fis 16 teori kuantum

Teori Kuantum
Hipotesis Planck
Berdasarkan percobaan terhadap energi radiasi benda hitam, Max Planck membuat hipotesis:
"Radiasi hanya dipancarkan (atau diserap) dalam bentuk satuan-satuan/kuantum energi
disebut foton yang besarnya berbanding lurus dengan frekuensi radiasi".
Energi total foton (masa foton = 0):
E = n . h . f = n . h . c/λ
E = energi radiasi (joule)
h = konstanta Planck = 6.62 x 10-34 J.det
f = frekuensi radiasi (Hz)
λ = panjang gelombang radiasi (m)
n = jumlah foton, jadi energi cahaya adalah terkuantisasi
Jadi dapat disimpulkan dari hipotesis Planck, bahwa cahaya adalah partikel sedangkan Maxwell
menyatakan bahwa cahaya adalah gelombang, disebut dualisme cahaya.

Efek Foto Listrik
Efek foto listrik adalah peristiwa terlepasnya elektron dari permukaan suatu zat (logam), bila
permukaan logam tersebut disinari cahaya (foton) yang memiliki energi lebih besar dari energi ambang
(fungsi kerja) logam.
Efek fotolistrik ini ditemukan oleh Albert Einstein, yang menganggap bahwa cahaya (foton) yang
mengenai logam bersifat sebagai partikel.


Energi kinetik foto elektron yang terlepas:
E k = h f - h fo
Ek maks = e Vo
hf

= energi foton yang menyinari logam

h fo

=

Φo frekuensi ambang = fungsi kerja

= energi minimum untuk melepas elektron
e

= muatan elektron = 1.6 x 10-19C

Vo


= potensial penghenti

Proses kebalikan foto listrik adalah proses pembentukan sinar X yaitu proses perubahan energi kinetik
elektron yang bergerak menjadi gelombang elektromagnetik (disebut juga proses Bremmsstrahlung).
Kesimpulan:
1. Agar elektron dapat lepas dari permukaan logam maka f > fo atau λ < λo
2. Ek maksimum elektron yang terlepas tidak tergantung pada intensitas cahaya yang digunakan,
hanya tergantung pada energi atau frekuensi cahaya. Tetapi intensitas cahaya yang datang
sebanding dengan jumlah elektron yang terlepas dari logam.

Sifat Dualisme Gelombang Materi
EFEK COMPTON
Konsep foton dikembangkan oleh Compton, yang menunjukkan bahwa foton memiliki momentum (p)
yang besarnya:
p = E/c - h f/c = h/λ
Hal ini menunjukkan bahwa foton dapat berkelakuan sebagai partikel (materi), dengan massa (m):
m = p/c karena m = E/c² = hf/c² = h/c λ
Pada gejala Compton,foton (sinar X) yang menumbuk elektron atom suatu zat dihamburkan dengan
panjang gelombang lebih besar.


Selisih panjang gelombang foton yang dihamburkan:
λ' - λ = h/moc (1 - cos θ)

Gbr. Efek Compton

HIPOTESIS de BROGLIE
Louis de Broglie mengemukakan hipotesis:
"Cahaya selain memiliki sifat sebagai partikel, juga memiliki sifat sebagai gelombang".
Panjang gelombang de Broglie:
λdB = h/m v = h/p
h = konstanta Planck
m = massa partikel
v = kecepatan partikel

DUALISME CAHAYA
"Cahaya dapat bersifat sebagai gelombang dan dapat juga bersifat sebagai materi (partikel)".

Prinsip Ketidakpastian Heisenberg
Prinsip ini dikemukakan oleh Heisenberg, karena adanya sifat dualisme cahaya. "Pengukuran posisi

dan momentum partikel secara serentak, selalu menghasilkan ketidakpastian yang lebih besar dari
konstanta Planck".
∆x . ∆p = h
∆x = ketidakpastian posisi partikel
∆p = ketidakpastian momentum partikel
Contoh:
Tentukan panjang gelombang sinar elektron pada mikroskop elektron !
Jawab:

Elektron bergerak di dalam beda potensial mikroskop elektron, sehingga:
Ek = Elistrik
½ m v² = e Vo → v =

√(2 e Vo / m)

Panjang gelombang elektron (partikel) yang bergerak mengikuti rumusan de Broglie, yaitu:
λ = h/mv = h/√(2 e m Vo)
Jadi panjang gelombang elektron di dalam mikroskop elektron berbanding terbalik dengan akar
tegangan (√(Vo) yang dipakai..