51167 Teori Kep 1 Pengantar AnKep
2/28/2017
PENDAHULUAN
Mengapa harus
dipersoalkan dan dikaji ?
Hampir setiap saat
manusia mengambil
keputusan dan
melaksanakannya,
dilandasi asumsi segala
tindakannya secara sadar
merupakan pencerminan
hasil proses pengambilan
keputusan dalam
pikirannya, sehingga
manusia sudah sangat
terbiasa membuat
keputusan.
1
2/28/2017
Contoh pengambilan keputusan biasa :
1.
2.
3.
4.
5.
Menentukan rute yang harus ditempuh
Menentukan pakaian kantor pada suatu hari
Memilih merek HP untuk alat komunikasi
Menentukan acara liburan
Memilih teman bergaul
Semua keputusan di atas selanjutnya dilaksanakan,
dan dievaluasi, maka pertanyaan yang muncul :
Semua kemungkinan hasil evaluasi tidak akan memberi
konsekwensi, selama keputusan yang diambil tidak harus
dipertanggungjawabkan kepada pihak lain.
Atau selama proses pengambilan keputusan tidak harus
dipertanggungjawabkan kepada pihak lain.
Jika keputusan harus dipertanggungjawabkan , maka
akan menjadi persoalan kompleks, maka perlu
menguraikan tentang:
1. Apa sasaran yang akan dicapai?
2. Alternatif apa yang harus dipilih?
3. Kriteria apa yang digunakan?
2
2/28/2017
Perlu diolah melalui proses yang rasional untuk
memperoleh jawaban yang memuaskan semua pihak
Dalam lingkup manajemen bisnis atau projek, masalah
yang muncul hampir seluruhnya pemecahannya harus
dipertanggungjawabkan, bahkan seluruh proses harus
diungkapkan untuk dapat diperiksa.
Maka pasti menuntut penggunaan pendekatan yang
formalistik
Contoh :
Perusahaan memutuskan untuk melakukan product
development, tidak dapat dilakukan secara intuitif.
Seluruh tahapan perlu dipaparkan kepada stakeholders,
bahwa produk tersebut jika dibuat akan menguntungkan.
Stakeholders tersebut antara lain :
1.Pemegang saham
2.Direksi
3.Bagian teknik
4.Bagian produksi dan pemasaran
5.Bagian keuangan, dll
3
2/28/2017
Melalui pendekatan formal ini, keputusan
tidak saja dibuat tetapi diungkapkan kepada
semua pemangku kepentingan.
Jadi, pendekatan formal tersebut pada
dasarnya proses mengungkapkan suatu
keputusan
Sistematikanya perlu :
a. Jelas
b. Masuk akal
c. Tahapanya mengikuti urutan yang
benar
d. Kesimpulan akhirnya merupakan hasil
konsisten dengan dari seluruh proses
Pendekatan formal dalam lingkup luas inilah yang
disebut sebagai Analisis Keputusan.
Analisis Keputusan akan bermanfaat untuk menghadapi
masalah yang bersifat :
Unik : masalah tersebut tak mempunyai preseden
dan dimasa datang mungkin tak terulang lagi.
Takpasti:
faktor-faktor
yang
diharapkan
mempengaruhi jawab memiliki informasi yang rendah
Jangka panjang : implikasinya memiliki jangkauan
yang cukup jauh ke depan dan melibatkan sumbersumber usaha yang penting
Kompleks: preferensi pengambil keputusan atas
risiko dan waktu memiliki peranan yang besar.
4
2/28/2017
Analisis Keputusan akan memiliki efektifitas yang tinggi
bila permasalahan
yang dihadapi bersifat strategis,
taktis dan operasional
Masalah
Strategis
Taktis
Operasional
Jangka
Lingkungan
Sifat
Misal
Dinamis dan
mempengaruhi faktorfaktor dengan kepastian
yang sangat rendah
Takbisa diprogram
karena preferensi
pengambil keputusan
perlu masuk secara
utuh
Menengahpendek
Dinamis dan
mempengaruhi factorfaktor dengan kepastian
tinggi
Bisa dibuat program
dengan masukan
preferensi pengambil
keputusan
Pendek
Dianggap static dan tidak
mempengaruhi factorfaktor
Bisadibuat program
karena sifatnya
berulang
Penentuan beban
mesin
Mengubah tata cara
kerja
Panjang
Perluasan kap.
Pabrik
Penetapan lokasi
airport
Pemilihan teknologi
Peletakan mesin
baru
Beli/sewamesin
produksi baru
Teori Keputusan
“Berkaitan dengan mengidentifikasi nilai-nilai,
ketidakpastian dan isu-isu lain yang relevan untuk
pembuatan keputusan yang rasional dan optimal”
Lingkungan di mana keputusan dibuat sering
digolongkan kedalam empat keadaan: certainty,
risk, uncertainty, dan conflict.
Decision theory terutama berhubungan dengan
pengambilan keputusan dalam keadaan risk dan
uncertainty.
5
2/28/2017
Lingkungan Keputusan
Certainty:
Jika semua informasi yg diperlukan untuk
Membuat keputusan diketahui secara
sempurna & tdk berubah
Risk:
Jika informasi sempurna tidak tersedia,
tetapi seluruh peristiwa yg akan terjadi
beserta probabilitasnya dapat diperkirakan
Lingkungan Keputusan (con’t)
Uncertainty:
Jika seluruh informasi yg mungkin terjadi
diketahui, Tetapi tanpa mengetahui
probabilitasnya.
Conflict:
Jika kepentingan dua atau lebih pengambil
keputusan berada dalam pertarungan aktif
diantara kedua belah pihak.
Sementara keputusan certainty, risk &
uncertainty yang aktif hanya pengambil
keputusan
6
2/28/2017
Beberapa Teknik dalam
Pengambilan Keputusan
Contoh Model Teori Keputusan
Decision making
Multi-criteria decision
making
Operations research
Activity-based costing
Optimal decision
Analytic Hierarchy
Process
Applied Information
Economics
Bayesian probability
Causal decision
theory
Choice Modelling
Constraint
satisfaction
Decision field theory
Decision making
software
Evidential decision theory
Game theory
Interpretive science
Kelly criterion
Morphological analysis (problem-solving)
Neuroscience of free will
PP (complexity)
Public choice theory
Rationality
Rationality and power
Recognition primed decision
Secretary problem
Signal detection theory
Stochastic dominance
Two envelopes problem
Two-moment decision models
7
2/28/2017
Pengertian Pengambilan Keputusan
sebagai ilmu dan seni
Secara umum pengambilan keputusan
adalah upaya untuk menyelesaikan
masalah dengan memilih alternatif solusi
yang ada
Sebagai seni, PK adalah proses
mengambil keputusan pada situasi dan
kondisi yang berbeda (karena adanya
keragaman yang bersifat unik)
Sebagai ilmu, PK adalah suatu aktivitas
yang memiliki metode, cara, dan
pendekatan tertentu secara sistematis,
teratur dan terarah.
Kriteria Keputusan baik
1. Apakah seluruh informasi telah dimanfaatkan secara baik?
2. Apakah dasar-dasar rasionalitas telah diikuti dengan baik?
3. Apakah proses perpindahan dari satu tahap ketahap
lainnya telah berjalan dengan konsisten?
Bila jawabannya “Ya”, maka keputusan terbaik telah didapat
Setelah keputusan dibuat, maka orang telah tak
berdaya
untuk
mengendalikan
alam
supaya
kehendaknya tercipta.
Tidak bijaksana untuk mengaitkan keputusan terbaik
dengan hasil terbaik yang diharapkannya
Setelah keputusan dibuat, kita hanya dapat berdoa
agar harapan kita terkabul
8
2/28/2017
Unsur-unsur Pengambilan
Keputusan
9
2/28/2017
10
2/28/2017
11
2/28/2017
12
2/28/2017
TIPE KEPUTUSAN
1. Programmed Decision
Prosedur khusus yang dikembangkan
menangani untuk masalah yang rutin
dan berulang-ulang.
2. Nonprogrammed Decision
Keputusan yang bersifat baru dan tdk
terstruktur, diperlukan pada situasi
permasalahan yang unik dan komplek.
13
2/28/2017
Perbandingan Tipe keputusan
Programmed Decision
Nonprogrammed Decision
Masalah
Banyak, berulang, rutin.
Kepastian adanya hubungan
sebab – akibat
Baru, tak terstruktur.
Ketidakpastian adanya
hubungan sebab - akibat
Prosedur
Tergantung pada kebijakan,
aturan dan prosedur yang
jelas.
Butuh kreativitas, intuisi,
toleransi, pemecahan masalah
secara kreatif
Perusahaan
Pemesanan persediaan
periodik
Diversifikasi produk & pasar
baru
Universitas
Kenaikan angka kredit
jabatan
Pembangunan fasilitas kelas
baru
Pemerintah
Rumah
Sakit
Prosedur pendaftaran pasien.
Sistem gaji untuk promosi
karyawan
Pembelian alat laboartorium.
Reorganisasi pada pemerintahan
daerah.
Contoh
Perbedaan lainnya
TERSTRUKTUR :
Karakteristik rutinitas, berulang
ulang
Korelasi antar variabel terlihat
jelas
Teknik pengambilan keputusan
berdasarkan kebiasaan , tradisi,
rutinitas
Tingkat resiko rendah
Sifat peristiwa mudah diramalkan
Nilai keputusan mendekati akurat
Pandangan yang dianut rational
Ada SOP
TIDAK TERSTRUKTUR:
Baru, tidak berulang, jarang
terjadi
Sulit dicari hubungannya
Kreativitas, inovasi, intuisi
Resiko tinggi,besar
Sulit diramalkan
Sulit dinilai dengan pasti
Cenderung bounded rationality
Tidak ada SOP
14
2/28/2017
Tipe keputusan lain
ADA DUA TIPE :
1. Atas dorongan pencapaian
tujuan
2. Atas tarikan dari tuntutan
lingkungan
MODEL:
DORONGAN PENCAPAIAN KEBUTUHAN
PENETAPAN TUJUAN
MASALAH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Yang timbul oleh
15
2/28/2017
MODEL :
TARIKAN TUNTUTAN LINGKUNGAN
MASALAH
PENETAPAN TUJUAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Untuk
menyelesaikan
Keputusan yang berkualitas
Kontribusi terhadap peningkatan nilai
organisasi dan individualKONSEKUENSI
Akurasi antara prediksi dan realisasi GAP
16
2/28/2017
Pembuatan Keputusan & Pemecahan Masalah
Menurut Anderson, pemecahan masalah terdiri dari 7 langkah berikut :
Pengenalan
& pendifinisian
masalah (1)
Penentuan kriteria yang
akan digunakan dalam
mengevaluasi solusi
alternatif (3)
Penentuan
sejumlah
solusi
alternatif (2)
Evaluasi solusi
Alternatif (4)
Evaluasi hasil
yang diperoleh
(7)
Implementasi
solusi alternatif
terpilih (6)
Pemilihan sebuah
solusi alternatif (5)
Tahap 1 sampai dengan tahap 5 : Pengambilan Keputusan
Tahap 1 sampai dengan tahap 7 : Pemecahan Masalah
KEPUTUSAN
JUSTIFIKASI
SOLUSI
SISTEM
NYATA
MODEL
MASALAH &
TANTANGAN
DATA & INFORMASI
17
2/28/2017
Model Fisik (Physical Model) :
Penggambaran fisik dari suatu sistem, baik dalam
bentuk yang ideal maupun dalam skala yang berbeda
Karakteristik :
• Berwujud (Tangible)
• Mudah dipahami
• Sulit diduplikasi
• Sulit dimodifikasi & dimanipulasi
• Sedikit ruang lingkup penggunaannya
Contoh :
• Model Pesawat Terbang
• Model Rumah
• Model Kota
• Foto
• Globe, dll
Model Analog (Analog Model) :
Menggambarkan situasi yang dinamis
Karakteristik :
• Tidak berwujud (Intangible)
• Sulit dipahami
• Mudah diduplikasi
• Mudah dimodifikasi & dimanipulasi
• Luas ruang lingkup penggunaannya
Contoh :
• Peta
• Speedometer
• Diagram
• Kurva, dll
18
2/28/2017
Model Simbolis/Matematik (Symbolic Model) :
Menggambarkan dunia nyata menggunakan simbol-simbol
matematik
Karakteristik :
• Tidak berwujud (Intangible)
• Sulit dipahami
• Mudah diduplikasi
• Mudah dimodifikasi & dimanipulasi
• Luas ruang lingkup penggunaannya
Contoh :
• Model aljabar
• Model spreadsheet
Model Heuristik (Heuristic Model) :
didasarkan pada intuisi atau aturan-aturan empiris untuk
mendapatkan solusi lebih baik dari pada yang telah dicapai
sebelumnya
Karakteristik :
• Tidak berwujud (Intangible)
• Sulit dipahami
• Mudah diduplikasi
• Mudah dimodifikasi & dimanipulasi
• Luas ruang lingkup penggunaannya
19
2/28/2017
Model Simulasi (Simulation Model) :
menirukan tingkah laku sistem dengan mempelajari
interaksi komponen-komponennya
Karakteristik :
• Tidak berwujud (Intangible)
• Sulit dipahami
• Mudah diduplikasi
• Mudah dimodifikasi & dimanipulasi
• Luas ruang lingkup penggunaannya
Contoh :
• Model Simulasi Arena, Siman, dll
• Model Simulator (Pesawat Terbang, balap mobil, dll)
• Model Simulasi Game (Sims City, Sepak Bola, dll)
Pe ne tapan Goal khusus dan
Obje ctiv e dan Pe ngukuran Hasil
Revis e
Pe ngide ntifikasian M asalah
Revis e
Pe nge mbangan Alte rnatif
Revis e
Pe nge v aluasian Alte rnatif
Revis e
Pe milihan Alte rnatif
Revis e
Pe ne rapan ke putusan
Revis e
Pe nge ndalian dan Pe nge v aluasian
20
2/28/2017
Penetapan Goal khusus dan
Objective serta Pengukuran Hasil
Penetapan goal dan objective akan
mengarahkan pada hasil mana yang sudah
dicapai dan pengukuran mana yang
menunjukkan hasil yang sesuai dengan
yang diinginkan.
Penetapan goal dan objective
membutuhkan komunikasi antara manajer
dengan bawahan.
Pengidentifikasian Masalah
Adanya masalah menunjukkan adanya gap
antara goal dan objective organisasi
dengan kinerja aktual.
Faktor yang menggangu identifikasi
masalah:
• Persepsi terhadap masalah
• Penetapan masalah dalam lingkup solusi
• Identifikasi gejala sebagai masalah
21
2/28/2017
Pengembangan Alternatif
Alternatif (Potensi Solusi) harus
dikembangkan (lingkungan internal
& eksternal) dan konsekuensi/akibat
yang mungkin timbul dari setiap
alternatif.
Perlu mempertimbangkan kendala
waktu & biaya; banyaknya alternatif
dengan kecepatan keputusan yang
diambil.
Cara untuk kembangkan alternatif
adalah dengan analisis skenario.
Pengevaluasian Alternatif
Alternatif yang sudah dipilih dievaluasi dan
dibandingkan dengan objective.
Objective dari pengambilan keputusan setiap
alternatif harus berupa hasil/keluaran
positif
paling banyak dan akibat buruk paling kecil.
Hubungan Alternatif – Hasil:
Kepastian : Pengetahuan lengkap ttg
probabilitas output
Ketidakpastian : Tidak punya pengetahuan ttg
probabilitas output
Resiko : Punya beberapa probabilitas output
22
2/28/2017
Pemilihan Alternatif
Pemilihan alternatif yang dipilih
berdasarkan hasil/keluaran yang sesuai
objective.
Perlu mempertimbangkan dampak
alternatif + dan - terhadap objective
yang lain (tujuan yang satu optimal
sedangkan tujuan yang lain tidak
optimal).
Tidak mungkin solusi keputusan akan
memuaskan semuanya, tetapi yang
optimal adalah yang sesuai standar.
Penerapan Keputusan
Keputusan yang baik adalah
yang efektif untuk
implementasi
Perlu pengujian terhadap
perilaku orang terhadap
keputusan tersebut.
23
2/28/2017
Pengendalian dan Pengevaluasian
Efektivitas manajemen terkait
dengan pengukuran hasil periodik
Perlu pengendalian dan evaluasi
keputusan terhadap objective
No
Landasan waktu
1.
Masa lalu
Deskripsi
2.
Masa kini
3.
Masa depan
Pengalaman dan peristiwa masa lalu
Keinginan masa lalu yang belum terwujud
Masalah dan tantangan yg timbul pada masa lalu dan belum
terselesaikan
Ketersediaan informasi masa lalu
Perubahan faktor lingkungan: politik, ekonomi, sosial budaya.
Dorongan visi, misi dan keinginan yang hendak dicapai.
Masalah dan tantangan yang timbul sebagai hasil dari
perubahan lingkungan.
Adanya konsep kelangkaan dan keterbatasan
Adanya konsep tentang tindakan atas dasar kesadaran untuk
memilih salah satu alternatif atas masalah yang dihadapi
Keputusan-keputusan yang diambil oleh organisasi lain
Ketersediaan real time information, informasi yang relevan dan
berkualitas
Adanya sejumlah pengetahuan hasil akumulasi masa lalu yang
bernilai tinggi
Visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai
Perubahan faktor lingkungan yang akan terjadi
Ketidakpastian dan peluang timbulnya risiko dan kelangkaan
Ketersediaan expected information yang diharapkan membantu
proses pengambilan keputusan
24
2/28/2017
Informasi Sbg Bahan Baku
Pengambilan Keputusan
Peran informasi dlm PK
Tergantung pada level
keputusan:
Level
Level
Level
Level
strategik
manajemen
pengetahuan
operasional
Level Strategik
Berkaitan dengan penentuan
sejumlah tujuan, sumberdaya,
dan kebijakan organisasi
Memprediksi masa depan
lingkungan eksternal dan
internal
Harmonisasi karakteristik
organisasi dengan
lingkungannya
25
2/28/2017
Level Manajemen
Pemanfaatan sumberdaya
secara efisien dan efektif
Implementasi tujuan yang
ditetapkan pada level strategik
Level Pengetahuan
Penilaian kembali sejumlah ide baru
dalam menghasilkan produk jasa atau
barang
Penentuan cara untuk sosialisasi ide
baru
Penentuan cara untuk distribusi
informasi
26
2/28/2017
Level operasional
Menentukan cara terbaik untuk
menerapkan tugas khusus yang telah
ditetapkan
Mengalokasikan sumberdaya sesuai
dengan arahan level manajemen dan
staregik
Perlu diingat
Seluruh level akan menghadapi tipe
keputusan terprogram/tersruktur
maupun tidak.
Pada level yang lebih atas keputusan
cenderung tidak terstruktur
Bagaimana peran informasi?
27
2/28/2017
JENIS INFORMASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tingkat organisasi
Tipe Keputusan
Terstruktur
Operasional
Pengetahuan
Strategik
TPS
-
-
-
-
OAS
MIS
DSS
-
-
KWS
Semi terstruktur
Tidak terstruktur
Manajemen
ESS
Keterangan: TPS (transaction processing systems), OAS (office
automation system), KWS ( knowledge work system), MIS
(management information syatem), DSS (decision support
systems), ESS (executive support systems)
Pengaruh Perilaku Terhadap
Pengambilan Keputusan
Individu
Perilaku yang mempengaruhi
pengambilan keputusan adalah:
Ethics, Values, Personality,
Propensity for Risk, Potensial for
Dissonance, serta Escalation of
Comitment.
28
2/28/2017
Ethic
Etika adalah sistem atau kode
yang memberikan arahan
pekerjaan bagi individu.
Faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan etis:
gender, filosofi, edukasi,
pengalaman, umur, kesadaran,
kultur organisasi, kode etik,
reward dan sanksi.
Values
Value: arahan/tuntunan dan keyakinan
bahwa pembuat keputusan
menggunakannya ketika pada kondisi
tertentu (kondisional) karena tempat
dan waktu
Value digunakan pada:
Penetapan objective
Pengembangan objective
Pemilihan alternatif
Penerapan keputusan
Pengendalian dan Pengevaluasian
29
2/28/2017
Personality
Salah satu faktor yang paling
mempengaruhi Pembuat keputusan.
Studi personality pada proses pengambilan
keputusan: personality variables,
situational variables, interactional
variables.
Kesimpulan:
Semua orang tidak pandai dalam semua hal
Karakteristik tertentu terkait dengan perbedaan
proses pengambilan keputusan
Hubungan personality terhadap keputusan
bervariasi
Individu yang menghadapi keputusan penting
dan ambigu dipengaruhi opini rekan
Propensity for Risk
Kecenderungan terhadap resiko yang
diambil akan mempengaruhi proses
pengambilan keputusan.
Person yang high aversion to risk akan
memilih keputusan yang tingkat
kepastiannya tinggi. (High Aversion to
risk High Certainity)
Besarnya resiko yang diambil
tergantung:
Kejelasan Goal yang ditetapkan
Informasi alternatifnya diketahui
Outcome dari alternatif dapat
diidentifikasi
30
2/28/2017
Potential for Dissonance 1
Terkait dengan sebelum keputusan
dibuat dan akibatnya setelah
keputusan tersebut ditetapkan.
Postdecision anxiety, terkait dengan
kekhawatiran akibat dari
keputusannya.
Cognitive Dissonance (Leon Feon
festinger, Teori penyesalan) adalah
Kekhawatiran yang terjadi ketika ada
konflik antara keyakinan dan realita
individu.
Lack konsistensi/harmonisasi
Potential for Dissonance 2
CIRI KEPUTUSANNYA :
Keputusan bersifat psikologis dan atau pentingnya
keuangan.
Ada sekian banyak alternatif yang tidak
dihilangkan
Alternatif yang tidak dipakai tersebut memiliki
banyak kelebihan
SOLUSINYA :
Mencari informasi yang mendukung kebijakan
pengambilan keputusan
Selektif atas informasi yang mendukung
keputusannya
Meminimkan aspek negatif dari keputusan dan
perbesar aspek positifnya
31
2/28/2017
Escalation of Commitment
Pembuat keputusan tetap
mempertahankan keputusannya
walaupun terdapat informasi yang
negatif, sering dilakukan dengan
menambah sumberdaya untuk antisipasi
kerugian.
Selt Justification Theory : Pembuat
keputusan akan meningkatkan
komitmennya untuk menjalankan
tindakannya karena tidak ingin
mereka/orang lain pada sumberdaya
sebelumnya tidak dialokasikan dengan
tepat
Grup Decision Making
Banyak keputusan diambil melalui
grup, tim, panitia, dll
Cocok untuk:
Nonprogram Decision
Permasalahan kompleks butuh multidisiplin
/ pengetahuan
Peran manajer dalam keputusan
kelompok dengan partisipasi
kolaborasi/kerjasama bagian organisasi
Kolaborasi melibatkan proses
gabungan pengambilan keputusan
antra stakeholder atas maslah masa
datang
32
2/28/2017
Individual Vs Grup
Decision Making
Konsensus keputusan :
Waktu lama
Lebih baik, terlebih pada
latarbelakang masalah yang
bervariasi
Pengaruh buruk dari faktor perilaku,
yaitu Dominasi personalitas,
Superior atas status, Superior atas
keahlian
Tabel kemungkinan hubungan kualitas keputusan
dengan metoda
More
Less
Individual
Average individual
Minority control
Majority control Concensus
33
2/28/2017
Techniques for Stimulating
Creativity in Grup decision making
Brainstorming: adalah teknik yang
memacu kreativitas dengan
memunculkan ide melalui diskusi
nonkritikal.
Delphi Process: Teknik yang memacu
kreatifitas dengan menggunakan
berbagai pertimbangan ide untuk
mencapai konsensus keputusan.
Nominal Grup Technique: Teknik yang
memacu kreativitas dengan
mengarahkan orang pada pertemuan
terstruktur memalui sedikit komunikasi
verbal.
Gaya pemikiran dan
Persepsi
Merupakan jantung dari proses
pengambilan keputusan
Gaya pemikiran merupakan cara
manusia untuk memperoleh
pengetahuan
Bagaimana kita dapat mengetahui
sesuatu
Bagaimana kita dapat memperoleh
informasi menjadi data, dan
Data menjadi pengetahuan
34
2/28/2017
Rasionalisme
Postulational
Self-evidence truth
Scientific method
Method of authority
Idealisme
Empirisme
Literary
Untested opinion
Eksistensialisme
induksi
Fenomena,
gejala,
fakta, problem
Teori dan konsep
Dugaan
awal
Prinsip
silogisme aritoteles
Problem solving
tools:
Matematika Statistik
Pendekatan
kuantitatif dan
kualitatif
deduksi
Hipotesis:
jawaban sementara
35
2/28/2017
PROSES PENGOLAHAN INFORMASI
Stimulus
Tahap 1
Rangsangan
lingkungan:
Manusia
Peristiwa
obyek
Masalah dan
tujuan
Proses Pengolahan
Tahap 2
Interpretasi &
kategorisasi
Tahap 3
Proses
mental
& intelektual
Proses penyelesaian
Respon
Tahap 4
Penilaian dan
keputusan
Pemilihan
Alternatif solusi
36
PENDAHULUAN
Mengapa harus
dipersoalkan dan dikaji ?
Hampir setiap saat
manusia mengambil
keputusan dan
melaksanakannya,
dilandasi asumsi segala
tindakannya secara sadar
merupakan pencerminan
hasil proses pengambilan
keputusan dalam
pikirannya, sehingga
manusia sudah sangat
terbiasa membuat
keputusan.
1
2/28/2017
Contoh pengambilan keputusan biasa :
1.
2.
3.
4.
5.
Menentukan rute yang harus ditempuh
Menentukan pakaian kantor pada suatu hari
Memilih merek HP untuk alat komunikasi
Menentukan acara liburan
Memilih teman bergaul
Semua keputusan di atas selanjutnya dilaksanakan,
dan dievaluasi, maka pertanyaan yang muncul :
Semua kemungkinan hasil evaluasi tidak akan memberi
konsekwensi, selama keputusan yang diambil tidak harus
dipertanggungjawabkan kepada pihak lain.
Atau selama proses pengambilan keputusan tidak harus
dipertanggungjawabkan kepada pihak lain.
Jika keputusan harus dipertanggungjawabkan , maka
akan menjadi persoalan kompleks, maka perlu
menguraikan tentang:
1. Apa sasaran yang akan dicapai?
2. Alternatif apa yang harus dipilih?
3. Kriteria apa yang digunakan?
2
2/28/2017
Perlu diolah melalui proses yang rasional untuk
memperoleh jawaban yang memuaskan semua pihak
Dalam lingkup manajemen bisnis atau projek, masalah
yang muncul hampir seluruhnya pemecahannya harus
dipertanggungjawabkan, bahkan seluruh proses harus
diungkapkan untuk dapat diperiksa.
Maka pasti menuntut penggunaan pendekatan yang
formalistik
Contoh :
Perusahaan memutuskan untuk melakukan product
development, tidak dapat dilakukan secara intuitif.
Seluruh tahapan perlu dipaparkan kepada stakeholders,
bahwa produk tersebut jika dibuat akan menguntungkan.
Stakeholders tersebut antara lain :
1.Pemegang saham
2.Direksi
3.Bagian teknik
4.Bagian produksi dan pemasaran
5.Bagian keuangan, dll
3
2/28/2017
Melalui pendekatan formal ini, keputusan
tidak saja dibuat tetapi diungkapkan kepada
semua pemangku kepentingan.
Jadi, pendekatan formal tersebut pada
dasarnya proses mengungkapkan suatu
keputusan
Sistematikanya perlu :
a. Jelas
b. Masuk akal
c. Tahapanya mengikuti urutan yang
benar
d. Kesimpulan akhirnya merupakan hasil
konsisten dengan dari seluruh proses
Pendekatan formal dalam lingkup luas inilah yang
disebut sebagai Analisis Keputusan.
Analisis Keputusan akan bermanfaat untuk menghadapi
masalah yang bersifat :
Unik : masalah tersebut tak mempunyai preseden
dan dimasa datang mungkin tak terulang lagi.
Takpasti:
faktor-faktor
yang
diharapkan
mempengaruhi jawab memiliki informasi yang rendah
Jangka panjang : implikasinya memiliki jangkauan
yang cukup jauh ke depan dan melibatkan sumbersumber usaha yang penting
Kompleks: preferensi pengambil keputusan atas
risiko dan waktu memiliki peranan yang besar.
4
2/28/2017
Analisis Keputusan akan memiliki efektifitas yang tinggi
bila permasalahan
yang dihadapi bersifat strategis,
taktis dan operasional
Masalah
Strategis
Taktis
Operasional
Jangka
Lingkungan
Sifat
Misal
Dinamis dan
mempengaruhi faktorfaktor dengan kepastian
yang sangat rendah
Takbisa diprogram
karena preferensi
pengambil keputusan
perlu masuk secara
utuh
Menengahpendek
Dinamis dan
mempengaruhi factorfaktor dengan kepastian
tinggi
Bisa dibuat program
dengan masukan
preferensi pengambil
keputusan
Pendek
Dianggap static dan tidak
mempengaruhi factorfaktor
Bisadibuat program
karena sifatnya
berulang
Penentuan beban
mesin
Mengubah tata cara
kerja
Panjang
Perluasan kap.
Pabrik
Penetapan lokasi
airport
Pemilihan teknologi
Peletakan mesin
baru
Beli/sewamesin
produksi baru
Teori Keputusan
“Berkaitan dengan mengidentifikasi nilai-nilai,
ketidakpastian dan isu-isu lain yang relevan untuk
pembuatan keputusan yang rasional dan optimal”
Lingkungan di mana keputusan dibuat sering
digolongkan kedalam empat keadaan: certainty,
risk, uncertainty, dan conflict.
Decision theory terutama berhubungan dengan
pengambilan keputusan dalam keadaan risk dan
uncertainty.
5
2/28/2017
Lingkungan Keputusan
Certainty:
Jika semua informasi yg diperlukan untuk
Membuat keputusan diketahui secara
sempurna & tdk berubah
Risk:
Jika informasi sempurna tidak tersedia,
tetapi seluruh peristiwa yg akan terjadi
beserta probabilitasnya dapat diperkirakan
Lingkungan Keputusan (con’t)
Uncertainty:
Jika seluruh informasi yg mungkin terjadi
diketahui, Tetapi tanpa mengetahui
probabilitasnya.
Conflict:
Jika kepentingan dua atau lebih pengambil
keputusan berada dalam pertarungan aktif
diantara kedua belah pihak.
Sementara keputusan certainty, risk &
uncertainty yang aktif hanya pengambil
keputusan
6
2/28/2017
Beberapa Teknik dalam
Pengambilan Keputusan
Contoh Model Teori Keputusan
Decision making
Multi-criteria decision
making
Operations research
Activity-based costing
Optimal decision
Analytic Hierarchy
Process
Applied Information
Economics
Bayesian probability
Causal decision
theory
Choice Modelling
Constraint
satisfaction
Decision field theory
Decision making
software
Evidential decision theory
Game theory
Interpretive science
Kelly criterion
Morphological analysis (problem-solving)
Neuroscience of free will
PP (complexity)
Public choice theory
Rationality
Rationality and power
Recognition primed decision
Secretary problem
Signal detection theory
Stochastic dominance
Two envelopes problem
Two-moment decision models
7
2/28/2017
Pengertian Pengambilan Keputusan
sebagai ilmu dan seni
Secara umum pengambilan keputusan
adalah upaya untuk menyelesaikan
masalah dengan memilih alternatif solusi
yang ada
Sebagai seni, PK adalah proses
mengambil keputusan pada situasi dan
kondisi yang berbeda (karena adanya
keragaman yang bersifat unik)
Sebagai ilmu, PK adalah suatu aktivitas
yang memiliki metode, cara, dan
pendekatan tertentu secara sistematis,
teratur dan terarah.
Kriteria Keputusan baik
1. Apakah seluruh informasi telah dimanfaatkan secara baik?
2. Apakah dasar-dasar rasionalitas telah diikuti dengan baik?
3. Apakah proses perpindahan dari satu tahap ketahap
lainnya telah berjalan dengan konsisten?
Bila jawabannya “Ya”, maka keputusan terbaik telah didapat
Setelah keputusan dibuat, maka orang telah tak
berdaya
untuk
mengendalikan
alam
supaya
kehendaknya tercipta.
Tidak bijaksana untuk mengaitkan keputusan terbaik
dengan hasil terbaik yang diharapkannya
Setelah keputusan dibuat, kita hanya dapat berdoa
agar harapan kita terkabul
8
2/28/2017
Unsur-unsur Pengambilan
Keputusan
9
2/28/2017
10
2/28/2017
11
2/28/2017
12
2/28/2017
TIPE KEPUTUSAN
1. Programmed Decision
Prosedur khusus yang dikembangkan
menangani untuk masalah yang rutin
dan berulang-ulang.
2. Nonprogrammed Decision
Keputusan yang bersifat baru dan tdk
terstruktur, diperlukan pada situasi
permasalahan yang unik dan komplek.
13
2/28/2017
Perbandingan Tipe keputusan
Programmed Decision
Nonprogrammed Decision
Masalah
Banyak, berulang, rutin.
Kepastian adanya hubungan
sebab – akibat
Baru, tak terstruktur.
Ketidakpastian adanya
hubungan sebab - akibat
Prosedur
Tergantung pada kebijakan,
aturan dan prosedur yang
jelas.
Butuh kreativitas, intuisi,
toleransi, pemecahan masalah
secara kreatif
Perusahaan
Pemesanan persediaan
periodik
Diversifikasi produk & pasar
baru
Universitas
Kenaikan angka kredit
jabatan
Pembangunan fasilitas kelas
baru
Pemerintah
Rumah
Sakit
Prosedur pendaftaran pasien.
Sistem gaji untuk promosi
karyawan
Pembelian alat laboartorium.
Reorganisasi pada pemerintahan
daerah.
Contoh
Perbedaan lainnya
TERSTRUKTUR :
Karakteristik rutinitas, berulang
ulang
Korelasi antar variabel terlihat
jelas
Teknik pengambilan keputusan
berdasarkan kebiasaan , tradisi,
rutinitas
Tingkat resiko rendah
Sifat peristiwa mudah diramalkan
Nilai keputusan mendekati akurat
Pandangan yang dianut rational
Ada SOP
TIDAK TERSTRUKTUR:
Baru, tidak berulang, jarang
terjadi
Sulit dicari hubungannya
Kreativitas, inovasi, intuisi
Resiko tinggi,besar
Sulit diramalkan
Sulit dinilai dengan pasti
Cenderung bounded rationality
Tidak ada SOP
14
2/28/2017
Tipe keputusan lain
ADA DUA TIPE :
1. Atas dorongan pencapaian
tujuan
2. Atas tarikan dari tuntutan
lingkungan
MODEL:
DORONGAN PENCAPAIAN KEBUTUHAN
PENETAPAN TUJUAN
MASALAH
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Yang timbul oleh
15
2/28/2017
MODEL :
TARIKAN TUNTUTAN LINGKUNGAN
MASALAH
PENETAPAN TUJUAN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Untuk
menyelesaikan
Keputusan yang berkualitas
Kontribusi terhadap peningkatan nilai
organisasi dan individualKONSEKUENSI
Akurasi antara prediksi dan realisasi GAP
16
2/28/2017
Pembuatan Keputusan & Pemecahan Masalah
Menurut Anderson, pemecahan masalah terdiri dari 7 langkah berikut :
Pengenalan
& pendifinisian
masalah (1)
Penentuan kriteria yang
akan digunakan dalam
mengevaluasi solusi
alternatif (3)
Penentuan
sejumlah
solusi
alternatif (2)
Evaluasi solusi
Alternatif (4)
Evaluasi hasil
yang diperoleh
(7)
Implementasi
solusi alternatif
terpilih (6)
Pemilihan sebuah
solusi alternatif (5)
Tahap 1 sampai dengan tahap 5 : Pengambilan Keputusan
Tahap 1 sampai dengan tahap 7 : Pemecahan Masalah
KEPUTUSAN
JUSTIFIKASI
SOLUSI
SISTEM
NYATA
MODEL
MASALAH &
TANTANGAN
DATA & INFORMASI
17
2/28/2017
Model Fisik (Physical Model) :
Penggambaran fisik dari suatu sistem, baik dalam
bentuk yang ideal maupun dalam skala yang berbeda
Karakteristik :
• Berwujud (Tangible)
• Mudah dipahami
• Sulit diduplikasi
• Sulit dimodifikasi & dimanipulasi
• Sedikit ruang lingkup penggunaannya
Contoh :
• Model Pesawat Terbang
• Model Rumah
• Model Kota
• Foto
• Globe, dll
Model Analog (Analog Model) :
Menggambarkan situasi yang dinamis
Karakteristik :
• Tidak berwujud (Intangible)
• Sulit dipahami
• Mudah diduplikasi
• Mudah dimodifikasi & dimanipulasi
• Luas ruang lingkup penggunaannya
Contoh :
• Peta
• Speedometer
• Diagram
• Kurva, dll
18
2/28/2017
Model Simbolis/Matematik (Symbolic Model) :
Menggambarkan dunia nyata menggunakan simbol-simbol
matematik
Karakteristik :
• Tidak berwujud (Intangible)
• Sulit dipahami
• Mudah diduplikasi
• Mudah dimodifikasi & dimanipulasi
• Luas ruang lingkup penggunaannya
Contoh :
• Model aljabar
• Model spreadsheet
Model Heuristik (Heuristic Model) :
didasarkan pada intuisi atau aturan-aturan empiris untuk
mendapatkan solusi lebih baik dari pada yang telah dicapai
sebelumnya
Karakteristik :
• Tidak berwujud (Intangible)
• Sulit dipahami
• Mudah diduplikasi
• Mudah dimodifikasi & dimanipulasi
• Luas ruang lingkup penggunaannya
19
2/28/2017
Model Simulasi (Simulation Model) :
menirukan tingkah laku sistem dengan mempelajari
interaksi komponen-komponennya
Karakteristik :
• Tidak berwujud (Intangible)
• Sulit dipahami
• Mudah diduplikasi
• Mudah dimodifikasi & dimanipulasi
• Luas ruang lingkup penggunaannya
Contoh :
• Model Simulasi Arena, Siman, dll
• Model Simulator (Pesawat Terbang, balap mobil, dll)
• Model Simulasi Game (Sims City, Sepak Bola, dll)
Pe ne tapan Goal khusus dan
Obje ctiv e dan Pe ngukuran Hasil
Revis e
Pe ngide ntifikasian M asalah
Revis e
Pe nge mbangan Alte rnatif
Revis e
Pe nge v aluasian Alte rnatif
Revis e
Pe milihan Alte rnatif
Revis e
Pe ne rapan ke putusan
Revis e
Pe nge ndalian dan Pe nge v aluasian
20
2/28/2017
Penetapan Goal khusus dan
Objective serta Pengukuran Hasil
Penetapan goal dan objective akan
mengarahkan pada hasil mana yang sudah
dicapai dan pengukuran mana yang
menunjukkan hasil yang sesuai dengan
yang diinginkan.
Penetapan goal dan objective
membutuhkan komunikasi antara manajer
dengan bawahan.
Pengidentifikasian Masalah
Adanya masalah menunjukkan adanya gap
antara goal dan objective organisasi
dengan kinerja aktual.
Faktor yang menggangu identifikasi
masalah:
• Persepsi terhadap masalah
• Penetapan masalah dalam lingkup solusi
• Identifikasi gejala sebagai masalah
21
2/28/2017
Pengembangan Alternatif
Alternatif (Potensi Solusi) harus
dikembangkan (lingkungan internal
& eksternal) dan konsekuensi/akibat
yang mungkin timbul dari setiap
alternatif.
Perlu mempertimbangkan kendala
waktu & biaya; banyaknya alternatif
dengan kecepatan keputusan yang
diambil.
Cara untuk kembangkan alternatif
adalah dengan analisis skenario.
Pengevaluasian Alternatif
Alternatif yang sudah dipilih dievaluasi dan
dibandingkan dengan objective.
Objective dari pengambilan keputusan setiap
alternatif harus berupa hasil/keluaran
positif
paling banyak dan akibat buruk paling kecil.
Hubungan Alternatif – Hasil:
Kepastian : Pengetahuan lengkap ttg
probabilitas output
Ketidakpastian : Tidak punya pengetahuan ttg
probabilitas output
Resiko : Punya beberapa probabilitas output
22
2/28/2017
Pemilihan Alternatif
Pemilihan alternatif yang dipilih
berdasarkan hasil/keluaran yang sesuai
objective.
Perlu mempertimbangkan dampak
alternatif + dan - terhadap objective
yang lain (tujuan yang satu optimal
sedangkan tujuan yang lain tidak
optimal).
Tidak mungkin solusi keputusan akan
memuaskan semuanya, tetapi yang
optimal adalah yang sesuai standar.
Penerapan Keputusan
Keputusan yang baik adalah
yang efektif untuk
implementasi
Perlu pengujian terhadap
perilaku orang terhadap
keputusan tersebut.
23
2/28/2017
Pengendalian dan Pengevaluasian
Efektivitas manajemen terkait
dengan pengukuran hasil periodik
Perlu pengendalian dan evaluasi
keputusan terhadap objective
No
Landasan waktu
1.
Masa lalu
Deskripsi
2.
Masa kini
3.
Masa depan
Pengalaman dan peristiwa masa lalu
Keinginan masa lalu yang belum terwujud
Masalah dan tantangan yg timbul pada masa lalu dan belum
terselesaikan
Ketersediaan informasi masa lalu
Perubahan faktor lingkungan: politik, ekonomi, sosial budaya.
Dorongan visi, misi dan keinginan yang hendak dicapai.
Masalah dan tantangan yang timbul sebagai hasil dari
perubahan lingkungan.
Adanya konsep kelangkaan dan keterbatasan
Adanya konsep tentang tindakan atas dasar kesadaran untuk
memilih salah satu alternatif atas masalah yang dihadapi
Keputusan-keputusan yang diambil oleh organisasi lain
Ketersediaan real time information, informasi yang relevan dan
berkualitas
Adanya sejumlah pengetahuan hasil akumulasi masa lalu yang
bernilai tinggi
Visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai
Perubahan faktor lingkungan yang akan terjadi
Ketidakpastian dan peluang timbulnya risiko dan kelangkaan
Ketersediaan expected information yang diharapkan membantu
proses pengambilan keputusan
24
2/28/2017
Informasi Sbg Bahan Baku
Pengambilan Keputusan
Peran informasi dlm PK
Tergantung pada level
keputusan:
Level
Level
Level
Level
strategik
manajemen
pengetahuan
operasional
Level Strategik
Berkaitan dengan penentuan
sejumlah tujuan, sumberdaya,
dan kebijakan organisasi
Memprediksi masa depan
lingkungan eksternal dan
internal
Harmonisasi karakteristik
organisasi dengan
lingkungannya
25
2/28/2017
Level Manajemen
Pemanfaatan sumberdaya
secara efisien dan efektif
Implementasi tujuan yang
ditetapkan pada level strategik
Level Pengetahuan
Penilaian kembali sejumlah ide baru
dalam menghasilkan produk jasa atau
barang
Penentuan cara untuk sosialisasi ide
baru
Penentuan cara untuk distribusi
informasi
26
2/28/2017
Level operasional
Menentukan cara terbaik untuk
menerapkan tugas khusus yang telah
ditetapkan
Mengalokasikan sumberdaya sesuai
dengan arahan level manajemen dan
staregik
Perlu diingat
Seluruh level akan menghadapi tipe
keputusan terprogram/tersruktur
maupun tidak.
Pada level yang lebih atas keputusan
cenderung tidak terstruktur
Bagaimana peran informasi?
27
2/28/2017
JENIS INFORMASI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Tingkat organisasi
Tipe Keputusan
Terstruktur
Operasional
Pengetahuan
Strategik
TPS
-
-
-
-
OAS
MIS
DSS
-
-
KWS
Semi terstruktur
Tidak terstruktur
Manajemen
ESS
Keterangan: TPS (transaction processing systems), OAS (office
automation system), KWS ( knowledge work system), MIS
(management information syatem), DSS (decision support
systems), ESS (executive support systems)
Pengaruh Perilaku Terhadap
Pengambilan Keputusan
Individu
Perilaku yang mempengaruhi
pengambilan keputusan adalah:
Ethics, Values, Personality,
Propensity for Risk, Potensial for
Dissonance, serta Escalation of
Comitment.
28
2/28/2017
Ethic
Etika adalah sistem atau kode
yang memberikan arahan
pekerjaan bagi individu.
Faktor yang mempengaruhi
pengambilan keputusan etis:
gender, filosofi, edukasi,
pengalaman, umur, kesadaran,
kultur organisasi, kode etik,
reward dan sanksi.
Values
Value: arahan/tuntunan dan keyakinan
bahwa pembuat keputusan
menggunakannya ketika pada kondisi
tertentu (kondisional) karena tempat
dan waktu
Value digunakan pada:
Penetapan objective
Pengembangan objective
Pemilihan alternatif
Penerapan keputusan
Pengendalian dan Pengevaluasian
29
2/28/2017
Personality
Salah satu faktor yang paling
mempengaruhi Pembuat keputusan.
Studi personality pada proses pengambilan
keputusan: personality variables,
situational variables, interactional
variables.
Kesimpulan:
Semua orang tidak pandai dalam semua hal
Karakteristik tertentu terkait dengan perbedaan
proses pengambilan keputusan
Hubungan personality terhadap keputusan
bervariasi
Individu yang menghadapi keputusan penting
dan ambigu dipengaruhi opini rekan
Propensity for Risk
Kecenderungan terhadap resiko yang
diambil akan mempengaruhi proses
pengambilan keputusan.
Person yang high aversion to risk akan
memilih keputusan yang tingkat
kepastiannya tinggi. (High Aversion to
risk High Certainity)
Besarnya resiko yang diambil
tergantung:
Kejelasan Goal yang ditetapkan
Informasi alternatifnya diketahui
Outcome dari alternatif dapat
diidentifikasi
30
2/28/2017
Potential for Dissonance 1
Terkait dengan sebelum keputusan
dibuat dan akibatnya setelah
keputusan tersebut ditetapkan.
Postdecision anxiety, terkait dengan
kekhawatiran akibat dari
keputusannya.
Cognitive Dissonance (Leon Feon
festinger, Teori penyesalan) adalah
Kekhawatiran yang terjadi ketika ada
konflik antara keyakinan dan realita
individu.
Lack konsistensi/harmonisasi
Potential for Dissonance 2
CIRI KEPUTUSANNYA :
Keputusan bersifat psikologis dan atau pentingnya
keuangan.
Ada sekian banyak alternatif yang tidak
dihilangkan
Alternatif yang tidak dipakai tersebut memiliki
banyak kelebihan
SOLUSINYA :
Mencari informasi yang mendukung kebijakan
pengambilan keputusan
Selektif atas informasi yang mendukung
keputusannya
Meminimkan aspek negatif dari keputusan dan
perbesar aspek positifnya
31
2/28/2017
Escalation of Commitment
Pembuat keputusan tetap
mempertahankan keputusannya
walaupun terdapat informasi yang
negatif, sering dilakukan dengan
menambah sumberdaya untuk antisipasi
kerugian.
Selt Justification Theory : Pembuat
keputusan akan meningkatkan
komitmennya untuk menjalankan
tindakannya karena tidak ingin
mereka/orang lain pada sumberdaya
sebelumnya tidak dialokasikan dengan
tepat
Grup Decision Making
Banyak keputusan diambil melalui
grup, tim, panitia, dll
Cocok untuk:
Nonprogram Decision
Permasalahan kompleks butuh multidisiplin
/ pengetahuan
Peran manajer dalam keputusan
kelompok dengan partisipasi
kolaborasi/kerjasama bagian organisasi
Kolaborasi melibatkan proses
gabungan pengambilan keputusan
antra stakeholder atas maslah masa
datang
32
2/28/2017
Individual Vs Grup
Decision Making
Konsensus keputusan :
Waktu lama
Lebih baik, terlebih pada
latarbelakang masalah yang
bervariasi
Pengaruh buruk dari faktor perilaku,
yaitu Dominasi personalitas,
Superior atas status, Superior atas
keahlian
Tabel kemungkinan hubungan kualitas keputusan
dengan metoda
More
Less
Individual
Average individual
Minority control
Majority control Concensus
33
2/28/2017
Techniques for Stimulating
Creativity in Grup decision making
Brainstorming: adalah teknik yang
memacu kreativitas dengan
memunculkan ide melalui diskusi
nonkritikal.
Delphi Process: Teknik yang memacu
kreatifitas dengan menggunakan
berbagai pertimbangan ide untuk
mencapai konsensus keputusan.
Nominal Grup Technique: Teknik yang
memacu kreativitas dengan
mengarahkan orang pada pertemuan
terstruktur memalui sedikit komunikasi
verbal.
Gaya pemikiran dan
Persepsi
Merupakan jantung dari proses
pengambilan keputusan
Gaya pemikiran merupakan cara
manusia untuk memperoleh
pengetahuan
Bagaimana kita dapat mengetahui
sesuatu
Bagaimana kita dapat memperoleh
informasi menjadi data, dan
Data menjadi pengetahuan
34
2/28/2017
Rasionalisme
Postulational
Self-evidence truth
Scientific method
Method of authority
Idealisme
Empirisme
Literary
Untested opinion
Eksistensialisme
induksi
Fenomena,
gejala,
fakta, problem
Teori dan konsep
Dugaan
awal
Prinsip
silogisme aritoteles
Problem solving
tools:
Matematika Statistik
Pendekatan
kuantitatif dan
kualitatif
deduksi
Hipotesis:
jawaban sementara
35
2/28/2017
PROSES PENGOLAHAN INFORMASI
Stimulus
Tahap 1
Rangsangan
lingkungan:
Manusia
Peristiwa
obyek
Masalah dan
tujuan
Proses Pengolahan
Tahap 2
Interpretasi &
kategorisasi
Tahap 3
Proses
mental
& intelektual
Proses penyelesaian
Respon
Tahap 4
Penilaian dan
keputusan
Pemilihan
Alternatif solusi
36