Pengaruh Capital Employed, Human Capital, Structural Capital, dan Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Properti, Realestat, dan Konstruksi Bangunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015.

(1)

iv ABSTRAK

Tujuan utama perusahaan yang terdaftar dalam pasar modal adalah meningkatkan nilai perusahaan secara konsisten. Perusahaan sektor properti, realestat, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di BEI pada tahun 2010-2014 telah secara konsisten dapat meningkatkan nilai perusahaan namun pada tahun 2015 menunjukkan kecenderungan menurun. Penelitian ini mencoba mengidentifikasi faktor-faktor yang dapat memengaruhi nilai perusahaan dan untuk mengetahui nilai R-squared yang mencerminkan kontribusi dari variabel-variabel independen yang digunakan dalam menjelaskan nilai perusahaan. Faktor-faktor tersebut adalah capital employed (VACA), human capital (VAHU), structural capital (STVA) dan keputusan pendanaan (DER). Capital employed (VACA), human capital (VAHU), dan structural capital (STVA) merupakan komponen-komponen pembentuk intellectual capital.

Sampel penelitian ini adalah 31 perusahaan yang terdaftar di BEI periode 2010-2015. Sampel ditentukan dengan menggunakan metode simple random sampling. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa VACA dan VAHU memiliki pengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan sedangkan STVA dan DER tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. VACA, VAHU, STVA, dan DER memiliki pengaruh secara simultan terhadap nilai perusahaan. Nilai R-squared yang mencerminkan variasi nilai perusahaaan berdasarkan empat variabel yang digunakan adalah 35,4131%. Sebagai tambahan, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa pengukuran agregat dari intellectual capital (VAICTM) berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan. Nilai R-squared berdasarkan variabel tersebut adalah sebesar 21,9844%.


(2)

ABSTRACT

The main purpose of the firms listed on the capital market is to consistently increase their own value. The firms listed in property, real estate, and building construction sector in Indonesia Stock Exchange in 2010 until 2014 have consistently increased their value. Unfortunately in 2015 their value could be seen to go down. This research tries to identify the factors impacting on firm values and to know R-squared value reflecting the contribution of the independent variables used to explain firm value. The factors mentioned are capital employed (VACA), human capital (VAHU), and structural capital (STVA), and financing decision (DER). Capital employed (VACA), human capital (VAHU), and structural capital (STVA) are the components of intellectual capital. The samples in this research are 31 firms listed in property, real estate, and building construction sector in Indonesian Stock Exchange from 2010 until 2015. The samples are selected by simple random sampling method. Regression analysis is used as the method of data analysis. The result of this research shows that VACA and VAHU have a significant positive impact on the firm value whereas STVA and DER do not have an impact on firm value. VACA, VAHU, STVA, and DER have simultaneously impact on firm value. R-squared value reflecting firm value variation based on four variables used is 35,4131%. In addition, the research also points out that the aggregate measurement of intellectual capital (VAICTM) has the significant positive impact on firm value. The value of R-squared based on this variable is 21,9844%.


(3)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

LEMBAR PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 12

1.3 Tujuan Penelitian ... 13

1.4 Manfaat Penelitian ... 14

1.5 Sistematika Penulisan ... 15

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, MODEL DAN HIPOTESIS PENELITIAN ... 18


(4)

2.1 Tinjauan Pustaka ... 18

2.1.1 Intellectual Capital ... 18

2.1.2 Capital Employed ... 25

2.1.3 Human Capital ... 27

2.1.4 Structural Capital ... 29

2.1.5 Keputusan Pendanaan ... 32

2.1.6 Nilai Perusahaan ... 34

2.2 Penelitian Terdahulu ... 35

2.3 Rerangka Pemikiran ... 45

2.3.1 Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan ... 45

2.3.2 Pengaruh Capital Employed Terhadap Nilai Perusahaan ... 46

2.3.3 Pengaruh Human Capital Terhadap Nilai Perusahaan ... 47

2.3.4 Pengaruh Structural Capital Terhadap Nilai Perusahaan ... 49

2.3.5 Pengaruh Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan ... 51

2.4 Model Penelitian ... 52

2.5 Hipotesis Penelitian ... 54

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 55

3.1 Objek Penelitian ... 55

3.2 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ... 55


(5)

xi

3.4 Operasionalisasi Variabel ... 58

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 60

3.6 Analisis Regresi ... 61

3.7 Uji Asumsi Klasik ... 63

3.8 Pengujian Hipotesis ... 66

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 70

4.1 Hasil Penelitian ... 70

4.1.1 Hasil Uji Asumsi Klasik ... 75

4.1.2 Hasil Analisis Regresi... 80

4.1.3 Pengujian Hipotesis ... 81

4.1.4 Koefisien Determinasi (R2)... 86

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ... 87

4.3 Implikasi ... 90

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 94

5.1 Simpulan ... 94

5.2 Saran ... 95


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ... 36

Tabel 3.1 Kerangka Sampel ... 56

Tabel 3.2 Daftar Emiten yang Menjadi Sampel Penelitian ... 57

Tabel 3.3 Operasionalisasi Variabel ... 59

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Penelitian ... 70

Tabel 4.2 Hasil Uji Multikolinearitas ... 76

Tabel 4.3 Hasil Uji Autokorelasi ... 77

Tabel 4.4 Hasil Uji Heterokedastisitas ... 78

Tabel 4.5 Hasil Uji Normalitas ... 79

Tabel 4.6 Hasil Analisis Regresi Model Pertama ... 80

Tabel 4.7Hasil Analisis Regresi Model Kedua ... 81


(7)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Rata-Rata Harga Saham Sektor Properti, Realestat, dan Konstruksi Bangunan Periode 2010-2015 ... 4 Gambar 2.1 Skema Skandia Navigator ... 23 Gambar 2.2 Model Penelitian ... 53


(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan merupakan indikator kegiatan ekonomi secara umum karena meningkatnya aktivitas ekonomi di sektor tersebut dapat dijadikan petunjuk mulai membaiknya atau bangkitnya kegiatan ekonomi (Efni, Hadiwidjojo, Salim, dan Rahayu, 2012). Perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan memiliki kesempatan yang besar untuk terus berkembang karena menyediakan pemenuhan salah satu kebutuhan primer manusia yaitu papan sehingga menjadi menarik bagi para investor untuk menanamkan dana pada perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan. Perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan seperti juga perusahaan lainnya membutuhkan dana yang memadai agar dapat memertahankan kelangsungan usaha dan untuk menarik investor dalam skala besar untuk menanamkan dana yang dimiliki pada perusahaan, perusahaan dapat memanfaatkan pasar modal. Pasar modal adalah tempat pertemuan antara penawaran dengan permintaan surat berharga (Sunariyah 2004: 5).

Pasar modal memiliki peran yang besar bagi perekonomian suatu negara karena menyediakan fasilitas atau wahana yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka pihak yang memiliki kelebihan


(9)

2 dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return) sedangkan pihak issuer (perusahaan) dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan (Darmadji dan Fakhruddin, 2001:2). Di Indonesia pasar modal memiliki peran yang sangat penting bagi perekonomian negara. Pasar modal telah menjadi salah satu sumber kemajuan ekonomi sebab pasar modal dapat menjadi sumber dana alternatif bagi perusahaan. Perusahaan merupakan agen produksi yang secara nasional dapat menunjang peningkatan produk domestik bruto atau mendorong kemajuan ekonomi suatu negara (Fidhayatin dan Dewi, 2012). Badan Pusat Statistik menyajikan data mengenai kontribusi realestat dan konstruksi terhadap distribusi produk domesik bruto Indonesia sebebesar 12,02% pada tahum 2010, 11,88% pada tahun 2011, 12,11% pada tahun 2012, 12,26% pada tahun 2013, 12,65% pada 2014, dan 13,2% pada tahun 2015.

Salah satu bentuk surat berharga yang diperjualbelikan dalam pasar modal sebagai sarana bagi perusahaan untuk mendapatkan dana dari publik adalah saham (Sunariyah, 2004: 6). Perusahaan pada umumnya menjual saham perusahaan kepada masyarakat atau sering dikenal dengan go public (Sunariyah, 2004:32). Tujuan utama perusahaan yang telah go public adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui nilai perusahaan (Meythi, 2013). Pernyataan tersebut sesuai pula dengan pernyataan Yuliani, Isnuhardi, dan Bakar (2013) bahwa tujuan perusahaan dalam jangka panjang adalah mengoptimalkan nilai perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan menggambarkan semakin sejahtera pula pemiliknya. Menurut Efni, et al. (2012), tujuan utama perusahaan


(10)

adalah memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang dapat dicapai melalui peningkatan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan adalah nilai jual suatu perusahaaan di pasar modal (Fidhayatin dan Dewi, 2012). Nilai perusahaan sangat penting karena mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi investor terhadap perusahaan (Meythi, 2013). Nilai perusahaan merupakan bentuk memaksimalkan tujuan perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemegang saham. Kemakmuran pemegang saham meningkat apabila harga saham yang dimiliki meningkat (Fidhayatin dan Dewi, 2012). Nilai perusahaan diamati melalui kemakmuran pemegang saham yang dapat diukur melalui harga saham perusahaan di pasar modal (Hasnawati, 2005). Nilai perusahaan merupakan salah satu tolak ukur bagi para investor terhadap perusahaan, yang kemudian dikaitkan dengan harga saham (Meythi, 2013 ; Fidhayatin dan Dewi, 2012). Nilai perusahaan sering dikaitkan dengan harga saham, yaitu tingginya harga saham akan membuat nilai perusahaan perusahaan juga tinggi. Nilai perusahaan yang tinggi mengindikasikan kemakmuran pemegang saham juga tinggi, hal ini merupakan keinginan para pemilik perusahaan (Meythi, 2013).

Harga saham biasa yang terjadi di pasar atau harga pasar saham akan sangat berarti bagi perusahaan karena harga tersebut akan menentukan besarnya nilai perusahaan (Tandelilin, 2001:19). Harga saham merupakan fair price yang dapat dijadikan sebagai proksi nilai perusahaan karena harga saham di pasar modal terbentuk berdasarkan kesepakatan antara permintaan dan penawaran investor (Hasnawati, 2005).


(11)

4 Berikut ini nilai rata-rata harga saham sektor properti, realestat, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2010-2015:

Gambar 1.1

Rata-Rata Harga Saham Sektor Properti, Realestat, dan Konstruksi Bangunan Periode 2010-2015

Sumber: IDX Fact Book 2011-2015 dan IDX Statistic 2015 yang diolah Pada gambar 1.1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata harga saham sektor properti, realestat, dan konstruksi bangunan yang terdatar di BEI periode 2010-2015 menunjukkan kecenderungan terus meningkat dari tahun ke tahun hingga tahun 2014 namun menunjukkan kecenderungan menurun pada tahun 2015. Harga saham yang terus meningkat menunjukkan bahwa perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan pada tahun 2010-2014 telah berhasil semakin meningkatkan nilai perusahaan yang merupakan tujuan utama perusahaan dalam

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800

2010 2011 2012 2013 2014 2015

RATA-RATA HARGA SAHAM

RATA-RATA HARGA SAHAM


(12)

jangka panjang. Harga saham yang terus meningkat mengindikasikan bahwa saham perusahaan diminati oleh investor, artinya investor memandang perusahaan sebagai perusahaan yang bernilai tinggi.

Perusahaan seharusnya dapat memertahankan persepsi investor mengenai perusahaan sebagai perusahaan yang bernilai tinggi sehingga harga saham dapat terus meningkat dari tahun ke tahun. Keadaan ini tidak terjadi pada perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan kerena pada tahun 2015 harga saham cenderung menurun. Harga saham yang menurun mengindikasikan bahwa investor menilai perusahaan telah kurang baik dalam mengelola sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan sehingga mengurangi ketertarikan investor untuk menanamkan dana di perusahaan. Adanya fakta bahwa nilai perusahaan sektor properti, realestat, dan konstruksi bangunan terus mengalami pergerakan naik namun menurun di tahun 2015 maka faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan nilai perusahaan perlu diidentifikasi. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga saham merupakan salah satu hal yang penting sebagai dasar evaluasi untuk menjaga nilai perusahaan tetap optimal (Chayati dan Kurniasih, 2015).

Berbagai penelitian terdahulu telah mencoba untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi nilai perusahaan. Salah satu area yang paling menarik perhatian akademisi maupun praktisi adalah terkait dengan kegunaan intellectual capital sebagai salah satu alat untuk menentukan nilai perusahaan (Edvinsson dan Malone, 1997 dalam Ulum, 2008 dalam Solikhah dan Roman, 2010). Intellectual capital dianggap sebagai nilai tersembunyi yang tidak terdapat


(13)

6 dalam laporan keuangan perusahaan dan dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif perusahaan (Maditinos, Chatzoudes, Tsairidis, dan Theriou, 2011). Sumber utama nilai ekonomi diyakini bukan lagi berasal dari produksi barang dan material tetapi dari penciptaan intellectual capital (Chen, Cheng, dan Hwang, 2005). Perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan dapat dikategorikan sebagai perusahaan dengan intensitas intellectual capital tinggi yang berarti merupakan perusahaan padat pengetahuan (Whiting dan Woodcock, 2011).

Pada saat ini perusahaan harus dapat lebih berfokus pada penciptaan nilai tambah yang dihasilkan oleh sumber daya yang dimiliki dan mengelola bisnis berbasis pengetahuan (knowledge-based business) (Dewi dan Isynuwardhana, 2014). Kesuksesan bisnis saat ini tidak lagi diukur dengan peningkatan jumlah produksi yang diiringi dengan pengurangan biaya tetapi bergantung pada efisiensi dan kemampuan dalam menggunakan pengetahuan yang dimiliki. Aktivitas dominan perusahaan bukan lagi memproduksi barang dan jasa tetapi proses produksi pengetahuan yang kemudian diolah menjadi barang dan jasa. Proses penciptaan nilai tambah bergantung pada kualitas sumber daya manusia yang mengolah pengetahuan menjadi barang atau jasa (Pulic, 2008).

Intellectual capital adalah pengetahuan yang telah digunakan untuk menciptakan nilai tambah yang dibutuhkan oleh perusahaan dan pasar (Pulic, 2008). Nilai perusahaan dicapai melalui efisiensi penggunaan modal fisik dan intellectual capital (Pulic 2001 dalam Muhammad dan Ismail, 2009). Modal fisik dapat diukur dengan mudah melalui seluruh dana yang diinvestasikan dalam


(14)

perusahaan yaitu ekuitas (Pulic, 1998). Intellectual capital merupakan aset tidak berwujud yang tidak seluruhnya diungkapkan dalam laporan keuangan sehingga intellectual capital tidak dapat diukur dengan mudah. Intellectual capital di Indonesia secara tersirat diatur dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 19 mengenai aset tak berwujud yang menyatakan bahwa aset tak berwujud hanya diakui dalam laporan keuangan jika besar kemungkinan perusahaan akan menerima manfaat dari kepemilikan aset tersebut di masa yang akan datang dan nilai aset tersebut dapat diukur secara andal sehingga intellectual capital tidak dapat dilaporkan oleh perusahaan dalam laporan keuangan (Ulum, Ghozali, dan Purwanto, 2014). Demikian pula dengan perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di BEI yang tidak dapat melaporkan nilai intellectual capital secara eksplisit dalam laporan keuangan.

Meskipun tidak dicantumkan seluruhnya dalam laporan keuangan dan tidak dapat diukur dengan mudah namun pengelolaan intellectual capital yang efisien dipercaya dapat membantu perusahaan mencapai kesuksesan bisnis yaitu menciptakan kemakmuran para pemangku kepentingan yang tercermin dalam nilai perusahaan. Ketiadaan intellectual capital dalam laporan keuangan dan pentingnya intellectual capital dalam menciptakan nilai perusahaan mendorong beberapa ahli mengajukan model pengukuran intellectual capital (Sawarjuwono dan Kadir, 2003). Model pengukuran intellectual capital yang sangat populer di berbagai negara adalah model VAIC ™ yang diajukan oleh Ante Pulic (Ulum, et al., 2014). Pulic (2003) dalam Ulum, et al. (2014) menjelaskan bahwa sumber daya utama dalam menciptakan nilai tambah bagi perusahaan adalah capital


(15)

8 employed dan intellectual capital yang terdiri dari human capital dan structural capital. Komponen utama dari VAIC(TM) dapat dilihat dari sumber daya

perusahaan yaitu capital employed, human capital, dan structural capital. VAIC(TM) merupakan pengukuran agregat dari kemampuan intelektual perusahaan namun apabila investor memberikan nilai yang berbeda bagi masing-masing komponen VAIC(TM) maka model yang menggunakan masing-masing komponen secara terpisah memiliki daya penjelas yang lebih besar daripada model yang menggunakan pengukuran VAICTM secara agregat (Chen, et al., 2005).

Selain intellectual capital dan komponen-kompnennya yaitu capital employed, human capital, dan structural capital, optimalisasi nilai perusahaan juga dapat dicapai melalui fungsi manajemen keuangan di mana satu keputusan keuangan yang diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan berdampak pada nilai perusahaan (Rahmadhana dan Yendrawati, 2012). Perubahan nilai perusahaan dapat pula terjadi sebagai akibat dari berbagai keputusan yang dilakukan oleh perusahaan, salah satunya keputusan pendanaan. Keputusan pendanaan berkaitan dengan keputusan perusahaan dalam mencari dana untuk membiayai investasi dan menentukan komposisi sumber pendanaan (Efni, et al., 2012). Keputusan pendanaan merupakan keputusan penting yang harus diambil oleh perusahaan karena seluruh aktivitas perusahaan tentu membutuhkan dana agar dapat terus berjalan. Para manajer harus dapat membuat keputusan tentang bentuk dan komposisi dana yang terbaik yang akan digunakan oleh perusahaan untuk dapat mengoptimalkan nilai perusahaan (Pamungkas dan Puspaningsih, 2013).


(16)

Perusahaan dapat memperoleh dana dari berbagai sumber yang dapat dikelompokkan menjadi sumber dana internal dan sumber dana eksternal. Sumber dana internal berasal dari dalam perusahaan sendiri berupa laba ditahan. Aktivitas bisnis perusahaan menghasilkan sejumlah laba yang kemudian dapat dibagikan kepada para investor berupa dividen atau disimpan kembali oleh perusahaan dalam bentuk laba ditahan untuk melakukan berbagai aktivitas yang dapat menambah nilai perusahaan. Sumber dana eksternal berasal dari pihak-pihak yang berada di luar perusahaan yaitu pihak yang memberikan pinjaman dana kepada perusahaan dengan imbalan tertentu yang dikenal dengan sebutan debitur atau pihak yang menanamkan dana dalam perusahaan dan sekaligus bertindak sebagai pemilik perusahaan yang dikenal dengan sebutan pemegang saham (investor) dalam konteks perseroan terbatas. Dana yang didapatkan dari debitor tercermin dalam hutang perusahaan. Dana yang didapatkan dari internal berupa laba ditahan dan dana yang didapatkan dari investor tercermin dalam nilai ekuitas perusahaan. (Rahmadhana dan Yendrawati, 2012; Efni, et al., 2012, Darmadji dan Fakhruddin, 2001:40).

Setiap keputusan yang diambil oleh perusahaan termasuk keputusan pendanaan akan berdampak pada risiko yang dihadapi perusahaan sehingga memengaruhi nilai perusahaan (Efni, et al., 2012). Masalah yang harus dijawab dalam keputusan pendanaan yang dihubungkan dengan sumber dana adalah apakah sumber eksternal atau internal, besarnya hutang dan modal sendiri, dan bagaimana tipe hutang dan modal yang akan digunakan (Wijaya, Bandi, dan Wibawa, 2010). Perusahaan yang memutuskan untuk melakukan pendanaan lebih


(17)

10 banyak bersumber dari hutang akan memiliki risiko bisnis yang lebih besar sehingga tidak menarik bagi investor yang termasuk risk averse atau cenderung menghindari risiko. Di sisi lain, semakin besar risiko maka akan semakin besar tingkat pengembalian yang diterima oleh para pemegang saham. Semakin besar hutang yang didapatkan perusahaan maka perusahaan dapat melakukan semakin banyak tindakan yang dapat meningkatkan nilai perusahaan, misalnya ekspansi. Keputusan pendanaan berkaitan dengan trade off yang dihadapi manajer dalam mengambil keputusan. Semakin besar hutang maka akan semakin besar risiko perusahaan bangkrut karena semakin banyak bunga yang harus dibayarkan. Kemungkinan perusahaan tidak dapat membayar bunga beserta pokok pinjaman semakin besar sehingga dapat menurunkan nilai perusahaan. Trade off juga terjadi antara keputusan untuk menghemat pajak dan risiko kebangkrutan sehingga keputusan pendanaan akan berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Efni, et al., 2012).

Berbagai penelitian terdahulu telah dilakukan untuk membuktikan pengaruh intellectual capital beserta masing-masing komponennya yaitu capital employed, human capital, structural capital, dan keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan. Intellectual capital (Chen, et al., 2005; Nimtrakoon, 2015; Nuryaman (2015); Britto, et al (2014)), capital employed (Nimtrakoon, 2015; Chen, et al., 2005; Nuryaman (2015); Britto, Monetti, dan Lima Jr, 2014), human capital (Nimtrakoon, 2015; Chen et al., 2005), structural capital (Nimtrakoon, 2015; Nuryaman (2015); Britto et al., 2014), dan keputusan pendanaan (Rahmadhana dan Yendrawati, 2012; Wijaya, et al., 2010) memiliki pengaruh


(18)

terhadap nilai perusahaan. Meskipun demikian, ternyata masih terdapat beberapa penelitian yang membuktikan bahwa faktor-faktor tersebut tidak memengaruhi nilai perusahaan. Hasil penetilian Maditinos, et al. (2011), Dewi dan Isynuwardhana (2014), Suhendah (2012) membuktikan bahwa intellectual capital tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Dewi dan Isynuwardhana (2014), Maditinos, et al. (2011), dan Suhendah (2012) menunjukkan bahwa capital employed tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Maditinos, et al. (2011), Dewi dan Isynuwardhana (2014), Suhendah (2012), Nuryaman (2015), dan Britto, et al. (2014) menunjukkan hasil bahwa human capital tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Dewi dan Isynuwardhana (2014), Maditinos, et al. (2011), Chen, et al. (2005), dan Suhendah (2012) menunjukkan bahwa structural capital tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian Efni, et al. (2012), Yuliani, et al. (2013) serta Pamungkas dan Puspaningsih (2013) menunjukkan bahwa keputusan pendanaan tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.

Kontradiksi hasil penelitian terdahulu mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan mendorong peneliti untuk membuat sebuah penelitian dengan judul:

Pengaruh Capital Employed, Human Capital, Structural Capital, dan Keputusan Pendanaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Properti, Realestat, dan Konstruksi Bangunan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015”


(19)

12

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan dalam bagian sebelumnya maka dapat diidentifikasi beberapa hal yang merupakan permasalahan. Tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah meningkatkan kemakmuran para pemangku kepentingan khususnya pemegang saham yang tercermin dalam nilai perusahaan. Faktor-faktor yang dapat menentukan nilai perusahaan adalah pengelolaan intellectual capital yang terdiri dari capital employed, human capital, dan structural capital serta keputusan pendanaan. Penelitian-penelitian yang menguji hubungan capital employed, human capital, structural capital dan keputusan pendanaan dengan nilai perusahaan menunjukkan hasil yang tidak konsisten, demikian pula dengan penelitian-penelitian yang menguji pengaruh intellectual capital terhadap nilai perusahaan. Penelitian ini mendeteksi pengaruh masing-masing komponen pembentuk intellectual capital dan keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan serta intellectual capital secara agregat sebagai penjumlahan dari masing-masing komponen pembentuk intellectual capital terhadap nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian tersebut maka rumusan masalah yang menjadi dasar dalam penelitian ini adalah:

1) Apakah capital employed, human capital, structural capital, dan keputusan pendanaan secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan?


(20)

2) Seberapa besarkah kontribusi capital employed, human capital, structural capital, dan keputusan pendanaan dalam menjelaskan nilai perusahaaan pada perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan?

3) Apakah intellectual capital berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan?

4) Seberapa besarkah kontribusi intellectual capital dalam menjelaskan nilai perusahaan pada perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan identifikasi dan perumusan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1) Untuk mengetahui apakah capital employed, human capital, structural capital, dan keputusan pendanaan secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan.

2) Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi capital employed, human capital, structural capital,dan keputusan pendanaan dalam menjelaskan nilai perusahaan pada perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan.

3) Untuk mengetahui apakah intellectual capital berpengaruh terhadap nilai perusahaan.


(21)

14 4) Untuk mengetahui seberapa besar kontribusi intellectual capital dalam menjelaskan nilai perusahaan pada perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini memiliki dua manfaat yaitu manfaat teoretis dan manfaat praktis.

Manfaat teoretis dari penelitian ini adalah:

1) Memberikan bukti empiris dan mengonfirmasi hasil penelitian terdahulu mengenai pengaruh intellectual capital, capital employed, human capital, structural capital, dan keputusan pendanaan terhadap nilai perusahaan. 2) Menambah literatur mengenai intellectual capital, capital employed,

human capital, structural capital, keputusan pendanaan, dan nilai perusahaan yang dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya sebagai bahan referensi.

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah:

1) Bagi perusahan properti, realestat, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di BEI

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi perusahaan-perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan yang terdaftar di BEI agar dapat lebih memahami faktor-faktor yang memengaruhi nilai perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perusahaan properti,


(22)

realestat, dan konstruksi bangunan agar dapat menentukan fokus dalam pengelolaan faktor-faktor yang memengaruhi nilai perusahaan sehingga dapat memenuhi tujuan utama perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan.

2) Bagi investor dan calon investor

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi investor dan calon investor agar dapat lebih memahami faktor-faktor yang memengaruhi nilai perusahaan pada perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan sebagai bahan pertimbangan dalam rangka mengambil keputusan investasi.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan disajikan dengan tujuan agar memudahkan pemahaman dan memmberikan gambaran menyeluruh mengenai penulisan penelitian. Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan berisi latar belakang penelitian yang merupakan dasar dilakukannya penelitian, identifikasi dan rumusan masalah yaitu permasalahan yang harus dijawab dalam penelitian, tujuan penelitian yaitu hal-hal yang ingin dicapai melalui proses penelitian, manfaat penelitian yaitu kegunaan penelitian baik secara teoretis maupun praktis, serta sistematika penulisan yang menyajikan ringkasan dari setiap bab.


(23)

16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, RERANGKA PENELITIAN, MODEL

PENELITIAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN

Tinjauan pustaka merupakan penjelasan konsep dan hasil penelitian terdahulu mengenai variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini. Rerangka pemikiran memberikan gambaran mengenai hubungan masing-masing variabel independen dengan variabel dependen. Model penelitian merupakan skema yang menggambarkan hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Hipotesis penelitian merupakan dugaan sementara mengenai hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen yang akan diuji dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian menjelaskan mengenai populasi penelitian, objek penelitian, teknik pengambilan sampel, sampel penelitian, definisi operasional dari variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini, metode pengumpulan data, dan metode analisis data.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dan pembahasan menguraikan hasil analisis data, pembahasan lebih lanjut mengenai hasil analisis data yang telah diperoleh, dan implikasi hasil penelitian.


(24)

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan dan saran menyajikan hal-hal yang telah diperoleh dari penelitian secara ringkas dan saran-saran bagi pengembangan penelitian selanjutnya.


(25)

94

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan beberapa hal berikut ini:

1. Capital employed dan human capital secara parsial berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan sedangkan structural capital dan keputusan pendanaan secara parsial tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan. Penelitian ini membuktikan hipotesis dari uji simultan yang menyatakan bahwa sekurang-kurangnya terdapat satu variabel independen dalam model pertama yang berpengaruh terhadap nilai perusahaaan. Variabel independen dalam model pertama yang berpengaruh terhadap nilai perusahaan adalah capital employed dan human capital.

2. Kontribusi capital employed, human capital, structural capital, dan keputusan pendanaan dalam menjelaskan nilai perusahaan pada perusahaaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan adalah sebesar 35,4131%.

3. Intellectual capital berpengaruh signifikan positif terhadap nilai perusahaan pada perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan.


(26)

4. Kontribusi intellectual capital dalam menjelaskan nilai perusahaan pada perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan adalah sebesar 21,9844%.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan kepada peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan indikator pengukuran intellectual capital lain misalnya Extended VAICTM untuk mendapatkan gambaran yang lebih memadai mengenai intellectual capital dan masing-masing komponennya yang dimiliki oleh perusahaan.

2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel penelitian yang dapat menjelaskan variasi nilai perusahaan misalnya keputusan investasi serta aktivitas penelitian dan pengembangan.

3. Peneliti selanjutnya dapat memperluas sektor yang diteliti misalnya sektor jasa.

4. Peneliti selanjutnya disarankan memperpanjang periode pengamatan misalnya menjadi sepuluh tahun agar bisa mendapatkan hasil yang lebih mencerminkan kondisi yang ada.


(27)

96

DAFTAR PUSTAKA

Basuki & Kusumawardhani, T. 2012. Intellectual Capital, Financial Profitability, and Productivity: An Exploratory Study of The Indonesian Pharmaceutical Industry. Asian Journal of Business and Accounting, 5(2): 41-68.

Bontis, N. 2001. Assessing Knowledge Assets: A Review of The Models Used To Measures Intellectual Capital. International Journal of Management Reviews, 3 (1): 41-60.

Britto, D.P, Monetti, E., & Lima Jr., J. R. 2014. Intellectual Capital in Tangible Intensive Firms: The Case of Brazilian Real Estate Companies. Journal of Intellectual Capital, 15 (2): 333-348.

Cecilia, Rambe, S., & Torong, M.Z.B. 2015. Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perkebunan yang Go Public di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Simposium Nasional Akuntansi XVIII.

Chayati, N & Kurniasih, L. 2015. Pengaruh Inkremental Informasi Akuntansi Dan Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XVIII Medan.

Chen, M.C., Cheng, S.J., & Hwang, Y. 2005. An Empirical Investigation of The

Relationship Between Intellectual Capital and Firm’s Market Value and Financial Performance. Journal of Intellectual Capital, 6 ( 2): 159-176.

Cooper, D.R. & Schindler, P.S. 2008. Business Research Methods, International Edition. New York: McGraw-Hill.

Darmadji, T. & H.M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.


(28)

Dewi, N.A.C. & Isynuwardhana, D. 2014. Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 18 (2): 233-248.

Efni, Y., Hadiwidjojo, D., Salim, U., & Rahayu, M. 2012. Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen: Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Sektor Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Aplikasi Manajemen, 1 (10):128-141.

Fariana, R. 2014. Pengaruh Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human Capital (VAHU) dan Structural Capital Value Added (STVA) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Jasa Keuangan yang Go Public di Indonesia. Majalah Ekonomi. 8 (2): 178- 207.

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I & Ratmono, D. 2013. Analisis Multivariat dan Ekonometrika: Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Eviews 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasnawati, S. 2005. Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. JAAI. 9 (2):117-126.

Kurniawati, S. I. & Rizki, A. 2015. Pengaruh Luas Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Terhadap Return dan Harga Saham. Simposium Nasional Akuntansi XVIII.

Maditinos, D., Chatzoudes, D., Tsairidis C., & Theriou, G. 2011. The Impact of

Intellectual Capital on Firm’s Market Value and Financial Performance. Journal of Intellectual Capital, 12 (1): 132-151.

Marr, B., Gray, D., & Neely, A. 2003. Why Do Firms Measure Their Intellectual Capital?. Journal of Intellectual Capital, 4 (4): 441-464.


(29)

98

Maryani, N. 2011. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Market Value Perusahaan. Portofolio, 8 (2): 52-67.

Meythi. 2013. Rasio Keuangan Terbaik untuk Memprediksi Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 17 (2): 200-2010.

Muhammad, N. M. N. & Ismail. M.K.A. 2009. Intellectual Capital Efficiency and

Firm’s Performance: Study on Malaysian Financial Sectors. International Journal of Economics and Finance, 1 (2): 206-212.

Nimtrakoon, S. 2015. The Relationship Between Intellectual Capital, Firms’ Market Value and Financial Performance: Empirical Evidence From The ASEAN. Journal of Intellectual Capital, 16 (3): 587-618.

Nuryaman. 2015. The Influence of Intellectual Capital on The Firm’s Value with The Financial Performance as Intervening Variable. Procedia – Social and Behavioral Sciences 211 (2015): 292-298.

Pamungkas, H.S. & Puspaningsih, A. 2013. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. JAAI, 17 (2): 155-164.

Pulic, A. 1998. Measuring The Performance of Intellectual Potential in Konowledge Economy. 2nd McMaster World Congress on Measuring and Managing Intellectual Capital by the Austrian Team for Intellectual Potential.

Pulic, A & Kolakovic, M. 2005. Value Creation Efficiency in The New Economy. Global Business and Economics Review.

Pulic, A. 2008. The Principles of Intellectual Capital Efficiency – A Brief Description. Croatian Intellectual Capital Center.


(30)

Putra, I. G. C. 2012. Pengaruh Modal Intelektual Pada Nilai Perusahaan Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika, (2) 1.

Rahmadhana, I & Yendrawati, R. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi, Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 3 (1): 25-36.

Sawarjuwono, T & Kadir, A.P. 2003. Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(1): 35-57.

Solikhah, B dan Rohman, A. 2010. Implikasi Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, dan Market Value; Studi Empiris Dengan Pendekatan Simplistic Specification. Simposium Nasional Akuntansi XIII.

Sudibya, D. C. N. A. & Restuti, M.M.D. 2014. Pengaruh Modal Intelektual terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Benefit Jurnal Manajemen dan Bisnis, 18 (1): 14-29.

Sugiarto, M. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Hutang Sebagai Intervening. Jurnal Akuntansi Kontemporer, (3) 1: 1-25.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suhendah, R. 2012. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas, Produktivitas, dan Penilaian Pasar pada Perusahaan yang Go Public di Indonesia pada Tahun 2005-2007. Simposium Nasional Akuntansi XV.

Sujawerni, V. W. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.


(31)

100

Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal Edisi Keempat. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YPKN.

Ulum, I, Ghozali, I., & Purwanto, A. 2014. Intellectual Capital Performance of Indonesian Banking Sector: A Modified VAIC (M-VAIC) Perspective. Asian Journal of Finance & Accounting, 6 (2): 103-123.

Verawaty, C. I. M. & Kurniawati, I. 2015. Analisis Pengembangan Corporate Value berdasarkan Keputusan Investasi dan Pendanaan, Struktur Kepemilikan Serta Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XVIII.

Wijaya, L. R. P., Bandi, Wibawa, A. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII.

Whiting, R. H. & Woodcock, J. 2011. Firm Characteristics and Intellectual Capital Disclosure by Australian Companies. Journal of Human Resource Costing & Accounting, 15 (2): 102-126.

Yuliani, Isnurhadi, & Bakar, S.W. 2013. Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan dengan Risiko Bisnis Sebagai Variabel Mediasi. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 17 (3): 362-375.


(1)

4. Kontribusi intellectual capital dalam menjelaskan nilai perusahaan pada perusahaan properti, realestat, dan konstruksi bangunan adalah sebesar 21,9844%.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan kepada peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut: 1. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan indikator pengukuran intellectual capital lain misalnya Extended VAICTM untuk mendapatkan gambaran yang lebih memadai mengenai intellectual capital dan masing-masing komponennya yang dimiliki oleh perusahaan.

2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel penelitian yang dapat menjelaskan variasi nilai perusahaan misalnya keputusan investasi serta aktivitas penelitian dan pengembangan.

3. Peneliti selanjutnya dapat memperluas sektor yang diteliti misalnya sektor jasa.

4. Peneliti selanjutnya disarankan memperpanjang periode pengamatan misalnya menjadi sepuluh tahun agar bisa mendapatkan hasil yang lebih mencerminkan kondisi yang ada.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Basuki & Kusumawardhani, T. 2012. Intellectual Capital, Financial Profitability, and Productivity: An Exploratory Study of The Indonesian Pharmaceutical Industry. Asian Journal of Business and Accounting, 5(2): 41-68.

Bontis, N. 2001. Assessing Knowledge Assets: A Review of The Models Used To Measures Intellectual Capital. International Journal of Management Reviews, 3 (1): 41-60.

Britto, D.P, Monetti, E., & Lima Jr., J. R. 2014. Intellectual Capital in Tangible Intensive Firms: The Case of Brazilian Real Estate Companies. Journal of Intellectual Capital, 15 (2): 333-348.

Cecilia, Rambe, S., & Torong, M.Z.B. 2015. Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perkebunan yang Go Public di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Simposium Nasional Akuntansi XVIII.

Chayati, N & Kurniasih, L. 2015. Pengaruh Inkremental Informasi Akuntansi Dan Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XVIII Medan.

Chen, M.C., Cheng, S.J., & Hwang, Y. 2005. An Empirical Investigation of The

Relationship Between Intellectual Capital and Firm’s Market Value and Financial Performance. Journal of Intellectual Capital, 6 ( 2): 159-176.

Cooper, D.R. & Schindler, P.S. 2008. Business Research Methods, International Edition. New York: McGraw-Hill.

Darmadji, T. & H.M. Fakhruddin. 2001. Pasar Modal di Indonesia: Pendekatan Tanya Jawab. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.


(3)

Dewi, N.A.C. & Isynuwardhana, D. 2014. Intellectual Capital Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 18 (2): 233-248.

Efni, Y., Hadiwidjojo, D., Salim, U., & Rahayu, M. 2012. Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen: Pengaruhnya terhadap Nilai Perusahaan (Studi pada Sektor Properti dan Real Estate di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Aplikasi Manajemen, 1 (10):128-141.

Fariana, R. 2014. Pengaruh Value Added Capital Employed (VACA), Value Added Human Capital (VAHU) dan Structural Capital Value Added (STVA) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Jasa Keuangan yang Go Public di Indonesia. Majalah Ekonomi. 8 (2): 178- 207.

Ghozali, I. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, I & Ratmono, D. 2013. Analisis Multivariat dan Ekonometrika: Teori, Konsep, dan Aplikasi dengan Eviews 8. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Hasnawati, S. 2005. Dampak Set Peluang Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Publik di Bursa Efek Jakarta. JAAI. 9 (2):117-126.

Kurniawati, S. I. & Rizki, A. 2015. Pengaruh Luas Pengungkapan Sukarela dalam Laporan Tahunan Terhadap Return dan Harga Saham. Simposium Nasional Akuntansi XVIII.

Maditinos, D., Chatzoudes, D., Tsairidis C., & Theriou, G. 2011. The Impact of

Intellectual Capital on Firm’s Market Value and Financial Performance. Journal of Intellectual Capital, 12 (1): 132-151.

Marr, B., Gray, D., & Neely, A. 2003. Why Do Firms Measure Their Intellectual Capital?. Journal of Intellectual Capital, 4 (4): 441-464.


(4)

Maryani, N. 2011. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Market Value Perusahaan. Portofolio, 8 (2): 52-67.

Meythi. 2013. Rasio Keuangan Terbaik untuk Memprediksi Nilai Perusahaan. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 17 (2): 200-2010.

Muhammad, N. M. N. & Ismail. M.K.A. 2009. Intellectual Capital Efficiency and

Firm’s Performance: Study on Malaysian Financial Sectors. International Journal of Economics and Finance, 1 (2): 206-212.

Nimtrakoon, S. 2015. The Relationship Between Intellectual Capital, Firms’ Market Value and Financial Performance: Empirical Evidence From The ASEAN. Journal of Intellectual Capital, 16 (3): 587-618.

Nuryaman. 2015. The Influence of Intellectual Capital on The Firm’s Value with The Financial Performance as Intervening Variable. Procedia – Social and Behavioral Sciences 211 (2015): 292-298.

Pamungkas, H.S. & Puspaningsih, A. 2013. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, Kebijakan Dividen dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan. JAAI, 17 (2): 155-164.

Pulic, A. 1998. Measuring The Performance of Intellectual Potential in Konowledge Economy. 2nd McMaster World Congress on Measuring and Managing Intellectual Capital by the Austrian Team for Intellectual Potential.

Pulic, A & Kolakovic, M. 2005. Value Creation Efficiency in The New Economy. Global Business and Economics Review.

Pulic, A. 2008. The Principles of Intellectual Capital Efficiency – A Brief Description. Croatian Intellectual Capital Center.


(5)

Putra, I. G. C. 2012. Pengaruh Modal Intelektual Pada Nilai Perusahaan Perbankan yang Go Public di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan Humanika, (2) 1.

Rahmadhana, I & Yendrawati, R. 2012. Pengaruh Keputusan Investasi, Pendanaan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Efektif Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 3 (1): 25-36.

Sawarjuwono, T & Kadir, A.P. 2003. Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran dan Pelaporan (Sebuah Library Research). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5(1): 35-57.

Solikhah, B dan Rohman, A. 2010. Implikasi Intellectual Capital Terhadap Financial Performance, Growth, dan Market Value; Studi Empiris Dengan Pendekatan Simplistic Specification. Simposium Nasional Akuntansi XIII.

Sudibya, D. C. N. A. & Restuti, M.M.D. 2014. Pengaruh Modal Intelektual terhadap Nilai Perusahaan dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening. Benefit Jurnal Manajemen dan Bisnis, 18 (1): 14-29.

Sugiarto, M. 2011. Pengaruh Struktur Kepemilikan dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Hutang Sebagai Intervening. Jurnal Akuntansi Kontemporer, (3) 1: 1-25.

Sugiyono. 2007. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Suhendah, R. 2012. Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Profitabilitas, Produktivitas, dan Penilaian Pasar pada Perusahaan yang Go Public di Indonesia pada Tahun 2005-2007. Simposium Nasional Akuntansi XV.

Sujawerni, V. W. 2015. Metodologi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.


(6)

Sunariyah. 2004. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal Edisi Keempat. Yogyakarta: Unit Penerbit dan Percetakan Akademi Manajemen Perusahaan YPKN.

Ulum, I, Ghozali, I., & Purwanto, A. 2014. Intellectual Capital Performance of Indonesian Banking Sector: A Modified VAIC (M-VAIC) Perspective. Asian Journal of Finance & Accounting, 6 (2): 103-123.

Verawaty, C. I. M. & Kurniawati, I. 2015. Analisis Pengembangan Corporate Value berdasarkan Keputusan Investasi dan Pendanaan, Struktur Kepemilikan Serta Kebijakan Dividen pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi XVIII.

Wijaya, L. R. P., Bandi, Wibawa, A. 2010. Pengaruh Keputusan Investasi, Keputusan Pendanaan, dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XIII.

Whiting, R. H. & Woodcock, J. 2011. Firm Characteristics and Intellectual Capital Disclosure by Australian Companies. Journal of Human Resource Costing & Accounting, 15 (2): 102-126.

Yuliani, Isnurhadi, & Bakar, S.W. 2013. Keputusan Investasi, Pendanaan, dan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan dengan Risiko Bisnis Sebagai Variabel Mediasi. Jurnal Keuangan dan Perbankan, 17 (3): 362-375.


Dokumen yang terkait

Analisis Value Added sebagai Indikator Intellectual Capital terhadap kinerja perbankan di Indonesia

1 43 119

Pengaruh Human Capital Efficiency (HCE), Structural Capital Efficiency (SCE), dan Capital Employed Efficiency (CEE) terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2014

2 11 94

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Intellectual Capital, Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009

1 5 15

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL, DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN Pengaruh Intellectual Capital, Dan Struktur Kepemilikan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Pada Perusahaan Sektor Keuangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 200

0 3 17

PENGARUH GOODWILL DAN INTELLECTUAL CAPITAL TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 109

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INTELECTUAL CAPITAL (HUMAN CAPITAL, STRUCTURAL CAPITAL DAN CUSTOMER CAPITAL) TERHADAP BUSINESS PERFORMANCE (Survey pada Perusahaan Swasta di Palembang)

0 1 19

View of Pengaruh Physical Capital, Human Capital, dan Structural Capital terhadap Profitabilitas, Produktivitas, dan Nilai Perusahaan

0 2 10

PENGARUH HUMAN CAPITAL, STRUCTURAL CAPITAL, DAN CAPITAL EMPLOYED TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan High-Tech yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016) - repository perpustakaan

0 0 16

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - PENGARUH HUMAN CAPITAL, STRUCTURAL CAPITAL, DAN CAPITAL EMPLOYED TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan High-Tech yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016) - reposi

0 0 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Resource Based Theory (RBT) - PENGARUH HUMAN CAPITAL, STRUCTURAL CAPITAL, DAN CAPITAL EMPLOYED TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan High-Tech yang terdaftar di Bursa Efek Indonesi

0 0 18