Laporan Rekayasa Lingkungan Proyek RS Pe
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kegiatan mensukseskan program pembangunan yang berkaitan
dengan penyediaan jasa yang memenuhi sarana dan prasarana yang memadai,
maka perlu adanya peran serta dan partisipasi pihak swasta. Berkaitan dengan
program tersebut tidak lain adanya untuk memberikan yang terbaik sesuai
kebutuhan.
Dengan melalui program ini diharapkan hal ini dapat memenuhi sarana
yang dalam hal ini adalah SPBU yang dapat memberikan pelayanan bagi para
pengendara yang lewat daerah Arjosari ini. Sejalan dengan upaya peningkatan
penyediaan akomodasi serta pelaksanaan pembangunan yang berwawasan
lingkungan serta menciptakan suasana SPBU yang sehat dan bersih, maka
perlu siadakan upaya pengolahan lingkungan. Salah satu wujud dari
pengolahan lingkungan di SPBU ini adalah dengan menyusun dokumen
Upaya Pengelolaan Lingkungan ( UKL ) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
( UPL ) sebagai mana yang telah ditetapkan dalam undang-undang Nomer 32
Tahun 2004 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan
peraturan pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan . Dengan demikian harapan dari suatu kegiatan
pembangunan SPBU ini adalah agar meminimalkan dampak negative dan
memaksimalkan dampak positif yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut.
1.2 Tujuan Penyusunan UKL-UPL
a) Menunjukkan tingkat kepedulian pihak pemrakarsa dalam upaya
menjalankan
pembangunan yang berwawasan lingkungan.
b) Memberikan informasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi
kegiatan dan pihak terkait tentang rencana kegiatan pembangunan SPBU
yang bersifat spesifik untuk kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan
dampak terhadap lingkungan, sehingga masyarakat dapat memberikan
masukan, saran dan tanggapan atas rencana kegiatan tersebut.
c) Sebagai dasar dan informasi bagi Pemerintah dan masyarakat tentang
UKL-UPL.
1
Masyarakat berhak mengetahui setiap rencana usaha dan/atau kegiatan
yang wajib UKL-UPL. Pemrakarsa bersama-sama Bapedalda wajib
memberitahukan kepada masyarakat setiap rencana usaha dan/atau
kegiatan yang akan diterbitkan rekomendasi UKL-UPL.
d) Mengetahui kualitas atau rona lingkungan di lokasi rencana pembangunan
dan sekitarnya.
e) Sebagai instrumen pengikat bagi pemrakarsa untuk melaksanakan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
f) Menyusun rencana pencegahan, penanggulangan dan pengendalian
dampak negatif serta mengoptimalkan dan meningkatkan dampak positif
akibat rencana usaha/kegiatan pembangunan.
g) Menyusun Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup yang
dituangkan dalam bentuk Dokumen UKL dan UPL.
1.3 Kegunaan Penyusunan Dokumen UKL dan UPL adalah :
a) Digunakan sebagai pedoman pemrakarsa dalam melaksanakan
pengelolaan dan
pemantauan lingkungan dari kegiatan proyek pembangunan TPA baik
pada tahap pra konstruksi hingga pasca konstruksi (operasi).
b) Mengembangkan citra positif, khususnya pemerintah daerah dalam
rangka upaya
ikut serta menjaga kelestarian lingkungan hidup.
c) menghindarkan sedini mungkin kerusakan sumber daya yang ada
disekitar lokasi
kegiatan serta persepsi masyarakat akibat adanya kegiatan pembangunan
SPBU Arjosari.
d) Sebagai acuan dan sumber informasi bagi intansi sektoral yang terkait
dalam
pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengelolaan dan pemantauan
lingkungan
hidup yang dilaksanakan oleh pemrakarsa.
e) Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan ijin melakukan usaha
dan/atau kegiatan yang bersangkutan bagi usaha dan/atau kegiatan yang
wajib dilengkapi dengan dokumen UKL dan UPL.
1.4. Peraturan Perundang-Undangan
2
Dalam penyusunan dokumen UKL dan UPL ini dilakukan dengan
acuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ditetapkan oleh
pemerintah daerah dan pusat. Peraturan yang berlaku adalah :
a. Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar PokokPokok Agraria
b. Undang-undang No. 11 tahun 1974 tentang Pengairan
c. Undang-undang No. 13 tahun 1980 tentang Jalan
d. Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistemnya
e. Undang-undang No. 4 tahun 1992 tentang Perumahan & Permukiman
f. Undang-undang No. 14 tahun 1992 tentang Lalulintas & Angkutan
Jalan
g. Undang-undang No. 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang
h. Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
i.
j.
k.
l.
hidup
Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1985 tentang Jalan
Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1991 tentang Rawa
Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1991 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup
m. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.
n. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom.
o. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengendalian
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
p. Keputusan Presiden No. 55 tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah bagi
Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum
q. Keputusan Menteri P.U No. 296/KPTS/1996, Petunjuk Teknik
Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan & Upaya Pemantauan
Lingkungan
r. Keputusan Menteri P.U No. 377/KPTS/1996, Petunjuk Tata Laksana
Upaya Pengelolaan Lingkungan & Upaya Pemantauan Lingkungan
s. Keputusan Menteri P.U No. 481/KPTS/1996, Daftar Jenis Kegiatan di
Bidang Pekerjaan Umum yang Wajib Dilengkapi Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan
t. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17/2001 tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi
AMDAL
3
u. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 86 tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup & Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup
v. Keputusan Menteri Permukiman & Prasarana Wilayah No. 17/KPTS/M
2003, tentang Penetapan Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Bidang
Permukiman dan Prasarana Wilayah yang Wajib Dilengkapi Upaya
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
BAB II
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN ( UKL ) DAN
UPAYA PEMANTAUAAN LINGKUNGAN ( UPL )
Sesuai dengan Keputusan menteri Negar Lingkungan Hidup Nomor 86
Tahubn 2002 tentang pedoman Upaya Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup, yang bertanda tangan dibawah ini menyampaikan UKL & IPL
dari rencana usaha atau kegiatan dengan benar dan akan mematuhi segala
persyaratan dan kewajiban yang telah sitentukan dalam UKL dan UPL, serta izin
yang siterbitkan oleh pejabat dari instansi yang dapat siuraikan serbagai berikut.
2.1 Identitas Pemrakarsa
1. Nama Proyek/Kegiatan
: Proyek Pembangunan Rumah Sakit Persada
Malang
2. Nama Penanggung Jawab : Direktur Utama PT Citra Mandiri Cipta
3. Alamat Kantor
: Jl. Bratang Gede III-G/ No. 2 Surabaya
4. Sumber Dana
: Pemilik Proyek PT Persada Medika Raya
4
2.2 Identitas Penyusun
1. Nama Perusahaan
: Politeknik Negeri Malang
2. Alamat
: Jl Soekarno Hatta, Malang
3. Penanggung Jawab Studi
: Muhammad Miftakhul Riski
2.3 Gambaran Kegiatan
1. Nama Rencana Kegiatan
:
Proyek
Pembangunan
Rumah
Sakit
Persada Malang
2. Luas Proyek
: 3750 m2
3. Letak Lahan / Lokasi
Lokasi proyek terletak di Jl Panji Suroso Malang tepat di ujung
belokan jalan masuk Perumahan Araya. Lingkungan sekitar proyek
tersebut adalah:
Sebelah utara adalah
Sebelah selatan adalah jalan masuk Perumahan Araya
Sebelah timur adalah lahan kosong pada Perumahan Araya
Sebelah barat adalah Jalan Panji Suroso dan Pom Bensin
4 Rencana Aktivitas Kegiatan Usaha
Aktifitas yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Persada Malang ini
adalah jasa dan fasilitas kesehatan kelas menengah ke atas untuk warga
Malang maupun luar Malang. Luas lahan Rumah Sakit Persada Malang
ini…m2 dan luas bangunan…m2. Aktifitas di rumah sakit ini berlangsung
selama 24 jam.
5. Pola Pelayanan
a. Pola pelayanan ini dilakukan secara langsung dengan tempat secara
terpisah dengan jenis kendaraan yang saling bergantian dengan
membayar langsung di kasir yang sudah di tetapkan.
b. Sumber tenaga listrik
No
Sumber
Kapasitas
Pemakaiaan /
tenaga Listrik
terpasang
bulan
Keterangan
5
1
2
PLN
Generator set
13.000 wh
20.000 wh
1.000.000
-
Sumber
utama
Emergensi
6 Layout Plan
7. Gambar Denah Rencana Arus
6
BAB III
GAMBARAN PROYEK PEMBANGUNAN SPBU
Proyek pembangunan Rumah Sakit Persada Malang ini memiliki
Gambaran Umum seperti yang telah diuraikan dan dijelaskan di bawah ini :
3.1 Sumber Dampak
a. Aktifitas Pengunjung
7
b. Limbah cair maupum Padat
c. Mobilitas kendaraan proyek
d. Penyediaan Air Bersih
e. Pengoperasian genset
3.2 Jenis Dampak
a. Aktifitas pembeli
Kedisiplinan membuang sampah tidak pada tempatnya
Sirkulasi kendaraan keluar masuk SPBU
b. Limbah cair maupun Padat
Limbah cair merupakan aktifitas yang berasal dari kamar mandi dan
toilet yang mempengaruhi kualitas air, estetika lingkungan dan
kesehatan dan kebersihan baik untuk masyarakat dekitar, maupun
karyawan.
Limbah padat yang berupa sampah yang dapat merusak estetika
lingkungan apabila dibiarkan hingga menumpuk dapat menimbulakan
penyakit.
c. Mobilitas Kendaraan dalam proyek
Dapat memberikan kesempatan kerja dan menambah penghasilan bagi
SPBU
d. Penyediaan Air Bersih
Jika dilakukan pengambilan melampaui batas debit maksimum yang
dijinkan maka akan berpengaruh terhadap penurunan muka air tanah.
e. Pengoperasian genset
Meningkatnya kandungan gas yang bersal dari proses pembakaran
bahan bakar pada genset.
3.3 Jadwal Kegiatan
Waktu pembangunan SPBU Arjosari kota Malang, direncanakan
akan dilaksanakan pada tanggal 21 September 2012 – 30 November 2012.
3.4 Tahapan Prakonstruksi
Pada tahap prakonstruksi kegiatan yang dilakukan adalah:Survey
Lapangan Kegiatan survei lapangan yang berpotensi menimbulkan dampak
8
lingkunganadalah kegiatan pengukuran dan pemasangan patok. Kemungkinan
dampak yang timbul adalah overlap antara lahan SPBU dengan lahan
penduduk.
3.5 Tahap Konstruksi
1) Perekrutan tenaga kerja
Kegiatan penerimaan tenaga kerja untuk konstruksi berpotensi
menimbulkan
perekrutan
dampak
tenaga
negatif
kerja
berupa
tidak
keresahan
masyarakat,jika
memprioritaskan
tenaga
kerja
lokal(setempat). Kebutuhan tenaga kerja menurut posisi disajikan pada
Tabel 2.3, Kebutuhan Tenaga Kerja, berikut ini
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Posisi Tenaga Kerja
Jumlah
Manager proyek
(orang)
1
Site manager/ engineer
1
Keuangan
2
Tenaga Administrasi
2
Logistik
5
Sopir
2
Pelaksana
3
Mandor
4
Tenaga pendukung (buruh)
20
Jumlah
40
(orang) spesifikasi
S1
S1
S1
D3/S1
SMA/STM
SMA/STM
SMP/SMA/STM
SMA/D3
SD/SMP/SMA
2) Pengoperasian basecamp
Kegiatan awal pekerjaan pelaksanaan di lapangan, adalah :
pembangunan base camp yang berfungsi sebagai
kantor pelaksana
proyek dan P3K, penginapan pekerja, bengkel perawatan dan perbaikan
9
alat berat sertapenyimpanan material. Pada base camp dilengkapi dengan
MCK.
Kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak adalah:
penumpukan
menimbulkan
material
konstruksi
kerusakandan
yang
kecelakaan.
kurang
hati-hati
Aktivitas
para
dapat
pekerja
pendatang yang tidak mengindahkan aturan adat setempat dapat
menimbulkan konflik dengan masyarakat lokal (setempat).
3) Persiapan Lahan Kegiatan
Persiapan lahan meliputi pembersihan lahan dari bahan bahan
yang secara konstruktif tidak baik. Pekerjaan perataan tanah (timbunan)
pada musim kemarau berpotensi menimbulkan hamburan debu dan pada
musim hujan berpotensi meningkatkan tingkat TSS pada perairan.
4) Pekerjaan konstruksi Mobilisasi alat dan material
Mobilisasi alat-alat dan material konstruksi dari tempat asal ke
lokasi base camp berpotensi menimbulkan gangguan lalu lintas berupa
kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Kebutuhan material untuk pembangunan
SPBU Arjosari sebagaian besar didatangkan dari
luar Malang dan
sebagain dipenuhi dari Malang dan sekitarnya. Begitupun untuk
penyediaan alat-alat berat untuk kegiatan konstruksi.
5) Pembuatan jalan aspal dan Trotoar
Potensi dampak yang akan muncul adalah genangan air dan larian air
(Run Off )
6) Pembuatan Saluran Drainase
Di perlukan untuk mengatasi Luapan air dari air hujan
7) Pembangunan Syistem Air Bersih
Pembangunana di SPBU ini menggunakan air PDAM atau Sumur Bor
3.6. Tahap Pasca Konstruksi
Pada tahap ini, Proyek Pembangunan telah selesai dilakukan oleh pihak
pelaksana dan telah diserahterimakan kepada pemilik proyek, sehingga
kegiatan tahap pasca konstruksi adalah pengoperasian SPBU untuk
masyarakat umum atau konsumen dalam pengisian Bahan Bakar Mesin
10
Kendaraan dengan pengendalian dampak-dampak yang terjadi selama
pengoperasian yang telah disepakati pada dokumen UKL dan UPL ini.
BAB IV
KONDISI LINGKUNGAN SEBELUM
PEMBANGUNAN SPBU
4.1 Lalu lintas
Volume lalu lintas SPBU ini cukup ramai. Hal ini dikarenakan akses
jalan SPBU hanya bisa dilewati oleh pengendara sepeda motor dan kendaraan
pribadi (mobil dan angkutan umum). Terdapat jalan raya 2 bidang di depan
SPBU ini yaitu dengan adanya fly over dan jalan raya pada umumnya,
sehingga dapat dipastikan bahwa kepadatan lalu lintas yang terjadi masih bisa
terkontrol atau tidak ramai.
4.2 Kebisingan
Kebisingan umumnya ditimbulakan oleh aktifitas kendaraan maupun
peralatan bangunan dari aktifitas yang ada disekitar rencana proyek. Hasil
pengukuran pada kawasan rencana proyek dan sekitarnya diperoleh tingkat
kjebisingan 40-50 dBa dan pengaruh kebisingan tersebut kurang sekali
pengaruhnya terhadap lingkungan disekitar SPBU.
4.3 Persepsi Masyarakat
Jika rencana usaha atau kegiatan atau usaha ini direncanakan, maka
akan memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat, sehingga mereka
memberikan tanggapan yang positif terhadap keberadaaan usaha atau
kegiatan tersebut. Sebaliknya diperkirakan tidak memberikan manfaat
11
terhadap kehidupan masyarakat, maka masyarakat akan memberikan
tanggapan negative terhadap rencana usaha dan atau kegiatan tersebut.
Berdasarkan hasil terhadap responden tentang beberapa hal yang berkaitan
dengan pembangunan SPBU dan manfaat apa yang diperoleh masyarakat dari
adanya pembangunan SPBU ini, dan masyarakat mengetahui telah
mengetahui rencana pembangunan SPBU Arjosari.
BAB V
DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI
Dampak lingkungan yang akan terjadi diperkirakan akan timbul berkenaan
dengan proyek pembangunan Rumah Sakit Persada Malang ini:
5.1 Tahap Pra Konstruksi
a. Komponen Fisik dan Kimia
Pada tahap pra konstruksi rencana proyek pembangunan Rumah
Sakit Persada Malang ini diperkirakan tidak ada kegiatan yang dapat
berpengaruh/ memberikan dampak terhadap perubahan komponen
lingkungan fisika dan kimia.
b. Komponen Biologi
Pada tahap pra konstruksi proyek pembangunan Rumah Sakit
Persada
Malang
diperkirakan
berpengaruh/memberikan
tidak
dampak
ada
terhadap
kegiatan
perubahan
yang
dapat
komponen
biologi.
c. Komponen Sosekbud dan Kesehatan Masyarakat
Sumber dampak terhadap keresahan dan pembentukan persepsi
masyarakat adalah kegiatan survey pengukuran lokasi dan
pembebasan lahan.
Jenis dampak yang diperkirakan timbul kurang sekali yang
menyebabkan keresahan masyarakat khususnya penduduk yang
tinggal di sekitar lokasi rencana proyek
12
d. Pengendalian Dampak
1) Dampak Sosial
Melakukan survey pengukuran lokasi dengan ditemani oleh ketua
warga disekitar proyek agar tidak terjadi kesalahpahaman tentang
batas lahan.
5.2 Tahap Konstruksi
a. Komponen Fisik Kimia
1. Menurunnya kualitas udara sumber dampak terhadap kualitas udara
pada tahap konstruksi adalah kegiatan mobilisasi peralatan dan
material, pembukaan dan pematangan lahan, proyek pembangunan
Rumah Sakit Persada Malang.
2. Jenis dampak
Jenis dampak yang timbul akibat kegiatan ini adalah kualitas
udara berupa peningkatan kadar debu, oksigen sulfur, nitrogen dan
hidrokarbon di udara.
3. Besaran dampak
Berdasarkan jenis dampak dan indikator dampak penurunan kualitas
udara adalah :
Kadar debu di udara yang dinilai berdasarkan kepada keputusan
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1998 tentang baku Mutu Lingkungan
Kandungan Gas- gas di udara seperti CO,C02, No yang dinilai
berdasarkan keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1998 tentang baku mutu
Lingkungan. Dampak lain yang muncul adalah kesehatan
dengan indicator tingkat gangguan kesehatan pekerja dan
penduduk di dekitarnya akibat debu serta gas buangan alat berat
dan kendaraan proyek, dan dampak gangguan LHR dengan
indicator jumlah kecelakaan meningkat dan jumlah dan jenis
13
kerusakan jalan meningkat. Maka besaran dampak yang timbul
bersifat negatif penting dengan skala relatif kecil
b. Penurunan Kualitas Air Permukaan dan air Tanah
1. Sumber dampak
Sumber dampak terhadap penurunaa kualitas air permukaan dan
air tanah adalah kegiatan proyek pembangunan Rumah Sakit Persada
Malang yang menghasilkan limbah cair, limbah yang mengalir dan
masuk ke dalam saluran air akan berakibat menurunnya kualitas air
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang akan timbul dari beberapa kegiatan tersebut
diatas adalah penurunaan kulitas air berupa penurunana kulitas air
permukaan dan air tanah. Parameter kualitas air meliputi kualitas
fisik-kimia dan kulitas biologi
3. Basaran dampak berdasarkan jenis dampak dan indicator dampak
terjadinya penurunan kualitas air berdasarkan kualitas air
berdasarkan baku mutu lingkungan , maka besaran dampak yang
timbul bersifat negatif penting dengan skala relative kecil.
c. Komponen Biologi
1. Sumber Dampak
Kegiatan yang menjadi sumber dampak terhadap terjadinya
penurunaan biota perairan adalah kegiatan proyek pembangunan
Rumah Sakit Persada Malang berakibat adanya limbah cair yang
mempengaruhi Kualitas air sehingga biota menjadi terganggu
2. Jenis dampak
Jenis dampak yang mungkin timbul adalah penurunan
komposisi biota perairan seperti jumlah dan kelimpahan plankton,
struktur, dan indeks kerapaatan jenis nekton dan populasi bentos
perairan.
3. Besaran dampak
Berdasarkan jenis dampak yang akan terjadi maka dampak
adalah kecil dan bersifat negatif tidak penting
d. Pengendalian Dampak
1) Dampak Fisik dan Kimia
14
Melakukan penyiraman air pada jalan yang mengakibatkan debu
apabila dilewati kendaraan,untuk mengurangi adanya debu yang
berlebihan pada saat alat berat dan mobilisasi material berlangsung.
2) Dampak Biologi
Membuat istalasi pengolah air limbah agar limbah cair yang dibuang
kesaluran air tidak membahayakan lingkungan sekitar. Limbah cair
yang telah diolah di instalasi pengolahan air limbah inilah yang
boleh dibuang kesaluran pembuangan. Serta membuat tempat
penyimpangan bahan bakar serapat mungkin agar tidak terjadi
kobocoran sehingga dapat mengakibatkan pencamaran pada tanah
dan air disekitar lokasi serta pengecakan dan perawatan secara
berkala.
5.3. Tahap Pasca Konstruksi
a. Komponen Fisika-Kimia
1. Sumber Dampak
Sumber yang dihasilkan adalah semakin banyaknya kendaraan yang
masuk dan keluar dikarenakan adanya pengoperasian SPBU. Dan Gas
yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor yang menggunakan SPBU.
Dan yang lebih membahayakan adalah terjadinya kebakaran SPBU
yang bisa meledak dan mempunyai efek pada radius lebih dari 500 m.
2. Jenis Dampak
Jenis Dampak yang akan timbul adalah kemacetan lalu lintas yang
bertambah dan penurunan kualitas udara yang terjadi. Jika terjadi
kebakaran, maka penduduk sekitar akan terkena radiasi dan udara
yang sangat panas, bahkan dapat merusak kesehatan.
3. Besaran Dampak
Besaran dampak yang terjadi bersifat sedang dan tidak memberi
pengaruh besar terhadap komponen fisika dan kimia yang ada. Hal ini
dikarenakan Lalu lintas yang digunakan hanya 1 bidang dari 2 bidang
yang ada.
b. Komponen Biologi
1. Sumber Dampak
Sumber dampak yang terjadi bisa dimungkinkan dari terjadinya
kebocoran bahan bakar yang di tamping dibawah tanah, sehingga
menyebabkan terjadinya polusi tanah atau air.
2. Jenis Dampak
15
Jenis dampak yang terjadi adalah kerusakan abiotik dan biotik
didalam tanah atau air, dan uap yang dihasilkan oleh bahan bakar
akan menyebabkan penyakit leukemia yang bisa diderita penduduk
sekitar.
3. Besaran Dampak
Besaran Dampak yang terjadi cukup besar dan sulit penanganan jika
kebocoran
benar-benar
terjadi,
sehingga
pengendalian
untuk
kebocoran sangat wajib dilakukan.
c. Pengendalian Dampak
1. Dampak Fisika dan Kimia
Dilakukan pelarangan untuk merokok ataupun membuang putung
rokok sembarangan pada area SPBU untuk mengurangi kemungkinan
adanya kebakaran,
2. Dampak Biologi
Melakukan pengecekan dan perawatan pada tamping bawah tanah
secara berkala untuk meminimalisir adanya kebocoran, dan apabila
terjadi kebocoran dapat segera diketahui dan langsung dilakukan
antisipasi.
16
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam kegiatan mensukseskan program pembangunan yang berkaitan
dengan penyediaan jasa yang memenuhi sarana dan prasarana yang memadai,
maka perlu adanya peran serta dan partisipasi pihak swasta. Berkaitan dengan
program tersebut tidak lain adanya untuk memberikan yang terbaik sesuai
kebutuhan.
Dengan melalui program ini diharapkan hal ini dapat memenuhi sarana
yang dalam hal ini adalah SPBU yang dapat memberikan pelayanan bagi para
pengendara yang lewat daerah Arjosari ini. Sejalan dengan upaya peningkatan
penyediaan akomodasi serta pelaksanaan pembangunan yang berwawasan
lingkungan serta menciptakan suasana SPBU yang sehat dan bersih, maka
perlu siadakan upaya pengolahan lingkungan. Salah satu wujud dari
pengolahan lingkungan di SPBU ini adalah dengan menyusun dokumen
Upaya Pengelolaan Lingkungan ( UKL ) dan Upaya Pemantauan Lingkungan
( UPL ) sebagai mana yang telah ditetapkan dalam undang-undang Nomer 32
Tahun 2004 tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup dan
peraturan pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan . Dengan demikian harapan dari suatu kegiatan
pembangunan SPBU ini adalah agar meminimalkan dampak negative dan
memaksimalkan dampak positif yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut.
1.2 Tujuan Penyusunan UKL-UPL
a) Menunjukkan tingkat kepedulian pihak pemrakarsa dalam upaya
menjalankan
pembangunan yang berwawasan lingkungan.
b) Memberikan informasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi
kegiatan dan pihak terkait tentang rencana kegiatan pembangunan SPBU
yang bersifat spesifik untuk kegiatan-kegiatan yang dapat menimbulkan
dampak terhadap lingkungan, sehingga masyarakat dapat memberikan
masukan, saran dan tanggapan atas rencana kegiatan tersebut.
c) Sebagai dasar dan informasi bagi Pemerintah dan masyarakat tentang
UKL-UPL.
1
Masyarakat berhak mengetahui setiap rencana usaha dan/atau kegiatan
yang wajib UKL-UPL. Pemrakarsa bersama-sama Bapedalda wajib
memberitahukan kepada masyarakat setiap rencana usaha dan/atau
kegiatan yang akan diterbitkan rekomendasi UKL-UPL.
d) Mengetahui kualitas atau rona lingkungan di lokasi rencana pembangunan
dan sekitarnya.
e) Sebagai instrumen pengikat bagi pemrakarsa untuk melaksanakan
pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
f) Menyusun rencana pencegahan, penanggulangan dan pengendalian
dampak negatif serta mengoptimalkan dan meningkatkan dampak positif
akibat rencana usaha/kegiatan pembangunan.
g) Menyusun Upaya Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup yang
dituangkan dalam bentuk Dokumen UKL dan UPL.
1.3 Kegunaan Penyusunan Dokumen UKL dan UPL adalah :
a) Digunakan sebagai pedoman pemrakarsa dalam melaksanakan
pengelolaan dan
pemantauan lingkungan dari kegiatan proyek pembangunan TPA baik
pada tahap pra konstruksi hingga pasca konstruksi (operasi).
b) Mengembangkan citra positif, khususnya pemerintah daerah dalam
rangka upaya
ikut serta menjaga kelestarian lingkungan hidup.
c) menghindarkan sedini mungkin kerusakan sumber daya yang ada
disekitar lokasi
kegiatan serta persepsi masyarakat akibat adanya kegiatan pembangunan
SPBU Arjosari.
d) Sebagai acuan dan sumber informasi bagi intansi sektoral yang terkait
dalam
pelaksanaan pembinaan, pengawasan, pengelolaan dan pemantauan
lingkungan
hidup yang dilaksanakan oleh pemrakarsa.
e) Sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan ijin melakukan usaha
dan/atau kegiatan yang bersangkutan bagi usaha dan/atau kegiatan yang
wajib dilengkapi dengan dokumen UKL dan UPL.
1.4. Peraturan Perundang-Undangan
2
Dalam penyusunan dokumen UKL dan UPL ini dilakukan dengan
acuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ditetapkan oleh
pemerintah daerah dan pusat. Peraturan yang berlaku adalah :
a. Undang-undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar PokokPokok Agraria
b. Undang-undang No. 11 tahun 1974 tentang Pengairan
c. Undang-undang No. 13 tahun 1980 tentang Jalan
d. Undang-undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya
Alam Hayati dan Ekosistemnya
e. Undang-undang No. 4 tahun 1992 tentang Perumahan & Permukiman
f. Undang-undang No. 14 tahun 1992 tentang Lalulintas & Angkutan
Jalan
g. Undang-undang No. 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang
h. Undang-undang No. 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
i.
j.
k.
l.
hidup
Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1985 tentang Jalan
Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1991 tentang Rawa
Peraturan Pemerintah No. 26 tahun 1991 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Hidup
m. Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian
Pencemaran Udara.
n. Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan
Pemerintah dan Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom.
o. Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengendalian
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air.
p. Keputusan Presiden No. 55 tahun 1993 tentang Pengadaan Tanah bagi
Pelaksanaan Pembangunan untuk Kepentingan Umum
q. Keputusan Menteri P.U No. 296/KPTS/1996, Petunjuk Teknik
Penyusunan Upaya Pengelolaan Lingkungan & Upaya Pemantauan
Lingkungan
r. Keputusan Menteri P.U No. 377/KPTS/1996, Petunjuk Tata Laksana
Upaya Pengelolaan Lingkungan & Upaya Pemantauan Lingkungan
s. Keputusan Menteri P.U No. 481/KPTS/1996, Daftar Jenis Kegiatan di
Bidang Pekerjaan Umum yang Wajib Dilengkapi Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan
t. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 17/2001 tentang
Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Dilengkapi
AMDAL
3
u. Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 86 tahun 2002 tentang
Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup & Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup
v. Keputusan Menteri Permukiman & Prasarana Wilayah No. 17/KPTS/M
2003, tentang Penetapan Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Bidang
Permukiman dan Prasarana Wilayah yang Wajib Dilengkapi Upaya
Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan
BAB II
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN ( UKL ) DAN
UPAYA PEMANTAUAAN LINGKUNGAN ( UPL )
Sesuai dengan Keputusan menteri Negar Lingkungan Hidup Nomor 86
Tahubn 2002 tentang pedoman Upaya Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan
Lingkungan Hidup, yang bertanda tangan dibawah ini menyampaikan UKL & IPL
dari rencana usaha atau kegiatan dengan benar dan akan mematuhi segala
persyaratan dan kewajiban yang telah sitentukan dalam UKL dan UPL, serta izin
yang siterbitkan oleh pejabat dari instansi yang dapat siuraikan serbagai berikut.
2.1 Identitas Pemrakarsa
1. Nama Proyek/Kegiatan
: Proyek Pembangunan Rumah Sakit Persada
Malang
2. Nama Penanggung Jawab : Direktur Utama PT Citra Mandiri Cipta
3. Alamat Kantor
: Jl. Bratang Gede III-G/ No. 2 Surabaya
4. Sumber Dana
: Pemilik Proyek PT Persada Medika Raya
4
2.2 Identitas Penyusun
1. Nama Perusahaan
: Politeknik Negeri Malang
2. Alamat
: Jl Soekarno Hatta, Malang
3. Penanggung Jawab Studi
: Muhammad Miftakhul Riski
2.3 Gambaran Kegiatan
1. Nama Rencana Kegiatan
:
Proyek
Pembangunan
Rumah
Sakit
Persada Malang
2. Luas Proyek
: 3750 m2
3. Letak Lahan / Lokasi
Lokasi proyek terletak di Jl Panji Suroso Malang tepat di ujung
belokan jalan masuk Perumahan Araya. Lingkungan sekitar proyek
tersebut adalah:
Sebelah utara adalah
Sebelah selatan adalah jalan masuk Perumahan Araya
Sebelah timur adalah lahan kosong pada Perumahan Araya
Sebelah barat adalah Jalan Panji Suroso dan Pom Bensin
4 Rencana Aktivitas Kegiatan Usaha
Aktifitas yang dilaksanakan oleh Rumah Sakit Persada Malang ini
adalah jasa dan fasilitas kesehatan kelas menengah ke atas untuk warga
Malang maupun luar Malang. Luas lahan Rumah Sakit Persada Malang
ini…m2 dan luas bangunan…m2. Aktifitas di rumah sakit ini berlangsung
selama 24 jam.
5. Pola Pelayanan
a. Pola pelayanan ini dilakukan secara langsung dengan tempat secara
terpisah dengan jenis kendaraan yang saling bergantian dengan
membayar langsung di kasir yang sudah di tetapkan.
b. Sumber tenaga listrik
No
Sumber
Kapasitas
Pemakaiaan /
tenaga Listrik
terpasang
bulan
Keterangan
5
1
2
PLN
Generator set
13.000 wh
20.000 wh
1.000.000
-
Sumber
utama
Emergensi
6 Layout Plan
7. Gambar Denah Rencana Arus
6
BAB III
GAMBARAN PROYEK PEMBANGUNAN SPBU
Proyek pembangunan Rumah Sakit Persada Malang ini memiliki
Gambaran Umum seperti yang telah diuraikan dan dijelaskan di bawah ini :
3.1 Sumber Dampak
a. Aktifitas Pengunjung
7
b. Limbah cair maupum Padat
c. Mobilitas kendaraan proyek
d. Penyediaan Air Bersih
e. Pengoperasian genset
3.2 Jenis Dampak
a. Aktifitas pembeli
Kedisiplinan membuang sampah tidak pada tempatnya
Sirkulasi kendaraan keluar masuk SPBU
b. Limbah cair maupun Padat
Limbah cair merupakan aktifitas yang berasal dari kamar mandi dan
toilet yang mempengaruhi kualitas air, estetika lingkungan dan
kesehatan dan kebersihan baik untuk masyarakat dekitar, maupun
karyawan.
Limbah padat yang berupa sampah yang dapat merusak estetika
lingkungan apabila dibiarkan hingga menumpuk dapat menimbulakan
penyakit.
c. Mobilitas Kendaraan dalam proyek
Dapat memberikan kesempatan kerja dan menambah penghasilan bagi
SPBU
d. Penyediaan Air Bersih
Jika dilakukan pengambilan melampaui batas debit maksimum yang
dijinkan maka akan berpengaruh terhadap penurunan muka air tanah.
e. Pengoperasian genset
Meningkatnya kandungan gas yang bersal dari proses pembakaran
bahan bakar pada genset.
3.3 Jadwal Kegiatan
Waktu pembangunan SPBU Arjosari kota Malang, direncanakan
akan dilaksanakan pada tanggal 21 September 2012 – 30 November 2012.
3.4 Tahapan Prakonstruksi
Pada tahap prakonstruksi kegiatan yang dilakukan adalah:Survey
Lapangan Kegiatan survei lapangan yang berpotensi menimbulkan dampak
8
lingkunganadalah kegiatan pengukuran dan pemasangan patok. Kemungkinan
dampak yang timbul adalah overlap antara lahan SPBU dengan lahan
penduduk.
3.5 Tahap Konstruksi
1) Perekrutan tenaga kerja
Kegiatan penerimaan tenaga kerja untuk konstruksi berpotensi
menimbulkan
perekrutan
dampak
tenaga
negatif
kerja
berupa
tidak
keresahan
masyarakat,jika
memprioritaskan
tenaga
kerja
lokal(setempat). Kebutuhan tenaga kerja menurut posisi disajikan pada
Tabel 2.3, Kebutuhan Tenaga Kerja, berikut ini
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Posisi Tenaga Kerja
Jumlah
Manager proyek
(orang)
1
Site manager/ engineer
1
Keuangan
2
Tenaga Administrasi
2
Logistik
5
Sopir
2
Pelaksana
3
Mandor
4
Tenaga pendukung (buruh)
20
Jumlah
40
(orang) spesifikasi
S1
S1
S1
D3/S1
SMA/STM
SMA/STM
SMP/SMA/STM
SMA/D3
SD/SMP/SMA
2) Pengoperasian basecamp
Kegiatan awal pekerjaan pelaksanaan di lapangan, adalah :
pembangunan base camp yang berfungsi sebagai
kantor pelaksana
proyek dan P3K, penginapan pekerja, bengkel perawatan dan perbaikan
9
alat berat sertapenyimpanan material. Pada base camp dilengkapi dengan
MCK.
Kegiatan yang berpotensi menimbulkan dampak adalah:
penumpukan
menimbulkan
material
konstruksi
kerusakandan
yang
kecelakaan.
kurang
hati-hati
Aktivitas
para
dapat
pekerja
pendatang yang tidak mengindahkan aturan adat setempat dapat
menimbulkan konflik dengan masyarakat lokal (setempat).
3) Persiapan Lahan Kegiatan
Persiapan lahan meliputi pembersihan lahan dari bahan bahan
yang secara konstruktif tidak baik. Pekerjaan perataan tanah (timbunan)
pada musim kemarau berpotensi menimbulkan hamburan debu dan pada
musim hujan berpotensi meningkatkan tingkat TSS pada perairan.
4) Pekerjaan konstruksi Mobilisasi alat dan material
Mobilisasi alat-alat dan material konstruksi dari tempat asal ke
lokasi base camp berpotensi menimbulkan gangguan lalu lintas berupa
kemacetan dan kecelakaan lalu lintas. Kebutuhan material untuk pembangunan
SPBU Arjosari sebagaian besar didatangkan dari
luar Malang dan
sebagain dipenuhi dari Malang dan sekitarnya. Begitupun untuk
penyediaan alat-alat berat untuk kegiatan konstruksi.
5) Pembuatan jalan aspal dan Trotoar
Potensi dampak yang akan muncul adalah genangan air dan larian air
(Run Off )
6) Pembuatan Saluran Drainase
Di perlukan untuk mengatasi Luapan air dari air hujan
7) Pembangunan Syistem Air Bersih
Pembangunana di SPBU ini menggunakan air PDAM atau Sumur Bor
3.6. Tahap Pasca Konstruksi
Pada tahap ini, Proyek Pembangunan telah selesai dilakukan oleh pihak
pelaksana dan telah diserahterimakan kepada pemilik proyek, sehingga
kegiatan tahap pasca konstruksi adalah pengoperasian SPBU untuk
masyarakat umum atau konsumen dalam pengisian Bahan Bakar Mesin
10
Kendaraan dengan pengendalian dampak-dampak yang terjadi selama
pengoperasian yang telah disepakati pada dokumen UKL dan UPL ini.
BAB IV
KONDISI LINGKUNGAN SEBELUM
PEMBANGUNAN SPBU
4.1 Lalu lintas
Volume lalu lintas SPBU ini cukup ramai. Hal ini dikarenakan akses
jalan SPBU hanya bisa dilewati oleh pengendara sepeda motor dan kendaraan
pribadi (mobil dan angkutan umum). Terdapat jalan raya 2 bidang di depan
SPBU ini yaitu dengan adanya fly over dan jalan raya pada umumnya,
sehingga dapat dipastikan bahwa kepadatan lalu lintas yang terjadi masih bisa
terkontrol atau tidak ramai.
4.2 Kebisingan
Kebisingan umumnya ditimbulakan oleh aktifitas kendaraan maupun
peralatan bangunan dari aktifitas yang ada disekitar rencana proyek. Hasil
pengukuran pada kawasan rencana proyek dan sekitarnya diperoleh tingkat
kjebisingan 40-50 dBa dan pengaruh kebisingan tersebut kurang sekali
pengaruhnya terhadap lingkungan disekitar SPBU.
4.3 Persepsi Masyarakat
Jika rencana usaha atau kegiatan atau usaha ini direncanakan, maka
akan memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat, sehingga mereka
memberikan tanggapan yang positif terhadap keberadaaan usaha atau
kegiatan tersebut. Sebaliknya diperkirakan tidak memberikan manfaat
11
terhadap kehidupan masyarakat, maka masyarakat akan memberikan
tanggapan negative terhadap rencana usaha dan atau kegiatan tersebut.
Berdasarkan hasil terhadap responden tentang beberapa hal yang berkaitan
dengan pembangunan SPBU dan manfaat apa yang diperoleh masyarakat dari
adanya pembangunan SPBU ini, dan masyarakat mengetahui telah
mengetahui rencana pembangunan SPBU Arjosari.
BAB V
DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI
Dampak lingkungan yang akan terjadi diperkirakan akan timbul berkenaan
dengan proyek pembangunan Rumah Sakit Persada Malang ini:
5.1 Tahap Pra Konstruksi
a. Komponen Fisik dan Kimia
Pada tahap pra konstruksi rencana proyek pembangunan Rumah
Sakit Persada Malang ini diperkirakan tidak ada kegiatan yang dapat
berpengaruh/ memberikan dampak terhadap perubahan komponen
lingkungan fisika dan kimia.
b. Komponen Biologi
Pada tahap pra konstruksi proyek pembangunan Rumah Sakit
Persada
Malang
diperkirakan
berpengaruh/memberikan
tidak
dampak
ada
terhadap
kegiatan
perubahan
yang
dapat
komponen
biologi.
c. Komponen Sosekbud dan Kesehatan Masyarakat
Sumber dampak terhadap keresahan dan pembentukan persepsi
masyarakat adalah kegiatan survey pengukuran lokasi dan
pembebasan lahan.
Jenis dampak yang diperkirakan timbul kurang sekali yang
menyebabkan keresahan masyarakat khususnya penduduk yang
tinggal di sekitar lokasi rencana proyek
12
d. Pengendalian Dampak
1) Dampak Sosial
Melakukan survey pengukuran lokasi dengan ditemani oleh ketua
warga disekitar proyek agar tidak terjadi kesalahpahaman tentang
batas lahan.
5.2 Tahap Konstruksi
a. Komponen Fisik Kimia
1. Menurunnya kualitas udara sumber dampak terhadap kualitas udara
pada tahap konstruksi adalah kegiatan mobilisasi peralatan dan
material, pembukaan dan pematangan lahan, proyek pembangunan
Rumah Sakit Persada Malang.
2. Jenis dampak
Jenis dampak yang timbul akibat kegiatan ini adalah kualitas
udara berupa peningkatan kadar debu, oksigen sulfur, nitrogen dan
hidrokarbon di udara.
3. Besaran dampak
Berdasarkan jenis dampak dan indikator dampak penurunan kualitas
udara adalah :
Kadar debu di udara yang dinilai berdasarkan kepada keputusan
Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No
02/MENKLH/1998 tentang baku Mutu Lingkungan
Kandungan Gas- gas di udara seperti CO,C02, No yang dinilai
berdasarkan keputusan Menteri Negara Kependudukan dan
Lingkungan Hidup No 02/MENKLH/1998 tentang baku mutu
Lingkungan. Dampak lain yang muncul adalah kesehatan
dengan indicator tingkat gangguan kesehatan pekerja dan
penduduk di dekitarnya akibat debu serta gas buangan alat berat
dan kendaraan proyek, dan dampak gangguan LHR dengan
indicator jumlah kecelakaan meningkat dan jumlah dan jenis
13
kerusakan jalan meningkat. Maka besaran dampak yang timbul
bersifat negatif penting dengan skala relatif kecil
b. Penurunan Kualitas Air Permukaan dan air Tanah
1. Sumber dampak
Sumber dampak terhadap penurunaa kualitas air permukaan dan
air tanah adalah kegiatan proyek pembangunan Rumah Sakit Persada
Malang yang menghasilkan limbah cair, limbah yang mengalir dan
masuk ke dalam saluran air akan berakibat menurunnya kualitas air
2. Jenis Dampak
Jenis dampak yang akan timbul dari beberapa kegiatan tersebut
diatas adalah penurunaan kulitas air berupa penurunana kulitas air
permukaan dan air tanah. Parameter kualitas air meliputi kualitas
fisik-kimia dan kulitas biologi
3. Basaran dampak berdasarkan jenis dampak dan indicator dampak
terjadinya penurunan kualitas air berdasarkan kualitas air
berdasarkan baku mutu lingkungan , maka besaran dampak yang
timbul bersifat negatif penting dengan skala relative kecil.
c. Komponen Biologi
1. Sumber Dampak
Kegiatan yang menjadi sumber dampak terhadap terjadinya
penurunaan biota perairan adalah kegiatan proyek pembangunan
Rumah Sakit Persada Malang berakibat adanya limbah cair yang
mempengaruhi Kualitas air sehingga biota menjadi terganggu
2. Jenis dampak
Jenis dampak yang mungkin timbul adalah penurunan
komposisi biota perairan seperti jumlah dan kelimpahan plankton,
struktur, dan indeks kerapaatan jenis nekton dan populasi bentos
perairan.
3. Besaran dampak
Berdasarkan jenis dampak yang akan terjadi maka dampak
adalah kecil dan bersifat negatif tidak penting
d. Pengendalian Dampak
1) Dampak Fisik dan Kimia
14
Melakukan penyiraman air pada jalan yang mengakibatkan debu
apabila dilewati kendaraan,untuk mengurangi adanya debu yang
berlebihan pada saat alat berat dan mobilisasi material berlangsung.
2) Dampak Biologi
Membuat istalasi pengolah air limbah agar limbah cair yang dibuang
kesaluran air tidak membahayakan lingkungan sekitar. Limbah cair
yang telah diolah di instalasi pengolahan air limbah inilah yang
boleh dibuang kesaluran pembuangan. Serta membuat tempat
penyimpangan bahan bakar serapat mungkin agar tidak terjadi
kobocoran sehingga dapat mengakibatkan pencamaran pada tanah
dan air disekitar lokasi serta pengecakan dan perawatan secara
berkala.
5.3. Tahap Pasca Konstruksi
a. Komponen Fisika-Kimia
1. Sumber Dampak
Sumber yang dihasilkan adalah semakin banyaknya kendaraan yang
masuk dan keluar dikarenakan adanya pengoperasian SPBU. Dan Gas
yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor yang menggunakan SPBU.
Dan yang lebih membahayakan adalah terjadinya kebakaran SPBU
yang bisa meledak dan mempunyai efek pada radius lebih dari 500 m.
2. Jenis Dampak
Jenis Dampak yang akan timbul adalah kemacetan lalu lintas yang
bertambah dan penurunan kualitas udara yang terjadi. Jika terjadi
kebakaran, maka penduduk sekitar akan terkena radiasi dan udara
yang sangat panas, bahkan dapat merusak kesehatan.
3. Besaran Dampak
Besaran dampak yang terjadi bersifat sedang dan tidak memberi
pengaruh besar terhadap komponen fisika dan kimia yang ada. Hal ini
dikarenakan Lalu lintas yang digunakan hanya 1 bidang dari 2 bidang
yang ada.
b. Komponen Biologi
1. Sumber Dampak
Sumber dampak yang terjadi bisa dimungkinkan dari terjadinya
kebocoran bahan bakar yang di tamping dibawah tanah, sehingga
menyebabkan terjadinya polusi tanah atau air.
2. Jenis Dampak
15
Jenis dampak yang terjadi adalah kerusakan abiotik dan biotik
didalam tanah atau air, dan uap yang dihasilkan oleh bahan bakar
akan menyebabkan penyakit leukemia yang bisa diderita penduduk
sekitar.
3. Besaran Dampak
Besaran Dampak yang terjadi cukup besar dan sulit penanganan jika
kebocoran
benar-benar
terjadi,
sehingga
pengendalian
untuk
kebocoran sangat wajib dilakukan.
c. Pengendalian Dampak
1. Dampak Fisika dan Kimia
Dilakukan pelarangan untuk merokok ataupun membuang putung
rokok sembarangan pada area SPBU untuk mengurangi kemungkinan
adanya kebakaran,
2. Dampak Biologi
Melakukan pengecekan dan perawatan pada tamping bawah tanah
secara berkala untuk meminimalisir adanya kebocoran, dan apabila
terjadi kebocoran dapat segera diketahui dan langsung dilakukan
antisipasi.
16