Keterkaitan perkembangan sosial emosiona (1)

Keterkaitan perkembangan sosial emosional dengan perkembangan lainya

Nanda Faizatun Nisa’
Ponteh, Galis, Pamekasan
18201501060036
Nandanisa95@gmail.com
085231753059
Nanda Faizatun Nisa’1
Abstrac
The emotioanal social development of chlierden of chlidhood is a matter of great concern to the
parents because there is a basic spritual through its environment, its development, and in this
development people play an acttive role in guiding the child, specially in the characteristics of
socio-development; emotionally, if such guidance is wrong then it will only undermine the child
in the developmental characteristics already developed by the stimulation performed by the old
orag.Early Childhood Emotional Social Development (PAUD). the development of socialization
in children is characterized by the environment, make friends that involve emotions, thoughts,
and behavior. Emotional social development includes; (social relationships), social cognition
(understanding of comprehension, purpose and behavior of self and others) Motoric is anything
that is related to body movements in the development motor, the decisive elements are the
muscles, nerves and brain, each of which performs the interaction positively (the elements are
interrelated, mutually supportive, complementary with other elements to achieve more perfect

motor conditions.
Abstrak
Perkembangan sosial emosional anak uasia taman kanak-kanak merupakan suatu hal yang
sangat diperhatikan oleh orang tua karena dalam diri anak terdapat kebutuhan dasar spritual
melalui lingkungannya, perkembangannya, pada perkembangan inilah orangtua sangat
berperan aktif dalam membimbing anak, terutama dalam karakteristik perkembangan sosial
emosional, jika bimbingan tersebut salah maka akan hanya merusak potensi anak dalam
karakteristik perkembangan yang sudah berkembang secara stimulus yang dilakukan oleh
orang tua. Perkembangan sosial emosional Anak Usia Dini (PAUD). perkembangan sosialisasi
pada anak ditandai dengan lingkungan, menjalin pertemanan yang melibatkan emosi, pikiran,
dan perilakunya. Perkembangan sosial emosional meliputi; kompetensi sosial (menjalin
hubungan dengan kelompok sosial),kemampuan sosial (perilaku yang digunakan dalam situasi
sosial),kognisi sosial (pemahaman terhadap pemahaman,tujuan dan perilaku diri sendiri dan
orang lain. Motorik ialah segala sesuatu yang ada hubunganyadengan gerakan-gerakan tubuh
dalam perkembangan motorik, unsur-unsur yang menentukan ialah otot, saraf dan otak. Yang
masing-masing melaksanakan peranya secara interaksi positif (unsur-unsur yang satu saling
berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsure yang lainya untuk mencapai
1JurusanTarbiyah IAINMadura Jl. Raya Panglegur KM 04 Pamekasan, JawaTimur, Indonesia,
Email: susilawati28696@gmail.com.


kondisi motoris yang lebih sempurna keadaanya.
Kata Kunci :karakteristik, sosial, emosi, anak

Pendahuluan
Mengenal karakteristik perilaku anak TK merupakan pengetahuan awal bagi calon guru
TK, sebelum mengenal gejala anak yang bermasalah di usia TK. Oleh karena itu buku ini
didahulukan is Bab I mengenal anak TK dari berbagai aspek perkembangan.
Anak TK adalah anak berusia 4 sampai 6 tahun. Masa ini disebut juga masa emas,
karena peuang perkembangan anak yang sangat berharga. Hurlock (1978) mengatakan bahwa
lima tahun pertama kehidupan anak merupakan peletak dasar bagi perkembangan selanjutnya.
Anak yang mengalami masa bahagia terpenuhinya segala kebutuhan fisik, maupun psikis
diawal perkembangan, diramalkan akan dpat melaksanakan tugas-tugas perkembangan
selanjutnya.
Hurlock (1978) mengatakan masa ini sebagai periode keemasan (golden age) dalam
perkembangan seorang anak, sebab di usia ini anak mengalami lompatan kemajuan yang
menakjubkan. Dari bayi yang lemah, yang menggantungkan seluruh hidupnya kepada orang
tua, menjelma menjadi si cilik yang pintar bicara, senang bergelut, dan pandai melompat. Tidak
hanya kemajuan dalam fisik seperti berari, melompat, luwes mengggunakan jari jemari, tetapi
juga secara sosial, dan kemampuan belajarnya2.
Mengigat masa emas tersebut, perhatian para pendidik terhadap anak TK dirasakan

semakin penting.
Indonesia saat sekarang , memberi perhatian cukup penting pada pendidikan anak usia
dini, hal ini dilihat dengan adanya direktorat jendral pendidikan anak dini usia yang mefokuskan
perhatiannya anak 0 tahun sampai 6 tahun. Usia TK merupakan salah satu rentang umur yang
ada pada anak usia dini yaitu 4 sampai 6 tahun.
Pengetahuan awal yang harus dimiliki oleh calon guru mengenai perkembangan anak
usia TK, perkembangan motorik, perkembangan kognitif, perkembangan bahasa, dan
perkembangan sosial emosional anak.
Dari latar belakang diatas dapat diambil beberap rumusan masalah, pertama apa
2 Hurlock, 1978, jilid 1 perkkembangan anak, jakarta , erlangga

pengertian perkembangan sosial emosional ?, kedua bagaimana perkembangan sosial
emosional AUD ?, ketiga apa hubungan perkembangan dengan perkembanagan motorik dan
bahasa ?
Tujuan penulisan ini adalah pertama, untuk mengetahui pengertian perkembangan
sosial emosional, kedua untuk mengetahui perkembangan sosial emosional AUD, ketiga untuk
mengetahui perkembangan dengan motorik dan bahasa.

Pembahasan
Pengertian perkembangan sosial emosional anak usai dini (PAUD)

Pengertian perkembangan sosial adalah sebuah proses interaksi yang dibangun oleh
seseorang dengan orang lain. Perkembangan sosial ini berupa jalinan interaksi anak dengan
orang lain, mulai dari orang tua, saudara, teman bermain, hingga masyarakat secara luas.
Perkembangan sosial adalah proses belajar mengenal normal dan peraturan dalam sebuah
komunitas. Manusia akan selalu hidup dalam kelompok, sehingga perkembangan sosial adalah
mutlak bagi setiap orang untuk di pelajari, beradaptasi dan menyesuaikan diri.
Perkembangan emosional adalah luapan perasaan ketiak anak berinteraksi dengan
orang lain. Dengan demikian dapat dipahami bahwa perkembangan sosial emosional tidak
dapat dipisahkan. Dengan kata lain membahas perkembangan sosial harus melibatkan
emosional. Dan Pengertian perkembangan sosial menurut beberapa ahli:.
Perkembangan sosial adalah kemajuan yang progresif melalui kegiatan yang terarah
dari individu dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola tingkah lakunya yang
luwes. Hal itu disebabkan oleh adanya kesesuaian yang layak antara dirinya dengan warisan
sosial itu.
Menurut Elizabeth B. Hurlock, perkembangan sosial adalah kemampuan seseorang
dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi dengan unsur sosialisasi di
masyarakat3.
Singgih D Gunarsah, perkembangan sosial merupakan kegiatan manusia sejak lahir,
dewasa, sampai akhir hidupnya akan terus melakukan penyesuaian diri dengan lingkungan
sosialnya yang menyangkut norma-norma dan sosial budaya masyarakatnya.

Abu Ahmadi, berpendapat bahwa perkembangan sosial telah dimulai sejak manusia itu
lahir. Sebagai contoh, anak menangis saat dilahirkan, atau anak tersenyum saat disapa. Hal ini
3 Drs. Zulkifli L. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya

membuktikan adanya interaksi sosial antara anak dan lingkungannya.
Jadi, dapat diartikan bahwa perkembangan sosial akan menekankan perhatiannya
kepada pertumbuhan yang bersifat progresif. Seorang individu yang lebih besar tidak bersifat
statis dalam pergaulannya, karena dirangsang oleh lingkungan sosial, adat istiadat, kebiasaankebiasaan kelompok dimana ia sebagai salah satu anggota kelompoknya.
Tahap-tahap Perkembangan Emosi Anak
Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa emosi merupakan gejala psikis yang
bersifat subjetif yang umumnya berhubungan dengan gejala-gejala mengenai dan dialami
dalam kualitas senang atau tidak senang dalam berbagai taraf. “Perkembangan emosi
menempuh beberapa tahap beriring dengan pertumbuhan dan perkembangan anak”.
(Martoenoes, 1998: 55)
Secara umum Semiawan (2002: 11) membagi perkembangan
anak dalam berbagai tahap, dalam uraiannya dikatakana bahwa : Kemampuan
untuk
berkembang tahap demi tahap seperti : 1) fase sensoris motor berkembang pada usia 0 – 2
tahun. Fase ini berkembang sensoris motor terdiri dari motorik kasar dan motorik halus/panca
indera harus berkembang dengan sempurna. Sentuhan kasih sayang orang tua sangat

bermakna pada fase ini. 2) fase prekonkrit operasional (usia 3 – 6). Pada fase ini
perkembangan bahsa anak sangat pesat. 3) fase konkrit operasional berkembang pada usia 6/7
tahun s/d 11/12 tahuhn. Pada fase ini rasa ingin tahu anak besar sekali. Anak akan sangat
mudah memahami jika diberikan data yang nyata kegiatan proses berfikir mulai nyata. 4) fase
berfikir abstrak (usia 12 tahun ke atas). Pada fase anak telah berhasil menyelesaikan hal-hal
yang abstrak seperti penerapan rumus, simbol, dan lain-lain4.
Kutipan di atas menunjukkan bahwa terdapat fase-fase perkembangan kemampuan
anak. Pada setiap fase kesemuanya proses kesinambuangan yang saling berhubungan dan
menentukan fase-fase berikutnya. Proses belajar yang berbeda, juga pengaruh gen yang
dibawah menyebabkan adanya perbedaan tiap individu dalam kontesk kemampuannya. Hal ini
menyebabkan adanya anak yang kecenderungan emosional dan tidak emosional (Kohlberg,
1995: 77).
Ketika bayi baru lahir, kemampuan untuk bereaksi secara emosional sudah ada. “Gejala
pertamanya ialah keterangan umum yang berlebih-lebihan dan tercermin pada aktivitas bayi”
(Rosjidan.1996: 39). Meskipun deemikian, pada saat lahir bayi sudah tidak memperlihatkan
reaksi yang secara jelas dinyatakan sebagai keadaan emosi yang spesifik.Sebelum melewati
masa neonate, keterangan umum pada bayi yang baru lahir dapat dibedakan menjadi reaksi
yang sederhana yang mengesankan tentang kesenangan dan ketidaksenangan. Reaksi yang
tidak menyenangkan dapat diperoleh dengan cara mengubah posisi secara tiba-tiba, sekoyongkoyong membuat suara keras, merintangi gerakan bayi, membiarkan bayi tetap mengenakan
popok yang basah, dan menempelkan sesuatu yang dingin pada kulitnya. Rangsangan

semacam itu menyebabkan timbuilnya tangisan dan aktivitas besar. Sebaliknya, reaksi yang
menyenangkan tampak jelas takkala bayi menetek. Reaksi semacam itu juga dapat diperoleh
dengan cara mengayun-ngayunnya, menepuk-nepuknya, memberikannya kehangatan, dan
memopongnya dengan mesra. Rasa senang pada bayi dapat dilihat dari reaksi yang
menyeluruh pada tubuhnya, dan dari suara yang menyenangkan berupa mendekut.
Seiring dengan meningkatnya usia anak, reaksi emosional mereka menjadi kurang
menyebar, kurang sembarangan, dan lebih dapat dibedakan. Sebagai contoh, anak yang lebih
muda memperlihatkan ketidaksenangan semata-mata hanya dengan menjerit dan menangis.
Kemudian reaksi mereka semakin bertambah yang meliputi; perlawanan, melemparkan benda,
mengejangkan tubuh, lari menghindar, berbunyi, dan mengeluarkan kata-kata. Dengan
bertambahnya umur anak, maka reaksi yang berwujud bahasa meningkat sedangkan reaksi
gerakan otot berkurang (Pratidarmanastiti, 1991: 66). Meskipun pola perkembangan emosi
4 Drs. Zulkifli L. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya

dapat diramalkan, tetapi variasi dalam segi frekuensi, intensitas serta jangka waktu dari
berbagai macam emosi dan juga usia pemunculannya. Variasi sudah mulai terlihat sebelum
bayi berakhir dan semakin sering terjadi dan lebih menyolok dengan meningkatnya usia anak
(Budiningsih, 1984: 33). Dengan meningkatnya usia anak, semua emosi diekspresikan secara
jelas lunak karena mereka harus mempelajari reaksi orang lain terhadap luapan emosi yang
berlebihan, meskipun emosi itu berupa kegembiraan atau emosi yang menyenangkan lainnya.

Variasi disebabkan oleh keadaan fisik anak pada saat itu dan, taraf kemampuan intelektualnya
serta kondisi lingkungan. Anak yang cenderung kurang emosional dibandingkan dengan anak
yang kurang sehat. Demikian juga anak yang pandai bereaksi lebih emosional terhadap
berbagai macam rangsangan dibandingkan dengan anak-anak yang kurang pandai. (Masri,
1974: 66).
Aspek perkembangan bahasa secara umum.
1. Pengertian.
Bahasa sesungguhnya adalah hal yang sulit untuk didefinisikan. Dalam KBBI terdapat
banyak definisi bahasa, diantaranya adalah sistem lambang sunyi yang berartikulasi yang
dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran; perkataan-perkataan
yang dipakai oleh suatu bangsa; serta percakapan (perkataan) yang baik, sopan santun,
tingkah laku yang baik5.
Secara umum, kebanyakan orang mendifinisikan bahasa sebagai
rangkaian kata bermakna yang diatur dalam satu tata bahasa. Pendapat ini didasarkan pada
apa yang terlihat dari luar bahwa seseorang dapat berbicara pada orang lain dengan
menggunakan bahasa yang memiliki arti dan aturan tetentu.Menurut Hulit & Howard
sesungguhnya bahasa adalah ekspresi kemampuan manusia yang bersifat innate/bawaan.
Sejak lahir kita tyelah dilengkapi denghan kapasitas untuk dapat menggunakan bahasa.
Kemampuan menggunakan bahasa bersifat instinktif/naluriah, akan tetapi kapasitasnya pada
setiap orang berbeda, tergantung jenis bahasa spesifik apa yang mereka gunakan. Seorang

anak yang dilahirkan di tengah-tengah orang dewasa yang berbahasa Indonesia mereka akan
selalu mendengarkan bahasa tersebut sehingga mereka akan berbicara dengan bahasa
Indonesia.
2. Bahasa dan bicara.
Bahasa dan bicara adalah sesuatu yang terpisahkan walaupun meiliki hubungan.
Keduanya merupakan bagian dari proses komunikasi. Orang-orang dengan kemampuan
komunikasi yang normal menggunakan bahasa dan bicara sebagai dua hal yang tidak
terpisahkan. Walaupun demikina, pekembangan bahasa dan bicara tidak berjalan bersamaan.
Kemampuan bicara (dalam arti memproduksi suara yang benar) bahkan baru mulai tampak
berkembang dengan baik pada saat anak memasuki sekolah, yaitu sekitar 6-7 tahun. Seacara
sepintas, perlehan bahasa untuk dapat bicara terlihat seperti sekadar mempelajari kata-kata.
Pada kenyataannya, untuk dapat berbicara dengan baik dan benar, seorang anak harus
menguasai 4 aspek yang berbeda dari bahasa, yaitu: a)Phonology/fonologi, yaitu pengetahuan
tentang buyi bahasa. Buyi ini dihasilkan oleh alat ucap.b)Semantics/semantik, yaitu
5 Singgih D. Gunarsa, 1981. psikologi perkembangan yogyakarta: gajah mada university press.

pengetahuan tentang kata-kata dan artinya.c) Grammar/tata bahasa, yaitu peraturan yang
digunakan untuk menggambarkan struktur bahasa,yang termasuk di dalamnya adalah syntax
bagaimana
cara

mengkobinasikan
kata
untuk
membentuk
kalimat
yang
baik.d)Pragmatics/pragmatik, yaitu syarat-syarat yang mengakibatkan serasi tidaknya
pemakaian bahasa dalam komunikasi; bagaimana cara orang mempergunakan bahasa untuk
melakukan komunikasi efektif yang disesuaikan dengan pendengar dan acaranya6.
Definisi Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini – Bahasa merupakan kemampuan untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini, tercakup semua cara untuk
berkomunikasi menggunakan lisan,tulisan,isyarat,mimik muka. Menurut Eliason (1994)
perkembangan bahasa dimulai sejak bayi dan mengandalkan perannya pada
pengalaman,penguasaan dan pertumbuhan bahasa. Anak belajar bahasa sejak masa bayi,
sebelum belajar berbicara mereka berkomunikasi malaului tangisan, senyuman dan gerakan
badan7.
Belajar bahasa sangatlah penting sebelum usia enam tahun. Oleh karena itu,
pendidikan Anak Usia Dini merupakan tempat yang penting dalam mengembangkan bahasa
anak-anak. Sehingga hal ini dapat mengembangkan keterampilan berbahasa anak usia dini.

Anak-anak memperoleh bahasa dari lingkungan keluarga dan lingkungan tetangga. Dengan
kata yang mereka miliki pertumbuhan kata anak akan tumbuh dengan cepat dan kosa kata
anak-anak akan lebih cepat setelah anak-anak mulai berbicara.
Tahap-tahap Perkembangan Bahasa Anak
Periode prelingual (usia 0-1 tahun)
Periode prelingual adalah periode yang di tandai dengan kemampuan bayi mengoceh
sebagai cara komunikasi kepada orang tuanya. Bayi bersikap pasif untuk menerima stimulus
( rangsangan ) eksternal dari orangtuanya. Bayi dapat memberi respons yang berbeda-beda
terhadap stimulus ( rangsangan ) tersebut. Bayi dapat memberi respon positif terhadap orang
yang ramah dan memberi respon negatif terhadap orang yang tidak ramah. Bayi akan
mengoceh sambil tersenyum terhadap orang yang ramah, sedangkan bayi yang menjerit,
menangis, atau takut terhadap orang yang tidak ramah.
Usia sampai 1 bulan : (a)Membuat suara seperti huruf hidup(b) Membuat suara merengek
ketika sedang kesal (c)Membuat suara berdeguk ketika sedang kenyang (d)Tersenyum sebagai
respon terhadap pembicaraan orang dewasa.
Usia 1 sampai 4 bulan :Bersuara dan tersenyum, Dapat membuat bunyi huruf hidup, Bersuara,
Berceloteh.
Usia 4 sampai 8 bulan : Menggunakan vokalisasi yang semakin banyak,Mengunakan katakata yang terdiri dari dua suku kata (“buu-buu”),Dapat membuat dua bunyi vocal kesamaan
(“baba”)
Usia 8 sampai 12 bulan :Mengucapkan kata-kata pertama,Menggunakan bunyi,
mengidentifikasi objek, orang dan aktivitas,Menurunkan berbagai bunyi kata,Dapat
mengucapkan serangkaian suku kata,Memahami arti larangan seperti “jangan”,Berespons
terhadap panggilan dan orang-orang yang merupakan anggota keluarga dekat,Menujukan
infleksi kata-kata yang nyata,Menggunkan tiga kosakata,Menggunakan kalimat satu kata.
Periode Lingual Dini ( usia 1-2,5 Tahun )
Periode Lingual dini (early lingual period) yaitu suatu sistem perkembangan bahasa
yang ditandai dengan kemampuan anak untuk membuat kalimat satu,dua atau lebih kata
dalam suatu percakapan dengan orang lain.
6 Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahanya. Jakarta : Sagung Seto
7 ElizabethgB. Urlock,1978, jilid 1, perkembangan anak, jakarta, erlangga

Periode Diferensiasi ( usia 2,5- 5tahun )
Periode diferensiasi ( differentiation period ) ialah suatu periode yang di tandai dengan
kemapuan anak untuk menguasai bahasa sesuai dengan hukum tata bahasa yang baik. Cara
berkomunikasi dengan orang lain sudah menggunakan susunan tata bahasa yang sempurna
yaitu Subjek , Predikat, dan Objek ( S-P-O ). Pembendaharaan kata berkembang secara
kuantitas maupun kualitas.
Tugas-tugas Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Pemahaman
kemampuan memahami makna ucapan orang lain. Bayi memahami bahasa orang lain.
Bukan memahami kata-kata yang diucapkannya, tetapi dengan memahami kegiatan atau
gerakan8.
Pengembangan Perbendaharaan Kata
Kata- kata anak berkembang dimulai secara lambat pada usia 2 tahun pertama,
kemudian mengalami tempo yang cepat pada usia pra sekolah dan terus meningkat setelah
anak masuk sekolah
Penyusunan kata-kata menjadi kalimat
Kemampuan menyusun kata-kata menjadi kalimat pada umumnya berkembang sebelum
usia 2 tahun. Bentuk kalimat pertama adalah kalimat tunggal (kalimat satu kata) di sertai
dengan “gesture” untuk melengkapi cara berfikir anak.
Ucapan
Kemampuan mengucapkan kata-kata merupakan hasil belajar melalui imitasi (peniruan)
terhadap suara-suara yang di dengar anak dari orang lain (terutama pada orangtuanya).
Tipe-tipe Perkembangan Bahasa pada Anak Usia Dini,Egocentric Speech, yaitu anak berbicara
kepada dirinya sendiri (monolog). Bericara monolog berfungsi untuk mengembangkan
kemampuan berfikir anak yang pada umumnya dilakukan pada usia 2-3 tahun.Socialized
Speech, yang terjadi ketika berlangsung kontak antara anak dengan temannya atau dengan
lingkungannya. Berfungsi mengembnagkan kemampuan penyesuaian sosial.
Faktor-faktor yang mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Faktor Kesehatan
Kesehatan merupakan faktor yang sangat mempengaruhi perkembangan bahasa anak,
terutama pada usia awal kehidupan anak.
Inteligensi (daya tangkap)
Perkembangan bahasa anak dapat dilihat dari tingkat daya tangkap. anak yang
perkembangan bahasanya cepat, pada umumnya mempunyai daya tangkap normal atau diatas
normal. Hurlock mengemukakan hasil studi mengenai anak yang mengalami kelambatan
mental yaitu bahwa sepertiga diantara mereka yang dapat berbicara secara normal dan anak
yang berada pada tingkat intelektual yang paling rendah, mereka sangat miskin dalam
berbahasanya.
Status sosial ekonomi keluarga
Perkembangan bahasa dengan status sosial ekonomi keluarga menunjukkan bahwa
anak yang berasal dari keluarga miskin mengalami kelambatan dalam perkembangan
bahasanya,dibandingkan dengan anak yang berasal dari keluarga yang lebih baik9.
Hubungan keluarga
Hubungan ini dimaknai sebagai proses pengalaman berinteraksi dan berkomunikasi
dengan lingkungan keluarga, terutama dengan orangtua yang mengajar, melatih dan
8 Hardiman, B. 1987. Pendidikan Moral sebagai Pendidikan Keadilan. Basis Andi Offset, Yogyakarta.
9 Rochmat Wahab dan M. Solehuddin. 1998/1999.perkembangan dan belajar peserta didik jakarta : Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan.

memberikan contoh berbahasa pada anak. Hubugan yang tidak sehat bisa berupah sikap
orangtua yang keras atau kasar, kurang kasih sayang, kurang perhatian untuk memberikan
pelajaran berbahasa.
Hambatan Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Keterlambatan berbicara tidak hanya mempengaruhi penyesuaian akademis dan pribadi
anak, pengaruh yang paling serius adalah terhadap kemampuan membaca pada awal anak
masuk sekolah.Banyak penyebab keterlambatan bicara pada anak. Salah satu penyebab paling
umum dan paling serius adalah ketidakmampuan mendorong/memotivasi anak berbicara,
bahkan pada saat anak mulai berceloteh. Apabila anak tidak diberikan rangsangan (stimulasi)
didorong untuk berceloteh, hal ini akan menghambat penggunaan didalam berbahasa/kosa kata
yang baik dan benar.
Kekurangan dorongan tersebut merupakan penyebab serius keterlambatan berbicara
anak. Anak-anak dari golongan yang lebih atau menengah yang orang tuanya ingin sekali
menyuruh mereka (anak) belajar berbicara lebih awal (cepat) dan lebih baik, sangat kurang
kemungkinannya mengalami keterlambatan berbicara pada anak. Sedangkan anak yang
berasal dari golongan yang lebih rendah yang orang tuanya tidak mampu memberikan
dorongan tersebut bagi mereka, apakah kekurangan waktu/karena mereka tidak menyadari
betapa pentingnya suatu perkembangan bicara pada anak didik tersebut.
Gangguan/bahaya didalam perkembangan bicara pada anak yaitu :(a)Kelemahan didalam
berbicara (berbahasa) kosa kata,(b)Lamban mengembangkan suatu bahasa/didalam berbicara,
(c)Sering kali berbicara yang tidak teratur,(d)Tidak konsentrasi didalam menerima suatu kata
(bahasa) dari orang tua/guru.
Perkembangan berbicara merupakan suatu proses yang sangat sulit dan rumit. Terdapat
beberapa kendala yang sering kali dialami oleh anak, antara lain:
Anak cengeng.
Anak yang sering kali menangis dengan berlebihan dapat menimbulkan gangguan pada
fisik maupun psikis anak. Dari segi fisik, gangguan tersebut dapat berupa kurangnya energi
sehingga secara otomatis dapat menyebabkan kondisi anak tidak fit. Sedangkan gangguan
psikis yang muncul adalah perasaan ditolak atau tidak dicintai oleh orang tuanya, atau anggota
kcluarga lain. Sedangkan reaksi sosial terhadap tangisan anak biasanya bernada negatif. Oleh
karena itu peranan orang tua sangat penting untuk menanggulangi hal tersebut, salah satu cara
untuk mengajarkan komunikasi yang efektif bagi anak.
Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain.
Sering kali anak tidak dapat memahami isi pembicaraan orang tua atau anggota
keluarga lain. Hal ini disebabknn kurangnya perbendaharaan kata pada anak. Di samping itu
juga dikarenakan orang tua sering kali berbicara sangat cepat dengan mempergunakan katakata yang belum dikenal oleh anak. Bagi keluarga yang menggunakan dua bahasa (bilingual)
anak akan lebih banyak mengalami kesulitan untuk memahami pembicaraan orang tuanya atau
saudaranya yang tinggal dalam satu rumah. Orang tua hendaknya selalu berusaha mencari
penyebab kesulitan anak dalam memahami pembicaraan tersebut agar dapat memperbaiki atau
membetulkan apabila anak kurang mengerti dan bahkan salah mengintepretasikan suatu
pembicaraan.
Jadi, Perkembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini = Bahasa merupakan kemampuan
untuk berkomunikasi dengan orang lain. Anak mulai belajar bahasa sejak bayi,sebelum belajar
berbicara berkomunikasi melalui tangisan,senyuman,dan gerakan badan. Tahap-tahap
perkembangan kalimat anak dibagi menjadi tiga yaitu Periode Prelingual (usia 01tahun).Periode Lingual Dini (usia 1-2,5 tahun) dan Periode Diferensiasi (usia 2,5-5 tahun).
Faktor yang mempengaruhi perkembangan anak yaitu faktor kesehatan,intelegensi,status sosial
ekonomi keluarga,dan hubungan keluarga10.
10 Depdikbud. 1995. Fungsi Keluarga Dalam Meningkatkan Kwalitas Sumber Daya Manusia di Daerah Sulawesi

Simpulan
Perkembangan merupakan salah satu aspek perkembanagan anak yang sangat penting
dan memengaruhi aspek-aspek perkembangan lainya. Perkembanagn di sebut juga sebagai
ppertumbuhan biologis (biological grwth). Perkembangan meliputi perubahan dalam
tubuh,perubahan kemampuan fisik, dan perubahan pada cara-cara individu menggunakan
tubuhnya. Perubahan dalam tubuh meliputi pertumbuhan otak, sistem saraf, organ-organ
indrawi, pertambahan tinggi dan berat, hormon, dan lain-lain. Secara fisik, anak usia TK tumbuh
dengan cepat. Dengan perubahan yang cepat itu bukan tidak mungkin seorang anak ang
tadinya gemuk pendek dan hampir tidak dapat bicara tiba-tiba menjadi anak yang lebih tinggi
dan ramping yang mampu berbicara dengan baik dan lancar.
Perkembangan dapat dartikan sebagi “perubahan yang progresif dan kontiyu
(berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lair sampai mati. Pegertian lain dari
perkembangan adalah “perubahan-perubahan yang dialami individu atau organisme menuju
tingkat kedewasaannya atau kematangan yang berlangsung secara sistematis,progresif, atau
berkesinambungan, baik menyangkut (jasmaniah) maupun psikis (rohaniah)”
Pola perkembangan emosi dapat diramalkan, namun demikian terdapat variasi dalam
segi frekuensi,intensitas serta jangka waktu dari berbagai masalah emosi, dan usia
pemunculannya. Variasi itu sebagian dissebabkan oleh keadaan fisik anak pada saat itu, taraf
Selatan. Depdikbud : Ujung Pandang.

kemampuan intelektualnya, dan sebagian lagi disebabkan oleh kondisi lingkungan. Anak yang
sehat cenderung kurang emosional dibandingkan dengan anak yang kurang sehat. Anak yang
cerdas lebih pandaai mengekpresikan emosi dibanding anak yang kurang cerdas.
Perkembangan sosial emosional anak uasia taman kanak-kanak merupakan suatu hal
yang sangat diperhatikan oleh orang tua karena dalam diri anak terdapat kebutuhan dasar
spritual melalui lingkungannya, perkembangannya, pada perkembangan inilah orangtua sangat
berperan aktif dalam membimbing anak, terutama dalam karakteristik perkembangan sosial
emosional, jika bimbingan tersebut salah maka akan hanya merusak potensi anak dalam
karakteristik perkembangan yang sudah berkembang secara stimulus yang dilakukan oleh
orang tua. Perkembangan sosial emosional Anak Usia Dini (PAUD). perkembangan sosialisasi
pada anak ditandai dengan lingkungan, menjalin pertemanan yang melibatkan emosi, pikiran,
dan perilakunya. Perkembangan sosial emosional meliputi; kompetensi sosial (menjalin
hubungan dengan kelompok sosial),kemampuan sosial (perilaku yang digunakan dalam situasi
sosial),kognisi sosial (pemahaman terhadap pemahaman,tujuan dan perilaku diri sendiri dan
orang lain. Motorik ialah segala sesuatu yang ada hubunganyadengan gerakan-gerakan tubuh
dalam perkembangan motorik, unsur-unsur yang menentukan ialah otot, saraf dan otak. Yang
masing-masing melaksanakan peranya secara interaksi positif (unsur-unsur yang satu saling
berkaitan, saling menunjang, saling melengkapi dengan unsure yang lainya untuk mencapai
kondisi motoris yang lebih sempurna keadaanya.

DAFTAR PUSTAKA
Drs. Zulkifli L. 2009. Psikologi Perkembangan. Bandung : Remaja Rosdakarya
Depdikbud. 1995. Fungsi Keluarga Dalam Meningkatkan Kwalitas Sumber Daya Manusia di
Daerah Sulawesi Selatan. Depdikbud : Ujung Pandang.
ElizabethgB. Urlock,1978, jilid 1, perkembangan anak, jakarta, erlangga
Hurlock, 1978, jilid 1 perkkembangan anak, jakarta , erlangga
Hardiman, B. 1987. Pendidikan Moral sebagai Pendidikan Keadilan. Basis Andi Offset,
Yogyakarta.
Rochmat Wahab dan M. Solehuddin. 1998/1999.perkembangan dan belajar peserta didik
jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Singgih D. Gunarsa, 1981. psikologi perkembangan yogyakarta: gajah mada university press.
Soetjiningsih. (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahanya. Jakarta : Sagung Seto