Meskipun demikian, dalam kenyataannya sektor ini cukup diminati
oleh banyak kalangan pengusaha dan mendapat dukungan penuh dari perbankan
yang menyediakan portofolio kreditnya untuk properti.
Daya tarik investasi di bidang property and real estate di Indonesia
dipengaruhi oleh faktor eksternal (1), yaitu perekonomian negara maju melemah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

(Masyhudi, 2011: 1) dan penjualan properti di kawasan Asia Pasifik (termasuk
Indonesia) mengalami peningkatan 14% dari tahun lalu (LKT, 2011: 18) dan
faktor eksternal (2), yaitu suku bunga KPR di Indonesia relatif rendah, adanya
peningkatan likuiditas perbankan dalam menyediakan KPR dibandingkan dengan
tahun lalu (LKT, 2011: 18) dan harga properti di Indonesia tidak pernah turun
(Hermansah, 2011: 23).
Walaupun investasi di bidang properti memiliki daya tarik, para pengguna
laporan keuangan (khususnya

pihak ekstern)

harus

berhati-hati dalam

menggunakan laporan keuangan tersebut karena pada penelitian sebelumnya telah
ditemukan adanya tindakan perataan laba pada perusahaan-perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perataan laba adalah suatu tindakan yang
dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk mengurangi fluktuasi earnings
dengan tujuan tertentu atau dengan kata lain melakukan manipulasi terhadap
laporan keuangan yang disajikan. Berikut adalah data mengenai perataan laba di
perusahaan real estate dan property tahun 2009-2011:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

Tabel 1. Data Manajemen Laba Perusahan Real Estate dan Properti
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17

Perusahaan Manufaktur
Bakrieland Development Tbk.
PT Ciputra Property Tbk.
PT Duta Anggada Realty Tbk.
PT Duta Pertiwi Tbk.
PT Gowa Makassar Tourism
Development Tbk.
PT Indonesia Prima Property Tbk.
PT Jaya Real Property Tbk.
PT Kawasan Industri Jababeka Tbk.
PT Lamicitra Nusantara Tbk.
PT Lippo Cikarang Tbk.
PT Lippo Karawaci Tbk.
PT Modernland Realty Tbk.
PT.Alam Sutera Reality,Tbk
Bumi Serpong Damai,Tbk
PT.Cowell Development,Tbk
PT.Ciputra Development,Tbk
PT.Perdana Gapura Prima,Tbk
Rata-Rata

2009
132,256
74,200
30,186
211,986

Tahun
2010
178705
155,371
26,908
267041

2011
14635
168559
61077
422673

13,485
83,785
191,705
16,369
12,602
25,681
388,053
2,355
94,021
308,738
131,234
136,328
31,296
110,840

27572
106073
264,923
62124
19502
65307
525346
38602
290,484
394,403
130,499
257,960
35,173
167,411

49085
90842
346699
326131
54818
257681
579917
92046
602,737
1,012,301
163,822
494,011
44,855
281,288

Sumber: Bursa Efek Indonesia, 2012.
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dalam perusahaan real
estate dan property masih terdapat tingkat laba yang masih mengalami penurunan
atau ada yang tidak membagikan laba pada tahun- tahun tertentu seperti sebagai
berikut yaitu rata-rata perkembangan laba perusahaan real estate dan property
tahun 2009 adalah sebesar 110.840, kemudian di tahun 2010 rata-rata
perkembangan laba sebesar 167.411. kemudian di tahun 2011 perkembangan laba
menunjukkan kenaikan sebesar 281.288.
Berdasarkan tabel di atas bahwa perkembangan laba perusahaan real estate
dan property yang go publik di BEI mengalami perkembangan laba yang baik,
artinya dari sisi investasi banyak investor yang akan menanamkan modalnya
dalam berinvestasi sebab prospek di dunia property dan real estate memiliki
perkembangan yang bagus.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Tingkat laba bersih perusahaan yang naik turun kemungkinan melakukan
perataan laba. Hal ini dapat memberikan informasi yang relevan dalam melakukan
prediksi terhadap laba dimasa mendatang, sehingga investor tidak menarik
investasinya dari perusahaan tersebut.
Kondisi ini menggambarkan bahwa tingkat perataan laba yang terjadi di
perusahaan real estate dan property, artinya bahwa di dalam perusahaan masih
terdapat praktek-prakterk manajemen laba dimana perataan laba pada intinya,
diharapkan dapat memberikan pengaruh yang menguntungkan bagi nilai saham
serta penilaian kinerja manejemen, namun demikian, perataan laba ini jika
dilakukan dengan sengaja dan dibuat buat dapat menyebabkan pengungkapan laba
yang tidak memadai atau menyesatkan, sebagai akibatnya, investor mungkin tidak
memperoleh informasi yang akurat mengenai laba untuk mengevaluasi hasil dari
portofolio mereka. (Dwiatmini, 2001).
Faktor yang mempengaruhi manajemen adalah melakukan perataan laba,
diantaranya adalah faktor ukuran perusahaan, karena menentukan besar kecilnya
perusahaan, maka semakin besar ukuran perusahaan, makin banyak alternative
sumber pembelanjaan, sumber daya yang dapat dipilih, dan utang yang
dimilikinya cenderung makin besar. Faktor lain yang diduga berpengaruh
terhadap perataan laba adalah faktor profitabilitas. Praktik perataan laba
cenderung dilakukan oleh perusahaan yang profitabilitasnya rendah dan dalam
keadaan berisiko, karena ingin memperlihatkan bahwa laporan laba-rugi lebih
baik dan tingkat fluktuasi tidak terlalu tinggi, sehingga dapat menarik investor.
Dan Profitabilitas juga merupakan salah satu indikator yang penting untuk menilai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

suatu perusahaan profitabilitas selain digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan laba juga untuk mengetahui efektifitas
perusahaan dalam mengelola sumber-sumber yang dimiliki.
Tindakan perataan laba dapat diidentifikasikan dengan melakukan analisis
hubungan antar pos-pos laporan keuangan atau dengan menganalisis pos-pos yang
terdapat dalam laporan keuangan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh debt assets ratio, net profit margin, return on assets dan ukuran
perusahaan terhadap tindakan perataan laba yang dilakukan oleh perusahaan
property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Berdasarkan latar belakang yang telah diuaraikan diatas maka peneliti tertarik
melakukan penelitian tentang “Pengaruh Debt Equity Ratio, Net Profit
Margin, Return On Asset Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Manajemen
Laba pada Perusahaan Real Estate Dan Property Yang Go Publik di Bursa
Efek Indonesia”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dikemukakan sebelumnya maka permasalahan
yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : Apakah debt equity ratio, net pofit
margin, return on asset, dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap manajemen
Laba pada Perusahaan Real estate dan property yang go publik di Bursa Efek
Indonesia?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah
dikemukakan, maka tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

untuk membuktikkan secara empiris pengaruh debt equity ratio, net profit margin,
return on asset, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen Laba pada
Perusahaan Real estate dan property yang go publik di Bursa Efek Indonesia.
1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Akademis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sesuatu yang berharga
sebagai tambahan perbendaharaan referensi dan dapat memberikan ide untuk
pengembangan lebih lanjut bagi para akademis yang ingin mengadakan
penelitian dalam bidang yang berkaitan dimasa yang akan datang.
2. Bagi Praktisi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu masukan
dalam pengambilan keputusan investasi saham, terutama dalam menilai
kualitas informasi laba yang dilaporkan dalam laporan keuangan.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memberikan gambaran yang
jelas tentang pengaruh profitabilitas, ukuran perusahaan dan financial leverage
terhadap perataan laba.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu
Dalam menunjang penelitian ini, maka didukung oleh penelitian terdahulu
yang relevan dengan penelitian ini :
Rizki,(2011) dengan judul penelitian “Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Tindakan Perataan Laba Pada Perusahaan Property And Real
Estate Di Bei”. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: 1.Apakah debt assets ratio, net profit margin, return on assets dan
ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tindakan perataan laba yang dilakukan
oleh perusahaan property and real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1. Tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara debt assets ratio terhadap tindakan perataan laba. 2. Terdapat
pengaruh yang signifikan antara net profit margin terhadap tindakan perataan
laba. 3. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara return on assets terhadap
tindakan perataan laba. 4. Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara ukuran
perusahaan terhadap tindakan perataan laba.
Muid dan Rahmawati,(2012). dengan judul penelitian ”Analisis
Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Praktik Perataan Laba (Studi Pada
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2007—2010). Permasalahan
yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: faktor-faktor yang
berpengaruh terhadap praktik perataan laba yaitu ukuran perusahaan, net profit
margin, dan debt to equity ratio.

10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan
berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba yang dilakukan oleh
perusahaan. Sedangkan variabel net profit margin dan debt to equity ratio tidak
berpengaruh signifikan terhadap praktik perataan laba yang dilakukan oleh
perusahaan.
Prasetiono dan Dewi, (2012). dengan judul penelitian ”Analisis
Pengaruh Roa, Npm, Der, Dan Size Terhadap Praktik Perataan Laba (Studi kasus
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20072010). Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
apakah ROA, NPM, DER, dan size berpengaruh terhadap praktik income
smoothing.
Hasil penelitian menunjukkan beberapa faktor yang mempengaruhi praktik
income smoothing. Dari empat faktor yang diteliti (ROA, NPM, DER, dan size),
terbukti bahwa NPM dan size berpengaruh positif signifikan terhadap praktik
income smoothing. Hal ini berarti nilai NPM yang tinggi dan size yang besar
mendorong perusahaan untuk melakukan praktik income smoothing. Sedangkan
faktor-faktor lain yaitu ROA dan DER terbukti tidak berpengaruh terhadap praktik
income

smoothing.

Hal

ini

berarti

manajer

perusahaan

tidak

terlalu

mempertimbangkan ROA dan DER dalam mengambil keputusan untuk
melakukan income smoothing atau tidak.
2.1.1. Perbedaan Penelitian
Berikut adalah gambaran mengenai perbedaan penelitian terdahulu dengan
sekarang:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Tabel 2.1. : Tabel Perbedaan Penelitian Terdahulu Dan Penelitian Sekarang
No.
1.

Nama Peneliti

Rizki,(2011).

2.

Muid
dan
Rahmawati,(2012)

3.

Prasetino dan
Dewi,(2012)

4.

Setya, Dwi
Ayu,(2013)

Objek Penelitian
Variabel
Perusahaan real
Variabel Bebas:
estate dan property - DAR
- NPM
- ROA
Perusahaan
Variabel Bebas :
manufaktur
- NPM
- DER

Alat Uji
Analisis
Regresi
linear
Berganda
Uji Regresi
linear
berganda

Variabel Bebas :
- ROA
- NPM
- DER
- Size
Perusahaan real
Variabel Bebas :
estate dan property - NPM
- ROA
- Ukuran perusahaan

Perusahaan
manufaktur

Analisis
Regresi
Linear
Berganda
Analisis
Regresi
Linear
Berganda

Sumer: Peneliti.
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Kebijakan Hutang (DER)
2.2.1.1. Pengertian Kebijakan Hutang (DER)
Menurut Baridwan (2002: 219) Hutang adalah pengorbanan manfaat
ekonomi di masa akan datang yang mungkin terjadi akibat kewajiban suatu badan
usaha dimasa kini untuk untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa pada
badan usaha lain dimasa yang akan datang sebagai akibat transaksi atau kejadian
di masa lalu.
Sedangkan menurut Madura (2001: 224) adalah dana yang dipinjam oleh
perusahaan. Perusahaan perlu meminjam dana tersebut untuk diinvestasikan
dalam aktiva-aktiva yang berbentuk bangunan, mesin-mesin, dan peralatan.
Adapun pengertian Debt to equity ratio (DER) akan dijelaskan pada pembahasan
ini. Menurut Charles H.Gibson (2008:260) “Debt equity ratio is another
computation that’s determines the entity’s long-term debt paying ability.”

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

Menurut Husnan (2004:70) menjelaskan bahwa “debt to equity ratio
menunjukan perbandingan antara hutang dengan modal sendiri.” Sedangkan
menurut Sawir (2000:13) menjelaskan bahwa debt to equity ratio adalah “Rasio
yang menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam pendanaan
perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan tersebut untuk
memenuhi seluruh kewajibannya.”
Berdasarkan uraian di atas bahwa perusahaan dengan leverage yang tinggi
memiliki risiko menderita kerugian besar karena semakin tinggi rasio leverage
berarti semakin besar pula proporsi pendanaan perusahaan yang dibiayai dari
hutang sehingga cenderung melanggar pernjanjian hutang ketika mengalami
default (tidak dapat melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo) karena
kesulitan keuangan.
2.2.1.2 J enis-jenis Hutang
Menurut Riyanto (2001), hutang (kewajiban) dibagi menjadi tiga
golongan, yaitu:
1. Hutang jangka pendek (Short – Term Debt)
Hutang jangka pendek (Short – Term Debt) merupakan hutang yang
jangka waktunya pendek, yaitu kurang dari satu tahun. Adapun jenisjenis hutang jangka pendek, yaitu:


Rekening Koran
Rekening Koran merupakan kredit yang diberikan oleh bank
kepada perusahaan dengan batasan plafon tertentu dimana

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

perusahaan mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian
demi sebagian sesuai dengan kebutuhannya.


Kredit dari Penjual
Kredit dari penjual merupakan kredit perniagaan dan kredit ini
terjadi apabila penjualan produk dilakukan dengan kredit. Apabila
penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjual baru
menerima pembayaran harga dari barang yang dijual.



Kredit dari Pembeli
Kredit dari pembeli adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan
sebagai pembeli kepada pemasok (supplier) dari bahan mentahnya
atau barang-barang lainnya.



Kredit Wesel
Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan
“surat pengakuan utang” yang berupa kesanggupan untuk
membayar sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan pada
saat tertentu (sesuai dengan notes/promes).

2. Modal Asing/Utang Jangka Menengah (Intermediate – Term Debt)
Modal asing atau utang jangka menengah adalah utang jangka waktu
atau umurnya lebih dari satu tahun dan kurang dari 10 tahun. Bentukbentuk utama dari kredit jangka menengah adalah:


Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun
dan kurang dari 10 tahun.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15



Leasing
Leasing adalah suatu alat atau cara untuk mendapatkan “service”
dari suatu aktiva tetap yang pada dasarnya adalah sama seperti
halnya menjual obligasi untuk mendapatkan “service” dan hak
milik untuk aktiva tersebut.

3. Modal Asing/Utang Jangka Panjang (Long – Term Debt)
Modal asing/utang jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya
adalah panjang, umurnya lebih dari 10 tahun. bentuk-bentuk utama
dari utang jangka panjang antara lain:


Pinjaman Obligasi
Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu yang
panjang, untuk nama pihak debitur mengeluarkan surat pengakuan
hutang yang mempunyai nominal tertentu.



Pinjaman Hipotik (Mortage)
Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana pemberi
uang atau kreditur diberi hak hipotik terhadap suatu barang tidak
bergerak agar supaya pihak debitur tidak memenuhi kewajibannya,
maka barang itu dapat dijual dan dari hasil penjualan tersebut dapat
digunakan untuk menutup tagihannya.

2.2.1.3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pemberian Utang
Menurut Madura (2001: 225) pemilik dana akan menilai kekayaan kredit
dari perusahaan, berkenaan dengan beberapa faktor, yaitu:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

1. Rencana penggunaan pinjaman perusahaan.
2. Kondisi keuangan bisnis perusahaan.
3. Peramalan tentang industri atau lingkungan disekitar bisnis
perusahaan.
4. Adanya jaminan dan perusahaan yang dapat digunakan untuk
mengembalikan pinjaman.
Rasio DER yang menggambarkan perbandingan utang dan ekuitas dalam
pendanaan perusahaan dan menunjukan kemampuan modal sendiri perusahaan
tersebut untuk memenuhi seluruh kewajibannya perumusannya adalah : Suad
Husnan (2004:70).
Total Hutang
DER =

X 100%
Total Modal sendiri

2.2.2. Net Profit Margin
2.2.2.1. Pengertian Net Profit Margin
Net profit margin yang merupakan bagian dari profitabilitas perusahaan
melalui pengukuran antara rasio laba bersih setelah pajak dengan total penjualan
di mana laba bersih setelah pajak sering digunakan oleh investor sebagai dasar
pengambilan keputusan ekonomi yang berhubungan dengan perusahaan sehingga
sering dijadikan tujuan perataan laba oleh manajemen untuk mengurangi fluktuasi
laba dan menunjukan kepada pihak luar bahwa kinerja manajemen perusahaan
tersebut telah efektif (Azhari, 2010).
Net Profit Margin (NPM) merupakan rasio yang menunjukkan seberapa
besar persentase laba bersih yang diperoleh dari setiap penjualan (Rinati, 2001:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

75). Rasio ini menginterpretasikan tingkat efisiensi perusahaan, yakni sejauh
mana kemampuan perusahaan menekan biaya-biaya operasionalnya pada periode
tertentu. Semakin besar rasio ini semakin baik karena kemampuan perusahaan
dalam mendapatkan laba melalui penjualan cukup tinggi serta kemampuan
perusahaan dalam menekan biaya-biayanya cukup baik. Sebaliknya, jika rasio ini
semakin turun maka kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba melalui
penjualan dianggap cukup rendah. Selain itu, kemampuan perusahaan dalam
menekan biaya-biayanya dianggap kurang baik sehingga investor pun enggan
untuk menanamkan dananya. Hal tersebut mengakibatkan harga saham
perusahaan ikut mengalami penurunan (Ardin Sianipar, 2005: 37).
Hanafi dan Halim (2005:

86) menyatakan bahwa net profit margin

merupakan salah satu dari rasio profitabilitas, yang menghitung sejauh mana
kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu
Rasio ini bisa diinterpretasikan juga sebagai kemampuan perusahaan menekan
biaya-biaya (ukuran efisiensi) di perusahaan pada periode tertentu. net profit
margin yang tinggi menandakan kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang
tinggi pada tingkat penjualan tertentu. Net profit margin yang rendah menandakan
penjualan yang terlalu rendah untuk tingkat biaya tertentu, atau biaya yang terlalu
tinggi untuk tingkat penjualan tertentu, atau kombinasi dari kedua hal tersebut.
Secara umum rasio yang rendah bisa menunjukkan ketidakefisienan manajemen.
Menurut Salno dan Baridwan, net profit margin diduga mempengaruh
perataan laba, karena secara logis margin ini terkait langsung dengan objek
perataan penghasilan Muid dan Rahmawati,(2012).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Net Profit Margin =

Lababersigsetelahpajak
X 100%
Totalpenjualan

2.2.3.Profitabilitas
2.2.3.1. Profitablitas
Menurut Sartono (2001) profitabilitas adalah kemampuan perusahaan
memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun
modal sendiri. Sedangkan menurut Munawir (2002) menyatakan bahwa
profitabilitas menggambarkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba untuk
periode tertentu. Profitabilitas suatu perusahaan diukur dari kemampuan
perusahaan menggunakan aktivanya secara produktif, dengan membandingkan
antara laba yang diperoleh dalam suatu periode dengan jumlah aktiva perusahaan
tersebut. Tingkat profitabilitas yang tinggi mengindikasikan bahwa kinerja suatu
perusahaan berjalan dengan baik, sedangkan apabila tingkat profitabilitas yang
rendah menunjukkan bahwa kinerja dari suatu perusahaan kurang baik dan
akibatnya kinerja yang dilakukan oleh manajer tampak buruk dimata investor.
Menurut Riyanto (2001), mengklasifikasikan angka-angka rasio profitabilitas
sebagai berikut:
Profitabilitas merupakan rasio yang menghubungkan laba dari penjualan
dan investasi. Macam-macam rasio profitabilitas antara lain :
a. Profitabilitas dalam kaitannya dengan penjualan menggunakan rasio margin
laba kotor dan margin laba bersih.
b. Profitabilitas dalam hubungannya dengan investasi, menggunakan dua
pengukuran yaitu ROI (Return On Investment) dan ROA (Return On Asset)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

dimana ROA digunakan untuk mengukur efektifitas perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya.
Adapun rumus ROA adalah sebagai berikut: Riyanto,(2000)
ROA =

NIAT
X 100%
TotalAsset

Profitabilitas suatu perusahaan dapat diukur dengan menghubungkan
antara keuntungan atau laba yang diperoleh dari kegiatan pokok perusahaan
dengan kekayaan atau asset yang dimiliki untuk menghasilkan keuntungan
perusahaan (operatimg asset). Operating Asset adalah semua aktiva kecuali
investasi jangka panjang dan aktiva-aktiva lain yang tidak digunakan dalam
kegiatan atau usaha memperoleh penghasilan yang rutin atau usaha pokok
perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan perusahaan dengan ROA menunjukkan
kemampuan atas modal yang diinvestasikan dalam keseluruhan aktiva yang
dimiliki untuk menghasilkan laba.
2.2.3.2. Keunggulan ROA (Return On Asset)
Keunggulan ROA diantaranya adalah sebagai berikut:
1. ROA merupakan pengukuran yang komprehensif dimana seluruhnya
mempengaruhi laporan keuangan yang tercermin dari rasio ini.
2. ROA mudah dihitung, dipahami, dan sangat berarti dalam nilai
absolut.
3. ROA merupakan denominator yang dapat diterapkan pada setiap unit
organisasi yang bertanggung jawab terhadap profitabilitas dan unit
usaha.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2.2.3.3. Kelemahan ROA (Return On Asset)
Disamping beberapa keunggulan diatas ROA juga memiliki kelemahan
yaitu (Lisa,1999):
1. Pengukuran kinerja dengan menggunakan ROA membuat manajer
divisi memiliki kecenderungan untuk melewatkan project-project yang
menurunkan divisional ROA, meskipun sebenarnya proyek-proyek
tersebut dapat meningkatkan tingkat keuntungan perusahaan ecara
keseluruhan.
2. Manajemen juga cenderung untuk berfokus pada tujuan jangka pendek
dan bukan tujuan jangka panjang.
3. Sebuah project dalam ROA dapat meningkatkan tujuan jangka pendek,
tetapi project tersebut mempunyai konsekuensi negatif dalam jangka
panjang. Yang berupa pemutusan beberapa tenaga penjualan,
pengurangan budget pemasaran, dan pengguaaan bahan baku yang
relatif murah sehingga menurunkan kualitas produk dalam jangka
panjang.
2.2.4. Ukuran Perusahaan (Firm Size)
2.2.4.1. Pengertian Firm Size
Suatu perusahaan yang besar dimana sahamnya tersebar sangat luas, setiap
perluasan modal sahamnya akan mempunyai pengaruh yang kecil terhadap
perusahaan yang bersangkutan. Size yang besar memudahkan perusahaan dalam
masalah pendanaan. Perusahaan umumnya memiliki fleksibilitas dan aksebilitas
yang tinggi dalam masalah pendanaan melalui pasar modal. Kemudahan ini biasa

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

ditangkap sebagai informasi yang baik. Size yang besar dan tumbuh biasanya
merefleksikan tingkat profit dimasa yang akan datang.
Ukuran perusahaan secara langsung mencerminkan tinggi rendahnya
aktivitas operasi suatu perusahaan. Pada umumnya semakin besar suatu
perusahaan maka akan semakin besar pula aktivitasnya. Dengan demikian, ukuran
perusahaan juga dapat dikaitkan dengan besarnya kekayaan yang dimiliki oleh
perusahaan (Nisa Fidyati, 2003). Perusahaan yang besar dan mapan (stabil) akan
lebih mudah untuk ke pasar modal. Kemudahan untuk ke pasar modal maka
berarti fleksibilitas bagi perusahaan besar lebih tinggi serta kemampuan untuk
mendapatkan dana dalam jangka pendek juga lebih besar daripada perusahaan
kecil
Sedangkan untuk dapat bertahan dalam jangka panjang perusahaan kecil
harus benar-benar pengusaha yang baik dengan bantuan analisis rasio keuangan.
Frm Size diketahui dari mengukur variabel natural log of sales dengan
menggunakan rumus (Erni Masdupi : 2005:62), sebagai berikut :
Firm size= Ln Total Asset

2.2.5. Perataan Laba
2.2.5.1. Pengertian Perataan Laba
Menurut Schipper (Subramanyam and Wild, 2010: 131), manajemen laba
adalah "intervensi manajemen dengan sengaja dalam proses penentuan laba,
biasanya untuk memenuhi tujuan pribadi". Manajemen laba merupakan hasil dari
kebebasan dalam aplikasi akuntansi akrual yang mungkin terjadi. Hal ini
menyebabkan kebebasan manajer dalam menetapkan angka akuntansi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

Manajemen

laba

terjadi

karena

beberapa

alasan,

seperti untuk

meningkatkan kompensasi, menghindari persyaratan utang, memenuhi ramalan
analis dan mempengaruhi harga saham (Subramanyam and Wild, 2010: 130).
Manajemen laba dapat dilakukan melalui dua cara: (1) mengubah metode
akuntansi, yang merupakan bentuk manajemen laba yang paling jelas terlihat, dan
(2) mengubah estimasi dan kebijakan akuntansi yang menentukan angka
akuntansi, merupakan suatu bentuk manajemen laba yang lebih samar
(Subramanyam and Wild, 2010: 130).
Ortega dan Grant (2003) mengemukakan bahwa earnings management
dimungkinkan karena adanya fleksibilitas dalam pembuatan laporan keuangan
dalam rangka mengubah hasil keuangan operasional suatu perusahaan. Dengan
kata lain, Abdelghany (2005) menjelaskan bahwa earnings management
merupakan manipulasi pendapatan yang dilakukan untuk memenuhi target yang
ditetapkan manajemen.
2.2.5.2. Strategi Manajemen Laba
Terdapat tiga manajemen laba (Subramanyam and Wild, 2010: 131). (1)
Manajer meningkatkan laba (increasing income) adalah meningkatkan laba yang
dilaporkan pada periode kini untuk membuat perusahaan dipandang lebih baik.,
(2) manajer melakukan "mandi besar" (big bath) adalah Strategi big bath
dilakukan melalui penghapusan (write-off) sebanyak mungkin pada satu periode
da

Dokumen yang terkait

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Perumahan Setiabudi Indah Medan

1 45 10

Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan

0 25 149

Kajian Pengaruh Perumahan (Real Estate) Terhadap Tingkat Pelayanan Jalan Studi Kasus: Ruas Jalan Setiabudi Medan

1 24 164

Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental Perusahaan pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

0 55 88

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BEI

10 36 18

Analisis Pengaruh Mekanismecorporate Governance, Ukuran Perusahaan, Dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI Pada Tahun 2012-2014

0 6 87

PENGARUH ASIMETRI INFORMASI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG GO PUBLIK DI BEI.

2 3 101

PENGARUH LABA RUGI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PROPERTI DAN REAL ESTATE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 89

PENGARUH DER, NPM, ROA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG GO PUBLIK DI BEI

0 0 23

ANALISIS PENGARUH ROA, DER, EPS, PBV, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RETURN SAHAM (Studi Pada Perusahaan Property And Real Estate yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2014)

0 0 17