PERANAN BALAI PERMASYARAKATAN (BAPAS) DALAM PEMBIMBINGAN ANAK NAKAL DI MADIUN | Sari | Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 1095 2055 1 SM
PERANAN BALAI PERMASYARAKATAN (BAPAS) DALAM
PEMBIMBINGAN ANAK NAKAL DI MADIUN
Ninda Paramita Sari
Abstrak
enakalan anak memberi dorongan kuat bagi pihak-pihak yang
bertanggung jawab untuk lebih memperhatikan masalah kenakalan anak
khususnya balai permasyarakatan (BAPAS). Penelitian ini dilaksanakan
di Balai Pemasyarakatan Kelas II Madiun.Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif.Sumber data yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder.
Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
keabsahan data menggunakan triangulasi dan cross cek. Analisis data
menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan balai permasyarakatan
(BAPAS) dalam pembimbingan anak nakal yaitu membantu, membimbing, dan
mengawasi latihan kerja anak nakal berdasarkan putusan pengadilan yang dijatuhi
pidana bersyarat, pidana pengawasan, pidana denda diserahkan kepada negara dan
yang memperoleh pembebasan bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan.
Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh BAPAS Kelas II Madiun dalam
pembimbingan anak nakal yang dilakukan oleh Pembimbingan Kemasyarakatan
Klien Anak berasal dari beberapa hal. Hambatan itu adalah cakupan wilayah kerja
BAPAS kelas II Madiun terlalu luas yaitu sekaresidenan Madiun yaitu Ngawi,
Magetan, Ponorogo, dan Pacitan, lokasi tempat tinggal klien anak di pelosok,
tidak ada alat komunikasi, tidak ada transportasi, dan keadaan perekonomian
orang tua klien anak sehingga pembimbingan kemasyarakatan klien anak sulit
mengatur jadwal kunjungan sekaligus proses bimbingan menjadi kurang efektif.
K
Kata Kunci: Balai Permasyarakatan dan Klien Anak Nakal
Mahasiswa Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun
389
faktor eksternal dikenal pula sebagai
PENDAHULUAN
Pengaruh kemajuan iptek dan
pengaruh alam sekitar, faktor sosial,
apalagi
atau faktor sosiologis adalah semua
anak-anak terjebak untuk melanggar
perangsang dan pengaruh luar yang
norma
hukum.
menimbulkan tingkah laku tertentu
dalam
pada anak-anak remaja (tindakan
budaya
membuatdewasa
terutama
norma
Anak-anak
terjebak
konsumerisme
dan
asosial
yang
semakin lama dapat menjerus ke
tindakan
kriminal,
pencabulan,
kekerasan,
perkelahian
massal dan seterusnya).
Kenakalan
seperti
pembunuhan,
kejahatan,
anak
memberi
dorongan kuat bagi pihak-pihak yang
perkelahian, penjambretan, pencurian
bertanggung
dan sebagainya. Ditambah lagi, pada
memperhatikan masalah kenakalan
era sekarang ini banyak orang tua
anak, seperti orang tua, kelompok
yang
edukatif di lingkungan sekolah yang
disibukkan
dengan
urusan
jawab
berperan
mengejar kekayaan, jabatan, maupun
masyarakat sebagai kesatuan yang
gengsi.
ikut
kondisi
yang
berpengaruh
demikian, anak sebagai buah hati
perkembangan
sering dilupakan sehingga cenderung
pemerintah.
menjadi “anak nakal”.
Menurut
Anak nakal adalah anak yang
pendidik,
lebih
duniawi (materiil) sebagai upaya
Dengan
sebagai
untuk
serta
Bapak
Djaka
Sutedjo, kenakalan anak karena anak
mengalami
melanggar peraturan hukum yang
tersebut
seharusnya
berlaku
kepada
balai
masyarakat
seperti
terhadap
anak
melakukan perbuatan terlarang dan
di
dan
permasalahan.
Anak
diserahkan
permasyarakatan
pencurian,
(bapas). Klien anak yang dibimbing
kekerasan, dan lain-lain. Menurut Ibu
oleh balai permasyarakatan harus
Indriyani Susanti penyebab terjadi
berdasarkan peraturan dan putusan
kenakalan anak kebanyakan karena
yang
lebih
permasyarakatan.
pencabulan,
narkotika,
kurang
perhatian
dan
diterapkan
oleh
balai
pengawasan dari keluarga dan salah
Senada dengan hal di atas,
pergaulan dari anak tersebut.Selain
menurut Ibu Anik Dwi Sujayati, anak
itu, menurut Kartono (2006: 109),
memang
pada
dasarnya
harus
390
yang
(Arikunto,
2002:
dibimbing di balai permasyarakatan
demikian,
penelitian
ini
akan
pada umumnya mengalami masalah-
membahas
masalah
aktual
dan
masalah
pemecahannya
dengan
mengumpulkan,
menyusun,
dibimbing.
Anak-anak
yang
sehingga
ada
dimasyarakat
peran
balai
30).
mengklasifikasikan,
permasyarakatan sangat penting.
Kasus anak nakal di Madiun
menunjukkan bahwa ada seseorang
Dengan
jalan
dan
menganalisis,
dan menginterpretasikan data secara
deskriptif.
klien anak yang sedang dibimbing
Penelitian kualitatif dalam
oleh BAPAS Kelas II Madiun namun
hal ini menggunakan dua jenis
melakukan tindak pidana lagi (data
sumber data yaitu sumber data
dokumentasi
primer
BAPAS
Kelas
II
dan
sumber
Madiun tahun 2015). Dari contoh
sekunder.Data
kenyataan seperti ini, dapat diketahui
dengan observasi, wawancara, dan
adanya
dokumentasi. Data primer dalam
kendala
pembimbingan
anak
Madiun.Dalam
hal
BAPAS
dalam
pembinaan
dikumpulkan
di
penelitian ini didapat dari hasil
peranan
observasi dan wawancara dengan
memberikan
seorang Kepala SubSeksi Bimbingan
bimbingan
Klien Anak Balai Pemasyarakatan
nakal
ini,
adalah
ini
data
dan
kemasyarakatan kepada anak nakal
Kelas
untuk
kualitas
Pembimbing Kemasyarakatan Klien
kepribadiannya agar memiliki sikap
Anak Balai Pemasyarakatan Kelas II
dan perilaku yang baik.
Madiun, dan lima orang klien anak
meningkatkan
II
Madiun,
dua
orang
nakal Balai Permasyarakatan Kelas II
Madiun.Selain
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah
penelitian
deskriptif,
dengan
dari
bahan
kepustakaan, data sekunder dapat
diperoleh
dari
dokumen
yang
menggunakan pendekatan metode
dimiliki lembaga yang bersangkutan,
penelitian
kualitatif.
Penelitian
misalnya seperti foto-foto maupun
deskriptif
merupakan
penelitian
dokumen-dokumen yang ada dalam
apabila
peneliti
mengetahui
391
keadaan
bermaksud
suatu
data
Balai Permasyarakatan (bapas).
data
mudah dipahami. Teknik penyajian
yang dapat dipertanggungjawabkan,
data dalam penelitian kualitatif dapat
dalam penelitian diperlukan teknik
dilakukan dalam berbagai bentuk
keabsahan data. Pada penelitian ini
seperti tabel, grafik dan sejenisnya.
digunakan teknik trianggulasi dan
Penarikan kesimpulan dan verifikasi
cross cek. Teknik triangulasiberarti
yaitu, menarik kesimpulan awal yang
penelitian
teknik
dikemukakan dan masih bersifat
pengumpulan data yang berbeda-
sementara dan akan berubah apabila
beda untuk mendapatkan data dari
telah ditemukan lagi bukti-bukti yang
sumber yang sama. Sumber ini
kuat yang mendukung pada tahap
didapat dari observasi partisipatif,
pengumpulan data berikutnya.
Untuk
mendapatkan
menggunakan
wawancara
mendalam
dan
dokumentasi untuk sumber data yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
sama secara serempak.
1. Peranan Balai Permasyarakatan
Teknik analisis data terdiri
atas tiga komponen yaitu reduksi
data, penyajian data, dan penarikan
(Bapas)
dalam
Pembimbingan
Anak Nakal di Madiun
Menurut
Bapak
Djaka
simpulan dan verifikasi. Reduksi
Sutedjo,pada dasarnya peranan
data
Balai Permasyarakatan
merupakan
proses
seleksi,
(bapas)
merangkum, pemfokusan pada hal-
adalah
hal yang penting, dicari tema dan
terhadap
polanya dan membuang hal-hal yang
permasyarakatan
tidak perlu. Proses ini berlangsung
Untuk anak nakal diluar balai
terus
permasyarakatan
sepanjang
pelaksanaan
melakukan
klien
penelitian. Laporan yang disusun
kewenangan
berdasarkan data yang diperoleh,
permasyarakatan.
direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal
penetapan
yang pokok, difokuskan pada hal-hal
permasyarakatan,
yang
tanggung
penting.
Penyajian
data
melakukan
hubungan sehingga akan semakin
sendiri.
bukan
balai
Selama
jawab
informasi,
pola
itu
di
permasyarakatan
dalam
balai
dari
merupakan suatu rakitan organisasi
tersusun
bimbingan
ada
balai
menjadi
balai
untuk
bimbingan,
pengawasan, dan kewenangannya.
392
Selama anak menjadi klien di
oleh
balai
anak
Kemasyarakatan (PK) juga dapat
kewenangan
ditemukan dalam Undang-Undang
permasyarakatan,
tersebut
menjadi
Nomor 3 Tahun 1997 tentang
balai permasyarakatan.
Menurut
Sujayati,
Ibu
Pembimbing
Anik
peran
permasyarakatan
Dwi
Pengadilan Anak Bab IV Pasal 34
balai
ayat (1), yang mengatakan bahwa
dapat
Pembimbingan
Kemasyarakatan
mewujudkan anak-anak sebagai
membantu memperlancar tugas
penerus bangsa agar menjadi anak
penyidik, penuntut umum dan
harapan bangsa dan menjauhi
hakim dalam perkara anak nakal,
perbuatan-perbuatan yang buruk
didalam maupun diluar sidang
sehingga
kembang
anak dengan membuat laporan
menjadi anak yang baik yang
hasil penelitian kemasyarakatan
dapat
(LITMAS).
tumbuh
berorientasi
pada
Membimbing,
pendidikan yang lebih baik. Balai
membantu, dan mengawasi anak
permasyarakatanpun mempunyai
nakal
tahap-tahap pembimbingan anak
bersyarat,
nakal.
pidana denda diserahkan kepada
yang
pidana
Indriyani
negara
Susanti, balai permasyarakatan
latihan
berperan
memperoleh
Menurut
Ibu
untuk
pengawasan
dijatuhi
dan
pengawasan,
harus
kerja
Klien anak diminta datang ke
Pemasyarakatan (LP).
yang
dari
Dari
yang
pembebasan
bersyarat
permasyarakatan
mengikuti
atau
terutama saat masih ada orang tua.
balai
pidana
Lembaga
beberapa
nantinya petugas kermasyarakatan
peran
memberikan
diatas, dapat disimpulkan bahwa
bimbingan.
Akan
balai
penjelasan
tetapi, petugas kemasyarakatan
anak
juga datang kerumah klien anak
bersyarat
untuk meninjau kondisinya ada
menjadi
masalah atau tidak.
permasyarakatan
untuk
membantu,
membimbing,
mengawasilatihan
kerja
Peranan
balai
permasyarakatan yang dilakukan
393
yang
permasyarakatan
dijatuhi
oleh
pidana
pengadilan,
kewenangan
balai
dapat
anak
tersebut. Selama klien anak sudah
hambatan yang dihadapi oleh
ditetapkan
BAPAS
di
balai
dalam
pembimbingan
sudah
klien anak. Lokasi tempat tinggal
menjadi tanggung jawab balai
yang berada di pelosok dan tidak
permasyarakatan
untuk
memiliki
alat
kesulitan
permasyarakatan,
itu
melakukan
suatu
bimbingan
membuat
pengawasan
agar
menjadikan
mengatur
komunikasi
jadwal
klien anak menjadi lebih baik lagi
Ketika
dan dapat diterima di masyarakat.
Kemasyarakatan
dalam
kunjungan.
Pembimbing
Klien
Anak
2. Hambatan yang Dihadapi oleh
berkunjung ke rumah klien anak
Balai Permasyarakatan (Bapas)
tanpa berkomunikasi dengan anak
dalam Pembimbingan Anak Nakal
tersebut, klien anak tersebut tidak
di Madiun
sedang berada di rumah sehingga
oleh
Hambatan
yang dihadapi
balai
permasyarakatan
Pembimbing
Klien
Anak
Kemasyarakatan
harus
menunggu
menurut Bapak Djaka Sutedjo
sampai anak tersebut pulang atau
adalah cakupan wilayah kerja
Pembimbing
BAPAS Kelas II Madiun yang
Klien
luas
keesokan harinya.
meliputi
sekaresidenan
Anak
Kemasyarakatan
berkunjung
Menurut
Madiun yaitu Ngawi, Magetan,
Ibu Indriyana
Ponorogo, dan Pacitan. Terlalu
Susanti,
luasnya jangkauan wilayah kerja
hambatan yaitu klien anak susah
BAPAS Kelas II Madiun menjadi
disuruh
salah
bagi
Keadaan ekonomi dari orang tua
Kemasyarakatan
klien anak juga merupakan salah
satu
Pembimbing
hambatan
salah
lagi
datang
faktor
ke
kantor.
Klien Anak karena pembimbingan
satu
untuk wilayah yang jauh dari
pembimbingan
kantor BAPAS tentunya memakan
Misalnya pada saat klien anak
waktu yang lebih lama.
harus berkunjung ke
Hal itu diperjelas oleh Ibu
hambatan
satu
dalam
proses
anak
nakal.
BAPAS
Kelas II Madiun untuk melakukan
Anik Dwi Sujayati, kondisi lokasi
pembimbingan
klien anak merupakan salah satu
anak
tersebut
tentunya
klien
memerlukan
394
tranportasi, apalagibagi klien anak
yang
yang
tidak
mempunyai
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang
sepeda motor harus naik bus.
Terkadang
orang
mempunyai
tua
uang
tidak
telah
dilaksanakan
untuk
permasyrakatan Kelas II Madiun,
Balai
membiayai transportasi anaknya
disimpulkan
yang
melaksanakan
permasyarakatan dapat mewujudkan
pembimbingan. Dengan demikian
anak-anak sebagai penerus bangsa
untuk frekuensi pembimbingan
agar menjadi anak harapan bangsa
yang seharusnya seminggu sekali
dan menjauhi perbuatan-perbuatan
menjadi
yang
harus
dua
minggu
sekali
buruk
bahwa
di
peran
sehingga
balai
tumbuh
sehingga proses pembimbingan
kembang menjadi anak yang baik
kurang efektif.
yang
Dapat
disimpulkan
hambatan-hambatan
bahwa
yang
dapat
berorientasi
pada
pendidikan yang lebih baik. Peranan
balai
permasyarakatan
(BAPAS)
dihadapi oleh BAPAS Kelas II
dalam pembimbingan anak nakal
Madiun
pembimbingan
yaitu membantu, membimbing, dan
anak nakal yang dilakukan oleh
mengawasi latihan kerja anaknakal
Pembimbingan
Kemasyarakatan
berdasarkan putusan pengadilan yang
Klien Anak berasal dari beberapa
dijatuhi pidana bersyarat, pidana
hal. Hambatan itu adalah cakupan
pengawasan,
wilayah kerja BAPAS kelas II
diserahkan kepada negara dan yang
Madiun
memperoleh pembebasan bersyarat
dalam
terlalu luas, lokasi
tempat tinggal di pelosok, tidak
pidana
denda
dari Lembaga Pemasyarakatan.
Hambatan-hambatan
ada alat komunikasi, tidak ada
yang
keadaan
dihadapi oleh BAPAS Kelas II
perekonomian orang tua klien
Madiun dalam pembimbingan anak
anak
nakal
transportasi,
dan
sehingga
pembimbingan
yang
dilakukan
oleh
kemasyarakatan klien anaksulit
Pembimbingan
mengatur
jadwal
kunjungan
Klien Anak berasal dari beberapa
sekaligus
proses
bimbingan
hal. Hambatan itu adalah cakupan
menjadi kurang efektif.
395
Kemasyarakatan
wilayah kerja BAPAS kelas II
Madiun
terlalu
luas
yaitu
sekaresidenan Madiun yaitu Ngawi,
Magetan, Ponorogo, dan Pacitan,
lokasi tempat tinggal klien anak di
DAFTAR PUSTAKA
Suharsimi Arikunto. 1993. Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
perekonomian orang tua klien anak
_________.
2002.
Cetakan
Keduabelas.Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta
sehingga
Barowi
pelosok, tidak ada alat komunikasi,
tidak ada transportasi, dan keadaan
pembimbingan
kemasyarakatan klien
mengatur
jadwal
anak sulit
kunjungan
dan
Suwandi.
2008.
Memahami
Penelitian
Kualitatif. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
sekaligus proses bimbingan menjadi
kurang efektif.
Kartini Kartono. 2006. Kenakalan
Remaja .
Jakarta:
PT
RajaGrafindo Persada.
Hadari
Nawawi. 1998. Metode
Penelitian Bidang Sosial.
Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Lexy J. Moleong. 2014. Cetakan
ketiga puluh dua. Metedologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya.
Joko
Subagyo. 2004. Metode
Penelitian. Jakarta : PT Asdi
Mahasatya.
Sugiono. 2013. Metode Peneliti
Kuantitatif, Kualitatif, Dan,
R&D. Bandung: Penerbit
Alfabeta.
Undang–Undang.2003.
Perlindungan Anak Nomor 23
Tahun 2012. Jakarta: Sinar
Grafika.
Widodo. 2012. Prisonisasi Anak
Nakal. Yogjakarta: Aswaja
Pressindo.
396
PEMBIMBINGAN ANAK NAKAL DI MADIUN
Ninda Paramita Sari
Abstrak
enakalan anak memberi dorongan kuat bagi pihak-pihak yang
bertanggung jawab untuk lebih memperhatikan masalah kenakalan anak
khususnya balai permasyarakatan (BAPAS). Penelitian ini dilaksanakan
di Balai Pemasyarakatan Kelas II Madiun.Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif.Sumber data yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder.
Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
keabsahan data menggunakan triangulasi dan cross cek. Analisis data
menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan balai permasyarakatan
(BAPAS) dalam pembimbingan anak nakal yaitu membantu, membimbing, dan
mengawasi latihan kerja anak nakal berdasarkan putusan pengadilan yang dijatuhi
pidana bersyarat, pidana pengawasan, pidana denda diserahkan kepada negara dan
yang memperoleh pembebasan bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan.
Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh BAPAS Kelas II Madiun dalam
pembimbingan anak nakal yang dilakukan oleh Pembimbingan Kemasyarakatan
Klien Anak berasal dari beberapa hal. Hambatan itu adalah cakupan wilayah kerja
BAPAS kelas II Madiun terlalu luas yaitu sekaresidenan Madiun yaitu Ngawi,
Magetan, Ponorogo, dan Pacitan, lokasi tempat tinggal klien anak di pelosok,
tidak ada alat komunikasi, tidak ada transportasi, dan keadaan perekonomian
orang tua klien anak sehingga pembimbingan kemasyarakatan klien anak sulit
mengatur jadwal kunjungan sekaligus proses bimbingan menjadi kurang efektif.
K
Kata Kunci: Balai Permasyarakatan dan Klien Anak Nakal
Mahasiswa Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun
389
faktor eksternal dikenal pula sebagai
PENDAHULUAN
Pengaruh kemajuan iptek dan
pengaruh alam sekitar, faktor sosial,
apalagi
atau faktor sosiologis adalah semua
anak-anak terjebak untuk melanggar
perangsang dan pengaruh luar yang
norma
hukum.
menimbulkan tingkah laku tertentu
dalam
pada anak-anak remaja (tindakan
budaya
membuatdewasa
terutama
norma
Anak-anak
terjebak
konsumerisme
dan
asosial
yang
semakin lama dapat menjerus ke
tindakan
kriminal,
pencabulan,
kekerasan,
perkelahian
massal dan seterusnya).
Kenakalan
seperti
pembunuhan,
kejahatan,
anak
memberi
dorongan kuat bagi pihak-pihak yang
perkelahian, penjambretan, pencurian
bertanggung
dan sebagainya. Ditambah lagi, pada
memperhatikan masalah kenakalan
era sekarang ini banyak orang tua
anak, seperti orang tua, kelompok
yang
edukatif di lingkungan sekolah yang
disibukkan
dengan
urusan
jawab
berperan
mengejar kekayaan, jabatan, maupun
masyarakat sebagai kesatuan yang
gengsi.
ikut
kondisi
yang
berpengaruh
demikian, anak sebagai buah hati
perkembangan
sering dilupakan sehingga cenderung
pemerintah.
menjadi “anak nakal”.
Menurut
Anak nakal adalah anak yang
pendidik,
lebih
duniawi (materiil) sebagai upaya
Dengan
sebagai
untuk
serta
Bapak
Djaka
Sutedjo, kenakalan anak karena anak
mengalami
melanggar peraturan hukum yang
tersebut
seharusnya
berlaku
kepada
balai
masyarakat
seperti
terhadap
anak
melakukan perbuatan terlarang dan
di
dan
permasalahan.
Anak
diserahkan
permasyarakatan
pencurian,
(bapas). Klien anak yang dibimbing
kekerasan, dan lain-lain. Menurut Ibu
oleh balai permasyarakatan harus
Indriyani Susanti penyebab terjadi
berdasarkan peraturan dan putusan
kenakalan anak kebanyakan karena
yang
lebih
permasyarakatan.
pencabulan,
narkotika,
kurang
perhatian
dan
diterapkan
oleh
balai
pengawasan dari keluarga dan salah
Senada dengan hal di atas,
pergaulan dari anak tersebut.Selain
menurut Ibu Anik Dwi Sujayati, anak
itu, menurut Kartono (2006: 109),
memang
pada
dasarnya
harus
390
yang
(Arikunto,
2002:
dibimbing di balai permasyarakatan
demikian,
penelitian
ini
akan
pada umumnya mengalami masalah-
membahas
masalah
aktual
dan
masalah
pemecahannya
dengan
mengumpulkan,
menyusun,
dibimbing.
Anak-anak
yang
sehingga
ada
dimasyarakat
peran
balai
30).
mengklasifikasikan,
permasyarakatan sangat penting.
Kasus anak nakal di Madiun
menunjukkan bahwa ada seseorang
Dengan
jalan
dan
menganalisis,
dan menginterpretasikan data secara
deskriptif.
klien anak yang sedang dibimbing
Penelitian kualitatif dalam
oleh BAPAS Kelas II Madiun namun
hal ini menggunakan dua jenis
melakukan tindak pidana lagi (data
sumber data yaitu sumber data
dokumentasi
primer
BAPAS
Kelas
II
dan
sumber
Madiun tahun 2015). Dari contoh
sekunder.Data
kenyataan seperti ini, dapat diketahui
dengan observasi, wawancara, dan
adanya
dokumentasi. Data primer dalam
kendala
pembimbingan
anak
Madiun.Dalam
hal
BAPAS
dalam
pembinaan
dikumpulkan
di
penelitian ini didapat dari hasil
peranan
observasi dan wawancara dengan
memberikan
seorang Kepala SubSeksi Bimbingan
bimbingan
Klien Anak Balai Pemasyarakatan
nakal
ini,
adalah
ini
data
dan
kemasyarakatan kepada anak nakal
Kelas
untuk
kualitas
Pembimbing Kemasyarakatan Klien
kepribadiannya agar memiliki sikap
Anak Balai Pemasyarakatan Kelas II
dan perilaku yang baik.
Madiun, dan lima orang klien anak
meningkatkan
II
Madiun,
dua
orang
nakal Balai Permasyarakatan Kelas II
Madiun.Selain
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah
penelitian
deskriptif,
dengan
dari
bahan
kepustakaan, data sekunder dapat
diperoleh
dari
dokumen
yang
menggunakan pendekatan metode
dimiliki lembaga yang bersangkutan,
penelitian
kualitatif.
Penelitian
misalnya seperti foto-foto maupun
deskriptif
merupakan
penelitian
dokumen-dokumen yang ada dalam
apabila
peneliti
mengetahui
391
keadaan
bermaksud
suatu
data
Balai Permasyarakatan (bapas).
data
mudah dipahami. Teknik penyajian
yang dapat dipertanggungjawabkan,
data dalam penelitian kualitatif dapat
dalam penelitian diperlukan teknik
dilakukan dalam berbagai bentuk
keabsahan data. Pada penelitian ini
seperti tabel, grafik dan sejenisnya.
digunakan teknik trianggulasi dan
Penarikan kesimpulan dan verifikasi
cross cek. Teknik triangulasiberarti
yaitu, menarik kesimpulan awal yang
penelitian
teknik
dikemukakan dan masih bersifat
pengumpulan data yang berbeda-
sementara dan akan berubah apabila
beda untuk mendapatkan data dari
telah ditemukan lagi bukti-bukti yang
sumber yang sama. Sumber ini
kuat yang mendukung pada tahap
didapat dari observasi partisipatif,
pengumpulan data berikutnya.
Untuk
mendapatkan
menggunakan
wawancara
mendalam
dan
dokumentasi untuk sumber data yang
HASIL DAN PEMBAHASAN
sama secara serempak.
1. Peranan Balai Permasyarakatan
Teknik analisis data terdiri
atas tiga komponen yaitu reduksi
data, penyajian data, dan penarikan
(Bapas)
dalam
Pembimbingan
Anak Nakal di Madiun
Menurut
Bapak
Djaka
simpulan dan verifikasi. Reduksi
Sutedjo,pada dasarnya peranan
data
Balai Permasyarakatan
merupakan
proses
seleksi,
(bapas)
merangkum, pemfokusan pada hal-
adalah
hal yang penting, dicari tema dan
terhadap
polanya dan membuang hal-hal yang
permasyarakatan
tidak perlu. Proses ini berlangsung
Untuk anak nakal diluar balai
terus
permasyarakatan
sepanjang
pelaksanaan
melakukan
klien
penelitian. Laporan yang disusun
kewenangan
berdasarkan data yang diperoleh,
permasyarakatan.
direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal
penetapan
yang pokok, difokuskan pada hal-hal
permasyarakatan,
yang
tanggung
penting.
Penyajian
data
melakukan
hubungan sehingga akan semakin
sendiri.
bukan
balai
Selama
jawab
informasi,
pola
itu
di
permasyarakatan
dalam
balai
dari
merupakan suatu rakitan organisasi
tersusun
bimbingan
ada
balai
menjadi
balai
untuk
bimbingan,
pengawasan, dan kewenangannya.
392
Selama anak menjadi klien di
oleh
balai
anak
Kemasyarakatan (PK) juga dapat
kewenangan
ditemukan dalam Undang-Undang
permasyarakatan,
tersebut
menjadi
Nomor 3 Tahun 1997 tentang
balai permasyarakatan.
Menurut
Sujayati,
Ibu
Pembimbing
Anik
peran
permasyarakatan
Dwi
Pengadilan Anak Bab IV Pasal 34
balai
ayat (1), yang mengatakan bahwa
dapat
Pembimbingan
Kemasyarakatan
mewujudkan anak-anak sebagai
membantu memperlancar tugas
penerus bangsa agar menjadi anak
penyidik, penuntut umum dan
harapan bangsa dan menjauhi
hakim dalam perkara anak nakal,
perbuatan-perbuatan yang buruk
didalam maupun diluar sidang
sehingga
kembang
anak dengan membuat laporan
menjadi anak yang baik yang
hasil penelitian kemasyarakatan
dapat
(LITMAS).
tumbuh
berorientasi
pada
Membimbing,
pendidikan yang lebih baik. Balai
membantu, dan mengawasi anak
permasyarakatanpun mempunyai
nakal
tahap-tahap pembimbingan anak
bersyarat,
nakal.
pidana denda diserahkan kepada
yang
pidana
Indriyani
negara
Susanti, balai permasyarakatan
latihan
berperan
memperoleh
Menurut
Ibu
untuk
pengawasan
dijatuhi
dan
pengawasan,
harus
kerja
Klien anak diminta datang ke
Pemasyarakatan (LP).
yang
dari
Dari
yang
pembebasan
bersyarat
permasyarakatan
mengikuti
atau
terutama saat masih ada orang tua.
balai
pidana
Lembaga
beberapa
nantinya petugas kermasyarakatan
peran
memberikan
diatas, dapat disimpulkan bahwa
bimbingan.
Akan
balai
penjelasan
tetapi, petugas kemasyarakatan
anak
juga datang kerumah klien anak
bersyarat
untuk meninjau kondisinya ada
menjadi
masalah atau tidak.
permasyarakatan
untuk
membantu,
membimbing,
mengawasilatihan
kerja
Peranan
balai
permasyarakatan yang dilakukan
393
yang
permasyarakatan
dijatuhi
oleh
pidana
pengadilan,
kewenangan
balai
dapat
anak
tersebut. Selama klien anak sudah
hambatan yang dihadapi oleh
ditetapkan
BAPAS
di
balai
dalam
pembimbingan
sudah
klien anak. Lokasi tempat tinggal
menjadi tanggung jawab balai
yang berada di pelosok dan tidak
permasyarakatan
untuk
memiliki
alat
kesulitan
permasyarakatan,
itu
melakukan
suatu
bimbingan
membuat
pengawasan
agar
menjadikan
mengatur
komunikasi
jadwal
klien anak menjadi lebih baik lagi
Ketika
dan dapat diterima di masyarakat.
Kemasyarakatan
dalam
kunjungan.
Pembimbing
Klien
Anak
2. Hambatan yang Dihadapi oleh
berkunjung ke rumah klien anak
Balai Permasyarakatan (Bapas)
tanpa berkomunikasi dengan anak
dalam Pembimbingan Anak Nakal
tersebut, klien anak tersebut tidak
di Madiun
sedang berada di rumah sehingga
oleh
Hambatan
yang dihadapi
balai
permasyarakatan
Pembimbing
Klien
Anak
Kemasyarakatan
harus
menunggu
menurut Bapak Djaka Sutedjo
sampai anak tersebut pulang atau
adalah cakupan wilayah kerja
Pembimbing
BAPAS Kelas II Madiun yang
Klien
luas
keesokan harinya.
meliputi
sekaresidenan
Anak
Kemasyarakatan
berkunjung
Menurut
Madiun yaitu Ngawi, Magetan,
Ibu Indriyana
Ponorogo, dan Pacitan. Terlalu
Susanti,
luasnya jangkauan wilayah kerja
hambatan yaitu klien anak susah
BAPAS Kelas II Madiun menjadi
disuruh
salah
bagi
Keadaan ekonomi dari orang tua
Kemasyarakatan
klien anak juga merupakan salah
satu
Pembimbing
hambatan
salah
lagi
datang
faktor
ke
kantor.
Klien Anak karena pembimbingan
satu
untuk wilayah yang jauh dari
pembimbingan
kantor BAPAS tentunya memakan
Misalnya pada saat klien anak
waktu yang lebih lama.
harus berkunjung ke
Hal itu diperjelas oleh Ibu
hambatan
satu
dalam
proses
anak
nakal.
BAPAS
Kelas II Madiun untuk melakukan
Anik Dwi Sujayati, kondisi lokasi
pembimbingan
klien anak merupakan salah satu
anak
tersebut
tentunya
klien
memerlukan
394
tranportasi, apalagibagi klien anak
yang
yang
tidak
mempunyai
SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang
sepeda motor harus naik bus.
Terkadang
orang
mempunyai
tua
uang
tidak
telah
dilaksanakan
untuk
permasyrakatan Kelas II Madiun,
Balai
membiayai transportasi anaknya
disimpulkan
yang
melaksanakan
permasyarakatan dapat mewujudkan
pembimbingan. Dengan demikian
anak-anak sebagai penerus bangsa
untuk frekuensi pembimbingan
agar menjadi anak harapan bangsa
yang seharusnya seminggu sekali
dan menjauhi perbuatan-perbuatan
menjadi
yang
harus
dua
minggu
sekali
buruk
bahwa
di
peran
sehingga
balai
tumbuh
sehingga proses pembimbingan
kembang menjadi anak yang baik
kurang efektif.
yang
Dapat
disimpulkan
hambatan-hambatan
bahwa
yang
dapat
berorientasi
pada
pendidikan yang lebih baik. Peranan
balai
permasyarakatan
(BAPAS)
dihadapi oleh BAPAS Kelas II
dalam pembimbingan anak nakal
Madiun
pembimbingan
yaitu membantu, membimbing, dan
anak nakal yang dilakukan oleh
mengawasi latihan kerja anaknakal
Pembimbingan
Kemasyarakatan
berdasarkan putusan pengadilan yang
Klien Anak berasal dari beberapa
dijatuhi pidana bersyarat, pidana
hal. Hambatan itu adalah cakupan
pengawasan,
wilayah kerja BAPAS kelas II
diserahkan kepada negara dan yang
Madiun
memperoleh pembebasan bersyarat
dalam
terlalu luas, lokasi
tempat tinggal di pelosok, tidak
pidana
denda
dari Lembaga Pemasyarakatan.
Hambatan-hambatan
ada alat komunikasi, tidak ada
yang
keadaan
dihadapi oleh BAPAS Kelas II
perekonomian orang tua klien
Madiun dalam pembimbingan anak
anak
nakal
transportasi,
dan
sehingga
pembimbingan
yang
dilakukan
oleh
kemasyarakatan klien anaksulit
Pembimbingan
mengatur
jadwal
kunjungan
Klien Anak berasal dari beberapa
sekaligus
proses
bimbingan
hal. Hambatan itu adalah cakupan
menjadi kurang efektif.
395
Kemasyarakatan
wilayah kerja BAPAS kelas II
Madiun
terlalu
luas
yaitu
sekaresidenan Madiun yaitu Ngawi,
Magetan, Ponorogo, dan Pacitan,
lokasi tempat tinggal klien anak di
DAFTAR PUSTAKA
Suharsimi Arikunto. 1993. Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
perekonomian orang tua klien anak
_________.
2002.
Cetakan
Keduabelas.Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta
sehingga
Barowi
pelosok, tidak ada alat komunikasi,
tidak ada transportasi, dan keadaan
pembimbingan
kemasyarakatan klien
mengatur
jadwal
anak sulit
kunjungan
dan
Suwandi.
2008.
Memahami
Penelitian
Kualitatif. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
sekaligus proses bimbingan menjadi
kurang efektif.
Kartini Kartono. 2006. Kenakalan
Remaja .
Jakarta:
PT
RajaGrafindo Persada.
Hadari
Nawawi. 1998. Metode
Penelitian Bidang Sosial.
Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.
Lexy J. Moleong. 2014. Cetakan
ketiga puluh dua. Metedologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya.
Joko
Subagyo. 2004. Metode
Penelitian. Jakarta : PT Asdi
Mahasatya.
Sugiono. 2013. Metode Peneliti
Kuantitatif, Kualitatif, Dan,
R&D. Bandung: Penerbit
Alfabeta.
Undang–Undang.2003.
Perlindungan Anak Nomor 23
Tahun 2012. Jakarta: Sinar
Grafika.
Widodo. 2012. Prisonisasi Anak
Nakal. Yogjakarta: Aswaja
Pressindo.
396