T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Serta Masyarakat Dalam Pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Studi Pada Gugus Cut Nyak Dien Di Kebonagung Demak T2 BAB I

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal
dalam kehidupan manusia. Karena pada hakikatnya,
pendidikan

merupakan

memanusiakan

usaha

manusia

membudayakan

itu

manusia.


manusia

sendiri,

untuk

yaitu

Meskipun

untuk

pendidikan

merupakan suatu gejala yang umum dalam setiap
kehidupan masyarakat, namun perbedaan filsafat dan
pandangan hidup yang dianut oleh masing-masing
bangsa


atau

menyebabkan

masyarakat
perbedaan

dan

bahkan

individu

penyelenggaraan

kegiatan

pendidikan tersebut. Dengan demikian selain bersifat
universal


pendidikan

nasionalnya

akan

juga

bersifat

mewarnai

nasional.

Sifat

penyelenggaraan

pendidikan itu (Prasetya, 2002).
Salah


satu

kebijakan

pemerintah

di

sektor

pendidikan yang mendukung pendidikan sepanjang
hayat adalah diakuinya Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD). PAUD adalah pendidikan yang cukup penting
dan bahkan menjadi landasan kuat untuk mewujudkan
generasi yang cerdas dan kuat. PAUD merupakan salah
satu

bentuk


penyelenggaraan

menitikberatkan
pertumbuhan

pada

dan

peletakan

perkembangan

pendidikan
dasar
fisik

ke

yang

arah

(koordinasi
1

motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya
cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio
emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini (Indrati,
2003). Karena pada waktu manusia lahir, kelengkapan
organisasi otak yang memuat 100-200 milyar sel otak
siap

dikembangkan

mencapai

tingkat


serta

diaktualisasikan

perkembangan

potensi

untuk

tertinggi.

Periode sensitif perkembangan otak manusia terjadi
pada interval umur 3-10 bulan. Para ahli menemukan
bahwa

perkembangan

otak


manusia

mencapai

kapasitas 50% pada masa anak usia dini.
Para ahli menyebut usia dini sebagai usia emas
atau golden age. Anak-anak Indonesia tidak hanya
mengenal pendidikan saat masuk Sekolah Dasar, tetapi
telah lebih dulu dibina di PAUD. Sebagaimana tertulis
pada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 28 yang menjelaskan bahwa Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan melalui 3 jalur
yaitu: Pertama, jalur pendidikan formal berbentuk
Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA) atau
bentuk lain yang sederajat; Kedua, jalur pendidikan
non formal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman
Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat
dan

ketiga,


pendidikan

jalur

pendidikan

keluarga

diselenggarakan

oleh

atau

informal

berbentuk

pendidikan


lingkungan

yang

masyarakat.

Anggapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah
usia sekolah dasar yaitu usia tujuh tahun ternyata
2

tidaklah benar. Bahkan pendidikan yang dimulai pada
usia TK (4-6 tahun) pun sebenarnya sudah terlambat.
Berangkat dari kajian empirik, data BALITBANG
Pusat

Data

dan


Informasi

Pendidikan

(2002)

menunjukkan bahwa:
a. 26,43 juta anak Indonesia usia 0-6 tahun, yang
sudang mendapatkan layanan pendidikan baru 7,16
juta (27,34%)
b. Khusus anak usia 4-6 tahun dari jumlah 12,673
juta, baru 4,63 (36,53%) yang terlayani Taman
Kanak-Kanak

(TK)

dan

Raudlatul

Athfal

(RA)

Ditambah dengan adanya hasil-hasil penelitian
diantaranya adalah :
c. Berfungsinya otak adalah hasil interaksi dari cetak
biru (blue print) genetis dan pengaruh lingkungan
Pada saat anak lahir terdapat lebih dari 100 miliar
sel otak yang siap untuk dikembangkan dan
diaktualisasikan mencapai tingkat potensi yang
tertinggi. Jumlah ini mencakup beberapa miliar
jenis informasi dalam hidup manusia, dan riset
hanya membuktikan hanya 5% yang terpakai dari
kemampuan itu
d. Penggunaan sistem yang kompleks dari proses
pengelolaan
menentukan

otak

ini

intelegensi

sebenarnya
dan

kepribadian

sangat
serta

kualitas kehidupan yang dialami seseorang
e. Hasil penelitian di dunia kedokteran; bahwa otak
manusia pada saat dilahirkan kurang lebih sama.
Makin banyak otak dipergunakan, makin banyak

3

jaringan otak terbentuk. Sebaliknya jika otak jarang
digunakan, makin kurang jaringan otak tersebut.
f.

Dalam beberapa penelitian terbukti bahwa berhasil
tidaknya pendidikan anak, bagaimanapun tidak
akan terlepas dari faktor gizi dan kesehatan serta
stimulasi intelektual secara sinergis berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sebagai perwujudan salah satu tujuan nasional

yaitu dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
pemerintah selama ini telah berusaha mengembangkan
banyak program pendidikan yang melibatkan berbagai
lembaga yang ada di masyarakat. Salah satu program
pendidikan

yang

dicanangkan

pemerintah

adalah

Taman Kanak-kanak (TK). Taman Kanak-kanak adalah
salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
pada jalur Pendidikan Formal (PAUD Formal) yang
menyelenggarakan

program

pendidikan

bagi

anak

mulai dari umur empat sampai dengan enam tahun.
PAUD sebagai strategi pembangunan Sumber
Daya Manusia (SDM) harus dipandang sebagai titik
sentral

dan

sangat

fundamental

serta

strategis,

mengingat bahwa anak usia dini merupakan usia
keemasan (the golden age), namun sekaligus periode
yang sangat kritis dalam tahap perkembangan manusia
(Rahman, 2002). Setiap anak itu mempunyai potensi
yang unik ketika ia lahir di muka bumi ini, baik secara
fisik (jasmani) maupun non fisik (akal, pikiran dan lain
sebagainya),

dan

mempunyai

masa

emas

dalam

perkembangannya yaitu saat anak berusia 0 – 6 tahun
(Depdiknas, 2008).
4

Ada empat unsur yang harus dipenuhi dalam
pengembangan

anak

usia

dini

yaitu

:

Pertama,

pembinaan anak usia dini merupakan pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun. Kedua, pengembangan anak usia dini
dilakukan

melalui

rangsangan

pendidikan.

Ketiga,

pendidikan anak usia dini bertujuan untuk dapat
membantu pertumbuhan dan pengembangan jasmani
dan rohani (holistic). Keempat, pengembangan dan
pendidikan anak usia dini merupakan persiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut (Undang-Undang
Sisdiknas, Pasal 28).
Salah satu permasalahan utama yang dihadapi
dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
adalah

belum

masyarakat

meratanya

dalam

tingkat

pembiayaan

peran

PAUD.

Perlu

serta
kita

ketahui bahwa pendidikan dalam operasionalnya tidak
akan lepas dari masalah biaya atau pendanaan. Biaya
adalah jumlah uang yang disediakan dan digunakan
atau dibelanjakan untuk terlaksananya berbagai fungsi
atau

kegiatan

sasaran-sasaran

guna

mencapai

dalam

suatu

rangka

proses

tujuan

dan

manajemen

(Fattah, 2006).
Perbedaan sosial ekonomi dan budaya yang
terdapat di masyarakat akan mempengaruhi seberapa
besar

kemauan

penyelenggaraan

rakyat
PAUD.

menanggung

Selain

itu,

biaya

kemampuan

pengelola dalam melaksanakan manajemen di program
PAUD

juga

mempengaruhi

terjadinya

peran

serta

masyarakat. Pengelolaan yang efektif dan efisien pada
5

dasarnya melaksanakan manajemen yang meliputi :
proses

perencanaan

(planning),

pengorganisasian

(organizing), pengarahan (directing), dan pengendalian
(controlling). Dengan pengelolaan biaya pendidikan yang
transparan

dan

akuntabel

akan

mendorong

kepercayaan masyarakat dalam mendukung kegiatan
pendidikan anak usia dini tersebut (Pidarta, 2008).
Keberhasilan

menumbuhkembangkan

peran

serta masyarakat akan berpengaruh terhadap kualitas
penyelenggaraan

suatu

program.

Peran

serta

masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan anak
usia dini yang positif, akan memiliki dampak yang
positif pula terhadap pelaksanaan program, demikian
pula sebaliknya. Peran serta masyarakat yang positif
tentunya akan berdampak pada pelayanan PAUD yang
berkualitas. Lebih dari 75% guru PAUD di wilayah
Kecamatan Kebonagung berstatus swasta atau guru
honorer.

Dengan

memungkinkan
memberikan

melihat
peran

kontribusi

fakta

tersebut

sangat

serta

masyarakat

untuk

dalam

pembiayaan

PAUD

sangat besar.
Kaitannya dengan ini peneliti tertarik untuk
mengkaji bagaimana peran serta masyarakat dalam
pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang
diselenggarakan pada Taman Kanak-kanak Handayani
dan Kartini I di Kebonagung Demak. Beberapa alasan
yang

mendasari

Gugus

PAUD

Cut

Nyak

Dien

Kebonagung Demak dipilih peneliti sebagai subyek
penelitian adalah sebagai berikut:

6

1. Gugus Cut Nyak Dien merupakan satu-satunya
Gugus PAUD di Kebonagung yang memperoleh dana
BOP

(Bantuan

Operasional

Pendidikan)

dari

pemerintah.
2. Gugus Cut Nyak Dien memiliki sistem administrasi
terutama administrasi pembiayaan pendidikan yang
cukup

baik

khususnya

pada

transparansi

pembiayaan pendidikan kepada wali murid dan
masyarakat sekitar.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Penelitian

ini

akan

merumuskan

hal-hal

sebagai

berikut:
a. Bagaimana perencanaan pembiayaan Pendidikan
Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien
Kebonagung Demak?
b. Bagaimana pengelolaan biaya
Usia

Dini

di

Gugus

PAUD

Pendidikan Anak
Cut

Nyak

Dien

Kebonagung Demak?
c. Bagaimana

pengarahan

pembiayaan

Pendidikan

Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien
Kebonagung Demak?
d. Bagaimana pengawasan pembiayaan Pendidikan
Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien
Kebonagung Demak?
e. Bagaimana bentuk-bentuk peran serta masyarakat
dalam pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung
Demak?

7

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah:
a. Untuk mendekripsikan perencanaan pembiayaan
Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut
Nyak Dien Kebonagung Demak.
b. Untuk

mendekripsikan

pengelolaan

biaya

Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut
Nyak Dien Kebonagung Demak.
c. Untuk

mendekripsikan

pengarahan

pembiayaan

Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut
Nyak Dien Kebonagung Demak.
d. Untuk mendekripsikan pengawasan pembiayaan
Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut
Nyak Dien Kebonagung Demak.
e. Untuk mendekripsikan bentuk-bentuk peran serta
masyarakat dalam pembiayaan Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) di Gugus PAUD Cut Nyak Dien
Kebonagung Demak.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
memberikan

manfaat

dalam

upaya

memperoleh

pengetahuan dan pemahaman yang objektif, bahwa
peran serta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan
pada PAUD di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung
Demak sangat diperlukan.

8

2. Manfaat Praktis
Manfaat

praktis

penelitian

ini

bagi

lembaga-

lembaga PAUD yang ada di Kecamatan Kebonagung
Kabupaten

Demak

adalah

memberikan

informasi

tentang peran serta masyarakat dalam pembiayaan
pendidikan

pada

Gugus

PAUD

Cut

Nyak

Dien

Kebonagung Demak sangat dibutuhkan sehingga dapat
dijadikan bahan evaluasi terhadap pentingnya peran
serta masyarakat terhadap pembiayaan Pendidikan
Anak Usia Dini.
Bagi komite sekolah, dapat menjadi masukan
untuk mengadakan evaluasi dan pembinaan terhadap
Pendidikan Anak Usia Dini yang ada di Kebonagung
Demak

terutama

yang

pembiayaan

PAUD.

Bagi

Kecamatan

Kebonagung,

terkait
pihak

dengan

standar

UPTD

Dikpora

penelitian

ini

dapat

memberikan sumbangan yang berharga untuk berbagai
kepentingan

terutama

menentukan

kebijakan-

kebijakan yang berkaitan dengan ranah Pendidikan
Anak Usia Dini.

9

10

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45