KONSEP DASAR SISTEM PENGENDALIAN MANAJEM

KONSEP DASAR SISTEM PENGENDALIAN
MANAJEMEN

Oleh :
NURUL CHALISA MAJIDING (02320150024)
FITRI WULANDARI (02320150016)
SELFIANI (O2320150433)
AMELIA ARDILLA SARI (02320150441)
RESKI AMALIYAH (02320150418)
Kelas : B6

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2018

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
memberikan nikmat kesehatan, keselamatan, dan kemudahan, sehingga penulis dapat

menyusun dan menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu, adapun judul
makalahnya adalah “Konsep Dasar Sistem Pengendalian Manajemen”. Hal yang
paling mendasar yang mendorong penulis menyusun makalah ini adalah tugas dari
mata kuliah Sistem Pengendalian Manajemen, untuk mencapai nilai yang memenuhi
syarat perkuliahan. Rasa terima kasih juga penulis sampaikan kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
Namun, dalam penulisan, penulis menyadari masih banyak kekurangan dan
jauh dari taraf kesempurnaan Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis menanti
saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pembaca demi perbaikan
makalah selanjutnya. akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.

Penulis

DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR........................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................... 1
A. Latar Belakang........................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................... 2

C. Tujuan..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................... 3
A. Pengertian Sistem, Pengendalian dan manajemen................................................... 3
B. Pengertian Sistem Pengendalian manajemen.......................................................... 4
C. Konsep Sistem Pengendalian manajemen............................................................... 4
BAB III PENUTUP.............................................................................................................. 10
A. Kesimpulan............................................................................................................. 10
B. Saran....................................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................... 11

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengendalian merupakan suatu proses dasar untuk mendapatkan sesuatu yang identik
dan apa saja yang akan dikendalikan. Pengendalian membantu mengidentifikasikan
masalah-masalah manajemen.Usaha-usaha untuk mengidentifikasikan masalah-masalah
merupakan tantangan bagi para manajer. Seorang manajer akan menyadari suatu masalah
apabila terjadipenyimpangan dari sasaran yang ingin dicapai. Salah satu fungsi daripada
manajemen adalah pengendalian.
Pengendalian harus dikaitkan dengan pola organisasinya, sehingga memudahkan

pembagian tanggung jawab untuk mengendalikan orang-orang yang diberi tugas untuk
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersangkutan dan menyediakan data pengendalian
untuk anggota-anggota manajemen.
Pengendalian biasanya diaplikasikan pada fungsi-fungsi utama dari suatu organisasi, yakni
bidang produksi, penjualan, keuangan dan kepegawaian serta faktor-faktor utama seperti:
kuantitas, kualitas, penggunaan waktu dan biaya. Fungsi dari faktor-faktor tersebut saling
berhubungan dalam sebuah organisasi yang menjalankan pengendalian.
Sistem pengendalian manajemen dikategorikan sebagai bagian dari pengetahuan
perilaku terapan (applied behavioral science). Pada dasarnya, sistem ini berisi tuntutan
kepada kita mengenai cara menjalankan dan mengendalikan perusahaan / organisasi yang
“dianggap baik” berdasarkan asumsi-asumsi tertentu. Dalam hal ini “dianggap baik” berarti
mampu menerjemahkan antara lain
• Tolok ukur kinerja yang mencerminkan perusahaan / organisasi berjalan secara efisien,
efektif, dan produktif.
• Kebijakan dalam menentukan tolok ukur di atas.
• Apreasiasi kepada sumber daya yang dimiliki perusahaan organisasi.

Pengendalian manajemen bersifat menyeluruh dan terpadu, artinya lebih mengarah
ke berbagai upaya yang dilakukan manajemen agar tujuan organisasi terpenuhi. Jadi sitem
pengendalian manajemen dapat diterapkan pada berbagai bentuk organisasi, sebab

hakikatnya setiap organisasi mempunyai komponen yang sama.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud sistem, pengendalian serta manajeman?
2. Apa yang dimaksud sistem pengendalian manajemen?
3. Bagaimana konsep dasar sistem pengendalian manajemen?
C. Tujuan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi kami khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya yang sasarannya agar pembaca dapat:
1. Mengetahui tentang definisi sistem, pengendalian serta manajemen.
2. Mengetahui tentang definisi sistem pengendalian manajemen.
3. Memahami konsep dasar dari sistem pengendalian manajemen.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sistem, Pengendalian, Manajemen
 Pengertian Sistem
Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu perusahaan atau instansi
pemerintahan , karena sistem sangatlah menunjang terhadap kinerja perusahaan atau
instansi pemerintah, baik yang berskala kecil maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan
baik diperlukan kerjasama diantara unsur-unsur yang terkait dalam sistem tersebut.

Ada berbagai pendapat yang mendefinisikan pengertian sistem, seperti dibawah ini :
“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu”. (Jogiyanto,2005.1).
Sistem adalah suatu kegiatan yang telah ditentukan caranya dan biasanya dilakukan
berulang-ulang. Dalam konteks SPM, menurut Suadi (1995) maka sistem adalah
sekelompok komponen yang masing-masing saling menunjang-saling berhubungan maupun
yang tidak- yang keseluruhannya merupakan sebuah kesatuan
 Pengertian Pengendalian
Pengendalian adalah proses mengarahkan sekumpulan variabel untuk mencapai
tujuan atau sasaran yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Hansen dan Mowen (1995)
pengendalian adalah proses penetapan standar, dengan menerima umpan balik berupa
kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang diperlukan jika kinerja sesungguhnya
berbeda secara signifikan dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya.
 Pengertian Manajemen
Manajemen adalah seni mencapai tujuan melalui tangan orang lain. Pengertian
manajemen yang lain adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan
pengendalian pekerjaan anggota organisasi, serta pengendalian sumber daya organisasi
untuk mencapai tujuan bekerja bersama.


B. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen
Sistem pengendalian manajemen adalah suatu proses dan struktur yang tertata secara
sistematik yang digunakan manajemen dalam pengendalian manajemen Menurut
Marciariello dan Kirby (1994) SPM sebagai perangkat struktur komunikasi yang saling
berhubungan yang memudahkan pemrosesan informasi dengan maksud membantu manajer
mengkoordinasikan bagian-bagian yang ada dan pencapaian tujuan organisasi secara terus
menerus.
Adapun beberapa para ahli lainnya mengemukakan definisi lainnya:
1. Edy Sukarno, menyatakan “Sistem pengendalian manajemen, adalah suatu sistem
terintegrasi antara proses, strategi, pemrograman, penganggaran, akuntansi,
pertanggungjawaban, yang hakikatnya untuk membantu orang dalam menjalankan
organisasi atau perusahaan agar hasilnya optimal.”
2. Anthony and Govindarajan dalam bukunya Management Control System
mengungkapkan : “Management control is the process by which managers influence
other members of the organization to implement the organization’s strategies.”
C. Konsep Dasar Sistem Pengendalian Manajemen
Berdasar pada istilah yang digunakannya, sistem pengendalian manajemen
mempunyai tiga konsep pokok yaitu: sistem, pengendalian dan manajemen.
1.


Sistem
Kata “sistem” mempunyai banyak arti. Salah satu definisi sistem berhubungan

dengan sistem kehidupan. Sistem kehidupan disusun dalam satu hierarki: sel-sel, organorgan, orang-orang individu, keluarga-keluarga, organisasi-organisasi, bangsa-bangsa dan
organisasi-organisasi supranasional. Dengan demikian, sistem pengendalian manajemen
merupakan bagian dari sistem kehidupan. Suatu sistem mempunyai dua aspek yaitu
lingkungan system dan aliran sistem.
Lingkungan sistem adalah sifat elemen-elemennya dan kekuatan-kekuatan yang
mempengaruhinya pada satu momen waktu tertentu.Lingkungan sistem meliputi lingkungan
internal dan lingkungan eksternal.Lingkungan internal sistemmeliputi elemen-elemen

lingkungan beroperasinya sistem dalam suatu organisasi.Lingkungan internal meliputi
misalnya, manusia dalam organisasi, aturan-aturan dan kebiasaan-kebiasaan yang
mempengaruhi perilaku manusiaserta fasilitas-fasilitas fisik.Lingkungan eksternal sistem
meliputi kekuatan-kekuatan luar yang mempengaruhi organisasi.
Aliran sistem adalah interaksi-interaksi sepanjang waktu di antara elemen-elemen di
antara sistem dan diantara sistem dan lingkungannya. Perilaku sistem ditentukan oleh dua
aspek tersebut secara bersama-sama.Aliran sistem dapat digolongkan menjadi dua tipe
yaitualiran-aliran fisik dan aliran informasi.Aliran fisik pada dasarnya meliputi aliran
barang-barang dan energi melalui sistem tersebut.

Contoh kasus: Suatu perusahan menerima masukan berupa bahan, jasa tenaga kerja
dan sumber-sumber tenaga lainnya dari lingkungan eksternalnya, mengolahkannya dan
menyediakan barang-barang dan jasa untuk lingkungan eksternalnya. Apa yang
sesungguhnya terjadi dalam sistem merupakan aliran energi. Aliran informasi menjelaskan
apa yang terjadi dimasa lalu atau apa yang mungkin terjadi di masa depan.
Jika tidak dibedakan dengan jelas kedua tipe aliran sistem di atas maka dapat timbul
kebingungan. Istilah ‘’sistem” yang banyak digunakan dalam praktik olehpara perancang
sistem biasanya adalah aliran sistem, bukan aliran energi. Sistem akuntansi atau sistem
pengendalian produksi biasanya dihubungkan dengan aliran informasi,bukan aliran sumbersumber fisik,meskipun untuk memahami sistem harus memahami aliran sumber-sumber
fisik. Orang biasanya menggunakan istilah’’sistem’’ untuk mejelaskan aliran informasi.
Perlu diperhatikan,orang cenderung menggunakan istilah ‘’sistem’’ dalam pengertian
‘’sistematik‘’ yaitu aktivitas-aktivitas yang dilaksankan berdasar urutan prosedur-prosedur.
Pengertian ini sangat sempit dibandingkan dengan pengertian sistem diatas,namun
pengertian ini berguna untuk membedakan aktivitas-aktivitas yang terstruktur dan tidak
terstruktur.
Atas dasar pandangan sempit,sistem adalah penentuan cara melaksanakan aktivitas atau
seperangkat aktivitas yang biasanya berulang-ulang.
Contoh kasus: sistem pengatur suhu (AC), temperatur tubuh dan program perangkat
lunak komputer. Sebagian besar sistem, kecuali program komputer,biasanya tidak


mencakup semua kejadian sehingga pemakai sistem harus membuat judgmen jika kejadian
tersebut timbul.Namun,biasanya sistem didasari oleh ritmik,berulang-ulang,koordinasi
serangkaian langkah-langkah yang dimaksudkan untuk mencapai tujuan tertentu.
Namun,sebagian tindakan manajemen adalah tidak sistematis. Tindakan yang tidak
sitematis biasanya tidak diatur oleh sistem dan para manajer dan bawahannya bersifat tidak
sistematis.Interaksi ini biasanya tidak diatur oleh sistem sehingga keberahasilannya
ditentukan oleh keahlian manajer dalam menghadapi manusia. Jika semua tindakan diatur
melalui sistem,hal ini tidak mungkin dan tidak praktis,berarti tidak diperlukan peran para
manajer keadaan ini seperti pabrik yang terotomasi, para manajer hanya diperlukan jika
terjadi kemacetan.
Buku sistem pengendalian manajemen ini memusatkan pada aspek-aspek sistematis dari
fungsi pengendalian manajemen, dengan kata lain memusatkan pada sistem formal untuk
memperoses pengendalian manajemen. Namun,sistem formal tersebut harus dirancang
dengan memperhitungkan proses informal yang ada dalam organisasi.
2.

Pengendalian
Dalam arti luas, pengendalian adalah proses untuk mengarahkan seperangkat

variabel (misalnya mesin-mesin, manusia, peralatan) kearah tercapaianya sasaran atau

tujuan. Dalam organisasi, pengendalian adalah proses mengarahkan kegiatan yang
menggunakan berbagai sumber ekonomis agar sesuai dengan rencana sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai. Dalam pengendalian organisasi, manusia merupakan variabel
penting yang harus diberi pedoman, diarahkan dan dimotivasi untuk mencapai
tujuan.Dalam mengendalikan suatu organisasi digunakan sistem pengendalian.Sistem
pengendalian adalah sistem yang bertujuan untuk mempertahankan atau memelihara
kondisi yang diinginkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.Sistem pengendalian tidak
hanya digunakan dalam organisasi, namun juga digunakan untuk pengendalian bukan
organisasi. Komponen sistem pengendalian dapat digolongkan sebagai berikut:
a.

Detektor atau sensor atau observator adalah alat pengukur yang mendeteksi mengenai

apa yang sesungguhnya terjadi pada parameter yang dikendalikan.

b.

Selektor atau evaluator atau assessor adalah alat untuk menilai apa yang sesungguhnya

terjadi dan membandingkannya dengan standar-standar atau apa yang diharapkan atau yang

seharusnya terjadi.
c.
Efektor atau director atau modifier adalah alat untuk mengubah perilaku jika
diperlukan agar pelaksanaan atau proses sesuai dengan yang diharapkan.
d.
Jaringan Komunikasi (communication network)adalah alat untuk menyebarluaskan
informasi dari satu alat ke alat lainnya. Penyampaian informasi dari detector ke alat kendali
dinamakan umpan balik.
Komponen sistem pengendalian menggunakan mekanisme umpan balik atau
(feedback).Umpan balik(feedback) adalah penyebarluasan informasi dari detector, melalui
selector, ke efektor. Jika keempat komponen diatas digabungkan, maka secara bersamasama membentuk suatu sistem pengendalian. Sebagai suatu sistem, masing-masing
komponen pengendalian tersebut saling berkaitan, mempengaruhi, dan dipengaruhi satu
sama lain.Komponen sistem pengendalian tersebut diatas dapat berlaku bagi berbagai
bentuk dan tujuan pengendalian seperti misalnya, sistem perilaku manusia dan sistem
pengendalian organisasi. Namun, dalam sistem pengendalian organisasi dapat dipengaruhi
oleh lingkungan luar misalnya: teknologi, persaingan, social, politik, ekonomi dan
sebagainya.
Pengendalian dalam organisasi mempunyai elemen-elemen yang sama dengan yang ada
dalam sistem pengendalian yang telah diuraikan diatas yaitu: (a) detector; (b) asesor; (c)
efektor; dan (d) sistem komunikasi. Detektor melaporkan apa yang sesungguhnya terjadi
dalam organisasi. Assessor membandingkan informasi mengenai yang sesungguhnya
menjadi dalam organisasi dengan yang diharapkan yang merupakan implementasi
strategi.Efektor melaksanakan tindakan koreksi jika ada penyimpangan signifikan antara
hasil sesungguhnya dengan yang diharapkan. Sistem komunikasi memberikan informasi
kepada para anggota organisasi mengenai apa yang seharusnya dikerjakannya. Namun,
terdapat beberapa perbedaan penting antara proses pengendalian manajemen dengan proses
yang dianalogikan yaitu:
a.

Standar yang digunakan dalam pengendalian manajemen tidak distel terlebih

dahulu.Dalam proses manajemen memutuskan apa yang harus dikerjakan oleh organisasi
dan bagian proses dari pengendalian adalah pembandingan antara pencapaian sesungguhnya
dengan rencananya. jadi, proses pengendalian dalam organisasi melibatkan perencanaan.

Perencaan dan pengendalian dapat dipandang sebagai dua aktivitas yang terpisah, namun
pengendalian manajemen melibatkan perencanaan dan pengendalian.
b.
Pengendalian manajemen tidak bersifat otomatis. Sebagian detekor (yaitu alat untuk
mendeteksi apa yang sesungguhnya terjadi dalam organisasi) bersifat mekanis, namun
seringkali informasi penting dideteksi melalui mata, telinga dan indera lain yang dimiliki
oleh manajer. Meskipun secara rutin dibandingkan antara apa yang sesungguhnya terjadi
dengan standarnya para manajer itu sendiri harus mempertimbangkan apakah perbedaan
sesungguhnya

terjadi

dengan

standardnya,

para

manajer

itu

sendiri

harus

mempertimbangkan apakah perbedaan antara sesungguhnya dengan standard cukup
signifikan untuk mengambil tindakan koreksi dan menentukan apa tindakan koreksinya.
Tindakan-tindakan dalam organisasi menyangkut perilaku manusia para manajer harus
berinteraksi dengan orang-orang lainnya.
c.
Pengendalian manajemen memerlukan koordinasi diantara individu-individu.Tidak
seperti mengendarai kendaraan bermotor, pengendalian manajemen membutuhkan
koordinasi diantara individu-individu.Organisasi terdiri dari beberapa bagian yang terpisah,
pengendalian manajemen harus menjamin pekerjaan berbagai bagian tersebut selaras
dengan lainnya.
d.
Hubungan antara kebutuhan untuk bertindak dan perilaku yang diperlukan untuk
melaksanakan tindakan yang diharapkan tidak dapat dijelaskan dengan jelas. Dalam fungsi
asesor, seorang manajer mungkin menyimpulkan bahwa, “biaya terlalu tinggi”
dibandingkan dengan standarnya, namun tidak mudah atau tidak secara otomatis para
individu yang terlibat mau melaksanakan tindakan yang menjamin biaya tersebut
diturunkan sesuai standarnya.
e.
Pengendalian dalam organisai tidak terjadi dengan sendirinya. Pengendalian dalam
organisai tidak datang dengan sendirinya sebagai konsekuensi tindakan yang dilakukan oleh
masing-masing individu. Banyak orang yang bertindak dengan caranya sendiri, tidak
disebabkan karena intruksi-intruksi tertentu yang diberikan oleh atasannya.Maka bertindak
f.

karena pertimbangannya mengatakan bahwa tindakan tersebut tepat.
Pengendalian manajemen juga lebih rumit dibandingkan dengan alat-alat pengendalian
yang telah dianalogikan tersebut di atas. Hal ini disebabkan: (1) organisasi terdiri atas
beberapa unit organisasi (misalnya divisi, departemen, seksi, atau kelompok-kelompok
tertentu) yang mempunyai tujuan untuk organisasi secara menyeluruh maupun tujuan unitunit organisasi; (2) ukuran yang digunakan untuk menilai prestasi organisasi meskipun

ditentukan oleh manajemen organisasi namun dipengaruhi pula oleh lingkungan
eksternalnya; (3) pengendalian dalam organisasi mencakup pengendalian formal dan
informal.
3.

Manajemen
Oganisasi berisi kelompok manusia yang bekerja bersama-sama untuk mencapai

tujuan tertentu.Organisasi mempunyai arah (goal).Goal organisasi dalah keinginan para
partisipan untuk mencapai hasil tertentu.Dalam organisasi bisnis, salah satu arah organisasi
adalah untuk mencapai laba yang memuaskan. Untuk mencapai arah tersebut suatu
organisasi mempunyai satu atau beberapa pemimpin yang disebut manajer atau secara
kolektif mereka disebut manajemen. Manajemen adalah para manajer sebagai suatu
kesatuan dalam suatu unit organisasi.
Setiap manajer atasan memimpin satu unit organisasi dan membawahi beberapa unit
organisasi yang masing-masing dipimpin oleh seorang manajer sebagai bawahan. Para
manajer bawahan memberikan laporan pada manajer atasannya. Proses pengendalian
manajemen adalah proses yang digunakan oleh para manajer untuk menjamin para anggota
organisasinya mengimplementasikan strategi-strategi yang ditentukan.
Pengendalian Manajemen merupakan proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya
untuk melaksanakan strategi. Kegiatannya:
1.

Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan oleh organisasi.

2.

Mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari beberapa bagian organisasi.

3.

Mengkomunikasikan informasi.

4.

Mengevaluasi informasi.

5.

Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil.

6.

Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.

Karakteristiknya:

1.

Membutuhkan planning untuk penentuan standar.

2.

Tidak bersifat otomatis, tetapi sistematis (keputusan yang dibuat berdasarkan pada

prosedur).
3.

Perlu koordinasi antar anggota organisasi.

4.

Ketidakjelasan hubungan antara tindakan apa yang ingin dicapai untuk menciptakan

kondisi yang diinginkan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem Pengendalian Manajemen adalah suatu alat atau cara yang terstruktur yang
digunakan oleh manajer untuk memastikan bahwa orang-orang yang diawasinya
mengimplementasikan strategi yang dimaksudkan.Pengendalian dapat menjadi alat untuk
mengukur keseluruhan usaha para top-manajer; mengendalikan seluruh perencanaan; dan
mengendalikan unit-unit yang semi-otonom karena terjadi desentralisasi melebar.
Pengendalian umumya dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan keuangan.
Sementara konsep dasar sistem pengendalian manajemen merupakan bagian dari
sistem kehidupan. Suatu sistem mempunyai dua aspek yaitu lingkungan system dan aliran
sistem. Dalam mengendalikan suatu organisasi digunakan sistem pengendalian. Yang dimana
Sistem pengendalian bertujuan untuk mempertahankan atau memelihara kondisi yang
diinginkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan, Untuk mencapai arah tersebut suatu
organisasi mempunyai satu atau beberapa pemimpin yang disebut manajer atau secara
kolektif mereka disebut manajemen. Manajemen adalah para manajer sebagai suatu kesatuan
dalam suatu unit organisasi.
B. Saran
Apabila dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
kesalahan mohon dimaafkan, penulis sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang sifatnya
membangun dari pembaca demi perbaikan makalah selanjutnya dan penulis ucapkan terima
kasih.

Daftar pustaka
Andhana. “Sistem Pengendalin Manajemen” https://andhana.wordpress.com/category/sistempengendalian-manajemen/
(diakses tanggal 20 Februari 2018)
Nababan, Lintong. “Sistem Pengendalin Manajemen”
https://lintongnababan.wordpress.com/2008/08/28/sistem-pengendalian-manajemen/ (diakses
tanggal 20 Februari 2018)
Santoso, Suryo Budi. “Hakekat Sistem Pengendalian Manajemen”
http://spm99.blogspot.co.id/2009/11/hakekat-sistem-pengendalian-manajemen.html (diakses
tanggal 20 Februari 2018)