PERANAN BALAI PERMASYARAKATAN (BAPAS) DALAM PEMBIMBINGAN ANAK NAKAL DI MADIUN | Sari | Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 1095 2055 1 SM

PERANAN BALAI PERMASYARAKATAN (BAPAS) DALAM
PEMBIMBINGAN ANAK NAKAL DI MADIUN
Ninda Paramita Sari
Abstrak
enakalan anak memberi dorongan kuat bagi pihak-pihak yang
bertanggung jawab untuk lebih memperhatikan masalah kenakalan anak
khususnya balai permasyarakatan (BAPAS). Penelitian ini dilaksanakan
di Balai Pemasyarakatan Kelas II Madiun.Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif.Sumber data yang digunakan adalah sumber primer dan sekunder.
Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik
keabsahan data menggunakan triangulasi dan cross cek. Analisis data
menggunakan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan
verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peranan balai permasyarakatan
(BAPAS) dalam pembimbingan anak nakal yaitu membantu, membimbing, dan
mengawasi latihan kerja anak nakal berdasarkan putusan pengadilan yang dijatuhi
pidana bersyarat, pidana pengawasan, pidana denda diserahkan kepada negara dan
yang memperoleh pembebasan bersyarat dari Lembaga Pemasyarakatan.
Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh BAPAS Kelas II Madiun dalam
pembimbingan anak nakal yang dilakukan oleh Pembimbingan Kemasyarakatan
Klien Anak berasal dari beberapa hal. Hambatan itu adalah cakupan wilayah kerja
BAPAS kelas II Madiun terlalu luas yaitu sekaresidenan Madiun yaitu Ngawi,

Magetan, Ponorogo, dan Pacitan, lokasi tempat tinggal klien anak di pelosok,
tidak ada alat komunikasi, tidak ada transportasi, dan keadaan perekonomian
orang tua klien anak sehingga pembimbingan kemasyarakatan klien anak sulit
mengatur jadwal kunjungan sekaligus proses bimbingan menjadi kurang efektif.

K

Kata Kunci: Balai Permasyarakatan dan Klien Anak Nakal

Mahasiswa Prodi PPKn IKIP PGRI Madiun

389

faktor eksternal dikenal pula sebagai

PENDAHULUAN
Pengaruh kemajuan iptek dan

pengaruh alam sekitar, faktor sosial,


apalagi

atau faktor sosiologis adalah semua

anak-anak terjebak untuk melanggar

perangsang dan pengaruh luar yang

norma

hukum.

menimbulkan tingkah laku tertentu

dalam

pada anak-anak remaja (tindakan

budaya


membuatdewasa

terutama

norma

Anak-anak

terjebak

konsumerisme

dan

asosial

yang

semakin lama dapat menjerus ke
tindakan


kriminal,

pencabulan,

kekerasan,

perkelahian

massal dan seterusnya).
Kenakalan

seperti

pembunuhan,

kejahatan,

anak


memberi

dorongan kuat bagi pihak-pihak yang

perkelahian, penjambretan, pencurian

bertanggung

dan sebagainya. Ditambah lagi, pada

memperhatikan masalah kenakalan

era sekarang ini banyak orang tua

anak, seperti orang tua, kelompok

yang

edukatif di lingkungan sekolah yang


disibukkan

dengan

urusan

jawab

berperan

mengejar kekayaan, jabatan, maupun

masyarakat sebagai kesatuan yang

gengsi.

ikut

kondisi


yang

berpengaruh

demikian, anak sebagai buah hati

perkembangan

sering dilupakan sehingga cenderung

pemerintah.

menjadi “anak nakal”.

Menurut

Anak nakal adalah anak yang

pendidik,


lebih

duniawi (materiil) sebagai upaya

Dengan

sebagai

untuk

serta

Bapak

Djaka

Sutedjo, kenakalan anak karena anak
mengalami

melanggar peraturan hukum yang


tersebut

seharusnya

berlaku

kepada

balai

masyarakat

seperti

terhadap

anak

melakukan perbuatan terlarang dan


di

dan

permasalahan.

Anak

diserahkan

permasyarakatan

pencurian,

(bapas). Klien anak yang dibimbing

kekerasan, dan lain-lain. Menurut Ibu

oleh balai permasyarakatan harus


Indriyani Susanti penyebab terjadi

berdasarkan peraturan dan putusan

kenakalan anak kebanyakan karena

yang

lebih

permasyarakatan.

pencabulan,

narkotika,

kurang

perhatian

dan

diterapkan

oleh

balai

pengawasan dari keluarga dan salah

Senada dengan hal di atas,

pergaulan dari anak tersebut.Selain

menurut Ibu Anik Dwi Sujayati, anak

itu, menurut Kartono (2006: 109),

memang

pada

dasarnya

harus

390

yang

(Arikunto,

2002:

dibimbing di balai permasyarakatan

demikian,

penelitian

ini

akan

pada umumnya mengalami masalah-

membahas

masalah

aktual

dan

masalah

pemecahannya

dengan

mengumpulkan,

menyusun,

dibimbing.

Anak-anak

yang

sehingga

ada

dimasyarakat

peran

balai

30).

mengklasifikasikan,

permasyarakatan sangat penting.
Kasus anak nakal di Madiun
menunjukkan bahwa ada seseorang

Dengan

jalan
dan

menganalisis,

dan menginterpretasikan data secara
deskriptif.

klien anak yang sedang dibimbing

Penelitian kualitatif dalam

oleh BAPAS Kelas II Madiun namun

hal ini menggunakan dua jenis

melakukan tindak pidana lagi (data

sumber data yaitu sumber data

dokumentasi

primer

BAPAS

Kelas

II

dan

sumber

Madiun tahun 2015). Dari contoh

sekunder.Data

kenyataan seperti ini, dapat diketahui

dengan observasi, wawancara, dan

adanya

dokumentasi. Data primer dalam

kendala

pembimbingan

anak

Madiun.Dalam

hal

BAPAS

dalam

pembinaan

dikumpulkan

di

penelitian ini didapat dari hasil

peranan

observasi dan wawancara dengan

memberikan

seorang Kepala SubSeksi Bimbingan

bimbingan

Klien Anak Balai Pemasyarakatan

nakal
ini,

adalah

ini

data

dan

kemasyarakatan kepada anak nakal

Kelas

untuk

kualitas

Pembimbing Kemasyarakatan Klien

kepribadiannya agar memiliki sikap

Anak Balai Pemasyarakatan Kelas II

dan perilaku yang baik.

Madiun, dan lima orang klien anak

meningkatkan

II

Madiun,

dua

orang

nakal Balai Permasyarakatan Kelas II
Madiun.Selain

METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah
penelitian

deskriptif,

dengan

dari

bahan

kepustakaan, data sekunder dapat
diperoleh

dari

dokumen

yang

menggunakan pendekatan metode

dimiliki lembaga yang bersangkutan,

penelitian

kualitatif.

Penelitian

misalnya seperti foto-foto maupun

deskriptif

merupakan

penelitian

dokumen-dokumen yang ada dalam

apabila

peneliti

mengetahui

391

keadaan

bermaksud
suatu

data

Balai Permasyarakatan (bapas).

data

mudah dipahami. Teknik penyajian

yang dapat dipertanggungjawabkan,

data dalam penelitian kualitatif dapat

dalam penelitian diperlukan teknik

dilakukan dalam berbagai bentuk

keabsahan data. Pada penelitian ini

seperti tabel, grafik dan sejenisnya.

digunakan teknik trianggulasi dan

Penarikan kesimpulan dan verifikasi

cross cek. Teknik triangulasiberarti

yaitu, menarik kesimpulan awal yang

penelitian

teknik

dikemukakan dan masih bersifat

pengumpulan data yang berbeda-

sementara dan akan berubah apabila

beda untuk mendapatkan data dari

telah ditemukan lagi bukti-bukti yang

sumber yang sama. Sumber ini

kuat yang mendukung pada tahap

didapat dari observasi partisipatif,

pengumpulan data berikutnya.

Untuk

mendapatkan

menggunakan

wawancara

mendalam

dan

dokumentasi untuk sumber data yang

HASIL DAN PEMBAHASAN

sama secara serempak.

1. Peranan Balai Permasyarakatan

Teknik analisis data terdiri
atas tiga komponen yaitu reduksi
data, penyajian data, dan penarikan

(Bapas)

dalam

Pembimbingan

Anak Nakal di Madiun
Menurut

Bapak

Djaka

simpulan dan verifikasi. Reduksi

Sutedjo,pada dasarnya peranan

data

Balai Permasyarakatan

merupakan

proses

seleksi,

(bapas)

merangkum, pemfokusan pada hal-

adalah

hal yang penting, dicari tema dan

terhadap

polanya dan membuang hal-hal yang

permasyarakatan

tidak perlu. Proses ini berlangsung

Untuk anak nakal diluar balai

terus

permasyarakatan

sepanjang

pelaksanaan

melakukan
klien

penelitian. Laporan yang disusun

kewenangan

berdasarkan data yang diperoleh,

permasyarakatan.

direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal

penetapan

yang pokok, difokuskan pada hal-hal

permasyarakatan,

yang

tanggung

penting.

Penyajian

data

melakukan

hubungan sehingga akan semakin

sendiri.

bukan
balai

Selama

jawab

informasi,

pola

itu

di

permasyarakatan

dalam

balai

dari

merupakan suatu rakitan organisasi
tersusun

bimbingan

ada
balai

menjadi
balai
untuk
bimbingan,

pengawasan, dan kewenangannya.

392

Selama anak menjadi klien di

oleh

balai

anak

Kemasyarakatan (PK) juga dapat

kewenangan

ditemukan dalam Undang-Undang

permasyarakatan,

tersebut

menjadi

Nomor 3 Tahun 1997 tentang

balai permasyarakatan.
Menurut
Sujayati,

Ibu

Pembimbing

Anik

peran

permasyarakatan

Dwi

Pengadilan Anak Bab IV Pasal 34

balai

ayat (1), yang mengatakan bahwa

dapat

Pembimbingan

Kemasyarakatan

mewujudkan anak-anak sebagai

membantu memperlancar tugas

penerus bangsa agar menjadi anak

penyidik, penuntut umum dan

harapan bangsa dan menjauhi

hakim dalam perkara anak nakal,

perbuatan-perbuatan yang buruk

didalam maupun diluar sidang

sehingga

kembang

anak dengan membuat laporan

menjadi anak yang baik yang

hasil penelitian kemasyarakatan

dapat

(LITMAS).

tumbuh

berorientasi

pada

Membimbing,

pendidikan yang lebih baik. Balai

membantu, dan mengawasi anak

permasyarakatanpun mempunyai

nakal

tahap-tahap pembimbingan anak

bersyarat,

nakal.

pidana denda diserahkan kepada

yang

pidana

Indriyani

negara

Susanti, balai permasyarakatan

latihan

berperan

memperoleh

Menurut

Ibu

untuk

pengawasan

dijatuhi

dan

pengawasan,

harus

kerja

Klien anak diminta datang ke

Pemasyarakatan (LP).

yang

dari

Dari

yang

pembebasan

bersyarat

permasyarakatan

mengikuti

atau

terutama saat masih ada orang tua.

balai

pidana

Lembaga

beberapa

nantinya petugas kermasyarakatan

peran

memberikan

diatas, dapat disimpulkan bahwa

bimbingan.

Akan

balai

penjelasan

tetapi, petugas kemasyarakatan

anak

juga datang kerumah klien anak

bersyarat

untuk meninjau kondisinya ada

menjadi

masalah atau tidak.

permasyarakatan

untuk

membantu,

membimbing,

mengawasilatihan

kerja

Peranan

balai

permasyarakatan yang dilakukan

393

yang

permasyarakatan

dijatuhi
oleh

pidana

pengadilan,

kewenangan

balai
dapat

anak

tersebut. Selama klien anak sudah

hambatan yang dihadapi oleh

ditetapkan

BAPAS

di

balai

dalam

pembimbingan

sudah

klien anak. Lokasi tempat tinggal

menjadi tanggung jawab balai

yang berada di pelosok dan tidak

permasyarakatan

untuk

memiliki

alat

kesulitan

permasyarakatan,

itu

melakukan

suatu

bimbingan

membuat

pengawasan

agar

menjadikan

mengatur

komunikasi

jadwal

klien anak menjadi lebih baik lagi

Ketika

dan dapat diterima di masyarakat.

Kemasyarakatan

dalam
kunjungan.

Pembimbing
Klien

Anak

2. Hambatan yang Dihadapi oleh

berkunjung ke rumah klien anak

Balai Permasyarakatan (Bapas)

tanpa berkomunikasi dengan anak

dalam Pembimbingan Anak Nakal

tersebut, klien anak tersebut tidak

di Madiun

sedang berada di rumah sehingga

oleh

Hambatan

yang dihadapi

balai

permasyarakatan

Pembimbing
Klien

Anak

Kemasyarakatan
harus

menunggu

menurut Bapak Djaka Sutedjo

sampai anak tersebut pulang atau

adalah cakupan wilayah kerja

Pembimbing

BAPAS Kelas II Madiun yang

Klien

luas

keesokan harinya.

meliputi

sekaresidenan

Anak

Kemasyarakatan
berkunjung

Menurut

Madiun yaitu Ngawi, Magetan,

Ibu Indriyana

Ponorogo, dan Pacitan. Terlalu

Susanti,

luasnya jangkauan wilayah kerja

hambatan yaitu klien anak susah

BAPAS Kelas II Madiun menjadi

disuruh

salah

bagi

Keadaan ekonomi dari orang tua

Kemasyarakatan

klien anak juga merupakan salah

satu

Pembimbing

hambatan

salah

lagi

datang

faktor

ke

kantor.

Klien Anak karena pembimbingan

satu

untuk wilayah yang jauh dari

pembimbingan

kantor BAPAS tentunya memakan

Misalnya pada saat klien anak

waktu yang lebih lama.

harus berkunjung ke

Hal itu diperjelas oleh Ibu

hambatan

satu

dalam

proses

anak

nakal.

BAPAS

Kelas II Madiun untuk melakukan

Anik Dwi Sujayati, kondisi lokasi

pembimbingan

klien anak merupakan salah satu

anak

tersebut

tentunya

klien

memerlukan

394

tranportasi, apalagibagi klien anak
yang

yang

tidak

mempunyai

SIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang

sepeda motor harus naik bus.
Terkadang

orang

mempunyai

tua

uang

tidak

telah

dilaksanakan

untuk

permasyrakatan Kelas II Madiun,

Balai

membiayai transportasi anaknya

disimpulkan

yang

melaksanakan

permasyarakatan dapat mewujudkan

pembimbingan. Dengan demikian

anak-anak sebagai penerus bangsa

untuk frekuensi pembimbingan

agar menjadi anak harapan bangsa

yang seharusnya seminggu sekali

dan menjauhi perbuatan-perbuatan

menjadi

yang

harus

dua

minggu

sekali

buruk

bahwa

di

peran

sehingga

balai

tumbuh

sehingga proses pembimbingan

kembang menjadi anak yang baik

kurang efektif.

yang

Dapat

disimpulkan

hambatan-hambatan

bahwa
yang

dapat

berorientasi

pada

pendidikan yang lebih baik. Peranan
balai

permasyarakatan

(BAPAS)

dihadapi oleh BAPAS Kelas II

dalam pembimbingan anak nakal

Madiun

pembimbingan

yaitu membantu, membimbing, dan

anak nakal yang dilakukan oleh

mengawasi latihan kerja anaknakal

Pembimbingan

Kemasyarakatan

berdasarkan putusan pengadilan yang

Klien Anak berasal dari beberapa

dijatuhi pidana bersyarat, pidana

hal. Hambatan itu adalah cakupan

pengawasan,

wilayah kerja BAPAS kelas II

diserahkan kepada negara dan yang

Madiun

memperoleh pembebasan bersyarat

dalam

terlalu luas, lokasi

tempat tinggal di pelosok, tidak

pidana

denda

dari Lembaga Pemasyarakatan.
Hambatan-hambatan

ada alat komunikasi, tidak ada

yang

keadaan

dihadapi oleh BAPAS Kelas II

perekonomian orang tua klien

Madiun dalam pembimbingan anak

anak

nakal

transportasi,

dan

sehingga

pembimbingan

yang

dilakukan

oleh

kemasyarakatan klien anaksulit

Pembimbingan

mengatur

jadwal

kunjungan

Klien Anak berasal dari beberapa

sekaligus

proses

bimbingan

hal. Hambatan itu adalah cakupan

menjadi kurang efektif.

395

Kemasyarakatan

wilayah kerja BAPAS kelas II

Madiun

terlalu

luas

yaitu

sekaresidenan Madiun yaitu Ngawi,
Magetan, Ponorogo, dan Pacitan,
lokasi tempat tinggal klien anak di

DAFTAR PUSTAKA
Suharsimi Arikunto. 1993. Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.

perekonomian orang tua klien anak

_________.
2002.
Cetakan
Keduabelas.Penelitian Suatu
Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta

sehingga

Barowi

pelosok, tidak ada alat komunikasi,
tidak ada transportasi, dan keadaan

pembimbingan

kemasyarakatan klien
mengatur

jadwal

anak sulit
kunjungan

dan
Suwandi.
2008.
Memahami
Penelitian
Kualitatif. Jakarta: PT Rineka
Cipta.

sekaligus proses bimbingan menjadi
kurang efektif.

Kartini Kartono. 2006. Kenakalan
Remaja .
Jakarta:
PT
RajaGrafindo Persada.
Hadari

Nawawi. 1998. Metode
Penelitian Bidang Sosial.
Yogyakarta: Gajah Mada
University Press.

Lexy J. Moleong. 2014. Cetakan
ketiga puluh dua. Metedologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
PT
Remaja
Rosdakarya.
Joko

Subagyo. 2004. Metode
Penelitian. Jakarta : PT Asdi
Mahasatya.

Sugiono. 2013. Metode Peneliti
Kuantitatif, Kualitatif, Dan,
R&D. Bandung: Penerbit
Alfabeta.
Undang–Undang.2003.
Perlindungan Anak Nomor 23
Tahun 2012. Jakarta: Sinar
Grafika.
Widodo. 2012. Prisonisasi Anak
Nakal. Yogjakarta: Aswaja
Pressindo.

396

Dokumen yang terkait

Peranan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Dalam Peradilan Pidana Anak (Studi Kasus Balai Pemasyarakatan Klas I Medan)

0 22 135

PERAN BALAI PEMASYARAKATAN DALAM PEMBIMBINGAN TERHADAP ANAK NAKAL DI BALAI PEMASYARAKATAN SURAKARTA

1 16 78

PERANAN BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) KOTA SURAKARTA DALAM PEMBINAAN TERHADAP ANAK YANG Peranan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kota Surakarta Dalam Pembinaan Terhadap Anak Yang Memperoleh Sanksi Tindakan.

0 1 10

PERANAN BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) KOTA SURAKARTA DALAM PEMBINAAN TERHADAP ANAK YANG Peranan Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kota Surakarta Dalam Pembinaan Terhadap Anak Yang Memperoleh Sanksi Tindakan.

0 2 15

PERANAN BALAI PEMASYARAKATAN (BAPAS) DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK. (Studi Kasus di Balai Pemasyarakatan Klas I Padang).

0 4 6

REVITALISASI PANCASILA DAN BELA NEGARA DALAM MENGHADAPI TANTANGAN GLOBAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTURAL | Budiwibowo | Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 1083 2027 1 SM

0 0 21

PENDIDIKAN KARAKTER ANAK PADA KELUARGA TKW (STUDI KASUS DI DESA NGLANDUNG, KECAMATAN GEGER KABUPATEN MADIUN TAHUN 2015) | Saputro | Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 1081 2025 1 SM

0 0 19

PERAN PENDIDIKAN MUATAN LOKAL TERHADAP PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA | Nafisah | Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 1078 2019 1 SM

0 0 18

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PANCASILA BAGI SISWA DI ERA GLOBALISASI | Asmaroini | Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 1077 2017 1 SM

4 28 11

ANALISIS PERANAN PALANG MERAH INDONESIA (PMI) KOTA MADIUN DALAM MENGIMPLEMENTASIKAN NILAI-NILAI PANCASILA SILA KEDUA | Ashari | Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 1075 2013 1 SM

0 3 11