files762805. Hasil Diskusi KELOMPOK SEJAHTERA
KELOMPOK SEJAHTERA
• PROV. SULAWESI BARAT
•
•
•
Kab. Majene
Kab. Mamasa
Kab. Polewali Mandar
•
•
•
•
•
•
Kabupaten Halmahera Utara
Kabupaten Halmahera Tengah
Kabupaten Halmahera Selatan
Kabupaten Halmahera Barat
Kabupaten Halmahera Timur
Kabupaten Pulau Morotai
• PROV. MALUKU UTARA
KEKUATAN
• Dasar hukum UU. 24 Tahun 2007
• UU No. 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan
• PP No. 21 tahun 2007 ttg Penyelenggaraan
Pnenggulangan Bencana
• Kepmenkes no. 19 tahun 2016 tenteng PSC
• Kepmenken no. 64 Tahun 2013 ttg Krisis
Kesehatan
• SDM terlatih SPGDT, BTCLS dan ATCLS
• Adanya Desa Siaga
KEKUATAN (lanjutan)
• Sudah punya tupoksi tentang penanganan
krisis kesehatan
• Tenaga penanganan krisis kesehatan sdh ada
• Sudah anggaran
• Sudah ada kebijakan / peraturan terkait
penanganan bencana
KELEMAHAN
• Anggaran tidak tersedia di DINKES masing2
Kabupaten
• SOP tentang krisis kesehatan belum ada
• Kordinasi lintas sektor kurang.
• SDM terlatiih masih kurang terkait krisis
kesehatan.
• Sarana prasarana Fasyankes masih kurang
• Sistem informasi yang masih lemah
• Sistem kluster yang belum tersosialisasi.
KELEMAHAN (lanjutan)
• Kebijakan / peraturan yang belum berpihak
sepenuhnya ke penanganan bencana
• Sarana & prasarana belum terstandar
• Kualitas & kuantitas SDM kesehatan terlatih
yang belum memadai
• Koordinasi LS dan LP yang sangat kurang
ANCAMAN
•
•
•
•
•
•
•
•
Ego sektoral.
Mutasi jabatan yang terlalu cepat
Political will yang kurang
Populasi rentan yang tinggi
Karakteristik topografi wilayah yang sulit.
Letak geografis
Jenis bencana alam dan non alam
Sikap dan respon masyarakat yg kurang
berpartisipasi dalam menangani bencana
PELUANG
• Masyarakat mulai memahami pengurangan
resiko bencana.
• Perkembangan dan penggunaan IT
• Sudah dilakukan peningkatan kapasitas
pembuatan peta respon.
• Terbentuknya lembaga BNPB dan BPBD.
• Adanya CSR dari Perusahan Swasta di daerah.
PELUANG (lanjutan)
• Letak geografis
• Jenis bencana alam dan non alam
• Sikap dan respon masyarakat yg kurang
berpartisipasi dalam menangani bencana
REKOMENDASI
• Advokasi dan sosialisasi tentang Pentingnya PKK
untuk dimasukan dalam APBD.
• Masing-masing Kabupaten membuat SOP terkait
PKK
• Adanya kontinuitas kordinasi LS tiap2 kabupaten.
• Penerimaan SDM dan pelatihan terkait PKK.
• Pengadaan Sarana prasarana penunjang untuk
kegiatan PKK.
• Mengoptimalkan peggunaan fasilitas komunikasi
dan teknologi yang tersedia.
REKOMENDASI (lanjutan)
• Menyusun SK Penetapan pembagian Tupoksi masing2
Kluster.
• Dukungan terhadap populasi rentan dengan promkes
dan KIE
• Mengusulkan peningkatan infrastruktur untuk wilayah
sulit.
• PPK
– Perlu dukungan anggaran melalui dana dak dan dekon,
– Perlu dukungan perencanaan peningkatan kapasitas sdm
kesehatan,
– Meningkatkan koordinasi LS (Kemenkes - BPPSDMK
Kemendagri, BNPB)
– Agar bencana dimasukkan dalam SPM kab/kota
REKOMENDASI (lanjutan)
• Dinkes kabupaten
– Perlu pelibatan masyarakat dalam
penanggulangan bencana
• Dinkes provinsi
– Mendukung di peningkatan sarana dan
prasarana
– Mendukung di peningkatan kapasitas sdm
kesehatan
• PROV. SULAWESI BARAT
•
•
•
Kab. Majene
Kab. Mamasa
Kab. Polewali Mandar
•
•
•
•
•
•
Kabupaten Halmahera Utara
Kabupaten Halmahera Tengah
Kabupaten Halmahera Selatan
Kabupaten Halmahera Barat
Kabupaten Halmahera Timur
Kabupaten Pulau Morotai
• PROV. MALUKU UTARA
KEKUATAN
• Dasar hukum UU. 24 Tahun 2007
• UU No. 36 Tahun 2009 ttg Kesehatan
• PP No. 21 tahun 2007 ttg Penyelenggaraan
Pnenggulangan Bencana
• Kepmenkes no. 19 tahun 2016 tenteng PSC
• Kepmenken no. 64 Tahun 2013 ttg Krisis
Kesehatan
• SDM terlatih SPGDT, BTCLS dan ATCLS
• Adanya Desa Siaga
KEKUATAN (lanjutan)
• Sudah punya tupoksi tentang penanganan
krisis kesehatan
• Tenaga penanganan krisis kesehatan sdh ada
• Sudah anggaran
• Sudah ada kebijakan / peraturan terkait
penanganan bencana
KELEMAHAN
• Anggaran tidak tersedia di DINKES masing2
Kabupaten
• SOP tentang krisis kesehatan belum ada
• Kordinasi lintas sektor kurang.
• SDM terlatiih masih kurang terkait krisis
kesehatan.
• Sarana prasarana Fasyankes masih kurang
• Sistem informasi yang masih lemah
• Sistem kluster yang belum tersosialisasi.
KELEMAHAN (lanjutan)
• Kebijakan / peraturan yang belum berpihak
sepenuhnya ke penanganan bencana
• Sarana & prasarana belum terstandar
• Kualitas & kuantitas SDM kesehatan terlatih
yang belum memadai
• Koordinasi LS dan LP yang sangat kurang
ANCAMAN
•
•
•
•
•
•
•
•
Ego sektoral.
Mutasi jabatan yang terlalu cepat
Political will yang kurang
Populasi rentan yang tinggi
Karakteristik topografi wilayah yang sulit.
Letak geografis
Jenis bencana alam dan non alam
Sikap dan respon masyarakat yg kurang
berpartisipasi dalam menangani bencana
PELUANG
• Masyarakat mulai memahami pengurangan
resiko bencana.
• Perkembangan dan penggunaan IT
• Sudah dilakukan peningkatan kapasitas
pembuatan peta respon.
• Terbentuknya lembaga BNPB dan BPBD.
• Adanya CSR dari Perusahan Swasta di daerah.
PELUANG (lanjutan)
• Letak geografis
• Jenis bencana alam dan non alam
• Sikap dan respon masyarakat yg kurang
berpartisipasi dalam menangani bencana
REKOMENDASI
• Advokasi dan sosialisasi tentang Pentingnya PKK
untuk dimasukan dalam APBD.
• Masing-masing Kabupaten membuat SOP terkait
PKK
• Adanya kontinuitas kordinasi LS tiap2 kabupaten.
• Penerimaan SDM dan pelatihan terkait PKK.
• Pengadaan Sarana prasarana penunjang untuk
kegiatan PKK.
• Mengoptimalkan peggunaan fasilitas komunikasi
dan teknologi yang tersedia.
REKOMENDASI (lanjutan)
• Menyusun SK Penetapan pembagian Tupoksi masing2
Kluster.
• Dukungan terhadap populasi rentan dengan promkes
dan KIE
• Mengusulkan peningkatan infrastruktur untuk wilayah
sulit.
• PPK
– Perlu dukungan anggaran melalui dana dak dan dekon,
– Perlu dukungan perencanaan peningkatan kapasitas sdm
kesehatan,
– Meningkatkan koordinasi LS (Kemenkes - BPPSDMK
Kemendagri, BNPB)
– Agar bencana dimasukkan dalam SPM kab/kota
REKOMENDASI (lanjutan)
• Dinkes kabupaten
– Perlu pelibatan masyarakat dalam
penanggulangan bencana
• Dinkes provinsi
– Mendukung di peningkatan sarana dan
prasarana
– Mendukung di peningkatan kapasitas sdm
kesehatan