per 040 pb 2014 pengelolaan rekening milik bun

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN
NOMOR PER_ 40 I PB I 2014
TENTANG
PENGELOLAAN REKENING MILIK BENDAHARA UMUM NEGARA
MELALUI SISTEM BANK INDONESIA GOWRNMENT-ELECTRONIC BANKING

DIREKTUR JENDERAL PERB ENDAHARAAN,
Menimbang

a. bahwa
berdasarkan
Peraturan
Direktur
Jenderal
Perbendahapaan
Nomor
PER-06 IPB 12008
tentang
Pengelolaan Rekening Milik Bendahara Umum

Negara
melalui
Sistem
Bank
Indonesia
Gouernment-Electronic
Banking (BIG-eB) telah diatur mengenai pengguna Sistem
BIG-eB;
b. bahwa terdapat perluasaan pengguna sistem BIG-eB dan
agar tercipta tertib administrasi pengelolaan Rekening Milik
Bendahara umum Negara, diperlukan pengaturan kembali
pengelolaan rekening milik Bendahara
Umum
Negara
melalui
sistem
Bank
Indonesia
Gouernment-Electronic
Banking (BIG-eB);

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan peraturan
Direktur
Jenderal Perbendaharaan tentang pengelolaan
Rekening Milik Bendahara umum Negara Melalui sistem
B ank Ind one sia Gouernment-Ele ctr onic B anking .

Mengingat

1, Undang-undang Nomor 23 Tahun tggg tentang Bank
Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun Lggg
Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3843); sebagaimana telah diubah dengan undangundang Nomor 3 Tahun 2oQ4 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2oo4 Nomor 7,
Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor a3ST);
2. undang-undang Nomor 17 Tahun 200s tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2eo3
Nomor 47 dan Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286);

3. undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2oo4
tentang
Perbendaharaan
Negara
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2oo4 Nomor 5 dan Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor a355);
4. undang-undang Nomor 15 Tahun 2ee4 tentang pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung Jawab
Keuangan
Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2oo4 Nomor 66
dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor


5. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2007 tentang
Pengelolaan Uang
(Lembaran
Negara/ Daerah
Negara
Republik lndonesia Tahun 2OO7 Nomor 83, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a738);
6, Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2or3 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2OLg Nomor
103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5434;
7 . Peraturan Menteri Keuangan Nomor 2L81PMK.05 l2oo7
tentang Tata cara Pembukaan dan Pengelolaan Rekening
Milik Bendahara Umum Negara;
8. Peraturan
Direktur
Jenderal
Perbendaharaan
Nomor

PER-06 IPB l2oo8
tentang Pengelolaan Rekening Milik
Bendahara Umum Negara Melalui sistem Bank Indonesia
Gouernment-Ele ctronic B anking (BI G - eB ) ;
Memperhatikan:

Kesepakatan Bersama antara Bank Indonesia dan Kementerian
Keuangan Republik Indonesia Nomor BI LglrlDpGlDASp
dan
Nomor NK-3 IPB_
tentang Penggunaan sistem Bank
l2oLL
Indone sia Gouernment- Ele ctronic B anking (B I G - eB );
MEMUTUSKAN:

Menetapkan

:

PERATURAN

DIREKTUR
JENDERAL
PERBENDAHARAAN
TENTANG PENGELOLAAN REKENING MILIK BENDAHARA
UMUM
NEGARA
MELALUI
SISTEM
BANK
INDONESIA
GOVERN MENT.ELECTRONIC BANKIN G,
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam
Peraturan
dengan:

Direktur


Jenderal

ini,

yang

dirnaksud

1. Sistem Bank lndonesia Gouernment-Eleetronic Banking,
yang selanjutnya disebut sistem BIG-eB adalah suatu
sarana elektronik yang disediakan Bank Indonesia untuk
Kementerian
Keuangan dalam rangka
memonitor
saldo
dan mutasi
rekening,
mencetak
laporan, mengunduh
(download)

data
rekening,
melakukan
tata
usaha
pengguna' dan melakukan transaksi secara elektronik dan
on-Iine.
2. Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang
Nomor 29
Tahun L999 tentang Bank lndonesia sebagaimana telah
diubah dengan undang-undang
Nomor 3 Tahun 2oo4.
3. Rekening Pemerintah
Umum Negara.

adalah

rekening


milik

Bendahara

4. Bendahara umum Negara, yang selanjutnya disingkat BUN
_
3{3tan pejabat yang diberi tugas untuk melaksan.}irtr fungsi
BUN.

5 . Kuasa

Bendahara Umum
yang
Negara,
selanjutnya
disebut Kuasa BUN adalah pejabat yang diangkat oleh BUN
untuk melaksanakan tugas kebendaharaan dalam rangka
pelaksanaan APBN dalam wilayah kerja yang ditetapkan.

6 . Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara yang selanjutnya

disingkat KPPN adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal
Perbendaharaan yang memperoleh kuasa dari Bendahara
Umum Negara untuk melaksanakan sebagian fungsi Kuasa
BUN.
7 . Warkat Pencairan Dana Sistem BIG-eB, yang selanjutnya
disebut warkat
adalah alat permintaan pemindahbukuan
dari rekening asal ke rekening tujuan
yang diterbitkan
oleh Bendahara umum Negara/ Kuasa Bendahara umum
Negara dalam Sistem BIG-eB.
8 . Warkat
Bank
pemindahbukuan
yang dikeluarkan

Indonesia adalah alat permintaan
dari rekening asal ke rekening tujuan
oleh Bank lndonesia.


BAB II
FUNGSISISTEMBIG-eB
Pasal 2
(1) sistem BIG-eB digunakan untuk kegiatan transaksi dan
informasi.
(2) Kegiatan transaksi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan kegiatan
untuk
melaksanakan
pendebitan
rekening pemerintah di Bank Indonesia secara elektronik
dan on-line.

(3) Kegiatan informasi

sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan
kegiatan untuk memperoleh
informasi secara
elektronik dan on-line mengenai saldo dan mutasi rekening
dengan cara melihat lquery,
mencetak laporan,
dan
mengunduh data rekening pemerintah.
BAB III
PENGGUNA, ADMINISTRATOR, DAN SATUAN TUGAS
OPERASIONAL SISTEM BIG.eB
Bagian Pertama
Pengguna
Pasal, 3

Pengguna Sistem BIG-eB yaitu BUN dan Kuasa BUN.
Bagian Kedua
Administrator
Pasal 4
Kuasa BUN menunjuk
Kepala Subdirektorat
administrator.

Direktur Pengelolaan Kas Negara dan
Rekening Kas Umum
Negara sebagai

Pasal 5
Administrator
berwenang melaksanakan penatausahaan
pengguna Sistem BIG-eB pada Kementerian Keuangan.
Bagian Ketiga
Satuan TUgas Operasional
Pasal 6
(1) Kuasa BUN dapat membentuk satuan TUgas operasional
sistem BIG-eB yang bersifat
ad hoe pada Kantor pusat
Direktorat Jenderal Perbendaharaan,
(2) Satuan Tugas sebagaimana dimaksud
pada
terdiri dari pegawai yang bertindak sebagai:

ayat

(l)

a. Manajer;
b. Supervisor l;
c. Supervisor 1l;
d. Operator; dan
e. Validator.
Pasal 7
(1) satuan
T\rgas operasional
sistem BIG-eB mempunyai
tugas melaksanakan operasional sistem BIG-eB baik dalam
kegiatan transaksi maupun kegiatan informasi.
(2) operasional sistem BIG-eB sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), dilaksanakan sebagai berikut:
a. melaksanakan
pendebitan
rekening
pemerintah
di
Bank Indonesia secara elektronik dan on-Iine dalam
rangka pembayaran kewajiban pemerintah;
b. memonitor
saldo dan mutasi rekening pemerintah di
Bank Indonesia;
c. melihat,
mencetak
laporan, dan
mengunduh data
rekening pemerintah
dalam rangka
memperoleh
informasi atas rekening pemerintah di Bank lndonesia.
Pasal 8
T\rgas operasional
sistem
BIG-eB
bertanggung
9"tr_."
jawab kepada Direktur Pengelolaan Kas Negara melalui tcepata
Subdirektorat Rekening Kas Umum Negara.

BAB IV
PENYELENGGARAAN SISTEM BIG.eB
Bagian Pertama
Ruang Akses
Pasal 9
sistem BIG-eB dioperasikan
di Kantor pusat Direktorat
Jenderal Perbendaharaan Kementerian Keuangan dan KppN.

r

Bagian Kedua
Jadwal Layanan
Pasal 10

( 1 ) Penggunaan sistem BIG-eB oleh pengguna sistem BIG-eB
untuk kegiatan transaksional
disesuaikan
dan jam operasional Bank Indonesia.

(2) Dalam

hal tertentu,
meminta perpanjangan

dengan

hari

pengguna Sistem BIG-eB dapat
waktu kepada Bank Indonesia.

Bagian Ketiga
Kegiatan Transaksi
Pasal L 1

( 1 )Transaksi

pendebitan yang dilakukan
oleh pengguna
sistem
BIG-eB
didasarkan
pada
warkat
dengan
menggLrnakan
format sebagaimana
tercantum
dalam
Lampiran I Peraturan Direktur Jenderal ini.

(2) Dalam

hal pengguna sistem BIG-eB tidak atau tidak
dapat menggunakan
sistem BIG-eB untuk
melakukan
transaksi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pengguna
sistem BIG-eB menyampaikan
warkat
Bank Indonesia
kepada Bank Indonesia.
Pasal 12

( 1 ) Apabila transaksi pendebitan dalam sistem BIG-eB ditolak
oleh bank
penerima
dana, maka Bank
Indonesia
mengembalikan dana dimaksud ke rekening asal.

(2) Apabila transaksi

pendebitan dalam sistem BIG-eB terjadi
duplikasi atau kesalahan lainnya, pengguna sistem BIGeB wajib memberitahukan
kepada Bank Indonesia untuk
dilakukan langkah-langkah
penyelesaiannya.
Pasal 13

( 1 ) standar
Prosedur operasi
kegiatan
transaksi
dalam
rangka
penyelesaian
transaksi
pendebitan
rekening
pemerintah di Bank Indonesia secara elektronik dan onIine adalah sebagaimana tercantum
dalam Lampiran
11
Peraturan Direktur Jenderal ini.

(21untuk

mengawasi pelaksanaan kegiatan penyelesaian
transaksi pendebitan
dipergunakan
Kartu pengawasan
Kegiatan yang menggunakan format sebagaimana teicantum
dalam Lampiran lll Peraturan Direktur Jenderal ini, yang
harus diisi oleh masing-masing
pegawai dalam satuan
Ttrgas Operasional Sistem BIG-eB.

r

Bagian Keempat
Kegiatan Informasi
Pasal 14
( 1 ) Kegiatan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (3) dilaksanakan oleh operator dan inEtisitor pada
Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan dan inquisitor pada
KPPN.

(2) Pejabat Eselon II pada Kantor Pusat Ditjen Perbendaharaan
dan Kepala KPPN menetapkan pegawai sebagai inquisitor
yang
bertugas
melaksanakan
kegiatan
informasi
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1).

(3) Standar

Prosedur operasi
pendaft aran f registrasi baru,
penggantian inquisitor BIG-eB, dan pelaksanaan kegiatan
inquisitor
dalam rangka kegiatan informasi
sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) adalah sebagaimana tercantum pada
Lampiran IV, Lampiran v, dan Lampiran vI Peraturan
Direktur Jenderal ini.
Pasal L5

( 1 ) Hasil kegiatan informasi sebagaimana dimaksud dalam pasal
L4, operator menyampaikan hasil download data transaksi
rekening pemerintah
dan latau hasil cetakan laporan
kepada:
a. petugas akuntansi pada subdirektorat
Rekening Kas
Umum Negara;
b. Kepala subdirektorat Rekening Kas Umum Negara untuk
keperluan
Menteri
Keuangan,
Direktur
Jend.eral
Perbendaharaan, dan Direktur pengelolaan Kas Negara;

b.

(2) Laporan

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c
harus mendapat
pengelolaan
persetujuan dari Direktur
Kas Negara melalui Kepala subdirektorat
Rekening Kas
Umum Negara.

(3) Hasil kegiatan informasi sebagaimana dimaksud pada pasal
14, inquisitor menyampaikan hasil download d,ati transaksi
rekening pemerintah danlatau hasil cetakan laporan kepada
petugas
terkait
sebagai bahan
monitoring
dan/ atau
dokumen sumber pembukuan.

BAB V
KETENTUANPENUTUP
Pasal 16
Pada saat Peraturan Direkfur Jenderal Perbendaharaan ini
mulai berlaku, Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan
Nomor PER-06 lPB12008 tentang Pengelolaan Rekening Milik
Bendahara umum
Negara melalui Sistem Bank Ind.onesia
Gouqnment-Electronic
Banking
(BIG-eB),
dicabut
dan
dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 17
Peraturan Direktur
ditetapkan.

Jenderal ini mulai

berlaku

pada tanggal

Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal ej NoBcrben 2OL4
DIREKTUR JENDERAL PERBENDAHARAAN,

LAMPIRAN I
PERATURAN
DIREKTUR
JENDERAL
PERBENDAI{ARAAN
NOMOR
PERTENTANc
PENGELoT"AAN
40
lPB/2ot4
REKENING MILIK BENDA}I.ARA UMUM NEGARA
MEI.,ALUI
SISTEM
/NDONES/A
BANK
GOWRNMENT-ELECTRONIC BANKING (BIG-eB),

DARI
N O MOR
TANGGAL

Untuk memindahbukukan

Bendahara Umum Negara
(1).,,..
(2).,..,
MEMERINTAHKAN
:
dana dari rekening milik Bend.ahara Umum Negara di Bank Indonesia

sebagai berikut :
NOMOR REKENING

(3)

NAMA REKENING

(41

(s)

JUMLAH UANG
TERBiLANG

KEPN)A:
NAMA PENERIMA

(71

NOMOR REKENING

(8)

NAMA REKENING

(e)

BANK

(10)

KODE AKUN

( 11 )

URAIAN

(12)

Jakarta

(Tanggal seperti di atas)

A.n, Bendahara Umum Negara
(13).,

(Nama Lengkap)
NIP

r

PETUNJUK PENGISIAN
SURAT PEMINDAHBUKUAN DANA

(1)

Diisi nomor penerbitan warkat

(2)

Diisi tanggal, bulan, dan tahun penerbitan warkat

(3)
(4)

milik Bendahara Umum

Negara

(6)

Diisi Nama Rekening milik Bendahara Umum Negara
Diisi jumlah bersih yang dibayarkan dengan angka
Diisi jumlah bersih yang dibayarkan dengan huruf

(7)

Diisi nama penerima pembayaran

(8)

Diisi nomor rekening penerima pembayaran

(e)

Diisi nama rekening penerima pembayaran

(s)

(1 0 )

Diisi nama bank tempat pembayaran dicairkan

(11)

Diisi kode akun 6 (enam)digit sesuai Bagan Akun standar
Diisi uraian pembayaran

(r2)
(13)

Diisi nama jabatan penanda tangan warkat dan dibubuhi
timbul
"Direktorat Jenderal perbendaharaan',

stempel

DI RE-KTUR .'.IE}\IDERAL PERBENDAHARAAN,
: ' ,
" "

' l t q

.. ,, ll'\

LAMPIRAN II
PERATURAN
DIREKTUR
JENDERAL
PERBENDAHARAAN
NOMOR
PERpENcELoLAAN
TENTANG
40 lpn/zot+
REKENING MILIK BENDAI{ARA UMUM NEGARA
MELALUI
SISTEM
BANK
INDONESIA
G)WRNMENT-ELECTRONIC BANKING (BIG-eB).

STANDARPROSEDUROPERASIKEGIATANTRANSAKSIONAL
DALAM RANGKAPENYELESAIANTRANSAKSIPENDEBETANREKENING
PEMERINTAHDI BANK INDONESIAMELALUI SISTEM BANK INDONESIA
GOVERNMENTELECTRONICBANKING/BIG-eB)

I

PENERIMAAN DAN VALIDASI WARKAT
L Menerima dan memeriksa kelengkapan warkat sesuai
dengan batas waktu penerimaan warkat.

Validator

2. Melakukan validasi warkat, dengan cara
a . memeriksa kelengkapan dan kesesuaian data yang

Validator

ada dalam warkat:
b , mencocokkan spesimen tanda tangan pejabat dan
cap dinas fiika dipersyaratkan); dan
c . memeriksa kebenaran penulisan nominal angka
dan huruf, masa berlaku warkat, tanggal efektif,
nomor dan nama rekening yang didebit, dan
kelengkapan nama dan nomor rekening penerima
dana.

3 . Membubuhkan

time stamp pada Kartu

Volidator

Vatidator

Pengawasan

Validator

4 , Membubuhkan cap tanda terima dan tanggal serta
paraf sebagai tanda terima untuk
dikembalikan
kepada pemberi amanat.

Validator

5 . Membubuhkan Nomor Urut Warkat (NUW) pada Kartu
Pengawasan Kegiatan dan buku kontrol nomeratur
(pemberian nomeratur setiap hari dimulai dari 1).

Validator

6. Paraf pada kolom "VAL"

Validator

Kegiatan.

2.

PEREKAMANDATA (DATA ENTRY
1 . Memeriksa ulang kelengkapan paraf varidator pada
Kartu PengawasanKegiatan.

Operator

2 . Melakukan perekaman data (data entryl ke dalam

Operator

sistem BIG-eB.

3. Membubuhkan
.).

paraf pada kolom uDE".

PERSETUJUANAWAL (PRE-APPROVALI
t . Memeriksa kelengkapan paraf Y alidator dan Operator
pada Kartu Pengawasan Kegiatan.

4.

Operator
Supervisor II

2. Melakukan persetujuan awal (pre-Approual) ke
sistem BIG-eB.

Supervisor II

3. Membubuhkan

Supervisor II

paraf pada kolom "pA,

t"*t"tu
1. Memeriksa

kelengkapan

Supervisor I
giatan.

10

r

persetujuan
2. Melakukan
dalam sistem BIG-eB.

akhir

(Final-ApprouaQ ke

3. Membubuhkan

paraf pada kolom "FA"

Supervisor I

4. Membubuhkan

cap " VOID' pada warkat.

Supervisor I

5 . Menyerahkan
seluruh berkas warkat yang telah
dibukukan
kepada Validator untuk
dilakukan
pembundelan atau pengarsipan berdasarkan nomor
per tanggal.
5.

Supervisor I

Supervisor I

PENGARSIPAN DAN ADMINISTRASI
1 . Melakukan
pengarsipan dan penatausahaan
warkat-warkat
yang telah dibukukan maupun
ditolak/ dibatalkan.

atas
yang

Validator

2 , Pengarsipan warkat dan data-data keuangan meliputi

Validator

warkat dan data pendukung lainnya.
a. Pengarsipan dilakukan
dengan cara disusun
berdasarkan pada urutan tanggal transaksi dan
NUW. Untuk pelapis diberi kertas lapis dan linen,
sedangkan couer menggunakan binder.
b. Pemberian identitas arsip, untuk
mengetahui
kelompok warkat atau laporan pada setiap arsip
dibelakang (punggung) arsip diterakan tempelan
berupa tulisan nomor urut punggung, nama arsip
dan tanggal transaksi.

3 . Penyimpanan

dokumen
perundang-undangan.

4. Membubuhkan
6.

sesuai

dengan

peraturan

paraf pada kolom "ARS".

Validator
Validator

REKONSILIASI
1 . Melakukan
kegiatan rekonsiliasi atas penyelesaian
transaksi yang telah dibukukan dalam sistem BIG-eB
dengan laporan
dari Bank
Indonesia
danlatau
rekening koran.

Supervisor II

2 . Membuat laporan hasil rekonsiliasi kepada Kepala

Supervisor II

Subdirektorat Rekening Kas Umum Negara melalui
SupervisorI.

l1

STANDAR PROSEDUR OPERASI KEGIATAN TRANSAKSIONAL DALAM RANGKA
PENYELESAIAN TRANSAKSI PENDEBITAN REKENING PEMERINTAH
DI BANK INDONESIA MELALUI SISTEM BA]VK INDONESIA
GOWRNMENT ELECTRONIC BANKING (BI G-eB)

|. Va"lidator menerima
warkat
dari
Direktur
PKN
dan
melakukan
validasi
warkat
sesuai
dengan
ketentuan yang berlaku.
2. Dart hasil validasi warkat, Validator
dapat menolak atau meneruskannya
ke Operator.
a. Apabila
ditolak
maka
warkat
tersebut
disimpan
dan
ditatausahakan
oleh
Validator
dan
memberitahukan
kepada
Kepala Subdirektorat
Rekening
Kas
Umum
Negara
melalui
Supewisor I.
b, Apabila disetujui, maka
_d.iteruskan ke Operator.
3. Operator menerima
warkat
yang
telah
divalidasi
dan
merekam
transaksi ke dalam sistem BIG-eB
sesuai dengan warkat, kemudian
memberitahukan petugas Supervisor
II atas transaksi yang telah direkam.
4 . Supervisor II menerima warkat
VutrE
telah
direkam
dan
melakukan
verifikasi
data
transaksi
yang
direkam oleh Operator dengan cara
membaadingkan antara warkat hasil
rekaman.
Dari
hasil
verifikasi
petugas
Supervisor II, data transaksi yang
telah
direkam
dapat
ditolak,
dikoreksi atau disetujui.
a. Apabila ditolak, maka transaksi
tersebut
batal
dan
warkat
dikembalikan
ke
Validator,
kemudian data transaksi dihapus
dari sistem BIG-eB.
b. Apabila dikoreksi, maka warkat
dikembalikan
ke Operator dan
data transaksi
dikoreksi
oleh
Operator.
c. Apabila disetujui,
maka warkat
diteruskan ke Supewisor I atas
transaksi
yang telah diberikan
pre-approual.

CI

I

**tILt

I
(T)

(Y)

D+

E

+

Koreksi)

U

L2

5. Supervisor I menerima warkat
yang telah di-pre-approual dan
melakukan verifikasi uiang atas
transaksi yang telah mendapat
pre-approual.
Dari hasil verifikasi Supervisor II,
data
yang
transaksi
telah
direkam dapat ditolak, dikoreksi
atau disetujui.
a. Apabila
ditolak,
maka
transaksi tersebut batal dan
warkat
dikembalikan
ke
Validator, kemudian
data
transaksi
dihapus
dari
sistem BIG-eB.
b. Apabila
dikoreksi,
maka
warkat
dikembalikan
ke
Operator melalui Supervisor
II
dan
data
transaksi
dikoreksi oleh Operator.
c. Apabila
disetujui,
maka
Supervisor
I
melakukan
transaksi
settlement
(pembayaran
atau
pemindahbukuan dana).
Warkat
yang
telah
diproses
dibubuhkan stempel " VOID' dan
dikembalikan ke Vali.d"atoruntuk
ditatausahakan sesuai ketentuan
yang berlaku.
6, Validator menerima warkat dan
menatausahakan
sesuai
ketentuan yang berlaku,

DIR4I{TUR JEilDERAL PERBENDAHARAAN,

HARJOWTRYONO
v

13

LAMPIRAN III
PERATURAN
DIREKTUR
JENDERAL
PERBENDAHARAAN
NOMOR
PERTENTANG
PENGELoLAAN
40 /PB/20t4
REKENING MILIK BENDAHARA UMUM NEGARA
BANK
INDONESIA
MELALUI
SISTEM
GOWRNIz@NT-ELECTROMC BANKING (BIG-eB).

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK
INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL
PERBENDAHARAAN
DIREKTORAT PENGELOI.AAN KAS NEGARA

KARTU PENGAWASAN KEGIATAN
NOMOR WARKAT

TANGGAL WARKAT
NILAI WARKAT
TANGGAL TERIMA
NUPWP

NO

KODE

1.

VAL

VALIDASI

2.

DE

PEREI(AI\{AN DATA (DATA ENTRY)

KEGIATAN

PARAF

TAT{GGAL &
WAKTU

WARI(AT

KOREKSI DATA
3.

PA

PERSETUJUANAWAL (PREAPPROVAL)

1. DITEzuMA
2. DIKOREKSI
3. DITOLAK
4.

FA

PERSETUJUANAKHIR (FINAL APPROVAL)
1. DITERIMA
2. DIKOREKSI
3, DITOLAK

5.

VER

VEzuFIKASI DAN REKONSILIASIDATA

6,

ARS

PENGARSIPANDOKUMEN

DIREKTUR..JE ND ERAL PERBJN DAHARAAN,

HARJOWIRYONO[}$

I4

I,AMPIRAN IV
JENDERAL
PERATURAN
DIREKTUR
PERBENDAHARAAN
PERNOMOR
TENTANG
PENGELoLAAN
40 /PB/2ot4
REKENING MILIK BENDAHARA UMUM NEGARA
MELALUI
BANK
INDONESIA
SISTEM
GOWRNMENT-ELECTRONIC BANKING (BIG-eB).

STANDAR PROSEDUR OPERASI KEGIATAN PENDAFTARAN/REGISTRASI
USER BARU SISTEM BANK INDONESIA GOWRNMENT ELECTRONIC BANKING
(BIG.eB) PADA KANITOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN)

1

2.

Kepala KPPN :
Menyampaikan surat
permintaan registrasi
user BIG-eB baru
meialui surat resmi
kepada Direktorat PKN,
Direktur PKN :
a. Menerima surat
permintaan registrasi
user BIG-eB dari
KPPN.
b, Mendisposisikan,imsr.t
uskan permintaan
registrasi user BIG-eB
kepada Kasubdit RKUN

@-

W

Kasubdit RKUN :
a. Menerima permintaan
registrasi user BIG-Eb,
b. Mendisposisikan
permintaan tersebut
kepada Kasi Eduktek.
4.

I

I

Y

W

Kasi Eduktek :
a. Menerima dan
menelaah permintaan
registrasi user BIG-eB,
b. Memerintahkan
kepada pelaksana
untuk membuat nota
dinas/ surat
persetuj uan registrasi
user.
c, Menyampaikan kepada
administrator untuk
mendaftarkan user
baru ke sistem BIG-eB.

W

15

Pelaksana Seksi
Eduktek :
a, Menerima dan
mempelajari
permintaan registrasi
user BIG-eB dari Kasi
Eduktek.
b. Melakukan koordinasi
dengan Administrator
untuk memproses
registrasi user BIG-Eb.
c, Membuat konsep nota
dinas Kasubdit RKUN
kepada Direktur PKN
dan konsep surat
Direktur PKN perihal
persetuj uan re gistrasi
user BIG-eB kepada
KPPN.
t-

6.

sl
w
ffi

ffi

t;ffi
l;:i.-"$t

[l'fs

Administrator :
Menerima permintaan
registrasi user BIG-eB dari
Kasi Eduktek dan
melakukan:
a . R e g i s t r a s iu s e r B I G - e B .
b, Melakukan pengujian
atas permintaan yang
baru saja diselesaikan,
c. Menyampaikan bukti
registrasi beserta user
/D kepada Kasi
trduktek.

ffiffi

Kasi Eduktek :
a. Menerima bukti
registrasi beserta user
ID dari Administrator.
b. Menerima, memeriksa,
dan mem araf nota
dinas Kasubdit RKUN
kepada Direktur PKN
dan konsep surat
Direktur PKN perihal
persetuj uan registrasi
u"serBIG-eB kepada
KPPN.
c. Menyampaikan nota
dinas dan konsep
surat tersebut beserta
lampirannya kepada
Kasubdit RKUN.

W

16

B,

Kasubdit RKUN :
a, Menerima, memeriksa,
dan menandatangani
nota dinas Kasubdit
RKUN kepada Direktur
PKN dan memaraf
konsep surat
persetuj uan re gistrasi
userBIG-eB.
b, Menyampaikan nota
dinas dan konsep
surat tersebut beserta
lampirannya kepada
Direktur PKN.

Direktur PKN :
a. Menerima, memeriksa,
dan menandatangani
surat persetujuan
registrasi user BiG-eB.
b, Menugaskan Pramu
Persuratan PKN untuk
menyampaikan surat
persetujuan tersebut
kepada KPPN
pemohon.
1 0 Pramu Persuratan PKN :
a, Menyampaikan surat
persetujuan registrasi
u"sertersebut kepada
KPPN pemohon.
b, Menyampaikan
pertinggal surat
persetujuan tersebut
kepada Pramu Kasubdit
RKUN untuk diarsipkan.

ffiffi

9.

ffil*
--[_

ffiffi

1 1 Pramu Persuratan
RKUN:
Menerima pertinggal
surat persetujuan
registrasi user BIG-eB
baru untuk diarsipkan.

AHARAAN,

L7

LAMPIRAN V
DIREKTUR
JENDERAL
PERATURAN
PERBENDAHARAAN
NOMOR
PERTENTANG
l+OlPBl2oI4
PENGELOL,AAN
REKENING MILIK BENDAHARA UMUM NEGARA
MDLALUI
SISTEM
BANK
/NDONES/A
GOWRNMENT-ELECTRONIC BANKING (BIG-eB),

STANDAR PROSEDUR OPERASI KEGIATAN PENGGANTIAN USER
SISTEM BANK INDONESIA GOVERNMENT ELECTRONIC BANKING (BIG-eB)
PADA KANTOR PELAYANAN PERBENDAHARAAN NEGARA (KPPN)

1.

Kepala KPPN :
Menyampaikan surat
permintaan Penggantian
user BIG-eB melalui surat
resmi kepada Direktorat
PKN.

2 . Direktur

PKN :
a. Menerima surat
permintaan Penggantian
user BIG-eB dari KPPN.
b. Mendisposisikanl
meneruskan permintaan
Penggantian user BIG-eB
kepada Kasubdit RKUN

3 . Kasubdit RKUN :

4.

I

a. Menerima permintaan
Penggantian user
BIGeB
b. Mendisposisikan
permintaan tersebut
kepada Kasi Eduktek.
Kasi Eduktek :
a. Menerima dan menelaah
permintaan Penggantian
user BIG-eB,
b. Memerintahkan kepada
pelaksana untuk membuat
nota dinas/ surat
persetuj uan Penggantian
user BIG-eB.
c. Menyampaikan kepada
administrator untuk
mengganti dan
menonaktifan user lama
di sistem BIG-eB.

Y

ffi

I

W

18

Pelaksana Seksi Eduktek :
a. Menerima dan
mempelajari permintaan
penggantian user BIG-eB
dari Kasi Eduktek.
b. Melakukan koordinasi
dengan Administrator
untuk memproses
penggantian dan
penonaktifanllser BIG-eB
Iama.
c. Membuat konsep nota
dinas Kasubdit RKUN
kepada Direktur PKN dan
konsep surat Direktur PKN
perihal persetujuan
penggantian user BIG-eB
lama kepada KPPN.
5.

Administrator
:
Menerima permintaan
penggantian dan
penonaktifan user BIG-eB
dari Kasi Eduktek dan
melakukan:
a. Penggantian dan
Penonaktifan user BIGeB lama.
b. Menyampaikan bukti
registrasi beserta user ID
baru dan informasi
penonaktifan user lama
kepada Kasi Eduktek.

6.

Kasi Eduktek :
a. Menerima bukti registrasi
beserta user /D baru dan
informasi penonaktifan
user lama dari
Administrator.
b. Menerima, memeriksa,
dan memaraf nota dinas
Kasubdit RKUN kepada
Direktur PKN dan konsep
surat Direktur PKN perihal
persetuj uan Penggantian
dan Penonaktifarr user
BIG-eB kepada KPPN.
c. Menyampaikan nota dinas
dan konsep surat tersebut
beserta lampirannya
kepada Kasubdit RKUN.

ffi
ffi
ffid

19

ffi
W

8,

Kasubdit RKUN :
a, Menerima, memeriksa, dan
menandatangani nota
dinas Kasubdit RKUN
kepada Direktur PKN dan
memaraf konsep surat
persetuj uan Penggantian
user BIG-eB.
b. Menyampaikan nota dinas
dan konsep surat tersebut
beserta lampirannya
kepada Direktur PKN,

9.

Direktur PKN :
a. Menerima, memeriksa,
dan menandatangani
surat persetujuan
penggantian dan
penonaktifan user BIG-eB.
b. Menugaskan Pramu
Persuratan PKN untuk
menyampaikan surat
persetujuan tersebut
kepada KPPN pemohon.

1 0 Pramu Persuratan PKN :
a. Menyampaikan surat
persetuj uan penggantian
user tersebut kepada KPPN
pemohon.
b. Menyampaikan pertinggal
surat persetujuan tersebut
kepada Pramu Kasubdit
RKUN untuk diarsipkan.

ffiffi

ry
JW
_i-

1 1 Pramu Persuratan RKUN :
Menerima pertinggal surat
persetuj Lran penggantian
user BIG-eB untuk
diarsipkan.

D IREK:I"TIR.,..IPND
E RAL PERBENDAHARAAN,

HARJOWIRYONO
u'

20

LAMPIRAN VI
PERATURAN
JENDERAL
DIREKTUR
PERBENDAHARAAN
PERNOMOR
l+O IPB/2O14
TENTANG
PENGELOLAAN
REKENING
MILIK
BENDAHARA
UMUM
NEGARA MELALUI SISTEM BANK I/VDONESIA
G)WRNMENT-ELECTR2NIC BANKING (BIG-eB),

STANDAR PROSEDUR OPERASI PELAKSANAANKEGIATAN I/TQU/S/TPR
SISTEM BANK INDONESIA GOWRNMENTELECTRONICBANKING (BIG-eB)
PADA KANTOR PUSAT DIREKTORATJENDERAL PERBENDAHARAAN

PeJabat Eselon II :
a. Menetapkan
penunjukkan
keputusan
petugas inquisitor
Sistem BIG-eB Kantor Fusat Ditjen Perbendaharaan.
b. Menyampaikan keputusan penunjukkan
petugas inEtisitor,
lrserrLame, dan password Sistem BIG-eB kepada Pejabat
Eselon III.
PeJabat Eselon III :
Menerima
dan
meneruskan
keputusan
penunjukkan,
userrLame, dan pas sword kepada petugas inquisitor melalui
Pejabat Eselon IV.
PeJabat Eselon fV :
a. Menerima
dan
meneruskan
keputusan
penunjukkan,
uselrLame, dant password kepada petugas inqui"sitor.
b, setiap hari, menugaskan Pelaksana untuk men-download
atau mencetak data transaksi
rekening sebagai bahan
sumber pembukuan.
Pelaksana :
a. Mencetak rekening koran dan dokumen transaksi lainnya
yang merupakan dokumen sumber pembukuan dari sistem
BIG-eB berupa hardcopg darrlatau soficopy.
b. Meneliti dan menguji transaksi pada rekening koran sebagai
dokumen
sumber
dan mencocokkannya
dengan advis
debet/kredit, serta dengan dokumen pendukung lainnya.
c. Menyampaikan rekening koran dan advis debet/kredit serta
dokumen pendukr.rng lainnya kepada pejabat Eselon IV.
PeJabat Eselon fV :
a. Menerima dan meneliti transaksi pada rekening koran,
mencocokkannya dengan advis debet/kredit, serta dokumen
pendukung lainnya.
b, Menugaskan
Pelaksana
untuk
menyimpan
dan
manatausahakan
rekening koran dan dokumen transaksi
lainnya yang merupakan dokumen sumber pembukuan dari
sistem BIG-eB berupa hardcopg dan/atau sofi,copg.
Pelaksana :
Menyimpan
dan manatausahakan
rekening koran dan
dokumen
transaksi
lainnya
berupa
hard.copg dag;rlatau
soficopg dengan baik, rapi, dan aman.

ffi

2T

STANDAR PROSEDUR OPERASI PELAKSANAANKEGIATAN /I\IQU/S/?OR
SISTEM BANK INDONESIA GOVERNMENTELECTRONICBANKING(BIG-eB)
PADA KANTOR PELAYANANPERBENDAHARAANNEGARA (KPPN)

Kepala KPPN:
penunjukkan
petugas
a. Menetapkan
keputusan
inquisitor Sistem BIG-eB KPPN.
b. Menyampaikan
penunjukkan
keputusan
petugas inquisitor, userrLame, dan passu.tord
Sistem BIG-eB kepada Kasi Bank.
Kasi Bank KPPN:
a. Menerima
dan
meneruskan
keputusan
penunjukkan,
uselTLame, dan passutord kepada
petugas inEtisitor.
b. Setiap hari, menugaskan Pelaksana Seksi Bank
untuk
men-download
atau
mencetak
data
transaksi
rekening
sebagai bahan
sumber
pembukuan.
Pelaksana Seksi Bank KPPN:
a. Mencetak
rekening
koran
dan
dokumen
transaksi
lainnya yang merupakan
dokumen
sumber pembukuan dari sistem BIG-eB berupa
hardcopy dan/ atau soficopy.
b. Meneliti dan menguji transaksi pada rekening
koran
sebagai
dokumen
sumber
dan
mencocokkannya
dengan advis debet/kredit,
serta dengan dokumen pendukung lainnya,
c. Menyampaikan
rekening
koran
dan
advis
debet/kredit serta dokumen pendukung lainnya
kepada Kasi Bank.
Kasi Bank KPPN:
a. Menerima dan meneliti transaksi pada rekening
koran,
mencocokkannya
dengan
advis
debet/kredit,
serta
pendukung
dokumen
lainnya.
b. Menugaskan
Pelaksana
Seksi Bank
untuk
menyimpan
dan manatausahakan
rekening
koran dan dokumen transaksi
lainnya yang
merupakan dokumen sumber pembukuan dari
sistem BIG-eB
berupa
hardcopu dan/atau
Pelaksana Seksl Bank KPPN:
Menyimpan dan manatausahakan
rekening koran
dan dokumen transaksi lainnya berupa hardcopg
dan/atau soficopg dengan baik, rapi, dan aman,

DI REKTURJ.ENDERAL PERBENDAHARAAN,