PENDIDIKAN KARAKTER ANAK PADA KELUARGA TKW (STUDI KASUS DI DESA NGLANDUNG, KECAMATAN GEGER KABUPATEN MADIUN TAHUN 2015) | Saputro | Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 1081 2025 1 SM

CITIZENSHIP: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan

PENDIDIKAN KARAKTER ANAK PADA KELUARGA TKW
(STUDI KASUS DI DESA NGLANDUNG, KECAMATAN
GEGER KABUPATEN MADIUN TAHUN 2015)
Riyayan Dwi Saputro
Abstrak

P

ilihan untuk bekerja menjadi TKW di luar negeri memungkinkan
timbulnya permasalahan baru yang muncul, terutama tentang dalam
pendidikan karakter pada anak-anak keluarga TKW. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui penanaman nilai-nilai pendidikan karakter anak
pada keluarga TKW di Desa Nglandung, Kecamatan Geger Kabupaten Madiun
tahun 2015, strategi yang dilakukan dalam memberikan pendidikan karakter
anak pada keluarga TKW di Desa Nglandung, Kecamatan Geger Kabupaten
Madiun tahun 2015, dan hambatan-hambatan yang ada pada pendidikan
karakter anak pada keluarga TKW di Desa Nglandung, Kecamatan Geger
Kabupaten Madiun tahun 2015. Penelitian ini dilaksanakan di Desa
Nglandung, Kecamatan Geger Kabupaten Madiun mulai bulan September 2015

sampai dengan Januari 2016. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif
dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Data yang digunakan dalam
penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan
data yang digunakan meliputi wawancara, observasi, dan dokumentasi. Uji
keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Penelitian ini menggunakan
studi kasus fenomenologi sebagai dasar teorinya. Dalam penelitian ini
digunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
penanaman nilai-nilai pendidikan karakter anak pada keluarga TKW di Desa
Nglandung, Kecamatan Geger Kabupaten Madiun sudah dilaksanakan dengan
baik. Strategi yang dilakukan dalam memberikan pendidikan karakter anak
pada keluarga TKW di Desa Nglandung, Kecamatan Geger Kabupaten Madiun
dilakukan melalui pembelajaran, pembiasaan, dan keteladanan. Hambatanhambatan yang ada pada pendidikan karakter anak pada keluarga TKW di Desa
Nglandung, Kecamatan Geger Kabupaten Madiun berasal dari aspek internal
dan eksternal. Hambatan dari aspek internal adalah tidak adanya ibu disamping
anak-anak dalam waktu yang lama membuat anak merasa sedih, anak
merasakan kangen kepada ibunya, ayah dalam mendidik terlalu tegas bahkan
terkadang dengan marah dan terkadang acuh tak acuh atau masa bodoh
terhadap anak, serta anak banyak mengalami perubahan perilaku karena
kurangnya pembinaan, pendampingan, perhatian, dan kasih sayang dari ibu.
Hambatan dari aspek eksternal berasal dari lingkungan masyarakat maupun

lingkungan pertemanan atau teman sebaya, khususnya yang berkaitan dengan
pergaulan dengan teman, prestasi belajar yang tidak maksimal, dan kesulitan
belajar dengan penuh konsentrasi.
Kata Kunci: pendidikan karakter, keluarga TKW
Mahasiswa Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, FPIPS
IKIP PGRI Madiun.
509

CITIZENSHIP: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4, No. 2, April 2016

mengajar yang kondusif.” Oleh sebab

PENDAHULUAN
Bangsa Indonesia pada saat ini

itu, pembentukan karakter tidak bisa

dihadapkan pada krisis karakter yang

dipisahkan


cukup memprihatinkan. Fenomena

Diperlukan kepedulian oleh berbagai

tentang

kenakalan

pihak baik oleh pemerintah, sekolah,

remaja dalam masyarakat, seperti

masyarakat, maupun keluarga. Dalam

perkelahian antar pelajar, perilaku

keluarga, anak dilahirkan, dirawat,

seks pranikah di kalangan remaja, dan


dibesarkan dan proses pendidikan

berbagai

kasus

moral

berawal. Orang tua adalah guru

lainnya

merupakan

saru

pertama dan utama bagi anak. Sejak

meningkatnya


dekadensi
salah

dari

indikator dari krisis karakter pada

anak

masyarakat, khususnya remaja. Untuk

berbicara,

itu, krisis karakter sudah waktunya

berinteraksi dan bersosialisasi dengan

untuk


anggota keluarga terlebih dahulu.

diatasi

secara

struktural.

dilahirkan

kehidupan.

dan

mulai

belajar

mengenal


untuk

Penanganan krisis karakter haruslah

Masa

dimulai

akan

berinteraksi dan bersosialisasi dengan

penyebab krisis itu sendiri salah

anggota keluarga, ini adalah saat yang

satunya

tepat


dari

pemahaman

dengan

menanamkan

anak-anak

bagi

orang

yang

tua

hanya


untuk

pendidikan budi pekerti atau karakter

membentuk karakter seorang anak.

mulai sejak dini.

Orang tualah yang merupakan teladan
bagi anak.

Fathurrohman, dkk. (2013: 116)
mengemukakan bahwa “Pendidikan
karakter

tidak

hanya

membuat


seorang anak mempunyai akhlak
mulia,

akan

tetapi

juga

dapat

meningkatkan kualitas akademiknya.
Hubungan
pendidikan
keberhasilan

antara

keberhasilan


karakter
akademik

dengan
dapat

menumbuhkan suasana sekolah yang
menyenangkan dan proses belajar
510

Pada

keluarga

tenaga

kerja

wanita (TKW) yang bekerja di luar
negeri, kebersamaan keluarga tentu
saja tidak terjadi. Hal ini menjadikan
lingkungan yang kurang kondusif
dalam pembentukan karakter anak.
Fungsi ibu pada keluarga yang ibunya
bekerja sebagai tenaga kerja wanita
(TKW) di luar negeri tidak dapat
berjalan

ideal.

Walaupun

dalam

keluarga tersebut peran ibu dapat

Riyayan Dwi Saputro, Pendidikan Karakter Anak Pada Keluarga Tkw ...

lain

untuk mengetahui penanaman nilai-

seperti ayah, kakak, bibi, atau nenek,

nilai pendidikan karakter anak pada

namun fungsi ibu tidak dapat berjalan

keluarga TKW di Desa Nglandung,

secara optimal. Sebagai akibat dari

Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

kurang optimalnya fungsi ibu, anak

tahun 2015, strategi yang dilakukan

kehilangan perhatian serta kontrol

dalam

atas perilaku yang mereka lakukan.

karakter anak pada keluarga TKW di

Hal ini akan berpengaruh terhadap

Desa Nglandung, Kecamatan Geger

perkembangan anak. Istri yang juga

Kabupaten Madiun tahun 2015, serta

sebagai seorang ibu bekerja menjadi

hambatan-hambatan yang ada pada

TKW di luar negeri menyebabkan

pendidikan

anak jauh dari ibunya. Pilihan untuk

keluarga TKW di Desa Nglandung,

bekerja menjadi TKW di luar negeri

Kecamatan Geger Kabupaten Madiun

memungkinkan

tahun 2015.

digantikan

anggota

keluarga

timbulnya

memberikan

pendidikan

karakter

anak

pada

permasalahan baru yang muncul,
terutama tentang dalam pendidikan
karakter pada anak-anak keluarga
TKW tersebut. Pendidikan karakter
yang

seharusnya

dimulai

dari

keluarga terutama ibu di rumah tidak
dapat

berjalan

menanamkan

optimal,

pendidikan

yang
karakter

pada anak yang ditinggalkan ibunya
menjadi

TKW

digantikan

oleh

anggota keluarga lain. Berdasarkan
pernyataan di atas maka penulis ingin
mengadakan penelitian dengan judul
“Pendidikan Karakter Anak Pada
Keluarga TKW (Studi Kasus di Desa
Nglandung,

Kecamatan

Geger

Kabupaten Madiun Tahun 2015).”
Adapun tujuan penelitian ini adalah

KAJIAN TEORI
Pendidikan

Karakter

dalam

Keluarga
Menurut Narwanti (2011: 1)
“karakter berasal dari bahasa Yunani
kharakter yang berakar dari diksi
kharassein yang berarti memahat atau
mengukir (to inscribe/to engrave),
sedangkan
karakter

dalam

bahasa

bermakna

Latin

membedakan

tanda.” Dalam Bahasa Indonesia,
karakter dapat diartikan sebagai sifatsifat kejiwaan/tabiat/watak. Secara
istilah
pertama

terdapat

dua

karakter

pengertian,
menunjukkan

bagaimana seseorang bertingkah laku,
apabila seseorang berperilaku tidak
jujur, kejam, atau tidak rukun, maka
511

CITIZENSHIP: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4, No. 2, April 2016

orang tersebut perwujudan sebagai
karakter jelek, sebaliknya apabila
seseorang berperilaku jujur, suka
menolong,

maka

orang

tersebut

perwujudan sebagai karakter mulia.
Plato (dalam Koesoema, 2007:
112)

berpendapat

memahami

bahwa

pendidikan

“untuk
karakter

merupakan sebuah sistem pembinaan
dan pembentukan untuk menciptakan
sosok pribadi pemimpin yang akan
membawa masyarakat pada suatu
kebaikan dan keadilan.” Ellen G.
White

dalam

Sarumpaet

(dalam

Muhdar, 2013: 116) mengemukakan
bahwa

“Pengembangan

karakter

adalah usaha paling penting yang

a. Matra individu, matra individu
dalam
pendidikan
karakter
menyiratkan dihargainya nilai-nilai
kebebasan dan tanggung jawab.
Nilai-nilai inilah yang menjadi
prasyarat utama sebuah perilaku
bermoral. Yang menjadi subjek
bertindak dan subjek moral adalah
pribadi itu sendiri.
b. Matra sosial, matra
sosial
mengacu pada corak relasional
antara individu dengan individu
lain atau dengan lembaga lain
yang menjadi cerminan kebebasan
individu dalam mengorganisir
dirinya sendiri.
c. Matra moral, matra moral menjadi
jiwa yang menghidupi gerak dan
dinamika masyarakat sehingga
masyarakat tersebut menjadi
semakin
berbudaya
dan
bermartabat.
Ada

beberapa

nilai

yang

pernah diberikan kepada manusia.

dianggap perlu dalam untuk dijadikan

Baik dalam pendidikan rumah tangga

fokus pendidikan karakter. Menurut

ataupun dalam sekolah, orang tua dan

Deklarasi Aspen (dalam Mundiri,

guru tetap sadar bahwa pembangunan

2012: 42) dihasilkan enam nilai etik

tabiat

utama (core ethical values) yang

yang agung adalah

tugas

mereka.”

disepakati untuk diajarkan dalam

Aspek-Aspek Pendidikan Karakter
Koesoema

(2007:

143)

mengemukakan bahwa pendidikan
karakter

sebagai

pedagogi

memberikan tiga matra penting setiap
tindakan edukatif maupun campur
tangan internasional bagi kemajuan
pendidikan. Matra itu yaitu sebagai
berikut:
512

sistem pendidikan karakter, yaitu: (a)
dapat dipercaya (trustworty) meliputi
sifat jujur (honesty) dan integritas
(integrity), (b) memperlakukan orang
lain dengan hormat (treats people
with respect), (c) bertanggung jawab,
(d) adil (fair), (e) kasih sayang
(caring), dan (f) warga negara yang
baik (good citizen).

Riyayan Dwi Saputro, Pendidikan Karakter Anak Pada Keluarga Tkw ...

Strategi Pendidikan Karakter
Strategi

dalam

pendidikan

“sebuah

institusi

karena

ikatan

yang

terbentuk

perkawinan.

Di

karakter menurut Lestari (2013: 54-

dalamnya hidup bersama padangan

55) dapat dilakukan melalui sikap-

suami

sikap berikut ini:

pernikahan.” Nurihsan (2009: 99)

a. Keteladanan
Orang tua harus menjadi figur
yang ideal bagi anak-anaknya dan
harus menjadi panutan yang bisa
mereka andalkan bagi anak-anak
dalam mengarungi kehidupan.
b. Penanaman disiplin
Disiplin pada hakikatnya adalah
suatu ketaatan yang sungguhsungguh yang didukung kesadaran
untuk menunaikan tugas kewajiban
serta berperilaku menurut aturan
atau tata kelakuan yang seharusnya
berlaku dalam suatu lingkungan
tertentu.
c. Pembiasaan
Anak
akan
tumbuh
dalam
lingkungan yang mengajarinya dan
merupakan sesuatu kebiasaan yang
dihadapi setiap hari. Terbentuknya
karakter memerlukan proses yang
relatif lama dan terus menerus
maka pembiasaan harus dilakukan.
d. Menciptakan
suasana
yang
kondusif
Lingkungan
dapat
dikatakan
merupakan proses pembudayaan
anak yang dipengaruhi kondisi
yang setiap saat dihadapi dan
dialami anak.
e. Integrasi dan internalisasi.
Pendidikan
karakter
harus
terintegrasi dan terinternalisasi
dalam segala aspek kehidupan.

menyatakan

istri

secara

sah

bahwa

merupakan

sistem

alamiah,

“keluarga
sosial

berfungsi

aturan-aturan,

karena

yang

membentuk

komunikasi,

dan

negosiasi di antara para anggotanya.”
Ketiga

fungsi

mempunyai
terhadap

sejumlah

para
melakukan

ini

implikasi

perkembangan

keberadaan
Keluarga

keluarga

dan

anggotanya.
suatu

pola

interaksi yang diulang-ulang melalui
partisipasi seluruh anggotanya.
Pengertian TKW
Tenaga Kerja Wanita adalah
(TKW) setiap wanita yang mampu
melakukan pekerjaan, baik di dalam
maupun di luar hubungan kerja, guna
menghasilkan sesuatu yang berupa
barang atau jasa untuk memenuhi
kebutuhan
penelitian

masyarakat.
ini,

TKW

Dalam
merupakan

tenaga kerja Indonesia (TKI) yang
bekerja di luar negeri. Menurut

Tanggungjawab Keluarga TKW

Undang-Undang No. 39 Tahun 2004

terhadap Pendidikan Anak

tentang

Djamarah
mendefinisikan

keluarga

Penempatan

dan

(2004:16)

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

sebagai

di Luar Negeri, pasal 1, dinyatakan
513

CITIZENSHIP: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4, No. 2, April 2016

bahwa “Tenaga Kerja Indonesia yang

Pertama, tekanan ekonomi. Kedua,

selanjutnya

TKI

lingkungan keluarga yang sangat

adalah setiap warga negara Indonesia

mendukung dalam bekerja. Ketiga,

yang memenuhi syarat untuk bekerja

tidak ada peluang kerja lain sesuai

di luar negeri dalam hubungan kerja

dengan ketrampilannya” (Abdullah

untuk jangka waktu tertentu dengan

dalam Sosan, 2010: 99). Nashih

menerima upah.”

Ulwan dalam Djamarah (2004: 29)

disebut

dengan

Undang-Undang No. 13 Tahun

membagi tanggung jawab orang tua

2003 tentang Ketenagakerjaan, pasal

dalam

1 menyebutkan bahwa “Tenaga kerja

langsung dengan “(1) Pendidikan

adalah setiap orang yang mampu

iman, (2) Pendidikan moral, (3)

melakukan

Pendidikan

pekerjaan

guna

mendidik

fisik,

bersentuhan

(4)

Pendidikan

menghasilkan barang dan/atau jasa

rasio/akal, (5) Pendidikan kejiwaan,

baik untuk memenuhi kebutuhan

(5)

sendiri maupun untuk masyarakat.”

Pendidikan seksual.”

Oleh

karena

sedemikian

itu

tenaga

yang

pentingnya

bagi

menentukan

mati

hidupnya bangsa itu sendiri, baik fisik
maupun kulturil maka perlu diadakan
peraturan yang sebaik-baiknya yang
dimulai

sebelum

orang

sosial,

dan

(6)

kerja

kehidupan bangsa dan merupakan
faktor

Pendidikan

menjadi

tenaga kerja sampai ia meninggal
dunia.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan di
Desa Nglandung, Kecamatan Geger
Kabupaten Madiun. Penelitian ini
dilaksanakan mulai bulan September
2015 sampai dengan Januari 2016.
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Penelitian
pendekatan

ini

menggunakan

kualitatif.

Menurut

Peran perempuan dalam ekonomi

Bogdan dan Taylor (dalam Moleong,

rumah tangga semakin penting sejalan

2010: 4) metode kualitatif adalah

dengan menurunnya peranan sektor

prosedur

pertanian dalam perekonomian desa.

menghasilkan data deskriptif yang

“Keterlibatan

dalam

berupa kata-kata tertulis atau lisan

keluarga

dari orang-orang dan perilaku yang

kegiatan

perempuan
ekonomi

dipengaruhi oleh beberapa faktor.

514

diamati.

penelitian

Jenis

penelitian

yang

ini

Riyayan Dwi Saputro, Pendidikan Karakter Anak Pada Keluarga Tkw ...

merupakan
kualitatif,
terbatas

penelitian
yaitu

pada

deskriptif

Kabupaten

Madiun.

Data

yang

penelitian

yang

diperoleh

usaha-usaha

yang

adalah dokumen atau arsip dari

peneliti

secara

tertulis

mengungkapkan suatu masalah atau

lembaga

keadaan atau peristiwa sebagaimana

Nglandung berupa data monografi

adanya sehingga bersifat sekedar

desa tahun 2015 dan dokumen lain

mengungkapkan fakta (fact finding).

untuk menunjang data penelitian yaitu

Desa

data tertulis mengenai sejarah Desa

Sumber Data
Data

pemerintahan

yang

digunakan

dalam

penelitian ini meliputi data primer
dan data sekunder. Sumber data

Nglandung,

Kecamatan

Geger

Kabupaten Madiun.
Teknik Pengumpulan Data

primer diperoleh peneliti melalui

Terdapat

wawancara dengan responden atau

pengumpulan

pengamatan. Subyek sebagai sumber

digunakan dalam suatu penelitian.

data primer dalam penelitian ini

Pemilihan teknik pengumpulan data

adalah keluarga TKW atau orang tua

harus relevan dengan kebutuhan data

pengganti

memberikan

penelitian. Pada penelitian ini, teknik

pendidikan karakter pada anak dalam

pengumpulan data yang digunakan

keluarga baik itu ayah, kakak, atau

meliputi wawancara, observasi, dan

kerabat atau anggota keluarga dan

dokumentasi.

juga anak pada keluarga TKW di

dilakukan dengan cara mengajukan

Desa Nglandung, Kecamatan Geger

pertanyaan

Kabupaten Madiun. Untuk menambah

informan, khususnya terkait dengan

kelengkapan data yang dibutuhkan,

pendidikan

peneliti juga melakukan wawancara

keluarga

dengan kepala desa dan perangkat

menanamkan

desa serta tokoh masyarakat di Desa

juga

Nglandung,

menanamkan

yang

Kecamatan

Geger

beberapa
data

teknik

yang

Teknik

dapat

wawancara

langsung

karakter
TKW,

kepada

anak

strategi

pendidikan

dalam
karakter,

hambatan-hambatan
pendidikan

pada

dalam
karakter

Kabupaten Madiun. Data sekunder

anak pada keluarga TKW. Dalam

berupa data-data tertulis mengenai

penelitian ini menggunakan metode

kondisi sosial, budaya dan ekonomi

observasi

Desa Nglandung, Kecamatan Geger

masyarakat

langsung
Desa

yaitu

pada

Nglandung,
515

CITIZENSHIP: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4, No. 2, April 2016

Kecamatan

Geger

Kabupaten

dalam

melakukan

analisis

data

Madiun. Peneliti melakukan observasi

digunakan teknik analisis deskriptif.

ini untuk memperoleh data yang

Teknik

lengkap

mendeskripsikan

dan

rinci

mengenai

ini

dilakukan

dengan

data-data

di

pelaksanaan pendidikan karakter anak

lapangan, data tersebut dianalisis dan

pada

disimpulkan.

keluarga

Nglandung,

TKW

Kecamatan

di

Desa
Geger

HASIL PENELITIAN

Kabupaten Madiun.

Penanaman Nilai-Nilai Pendidikan
Teknik Analisis Data

Karakter Anak Pada Keluarga

Menurut Sugiyono (2015: 89)

TKW

di

analisis data adalah proses mencari

Kecamatan

dan menyusun secara sistematis data

Madiun

Desa

Nglandung,

Geger

Kabupaten

yang diperoleh dari hasil wawancara,

Pada aspek religius, diketahui

catatan lapangan, dan dokumentasi,

bahwa anak-anak sudah diajari untuk

dengan cara mengorganisasikan data

meyakini keberadaanya adalah karena

ke dalam kategori, menjabarkan ke

adanya Tuhan YME, sehingga dalam

dalam unit-unit, melakukan sintesa,

agama Islam untuk mengungkapkan

menyusun ke dalam pola, memilih

rasa syukur salah satunya adalah

mana yang penting dan yang akan

dengan

dipelajari, dan membuat kesimpulan

Berdasarkan hasil wawancara anak-

sehingga mudah difahami oleh diri

anak pada keluarga TKW di Desa

sendiri maupun orang lain. Penelitian

Nglandung sudah menyadari hal itu,

ini menggunakan teknik analisis data

bagi anak-anak yang sudah besar

yang bersifat kualitatif, yaitu data

sekitar sudah mempunyai kesadaran

yang diperoleh dari hasil wawancara,

sendiri untuk melaksanakan sholat.

observasi, dan dokumentasi serta

Anak yang masih kecil masih butuh

dikumpulkan

dikelompokkan

pembinaan dari orang tua yaitu

berdasarkan indikator-indikator yang

dengan menyuruh anaknya untuk

ada, serta berdasarkan fakta-fakta,

sholat.

dan

melakukan

shalat.

dan juga pada pemikiran-pemikiran

Anak yang masih kecil belum

yang kritis untuk memperoleh hasil

menyadari pentingnya beragama dan

yang berbobot. Oleh karena itu,

menjalankan kewajiban

516

beragama,

Riyayan Dwi Saputro, Pendidikan Karakter Anak Pada Keluarga Tkw ...

sehingga mereka masih butuh untuk

Pendidikan karakter pada anak

mendapat bimbingan dari keluarga.

juga

Seharusnya keluarga yang pertama

pemberian tanggung jawab. Dalam

kali menanamkan pendidikan agama

mendidik anak sehingga mempunyai

karena

tanggung jawab salah satunya adalah

menyangkut

hubungan

dapat

dilakukan

manusia dengan Tuhannya. Bapak

dengan

atau

Pemberian tugas ini bertujuan agar

saudara

memberikan
dengan

di

rumah

pemahaman

memberikan

perlu
agama

pengarahan

memberikan

melalui

anaknya

anak

tugas.

memelaksanakan

dan

bertanggung jawab terhadap apa yang

tentang apa yang baik atau tidak baik,

ditugaskan

selain itu seharusnya keluarga juga

pengamatan peneliti, keluarga TKW

yang pertama kali mengajari anak

yang mempunyai anak laki-laki tidak

untuk

ibadah.

membebankan tanggung jawab atau

agama

tugas

melaksanakan

Menanamkan

pemahaman

kepadanya.

kepada

anak

Dari

laki-lakinya.

sebaiknya sejak dini, sehingga anak

Pekerjaan rumah seperti mencuci

akan masih ingat juga mudah untuk

piring, menyapu dan mengepel lebih

mengajarinya.

sering

Keteladanan dari ayah, seperti

diberikan

kepada

anak

perempuan.

berjamaah

Pemberian tugas rumah kepada

bersama anaknya, maka dalam hal ini

anak laki-laki sebenarnya tidak ada

keteladanan dari orang tua sudah ada.

salahnya karena hal tersebut melatih

Hal ini ditunjukkan dengan adanya

kemandirian dan tanggung jawab

temuan penelitian bahwa orang tua

anak kelak sebagai bekal hidup dalam

atau saudara dari anak keluarga TKW

keluarga, karena tidak selamanya

tidak hanya menyuruh anak untuk

peran

melakukan sholat, tetapi juga dengan

perempuan.

keteladanan

ketidakpercayaan kepada anak untuk

melaksanakan

dengan

sholat

yaitu

mencontohkan

perbuatan

nyata

dari

domestik

melakukan

Dalam

dipegang
hal

pekerjaan

oleh

ini

ada

rumah.

untuk

Seharusnya anak diajari mulai dari

melakukan shalat, khususnya dengan

kecil, tentu saja hal itu membutuhkan

mengajak

proses yang panjang, karena anak

ayah/pengasuh

berjamaah.

anak

sendiri

untuk

shalat

butuh

untuk

belajar.

Seharusnya

517

CITIZENSHIP: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4, No. 2, April 2016

meskipun tidak bersih dalam hal

mengakibatkan tidak maksimalnya

mencuci, ayah atau saudara dari anak

pendidikan yang diberikan orang tua.

keluarga TKW membiarkan anak

Pada beberapa responden, diketahui

untuk

terdapat bapak yang selalu menuruti

melakukan

tugas

tersebut,

karena hal itu merupakan proses dari

atau

pembelajaran.

tidak

ketika mereka meminta sesuatu. Pada

memberikan pekerjaan rumah kepada

umumnya, suami TKW mengaku

anak, hal ini pula menyebabakan anak

selalu

tidak bisa mandiri. Cara mengajari

supaya anak tidak rewel. Selalu

bertanggung jawab lainnya adalah

memenuhi permintaan anak akan

dengan mengajari anak menabung,

mengakibatkan anak menjadi manja

hal ini bertujuan agar anak dapat

dan menjadi penuntut. Seharusnya

mengelola keuangan sendiri. Anak

ayah tidak memanjakan anak untuk

diberi

selalu menuruti keinginan anaknya.

Dengan

tanggung

memenuhi

permintaan

menuruti

keinginan

anak

anak

jawab

dalam

sendiri

selain

Mengajari anak tanggung jawab

mengajari anak untuk berhemat juga

akan menimbulkan sikap peduli pada

mengajari

anak. Sikap tanggung jawab yang

mengelola

uang

anak

untuk

dapat

mengontrol pengeluaran. Anak yang

ditanamkan

diberi uang khusus untuk menabung

contohnya yaitu dengan memberikan

bisa

pekerjaan

bertanggung

jawab

untuk

kepada

rumah.

anak

Pada

adalah

keluarga

menabungkan uangnya, dan bukan

TKW di desa Nglandung anak-anak

tidak

perempuan

bertanggungjawab

dengan

diberi

tugas

untuk

menjajakan uang tersebut. Anak yang

melakukan pekerjaan rumah. Disiplin

tidak

khusus

dalam penelitian ini dimaksudkan

menabung dapat menyisihkan uang

adalah suatu sikap yang menunjukan

jajan tersebut dapat belajar berhemat.

ketaatan terhadap ketentuan yang

mendapat

uang

Pola pendidikan yang diberikan

sudah disepakati bersama baik oleh

kepada anak tidaklah konsisten. Anak

keluarga maupun oleh masyarakat

diajari untuk menabung, tetapi di sisi

lingkunganya. Agar anak menjadi

lain mereka juga dimanjakan oleh

pribadi yang disiplin tentunya orang

uang dengan memberi uang tambahan

tua

setelah pulang sekolah. Hal ini akan

membiasakan anak mengendalikan

518

harus

bekerja

keras

dan

Riyayan Dwi Saputro, Pendidikan Karakter Anak Pada Keluarga Tkw ...

diri dan berusaha menepati waktu.

bahwa ada keteladanan dari orang tua

Idealnya

untuk

orang

tua

membiasakan

harus

anak-anaknya

berdisiplin

dari

hal-hal

yang

bangun

keteladanan

lebih

dalam

pagi

juga

melaksanakan

sholat subuh. Ayah atau saudara juga

sederhana yaitu mentaati kewajiban

telah

memperhatikan

anak

untuk

anak dalam keluarga.

belajar. Anak-anak belajar hanya

Pada keluarga TKW menerapkan

kadang-kadang yaitu ketika ujian

disiplin disini khususnya mengenai

semester atau ujian nasional tiba. Dari

pengaturan

waktu

dan

uraian di atas dapat disimpulkan

pergaulan

anak-anaknya.

Pada

bahwa penanaman kedisiplinan anak

beberapa ayah dari anak keluarga

sudah maksimal. Hal itu terlihat dari

TKW

tidak

adanya pengaturan terhadap anak

membatasi pergaulan anaknya, karena

mengenai pengaturan waktu anak

anaknya hanya bermain dengan teman

untuk belajar, bermain dan menonton

sekelasnya

TV.

bermain

menyatakan

saja.

bahwa

Pada

umumnya

Kebanyakan

anak

hanya

keluarga TKW ayah atau pengasuh

menghabiskan waktu untuk bermain

membebaskan anak untuk bergaul,

dan menonton TV. Selain itu, juga

tetapi

sudah ada keteladanan dari orang tua.

bukan

berarti

ayah

tidak

terhadap

Mandiri

anaknya. Dari pengamatan dan hasil

memecahkan

wawancara

bahwa

kepentingan sendiri dengan penuh

responden tidak mengatur bagaimana

tanggung jawab. Kemandirian pada

anaknya harus bermain, dengan siapa

seseorang sangat mutlak diperlukan,

harus bermain, tetapi yang pasti

oleh sebab itu sikap kemandirian

anaknya masih berlaku baik dan tidak

harus dibiasakan pada anak sedini

melakukan

mungkin. Kemandirian penting agar

melakukan

pengawasan

menunjukan

penyimpangan

dan

melakukan hal-hal yang merugikan.
Beberapa
menunjukkan

hasil

wawancara

bahwa

mengenai

berarti
persoalan

dapat
atau

membentuk karakter, sehingga anak
tidak terlalu menggantungkan diri
pada

orang

lain,

manusia

pada

kedisiplinan untuk bangun pagi, telah

saatnya pasti akan terpisah dengan

dicontohkan

mereka.

keluarganya dan harus mampu hidup

menunjukkan

sendiri tanpa bantuan orang lain.

Hasil

oleh

wawancara

bapak

519

CITIZENSHIP: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4, No. 2, April 2016

Salah

satu

kebanggaan

dambaan

setiap orang tua adalah memiliki
anak-anak

mandiri.

Kemandirian

kehadiran ibu di rumah sebelum
berangkat lagi.
Kemandirian

adalah

dalam aspek berpikir ,ataupun dalam

kemamapuan untuk melakukan tugas

tindakan sehari-hari merupakan suatu

atau kegiatan sehari-hari sendiri atau

sikap yang diharapkan orang tua.

dengan sedikit bimbingan, sesuai

Meskipun

kemandirian

dengan tahapan perkembangan dan

yang

akan

kapasitasnya (Lie, 2004: 2). Anak-

terbentuk dengan sendirinya dalam

anak pada keluarga TKW di Desa

jiwa

Nglandung pada umumnya sudah

bukanlah

demikian,
suatu

hal

anak-anak.

Kemandirian

bukanlah suatu hal yang terjadi secara

mempunyai

instan, melainkan hasil suatu proses

dituntut

yang membutuhkan waktu.

keluarga yang ibunya bekerja di

Jadi secara umum anak pada
keluarga

lebih

mandiri

Anak-anak

yang

Mereka
daripada

ibunya

sudah

punya

berada di rumah tentu saja segala

Anak-anak

pada

keperluan pribadinya dilayani, tetapi

TKW

kemandirian.

rumah.

kemandirian.

keluarga TKW lebih cakap ketika

pada anak

ditinggal ibunya, karena mau tidak

menjadi

mau karena keadaan mereka harus

mengerjakan segalanya sendiri. Anak

bisa

memenuhi

yang masih kecil kadang-kadang

kebutuhan pribadinya sendiri. Hal

ketika makan masih di suapi, atau

tersebut terjadi karena ayah tidak

anak yang baru menginjak kelas 1 SD

terlalu cakap dan telaten dalam

masih didandani ibunya ketika akan

mengurus anak. Berbeda ketika ada

berangkat

ibunya, bagi keluarga yang Istrinya

memandikan, memakaikan baju dan

sudah berangkat lebih dari dua kali ke

memakai sepatu. Tetapi anak TKW

luar negeri mengaku kalau ada ibunya

yang ditinggalkan ibunya sudah bisa

anak-anak lebih dimanjakan, begitu

melayani dirinya sendiri. Kadang-

pula anak-anak lebih manja kepada

kadang ayah tidak begitu telaten

ibunya. Hal itu terjadi karena waktu

dalam mengurus anak. dalam hal-hal

yang ditinggalkan ibu untuk anaknya

seperti menyuapi, memandikan, atau

selama bekerja, bisa digantikan ketika

mendandani anak, sehingga anak

520

melakukan

dan

yang ibunya bekerja
TKW

harus

sekolah

bisa

seperti

Riyayan Dwi Saputro, Pendidikan Karakter Anak Pada Keluarga Tkw ...

pada keluarga TKW dituntut lebih

(Hidayatullah, 2010: 34). Mengajari

mandiri karena ibunya tidak ada.

anak untuk mengasuh adiknya juga

Kepedulian yang diajarkan oleh

akan menimbulkan kepedulian, hal ini

ayah keluarga TKW pada anaknya

selaras dengan pendapat Lee (2004:

adalah yaitu dengan mengajarkan

74)

tanggung

anaknya,

“mengajak anak yang lebih besar

sehingga menimbulkan kepedulian

untuk menjaga adiknya memberinya

pada sesama. Seperti yang telah

kesempatan untuk menjadi seseorang

diuraikan di atas bahwa pemberian

yang

tanggung

jawab

yang

dilakukan

dirinya sendiri saja.” Mengajarkan

keluarga

TKW

adalah

dengan

anak berbuat baik terhadap sesama

jawab

pada

yang

menyatakan

tidak

hanya

mementingkan

memberikan pekerjaan rumah pada

manusia

anak. Ketika ayah sibuk bekerja anak

menolong.Kepedulian

diberi

dimiliki

tanggung

melaksanakan
sehingga

jawab

pekerjaan

anak

mengerti

untuk

dan

anak

bahwa

suka
yang

sudah

di

Desa

TKW

adalah

tolong

rumah,

Nglandung

bahwa

dengan mencurahkan perhatian ketika

ayahnya juga sedang mencari nafkah

anggota

pulang kerja tentu capek kalau ayah

Mereka tanggap dan mengerti apa

masih

mengerjakan

yang harus mereka lakukan baik itu

anak-anak

memberi bantuan dengan memijat,

juga

pekerjaan
peduli

harus

rumah
sehingga

dan

sudah

punya

keluarga

ditunjukkan

mereka

sakit.

atau membelikan obat.

kesadaran sendiri untuk melakukan
pekerjaan

rumah

dengan

tujuan

Memberikan Pendidikan Karakter

meringankan pekerjaan ayahnya.
Karakter

lainnya

yang

perlu

dimiliki oleh seorang anak adalah
sikap peduli. “Caring atau peduli di
sini

meliputi

sikap

menghormati,
Kehidupan
kompleks
menghormati

perlu
dan

untuk

Anak pada Keluarga TKW di Desa
Nglandung,

yang
saling

menghargai”

Kecamatan

Geger

Kabupaten Madiun

saling

menghargai.
masyarakat

Strategi yang Dilakukan dalam

Penanaman pendidikan karakter
pada

anak

keluarga

TKW

memerlukan diperlukan strategi atau
cara

agar

dilaksanakan

nilai

tersebut

dengan

baik

dapat
dalam

521

CITIZENSHIP: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4, No. 2, April 2016

kehidupan oleh anak. Keluarga dapat

menjadi TKW, ayah atau anggota

memberikan

mengenai

keluarga yang lain selalu memberi

pendidikan karakter tersebut yaitu

contoh atau teladan tentang perilaku

dengan

yang baik bagi anak-anak. Hal ini

pengertian

cara

pembelajaran,

memberikan

pembiasaan,

dan

dapat dilihat dari penilaian anak-anak

keteladanan. Hal ini sesuai dengan

terhadap

pendapat

54-55)

masing

serta

bahwa “strategi dalam pendidikan

dijalani

setiap

karakter dapat dilakukan melalui

selama beraktivitas, khususnya di

sikap-sikap

rumah. Keteladanan untuk anak dapat

Lestari (2013:

pembelajaran,

keteladanan, dan pembiasaan.”

karakter

dilakukan

ayah

masing-

kebersamaan
anggota

melalui

yang

keluarga

beragam

cara.

wawancara

Orang tua perlu memberikan teladan

dengan anak-anak dari keluarga TKW

bagi anak-anaknya melalui berbagai

diketahui

bahwa

kegiatan,

keluarga

TKW

Berdasarkan

hasil

anak-anak

dari

seperti

rajin

beribadah,

diajari

mengerjakan sesuatu dengan tepat

beribadah oleh orangtuanya. Selain

waktu, segera bangun pagi, bekerja

dari orang tua, pembelajaran tentang

giat dan menjaga sikap baik di depan

keyakinan beragama juga diperoleh

anak-anaknya.

sudah

dari guru, sekolah, dan orang-orang
terdekat yang ada di sekitarnya. Anak
juga sudah dilatih peduli kepada
sesama melalui berbagai tindakan
yang

dapat

dilakukan

dalam

berinteraksi dengan orang-orang yang

Hambatan-hambatan

yang

Ada

pada Pendidikan Karakter Anak
pada Keluarga TKW di Desa
Nglandung,

Kecamatan

Geger

Kabupaten Madiun

ada di dekatnya. Misalnya, berbagi

Orang tua sangat berperan dalam

dengan teman atau membantu saudara

perkembangan anak. Keluarga yang

dan

terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak

teman

yang

membutuhkan

bantuan.
Pendidikan

merupakan cerminan dari keluarga
karakter

harus

yang lengkap. Kehadiran ayah dan

dilakukan melalui keteladanan dari

ibu

orang tua. Menurut hasil wawancara

perkembangan anak, adanya ketidak

dengan anak-anak yang orang tuanya

hadiran ibu dalam jangka waktu yang

522

sangat

berpengaruh

terhadap

Riyayan Dwi Saputro, Pendidikan Karakter Anak Pada Keluarga Tkw ...

lama menyebabkan banyak sekali

menjadi bersikap seenaknya sendiri.

hambatan-hambatan

dilalui

Waktu yang dimiliki ayah untuk anak

dalam

juga terlalu sedikit. Kedekatan ayah

keluarga yang seharusnya dilakukan

dengan anak yang tidak terlalu intens

oleh ayah dan ibu secara bersamaan

dan tidak ada waktu untuk bersenda

dilakukan hanya satu orang saja dan

gurau atau bersantai bersama. Hal ini

anak kehilangan peran ibu pada masa

menyebabakan anak menarik diri dari

perkembangannya.

ayah atau pengasuhnya. Hambatan

karena

beban

yang

pendidikan

ekternal

adalah

hambatan yang berasal dari dalam

berasal

dari

keluarga itu sendiri, baik itu dari

masyarakat setempat, Interaksi atau

orang yang memberikan pendidikan

pergaulan dengan masyarakat atau

karakter tersebut ataupun dari dalam

teman sepergaulan tentu saja tidak

diri anak. Pendidikan yang dimiliki

lepas membawa hal yang negatif dan

oleh pengasuh juga penting dalam

positif. Hambatan yang terjadi dalam

mendidik anak. Dengan pengetahuan

memberikan pendidikan kepada anak

yang cukup yang dimiliki oleh orang

TKW adalah yang paling utama

tua akan membantu untuk mendidik

adalah teman sebaya. Pada masa awal

anaknya sendiri. Seperti yang telah

menginjak

diuraikan di atas, contohnya adalah

kadang lebih dekat dengan teman. Hal

dalam

ini tentu saja sangat berpengaruh

Hambatan

internal

menanamkan

yaitu

pendidikan

hambatan

yang

lingkungan

atau

remaja,

anak

perilakunya

kadang-

mengenai kepercayaan kepada Tuhan,

terhadap

tidak dilakukan oleh keluarga sendiri,

ketika anak disuruh melakukan sholat

tetapi oleh TPQ/TPA setempat atau

oleh ayahnya, tetapi karena dihampiri

kepada guru mengaji. Hal ini karena

temannya yang tidak sholat, maka ia

pengetahuan mengenai agama yang

lebih memilih bermain. Kedua adanya

minim sekali dari ayah atau orang tua

pandangan negatif dari masyarakat

selaku pendidik. Dalam hal ini, faktor

tentang

utama dalam memberikan pendidikan

berangkat menjadi TKW. Hal ini

karakter kepada anak adalah adanya

berpengaruh terhadap psikologis anak

sikap yang acuh tak acuh atau masa

sehingga menyebabkan terhambatnya

keluarga

yang

contohnya

istrinya

bodoh dari ayah sehingga anak

523

CITIZENSHIP: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4, No. 2, April 2016

penanaman nilai-nilai karakter pada

beberapa hal sebagai berikut. (1)

anak.

Penanaman

Hidup

dan

bermasyarakat

bergaul
tidaklah

nilai-nilai

pendidikan

dalam

karakter anak pada keluarga TKW di

mudah,

Desa Nglandung, Kecamatan Geger

banyak nilai-nilai dalam masyarakat

Kabupaten

yang sedikit banyak tentu saja akan

dilaksanakan dengan baik. Pada aspek

berpengaruh terhadap perkembangan

religius, ditemukan bahwa anak telah

dan kepribadian anak. Pergaulan yang

mengerjakan sholat dan mengaji yang

baik

dilaksanakan di rumah maupun di

akan

menciptakan

suasana

Madiun

sudah

kehidupan yang berbudi pekerti luhur,

masjid.

sedangkan pergaulan yang tidak baik

tanggung jawab, meskipun masih

justru akan merusak kepribadian dan

terbatas. Rata-rata

moral anak, sehingga menimbulkan

TKW masih memerlukan bantuan

hal-hal

diinginkan.

ayah atau keluarga yang lain dalam

Hambatan yang paling utama adalah

mengatur waktu, namun anak juga

pengaruh dari pergaulan atau teman

sudah

sebaya.

merupakan

kegiatan yang telah ditetapkan ayah

masa sulit, dan ingin memberontak.

atau keluarga yang lain dan rata-rata

Mereka cenderung lebih dekat dengan

sudah

teman daripada orang tua. Perilaku

menepatinya. Anak sudah memiliki

anak

banyak

kemandirian, tercermin dari anak

terpengaruh oleh oleh pergaulannya

sudah mengerjakan kegiatan sehari-

dengan teman-temannya. Tentu saja

hari sendiri atau dengan sedikit

hal ini lebih sulit lagi dengan tidak

bimbingan, sesuai dengan tahapan

adanya kehadiran ibu di rumah, dan

perkembangan

waktu ayah yang terbatas karena

Anak keluarga TKW memiliki tingkat

harus mencari nafkah.

kepedulian yang beragam, naum rata-

yang

tidak

Masa

tentu

remaja

akan

lebih

Anak

terbiasa

memiliki

sudah

memiliki

anak keluarga

dengan

keinginan

dan

jadwal

untuk

kapasitasnya.

rata sudah memiliki rasa kepedulian
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan
penelitian

dan

disampaikan
penelitian
524

ini

data
pembahasan

sebelumnya,
dapat

terhadap lingkungan di sekitarnya. (2)
temuan
yang
pada

disimpulkan

Strategi

yang

memberikan

dilakukan

pendidikan

dalam
karakter

anak pada keluarga TKW di Desa

Riyayan Dwi Saputro, Pendidikan Karakter Anak Pada Keluarga Tkw ...

Geger

aspek internal adalah tidak adanya ibu

Kabupaten Madiun dilakukan melalui

disamping anak-anak dalam waktu

pembelajaran,

dan

yang lama membuat anak merasa

keluarga

sedih, anak merasakan kangen kepada

TKW sudah diajari beribadah oleh

ibunya, ayah dalam mendidik terlalu

orangtuanya. Adapun cara mengajari

tegas bahkan terkadang dengan marah

anak untuk mandiri dapat dilakukan

dan terkadang acuh tak acuh atau

orang tua dengan memberikan tugas

masa bodoh terhadap anak, serta anak

dan tanggung jawab kepada anak,

banyak

mengalami

perubahan

diberikan contoh tentang perilaku

perilaku

karena

kurangnya

mandiri, Anak juga sudah dilatih

pembinaan, pendampingan, perhatian,

peduli kepada sesama. Ayah atau

dan kasih sayang dari ibu. Hambatan

saudara

dari aspek eksternal berasal dari

Nglandung,

Kecamatan

pembiasaan,

keteladanan.

Anak-anak

dari

TKW

anak-anak

juga

keluarga

membiasakan

anak-

lingkungan

masyarakat

maupun

melalui

lingkungan pertemanan atau teman

pemberian tugas pekerjaan rumah,

sebaya, khususnya yang berkaitan

dan

jika

dengan pergaulan dengan teman,

melakukan pelanggaran. ayah atau

prestasi belajar yang tidak maksimal,

anggota keluarga yang lain selalu

dan kesulitan belajar dengan penuh

memberi contoh atau teladan tentang

konsentrasi.

anaknya

untuk

sanksi

disiplin

yang

diberikan

Berdasarkan hasil pembahasan

perilaku yang baik bagi anak-anak.
Hal ini dapat dilihat dari penilaian

dan

anak-anak terhadap karakter ayah

penelitian

masing-masing

kebersamaan

beberapa saran sebagai berikut: (1)

yang dijalani setiap anggota keluarga

Sebaiknya ayah atau kerabat sebagai

selama beraktivitas, khususnya di

orang tua bersikap konsisten dalam

rumah. (3) Hambatan-hambatan yang

memberikan

pendidikan

ada pada pendidikan karakter anak

pada

Ayah

pada

Desa

seharusnya tidak selalu memenuhi

Geger

tuntutan anak, karena hal itu akan

Kabupaten Madiun berasal dari aspek

menyebabkan anak menjadi manja.

internal dan eksternal. Hambatan dari

(2) Dalam memberikan pendidikan

serta

keluarga

Nglandung,

TKW

Kecamatan

di

simpulan,
ini

anak.

dalam
dapat

penelitian
disampaikan

atau

karakter
kerabat

525

CITIZENSHIP: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 4, No. 2, April 2016

kepada

anak

sebaiknya

ada

keteladanan dari orang tua untuk
memberikan

contoh

sikap

dan

perilaku yang baik. Tidak hanya
menyuruh tetapi tidak memberikan
contoh

seperti

melakukan

sholat

berjamaah bersama, tidak bangun
kesiangan untuk berdisiplin, berhemat
dan

saling

menghormati,

Kurniawan,
Syamsul.
2013.
Pendidikan
Karakter.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

dengan

keteladanan dari pengasuh akan lebih
mudah untuk menginternalisasi nilainilai karakter tersebut. (3) Bagi
lingkungan di sekitar tempat tinggal

Lestari, Dwi Yuni. 2013. Pembinaan
Karakter Siswa di SMP
Nasional Pati. Jurnal Ilmiah
PPKN
IKIP
Veteran
Semarang. Vol. 1. No. 2. hal.
51-64.
Moleong, Lexy J. 2010. Metodologi
Penelitian
Kualitatif.
Bandung:
PT.
Remaja
Rosdakarya.
Muhdar, H. M. 2013. Pendidikan
Karakter
Menuju
SDM
Paripurna. Jurnal Al-Ulum.
Vol. 13. No. 1. hal. 103-128.

anak dari keluarga TKW, sebaiknya
turut mengawasi pergaulan anak-anak
dari

keluarga

TKW

agar

tidak

terjerumus ke dalam bentuk-bentuk

Mundiri, Akmal. 2012. Pendidikan
Teknohumanistik
Berbasis
Core Ethical Values. Jurnal
At-Tajdid. Vol. 1. No. 1. hal.
37-47.

pergaulan yang negatif dan terhindar
dari kenakalan remaja.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Syaiful Bahri. 2004. Pola
Komunikasi Orang Tua dan
Anak dalam Keluarga Sebuah
Perspektif Pendidikan Islam.
Jakarta: Rineka Cipta.
Fathurrohman, Pupuh H., AA
Suryana, dan Fenny Fatriany.
2013.
Pengembangan
Pendidikan
Karakter.
Bandung: Refika Aditama.
Koesoema, Doni. 2007. Pendidikan
Karakter Strategi Mendidik
Anak di Zaman Global.
Jakarta: Grasindo.

526

Narwanti, Sri. 2011. Pendidikan
Karakter Pengintegrasian 18
Nilai Pembentuk Karakter
dalam
Mata
Pelajaran.
Yogyakarta: Familia.
Nurihsan, Achmad Juntika. 2009.
Bimbingan dan Konseling.
Bandung: Refika Aditama.
Sosan, Isna. 2010. Peran Ganda Ibu
Rumah Tangga Yang Bekerja
Sebagai
Tukang
Amplas
Kerajinan Ukir Kayu. Jurnal
Komunitas. Vol. 2. No. 2. hal.
94-105.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian
Pendekatan
Kuantitatif.
Kualitatif. R & D. Bandung:
Alfabeta.

Riyayan Dwi Saputro, Pendidikan Karakter Anak Pada Keluarga Tkw ...

_____.

2015. Metode Penelitian
Pendekatan
Kualitatif.
Bandung: Alfabeta.

527

Dokumen yang terkait

PENDIDIKAN KARAKTER ANAK PADA KELUARGA TKW DI DESA RUNGKANG KECAMATAN LOSARI KABUPATEN

1 19 140

POLA PENDIDIKAN INFORMAL ANAK SAMPAI BERUSIA 18 TAHUN PADA KELUARGA TKW (STUDI KASUS DI DESA PANUSUPAN KECAMATAN REMBANG KABUPATEN PURBALINGGA)

1 15 134

PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN ANAK PADA KELUARGA GURU Pendidikan Karakter Disiplin Anak Pada Keluarga Guru (Studi Kasus di Desa Pandes Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten).

0 3 14

PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN ANAK PADA KELUARGA GURU Pendidikan Karakter Disiplin Anak Pada Keluarga Guru (Studi Kasus di Desa Pandes Kecamatan Wedi Kabupaten Klaten).

0 3 13

KARAKTER PROFETIK PERILAKU SEHARI-HARI PADA MAHASISWA PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN Karakter Profetik Perilaku Sehari-Hari Pada Mahasiswa Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan (Studi Kasus Mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

0 1 17

PENDIDIKAN KARAKTER ANAK PADA KELUARGA TKW DI DESA RUNGKANG KECAMATAN LOSARI KABUPATEN.

1 2 3

(ABSTRAK) POLA PENDIDIKAN INFORMAL ANAK SAMPAI BERUSIA 18 TAHUN PADA KELUARGA TKW (STUDI KASUS DI DESA PANUSUPAN KECAMATAN REMBANG KABUPATEN PURBALINGGA).

0 0 3

PERANAN BALAI PERMASYARAKATAN (BAPAS) DALAM PEMBIMBINGAN ANAK NAKAL DI MADIUN | Sari | Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 1095 2055 1 SM

0 0 8

PERAN PENDIDIKAN MUATAN LOKAL TERHADAP PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA | Nafisah | Citizenship Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan 1078 2019 1 SM

0 0 18

POLA PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA TKW Studi Kasus di Keluarga TKW Dusun Tugu, Desa Banding, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang 2014 SKRIPSI

0 0 148