LAPORANKEUANGAN 2015 LAPORAN KEUANGAN

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
Laporan Keuangan
31 Desember 2015 dan 2014, dan
1 Januari 2014/31 Desember 2013 Serta
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk

DAFTAR ISI
Halaman

Surat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Laporan Keuangan
31 Desember 2015 dan 2014, dan
1 Januari 2014/31 Desember 2013 Serta
untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
Laporan Posisi Keuangan


1

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain

3

Laporan Perubahan Ekuitas

4

Laporan Arus Kas

5

Catatan atas Laporan Keuangan

6

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN

31 Desember 2015 dan 2014, dan
1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

Catatan

31 Des 2015

31 Des 2014

1 Jan 2014/
31 Des 2013

27.691.437.702

16.951.885.293

10.042.666.147

146.275.233.446


146.817.649.218

190.699.847.267

108.127.944.185
47.992.321
477.356.596
500.085.232

95.296.566.883
8.045.798
17.708.333
147.636.094

126.053.319.778
29.994.460
414.104.927
-


308.125.004

1.460.610.406

3.203.876.035

5.384.332.901
524.011.783

5.602.762.202
500.780.004

5.106.995.648
289.063.341

289.336.519.170

266.803.644.231

335.839.867.603


ASET
Kas dan Setara Kas
2d, 2e, 4
Piutang Pembiayaan Konsumen Pihak ketiga
Setelah dikurangi pendapatan
pembiayaan konsumen yang
belum diakui dan penyisihan
kerugian dan penyisihan
kerugian penurunan nilai
sebesar Rp24.104.029.919 pada
31 Des 2015, Rp23.467.861.649
pada 31 Des 2014 dan
Rp25.623.621.607 pada 1 Jan
2e, 2f, 2h, 5
2014/31 Des 2013
Investasi Sewa Pembiayaan Pihak ketiga
Setelah dikurangi pendapatan
sewa pembiayaan yang belum
diakui dan penyisihan kerugian

penurunan nilai sebesar
Rp18.406.338.745 pada 31 Des
2015, Rp10.574.691.527 pada
31 Des 2014 dan
Rp18.124.051.580 pada 1 Jan
2e, 2f, 2i, 6
2014/31 Des 2013
Pajak Dibayar di Muka
2r, 15a
Biaya Dibayar di Muka
2j, 7
Aset Pajak Tangguhan*)
2c, 2r, 15d
Aset Sewaan
Setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar
Rp7.784.874.996 pada 31 Des
2015, Rp11.170.389.594 pada
31 Des 2014 dan
Rp19.700.523.965 pada 1 Jan

2014/31 Des 2013
2i, 2k, 2l, 8
Aset Tetap
Setelah dikurangi akumulasi
penyusutan sebesar
Rp4.443.789.561 pada 31 Des
2015, Rp3.763.175.260 pada
31 Des 2014 dan
Rp5.467.862.814 pada 1 Jan
2k, 2l, 9
2014/31 Des 2013
Aset Lain-lain
2m, 10
JUMLAH ASET
*) Disajikan Kembali, Catatan 36

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan

1


PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan)
31 Desember 2015 dan 2014, dan
1 Januari 2014/31 Desember 2013
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Des 2015

31 Des 2014

1 Jan 2014/
31 Des 2013

8.285.740.150
11.529.103.945
264.791.841
85.000.000
2.268.050.422
4.691.985.797
-


18.317.689.701
12.773.649.803
382.744.684
87.500.000
2.206.127.205
5.782.287.818
1.000.000.000
-

62.731.498.864
12.210.320.914
788.965.559
75.000.000
3.076.402.795
5.119.307.570
1.314.000.000
10.907.242

27.124.672.155


40.549.999.211

85.326.402.944

2o, 16

37.942.806.599

13.152.016.658

47.642.757.897

17
2p, 18
19

40.000.000.000
6.429.000.000


40.000.000.000
6.429.000.000

40.000.000.000
6.429.000.000

8.000.000.000

8.000.000.000

8.000.000.000

169.840.040.416

158.672.628.362

148.441.706.762

JUMLAH EKUITAS

224.269.040.416

213.101.628.362

202.870.706.762

JUMLAH LIABILITAS, DANA
SYIRKAH TEMPORER DAN
EKUITAS

289.336.519.170

266.803.644.231

335.839.867.603

Catatan

LIABILITAS, DANA SYIRKAH
TEMPORER DAN EKUITAS
LIABILITAS
Utang Bank
Angsuran Diterima di Muka
Utang Pajak
Beban Akrual
Utang Lain-lain
Liabilitas Imbalan Kerja*)
Jaminan Aset Sewaan
Liabilitas Pajak Tangguhan*)

2e, 11
12
2r, 15
2e, 13
2e, 14
2c, 2n, 26
2e, 8
2c, 2r, 15d

JUMLAH LIABILITAS

DANA SYIRKAH TEMPORER
Musyarakah

EKUITAS

Modal Saham – nilai nominal Rp50
per saham pada 31 Des 2015,
dan Rp100 per saham pada
31 Des 2014 dan 1 Jan 2014/
31 Des 2013
Modal Dasar – 1.600.000.000
saham
Modal ditempatkan dan disetor
penuh – 800.000.000 saham
pada 31 Des 2015, dan
400.000.000 saham pada 31 Des
2014 dan 1 Jan 2014/31 Des
2013
Agio Saham
Saldo Laba
Telah Ditentukan Penggunaannya
Belum Ditentukan
Penggunaannya

*) Disajikan Kembali, Catatan 36

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan

2

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan

2015

2014

PENDAPATAN
Pendapatan Usaha:
Pembiayaan Konsumen
Sewa Pembiayaan
Sewa Operasi

18.496.243.383
12.440.469.629
2.912.653.190

22.685.375.984
14.391.109.518
4.719.872.839

33.849.366.202

41.796.358.341

1.238.591.732

665.196.088

35.087.957.934

42.461.554.429

19.382.901.734
4.545.321.262

19.704.441.791
9.285.353.609

Jumlah Beban

23.928.222.996

28.989.795.400

LABA SEBELUM TAKSIRAN
PENGHASILAN (BEBAN) PAJAK
Kini
Tangguhan*)

11.159.734.938

13.471.759.029

(2.576.923.500)
910.487.007

(3.513.117.500)
186.977.520

(1.666.436.493)

(3.326.139.980)

9.493.298.445

10.145.619.049

2.232.151.478
(558.037.869)

113.736.735
(28.434.184)

1.674.113.609

85.302.551

11.167.412.054

10.230.921.600

11,86

12,68

2e, 2h, 2q, 20
2e, 2i, 2q, 21
2i, 2q, 22

Jumlah Pendapatan Usaha
Pendapatan Lain-lain

2q, 23

Jumlah Pendapatan
BEBAN
Beban Administrasi dan Umum*)
Beban Bunga Pinjaman

2q, 24
2e, 2q, 25

15c
15d

Jumlah Beban Pajak
LABA TAHUN BERJALAN
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN:
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasi
ke laba rugi
Pengukuran Kembali atas Liabilitas
Imbalan Pasca Kerja*)
Dampak Pajak Terkait*)

2c, 26
2c, 15d

Jumlah Penghasilan Komprehensif Lain
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
TAHUN BERJALAN
LABA PER SAHAM DASAR

2t, 27

*) Disajikan Kembali, Catatan 36

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan

3

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Saldo Laba*)
Catatan

Saldo 31 Desember 2013

Modal
Ditempatkan dan
Disetor Penuh

149.210.234.904

203.639.234.904

-

-

-

(768.528.142)

(768.528.142)

40.000.000.000

6.429.000.000

8.000.000.000

148.441.706.762

202.870.706.762

-

-

-

10.145.619.049

10.145.619.049

26

-

-

-

113.736.735

113.736.735

15d

-

-

-

(28.434.184)

(28.434.184)

40.000.000.000

6.429.000.000

8.000.000.000

158.672.628.362

213.101.628.362

-

-

-

9.493.298.445

9.493.298.445

26

-

-

-

2.232.151.478

2.232.151.478

15d

-

-

-

(558.037.869)

(558.037.869)

40.000.000.000

6.429.000.000

8.000.000.000

169.840.040.416

224.269.040.416

Saldo 31 Desember 2014 setelah disajikan
kembali
Laba Tahun Berjalan

Dampak Pajak Terkait
Saldo 31 Desember 2015

Jumlah Ekuitas

8.000.000.000

Laba Tahun Berjalan

Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Kerja
Jangka Panjang

Belum Ditentukan
Penggunaannya

6.429.000.000

Saldo 31 Desember 2013 setelah disajikan
kembali

Dampak Pajak Terkait

Telah Ditentukan
Penggunaannya

40.000.000.000

Dampak Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013)

Pengukuran Kembali Liabilitas Imbalan Kerja
Jangka Panjang

Agio Saham

*) Saldo laba termasuk pengukuran kembali liabilitas
imbalan kerja

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan

4

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
LAPORAN ARUS KAS
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan Pendapatan Pembiayaan
Konsumen dan Sewa Pembiayaan
Penerimaan Pendapatan Sewa Operasi
Pembayaran Pembiayaan Konsumen dan
Sewa Pembiayaan
Pembayaran Bunga Pinjaman
Pembayaran Kas untuk Beban Operasi
Pembayaran Sewa
Pembayaran Pajak Penghasilan

2015

2014

227.656.538.641
2.722.897.998

261.252.613.016
4.579.060.851

(209.658.527.050)
(4.545.321.262)
(16.006.326.768)
(2.044.686.790)
(2.638.462.750)

(149.018.366.216)
(9.285.353.609)
(15.583.633.635)
(970.929.136)
(3.882.393.723)

(4.513.887.981)

87.090.997.548

1.000.000.000
155.000.000
(660.400.000)

717.000.000
(521.600.000)
6.000.000
(1.478.628.000)

494.600.000

(1.277.228.000)

3.700.000.000
38.754.873.505
(13.731.949.551)
(13.964.083.564)

9.338.361.703
7.532.573.255
(53.752.170.866)
(42.023.314.494)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Pendanaan

14.758.840.390

(78.904.550.402)

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS

10.739.552.409

6.909.219.146

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN

16.951.885.293

10.042.666.147

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

27.691.437.702

16.951.885.293

25

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Operasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil Penjualan Aset Sewaan
Pembelian Aset Sewaan
Hasil Penjualan Aset Tetap
Pembelian Aset Tetap

8
8
9
9

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)
Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan Utang Bank
Penerimaan Musyarakah
Pembayaran Utang Bank
Pembayaran Musyarakah

11
16
11
16

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan secara keseluruhan

5

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

1. Umum
a. Pendirian dan Informasi Umum Perusahaan
PT Trust Finance Indonesia Tbk (Perusahaan) dahulu PT KIA Asia Finance, didirikan dengan
akta Notaris Maria Kristiana Soeharyo, S.H., No. 44, tanggal 12 Pebruari 1990. Akta pendirian
ini telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.
C2-1394.HT.01.01.Th.90, tanggal 13 Maret 1990 dan telah diumumkan dalam Tambahan
Berita Negara Republik Indonesia No. 39 tanggal 15 Mei 1990. Anggaran Dasar Perusahaan
telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui akta Notaris Robert Purba S.H.,
No. 67, tanggal 12 Juni 2008, mengenai perubahan Anggaran Dasar dalam rangka
menyesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai ”Perusahaan
Terbatas”. Akta perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-49949.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal
11 Agustus 2008.
Perusahaan memperoleh ijin usaha lembaga pembiayaan dari Menteri Keuangan Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. 159/KMK.06/2001, tanggal 3 April 2001 dan telah
diperbaharui dengan Surat Keputusan No. Kep-078/KM.6/2003, tanggal 24 Maret 2003.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
adalah menjalankan usaha di bidang pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana atau
barang modal yang meliputi sewa pembiayaan, anjak piutang, pembiayaan kartu kredit,
pembiayaan konsumen dan pembiayaan berdasarkan prinsip syariah. Pada saat ini
Perusahaan terutama bergerak dalam bidang pembiayaan konsumen.
Perusahaan berdomisili di Gedung Artha Graha lantai 21, Jalan Jend. Sudirman Kav 52-53,
Jakarta Selatan dan memiliki 4 kantor cabang di Jakarta, Surabaya, Medan dan Pekanbaru.
Perusahaan memulai operasi komersialnya pada tahun 1991.
b. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Pada tanggal 8 Nopember 2002, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) melalui suratnya No. S-2414/PM/2002 untuk
melakukan Penawaran Umum kepada masyarakat atas 100.000.000 saham Perusahaan atau
25% dari jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran Umum
tersebut. Nilai nominal per lembar saham adalah Rp100 yang ditawarkan dengan harga
penawaran sebesar Rp170 per saham.
Bersamaan dengan pencatatan saham yang berasal dari Penawaran Umum tersebut,
Perusahaan mencatatkan seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh atas
nama pemegang saham sebelum Penawaran Umum yaitu sebanyak 300.000.000 saham
dengan nilai nominal Rp100 setiap saham. Dengan demikian, jumlah saham yang dicatatkan
oleh Perusahaan pada Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 400.000.000 saham atau 100%
dari seluruh jumlah saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh sesudah Penawaran
Umum. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28
Nopember 2002.
Berdasarkan akta Notaris Rosita Rianauli Sianipar, S.H., M.Kn, No. 326 tanggal 15 Juni 2015,
yang menyatakan tentang pelaksanaan pemecahan nilai nominal saham (stock split) dengan
perbandingan 1:2 yaitu dari nilai Rp100 menjadi Rp50.
c. Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit, Dewan Pengawas Syariah dan Karyawan
Susunan Dewan Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Dewan Pengawas Syariah pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris

d1/March 27, 2016

:
:
:

Renee Tang
Iki Wibowo Widjojo
Ir. Halim Kesuma

6

sign:

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Direksi
Direktur Utama :
Direktur
Direktur

:
:
:

Muhamad Nashir
Suparman Sulina
Suhiwan Budiyanto

Komite Audit
Ketua
Anggota
Anggota

:
:
:

Ir. Halim Kesuma
Wifin Supinawati
Wira Natapraja

Dewan Pengawas Syariah
Ketua
Anggota

:
:

Dr KH Ahmad Munif Suratmaputra, MA
Drs H Zafrullah Salim S.H., M.Hum

Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah karyawan tetap Perusahaan masingmasing adalah 95 orang dan 93 orang karyawan.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Pernyataan Kepatuhan
Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Laporan keuangan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan
Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar
Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia serta Peraturan Badan Pengawas Pasar
Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7., tentang “Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik” yang terdapat dalam
Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012.
b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disusun berdasarkan pada saat
terjadinya (accrual basis) dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost),
kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
Laporan arus kas disajikan dengan metode langsung yang diklasifikasikan dalam aktivitas
operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang fungsional dan mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan
keuangan adalah Rupiah.
c. Perubahan pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
Pada tanggal 1 Januari 2015, Perusahaan menerapkan pernyataan standar akuntansi
keuangan (PSAK) dan interpretasi standar akuntansi keuangan (ISAK) baru dan revisi
yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akutansi Perusahaan telah
dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masing-masing
standar dan interpretasi.
Penerapan standar dan interpretasi baru atau revisi, yang relevan dengan operasi
Perusahaan dan memberikan dampak pada laporan keuangan Perusahaan adalah
sebagai berikut:
PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”.
Perubahan PSAK 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan” mengenai pendapatan
komprehensif lain. Perubahan yang utama adalah persyaratan Perusahaan untuk
mengelompokkan hal-hal yang disajikan sebagai “penghasilan komprehensif lain”
berdasarkan apakah hal-hal tersebut berpotensi untuk direklasifikasi ke laba rugi
selanjutnya (penyesuaian reklasifikasi).

d1/March 27, 2016

7

sign:

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”.
Penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” mengakibatkan perubahan kebijakan
akuntansi Perusahaan sebagai berikut:

Pengakuan keuntungan (kerugian) aktuarial melalui penghasilan komprehensif lain.
 Seluruh biaya jasa lalu diakui langsung di laporan laba rugi. Sebelumnya, biaya jasa
lalu diakui berdasarkan metode garis lurus sepanjang periode vesting jika perubahan
bersifat kondisional terhadap sisa jasa pekerja untuk periode waktu tertentu (periode
vesting).
 Biaya bunga dan imbal hasil yang diharapkan dari aset program diganti dengan nilai
bunga bersih yang dihitung berdasarkan tingkat diskonto terhadap kewajiban (aset)
imbalan pasti bersih.
 Revisi standar ini juga mensyaratkan pengungkapan yang lebih ekstensif.
Penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” memberikan dampak pada Laporan
Keuangan sehingga Perusahaan melakukan penyajian kembali atas Laporan Keuangan
per 31 Desember 2014 dan 2013.
Penerapan dari standar, interpretasi baru/revisi standar berikut, tidak menimbulkan
perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi Perusahaan dan efek atas jumlah
yang dilaporkan atas periode berjalan atau periode sebelumnya:
 PSAK No. 4 (Revisi 2013) “Laporan Keuangan Tersendiri”.
 PSAK No. 46 (Revisi 2014) “Pajak Penghasilan”.
 PSAK No. 48 (Revisi 2014) “Penurunan Nilai Aset”.
 PSAK No. 50 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Penyajian”.
 PSAK No. 55 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
 PSAK No. 60 (Revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
 PSAK No. 68 (Revisi 2014) “Pengukuran Nilai Wajar”.
 ISAK No. 26 (Revisi 2014) "Penilaian Kembali Derivatif Melekat"
d. Kas dan Setara Kas
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan semua investasi yang jatuh tempo dalam
waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta
tidak dibatasi penggunaannya.
e. Aset dan Liabilitas Keuangan
Aset keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i) aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; (ii) investasi yang dimiliki hingga
jatuh tempo; (iii) pinjaman yang diberikan dan piutang; dan (iv) aset keuangan yang
tersedia untuk dijual.
Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat aset keuangan tersebut diperoleh. Manajemen
menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat pengakuan awal. Aset
keuangan tidak diakui apabila hak untuk menerima arus kas dari suatu investasi telah
berakhir atau telah ditransfer dan Perusahaan telah mentransfer secara substansial
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.
(i) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah aset keuangan
yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Aset keuangan yang diklasifikasikan
dalam kelompok ini jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual dalam jangka pendek.
Derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali yang
merupakan kontrak jaminan keuangan atau instrumen lindung nilai yang ditetapkan
efektif. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dari aset
keuangan ini disajikan dalam laporan laba rugi sebagai “keuntungan (kerugian) lain-

d1/March 27, 2016

8

sign:

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
lain – bersih” di dalam periode terjadinya. Pendapatan dividen dari aset keuangan ini
diakui di dalam laporan laba rugi sebagai bagian dari pendapatan lain-lain pada saat
ditetapkannya hak Perusahaan untuk menerima pembayaran tersebut.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pada awalnya diakui
sebesar nilai wajar dan biaya transaksi dibebankan pada laporan laba rugi dan
kemudian diukur pada nilai wajarnya.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan tidak memiliki aset
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
(ii) Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta
Perusahaan mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset
keuangan tersebut hingga jatuh tempo, kecuali:
a) investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
b) investasi yang ditetapkan oleh Perusahaan dalam kelompok tersedia untuk dijual;
dan
c) investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo pada awalnya diakui sebesar nilai wajar
termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan kemudian
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.
Bunga dari investasi tersebut yang dihitung dengan menggunakan metode suku
bunga efektif diakui di dalam laporan laba rugi sebagai bagian dari pendapatan lainlain.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan tidak memiliki investasi yang
dimiliki hingga jatuh tempo.
(iii) Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai
wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, pinjaman yang diberikan dan piutang
meliputi kas dan bank, piutang pembiayaan konsumen, investasi sewa pembiayaan
dan aset lain-lain.
(iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang
ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai
pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan
aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Aset keuangan yang tersedia untuk dijual pada awalnya diakui sebesar nilai wajar,
ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah
pengakuan awal, aset keuangan tersebut diukur dengan nilai wajar, dimana
keuntungan atau kerugian diakui di penghasilan komprehensif lain, kecuali untuk
kerugian akibat penurunan nilai dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai
tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Jika suatu aset
keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi
keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah diakui di ekuitas, diakui dalam
laporan laba rugi.

d1/March 27, 2016

9

sign:

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Bunga atas sekuritas yang tersedia untuk dijual yang dihitung dengan metode bunga
efektif diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai
bagian dari pendapatan lain-lain. Dividen atas instrumen ekuitas yang tersedia untuk
dijual diakui di dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain sebagai
bagian dari pendapatan keuangan pada saat hak Perusahaan untuk menerima
pembayaran tersebut ditetapkan.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan tidak memiliki aset
keuangan tersedia untuk dijual.
Liabilitas keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori sebagai berikut: (i)
liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi dan (ii) liabilitas
keuangan lainnya. Klasifikasi ini tergantung pada tujuan saat liabilitas keuangan tersebut
diperoleh. Manajemen menentukan klasifikasi liabilitas keuangan tersebut pada saat
pengakuan awal. Liabilitas keuangan tidak diakui ketika kewajiban tersebut berakhir yaitu
ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau
kedaluwarsa.
(i) Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi adalah liabilitas
keuangan yang diperoleh untuk tujuan diperdagangkan. Liabilitas keuangan yang
diklasifikasikan dalam kelompok ini jika dimiliki terutama untuk tujuan dibeli kembali
dalam jangka pendek.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, pada awalnya
diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada nilai wajarnya, dimana
keuntungan atau kerugiannya diakui dalam laporan laba rugi.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan tidak memiliki liabilitas
keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
(ii) Liabilitas keuangan lainnya
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang
dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi, pada awalnya diakui sebesar nilai wajar
dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Setelah
pengakuan awal, liabilitas keuangan tersebut diukur pada biaya perolehan yang
diamortisasi dengan menggunakan metode bunga efektif.
Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain ketika liabilitas keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, liabilitas keuangan yang diukur pada
biaya perolehan diamortisasi meliputi utang bank, beban akrual, utang lain-lain dan
jaminan aset sewaan.
Estimasi nilai wajar
Perusahaan menggunakan beberapa teknik penilaian yang digunakan secara umum
untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan dengan tingkat kompleksitas yang
rendah. Input yang digunakan dalam teknik penilaian untuk instrumen keuangan di atas
adalah data pasar yang dapat diobservasi.
Saling hapus antar instrumen keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya
disajikan di dalam laporan posisi keuangan jika terdapat hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk
menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
simultan.

d1/March 27, 2016

10

sign:

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
f.

Penurunan Nilai Aset Keuangan
Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi,
dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi
keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat
dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan
peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas
aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas yang
tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan
atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya
dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai.
Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
 Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
 Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran
pokok atau bunga; atau
 Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi
secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk
pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan
keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga
pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi
dengan default atas piutang.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah
kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan
nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat
suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara
langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui
penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut
dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang
sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai
tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.
Jika aset keuangan yang tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan
atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke
laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.
Pengecualian dari instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual, jika, pada periode
berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara
obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui,
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laba rugi hingga nilai
tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan
diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
Dalam hal instrumen ekuitas yang tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang
sebelumnya diakui dalam laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laba rugi. Setiap
kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.

g. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor:
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika
orang tersebut:
(i)
memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
(iii) personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.

d1/March 27, 2016

11

sign:

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(b) Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i)
entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan
entitas lain).
(ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain
(atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu
kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
(iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
(iv) satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain
adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga.
(v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja
dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas
pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program
tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
(vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang
diidentifikasi dalam huruf (a).
(vii) orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Seluruh saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang
dilakukan dengan persyaratan dan kondisi normal sebagaimana yang dilakukan dengan
pihak ketiga, diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan.
h. Akuntansi Pembiayaan Konsumen
Piutang pembiayaan konsumen diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan
piutang, dan setelah pengakuan awal, dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan
menggunakan metode suku bunga efektif.
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui merupakan selisih antara jumlah
keseluruhan pembayaran angsuran yang akan diterima dari konsumen dan jumlah pokok
pembiayaan, yang diakui sebagai pendapatan selama jangka waktu kontrak berdasarkan
tingkat suku bunga efektif dari piutang pembiayaan konsumen.
Termasuk dalam piutang pembiayaan konsumen adalah piutang pembiayaan
murabahah. Murabahah adalah akad jual beli barang dengan harga jual sebesar biaya
perolehan ditambah keuntungan yang disepakati dan Perusahaan harus mengungkapkan
biaya perolehan barang tersebut kepada konsumen. Pada saat akad murabahah, piutang
pembiayaan murabahah diakui sebesar biaya perolehan ditambah keuntungan (margin).
Keuntungan murabahah diakui selama periode akad berdasarkan pengakuan margin dari
piutang pembiayaan murabahah.
Akad murabahah secara substansial merupakan suatu pembiayaan, sehingga pengakuan
margin dilakukan berdasarkan standar yang mengatur pembiayaan, seperti yang
disebutkan di kebijakan pembiayaan konsumen.
Penyelesaian kontrak sebelum masa pembiayaan konsumen berakhir diperlakukan
sebagai pembatalan kontrak pembiayaan konsumen dan keuntungan yang timbul diakui
dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain tahun berjalan.
i.

Akuntansi Sewaan
Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang
mengandung sewa didasarkan atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan
apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan suatu aset dan perjanjian
tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut. Suatu sewa
diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa
diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.

d1/March 27, 2016

12

sign:

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Perusahaan mengakui aset berupa piutang sewa pembiayaan sebesar jumlah yang sama
dengan investasi sewa neto. Penerimaan piutang sewa diperlakukan sebagai
pembayaran pokok dan penghasilan sewa pembiayaan. Pengakuan penghasilan sewa
pembiayaan didasarkan pada suatu pola yang mencerminkan suatu tingkat
pengembalian periodik yang konstan atas investasi neto. Perusahaan sebagai lessor
dalam sewa pembiayaan.
j.

Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line method).

k. Aset Tetap dan Aset Sewaan
Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2011) mengenai “Aset Tetap”, suatu Perusahaan
harus memilih model biaya (cost model) atau model revaluasi (revaluation model) sebagai
kebijakan akuntansi pengukuran atas aset tetap. Perusahaan telah memilih untuk
menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset tetapnya.
Semua aset tetap disusutkan sejak bulan penggunaan aset tersebut dengan
menggunakan metode persentase tetap dari nilai buku (declining balance method)
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap bersangkutan, kecuali
bangunan menggunakan metode garis lurus.
Persentase penyusutan per tahun adalah sebagai berikut:
Tarif (%)
Bangunan
Peralatan kantor
Perabot kantor
Kendaraan

5
25
50
50

Hak atas tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Sesuai dengan
ISAK No. 25, mengenai “Hak atas Tanah”, biaya khusus sehubungan dengan perolehan
pertama kali hak atas tanah diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah,
sedangkan biaya pengurusan perpanjangan hak atas tanah diakui sebagai aset tak
berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hak atau umur ekonomis tanah, mana yang
lebih pendek.
Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada saat terjadinya. Biaya-biaya lain yang terjadi selanjutnya yang
timbul untuk menambah, mengganti atau memperbaiki aset tetap dicatat sebagai biaya
perolehan aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan
berkenaan dengan aset tersebut akan mengalir ke Perusahaan dan biaya perolehan aset
dapat diukur secara andal.
Aset tetap, termasuk aset sewaan, yang tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari
kelompok aset yang bersangkutan berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau
kerugian yang timbul dibukukan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain tahun yang bersangkutan.
Aset sewaan dicatat sesuai dengan PSAK No. 30 (Revisi 2011) mengenai “Sewa”.
Penyusutan dihitung berdasarkan taksiran masa manfaat yang sama seperti yang
diterapkan untuk aset tetap sejenis yang diperoleh melalui kepemilikan langsung.
Pada setiap akhir periode pelaporan, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan
dikaji ulang dan disesuaikan secara prospektif jika diperlukan.
l.

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
Pada tanggal laporan posisi keuangan, Perusahaan menelaah nilai tercatat aset nonkeuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah
mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, Perusahaan mengestimasi
jumlah terpulihkan aset tersebut. Jumlah terpulihkan ditentukan atas suatu aset individual,

d1/March 27, 2016

13

sign:

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
dan jika tidak memungkinkan, Perusahaan menentukan jumlah terpulihkan dari unit
penghasil kas dari aset tersebut.
Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya
pelepasan dengan nilai pakainya. Nilai pakai adalah nilai kini dari arus kas yang
diharapkan akan diterima dari aset atau unit penghasil kas. Nilai kini dihitung dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan nilai waktu uang dan
risiko spesifik atas aset atau unit yang penurunan nilainya diukur.
Jika, dan hanya jika, jumlah terpulihkan aset lebih kecil dari jumlah tercatatnya, maka
jumlah tercatat aset diturunkan menjadi sebesar jumlah terpulihkan. Penurunan tersebut
adalah rugi penurunan nilai dan segera diakui dalam laba rugi.
Rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain
goodwill dibalik jika, dan hanya jika, terdapat perubahan estimasi yang digunakan untuk
menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini
merupakan suatu pembalikan rugi penurunan nilai.
m. Agunan yang Diambil Alih
Agunan yang diambil alih dalam kaitannya dengan penyelesaian fasilitas pembiayaan
konsumen disajikan dalam akun aset lain-lain dan dicatat berdasarkan nilai terendah
antara harga pasar dan harga yang disepakati bersama.
n. Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek yang mencakup upah dan gaji diakui pada saat terutang
kepada karyawan.
Imbalan Pascakerja
Perusahaan membukukan penyisihan untuk imbalan pascakerja program Imbalan pasti
untuk karyawan sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003, tanggal
25 Maret 2003 (UU No. 13/2003) dan PSAK No. 24 (Revisi 2013) mengenai “Imbalan
Kerja”.
Imbalan pascakerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar
diskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Perusahaan dalam suatu
periode akuntansi. Liabilitas dan beban diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang
mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik kebiasaan Perusahaan.
Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan menggunakan metode
projected unit credit.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam
asumsi-asumsi aktuarial langsung diakui seluruhnya melalui penghasilan komprehensif
lainnya pada saat terjadinya.
Biaya jasa lalu diakui segera dalam laporan laba rugi.
Keuntungan dan kerugian dari kurtailmen atau penyelesaian program manfaat pasti
diakui di laba rugi ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi.
o. Dana Syirkah Temporer
Dana syirkah temporer merupakan investasi dengan akad Musyarakah merupakan akad
kerjasama yang terjadi antara Perusahaan dan Bank untuk menggabungkan modal dan
melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan dengan nisbah hasil sesuai
kesepakatan dan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi
modal. Perusahaan mempunyai hak untuk mengelola dan menginvestasikan dana, baik
sesuai dengan kebijakan Perusahaan atau kebijakan pembatasan dari Bank, dengan
keuntungan dibagikan sesuai dengan kesepakatan. Pada saat akad musyarakah, utang
musyarakah diakui sebesar dana yang diterima. Porsi bagi hasil musyarakah yang
diberikan kepada Bank diakui sebagai beban bagi hasil musyarakah.

d1/March 27, 2016

14

sign:

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai liabilitas dalam laporan posisi
keuangan. Hal ini karena Bank tidak mempunyai liabilitas, ketika mengalami kerugian,
untuk mengembalikan jumlah dana awal dari pemilik dana kecuali akibat kelalaian atau
wanprestasi Bank. Dana syirkah temporer tidak dapat digolongkan sebagai ekuitas dalam
laporan posisi keuangan karena mempunyai waktu jatuh tempo dan pemilik dana tidak
mempunyai hak dan kepemilikan yang sama dengan pemegang saham seperti hak voting
dan hak atas realisasi keuntungan yang berasal dari aset lancar dan aset non investasi.
p. Biaya Emisi Saham
Sesuai dengan Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran Surat Keputusan BAPEPAM
No. 347/BL/2012 mengenai “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
atas Perusahaan Publik”, biaya-biaya emisi saham yang terjadi sehubungan dengan
penawaran saham Perusahaan dikurangkan langsung dari agio saham yang diperoleh
dari penawaran efek tersebut.
q. Pengakuan Pendapatan dan Beban Usaha
Pendapatan atas aktivitas pembiayaan konsumen, investasi sewa pembiayaan dan sewa
operasi diakui sebagaimana dijelaskan pada Catatan 2h dan 2i. Beban diakui sesuai
dengan manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
r.

Pajak Penghasilan
Pajak penghasilan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak dalam tahun
yang bersangkutan. Penangguhan pajak penghasilan dilakukan untuk mencerminkan
pengaruh pajak atas perhitungan beda temporer antara pelaporan komersial dan fiskal,
dan akumulasi kompensasi rugi fiskal.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba
fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer
yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Perubahan terhadap liabilitas perpajakan dicatat pada saat diterimanya surat ketetapan,
atau apabila dilakukan keberatan dan/atau banding, ketika hasil keberatan dan/atau
banding sudah diputuskan.

s. Segmen Operasi
Segmen operasi adalah suatu komponen dari Perusahaan:
- Yang melibatkan dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan
menimbulkan beban (termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi
dengan komponen lain Perusahaan yang sama);
- Hasil operasinya dikaji ulang secara regular oleh pengambil keputusan tentang
sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan kinerjanya; dan
Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk hal-hal yang dapat
diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta dapat dialokasikan dengan dasar
yang sesuai kepada segmen tersebut.
t.

3.

Laba per Saham Dasar
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan jumlah ratarata tertimbang dari saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun berjalan.
Rata-rata tertimbang jumlah saham yang beredar sebesar 800.000.000 saham pada
tahun 2015 dan 2014.

PENGGUNAAN PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI SIGNIFIKAN
Penyusunan laporan keuangan mengharuskan manajemen untuk membuat estimasi dan
asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitas dan pengungkapan aset dan liabilitas
kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban yang
dilaporkan selama periode pelaporan.
Pos-pos signifikan yang terkait dengan estimasi dan asumsi antara lain:

d1/March 27, 2016

15

sign:

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
a. Penyisihan Penurunan Nilai Piutang dan Investasi Sewa Pembiayaan
Perusahaan mengevaluasi akun tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang
bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut,
Perusahaan mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk
namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit
dari pelanggan dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas
jumlah piutang pembiayaan konsumen guna mengurangi jumlah piutang pembiayaan
konsumen pada jumlah yang diharapkan dapat diterima. Provisi spesifik ini dievaluasi
kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah
penyisihan kerugian penurunan nilai.
b. Aset Tetap dan Aset Sewaan
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode persentase tetap
dari nilai buku berdasarkan estimasi masa manfaat ekonomisnya. Manajemen
mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap dengan tarif 5%, 25% dan 50%. Umur
masa manfaat ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri di mana
Perusahaan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan
teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya
biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Biaya perolehan aset sewaan disusutkan dengan menggunakan metode persentase tetap
dari nilai buku (declining balance method) berdasarkan estimasi masa manfaat
ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset sewaan dengan
tarif 50%. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat
mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya
penyusutan masa depan mungkin direvisi.
c. Pajak Penghasilan
Perusahaan beroperasi di bawah peraturan perpajakan di Indonesia. Pertimbangan yang
signifikan diperlukan untuk menentukan provisi pajak penghasilan dan pajak pertambahan
nilai. Apabila keputusan final atas pajak tersebut berbeda dari jumlah yang pada awalnya
dicatat, perbedaan tersebut akan dicatat di laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain pada periode dimana hasil tersebut dikeluarkan.
d. Imbalan Kerja
Nilai kini liabilitas imbalan kerja tergantung pada sejumlah faktor yang ditentukan dengan
menggunakan asumsi aktuaria. Asumsi yang digunakan dalam menentukan biaya bersih
untuk pensiun termasuk tingkat pengembalian jangka panjang yang diharapkan atas aset
program dan tingkat diskonto yang relevan. Setiap perubahan dalam asumsi ini akan
berdampak pada nilai tercatat liabilitas imbalan kerja.
Asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan atas aset program ditentukan secara
seragam, dengan mempertimbangkan pengembalian historis jangka panjang, alokasi aset
dan perkiraan masa depan atas pengembalian investasi jangka panjang.
Asumsi penting lainnya untuk liabilitas imbalan kerja sebagian didasarkan pada kondisi
pasar saat ini. Hasil aktual dapat berbeda dari estimasi tersebut.
4. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari:
31 Des 2015
Kas
Bank – Pihak Ketiga
PT Bank Artha Graha Internasional Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Central Asia Syariah

d1/March 27, 2016

16

31 Des 2014

22.290.902

16.853.501

18.632.863.400
6.956.208.659
238.523.669

8.045.295.712
8.099.153.534
55.508.742

sign:

PT TRUST FINANCE INDONESIA Tbk
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan)
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir
31 Desember 2015 dan 2014
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31 Des 2015
PT Bank SBI Indonesia
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
PT Bank Windu Kentjana International Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank BRISyariah
PT Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga
PT Bank Bukopin Syariah
PT Bank QNB Kesawan Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
PT Bank Syariah Mandiri
PT Bank Negara Indonesia Syariah
PT Bank Mitraniaga
PT Bank Panin Syariah
Sub-jumlah
Deposito – Pihak Ketiga
PT Bank Muamalat Indonesia Tbk
Jumlah Kas dan Setara Kas

31 Des 2014

196.070.107
195.836.139
185.905.445
179.123.158
41.766.428
10.337.290
8.029.718
7.227.521
7.056.631
5.226.463
1.822.012
1.577.036
1.573.124

28.131.376
26.195.908
113.764.600
165.769.141
314.316.168
29.378.133
7.932.904
7.557.894
28.693.224
6.101.717
6.317.036
915.703

26.669.146.800

16.935.031.792

1.000.000.000

-

27.691.437.702

16.951.885.293

Jangka waktu deposito mudharabah adalah 1 bulan dalam mata uang Rupiah dengan bagi
hasil, yang setara dengan tingkat bunga 9% per tahun pada tahun 2015.

5. PIUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN
Akun ini merupakan piutang atas transaksi pembiayaan konsumen atas kendaraan bermotor
dan properti dari para konsumen pihak ketiga sebagai berikut:
31 Des 2015

31 Des 2014

Piutang pembiayaan konsumen
Pendapatan pembiayaan konsumen yang
belum diakui

170.379.263.365

170.285.510.867

(20.570.857.871)

(19.934.689.601)

Sub-jumlah

149.808.405.494

150.350.821.266

(3.533.172.048)

(3.533.172.048)

146.275.233.446

146.817.649.218

Penyisihan kerugian penurunan nilai
Piutang pembiayaan konsumen-bersih

Angsuran piutang pembiayaan konsum