files243213. HASIL DISKUSI KELOMPOK TANGGUH

ANGGOTA :
Prov. Kalimantan Tengah
Kab. Pulang Pisau
Kab. Kapuas
Kab. Barito Timur
Prov. Sulawesi Tenggara
Kab. Muna
Kab. Kolaka Utara
Kab. Kolaka
Kab. Bombana
Kab. Buton
WHO
Dit. Obat Publik dan Perbekkes
MPBI


1.
2.








Upaya PKK belum menjadi program prioritas Pemerintah
Kab Kota, dampaknya :
Sulitnya penganggaran untuk PKK
PKK Tidak Masuk ke dalam indikator/SPM pemerintah
Pola pikir pemerintah yang masih menekankan pada
upaya tanggap darurat
Belum ada unit/struktur organisasi penanggungjawab
PKK
BPBD sebagai koordinator PB masih perlu diperkuat
(leadership dan koordinator)
Seringnya mutasi di lingkungan pemerintah daerah
Distribusi Tenaga Kesehatan di daerah belum merata
Adanya UU No 23 Tentang Pemda dimana menyebabkan
pemerintah pusat tidak dapatlangsung melakukan
intervensi kepada kab/kota , hanya boleh sampai provinsi.






Dapat memanfaatkan LSM yang bergerak di
Bidang PB TATTS di Sulawesi Tenggara dan
HAPE CRED di Kalimantan Tengah
Dapat melakuakn advokasi pada partai politik
dan calon pemimpin daerah memanfaatkan
momen pilkada





Dinkes Kab/Kota dapat melakukan beberapa
kegiatan seperti penyusunan SOP, MoU,
inventaris data bencana
Melakukan Advokasi kepada pemerintah
daerah terkait pengadaan tenaga dan sarana

prasarana, kebijakan






Penambahan Fasyankes
Penambahan Tenaga Kesehatan
Perubahan kebijakan
Menjadikan Krisis Kesehatan sebagai salah
satu indikator/SPM yang ditetapkan oleh
Kemendagri sehingga dapat dibentuk unit
khusus yang menangani krisis kesehatan