Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Tindak Pidana dalam Investasi Fiktif PT.Global Transmedia Indonesia T1 312012020 BAB I

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Setiap manusia di dunia menginginkan kehidupan yang layak ,berkecukupan,mewah,atau paling tidak bisa mencukupi kebutuhannya untuk bertahan hidup. Seperti halnya yang dikemukakan oleh Richard A. Posnerbahwa “manusia sebagai makhluk rasional selalu menginginkan perbaikan di kehidupannya”.1Manusia dapat memperbaiki kehidupanya jika memiliki uang atau penghasilan.Untuk mendapatkan penghasilan manusia dapat melakukan banyak hal salah satunya adalah dengan melakukan investasi atau penanaman modal.

Istilah investasi berasal dari bahasa latin yaitu investire yang artinya adalah memakai. Sedangkan dalam bahasa inggris di sebut dengan investment2. Pengertian Investasi atau penanaman modal menurut Pasal 1 ayat(1) Undang Undang nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal adalah “segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia”

Pengertian modal itu sendiri menurut Pasal 1 ayat (7) Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal adalah “aset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang dimiliki oleh penanam modal yang mempunyai nilai ekonomis”. Jadi dapat disimpulkan kegiatan penanaman modal atau

1

Richard A. Posner, Economic analysis of law, Alphen aan den Rijin, belanda :Aspen, 2014, hlm 120

2


(2)

investasi adalah segala bentuk penanaman aset dalam bentuk uang atau bentuk lainyang bukan uang yang dimiliki oleh penanam modal yang mempunyai nilai ekonomis, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia.

Pengertian investasi menurut para ahli:

1. Fitzgerald

“investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber sumber (dana) yang di pakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dan dengan barang modal akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.3

Dalam definisi ini investasi di konstusikan debagai sebuah kegiatan untuk:

-penarikan sumber dana yang digunakan untuk pembelian barang atau modal

-barang modal tersebut akan dihasilkan produk baru

2. Kamarudin Ahmad

3


(3)

Investasi adalah menempatkan uang/dana dengan harapan untuk memperoleh tambahan atau keuntungan tertentu atas uang atau dana tersebut4.

Dalam definisi ini investasi di fokuskan pada penempatan uang atau dana dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan.

3. H.Salim dan Budi Sutrisno

Investasi merupakan penanaman modal yang dilakukan investor, baik investor asing maupun dalam negeri5.

Dalam ensiklopedia Indonesia investasi diartikan sebagai:

“penanaman uang atau modal dalam proses produksi(dengan pembelian gedung - gedung, permesinan,bahan cadangan, penyelenggaraan uang kas serta perkembangannya) dengan demikian, cadangan modal barang yang harus diganti6.”

Berdasarkan pada pengertian di atas mengenai investasi maka dapat di ketahui bahwa investasi adalah kegiatan menanam modal pada suatu perusahaan dimana nanti hasil dari modal tersebut diberikan sesuai perjanjian kepada penanam modal dan dari ini dapat diketahui bahwa investasi adalah kegiatan pendapatan dengan mudah cukup

4

Ibid hlm 32

5

Ibid hlm 33

6


(4)

dengan bermodalkan harta kekayaan(uang). Investor tidak perlu bersusah payah karena orang lain sudah bekerja dengan menggunakan uang dari investor sebagai modal atau sebagai sarana untuk memajukan suatu usaha tersebut. Di sini investor akan mendapat uang atau pendapatan tanpa harus memutar otak dari penghasilan perusahan dimana dia menanamkan modal atau investasi.

Tetapi tidak semua investasi berjalan lancar seperti yang di perjanjikan, bahkan terkadang ada banyak investasi yang malah menimbulkan kerugian bagi investor salah satunya adalah investasi fiktif. Dalam investasi fiktif sejak awal investasi ini merupakan kegiatan penanaman modal yang tidak pernah ada dan hanya ingin mengeruk kekayan sang investor dengan cara - cara yang melanggar hukum.

Di Salatiga juga pernah terjadi tindak pidana yaitu investasi fiktif Erni Fashion dan investasi fiktif PT.Global Transmedia Indonesia.Investasi Erni Fashion bergerak dibidang pakaian yang di motori oleh Erni sedangkan pada kasus PT.Global Transmedia Indonesia yang di motori oleh Vadiand Laskita Kusuma seorang pengusaha yang bergerak di bidang komputer. Sampai sekarang kasus tersebut belum terselesaikan dan masih dalam proses kepolisian.

Modus yang di lakukan Vadiand adalah dengan membuka investasi bagi setiap investor yang mau menanamkan modal kepadanya. Penanaman modalnya dapat berupa tanah maupun uang. Tanah yang di investasikan kepada Vadiand akan digadaikan dengan batas waktu tertentu dan akan dikembalikan kepada para investor di tambah dengan pendapatan dari hasil investasi setiap bulan. Dalam kasus ini


(5)

Vadiand sangat mudah untuk mempengaruhi calon calon korbannya.Dengan di janjikan penghasilan tinggi dengan cara yang mudah yaitu investasi dibidang usaha komputer dan yang aneh adalah setiap korban tidak di janjikan persenan bunga hanya di janjikan diberikan uang sebesar 2 juta setiap bulan dengan hanya mengagunkan tanah yang dia miliki. Dengan cara itu Vadiand mendapatkan 48 orang investor yang semuanya menginvestasikan berupa tanah yang diagunkankan dan jika waktu perjanjian selesai akan dikembalikan.

Namun dalam kasus ini Vadiand tidak menepati janji nya dan malah 54 buah sertifikat tanah yang dimiliki oleh 48 orang investor sudah dilelang bank dengan atas nama orang lain yaitu anak buah Vadiand. Pengalihan hak tanah terjadi dengan cara pada saat meminta surat tanah korban Vadiand menyuruh para investor untuk datang kekantor Vadiand sambil membawa surat tanah yang akan diagunkan ke bank. Setelah sampai di kantor ternyata di kantor sudah ada Vadiand dan seorang notaris. Dengan berpura terburu-buru Vadiand menyuruh menandatangani surat yang di sodorkan oleh Vadiand dan notaries. Para investor membacanya namun Vadiand mengatakan “tidak usaha di baca saya terburu buru” karena para investor sudah percaya kepada Vadiand investor percaya dan menandatanganinya tanpa membacanya.

Modus Vadiand yang lainnya adalah dengan cara datang kerumah para investor yang sertifikat tanahnya sudah di berikan kepada Vadiand saat perjanjian investasi di lakukan. Vadiand datang bersama notaris sambil membawa uang yang di bilang merupakan uang hasil dari investasi tersebut dan karena senang mendapat uang


(6)

maka para investor tanpa berpikir panjang langsung menandatangani surat tersebut yang ternyata adalah perjanjian jual beli. Bahkan salah satu investor menyatakan bahwa tunggakan bank atas tanah nya yang telah di alihkan atas nama Vadiand mencapai 730 juta rupiah.

Sesuai janji setelah surat tanah korban dibawa oleh Vadiand, Vadiand memberikan uang yang di janji kan selama 1 bulan sebesar 2 juta walupun terkadang jumlah yang diberikan setiap bulanya kurang dari itu. Tetapi setelah itu Vadiand tidak pernah memberikan uang hasil investasi tersebut dan malahpara korban di datangi pihak bank yang akan menyita rumah tersebut yang sudah beratas nama Vadiand Laskita Kusuma dan anak buahnya. Dan saat investor beramai ramai datang ke rumah Vadiand untk mencari kebenaran mengenai investasi yang di lakukan ternyata vadiand beserta keluarganya telah pergi.

Investasi fiktif atau investasi bodong merupakan perbuatan melawan hukum.di Indonesia telah banyak perkara investasi yang telah diputus oleh pengadilan. Berikut adalah berbagai contoh kasus tentang investasi fiktif:

1. Kasus berkedok investasi dan arisan mobil

Berlokasi di gunung kidul dengan pelaku Lilik Pratama Kuswantoro.Dalam menjalankan aksinya, pelaku menggunakan modus investasi saham. Setiap investor yang menanamkan modalnya akan mendapatkan keuntungan sebesar 10% setiap bulan. Untuk mengelabuhi korban, pelaku mengatakan bahwa investasi ini adalah investasi besar


(7)

sehingga hasilnyapun besar, kemudian pelaku meminta mencari peserta arisan mobil yang adalah investor, nantinya setiap bulan akan diundi untuk arisan mobil Daihatsu Ayla namun ternyata keuntungan yang dijanjikan tidak diberikan dan bahkan uang pokoknya pun tidak di kembalikan. Pelaku tidak melakukan bisnis investasi yang dijanjikannya namun justru menggunakan uang yang diperolehnya untuk memenuhi kebutuhan pribadi.Dari hasil penyidikan dalam menjalankan aksinya ini pelaku menggunakan perusahaan fiktif dan Seluruh uang investasi yang masuk ke dalam perusahaan dikelola langsung oleh pelaku. Perkara ini berlanjut ke pengadilan dan berdasarkan tuntutan pidana dari penuntut umum, majelis hakim memutuskan sebagai berikut:7

1. Menyatakan terdakwa J.Pratama Lilik Kuswantoro Bin Kusworo telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Penipuan.

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa tersebut oleh karena itu dengan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan 2 (dua) bulan. 3. Menetapkan masa penangkapan dan penahanan yang telah dijalani

oleh Terdakwa dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. 4. Menetapkan supaya Terdakwa tetap berada dalam tahanan

5. Menetapkan barang bukti: - (satu) bendel dokumen dari CV. Citra Sejahtera Mandiri Yogyakarta ; - 1 (satu) bendel brosur arisan motor dan mobil dari CV. Citra Sejahtera Mandiri Yogyakarta ; - 5 (lima) bendel kwitansi pendaftaran arisan motor dan mobil CV. Citra Sejahtera Mandiri Yogyakarta

2. Investasi di bidang jasa angkutan truk

Lokasi dari kasus ini berada di Surabaya dengan pelaku Dhita Trisila Shendy.Dia mengajak para nasabah untuk berinvestasi di bidang jasa

7


(8)

angkutan truk untuk pabrik kayu, peternakan dan sebagainya dengan iming-iming keuntungan 20 persen.Uang investasi tidak pernah diputar untuk usaha yang riil. Untuk menutupi kebohongannya, saat ada nasabah menyetor uang sebagian diserahkan ke nasabah lain. Demikian seterusnya Sampai akhirnya, perkara itu terungkap. Investasi fiktif ini menimbulkan kerugian sebesar 1,5 miliar. Pelaku menggunakan uang dari para nasabah investasi dikelola untuk bisnis jual beli ikan.Yaitu ikan asin dan sejenisnya, Ikan dibeli di Pasar Pabean Surabaya kemudian dijual ke Pasar Simo Dan sisanya digunakan untuk membeli rumah dan mobil.Perkara ini berlanjut ke pengadilan dan berdasarkan tuntutan pidana dari penuntut umum, majelis hakim memutuskan sebagai berikut:8

1. Menyatakan bahwa terdakwa DHITA TRISILA SHENDY telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “PENIPUAN”;

2. Menjatuhkan pidana oleh karena itu dengan pidana penjara kepada terdakwa selama 2 (tahun) dan 6 (enam) bulan;

3. Menetapkan lamanya terdakwa ditahan, dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan ;

4. Menetapkan terdakwa tetap ditahan; 5. Memerintahkan barang bukti berupa :

a. 1 (satu) buku rekening tabungan tahapan BCA dengan nomor rekening 7880341701 atas nama Putri Rizkia Sari ; b. 2 dua) lembar informasi rekening/mutasi rekening periode

tanggal 01 September 2013-30 September 2013, dengan nomor rekening 7880341701 atas nama Putri Rizkia Sari; c. 2 (dua) lembar informasi rekening/ mutasi rekening

periode tanggal 01 Oktober 2013 -31 Oktober 2013, dengan nomor rekening 7880341701 atas nama Putri Rizkia Sari;

d. 2 (dua) lembar Surat Perjanjian Kontrak Kerja, tertanggal 24 September 2013;

8


(9)

e. 2 (dua) lembar Surat Perjanjian Kontrak Kerja, tertanggal 29 Oktober 2013; - Dikembalikan kepada saksi Putri Rizkia Sari;

f. 2 (dua) lembar Surat Perjanjian Kontrak Kerja, tertanggal 18maret 2013 antara Dhita trisilia shendy dengan

Sebastian hardy winata simanjutak.

3. Investasi pengadaan seragam batik serta pengadaan alat tulis kantor dari Dinas Pendidikan Kota Semarang

Pelaku melakukan rangkaian kebohongan melalui CV Cahaya Mulia. Mengaku memiliki usaha pengadaan batik untuk guru dan pengadaan alat tulis kantor di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Semarang. Untuk meyakinkan para korban, pelaku menjanjikan keuntungan besar, antara 7 sampai 9 persen.Awalnya pembayaran imbalan itu berjalan lancar sehingga korban pun semakin percaya. Pelaku juga menunjukan surat perintah kerja (SPK) Dinas Pendidikan Kota Semarang yang diketahui palsu. Padahal, CV ini tidak pernah punya pekerjaan.Dalam kasus ini, Arista telah meraih keuntungan yang sangat besar yaitu lebih dari 100 miliar. Pelaku menggunakan dana investor itu untuk membeli mobil Daihatsu Gran Max H-8601-QY dan satu unit Honda Jazz.Perkara ini berlanjut ke pengadilan dan berdasarkan tuntutan pidana dari penuntut umum majelis hakim memutuskan sebagai berikut:9

1. Menyatakan Terdakwa ARISTA KURNIAS ARI binti BUDIHARJO TELAH terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “PERBARENGAN

BEBERAPA TINDAK PIDANA PENIPUAN YANG

9


(10)

MASING BERDIRI SENDIRI dan TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG”

2. Menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa ARISTA KURNIASARI binti BUDIHARJO oleh karena itu dengan pidana penjara selama 12 (dua belas) tahun.

3. Menjatuhkan pula pidana denda terhadap Terdakwa ARISTA KURNIASARI binti BUDIHARJO sebesar Rp. 5.000.000.000,- (lima milyar rupiah).

4. Menetapkan apabila pidana denda tersebut tidak dibayarkan oleh Terdakwa, makwa terdakwa harus menjalani kurungan selama 6 (enam) bulan kurungan.

5. Menetapkan lamanya pidana yang dijatuhkan tersebut

dikurangkan sepenuhnya dari masa tahanan yang telah dilalui Terdakwa.

6. Menetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan.

Dari contoh tiga kasus Investasi fiktif tersebut ternyata menurut hakim merupakan tindak pidana hal itu di buktikan dari ke tiga kasus investasi fiktif di atas pelakunya dinyatakan terbukti bersalah melakukan tindak pidana dan di jatuhi hukuman pidana oleh majelis hakim.Menurut Professor Teguh Prasetyo yangdimaksudtindak pidana merupakan terjemahan dari “strafbaar feit”, tindak pidana disinonimkan dengan delik, yang berasal dari bahasa latin yakni delictum.10

Berikut ini adalah beberapa pengertian tindak pidana menurut para ahli:

 Mulyanto :Perbuatan pidana menunjuk kepada makna adanya suatu kelakuan manusia yang menimbulkan akibat tertentu yang dilarang hukum di mana pelakunya dapat dikenakan sanksi pidana.11

10

Teguh Prasetyo, HUKUM PIDANA, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2011 hlm 47.

11


(11)

 D.Simons : Tindak pidana adalah kelakuan yang di ancam pidana “yang bersifat melawan hukum, yang berhubungan dengan kesalahan dan yang dilakukan oleh seseorang yang mampu bertanggung jawab12

 Kanter dan Sianturi : Tindak pidana adalah suatu tindakan pada tempat, waktu dan keadaan tertentu, yang dilarang (atau diharuskan) dan diancam dengan pidana oleh undang undang, bersifat melawan hukum, serta dengan kesalahan dilakukan oleh seseorang.13

 Wirjono Prodjikoro :Tindak pidana berarti suatu perbuatan yang pelakunya dapat dikenakan hukum pidana14

 G.A. van Hamel :strafbaar feitadalah kelakuan orang yang dirumuskan dalam wet, yang bersifat melawan hukum, yang patut di pidana dan dilakukan dengan kesalahan15

Agar suatu tindakan dapat diketahui tindak pidana atau bukan maka menurut Simonsperbuatan tersebut harus memenuhi:

a) Perbuatan manusia (positive atau negative,berbuat atau tidak berbuat). b) Diancam dengan pidana(staatbaar gesteld) atau melawan hukum.

c) Dilakukan dengan kesalahan oleh orang yang mampu bertanggung jawab.16

12

Frans Maramis, hukum pidana umum dan tertulis ,Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,2013,hlm 58

13

Kanter, Asas Asas Hukum Pidana di Indonesia dan Penerapannya, Jakarta:alumni AHM-PTAHM, 2002 hlm 20

14

Wirjono Prodjikoro, Asas-asas Hukum Pidana di Indonesia, Jakarta-bandung: eresco,1981, hlm.50

15

Moeljano, Azas-azas Hukum Pidana,Jakarta: Bina Aksara, 1984, hlm. 56

16


(12)

Van Hammel juga sependapat dengan dengan rumusan tindak pidana dari Simons, tetapi menambahkan adanya “sifat perbuatan yang mempunyai sifat dapat dihukum”. Jadi, unsur pidana menurut Van Hamel meliputi lima unsur, yaitu:

a) Diancam dengan pidana oleh hukum b) Bertentagan dengan hukum

c) Dilakukan oleh seseorang dengan kesalahan

d) Seseorang itu di pandang bertanggung jawab atas perbuatanya e) Sifat perbuatan mempunyai sifat yang dapat dihukum17

Pengertian kedua tokoh tersebut mencampurkan antara perbuatan pidana dan pertanggung jawaban pidana.18Pandangan ini juga di sebut pandangan monoistis yaitu suatu pandangan yang melihat keseluruhan syarat untuk adanya pidana merupakan sifat dari perbuatan. Jadi jika seseorang melakukan perbuatan yang menurut hukum pidana di larang tetapi dia tidak mampu bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya maka itu bukan tindak pidana.

Moeljanto sendiri memiliki pengertian sendiri mengenai unsur tindak pidana yaitu:19

a. kelakuan dan akibat(=perbuatan)

b. Hal ikwal atau keadaan yang menyertai perbuatan c. keadaan tambahan yang memberatkan pidana d. unsur melawan hukum obyektif

e. unsur melawan hukum subyektif

Di samping pengertian itu moeljatno juga menegaskan bahwa kesalahan dan kemampuan bertanggung jawab tidak masuk sebagai unsur perbuatan pidana karena

17

Siswanto sunarso, Filsafat Hukum Pidana, Jakarta:RajaGrafindo Persada, 2015 hlm 166

18

Mahrus Ali, Dasar Dasar Hukum Pidana , Jakarta :Sinar Gtafika, 2012, Hlm 99

19


(13)

unsur ini terletak pada orang yang berbuat. Pandangan ini di sebut sebagai pandangan dualistis karena memisahkan antara suatu perbuatan pidana (criminal act) dan pertanggung jawaban pelaku (criminal responsibility).

Dari pengertian tersebut hukum pidana dimaksudkan untuk mengatur masyarakat dan untuk melindungi masyarakat dari tindak pidana.Berbicara hukum pidana Doktrin membedakan hukum pidana menjadi dua yaitu hukum pidana materil dan hukum pidana formil.Van Bemmelen menjelaskan kedua hal itu sebagai berikut:

a) Hukum pidana materiil:terdiri atas tindak pidana yang disebut berturut-turut, peraturan umum yang dapat diterapkan terhadap perbuatan itu.

b) Hukum pidana formiil:mengtur cara bagaimana acara pidana seharusnya dilakukan dan menentukan tata tertib yang harus diperhatikan pada kesemptan itu.20

Setelah melihat latar belakang masalah tersebut diatas maka penulis tertarik untuk menulis “STUDI KASUS TINDAK PIDANA DALAM INVESTASI

FIKTIF PT.GLOBAL TRANSMEDIA INDONESIA”

B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang diatas maka penulis merumuskan permasalahannya adalah apakah investasi fiktif PT.Global Transmedia Indonesia telah terjadi penggelapan atau penipuan?

C.Tujuan

20


(14)

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan yang hendak dicapai di dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tindak pidana dalam investasi fiktif PT.Global Transmedia indonesia

D. Manfaat Penelitian

1. secara teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi dan kontribusi pemikiran bagi pembaca dalam bidang Hukum Pidana khususnya terkait dengan penegakan terhadap kasus investasi fiktif .Sehingga skripsi ini dapat menjadi referensi bagi pembaca sekaligus menjadi bahan kajian ilmiah bagi para mahasiswa Fakultas Hukum dan para praktisi hukum.

2. secara praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan serta tambahan pengetahuan bagi para pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti, dan juga berguna bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam hal yang berkaitan dengan investasi fiktif


(15)

E.Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian yuridis normatif yang mengedepankan data sekunder untuk menjelaskan masalah hukum yang diangkat.21

1. Metode Pendekatan

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan tiga pendekatan yaitu pendekatan perundang-undangan, pendekatan konsep, pendekatan kasus.

a. Pendekatan Perundang-undangan (Statute Approach) adalah pendekatan yang dilakukan dengan menelaah Undang-Undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang ditangani. Pendekatan ini digunakan untuk mengkaji secara mendalam tentang Analisis Yuridis Normatif terhadap tindak pidana terjadi dalam kasus investasi fiktif PT.Global Transmedia Indonesia

b. Pendekatan Konsep adalah pendekatan yang beranjak dari pandangan dan doktrin-doktrin yang berkembang di dalam ilmu hukum. Dengan mempelajari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin di dalam ilmu hukum, peneliti akan menemukan ide-ide yang melahirkan pengertian-pengertian hukum, konsep-konsep hukum, dan asas-asas hukum yang relevan dengan isu yang dihadapi. Dalam penelitian ini adalah

21


(16)

meninjau inestasi fiktif PT.Global Transmedia Indonesia dari hukum pidana

c. Pendekatan Kasus adalah pendekatan yang dilakukan dengan cara melakukan telaah terhadap kasus-kasus yang berkaitandengan isu yang dihadapi yang telah menjadi putusan pengadilan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Suatu penelitian membutuhkan data yang lengkap, dalam hal ini dimaksudkan agar data yang terkumpul benar-benar memiliki nilai validitas dan realibilitas yang cukup tinggi. Pengumpulan data mempunyai hubungan erat dengan sumber data, karena dengan pengumpulan data akan diperoleh data yang diperlukan untuk selanjutnya dianalisis sesuai kehendak yang diharapkan. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini penulis menggunakan:

a. Data Primer

Data premier adalah data yang di dapatkan dari subyek penelitian dan dalam hal ini penulis melakukan wawancara terhadap pihak pihak yang terkait dengan kasus ini yaitu polisi, korbandan pihak pihak lain yang bersangkutan langsung maupun tidak langsung dengan kasus ini.


(17)

b. Data sekunder

Penulis dalam melakukan penelitian metode kepustakaan yaitu menggunakan data sekunder berupa bahan hukum yang mengikat berupa peraturan perundang-undangan dan bahan-bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer sebagaimana yang terdapat dalam kumpulan pustaka yang bersifat sebagai penunjang dari bahan hukum primer, sebagai contoh buku-buku, jurnal, majalah, bulletin, internet dan putusan pengadilan

3. Bahan Hukum

a. Bahan Hukum Primer yaitu Peraturan Perundang-undangan antara lain:

1) KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana)

2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun1981 Tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP).

3) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana

4) Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal


(18)

b. Bahan Hukum Sekunder, yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti buku-buku teks yang ditulis oleh para ahli hukum yang berpengaruh pada jurnal-jurnal hukum, pendapat para sarjana, yurisprudensi dan hasil-hasil simposium mutakhir atau majalah hukum yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini. Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penelitian ini terkait dengan permasalahan yang dikaji yaitu berasal dari penjelasan Undang-undang, buku-buku liberatur, artikel, internetdan pendapat para ahli.

4. Unit Amatan dan Unit analisis

a. Unit amatan dalam penelitian ini adalah investasi fiktif PT.Global Transmedia Indonesia

b. Unit analisis penelitian ini adalah tindak pidana yang terkait dengan investasi fiktif PT.Global Transmedia indonesia

F.Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri atas beberapa bagian yang masing-masing diuraikan sebagai berikut:

1. Bagian awal skripsi, yang terdiri dari: Sampul depan, Lembar Persetujuan, Lembar Pengujian, Daftar Isi, Ucapan Terima Kasih, Pendahuluan, Daftar


(19)

Peraturan/Kasus, Daftar Tabel, Daftar Singkatan, dan daftar lampiran, Abstrak, Kata Pengantar.

2. Bagian isi merupakan bagian yang pokok dalam skripsi yang terdiri dari 3 bab yaitu :

a. Bab I :Bab ini berisi uraian orientasi tentang penelitian yang akan dilakukan meliputi (1) Latar Belakang Masalah; (2) Rumusan Masalah; (3) Tujuan Penelitian; Manfaat Penelitian; (4) Metode Penelitian.

b. Bab II :Bab ini berisi uraian kajian teoritis dan pembahasan atau analisis terhadap permasalahan penelitian.

c. Bab III :Bab ini berisi pernyataan tentang kesimpulan dan saran.

3. Terdiri dari daftar bacaan dan Lampiran

4. Bagian akhir, berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai acuan, lampiran-lampiran yang melengkapi uraian pada bagian isi


(1)

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka tujuan yang hendak dicapai di dalam penulisan skripsi ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis tindak pidana dalam investasi fiktif PT.Global Transmedia indonesia

D. Manfaat Penelitian

1. secara teoritis

Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi dan kontribusi pemikiran bagi pembaca dalam bidang Hukum Pidana khususnya terkait dengan penegakan terhadap kasus investasi fiktif .Sehingga skripsi ini dapat menjadi referensi bagi pembaca sekaligus menjadi bahan kajian ilmiah bagi para mahasiswa Fakultas Hukum dan para praktisi hukum.

2. secara praktis

Penelitian ini diharapkan memberikan masukan serta tambahan pengetahuan bagi para pihak yang terkait dengan masalah yang diteliti, dan juga berguna bagi pihak-pihak lain yang berkepentingan dalam hal yang berkaitan dengan investasi fiktif


(2)

E.Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan peneliti merupakan penelitian yuridis normatif yang

mengedepankan data sekunder untuk menjelaskan masalah hukum yang diangkat.21

1. Metode Pendekatan

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan tiga pendekatan yaitu pendekatan perundang-undangan, pendekatan konsep, pendekatan kasus.

a. Pendekatan Perundang-undangan (Statute Approach) adalah

pendekatan yang dilakukan dengan menelaah Undang-Undang dan regulasi yang bersangkut paut dengan isu hukum yang ditangani. Pendekatan ini digunakan untuk mengkaji secara mendalam tentang Analisis Yuridis Normatif terhadap tindak pidana terjadi dalam kasus investasi fiktif PT.Global Transmedia Indonesia

b. Pendekatan Konsep adalah pendekatan yang beranjak dari pandangan

dan doktrin-doktrin yang berkembang di dalam ilmu hukum. Dengan mempelajari pandangan-pandangan dan doktrin-doktrin di dalam ilmu hukum, peneliti akan menemukan ide-ide yang melahirkan pengertian-pengertian hukum, konsep-konsep hukum, dan asas-asas hukum yang relevan dengan isu yang dihadapi. Dalam penelitian ini adalah

21


(3)

meninjau inestasi fiktif PT.Global Transmedia Indonesia dari hukum pidana

c. Pendekatan Kasus adalah pendekatan yang dilakukan dengan cara

melakukan telaah terhadap kasus-kasus yang berkaitandengan isu yang dihadapi yang telah menjadi putusan pengadilan.

2. Teknik Pengumpulan Data

Suatu penelitian membutuhkan data yang lengkap, dalam hal ini dimaksudkan agar data yang terkumpul benar-benar memiliki nilai validitas dan realibilitas yang cukup tinggi. Pengumpulan data mempunyai hubungan erat dengan sumber data, karena dengan pengumpulan data akan diperoleh data yang diperlukan untuk selanjutnya dianalisis sesuai kehendak yang diharapkan. Berkaitan dengan hal tersebut, dalam penelitian ini penulis menggunakan:

a. Data Primer

Data premier adalah data yang di dapatkan dari subyek penelitian dan dalam hal ini penulis melakukan wawancara terhadap pihak pihak yang terkait dengan kasus ini yaitu polisi, korbandan pihak pihak lain yang bersangkutan langsung maupun tidak langsung dengan kasus ini.


(4)

b. Data sekunder

Penulis dalam melakukan penelitian metode kepustakaan yaitu menggunakan data sekunder berupa bahan hukum yang mengikat berupa peraturan perundang-undangan dan bahan-bahan hukum yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer sebagaimana yang terdapat dalam kumpulan pustaka yang bersifat sebagai penunjang dari bahan hukum primer, sebagai contoh buku-buku, jurnal, majalah, bulletin, internet dan putusan pengadilan

3. Bahan Hukum

a. Bahan Hukum Primer yaitu Peraturan Perundang-undangan antara

lain:

1) KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana)

2) Undang-Undang Nomor 8 Tahun1981 Tentang Hukum Acara

Pidana (KUHAP).

3) Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 Tentang Pelaksanaan

Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana

4) Undang Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman

Modal


(5)

b. Bahan Hukum Sekunder, yang memberikan penjelasan mengenai bahan hukum primer seperti buku-buku teks yang ditulis oleh para ahli hukum yang berpengaruh pada jurnal-jurnal hukum, pendapat para sarjana, yurisprudensi dan hasil-hasil simposium mutakhir atau majalah hukum yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian ini. Bahan hukum sekunder yang digunakan dalam penelitian ini terkait dengan permasalahan yang dikaji yaitu berasal dari penjelasan Undang-undang, buku-buku liberatur, artikel, internetdan pendapat para ahli.

4. Unit Amatan dan Unit analisis

a. Unit amatan dalam penelitian ini adalah investasi fiktif PT.Global

Transmedia Indonesia

b. Unit analisis penelitian ini adalah tindak pidana yang terkait dengan investasi fiktif PT.Global Transmedia indonesia

F.Sistematika Penulisan

Skripsi ini terdiri atas beberapa bagian yang masing-masing diuraikan sebagai berikut:

1. Bagian awal skripsi, yang terdiri dari: Sampul depan, Lembar Persetujuan,


(6)

Peraturan/Kasus, Daftar Tabel, Daftar Singkatan, dan daftar lampiran, Abstrak, Kata Pengantar.

2. Bagian isi merupakan bagian yang pokok dalam skripsi yang terdiri dari 3 bab

yaitu :

a. Bab I :Bab ini berisi uraian orientasi tentang penelitian yang

akan dilakukan meliputi (1) Latar Belakang Masalah; (2) Rumusan Masalah; (3) Tujuan Penelitian; Manfaat Penelitian; (4) Metode Penelitian.

b. Bab II :Bab ini berisi uraian kajian teoritis dan pembahasan

atau analisis terhadap permasalahan penelitian.

c. Bab III :Bab ini berisi pernyataan tentang kesimpulan dan

saran.

3. Terdiri dari daftar bacaan dan Lampiran

4. Bagian akhir, berisi daftar pustaka yang digunakan sebagai acuan, lampiran-lampiran yang melengkapi uraian pada bagian isi


Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Tindak Pidana dalam Investasi Fiktif PT.Global Transmedia Indonesia T1 312012020 BAB II

0 1 47

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Studi Kasus Tindak Pidana dalam Investasi Fiktif PT.Global Transmedia Indonesia

0 0 15

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kekuatan Pembuktian Tindak Pidana ECommerce Berbasis Nilai Keadilan T1 BAB I

0 0 13

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat dalam Penyelesaian Tindak Pidana: Studi Kasus di Desa Banyubiruabupaten Semarang T1 BAB I

0 0 16

T1__BAB IV Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggungjawab Pidana Korporasi dalam Tindak Pidana Pembakaran Hutan T1 BAB IV

0 0 3

T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggungjawab Pidana Korporasi dalam Tindak Pidana Pembakaran Hutan T1 BAB III

0 0 11

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggungjawab Pidana Korporasi dalam Tindak Pidana Pembakaran Hutan T1 BAB II

0 1 29

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Tanggungjawab Pidana Korporasi dalam Tindak Pidana Pembakaran Hutan T1 BAB I

0 0 12

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Konsep Kesusilaan dalam PerundangUndangan Indonesia T1 BAB I

0 0 16

T1__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Sanksi Pidana terhadap Pelaku Tindak Pidana Terorisme Berbasis Keadilan Bermartabat T1 BAB I

0 0 11