Air Minum dan penyehatan ling Anda

DUA JAM ANDA TAHU CARA MEMASTIKAN AIR YANG ANDA MINUM BUKAN SUMBER PENYAKIT !

Solo, 2005

Nomor seri e-buku 05 – 00001 – 100 – 0220

Distribusi Terbuka

Untuk menjamin pendistribusiannya e-buku ini dilengkapi dengan nomor seri dan identitas penerima

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

Copyright © www.pitoyo.com Kritik dan saran +62-0271-631671

Pengantar

Seperti yang juga mungkin anda tahu bahwa air adalah salah satu dari sekian banyak zat yang ada di alam yang begitu penting bagi kita manusia. Bahkan menurut saya, air menduduki urutan kedua sebagai zat penting setelah oksigen. Kalau oksigen, kita sebagai manusia mungkin hanya punya waktu beberapa menit sebelum mengucapkan selamat tinggal dunia. Air yang saya tempatkan sebagai urutan kedua, kita manusia masih punya waktu hidup beberapa hari tanpa air sebelum kita mati kekeringan.

Kita patut bersyukur, ketika begitu butuhnya kita akan air, Tuhan menciptakan begitu banyak air di sekitar kita. Di udara terkandung air dalam bentuk uap, di dalam tumbuhan mengandung air, di dalam tanah ada air, dua pertiga luas bumi yang kita huni adalah air. Sehingga kita mungkin tidak perlu khawatir akan mati dalam keadaan kekeringan.

Tapi tunggu ! Sifat manusia yang sok tahu, ketika berabad-abad beradaban menghasilkan berbagai macam ‘hasil karya’ manusia berupa indutrialisasi, kotanisasi, semenisasi yang berdampak adanya kerusakan yang mengganggu kesetimbangan air di alam telah mengubah air yang seharusnya dengan mudah kita manfaatkan, menjadi air yang bisa jadi malah merupakan sumber penyakit bagi tubuh kita.

Benar ! Air yang dengan mudah kita dapatkan di alam ini, saat ini telah tercemari limbah pabrik, resapan air laut, asap industri. Yang kemudian terkandung di dalamnya zat-zat berbahaya bagi tubuh kita yang dapat menyebabkan dari yang ringan instant seperti gatal- gatal dikulit atau timbulnya penyakit diare, maupun yang berat bersifat menimbun sehingga berakibat timbulnya potensi penyakit macam kanker.

Sebagai contoh pada tahun 2004, Jakarta telah dinobatkan menjadi kota ketiga yang memiliki kandungan cemaran udara terkotor didunia. Baik terutama dari asap kendaraan bermotor, asap pabrik, atau asap rokok. Bisa dibayangkan keadaan ini ketika kemudian turun hujan, semua cemaran yang terkandung di udara ini seolah digelontor untuk ikut larut dalam air hujan masuk ke dalam tanah menjadi air tanah. Belum lagi kemudian air tersebut bercampur dengan cemaran-cemaran lain hasil resapan limbah padat dan limbah cair. Dan air itulah yang kemudian diambil dari dalam tanah untuk dikonsumsi.

Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di kota-kota besar, yang dulu melayani masyarakat dengan air bersih, sepertinya kualitasnya semakin menurun dari tahun ke tahun. Sehingga sebagian masyarakat di perkotaan terutama lebih memilih membeli air layak konsumsi –terutama untuk minum- dari pada memasak air sumur atau air dari PDAM.

Di sisi lain, sekarang banyak dijual bermacam macam jenis air minum. Dari air minum dalam kemasan dimana sudah terdapat banyak merk air minum dalam kemasan beredar di pasar Indonesia. Belum lagi sekarang bermunculan air minum dalam kemasan yang diembel-embeli kandungan oksigen. Juga banyak bermunculan depot-depot isi ulang dengan harga lebih murah per valome air-nya. Bahkan sekarang muncul jenis air yang bernama air heksagonal, jenis zat apa lagi itu?

Apakah saya cukup memasak air dari sumber air sumur di rumah? Apakah saya harus membeli air untuk keperluan minum di rumah? Jenis air yang bagaimanakah yang sebaiknya saya beli?

Buku ini berisi tentang pengetahuan singkat apa, mengapa dan bagaimana air. Sehingga dapat membantu kita untuk selalu dapat segera mengenali air yang dapat kita manfaatkan bagi kebutuhan tubuh kita.

Semua saya sajikan dengan upaya dalam bentuk bahasa yang sederhana sehingga setiap orang dari kita apa pun latar belakang pendidikannya dan tanpa perlu harus berkerut dahi untuk sekedar memahami wawasannya. Sehingga kita dengan mudah dapat bisa mengerti dan memiliki wawasan tentang air terutama air yang akan kita konsumsi.

Saya tidak berharap, setelah membaca buku ini, anda kemudian mahir dalam melakukan desain sistem pemurnian air. Karena memang bukan itu tujuan penulisan buku saya ini. Saya hanya berusaha agar setelah membaca buku ini anda dapat memperbaiki tingkat keyakinan anda terhadap air yang anda konsumsi sehari-hari di rumah anda. Beberapa fakta yang terinformasi di dalam buku ini pun ada yang walaupun datang dari seorang ahli yang berkompeten, sifatnya masih sebatas opini, belum didukung data-data dari studi ilmiah. Hanya saja saya yakinkan kepada anda bahwa semua materi yang saya tulis dalam buku ini dapat dipastikan akan membuka wawasan anda tentang air yang anda konsumsi sehari-hari.

Buku ini hanya berisi serentetan tulisan yang dengan ringan dan mudah tinggal anda baca dan ikuti alurnya tanpa harus sejenak berhenti untuk berpikir mengenai latar belakang ilmu yang mendasarinya. Saya sengaja tidak menampilkan sesuatu hal dalam bentuk tabel atau grafik yang terkadang membingungkan. Dalam buku ini juga saya berusaha menjauhkan segala istilah asing terutama misalnya istilah-istilah nama bakteri dalam bahasa latin yang bagaimana pun tetap membutuhkan waktu untuk mengeja dan membutuhkan latar belakang pendidikan tertentu untuk bisa mengerti makna dan keterkaitannya. Saya hanya menambahkan di lampiran berupa Peraturan Menteri Kesehatan tahun 2002 tentang Pengawasan Kualitas Air Minum dan Peraturan Menteri

Perindustrian dan Perdagangan tahun 1004 tentang Depot Air Minum, yang setiap saat bisa anda jadikan rujukan.

Semoga ini semua dapat bermanfaat paling tidak bagi kita dan orang-orang yang kita cintai disekitar kita.

Februari 2005 Pitoyo Amrih

Mengenal Air

Air adalah sebuah zat yang ada di alam yang dalam kondisi normal di atas permukaan bumi ini berbentuk cair, akan membeku pada suhu di bawah nol derajat celcius dan mendidih pada suhu seratus derajat celcius. Ahli kimia mendefinisikannya terdiri dari dua unsur yaitu oksigen dengan dua ‘lengan’ menggandeng hidrogen membentuk satu kesatuan disebut molekul.

Setiap tetes air yang kita lihat terkandung didalamnya bermiyard-milyard molekul tadi yang saling tumpang-tindih, yang tidak dapat kita lihat dengan mata kita. Indera kita hanya mampu untuk melihat wujudnya sebagai zat cair, kita rasakan dengan tangan dan lidah seperti layaknya air, kita baui dengan hidung sebagai salah satu tanda akan kualitasnya.

Air yang ada di alam ini pada hakekatnya semua adalah timbunan molekul-molekul ‘pasangan oksigen dan dua hidrogen’ tadi. Masalah letak dimana air berada dan bagaimana kondisi air adalah sekedar ada apa dan berapa banyak terdapat molekul- molekul, unsur, atau zat lain yang tersisip diantara timbunan molekul air.

Di udara molekul-molekul tadi saling berjauhan letaknya tersisip diantara zat-zat udara. Di comberan molekul-molekul air tadi tersisip oleh dominasi kotoran padat baik yang berujud partikel sampai serbuk, baik itu benda mati maupun makluk hidup. Di bak mandi anda yang sepertinya bening dan bersih, molekul kadang tersisipi oleh partikel halus besi dan mangan, sehingga sekali waktu anda perlu membersihkan permukaan bak mandi anda dari warna kuning-kecoklatan yang timbul karena partikel halus besi dan mangan tadi lebih suka untuk menempel di dinding dan dasar bak mandi anda. Di laut molekul air banyak tersisipi oleh mineral garam-garaman dan jutaan makluk hidup yang disebut plankton tiap kubiknya.

Ditubuh kita pun, terdapat trilyunan molekul-molekul air tadi tersisip di hampir semua organ tubuh terutama otak, darah, paru-paru, jantung, ginjal, otot dan hati. Yang secara total bisa dikatakan lebih dari tujuh puluh persen bagian tubuh kita sebenarnya adalah air!

Secara umum bagi tubuh kita air bermanfaat sebagai zat yang membersihkan tubuh kita saat kita mandi. Sebagai media penghangat bila kita berendam di air hangat di saat kita kedinginan. Atau pun sebaliknya sebagai media penyegar bila kita guyurkan di anggota badan di saat kita kegerahan.

Sedang secara khusus di dalam tubuh kita adalah antara lain sebagai media pembawa dengan cara melarutnya nutrisi-nutrisi yang bersama darah akan diedarkan ke seluruh organ tubuh yang membutuhkan, termasuk juga melarutnya sampah dan racun dari sel-sel tubuh untuk dibawa keluar tubuh antara lain melalui keringat, urine, ingus, dsb.

Air juga berfungsi sebagai penjaga suhu tubuh. Pernahkah anda tahu bahwa kita hidup di muka bumi ini yang suhunya bisa terentang antar minus dibawah nol derajat celcius di Alaska sampai bisa di atas tiga puluh lima derajat celcius di daerah gurun, tetapi mengapa suhu kita manusia sehat tetap pada sekitar tiga puluh enam derajat celcius? Air-lah yang seolah berfungsi sebagai ‘regulator’ atau pengatur panas tubuh, ketika suhu udara lebih tinggi dari suhu tubuh, sebagian air dalam tubuh akan ‘berkorban’ menelusup keluar melalui pori-pori tubuh. Sehingga panas udara tidak sempat menaikkan suhu tubuh tapi dibuat ‘sibuk’ untuk menguapkan air yang keluar dari pori-pori kulit.

Sedangkan bila suhu udara lebih rendah dari tubuh, air dalam tubuh ‘berinisiatif’ sebagai katalisator untuk mengolah beberapa macam zat makanan sehingga terurai menjadi energi panas untuk menjaga panas tubuh. Karena itulah bila kita berada di daerah dingin kita dengan mudah akan selalu merasa lapar.

Air yang terkandung di dalam otot juga berfungsi sebagai pelumas bagi gerakan-gerakan tubuh, sehingga ketika kita lari-lari pun tidak akan pernah terdengar suara berisik dari tubuh seperti layaknya sepeda yang rantainya tidak pernah terlumasi.

Begitulah air dengan begitu banyak peran vital bagi tubuh kita. Sehingga pertanyaan berikutnya adalah seberapa besar kemauan kita untuk mengerti benar bagaimana kualitas air yang kita konsumsi ditengah semakin memburuknya kualitas air di alam oleh ulah manusia.

Air Yang layak Dikonsumsi

Sebagai orang normal, setiap kita manusia pasti merasa perlu untuk mandi. Orang yang kebetulan hidup di belahan tropis dunia biasanya secara rata-rata memerlukan paling tidak dua kali sehari untuk mandi. Dan sebagian besar dari anda pasti pernah merasakan mandi di lebih dari satu tempat, terutama bagi orang-orang yang berkesempatan untuk melakukan perjalanan dari kota ke kota lain. Dari keadaan ini pernahkah anda merasakan bahwa betapa rasa ‘segar’ air ketika kita mandi terasa berbeda-beda satu tempat dengan tempat lain.

Anda yang pernah berlibur ke pantai dan merasakan senangnya mandi air laut. Ketika tiba saatnya anda merasa selesai bersenang-senang mengguyur badan anda dengan air laut, mengapa anda masih merasa perlu untuk paling tidak membilas tubuh dengan air yang bersih.

Mengapa harus demikian? Karena pada dasarnya secara alamiah tubuh kita memerlukan air tidak hanya sembarang air, tapi air yang memang layak dikonsumsi, dalam hal ini dikonsumsi untuk mandi.

Tubuh kita mengharuskan kita yang ingin sehat untuk selalu minum paling tidak delapan gelas per hari. Tapi suatu saat bila tiba-tiba anda disodor air dalam gelas untuk diminum, dan anda berkesempatan untuk sesekali mengamati air tadi ternyata terdapat endapan yang sangat halus di dasar gelas. Sepertinya kita tidak akan dengan mudah untuk sanggup langsung meneguk air tadi.

Karena memang walaupun tubuh kita merasa haus dan membutuhkan minum, pengetahuan dan naluri kita akan selalu mengingatkan kita bahwa apakah air yang kita minum apakah air yang memang layak kita minum.

Pendefinisian air yang layak untuk dikonsumsi, secara mudah adalah dengan mempercayakan sifat-sifat air pada semua panca indera kita untuk mengenalinya apakah memang itu layak untuk dikonsumsi.

Tugas pertama yang paling mudah bisa kita serahkan kepada indera mata kita. Air yang layak kita konsumsi adalah bila kita menempatkan air itu dalam wadah, ketika kita melihat air dari atas, kita dengan mudah tahu kondisi baik warna dan corak dari dasar wadah. Sukur-sukur anda mendapati air dalam wadah yang juga transparan, anda bisa amati dari samping wadah, dari atas permukaan air sampai di dasar wadah, anda amati, Tugas pertama yang paling mudah bisa kita serahkan kepada indera mata kita. Air yang layak kita konsumsi adalah bila kita menempatkan air itu dalam wadah, ketika kita melihat air dari atas, kita dengan mudah tahu kondisi baik warna dan corak dari dasar wadah. Sukur-sukur anda mendapati air dalam wadah yang juga transparan, anda bisa amati dari samping wadah, dari atas permukaan air sampai di dasar wadah, anda amati,

Setiap anda dapati kondisi keruh sebelum anda merasa yakin bahwa itu adalah air teh, kopi atau minuman apa, lebih baik anda menahan rasa haus anda, daripada anda meminum air yang mengandung sesuatu yang kita tidak tahu pasti itu apa. Anda dapati jernih di atas, tapi anda melihat kumpulan endapan yang mungkin sangat halus untuk dilihat, bisa jadi itu juga isyarat untuk anda sebaiknya tidak segera minum air itu.

Sebuah survey pernah dibuat bahwa partikel dalam air yang bisa dilihat dengan mata telanjang adalah sampai dengan sebesar lima puluh mikron, atau setara dengan skala terkecil penggaris anda, yaitu satu milimeter, skala terkecil tersebut dibagi duapuluh sama besar!

Untuk konsumsi mandi, saya juga sependapat kalau kita sedikit melonggarkan peringatan indera mata kita akan apa yang kita lihat dalam air di suatu bak mandi. Tapi yang jelas sebelum mandi yakinkan anda bahwa apa yang anda bisa lihat di dalam air adalah cukup aman bagi kulit anda terutama daerah sensitif seperti mata.

Sebagian orang percaya bahwa mandi di kubangan pun sesekali dapat berguna untuk melatih daya tahan tubuh kita terhadap kemungkinan penyakit yang timbul. Menurut pendapat saya, daya tahan tubuh hanya bisa dibangun untuk ketahanan kita terhadap makluk hidup renik yang masuk ke tubuh kita seperti bakteri atau virus, yang akan melatih sistem kekebalan tubuh kita untuk mengenali makluk hidup tadi dan membangun benteng di tubuh agar tahan terhadap kontaminasinya.

Hanya saja ketika yang mau tidak mau kita hidup di jaman dimana telah terhampar industrialisasi di mana-mana, rasanya sukar untuk percaya bahwa kubangan akan selalu bebas dari limbah yang kemungkinan membawa zat-zat kimia atau zat-zat biologi, bahkan mungkin zat-zat radioaktif, yang alih-alih akan melatih tubuh kita untuk membangun sistem kekebalan tubuh, tapi malah mempengaruhi sel-sel tubuh kita sehingga tumbuh tidak secara normal.

Mungkin masih untung bila suatu ketika kita bekubang di sungai, kemudian serta merta timbul gatal-gatal di kulit. Karena bisa jadi akibat yang ditimbulkan baru bisa terasakan puluhan tahun setelah kita berkubang.

Tugas kedua kita amanatkan kepada hidung. Saya katakan disini, hidung adalah sebuah alat yang sangat canggih yang diciptakan oleh Tuhan, yang bisa mengindera sebuah keadaan yang disebut bau, yang sampai sekarang teknologi manusia masih belum sanggup untuk memformulasikan apa itu bau.

Sifat air yang layak dikonsumsi adalah air yang tidak berbau. Sebut saja ketika kita disodori air untuk diminum, yang walaupun terlihat jernih tapi ketika air mendekati mulut dan tercium bau layaknya comberan, kita kebanyakan orang biasanya serta merta langsung merasa mual dan akan muntah. Sungguh inilah sebuah mekanisme ciptaan Tuhan yang diperlengkapi pada manusia sebagai pertanda bahwa tubuh kita secara alamiah hanya mau menerima air yang memang layak untuk dikonsumsi.

Tugas ketiga adalah indera peraba kita. Bisa kulit kita ketika air kita gunakan untuk mandi, atau lidah ketika air kita minum, tapi ingat!..sebelum kita telan tentunya.

Pernahkah anda merasa setelah selesai mandi anda malah merasa kegerahan? Itulah pertanda bahwa anda masih butuh air yang labih layak dipakai untuk mandi. Itulah hasil ‘laporan’ dari kulit anda yang mengisyaratkan bahwa air yang anda mandi sebelumnya belum cukup layak untuk dipakai mandi.

Atau air yang anda minum yang seharusnya untuk disebut layak tidak berasa apa-apa, tiba-tiba lidah anda merasakan asin, itulah pertanda air tersebut tidak cukup layak untuk dikonsumsi.

Apakah itu cukup? Mungkin tidak lagi. Indera kita adalah sistem penanda awal yang sebaiknya kita percayai. Artinya bila kita melihat pada air yang terdapat tanda-tanda ketidak jernihan, menimbulkan bau –bau wangi sekalipun!-, dan kita rasakan adanya sesuatu terkandung dalam air, sebaiknya jangan sekali-kali kita minum. Untuk mandi bolehlah mungkin peringatan ini direspon secara lebih longgar.

Karena bagaimana pun juga ketika kita hidup dijaman yang serba modern dan maju ini, ada hal yang ternyata kita masih belum bisa kendalikan adalah akibat sisa berupa limbah yang mencemari air kita yang mana dapat saja terkandung di dalam air yang akan kita konsumsi. Dan zat-zat berbahaya tadi ternyata ketika terkandung di dalam air bisa jadi justru tidak memperlihatkan wujud dan warnanya –misalnya kesadahan yang baru terlihat ketika air direbus-, tidak menimbulkan bau –telah dibuat secara teknologi sekarang ini diciptakan berbagai macam racun serangga tanpa menimbulkan bau-, dan tanpa rasa – kandungan radioaktif dalam air akibatnya hanya bisa terasakan bertahun-tahun kemudian-.

Fakta akan pencemaran air

Dalam sebuah siklus yang disebut hidrologi, yang menjelaskan akan siklus air, pengertian sederhananya air dimanapun dia berada adalah sama, perbedaannya adalah masalah waktu saat sekelompok air itu berada pada suatu tempat tertentu dengan kondisi tingkat kemurnian tertentu.

Karena bagaimana pun juga air adalah berjalan sesuai siklus yang kurang lebih misalnya kita awali dari kumpulan milyaran kubik air di laut, karena panas matahari, menyebabkan air dipermukaan mengisi ketidakjenuhan uap air di daerah atasnya. Uap air ini karena sifat ringannya terbawa ke atas membentuk kelompok-kelompok yang kemudian membesar dan membesar menjadi segulung awan.

Karena beda tekanan dan perputaran bumi, awan ini bergerak sehingga suatu ketika bisa jadi menggumpal di atas sebuah daratan. Ketika semakin jenuh sehingga udara sudah tidak bisa lagi menampung uap air dengan kadar kandungan lebih banyak lagi, kumpulan uap air tadi lahir menjadi tetes air, sehingga jadilah hujan mengguyur daratan.

Ketika hujan mengguyur daratan semisal di atas puncak bukit, bagi bukit yang subur ditumbuhi pohon, Pohon-pohon ini seakan menjadi penghalang air untuk dengan mudah mengalir ke dataran yang lebih rendah, sehingga air lebih suka terserap masuk ke dalam lapisan tanah membentuk semacam ‘sungai’ di bawah tanah, yang sebagian disedot di pemukiman-pemukiman menjadi air sumur yang dikonsumsi untuk kebutuhan sehari- hari. Dipakai, kemudian limbahnya dalam bentuk terlarut dalam air masuk ke selokan, mengalir ke sungai dan akhirnya kembali ke laut.

Atau sebagian menempuh jalan lain, bila kebetulan hujan jatuh di daerah yang tanpa pepohonan sehingga air lebih suka untuk langsung turun ke dataran yang lebih rendah pada permukaan tanah, tanpa sempat terserap masuk ke dalam tanah. Kemudian sebagian menggenang di daerah pemukiman, menggenang menjadi danau, sebagian masuk sungai, begitu seterusnya akhirnya tetap kembali ke laut. Begitu seterusnya siklus akan tetap demikian sebagai bagian dari kesetimbangan alam.

Sampai dengan kurang lebih tiga abad yang lalu, di titik manapun dalam siklus di atas kita menampung air, rasanya tidak akan begitu berbahaya bila kita konsumsi. Karena bilapun tercemar, cemaran yang terkandung dalam air tadi bersifat alami sehingga akan selalu dapat memberi kesempatan kepada tubuh kita untuk melakukan adaptasi.

Tapi seperti yang sudah saya ceritakan di awal, kita sekarang telah hidup di jaman industrialisasi dimana dampak limbah industri belum dapat kita kendalikan sepenuhnya.

Setiap tahun berjuta ton partikel padat terlepas di udara melalui cerobong asap pabrik dan knalpot kendaraan sehingga mengkontaminasi awan yang terbentuk, sehingga hujan yang turun pun dirasa dari hari ke hari semakin tinggi derajat keasamanya.

Setiap tahun berjuta kubik limbah cair keluar dari pabrik, yang bahkan para ahli lingkungan pun terkadang tidak begitu yakin benar ketika membuat desain pengolah limbah suatu pabrik, bisa berkata bahwa limbah cair yang dibuang sudah aman.

Industrialisasi yang berdampak proses urban sehingga tumbuh konsentrasi pemukiman- pemukiman padat, terkadang mengambil air tanah melalui sumur-sumur mereka melebihi kemampuan air tanah tersebut menyediakan sediaan air yang cukup bagi kebutuhan pemukiman tersebut. Sehingga yang seharusnya sungai bawah tanah tersebut ‘mengalir’ ke laut, gangguan keseimbangan ini menyebabkan justru perembesan air laut jauh dari garis pantai. Kita dengar sekarang begitu banyak pemukiman kota besar yang sudah tidak bisa lagi langsung memasak air sumurnya karena keruh dan terasa asin.

Belum lagi industri-industri yang didalamnya menghasilkan limbah kimia, limbah biologi atau mungkin limbah radioaktif, yang bisa saya katakan di sini tidak ada seorang pun yang berani merasa yakin dalam lubuk hati nurani mereka bahwa pengolahan yang telah mereka lakukan terhadap limbah tersebut seratus persen aman.

Sehingga dalam kondisi fakta seperti ini terhadap kualitas air di sekitar kita, sudah sepantasnyalah kita harus berusaha sadar dan memperluas wawasan untuk tahu dan yakin bahwa air yang kita, keluarga kita yang kita cintai, semua umat manusia konsumsi ini adalah aman.

Macam Cemaran dalam Air

Mari kita coba untuk lebih dalam mengenal secara garis besar bentuk-bentuk cemaran dalam air. Untuk lebih mudah mengenal saya coba kelompokkan secara awam dengan pengertian sebagai berikut :

• Kekeruhan dan warna Seperti yang telah saya jelaskan di atas dalam rangka kita agar mudah mengenali rupa air yang layak kita konsumsi. Kekeruhan dan warna adalah bentuk cemaran yang paling mudah dikenali dalam air.

• Bau Demikian juga bau, setiap ada tanda-tanda bau dari air, pasti adalah bentuk cemaran akan kemurnian air. Karena air yang tidak tercemar sama sekali tidak berbau.

• Rasa Ini adalah baik rasa yang terasa di kulit ataupun rasa pada lidah. Air yang tidak tercemar tidak memberikan sensasi rasa baik pada kulit maupun lidah.

• Derajat keasaman Secara ilmiah mungkin banyak orang mengenal istilah pH sebagai indikasi derajat keasaman dengan skala nol untuk kondisi asam sampai empatbelas untuk kondisi basa. Angka tujuh adalah kondisi netral air dengan keadaan tanpa tercemar. Alat ukur derajat keasaman yang paling mudah adalah dengan menggunakan kertas yang disebut kertas lakmus bisa anda dapatkan di hampir setiap apotik atau toko bahan kimia. Anda tinggal celupkan dalam air yang diuji, anda bandingkan hasil perubahan warna kertas akibat pencelupan dengan indikasi angka pH yang biasanya terdapat di kemasannya. Bila derajatnya ada disekitar enam sampai delapan, cukup amanlah air tersebut dari segi derajat keasamannya.

• Konduktifitas Ini adalah sifat menghantarkan listrik dalam air. Sifat ini dipengaruhi dengan jumlah kandungan apa yang disebut sebagai ion bebas. Air murni adalah air yang bebas kandungan ion bebas sehingga tidak menghantarkan listrik. Tapi tunggu, pengertian untuk air yang layak konsumsi bagi kita manusia justru bukan air murni, tapi air murni dengan sifat konduktifitas pada taraf wajar. Karena sifat konduktifitas wajar ini diperlukan bagi metabolisme tubuh kita. Untuk lebih jelas • Konduktifitas Ini adalah sifat menghantarkan listrik dalam air. Sifat ini dipengaruhi dengan jumlah kandungan apa yang disebut sebagai ion bebas. Air murni adalah air yang bebas kandungan ion bebas sehingga tidak menghantarkan listrik. Tapi tunggu, pengertian untuk air yang layak konsumsi bagi kita manusia justru bukan air murni, tapi air murni dengan sifat konduktifitas pada taraf wajar. Karena sifat konduktifitas wajar ini diperlukan bagi metabolisme tubuh kita. Untuk lebih jelas

• Kontaminasi Mikrobiologi Ada batas-batas kandungan mikrobiologi –atau mungkin dengan bahasa sederhana bisa diartikan makluk hidup yang sangat kecil tak tampak oleh mata- pada air yang kita minum sehingga masih dapat diterima sistem kekebalan tubuh kita yang justru akan melatih tubuh kita agar semakin canggih dalam membentengi diri dari penyakit. Tapi selebih batas tersebut, dan bahkan mungkin pada jenis mikrobiologi tertentu dimana sistem kekebalan tubuh kita rentan dan tak mampu untuk mengakomodasinya, cemaran ini bisa sangat membahayakan bagi tubuh kita. Mungkin saya akan memakai istilah ini dalam bahasa sederhana sebagai makluk hidup mikro.

• Kesadahan Atau beberapa orang secara ilmiah menyebut sebagai sifat ‘kekerasan’ air –lho, air ternyata juga memiliki sifat keras-. Ini sebetulnya adalah jumlah kandungan mineral dalam air. Air murni adalah bebas dari kandungan mineral. Tapi tubuh kita sebenarnya juga butuh mineral, yang bisa diperoleh dari makanan atau air yang kita minum. Jadi mungkin kandungan mineral sampai batas tertentu justru dibutuhkan oleh tubuh. Kandungan mineral yang berlebih tolok ukurnya bisa kita lihat bila kita memasak air dalam teko, pada dasar teko terkadang didapati semacam endapan putih keras rapuh seperti wujud garam-garaman. Itulah kumpulan mineral tadi yang mengkristal dengan mudah pada panas tertentu. Bila kita selalu mengkonsumsi air dengan kandungan mineral berlebih, mineral- mineral sisa dari kelebihan yang dibutuhkan tubuh kita akan menggumpal di ginjal yang sering kita sebut dengan batu ginjal. Makanya kemudian terkadang orang memilih meminum air dengan kandungan mineral minimum, dengan harapan kebutuhan mineral tubuh tercukupi dengan mengatur pola makan yang baik.

• Zat-zat terlarut dalam air. Zat-zat ini bisa dalam bentuk padat, cair atau gas. Karena sifatnya yang larut dalam air, zat-zat ini kadang tidak mudah kita kenali wujudnya dalam air. Sehingga diperlukan metode-metoda pengujian tertentu untuk mengetahui kandungan zat-zat terlarut ini di dalam air. Bila anda kebetulan mengkonsumsi air sumur sementara rumah kita terletak pada radius paling tidak kurang dari sekitar lima kilometer dari industri terutama industri yang mengolah bahan kimia seperti pabrik pupuk, kertas, larutan kimia, bijih plastik, dan pabrik kimia lainnya, ada baiknya secara berkala paling tidak setahun sekali anda mengujikan contoh air • Zat-zat terlarut dalam air. Zat-zat ini bisa dalam bentuk padat, cair atau gas. Karena sifatnya yang larut dalam air, zat-zat ini kadang tidak mudah kita kenali wujudnya dalam air. Sehingga diperlukan metode-metoda pengujian tertentu untuk mengetahui kandungan zat-zat terlarut ini di dalam air. Bila anda kebetulan mengkonsumsi air sumur sementara rumah kita terletak pada radius paling tidak kurang dari sekitar lima kilometer dari industri terutama industri yang mengolah bahan kimia seperti pabrik pupuk, kertas, larutan kimia, bijih plastik, dan pabrik kimia lainnya, ada baiknya secara berkala paling tidak setahun sekali anda mengujikan contoh air

• Kandungan Radioaktif Air pada dasarnya tidak bersifat radioaktif. Tapi air bisa mengandung zat-zat yang bersifat radioaktif. Ada alat indikator radioaktif yang bisa dengan mudah mengenali sifat radioaktif dari sebuah zat. Tapi diluar itu semua, bila saja anda tinggal dikota yang terdapat industri nuklir, anda bersama-sama masyarakat sekitar anda punya hak untuk selalu mengawasi dengan seksama sistem pengolahan limbah mereka. Ada tanda-tanda sedikit pun kelemahan sistem tersebut, apalagi sampai ada bukti pencemaran terhadap air, secara hukum sangsi yang cukup berat akan menimpa industri tersebut.

Air Murni

Air Murni adalah air yang seratus persen kandungannya hanya berisi ‘tumpukan- tumpukan’ molukel oksigen ‘menggandeng’ dua hidrogen, tanpa terdapat zat-zat lain selain oksigen dan hidrogen di dalamnya.

Zat-zat lain ini bisa berupa benda mati seperti segala macam padatan, cairan terlarut atau gas terlarut, mungkin juga mineral-mineral yang juga melarutkan diri di dalam air. Juga bisa berupa berjuta-juta jenis makluk hidup dari yang kasat mata sampai kepada jenis yang diperlukan perbesaran puluhan ribu kali agar mata kita mengenali tampangnya.

Bahkan didalam air yang dikatakan murni ini, juga tidak terdapat hidrogen yang sendirian lenggang kangkung tanpa menggandeng pasangannya yang disebut hidroksil sehingga secara utuh bila tergandeng menjadi apa yang saya sebut tadi sebagai oksigen menggandeng dua hidrogen.

Hidrogen yang sendirian, demikian juga hidroksil yang masih sendiri, adalah sebuah substansi yang kita sebut sebagai ion. Yang karena sifatnya, hidrogen adalah ion positif sementara hidroksil adalah ion negatif. Sudah kodratnya memang ion positif ketemu ion negatif. Hanya saja mereka-mereka yang masih sendiri dengan jumlah jutaan disetiap tetes air ini karena sifat kelarutan alaminya memang akan selalu terkandung dalam air. Itulah mengapa air bersifat menghantarkan listrik.

Ketika kita SMA dulu tentu masih ingat bahwa listrik akan mengalir dari negatif ke positif. Ketika kita mencelupkan ujung tegangan negatif ke dalam air, sementara ujung tegangan positif kita masukan juga pada beberapa jarak dalam satu wadah air tadi. Bisa dibayangkan bila air tadi berisi begitu banyak ion bebas, mereka akan dengan suka cita ‘berkumpul’ dengan pasangannya, positif ke negatif, negatif ke positif. Sehingga terjadilah apa yang dinamakan pengkutuban muatan. Dan terjadilah beda tegangan di dalam air tadi yang bila tegangan tersebut cukup besar akan cukup membuat makhluk hidup bahkan juga kita manusia untuk mengucapkan selamat tinggal dunia.

Nah, air murni adalah air yang juga tidak mengandung ion-ion bebas yang saya sebutkan diatas tadi. Sehingga bisa dikatakan air murni yang dialiri arus listrik, kita manusia akan tetap aman mengobok-obok air tanpa kesetrum.

Secara alamiah, air murni dimana tidak terdapat kandungan zat-zat lain didalamnya, adalah sebuah benda cair dengan sifat pelarut yang sangat ‘haus’, yang akan ‘menelan’ zat apapun bila tercampur secara terbuka dengan air.

Sehingga bisa dikatakan bahwa air murni adalah sebuah keadaan air yang paling tidak stabil. Sehingga akan selalu ingin untuk mencari kesetimbangan dengan sekitarnya yang bisa berupa melarutkan zat-zat sekitarnya, melepas gandengan-gandengannya sehingga terbentuk ion bebas, menjadi tempat hidup segala macam makluk renik sambil bergerak mencari tempat yang paling rendah.

Pengertian sederhananya adalah akan sangat jauh lebih mudah bila kita ingin mengotori air murni, daripada kita ingin memurnikan air yang sudah kotor.

Dan bersyukurlah kita manusia, karena air yang dibutuhkan oleh tubuh kita untuk kita konsumsi ternyata digariskan oleh Tuhan bahwa tidak dengan air murni. Malah justru bila kita meminum air murni bisa membahayakan tubuh kita, karena agar diserap oleh tubuh didalam pencernaan kita dibutuhkan reaksi ion, sedang air murni tidak terdapat ion bebas disana.

Sehingga cukuplah bagi kita dengan air dengan sifat ‘layak dikonsumsi’. Lalu bagaimana usaha agar kita bisa mendapatkan air yang memang layak kita konsumsi. Untuk lebih jauhnya mungkin sebelumnya perlu kita lebarkan wawasan kita pada bagaimana sih proses pemurnian air. Proses dari air sembarang dirubah menjadi yang disebut sebagai air murni. Karena pada dasarnya air yang disebut ‘air yang layak konsumsi’ kira-kira adalah ‘setengah perjalanan’ dari proses pemurnian air.

Sekilas Proses Pemurnian Air

Namanya proses pemurnian air, seperti yang tersurat adalah sebuah proses dalam usaha menjadikan air sembarang menjadi apa yang saya definisikan di atas sebagai air murni atau paling tidak menjadi air yang layak dikonsumsi.

Tak henti-hentinya orang belajar dari apa yang terjadi di alam, seperti juga proses pemurnian air ini, apa yang kita ketahui pada instalasi pengolah air murni yang paling canggih sekali pun sebenarnya adalah sebuah miniatur proses pemurnian yang ada di alam.

Mata air yang muncul di pegunungan pada kondisinya yang masih alami tanpa campur tangan manusia, umumnya adalah sebuah bentuk air yang bisa dikatakan mendekati sifat air murni seperti yang saya gambarkan di atas. Air yang muncul sebagai mata air di pegunungan adalah air dari air tanah resapan yang ada jauh di dalam tanah, yang karena sifat kapilaritas seperti layaknya bila anda perhatikan terjadi pada air yang merambat ke atas kain yang kita celup dalam seember air. Air yang merambat ke atas ini seolah merayap menembus lapisan-lapisan dalam tanah yang layaknya lapisan-lapisan penyaring sehingga di ujung penyaringan di atas pegunungan jadilah air yang telah mengalami penyaringan berlapis-lapis.

Kurang lebih ide ini yang kemudian memberikan inspirasi kepada manusia bagaimana membuat sembarang air –yang mungkin membawa sifat tercemar- menjadi air yang layak dikonsumsi.

Berikut ini adalah tahapan-tahapan proses pemurnian air yang saya coba upayakan penjelasannya dalam bahasa sesederhana mungkin. Urutan proses yang saya sebutkan dibawah merupakan sebuah urutan yang harus dipenuhi untuk menjamin efektifitas proses pemurnian itu sendiri, kecuali untuk proses Desinfectan yang aplikasinya tergantung dari kebutuhannya.

1. Proses Pengendapan

Proses pemisahan bahan cemaran yang paling sederhana adalah dengan cara proses pengendapan. Dimana air yang akan diproses ini terlebih dahulu ditampung di wadah antara yang bisa berupa tangki atau bak, kemudian untuk beberapa waktu tertentu didiamkan sehingga terbentuklah endapan. Sehingga Proses pemisahan bahan cemaran yang paling sederhana adalah dengan cara proses pengendapan. Dimana air yang akan diproses ini terlebih dahulu ditampung di wadah antara yang bisa berupa tangki atau bak, kemudian untuk beberapa waktu tertentu didiamkan sehingga terbentuklah endapan. Sehingga

Bahan cemaran yang bisa dipisahkan dengan proses ini tentunya adalah bahan cemaran berupa partikel padat yang biasanya dengan mudah dilihat oleh mata kita, bersifat mudah mengendap di air.

Anda mungkin tidak begitu menyadari bila saja di tempat tinggal anda terdapat penampung sementara yang biasanya berupa tangki, sebelum air dialirkan melalui pipa ke kran-kran pemakaian. Dimana biasanya teknisi pemasang instalasi selalu menempatkan lubang keluaran untuk dialirkan ke pemakaian, sedikit lebih tinggi dari dasar tangki. Ini tidak lain adalah agar tangki tersebut selain dimaksudkan sebagai penampung air, juga dimaksudkan adanya proses pengendapan pada tangki.

2. Penyaring Mutimedia

Diberi nama Multimedia, jangan salah bahwa multimedia disini bukan berarti seperti maksud multimedia pada istilah dunia informasi. Namanya multimedia karena penyaringan ini memanfaatkan berbagai media dalam proses penyaringannya. Proses penyaringan ini sebenarnya tak lebih adalah tiruan dari proses penyaringan di alam. Media yang dipakai dalam proses penyaringan ini adalah dari Batu Koral, Kerikil besar dan kecil, Pasir dari yang kasar sampai halus dan Karbon aktif –Karbon aktif sebenarnya tidak lebih adalah arang, hanya saja predikat aktif didapat karena proses pembakaran arang tadi yang mencapai lebih dari duaribu derajat celsius. Sifat Karbon aktif ini sangat disuka sebagai habitat oleh beberapa jenis bakteri sehinga bakteri lebih memilih tinggal di situ dari pada ikut bersama air. Termasuk juga didalamnya bakteri yang menimbulkan bau pada air, sehingga karbon aktif juga dikenal sifatnya untuk menghilangkan bau- . Untuk skala industri biasanya penyaring ini akan teridentitas jelas dengan nama Penyaring multimedia. Sedang untuk skala rumah-tangga sebaiknya anda berhati- hati terhadap berbagai tawaran penyaring air yang menjamin air menjadi ‘pasti’ bersih bahkan ada yang berani mempromosikan air yang disaring bisa langsung layak minum, padahal secara ilmiah penyaring tersebut tak lebih ‘hanya’ penyaring multimedia, dimana air yang dihasilkan yang tentunya tingkat kemurniannya tergantung seberapa tercemar air yang kita masukkan. Tapi bagaimana pun juga air tersebut masih belum layak untuk langsung diminum.

Untuk mandi dan cuci, setelah lewat dari media penyaring ini menurut saya sudah cukup, sedang untuk diminum perlu dilakukan proses memasak air tersebut Untuk mandi dan cuci, setelah lewat dari media penyaring ini menurut saya sudah cukup, sedang untuk diminum perlu dilakukan proses memasak air tersebut

Seperti yang saya utarakan, kualitas hasil penyaringan ini sangatlah tergantung dari tingkat cemaran air sebelum disaring. Sehingga terutama untuk kondisi air yang dirasa sangat kotor, sebaiknya perlu dilakukan pengujian dahulu terhadap air hasil penyaringan untuk memastikan efektifitas penyaringan sebelum dikonsumsi.

Jenis penyaring ini suatu saat akan mencapai kondisi jenuh. Bila hal itu terjadi perlu dilakukan penggantian media atau pada taraf awal bisa dilakukan apa yang disebut sebagai regenerasi media penyaring. Dengan cara mengalirkan air hasil penyaringan dari arah kebalikan. Sehingga seolah-olah membuang semua kotoran yang tersaring terjebak dalam media penyaring tersebut.

Cepat atau lambat waktu mencapai kejenuhan sangat tergantung dari kondisi air sebelum disaring.

Sehingga bagaimana pun juga perlu dilakukan pengecekan secara berkala tehadap hasil penyaringan multimedia ini baik hanya secara visual atau dengan pengujian.

Penyaring Multimedia ini, biasa juga disebut sebagai Filtrasi Partikel. Disebut demikian karena hanya mampu menyaring sampai ke tingkat partikel (semua benda yang besar minimumnya mencapai sekitar seratus mikron atau sepersepuluh milimeter)

3. Softener

Bahasa Indonesia dari istilah ini mungkin bisa didekati dengan kata “Pelunak”, tapi mungkin pengartian ini lebih membuat asing makna yang terkandung di dalamnya. Sehingga saya lebih suka tetap kepada istilah aslinya yaitu “Softener”.

Anda masih ingat penjelasan saya diatas bahwa air juga memiliki sifat kekerasan, dengan terkandungnya ion-ion mineral bebas di dalam air. Nah, ‘softener’ ini sesuai dengan julukkannya, bertugas mengurangi kadar ‘kekerasan’ dalam air tadi. Alias mengurangi kadar ion mineral bebas dalam air.

Bahasa keren dari zat ini, sering orang menyebut dalam bahasa ilmiah adalah “Anion exchange”. Sementara bahasa ‘pasar’-nya adalah “Resin softener”. Hampir semua toko kimia menjual resin ini. Wujudnya adalah butiran-butiran Bahasa keren dari zat ini, sering orang menyebut dalam bahasa ilmiah adalah “Anion exchange”. Sementara bahasa ‘pasar’-nya adalah “Resin softener”. Hampir semua toko kimia menjual resin ini. Wujudnya adalah butiran-butiran

Secara kasar, bandingannya adalah untuk sumber air sumur daerah perkotaan normal, setiap debit satu liter per detiknya, kurang lebih perlu dilewatkan kedalam satu kilogram resin untuk mengurangi kesadahan sampai ke tingkat minimum.

Seperti juga penyaring multimedia, softener ini juga akan mengalami kondisi jenuh. Dimana seolah-olah jumlah ion mineral bebas yang ‘ditangkap’ resin tadi sampai pada kandungan dimana resin tidak dapat menangkap ion mineral bebas lebih lanjut. Bila anda melihat kondisi resin pada kondisi jenuh, warna resin akan berubah kehitaman.

Secara ideal, resin tidak perlu dilakukan penggantian. Yang dilakukan bila resin mencapai kondisi jenuh adalah apa yang disebut regenerasi. Dimana air larutan garam kita lewatkan ke dalam resin jenuh tadi sehingga berkurang kadar kejenuhannya.

Hanya saja kenyataannya, kita tidak bisa dengan mudah mengembalikan sifat resin tadi benar-benar seperti semula. Sehingga setelah beberapa kali dilakukan regenerasi, resin perlu diganti.

Lama waktu jarak antar regenerasi, ataupun penggantian resin sangat tergantung dari kondisi ‘kekerasan’ air yang ‘dilunakkan’.

4. Penyaringan Mikro

Fungsinya hampir sama dengan Penyaring Multimedia, hanya saja penyaring mikro ini mampu menyaring partikel seperseribu kali lebih kecil dari yang mampu disaring oleh penyaring multimedia.

Kalau penyaring Multimedia, kebanyakan dibuat dari bahan alam kemudian diberi wadah,dan air yang akan disaring dilewatkan ke dalam wadah tadi. Pada Penyaringan Mikro ini, media penyaring dibuat secara sintetis. Ada yang berbahan dasar kertas, kain, ataupun benang plastik yang dianyam.

Media tadi berbentuk lembaran yang berlapis-lapis. Yang bisasanya jumlah lapisannya bisa mencapai puluhan bahkan ratusan lapis.

Seperti layaknya saringan kopi, dimana antara partikel kopi dan air dipisahkan dengan cara seolah-olah air yang tercampu kopi tadi dilewatkan ke saringan. Air tetap lewat sementara kopi yang lebih besar dari lubang pada saringan tentunya akan tertinggal.

Dengan prinsip yang hampir sama, lapisan-lapisan penyaring mikro ini diharapkan menciptakan lubang-lubang yang akan dilewati air yang lebih kecil dari besar partikel yang akan kita pisahkan dari air.

Media penyaring ini pada suatu waktu tertentu akan mengalami apa yang disebut bloking, atau tidak mampu lagi melewatkan air dengan debit jauh berkuran seperti sebelumnya. Ini artinya lubang-lubang pada saringan tersebut telah tertutup oleh partikel yang dipisahkan.

Sampai jangka waktu tertentu, kita bisa mencuci media penyaring tersebut –rata rata media penyaring ini didesign untuk dapat dengan mudah dicuci kembali-. Hanya saja dengan pembersihan media penyaring ini agar dapat digunakan kembali harus disadari bahwa ada kemungkinan saat pencucian menimbulkan lubang pada media penyaring sehingga lubang tersebut dapat melewatkan partikel yang seharusnya dipisahkan. Atau dengan kata lain keefektifan media penyaring ini akan berkurang.

Kondisi ideal sebaiknya media penyaring ini diganti dengan yang baru, bila tiba saatnya terjadi kondisi bloking seperti yang saya jelaskan di atas.

5. Penyaringan Ultra

Secara prinsip penyaringan ultra ini hampir sama dengan penyaringan mikro. Kemampuan penyaringan ultra ini bisa mencapai seper-seratus dari kemampuan penyaringan mikro atau bisa dikatakan sebagai mampu memisahkan cemaran dalam air sampai sekecil seperseribu mikrometer. Kalau anda memiliki penggaris panjang tigapuluh centimeter yang banyak dijual dipasaran, anda bayangkan pada skala terkecil penggaris tersebut adalah satu milimeter. Besar cemaran yang akan dipisahkan oleh penyaring ultra ini adalah sampai besar satuan terkecil penggaris tersebut dibagi satu juta!

Wujud penyaring pun secara fisik hampir sama dengan penyaring mikro. Hanya saja jumlah lapisan-lapisan penyaring yang bisa jadi sampai lebih dari dua kali lipat jumlahnya. Dan indikasi terhadap saat penggantian media penyaring ini pun juga kurang lebih sama dengan media penyaring mikro.

Satu hal unik kenapa media penyaring ultra ini dipisahkan pengertiannya dari penyaring mikro adalah bahwa penyaring ultra ini mampu memisahkan bentuk cemaran tidak hanya yang disebut partikel (seperti pada penyaring mikro), tapi sampai kepada bentuk cemaran untuk benda mati sampai pada besaran yang disebut molekul, dan untuk makluk hidup sampai kepada beberapa jenis virus sebagai jenis makluk hidup terkecil di dunia ini.

6. Reverse-Osmosis (R.O.)

Anda mungkin mulai familiar mendengar istilah R.O. pada pemurnian air, terutama mungkin pada depot-depot air minum isi ulang yang sekarang mulai banyak menjamur di daerah perkotaan. Ada depot air minum isi ulang yang menawarkan harga yang cukup murah sekitar tigaribuan rupiah setiap galonnya, sementara ada depot lainnya dengan harga yang paling tidak dua kalinya dengan embel-embel proses mereka lebih istimewa yaitu dengan proses yang disebut R.O.

Proses R.O sendiri, atau kepanjangan dari bahasa ilmiahnya yaitu Reverse Osmosis sebenarnya kurang lebih adalah juga proses penyaringan. Hanya media penyaring di sini menggunakan penyaring yang disebut sebagai –kalau anda ingat dahulu waktu sekolah- Membran Semipermeable.

Membran semipermeable adalah kurang lebih pengertian sederhananya semacam penyaring satu arah. Dalam artian bahwa misalnya membran ini saya letakkan pada wadah yang memisahkan sisi kiri dan sisi kanan. Karena membran tersebut bersifat satu arah, misalnya saya letakkan membran tersebut sedemikian rupa sehingga secara alami membran akan meneruskan cairan dari sisi kiri ke sisi kanan.

Kemudian saya letakkan air pada sisi kiri membran, sedang sisi kanan saya letakkan larutan gula dalam air yang cukup pekat. Anda tahu sebelum diletakkan air berasa hambar, sedang larutan pekat air gula berasa sangat manis.

Setelah air dan larutan air gula tersebut berada dalam wadah, anda tunggu beberapa saat, secara alami air yang memiliki konsentrasi larutan lebih rendah akan mengalir menembus membran menyatu dengan larutan air gula. Sehingga ketika kondisi stabil setelah beberapa saat. Sisi kiri jumlah air akan bekurang, sedang sisi kanan jumlahnya akan bertambah dari sebelumnya. Dan kedua sisi kiri dan kanan, larutannya memiliki rasa manis yang kurang lebih sama.

Demikian juga kebalikannya akan terjadi bila saya kemudian meletakkannya berbalikan yaitu air di sisi kanan, dan larutan gula di sisi kiri. Sisi kanan akan berkurang, sisi kiri akan bertambah, dan keduanya memiliki rasa manis yang kurang lebih sama.

Proses yang saya sebutkan diatas disebut sebagai Proses Osmosis. R.O adalah proses kebalikan dari proses Osmosis –itulah mengapa disebut sebagai reverse (kebalikan) osmosis-. Dimana bila proses Osmosis akan terjadi dengan sendirinya, proses kebalikannya terjadi karena kita ‘paksa’.

Bila kita kembali kepada perumpamaan wadah tadi, sisi kiri kita biarkan kosong, sisi kanan kita isi dengan air larutan gula. Bila hal ini kita biarkan akan tidak terjadi apa-apa pada larutan air gula tersebut dan sisi kiri tetap kosong. Namun kondisi diatas kita paksa dengan memberi tekanan pada larutan air gula tadi, sehingga karena tekanan tadi, akan muncul air yang merembes lewat membran semipermeable dan air tersebut adalah air murni tanpa kandungan gula di dalamnya. Sedang larutan air gula di sisi kanan tadi akan semakin berkurang kandungan airnya, sehingga dengan sendirinya semakin tinggi konsentrasi gula dalam larutan tersebut. Demikian akan terus keluar air murni ke sisi kiri sampai larutan air gula di sisi kanan –yang ditekan- mencapai kelarutan jenuh kandungan gula dalam air, sehingga kita tidak mungkin lagi ‘memeras’ air dari larutan tersebut.

Sehingga didapat di sisi kiri air murni di sisi kanan adalah larutan air gula dengan konsentrasi maksimal. Kurang lebih beginilah analogi proses R.O. Air yang akan disaring ditekan dengan tekanan tinggi melewati membran semipermeable sehingga yang menembus hanya air murni sedang kandungan cemaran yang semakin tinggi kemudian dialirkan keluar atau dibuang.

Inilah istimewanya apa yang disebut sebagai membran semipermeable, yang secara alami memiliki sifat seolah-olah menyeragamkan konsentrasi larutan air yang berbeda-beda. Di alam sifat membran ini terdapat pada semua tumbuhan untuk ‘menyeragamkan’ konsentrasi sari makanan yang terlarut ke seluruh tubuh tumbuhan. Secara tiruan sifat membran ini dibuat oleh manusia, dan sampai sekarang membran semipermeable buatan ini masih menjadi milik teknologi perusahaan-perusahaan filter besar dari Amerika dan Eropa. Sekaligus ini menjadi indikasi bila terdapat depot air minum isi ulang dengan proses R.O, anda bisa mengechek langsung pada merk membran buatan tersebut haruslah merupakan salah satu merk dagang dari perusahaan-perusahaan tersebut, yaitu salah satu dari merk dagang dibawah ini secara urut adjad :

Clearshot; Desal; Duratherm; Duratrex; Econopure RO unit; Fastek; Osmo; Osmostill, Paal, Poretics, Portapure II RO; Purtrex, Sartorius, Selex, Sepa, Solo RO, Ultrafilter, Ventrex dan Veratrex.

Sebenarnya negara-negara, Jepang, Korea, India dan bahkan Taiwan banyak juga yang mengembangkan pembuatan membran penyaring ala R.O.-nya perusahaan – perusahaan Amerika dan Eropa ini. Hanya saja kualitasnya masih dibawah apa yang dibuat perusahaan-perusahaan ini. Kabar terakhir memang perusahaan- perusahaan Jepang yang membuat membran ini sudah mulai mendapat pengakuan dunia terhadap kualitas sebagai membran R.O.

Sedang untuk termanfaatkan sebagai proses R.O, proses penyaringan ini membutuhkan tekanan untuk me’maksa’nya, dengan tekanan pompa bisa mencapai sekitar tujuhpuluh atmosfir. Kira-kira sebanding dengan tekanan tujuhratus meter dibawah permukaan laut.

Dan sekarang pun telah banyak beredar alat pemurni air untuk diminum portable sampai dengan kualitas R.O skala rumah tangga dengan kapasitas sampai sepuluh liter per menit. Merk dari unitnya sendiri terdapat banyak sekali merk yang beredar dipasaran. Dan untuk memastikan efektifitas proses dan kehandalan penyaring R.O ini anda tinggal mengeluarkan filter RO dari unit tersebut dan memastikan bahwa merk dari filter RO-nya sendiri adalah salah satu dari merk dagang Osmonics yang saya sebutkan di atas.

Untuk alat R.O skala rumah tangga tekanan pompa yang dibutuhkan paling tidak sekitar satu atmosfir. Jadi walaupun alatnya kecil sekecil kira-kira sebuah blender rumahtangga, pompa yang digunakan relatif besar minimal sebesar juga sama dengan unit blender rumahtangga. Tapi keluaran air yang terjadi relatif kecil seperti layaknya kita mengucurkan air dari dispenser.

Besar cemaran yang dapat dipisahkan dengan proses R.O ini bisa mencapai besaran ion, sehingga proses ini bisa dikatakan proses paling terakhir untuk memisahkan cemaran fisik dalam air. Sebenarnya hasil penelitian lebih lanjut masih terdapat cemaran fisik dalam air yang masih ada setelah proses ini, tetapi besar kandungannya dan besar ukuran cemarannya sudah sangat terlalu kecil untuk disebut sebagai ‘cemaran’.

7. Elektrik De-ionisasi.

Secara pengertian layak dikonsumsi, proses R.O adalah proses terakhir untuk pemurniannya, walaupun sementara ahli juga berpendapat bila kita minum air hasil proses R.O adalah sesuatu yang terlalu berlebihan.

Tapi untuk keperluan air murni didalam industri terutama untuk industri kimia, farmasi, elektronik, diperluan air murni yang benar-benar murni sehingga memiliki sifat konduktifitas sangat rendah atau tidak menghantarkan listrik. Dalam artian dikaitkan dengan penjelasan saya sebelumnya, bisa dikatakan diperlukan air yang bebas dari ion bebas hidrogen dan hidroksil.