PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI : Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Bandung.

(1)

Intan Nadya Lestari, 2014

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Bandung)

Intan Nadya Lestari 1002650

intannadya92@gmail.com Universitas Pendidikan Indonesia

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh hasil studi pendahuluan yang menunjukkan bahwa kemampuan menulis teks negosiasi kurang diminati siswa. Siswa menganggap sepele teks negosiasi karena kurangnya pemahaman mengenai teks negosiasi tersebut. Metode dalam penelitian ini yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Peneliti mencoba menerapkan sebuah pendekatan yaitu pendekatan proses menulis (writing process). Pendekatan proses menulis merupakan suatu pendekatan dalam menulis yang melalui beberapa tahapan sehingga tercipta hasil yang efektif. Perencanaan pembelajaran menulis teks negosiasi tertuang pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berisi aplikasi dari pendekatan proses menulis (writing process). Pelaksaanaan kegiatan pembelajaran berlangsung dalam 3 siklus. Berdasarkan hasil observasi pada siklus 1, guru kurang menguasai kelas dan tidak memberikan contoh teks negosiasi. Hal ini ditindaklanjuti pada siklus 2. Pada siklus 2 diberikan contoh teks negosiasi tetapi berdasarkan hasil observasi guru, materi yang diberikan kurang (hanya contoh saja). Pada siklus 3 hal tersebut ditindaklanjuti dengan memberikan materi unsur kebahasaan pada teks negosiasi. Hasil pembelajaran menulis teks negosiasi mengalami peningkatan dengan rata-rata sebesar 68,69 dan 75. Peningkatan tersebut ditunjang dengan hasil observasi guru dan siswa yang menunjukan peran guru dalam menerapkan pendekatan sudah semakin baik. Hal itu memberikan simpulan bahwa pendekatan proses menulis (writing process) mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi.

Kata Kunci : Teks Negosiasi, Proses Menulis, Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

ABSTRACT

This research is motivated from the results of the preliminary study that showed the ability to write text negotiating which less desirable. Students are considered trivial because of the lack of understanding of the negotiating text. The method in this research is Classroom Action Research (CAR). Researchers try to apply an writing process approach. Writing process approach is an approach to writing that through several stages to create effective results. Writing lesson plans contained in the negotiating text Lesson Plan (RPP) which contains the application of the writing process approach. Implementation of learning activities take place in three cycles. Based on observations in cycle 1, master classes and less teachers do not give examples of the negotiating text. This was followed up in cycle 2. At cycle 2 given examples negotiating text but by the observation of the teacher, the material provided less (just an example). In cycle 3 it is followed up by giving the material elements of the language in the negotiating text. Writing learning outcomes negotiating text has increased by an average of 68.69 and 75. Improvement is supported by the observation of teachers and students who demonstrate the role of teachers in implementing the approach is getting better. It gives the conclusion that writing process approach can improve students' skills in writing the negotiating text.


(2)

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

UCAPAN TERIMAKASIH ... ii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ...v

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ...3

C. Rumusan Masalah Penelitian ...3

D. Tujuan Penelitian ...4

E. Manfaat Penelitian ...4

1. Bagi siswa ...5

2. Bagi guru ...5

BAB II PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI ....6

A. Ihwal Menulis ...6

1. Pengertian Menulis ...6

2. Tujuan Menulis ...6

3. Fungsi Menulis ...8

4. Manfaat Menulis ...8

B. Ihwal Teks Negosiasi ... 10

1. Pengertian Teks Negosiasi ... 10

2. Kaidah Teks Negosiasi ... 11

3. Struktur Teks Negosiasi ... 12

4. Unsur Kebahasaan dalam Teks Negosiasi ... 12

C. Pendekatan Proses Menulis (Writing Process) ... 13

1. Pengertian Pendekatan Proses Menulis (Writing Process) ... 13

2. Tahapan Pendekatan Proses Menulis (Writing Process) ... 14

D. Anggapan Dasar ... 18


(3)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 20

A. Metode dan Desain Penelitian ... 20

B. Sumber Data ... 22

1. Lokasi Penelitian ... 22

2. Populasi Penelitian... 23

3. Sampel Penelitian ... 23

C. Definisi Operasional ... 23

D. Instrumen Penelitian ... 23

1. Daftar Pertanyaan Wawancara ... 24

2. Angket ... 24

3. Lembar Observasi ... 26

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 31

5. Lembar Kerja Siswa... 31

E. Teknik Pengumpulan Data ... 32

1. Observasi ... 32

2. Angket ... 32

3. Wawancara ... 32

4. Tes ... 32

F. Teknik Pengolahan Data ... 33

1. Pengumpulan Data ... 33

2. Reduksi Data ... 33

3. Penyajian Data ... 33

4. Penarikan Kesimpulan ... 33

G. Jadwal Penelitian ... 34

H. Pedoman Penelitian ... 34

I. Kriteria Keberhasilan Tindakan ... 39

1. Indikator Keberhasilan Proses ... 39

2. Indikator Keberhasilan Produk ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 41

A. Hasil Studi Pendahuluan ... 41

B. Tahap Pelaksanaan Kegiatan... 42


(4)

vii

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Perencanaan Tindakan Siklus 1 ... 42

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 1 ... 46

c. Analisis Data Siklus 1 ... 47

d. Analisis Data Observasi Guru dan Siswa Siklus 1 ... 52

e. Analisis Data Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ... 58

f. Refleksi Penelitian Tindakan Siklus 1 ... 59

2. Deskripsi Penelitian Tindakan Siklus 2 ... 60

a. Perencanaan Tindakan Siklus 2 ... 60

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 2 ... 62

c. Analisis Data Siklus 2 ... 63

d. Analisis Data Observasi Guru dan Siswa Siklus 2 ... 73

e. Analisis Data Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ... 79

f. Refleksi Penelitian Tindakan Siklus 2 ... 80

3. Deskripsi Penelitian Tindakan Siklus 3 ... 81

a. Perencanaan Tindakan Siklus 3 ... 81

b. Pelaksanaan Tindakan Siklus 3 ... 83

c. Analisis Data Siklus 3 ... 85

d. Analisis Data Observasi Guru dan Siswa Siklus 3 ... 92

e. Analisis Data Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3 ... 97

f. Refleksi Penelitian Tindakan Siklus 3 ... 99

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 99

1. Kemampuan Siswa dalam Menulis Teks Negosiasi ... 99

2. Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran Menulis Teks Negosiasi... 100

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 101

A. Simpulan ... 101

B. Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 104 LAMPIRAN


(5)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Keterampilan berbahasa dibagi menjadi empat bagian, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Secara umum, keterampilan-keterampilan berbahasa di atas dibagi menjadi 2 macam, yakni keterampilan produktif dan reseptif. Menulis merupakan keterampilan produktif. Disebut produktif karena keterampilan tersebut digunakan untuk memproduksi bahasa demi penyampaian makna (Zainurrahman 2011 : 9).

Kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah tentunya tidak terlepas dari 4 keterampilan yang telah disebutkan di atas. Salah satu pembelajaran yang termasuk dalam keterampilan menulis di kelas X SMA adalah memproduksi teks negosiasi. Kompetensi tersebut tertera pada kurikulum 2013, yaitu memproduksi teks negosiasi yang koheren sesuai dengan karakteristik teks yang akan dibuat baik secara lisan mupun tulisan. Dalam pembelajaran tersebut, siswa diharapkan mampu menulis teks negosiasi sesuai dengan struktur dan karakteristik yang telah ada.

Teks negosiasi merupakan teks yang baru dikenal oleh guru dan siswa. Teks negosiasi muncul ketika kurikulum 2013 mulai diberlakukan. Guru dan siswa masih kebingungan tentang kaidah, karakteristik dan struktur dari teks negosiasi. Selain itu, teks negosiasi cenderung dianggap sepele karena hanya berkaitan dengan jual beli dan itu dirasa mudah dilakukan oleh semua orang.

Masalah yang telah diungkapkan di atas, ternyata juga dialami oleh para guru dan siswa di SMA Negeri 6 Bandung. Dari observasi awal yang telah dilakukan, siswa kurang antusias ketika pembelajaran telah memasuki materi menulis teks negosiasi. Siswa mengaku masih kurang paham tentang teks negosiasi. Baik dari segi karakteristik, kaidah dan struktur. Siswa pun menganggap bahwa kegiatan negosiasi hanya dapat dilakukan dalam kegiatan jual beli.


(6)

2

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain dialami oleh siswa, ternyata permasalahan pun dialami oleh guru. Guru mengaku kebingungan akan menggunakan pendekatan/metode apa ketika akan mengajarkan menulis teks negosiasi kepada siswa.

Untuk mengatasi masalah tersebut, peneliti menganggap bahwa diperlukan suatu pendekatan dalam pembelajaran menulis teks negosiasi. Pendekatan diharapkan dapat membangkitkan motivasi dan kreativitas siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis teks negosiasi. Peneliti menawarkan salah satu pendekatan yang dapat diterapkan dalam pembelajaran menulis teks negosiasi, yaitu pendekatan proses menulis (Writing Process).

Ada beberapa penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti, di antaranya adalah penelitian dalam skripsi yang dilakukan oleh Wenny Malasae dengan judul “Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Menerapkan Pendekatan Proses Menulis (Writing Process)”. Penelitian tersebut merupakan penelitian tindakan kelas pada siswa kelas V SD di SDN Pangulah Baru Kecamatan Kotabaru Kabupaten Karawang Tahun Ajaran 2012-2013. Hasil dari penelitian yang dilakukan, yaitu terdapat peningkatan keaktifan pada tahap planning, drafting, revising, dan editing siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan rata-rata persentase keseluruhan pada siklus I 82.81% dan siklus II 91.9%. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari aspek yang dinilai, yaitu gagasan atau ide pokok, ejaan, dan kerapian tulisan hasil tes yang diberikan guru, yaitu adanya peningkatan dari siklus I dengan nilai rata-rata 63, dengan daya serap kelas (DSK) 55.125% dan pada siklus II meningkat menjadi 75 dengan daya serap kelas 90.60%. Penelitian selanjutnya, yaitu pada thesis yang dilakukan oleh Ina Mariana dengan judul “Pengaruh Pendekatan Writing Process terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris Kreativitas Bahasa Tulis Siswa”. Penelitian tersebut merupakan penelitian eksperimen kuasi pada siswa kelas VA SDN Cicabe Kecamatan Mandalajati Kota Bandung. Hasil dari penelitian yang dilakukan, yaitu setelah diberikan perlakuan pendekatan pembelajaran writing process pada kelas eksperimen mengalami peningkatan signifikan dengan peningkatan N-gain sebesar 0,51 dalam kategori peningkatan cukup, sedangkan kelas kontrol hanya memperoleh peningkatan N-gain sebesar


(7)

0,18 dengan kategori peningkatan rendah. Maka pendekatan proses menulis (writing process) terbukti memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan menulis karangan ekspositoris.

Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang telah disampaikan di atas, hasil penelitian dengan pendekatan proses menulis (writing process) menunjukkan hasil yang efektif dan signifikan. Untuk itu, peneliti ingin menggunakan pendekatan yang sama, namun pada objek penelitian yang berbeda, yaitu teks negosiasi.

Untuk lebih lanjut, penelitian akan dilakukan melalui penelitian tindakan kelas dengan judul Penerapan Pendekatan Proses Menulis (Writing Process) dalam Meningkatkan Pembelajaran Menulis Teks Negosiasi (Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas XI SMA Negeri 6 Bandung).

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasikan masalah penelitian sebagai berikut :

1. pembelajaran menulis teks negosiasi masih sulit dipahami karena teks negosiasi merupakan teks yang tergolong baru.

2. pembelajaran menulis teks negosiasi dianggap hanya dapat diterapkan pada kegiatan jual beli.

3. dalam mengatasi kesulitan menulis teks negosiasi, dibutuhkan suatu pendekatan untuk membangkitkan motivasi dan kreativitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.

4. masalah-masalah yang dianggap menyulitkan dalam menulis teks negosiasi menyebabkan rendahnya kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :


(8)

4

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. bagaimanakah rencana penerapan pendekatan proses menulis (writing process) dalam meningkatkan keterampilan menulis teks negosiasi pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Bandung?

2. bagaimanakah pelaksanaan pendekatan proses menulis (writing process) dalam meningkatkan keterampilan menulis teks negosiasi pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Bandung?

3. bagaimanakah peningkatan hasil keterampilan menulis teks negosiasi pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Bandung setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan proses menulis (writing process)?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini antara lain yaitu untuk mendeskripsikan :

1. rencana penerapan pembelajaran menggunakan pendekatan proses menulis (writing process) dalam meningkatkan keterampilan menulis teks negosiasi pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Bandung.

2. pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan proses menulis (writing process) dalam meningkatkan keterampilan menulis teks negosiasi pada siswa kelas X SMA Negeri 6 Bandung.

3. peningkatan hasil keterampilan menulis teks negosiasi pada siswa kelas XI SMA Negeri 6 Bandung setelah menerapkan pembelajaran menggunakan pendekatan proses menulis (writing process).

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang telah disampaikan di atas, diharapkan penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan pembelajaran. Selain itu, hasil penelitian pun diharapkan dapat dapat menjadi kajian dalam pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya pembelajaran menulis teks negosiasi.


(9)

Secara khusus manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.Bagi siswa

Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan dan meningkatkan motivasi siswa dalam menulis teks negosiasi.

2.Bagi guru

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi alternatif pendekatan dalam melaksanakan pembelajaran menulis teks negosiasi.

3.Bagi sekolah

Penelitian ini diharapkan dapat membuat pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah lebih aktif, inovatif, kreatif dan menyenangkan.


(10)

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Secara sederhana (PTK) dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik. Dalam hal ini pengertian kelas tidak terbatas pada empat dinding kelas atau ruang kelas, tetapi pada adanya aktivitas belajar dua orang atau lebih peserta didik.

Dapat dipahami pula, PTK merupakan suatu upaya untuk mencermati kegiatan belajar sekelompok peserta didik dengan memberikan sebuah tindakan (treatment) yang sengaja dimunculkan. Tindakan tersebut dilakukan oleh guru bersama dengan peserta didik dengan maksud untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran (Mulyasa 2012 : 10-11)

Desain penelitian yang digunakan sesuai dengan prosedur dalam PTK, biasanya meliputi beberapa siklus, sesuai dengan tingkat permasalahan yang akan dipecahkan dan kondisi yang akan ditingkatkan. Siklus-siklus tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.

Tabel 3.1 Siklus Penelitian

Siklus 1 Perencanaan : a) Merencanakan pembelajaran b) Menentukan kompetensi dasar c) Mengembangkan skenario

pembelajaran

d) Menyusun lembar kerja siswa e) Menyiapkan sumber belajar f) Mengembangkan format

pembelajaran


(11)

observasi pembelajaran

Tindakan a) Melaksanakan tindakan sesuai skenario pembelajaran dan Lembar Kerja Siswa (LKS) Pengamatan a) Melakukan observasi sesuai

format yang telah disiapkan b) Menilai hasil tindakan sesuai

format yang telah disiapkan Refleksi a) Melakukan evaluasi mutu,

jumlah dan waktu dari setiap tindakan

b) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang skenario pembelajaran dan lembar kerja siswa

c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya

Siklus II Perencanaan a) Identitas dan penentuan alternatif pemecahan masalah b) Pengembangan program

tindakan kedua

Tindakan a) Pelaksanaan tindakan kedua Pengamatan a) Pengumpulan dan analisis data

tindakan kedua

Refleksi a) Evaluasi tindakan kedua Siklus

III

Perencanaan a) Identifikasi dan penentuan alternatif pemecahan masalah b) Pengembangan program

tindakan ketiga


(12)

22

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pengamatan b) Pengumpulan dan analisis data tindakan ketiga

Refleksi a) Evaluasi tindakan ketiga Siklus Berikutnya

Simpulan dan Saran

(Mulyasa 2012 : 109-110) Tiap siklus yang telah dijelaskan di atas, dilaksanakan sesuai alur dalam penelitian tindakan kelas. Berikut adalah alurnya.

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Model Kemmis & Taggart

B. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. (Arikunto, 2010 : 172)

Sumber data pada penelitian ini dijelaskan dalam beberapa bagian, yaitu (1) lokasi penelitian, (2) populasi penelitian, dan (3) sampel penelitian.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi untuk pelaksanaan penelitian adalah SMA Negeri 6 Bandung yang berada di Jalan Pasirkaliki No. 51 Bandung.


(13)

2. Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto 2010 : 173). Dalam penelitian ini, populasinya adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 6 Bandung.

3. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto 2010 : 174). Sampel dalam penelitian ini, yaitu mengambil keseluruhan siswa kelas X IPA 4 SMA Negeri 6 Bandung. Pemilihan sampel ini didasarkan pada hasil studi pendahuluan (pada bagian wawancara dengan guru pengampu) bahwa kelas X IPA 4 adalah kelas dengan hasil menulis teks negosiasi yang kurang memadai (tidak mencapai standar penilaian).

C. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan salah pengertian terhadap judul dan untuk memperjelas masalah dalam penelitian ini maka variabel-variabel dalam penelitian ini dioperasionalkan sebagai berikut :

1. Pendekatan proses menulis (writing process) merupakan suatu pendekatan dalam kegitan menulis dengan mengikuti tahapan prewriting (prapenulisan), writing (penulisan draf), revising (perbaikan), dan rewriting (penyempurnaan) untuk menghasilkan teks negosiasi yang baik dan relatif sempurna (tulisan efektif dan efisien).

2. Kemampuan menulis teks negosiasi adalah kecakapan dalam menulis sebuah teks yang berisi percakapan atau dialog yang berfungsi untuk mencari penyelesaian bersama di antara dua tokoh yang terlibat. Teks negosiasi yang ditulis harus memadai sesuai dengan struktur, kaidah, dan unsur kebahasaan yang berlaku.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk menggali dan mendapatkan data dalam sebuah penelitian. Instrumen penelitian dibagi ke


(14)

24

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dalam 2 bagian, yaitu instrumen sebelum pelaksanaan penelitian dan instrumen pelaksanaan penelitian. Berikut adalah jenis-jenis instrumen tersebut.

1. Daftar Pertanyaan Wawancara

Wawancara akan diajukan pada guru dan siswa. Berikut ini adalah daftar pertanyaan wawancara yang diajukan pada guru pengampu pelajaran bahasa Indonesia saat penelitian awal untuk menggali permasalahan yang muncul di sekolah.

Nama : Asal sekolah :

Jabatan : guru

Wawancara kemampuan keterampilan menulis negosiasi 1. Ketika proses pembelajaran menulis teks negosiasi,

pendekatan/metode apakah yang dilakukan?

2. Bagaimana kondisi kelas/siswa ketika pembelajaran menulis teks negosiasi berlangusng?

3. Bagaimana kemampuan keterampilan menulis teks negosiasi siswa selama proses pembelajaran?

4. Apa kendala guru ketika pembelajaran menulis teks negosiasi? 5. Bagaimana kualitas teks negosiasi siswa?

6. Kualitas teks negosiasi kelas manakah yang diproduksi/ditulis dikategorikan kurang memadai ?

2. Angket

Angket yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi 2, yaitu angket pra-tindakan (sebelum dilaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan proses menulis) dan angket pascatindakan (setelah dilaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan proses menulis).

Adapun aspek yang ditanyakan dalam angket berupa pemahaman tentang teks negosiasi, minat ketika pembelajaran menulis teks negosiasi dan pendekatan pembelajaran ketika pembelajaran menulis teks negosiasi.


(15)

Tabel 3.2

Angket Mengenai Pembelajarn Menulis Teks Negosiasi (Pratindakan)

No Pernyataan Opsi

Ya Tidak 1. Saya pernah mendapatkan

pembelajaran menulis teks negosiasi

2. Saya pernah membuat teks negosiasi

4. Saya senang terhadap pembelajaran menulis teks negosiasi

5. Saya mengalami kendala dalam menulis teks negosiasi

6. Selama pembelajaran negosiasi, saya melakukannya dengan sungguh-sungguh

7. Saya sudah sangat memahami kaidah, struktur dan unsur kebahasaan dalam teks negosiasi 8. Kemampuan menulis teks negosiasi dipengaruhi oleh pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru

9. Saya pernah mendengar dan mengetahui tentang pendekatan proses menulis (writing process) 10. Saya pernah menulis teks

menggunakan pendekatan proses menulis (writing process)


(16)

26

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.3

Angket Pembelajaran Menulis Teks Negosiasi (Pascatindakan)

3. Lembar Observasi

Lembar observasi yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi 2, yaitu lembar observasi guru dan siswa. Lembar observasi pada saat pelaksanaan diberikan kepada observer, dalam hal ini observer sedikitnya 2 orang. Hal ini dilakukan untuk :

1. Mengobservasi siswa terhadap pembelajaran dan perlakuan (treatment)

No Pernyataan

Opsi

Ya Tidak

1. Adanya pembelajaran ini membuat saya semakin lebih memahami tentang menulis teks negosiasi

2. Pembelajaran ini dapat meningkatkan kemampuan menulis khususnya menulis teks negosiasi

3. Pembelajaran ini dapat membantu saya dalam menulis teks negosiasi lebih baik lagi

4. Pembelajaran menulis teks negosiasi menggunakan pendekatan proses menulis merupakan pembelajaran yang mudah dan menyenangkan

5. Pembelajaran seperti ini perlu terus dilakukan agar siswa lebih memahami tentang menulis teks negosiasi

6. Menurut pengamatan Saya, dengan adanya pembelajaran ini sebagian besar Kemampuan menulis siswa meningkat atau lebih baik.


(17)

yang sedang dilakukan.

2. Mengobservasi guru terhadap perlakuan (treatment) yang sedang dilakukan dan kelengkapan langkah-langkah pembelajaran dengan RPP yang telah dibuat.

Tabel 3.4

Lembar Observasi Aktivitas Guru Nama Observer :

Pertemuan ke- :

Tanggal :

Petunjuk : observer mengisi lembar observasi dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai hasil pengamatan

No Penampilan Mengajar Penilaian

Baik Cukup Kurang 1. Kemampuan membuka pelajaran :

a. Menarik perhatian siswa b. Memotivasi siswa

c. Membuat kaitan materi ajar sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan d. Memberi acuan materi ajar yang akan

diajarkan

2. Sikap guru (peneliti) dalam proses pembelajaran : a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan

siswa

b. Tidak melakukan gerakan dan atau

ungkapan yang mengganggu perhatian siswa c. Antusiasme mimik dalam penampilan d. Mobilitas posisi tempat dalam kelas 3. Penguasaan materi pembelajaran :

a. Kejelasan memposisikan materi ajar yang disampaikan dengan materi lainnya yang terkait

b. Kejelasan dalam memberikan

contoh/ilustrasi sesuai dengan materi terkait c. Mencerminkan penguasaan materi ajar

secara proporsional

4. Implementasi langkah-langkah pembelajaran : a. Penyajian materi ajar sesuai dengan

langkah-langkah yang tertuang dalam RPP b. Proses pembelajaran mencerminkan


(18)

28

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Antusias dalam menanggapi dan

menggunakan respon dari siswa

d. Cermat dalam memanfaatkan waktu, sesuai dengan alokasi yang direncanakan

5. Penggunaan media pembelajaran :

a. Memperhatikan prinsip penggunaan jenis media

b. Tepat saat penggunaan

c. Terampil dalam mengoprasikan

d. Membantu kelancaran proses pembelajaran 6. Evaluasi :

a. Melakukan evaluasi sesuai dengan yang telah direncanakan dalam RPP

b. Melakukan evaluasi sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan

c. Melakukan evaluasi sesuai dengan bentuk dan jenis yang dirancang

7. Kemampuan menutup pelajaran :

a. Meninjau kembali/menyimpulkan materi kompetensi yang diajarkan

b. Memberi kesempatan bertanya

c. Menginformasikan materi ajar berikutnya

Keterangan :

Baik : penilaian ini diberikan apabila guru melakukan kegiatan sesuai dengan kriteria yang dinilai

Cukup : penilaian ini diberikan apabila guru melakukan kegiatan kurang sesuai dengan kriteria yang dinilai

Kurang: penilaian ini diberikan apabila guru melakukan kegiatan tidak sesuai dengan kriteria yang dinilai


(19)

Tabel 3.5

Lembar Observasi Aktivitas Siswa Nama Observer :

Pertemuan ke- :

Tanggal :

Petunjuk : observer mengisi lembar observasi dengan memberikan tanda checklist (√) pada kolom yang tersedia sesuai hasil pengamatan

1. Aspek Penilaian Secara Berpasangan

No. Aspek yang Diamati Penilaian

Baik Cukup Kurang 1. Kerjasama siswa secara berpasangan

2. Mendiskusikan dan mengajukan

pertanyaan mengenai permasalahan yang diajukan guru

3. Berani mempresentasikan hasil kerja di depan kelas

4. Menjawab dan menanggapi pertanyaan guru atau siswa lain

5. Mampu merefleksi dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari

2. Aspek Penilaian Secara Individu

No Aspek yang Diamati Keterangan Skor Penilaian 1. Keseriusan Siswa sangat serius dalam

mengikuti pembelajaran

4

Siswa serius dalam mengikuti pembelajaran

3

Siswa kurang serius dalam mengikuti pembelajaran

2

Siswa tidak serius dalam mengikuti pembelajaran


(20)

30

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Keaktifan Siswa sangat aktif bertanya

dan menjawab pertanyaan 4

Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan

3

Siswa kurang aktif bertanya dan menjawab pertanyaan

2

Siswa tidak aktif bertanya dan menjawab pertanyaan

1

3. Konsentrasi Siswa sangat memerhatikan penjelasan guru, tidak melamun, tidak sibuk beraktivitas sendiri, dan siswa tidak menopang dagu

4

Siswa memerhatikan penjelasan guru, tidak melamun, sedikit sibuk beraktivitas sendiri dan siswa tidak menopang dagu

3

Siswa kurang memerhatikan penjelasan guru, tidak melamun, sibuk beraktivitas sendiri, dan siswa menopang dagu

2

Siswa tidak memerhatikan penjelasan guru, melamun, sibuk beraktivitas sendiri, dan siswa menopang dagu.

1

4. Keantusiasan Siswa sangat antusias dalam mengikuti pembelajaran

4

Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran

3


(21)

dalam mengikuti pembelajaran

Siswa tidak antusias dalam mengikuti pembelajaran

1

4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dibuat sebagai acuan langkah-langkah dalam proses pembelajaran. RPP dibuat berdasarkan pendekatan pembelajaran yang akan diterapkan, yaitu pendekatan proses menulis (writing process). RPP dibuat 3 buah sesuai dengan siklus yang dilakukan selama penelitian.

5. Lembar Kerja Siswa

Lembar kerja siswa yang disediakan merupakan lembar tes kemampuan menulis teks negosiasi dengan pendekatan proses menulis (writing process). Lembar kerja siswa disediakan dalam bentuk esai disertai identitas siswa dan petunjuk kerja.

LEMBAR KERJA SISWA

Nama :

Kelas :

Petunjuk :

1. Buatlah sebuah teks negosiasi dengan tema/topik yang telah ditentukan !

2. Setelah selesai, tukarlah pekerjaanmu dengan teman sebangku, lalu beri komentar pada hasil pekerjaan temanmu !

3. Tukar kembali hasil pekerjaan tersebut, lalu tulis kembali teks negosiasi berdasarkan komentar/penyuntingan yang dilakukan oleh temanmu !


(22)

32

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data, peneliti menggunakan beberapa teknik, di antaranya :

1. Observasi

Peneliti melaksanakan observasi bagaimana pembelajaran menulis teks negosiasi tanpa menggunakan pendekatan proses penulis (writing process) dan pembelajaran menulis teks negosiasi dengan menggunakan pendekatan proses menulis (writing process). Selanjutnya, dua hasil observasi ini dimaksudkan untuk menjadi data pertimbangan perubahan atau perbedaan keaktifan siswa dalam pembelajaran menulis negosiasi dengan pendekatan proses menulis (writing process) dibanding dengan menggunakan pendekatan yang lain yang biasa dilakukan guru-guru di sekolah. Jenis observasi adalah observasi partisipatif dimana peneliti terjun langsung dengan obyek penelitian.

2. Angket/Lembar Kuesioner

Angket/Lembar kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dapat dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan secara tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008). Teknik ini digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam keterampilan menulis negosiasi sebelum dan sesudah tindakan kelas [penerapan pendekatan proses menulis (writing process).

3. Wawancara

Wawancara ini dilakukan dengan cara komunikasi tatap muka. Pewawancara selalu menjadi pihak yang bertanya, dan narasumber selalu menjadi pihak yang menjawab pertanyaan. Narasumber dari wawancara ini adalah guru pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas X di SMA Negeri 6 Bandung.

4. Tes

Materi tes yang diberikan kepada siswa mengacu kepada materi pelajaran yang digunakan sebagai materi dalam penelitian yaitu kemampuan menulis teks negosiasi.


(23)

Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa sebuah soal esai yaitu menulis teks negosiasi. Tes dilakukan sebanyak siklus yang dilaksanakan yaitu 3 siklus dengan melalui penerapan pendekatan proses menulis (Writing Process).

F. Teknik Pengolahan Data 1. Pengumpulan data

Data diperoleh dari proses wawancara, observasi dan penyebaran angket kepada guru pengampu pelajaran bahasa Indonesia dan siswa-siswa SMA Negeri 6 Bandung kelas XI.

2. Reduksi data

Proses reduksi data ini dimaksudkan untuk lebih mempertajam, menggolongkan, mengarahkan, membuang bagian data yang tidak diperlukan serta mengorganisasikan data, sehingga mudah untuk dilakukan penarikan kesimpulan yang kemudian dilanjutkan dengan proses verifikasi.

3. Penyajian data

Penyajian data dalam laporan penelitian ini menggunakan analisis secara deskriptif. Penyajian data disajikan dalam bab deskripsi hasil penelitian dan analisis hasil pembahasan.

4. Penarikan kesimpulan

Penarikan kesimpulan dari penelitian ini dilakukan dengan melihat hasil dari pengujicobaan (threatment) pembelajaran menggunakan pendekatan proses menulis (writing process) pada objek penelitian dan mempertanyakan kembali hasil data yang diperoleh dari wawancara dengan berbagai narasumber, sambil melihat catatan lapangan agar memeroleh pemahaman yang lebih tepat. Selain itu peneliti saling mendiskusikan agar data yang diperoleh dan penafsiran terhadap data tersebut memiliki validitas, sehingga kesimpulan yang ditarik menjadi kuat.


(24)

34

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu G. Jadwal Penelitian

Tabel 3.6 Jadwal Penelitian

H. Pedoman Penilaian

Pedoman penilaian digunakan sebagai acuan untuk menilai teks negosiasi pada siswa kelas X SMAN 6 Bandung. Aspek yang dinilai meliputi isi, struktur, kosakata dan diksi, unsur kebahasaan, EYD dan kerapian.

Tabel 3.7 Instrumen Penilaian

No Aspek Penilaian Tingkat Skor Deskriptor

1. Isi

Terdapat seluruh (6) Amat 4

Isi :

 Kaidah Teks Negosiasi

No Jenis kegiatan Minggu ke-

1 2 3 4 5 6

1. Persiapan

Menyusun konsep pelaksanaan Menyusun instrumen

2. Pelaksanaan

Melakukan tindakan siklus 1 Melakukan tindakan siklus 2 Melakukan tindakan siklus 3 ( jika diperlukan )

3. Penyusunan laporan

Menyusun konsep laporan


(25)

No Aspek Penilaian Tingkat Skor Deskriptor kaidah dalam penulisan

teks negosiasi ; antar tuturan saling berhubungan dan sesuai konsep ; relevan dengan topik yang dibahas

· Terdapat 4-5 kaidah dalam penulisan teks negosiasi ; antar tuturan berhubungan tetapi tidak sesuai konsep ; kurang relevan dengan topik yang dibahas

Hanya terdapat 2-3 kaidah dalam penulisan teks negosiasi ; antar tuturan ada yang tidak

berhubungan ; tidak relevan dengan topik yang dibahas

Hanya terdapat 1 kaidah dalam penulisan teks negosiasi ; antar tuturan tidak berhubungan ; topik tidak terarah baik Baik Sedang Kurang 3 2 1

Dalam teks negosiasi terkandung aspek-aspek berikut :

a. Melibatkan dua pihak atau lebih, baik secara perseorangan,

kelompok atau perwakilan organisasi ataupun perusahaan b. Karena negosiasi merupakan

kegiatan komunikasi langsung, jadi teks negosiasi menggunakan ragam bahasa lisan

c. Mengandung konflik, pertentangan, ataupun perselisihan

d. Ada penyelesaian

e. Menyangkut suatu rencana, program, suatu keinginan, atau sesuatu yang belum terjadi f. Berujung pada dua hal : sepakat

atau tidak sepakat

 Keterkaitan antar tuturan Keterkaitan dalam dialog

dinyatakan melalui konjungsi, leksikon atau pronomina maupun situasi yang biasanya diulang antar penutur

 Topik

Topik yang diungkapkan antar penutur sama dengan topik umum atau topik yang sedang dibahas (antar penutur memiliki

pemahaman topik yang sama)


(26)

36

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Aspek Penilaian Tingkat Skor Deskriptor

· Sangat sesuai dengan struktur teks negosiasi (sistematis dan lengkap)

Struktur sistematis namun tidak lengkap

Struktur tidak sistematis dan tidak lengkap

Struktur tidak jelas, tidak layak nilai Amat baik Baik Sedang Kurang 4 3 2 1

Negosiator 1 menyampaikan maksudnya

Negosiator 2 (pihak mitra

bicara/lawan bicara) menyanggah dengan alasan tertentu

Negosiator 1 mengemukakan

argumentasi untuk mempertahankan tujuan awal

Negosiator 2 kembali

mengemukakan penolakan dengan alasan tertentu pula

Terjadi kesepakatan

3. Kosakata dan Diksi

· Terdapat seluruh (5) kosakata khas dalam teks negosiasi

Terdapat 4 kosakata khas dalam teks negosiasi

Terdapat 2-3 kosakata khas dalam teks negosiasi

Terdapat 1 kosakata khas dalam teks negosiasi

Amat baik Baik Sedang Kurang 4 3 2 1

Terdapat penggunaan kata-kata khas dalam teks negosiasi, yaitu :

1. Kesepakatan

2. Tujuan Praktis

3. Saling menguntungkan

4. Penyelesaian

5. Memprioritaskan

4. Bahasa (Tata Bahasa dan Struktur)

Terdapat ciri bahasa dalam teks negosiasi, yaitu :


(27)

No Aspek Penilaian Tingkat Skor Deskriptor · Terdapat seluruh (3) ciri

bahasa dalam teks negosiasi

Terdapat 2 ciri bahasa dalam teks negosiasi

Terdapat 1 ciri bahasa dalam teks negosiasi

Tidak terdapat ciri bahasa dalam teks negosiasi

Amat baik Baik Sedang Kurang 4 3 2 1

2. Kalimat-kalimatnya dalam bentuk penuturan langsung

3. Menggunakan ragam bahasa lisan, dengan ciri-ciri :

a. Kalimat cenderung pendek Contoh:

Yah,kamu ! Iya juga, sih !

Jadi bagaimana, dong ? b. Menggunakan ragam bahasa

tidak baku Contoh :

gak,nampaknya,bilang,ngerti c. Menggunakan ragam bahasa

percakapan Contoh :

wah,kan,yah,dong,sih,ya

5. Penulisan (Ejaan dan Tanda Baca)

· Tepat dalam kaidah penulisan kata, ejaan dan penempatan tanda baca (Terdapat seluruh aspek dalam deskriptor)

Memahamikaidah

penulisan kata, ejaan dan penempatan tanda baca,

Amat baik

Baik

4

3

Penulisan (ejaan dan tanda baca) 1. Ejaan disesuaikan dengan

Ejaan yang Disempurnakan (EYD)

2. Selain penggunaan tanda baca secara umum (titik,koma,tanda tanya,seru,dsb), dalam teks negosiasi diperhatikan pulapenggunaan :

a. Tanda petik (“...”) digunakan

sebagai pengapit petikan langsung yang berasal dari


(28)

38

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

No Aspek Penilaian Tingkat Skor Deskriptor

namun terdapat sedikit kesalahan (Terdapat seluruh aspek dalam deskriptor namun ada beberapa penulisan yang tidak tepat)

· Kurang menguasai kaidah penulisan kata, ejaan, dan penempatan tanda baca dengan banyak kesalahan. (Terdapat 1 aspek dalam deskriptor dan terdapat banyak penulisan yang tidak tepat)

· Tidak menguasai kaidah penulisan kata dan ejaan, tulisan sulit dibaca. (Tidak terdapat aspek dalam deskriptor dan penulisan sulit dipahami)

Sedang

Kurang 2

1

pembicaraan atau percakapan b. Tanda titik dua ( : ) digunakan

sebagai penunjuk pelaku dalam percakapan.

Kerapian

· Terbaca, bersih dan rapi.

· Terbaca, bersih, tapi tidak rapi.

· Terbaca, tidak bersih dan

Amat baik

Baik

Sedang 4

3


(29)

No Aspek Penilaian Tingkat Skor Deskriptor tidak rapi.

· Tidak terbaca, tidak bersih, dan tidak rapi.

Kurang 1

Pedoman Penskoran

Nilai total = Jumlah nilai X 100 24

Tabel 3.8

Penilaian PAP Skala Lima (Nurgiyantoro, 2009:5)

Interval Tingkat Penguasaan

Kategori Data Keterangan

85 – 100 A Baiki Sekali (BS)

75 – 84 B Baik (B)

60 – 74 C Cukup (C)

40 – 59 D Kurang (K)

0 - 39 E Kurang Sekali (KS)

I. Kriteria Keberhasilan Tindakan

Sesuai dengan karakteristik penelitian tindakan, keberhasilan penelitian tindakan ditandai dengan adanya perubahan menuju arah perbaikan. Indikator keberhasilan tindakan terdiri atas keberhasilan proses dan produk.

1. Indikator Keberhasilan Proses

Indikator keberhasilan proses dapat dilihat dari beberapa hal berikut: a. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan menarik dan menyenangkan.

Hal itu dapat ditunjukkan dengan keantusiasan siswa ketika mengikuti proses pembelajaran.


(30)

40

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Siswa aktif berperan serta selama berlangsungnya proses pembelajaran. Hal itu dapat ditunjukkan dengan adanya keaktifan siswa dalam pembelajaran

2. Indikator Keberhasilan Produk

Indikator keberhasilan produk dideskripsikan dari keberhasilan siswa dalam menulis teks negosiasi melalui pendekatan proses menulis (writing process). Keberhasilan produk diperoleh jika siswa mampu memahami dan mampu menulis negosiasi dengan baik jika skor rata-rata seluruh siswa lebih tinggi atau sama dengan 70 dengan nilai kemampuan siswa perorangan lebih tinggi atau sama dengan 85.


(31)

A. Simpulan

Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran menulis teks negosiasi dengan menggunakan pendekatan proses menulis (writing process) didukung oleh guru sebagai fasilitator, motivator, evaluator dan siswa sebagai pembelajar. Media dan pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam kegatan belajar mengajar pun tidak kalah pentingnya sebagai salah satu faktor penting dalam keberhasilan tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan tiga hal sebagai berikut. 1. Perencanaan pendekatan proses menulis (writing process) untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi. Pendekatan proses menulis merupakan sebuah pendekatan agar siswa dapat menulis berdasarkan tahapan-tahapan tertentu. Perencanaan pembelajaran dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tentu didalamnya diaplikasikan pendekatan proses menulis. Pelaksanaan siklus 1 telah dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2014. Pada siklus 1 mengambil materi mengenai pengertian, struktur dan kaidah dari teks negosiasi. Materi disampaikan melalui powerpoint yang berisikan materi-materi tersebut. Sumber pembelajaran didapatkan dari beberapa buku ajar bagi siswa kelas X SMA. Media yang digunakan berupa powerpoint. Adapun alat evaluasi yang digunakan yaitu lembar tes untuk menulis sebuah teks negosiasi.

Sementara itu, pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2014. Pada siklus ini, materi yang diberikan mengenai contoh-contoh dari teks negosiasi dan video pelaksanaan proses negosiasi. Materi disampaikan melalui media powerpoint dan video. Masih sama dengan siklus 1, sumber pembelajaran berasal dari buku ajar dan alat evaluasi yang digunakan yaitu lembar tes untuk menulis sebuah teks negosiasi.


(32)

102

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya, pelaksanaan siklus 3 dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2014. Pada siklus ini, materi yang diberikan mengenai unsur-unsur kebahasaan pada teks negosiasi. Materi disampaikan melalui media powerpoint. Sumber pembelajaran dan alat evaluasi masih sama dengan yang digunakan pada siklus 1 dan 2.

2. Proses pelaksanaan pembelajaran menulis teks negosiasi melalui pendekatan proses menulis (writing process) dilaksanakan dalam 3 siklus. Pada siklus 1 masih ditemukan kekurangan yaitu guru masih kurang menguasai kelas dan tidak memberikan contoh teks negosiasi. Hal ini ditindaklanjuti pada siklus 2 sehingga kekurangan tersebut tidak ditemukan kembali pada siklus 2. Namun di siklus 2, guru masih terkesan condong hanya kepada 1 kelompok dan materi yang diberikan hanya sedikit (contoh teks negosiasi saja). Selanjutnya, hal ini pun ditindaklanjuti pada siklus 3, guru sudah menguasai seluruh kelompok dan seluruh materi pun tersampaikan dengan materi terakhir yaitu unsur kebahasaan dalam teks negosiasi.

3. Berdasarkan hasil pembelajaran menulis teks negosiasi melalui pendekatan proses menulis (writing process), kemampuan siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Tingkat kemampuan siswa pada setiap siklus mengalami perubahan. Tingkat kemampuan tertinggi siswa pada siklus 1 yaitu 68, siklus 2 yaitu 69, dan siklus 3 yaitu 75. Hal tersebut menunjukan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi.

Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan menulis teks negosiasi melalui proses menulis (writing process) berhasil dilakukan. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan hasil kemampuan siswa yang ditunjang oleh hasil observasi aktivitas siswa dan guru dalam menerapkan pendekatan tersebut di dalam kelas.


(33)

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang didapatkan, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut.

1. Dalam pembelajaran menulis teks negosiasi, guru dapat menggunakan pendekatan proses menulis (writing process) sebagai alternatif jika ditemukan masalah yang sama dengan penelitian ini.

2. Pendekatan proses menulis (writing process) terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis teks negosiasi, dengan demikian masih banyak kemampuan lain yang dapat diteliti dengan menerapkan pendekatan ini.


(34)

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

E. Mulyasa. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Herdayana, Yanuar. 2012 Penerapan Model Pembelajaran Pengamatan Lokasi (Trans

Sector) dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Deskriptif (Penelitian

Eksperimen Kuasi terhadap Kelas X SMA Negeri 23 Bandung). Skripsi pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : Tidak diterbitkan.

KEMDIKBUD. 2013. Bahasa Indonesia : Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta : KEMDIKBUD

Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga

Malasae, Wenny. 2013. Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Menerapkan Pendekatan Proses Menulis (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD di SDN Pangulan Baru Kec. Kotabatu Kab. Karawang Tahun Ajaran 2012/2013). Skripsi pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : Tidak diterbitkan.

Mariana, Ina. 2013. Pengaruh Pendekatan Writing Process Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dan Kreativitas Bahasa Tulis Siswa (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VA SDN Cicabe Kec. Mandalajati Bandung). Tesis pada Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : Tidak diterbitkan.

Nurgiantoro, Burhan. 2009. Penilaian Pengajaran Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta : BPFE

Nurudin, 2007. Dasar-dasar Penulisan. Malang : UMM Press Pranoto. 2004. 24 Jam Memahami Creative Writing. Tersedia :

http://zhaminang.wordpress.com/ [17 Mei 2013]


(35)

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Suparti. 2010. Writing Process : Strategi Pengembangan Kemampuan Menulis Karangan. Jurnal Kependidikan Interaksi. Diterbitkan pada jurnal Tahun 3 Nomor 3 April 2008: 40--52

Tarigan, Henry Guntur. 1996. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

Tim Studi Edukasi. 2013. Bahasa Indonesia Untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya

Yulistia, Rahayu. 2013. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Melalui Teknik Peta Pemikiran (Thinking Maps) (Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas X-2 SMA Langlangbuana Tahun Ajaran 2012/2013). Skripsi pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : Tidak diterbitkan


(1)

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Siswa aktif berperan serta selama berlangsungnya proses pembelajaran. Hal itu dapat ditunjukkan dengan adanya keaktifan siswa dalam pembelajaran

2. Indikator Keberhasilan Produk

Indikator keberhasilan produk dideskripsikan dari keberhasilan siswa dalam menulis teks negosiasi melalui pendekatan proses menulis (writing process). Keberhasilan produk diperoleh jika siswa mampu memahami dan mampu menulis negosiasi dengan baik jika skor rata-rata seluruh siswa lebih tinggi atau sama dengan 70 dengan nilai kemampuan siswa perorangan lebih tinggi atau sama dengan 85.


(2)

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran menulis teks negosiasi dengan menggunakan pendekatan proses menulis (writing process) didukung oleh guru sebagai fasilitator, motivator, evaluator dan siswa sebagai pembelajar. Media dan pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam kegatan belajar mengajar pun tidak kalah pentingnya sebagai salah satu faktor penting dalam keberhasilan tersebut.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan tiga hal sebagai berikut. 1. Perencanaan pendekatan proses menulis (writing process) untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi. Pendekatan proses menulis merupakan sebuah pendekatan agar siswa dapat menulis berdasarkan tahapan-tahapan tertentu. Perencanaan pembelajaran dituangkan dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang tentu didalamnya diaplikasikan pendekatan proses menulis. Pelaksanaan siklus 1 telah dilaksanakan pada tanggal 9 Mei 2014. Pada siklus 1 mengambil materi mengenai pengertian, struktur dan kaidah dari teks negosiasi. Materi disampaikan melalui powerpoint yang berisikan materi-materi tersebut. Sumber pembelajaran didapatkan dari beberapa buku ajar bagi siswa kelas X SMA. Media yang digunakan berupa powerpoint. Adapun alat evaluasi yang digunakan yaitu lembar tes untuk menulis sebuah teks negosiasi.

Sementara itu, pelaksanaan siklus 2 dilaksanakan pada tanggal 16 Mei 2014. Pada siklus ini, materi yang diberikan mengenai contoh-contoh dari teks negosiasi dan video pelaksanaan proses negosiasi. Materi disampaikan melalui media powerpoint dan video. Masih sama dengan siklus 1, sumber pembelajaran berasal dari buku ajar dan alat evaluasi yang digunakan yaitu lembar tes untuk menulis sebuah teks negosiasi.


(3)

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya, pelaksanaan siklus 3 dilaksanakan pada tanggal 23 Mei 2014. Pada siklus ini, materi yang diberikan mengenai unsur-unsur kebahasaan pada teks negosiasi. Materi disampaikan melalui media powerpoint. Sumber pembelajaran dan alat evaluasi masih sama dengan yang digunakan pada siklus 1 dan 2.

2. Proses pelaksanaan pembelajaran menulis teks negosiasi melalui pendekatan proses menulis (writing process) dilaksanakan dalam 3 siklus. Pada siklus 1 masih ditemukan kekurangan yaitu guru masih kurang menguasai kelas dan tidak memberikan contoh teks negosiasi. Hal ini ditindaklanjuti pada siklus 2 sehingga kekurangan tersebut tidak ditemukan kembali pada siklus 2. Namun di siklus 2, guru masih terkesan condong hanya kepada 1 kelompok dan materi yang diberikan hanya sedikit (contoh teks negosiasi saja). Selanjutnya, hal ini pun ditindaklanjuti pada siklus 3, guru sudah menguasai seluruh kelompok dan seluruh materi pun tersampaikan dengan materi terakhir yaitu unsur kebahasaan dalam teks negosiasi.

3. Berdasarkan hasil pembelajaran menulis teks negosiasi melalui pendekatan proses menulis (writing process), kemampuan siswa mengalami peningkatan pada setiap siklusnya. Tingkat kemampuan siswa pada setiap siklus mengalami perubahan. Tingkat kemampuan tertinggi siswa pada siklus 1 yaitu 68, siklus 2 yaitu 69, dan siklus 3 yaitu 75. Hal tersebut menunjukan adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menulis teks negosiasi.

Penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan menulis teks negosiasi melalui proses menulis (writing process) berhasil dilakukan. Hal tersebut dibuktikan dengan peningkatan hasil kemampuan siswa yang ditunjang oleh hasil observasi aktivitas siswa dan guru dalam menerapkan pendekatan tersebut di dalam kelas.


(4)

103

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang didapatkan, maka diajukan beberapa saran sebagai berikut.

1. Dalam pembelajaran menulis teks negosiasi, guru dapat menggunakan pendekatan proses menulis (writing process) sebagai alternatif jika ditemukan masalah yang sama dengan penelitian ini.

2. Pendekatan proses menulis (writing process) terbukti dapat meningkatkan kemampuan menulis teks negosiasi, dengan demikian masih banyak kemampuan lain yang dapat diteliti dengan menerapkan pendekatan ini.


(5)

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Alwi, Hasan. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta

E. Mulyasa. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Herdayana, Yanuar. 2012 Penerapan Model Pembelajaran Pengamatan Lokasi (Trans

Sector) dalam Pembelajaran Menulis Paragraf Deskriptif (Penelitian

Eksperimen Kuasi terhadap Kelas X SMA Negeri 23 Bandung). Skripsi pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : Tidak diterbitkan.

KEMDIKBUD. 2013. Bahasa Indonesia : Ekspresi Diri dan Akademik. Jakarta : KEMDIKBUD

Kosasih, Engkos. 2013. Cerdas Berbahasa Indonesia Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta : Erlangga

Malasae, Wenny. 2013. Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Narasi dengan Menerapkan Pendekatan Proses Menulis (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas V SD di SDN Pangulan Baru Kec. Kotabatu Kab. Karawang Tahun Ajaran 2012/2013). Skripsi pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : Tidak diterbitkan.

Mariana, Ina. 2013. Pengaruh Pendekatan Writing Process Terhadap Kemampuan Menulis Karangan Narasi Ekspositoris dan Kreativitas Bahasa Tulis Siswa (Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VA SDN Cicabe Kec. Mandalajati Bandung). Tesis pada Program Studi Pendidikan Dasar Sekolah Pascasarjana. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : Tidak diterbitkan.

Nurgiantoro, Burhan. 2009. Penilaian Pengajaran Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta : BPFE

Nurudin, 2007. Dasar-dasar Penulisan. Malang : UMM Press Pranoto. 2004. 24 Jam Memahami Creative Writing. Tersedia :

http://zhaminang.wordpress.com/ [17 Mei 2013]


(6)

105

Intan Nadya Lestari, 2014

PENERAPAN PENDEKATAN PROSES MENULIS (WRITING PROCESS) DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta

Suparti. 2010. Writing Process : Strategi Pengembangan Kemampuan Menulis Karangan. Jurnal Kependidikan Interaksi. Diterbitkan pada jurnal Tahun 3 Nomor 3 April 2008: 40--52

Tarigan, Henry Guntur. 1996. Menulis sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung : Angkasa

Tim Studi Edukasi. 2013. Bahasa Indonesia Untuk SMA-MA/SMK Kelas X. Bandung : Yrama Widya

Yulistia, Rahayu. 2013. Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Cerita Pendek Melalui Teknik Peta Pemikiran (Thinking Maps) (Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas X-2 SMA Langlangbuana Tahun Ajaran 2012/2013). Skripsi pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : Tidak diterbitkan