12e KTSP terpencil Kalbar

(1)

KURIKULUM

SDN 11 TAPANG SEBELUH

DUSUN TAPANG SEBELUH, DESA MALENGGANG,

KECAMATAN SEKAYAM, KABUPATEN SANGGAU,

KALIMANTAN BARAT

(SEKOLAH TERPENCIL)

TAHUN PELAJARAN 2007 – 2008

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KABUPATEN SANGGAU


(2)

12e KTSP PLK Terpencil Sanggau-Kalbar

LEMBAR PENGESAHAN

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Untuk SEKOLAH TERPENCIL

SDN 11 TAPANG SEBELUH

DUSUN TAPANG SEBELUH, DESA MALENGGANG,

KECAMATAN SEKAYAM, KABUPATEN SANGGAU,

KALIMANTAN BARAT

Dengan memanjatkan puji syukur, Alhamdulillah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan untuk Sekolah Terpencil: SDN 11 Tapang Sebeluh, Dusun Tapang Sebeluh, Desa Malenggang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat mulai tahun pelajaran 2007/2008 dinyatakan diberlakukan setelah diteliti dan disahkan pada tanggal ... Oktober 2007.

Dusun Tapang Sebeluh, Oktober 2007

Kepala SDN 11 Tapang Sebeluh,

... NIP. ...

Mengetahui,

Pengawas Komite Sekolah

SDN 11 Tapang Sebeluh,

……… ……… NIP: ...

Disahkan,

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Garut

... NIP: ...


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk Sekolah Terpencil: SDN 11 Tapang Sebeluh tahun pelajaran 2007-2008 dapat diselesaikan.

Di dalam penyusunan kurikulum ini, Tim Penyusun KTSP terlebih dahulu menginventarisir masukan dari berbagai pihak terkait yang mempunyai perhatian terhadap pendidikan di SDN 11 Tapang Sebeluh.

Melalui kurikulum ini mudah-mudahan dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi serta tanggung jawab dalam memajukan dan memberdayakan semua potensi peserta didik dapat terarah, terprogram dan berkesinambungan sehingga visi SDN 11 Tapang Sebeluh dapat tercapai dengan lancar dan bermakna.

Kami telah berusaha menyusun kurikulum ini dengan sebaik mungkin. Dalam kesempatan ini, kami pun menghaturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan KTSP ini. Namun demikian, tidak tertutup kemungkinan dalam beberapa hal masih perlu penyempurnaan. Dengan segala kerendahan hati, kami mohon maaf atas segala kekurangan isi maupun sistematika KTSP ini, dan selalu berharap masukan bahkan kritik yang berharga dari semua pihak, sehingga ada perbaikan dalam realisasinya maupun dalam pembentukan kurikulum dimasa yang akan datang.

Akhirnya, harapan kami secara khusus semoga para pendidik dan komite sekolah dapat membangun dan memberdayakan seluruh potensi sekolah sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh semua pihak di Dusun Tapang Sebeluh. Harapan kami secara umum semoga KTSP untuk sekolah terpencil ini dapat bermanfaat bagi sekolah kami dan juga bagi sekolah-sekolah terpencil di seluruh Indonesia. Amin.

Dusun Tapang Sebeluh, Oktober 2007

Kepala SDN 11 Tapang Sebeluh

... NIP. ...


(4)

12e KTSP PLK Terpencil Sanggau-Kalbar

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN 2

KATA PENGANTAR 3

DAFTAR ISI 4

BAB I PENDAHULUAN 6

A. Latar Belakang 6

B. Pengertian 9

C. Landasan Hukum 10

D. Tujuan Pendidikan Dasar 11 E. Visi dan Misi Satuan Pendidikan 12 1. Visi SDN 11 Tapang Sebeluh 12 2. Misi SDN 11 Tapang Sebeluh 12 F. Tujuan Satuan Pendidikan 13 1. Tujuan Umum 13 2. Tujuan Khusus 13

G. Prinsip Pengembangan Kurikulum 13

BAB II PROFIL DAN POTENSI SEKOLAH

A. Profil Sekolah

B. Identitas Sekolah C. Sarana dan Prasarana 1. Tanah dan Halaman 2. Gedung Sekolah

3. Perlengkapan Pembelajaran Sekolah D. Personil Sekolah

E. Peserta Didik

F. Orang tua Peserta Didik G. Kerjasama Sekolah

H. Beasiswa dan Prestasi Sekolah 1. Beasiswa

2. Prestasi Sekolah I. Dana Sekolah

J. Analisa Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Tantangan 1. Kekuatan

2. Kelemahan 3. Peluang 4. Tantangan

BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM

A. Struktur Kurikulum B. Muatan Kurikulum


(5)

2. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan 3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

4. Mata Pelajaran Matematika

5. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam 6. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan

8. Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olahraga Kesehatan 9. Muatan Lokal

9.1 Muatan Lokal Wajib 9.2 Muatan Lokal Pilihan 10. Pengembangan Diri

10.1 Kegiatan Pelayanan Konseling 10.2 Kegiatan Ekstrakurikuler C. Beban Belajar

D. Kriteria Ketuntasan Minimal 1. Kenaikan Kelas

2. Kelulusan

E. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global 1. Keunggulan Lokal

2. Keunggulan Global

F. Pengajaran Kelas Rangkap/Multigrade 1. Definisi Kelas Rangkap

2. Pengorganisasian Kurikulum Kelas Rangkap 3. Strategi Pengajaran Kelas Rangkap

4. Pengorganisasian Kelas pada Kelas Rangkap

BAB IV KALENDER PENDIDIKAN

A. Pengertian

B. Komponen Kalender Pendidikan C. Jadwal Kalender Pendidikan

LAMPIRAN:

1. Pengorganisasian Kurikulum dengan 2 Tingkatan Kelas 2. Pengorganisasian Kurikulum dengan 3 Tingkatan Kelas 3. Muatan Lokal


(6)

12e KTSP PLK Terpencil Sanggau-Kalbar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum adalah seperangkat rencana proses pembelajaran dan pengaturan mengenai ujian, materi dan bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang telah direncanakan. Sebagaimana dengan apa yang ditentukan dalam Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 36 Ayat (2) yang ditegaskan bahwa Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Atas dasar pemikiran itu maka dikembangkan apa yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Untuk menyikapi tantangan dan harapan ini, maka SDN 11 Tapang Sebeluh, Dusun Tapang Sebeluh, Desa Malenggang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dengan sungguh-sungguh menciptakan pengelolaan pendidikan dengan diawali membuat atau menyusun kurikulum yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi lingkungan sekolah.

SDN 11 Tapang Sebeluh, Dusun Tapang Sebeluh, Desa Malenggang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat adalah sebuah sekolah yang terletak di daerah terpencil pegunungan. Untuk mencapai Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau ini diperlukan waktu perjalanan 9 jam dari kota Pontianak dengan kendaraan bis umum. Pemandangan alam yang dilewati sepanjang jalan adalah sawah dan hutan-hutan.

Persawahan Hutan dan jalan beraspal

Adapun, Desa Malenggang berjarak 60 km dari Kecamatan Sekayam, yang memerlukan waktu tempuh 90 menit dengan kendaraan motor. Separuh jalan menuju Desa Malenggang dari Kecamatan Sekayam keadaan jalannya sudah beraspal, dan separuhnya lagi masih berupa bebatuan tanah merah. Di saat musim hujan jalanan ini sangat licin dan harus sangat hati-hati. Dalam perjalanan menuju Desa Malenggang


(7)

menanjak ke pegunungan dengan melewati persawahan, ladang, maupun lahan tidur yang belum digarap manusia.

Jalan tanah merah yang licin saat hujan

Jalan yang hanya bisa dengan kendaraan motor

Jalan jembatan kayu yang kondisinya kurang baik

Adapun, jarak dari Desa Malenggang ke Dusun Tapang Sebeluh + 20 km dan melewati dua pedesaan. Desa Malenggang terdiri atas lima dusun yaitu Dusun Sungai Daun, Dusun Malenggang, Dusun Sungai Sepan, Dusun Tapang Sebeluh, dan Dusun Tapang Engkabang. Perjalanan menuju Dusun Tapang Sebeluh sangatlah berat, karena kondisi jalan berupa tanah merah, menanjak-menurun dan berkelok-kelok tajam. Juga melalui sungai dan beberapa jembatan kayu yang kondisinya tidak baik, sehingga kalau melalui jembatan tersebut harus berjalan kaki, tidak bisa dengan motor yang berpenumpang. Mobilpun tidak bisa mencapai dusun Tapang Sebeluh. Kondisi jalan seperti ini akan sangat berbahaya di saat musim hujan, sehingga penduduk pada umumnya saat hujan tidak berani berjalan ke luar rumah. Akses jalan yang tidak mendukung tersebut, membuat sulit dalam menjangkau dusun lainnya, dikarenakan tidak adanya transportasi umum, maupun jarangnya transportasi pribadi yang dimiliki penduduk.

Populasi masyarakat di Dusun Tapang Sebeluh sangat sedikit dan letak pemukiman antar penduduk berjauhan dan terpencar yaitu sekitar 200 Kepala Keluarga dengan luas wilayah ratusan hektar.

Selain itu, di Dusun Tapang Sebeluh tidak ada sarana prasarana kebutuhan masyarakat yang memadai. Penduduk menggunakan sanitasi umum yang dibangun oleh pemerintah, mereka tidak memiliki sanitasi MCK sendiri. Untuk keperluan sanitasi menggunakan sumber air yang ditampung, di sungai dan ada juga sumber air yang dibiarkan mengalir begitu saja. Letak sumber air ada di sekitar pemukiman penduduk.


(8)

12e KTSP PLK Terpencil Sanggau-Kalbar Sumber air yang ditampung

untuk MCK umum

MCK di sungai Sumber air terbuka untuk umum

Media komunikasi seperti koran dan telpon umum tidak tersedia. Maka informasi media dan komunikasi telepon/selular juga tidak dapat diterima, sehingga walau memiliki telepon selular tetap tidak dapat sinyal untuk berkomunikasi. Listrik sudah ada tetapi penggunaannya sangat terbatas, biasanya sore hari hingga waktu tidur sekitar pukul 22.00. Puskesmas tidak ada, tetapi adanya Pustu (Puskesmas Pembantu) dengan jarak yang sangat jauh. Penduduk jika sakit diobati secara tradisional memakai rempah-rempah, sayuran ataupun daun tertentu sebagai pertolongan pertama. Apabila sudah parah, maka masyarakat secara bersama-sama membawa dengan menggunakan tandu atau digendong bergantian ke puskesmas pembantu.

Keadaan sosial ekonomi Dusun Tapang Sebeluh masih sangat rendah. Kehidupan masyarakat lebih kepada mencari kebutuhan ekonomi untuk hidup sehari-hari. Hal ini karena pandangan hidup masyarakat yang sederhana, dan berpendapat bahwa, kebutuhan hidup yang utama hanya bekerja untuk mendapat makan bagi keluarganya. Mata pencaharian sebagian besar penduduk Dusun Tapang Sebeluh adalah pertanian ladang berpindah yaitu padi, jagung, ubi (palawija). Sedangkan, untuk ternak, masyarakat memelihara ayam kampung dan babi. Babi tetapi tidak dipelihara secara khusus, melainkan dibiarkan lepas dan mencari makan sendiri.


(9)

Sore hari babi-babi pulang sendiri ke rumahnya. Walau babi dibiarkan berkeliaran kemana-mana penduduk tahu babi itu milik siapa dan tidak akan ada yang mengambil. Penduduk Dusun Tapang Sebeluh, Desa Malenggang memiliki kehidupan agama Kristen Khatolik yang kuat, dengan tetap berpegang pada kebiasaan kepercayaan tradisional. Hasil pertanian ini sangat bergantung pada keadaan alam. Keadaan alam yang subur, udara bersih dan situasi tenang membuat penduduk dapat hidup cukup pangan, walau hanya bekerja sebagai buruh tani atau petani.

Berdirinya SDN Tapang Sebeluh 11 dengan segala keterbatasannya, memberikan berbagai kemudahan pada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan. Peserta didik yang duduk di kelas 4 s.d. 6 SD sangat diharapkan oleh orangtuanya untuk membantu bekerja. Oleh karenanya, masyarakat Dusun Tapang Sebeluh yang sebagian besar adalah petani membutuhkan pemahaman dan keterampilan yang memadai untuk dapat memanfaatkan potensi daerahnya. Dengan demikian, maka diperlukan pedoman pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah pertanian. Pada kondisi demikianlah kurikulum diperlukan untuk dijadikan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan pada SDN 11 Tapang Sebeluh, Dusun Tapang Sebeluh, Desa Malenggang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

B. Pengertian

1. Prof. HAR Tilaar berpendapat bahwa daerah terpencil adalah daerah kepulauan atau daerah yang sukar dicapai dan memiliki kendala komunikasi, sehingga menjadi daerah yang relatif kurang efisien dalam pengembangan dan ketinggalan dibandingkan dengan daerah perkotaan atau pedesaan yang memiliki sarana komunikasi yang memadai.

2. Adapun berdasarkan Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal No 001/KWP/M-PDT/II/2005 tanggal 7 Februari 2005 tentang Strategi Nasional Pembangunan Daerah Tertinggal (STRANAS PDT), daerah tertinggal/terpencil didefinisikan sebagai daerah kabupaten yang masyarakat serta wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional. Suatu daerah dikategorikan sebagai daerah tertinggal/terpencil, didasarkan pada salah satu atau kombinasi dari hal-hal berikut:

a. Kondisi geografis yang sulit dijangkau; b. Kurang memiliki potensi sumber daya alam; c. Kualitas sumber daya manusia relatif rendah; d. Prasarana dan Ssarana yang terbatas;

e. Daerah rawan bencana dan konflik sosial; f. Efek kebijakan pembangunan yang tidak tepat.


(10)

12e KTSP PLK Terpencil Sanggau-Kalbar

ƒ SD Terpencil

Adalah SD yang lokasinya berada di daerah yang berpenduduk sedikit dengan letak permukiman penduduk yang berjauhan dan terpencar satu sama lain, serta penyediaan komunikasi yang sulit untuk dilakukan.

ƒ SD Kecil

Adalah SD yang dibangun pada lokasi atau daerah yang mengalami kesulitan sarana transportasi dan komunikasi, serta berpenduduk yang relatif sedikit sehingga jumlah murid juga sedikit.

Dengan demikian, dari beberapa pengertian tersebut dapatlah disimpulkan pengertian dan karakteristik dari daerah terpencil, sebagai berikut :

ƒPengertian daerah terpencil adalah daerah yang terisolasi secara geografis, yaitu di pulau-pulau terpencil, di pegunungan, daerah pedalaman, maupun daerah lepas pantai.

ƒKarakteristik daerah terpencil, antara lain:

a. daerah yang memiliki kondisi geografis yang sulit dicapai, seperti letak pemukiman penduduk yang berjauhan/terpencar

b. memiliki kendala akses komunikasi

c. sarana prasarana (akses tranportasi) yang terbatas, dan

d. daerah yang wilayahnya relatif sulit untuk berkembang, baik itu karena potensi sumber daya alamnya, kualitas sumber daya manusia yang relatif rendah, lemahnya tingkat ekonomi masyarakat dan melekatnya budaya yang menutup diri terhadap kemajuan peradaban.

C. Landasan Hukum

Kurikulum SDN 11 Tapang Sebeluh, Dusun Tapang Sebeluh, Desa Malenggang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dilandasi beberapa ketentuan dengan tata urutan antara lain sebagai berikut :

1. Undang-Undang Dasar 1945, pasal 31

• ayat (1) mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan, dan

• ayat (2) mengharuskan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

2. Undang-Undang No. 20, tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 5

• ayat (1) berbunyi: setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu”

• ayat (3) dinyatakan: warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus

3. Undang-Undang No. 20, tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 32, ayat 2, dijelaskan pendidikan layanan khusus ialah pendidikan bagi peserta didik di


(11)

daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi. 4. Undang-Undang No.23, tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pada

• Pasal 1, yang menyebutkan “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”

• Pasal 48, pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9 (sembilan) tahun untuk semua anak.

• Pasal 49, Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh pendidikan. • Pasal 53, ayat 1, pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan biaya

pendidikan dan/atau bantuan cuma-cuma atau pelayanan khusus bagi anak dari keluarga kurang mampu, anak terlantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah terpencil.

• Pasal 53, ayat 2, Pertanggungjawaban pemerintah sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 termasuk pula mendorong masyarakat untuk berperan aktif. 5. Peraturan Pemerintah No. 19, tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan:

• Pasal 19, ayat 1: proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik

• Pasal 42, ayat 1: setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku, dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

6. Permen Diknas No. 19, tahun 2007 tentang Standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah.

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22, tahun 2006 tentang Standar Isi. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23, tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan.

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24, tahun 2006 tentang pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23.

D. Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.


(12)

12e KTSP PLK Terpencil Sanggau-Kalbar

E. Visi dan Misi Satuan Pendidikan

1. Visi SDN 11 Tapang Sebeluh

“Mewujudkan peserta didik yang bertakwa, cerdas, terampil dan berkepribadian Indonesia”.

Pada kalimat visi ini terdapat beberapa kata esensial yang perlu mendapat kejelasan, yaitu :

ƒ Bertakwa

ƒ Cerdas

ƒ Terampil

ƒ Kepribadian Indonesia

Untuk menyamakan persepsi perlu dijelaskan makna kata esensial tersebut di atas sebagai berikut :

ƒ Bertakwa

Peserta didik dapat menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama Islam dan mentaati perintahNya serta menjauhi laranganNya.

ƒ Cerdas

Kemampuan peserta didik dalam mengaktualisasikan potensinya ketika menghadapi berbagai tantangan serta pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

ƒ Terampil

Kemampuan peserta didik dalam mengembangkan potensi bidang keterampilan dan kreativitas, sehingga peserta didik dapat menghasilkan karya yang dapat membantu ekonomi keluarga.

ƒ Kepribadian Indonesia

Perwujudan dari kepribadian Indonesia adalah peserta didik mempunyai kemampuan berpikir, bertuturkata, dan bertindak yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat, beragama, dan berbangsa sesuai dengan karakter bangsa Indonesia yang santun dan ramah. 2. Misi SDN 11 Tapang Sebeluh

Dalam rangka mewujudkan visi di atas, misi yang akan diemban oleh SDN 11 Tapang Sebeluh, Dusun Tapang Sebeluh, Desa Malenggang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat sebagai berikut :

ƒ Meningkatkan minat baca, tulis, dan berhitung serta pengetahuan sosial berdasarkan pada kompetensi dasar dan pengembangannya.

ƒ Mewujudkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan bermakna melalui kegiatan ekstra kurikuler.


(13)

ƒ Membiasakan disiplin dan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat seperti: bertutur kata santun, sikap saling tolong menolong, saling membantu dan saling menghormati dalam kehidupan sehari-hari.

ƒ Meningkatkan mutu lulusan yang siap bersaing di jenjang pendidikan berikutnya dan memberdayaan daerah sebagai daerah pertanian.

F. Tujuan Satuan Pendidikan 1. Tujuan umum

Terwujudnya peserta didik yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan memadai, serta memiliki integritas kepribadian berbangsa dan ketakwaan yang mantap. Tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi tujuan yang bersifat akademik dan non akademik.

Tujuan yang bersifat akademik adalah menghasilkan kemampuan untuk meningkatkan prestasi belajar. Sedangkan tujuan yang non akademik menyangkut pembinaan kepribadian, ketakwaan dan keterampilan peserta didik.

2. Tujuan khusus

ƒ Meningkatkan pengetahuan dan prestasi belajar peserta didik.

ƒ Mengembangkan potensi dan ketrampilan peserta didik terutama yang terkait dengan ketrampilan vokasional

ƒ Menumbuhkembangkan sikap, minat, dan perilaku kewirausahaan, serta kemandirian bagi peserta didik.

ƒ Meningkatkan kemampuan bersosialisasi bagi peserta didik.

ƒ Menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien G. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum SDN 11 Tapang Sebeluh, Dusun Tapang Sebeluh, Desa Malenggang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar. Pengembangan kurikulum ini berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

Berpusat kepada kebutuhan siswa.

Setiap siswa berbeda. Di dalam kelas kebutuhan siswa sangat beragam, baik dari sisi akademik maupun non akademik. Setiap siswa adalah unik.

Memperhatikan kondisi sekolah dan lingkungan.

Kondisi setiap sekolah memiliki permasalahan yang berbeda. Apa yang dimiliki oleh setiap sekolah dapat dijadikan sebagai karakteristik dari sekolah tersebut dan menjadi kekuatan yang mungkin tidak dimiliki oleh sekolah lain.


(14)

12e KTSP PLK Terpencil Sanggau-Kalbar

Bebas jender

Memberlakukan keadilan terhadap siswa laki-laki dan perempuan di dalam pembelajaran.

Berkesinambungan

Setiap materi diperhatikan urutannya sesuai dengan kebutuhan, baik dari sisi isi maupun tingkat kesulitan.


(1)

Sore hari babi-babi pulang sendiri ke rumahnya. Walau babi dibiarkan berkeliaran kemana-mana penduduk tahu babi itu milik siapa dan tidak akan ada yang mengambil. Penduduk Dusun Tapang Sebeluh, Desa Malenggang memiliki kehidupan agama Kristen Khatolik yang kuat, dengan tetap berpegang pada kebiasaan kepercayaan tradisional. Hasil pertanian ini sangat bergantung pada keadaan alam. Keadaan alam yang subur, udara bersih dan situasi tenang membuat penduduk dapat hidup cukup pangan, walau hanya bekerja sebagai buruh tani atau petani.

Berdirinya SDN Tapang Sebeluh 11 dengan segala keterbatasannya, memberikan berbagai kemudahan pada masyarakat untuk mendapatkan pendidikan. Peserta didik yang duduk di kelas 4 s.d. 6 SD sangat diharapkan oleh orangtuanya untuk membantu bekerja. Oleh karenanya, masyarakat Dusun Tapang Sebeluh yang sebagian besar adalah petani membutuhkan pemahaman dan keterampilan yang memadai untuk dapat memanfaatkan potensi daerahnya. Dengan demikian, maka diperlukan pedoman pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik daerah pertanian. Pada kondisi demikianlah kurikulum diperlukan untuk dijadikan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pendidikan pada SDN 11 Tapang Sebeluh, Dusun Tapang Sebeluh, Desa Malenggang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.

B. Pengertian

1. Prof. HAR Tilaar berpendapat bahwa daerah terpencil adalah daerah kepulauan atau daerah yang sukar dicapai dan memiliki kendala komunikasi, sehingga menjadi daerah yang relatif kurang efisien dalam pengembangan dan ketinggalan dibandingkan dengan daerah perkotaan atau pedesaan yang memiliki sarana komunikasi yang memadai.

2. Adapun berdasarkan Keputusan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal No

001/KWP/M-PDT/II/2005 tanggal 7 Februari 2005 tentang Strategi Nasional Pembangunan Daerah Tertinggal (STRANAS PDT), daerah tertinggal/terpencil didefinisikan sebagai daerah kabupaten yang masyarakat serta wilayahnya relatif kurang berkembang dibandingkan daerah lain dalam skala nasional. Suatu daerah dikategorikan sebagai daerah tertinggal/terpencil, didasarkan pada salah satu atau kombinasi dari hal-hal berikut:

a. Kondisi geografis yang sulit dijangkau; b. Kurang memiliki potensi sumber daya alam; c. Kualitas sumber daya manusia relatif rendah; d. Prasarana dan Ssarana yang terbatas;

e. Daerah rawan bencana dan konflik sosial; f. Efek kebijakan pembangunan yang tidak tepat.

3. Sedangkan Depdiknas mendefinisikan bentuk pendidikan layanan khusus yang diperuntukan bagi masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, sebagai berikut:


(2)

12e KTSP PLK Terpencil Sanggau-Kalbar ƒ SD Terpencil

Adalah SD yang lokasinya berada di daerah yang berpenduduk sedikit dengan letak permukiman penduduk yang berjauhan dan terpencar satu sama lain, serta penyediaan komunikasi yang sulit untuk dilakukan.

ƒ SD Kecil

Adalah SD yang dibangun pada lokasi atau daerah yang mengalami kesulitan sarana transportasi dan komunikasi, serta berpenduduk yang relatif sedikit sehingga jumlah murid juga sedikit.

Dengan demikian, dari beberapa pengertian tersebut dapatlah disimpulkan pengertian dan karakteristik dari daerah terpencil, sebagai berikut :

ƒPengertian daerah terpencil adalah daerah yang terisolasi secara geografis, yaitu di pulau-pulau terpencil, di pegunungan, daerah pedalaman, maupun daerah lepas pantai.

ƒKarakteristik daerah terpencil, antara lain:

a. daerah yang memiliki kondisi geografis yang sulit dicapai, seperti letak pemukiman penduduk yang berjauhan/terpencar

b. memiliki kendala akses komunikasi

c. sarana prasarana (akses tranportasi) yang terbatas, dan

d. daerah yang wilayahnya relatif sulit untuk berkembang, baik itu karena potensi sumber daya alamnya, kualitas sumber daya manusia yang relatif rendah, lemahnya tingkat ekonomi masyarakat dan melekatnya budaya yang menutup diri terhadap kemajuan peradaban.

C. Landasan Hukum

Kurikulum SDN 11 Tapang Sebeluh, Dusun Tapang Sebeluh, Desa Malenggang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dilandasi beberapa ketentuan dengan tata urutan antara lain sebagai berikut :

1. Undang-Undang Dasar 1945, pasal 31

• ayat (1) mengamanatkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan

pendidikan, dan

• ayat (2) mengharuskan bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya.

2. Undang-Undang No. 20, tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 5

• ayat (1) berbunyi: setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk

memperoleh pendidikan yang bermutu”

• ayat (3) dinyatakan: warga negara di daerah terpencil atau terbelakang serta masyarakat adat yang terpencil berhak memperoleh pendidikan layanan khusus

3. Undang-Undang No. 20, tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 32, ayat 2, dijelaskan pendidikan layanan khusus ialah pendidikan bagi peserta didik di


(3)

daerah terpencil atau terbelakang, masyarakat adat yang terpencil, dan/atau mengalami bencana alam, bencana sosial, dan tidak mampu dari segi ekonomi. 4. Undang-Undang No.23, tahun 2002 tentang Perlindungan Anak pada

• Pasal 1, yang menyebutkan “Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan bakatnya”

• Pasal 48, pemerintah wajib menyelenggarakan pendidikan dasar minimal 9 (sembilan) tahun untuk semua anak.

• Pasal 49, Negara, pemerintah, keluarga, dan orang tua wajib memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada anak untuk memperoleh pendidikan.

• Pasal 53, ayat 1, pemerintah bertanggung jawab untuk memberikan biaya

pendidikan dan/atau bantuan cuma-cuma atau pelayanan khusus bagi anak dari keluarga kurang mampu, anak terlantar, dan anak yang bertempat tinggal di daerah terpencil.

• Pasal 53, ayat 2, Pertanggungjawaban pemerintah sebagaimana dimaksud

dalam ayat 1 termasuk pula mendorong masyarakat untuk berperan aktif. 5. Peraturan Pemerintah No. 19, tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan:

• Pasal 19, ayat 1: proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik

• Pasal 42, ayat 1: setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku, dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan.

6. Permen Diknas No. 19, tahun 2007 tentang Standar pengelolaan pendidikan oleh satuan pendidikan dasar dan menengah.

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 22, tahun 2006 tentang Standar Isi. 8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 23, tahun 2006 tentang Standar

Kompetensi Lulusan.

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 24, tahun 2006 tentang pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23.

D. Tujuan Pendidikan Dasar

Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.


(4)

12e KTSP PLK Terpencil Sanggau-Kalbar

E. Visi dan Misi Satuan Pendidikan

1. Visi SDN 11 Tapang Sebeluh

“Mewujudkan peserta didik yang bertakwa, cerdas, terampil dan berkepribadian Indonesia”.

Pada kalimat visi ini terdapat beberapa kata esensial yang perlu mendapat kejelasan, yaitu :

ƒ Bertakwa

ƒ Cerdas

ƒ Terampil

ƒ Kepribadian Indonesia

Untuk menyamakan persepsi perlu dijelaskan makna kata esensial tersebut di atas sebagai berikut :

ƒ Bertakwa

Peserta didik dapat menjalankan ibadah sesuai dengan ajaran agama Islam dan mentaati perintahNya serta menjauhi laranganNya.

ƒ Cerdas

Kemampuan peserta didik dalam mengaktualisasikan potensinya ketika menghadapi berbagai tantangan serta pemecahan masalah dalam kehidupan sehari-hari.

ƒ Terampil

Kemampuan peserta didik dalam mengembangkan potensi bidang keterampilan dan kreativitas, sehingga peserta didik dapat menghasilkan karya yang dapat membantu ekonomi keluarga.

ƒ Kepribadian Indonesia

Perwujudan dari kepribadian Indonesia adalah peserta didik mempunyai kemampuan berpikir, bertuturkata, dan bertindak yang sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan berkeluarga, bertetangga, bermasyarakat, beragama, dan berbangsa sesuai dengan karakter bangsa Indonesia yang santun dan ramah.

2. Misi SDN 11 Tapang Sebeluh

Dalam rangka mewujudkan visi di atas, misi yang akan diemban oleh SDN 11 Tapang Sebeluh, Dusun Tapang Sebeluh, Desa Malenggang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat sebagai berikut :

ƒ Meningkatkan minat baca, tulis, dan berhitung serta pengetahuan sosial

berdasarkan pada kompetensi dasar dan pengembangannya.

ƒ Mewujudkan pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan bermakna melalui kegiatan ekstra kurikuler.


(5)

ƒ Membiasakan disiplin dan perilaku yang baik sesuai dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat seperti: bertutur kata santun, sikap saling tolong menolong, saling membantu dan saling menghormati dalam kehidupan sehari-hari.

ƒ Meningkatkan mutu lulusan yang siap bersaing di jenjang pendidikan berikutnya dan memberdayaan daerah sebagai daerah pertanian.

F. Tujuan Satuan Pendidikan 1. Tujuan umum

Terwujudnya peserta didik yang memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan memadai, serta memiliki integritas kepribadian berbangsa dan ketakwaan yang mantap. Tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi tujuan yang bersifat akademik dan non akademik.

Tujuan yang bersifat akademik adalah menghasilkan kemampuan untuk meningkatkan prestasi belajar. Sedangkan tujuan yang non akademik menyangkut pembinaan kepribadian, ketakwaan dan keterampilan peserta didik.

2. Tujuan khusus

ƒ Meningkatkan pengetahuan dan prestasi belajar peserta didik.

ƒ Mengembangkan potensi dan ketrampilan peserta didik terutama yang terkait dengan ketrampilan vokasional

ƒ Menumbuhkembangkan sikap, minat, dan perilaku kewirausahaan, serta

kemandirian bagi peserta didik.

ƒ Meningkatkan kemampuan bersosialisasi bagi peserta didik.

ƒ Menciptakan pembelajaran yang efektif dan efisien

G. Prinsip Pengembangan Kurikulum

Kurikulum SDN 11 Tapang Sebeluh, Dusun Tapang Sebeluh, Desa Malenggang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dikembangkan sebagai perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar. Pengembangan kurikulum ini berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut :

Berpusat kepada kebutuhan siswa.

Setiap siswa berbeda. Di dalam kelas kebutuhan siswa sangat beragam, baik dari sisi akademik maupun non akademik. Setiap siswa adalah unik.

Memperhatikan kondisi sekolah dan lingkungan.

Kondisi setiap sekolah memiliki permasalahan yang berbeda. Apa yang dimiliki oleh setiap sekolah dapat dijadikan sebagai karakteristik dari sekolah tersebut dan menjadi kekuatan yang mungkin tidak dimiliki oleh sekolah lain.

Dinamis dalam memperhatikan perkembangan pendidikan.

Pendidikan selalu berkembang. Setiap sekolah selayaknya selalu mengikuti perkembangan pendidikan yang terus menerus berkembang setiap waktu.


(6)

12e KTSP PLK Terpencil Sanggau-Kalbar

Bebas jender

Memberlakukan keadilan terhadap siswa laki-laki dan perempuan di dalam pembelajaran.

Berkesinambungan

Setiap materi diperhatikan urutannya sesuai dengan kebutuhan, baik dari sisi isi maupun tingkat kesulitan.