Analisis Pengaruh JUB, Kurs, dan Produk Domestik Bruto terhadap Inflasi di Indonesia Tahun 1967-2010 Pendekatan Error Correction Model.

Analisis Pengaruh JUB, Kurs, dan Produk Domestik Bruto
Terhadap Inflasi di Indonesia Tahun 1967-2010
Pendekatan Error Correction Model

SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
pada Universitas Negeri Semarang

Oleh
Yuliyati Sarinastiti
NIM 7450407065

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012
i

SARI
Sarinastiti, Yuliyati. 2012. “Analisis Pengaruh JUB, Kurs, dan Produk Domestik
Bruto terhadap Inflasi di Indonesia Tahun 1967-2010 Pendekatan Error Correction

Model.” Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan. Fakultas Ekonomi. Universitas
Negeri Semarang. Pembimbing I, Amin Pujiati, S.E., M.Si. pembimbing II, Dr. Hj.
Sucihatiningsih. DWP, M.Si.
Kata kunci : Inflasi, Jumlah Uang Beredar, Kurs, Produk Domestik Bruto,
Error Correction Model.
Inflasi merupakan salah satu indikator makro ekonomi yang sulit diprediksi
dan dikendalikan keberadaanya. Perubahan dan pergerakan inflasi itu sendiri menjadi
sebuah sorotan dan acuan penting bagi para pelaku ekonomi. Pemerintah sendiri sejak
tahun 2000 telah menetapkan kebijakan Inflation Targeting Framework untuk
mengarahkan ekspektasi masyarakat terhadap inflasi yang akan terjadi. Namun target
inflasi dari kebijakan yang telah ditetapkan tersebut masih seringkali meleset dari
perkiraan. Inflasi itu sendiri sulit untuk diprediksi, walaupun pemerintah telah
menetapkan target inflasi setiap tahunnya, tetap saja target inflasi tersebut seringkali
meleset, sehingga perlu dikaji kembali faktor-faktor apa yang mempengaruhi inflasi
di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan jangka pendek
dan jangka panjang antara variabel jumlah uang beredar, kurs Rupiah terhadap Dollar
Amerika Serikat, dan Produk Domestik Bruto, terhadap Inflasi di Indonesia pada
tahun 1967-2010.
Dalam penelitian ini, digunakan data runtut waktu atau time series. Model
analisis yang digunakan adalah alat analisis ekonometrika model koreksi kesalahan

(Error Correction Model). Model ini dapat menjelaskan perilaku jangka pendek
maupun jangka panjang.
Hasil penelitian menunjukkan (1) data variabel penelitian stasioner pada level
pertama (first different) dan terkointegrasi dalam jangka panjang. (2) Variabel jumlah
uang beredar dalam jangka pendek dan jangka panjang tidak berpengaruh terhadap
inflasi. (3) variabel Kurs Rupiah terhadap Dollar AS dalam jangka pendek dan jangka
panjang berpengaruh positif terhadap inflasi di Indonesia. (4) Variabel Produk
Domestik Bruto dalam jangka pendek tidak berpengaruh terhadap inflasi di indoneisa,
namun dalam jangka panjang berpengaruh negatif terhadap inflasi di Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa variabel independen
dalam penelitian ini memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap inflasi di
Indonesia baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Bagi pemerintah dalam
mengambil keputusan dalam kebijakan yang mempengaruhi inflasi harus melihat
terlebih dahulu penyebab dari inflasi tersebut. Upaya dari pengendalian inflasi
melalui kebijakan Inflation Targeting framework juga harus dibarengi dengan aksi
riil dari Pemerintah guna mencapai target inflasi yang telah diterapkan.

viii