143939 MQFM 2010 02 Fokus Pagi 17 Februari 2010

Fokus Pagi Edisi Rabu, 17 Februari 2010
Tema : Hukum dan Kebijakan
Topik : Pemidanaan Nikah Siri, Mut'ah dan Poligami
Sahabat MQ/ Kaum laki-laki dan perempuan/ harus berpikir ulang/ apabila hendak melakukan
pernikahan yang tidak dilakukan di hadapan pejabat pencatat nikah/ atau nikah siri/ dan
perkawinan mutah atau kontrak// Pelaku nikah siri/ kini dibayang-bayangi hukuman bui//
Menurut Majelis Ulama Indonesia/ nikah siri atau nikah di bawah tangan/ harus dilihat dulu
seberapa besar potensi terjadinya korban yang ditimbulkan// Nikah di bawah tangan/ apabila
memenuhi syarat rukunnya/ bisa menjadi sah/ namun juga bisa haram// Label haram akan
berlaku/ bila ada korban yang ditimbulkan akibat dilakukannya nikah siri// Biasanya/ korban
nya adalah anak atau istri/ yang haknya tidak terlindungi// Akibat nikah di bawah tangan/
biasanya si istri tidak akan memiliki sertifikat resmi surat nikah// Akibatnya/ akan berdampak
tidak langsung pada si anak//
Pro Kontra mengenai nikah siri ini/ muncul setelah Kementerian Agama/ mengusulkan pada
Presiden/ mengenai peraturan tersebut// Hal tersebut/ terungkap dalam draf Rancangan UndangUndang tentang Hukum Materiil Peradilan Agama Bidang Perkawinan/ yang masuk dalam
daftar Program Legislasi Nasional -Prolegnas tahun 2010// RUU tersebut/ memuat ketentuan
pidana (Pasal 143-153)/ khususnya terkait perkawinan siri/ perkawinan mutah/ perkawinan
kedua/ ketiga/ dan keempat/ serta perceraian yang tanpa dilakukan di muka pengadilan/
melakukan perzinahan dan menolak bertanggung jawab/ serta menikahkan atau menjadi wali
nikah/ padahal sebetulnya tidak berhak// Ancaman hukuman untuk tindak pidana tersebut
bervariasi/ mulai dari 6 bulan hingga 3 tahun/ dan denda mulai dari 6 juta hingga 12 juta

rupiah// RUU tersebut/ juga mengatur soal perkawinan campur antardua orang yang berbeda
kewarganegaraan//
beberapa pasal krusial dalam RUU ini/ kini riuh diperdebatkan// Pasal krusial dalam RUU
tersebut/ terutama terkait ketentuan pidana// Pasalnya/ terdapat pandangan/ yang menyatakan
bahwa menikah adalah ibadah dan hak asasi masing-masing orang dengan Alloh SWT/ sehingga
tidak semestinya dikenai hukuman//
Rancangan Undang Undang Peradilan Agama Tentang Perkawinan yang membahas nikah siri,
poligami dan kawin kontrak ini/ telah berada di tangan Setneg// Departemen Agama / masih
menunggu jawaban Presiden Susilo Bambang Yudhoyono/ atas RUU tersebut// Direktur Bimas
Islam Depag -Nasaruddin Umar mengatakan/ RUU tersebut/ nantinya diharapkan akan segera
dibawa ke DPR/ karena pembasannya sudah dilakukan sejak setahun lalu// Ia juga berharap/
proses legislasi RUU tersebut segera tuntas dan bisa diberlakukan//
Nasaruddin menjelaskan/ isi RUU itu juga akan memperketat tentang nikah siri/ kawin kontrak/
dan poligami// Dalam RUU tersebut/ nikah siri dianggap ilegal/ sehingga pasangan yang
menjalani pernikahan model tersebut/ akan dipidanakan// Sanksi juga berlaku/ bagi pihak yang
mengawinkan atau yang dikawinkan secara nikah siri/ poligami/ maupun nikah kontrak// Selain
itu/ setiap penghulu yang menikahkan seseorang yang bermasalah/ misalnya masih terikat dalam
perkawinan sebelumnya/ juga akan dikenai sanksi pidana 1 tahun penjara// Pegawai Kantor
Urusan Agama yang menikahkan mempelai tanpa syarat lengkap/ juga diancam denda 6 juta dan
1 tahun penjara// Perkara perkawinan kontrak/ dengan alasan apa pun/ tidak dibenarkan//


Namun demikian sahabat MQ/ pemberlakuan UU ini pun/ masih diragukan arti pentingnya//
Majelis Ulama Indonesia/ mengaku masih akan mengkaji dulu/ seberapa perlunya peraturan
tersebut aturan tersebut disahkan// MUI masih mempertanyakan/ seberapa urgensinya
Rancangan Undang-Undang yang mengatur pidana bagi pelaku nikah siri tersebut ditetapkan//
Ketua MUI Ma'ruf Amin mempertanyakan/ sudah haruskah Undang-Undang ini diberlakukan?//
Draf RUU ini/ memang ditanggapi beragam oleh kalangan agama/ pelaku poligami/ dan aktivis
gender// KH Mutawakkil Alallah mengatakan/ jeratan pidana bagi pelaku nikah siri
bertentangan dengan syariah// KH Mutawakkil khawatir/ jika RUU ini disahkan menjadi UU/
akan menuai protes luar biasa dari masyarakat// Sementara itu/ Ketua Pusat Studi Wanita Unair
Surabaya -Emy Susanti Hendrarso menilai/ semangat RUU ini adalah untuk melindungi
perempuan /agar perempuan tidak masuk dalam perkawinan bermasalah// Sementara Secara
terpisah/ pelaku poligami yang juga politisi Surabaya/ Musyafak Rouf/ tidak setuju dengan
ancaman pidana dalam perkawinan siri maupun poligami// Ia menilai/ ancaman pidana tersebut
bertentangan dengan Alquran//
Nah sahabat MQ/ bagaimana tanggapan anda tentang Draf RUU yang mengatur pernikahan siri/
kontrak dan poligami ini?// Dalam diskusi Fokus Pagi ini/ kami juga akan mendiskusikannya
bersama dengan sejumlah nara sumber/ yaitu:
1.
Perwakilan Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia Propinsi DIY

2.
Drs. Makhrus Munajat, M.Hum / Sekretaris MUI DIY
3.
dan KOMNAS HAM