PENGEMBANGAN PELABUHAN TELAGA BIRU AKAN

PENGEMBANGAN PELABUHAN TELAGA BIRU AKAN VASILITASI KAPAL HEWAN
Nama

: Moh. Miski

Nim

: 1154040033

Jur/Smt/Kls

: PMI/IV/B. UIN SGD. Fakultas Dakwah Dan Komunikasi

Email

: Mohmiski99@gmail.com

A. Pembahasan.
Mulai Rusak, Pemerintah Siapkan Dana Rp 67,8 Miliar
BANGKALAN Karena kerusakan semakin parah, maka pemerintah akhirnya
memutuskan untuk memperbaiki pelabuhan yang terletak di Desa Telaga Biru, Kecamatan

Tanjungbumi tersebut. Buktinya, pemerintah pusat mengalokasikan dana sekitar Rp 67,8 miliar.
Itu setelah mempertimbangkan hasil penelitian yang dilakukan Badan Penelitian dan
Pengembangan (Balitbang) Pemprov Jawa Timur.
Berdasarkan penelitian Balitbang Pemprov Jawa Timur pada 2009, Pelabuhan Telaga
Biru yang kini dikenal sebagai Pelabuhan Sarimuna memang tidak sesuai standar. Karena itu,
pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) RI melakukan berbagai studi
perencanaan dan memutuskan memperbaiki pelabuhan tersebut sejak 2011. Informasinya, total
dana yang dialokasikan sejak 2011 sampai 2015 sekitar Rp 67,8 miliar.
Edi Kuswanto selaku kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III
Bangkalan menyatakan, sedikitnya ada 30 armada kapal yang biasa bersandar di Pelabuhan
Telaga Biru. Puluhan kapal tersebut terdiri dari kapal layar motor (KLM) yang notabene milik
warga sekitar dan warga lainnya di wilayah Madura. Saat air laut pasang, jumlah kapal yang
bersandar kadang di atas 30 armada. ”Peningkatan fasilitas sangat dibutuhkan. Sebab, kapalkapal dari luar juga kadang bersandar,” ujarnya.

Menurut Edi Kuswanto, kondisi bangunan memprihatinkan. Saat gelombang air tinggi,
bangunan pun ambrol dan membahayakan pengguna jasa pelabuhan. ”Pemerintah sudah
menyediakan dana sekitar Rp 67,8 miliar untuk jalan pintas atau causeway. Bantuan itu dicairkan

secara bertahap sejak perbaikan dilakukan pada 2011. Rinciannya, pada 2011 sebesar Rp 9,2
miliar, tahun 2012 sebesar Rp 4,8 miliar, tahun 2013 sebesar Rp 9,8 miliar, tahun 2014 sebesar

Rp 25 miliar, dan pada 2015 sebesar Rp 44 miliar. Tapi, dana pada 2014 dikembalikan karena
ada kendala teknis,” imbuhnya.
Dijelaskan, pemerintah juga berencana membangun pemecah gelombang atau
breakwater. ”Sampai sekarang pembangunan masih terus berlanjut dan persentasenya mencapai
60 persen lebih. Breakwater rencananya akan dibangun di sisi barat dan sisi timur. Breakwater
akan difungsikan sebagai dermaga bagi kapal yang ingin menurunkan hewan ternak, khususnya
sapi. Total dana pembangunan pelabuhan sekitar Rp 117 miliar lebih,” paparnya.
Meski sampai saat ini pembangunan belum tuntas, kata Edi Kuswanto, tapi aktivitas
bongkar muatan kapal tetap berlangsung dan ramai. ”Meski pembangunan belum selesai, itu
tidak mengganggu aktivitas bongkar muatan di dermaga. Proyek pembangunan causeway
panjang keseluruhan sekitar 1.800 meter dengan rincian sisi timur dan sisi barat masing-masing
900 meter. Tapi, yang baru selesai dibangun baru 450–500 meter,” jelasnya.
Sebagaimana diketahui bersama, Balai Karantina Kehewanan Wilayah III Surabaya yang
didirikan pada 1978 silam terus melebarkan sayapnya dan menjadikan Stasiun Karantina Hewan
Kelas II Kamal sebagai Stasiun Karantina Pertanian Kelas II Bangkalan. Stasiun Karantina
Pertanian Kelas II Bangkalan memiliki wilayah kerja meliputi Pelabuhan Laut Telaga Biru,
Pelabuhan Laut Branta, Pelabuhan Laut Nepa, Pelabuhan Laut Kalianget, Pelabuhan Laut
Sapudi, Pelabuhan Laut Kangean, dan Pelabuhan Penyeberangan Kamal.
Setelah Jembatan Suramadu diresmikan oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono
pada 10 Juni 2009 silam, pintu keluar masuknya hewan dikelompokkan menjadi tujuh titik yang

tersebar di beberapa kawasan. Rinciannya, di Jembatan Suramdu, Pelabuhan Kamal, Pelabuhan
Telaga Biru, Pelabuhan Branta, Pelabuhan Kalianget, Pelabuhan Sapudi, dan Pelabuhan
Kangean.

BANGKALAN Selesainya pembangunan pelabuhan Sarimuna Telaga Biru Kecamatan
Tanjung Bumi Bangkalan Jawa Timur dengan mengunakan dana APBN tahun 2015 sebesar Rp
44

Miliar

sudah

diserah

terimakan

kepada

PT


Brantas

Abipraya.

Menurut pelaksana Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Ansori , Kepala Unit
Penyelenggara Pelabuhan ( UPP) Kelas III Direktorat Perhubungan laut, dengan penyerahan
proyek tersebut masyarakat bisa tahu bahwa pelaksanaan pengerjaannya dilakukan dengan benar
sehingga menepis pandangan negativ yang di lontarkan beberapa aktivis dan media yang
menganggapnya pelaksanaan pembangunan pekerjaan itu lumayan sangat bermasalah.

"Kedepan untuk Pembangunan Pelabuhan Telaga biru, terus dikembangkan. Sesuai
dengan perencanaan Pelabuhan akan dioperasikan menjadi pelabuhan untuk kapal Hewan dan
kapal obsor Pertamina. Kehadiran Pelabuhan Telaga Biru memberi dampak positif karena akan

menambah lapangan pekerjaan, meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar, serta dapat
mengembangkan ekonomi masyarakat sekitar,"urai Ansori, Kamis (23/06/2016) di Surabaya.
Ansori Mengakui, bahwa Pelabuhan Telaga Biru sudah diserahkan. Dia menuturkan
penyerahan dari PT Abipraya langsung dihadiri General Menager (GM) Anwar Khoiruddin, dan
Kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Kepala Kantor UPP Kelas III Telaga Biru , dan Bayu
Septiaji Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Tangjung

Perak, dibantu tenaga pendamping teknis Sulistiono, dan Edi Kusmanto, sebagai ketua panitia
penerima

pelaksanaan

hasil

pembangunan

pekerjaan

terakhir.

Proses penyerahan proyek menurut Ansori tepat pada prosedur yaitu turun lapangan
melihat fisik pekerjaan . Setelah didan kroscek pemeriksaan mutu dan hasil pekerjaan. Pekerjaan
secara fisik sudah lama selesai, tetapi serah terima dilakukan sampai batas waktu selesai masa
pemeliharaan.

Sesuai


kesepakatan

fisik

yang

mengalami

kerusakan

diperbaiki.

Kerusakan menurut Kepala UPP Telaga biru yang diperbaiki diantaranya, sebelumnya
terjadi disisi timur karena hempasan ombak. kerusakan fondasi dibagian kanan dan kiri jalan
sudah

diperbaiki

dan


ada

beberapa

penambahan

batu

,ujarnya.

Ada pembetulan pada Breakwater sebelah barat, karena ada batu-batu brantakan yang
perlu

dirapikan

dan

semua

termasuk


bongkahan

sudah

diperbaiki

semuanya.

"Kami sangat hati-hati , sebelum kami ambil alih, Ujar Ansori Kepala UPP Telaga
Biru.Dalam pelaksanaan Pembangunan dia mengedepankan asas manfaat.Terbukti, manfaat luar
biasa bagi warga Bangkalan dan Madura Umumnya. Pembangunan kedepann akan
dikembangkan pada pembangunan pelabuhan /dermaga. pembangunan pelabuhan itu akan
meningkat taraf perekonomian warga. "Kalau fasilitasnya sudah mumpuni,perekonomian warga
pasti semakin membaik, dan pada gilirannya pendapatan negara meningkat pula, jelasnya(RG).
B. Abstrak.
Dengan pembagunan ini masyarakat sedikit ada pekermabagan dalam mengelola
usahanya terutama menginpor sapi ke kota-kota salah satunya adalah Pontianak Kalbar,
terselesainya dan terkoordinirnya pemlabuhan itu sangat berpegaruh besar terhadap kelansungan
usaha pedangan sapi dan warga sekitar, bagaimana tidak setelah ini selesai maka akan membuat

pelabuhan kapal bagi para masyarkat yang dulu harus ke kamal kalua dating dari kota, kini
tinggal semakin dekat yaitu di Telaga Biru Tanjung Bumi Bnagklan, bukti dari hal itu semua
warga semakin makmur dengan adanya pedagang-pedangan yang sudah tersebar dibeberpa

tempat di wilayah itu, selain pelabuhan kapan yang sudah menjanjika disitu ada pula wisata
Siring Kamuning yang menjadi pusat wisata bagi semua orang yang mau kesitu dengan
alternative cukup murah dan gambang karena jalan dan tempat sudah cukup baik.
Semakin nyamanya masyarakat dan pekembangan perekonomian masyarakat ini sebagai
bentuk dari pesat nya pembangunan yang menjanjikan dan tidak merugikan masyarakat apalagi
tempat dan kenyamanan sangatlah strategis dan cuku menanjikan, berdasarkan kelansungan
hidup masyarakat dan ke setabilan pola hidup yang baik membuat para warga semamkin
nyaman, selain yang dua itu ada lagi yang membuat masyarakat semakin berkembang usahanya
yaitu adanya pusat pembelanjaan Pasar didepan peabuhan kapal dan wisata tersebut, sehingga
ara pengunjung dan masyarakat sekita cukup nyaman, hal itu teebukti banyaknya pedangan
pakaian dan barang kebutuhan sehari-hari maupun tidak, pabrik motor dan mini market ini sudah
sangat bagus bagi masyarakatdan ini pun sudah layak nya kota yang lumayan pesat perkembanga
nya.
C. Penutup.
Dibagunnya pelabuhan ini sangatlah bermanfaat bagi masyarakat baik dalam individual
maupun kelompok karena selain kelangsungan hidup nya makin baik juga dalam aspek sebagai

tepat wisata pun lumayan bembuat masyarakat semakin bertmabah hasil pendapatan ekonominya
dan respon masyarakat pun sangat positif dan berharap terus dijaga kelesatarian dan kenyamanan
nya bagi penginpor sapi maupun yang jualan disekitar dan juga yang berwisata.
Dan dengan pembangunan ini pula banyak keuntungan baik dalam aspek sosial
besilaturahmi maupun dalam kerukunan yang awalnya satu dengan yang lain tidak kenal bisa
saling kenal,

REFERENSI
-Rohmad Zaini. Sosiologi Pembnanguna. 2017
-Jemaludin Nasrullah Adon.Sosiologi Pembangunan, PT: Pustaka Setia.2017
-Susanto S. Astrid. Sosiologi Pembangunan PT: Bina Ilmu, cetakan kedua, thn1995