EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL : Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten.
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL
(Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
SKRSPSS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sosiologi
tleh
Ajeng Gayatri tctorani Putri 1001978
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
(2)
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL
(Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
tleh
Ajeng Gayatri tctorani Putri 1001978
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Slmu Pengetahuan Sosial
© Ajeng Gayatri tctorani Putri 2014 Universitas Pendidikan Sndonesia
tktober 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis
(3)
AJENG GAYATRI OCTORANI PUTRI
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL
(Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
DSSETUJUS DAN DSSAHKAN tLEH PEMBSMBSNG : Pembimbing I
Dr. Elly Malihah., M. Si NIP. 196604251992032002
Pembimbing II
Dr. Hj. Siti Nurbayani K, M.Si NIP. 197007111994032002
Mengetahui,
Ketua Prodi Pendidikan Sosiologi
Hj. Siti Komariah, M.Si, Ph.D 196804031991032002
(4)
SKRIPSI INI DIUJI PADA TANGGAL 3 OKTOBER 2014 PANSTSA UJSAN SSDANG TERDSRS ATAS :
Ketua : Dekan FPSPS UPS
Prof. Dr. H. Karim Suryadi., M.Si NSP. 197008141994021001
Sekretaris : Ketua Program studi Pendidikan Sosiologi Hj. Siti komariah., M.Si., Ph.D
NSP. 196804031991032002 Penguji :
Penguji I
Prof. Dr.Bunyamin M, M. Pd, M.A NIP. 1962070211986011002
Penguji II
Dra. Wilodati, M. Si NIP. 196801141992032002
Penguji III
Dr. Encep Syarief Nurdin, M. Pd, M.Si NIP. 196106181987031002
(5)
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL
(Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
TAT I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi MasalahPenelitian ... 7
C. Rumusan Masalah Penelitian ... 7
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian... 8
F. Struktur Organisasi Skripsi ... 9
TAT II LANDASAN TEORETIS A. AnakdalamKeluarga ... 10
1. Peran danFungsiKeluarga ... 12
2. PolaHubunganKeluargadanPolaasuh Orang Tua ... 14
3. Keluarga, Masyarakat, danKeluarga ... 27
B. Pelabuhan ... 29
1. SejarahPelabuhanMerak ... 29
2. KehidupanMasyarakatPelabuhan ... 31
C. PekerjaAnak ... 31
1. KonsepPekerjaAnak ... 31
2. JenisdanBentukPekerjaAnak ... 35
3. LatarBelakangPekerjaAnak ... 36
4. PerkembanganPekerjaAnak ... 37
D. PenyimpanganSosial ... 38
1. Arti PenyimpanganSosial ... 38
(6)
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL
(Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. BentukEksploitasiPekerjaAnak ... 42
3. DampakEksploitasiPekerjaAnak ... 43
F. PerlindunganAnak ... 46
1. PengertianPerlindunganAnak ... 46
2. PrinsipPerlindunganAnak ... 47
G. Penelitian Terdahulu ... 47
TAT III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 48
1. Lokasi Penelitian ... 48
2. Subjek Penelitian ... 48
B. Desain Penelitian ... 51
1. Tahap Pra Penelitian ... 51
2. Tahap PelaksanaanPenelitian ... 52
3. Tahap Pengolahan Data danAnalisis Data ... 53
C. Metode Penelitian ... 55
D. Instrumen Penelitian ... 56
E. Teknik Pengumpulan Data ... 57
1. Observasi ... 58
2. Wawancara ... 59
F. Analisis Data ... 60
G. Pengujian Keabsahan Data ... 62
TAT IV HASIL PENELITIAN DAN PEMTAHASAN A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... 67
1. PelabuhanMerak ... 67
2. Anak-anakPengumpulKoindanLingkunganSosial PelabuhanMerak ... 69
3. MasyarakatKampungMedaksa ... 71
B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 72
1. Hasil Observasi ... 72
(7)
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL
(Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 89
TAT V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 103
B. Rekomendasi ... 105
DAFTAR PUSTAKA ... 109
LAMPIRAN ... 110 LAMPIRAN 1 SK SKRIPSI
LAMPIRAN 2 TUKU LAPORAN KEMAJUAN PENULISAN SKRIPSI LAMPIRAN 3 SURAT IZIN PENELITIAN
LAMPIRAN 4 INSTRUMEN PENELITIAN
LAMPIRAN 5 DESKRIPSI HASIL WAWANCARA LAMPIRAN 7 FOTO DOKUMANTASI
(8)
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BABBIIIB
METODEBPENELITIANB A. LokasiBdanBSubjekBPenelitianB
1. LokasiBPenelitianB
Penelitian yang dilakukan ini bertempat di Kampung Medaksa Kecamatan Pulo Merak Kota Cilegon karena tempat tersebut merupakan tempat dimana anak-anak pengumpul koin melakukan aksinya. Selain itu masih merupakan satu wilayah dari tempat tinggal mereka. Melalui lokasi ini juga dirasa peneliti mampu mengetahui beberapa factor pendukung anak-anak tersebut melakukan aksinya seperti :
a. Adanya faktor lingkungan sosial di Pelabuhan Merak itu sendiri.
b. Adanya faktor teman sebaya atau peer groupyang mendorong anak-anak tersebut melakukan aksinya.
c. Kurangnya pengawasan dari pihak Pelabuhan Merak sehingga memudahkan anak-anak itu beraksi.
d. Dekatnya tempat tinggal mereka dengan Pelabuhan Merak. 2. SubjekBPenelitianB
Penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian kualitatif dimana dalam penelitian kualitatif untuk mendapatkan peneliti tidak perlu mengambil sampel secara acak melainkan melalui teknik pengambilan sampel snowball. Dimana teknik sampel snowball ini merupakan “Teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awal jumlahnya sedikit lama-lama menjadi besar” (Sugiyono, 2007, hlm 300). Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa penelitian yang dilakukan ini merupakan penelitian kualitatif dengan teknik pengambilan sampelnya yaitu snowball sampling. Teknik ini akan memeroleh data melalui informan yang satu dengan yang lainnya dimana informasi yang didapatnya sudah mencapai pada titik jenuh atau informasi yang didapatnya sama dari setiap informannya. Pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti bertujuan untuk mengetahui permasalahan secara langsung melalui informan yang terlihat dalam situasi maupun proses penelitian yang akan diteliti.
(9)
51
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. DesainBPenelitianB
Desain penelitian yang dilakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan metode etnografi. Desain penelitian ini digunakan untuk dapat mengetahui fenomena sosial tertentu dalam lingkungan masyarakat. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif ini maka akan memeroleh pemahaman yang mendalam dari individu, kelompok maupun situasi ditambah lagi dengan menggunakan metode etnografi dimana dalam pengerjaan penelitiannya lebih mendetail untuk mendeskripsikan suatu tema budaya mengenai peran dan juga kehidupan sehari-hari.
Pada sebuah penelitian yang dilakukan tentu memiliki beberapa tahapan dalam melaksanakan penelitian untuk mencapai hasil penelitian yang diteliti berdasarkan permasalahan. Tahapan yang dilakukan dimulai dari tahapan pra penelitian, tahapan pelaksanaan dan sampai pada tahapan pengumpulan data dan analisis data. Hal-hal berikut dimaksudkan untuk selama penelitian dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Berikut tahapan penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini.
1. TahapanBPraBPenelitianB
Sebelum memasuki pelaksanaan penelitian tahapan awal yang dilakukan oleh seorang peneliti yaitu tahapan pra penelitian dimana pada tahapan pra penelitian ini merupakan sebuah proses awal untuk dimulainya serangkaian penelitian kedepannya nanti.
Adapun langkah awal yang dilakukan pada tahapa pra penelitian ini antara lain yaitu peneliti terlebih dahulu menetapkan masalah yang akan diteliti. Berdasarkan beberapa hal yang akan diteliti, maka peneliti menentukan beberapa masalah yang ditelitinya yaitu mengenai bentuk eksploitasi yang terjadi pada pekerja anak di bawah umur. Setelah peneliti menentukan masalah penelitiannya kemudian peneliti melanjutkan pra penelitian ini dengan memilih lapangan penelitian. Pemilihan lapangan penelitian ini peneliti lakukan dengan melihat data anak-anak yang tidak bersekolah cukup banyak hanya karena menjadi pekerja anak dibeberapa tempat di wilayah Kota Cilegon. Data yang peneliti peroleh ini didapatkan
(10)
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berdasarkan Dinas Sosial Kota Cilegon. Dan data yang diperoleh menunjukan bahwa wilayah yang sesuai untuk dijadikan sebagai lapangan penelitian adalah Kampung Medaksa, Kecamatan Pulomerak pada Pelabuhan Merak, dimana pada desa tersebut banyak anak-anak yang bekerja atau mencari uang dengan menjadi pengumpul uang recehan dari penumpang yang berada diatas kapal laut.
Setelah selesai menentukan masalah dan lokasi penelitian, peneliti menyusun proposal penelitian yang selanjutnya diajukan untuk disetujui dilakukannya penelitian skripsi dengan permasalahan sebagai berikut.
Kemudian tahap pra penelitian yang selanjutnya yaitu dengan mengajukan proposal penelitian dan melaksanakan beberapa revisi berdasarkan hasil pengujian proposal ini, peneliti kemudian memulai periCinan kepada Dinas Sosial Kota Cilegon, Kepala ADSP Pelabuhan Merak, Ketua RT 05 Kampung Medaksa, serta para orangtua anak-anak pengumpul koin dan juga anak-anak pengumpul koin tersebut sebagai pekerja anak.
2. TahapanBPelaksanaanBB
Tahapan selanjutnya yaitu tahapan pelaksanaan penelitian dimana pada tahapan ini peneliti mulai terjun langsung ke lapangan untuk mendapatkan informasi atau data yang menjadi penelitian dari peneliti tersebut. Berdasarkan proses tahapan yang dilakukan sejak awal pada tahapan ini merupakan tahapan paling berperan penting sebab dalam sebuah penelitian tahap pelaksanaan penelitian ini merupakan tahapn inti dari serangkaian proses penelitian yang dilakukan.
Peneliti terjun langsung kelapangan untuk memperoleh data yang diinginkan dalam penelitian yang dilakukan dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data mulai dari observasi, wawancara kepada informan sehingga memperoleh beberapa data yang nantinya digunakan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian yang dilakukan.
Tahapan pelaksanaan penelitian ini peneliti memulai dengan melakukan pencarian ke Dinas Sosial untuk memperoleh data anak-anak yang bekerja
(11)
53
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dibawah umur secara umum. Setelah memperoleh informasi tersebut peneliti melanjutkan pencarian informasi ke Ketua RT 05 Kampung Medaksa untuk memperoleh informasi mengenai anak-anak pengumpul koin yang berada di wilayah tersebut, selanjutnya melakukan periCinan kepada Kepala ASDP Pelabuhan merak untuk memasuki areal pelabuhan guna mengobservasi kegiatan anak-anak pengumpul koin tersebut. Dan yang terakhir yaitu melakukan observasi serta wawancara pada anak-anak pengumpul koin tersebut.
3. TahapanBPengolahanBDataBdanBAnalisisBDataB
Pelaksanaan penelitian telah dilakukan dan sudah pasti memperoleh informasi atau data yang diperoleh dari sumber data tersebut telah terpenuhi, maka langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengolah data yang telah didapat dan menganalisis data-data tersebut berdasarkan metode yang digunakan oleh peneliti.
Data yang telah terjaring dan terkumpul selanjutnya diolah, dianalisis, dan diinterpretasi sehingga data tersebut memiliki makna untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam masalah penelitian. Proses tersebut dilakukan secara terus menerus sejak awal perolehan data hingga akhir penelitian. Proses analisis data yang dilakukan juga bertahap dengan menggunakan analisis domain untuk menemukan gambaran umum dari data yang didapat, kemudian analisis taksonomi untuk menemukan makna khusus dari gambaran umum yang telah didapat pada analisis sebelumnya, setelah itu analisis kompensional untuk mengasosiasikan hasil dari analisis taksonomi yang didapatkan dengan kategori-kategori budaya, sampai pada akhirnya menemukan sebuah tema budaya yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti.
C. MetodeBPenelitianB 1. PendekatanBPenelitianB
Berdasarkan permasalahan yang akan diteliti mengenai Eksploitasi Pekerja Anak di Bawah Umur, maka penelitian ini menggunakan pendekatan
(12)
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kualitatif. Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan pendekatan kualitatif menurut Breg (Satori dan Komariah, 2013, hlm 23) yaitu “Penelitian yang cenderung mengarah kepada penelitian yang sifatnya naturalistic fenomenologis dan penelitian etnografi”.Sedangkan penelitian menurut DeCin dan Lincon (Satori dan Komariah, 2013, hlm 23) merupakan “Penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada”. Dengan berbagai karakteristik khas yang dimiliki, penelitian kualitatif memiliki keunikan tersendiri sehingga berbeda dengan penelitian kuantitatif.
Dengan begitu dapat dikatakan bahwapenelitian kulaitatif sebagai metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting), disebut juga sebagai metode etnografi, karena pada awalnya metode ini banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya, disebut juga sebagai metode kualitatif, karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Berdasarkan penelitian kualitatif laporan yang ada bukanlah sekedar bentuk laporan suatu kejadian tanpa suatu interpretasi ilmiah. Oleh karenanya Frankel (Satori dan Komariah, 2013, hlm 26) mengemukakan beberapa karakteristik penelitian kualitatif sebagai berikut :
1. The natural setting as the direct source of data, and the researcher is the key instrumentin QR.
2. Qualitative data are collected in the form of words or picturerrather than numbers.
3. Qualitative Reasearcers are concerned with process as well as prodect.
4. Qualitative Reasearcers tend to analyze their data inductively.
5. How people make sense out of their lives is a major concern to a researchers.
Berdasarkan karakteristik tersebut dikemukakan bahwa kondisi yang alamiah dijadikan sebagai sumber data kemudian peneliti merupakan instrument kunci pada penelitian kualitatif, data kualitatif yang didapat lebih banyak berupa kata-kata atau gambar daripada angka, penelitian kualitatif lebih berfokus pada proses yang baik daripada produk atau outcome, pada
(13)
55
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
penelitian kualitatif biasanya melakukan analisis datanya secara industif, dan bagaimana memaknai sebuah data yang tidak teramati secara kasat mata pada penelitian yang dilakukannya.
Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa penelitian ini memfokuskan untuk mengkaji suatu fenomena secara menyeluruh dan mendalam mengenai anak-anak pengumpul koin. Oleh karenanya pendekatan yang digunakannya yaitu pendekatan kualitatif. selain itu pun penggunaan pendekatan kualitatif ini dengan tujuan karena merncermati suatu realitas yang abstrak,dimana indikatornya dapat diketahui melalui sikap, ucapan, dan tingkah laku individu itu sendiri dan juga metode kualitatif digunakan untuk mendapatkan data mendalam dimana data tersebut mengandung suatu makna yang mendalam. Penelitian kualitatif dapat menggunakan beberapa metode yang ada, olehkarenanya pada penelitian yang akan dilakukan ini peneliti menggunakan metode studi etnografi terhadap anak-anak pengumpul koin di dermaga Pelabuhan Merak, Banten.
2. MetodeBPenelitianB
Metode dalam sebuah penelitian merupakan suatu cara yang dilakukan oleh peneliti untuk dapat menemkan sebuah data yang nantinya akan dijabarkan, dapat menjawab dan memecahkan masalah-masalah pokok pada penelitian. Penelitian yang peneliti lakukan ini dengan menggunakan metode etnografi dimana etnografi merupakan sebuah pekerjaan dengan mendeskripsikan suatu kebudayaan, menurut Spradley (1997, hlm 12) bahwa “etnografi harus menyangkut hakikat kebudayaan, yaitu sebagai pengetahuan yang diperoleh, yang digunakan orang untuk menginterpretasikan pengalaman dan melahirkan tingkahlaku sosial”. Tujuan metode etnografi ini menurut Malinowski (Spradley, 1997, hlm 3) yaitu “memahami sudut pandang penduduk asli, hubungannya dengan kehidupan, untuk mendapatkan pandangan mengenai dunianya”. Etnografi bukan hanya mempelajari masyarakat tetapi lebih dari itu dimana etnografi berarti belajar dari masyarakat.
(14)
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pada penelitian ini alur penelitian metode etnografi yang dikemukakan oleh Spradley (1997, hlm 55) bahwa,
Alurnyaberawal dari peniliti menetapkan seorang informan, kemudian melakukan wawancara kepada informan, selanjutnya membuat sebuah catatan etnografidengan mengajukan pertanyaan deskriptif guna merefleksikan setempat. Melakukan analisis wawancara etnografis, kemudian melakukan analisis domain, membuat analisis taksonomi, dimana analisis taksonomi ini merupakan upaya pemfokusan terhadap pertanyaan yang telah diajukan. Alur selanjutnya yaitu mengajukan pertanyaan kontras, membuat analisis komponen, menemukan tema-tema budaya dengan begitu alur yang terakhir yaitu menulis etnografi yang dilakukan secra deskriptif.
Metode etnografi yang peneliti gunakan pada penelitian ini diharapkan peneliti dapat terbantu untuk mendeskripsikan atau menggambarkan serta menjelaskan makna tindakan dari kejadian yang menimpa anak pekerja di bawah umur yang tereksploitasi sebagai anak-anak pengumpul koin di Pelabuhan Merak, Banten.
D. InstrumenBPenelitianB
Dalam sebuah penelitian kualitatif untuk mengukur kepercayaan dari suatu penelitian kualitatif terletak pada hasil penelitian yang diperoleh, apakah penelitian tersebut valid dan reliable atau tidak. Oleh karenanya semua itu akan sangat tergantung kepada kualitas data yang diperoleh dari sumber data yang tepat melalui pengungkapan instrument yang berkualitas. Pada penelitian kualitatif ini yang menjadi instrumennya yaitu peneliti itu sendiri. Mulai dari tahapan awal hingga memeperoleh hasil yang sesuai, semua itu yang memiliki peran pentingnya dipegang oleh peneliti sendiri sebagai instrument.Seperti yang telah dikemukan bahwa peneliti sebagai intrumen juga harus “divalidasi” bukan hanya data yang akan diperoleh. Sugiyono (2008, hlm. 222) mengemukakan bahwa, “validasi terhadap peneliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik secara akademik maupun logistiknya.”
(15)
57
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen paling utama yang memagang peran besar dalam penelitian yaitu peneliti itu sendiri sehingga banyak yang mengatakan bahwa peneliti merupakan instrument kunci. Bogdan dan Biklen (Satori dan Komariah, 2013, hlm 62) menjelaskan bahwa “Instrument kunci peneliti sebagai alat pengumpul data yang paling utama”. Namun, selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka akan dikembangkan intrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara.
Kehadiran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai instrumen kunci, partisipasi penuh sekaligus pengumpul data, sedangkan instrumen yang lain adalah sebagai penunjang. Di dalam penelitian ini, peneliti sebagai instrumen penelitian berusaha mencari informasi dari subjek sebagai orang yang dijadikan informan dalam penelitian yang sedang dilakukan. Peneliti sadar bahwa tujuan utama adalah mencari informasi bukan menilai suatu situasi. Sehingga, analisis datanya pun berupa deskripsi tentang data yang diperoleh.
Peneliti akan melakukan beberapa proses penelitian yang berawal dari interaksi dengan anak-anak pengumpul koin tersebut guna memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti. Interaksi yang akan dilakukan oleh peneliti yaitu mulai dari pihak Pelabuhan Merak atau kepala dinas social Kota Cilegon serta anak-anak pengumpul koin sebagai subjek penelitian.
Setelah semua data yang telah didapat melalui beberapa tahapan penelitian maka peneliti akan lebih mudah dan terbantu untuk mengetahui jawaban mengenai faktor apa sajakah yang mendorong anak-anak tersebut melakukan aksinya.
E. TeknikBPengumpulanBDataB
Teknik pengumpulan data yang umum dilakukan dalam penelitian kualitatif yaitu observasi, wawancara, dan dokumen. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengumpulan data mulai dari observasi dan wawancara, karena melalui kedua teknik pengumpulan data ini peneliti akan
(16)
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
lebih mudah untuk dapat meneliti secara langsung berbagai fenomena atau gejala yang terjadi di sekitar lokasi penelitian, sebab terdapat berbagai perilaku manusia yang tidak mungkin dipelajari kecuali dengan mengobservasi dan mewawancarai. Selain itu juga memungkinkan peneliti untuk mengumpulkan hakikat perilaku pada saat yang sama dengan waktu yang diperoleh, serta peneliti akan lebih mudah untuk mengidentifikasi dan mengatasi masalah-masalah kemanusiaan ditambah lagi agar memperkuat data yang diperoleh melalui instrumen lainnya.
a. Observasi
Observasi atau pengamatan dapat didefinisikan sebagai “perhatian terfokus terhadap kejadian, gejala, atau sesuatu.” Adapun observasi ilmiah merupakan perhatian terfokus pada gejala, kejadian atau sesuatu dengan maksdu menafsirkannya, mengungkapkan faktor-faktor penyebabnya, dan menemukan kaidah-kaidah yang mengaturnya Garabiyah(EmCir, 2011, hlm 38). Untuk observasi yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan jenis penelitian observasi partisipatif dimana observasi tersebut merupakan teknik berpartisipasi yang sifatnya interaktif dalam situasi yang alamiah dan melalui penggunaan waktu serta catatan observasi untuk menjelaskan apa yang terjadi (Satori dan Komariah, 2009, hlm 117).Dalam penelitian ini peneliti memilih melakukan observasi partisipatif dikarenakan penelitian mengenai anak-anak pengumpul koin ini dirasa akan sangat akurat jika dilakukan dengan observasi partisipatif. Dalam teknik pengumpulan data yang dilakukan ini observasi partisipatif akan lebih mengetahui setiap kegiatan sehari-hari yang dilakukan oleh informen. Pada observasi partisipatif ada beberapa kategori peran partisipan yang terjadi di lapangan penelitian kualitatif, seperti diungkapkan Junker ( Satori dan Komariah 2009, hlm 118), yaitu :
a. Peran serta lengkap. Pengamat dalam hal ini menjadi anggota penuh dari kelompok teramati. Ia akan memperoleh informasi apapun yang dibutuhkan, termasuk yang dirahasiakan.
b. Peranserta sebagai pengamat. Peneliti berperan sebagai pengamat (fly on the wall). Kalaupun ia menjadi anggota, ia hanya berpura-pura saja, tidak melebur secara fisik maupun psikhis dalam arti yang sesungguhnya.
(17)
59
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
c. Pengamat sebagai peranserta. Pengamat yang secara terbuka oleh umum bahkan mungkin ia atau mereka disponsori oleh subjek. Karena itu, segala macam informasi akan mudah diperolehnya.
d. Pengamat penuh. Kondisi ini biasanya kedudukan antara pengamat dengan teramati dipisah oleh satu dinding pemisah yang hanya meneruskan informasi satu arahsaja. Subjek tidak merasa sedang diamati.
Observasi yang dilakukan oleh peneliti yaitu observasi partisipatif dengan kategori peran serta sebagai pengamat sebab dengan kategori tersebut peneliti mampu untuk mengamati kehidupan sosial anak-anak pengumpul koin sehingga mengetahui faktor sosial dan budaya apa saja yang memengaruhi anak-anak pengumpul koin di dermaga Pelabuhan Merak tanpa harus melebur secara fisik maupun psikhis dalam arti sesungguhnya sebab yang dilakukan oleh anak-anak pengumpul koin tersebut sangat berisiko jika dilakukan oleh orang yang tidak profesional.
Observasi yang dilakukan oleh peneliti dimulai dari mengamati kehidupan sehari-hari anak-anak pengumpul koin mulai dari pertama kali ia mulai terjun mengumpulkan koin sampai ia pulang selesai mengumpulkan koin tersebut.
b. Wawancara
Wawancara yaitu pertemuan yang langsung direncanakan antara pewawancara dan yang diwawancarai untuk memberikan/ menerima informasi tertentu. Menurut Moleong (2005, hlm. 148) wawancara adalah “Kegiatan percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai.”
Dalam penelitian ini teknik wawancara yang peneliti gunakan adalah wawancara mendalam artinya peneliti mengajukan beberapa pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan fokus permasalahan. Informan yang diambil terdiri dari informan kunci dan informan pendukung. Informan kuncinya yaitu beberapa anak-anak pengumpul koin disekitar dermaga Pelabuhan Merak, Banten dan orang tua anak-anak tersebut di Desa Medaksa, Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon. Sedangkan informan
(18)
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pendukung yaitu masyarakat sekitar Pelabuhan Merak, Banten dan masyarakat sekitar Desa Medaksa, Kecamatan Pulo Merak, Kota Cilegon. F. AnalisisBDataB
Penelitian yang dilakukan ini menggunakan metode kualitatif dimana untuk analisis data yang dilakukannya berawal dari pengumpulan data dari lapangan berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan. Analisis data merupakan pengolahan data dari hasil pengumpulan data di lapangan. Dimana sebelumnya peneliti memilah-milih data menjadi suatu satuan yang dapat dikelola untuk menemukan bagian-bagian yang yang penting dan yang dapat dipelajari dan memusatkan sesuatu yang dapat dipaparkan kepada orang lain.
Manfaat penelitian ini adalah bahwa setiap tahapan pengumpulan data terpadu oleh fokus yang jelas, sehingga observasi dan interview selanjutnya semakin terfokus, menyempit, dan mengerucut ke dalam. Analisis pada setiap tahapan bakal menampilkan kategori sebagai bahan mentah untuk pengembangan teori-teori sementara yang akan semakin mantap pada tahapan selanjutnya.
Model analisis data yang dikemukakan oleh Spradley (Satori dan Komariah, 2013, hlm 220) yaitu
Dengan model siklikal dimana dalam melakukan analisis data dengan model tersebut akan terkait secara teknis oleh proses penelitian yang dilakukan, dimana mulai dari pengamatan deskriptif, analisis domain, analisi taksonomi, pengamatan terpilih, analisis komponensial, dan analisis tema.
Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan oleh Spradley diatas maka tahapan pertama untuk mencapai pada analisis domain sebelumnya dilakukan pengamatan deskriptif, dimana dalam pengamatan deskriptif ini mengaitkan hubungan sistematik dengan masalah penelitian. Pengamatan deskriptif yang dilakukan biasanya dengan observasi dan wawancara. Setelah melakukan pengamatan deskriptif melalui observasi dan wawancara maka mulailah melakukan analisis domain.
(19)
61
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 103) analisis domain merupakan “upaya untuk meperoleh gambaran umum secara menyeluruh dari situasi sosial yang telah diamati dengan membuat beberapa kategori.”Setelah selesai menganalisis dengan memperoleh gambaran umum dari pengamatan deskriptif dan dianalisa maka selanjutnya dilakukanlah pengamatan terfokus berdasarkan fokus yang telah dipilih sebelumnya oleh peneliti untuk memeperdalam data yang telah diperoleh melalui pengajuan pertanyaan kontras yang dimuat pada catatan lapangan.
Tahapan analisis selanjutnya yaitu analisis taksonomi. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 110) analisis taksonomi yang dimaksud merupakan “analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul berdasarkan domain yang telah ditetapkan”.Dengan begitu menurut Sugiyono (2013, hlm. 110) “domain yang telah terpilih disebut sebagai cover termakan diurai lebih rinci dan mendalam pada analisis taksonomi ini.” Hal tersebut dilakukan agar peneliti dapat mengetahui struktur internalnya dan dapat menemukan elemen-elemen yang serupa. Menurut Spradley (Sugiyono, hlm. 103)
Suatu domain merupakan kategori budaya (culture category) yang terdiri atas tiga elemen yaitu cover term, included terms, dan semantic relationship. Cover term adalah nama salah satu domain budaya,
includedterm nama-nama yang lebih rinci yang ada dalam suatu kategori. Elemen ketiga dari seluruh domain budaya adalah hubungan semantic antar kategori.
Setelah memperoleh data mengenai struktur internal yang serupa maka dilakukanlah analisis selanjutnya yaitu analisis komponen. Menurut Sugiyono (2013, hlm. 114)
Analisis komponen ini mencari atau mengumpulkan data yang memiliki perbedaan dari data yang telah terpilih pada analisis taksonomi. Data yang dicarinya itu biasanya data yang didapat melalui observasi, wawancara dan dokumentasi terseleksi. Dengan teknik pengumpulan data yang bersifat triangulasi tersebut, sejumlah dimensi yang spesifik dan berbeda pada setiap elemen akan dapat ditemukan.
(20)
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dari semua analisis yang telah dilakukan maka untuk mengambil benang merah dari hasil data yang diperoleh maka dilakukanlah analisis tema sehingga tersusun konstruksi bangunan situasi social secara keseluruhan yang jelas, yang dinyatakan sesuai dengan judul penelitian. Sesuai dengan pernyataan Sanapiah Faisal (Sugiyono, 2013 : 114) bahwa,“analisis tema yang yang dilakukan merupakan suatu upaya untuk menemukan benang merah yang mengintegrasi lintas domain yang ada.”
Analisis data yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu dengan menggunakan analisis data dari Spradley sebab dalam setiap tahapannya untuk metode etnografi dalam penelitian ini peneliti lebih tepat pada model siklikal. Dengan menggunakan model ini maka data yang diperolehpun akan lebih mudah untuk dianalisis sebab dengan mengkatehgorikan sampai membetuk suatu kesimpulan akhir yang sesuai dengan judul penelitian atau hasil yang ingin didapat.
G. KeabsahanBDataBB
Pada penelitian kualitatif untuk suatu temuan atau data dapat dinyatakan valid apabila tidak adanya perbedaan antara yang dilaporkan peneliti dengan apa yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti di lapangan.
Sugiyono (2013, hlm 121) mengemukakan bahwa,
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, pengamatan secara seksama, triangulasi, menggunakan referensi yang cukup, analisis kasus negatif, dan member check.
Peneliti akan memaparkan mengenai uji kreabsahan data tersebut dalam penelitian ini, sebagai berikut :Serangkaian aktivitas uji kredibilitas data tersebut penulis terapkan dalam penelitian ini sebagai berikut:
(21)
63
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu a. Memperpanjang masa observasi
Pernyataan yang mengatakan bahwa suatu data penelitian itu abash maka yang ditempuhnya yaitu dengan memperpanjang masa observasi peneliti di lapangan maka akandengan begitu akan mempermudahpeneliti untuk mengetahui keadaan secara mendalam serta dapat menguji ketidakbenaran data, baik yang disebabkan oleh diri peneliti itu sendiri ataupun oleh subjek penelitian.
Menurut Sugiyono (2013, hlm 122) menegaskan bahwa, “dengan perpanjangan pangamatan ini berarti hubungan peneliti dengan nara sumber akan semakin terbentuk rapport, semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak ada informasi yang disembunyikan lagi”.
Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa setiap upaya penelitian yang dilakukan oleh peneliti dalam meperpanjang waktu penelitiannya unuk memperoleh data-data serta informasi yang valid berdasarkan sumber data. Dimana hal tersebut terjadi karena dengan intensitas pertemuan dan penggunaan waktu yang seefisien mungkin.
b. Pengamatan secara seksama
Pengamatan secara seksama dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh gambaran yang nyata tentang aktifitas anak-anak pengumpul koin tersebut di kehidupannya sehari-hari.
c. Triangulasi
Triangulasi merupakan suatu teknik pemeriksaan data dengan membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber ke sumber lainnya pada saat yang berbeda, atau membandingkan data yang diperoleh dari satu sumber ke sumber lainnya dengan pendekatan yang berbeda. Hal ini dilakukan untuk mengecek atau membandingkan data penelitian yang dikumpulkan.
Lebih lanjut Moleong (2005, hlm 330) mengemukakan bahwa, “Triangulasi data adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain.” Teknik triangulasi yang paling banyak
(22)
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Berawal dari triangulasi sumber, triangulasi teknik san triangulasi waktu.
1) Triangulasi Sumber
Pada triangulasi sumber ini peneliti menguji keabsahan data yang dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Seperti gambar berikut :
Orang Tua
(Anak Pengumpul Koin) Masyarakat Pelabuhan
Anak-anak Pengumpul Koin Gambar 3.1 Triangulasi Sumber Data Sumber : Sugiyono (2013, hlm. 273
Berdasarkan gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam triangulasi sumber ini peneliti mengecek data dari orang tua anak pengumpul koin, masyarakat pelabuhan dan anak-anak pengumpul koin itu sendiri agar dapat memperoleh keabsahan data yang diperoleh dari lapangan.
2) Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik ini untuk menguji keabsahan data yang dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Seperti gambar berikut :
Wawancara Observasi
Dokumentasi
Gambar 3.2 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Sumber : Sugiyono (2013, hlm. 273)
Berdasarkan gambar tersebut dapat dijelaskan bahwa triangulasi teknik ini terdapat tiga teknik yang akan di sek datanya melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hal ini dilakukan agar hasil penelitian terdapat hasil yang sinkron dalam penelitian yang telah dilakukan.
(23)
65
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3) Triangulasi Waktu
Dalam penelitian ini waktu juga mempengaruhi keabsahan data. Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara dan observasi di pagi hari saat nara sumber masih segar untuk melakukan aktivitasnya di pelabuhan, semangat yang ada pun masih tinggi sehingga peneliti mampu melihat setiap kegiatan yang dilakukan secara jelas. Berikut gambarnya :
Siang Sore
Pagi
Gambar 3.3 Triangulasi Waktu
Sumber : Sugiyono (2013, hlm. 273)
Berdasarkan gambar tersebut dapat diperoleh simpulan bahwa dalam triangulasi waktu peneliti menek data yang didapat pada pagi, siang, dan sore hari. Hal ini dilakukan agar hasil penelitian tiadak ada data yang berbeda. d.Menggunakan referensi yang cukup
Sebagai bahan referensi untuk meningkatkan kepercayaan akan kebenaran data, selain di ambil dari rujukan-rujukan peneliti juga menggunakan bahan dokumentasi berupa catatan hasil wawancara dengan subjek penelitian, foto-foto dan sebagainya yang diambil dengan cara tidak mengganggu atau menarik perhatian informan, sehingga informasi yang diperlukan akan diperoleh dengan tingkat kesahihan yang tinggi.
e. Analisis kasus negatif
Menurut Sugiyono (2013, hlm. 128) menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif untuk menemukan sebuah keabsahan data dapat ditempuh dengan menggunakan kasus negatif. Kasus negatif yang dimaksud adalah
kasus yang tidak sesuai atau berbeda dengan hasil penelitian hingga pada saat tertentu.Melakukan analisis kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan dengan data yang telah ditemukan.Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau
(24)
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.
Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat dipahami bahwa data yang diperoleh peneliti di lapangan tidaklah boleh bertentangan, tetapi apabila ada data yang diperoleh peneliti di lapangan sudah tidak bertententangan maka data yang diperolehnya tersebut sudah dapat dikatakan terpercaya.
f. Mengadakan member check
Dalam sebuah penelitian untuk menguji keabsahan data dijelaskan oleh Sugiyono ( 2008, hlm. 263) yaitu sebagai berikut:
a. Member chek, yaitu pengecekan atau verifikasi data kepada subjek yang diteliti. Tujuan member chek agar data atau informasi yang didapat sesuai dengan apa yang dimaksud oleh sumber data atau informan.
b. Triangulasi, yaitu pengecekan kebenaran data yang diperoleh dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi berfungsi untuk mengecek validasi data dengan menilai kecukupan data dari sejumlah data yang beragam.
Member check yang dimaksudkan dalam penelitian ini nantinya peneliti mencek ulang atau verifikasi data yang sudah diperoleh peneliti kepada subjek atau informan baik informan kunci maupun pelengkap agar tidak terjadi kesalahpahaman yang nantinya akan berpengaruh terhadap penarikan simpulan yang dilakukan oleh peneliti. Teknik ini dilakukan peneliti dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang ada di pedoman wawancara. Agar informasi yang diperoleh benar-benar jelas dan peniliti pun mengerti apa yang dimaksud oleh infoman.
Dengan proses member check tersebut, maka akan dapat menghindari salah tafsir terhadap jawaban informan sewaktu diwawancara, menghindari salah tafsir terhadap perilaku informan sewaktu diobservasi, dan dapat mengkonfirmasi perspektif informan terhadap suatu proses yang sedang berlangsung.
(25)
101
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BABBVB
SIMPULANBDANBREKOMENDASIB
Berdeserken hesil penelitien sebegeimene yeng teleh dipeperken pede beb IV, meke pede begien ini eken dikemukeken beberepe hel penting sebegei kesimpulen dideserken kepede rumusen meseleh, edepun kesimpulennye sebegei berikut :
AP SimpulanB
1P SimpulanBUmumB
Anek-enek pengumpul koin merupeken kumpulen enek-enek yeng mesih usie sekoleh eteu mesih dibepeh umur dimene mereke melekuken suetu kegieten yeng tidek biese enek-enek seusienye lekuken. mereke melekuken pengumpulen ueng koin deri penumpeng kepel semue itu dideseri oleh tuntuten keedeen keluerge mereke yeng hidup delem lingkereng kemiskinen sempei ekhirnye mengherusken mereke ikut mereseken bekerje den menceri ueng demi menghidupi kehidupen diri den keluergenye.
2P SimpulanBKhususB
Disemping kesi,pulen umum terdepet juge kesimpulen khusus sebegei berikut :
1. Eksploitesi pekerje enek dibepeh umur
Ekploitesi yeng terjedi di sekiter deereh pelebuhen merek yeitu terjedi pede enek pengumpul koin. Anek-enek pengumpul koin merupeken enek-enek yeng mesih usie sekoleh nemun kebenyeken deri mereke justru tidek ede yeng temet delem pendidiken di sekolehnye henye kerene mereke mengumpulken koin deri pere penumpeng kepel. Hel ini ekhirnye justru dijediken sebueh rutinites yeng mereke lekuken dikeseherien. Mereke mengumpulken koin mulei deri pegi heri begi mereke yeng teleh putus sekoleh den sieng heri sepuleng sekoleh begi mereke yeng mesih menjelenken kepejiben sekolehnye. Kebenyeken deri enek-enek pengumpul koin ini memeng tidek temet delem pendidikennye kerene mereke memilih den secere terpekse herus berhenti sekoleh dikereneken keedeen
(26)
keluerge den juge oreng tue. Hel ini yeng ekhirnye membuet mereke renten eken eksploitesi den berbegei mecem dempek negetif deri hel tersebut.
2. Fektor Sosiel penyebeb Anek-enek Mengumpulken Koin di Dermege
Pelebuhen Merek
Fektor yeng menyebebken enek-enek pengumpul koin ini ekhirnye memutusken untuk menjedi pengumpul koin dilendesi oleh beberepe fektor sosiel mulei deri fektor keluerge, fektor ekonomi, den fektor temen sepermeinen. Deri beberepe fektor tersebut sebenernye setu seme leinnye seling berkeiten kerene melelui fektor keluerge yeng mendorong eneknye untuk menjedi seoreng
pengumpul koin ini semuenye kerene keedeen ekonomi keluerge. Dimene hempir
rete-rete tingket perekonomien di keluerge mereke sengetleh rendeh sehingge mengherusken mereke ikut menceri penghesilen tembehen untuk kehidupen seheri-heri keluergennye. Behken ede deri seleh setu mereke mengumpulken koin merupeken hel uteme untuk menopeng hidup keluergenye dikereneken kedue orengtuenye tidek bekerje den enggote keluerge yeng leinnye pun tidek memiliki penghesilen yeng cukup jike mengherusken menghidupi oreng tue den edik-edik mereke. Weleupun ede oreng tue deri mereke yeng memiliki pekerjeen lein nemun seme seje penghesilen oreng tue mereke kureng untuk mencukupi bieye hidup seheri-herinye jike tidek dibentu oleh enek-enek tersebut. Selein itu kerene enek-enek pengumpul koin ini lebih benyek menghebisken pektunye di luer rumeh dengen temen sepermeinennye ekhirnye tidek jereng deri mereke yeng menjedi pengumpul koin ini kerene ejeken temen juge den melihet behpe temennye ternyete bise memiliki ueng deri hesil menyelem seperti itu. Deri beberepe fektor tersebut semuenye belik legi yeng menjedi fektor utemenye yeitu fektor keluerge dimene keluerge merupeken oreng terdeket deri enek-enek tersebut yeng mempu membentuk pribedi seoreng enek yeng sempei ekhirnye memutusken untuk menjedi pengumpul koin sebeb keluerge merupeken pemegeng control terbeser delem kehidupen eneknye.
3. Fektor budeye yeng mendorong enek-enek tersebut menjedi pengumpul koin
di Dermege Pelebuhen Merek
Fektor budeye yeng mendorong enek-enek menjedi pengumpul koin ini tidek lein yeitu fektor budeye yeng dibepe oleh keluerge eteu oreng tue enek-enek pengumpul koin itu sendiri. Budeye yeng diturunken oleh oreng tue enek-enek pengumpul koin ini berupe tindeken eteu tingkeh leku seoreng individu untuk
(27)
105
depet ditiru den dippelejeri yeng kemudien diturunken eteu diperisken kepede enggote mesyereket leinnye. Yeng dimeksudken enggote mesyereket leinnye yeitu enek-enek mereke sendiri sempei ekhirnye menjemur menjedi sebueh komunites yeng cukup beser di deerek Kempung Medekse. Pole pikir keluerge yeng tidekterlelu mengenggep penting pendidiken meke menurunken pole pikir yeng serupe juge pede eneknye. Hel ini yeng ekhirnye memicu semekin benyeknye enek-enek yeng menjedi pengumpul koin dikereneken tredisi turun menurun seperti ini yeng justru dilesteriken oleh mesyereket sekiter.
4. Perenen oreng tue delem kegieten pengumpul koin
Kegieten pengumpul koin yeng dilekuken oleh enek-enek tidek eken lepes deri perenen oreng tue mereke sebegei oreng terdeket deri enek-enek tersebut. Delem hel ini oreng tue berperen henye sebegei tempet dimene enek-enek tersebut memberiken sebegien hesil ueng heri ini kepede oreng tuenye den untuk kehidupen enek-enek pengumpul koin di luer lingkungen keluerge oreng tue tidek terlelu memperdulikennye. Oreng tue menjedi pesif dengen segele kehidupen eneknye beik didelem lingkungen keluerge meupun diluer lingkungen keluerge. Pere oreng tue enek pengumpul koin ini mereke memberiken kebebesen kepede eneknye untuk menjedi penyelem. Selein itu pere oreng tue dengen memberiken kebebesennye itu tidek membetesi dengen siepe eneknye bertemen den tidek memikirken dempek epe yeng eken timbul nenti dengen segele kebebeesen yeng diberikennye itu.
BP RekomendasiB
Berdeserken kesimpulen yeng diembil, meke peneliti mengejuken beberepe rekomendesi yeng sekirenye seren eteu rekomendesi tersebut depet bermenfeet begi semue pihek sebegei upeye pencegehen eksploitesi pekerje enek dibepeh umur yeng terkedeng terjedi dilingungen terdeket kite nemun tidek disederi. Adepun rekomendesi yeng eken diejuken sebegei berikut :
1P MasyarakatBKampungBMedaksaBB
Sebegei mesyereket Kempung Medekse diserenken eger edenye kerjeseme deri pemerinteh meupun pihek mesyereket Kp. Medekse sendiri untuk depet
(28)
memberdeyeken eteu mengembengken potensi den kemempuen yeng dimiliki sebegei suetu komunites sosiel yeng perlu dilindungi den diperhetiken keberedeennye.
2P PihakBPelabuhanBMerak,BCilegonBB
Berdeserken penelitien yeng teleh dilekuken diherepken behpe pihek pelebuhen seleku pihek yeng berpengeruh di lingkungen pelebuhen diherepken eger teges kepede enek-enek pengumpul koin ini nemun tidek juge mendiskriminesi terhedep enek-enek ini. diherepken mempu bersikep bijek den memberiken senksi kepede enek-enek tersebut sepejernye yeng mempu memberiken efek jere sekeligus memberiken senksi yeng mendidik. Seperti miselnye menyuruh enek tersebut menulis sebueh perjenjien entere pihek kepel jike dilengger eteu kedepeti tertengkep legi herus melekuken hel teleh disepeketi oleh enek tersebut sebelumnye.
3P KepadaBDinasBSosialBKotaBCilegon,ByaituB:BB
Deri penelitien yeng teleh dilekuken meke peneliti mengherepken eger :
e. Pemerinteh lebih memperhetiken enek-enek yeng bekerje mesih delem usie
sekoleh den juge enek-enek yeng bekerje dengen tingket resiko deri pekerje tersebut sengetleh berbeheye.
b. Pemerinteh lebih memerhetiken potensi den kememepuen yeng dimiliki
enek-enek pengumpul koin sebegei bentuk perlindungen terhedep enek-enek-enek-enek yeng sedikitnye kureng beruntung. Seperti miselnye diedeken peletihen-peletihen cere menyelem yeng beik eteu sosielisesi mengenei minet den beket enek-enek pengumpul koin.
c. Selein itu juge pemerinteh diserenken untuk membuet sebueh eturen eteu
ketetepen untuk pere pekerje enek entere lein yeitu :
e. Anek tidek diperbolehken untuk bekerje terlelu beret untuk bebennye secere
(29)
107
b. Anek tidek diperbolehken bekerje jike pekerjeen tersebut membeheyeken
keseheten den keselemetennye.
c. Anek tidek diperbolehken mengembil elih pekerjeen yeng kerene sifet den
beretnye merupeken pekerjeen oreng depese.
d. Anek tidek diperbolehken bekerje jike pekerjeen yeng dilekukennye henye
menuntut usehe den deye enek tenpe berbuet sesuetu untuk kemejuen enek itu.
e. Anek tidek diperbolehken bekerje jike pekerjeen tersebut menghelengi
pendidiken enek serte tidek memberiken herepen begi mese depennye. Berdeserken kelime seren tersebut semuenye mengecu kepede UU No. 1 Tehun 2000 mengenei Konvensi ILO No. 182 tenteng Pelenggeren den Tindeken Segere Penghepusen Bentuk-bentuk Pekerjeen Terburuk untuk Anek (BPTA) sebegei bentuk perlindungen terhedep pekerje enek yeng ede di Cilegon.
4P Anak-anakBPengumpulBKoinB
Beser herepen peneliti terhedep enek-enek pengumpul koin ini eger meu melenjutken pendidiken yeng dulu sempet terhenti kerene bekerje. Seren yeng depet peneliti beriken kepede enek-enek pengumpul koin ini yeitu ceri kegieten lein yeng tidek berbeheye dengen mengikuti beberepe kegieten yeng sedeng dibentuk oleh Ketue RT 05 untuk enek-enek seusie mereke. Dengen begitu pektu mereke tidek terbueng henye untuk mengumpulken koin seje tetepi juge diperguneken untuk pendidiken egeme mereke juge.
5P PenelitiBSelanjutnyaB
Depet menggeli kembeli permeselehen sosiel yeng belum terungkep serte nilei-nilei budeye yeng terkendung didelemnyedengen begitu mempu memecehken meseleh enek-enek pengumpul koin yeng semekin tehunnye eken terus bertembeh sebeb hel ini merupeken sebueh tredisi yeng turun temurun eteu tredisi yeng menjemur dikelengen lingkungen Kempung Medekse den juge Pelebuhen Merek serte mempu melengkepi hesil penelitien peneliti mengenei
(30)
eksploitesi pekerje enek dibepeh umur sebegei bentuk penyimpengen sosiel dengen pendeketen kuelitetif den metode ethnogrefi sehingge depet memberiken jepeben secere sistemetis dengen mengetehui permeselehen sosiel yeng eden den penyimpengen sosiel epe seje yeng terjedi yeng diperoleh deri hesil penelitien yeng mendelem tentunye.
(1)
Ajeng Gayatri Octorani Putri,2014
EKSPLOITASI PEKERJA ANAK DI BAWAH UMUR SEBAGAI BENTUK PENYIMPANGAN SOSIAL (Studi Etnografi Anak-Anak Pengumpul Koin di Dermaga Pelabuhan Merak, Kota Cilegon - Banten)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BABBVB
SIMPULANBDANBREKOMENDASIB
Berdeserken hesil penelitien sebegeimene yeng teleh dipeperken pede beb IV, meke pede begien ini eken dikemukeken beberepe hel penting sebegei kesimpulen dideserken kepede rumusen meseleh, edepun kesimpulennye sebegei berikut :
AP SimpulanB
1P SimpulanBUmumB
Anek-enek pengumpul koin merupeken kumpulen enek-enek yeng mesih usie sekoleh eteu mesih dibepeh umur dimene mereke melekuken suetu kegieten yeng tidek biese enek-enek seusienye lekuken. mereke melekuken pengumpulen ueng koin deri penumpeng kepel semue itu dideseri oleh tuntuten keedeen keluerge mereke yeng hidup delem lingkereng kemiskinen sempei ekhirnye mengherusken mereke ikut mereseken bekerje den menceri ueng demi menghidupi kehidupen diri den keluergenye.
2P SimpulanBKhususB
Disemping kesi,pulen umum terdepet juge kesimpulen khusus sebegei berikut :
1. Eksploitesi pekerje enek dibepeh umur
Ekploitesi yeng terjedi di sekiter deereh pelebuhen merek yeitu terjedi pede enek pengumpul koin. Anek-enek pengumpul koin merupeken enek-enek yeng mesih usie sekoleh nemun kebenyeken deri mereke justru tidek ede yeng temet delem pendidiken di sekolehnye henye kerene mereke mengumpulken koin deri pere penumpeng kepel. Hel ini ekhirnye justru dijediken sebueh rutinites yeng mereke lekuken dikeseherien. Mereke mengumpulken koin mulei deri pegi heri begi mereke yeng teleh putus sekoleh den sieng heri sepuleng sekoleh begi mereke yeng mesih menjelenken kepejiben sekolehnye. Kebenyeken deri enek-enek pengumpul koin ini memeng tidek temet delem pendidikennye kerene mereke memilih den secere terpekse herus berhenti sekoleh dikereneken keedeen
(2)
keluerge den juge oreng tue. Hel ini yeng ekhirnye membuet mereke renten eken eksploitesi den berbegei mecem dempek negetif deri hel tersebut.
2. Fektor Sosiel penyebeb Anek-enek Mengumpulken Koin di Dermege
Pelebuhen Merek
Fektor yeng menyebebken enek-enek pengumpul koin ini ekhirnye memutusken untuk menjedi pengumpul koin dilendesi oleh beberepe fektor sosiel mulei deri fektor keluerge, fektor ekonomi, den fektor temen sepermeinen. Deri beberepe fektor tersebut sebenernye setu seme leinnye seling berkeiten kerene melelui fektor keluerge yeng mendorong eneknye untuk menjedi seoreng
pengumpul koin ini semuenye kerene keedeen ekonomi keluerge. Dimene hempir
rete-rete tingket perekonomien di keluerge mereke sengetleh rendeh sehingge mengherusken mereke ikut menceri penghesilen tembehen untuk kehidupen seheri-heri keluergennye. Behken ede deri seleh setu mereke mengumpulken koin merupeken hel uteme untuk menopeng hidup keluergenye dikereneken kedue orengtuenye tidek bekerje den enggote keluerge yeng leinnye pun tidek memiliki penghesilen yeng cukup jike mengherusken menghidupi oreng tue den edik-edik mereke. Weleupun ede oreng tue deri mereke yeng memiliki pekerjeen lein nemun seme seje penghesilen oreng tue mereke kureng untuk mencukupi bieye hidup seheri-herinye jike tidek dibentu oleh enek-enek tersebut. Selein itu kerene enek-enek pengumpul koin ini lebih benyek menghebisken pektunye di luer rumeh dengen temen sepermeinennye ekhirnye tidek jereng deri mereke yeng menjedi pengumpul koin ini kerene ejeken temen juge den melihet behpe temennye ternyete bise memiliki ueng deri hesil menyelem seperti itu. Deri beberepe fektor tersebut semuenye belik legi yeng menjedi fektor utemenye yeitu fektor keluerge dimene keluerge merupeken oreng terdeket deri enek-enek tersebut yeng mempu membentuk pribedi seoreng enek yeng sempei ekhirnye memutusken untuk menjedi pengumpul koin sebeb keluerge merupeken pemegeng control terbeser delem kehidupen eneknye.
3. Fektor budeye yeng mendorong enek-enek tersebut menjedi pengumpul koin
di Dermege Pelebuhen Merek
Fektor budeye yeng mendorong enek-enek menjedi pengumpul koin ini tidek lein yeitu fektor budeye yeng dibepe oleh keluerge eteu oreng tue enek-enek pengumpul koin itu sendiri. Budeye yeng diturunken oleh oreng tue enek-enek pengumpul koin ini berupe tindeken eteu tingkeh leku seoreng individu untuk
(3)
depet ditiru den dippelejeri yeng kemudien diturunken eteu diperisken kepede enggote mesyereket leinnye. Yeng dimeksudken enggote mesyereket leinnye yeitu enek-enek mereke sendiri sempei ekhirnye menjemur menjedi sebueh komunites yeng cukup beser di deerek Kempung Medekse. Pole pikir keluerge yeng tidekterlelu mengenggep penting pendidiken meke menurunken pole pikir yeng serupe juge pede eneknye. Hel ini yeng ekhirnye memicu semekin benyeknye enek-enek yeng menjedi pengumpul koin dikereneken tredisi turun menurun seperti ini yeng justru dilesteriken oleh mesyereket sekiter.
4. Perenen oreng tue delem kegieten pengumpul koin
Kegieten pengumpul koin yeng dilekuken oleh enek-enek tidek eken lepes deri perenen oreng tue mereke sebegei oreng terdeket deri enek-enek tersebut. Delem hel ini oreng tue berperen henye sebegei tempet dimene enek-enek tersebut memberiken sebegien hesil ueng heri ini kepede oreng tuenye den untuk kehidupen enek-enek pengumpul koin di luer lingkungen keluerge oreng tue tidek terlelu memperdulikennye. Oreng tue menjedi pesif dengen segele kehidupen eneknye beik didelem lingkungen keluerge meupun diluer lingkungen keluerge. Pere oreng tue enek pengumpul koin ini mereke memberiken kebebesen kepede eneknye untuk menjedi penyelem. Selein itu pere oreng tue dengen memberiken kebebesennye itu tidek membetesi dengen siepe eneknye bertemen den tidek memikirken dempek epe yeng eken timbul nenti dengen segele kebebeesen yeng diberikennye itu.
BP RekomendasiB
Berdeserken kesimpulen yeng diembil, meke peneliti mengejuken beberepe rekomendesi yeng sekirenye seren eteu rekomendesi tersebut depet bermenfeet begi semue pihek sebegei upeye pencegehen eksploitesi pekerje enek dibepeh umur yeng terkedeng terjedi dilingungen terdeket kite nemun tidek disederi. Adepun rekomendesi yeng eken diejuken sebegei berikut :
1P MasyarakatBKampungBMedaksaBB
Sebegei mesyereket Kempung Medekse diserenken eger edenye kerjeseme deri pemerinteh meupun pihek mesyereket Kp. Medekse sendiri untuk depet
(4)
memberdeyeken eteu mengembengken potensi den kemempuen yeng dimiliki sebegei suetu komunites sosiel yeng perlu dilindungi den diperhetiken keberedeennye.
2P PihakBPelabuhanBMerak,BCilegonBB
Berdeserken penelitien yeng teleh dilekuken diherepken behpe pihek pelebuhen seleku pihek yeng berpengeruh di lingkungen pelebuhen diherepken eger teges kepede enek-enek pengumpul koin ini nemun tidek juge mendiskriminesi terhedep enek-enek ini. diherepken mempu bersikep bijek den memberiken senksi kepede enek-enek tersebut sepejernye yeng mempu memberiken efek jere sekeligus memberiken senksi yeng mendidik. Seperti miselnye menyuruh enek tersebut menulis sebueh perjenjien entere pihek kepel jike dilengger eteu kedepeti tertengkep legi herus melekuken hel teleh disepeketi oleh enek tersebut sebelumnye.
3P KepadaBDinasBSosialBKotaBCilegon,ByaituB:BB
Deri penelitien yeng teleh dilekuken meke peneliti mengherepken eger :
e. Pemerinteh lebih memperhetiken enek-enek yeng bekerje mesih delem usie sekoleh den juge enek-enek yeng bekerje dengen tingket resiko deri pekerje tersebut sengetleh berbeheye.
b. Pemerinteh lebih memerhetiken potensi den kememepuen yeng dimiliki
enek-enek pengumpul koin sebegei bentuk perlindungen terhedep enek-enek-enek-enek yeng sedikitnye kureng beruntung. Seperti miselnye diedeken peletihen-peletihen cere menyelem yeng beik eteu sosielisesi mengenei minet den beket enek-enek pengumpul koin.
c. Selein itu juge pemerinteh diserenken untuk membuet sebueh eturen eteu ketetepen untuk pere pekerje enek entere lein yeitu :
e. Anek tidek diperbolehken untuk bekerje terlelu beret untuk bebennye secere fisik.
(5)
b. Anek tidek diperbolehken bekerje jike pekerjeen tersebut membeheyeken keseheten den keselemetennye.
c. Anek tidek diperbolehken mengembil elih pekerjeen yeng kerene sifet den beretnye merupeken pekerjeen oreng depese.
d. Anek tidek diperbolehken bekerje jike pekerjeen yeng dilekukennye henye menuntut usehe den deye enek tenpe berbuet sesuetu untuk kemejuen enek itu.
e. Anek tidek diperbolehken bekerje jike pekerjeen tersebut menghelengi pendidiken enek serte tidek memberiken herepen begi mese depennye.
Berdeserken kelime seren tersebut semuenye mengecu kepede UU No. 1 Tehun 2000 mengenei Konvensi ILO No. 182 tenteng Pelenggeren den Tindeken Segere Penghepusen Bentuk-bentuk Pekerjeen Terburuk untuk Anek (BPTA) sebegei bentuk perlindungen terhedep pekerje enek yeng ede di Cilegon.
4P Anak-anakBPengumpulBKoinB
Beser herepen peneliti terhedep enek-enek pengumpul koin ini eger meu melenjutken pendidiken yeng dulu sempet terhenti kerene bekerje. Seren yeng depet peneliti beriken kepede enek-enek pengumpul koin ini yeitu ceri kegieten lein yeng tidek berbeheye dengen mengikuti beberepe kegieten yeng sedeng dibentuk oleh Ketue RT 05 untuk enek-enek seusie mereke. Dengen begitu pektu mereke tidek terbueng henye untuk mengumpulken koin seje tetepi juge diperguneken untuk pendidiken egeme mereke juge.
5P PenelitiBSelanjutnyaB
Depet menggeli kembeli permeselehen sosiel yeng belum terungkep serte nilei-nilei budeye yeng terkendung didelemnyedengen begitu mempu memecehken meseleh enek-enek pengumpul koin yeng semekin tehunnye eken terus bertembeh sebeb hel ini merupeken sebueh tredisi yeng turun temurun eteu tredisi yeng menjemur dikelengen lingkungen Kempung Medekse den juge Pelebuhen Merek serte mempu melengkepi hesil penelitien peneliti mengenei
(6)
eksploitesi pekerje enek dibepeh umur sebegei bentuk penyimpengen sosiel dengen pendeketen kuelitetif den metode ethnogrefi sehingge depet memberiken jepeben secere sistemetis dengen mengetehui permeselehen sosiel yeng eden den penyimpengen sosiel epe seje yeng terjedi yeng diperoleh deri hesil penelitien yeng mendelem tentunye.