Juknis Akreditasi SDLB

STANDAR ISI

Melaksanakan KTSP dibuktikan dengan dokumen kurikulum sekolah yang
memuat:

mata pelajaran;

muatan lokal;

kegiatan pengembangan diri;

pengaturan beban belajar;

ketuntasan belajar;

kenaikan kelas dan kelulusan;

pendidikan kecakapan hidup berupa pengembangan keterampilan vokasional
sesuai kondisi sekolah dan jenis ketunaan; dan

pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global.


Keterlibatan pengembangan kurikulum dibuktikan dengan berita acara rapat dan
tanda tangan dari berbagai pihak yang terlibat. Bagi sekolah yang belum
memiliki komite sekolah, dapat digantikan oleh yayasan atau penyelenggara
pendidikan atau sejenisnya.

Pengembangan kurikulum sesuai dengan 7 prinsip berikut ini:

berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan siswa dan
lingkungannya;

beragam dan terpadu;

tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni;

relevan dengan kebutuhan kehidupan;

menyeluruh dan berkesinambungan;

belajar sepanjang hayat; dan


seimbang antara kepentingan nasional dan daerah.

Jawaban dibuktikan dengan referensi yang terdapat dalam dokumen tertulis
pengembangan kurikulum.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen remedial untuk prinsip perbaikan dan
dokumen tambahan jam pembelajaran untuk prinsip pengayaan layanan
pembelajaran individual.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen pembelajaran di alam untuk prinsip
mendayagunakan kondisi alam.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen kegiatan sosial dan budaya untuk prinsip
mendayagunakan kondisi sosial budaya.

Jawaban dibuktikan dengan adanya kurikulum pendidikan khusus yang memuat
banyaknya mata pelajaran, termasuk pengamatan terhadap pembelajaran yang
sedang berlangsung.


Jawaban dibuktikan dengan adanya mata pelajaran muatan lokal, dan bukti
tertulis keterlibatan dari pihak-pihak yang menyusunnya.

hal. 1/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

Jawaban dibuktikan dengan adanya jadwal pelaksanaan program khusus sesuai jenis
ketunaan siswa dengan alokasi waktu minimal 2 jam/minggu.

Jawaban dibuktikan dengan dimilikinya dokumen program pengembangan diri
berupa kegiatan ekstrakurikuler yang dilaksanakan di luar jam pelajaran, seperti:
kepramukaan, sanggar seni (misalnya: musik, tari, drama, puisi, dll), olah raga,
atau keterampilan yang dipilih sesuai dengan bakat, minat dan potensi siswa.

Jawaban dibuktikan dengan dimilikinya dokumen program pengembangan diri
berupa kegiatan layanan konseling sesuai dengan kemampuan siswa tingkat
SDLB, yang meliputi:

konseling karir (seperti operator telpon, pemijat, penyanyi, pemusik, dsb);


konseling belajar;

konseling pribadi; dan

konseling sosial.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen silabus dan RPP yang menunjukkan
kesesuaian antara SK, KD dan indikator untuk setiap mata pelajaran di setiap
kelas.

Tatap muka adalah kegiatan pembelajaran berupa proses interaksi secara
langsung antara siswa dengan guru.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen yang menunjukkan kesesuaian
alokasi waktu satu jam pembelajaran tatap muka selama 30 menit, jumlah jam
pembelajaran per minggu minimal 26 jam (untuk kelas I sampai kelas III) dan 32
jam (untuk kelas IV sampai kelas VI), serta jumlah minggu efektif per tahun
minimal 34 minggu.

Tugas terstruktur adalah tugas pendalaman materi pembelajaran oleh siswa yang

dirancang dan dibimbing oleh guru di mana waktu penyelesaian penugasannya
ditentukan oleh guru.

Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah tugas pendalaman materi
pembelajaran oleh siswa yang dirancang dan dibimbing oleh guru di mana waktu
penyelesaian penugasannya ditentukan oleh siswa.

Kegiatan ini hanya diberikan kepada siswa A, B, D, dan E.

Waktu penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur ini
maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang
bersangkutan.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen pemberian tugas dari guru kepada siswa,
hasil pekerjaan siswa, nilai tugas dan sejenisnya.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen KTSP yang telah disetujui oleh
Dinas Pendidikan yang bersangkutan.

Jawaban dibuktikan dengan adanya minimal empat kegiatan pada kalender

akademik yaitu menjadwalkan awal tahun pelajaran, minggu efektif,
pembelajaran efektif, dan hari libur.

hal. 2/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

STANDAR PROSES

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen silabus yang dikembangkan oleh
sekolah dan pihak-pihak yang mengembangkannya.

RPP yang dikembangkan guru (merujuk pada permendiknas nomor 1 tahun 2008
tentang Standar Proses Pendidikan Khusus), memuat:

identitas mata pelajaran;

standar kompetensi (SK);

kompetensi dasar (KD) dari silabus yang akan dicapai;


indikator pencapaian kompetensi;

tujuan pembelajaran;

materi ajar;

alokasi waktu yang diperlukan;

metode pembelajaran;

kegiatan pembelajaran;

penilaian hasil belajar; dan

sumber belajar.

Jawaban dibuktikan dengan adanya RPP yang dijabarkan dari silabus untuk
sejumlah mata pelajaran.

Jawaban dibuktikan dengan mengecek RPP yang memperhatikan prinsip-prinsip:


perbedaan individu siswa;

mendorong partisipasi aktif siswa;

mengembangkan budaya membaca dan menulis;

memberikan umpan balik dan tindak lanjut;

keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi dan pengembangannya,
kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian; dan

sumber belajar menerapkan teknologi informasi dan komunikasi.

Empat persyaratan pelaksanaan pembelajaran meliputi:

rombongan belajar SDLB maksimal 5 siswa;

beban kerja guru memenuhi persyaratan minimal tatap muka dan melaksanakan
tugas tambahan;


tersedia 1 buku teks pelajaran/kumpulan bahan pelajaran untuk setiap siswa
setiap mata pelajaran, dalam akreditasi ini setidaknya 60% memenuhi
persyaratan ketersediaan buku teks/kumpulan bahan pelajaran; dan

pengelolaan kelas termasuk jadwal kegiatan layanan individual bagi siswa yang
membutuhkan.

Yang dimaksud dengan tatap muka adalah interaksi langsung antara guru
dengan siswa. Jawaban dibuktikan dengan surat keputusan tentang pembagian
tugas mengajar guru.

hal. 3/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

Langkah-langkah pembelajaran meliputi:

kegiatan pendahuluan (seperti kesiapan fisik dan psikis dan peralatan khusus
yang diperlukan);


kegiatan inti (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi); dan

kegiatan penutup (seperti rangkuman, reviu, dan penilaian, serta merencanakan
tindak lanjut).

Jawaban dibuktikan dengan melakukan observasi secara acak saat visitasi,
melihat hasil supervisi kepala sekolah, melihat kesesuaian RPP dengan
pelaksanaan pembelajaran, atau mengamati hasil penilaian berbasis kekhususan
siswa yang dilakukan oleh guru.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pemantauan untuk setiap tahap,
disertai catatan kepala sekolah dan tanda tangan guru yang dipantau.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan tindak lanjut supervisi
pembelajaran yang mencakup 4 cara tersebut.

Jawaban dibuktikan dengan adanya catatan hasil evaluasi pembelajaran dan
kinerja guru oleh kepala sekolah.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen laporan pengawasan pembelajaran

yang disampaikan kepada pemangku kepentingan, terutama pengawas, guru
yang bersangkutan, dan dewan guru.

Bukti tindak lanjut meliputi:

pemberian penghargaan terhadap guru yang telah memenuhi standar;

pemberian teguran yang bersifat mendidik terhadap guru yang belum memenuhi
standar;

pemberian kesempatan pada guru untuk mengikuti pelatihan/ penataran.

Dokumen bukti tindak lanjut secara individu maupun kelompok sesuai dengan
hasil pengawasan.

hal. 4/43

Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

STANDAR KOMPETENSI LULUSAN

Jawaban dibuktikan dengan tugas mata pelajaran yang memberikan kesempatan
berpikir logis dengan bimbingan guru

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen silabus dan RPP yang berisi tentang
masalah kehidupan sehari-hari, misalnya: transportasi, belanja, menyeberang
jalan, dan masalah sosial lainnya.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen silabus dan RPP yang
memperkenalkan gejala alam dan sosial secara sederhana di lingkungan sekitar.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan siswa
mencari informasi tentang lingkungan sekitar secara sederhana seperti:
mengunjungi perpustakaan, sumber-sumber belajar lapangan (misalnya:
mengunjungi taman bunga, kebun binatang, kebun raya, museum, cagar budaya,
industri, dll).

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan siswa yang
menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar, seperti:
berkebun, pertanian, peternakan, kebersihan lingkungan, membuat lubang
biopori, kunjungan ke taman bunga, kebun binatang, dll.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan seni dan
budaya yang diikuti oleh siswa seperti: mengadakan pameran, seni drama, seni
musik, seni suara, baca puisi, pertunjukan musik, dll.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan mengenal
kekurangan dan kelebihan diri sendiri yang diikuti oleh siswa, antara lain: cerdas
cermat, diskusi, pagelaran, pentas seni dan budaya, perlombaan, keterampilan,
olah raga, dll.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan penegakan
aturan-aturan sosial yang diikuti oleh semua siswa, dan/atau peraturan-peraturan
yang di dalamnya mengatur ketertiban siswa seperti: datang tepat waktu,
pemakaian baju seragam, tidak terlibat penyalahgunaan obat terlarang,
menghadiri ceramah penanggulangan HIV, narkoba, dan sebagainya. Ada

dokumen tentang tatakrama dan tata tertib sekolah dan ada catatan tentang
pelanggaran siswa.

Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan untuk menunjukkan kebiasaan
hidup bersih, sehat, dan bugar, yang diikuti oleh siswa seperti: program
kebersihan, kesehatan, keindahan, keamanan, kenyamanan, pembiasaan cuci
tangan, praktek gosok gigi yang benar, lomba kebersihan antar kelas, lomba
sekolah sehat, pekan olahraga, dll.

hal. 5/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan yang diikuti oleh siswa seperti:
membaca pantun, puisi, prosa, esai, diskusi dan pidato, naskah drama
sederhana, naskah cerpen sederhana dan lain-lain.

Jawaban dibuktikan dengan adanya RPP mata pelajaran yang memuat metode
pembelajaran secara berkelompok.

Jawaban dibuktikan dengan kegiatan-kegiatan pembiasaan dan pengamalan
ajaran agama seperti: aktivitas ibadah bersama, peringatan hari-hari besar
agama, membantu warga sekolah yang memerlukan, dan menolong warga
masyarakat kurang mampu.

Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan untuk menghargai keberagaman
agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan
sekitarnya, yang diikuti oleh siswa seperti: peringatan hari-hari besar
keagamaan, pentas seni budaya, bulan bahasa, kunjungan ke panti asuhan,
panti jompo, membantu fakir miskin, memberikan sumbangan pada masyarakat
yang terkena musibah, dll.

Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan untuk menunjukkan kecintaan dan
kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia, yang diikuti oleh
siswa seperti: peringatan hari besar kenegaraan, bulan bahasa, pentas seni
budaya, diskusi keberagaman budaya, pramuka, hipenca (hari internasional
penyandang cacat), dll.

Jawaban dibuktikan dengan laporan kegiatan pembelajaran siswa yang
memanfaatkan sumber-sumber belajar seperti: bahan ajar, buku teks,
perpustakaan, sumber belajar lapangan (misalnya: taman bunga, kebun
binatang, kebun raya, museum, cagar budaya dan lain-lain), dan internet.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pelaksanaan kegiatan yang diikuti
oleh siswa seperti: kunjungan ke perpustakaan, hasil latihan menulis, hasil
portofolio, buletin sekolah, majalah dinding, hasil karya yang memperoleh
penghargaan/pujian, latihan menulis cerpen sederhana, laporan studi kunjungan
ke industri ke museum dan lain-lain.

Jawaban dibuktikan dengan ketuntasan belajar di dalam KTSP yang ditetapkan
oleh sekolah untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika. Rata-rata

nilai ketuntasan belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika
dihitung pada satu tahun terakhir.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen kegiatan pengembangan diri yang
diikuti oleh siswa di bidang seni, keterampilan, pengembangan diri,
kepramukaan, dll.

hal. 6/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

IV. STANDAR PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

Jawaban dibuktikan dengan memperlihatkan ijazah dan/atau sertifikat keahlian
yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Perhitungan
dilakukan dengan cara membandingkan jumlah guru berkualifikasi minimum S1
atau D-IV dengan jumlah seluruh guru.

Jawaban dibuktikan dengan melihat jumlah guru mata pelajaran yang memiliki
latar belakang pendidikan S1 atau D-IV program pendidikan khusus atau sarjana
yang sesuai dengan mata pelajaran yang diajarkan

Jawaban dibuktikan dengan rata-rata kehadiran seluruh guru dalam satu
semester terakhir.

Guru memiliki kompetensi pedagogik, jika:

menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional,
dan intelektual;

menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik;

mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang pengembangan yang
diampu;

menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik;

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk kepentingan
pembelajaran;

memfasilitasi pengembangan potensi siswa untuk mengaktualisasikan berbagai
potensi yang dimiliki;

berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan siswa.

menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar;

memanfaatkan hasil penilaian dan evaluasi untuk kepentingan pembelajaran;
dan

melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran.

Jawaban dibuktikan di dalam RPP dengan melihat kesesuaian antara
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dengan prinsip-prinsip
pembelajaran, dokumen hasil supervisi kepala sekolah dan catatan penilaian
guru.

Guru memiliki integritas kepribadian, jika:

bertindak sesuai norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
indonesia;

menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan bagi
siswa dan masyarakat;

menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa;

menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru,
dan rasa percaya diri; dan

menjunjung tinggi kode etik profesi guru.

menghargai/menghormati siswa berkebutuhan khusus.

Jawaban dibuktikan dengan menunjukkan bahwa:

hal. 7/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

guru tidak tersangkut perkara kriminal dan tidak ada pengaduan dari
masyarakat;

jika ada guru yang melakukan pelanggaran, telah ditindak oleh sekolah seperti
dibebastugaskan atau dikeluarkan;

melihat peraturan sekolah (kode etik guru) dan tindakan yang diambil; dan

jejak rekam perilaku dan kinerja guru selama satu tahun terakhir.

Guru memiliki kompetensi sosial, jika:

bersikap inklusif, bertindak objektif, serta tidak diskriminatif karena
pertimbangan jenis kelamin, agama, ras, kondisi fisik, latar belakang keluarga,
dan status sosial ekonomi;

berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun dengan sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orangtua, dan masyarakat;

beradaptasi di tempat bertugas di seluruh wilayah republik indonesia yang
memiliki keragaman sosial budaya; dan

berkomunikasi dengan komunitas profesi sendiri dan profesi lain secara lisan dan
tulisan atau bentuk lain.

Jawaban dibuktikan dengan cara mengamati guru berkomunikasi dengan siswa,
sesama guru, tenaga kependidikan, orangtua siswa maupun masyarakat.

Guru memiliki kompetensi profesional, jika:

menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung
mata pelajaran yang diampu;

menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran/bidang
pengembangan yang diampu;

mengembangkan materi pembelajaran yang diampu secara kreatif;

mengembangkan sikap profesional secara berkelanjutan dengan melakukan
tindakah reflektif; dan

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi dan
mengembangkan diri.

Jawaban dibuktikan dengan jumlah guru yang latar belakang pendidikannya
sesuai dengan mata pelajaran yang diampu, memiliki sertifikat pendidik, karya
ilmiah yang dihasilkan, dan keikutsertaan dalam pertemuan ilmiah.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen keputusan dari yayasan/
penyelenggara pendidikan atau pemerintah, sertifikat pendidik (untuk kepala
sekolah yang belum disertifikasi dapat diganti Akta IV/S1 kependidikan), dan
jadwal mengajar.

Jawaban dibuktikan dengan ijazah kepala sekolah.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen yang menunjukkan pengalaman mengajar
kepala sekolah.

hal. 8/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

Pengelolaan sekolah meliputi: (1) kesiswaan, (2) guru dan tenaga kependidikan,
(3) pengembangan kurikulum, (4) sarana dan prasarana, (5) pembiayaan, dan (6)
hubungan dengan masyarakat.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen pengelolaan yang telah
dilaksanakan oleh kepala sekolah.

Jawaban dibuktikan dengan adanya kegiatan yang menunjukkan kemampuan
kepala sekolah dalam mengelola kegiatan yang menumbuhkan jiwa
kewirausahaan.

Jawaban dibuktikan dengan laporan/catatan pelaksanaan supervisi dan
monitoring yang dilaksanakan oleh kepala sekolah.

Jawaban dibuktikan dengan adanya ijazah kepala tenaga administrasi sekolah
yang sesuai.

Jawaban dibuktikan dengan menunjukkan surat keterangan pengalaman kerja
kepala tenaga administrasi sekolah.

Jawaban dibuktikan dengan ijazah yang dimiliki tenaga perpustakaan.

Jawaban dibuktikan dengan ijazah dan sertifikat yang dimiliki tenaga
perpustakaan.

Jawaban dibuktikan dengan adanya petugas layanan khusus di sekolah:

penjaga sekolah;

tukang kebun;

tenaga kebersihan;

pengemudi; dan

pesuruh.

hal. 9/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

STANDAR SARANA DAN PRASARANA

Lahan adalah bidang permukaan tanah yang di atasnya terdapat prasarana sekolah
yang meliputi bangunan sekolah, lahan praktek, lahan untuk prasarana penunjang,
dan lahan pertamanan untuk menjadikan sekolah suatu lingkungan yang secara
ekologis nyaman dan sehat. Ketentuan luas minimum lahan SDLB sebagaimana
tercantum pada Tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Luas Lahan Minimum SDLB

No
Banyak
Jenis
Luas lahan minimum (m2)

rombel
ketunaan
Bangunan 1 lantai
Bangunan 2 lantai

1
6

1
1170
640

2
12
1
–2
1700
900

3
18
1
–3
2200
1150

4
24
1
–4
2670
1390

Rombongan belajar (rombel) adalah kelompok siswa yang terdaftar pada satu
satuan kelas. Ketunaan adalah jenis kelainan fisik, emosional dan/ atau mental
yang berhubungan dengan kesulitan dalam mengikuti proses belajar. Jenis
ketunaan ini adalah tunanetra (A), tunarungu (B), tunagrahita (C), tunadaksa (D),
dan tunalaras (E).

Jika SDLB bergabung dengan SMPLB dan/atau SMALB, ketentuan luas lahan
minimum sebagaimana tercantum pada Tabel 2 berikut ini.

Tabel 2. Luas Lahan Minimum SDLB yang Bergabung dengan

SMPLB dan/atau SMALB

No
Jenjang
Banyak
Luas minimum lahan (m2)

pendidikan
rombel
Bangunan 1 lantai
Bangunan 2 lantai

1
SDLB dan SMPLB
9
1600
850

2
SDLB, SMPLB,
12
1800
950

dan SMALB

Luas lahan yang dimaksud dalam Tabel 1 dan 2 adalah luas lahan efektif yang
dapat digunakan untuk mendirikan bangunan dan tempat bermain/ berolahraga.

Jawaban dibuktikan dengan cara mengamati lingkungan di sekitar sekolah serta
prasarana yang tersedia.

Jawaban dibuktikan dengan cara mengamati lingkungan di sekitar sekolah serta
prasarana yang tersedia.

Jawaban dibuktikan dengan adanya dokumen yang menerangkan tentang
peruntukan bangunan.

hal. 10/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

Ketentuan luas minimum lantai bangunan SDLB sebagaimana tercantum pada
Tabel 3 berikut ini.

Tabel 3. Luas Lantai Bangunan Minimum SDLB

No
Banyak
Jenis
Luas minimum lantai bangunan (m2)

rombel
ketunaan
Bangunan 1 lantai
Bangunan 2 lantai

1

6
1
350
380

2
12
1-2
510
540

3
18
1-3
660
690

4
24
1-4
800
830

Jika SDLB bergabung dengan SMPLB dan/atau SMALB, maka ketentuan luas minimum
lantai bangunan sebagaimana tercantum pada Tabel 4 berikut ini.

Tabel 4. Luas Lantai Bangunan Minimum SDLB yang Bergabung dengan SMPLB
dan/atau SMALB

No
Jenjang
Banyak
Luas lantai bangunan minimum (m2)

pendidikan
rombel
Bangunan 1 lantai
Bangunan 2 lantai

1
SDLB dan SMPLB
9
480
510

2

SDLB, SMPLB,
12
540
570

dan SMALB

Jawaban dibuktikan dengan mengamati kondisi bangunan sekolah dan prasarana
yang ada.

Pencahayaan yang memadai artinya cahaya dalam ruangan cukup terang untuk
membaca dan menulis. Ventilasi udara memadai jika terjadi sirkulasi udara dan
ruangan tidak lembab.

Jawaban dibuktikan dengan mengamati kondisi bangunan sekolah dan prasarana
yang ada.

Empat jenis sanitasi sebagai persyaratan kesehatan sekolah meliputi:

sanitasi di dalam dan di luar bangunan untuk memenuhi kebutuhan air bersih;

saluran air kotor dan/atau air limbah;

tempat sampah dengan jumlah yang cukup; dan

saluran air hujan.

Jawaban dibuktikan dengan mengamati kondisi bangunan sekolah apakah
disediakan akses yang mudah, aman, dan nyaman serta dilengkapi fasilitas
pengarah jalan bagi siswa berkebutuhan khusus.

hal. 11/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

Jawaban dibuktikan dengan mengamati lokasi bangunan terhadap gangguan
sekitarnya dan mengamati kondisi di setiap ruangan di sekolah tersebut.

Jawaban dibuktikan dengan mengamati kondisi bangunan sekolah apakah
terdapat tanda peringatan bahaya, pintu keluar darurat, dan jalur evakuasi yang
dilengkapi penunjuk arah jika terjadi bencana kebakaran dan/atau bencana
lainnya.

Jawaban dibuktikan dengan melihat surat bukti yang menunjukkan daya listrik di
sekolah tersebut.

Ketentuan pemeliharaan bangunan sekolah meliputi:

Pemeliharan ringan, meliputi pengecatan ulang, perbaikan sebagian daun
jendela/pintu, penutup lantai, penutup atap, plafon, instalasi air dan listrik,
dilakukan minimum sekali dalam 5 tahun.

Pemeliharan berat, meliputi penggantian rangka atap, rangka plafon, rangka
kayu, kusen, dan semua penutup atap, dilakukan minimum sekali dalam 20
tahun.

Jawaban dibuktikan dengan dokumen izin mendirikan bangunan dan izin
penggunaan bangunan sekolah.

Yang dimaksud prasarana sekolah adalah fasilitas dasar yang diperlukan untuk
menjalankan fungsi sekolah. Ketentuan persyaratan prasarana SDLB tercantum
pada Tabel 5 berikut ini.

Tabel 5. Prasarana SDLB

No.
Jenis

SDLB

A
B

C
D
E

1
Ruang Pembelajaran Umum

1.1
Ruang kelas







1.2
Ruang perpustakaan*







2
Ruang Pembelajaran Khusus

2.1
Ruang OM**


2.2
Ruang BKPBI:

2.2.1
Ruang Bina Wicara**



2.2.2
Ruang Bina Persepsi Bunyi dan



Irama**

2.3
Ruang Bina Diri**



2.4
Ruang Bina Diri dan Bina Gerak**



2.5
Ruang Bina Pribadi dan Sosial**



hal. 12/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

3
Ruang Penunjang

3.1
Ruang pimpinan*







3.2
Ruang guru*






3.3
Ruang tata usaha*







3.4
Tempat beribadah*






3.5
Ruang UKS*







3.6
Ruang konseling/asesmen*






3.7
Jamban*







3.8
Gudang*






3.9
Ruang sirkulasi*







3.10
Tempat bermain/berolahraga*






Keterangan:

Satu ruang dapat digunakan bersama untuk lebih dari satu jenis ketunaan dan
lebih dari satu jenjang pendidikan.

Satu ruang dapat digunakan bersama untuk lebih dari satu jenjang pendidikan.

Ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori dan praktik dengan alat
sederhana yang mudah dihadirkan.

Ketentuan mengenai ruang kelas SDLB adalah sebagai berikut:

Jumlah minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.

Kapasitas maksimum ruang kelas adalah 5 siswa.

Rasio minimum luas ruang kelas adalah 3 m2/siswa. Untuk rombongan belajar
dengan siswa kurang dari 5 orang, luas minimum ruang kelas adalah 15 m 2.
Lebar minimum ruang kelas adalah 3 m.

Memiliki jendela yang memungkinkan pencahayaan yang memadai untuk membaca
buku dan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan.

Memiliki pintu yang memadai agar siswa dan guru dapat segera keluar ruangan
jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat tidak digunakan.

Salah satu dinding ruang kelas dapat berupa dinding semi permanen agar pada
suatu saat dua ruang kelas yang bersebelahan dapat digabung menjadi satu
ruangan.

Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 6.

hal. 13/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

Tabel 6. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Kelas

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

1
Perabot

1.1
Kursi siswa
1 buah/siswa
Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan

oleh siswa. Ukuran sesuai dengan kelompok

usia siswa dan mendukung pembentukan

postur tubuh yang baik. Desain dudukan dan

sandaran membuat siswa nyaman belajar.

1.2
Meja siswa
1 buah/siswa
Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan

oleh siswa. Ukuran sesuai dengan kelompok

usia siswa dan mendukung pembentukan

postur tubuh yang baik. Desain

memungkinkan kaki siswa masuk dengan

leluasa ke bawah meja.

1.3
Kursi guru
1 buah/guru
Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan.

Ukuran memadai untuk duduk dengan

nyaman.

1.4
Meja guru
1 buah/guru
Kuat, stabil, aman, dan mudah dipindahkan.

Ukuran memadai untuk bekerja dengan

nyaman.

1.5
Lemari
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai

untuk menyimpan perlengkapan yang

diperlukan kelas tersebut. Dapat dikunci.

2
Media Pendidikan

2.1
Papan tulis
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 90

cm x 200 cm. Ditempatkan pada posisi yang

memungkinkan seluruh siswa melihatnya

dengan jelas.

2.2
Papan
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran minimum 60

pajang

cm x 120 cm. Ditempatkan pada posisi yang

mudah diraih siswa. Dapat berupa papan

flanel.

3
Perlengkapan Lain

3.1
Tempat
1 buah/ruang

cuci

tangan

3.2
Jam
1 buah/ruang

dinding

3.3
Kotak konta
1 buah/ruang

3.4
Tempat

1 buah/ruang

sampah

hal. 14/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan siswa, guru dan orangtua
siswa memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca,
mengamati dan mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola.

Ketentuan mengenai ruang perpustakaan adalah sebagai berikut:

Luas minimum ruang perpustakaan adalah 30 m2. Lebar minimum ruang
perpustakaan adalah 5 m.

Dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai untuk membaca
buku.

Terletak di bagian sekolah yang mudah dicapai.

Dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 7.

Tabel 7. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Perpustakaan

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

1

Perabot

1.1
Rak buku
1 set/sekolah
Kuat, stabil, dan aman. Dapat

menampung seluruh koleksi dengan

baik. Memungkinkan siswa menjangkau

koleksi buku dengan mudah.

1.2
Rak majalah
1 buah/sekolah
Kuat, stabil, dan aman. Dapat

menampung seluruh koleksi majalah.

Memungkinkan siswa menjangkau

koleksi majalah dengan mudah.

1.3
Rak surat
1 buah/sekolah
Kuat, stabil, dan aman. Dapat

kabar

menampung seluruh koleksi suratkabar.

Memungkinkan siswa menjangkau

koleksi suratkabar dengan mudah.

1.4
Meja baca
10 buah/sekolah
Kuat, stabil, aman, dan mudah

dipindahkan oleh siswa. Desain

memungkinkan kaki siswa masuk

dengan leluasa ke bawah meja.

1.5
Kursi baca
10 buah/sekolah
Kuat, stabil, aman, dan mudah

dipindahkan oleh siswa. Desain dudukan

dan sandaran membuat siswa nyaman

belajar.

1.6
Kursi kerja
1 buah/petugas
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai

untuk bekerja dengan nyaman.

1.7
Meja kerja/
1 buah/petugas
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai

sirkulasi

untuk bekerja dengan nyaman.

1.8
Lemari katalog
1 buah/sekolah
Kuat, stabil, dan aman. Cukup untuk

menyimpan kartu-kartu katalog. Lemari

katalog dapat diganti dengan meja untuk

menempatkan katalog.

1.9
Lemari
1 buah/sekolah
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai

untuk menampung seluruh peralatan

pengelolaan perpustakaan. Ada kunci.

hal. 15/43

Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

1.10

Papan
1 buah/sekolah
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran

pengumuman

minimum 1 m2.
1.11

Meja
1 buah/sekolah
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran memadai

multimedia

untuk menampung seluruh peralatan

multimedia.

2
Media Pendidikan

2.1
Peralatan
1 set/sekolah
Sekurang-kurangnya terdiri dari 1 set

multimedia

komputer (CPU, monitor minimum 15

inci, printer), TV, radio, dan pemutar

VCD/DVD. Khusus untuk SDLB-A,

komputer dilengkapi dengan perangkat

lunak screen reader, screen review, atau

text-to-speech, serta printer braille.

3
Peralatan Pendidikan

3.1
Papan braille

6 buat/sekolah

3.2
Braille kit
2 buah/sekolah
Khusus untuk tunanetra

3.3
Reglet dan
10 set/sekolah
Terbuat dari besi stainles atau plastik

pena

dengan sel 4-6 baris dan 27-30 kolom.

3.4
Peta timbul
1 buah/sekolah
Khusus untuk tunanetra

3.5
Abacus
6 buah/sekolah
Khusus untuk tunanetra

3.6
Magnifier lens
2 buah/sekolah
Khusus untuk tunanetra

set

3.7
Sistem Simbol
2 buah/sekolah
Khusus untuk tunanetra

Braille

Indonesia

3.8
Papan
6 buah/sekolah
Khusus untuk tunanetra

geometri

3.9
Globe timbul
1 buah/sekolah
Khusus untuk tunanetra

4
Perlengkapan Lain

4.1
Buku
1 buah/sekolah

inventaris

4.2
Kotak kontak
1 buah/ruang

4.3
Jam dinding
1 buah/ruang

4.4
Tempat
1 buah/ruang

sampah

hal. 16/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

Jenis dan rasio buku memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum pada Tabel 8
berikut ini.

Tabel 8. Jenis dan Rasio Buku dalam Perpustakaan SDLB

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

1
Buku teks
1 eksemplar/mata
Termasuk dalam daftar buku teks

pelajaran
pelajaran/siswa,
pelajaran yang ditetapkan oleh

ditambah 2
Mendiknas dan daftar buku teks muatan

eksemplar/mata
lokal yang ditetapkan oleh Gubernur

pelajaran/sekolah
atau Bupati/Walikota.

Jenis terbitan disesuaikan dengan

kondisi ketunaan siswa. Untuk tunanetra

disediakan buku Braille, cetak awas

diperbesar dan audiobook.

2
Buku
1 eksemplar/mata

panduan

pelajaran/guru

pendidik
mata pelajaran

bersangkutan,

ditambah 1

eksemplar/mata

pelajaran/sekolah

3
Buku
840 judul/sekolah.
Jenis terbitan disesuaikan dengan

pengayaan
Terdiri dari 60%
kondisi ketunaan siswa. Untuk tunanetra

non-fiksi dan 40%
disediakan buku braille, cetak awas

fiksi.
diperbesar dan audiobook

4
Buku
10 judul/sekolah.
Sekurang-kurangnya meliputi Kamus

referensi

Besar Bahasa Indonesia, kamus bahasa

Inggris, ensiklopedi, buku statistik

daerah, buku telepon, kitab undang-

undang dan peraturan, dan kitab suci.

Untuk tunarungu meliputi Kamus Sistem

Isyarat Bahasa Indonesia (SIBI). Jenis

terbitan disesuaikan dengan kondisi

ketunaan siswa. Untuk tunanetra

disediakan buku braille, cetak awas

diperbesar dan audiobook.

5
Sumber
10 judul/sekolah
Sekurang-kurangnya meliputi majalah,

belajar

surat kabar, globe, peta, gambar

lain

pahlawan nasional, CD pembelajaran,

dan alat peraga matematika.

Jenis terbitan disesuaikan dengan

kondisi ketunaan siswa. Untuk tunanetra

disediakan buku braille, cetak awas

diperbesar dan audiobook.

hal. 17/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

Keterangan:

Buku teks pelajaran adalah buku pelajaran yang menjadi pegangan siswa dan
guru untuk setiap mata pelajaran.

Buku pengayaan adalah buku pelajaran yang melengkapi buku teks pelajaran
untuk memperkaya pengetahuan siswa dan guru.

Buku referensi adalah rujukan untuk mencari informasi atau data tertentu seperti
kamus, ensiklopedi, dan buku alamat.

Sumber belajar lainnya, khususnya untuk guru, adalah sumber informasi dalam
bentuk selain buku seperti jurnal, majalah, surat kabar, poster, situs

(web site), dan compact disc.

Buku teks dan buku pendukung pembelajaran dapat berupa kumpulan bahan ajar
yang dijilid dan disusun oleh guru dan sumber lain yang relevan termasuk buku teks
yang ditetapkan oleh Kemdikbud atau Gubernur.

Jawaban dibuktikan dengan adanya buku yang telah ditetapkan oleh Mendikbud
benar-benar dimanfaatkan, dengan mengecek bukti/dokumen peminjaman buku
tersebut baik oleh guru maupun siswa. Buku pelajaran dimaksud adalah buku
yang telah ditetapkan untuk SD, sebelum buku khusus untuk SDLB diterbitkan.

Ketentuan mengenai ruang pembelajaran khusus adalah sebagai berikut:

Ruang Orientasi dan Mobilitas (OM) untuk Tunanetra (A)

Ruang Orientasi dan Mobilitas (OM) merupakan tempat latihan keterampilan
gerak, pembentukan postur tubuh, gaya jalan dan olahraga, serta dapat berfungsi
sebagai ruang serbaguna.

Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunanetra memiliki minimum satu
buah ruang OM dengan luas minimum 15 m2.

Ruang OM dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 9.

Tabel 9. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Orientasi dan Mobilitas (OM)

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

1
Perabot

1.1
Lemari
1 buah/sekolah
Ukuran memadai untuk menyimpan

seluruh peralatan OM. Dapat dikunci.

2
Peralatan Pendidikan

2.1
Peralatan

OM:

2.1.1
Tongkat
10
Terbuat dari alumunium, panjang 110 -

panjang
buah/sekolah
125 cm, pegangan terbuat dari karet,

ukuran

ujung tongkat terbuat dari plastik, dan

dewasa

mempunyai cruck untuk melindungi

perut.

2.1.2
Tongkat
10
Terbuat dari alumunium, panjang 80-90

panjang
buah/sekolah
cm, pegangan terbuat dari karet, ujung

ukuran anak-

tongkat terbuat dari plastik, dan

hal. 18/43

Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

anak

mempunyai cruck untuk melindungi

perut.

2.1.3
Tongkat lipat
10
Terbuat dari aluminum, panjang 110 cm,

buah/sekolah
dapat dilipat, ujung tongkat terbuat dari

plastik.

2.1.4
Blind fold
10
Terbuat dari kain berwarna hitam dan

buah/sekolah
tidak tembus pandang.

2.1.5
Kompas
5 buah/sekolah
Khusus untuk tunanetra.

bicara

2.1.6
Stopwatch
5 buah/sekolah
Khusus untuk tunanetra.

2.1.7
Denah ruang
1 buah/sekolah

timbul

2.2
Geralatan Motorik Kasar:

2.2.1
Alat keseim-

1 set/sekolah

bangan

badan

2.2.2
Matras
1 buah/sekolah

2.3
Alat Bantu Auditif:

2.3.1

Tape
1 set/sekolah
Dapat memutar kaset atau CD. Memiliki

recorder

double deck.

2.3.2
Alat musik
1 set/sekolah

pukul

2.3.3
Alat musik
6 buah/sekolah

tiup

2.3.4
Alat musik
2 buah/sekolah

petik

2.3.5
Alat musik
2 buah/sekolah

gesek

3

Perlengkapan Lain

3.1
Kotak kontak
1 buah/ruang

3.2
Tempat
1 buah/ruang

sampah

Ruang Bina Wicara untuk Tunarungu (B)

Ruang Bina Wicara berfungsi sebagai tempat latihan wicara perseorangan.

Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunarungu memiliki minimum
satu buah ruang Bina Wicara dengan luas minimum 4 m 2.

Ruang Bina Wicara dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel
10.

hal. 19/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

Tabel 10. Jenis, Rasio dan Deskripsi Sarana Ruang Bina Wicara

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

1
Perabot

1.1
Kursi siswa
1 buah/siswa
Kuat, stabil, dan aman.

1.2
Meja siswa
1 buah/siswa
Kuat, stabil, dan aman.

1.3
Kursi guru
1 buah/guru
Kuat, stabil, dan aman.

1.4
Meja guru
1 buah/guru
Kuat, stabil, dan aman.

1.5
Lemari
1 buah/ruang
Ukuran memadai untuk menyimpan

seluruh peralatan Bina Wicara. Dapat

dikunci.

2
Peralatan Pendidikan

2.1
Speech
1 unit/ruang
Berfungsi sebagai alat amplifikasi bunyi

trainer

untuk umpan balik pendengaran.

Dilengkapi dengan lampu indikator dan

vibrator, headphone anak (suara dan

vibrator), serta mikrofon guru dan siswa

2.2
Alat perekam
1 unit/ruang
Tape recorder atau alat perekam lain yang

setara untuk merekam hasil latihan bicara

siswa.

2.3
Cermin
1 buah/ruang
Ukuran minimum dapat digunakan 2 orang

bersebelahan, dipasang di dinding sebagai

umpan balik visual dan membaca ujaran.

2.4
Nasalisator
1 buah/ruang
Alat bantu pembentuk fonem-fonem

nasal/sengau.

2.5
Sikat getar
5 buah/ruang
Alat bantu pembentukan fonem-fonem

getar.

2.6
Alat latihan
1 set/ruang
Dapat berupa bola pingpong dengan media

pernafasan

pipa PVC dibelah, kapas, bulu-bulu, lilin,

kertas tipis, pembuluh, parfum/aroma.

2.7
Alat latihan
1 set/ruang
Terdiri dari berbagai makanan lunak, cair

organ bicara

dan keras sebagai perangsang lidah,

seperti madu, permen, sirup.

2.8
Spatel
3 buah/ruang
Digunakan untuk memperbaiki posisi lidah

saat pengucapan fonem tertentu. Dapat

diganti dengan sendok es krim untuk

penggunaan sekali pakai.

2.9
Garpu tala
1 buah/ruang

2.10
Gambar
1 buah/ruang
Digunakan untuk membantu menyadari

organ

posisi organ artikulasi sesuai dengan

artikulasi

fonem yang akan dibentuk.

2.11
Bagan
1 buah/ruang
Digunakan untuk membantu menyadarkan

konsonan

dan membentuk fonem sesuai dengan

dan vokal

posisi alat ucap.

2.12
Kartu
1 set/ruang
Kartu kata berjumlah minimal 15 kartu per

hal. 20/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

identifikasi

fonem untuk mengidentifikasi fonem

sesuai dengan posisi awal, tengah

dan/atau akhir.

2.13
Buku
1 buah/siswa
Merekam perkembangan latihan siswa.

program

latihan

3
Perlengkapan Lain

3.1
Jam dinding
1 buah/ruang

3.2
Kotak kontak
1 buah/ruang

3.3
Tempat
1 buah/ruang

sampah

Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama untuk Tunarungu (B)

Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama berfungsi sebagai tempat mengembangkan
kemampuan memanfaatkan sisa pendengaran dan/atau perasaan vibrasi untuk
menghayati bunyi dan rangsang getar di sekitarnya, serta mengembangkan
kemampuan berbahasa hususnya bahasa irama.

Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunarungu memiliki minimum
satu buah ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama

yang dapat menampung satu rombongan belajar dengan luas minimum 30 m 2.

Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama dilengkapi dengan sarana sebagaimana
tercantum pada Tabel 11.

Tabel 11. Jenis, Rasio dan Deskripsi Sarana Ruang Bina Persepsi Bunyi dan Irama

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

1
Perabot

1.1
Kursi siswa
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman.

1.2
Meja siswa
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman.

1.3

Kursi guru
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman.

1.4
Meja guru
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman.

1.5
Lemari
1 buah/ruang
Ukuran memadai untuk menyimpan seluruh

peralatan Bina Persepsi Bunyi dan Irama.

Dapat dikunci.

2
Peralatan Pendidikan

2.1
Cermin
1
Ukuran minimum 4 m x 2 m, dipasang di

buah/sekolah
dinding ruang sebagai umpan balik visual,

dilengkapi dengan kain penutup cermin.

2.2
Sound
1 set/sekolah
Dapat mengeluarkan suara dan vibrasi yang

system

dapat ditangkap oleh siswa. Dapat memutar

kaset, CD dan media lain untuk mengiringi

pembelajaran gerak dan tari.

hal. 21/43

Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

2.3
Sound level
1
Dapat mengukur tingkat kekerasan suara

meter
buah/sekolah
yang dihasilkan sound system agar dapat

ditangkap siswa.

2.4
Keyboard
1
Terdiri dari 3 oktaf.

buah/sekolah

2.5
Alat musik

1 set/sekolah
Dapat meliputi tambur, drum, gendang,

pukul

tamburin, rebana, gong, bende, kempul,

kenong, angklung, kentongan, garputala,

triangle.

2.6
Alat musik
6
Dapat meliputi seruling, peluit, harmonika,

tiup
buah/sekolah
pianika, terompet.

2.7
Panggung
1
Panggung berukuran 4 m2 dengan tinggi 30

getar
buah/sekolah
cm, kuat dan mendukung gerak siswa

2.8
Alat bantu
10
Jenis pocket, super power, dan bina oral.

dengar
buah/sekolah

3
Media Pendidikan

3.1.
Papan tulis
2 buah/ruang
Ukuran minimum 60 cm x 120 cm.

Ditempatkan pada posisi yang

memungkinkan seluruh siswa melihat

dengan jelas.

4
Perlengkapan Lain

4.1
Jam dinding

1 buah/ruang

4.2
Kotak kontak
1 buah/ruang

4.3
Tempat
1 buah/ruang

sampah

Ruang Bina Diri untuk Tunagrahita (C)

Ruang Bina Diri berfungsi sebagai tempat kegiatan pembelajaran Bina Diri yang
meliputi :

Merawat diri: Makan, minum, menjaga kebersihan badan, buang air

Mengurus diri: Berpakaian dan berhias diri

Okupasi: Melakukan kegiatan sehari-hari yang meliputi mencuci dan menyeterika
baju, menyemir sepatu, membuat minuman, memasang sprei, dan
membersihkan lantai.

Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunagrahita

memiliki minimum satu buah ruang Bina Diri dengan luas minimum 24 m 2.

Ruang Bina Diri dilengkapi dengan kamar mandi dan/atau jamban khusus untuk
latihan atau dapat memanfaatkan jamban yang ada.

Ruang Bina Diri dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 12.

hal. 22/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

Tabel 12. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Bina Diri

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

1
Perabot

1.1
Lemari
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Memiliki rak dan

pakaian

gantungan baju.

1.2
Meja dan
1 set/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Dilengkapi dengan

kursi rias

cermin.

1.3
Meja dan
1 set/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Minimum untuk 6

kursi makan

orang.

1.4
Meja setrika
1 set/ruang
Kuat, stabil, dan aman.

1.5
Tempat tidur
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman.

1.6
Meja dapur
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman.

1.7
Meja dan
1 set/ruang
Kuat, stabil, dan aman.

kursi guru

2.
Peralatan Pendidikan

2.1
Perlengkapan
1 set/ruang
Terdiri dari bedak, minyak rambut dan sisir.

rias

2.2
Perlengkapan
1 set/ruang
Terdiri dari piring, sendok, garpu dan gelas.

makan dan

Terbuat dari bahan tidak mudah pecah.

minum

2.3
Taplak meja
1 buah/ruang
Warna kain menarik dan tidak mudah kotor.

2.4
Perlengkapan
1 set/siswa
Terdiri dari sikat gigi, pasta gigi, gelas dan

menggosok

handuk kecil.

gigi

2.5

Perlengkapan
2 set/ruang
Terdiri dari berbagai perlengkapan memasak

memasak.

dan persiapan memasak yang terbuat dari

bahan yang tidak berkarat dan tidak mudah

pecah.

2.6
Perlengkapan
1 set/ruang
Terdiri dari setrika dan meja setrika.

menyeterika

2.7
Perlengkapan
1 set/ruang
Terdiri dari sprei, kasur, bantal guling dan

tempat tidur

sarungnya, selimut.

2.8
Perlengkapan
1 buah/ruang
Terdiri dari sapu, alat pel, ember, kemoceng,

kebersihan

kain lap, dan bahan pembersih.

2.9
Pakaian
1 set/siswa
Terdiri dari pakaian sekolah, pakaian ibadah,

pakaian santai dan pakaian pesta.

2.10
Perlengkapan
1 set/ruang
Terdiri dari gayung dan ember. Dilengkapi

mandi dan

dengan handuk, sabun dan shampo untuk

buang air

setiap siswa.

2.11
Perlengkapan
1 set/ruang
Terdiri dari ember, papan cuci, sikat dan

mencuci

sabun cuci pakaian

3
Perlengkapan Lain

3.1
Jam dinding
1 buah/ruang

hal. 23/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

3.2
Kotak kontak
1 buah/ruang

3.3
Tempat
1 buah/ruang

sampah

Ruang Bina Diri dan Bina Gerak untuk Tunadaksa (D)

Ruang Bina Diri dan Bina Gerak berfungsi sebagai tempat latihan koordinasi,
layanan perbaikan disfungsi organ tubuh, terapi wicara dan terapi okupasional,
serta sekaligus berfungsi sebagai ruang asesmen.

Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunadaksa memiliki minimum
satu buah ruang Bina Diri dan Bina Gerak yang

dapat menampung satu rombongan belajar dengan luas minimum 30 m 2.

Ruang Bina Diri dan Bina Gerak dilengkapi dengan kamar mandi dan/atau jamban
khusus untuk latihan atau dapat memanfaatkan jamban yang ada.

Ruang Bina Diri dan Bina Gerak dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum
pada Tabel 13.

Tabel 13. Jenis, Rasio, dan Deskrispsi Sarana Ruang Bina Diri dan Bina Gerak

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

1
Perabot

1.1
Meja dan
1 set/ruang
Kuat, stabil, dan aman

kursi guru

1.2
Meja dan
1 set/ruang
Kuat, stabil, dan aman

kursi siswa

2
Peralatan Pendidikan

2.1
Staal bars
1 buah/sekolah
Ukuran standar untuk anak yang dapat

terbuat dari kayu atau kayu dan logam.

Berfungsi sebagai alat bantu berdiri atau

alat untuk memperkenalkan posisi

berdiri.

2.2
Restorator
1 set/sekolah
Digunakan untuk latihan tangan dan

hand dan

latihan kaki.

Restorator leg

2.3
Exercise mat
2 set/sekolah
Digunakan sebagai alas lantai saat

R 70

latihan.

2.4
Papan
1 set/sekolah
Terbuat dari balok ukuran panjang 3 m,

keseimbangan

lebar 15 cm, tebal 10 cm, tinggi 20 cm

dari lantai. Digunakan untuk latihan

keseimbangan pada posisi berdiri dan

berjalan.

2.5
Sand bag
3 unit/sekolah
Kantong berisi pasir sebagai pemberat

dan penyetabil keseimbangan.

hal. 24/43

Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

2.6
Stand-in table
1 set/sekolah
Dapat digunakan oleh dua siswa.

Digunakan untuk memperbaiki postur

tubuh dan melatih otot kaki.

2.7
Vestibular
1 set/sekolah
Berupa papan keseimbangan setengah

board

lingkaran yang digunakan untuk latihan

keseimbangan dalam posisi duduk dan

tengkurap.

2.8
Balance beam
1 set/sekolah
Digunakan untuk mengembangkan

set

kemampuan persepsi jarak dalam

melangkah.

2.9
Physio ball
1 set/sekolah
Terdiri dari beberapa ukuran. Digunakan

mirror

sebagai tumpuan untuk melatih otot

perut dan punggung.

2.10
Wheelchair
2 buah/sekolah

Kursi roda sebagai alat bantu bergerak.

2.11
Walker
2 buah/sekolah
Digunakan sebagai alat bantu berjalan.

2.12
Crawler
1 buah/sekolah
Digunakan sebagai alat bantu bergerak

bagi siswa dengan anggota tubuh yang

tidak berfungsi.

2.13
Stick
2 pasang/

sekolah

2.14
Kruk
2 pasang/
Meliputi jenis kruk dengan tumpuan di

sekolah untuk
siku dan kruk dengan tumpuan di ketiak

setiap jenis

2.15
Tripod
1 set/sekolah
Terbuat dari logam. Digunakan sebagai

alat bantu berjalan.

2.16
Brace
1 set/sekolah
Digunakan untuk menyangga kaki yang

layu.

2.17
Walking
1 set/sekolah
Digunakan untuk latihan berjalan serta

parallel bars

penguatan otot kaki dan otot tangan.

2.18
Wall bars
1 buah/sekolah
Berupa tangga yang menempel pada

dinding tembok. Berfungsi untuk melatih

kekuatan otot tangan, otot kaki dan

memperbaiki postur tubuh terutama

tulang belakang.

2.19
Dynamic body
1 set/sekolah
Digunakan untuk latihan keseimbangan

and balance

dalam berbagai posisi.

2.20
Kolam
1 buah/sekolah
Berupa kolam berukuran 2 m2 dengan

hydrotherapy

kedalaman antara 20-120 cm. Terbuat

dari beton, fiber, plastik atau bahan lain

yang setara. Dapat berupa kolam

permanen atau portabel.

2.21
Tempat tidur
1 buah/sekolah
Digunakan sebagai tempat untuk

pemijatan otot-otot yang layu.

2.22
Dressing
6 set/sekolah
Sebagai sarana latihan binadiri.

frame set

hal. 25/43

Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

2.23
Swivel utensil
1 set/sekolah
Sebagai sarana latihan binadiri.

2.24
Lacing shoes
1 set/sekolah
Sebagai sarana latihan binadiri. Terdiri

dari perlengkapan latihan menggunakan

sepatu dan kaos kaki.

2.25
Peralatan
1 set/sekolah
Terdiri dari berbagai bentuk kloset untuk

toilet training

latihan buang air serta latihan bagi

orangtua/pengasuh untuk memindahkan

siswa dari kursi roda ke kloset.

2.26
Cermin
1 buah/sekolah
Cermin lebar dipasang di dinding dan

dilengkapi dengan kain penutup cermin.

2.27
Speech
1 set/sekolah
Berfungsi sebagai alat amplifikasi bunyi

trainer

untuk umpan balik pendengaran.

Dilengkapi dengan lampu indikator dan

vibrator, headphone anak (suara dan

vibrator), serta mikrofon guru dan siswa.

2.28
Garpu tala
1 buah/sekolah

2.29
Spatel
1 buah/sekolah
Digunakan untuk memperbaiki posisi

lidah saat pengucapan fonem tertentu.

Dapat diganti dengan sendok es krim

untuk penggunaan sekali pakai.

3
Perlengkapan lain

3.1
Jam dinding
1 buah/ruang

3.2
Kotak kontak
1 buah/ruang

3.3
Tempat
1 buah/ruang

sampah

Ruang Bina Pribadi dan Sosial untuk Tunalaras (E)

Ruang Bina Pribadi dan Sosial berfungsi sebagai tempat penanganan dan
pemberian tindakan kepada siswa dalam usaha perubahan perilaku, pribadi dan
sosial.

Sekolah yang melayani siswa SDLB dan/atau SMPLB tunalaras memiliki minimum
satu ruang Bina Pribadi dan Sosial dengan luas minimum 9 m 2.

Ruang Bina Pribadi dan Sosial dapat memberikan kenyamanan suasana bagi
siswa.

Ruang Bina Pribadi dan Sosial dilengkapi dengan sarana sebagaimana tercantum
pada Tabel 14.

Tabel 14. Jenis, Rasio dan Diskripsi sarana Ruang Program Khusus Bina Pribadi dan
Sosial

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

1
Perabot

1.1
Meja kerja
1 buah/ruang
Model setengah biro

hal. 26/43
Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

1.2
Kursi kerja
2 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman

1.3

Kursi tamu
1 set /ruang
Kuat, stabil, dan aman. Untuk 5

orang.

1.4
Lemari
1 buah/ruang
Ukuran memadai untuk menyimpan

peralatan Bina Pribadi dan Sosial.

2.
Peralatan Pendidikan

2.1
Buku catatan
1 set/ruang
Untuk mencatat perkembangan

pribadi siswa

perilaku siswa.

2.2
Media
1 set/ruang
Media simulasi peran keluarga,

pengembangan

media penyaluran agresifitas

kepribadian

(misalnya rolling boxer, sarung tinju

dan tracksando).

3
Perlengkapan lain

3.1
Jam dinding
1 buah/ruang

3.2
Kotak kontak
1 buah/ruang

3.3
Tempat sampah
1 buah/ruang

Ruang pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan sekolah,
pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur komite sekolah,
petugas dinas pendidikan, atau tamu lainnya.

Ketentuan mengenai ruang pimpinan adalah sebagai berikut:

Luas minimum ruang pimpinan adalah 12 m2 dan lebar minimum adalah 3 m.

Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah, serta dapat dikunci
dengan baik.

Ruang pimpinan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 15.

Tabel 15. Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Pimpinan

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

1
Perabot

1.1
Kursi pimpinan
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran

memadai untuk duduk dengan

nyaman.

1.2
Meja pimpinan
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran

memadai untuk bekerja dengan

nyaman.

1.3
Kursi dan meja
1 set/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran

tamu

memadai untuk 5 orang duduk

dengan nyaman.

1.4

Lemari
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Ukuran

memadai untuk menyimpan

perlengkapan pimpinan sekolah.

Dapat dikunci.

hal. 27/43

Petunjuk Teknis Pengisian Instrumen Akreditasi SDLB

No
Jenis
Rasio
Deskripsi

1.5
Papan statistik
1 buah/ruang
Kuat, stabil, dan aman. Berupa papan

tulis berukuran minimum 1 m2.
2
Perlengkapan lain

2.1
Simbol
1 set/