files844634. Hasil DISKUSI KELOMPOK SEHAT

Rakor Evaluasi Kapasitas Provinsi dan Kab/Kota
dalam Rangka Penerapan Manajemen PKK

Provinsi
Kalimantan Timur





Rekomendasi untuk kab. Kutai Timur:
Semua rekomendasi bisa dilaksanakan hanya
terkendala pendanaan yang belum ada.
Rekomendasi untuk kab. Berau:
1. Semua rekomendasi bisa dilaksanakan
hanya terkendala pendanaan yang belum
ada.
2. Di Berau belum ada renkon sehingga
pendampingannya seharusnya
pendampingan renkon saja.



1.
2.
3.

Masukan:
Checklist indikator tidak sesuai (Kutai
Timur, Bontang, Berau)
Kesalahan penulisan di halaman 28
(Halmahera Utara)
Kalimat klaster bencana seharusnya klaster
kesehatan (semua kabupaten)

Kondisi Kapasitas (hambatan):
1. Kebijakan/peraturan belum ada secara
tertulis (SOP, SPM, dll) disebabkan karena
terbatasnya sumber daya manusian kurang
pada seksi terkait.
2. Kurangnya advokasi program.
3. Belum adanya perangkat hukum berupa PMK

berkaitan dengan pengaktifan subklaster.


Potensi yang mendukung:
1. Adanya BPBD
2. Adanya asistensi dan pelatihan-pelatihan
oleh Kemenkes
3. Sistem informasi yang teraplikasi
4. Sumber dana APBD, dengan adanya kode
rekening kegiatan berkaitan dengan krisis
kesehatan
5. Sudah ada kegiatan peningkatan kapasitas
petugas bersumber dana APBD






Pada umumnya semua rekomendasi dapat

dilaksanakan namun Berau belum memiliki
dokumen renkon sehingga yang diutamakan
pendampingan renkon (dibandingkan TTX
dan gladi)
Rekomendasi untuk Pusat : agar menerbitkan
PMK tentang pengaktifan subklaster
kesehatan

Terkait Rekomendasi :
1. Renkon sudah ada hanya perlu diupdate
2. Advokasi sudah berjalan
3. Untuk penilaian fasyankes terkendala akses
4. Rekomendasi lain : untuk melakukan
peningkatan kapasitas dan pengadaan
sarpras


Terkait Rekomendasi :
1. Melakukan peningkatan kapasitas SDM
kesehatan

2. Sosialisasi pemanfaatan DSP
3. Mengusulkan pelatihan TOT untuk Dinkes
Kota
4. Advokasi ke Pemkot tentang kewaspadaan
dini risiko terjadinya kegagalan teknologi
industri


Provinsi NTT

Terkait Rekomendasi :
1. Melakukan peningkatan kapasitas,
masyarakat /tenaga kesehatan di daerah
rawan bencana
2. Meminta pedoman/panduan yang ada di
Pusat Krisis Kesehatan
3. Usulan support dana untuk peningkatan
kapasitas
4. Usulan fasilitator dari pusat dalam rangka
peningkatan kapasitas masyarakat/petugas



Masukkan untuk Buku Profil:
1. Agar direvisi di bagian kebijakan peraturan,
di Sikka sudah ada Perda No. 9 Tahun 2009
tentang Penanggulangan Bencana
2. Di Sikka sudah ada SK tim Gerak Cepat dan
TRC dari Kepala Dinas (Poin 1A dan 2A)


Terkait Rekomendasi :
1. Untuk pelaksanaan peningkatan kapasitas
dan kesiapsiagaan krisis kesehatan perlu
disiapkan dana pusat untuk daerah dengan
jenis kegiatan yang sudah direncanakan
pusat sehingga pemanfaatan lebih terarah.
2. Perlu advokasi Pusat Krisis Kesehatan
dengan BPBD provinsi dan BNPB untuk
mengakomodir keg krisis kesehatan di
daerah terkait kegiatan pra KLB



3. Agar Pusat Krisis Kesehatan menyiapkan
pedoman mengenai tugas, fungsi dan peran
dari setiap anggota tim RHA, TGC, Bankes
yang menjadi dasar pembentukan tim tsb di
daerah.

Terkait Rekomendasi :
1. Melakukan pembuatan peta respon
2. Menginventaris peraturan lintas sektor yang
terkait dengan Penanggulangan krisis
kesehatan
3. Menetapkan unit di Dinkes terkait PKK
4. Membuat perbup tentang sistem koordinasi
penanggulangan bencana
5. Berkerjasama dengan LSM dalam
penanggulangan krisis kesehatan
6. Advokasi ke DPR untuk anggaran terkait PKK
7. Membentuk tim Penanggulangan Bencana di RS,

TGC, RHA, dan bankes


Terkait Rekomendasi :
1. Peluang kerjasama dengan BPBD baik (agar
dilakukan pelatihan/peningkatan kapasitas di
desa-desa rawan bencana)
2. Penyusunan renkon kesehatan sudah ada (tahun
2013) namun perlu melakukan update renkon
3. Pemberian materi muatan lokan
Penanggulangan Bencana di Poltekkes Ende
4. Sistem Peringatan Dini kepada masyarakat
rentan belum berjalan optimal sehingga perlu
diperbaiki sistemnya


5. Advokasi belum berjalan optimal
6. Mengundang Dinkes Provinsi untuk memberi
pelatihan TRC bagi Dinkes, RSUD dan
Puskesmas


Terkait Rekomendasi :
1. Melakukan pendataan kapasitas daerah terkait
sektor kesehatan
2. Melakukan penguatan kapasitas sumber daya
daerah terkait kebencanaan
3. Menyusun kebijakan dan SOP khusus untuk PKK
4. Mengusulkan penambahan sarpras kesehatan
5. Melengkapi renkon terkait klaster kesehatan
6. Mendorong bersama lintas sektor lain untuk
pembuatan Perda tentang kebencanaan


Terkait Rekomendasi :
1. Menginventaris peraturan lintas sektor yang
berkaitan dengan PKK
2. Menyusun SK Kadinkes terkait klaster
kesehatan
3. Melakukan pemetaan risiko bencana perlu
lebih detail, khusus untuk klaster kesehatan

4. Advokasi ke Pemda dan legislatif untuk
Perda mengenai klaster kesehatan,
penguatan pelayanan kesehatan dalam
kaitannya dengan anggaran


5. Membentuk tim PKK yang terdiri dari RHA,
TGC, TRC, dari tingkat kabupaten hingga
tingkat puskesmas
6. Mengidentifikasi institusi/LSM terkait PKK
7. Melakukan peningkatan kapasitas petugas
Dinkes Kabupaten hingga Puskesmas melalui
TOT yang diselenggarakan PKK Kemenkes
8. Memasukkan mata kuliah tentang PKK untuk
program PJJ D3 Kebidanan dan Keperawatan di
Poltekkes







Perlu dilakukan peningkatan kapasitas SDM
termasuk TOT dengan pendanaan dari pusat
Advokasi ke Bupati/Walikota/DPRD terkait
dengan usulan peraturan dan kegiatan
Pengurangan Risiko Bencana
Penambahan sarpras terkait penanggulangan
krisis kesehatan

Dari Dit. Kesga :
1. Hal 16 poin 5 pada kalimat IPKM
2. Pada DO ditambahkan definisi kerentanan,
kapasitas, ACLS, dan PPGD
3. Hal 116  kata mitigasi
4. Hal 241  pada paragraf akses transportasi