T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Serta Masyarakat Dalam Pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Studi Pada Gugus Cut Nyak Dien Di Kebonagung Demak T2 BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal
dalam kehidupan manusia. Karena pada hakikatnya,
pendidikan
merupakan
memanusiakan
usaha
manusia
membudayakan
itu
manusia.
manusia
sendiri,
untuk
yaitu
Meskipun
untuk
pendidikan
merupakan suatu gejala yang umum dalam setiap
kehidupan masyarakat, namun perbedaan filsafat dan
pandangan hidup yang dianut oleh masing-masing
bangsa
atau
menyebabkan
masyarakat
perbedaan
dan
bahkan
individu
penyelenggaraan
kegiatan
pendidikan tersebut. Dengan demikian selain bersifat
universal
pendidikan
nasionalnya
akan
juga
bersifat
mewarnai
nasional.
Sifat
penyelenggaraan
pendidikan itu (Prasetya, 2002).
Salah
satu
kebijakan
pemerintah
di
sektor
pendidikan yang mendukung pendidikan sepanjang
hayat adalah diakuinya Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD). PAUD adalah pendidikan yang cukup penting
dan bahkan menjadi landasan kuat untuk mewujudkan
generasi yang cerdas dan kuat. PAUD merupakan salah
satu
bentuk
penyelenggaraan
menitikberatkan
pertumbuhan
pada
dan
peletakan
perkembangan
pendidikan
dasar
fisik
ke
yang
arah
(koordinasi
1
motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya
cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio
emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini (Indrati,
2003). Karena pada waktu manusia lahir, kelengkapan
organisasi otak yang memuat 100-200 milyar sel otak
siap
dikembangkan
mencapai
tingkat
serta
diaktualisasikan
perkembangan
potensi
untuk
tertinggi.
Periode sensitif perkembangan otak manusia terjadi
pada interval umur 3-10 bulan. Para ahli menemukan
bahwa
perkembangan
otak
manusia
mencapai
kapasitas 50% pada masa anak usia dini.
Para ahli menyebut usia dini sebagai usia emas
atau golden age. Anak-anak Indonesia tidak hanya
mengenal pendidikan saat masuk Sekolah Dasar, tetapi
telah lebih dulu dibina di PAUD. Sebagaimana tertulis
pada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 28 yang menjelaskan bahwa Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan melalui 3 jalur
yaitu: Pertama, jalur pendidikan formal berbentuk
Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA) atau
bentuk lain yang sederajat; Kedua, jalur pendidikan
non formal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman
Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat
dan
ketiga,
pendidikan
jalur
pendidikan
keluarga
diselenggarakan
oleh
atau
informal
berbentuk
pendidikan
lingkungan
yang
masyarakat.
Anggapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah
usia sekolah dasar yaitu usia tujuh tahun ternyata
2
tidaklah benar. Bahkan pendidikan yang dimulai pada
usia TK (4-6 tahun) pun sebenarnya sudah terlambat.
Berangkat dari kajian empirik, data BALITBANG
Pusat
Data
dan
Informasi
Pendidikan
(2002)
menunjukkan bahwa:
a. 26,43 juta anak Indonesia usia 0-6 tahun, yang
sudang mendapatkan layanan pendidikan baru 7,16
juta (27,34%)
b. Khusus anak usia 4-6 tahun dari jumlah 12,673
juta, baru 4,63 (36,53%) yang terlayani Taman
Kanak-Kanak
(TK)
dan
Raudlatul
Athfal
(RA)
Ditambah dengan adanya hasil-hasil penelitian
diantaranya adalah :
c. Berfungsinya otak adalah hasil interaksi dari cetak
biru (blue print) genetis dan pengaruh lingkungan
Pada saat anak lahir terdapat lebih dari 100 miliar
sel otak yang siap untuk dikembangkan dan
diaktualisasikan mencapai tingkat potensi yang
tertinggi. Jumlah ini mencakup beberapa miliar
jenis informasi dalam hidup manusia, dan riset
hanya membuktikan hanya 5% yang terpakai dari
kemampuan itu
d. Penggunaan sistem yang kompleks dari proses
pengelolaan
menentukan
otak
ini
intelegensi
sebenarnya
dan
kepribadian
sangat
serta
kualitas kehidupan yang dialami seseorang
e. Hasil penelitian di dunia kedokteran; bahwa otak
manusia pada saat dilahirkan kurang lebih sama.
Makin banyak otak dipergunakan, makin banyak
3
jaringan otak terbentuk. Sebaliknya jika otak jarang
digunakan, makin kurang jaringan otak tersebut.
f.
Dalam beberapa penelitian terbukti bahwa berhasil
tidaknya pendidikan anak, bagaimanapun tidak
akan terlepas dari faktor gizi dan kesehatan serta
stimulasi intelektual secara sinergis berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sebagai perwujudan salah satu tujuan nasional
yaitu dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
pemerintah selama ini telah berusaha mengembangkan
banyak program pendidikan yang melibatkan berbagai
lembaga yang ada di masyarakat. Salah satu program
pendidikan
yang
dicanangkan
pemerintah
adalah
Taman Kanak-kanak (TK). Taman Kanak-kanak adalah
salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
pada jalur Pendidikan Formal (PAUD Formal) yang
menyelenggarakan
program
pendidikan
bagi
anak
mulai dari umur empat sampai dengan enam tahun.
PAUD sebagai strategi pembangunan Sumber
Daya Manusia (SDM) harus dipandang sebagai titik
sentral
dan
sangat
fundamental
serta
strategis,
mengingat bahwa anak usia dini merupakan usia
keemasan (the golden age), namun sekaligus periode
yang sangat kritis dalam tahap perkembangan manusia
(Rahman, 2002). Setiap anak itu mempunyai potensi
yang unik ketika ia lahir di muka bumi ini, baik secara
fisik (jasmani) maupun non fisik (akal, pikiran dan lain
sebagainya),
dan
mempunyai
masa
emas
dalam
perkembangannya yaitu saat anak berusia 0 – 6 tahun
(Depdiknas, 2008).
4
Ada empat unsur yang harus dipenuhi dalam
pengembangan
anak
usia
dini
yaitu
:
Pertama,
pembinaan anak usia dini merupakan pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun. Kedua, pengembangan anak usia dini
dilakukan
melalui
rangsangan
pendidikan.
Ketiga,
pendidikan anak usia dini bertujuan untuk dapat
membantu pertumbuhan dan pengembangan jasmani
dan rohani (holistic). Keempat, pengembangan dan
pendidikan anak usia dini merupakan persiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut (Undang-Undang
Sisdiknas, Pasal 28).
Salah satu permasalahan utama yang dihadapi
dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
adalah
belum
masyarakat
meratanya
dalam
tingkat
pembiayaan
peran
PAUD.
Perlu
serta
kita
ketahui bahwa pendidikan dalam operasionalnya tidak
akan lepas dari masalah biaya atau pendanaan. Biaya
adalah jumlah uang yang disediakan dan digunakan
atau dibelanjakan untuk terlaksananya berbagai fungsi
atau
kegiatan
sasaran-sasaran
guna
mencapai
dalam
suatu
rangka
proses
tujuan
dan
manajemen
(Fattah, 2006).
Perbedaan sosial ekonomi dan budaya yang
terdapat di masyarakat akan mempengaruhi seberapa
besar
kemauan
penyelenggaraan
rakyat
PAUD.
menanggung
Selain
itu,
biaya
kemampuan
pengelola dalam melaksanakan manajemen di program
PAUD
juga
mempengaruhi
terjadinya
peran
serta
masyarakat. Pengelolaan yang efektif dan efisien pada
5
dasarnya melaksanakan manajemen yang meliputi :
proses
perencanaan
(planning),
pengorganisasian
(organizing), pengarahan (directing), dan pengendalian
(controlling). Dengan pengelolaan biaya pendidikan yang
transparan
dan
akuntabel
akan
mendorong
kepercayaan masyarakat dalam mendukung kegiatan
pendidikan anak usia dini tersebut (Pidarta, 2008).
Keberhasilan
menumbuhkembangkan
peran
serta masyarakat akan berpengaruh terhadap kualitas
penyelenggaraan
suatu
program.
Peran
serta
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan anak
usia dini yang positif, akan memiliki dampak yang
positif pula terhadap pelaksanaan program, demikian
pula sebaliknya. Peran serta masyarakat yang positif
tentunya akan berdampak pada pelayanan PAUD yang
berkualitas. Lebih dari 75% guru PAUD di wilayah
Kecamatan Kebonagung berstatus swasta atau guru
honorer.
Dengan
memungkinkan
memberikan
melihat
peran
kontribusi
fakta
tersebut
sangat
serta
masyarakat
untuk
dalam
pembiayaan
PAUD
sangat besar.
Kaitannya dengan ini peneliti tertarik untuk
mengkaji bagaimana peran serta masyarakat dalam
pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang
diselenggarakan pada Taman Kanak-kanak Handayani
dan Kartini I di Kebonagung Demak. Beberapa alasan
yang
mendasari
Gugus
PAUD
Cut
Nyak
Dien
Kebonagung Demak dipilih peneliti sebagai subyek
penelitian adalah sebagai berikut:
6
1. Gugus Cut Nyak Dien merupakan satu-satunya
Gugus PAUD di Kebonagung yang memperoleh dana
BOP
(Bantuan
Operasional
Pendidikan)
dari
pemerintah.
2. Gugus Cut Nyak Dien memiliki sistem administrasi
terutama administrasi pembiayaan pendidikan yang
cukup
baik
khususnya
pada
transparansi
pembiayaan pendidikan kepada wali murid dan
masyarakat sekitar.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Penelitian
ini
akan
merumuskan
hal-hal
sebagai
berikut:
a. Bagaimana perencanaan pembiayaan Pendidikan
Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien
Kebonagung Demak?
b. Bagaimana pengelolaan biaya
Usia
Dini
di
Gugus
PAUD
Pendidikan Anak
Cut
Nyak
Dien
Kebonagung Demak?
c. Bagaimana
pengarahan
pembiayaan
Pendidikan
Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien
Kebonagung Demak?
d. Bagaimana pengawasan pembiayaan Pendidikan
Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien
Kebonagung Demak?
e. Bagaimana bentuk-bentuk peran serta masyarakat
dalam pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung
Demak?
7
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah:
a. Untuk mendekripsikan perencanaan pembiayaan
Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut
Nyak Dien Kebonagung Demak.
b. Untuk
mendekripsikan
pengelolaan
biaya
Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut
Nyak Dien Kebonagung Demak.
c. Untuk
mendekripsikan
pengarahan
pembiayaan
Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut
Nyak Dien Kebonagung Demak.
d. Untuk mendekripsikan pengawasan pembiayaan
Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut
Nyak Dien Kebonagung Demak.
e. Untuk mendekripsikan bentuk-bentuk peran serta
masyarakat dalam pembiayaan Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) di Gugus PAUD Cut Nyak Dien
Kebonagung Demak.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
memberikan
manfaat
dalam
upaya
memperoleh
pengetahuan dan pemahaman yang objektif, bahwa
peran serta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan
pada PAUD di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung
Demak sangat diperlukan.
8
2. Manfaat Praktis
Manfaat
praktis
penelitian
ini
bagi
lembaga-
lembaga PAUD yang ada di Kecamatan Kebonagung
Kabupaten
Demak
adalah
memberikan
informasi
tentang peran serta masyarakat dalam pembiayaan
pendidikan
pada
Gugus
PAUD
Cut
Nyak
Dien
Kebonagung Demak sangat dibutuhkan sehingga dapat
dijadikan bahan evaluasi terhadap pentingnya peran
serta masyarakat terhadap pembiayaan Pendidikan
Anak Usia Dini.
Bagi komite sekolah, dapat menjadi masukan
untuk mengadakan evaluasi dan pembinaan terhadap
Pendidikan Anak Usia Dini yang ada di Kebonagung
Demak
terutama
yang
pembiayaan
PAUD.
Bagi
Kecamatan
Kebonagung,
terkait
pihak
dengan
standar
UPTD
Dikpora
penelitian
ini
dapat
memberikan sumbangan yang berharga untuk berbagai
kepentingan
terutama
menentukan
kebijakan-
kebijakan yang berkaitan dengan ranah Pendidikan
Anak Usia Dini.
9
10
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal
dalam kehidupan manusia. Karena pada hakikatnya,
pendidikan
merupakan
memanusiakan
usaha
manusia
membudayakan
itu
manusia.
manusia
sendiri,
untuk
yaitu
Meskipun
untuk
pendidikan
merupakan suatu gejala yang umum dalam setiap
kehidupan masyarakat, namun perbedaan filsafat dan
pandangan hidup yang dianut oleh masing-masing
bangsa
atau
menyebabkan
masyarakat
perbedaan
dan
bahkan
individu
penyelenggaraan
kegiatan
pendidikan tersebut. Dengan demikian selain bersifat
universal
pendidikan
nasionalnya
akan
juga
bersifat
mewarnai
nasional.
Sifat
penyelenggaraan
pendidikan itu (Prasetya, 2002).
Salah
satu
kebijakan
pemerintah
di
sektor
pendidikan yang mendukung pendidikan sepanjang
hayat adalah diakuinya Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD). PAUD adalah pendidikan yang cukup penting
dan bahkan menjadi landasan kuat untuk mewujudkan
generasi yang cerdas dan kuat. PAUD merupakan salah
satu
bentuk
penyelenggaraan
menitikberatkan
pertumbuhan
pada
dan
peletakan
perkembangan
pendidikan
dasar
fisik
ke
yang
arah
(koordinasi
1
motorik halus dan kasar), kecerdasan (daya pikir, daya
cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual), sosio
emosional (sikap dan perilaku serta agama) bahasa dan
komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap
perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini (Indrati,
2003). Karena pada waktu manusia lahir, kelengkapan
organisasi otak yang memuat 100-200 milyar sel otak
siap
dikembangkan
mencapai
tingkat
serta
diaktualisasikan
perkembangan
potensi
untuk
tertinggi.
Periode sensitif perkembangan otak manusia terjadi
pada interval umur 3-10 bulan. Para ahli menemukan
bahwa
perkembangan
otak
manusia
mencapai
kapasitas 50% pada masa anak usia dini.
Para ahli menyebut usia dini sebagai usia emas
atau golden age. Anak-anak Indonesia tidak hanya
mengenal pendidikan saat masuk Sekolah Dasar, tetapi
telah lebih dulu dibina di PAUD. Sebagaimana tertulis
pada UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 28 yang menjelaskan bahwa Pendidikan
Anak Usia Dini (PAUD) diselenggarakan melalui 3 jalur
yaitu: Pertama, jalur pendidikan formal berbentuk
Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA) atau
bentuk lain yang sederajat; Kedua, jalur pendidikan
non formal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman
Penitipan Anak (TPA) atau bentuk lain yang sederajat
dan
ketiga,
pendidikan
jalur
pendidikan
keluarga
diselenggarakan
oleh
atau
informal
berbentuk
pendidikan
lingkungan
yang
masyarakat.
Anggapan bahwa pendidikan baru bisa dimulai setelah
usia sekolah dasar yaitu usia tujuh tahun ternyata
2
tidaklah benar. Bahkan pendidikan yang dimulai pada
usia TK (4-6 tahun) pun sebenarnya sudah terlambat.
Berangkat dari kajian empirik, data BALITBANG
Pusat
Data
dan
Informasi
Pendidikan
(2002)
menunjukkan bahwa:
a. 26,43 juta anak Indonesia usia 0-6 tahun, yang
sudang mendapatkan layanan pendidikan baru 7,16
juta (27,34%)
b. Khusus anak usia 4-6 tahun dari jumlah 12,673
juta, baru 4,63 (36,53%) yang terlayani Taman
Kanak-Kanak
(TK)
dan
Raudlatul
Athfal
(RA)
Ditambah dengan adanya hasil-hasil penelitian
diantaranya adalah :
c. Berfungsinya otak adalah hasil interaksi dari cetak
biru (blue print) genetis dan pengaruh lingkungan
Pada saat anak lahir terdapat lebih dari 100 miliar
sel otak yang siap untuk dikembangkan dan
diaktualisasikan mencapai tingkat potensi yang
tertinggi. Jumlah ini mencakup beberapa miliar
jenis informasi dalam hidup manusia, dan riset
hanya membuktikan hanya 5% yang terpakai dari
kemampuan itu
d. Penggunaan sistem yang kompleks dari proses
pengelolaan
menentukan
otak
ini
intelegensi
sebenarnya
dan
kepribadian
sangat
serta
kualitas kehidupan yang dialami seseorang
e. Hasil penelitian di dunia kedokteran; bahwa otak
manusia pada saat dilahirkan kurang lebih sama.
Makin banyak otak dipergunakan, makin banyak
3
jaringan otak terbentuk. Sebaliknya jika otak jarang
digunakan, makin kurang jaringan otak tersebut.
f.
Dalam beberapa penelitian terbukti bahwa berhasil
tidaknya pendidikan anak, bagaimanapun tidak
akan terlepas dari faktor gizi dan kesehatan serta
stimulasi intelektual secara sinergis berpengaruh
terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
Sebagai perwujudan salah satu tujuan nasional
yaitu dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
pemerintah selama ini telah berusaha mengembangkan
banyak program pendidikan yang melibatkan berbagai
lembaga yang ada di masyarakat. Salah satu program
pendidikan
yang
dicanangkan
pemerintah
adalah
Taman Kanak-kanak (TK). Taman Kanak-kanak adalah
salah satu bentuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
pada jalur Pendidikan Formal (PAUD Formal) yang
menyelenggarakan
program
pendidikan
bagi
anak
mulai dari umur empat sampai dengan enam tahun.
PAUD sebagai strategi pembangunan Sumber
Daya Manusia (SDM) harus dipandang sebagai titik
sentral
dan
sangat
fundamental
serta
strategis,
mengingat bahwa anak usia dini merupakan usia
keemasan (the golden age), namun sekaligus periode
yang sangat kritis dalam tahap perkembangan manusia
(Rahman, 2002). Setiap anak itu mempunyai potensi
yang unik ketika ia lahir di muka bumi ini, baik secara
fisik (jasmani) maupun non fisik (akal, pikiran dan lain
sebagainya),
dan
mempunyai
masa
emas
dalam
perkembangannya yaitu saat anak berusia 0 – 6 tahun
(Depdiknas, 2008).
4
Ada empat unsur yang harus dipenuhi dalam
pengembangan
anak
usia
dini
yaitu
:
Pertama,
pembinaan anak usia dini merupakan pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
enam tahun. Kedua, pengembangan anak usia dini
dilakukan
melalui
rangsangan
pendidikan.
Ketiga,
pendidikan anak usia dini bertujuan untuk dapat
membantu pertumbuhan dan pengembangan jasmani
dan rohani (holistic). Keempat, pengembangan dan
pendidikan anak usia dini merupakan persiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut (Undang-Undang
Sisdiknas, Pasal 28).
Salah satu permasalahan utama yang dihadapi
dalam penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
adalah
belum
masyarakat
meratanya
dalam
tingkat
pembiayaan
peran
PAUD.
Perlu
serta
kita
ketahui bahwa pendidikan dalam operasionalnya tidak
akan lepas dari masalah biaya atau pendanaan. Biaya
adalah jumlah uang yang disediakan dan digunakan
atau dibelanjakan untuk terlaksananya berbagai fungsi
atau
kegiatan
sasaran-sasaran
guna
mencapai
dalam
suatu
rangka
proses
tujuan
dan
manajemen
(Fattah, 2006).
Perbedaan sosial ekonomi dan budaya yang
terdapat di masyarakat akan mempengaruhi seberapa
besar
kemauan
penyelenggaraan
rakyat
PAUD.
menanggung
Selain
itu,
biaya
kemampuan
pengelola dalam melaksanakan manajemen di program
PAUD
juga
mempengaruhi
terjadinya
peran
serta
masyarakat. Pengelolaan yang efektif dan efisien pada
5
dasarnya melaksanakan manajemen yang meliputi :
proses
perencanaan
(planning),
pengorganisasian
(organizing), pengarahan (directing), dan pengendalian
(controlling). Dengan pengelolaan biaya pendidikan yang
transparan
dan
akuntabel
akan
mendorong
kepercayaan masyarakat dalam mendukung kegiatan
pendidikan anak usia dini tersebut (Pidarta, 2008).
Keberhasilan
menumbuhkembangkan
peran
serta masyarakat akan berpengaruh terhadap kualitas
penyelenggaraan
suatu
program.
Peran
serta
masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan anak
usia dini yang positif, akan memiliki dampak yang
positif pula terhadap pelaksanaan program, demikian
pula sebaliknya. Peran serta masyarakat yang positif
tentunya akan berdampak pada pelayanan PAUD yang
berkualitas. Lebih dari 75% guru PAUD di wilayah
Kecamatan Kebonagung berstatus swasta atau guru
honorer.
Dengan
memungkinkan
memberikan
melihat
peran
kontribusi
fakta
tersebut
sangat
serta
masyarakat
untuk
dalam
pembiayaan
PAUD
sangat besar.
Kaitannya dengan ini peneliti tertarik untuk
mengkaji bagaimana peran serta masyarakat dalam
pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang
diselenggarakan pada Taman Kanak-kanak Handayani
dan Kartini I di Kebonagung Demak. Beberapa alasan
yang
mendasari
Gugus
PAUD
Cut
Nyak
Dien
Kebonagung Demak dipilih peneliti sebagai subyek
penelitian adalah sebagai berikut:
6
1. Gugus Cut Nyak Dien merupakan satu-satunya
Gugus PAUD di Kebonagung yang memperoleh dana
BOP
(Bantuan
Operasional
Pendidikan)
dari
pemerintah.
2. Gugus Cut Nyak Dien memiliki sistem administrasi
terutama administrasi pembiayaan pendidikan yang
cukup
baik
khususnya
pada
transparansi
pembiayaan pendidikan kepada wali murid dan
masyarakat sekitar.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian
Penelitian
ini
akan
merumuskan
hal-hal
sebagai
berikut:
a. Bagaimana perencanaan pembiayaan Pendidikan
Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien
Kebonagung Demak?
b. Bagaimana pengelolaan biaya
Usia
Dini
di
Gugus
PAUD
Pendidikan Anak
Cut
Nyak
Dien
Kebonagung Demak?
c. Bagaimana
pengarahan
pembiayaan
Pendidikan
Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien
Kebonagung Demak?
d. Bagaimana pengawasan pembiayaan Pendidikan
Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut Nyak Dien
Kebonagung Demak?
e. Bagaimana bentuk-bentuk peran serta masyarakat
dalam pembiayaan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung
Demak?
7
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan Penelitian ini adalah:
a. Untuk mendekripsikan perencanaan pembiayaan
Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut
Nyak Dien Kebonagung Demak.
b. Untuk
mendekripsikan
pengelolaan
biaya
Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut
Nyak Dien Kebonagung Demak.
c. Untuk
mendekripsikan
pengarahan
pembiayaan
Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut
Nyak Dien Kebonagung Demak.
d. Untuk mendekripsikan pengawasan pembiayaan
Pendidikan Anak Usia Dini di Gugus PAUD Cut
Nyak Dien Kebonagung Demak.
e. Untuk mendekripsikan bentuk-bentuk peran serta
masyarakat dalam pembiayaan Pendidikan Anak
Usia Dini (PAUD) di Gugus PAUD Cut Nyak Dien
Kebonagung Demak.
1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat
memberikan
manfaat
dalam
upaya
memperoleh
pengetahuan dan pemahaman yang objektif, bahwa
peran serta masyarakat dalam pembiayaan pendidikan
pada PAUD di Gugus PAUD Cut Nyak Dien Kebonagung
Demak sangat diperlukan.
8
2. Manfaat Praktis
Manfaat
praktis
penelitian
ini
bagi
lembaga-
lembaga PAUD yang ada di Kecamatan Kebonagung
Kabupaten
Demak
adalah
memberikan
informasi
tentang peran serta masyarakat dalam pembiayaan
pendidikan
pada
Gugus
PAUD
Cut
Nyak
Dien
Kebonagung Demak sangat dibutuhkan sehingga dapat
dijadikan bahan evaluasi terhadap pentingnya peran
serta masyarakat terhadap pembiayaan Pendidikan
Anak Usia Dini.
Bagi komite sekolah, dapat menjadi masukan
untuk mengadakan evaluasi dan pembinaan terhadap
Pendidikan Anak Usia Dini yang ada di Kebonagung
Demak
terutama
yang
pembiayaan
PAUD.
Bagi
Kecamatan
Kebonagung,
terkait
pihak
dengan
standar
UPTD
Dikpora
penelitian
ini
dapat
memberikan sumbangan yang berharga untuk berbagai
kepentingan
terutama
menentukan
kebijakan-
kebijakan yang berkaitan dengan ranah Pendidikan
Anak Usia Dini.
9
10