42. Contoh Surat Edaran PKG

(1)

Kepada

Yth. 1. Kepala UPTD Pendidikan;

2. Kepala SMP, SMA dan SMK Negeri/Swasta; 3. Koordinator Pengawas Sekolah

se – Kabupaten Sukabumi di

Nomor :

Sifat : Penting Lampiran : 2 (dua) set

Perihal : Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru Tahun 2013 dan Tahun 2014 dan Usulan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Guru Tahun 2014

Sukabumi, Nopember 2013

Tempat

Seiring dengan telah berlakunya Perrmenegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya serta Peraturan Bersama Mendiknas dan Kepala BKN Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya pasal 42 yang menyatakan bahwa peraturan mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2013. Kemudian berdasarkan Pasal 21 ayat (2) Perrmenegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 dan Pasal 6 ayat (3) menyatakan bahwa, penilaian dan penetapan angka kredit terhadap guru dilakukan paling kurang 1 (satu) kali dalam setahun.

Pada Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2011 tentang Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil Pasal 33 bahwa, peraturan mulai dilaksanakan pada tanggal 1 Januari 2014 dan penjelasan Pasal 5 Ayat (2), bagi pemegang jabatan fungsional tertentu, penetapan target berdasarkan pada angka kredit yang dipersyaratkan sesuai dengan peraturan perundangundangan. Target adalah jumlah beban kerja yang akan dicapai dari setiap pelaksanaan tugas jabatan.

Dengan ini kami minta Saudara untuk melaksanakan Penilaian Kinerja Guru dan Penilaian Kinerja Guru dengan tugas tambahan berdasarkan pada Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010 serta berpedoman pada buku 2 Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru Kementerian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Tahun 2010.

Adapun pelaksanaan penilaian kinerja guru tersebut dapat mulai dilaksanakan antara tanggal 12 sampai dengan 22 Nopember 2014 dengan pelaksanaan pemantauan pada bulan Nopember 2014, sedangkan pelaksanaan penilaian kinerja guru dengan tugas


(2)

……… …………

………...

.

tambahan dilaksanakan apabila seluruh guru di lingkungan saudara yang harus dinilai telah dilaksanakan seluruhnya. Adapun penjelasan pelaksanaan penilaian kinerja guru dan penilaian kinerja guru dengan tugas tambahan terlampir (lampiran I).

Selanjutnya berdasarkan hasil penilaian kinerja guru dan penilaian kinerja guru dengan tugas tambahan tersebut wajib untuk dibuatkan usul penilaian dan penetapan angka kreditnya ke Sekretariat Tim Penilai Kabupaten Sukabumi dengan format yang telah ditentukan. Penjelasan mengenai prosedur dan persyaratan pemberkasan, pengusulan dan penetapan angka kredit terlampir (Lampiran II).

Untuk itu Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru sudah harus diterima oleh Sekretariat Tim Penilai Kabupaten Sukabumi paling lambat tanggal 15 Desember 2014, selain mengajukan Daftar Usul Penetapan Angka Kredit Jabatan Fungsional Guru, seluruh guru juga harus mengajukan Usul Penyesuaian Penetapan Angka Kredit secara bersamaan dengan berkas persyaratan pada map terpisah (persyaratan lihat Lampiran II).

Permenegpan dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 tahun 2009 pada Pasal 37 ayat (2) BAB XI Sanksi, bahwa guru yang terbukti memperoleh penetapan angka kredit (PAK) dengan cara melawan hukum diberhentikan sebagai guru dan wajib mengembalikan seluruh tunjangan profesi, tunjangan fungsional, maslahat tambahan dan penghargaan sebagai guru yang pernah diterima setelah yang bersangkutan memperoleh dan mempergunakan penetapan angka kredit (PAK) tersebut.

Atas perhatian dan kerjasama yang baik, kami ucapkan terima kasih.

Tembusan :


(3)

Lampiran I : Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru Nomor : ... Tanggal : ... Nopember 2014 A. PENDAHULUAN

Pelaksanaan PK GURU dimaksudkan bukan untuk menyulitkan guru, tetapi sebaliknya PK GURU dilaksanakan untuk mewujudkan guru yang profesional, karena harkat dan martabat suatu profesi ditentukan oleh kualitas layanan profesi yang bermutu. Menemukan secara tepat tentang kegiatan guru di dalam kelas, dan membantu mereka untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya, akan memberikan kontribusi secara langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran yang dilakukan, sekaligus membantu pengembangan karir guru sebagai tenaga profesional.

Hasil PK GURU dapat dimanfaatkan untuk menyusun profil kinerja guru sebagai input dalam penyusunan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB). Hasil PK GURU juga merupakan dasar penetapan perolehan angka kredit guru dalam rangka pengembangan karir guru sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Jika semua ini dapat dilaksanakan dengan baik dan obyektif, maka cita-cita pemerintah untuk menghasilkan ”insan yang cerdas komprehensif dan berdaya saing tinggi” lebih cepat direalisasikan.

Pedoman pelaksanaan PK GURU ini disusun untuk memperluas pemahaman semua pihak terkait tentang prinsip, proses, dan prosedur pelaksanaan PK GURU, sebagai suatu sistem penilaian kinerja yang berbasis bukti (evidence-based appraisal).

Secara umum, PK GURU memiliki 2 fungsi utama sebagai berikut :

1. Untuk menilai kemampuan guru dalam menerapkan semua kompetensi dan keterampilan yang diperlukan pada proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Dengan demikian, profil kinerja guru sebagai gambaran kekuatan dan kelemahan guru akan teridentifikasi dan dimaknai sebagai analisis kebutuhan atau audit keterampilan untuk setiap guru, yang dapat dipergunakan sebagai basis untuk merencanakan PKB.

2. Untuk menghitung angka kredit yang diperoleh guru atas kinerja pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah yang dilakukannya pada tahun tersebut. Kegiatan penilaian kinerja dilakukan setiap tahun sebagai bagian dari proses pengembangan karir dan promosi guru untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsionalnya.

Persyaratan penting dalam sistem PK GURU adalah ; harus valid, reliable (dipercaya) dan praktis (tidak menyulitkan). Sedangkan Prinsip-prinsip utama dalam pelaksanaan PK GURU adalah sebagai berikut ; berdasarkan ketentuan, berdasarkan kinerja, berlandaskan dokumen PK GURU, dan dilaksanakan secara konsisten (teratur setiap tahun diawali dengan penilaian formatif di awal tahun dan penilaian sumatif di akhir tahun dengan ; obyektif, adil, akuntabel, bermanfaat, transparan, praktis, berorientasi pada tujuan, berorientasi pada proses, berkelanjutan dan rahasia).


(4)

Pelaksanaan PK Guru menggunakan format isian (terlampir) ditulis tangan langsung pada saat pelaksanaan kegiatan dilaksanakan dan bukan diketik (kembali), jadi harus asli tulisan tangan, dengan ketentuan jumlah minimal isian yang telah ditentukan. Apabila tidak sesuai dengan ketentuan pokok ini maka PK Guru, tidak akan nilai olehTim Penilai. Disamping harus lengkapi dengan lembar verifikasi kompetensi, laporan dan evaluasi, dan rekap perhitungan dan penilaian angka kredit.

Hasil Pelaksanaan PK Guru tersebut menjadi dasar penilaian dan penetapan angka kredit dan nilai yang akan tercantum dalam SKP (Standar Kinerja Pegawai).

Secara spesifik terdapat perbedaan prosedur pelaksanaan PK GURU pembelajaran atau pembimbingan dengan prosedur pelaksanaan PK GURU untuk tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah. Meskipun demikian, secara umum kegiatan penilaian PK GURU di tingkat sekolah dilaksanakan dalam 4 (empat) tahapan, yaitu :

a. Tahap Persiapan

Dalam tahap persiapan, hal-hal yang harus dilakukan oleh penilai maupun guru yang akan dinilai.

1)memahami Pedoman PK GURU, terutama tentang sistem yang diterapkan dan posisi PK GURU dalam kerangka pembinaan dan pengembangan profesi guru;

2)memahami pernyataan kompetensi guru yang telah dijabarkan dalam bentuk indikator kinerja;

3)memahami penggunaan instrumen PK GURU dan tata cara penilaian yang akan dilakukan, termasuk cara mencatat semua hasil pengamatan dan pemantauan, serta mengumpulkan dokumen dan bukti fisik lainnya yang memperkuat hasil penilaian; dan

4)memberitahukan rencana pelaksanaan PK GURU kepada guru yang akan dinilai sekaligus menentukan rentang waktu jadwal pelaksanaannya.

b. Tahap Pelaksanaan

Beberapa tahapan PK GURU yang harus dilalui oleh penilai sebelum menetapkan nilai untuk setiap kompetensi, adalah sebagai berikut.

1) Sebelum Pengamatan

Pertemuan awal antara penilai dengan guru yang dinilai sebelum dilakukan pengamatan dilaksanakan di ruang khusus tanpa ada orang ketiga. Pada pertemuan ini, penilai mengumpulkan dokumen pendukung dan melakukan diskusi tentang berbagai hal yang tidak mungkin dilakukan pada saat pengamatan. Semua hasil diskusi, wajib dicatat dalam format laporan dan evaluasi per kompetensi sebagai bukti penilaian kinerja.

Untuk pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah dapat dicatat dalam lembaran lain karena tidak ada format khusus yang disediakan untuk proses pencatatan ini.

Tanggal pelaksanaan sebelum pengamatan sebaiknya tidak sama dengan tanggal selama pengamatan dan tanggal setelah pengamatan atau bisa sama, yang artinya dilaksanakan pada hari yang sama. Minimal ada 6 (enam) tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru dan 2 (satu) catatan tindak lanjut yang diperlukan, pada kegiatan sebelum pengamatan.

2) Selama Pengamatan

Selama pengamatan di kelas dan/atau di luar kelas, penilai wajib mencatat semua kegiatan yang dilakukan oleh guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran atau pembimbingan, dan/atau dalam pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah. Dalam


(5)

konteks ini, penilaian kinerja dilakukan dengan menggunakan instrumen yang sesuai untuk masing-masing penilaian kinerja.

Untuk menilai guru yang melaksanakan proses pembelajaran atau pembimbingan, penilai menggunakan instrumen PK GURU pembelajaran atau pembimbingan. Pengamatan kegiatan pembelajaran dapat dilakukan di kelas selama proses tatap muka tanpa harus mengganggu proses pembelajaran. Pengamatan kegiatan pembimbingan dilakukan selama proses pembimbingan, baik pada saat pembimbingan individu maupun kelompok. Penilai wajib mencatat semua hasil pengamatan pada format laporan dan evaluasi per kompetensi tersebut atau lembar lain sebagai bukti penilaian kinerja. Jika diperlukan, proses pengamatan dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk memperoleh informasi yang akurat, valid dan konsisten tentang kinerja seorang guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran atau pembimbingan.

Dalam proses penilaian untuk tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, data dan informasi dapat diperoleh melalui pencatatan terhadap semua bukti yang teridentifikasi di tempat yang disediakan pada masing-masing kriteria penilaian. Bukti-bukti ini dapat diperoleh melalui pengamatan, wawancara dengan pemangku kepentingan pendidikan (guru, komite sekolah, peserta didik, DU/DI mitra). Bukti-bukti yang dimaksud dapat berupa:

a) Bukti yang teramati (tangible evidences) seperti:  dokumen-dokumen tertulis;

 kondisi sarana/prasarana (hardware dan/atau software) dan lingkungan sekolah;

 foto, gambar, slide, video; dan  produk-produk siswa.

b) Bukti yang tak teramati (intangible evidences) seperti:  sikap dan perilaku kepala sekolah; dan  budaya dan iklim sekolah

Tanggal pelaksanaan selama pengamatan sebaiknya tidak sama dengan tanggal sebelum pengamatan dan tanggal setelah pengamatan atau bisa sama, yang artinya dilaksanakan pada hari yang sama. Minimal ada 25 (dua puluh lima) kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik dan 2 (satu) catatan tindak lanjut yang diperlukan, pada kegiatan selama pengamatan.

3) Setelah Pengamatan

Pada pertemuan setelah pengamatan pelaksanaan proses pembelajaran, pembimbingan, atau pelaksanaan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, penilai dapat mengklarifikasi beberapa aspek tertentu yang masih diragukan. Penilai wajib mencatat semua hasil pertemuan pada format laporan dan evaluasi per kompetensi tersebut atau lembar lain sebagai bukti penilaian kinerja. Pertemuan dilakukan di ruang khusus dan hanya dihadiri oleh penilai dan guru yang dinilai. Untuk penilaian kinerja tugas tambahan, hasilnya dapat dicatat pada Format Penilaian Kinerja sebagai deskripsi penilaian kinerja.

Tanggal pelaksanaan setelah pengamatan sebaiknya tidak sama dengan tanggal sebelum pengamatan dan tanggal selama pengamatan atau bisa sama, yang artinya dilaksanakan pada hari yang sama. Minimal ada 6 (enam) tanggapan penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru dan 2 (satu) catatan tindak lanjut yang diperlukan, pada kegiatan setelah pengamatan.


(6)

Dilaksanakan selama proses pengamatan, baik sebelum pengamatan, selama pengamatan, dan setelah pengamatan, dengan lebih mengarah pada penilaian atas pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional, di luar pelaksanaan dari kegiatan pembelajaran/pembimbingan di kelas atau di luar kelas.

Tanggal pelaksanaan pemantauan, merupakan tanggal mulai dari sebelum pengamatan, selama pengamatan dan setelah pengamatan dengan periode pengamatan bulan Nopember atau Desember tergantung tanggal pelaksanaan pengamatan.. Minimal ada 10 (sepuluh) catatan dan tanggapan penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru (catatan kegiatan yang dilakukan), pada kegiatan pemantauan.

c. Tahap pemberian nilai

Hasil pelaksanaan pengamatan dan pemantauan diisikan nomor pengamatan dan pemantauannya ke dalam Lembar Verifikasi Kompetensi Penilaian Hasil Pengamatan dan Penilaian Indikator Kinerja pada kolom nomor pengamatan sesuai dengan hasil pengamatan dan pemantauan, selanjutnya diberikan nilai yang sesuai dengan hasil yang pengamatan dan pematauan.

Pada tahap ini penilai menetapkan nilai untuk setiap kompetensi dengan skala nilai 1, 2, 3, atau 4. Sebelum pemberian nilai tersebut, penilai terlebih dahulu memberikan skor 0, 1, atau 2 pada masing-masing indikator untuk setiap kompetensi. Pemberian skor ini harus didasarkan kepada catatan hasil pengamatan dan pemantauan serta bukti-bukti berupa dokumen lain yang dikumpulkan selama proses PK GURU. Pemberian nilai untuk setiap kompetensi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.

a) Pemberian skor 0, 1, atau 2 untuk masing-masing indikator setiap kompetensi. Pemberian skor ini dilakukan dengan cara membandingkan rangkuman catatan hasil pengamatan dan pemantauan di lembar format laporan dan evaluasi per kompetensi dengan indikator kinerja masing-masing kompetensi. Aturan pemberian skor untuk setiap indikator adalah :

1) Skor 0 menyatakan indikator tidak dilaksanakan, atau tidak menunjukkan bukti,

2) Skor 1 menyatakan indikator dilaksanakan sebagian, atau ada bukti tetapi tidak lengkap, dan

3) Skor 2 menyatakan indikator dilaksanakan sepenuhnya, atau ada bukti yang lengkap. Pengisian skor dilberikan pada kolom Skor Isi Langsung Disini (kolom I), selanjutnya aplikasi akan menghitung sendiri jumlah dan dihitung persentasenya dengan cara : membagi total skor yang diperoleh dengan total skor maksimum kompetensi dan mengalikannya dengan 100%. Perolehan persentase skor pada setiap kompetensi ini kemudian dikonversikan ke skala nilai 1, 2, 3, atau 4.

Untuk guru dengan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, penilaian dilakukan langsung dengan memberikan nilai 1, 2, 3, dan 4 untuk setiap kriteria/indikator pada kompetensi tertentu. Kemudian, nilai setiap kriteria/indikator dijumlahkan dan hitung rata-ratanya. Nilai rata-rata ini merupakan nilai bagi setiap kompetensi terkait. Dengan demikian, penilaian kinerja guru dengan tugas tambahan tersebut tidak perlu lagi mengkonversikannya ke nilai 1, 2, 3, dan 4. Nilai setiap kompetensi tersebut kemudian direkapitulasi dalam Rekap Hasil Penilaian Dan Perhitungan Angka Kredit untuk mendapatkan nilai total PK GURU. Untuk penilaian kinerja guru dengan tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah, nilai untuk setiap kompetensi direkapitulasi ke dalam format rekapitulasi penilaian kinerja untuk mendapatkan nilai PK GURU. Nilai total ini selanjutnya dikonversikan ke


(7)

dalam skala nilai sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 16 Tahun 2009.

b) Setelah melaksanakan penilaian, penilai wajib memberitahukan kepada guru yang dinilai tentang nilai hasil PK GURU berdasarkan bukti catatan untuk setiap kompetensi. Penilai dan guru yang dinilai melakukan refleksi terhadap hasil PK GURU, sebagai upaya untuk perbaikan kualitas kinerja guru pada periode berikutnya.

Jika guru yang dinilai dan penilai telah sepakat dengan hasil penilaian kinerja, maka keduanya menandatangani format laporan hasil penilaian kinerja guru tersebut. Format ini juga ditandatangani oleh kepala sekolah.

Khusus bagi guru yang mengajar di 2 (dua) sekolah atau lebih (guru multi sekolah/madrasah), maka penilaian dilakukan di sekolah/ madrasah induk. Meskipun demikian, penilai dapat melakukan pengamatan serta mengumpulkan data dan informasi dari sekolah/madrasah lain tempat guru mengajar atau membimbing. Keputusan penilai terbuka untuk diverifikasi. Guru yang dinilai dapat mengajukan keberatan terhadap hasil penilaian tersebut. Keberatan disampaikan kepada Kepala Sekolah dan/atau Dinas Pendidikan, yang selanjutnya akan menunjuk seseorang yang tepat untuk bertindak sebagai moderator. Dalam hal ini moderator dapat mengulang pelaksanaan PK GURU untuk kompetensi tertentu yang tidak disepakati atau mengulang penilaian kinerja secara menyeluruh. Pengajuan usul penilaian ulang harus dicatat dalam laporan akhir. Dalam kasus ini, nilai PK GURU dari moderator digunakan sebagai hasil akhir PK GURU. Penilaian ulang hanya dapat dilakukan satu kali dan moderator hanya bekerja untuk kasus penilaian tersebut.

d) Tahap Pelaporan

Setelah nilai PK GURU formatif dan sumatif diperoleh, penilai wajib melaporkan hasil PK GURU kepada pihak yang berwenang untuk menindaklanjuti hasil PK GURU tersebut. Hasil PK GURU formatif dilaporkan kepada kepala sekolah/koordinator PKB sebagai masukan untuk merencanakan kegiatan PKB tahunan. Hasil PK GURU sumatif dilaporkan kepada tim penilai tingkat kabupaten/kota, tingkat provinsi, atau tingkat pusat sesuai dengan kewenangannya. Laporan PK Guru sumatif ini digunakan oleh tim penilai tingkat kabupaten/kota, provinsi, atau pusat sebagai dasar perhitungan dan penetapan angka kredit (PAK) tahunan yang selanjutnya dipertimbangkan untuk kenaikan pangkat dan jabatan fungsional guru. Laporan mencakup: (1) Laporan dan evaluasi per kompetensi sesuai format; (ii) Rekap hasil PK GURU sesuai format; dan (iii) dokumen pendukung lainnya.

Jadi pelaksanaan yang dilaksanakan oleh Penilai adalah dengan mengisikan nomor pengamatan dan memberikan nilai sesuai hasil pengamatan dan pemantauannya dapat langsung dikerjakan pada file aplikasi yang telah disiapkan, untuk mempermudah perhitungan nilai dan rekap serta dapat langsung masuk nilainya pada format DUPAK yang ada.


(8)

LAPORAN DAN EVALUASI PENILAIAN KINERJA

Nama guru yang dinilai : ………..

NIP : ………..

Tugas mengajar : ………..

Penilai : ………..

A. Sebelum Pengamatan Tanggal Pelaksanaan Dokumen dan bahan lain yang diperiksa

Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru

Tindak lanjut yang diperlukan


(9)

B. Selama Pengamatan Tanggal Pelaksanaan Dokumen dan bahan lain yang diperiksa


(10)

B. Selama Pengamatan (Lanjutan) Kegiatan/aktivitas guru dan peserta didik selama pengamatan (lanjutan)


(11)

C. Setelah Pengamatan Tanggal Pelaksanaan Dokumen dan bahan lain yang diperiksa

Tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru


(12)

D. Pemantauan

Tanggal Pelaksanaan Dokumen dan bahan lain yang diperiksa

Catatan dan tanggapan Penilai terhadap dokumen dan/atau keterangan guru (catatan kegiatan yang dilakukan)


(13)

Lampiran II : Usulan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Guru Tahun 2014

Nomor : ... Tanggal : ... Nopember 2014

A. PERSYARATAN KENAIKAN JABATAN

Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi dari Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e wajib melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang meliputi sub unsur pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan/atau karya inovatif. Jadi ada 3 (tiga) hal terkait kenaikan jabatan, yaitu :

(1) program induksi bagi guru untuk menjadi pegawai negeri sipil, selama satu tahun pertama, guru wajib menjalani masa percobaan;

(2) wajib mengikuti program pelatihan atau continous professional development (CPD) dan peningkatan kompetensi yang waktunya selama 180 jam dalam waktu empat tahun; dan (3) diwajibkan untuk menulis karya tulis ilmiah berupa publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif. Dengan upaya ini diharapkan dapat dihasilkan guru yang profesional dan mandiri, serta mempunyai uraian tugas yang jelas, kinerja terukur, serta jalur karir jabatan dan pangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Termasuk golongan II yang akan naik pangkat menjadi pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a, disesuaikan dengan jenjang jabatan/pangkat sebagaimana dimaksud Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan ketentuan persyaratan kenaikan pangkat ke III/a.

Adapun perubahan jenjang jabatan, kebutuhan angka kredit, kebutuhan angka kredit pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan unsur penunjang sebagai syarat kenaikan jabatan adalah sebagai berikut :


(14)

B. JENIS USUL PENILAIAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Ada 3 (tiga) jenis usul penilaian penetapan angka kredit yang diberlakukan mulai periode Desember 2014, yaitu :

a) Usulan kenaikan jabatan, yaitu penilaian dan pengajuan usul penetapan angka kredit untuk kenaikan jabatan bagi guru yang telah memenuhi persyaratan kenaikan jabatan yang ditentukan.

b) Usulan angka kredit tahunan, yaitu penilaian dan pengajuan usul penetapan angka kredit tahunan bagi guru yang belum memenuhi syarat untuk dapat dinaikan jabatannya setingkat lebih tinggi karena persyaratan tidak terpenuhi.

c) Usulan apelan/perbaikan, yaitu penilaian dan pengajuan usul penetapan angka kredit bagi yang mengajukan sub unsur pengembangan keprofesian berkelanjutan (pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif), kemudian berdasarkan hasil penilaian Tim Penilai/Tim Teknis tidak diterima dengan alasan tertentu, maka pengajuan kembali usulan dapat diajukan dalam persidangan berikutnya, dan untuk penetapan kenaikan jabatannya tetap harus diperhitungkan setelah 1 (satu) tahun, yaitu tahun pada berikutnya dari akhir masa penilaian yang telah diajukan, dengan harus mengajukan kembali Penilaian Kinerja Guru-nya.

Khusus bagi yang telah mengajukan usulan kenaikan jabatan melalui Tim Penilai Pusat dan Sekretariat Tim Penilai Pusat yang berkedudukan di LPMP Jawa Barat, tapi belum memenuhi syarat nilai pengembangan profesi yang diwajibkan 12 (dua belas) berdasarkan surat pemberitahuan penolakan sehingga dinyatakan belum lulus (surat dan bukti pengembangan profesi (copy) yang telah memperoleh nilai, harus dilampirkan).

C. KELENGKAPAN USUL PENILAIAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Guru wajib mengusulkan penilaian dan penetapan angka kredit angka kredit berdasarkan hasil penilaian kinerja setiap tahunnya dengan persyaratan sebagai berikut :

1. Asli surat pengantar dari Kepala Sekolah, khusus untuk guru TK dan SD harus dilampirkan juga surat pengantar dari UPT Kecamatan yang membidangi pendidikan.

2. Kelengkapan adminstrasi, terdiri dari :

1) Fotokopi atau salinan yang sah keputusan kenaikan pangkat terakhir.

2) Fotokopi atau salinan yang sah keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir sebagai Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah atau tugas lainnya yang relevan dengan fungsi sekolah (apabila ada).

3) Fotokopi atau salinan yang sah penetapan angka kredit terakhir atau keputusan inpassing bagi guru bukan PNS.

4) Fotokopi atau salinan sah Penetapan Angka Kredit (PAK) terakhir yang telah disahkan dan bagi guru yang belum pernah mendapat penetapan angka kredit (PAK) untuk kenaikan pangkat jabatannya (masa peralihan) harus melampirkan SK kepangkatan terakhir yang telah mencantumkan angka kreditnya atau SK inpassingnya.

5) Fotokopi atau salinan sah lampirkan SK Pengangkatan dalam jabatan fungsional guru (khusus bagi guru yang akan naik pangkat pertama kali dalam jabatan guru).

6) Fotokopi atau salinan sah Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) 2 (dua) tahun terakhir.

7) Fotokopi atau salinan sah SK tentang penetapan NIP baru. 8) Fotokopi atau salinan sah Kartu NIP atau Karpeg


(15)

9) Fotokopi atau salinan sah ijazah/STTB (Surat Tanda Tamat Belajar)/Diploma yang telah diperhitungkan angka kreditnya.

10) Fotokopi atau salinan sah berkas administrasi dari atasan langsung yaitu pejabat penilai yang tercantum dalam DP3, terdiri dari :

(1) Surat Keputusan dalam jabatan;

(2) Surat Keputusan pangkat terakhir; dan (3) Berita acara pelantikan atasan langsung.

11) Fotokopi atau salinan surat keputusan pengangkatan pertama dalam jabatan Guru (bagi PNS yang alih status dari tenaga Administrasi menjadi Guru).

12)Fotokopi atau salinan Berita Acara Pengambilan Sumpah Pegawai Negeri Sipil apabila usul kenaikan pertama kali dari PN (100 %).

13) Fotokopi atau salinan Sertifikat Sertifikasi bagi guru yang sudah mendapat tunjangan Sertifikasi.

14) Fotokopi atau salinan yang sah ijazah/akta dan transkrip nilai yang telah disahkan (bagi yang memiliki ijazah/akta dan trasnskrif nilai yang diajukan untuk dinilai) oleh :

(1) Dekan untuk lulusan perguruan tinggi negeri ; dan

(2) Koordinator Perguruan Tinggi Swasta untuk lulusan perguruan tinggi swasta.

15) Fotocopy surat izin belajar yang telah disahkan pejabat yang berwenang (bagi yang mengajukan ijazah/akta baik Diploma II (D.II), Diploma III (D.III), Sarjana (S.1) dan Pasca Sarjana (S.2))

16) Fotokopi atau salinan yang sah sertikat Prajabatan atau program induksi dan/atau STTPL (Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan) atau sertifikat yang relevan dan diperoleh antara kurun waktu masa penilaian serta telah disahkan oleh pejabat yang berwenang (apabila ada).

3. Asli Daftar Usul Penetapan Angka Kredit yang telah ditandatangani oleh Kepala Sekolah (untuk guru) atau Pengawas Sekolah (untuk kepala sekolah) dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Untuk guru dengan masa penilaian lebih dari 4 (empat) semester, harus melampirkan DUPAK :

a) Format Baru dengan perhitungan untuk masa penilaian mulai dari 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014.

b) Format Baru dengan perhitungan untuk masa penilaian mulai dari 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013.

c) Format Lama dengan perhitungan untuk masa penilaian sampai dengan 31 Desember 2012.

2) Untuk guru dengan masa penilaian 3 (tiga) semester atau 4 (empat) semester, harus melampirkan DUPAK :

a) Format Baru dengan perhitungan untuk masa penilaian mulai dari 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014.

b) Format Baru dengan perhitungan untuk masa penilaian mulai dari 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013.

3) Untuk guru dengan masa penilaian 1 (satu) semester atau 2 (dua) semester, harus melampirkan DUPAK Format Baru dengan perhitungan untuk masa penilaian mulai dari 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014.

Khusus untuk guru mulai dengan golongan ruang IV/b ke atas DUPAK yang diajukan cukup dengan Lampiran I, tidak perlu melampirkan Format Baru dan Format Lama.


(16)

4. Surat pernyataan yang menggunakan format lampiran sesuai dengan Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010, yaitu :

(1) Lampiran II surat pernyataan melaksanakan tugas pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu.

(2) Lampiran III surat pernyataan melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

(3) Lampiran IV surat pernyataan melaksanakan kegiatan penunjang tugas guru.

4. Bukti fisik penilaian kinerja guru dalam kegiatan tugas pembelajaran/bimbingan terdiri dari : (1) Data supervisi identitas guru dan penilai;

(2) Rekap hasil penilaian dan perhitungan angka kredit; (3) Laporan dan evaluasi penilaian kinerja guru;

(4) Lembar verifikasi kompetensi penilaian hasil pengamatan dan penilaian indikator kinerja; dan

(5) Laporan hasil pengamatan terdiri dari lembar sebelum pengamatan, selama pengamatan, setelah pengamatan dan pemantauan.

Khusus untuk guru dengan tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah, harus melampirkan : (1) Data supervisi identitas sekolah dan penilai;

(2) Rekap hasil penilaian dan perhitungan angka kredit; (3) Laporan dan evaluasi penilaian kinerja guru;

(4) instrumen penilaian hasil;

(5) Daftar bukti yang teridentifikasi dan dan deskripsi kinerja yang telah dilakukan; (6) Profil sekolah;

(7) Protofolio format rekapitulasi data kepala; (8) Daftar guru; dan

(9) Rekap guru dan rekap siswa.

Sedangkan untuk guru dengan tugas tambahan selain sebagai kepala sekolah, terdiri dari : (1) Data supervisi identitas sekolah dan penilai;

(2) Rekap hasil penilaian dan perhitungan angka kredit; (3) Laporan dan evaluasi penilaian kinerja guru;

(4) instrumen penilaian hasil;

(5) Daftar bukti yang teridentifikasi dan dan deskripsi kinerja yang telah dilakukan;

Bukti fisik penilaian kinerja guru dalam kegiatan tugas pembelajaran/bimbingan harus dengan melampirkan SK Penilai.

5. Bukti fisik bahwa telah melaksanakan kegiatan koordinasi pengembangan keprofesian berkelanjutan, terdiri dari :

(1) Hasil evaluasi diri terhadap kompetensi guru untuk perencanaan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

(2) Suplemen pembelajaran/pembimbingan; (3) Rencana Final Kegiatan PKB tingkat sekolah; (4) Format Refleksi Guru; dan


(17)

Bukti fisik telah melaksanakan kegiatan koordinasi pengembangan keprofesian berkelanjutan harus dengan melampirkan SK Koordinator Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 6. Bukti fisik laporan deskripsi mengenai hasil dari diklat dan/atau kegiatan kolektif guru

dilampiri fotokopi surat tugas dan fotokopi sertifikat/STTPL yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan diri, baik diklat fungsional maupun kegiatan kolektif kerja guru.

7. Bukti-bukti fisik kelengkapan lainnya :

(1) Surat keputusan kepala sekolah tentang pembagian tugas guru dalan kegiatan proses belajar mengajar/bimbingan mengajar dan tugas tertentu lainnya yang sesuai dengan tugas guru.

(2) Surat pernyataan telah melakukan kegiatan proses belajar mengajar atau bimbingan dan konseling dengan menggunakan formulir seperti Lampiran V atau VI Kepmendikbud nomor 025/O/1995.

(3) Bukti telah melakukan kegiatan penunjang tugas guru berupa bukti asli atau fotokopi/ salinan yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang (apabila ada).

(5) Bukti-bukti lain yang dapat diperhitungkan nilai angka kreditnya dapat diajukan selama diperoleh dalam masa penilaian yang diajukan, kecuali untuk nilai angka kredit telah memperoleh gelar/ijazah baik sesuai maupun tidak dengan bidang yang diampunya (apabila ada).

8. Berkas usul dibuat rangkap 1 (satu) dan dimasukkan dalam map snelhecter tebal, dengan ketentuan warna map berbeda, yaitu :

(1) Untuk golongan ruang II/a s.d. III/c guru TK, SD, SMP, SMA/SMK, warna biru tua. (2) Untuk golongan ruang III/d, bagi guru :

1) TK dan SD, warna biru muda (telor asin). 2) SMP, SMA dan SMK, warna kuning. (3) Untuk golongan ruang IV/a, bagi guru :

1) TK dan SD, warna hijau.

2) SMP, SMA dan SMK, warna coklat. (4) Untuk golongan ruang IV/b ke atas, bagi guru :

1) TK, warna biru muda. 2) SD dan SMP, warna kuning. 3) SMA dan SMK, warna hijau.

9. Pengiriman berkas usul harus dilakukan oleh pengelola kepegawaian di sekolah untuk guru-guru SMP, SMA dan SMK atau pengelola kepegawaian di lingkungan UPTD Pendidikan untuk guru TK dan SD, tidak dikirim langsung oleh yang bersangkutan.

D. PERSYARATAN PENYESUAIAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Penyesuaian penetapan angka kredit (PAK) guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan penyesuaian angka kredit unsur dan subunsur kegiatan guru yang tercantum pada PAK guru yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya ke dalam angka kredit unsur dan subunsur kegiatan guru berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Semua guru wajib mengajukan penyesuaian penetapan angka kredit, sebagai dasar penetapan angka kredit berikutnya. Persyaratan usulan penyesuaian PAK bagi guru PNS dilengkapi dokumen kepegawaian sebagai berikut :


(18)

1. fotocopy keputusan kenaikan pangkat terakhir; 2. fotocopy penetapan angka kredit terakhir;

3. fotocopy ijazah terakhir tertinggi yang telah dinilai untuk memperoleh angka kredit dan disahkan dalam surat keputusan kenaikan pangkat terakhir;

4. fotocopy dokumen validasi NUPTK;

5. fotocopy sertifikat pendidik dan NRG (bagi yang sudah lulus sertifikasi); dan 6. surat keterangan kepala sekolah yang menjelaskan guru bersangkutan masih aktif

melaksanakan tugas sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, atau guru bimbingan dan konseling (BK)/ konselor.

Berkas usul dibuat rangkap 1 (satu) dan dimasukkan dalam map, dengan ketentuan warna map sesuai dengan warna map pengiriman berkas DUPAK, dan dilampirkan pada berkas DUPAK. Cover berkas usul dibuat seperti DUPAK dengan judul “Usul Penyesuaian Penetapan Angka Kredit”.

E. PERSYARATAN PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL GURU

Penyesuaian jabatan fungsional guru adalah penyesuaian jabatan fungsional bagi guru yang memiliki jabatan fungsional guru berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84 Tahun 1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya ke dalam jabatan fungsional guru yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Guru dengan golongan ruang II sampai dengan golongan ruang IV/a, sudah dibuatkan penyesuaian jabatan fungsional guru oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukabumi, sedangkan guru dengan golongan IV/b ke atas, karena merupakan kewenangan menteri, maka bersamaan dengan usul DUPAK yang sekarang (tahun 2014 ini) harus diajukan.

Adapun persyaratan guru untuk memperoleh penyesuaian jabatan fungsional guru dilengkapi persyaratan administrasi sebagai berikut :

1. Fotocopy atau salinan yang sah keputusan kenaikan pangkat terakhir;

2. Fotocopy atau salinan yang sah keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir; 3. Fotocopy atau salinan yang sah penetapan angka kredit terakhir;

4. Surat keterangan kepala sekolah yang menjelaskan guru bersangkutan masih aktif melaksanaan tugas sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, atau guru pembimbing;

Berkas usul dibuat rangkap 1 (satu) dan dimasukkan dalam map, dengan ketentuan warna map sesuai dengan warna map pengiriman berkas DUPAK, dan dilampirkan pada berkas DUPAK. Cover berkas usul dibuat seperti DUPAK dengan judul “Usul Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru”.

F. PENUTUP

Untuk memperoleh aplikasi DUPAK Excel 2013 dan materi-materi terkait peraturan dan pedoman, dapat dilihat dan diunduh di www.dupakguru.net menu panduan pilihan peraturan dan pedoman.

Informasi lain apabila dibutuhkan atau ada hal yang ingin ditanyakan silakan menghubungi langsung bagian kepegawaian Disdik Kabupaten Sukabumi selaku sekretariat Tim Penilai.


(1)

Lampiran II : Usulan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Guru Tahun 2014

Nomor : ... Tanggal : ... Nopember 2014

A. PERSYARATAN KENAIKAN JABATAN

Untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi dari Guru Pertama, pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a sampai dengan Guru Utama, pangkat Pembina Utama, golongan ruang IV/e wajib melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang meliputi sub unsur pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan/atau karya inovatif. Jadi ada 3 (tiga) hal terkait kenaikan jabatan, yaitu :

(1) program induksi bagi guru untuk menjadi pegawai negeri sipil, selama satu tahun pertama, guru wajib menjalani masa percobaan;

(2) wajib mengikuti program pelatihan atau continous professional development (CPD) dan peningkatan kompetensi yang waktunya selama 180 jam dalam waktu empat tahun; dan (3) diwajibkan untuk menulis karya tulis ilmiah berupa publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif. Dengan upaya ini diharapkan dapat dihasilkan guru yang profesional dan mandiri, serta mempunyai uraian tugas yang jelas, kinerja terukur, serta jalur karir jabatan dan pangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Termasuk golongan II yang akan naik pangkat menjadi pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a, disesuaikan dengan jenjang jabatan/pangkat sebagaimana dimaksud Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dengan ketentuan persyaratan kenaikan pangkat ke III/a.

Adapun perubahan jenjang jabatan, kebutuhan angka kredit, kebutuhan angka kredit pengembangan keprofesian berkelanjutan, dan unsur penunjang sebagai syarat kenaikan jabatan adalah sebagai berikut :


(2)

B. JENIS USUL PENILAIAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Ada 3 (tiga) jenis usul penilaian penetapan angka kredit yang diberlakukan mulai periode Desember 2014, yaitu :

a) Usulan kenaikan jabatan, yaitu penilaian dan pengajuan usul penetapan angka kredit untuk kenaikan jabatan bagi guru yang telah memenuhi persyaratan kenaikan jabatan yang ditentukan.

b) Usulan angka kredit tahunan, yaitu penilaian dan pengajuan usul penetapan angka kredit tahunan bagi guru yang belum memenuhi syarat untuk dapat dinaikan jabatannya setingkat lebih tinggi karena persyaratan tidak terpenuhi.

c) Usulan apelan/perbaikan, yaitu penilaian dan pengajuan usul penetapan angka kredit bagi yang mengajukan sub unsur pengembangan keprofesian berkelanjutan (pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif), kemudian berdasarkan hasil penilaian Tim Penilai/Tim Teknis tidak diterima dengan alasan tertentu, maka pengajuan kembali usulan dapat diajukan dalam persidangan berikutnya, dan untuk penetapan kenaikan jabatannya tetap harus diperhitungkan setelah 1 (satu) tahun, yaitu tahun pada berikutnya dari akhir masa penilaian yang telah diajukan, dengan harus mengajukan kembali Penilaian Kinerja Guru-nya.

Khusus bagi yang telah mengajukan usulan kenaikan jabatan melalui Tim Penilai Pusat dan Sekretariat Tim Penilai Pusat yang berkedudukan di LPMP Jawa Barat, tapi belum memenuhi syarat nilai pengembangan profesi yang diwajibkan 12 (dua belas) berdasarkan surat pemberitahuan penolakan sehingga dinyatakan belum lulus (surat dan bukti pengembangan profesi (copy) yang telah memperoleh nilai, harus dilampirkan).

C. KELENGKAPAN USUL PENILAIAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Guru wajib mengusulkan penilaian dan penetapan angka kredit angka kredit berdasarkan hasil penilaian kinerja setiap tahunnya dengan persyaratan sebagai berikut :

1. Asli surat pengantar dari Kepala Sekolah, khusus untuk guru TK dan SD harus dilampirkan juga surat pengantar dari UPT Kecamatan yang membidangi pendidikan.

2. Kelengkapan adminstrasi, terdiri dari :

1) Fotokopi atau salinan yang sah keputusan kenaikan pangkat terakhir.

2) Fotokopi atau salinan yang sah keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir sebagai Kepala Sekolah/Wakil Kepala Sekolah atau tugas lainnya yang relevan dengan fungsi sekolah (apabila ada).

3) Fotokopi atau salinan yang sah penetapan angka kredit terakhir atau keputusan inpassing bagi guru bukan PNS.

4) Fotokopi atau salinan sah Penetapan Angka Kredit (PAK) terakhir yang telah disahkan dan bagi guru yang belum pernah mendapat penetapan angka kredit (PAK) untuk kenaikan pangkat jabatannya (masa peralihan) harus melampirkan SK kepangkatan terakhir yang telah mencantumkan angka kreditnya atau SK inpassingnya.

5) Fotokopi atau salinan sah lampirkan SK Pengangkatan dalam jabatan fungsional guru (khusus bagi guru yang akan naik pangkat pertama kali dalam jabatan guru).

6) Fotokopi atau salinan sah Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) 2 (dua) tahun terakhir.

7) Fotokopi atau salinan sah SK tentang penetapan NIP baru. 8) Fotokopi atau salinan sah Kartu NIP atau Karpeg


(3)

9) Fotokopi atau salinan sah ijazah/STTB (Surat Tanda Tamat Belajar)/Diploma yang telah diperhitungkan angka kreditnya.

10) Fotokopi atau salinan sah berkas administrasi dari atasan langsung yaitu pejabat penilai yang tercantum dalam DP3, terdiri dari :

(1) Surat Keputusan dalam jabatan;

(2) Surat Keputusan pangkat terakhir; dan (3) Berita acara pelantikan atasan langsung.

11) Fotokopi atau salinan surat keputusan pengangkatan pertama dalam jabatan Guru (bagi PNS yang alih status dari tenaga Administrasi menjadi Guru).

12)Fotokopi atau salinan Berita Acara Pengambilan Sumpah Pegawai Negeri Sipil apabila usul kenaikan pertama kali dari PN (100 %).

13) Fotokopi atau salinan Sertifikat Sertifikasi bagi guru yang sudah mendapat tunjangan Sertifikasi.

14) Fotokopi atau salinan yang sah ijazah/akta dan transkrip nilai yang telah disahkan (bagi yang memiliki ijazah/akta dan trasnskrif nilai yang diajukan untuk dinilai) oleh :

(1) Dekan untuk lulusan perguruan tinggi negeri ; dan

(2) Koordinator Perguruan Tinggi Swasta untuk lulusan perguruan tinggi swasta.

15) Fotocopy surat izin belajar yang telah disahkan pejabat yang berwenang (bagi yang mengajukan ijazah/akta baik Diploma II (D.II), Diploma III (D.III), Sarjana (S.1) dan Pasca Sarjana (S.2))

16) Fotokopi atau salinan yang sah sertikat Prajabatan atau program induksi dan/atau STTPL (Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan) atau sertifikat yang relevan dan diperoleh antara kurun waktu masa penilaian serta telah disahkan oleh pejabat yang berwenang (apabila ada).

3. Asli Daftar Usul Penetapan Angka Kredit yang telah ditandatangani oleh Kepala Sekolah (untuk guru) atau Pengawas Sekolah (untuk kepala sekolah) dengan ketentuan sebagai berikut :

1) Untuk guru dengan masa penilaian lebih dari 4 (empat) semester, harus melampirkan DUPAK :

a) Format Baru dengan perhitungan untuk masa penilaian mulai dari 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014.

b) Format Baru dengan perhitungan untuk masa penilaian mulai dari 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013.

c) Format Lama dengan perhitungan untuk masa penilaian sampai dengan 31 Desember 2012.

2) Untuk guru dengan masa penilaian 3 (tiga) semester atau 4 (empat) semester, harus melampirkan DUPAK :

a) Format Baru dengan perhitungan untuk masa penilaian mulai dari 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014.

b) Format Baru dengan perhitungan untuk masa penilaian mulai dari 1 Januari 2013 sampai dengan 31 Desember 2013.

3) Untuk guru dengan masa penilaian 1 (satu) semester atau 2 (dua) semester, harus melampirkan DUPAK Format Baru dengan perhitungan untuk masa penilaian mulai dari 1 Januari 2014 sampai dengan 31 Desember 2014.

Khusus untuk guru mulai dengan golongan ruang IV/b ke atas DUPAK yang diajukan cukup dengan Lampiran I, tidak perlu melampirkan Format Baru dan Format Lama.


(4)

4. Surat pernyataan yang menggunakan format lampiran sesuai dengan Peraturan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010, yaitu :

(1) Lampiran II surat pernyataan melaksanakan tugas pembelajaran/bimbingan dan tugas tertentu.

(2) Lampiran III surat pernyataan melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

(3) Lampiran IV surat pernyataan melaksanakan kegiatan penunjang tugas guru.

4. Bukti fisik penilaian kinerja guru dalam kegiatan tugas pembelajaran/bimbingan terdiri dari : (1) Data supervisi identitas guru dan penilai;

(2) Rekap hasil penilaian dan perhitungan angka kredit; (3) Laporan dan evaluasi penilaian kinerja guru;

(4) Lembar verifikasi kompetensi penilaian hasil pengamatan dan penilaian indikator kinerja; dan

(5) Laporan hasil pengamatan terdiri dari lembar sebelum pengamatan, selama pengamatan, setelah pengamatan dan pemantauan.

Khusus untuk guru dengan tugas tambahan sebagai Kepala Sekolah, harus melampirkan : (1) Data supervisi identitas sekolah dan penilai;

(2) Rekap hasil penilaian dan perhitungan angka kredit; (3) Laporan dan evaluasi penilaian kinerja guru;

(4) instrumen penilaian hasil;

(5) Daftar bukti yang teridentifikasi dan dan deskripsi kinerja yang telah dilakukan; (6) Profil sekolah;

(7) Protofolio format rekapitulasi data kepala; (8) Daftar guru; dan

(9) Rekap guru dan rekap siswa.

Sedangkan untuk guru dengan tugas tambahan selain sebagai kepala sekolah, terdiri dari : (1) Data supervisi identitas sekolah dan penilai;

(2) Rekap hasil penilaian dan perhitungan angka kredit; (3) Laporan dan evaluasi penilaian kinerja guru;

(4) instrumen penilaian hasil;

(5) Daftar bukti yang teridentifikasi dan dan deskripsi kinerja yang telah dilakukan;

Bukti fisik penilaian kinerja guru dalam kegiatan tugas pembelajaran/bimbingan harus dengan melampirkan SK Penilai.

5. Bukti fisik bahwa telah melaksanakan kegiatan koordinasi pengembangan keprofesian berkelanjutan, terdiri dari :

(1) Hasil evaluasi diri terhadap kompetensi guru untuk perencanaan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan.

(2) Suplemen pembelajaran/pembimbingan; (3) Rencana Final Kegiatan PKB tingkat sekolah; (4) Format Refleksi Guru; dan


(5)

Bukti fisik telah melaksanakan kegiatan koordinasi pengembangan keprofesian berkelanjutan harus dengan melampirkan SK Koordinator Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan. 6. Bukti fisik laporan deskripsi mengenai hasil dari diklat dan/atau kegiatan kolektif guru

dilampiri fotokopi surat tugas dan fotokopi sertifikat/STTPL yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan diri, baik diklat fungsional maupun kegiatan kolektif kerja guru.

7. Bukti-bukti fisik kelengkapan lainnya :

(1) Surat keputusan kepala sekolah tentang pembagian tugas guru dalan kegiatan proses belajar mengajar/bimbingan mengajar dan tugas tertentu lainnya yang sesuai dengan tugas guru.

(2) Surat pernyataan telah melakukan kegiatan proses belajar mengajar atau bimbingan dan konseling dengan menggunakan formulir seperti Lampiran V atau VI Kepmendikbud nomor 025/O/1995.

(3) Bukti telah melakukan kegiatan penunjang tugas guru berupa bukti asli atau fotokopi/ salinan yang telah disahkan oleh pejabat yang berwenang (apabila ada).

(5) Bukti-bukti lain yang dapat diperhitungkan nilai angka kreditnya dapat diajukan selama diperoleh dalam masa penilaian yang diajukan, kecuali untuk nilai angka kredit telah memperoleh gelar/ijazah baik sesuai maupun tidak dengan bidang yang diampunya (apabila ada).

8. Berkas usul dibuat rangkap 1 (satu) dan dimasukkan dalam map snelhecter tebal, dengan ketentuan warna map berbeda, yaitu :

(1) Untuk golongan ruang II/a s.d. III/c guru TK, SD, SMP, SMA/SMK, warna biru tua. (2) Untuk golongan ruang III/d, bagi guru :

1) TK dan SD, warna biru muda (telor asin). 2) SMP, SMA dan SMK, warna kuning. (3) Untuk golongan ruang IV/a, bagi guru :

1) TK dan SD, warna hijau.

2) SMP, SMA dan SMK, warna coklat. (4) Untuk golongan ruang IV/b ke atas, bagi guru :

1) TK, warna biru muda. 2) SD dan SMP, warna kuning. 3) SMA dan SMK, warna hijau.

9. Pengiriman berkas usul harus dilakukan oleh pengelola kepegawaian di sekolah untuk guru-guru SMP, SMA dan SMK atau pengelola kepegawaian di lingkungan UPTD Pendidikan untuk guru TK dan SD, tidak dikirim langsung oleh yang bersangkutan.

D. PERSYARATAN PENYESUAIAN PENETAPAN ANGKA KREDIT

Penyesuaian penetapan angka kredit (PAK) guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan penyesuaian angka kredit unsur dan subunsur kegiatan guru yang tercantum pada PAK guru yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84/1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya ke dalam angka kredit unsur dan subunsur kegiatan guru berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Semua guru wajib mengajukan penyesuaian penetapan angka kredit, sebagai dasar penetapan angka kredit berikutnya. Persyaratan usulan penyesuaian PAK bagi guru PNS dilengkapi dokumen kepegawaian sebagai berikut :


(6)

1. fotocopy keputusan kenaikan pangkat terakhir; 2. fotocopy penetapan angka kredit terakhir;

3. fotocopy ijazah terakhir tertinggi yang telah dinilai untuk memperoleh angka kredit dan disahkan dalam surat keputusan kenaikan pangkat terakhir;

4. fotocopy dokumen validasi NUPTK;

5. fotocopy sertifikat pendidik dan NRG (bagi yang sudah lulus sertifikasi); dan 6. surat keterangan kepala sekolah yang menjelaskan guru bersangkutan masih aktif

melaksanakan tugas sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, atau guru bimbingan dan konseling (BK)/ konselor.

Berkas usul dibuat rangkap 1 (satu) dan dimasukkan dalam map, dengan ketentuan warna map sesuai dengan warna map pengiriman berkas DUPAK, dan dilampirkan pada berkas DUPAK. Cover berkas usul dibuat seperti DUPAK dengan judul “Usul Penyesuaian Penetapan Angka Kredit”.

E. PERSYARATAN PENYESUAIAN JABATAN FUNGSIONAL GURU

Penyesuaian jabatan fungsional guru adalah penyesuaian jabatan fungsional bagi guru yang memiliki jabatan fungsional guru berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84 Tahun 1993 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya ke dalam jabatan fungsional guru yang diatur dalam Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya. Guru dengan golongan ruang II sampai dengan golongan ruang IV/a, sudah dibuatkan penyesuaian jabatan fungsional guru oleh Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sukabumi, sedangkan guru dengan golongan IV/b ke atas, karena merupakan kewenangan menteri, maka bersamaan dengan usul DUPAK yang sekarang (tahun 2014 ini) harus diajukan.

Adapun persyaratan guru untuk memperoleh penyesuaian jabatan fungsional guru dilengkapi persyaratan administrasi sebagai berikut :

1. Fotocopy atau salinan yang sah keputusan kenaikan pangkat terakhir;

2. Fotocopy atau salinan yang sah keputusan pengangkatan dalam jabatan terakhir; 3. Fotocopy atau salinan yang sah penetapan angka kredit terakhir;

4. Surat keterangan kepala sekolah yang menjelaskan guru bersangkutan masih aktif melaksanaan tugas sebagai guru kelas, guru mata pelajaran, atau guru pembimbing;

Berkas usul dibuat rangkap 1 (satu) dan dimasukkan dalam map, dengan ketentuan warna map sesuai dengan warna map pengiriman berkas DUPAK, dan dilampirkan pada berkas DUPAK. Cover berkas usul dibuat seperti DUPAK dengan judul “Usul Penyesuaian Jabatan Fungsional Guru”.

F. PENUTUP

Untuk memperoleh aplikasi DUPAK Excel 2013 dan materi-materi terkait peraturan dan pedoman, dapat dilihat dan diunduh di www.dupakguru.net menu panduan pilihan peraturan dan pedoman.

Informasi lain apabila dibutuhkan atau ada hal yang ingin ditanyakan silakan menghubungi langsung bagian kepegawaian Disdik Kabupaten Sukabumi selaku sekretariat Tim Penilai.