AFFAN ADCHAROZA HASBULLAH F.3309002

(1)

i

EVALUASI SISTEM PEMBERIAN K REDIT PADA KOPERASI SEJAH TERA BERSAMA

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian syarat

memperoleh derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh:

AFFAN ADCHARO ZA HASBULLAH NIM F3309002

PRO GRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

2013


(2)

ii ABSTRACT

EVALUATION OF SEJAHTERA BERSAMA COOPERATIVE CREDIT SYSTEM

AFFAN ADCHARO ZA HASBULLAH F3309002

Sejahtera Bersama Cooperative engaged in the savings and loans, so that the main income comes from savings and loan. We know that the credit issuance process contains the risk of deviation; therefore in order to anticipate such action a goodinternal control system in credit issuance system in needed. This research aims to determine the procedures for granting credit Sejahtera Bersama cooperatives.

This research was conducted using primary method, that is, the data derived directly from the cooperative, and interview, that is, the method of collecting data by direct question-answer with the cooperative.

Considering the evaluation conducted, it can be found the strength and weaksness of credit issuance system in Sejahtera Bersama Cooperative. The strength of Sejahtera Bersama Coorperative is a separation of functions between the credit function and cashier functions, using the serial number printed document, document use authorized, and any loan guaranteed. The weakness of sejahtera bersama coorperative is no separation of function between the storage function and cashier functions, and lack of documents used copies.

Keyword : Credit issuance system


(3)

iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas akhir dengan judul “EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI SEJAH TERA BERSAMA” telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna mencapai derajat Ahli Madya Program Studi DIII Akuntansi FE UNS.

Surakarta, Februari 2013

Disetujui dan diterima oleh Pembimbing

Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak NIP: 195912161990031001


(4)

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi.

Nama : Affan Adcharoza Hasbullah

NIM : F3309002

Judul Tugas Akhir : Evaluasi Sistem Pemberian Kredit pada Koperasi Sejahtera Bersama

Surakarta, Februari 2013

Tim Penguji Tugas Akhir

1. Sri Suranta, S.E.,M.Si., Ak ( ) NIP. 197203051997021001

Penguji

2. Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak ( ) NIP. 195912161990031001

Dosen Pembimbing


(5)

v

HALAMAN MOTTO

Sabar jika dipandang dalam permasalahan, seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh.

Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya jika kesabaran hilang,

Maka seluruh permasalahan akan rusak. (Khalifah ‘Ali)

Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya, dan tidak ada kebaikan ilmu yang tidak difahami,

dan tidak ada kebaikan bacaan kalau tidak ada perhatian untuknya. (Sayidina Ali Karamallahu Wajhah)

Orang yang mengatakan tidak punya waktu adalah orang yang pemalas (Lichterberg)

Jangan merasa diri anda adalah orang yang bahagia, jika hidup anda masih dalam kendali orang lain.

(Penulis)


(6)

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Tugas akhir ini saya persembahkan untuk :

vAllah SWT

vPak Parno dan Bu Nunuk. Terima kasih atas doa, kasih sayang dan segala yang telah kau upayakan demi aku sampai dengan saat ini.

vMas Hasbull dan Dek Hasbull. Terima kasih untuk dukungan yang selalu kalian berikan.

vTeman-Teman Terbaik : Sueb, Ndolo, Udit, Bin, Nguk2, Ajeng, Afad, Keong, Bawer, Kiki, Kiki meneh (sing mau kiki ngawi sing siji kiki fain), Agita, Seto, Cukit, kakean ki nek disebut. (kui koncoku kuliah kabeh)

vAnak-anak petir : Pentor, Nuphy, Cepede, Kamso, Gilang, Tegar, Tubmej, Tompo. (Konco kos) Uun, Oley, (mbuh nek sing loro kui konco opo).

vGirl friend : Laras, Kenteng, Chintya, Kusiti, Koci, Nimas, Nindi, Dewi arum

vDiri saya sendiri


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan nikmat-Nya sehingga Tugas Akhir dengan judul “EVALUASI

SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI SEJAH TERA

BERSAMA” akhirnya dapat diselesaikan dengan baik. Tak lupa shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW atas suri tauladan yang diberikan.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati akan menerima setiap masukan untuk mencapai hasil yang lebih baik. Terima kasih penulis ucapkan kepada pihak-pihak yang yang telah membantu selesainya tugas ini:

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak selaku ketua Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si, Ak selaku pembimbing Magang dan Tugas Akhir yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Koperasi Sejahtera Bersama yang telah bersedia memberikan izin. 6. Seluruh Staff dan Karyawan Koperasi Sejahtera bersama.


(8)

viii

7. Serta seluruh pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung hingga selesainya Tugas Akhir ini, yang tidak mampu penulis sebutkan satu-per satu.

Akhir kata penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Surakarta, Februari 2012

Penulis


(9)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

KATA PENGANTAR... vii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan... ... 1

1. Sekilas Tentang SB Finance.. ... 1

2. Visi dan Misi... 2

3. Produk ... ... 2

4. Mekanisme Pengelolaan Dana... 4

5. Pengelola ... 5

6. Struktur Organisasi ... 6

7. Deskripsi Jabatan ... 6


(10)

x

B. Latar Belakang Masalah ... 7

C. Perumusan Masalah ... 10

D. Tujuan Penelitian ... 10

E. Manfaat Penelitian ... 11

F. Metode Penilitian... ... 11

1. Obyek Penelitian ... 11

2. Lokasi Penelitian ... 11

3. Sumber Data ... 12

1. Data Primer... ... 12

2. Data Sekunder... ... 12

4.Metode Pengumpulan Data ... 12

1. Observasi.. ... 12

2. Wawancara ... 12

3. Dokumentasi... ... 12

4. Studi Pustaka ... 12

BAB II LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN A. LANDASAN TEORI... ... 13

1. Pengertian Sistem Dan Prosedur ... 13

2. Pengertian Sistem Pengendalian Intern... 14

3. Sistem Akuntansi Pemberian Kredit ... 17

4. Pengertian Kredit ... 18

5. Tujuan dan Fungsi Kredit ... 20

6. Unsur-unsur kredit... 20


(11)

xi

7. Macam-Macam Kredit ... 22

8. Kredit Bermasalah ... 24

B. SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI SEJAHTERA BERSAMA... ... 25

1. Fungsi yang terkait ... 25

2. Dokumen yang digunakan ... 26

3. Catatan akuntansi yang digunakan ... 27

4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem ... 27

5. Bagan Alir ... 30

C. EVALUASI PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI SEJAHTERA BERSAMA... 34

1. Fungsi yang Terkait ... 34

2. Dokumen yang Digunkan ... 34

3. Catatan Akuntansi yang Digunakan ... 34

4. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem... 35

BAB III TEMUAN A. Kelebihan... 36

B. Kelemahan …………. ... 37

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan... 38

B. Saran ... 39 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN


(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1Mekanisme Pengelolaaan Dana SB Finance... 4 Gambar I. 2 Struktur Organisasi SB Finance ... 6 Gambar II.1 Bagan alir prosedur Pemberian Kredit Pada Koperasi Sejahtera

bersama ... 30 Gambar II.2 Bagan alir prosedur Pemberian Kredit Pada Koperasi Sejahtera

bersama (lanjutan) ... 31 Gambar II.3 Bagan alir prosedur Pemberian Kredit Pada Koperasi Sejahtera

bersama (lanjutan) ... 32 Gambar II.4 Bagan alir prosedur Pemberian Kredit Pada Koperasi Sejahtera

bersama (lanjutan) ... 33 Gambar II.5 Bagan alir prosedur Pemberian Kredit Pada Koperasi Sejahtera

bersama ... 34


(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pernyataan Tugas Akhir Lampiran 2. Surat Keterangan Magang Lampiran 3. Laporan Pencairan Pinjaman Lampiran 4. Kartu Pinjaman

Lampiran 5. Perjanjian Pinjaman


(14)

ABSTRACT

EVALUATION OF SEJAHTERA BERSAMA COOPERATIVE CREDIT SYSTEM

AFFAN ADCHAROZA HASBULLAH F3309002

Sejahtera Bersama Cooperative engaged in the savings and loans, so that the main income comes from savings and loan. We know that the credit issuance process contains the risk of deviation; therefore in order to anticipate such action a goodinternal control system in credit issuance system in needed. This research aims to determine the procedures for granting credit Sejahtera Bersama cooperatives.

This research was conducted using primary method, that is, the data derived directly from the cooperative, and interview, that is, the method of collecting data by direct question-answer with the cooperative.

Considering the evaluation conducted, it can be found the strength and weaksness of credit issuance system in Sejahtera Bersama Cooperative. The strength of Sejahtera Bersama Coorperative is a separation of functions between the credit function and cashier functions, using the serial number printed document, document use authorized, and any loan guaranteed. The weakness of sejahtera bersama coorperative is no separation of function between the storage function and cashier functions, and lack of documents used copies.


(15)

ABSTRAK

ANALISIS SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI SEJAHTERA BERSAMA

AFFAN ADCHAROZA HASBULLAH F3309002

Koperasi sejahtera bersama bergerak dalam bidang simpan pinjam,sehingga penghasilan utama berasal dari simpan pinjam. Kita tahu bahwa proses penerbitan kredit mengandung risiko penyimpangan, sehingga untuk mengantisipasi tindakan tersebut suatu sistem internal kontrol yang baik dalam sistem kredit yang diperlukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur pemberian kredit pada koperasi Sejahtera Bersama.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode utama, yaitu data yang berasal langsung dari koperasi, dan wawancara, yaitu metode pengumpulan data dengan tanya jawab langsung dengan koperasi.

Dari penelitian yang dilakukan yang telah dilakukan,didapat kelebihan dan kekurangan. kelebihan yaitu terdapat pemisahan fungsi antara fungsi pemberian kredit dan fungsi kasir,dokumen menggunakan nomor urut tercetak,dokumen yang digunakan mendapat otorisasi,dan setiap pemberian kredit disertai dengan jaminan. kekurangan yaitu belum ada pemisahan fungsi antara fungsi penyimpanan dan fungsi kasir,serta kurangnya dokumen tembusan yang digunakan.

Kata Kunci: Sistem Pemberian Kredit


(16)

1 BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sekilas tentang Sejahtera Bersama Finance

Sejahtera Bersama Finance adalah salah satu unit usaha dari Koperasi Sejahtera Bersama yang bergerak dalam bidang usaha simpan pinjam yang beroperasional berdasarkan Surat Izin Usaha Simpan Pinjam dari Kementerian Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor: 44/SISP/Dep.1/II/2010.

Sejahtera Bersama Finance melaksanakan kegiatan usaha menghimpun dana dalam bentuk tabungan koperasi dan simpanan berjangka koperasi, serta memberikan pinjaman dari dan untuk anggota/calon anggota, koperasi lain dan atau anggotanya sebagaimana yang diatur dalam Undang-Undangan Republik Indonesia tentang Perkoperasian dan Peraturan Pemerintah tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Simpan Pinjam oleh Koperasi.

Sebagai salah satu institusi keuangan non bank, Sejahtera Bersama Finance berperan sebagai lembaga intermediasi antara potensi yang dimiliki masyarakat Indonesia dengan tujuan yang akan dicapai yaitu menjadi masyarakat yang sejahtera.

2. Vis i dan Mis i

VISI

Membantu pengelolaan keuangan masyarakat agar lebih berdayaguna dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri.


(17)

Menjadi lembaga investasi dan intermediasi yang sehat, kuat, terpercaya dan dapat diandalkan.

3. Produk

1) Simpanan Berjangka Sejahtera Prima

Simpanan Berjangka Sejahtera Prima adalah simpanan pada Koperasi Sejahtera Bersama yang penyetorannya dilakukan hanya sekali. Simpanan diperlakukan sebagai investasi yakni dana tersebut dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil sesuai dengan masa simpanannya.

2) Simpanan Berjangka Investa Prima

Simpanan Berjangka Investa Prima adalah simpanan pada Koperasi Sejahtera Bersama yang penyetorannya dilakukan hanya sekali. Simpanan diperlakukan sebagai investasi yakni dana tersebut dimanfaatkan secara produktif dalam bentuk pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil untuk masa simpanan 5 tahun, 7 tahun, dan 10 tahun.

3) Tabungan Besiswa Sejahtera

Tabungan Beasiswa Sejahtera adalah tabungan pada Koperasi Sejahtera Bersama yang dirancang khusus untuk memberikan proteksi biaya pendidikan anak.

4) Tabungan Multiguna Sejahtera

Tabungan Multiguna Sejahtera adalah tabungan pada Koperasi Sejahtera Bersama yang dirancang khusus membantu perencanaan keuangan dalam rangka menyiapkan dana di masa depan untuk berbagai kebutuhan


(18)

seperti persiapan masa pensiun, perjalanan ibadah dan lainnya. 5) Tabungan ONH Sejahtera

Tabungan ONH Sejahtera adalah tabungan pada Koperasi Sejahtera Bersama yang dirancang khusus membantu perencanaan keuangan dalam rangka menyiapkan dana untuk menunaikan ibadah haji atau umroh.

6) Tabungan Tahapan Sejahtera

Tabungan Tahapan Sejahtera adalah simpanan pada Koperasi Sejahtera Bersama yang dirancang khusus untuk membantu perencanaan keungan dalam rangka menyiapkan dana untuk berbagai kebutuhan jangka pendek.

7) Pinjaman Komersial

Pinjaman Komersial adalah pinjaman yang diberikan kepada pengusaha, pedagang, atau pegawai yang digunakan untuk modal kerja atau modal usaha dengan jaminan benda bergerak atau benda tidak bergerak. 8) Pinjaman Ekspres

Pinjaman Ekspres adalah produk pinjaman dana talang Unit Usaha Simpan Pinjam Koperasi Sejahtera Bersama yang memiliki keunggulan proses pencairan yang sangat cepat (ekspres).


(19)

TABEL II.1

MEKANISME PENGELOLAAN DANA SB FINANCE

Langkah pertama adalah berhimpun melalui program simpanan/tabungan sebagai alatnya dan bilangan besar sebagai tujuannya. Dari sinilah timbul energi yang akan mampu memberdayakan masyarakat untuk mengelola bumi kita yang subur, sehingga dapat mengangkat ekonomi masyarakat menjadi lebih baik dan pada akhirnya tercipta kemakmuran dan kesejahteraan.

Langkah kedua adalah berinvestasi. SB Finance akan mendorong usaha masyarakat kecil dan menengah dengan memberikan pinjaman dan bimbingan


(20)

manajemen serta mengembangkan unit-unit usaha pada Koperasi SEJAHTERA BERSAMA sendiri. Bentuk-bentuk unit usaha yang akan dikembangkan adalah terutama disektor riil yang aman, halal, menguntungkan, membuka lapangan kerja, membentuk lahirnya masyarakat ekonomi baru dalam konteks dari masyarakat untuk masyarakat.

5. Pengelola

Direktur Utama : Iwan Setiawan

Direktur : Dang Zeany. K

Direktur : Vini Noviani, SS., SH.

Direktur : Dasep Surahman, Ir.

6. Struktur Organis asi

Gambar I. 2 Struktur Organisasi SB Finance

commit to user


(21)

a. Branch Manager

Branch manager merupakan seorang pemimpin kepala cabang yang membawahi area manager, kepala bagian administrasi, keuangan dan pengawasan, credit marketing officer, analis pinjaman, staff pelayanan dan pinjaman, kolektor pinjaman.

b. Area manager

Area manager adalah unit kerja pemasaran yang berada dibawah koordinasi branch manager yang membawahi beberapa financial advisor.

c. Kepala bagian administrasi, keuangan dan pengawasan.

Kepala bagian administrasi, keuangan dan pengawasan berfungsi melakukan pengelolaan dan pengawasan pelaksanaan sistem operasional prosedur, pengawasan terhadap penerimaan dan pengeluaran barang.

d. Credit marketing officer berfungsi Melakukan pemasaran pinjaman. e. Analis kredit pinjaman berfungsi melakukan pengelolaan resiko

f. Staff pelayanan simpanan dan pinjaman sebagai customer services dan marketing support simpanan/ pinjaman.

g. Kolektor pinjaman melakukan penagihan pinjaman B. Latar Belakang Mas alah

Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonom i para anggotanya atas dasar prins ip -prinsip koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya, dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan sokoguru perekonomian nasional. (PSAK No.27:2007)


(22)

Selain m em ajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, menurut UU No.25 tahun 1992 koperas i juga mempunyai tujuan lain yaitu turut m embangun tatanan perekonom ian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.

Menurut PSAK tahun 2007, koperasi terbagi dalam Koperasi Primer dan koperasi Sekunder. Koperasi Primer adalah koperasi yang beranggotakan orang seseorang. Sedangkan Koperas i Sekunder adalah koperasi yang beranggotakan badan-badan hukum kop erasi. Namun, berdasarkan kepentingan anggota dan usaha utama koperasi, koperasi dibedakan menjadi empat jenis yaitu:

1. Koperasi Konsumen

Koperas i Konsumen adalah kop erasi yang anggotanya para konsumen akhir atau pengguna barang atau jasa, dan kegiatan atau jasa utama adalah melakukan pembelian bersama. Contoh koperasi konsumen adalah koperasi yang kegiatan utamanya mengelola warung serba ada atau supermarket.

2. Koperasi Produsen

Koperas i Produsen adalah koperasi yang anggotanya tidak mem iliki rum ah tangga atau p eru sahaan sendiri-sendiri tetap i bekerjasam a dalam wadah koperasi untuk m en ghas ilkan atau memasarkan barang atau jas a, dan kegiatan utamanya menyediakan, mengoperasikan, atau mengelola sarana produksi secara bersama. Contoh dari koperasi ini adalah koperasi jasa konsultasi

3. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi Simpan Pinjam adalah koperasi yang kegiatan atau jasa utamanya adalah menyediakan jasa penyimpanan dan peminjaman untuk anggotanya.

commit to user


(23)

Koperas i p em asaran adalah koperas i yang anggotanya para produsen atau pemilik barang atau penyedia jasa dan kegiatan atau jasa utamanya melakukan pemasaran bersama.

Dalam kegiatan perekonomian, koperasi salah satu lembaga keuangan yang berperan penting sebagai penyedia modal bagi masyarakat. Modal tersebut akan digunakan sebagai sarana untuk mendirikan sebuah usaha baru atau mengembangkan usaha oleh masyarakat.

Dengan kondisi perekonomian yang seperti saat ini, masyarakat dituntut membuat ide-ide dan ino vasi baru agar bisa bertah an untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari di tengah krisis yang tengah melanda masyarakat. Masyarakat tidak hanya menggantungkan pendapatan mereka dari satu penghas ilan s aja. Oleh karena itu banyak dari masyarakat kita berusaha untuk membuat usaha-usaha baru yang tergolong dalam usaha kegiatan m enengah yang ada disekitar. Untuk memperoleh dana guna membuat usah a baru, masyarakat m embutuhkan mod al dari lembaga keuangan salah satunya koperasi

Koperasi Sejahtera Bersama yang termasuk dalam jenis koperasi simpan pinjam , merupakan salah s atu lembaga keuangan penyedia dana tersebut. Pendapatan yang diterima oleh koperasi ini didapat dari bunga pinjamandari anggota. Dalam memberikan kredit, koperasi merupakan pihak yang akan selalu dihadapkan pada resiko yang cu kup besar yaitu apakah pinjam an beserta bunga kredit yang diberikan kepada anggota dan calon anggota dapat diterima sesuai dengan yang ditetapkan dalam perjanjian awal. Hal ini dikarenakan dana yang dimiliki koperasi harus selalu diputar kembali untuk disalurkan kepada m asyarakat yang membutuhkan dana tersebut untuk kepentin gan modal kerja.


(24)

Dalam melayani pemberian kredit kepada anggotanya, diperlukan adanya suatu sistem kerja. Hal ini dikarenakan sistem tersebut berhubungan erat dengan kegiatan koperasi yaitu menyalurkan kredit kepada anggotanya. Evaluasi terhadap sistem pemberian kredit sampai dengan pelunasan kredit diperlukan agar dalam menjalankan operasional koperasi dapat berjalan secara lebih baik lagi.

Untuk mewujud kan sistem yang b aik harus diduku ng dengan SP I yang memadai dalam operasional koperasi. Adanya evaluasi memungkinkan diketahuinya adanya kelemahan dan kelebihan sistem pengendalian intern yang ada dalam koperasi. Berdasarkan latar belakang tersebut maka tugas akhir ini mengambil judul “EVALUASI SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI SEJAHTERA BERSAMA”. C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka permasalahan yang akan diangkat dalam Penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama?

2. Apa kelebihan dan kelemahan dari sistem pemberian kredit di sejahtera bersama? D. Tujuan Penelitian

Penelitian mengenai evaluasi sistem pemberian kredit ini memiliki beberapa tujuan, antara lain:

1. Untuk mengetahui sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama.

2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama.

E. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian mengenai evaluasi sistem pemberian kredit, maka akan diperoleh beberapa manfaat sebagai berikut:


(25)

Penulis dapat mengetahui sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama, sebagai sarana penerapan teori yang telah diterima selama kuliah, untuk melatih berfikir secara sistematis dan untuk menambah pengetahuan yang berhubungan dengan bidang akuntansi.

2. Bagi koperasi sejahtera bersama

Hasil analisis ini akan bermanfaat bagi koperasi sejahtera bersama sebagai bahan acuan untuk pengambilan kebijakan berkaitan dengan sistem pemberian kredit.

3. Bagi Pembaca

Tugas akhir ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta berguna untuk referensi penelitian sejenis.

F. Metode Penelitian a. Objek Penelitian

Objek penelitian penulis adalah sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama.

b. Lokasi Penelitian

Lokasi yang digunakan sebagai tempat penelitian oleh penulis yaitu di koperasi sejahtera bersama.

c. Sumber Data 1. Data Primer

Merupakan informasi yang diperoleh secara langsung dari kepala maupun karyawan pada koperasi sejahtera bersama.

2. Data Sekunder

Merupakan data pendukung yang diperoleh dari referensi dan karya tulis yang relevan dengan objek penelitian.


(26)

d. Metode Pengumpulan Data 1. Observasi

Pengumpulan data melalui penagamatan secara langsung mengenai kegiatan yang dilakukan oleh koperasi sejahtera bersama.

2. Wawancara

Pengumpulan data melalui tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak intern koperasi sejahtera bersama.

3. Dokumentasi

Pengumpulan data dengan mempelajari literatur-literatur dan dokumen-dokumen dari instansi terkait, yaitu koperasi sejahtera bersama.

4. Studi Pustaka

Pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku panduan tentang sistem pemberian kredit perbankan dan sumber lain yang terkait


(27)

12

LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Landasan Teori

1. Pengertian Sistem dan Prosedur

Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut po la yan g terpadu un tuk m elaksanakan kegiatan pokok perusahaan (Mulyadi, 2001:5).

Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam satu departemen atau lebih, yan g dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaks i perusahaan yang terjadi berulang-ulang (Mulyadi, 2001:5).

Sistem akuntansi dapat didefinisikan sebagai organisasi, formulir, catatan , dan laporan yang dikoordinasi s edem ikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan (Mulyadi, 2001:3).

Menurut Mulyadi (2001:19-20), tujuan dari pengembangan sistem akuntansi adalah: a)Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru,

b) Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya,

c) Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, dan d) Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. 2. Pengertian Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode, dan ukuran-ukuran yan g dikoordinas ikan untuk menjaga kekay aan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2001:163).


(28)

Tujuan sistem pengendalian intern menurut definisi di atas dapat dirumuskan sebagai berikut ini:

a) Menjaga kekayaan organisasi.

b) Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. c) Mendorong efisiensi, dan

d) Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Menurut Mulyadi (2001:164), ada empat unsur sistem pengendalian intern. Keempat unsur sistem pengendalian intern tersebut adalah sebagai berikut ini:

a. Struktur organisas i yang memisahkan tanggung jawab fungs ional secara tegas. Pembagian tan ggun g jawab fungsional dalam perusahaan sebaiknya didasarkan pada

prinsip-prinsip sebagai berikut ini:

1) Harus dipisahkan fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi, dan

2) Suatu fungsi tidak boleh d iberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap transaksi.

b. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan, dan biaya.

Hal ini berarti bahwa s etiap transaks i hanya dapat terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui transaksi tersebut.

c. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungs i setiap unit organisasi. Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang serta prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk m enjam in praktik yang sehat dalam pelaksanaannya. Cara-cara yang umum ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat sebagai berikut ini:


(29)

dipertanggungjawabkan oleh pihak yang berwenang.

2) Pemeriksaan mendadak yang dilaksanakan tanpa pemberitahuan lebih dahulu kepada pihak yang akan diperiksa, dengan jadwal yang tidak teratur.

3) Setiap transaksi tidak boleh d ilaks anakan dari awal sampai akh ir oleh satu orang atau oleh satu unit organis asi tanpa ada campu r tangan dari orang atau unit organisasi lain.

4) Perputaran jabatan yang diadakan secara rutin, sehingga akan dapat menjaga independensi pajabat dalam melaksanakan tugasnya, sehingga penyelewengan dapat dihindari.

5) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak.

6) Secara periodik dilakukan pencocokan fisik kekayaan dengan pencatatannya, dan

7) Pembentukan un it organisasi yang bertugas untuk mengecek keefektifan unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain.

d. Karyawan yang cakap dan mempunyai mutu di bidangnya

Tingkat kecakapan karyawan mempengaruhi sukses tidaknya suatu sistem pengendalian intern. Karyawan yang jujur dan ahli dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya akan dapat melaksanakan pekerjaannya dengan baik, meskipun hanya sedikit unsur sistem pengendalian intern yang mendukungnya.

Cara-cara yang ditempuh oleh perusahaan untu k mendapatkan karyawan yang kompeten dan dapat dipercaya antara lain sebagai berikut ini:

1) Seleksi calon karyawan berdasarkan persyaratan yang dituntut oleh pekerjaannya, dan

2) Pengembangan pendidikan karyawan selama menjadi karyawan perusahaan

commit to user


(30)

sesuai dengan tuntutan perkembangan pekerjaannya. 3. Sistem Akuntansi Pemberian Kredit

a. Pengertian sistem akuntansi pemberian kredit

Dari pengertian-pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem akuntansi pemb erian kredit adalah rangkaian dari cara atau prosedur dalam pemberian kredit yang mencakup tahapan permohonan kredit sampai dengan pencairan kredit yang membentuk suatu sistem yang berurutan dan berkaitan erat dalam pelaksanaan pemberian kredit.

b. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengevaluasi sistem akuntansi pemberian kredit perusahaan sebagai berikut ini:

1) Unit organisasi yang terkait dalam sistem akuntan si pemb erian kredit:

a) Struktur organ isasi yang m em isah kan tanggun g jawab fungsional secara tegas.

b) Sistem wewenang dan otorisasi.

c) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi, dan

d) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya. 2) Dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit

a) Pencatatan nomor urut tercetak pada dokum en sehingga pemakaiannya dapat dipertanggungjawabkan.

b) Dokum en yang digunakan tersebu t harus su dah cukup m emadai dan cukup m erekam data-data kegiatan pemberian kredit, dan

c) Dokumen yang digun akan dibuat rangkap agar tidak terjadi penyelewengan.


(31)

kredit

a) Catatan akuntansi harus berdasarkan dokumen sumber dan dokumen pendukung.

b) Catatan akuntansi harus mencatat semua transaksi yang benar-benar terjadi, dan

c) Catatan akuntansi harus mencatat transaksi dalam periode akuntansi yang sebenarnya.

4) Jaringan prosedur yang membentuk s istem akuntansi pemberian kredit a) Jaringan prosedur yang membentuk suatu sistem akuntansi harus dap at

m embentuk sistem pemb erian kredit yang sebenarnya, dan

b) Jaringan prosedur yang membentuk suatu sistem akuntansi harus dapat dilaksanakan sesuai dengan sistem tersebut.

4. Pengertian Kredit

Dalam kehidupan sehari-hari, kata kredit bukan merupakan perkataan yang as ing bagi m asyarakat kita. Perkataan kredit tidak s aja dikenal oleh masyarakat di kota-kota besar, tetapi sampai di desa-desa pun kata kredit tersebut sudah sangat popular.

Istilah kredit berasal dari bahasa Yunani credere yang berarti kepercayaan. Oleh karena itu, dasar dari kred it ialah kepercayaan. Seseorang atau badan yang memberikan kredit (kred itur) percaya bahwa penerima kredit (debitur) di masa mendatang akan sanggup memenuhi segala sesuatu yang telah dijanjikan. Apa yang telah dijanjikan itu dapat berupa barang, uang, atau jasa.

Kredit adalah hak untuk menerima pembayaran atau kewajiban untuk melakukan pembayaran pada waktu diminta, atau pada waktu yang akan datang, karena penyerahan


(32)

barang-barang sekarang (Suyatno, 2003:12).

Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan-tagihan yang dapat disamakan dengan itu berdasarkan persetujuan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga yang telah ditetapkan (Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967).

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut ini.

a. Adanya suatu penyerahan uan g, tagihan, atau barang yang menimbulkan tagihan tersebut kepada pihak lain, dengan harapan pemberi pinjaman akan memperoleh suatu tambahan nilai pokok pinjaman tersebut yang berupa bunga.

b. Proses kredit itu telah didas arkan pada suatu perjanjian yan g saling mempercayai antara kedua belah pihak, kedua belah pihak ini akan mematuhi kewajibannya masing-masing.

c. Adany a kesepakatan pelunasan hutang dan bunga yang akan diselesaikan dalam waktu yang telah disepakati.

5. Tujuan dan Fungsi Kredit

Suyatno (2003:15), berpendapat bah wa tujuan kredit yang diberikan oleh suatu bank, khususnya bank pemerintahan yang akan mengembangkan tugas sebagai agent of development adalah untuk:

a. Turut mensukseskan program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan. b. Meningkatkan aktivitas perusahaan agar dapat menjalankan fungsinya guna menjamin

terpenuhinya kebutuhan masyarakat, dan

c. Memperoleh laba agar kelangsungan hidup perusahaan terjamin, dan dapat memperluas usahanya.

Menurut Suyatno (2003:16-17) fungsi kredit dapat disebutkan sebagai berikut ini:


(33)

b.Meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang. c.Meningkatkan daya guna barang.

d.Sebagai alat stabilitas ekonomi. e.Meningkatkan usaha.

f. Meningkatkan pendapatan, dan g.Meningkatkan hubungan internasional. 6. Unsur-Unsur Kredit

Kredit yang diberikan oleh suatu lembaga kredit didasarkan atas kepercayaan, sehingga dengan demikian pemberian kredit merupakan pemberian kepercayaan. Ini berarti bahwa suatu lembaga kredit baru akan memberikan kredit kalau ia betul-betul yakin bahwa si penerima kredit akan men gembalikan p injam an yan g diterimanya sesuai dengan jangka waktu dan syarat-syarat yang telah d isetu jui oleh kedua belah pihak. Tanpa keyakinan tersebut, suatu lembaga kredit tidak akan meneruskan simpanan masyarakat yang diterimanya.

Dengan demikian menurut Suyatno (2003:14) dapat disimpulkan bahwa unsur yang terdapat dalam kredit adalah sebagai berikut ini:

a. Kepercayaan

Keyakinan dari si pemberi kredit bahwa prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang.

b. Waktu

Waktu yang dimaksud adalah suatu masa yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang.

c. Risiko/Degree of Risk


(34)

Suatu tingkat risiko yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima kemudian hari. Semakin lama kredit diberikan, semakin tinggi pula tingkat risikonya, karena sejauh kemampuan manusia untuk menerobos hari depan itu, maka masih selalu terdapat unsur ketidaktentuan yang tidak dapat diperhitungkan.

Dengan adanya unsur risiko in ilah maka timbulah jam inan dalam pemberian kredit.

d. Prestasi

Objek kredit itu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dapat bentuk barang atau jasa. Namun karena kehidupan modern sekarang ini didasarkan kepada uang, maka transaksi-transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang sering kita jumpai dalam praktik perkreditan.

7. Macam-Macam Kredit

Macam-macam kredit yang diberikan oleh perbankan kepada masyarakat dapat dilihat dari berbagai sudut, menurut Suyatno (2003:25-29) kredit dapat dibedakan sebagai berikut ini.

a. Kredit dilihat dari tujuannya 1) Kredit konsumtif

Kredit konsumtif yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses konsumsi.

2) Kredit produktif

Kredit produktif yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk memperlancar jalannya proses produksi.


(35)

Kredit perdagangan yaitu kredit yang diberikan dengan tujuan untuk membeli barang-barang untuk dijual lagi.

b. Kredit dilihat dari jangka waktunya 1) Kredit jangka pendek

Kredit jangka pendek yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur dengan jangka waktu maksimum satu tahun.

2) Kredit jangka menengah

Kredit jangka menengah yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur dengan jangka waktu antara satu sampai tiga tahun.

3) Kredit jangka panjang

Kredit jangka panjang yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur dengan jangka waktu lebih dari tiga tahun.

c. Kredit dilihat dari jaminannya

1) Kredit tanpa jaminan/Unsecured Loan

Unsecured Loan yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur tanpa menggunakan jaminan.

2) Kredit dengan agunan/Secured Loan

Secured Loan yaitu kredit yang diberikan oleh bank kepada debitur dengan menggunakan agunan/jaminan.

d. Kredit dilihat dari penggunannya 1) Kredit Eksploitasi

Kredit eksploitas i yaitu kredit berjangka waktu pendek yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk membiayai kebutuhan modal kerja perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar.


(36)

2) Kredit Investasi

Kredit investasi yaitu kredit jangka menengah atau jangka panjang yang diberikan oleh suatu bank kepada perusahaan untuk melakukan investasi atau penanaman modal.

8. Kredit Bermasalah

Kredit bermasalah adalah kredit yang mengalami penunggakan dalam pengembalian pelunasannya/angsurannya.

Menurut Mulyono (1993:434) sebab-sebab terjadinnya kesulitan pengembalian kredit yang telah diberikan kepada debitur dapat disebabkan berbagai masalah yang di antarannya sebagai berikut ini.

a. Masalah intern bank, antara lain:

1) Kurang ketelitian dalam menganalisis kelayakan calon debitur sebelum mendapatkan kredit.

2) Pengawasan kredit yang dilakukan kurang tepat. 3) Kurangnya pengalaman dari pejabat kredit. 4) Tidak memiliki kebijakan kredit yang sehat. 5) Adanya kepentingan pribadi dari pejabat bank, dan 6) Pengikatan jaminan yang kurang sempurna. b. Masalah perekonomian secara makro

Faktor eksternal penyebab kredit bermasalah karena perubahan kondisi perkonomian yang menurun/tidak stabil, adanya perubahan peraturan, dan kemungkinan karena bencana alam.

c. Masalah dari debitur

Masalah yang timbul dari faktor debitur atau nasabah karena kurang mempertimbangkan risiko yang akan terjadi, tidak kompeten, dan kurang jujurnya


(37)

macet di antaranya sebagai berikut ini. a. Jadwal Ulang/ Reschedulling

Reschedulling adalah perubahan syarat kredit hanya menyangkut jadwal pembayaran dan jangka waktu termasuk masa tenggang dan perubahan besarnya angsuran kredit.

b. Persyaratan Ulang/ Reconditioning

Reconditioning adalah perubahan sebagaian atau seluruh syarat kredit yan g tidak terbatas pada perubahan jadwal pembayaran sebagaian atau seluruh bunga dan persyaratan lamanya kredit.

c. Likuidasi/ Liquidation

Liquidation adalah penjualan barang-barang yang dijadikan jaminan dalam rangka pelunasan utang.

B. SISTEM PEMBERIAN KREDIT PADA KOPERASI SEJAHTERA BERSAMA

1. Fungsi yang Terkait

Fungsi yang terkait dalam sistem pemberian kredit pada Koperasi Sejahtera Bersama adalah sebagai berikut:

a. Fungsi Kasir

Fungsi kasir dipegang oleh bagian kasir bertugas menyerahkan uang kepada debitur setelah kredit di setujui.

b. Fungsi Simpan Pinjam

Dipegang oleh bagian simpan pinjam bertugas untuk menyeleksi calon debitur, serta menyimpan jaminan debitur.

c. Fungsi Penyimpanan


(38)

Fungsi penyimpanan dalam sistem pemberian kredit Koperasi Sejahtera Bersama ini dilakukan oleh kasir. Kasir bertanggung jawab atas penyimpanan seluruh kas yang dimiliki oleh Koperasi Sejahtera Bersama. Menyiapkan uang yang akan diberikan pada debitur. Membuat bukti kas keluar.

d. Fungsi Pencatatan

Fungsi pencatatan dalam sistem pemberian kredit Koperasi Sejahtera Bersama ini dilakukan oleh juru buku. Juru buku bertanggungjawab atas pencatatan transaksi pencairan kredit berdasarkan bukti transaksi.

2. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit Koperasi Sejahtera Bersama adalah sebagai berikut.

a. Blanko Pernyataan Pinjaman

Dokumen ini diisi oleh calon debitur berisi tentang data diri calon debitur yang akan dipinjam dan jumlah uang.

b. Bukti Pengeluaran Kas

Dokumen ini memuat tentang jumlah nominal kredit yang dicairkan. Dokumen ini terd iri dari dua lembar. Lembar pertama disimpan oleh bagian simpan pinjam sebagai arsip dan lembar kedua didistribusikan ke bagian akuntansi untuk kepentingan pencatatan akuntansi.

3. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem pemberian kredit Koperasi Sejahtera Bersama adalah sebagai berikut.

a. Jurnal Pengeluaran Kas


(39)

b. Buku Harian Kas

Catatan ini dibuat oleh bendahara untuk mencatat transaksi pengeluaran kas setiap hari.

c. Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas

Catatan ini dibuat oleh juru buku untuk merekap semua bukti pengeluaran kas yang terjadi pada periode yang bersangkutan.

d. Kartu Simpan Pinjam

Catatan ini dibuat oleh bagian simpan pinjam untuk mencatat jumlah pinjaman yang diberikan kepada debitur dan berisi jumlah nominal angsuran dan bunga pinjaman yang menjadi kewajiban debitur.

e. Laporan Pencairan Pinjaman

Laporan ini dibuat oleh bagian simpan pinjam sebagai bukti bahwa pinjaman telah dicairkan.

4. Jaringan Pros edur yang Membentuk Sis tem

Jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit pada Koperasi Sejahtera Bersama adalah sebagai berikut.

a. Prosedur Permohonan Kredit

Prosedur permohonan kredit adalah sebagai berikut.

1) Bagian simpan pinjam menerima permohonan kredit dari calon debitur dan kemudian memberikan blanko pernyataan pinjaman kepada calon debitur. 2) Calon debitur mengisi blanko pernyataan pinjaman dan menyerahakan barang

jaminan kepada bagian simpan pinjam.

3) Bagian simpan pinjam menerima kembali blanko pernyataan pinjaman yang

commit to user


(40)

telah diisi oleh calon debitur serta barang dijaminan dan kemudian memeriksa barang jaminan tersebut.

4) Blangko pernyataan diserahkan kepada manajer guna persetujuan pemberian kredit.

b. Prosedur Persetujuan kredit

Prosedur persetujuan kredit adalah sebagi berikut.

1) Manajer menerima blanko pernyataan pinjaman yang telah diisi oleh calon debitur dari bagian simpan pinjam.

2) Manajer membuat pembahasan kredit berdasarkan hasil pengecekan.

3) Jika telah disetujui, blanko pernyataan pinjaman diberikan kepada bagian simpan pinjam.

c. Prosedur Pencairan Kredit

Prosedur pencairan kredit adalah sebagai berikut:

1) Bagian simpan pinjam menerima serta mengotorisasi blangko persetujuan pinjaman serta menyerahkan ke bagian kasir.

2) Bagian kasir menyiapkan sejumlah uang sesuai pinjaman dan membuat bukti kas keluar rangkap 2.

3) Bagian kasir menyerahkan uang kepada debitur. 4) Bagian kasir mengisi buku harian kas

5) Bagian kasir menyerahkan bukti kas keluar rangkap 1 kepada bagian akuntansi dan rangkap 2 ke bagian simpan pinjam.

6) Bagian simpan pinjam mengisi kartu simpan pinjam setelah menerima bukti pengeluaran kas dari bendahara serta mengarsipkan sesuai abjad nama debitur dan menyimpan barang jaminan. Kemudian membuat laporan pencairan kredit dan menyerahkan kepada bagian akuntansi.


(41)

kas dan rekapitulasi jurnal pengeluaran kas.

5. Bagan Alir Sis tem Pemberian Kredit pada Koperas i Sejahtera Bersama

A


(42)

(43)

(44)

T

T

Keterangan :

BPP : Blanko Pernyataan Pinjaman BKK : Bukti Kas Keluar

KSP : Kartu Simpan Pinjam JKK : Jurnal Kas Keluar

RJPK : Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas LPP : Laporan Pencairan pinjaman

C. Evaluas i sistem pemberian kredit pada koperasi s ejahtera bersama 1. Fungsi yang terkait


(45)

adanya pemisahan fungsi yang tegas antar bagian. Hal ini dapat diketahui dari perangkapan fungsi penyimpanan dan fungsi kasir yang dipegang oleh bagian kasir. Fungsi-fungsi yang terdapat di koperasi sejahtera bersama sehubungan dengan prosedur pemberian kredit adalah fungsi kasir, fungsi simpan pinjam, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan.

2. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan pada sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama adalah Kartu Simpan Pinjam, Buku harian Kas, Jurnal Pengeluaran Kas, dan Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas. Dokumen fungsi akuntansi yang digunakan sudah menggunakan nomor urut tercetak dan sudah menggunakan tembusan. Akan tetapi tembusanya kurang seh ingga kurangnya arsib yang dimiliki setiap bagian. 3. Catatan akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian kredit pada Koperasi Sejahtera Bersama sudah dapat dikatakan baik. Hal ini dapat diketahui bahwa catatan yang digunakan berdasarkan dokumen sumber dan dokumen pendukung yang benar-benar terjadi. Selain itu, pencatatan transaksi juga sudah menggunakan sistem komputerisasi, sehingga akan mudah dalam pengecekan kebenarannya.

4. Jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama.

Jaringan prosedur yang membentuk sistem pemberian kredit Koperasi Sejahtera Bersama sudah dapat dikatakan baik. Hal ini terlihat dari prosedur pemberian kredit yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara melakukan pembagian tugas yang


(46)

telah disesuaikan dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit organisasi terkait dalam kegiatan pemberian kredit


(47)

32 TEMUAN

Pada dasarnya sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama sudah baik. Tujuan penelitian disini dimaksudkan untuk mengetahui prosedur sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama, sehingga penulis dapat menemukan beberapa kelebihan serta kelemahan yang dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja prosedur sistem sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama. Berdasarkan hasil evaluasi sistem sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama, maka penulis menemukan beberapa kelebihan dan kelemahan, yaitu sebagai berikut:

A. Kelebihan

Dalam sistem sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama memiliki beberapa kelebihan yaitu:

1. Terdapat pemisahan fungsi antara fungsi pemberian simpan pinjam dan fungsi kasir, sehingga tidak ada kecurangan pemberian kas sesuai dengan jumlah kredit yang diberikan.

2. Dokumen-dokumen penting yang digunakan sudah menggunakan nomor urut tercetak sehingga dapat dipantau penggunaannya.

3. Dokumen yang digunakan selalu mendapat otorisasi dari pihak yang berwenang, sehingga apabila terjadi kesalahan atau penyimpangan serta kecurangan akan mudah untuk menelusurnya.

4. Setiap pemberian kredit disertai dengan jaminan yang diberikan oleh pihak kreditur. Sehingga debitur tidak akan melarikan diri dari tanggung jawabnya.


(48)

B. Kelemahan

1. Belum adanya pemisahan fungsi antara fungsi penyimpanan dan fungsi kasir. Hal ini akan menimbulkan risiko akan terjad inya kecurangan dalam penggunaan kas.

2. Kurangnya dokumen tembusan yang digunakan, sehingga kurangnya arsib yang dimiliki setiap bagian. Hal ini akan menjadi masalah ketika arsib itu akan d ibutuhkan suatu saat nanti.


(49)

34 PENUTUP

A. Kes impulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama secara umum sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari berjalannya sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama. Hal ini juga didukung dengan adanya struktur organisasi dan pemisahan fungsi yang jelas pada beberapa fungsi, penggunaan dokumen yang menggunakan nomor urut tercetak, dokumen yang digunakan selalu mendapatkan otorisasi dari pihak yang berwenang, adanya jaminan yang didapat dari debitur, serta prosedur yang telah berjalan dengan baik. Selain itu sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama juga memiliki beberapa kelemahan, seperti belum ada pemisahan fungsi antara fungsi kasir dengan fungsi penyimpanan dan kurangnya dokumen tembusan yang digunakan.


(50)

B. SARAN

Berdasarkan beberapa kelemahan yang penulis temukan, maka penulis memberikan beberapa saran, yaitu sebagai berikut:

1. Dilakukan pemisahan fungsi antara fungsi penyimpanan dengan fungsi kasir, hal ini mampu mengurangi risiko akan terjadinya penyalahgunaan kas.

2. Menggunakan dokumen tembusan pada setiap dokumen yang dianggap penting. Dengan adanya dokumen tembusan, setiap bagian yang berkaitan akan memiliki arsib setiap dokumen. Dan tidak akan menjadi masalah apabila arsib itu dibutuhkan dimasa mendatang.


(1)

Di dalam sistem pemberian kredit Koperasi Sejahtera bersama belum menunjukan adanya pemisahan fungsi yang tegas antar bagian. Hal ini dapat diketahui dari perangkapan fungsi penyimpanan dan fungsi kasir yang dipegang oleh bagian kasir. Fungsi-fungsi yang terdapat di koperasi sejahtera bersama sehubungan dengan prosedur pemberian kredit adalah fungsi kasir, fungsi simpan pinjam, fungsi penyimpanan dan fungsi pencatatan.

2. Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan pada sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama adalah Kartu Simpan Pinjam, Buku harian Kas, Jurnal Pengeluaran Kas, dan Rekapitulasi Jurnal Pengeluaran Kas. Dokumen fungsi akuntansi yang digunakan sudah menggunakan nomor urut tercetak dan sudah menggunakan tembusan. Akan tetapi tembusanya kurang seh ingga kurangnya arsib yang dimiliki setiap bagian. 3. Catatan akuntansi yang digunakan

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem pemberian kredit pada Koperasi Sejahtera Bersama sudah dapat dikatakan baik. Hal ini dapat diketahui bahwa catatan yang digunakan berdasarkan dokumen sumber dan dokumen pendukung yang benar-benar terjadi. Selain itu, pencatatan transaksi juga sudah menggunakan sistem komputerisasi, sehingga akan mudah dalam pengecekan kebenarannya.


(2)

telah disesuaikan dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing unit organisasi terkait dalam kegiatan pemberian kredit


(3)

BAB III

TEMUAN

Pada dasarnya sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama sudah baik. Tujuan penelitian disini dimaksudkan untuk mengetahui prosedur sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama, sehingga penulis dapat menemukan beberapa kelebihan serta kelemahan yang dapat digunakan untuk memperbaiki kinerja prosedur sistem sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama. Berdasarkan hasil evaluasi sistem sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama, maka penulis menemukan beberapa kelebihan dan kelemahan, yaitu sebagai berikut:

A. Kelebihan

Dalam sistem sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama memiliki beberapa kelebihan yaitu:

1. Terdapat pemisahan fungsi antara fungsi pemberian simpan pinjam dan fungsi kasir, sehingga tidak ada kecurangan pemberian kas sesuai dengan jumlah kredit yang diberikan.

2. Dokumen-dokumen penting yang digunakan sudah menggunakan nomor urut tercetak sehingga dapat dipantau penggunaannya.


(4)

B. Kelemahan

1. Belum adanya pemisahan fungsi antara fungsi penyimpanan dan fungsi kasir. Hal ini akan menimbulkan risiko akan terjad inya kecurangan dalam penggunaan kas.

2. Kurangnya dokumen tembusan yang digunakan, sehingga kurangnya arsib yang dimiliki setiap bagian. Hal ini akan menjadi masalah ketika arsib itu akan d ibutuhkan suatu saat nanti.


(5)

BAB IV

PENUTUP

A. Kes impulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama secara umum sudah berjalan dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari berjalannya sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama. Hal ini juga didukung dengan adanya struktur organisasi dan pemisahan fungsi yang jelas pada beberapa fungsi, penggunaan dokumen yang menggunakan nomor urut tercetak, dokumen yang digunakan selalu mendapatkan otorisasi dari pihak yang berwenang, adanya jaminan yang didapat dari debitur, serta prosedur yang telah berjalan dengan baik. Selain itu sistem pemberian kredit pada koperasi sejahtera bersama juga memiliki beberapa kelemahan, seperti belum ada pemisahan fungsi antara fungsi kasir dengan fungsi penyimpanan dan kurangnya dokumen tembusan yang digunakan.


(6)

B. SARAN

Berdasarkan beberapa kelemahan yang penulis temukan, maka penulis memberikan beberapa saran, yaitu sebagai berikut:

1. Dilakukan pemisahan fungsi antara fungsi penyimpanan dengan fungsi kasir, hal ini mampu mengurangi risiko akan terjadinya penyalahgunaan kas.

2. Menggunakan dokumen tembusan pada setiap dokumen yang dianggap penting. Dengan adanya dokumen tembusan, setiap bagian yang berkaitan akan memiliki arsib setiap dokumen. Dan tidak akan menjadi masalah apabila arsib itu dibutuhkan dimasa mendatang.