143913 MQFM 2010 02 Fokus Pagi 12 Februari 2010

Fokus Pagi MQ 92,3 FM
Edisi Jum’at 12 februari 2010
Tema : Agama
Topik : Uji Materi Undang-undang Penodaan Agama
Sahabat MQ/ Keinginan Uji Materi atau Judicial Review/ Peraturan Presiden
No.1/PNPS/1965 yang sudah diundangkan melalui UU No 5/1969/
mengundang pro dan kontra// Sebagaimana diketahui/ tiga bulan yang lalu/
tujuh lembaga swadaya masyarakat/ dan empat tokoh nasional/ meminta
Mahkamah Konstitusi membatalkan larangan penafsiran agama-agama/ yang
dianut di Indonesia yang tercantum dalam Undang-Undang Penyalahgunaan
dan/atau Penodaan Agama// Ketentuan tersebut/ dinilai melanggar kebebasan
beragama yang dijamin oleh konstitusi//
Ketujuh LSM tersebut adalah/ Inisiatif Masyarakat Partisipatif untuk Transisi
Berkeadilan (Imparsial)/ Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat (Elsam)/
Perkumpulan Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia
(PBHI)/ Perkumpulan Pusat Studi HAM dan Demokrasi (Demos)/ Perkumpulan
Masyarakat Setara/ Yayasan Desantara/ serta Yayasan Lembaga Bantuan
Hukum Indonesia// Selain itu/ mereka juga didukung oleh Abdurrahman Wahid
alias Gus Dur/ Musdah Mulia/ Dawam Raharjo/ dan KH Maman Imanul Haq//
Mereka mempersoalkan ketentuan dalam Pasal 1 UU tersebut yang berbunyi:
”Setiap orang dilarang dengan sengaja di muka umum menceritakan/

menganjurkan/ atau mengusahakan dukungan umum/ untuk melakukan
penafsiran tentang sesuatu agama yang dianut di Indonesia/ atau melakukan
kegiatan-kegiatan keagamaan yang menyerupai kegiatan-kegiatan agama itu/
penafsiran dan kegiatannya”// Selain itu/ pemohon juga mempersoalkan Pasal
2 Ayat (1) dan (2), Pasal 3, serta Pasal 4a/ yang mengatur ancaman pidana
atas pelanggaran Pasal 1// Disebutkan/ pelanggaran pidana diancam dengan
hukuman penjara maksimal lima tahun//
Sahabat MQ/ Kuasa hukum pemohon -Choirul Anam menjelaskan/ ketentuan
tersebut jelas-jelas melanggar kebebasan memeluk agama/ dan keyakinan
yang dijamin konstitusi// Pasal 1 UU itu menyebutkan/ secara jelas agama
yang dimaksud adalah agama yang dianut di Indonesia// Pada bagian
penjelasan Pasal 1 disebutkan/ agama yang dianut ada enam (Islam, Katolik,
Kristen, Buddha, Hindu, dan Konghucu)// Ditambah lagi lima/ di antaranya
Sinto/ Yahudi/ dan Taoism/ sehingga total berjumlah 11// Selain itu/ Pihaknya
juga mempersoalkan pembatasan tafsir yang terkandung dalam ketentuan
Pasal 1//
Menurut Choirul/ tafsir agama seharusnya tidak boleh dibatasi// Tafsir agama
seharusnya dikembalikan kepada komunitas pemeluk agama yang
bersangkutan// Apabila tafsir dikembalikan kepada komunitasnya/ hal tersebut
tidak akan menimbulkan persoalan yang besar//

Sementara itu/ Ketua Majelis Hakim -Arsyad Sanusi meminta/ para pemohon
memperhatikan betul permohonan mereka// Menurutnya/ hal ini adalah
masalah hak asasi manusia/ lebih-lebih terkait dengan masalah keyakinan//
esensi Pasal 1 UU tersebut/ sebenarnya adalah larangan membuat tafsir dan
melakukan kegiatan yang menyimpang//
Namun/ banyak pihak yang tidak setuju dengan judicial review atas Undangundang tersebut// Diantaranya adalah: Menteri Agama/ Menkumham/
Muhammadiyah/ NU/ HTI/ dan lain-lain// Pemerintah/ melalui menteri agama
meminta Mahkamah Konstitusi (MK)/ menolak permohonan uji materi UU No
5/1965 tentang penodaan/penistaan agama// Jika UU ini dihapus/ maka
seseorang dapat menistakan agama tanpa bisa dipidana//

Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah/ secara tegas juga menolak judicial
review peraturan perundangan mengenai penistaan dan atau penodaan
agama/ oleh Mahkamah Konstitusi (MK)// Pasalnya/ jika Peraturan Presiden
No.1/PNPS/1965 yang sudah diundangkan melalui UU No 5/1969 tersebut
diubah/ maka akan sangat berpotensi memicu konflik yang lebih besar/ bagi
kehidupan beragama di Indonesia// Sedangkan/ Menteri Hukum dan HAM
(Menkum HAM) -Patrialis Akbar setuju/ tetap adanya UU No 5/1969 tentang
Pencegahan Penodaan/Penistaan Agama ini// Menurutnya/ apabila tidak
terdapat UU tersebut/ yang akan terjadi adalah gejolak dan konflik horizontal

di dalam masyarakat//
Nah sahabat MQ/ Bagaimana tanggapan dari berbagai tokoh mengenai uji
materi undang-undang penodaan agama ini?/ apakah dengan adanya uji
materi UU tersebut merupakan awal dari liberalisasi agama?/ lantas dampak
seperti apakah yang akan terjadi apabila undang-undang ini jadi dirubah?//
untuk itu dalam program fokus pagi MQ fm kali ini/ kita akan
mendiskusikannya bersama dengan sejumlah nara sumber yaitu:
1. Tim Pembela Islam –Mahendra Datta
2. Wakil LSM Setara– Bonar Tigor Naipospos/ Pak Coki
3. Ketua Umum Ikdatan DAI Indonesia –Achmad Syatori Isma’il

Narsum 1: 6.15 (PRO)
Tim Pembela Islam –Mahendra Datta
1. Bagaimana tanggapan anda/ mengenai uji materi yang diajukan oleh
beberapa LSM dan tokoh tentang UU penodaan agama?
2. Anda tidak sepakat jika UU ini dihapus atau dirubah? Alasannya seperti
apa?
3. Para pemohon uji materi menilai bahwa UU ini hanya akan membatasi
seseorang untuk memeluk dan mempunayai keyakinan/ komentar anda?
4. Anda sendiri memaknai UU tentang penodaan agama tersebut seperti

apa?
5. Tindakan atau langkah hukum seperti apa yang telah anda dan temanteman anda lakukan untuk mempertahankan perdirian untuk tetap
adanya UU ini?
6. Menurut anda/ seberapa pentingkah keberadaan UU tersebut di
Indonesia?
7. Apakah anda melihat terdapat konspirasi dibalik ini semua yang
tujuannya untuk memecah umat islam di Indonesia?
Narsum 2: 6.45
Wakil LSM Setara– Bonar Tigor Naipospos/ Pak Coki
1. Kami ingin menanyakan alasan dan tujuan seperti apa yang mendorong
LSM anda juga bergabung untuk mengajukan ujimateri UU No 1 tahun
1969 tentang penodaan agama ini?
2. Pada awal mulanya/ siapa yang mempunyai gagasan untuk mengajukan
uji materi UU ini ke MK?
3. Bagaimanakah komentar anda mengenai keberadaan UU penodaan
agama itu sendiri?
4. Seberapa penting UU tersebut di uji materikan sehingga nantinya
berubah bahkan bisa jadi dihapus?
5. Apakah anda melihat kejanggalan dari UU ini/ sehingga harus di uji
materikan ke MK?

6. Hasil seperti apakah yang anda dan teman-teman lain inginkan dari UU
penodaan agama ini?
7. Hingga saat ini/ perkembangan kasus di MK sendiri sudah sampai tahap
mana?
8. Bagaimana anda memandang keberagaman di Indonesia khususnya
dalam hal agama dan keyakinan?

Narsum 3:7.15
Ketua Umum Ikatan DAI Indonesia (IKADI)–Achmad Syatori Isma’il
1. Sebagai ketua IKADI/ bagaimana tanggapan anda yang mewakili dari
teman-teman dai sendiri mengenai uji materi tentang UU penodaan
agama ini?
2. Dari IKADI sendiri/ langkah atau tindakan yang hingga saat ini dilakukan
untuk mempertahankan keberadaan UU itu sendiri seperti apa?
3. Menurut pengamaan anda/ hal apa sih yang mereka inginkan (pemohon
uji materi) dengan adanya uji materi UU penodaan agama ke MK?
4. Apakah anda melihat ini adalah suatu langkah untuk meliberalisasikan
agama dan keyakinan di Indonesia?
5. Dampak seperti apa yang akan terjadi/ jika memang tidak ada lagi UU
yang mengatur tentang penyalahgunaan dan penodaan agama?

6. Hal ini tentu cukup meresahkan umat islam kita sendiri/ dimana sesame
muslim saling berselisih/ tanggapan anda?
7. Sebagai umat muslim/ hal apa yang harusnya kita lakukan untuk tetap
bisa istiqomah dan tidak terjebak dalam hal-hal yang menyimpang dari
agama?