Sejarah Peradaban Islam pdf (1)

Nama
NIM

: Istighotsatul Khoiriyah
: B0516021

BAB 4. PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA NABI MUHAMMAD
Zaman sebelum datangnya islam disebut dengan zaman jahiliyah, zaman
kegelapan dan kebodohan dalam hal agama. Nabi Muhammad lahir pada tanggal
12 Rabi’ul Awwal tahun gajah. Beliau diangkat menjadi Nabi saat berusia 40
tahun, di tandai dengan di turunkannya QS. Al-Alaq ayat 1-5. Dan diangkat
menjadi Rasul di tandai dengan turunnya QS. Al-Muddatsir ayat 1-7.
Dakwah Nabi Muhammad terbagi menjadi 2, yaitu
1. Periode Mekkah, dengan ciri pokok yaitu pembinaan dan pendidikan tauhid.
Di mulai dari dakwah secara sembunyi-sembunyi dan dilanjutkan dengan
dakwah terang-terangan, namunkarena mendapat tantangan yang berat dari
penduduk Mekkah, Rasul memutuskan untuk hijrah ke madinah.
2. Periode Madinah, dengan ciri pokok yaitu pendidikan sosial dan politik.
Peperangan dalam Islam.
Kaum muslimin di perbolehkan untuk berperang melawan kaum kafir dengan dua
alasan: 1) untuk mempertahankan diri dan melindungi hak miliknya. 2) Menjaga

keselamatan dalam menyebarkan dan mempertahankan agama Islam.
Peperangan pada masa Nabi Muhammad terbagi atas dua bagian,
1) Ghazwah, perang yang langsung di pimpin oleh Rasulullah. Yaitu perang
Badar, perang Uhud, perang Khandaq, perang Mu’tah, Fathu Mekah, perang
Hunain, perang Tha’if, perang Tabuk dan perang Widan.
2) Sariyah, perang yang di pimpin oleh sahabat atas penunjukan Rasulullah.
Masa Terakhir Rasulullah
Pada tahun 10 H. Rasullullah melakukan haji wada’ dan turunlah wahyu terakhir
yakni QS. Al-Maidah ayat 3. Dalam khutbah beliau menyampaikan mengenai
prinsip-prinsip dasar gerakan islam, dan berpesan agar kaum muslimin selalu
berpegang pada Al-Qur’an dan As-sunnah.
Rasulullah meninggal pada saat dhuha pada hari senin pada tanggal 12 Rabiul
Awal tahun 11 H (8 Juni 632 M). Pada saat wafat Rasulullah berusia 63 tahun.
BAB 5. PERADABAN ISLAM PADA MASA KHULAFAURRASYIDIN
Sepeninggal Rosululloh,terdapat 4 pengganti Rosululloh yang sangat berpengaruh
terhadap kemajuan Islam, yaitu:
1. Khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq (11-13 H/632-634M)
Nama asli
: Abu Bakar adalah Andullah bin Abi Quhafa Al Tamimi.
Masa jabatan

: 2 tahun 3 bulan 11 hari.
Jasa-jasa
:
Penumpasan
orang-orang
murtad
dan
nabi
palsu,penumpasan orang yang yang tidak mau membayar zakat,
mengumpulkan dan menulis Al-Qur’an serta perluasan wilayah Islam sampai
Suriyah, Irak, Hirah dan Bizantium.

Wafat
: hari Senin 23 Agustus 624 M dalam usia 63 tahun (sakit)
2. Khalifah Umar bin Khattab
Latar belakang
: Nama lengkap dari Umar bin Khattab adalah Umar bin
Khatab bin Nufail keturunan dari Abdul Uzza Al Quraisy dari suku Adi.
Masa jabatan
: Kurang lebih 10 tahun 6 bulan 4 hari.

Wafat
: tanggal 1 Muharram 23 H/644 M. Di tikam Abu Lu’luah saat
menunaikan sholat Shubuh sehingga beliau terluka parah.
Jasa-jasa : pembangunan masjid seperti masjidil haram, masjid Nabawi dan
masjid Amru bin Ash, pembutan kalender hijriah, pembentukan departemen
pemerintah, yaitu departemen baitul mal dan departemen angkatan perang.
Perluasan wilayah sampai Syiria, Palestina, Persia dan Mesir.
3. Khalifah Utsman bin Affan
Latar belakang
: memiliki nama lengkap Utsman bin Affan bin Abil Ash
bin Umayyah dari suku Qurais. Mendapat julukan zun nurrain.
Masa jabatan
: kurang lebih 11-12 tahun (644-656)
Jasa-jasa : Membentuk angkatan laut, memperindah masjid Nabawi,
membukukan dan mencetak Alquran serta melakukan perluasan wilayah
sampai di Armenia,Tunisia,Tripoli (Libia)Azerbaijan dan Kepulauan Cypcrus
hingga Konstantinopel,Turki dan Balkan.
Wafat
: pada tahun 35 H/17 Juni 656 M ketika beliau sedang membaca
Alquran.

4. Khalifah Ali bin Abi Thalib (36-41H/656-661M)
Latar belakang
: Ali bin Abi Thalib adalah keponakan Rosululloh,yaitu
putra paman Nabi Abu Thalib dan juga menantu Nabi, suami dari Fatimah
Azzahra.
Masa jabatan
: Beliau menjabat sekitar 2 tahun dan setelahnya diteruskan
oleh putranya yaitu Hassan dan Hussein
Wafat
: 17 Ramadhan 40 H (661 M), dibunuh oleh Ibnu Muljam
(khawarij).
Jasa-jasa : Mengganti beberapa gubernur pada masa utsman karena sematamata hubungan kekerabatan. Menarik kembali harta milik negara dan baitul
mal yang dibagikan kepada para pejabat gubernur. Memerintah Abu Aswad
untuk mengarang kitab tentang pokok-pokok ilmu nahwu. Membangun Kota
Kuffah yang kemudian menjadi pusat pengembangan ilmu nahwu.
Kemajuan Peradaban Pada Masa Khulafaurrasyidin
Faktor yang menyebabkan cepatnya ekspansi : Islam merupakan agama yang
mementingkan pembentukkan masyarakat, Islam datang ke daerah-daerah dengan
sikap simpatik dan toleran, Tertanamnya keyakinan yang sangat kuat dalam hati
para sahabat tentang kewajiban menyerukan ajaran-ajaran Islam. Mesir,Syiria dan

Irak adalah daerah-daerah yang kaya,kekayaan ini membantu penguasaan islam
dalam melakukan ekspansi.

Pemikiran-Pemikiran yang Menonjol Pada Masa Khulafaurrasyidin
Menjaga keutuhan Alquran dan mengumpulkannya pada masa khalifah Abu
Bakar. Memberlakukan mushaf standar pada masa khalifah Utsman bin Affan.
Islam tidak mengenal kasta dan juga membeda-bedakan golongan.
Lembaga-Lembaga yang Ada Pada Masa Khulafaurrasyidin
Lembaga Politik, Lembaga Tata Usaha, Lembaga Pendidikan, Lembaga
Kehakiman Negara , Lembaga Permusyawatan, Lembaga Keuangan Negara.
BAB 6. PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI UMAYYAH
A. Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah
Dinasti ini didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufyan bin Harb, seorang yang
pertama kali mengubah pimpinan negara yang awalnya di pilih oleh rakyat
menjadi sistem monarki. Muawiyah berhasil mendirikan dinasti Umayah bukan
hanya karena memenangkan diplomasi di Siffin dan terbunuhnya Ali, Melainkan
karena ia sudah memiliki basis rasional sebelumnya. Pertama, adanya dukungan
yang kuat dari rakyat Suriah dan keluarga Bani Umayyah sendiri.kedua, ia
merupakan orang yang bijaksana, ketiga, ia memiliki kemampuan yang menonjol
sebagai negarawan sejati.

B. Para Khalifah Dinasti Umayyah
Masa kekuasaan selama 90 tahun, dengan 14 orang khalifah. Khalifah yang
pertama adlah Muawiyah bin Abi Sufyan dan khalifah yang terakhir adalah
Marwan bin Muhammad. Khalifah terbesar dari dinasti ini yaitu Muawiyah,
Abdul Malik dan Umar bin Abdul Aziz. Muawiyah mendapat kursi kekhalifahan
setelah adanya peristiwa `amul jama’ah dari Hasan bin Ali pada tahun 41 H.
C. Masa Kemajuan Dinasti Umayyah
Masa pemerintahan dinasti Umayyah terkenal sebagai era agresif, yang
memusatkan pada ekspansi wilayah dan penaklukan. Dalam jangka waktu 90
tahun banyak bangsa beramai-ramai masuk dalam kekuasaan islam. Penaklukan
militer di zaman Umayyah mencakup tiga front penting, yaitu 1) front melawan
bangsa Romawi di Asia kecil. 2) front Afrika Utara. 3) front timur. Masa
kekuasaan Al-Walid I disebut sebagai masa kemenangan yang luas, karena
keberanian menghidupkan kembali perlawanan mengepung kota Konstantinopel.
Keberhasilan dalam bidang politik, antara lain : pengangkatan majelis
penasihat, pembentukan sekretasis untuk membantu kinerja khalifah. Bidang seni
yaitu di bangunnya Dome of the Rock (Qubah Ash-Sakhra). Di susunnya
gramatika Arab dengan memberi titik pada huruf hijaiyah oleh Abul Aswad AdDuali. Kemajuan ilmu pengetahuan meliputi: pengembangan bahasa Arab,
Marbad kota pusat kegiatan ilmu, ilmu qiraat, ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu fiqh,
ilmu nahwu, ilmu jughrafi dan tarikh serta usaha penerjemahan.

D. Masa Kehancuran Dinasti Umayah
Faktor yang menyebabkan Dinasti Bani Umayyah lemah dan memabawanya
kepada kehancuran: 1) Sistem pergantian khalifah melali garis keturunan. 2) Latar

belakang terbentuknya tidak dapat dipisahkan dari berbagai konflik politik. 3)
Pertentangan antara Bani Qais dan Bani Kalb yang semakin meruncing. 4) Sikap
hidup mewah di lingkungan istana 5) Penyebab langsungnya yaitu munculnya
kekuatan baru yang yang di pelopori oleh keturunan Al-Abbas bin Abbas AlMuthalib.
BAB 7. PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI ABBASIYAH
A. Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah
Didirikan oleh Abul Abbas Ash-Shafah tahun 132H. Dinasti Abbasiyah
berlangsung selama 5 abad dari tahun 132-656 H. Masa pemerintah Bani
Abbasiyah terbagi menjadi empat periode. 1) Massa Abbasiyah I (132-232 H). 2)
Masa Abbasiyah II (232-334 H) 3) Masa Abbasiyah III (334-447 H) 4) Masa
Abbasiyah IV (447-656 H).
B. Para Khalifah Dinasti Bani Abbasiyah
Para khalifah Bani Abbasiyah berjumlah 37 khalifah. Sistem pengumuman
putra mahkota mengikuti cara dinasti bani Umayyah dan yang baru adalah adanya
penambahan gelar.
C. Masa Kejayaan Peradaban Abbasiyah

Pada periode pertama pemerintahan Bani Abbasiyah mencapai puncak
keemasan. Periode ini berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat
dan ilmu pengetahuan dalam islam. Puncak kejayaan terjadi pada masa Khalifah
Harun Ar-Rasyid dan anaknya Al-Makmun. Empat madzhab fiqh tumbuh dan
berkembang pada masa ini. Ilmu-ilmu umum masuk ke dalam Islam melalui
terjemahan dari bahsa Yunani dan Persia ke dlam Bahsa Arab. Terdapat bebagai
kemajuan dalam berbagai bidang, agama, serta umum.
D. Dinasti-Dinasti yang Memerdekan Diri dari Baghdad
Terdapat kurang lebih 22 dinasti yang lahir kemudian melepaskan diri dari
Dinasti Abbasiyah. Ada dua kemungkinan alasan, yaitu para khalifah tidak cukup
kuat untuk membuat mereka tunduk kepadanya, penguasa Bani Abbas lebih
mentik beratkan pembinaan peradaban daripada politik.
E. Faktor-faktor yang Menyebabkan Kemunduran Dinasti Abbasiyah
Adanya persaingan antar bangsa, kemrosotan ekonomi, konflik kegamaan,
perang salib dan serangan Bangsa Mongol (1258 M).
F. Akhir Kekuasaan Dinasti Abbasiyah
Akhir kekuasaan ialah ketika Baghdad di hancurkan oleh pasukan Mongol
yang di pimpin Hulagu Khan, 656 H/ 1258 M.
BAB 8. PERADABAN ISLAM DI ANDALUSIA SPANYOL
A. Pendahuluan

Kemajuan eropa tidak dapat di pisahkan dari pemerintah Islam di Spanyol.
Dari Sapnyol Islam-lah Eropa banyak menimba ilmu. Pada periode klasik, ketika
Islam mencapai masa keemasannya, Spanyol merupakan pusat peradaban Islam

yang sangat penting menyningi Baghdad di Timur. Ketika itu orang-orang Eropa
Kristen banyak yang beljar di sana, Islam menjadi “Guru” bagi Eropa.
B. Masuknya Islam di Spanyol
Spanyol di duduki umat Islam pada zaman Khalifah A-Walid (705-715 M).
Dalam proses penaklukan Spanyol terdapat tiga pahlawan Islam yang paling
berjasa, yaitu: Tharif bin Malik, Thariq bin Ziyad dan Musa bin Nushair.
C. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Islam Mudah Masuk Spanyol
Faktor eksternal: Kondisi Politik Spanyol yang memburuk, sehingga
merembet pula pada kondisi sosia;, ekonomi dan keagamaannya. Faktor internal:
Ajaran Islam yang mengajarkan toleransi dan persaudaraan dan tolong menolong,
seta para pemimpin adalah tokoh yang kuat, tentaranya kompak, bersatu, dan
penuh percaya diri.
D. Perkembangan Islam di Spanyol
1. Periode pertama (711-755 M)
Spanyol berada dibawah para wali yang diangkat oleh Khalifah Bani Umayyah.
Stabilitas politik negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, berbagai

gangguan masih terjadi baik datang dari luar maupun dari dalam.
2. Periode Kedua (755-912 M)
Spanyol berada dibawah para Khalifah Abbasiyah di Baghdad. Umat Islam
Spanyol mulai memperoleh kemajuan baik bidang politik maupun peradaban.
3. Periode Ketiga (912-1013 M)
Umat Islam di Spanyol mencapai puncak kejayaan menyaingi daulah Abbasiyah.
4. Periode Keempat (1013-1086 M)
Umat Islam kembali memasuki pertikaian intern.
5. Periode Kelima (1086-1248 M)
Islam Spanyol dipimpin oleh penguasa-penguasa yang lemah sehingga
mengakibatan beberapa wilayah Islam di kuasai oleh kaum Kristen.
6. Periode Keenam (1248-1492 M)
Islam hanya berkuasa di Granada di bawahDinasti Ahmar (1232-1492 M).
Kekuatan Islam yang merupakan pertahanan terakhir di Spanyol ini berakhir
karena perselisihan orang-orang istana dalam memperebutkan kekuasaan.
E. Kemajuan Peradaban Islam di Spanyol
Kemajuan Islam di Spanyol sangat menonjol dalam berbagai bidang, baik dalam
bidang Intelektual, bidang kebudayaan dalam hal ini bangunan fisik atau
arsitektur maupun bidang-bidang lainnya.
F. Pengaruh Peradaban Spanyol Islam di Eropa

Bangsa Eropa maju dalam ilmu pengetahuan dan peradaban dikarenakan mereka
belajar kepada kaum muslimin terutama melalui berbagai literatur dari hasil karya
kaum muslimin di Andalisa (Spanyol), misalnya Ibnu Risyd yakni Averros.
G. Transmisi Ilmu-Ilmu Keislaman ke Eropa
Transmisi ilmu pengetahuan mengaalir ke Eropa melalui Perang Salib, Negeri
Sicilia dan Spanyol (Andalusia).

BAB 9. PERADABAN ISLAM PADAMASA DINASTI SAFAWIYAH
A. Asul-Usul Dinasti Safawiyah
Dinasti ini berkuasa antara tahun 1502-1722 M. Bermula dari gerkan tarekat
yang bernama Safawiyah. Didirikan oleh Shafi Ad-Din, yang meupakan
keturunan dari Iman Syiah keenam. (1252-1334 M). Masa kekuasaan Abbas I
merupakan puncak kejayaan Kerajaan Syafawi.
B. Kemajuan Peradaban Dinasti Safawiyah
Bidang ilmu pengetahuan: terdapat tokoh ilmuwan Bahauddin Syaerazi,
Muhammad Baqir tokoh teolog. Bidang ekonomi: Stabilitas politik memacu
perkembangan perekonomian. Disamping perdagangan juga didukung sektor
pertanian. Bidang arsitektur: Berhasil menciptakan kota Isfahan menjadi kota
yang indah. Bidang kesenian: Perintisan seni lukis. Bidang tarekat: gerakan
tidak hanya berpikir maslah kemaan saja, tetapi juga merambah bidang politik
dan pemerintahan.
BAB 10. PERADABAN ISLAM PADA MASA DINASTI USMANI TURKI
A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Usmani
Pendirinya adalah bangsa Turki dari kabilah Oghus. Penguasa pertama
yaituUsman I tahun699 H. Turki mencapai kegemilangan ketika dapat
menaklukkan kota Konstantinopel. Kerajaan Turki Usmani memerintah hampir
tjuh abad lamanya (1299-1924 M), di perintah 38 sultan.
B. Penaklukan Konstantinopel
Konstantinopel dapat ditaklukkan pada masa pemerintahan Sultan
Muhammad II yang bergelar Al-Fatih pada tahun 1453.
C. Peradaban Islam di Turki
Bidang pemerintahan dan militer: terbentuknya pasukan Yenisseri atau
Inkisyariah. Bidang ilmu pengetahuan. Bidang kebudayaan: Muncul penyair yang
terkenal yaitu Nafi’, bidang sastra prosa Katip Celebi dan Evliya Celebi. Bidang
keagamaan: Ulama’ memegang peranan penting dalam kerajaan dan masyarakat.
D. Kemunduran Turki Usmani
Setelah Sultan Sulaiman Al-Qanuni wafat, Kerajaan Turki Usmani
mengalami kemunduran. Faktor penyebabnya: 1. Wilayah kekuasaan yang luas. 2.
Heteroginitas penduduk. 3. Kelemahan para penguasa. 4. Budaya korupsi. 5.
Pemberontakan tentara Yenisseri 6. Merosotnya perekonomian 7. Terjadinya
stagnasi dalam lapangan ilmu dan teknologi
BAB 11 PERADABAN ISLAM PADA MASA MONGOL
A. Asal-Usul Bangsa Mongol
Bangsa Mongol berasal dari daerah pegunungan Mongolia. Nenek moyang
mereka bernama Alanja Khan, yang mempunyai dua anak kembar, Tartar dan

Mongol. Kedua putra itu melahirkan dua suku bangsa besar, yakni Mongol dan
Tartar. Mongol melahirkan anak bernama Ilkhan, yang melahirkan keturunan
pemimpin bangsa Mongol kemudian hari. Agama bangsa Mongol semula adalah
Syamanisme, meskipun mereka meyakin adanya Yang Maha Kuasa,tetapi meeka
menyembah kepada arwah terutama roh jahat dan juga sangat memuliakan arwah
nenek moyang yang dianggap masih berkuasa mengatur hidup keturunannya.
Pada saat kondisi fisiknya mulai lemah, Jenghiz Khan membagi wilayah
kekuasaannya menjadi empat bagian:
• Pertama, Juchi, anak sulungnya mndapatkan wilayah Siberia bagian barat dan
stepa Qipchaq yang membentang hingga ke Rusia selatan, di dalamnya
terdapat Kwarizm.
• Kedua, Chagatay mendapatkan wilayah yang membentang ke timur, sejak dari
Transoxania hingga Turkistan Timur atau Turkistan China.
• Ketiga, Ogotay adalah putra Jenghiz Khan yang terpilih oleh Dewan Pimpinan
Mongol untuk menggantikan ayahnya sebagai Khan Agung yang mempunyai
wilayah di Pamirs dan T’ien Syam.
• keempat, Tuluy si bungsu mendapat bagian wilayah Mongolia sendiri. Kedua
anaknya, yakni Mongke dan Qubilay menggantikan Ogedey sebagai Khan
Agung
B. Pemimpin Mongol yang Terkenal, yaitu :
Jenghiz Khan (7 H/12-13 M), Hulagu Khan (7 H/13 M), Timur Lenk (8 H/14
M) ,Zhahirudin Babur (10H/15-16 M)
C. Serangan Hulagu Khan
Hulagu Khan sudah menguasai wilayah Persia, Irak, Caucasus dan Asia Kecil.
Lalu untuk memperluas wilayah pada tanggal 10 Februari 1258, wilayah kultur
Arab menjadi jajahan Mongol setelah Baghdad ditaklukkan oleh Hulagu Khan.
Dalam satu riwayat menyebutkan bahwa pada tahun 656 H/1258 M, Dinasti
Abbasiyah di Baghdad hancur di tangan Hulagu Khan. Selanjutnya pada tahun
1260 ingin menguasai Mesir, tetapi tidak bias dikarenakan pasukan Mamluk lebih
kuat dan lebih cerdik dibandingkan pasukan Mongol, maka diurungkanlah niatnya
itu. Walau sudah hancur Hulagu tetap menguasai Mongol selama 2 tahun, daerah
yang ditaklukkan Hulagu selanjutnya diperintah oleh Dinasti Ilkhan. Ilkhan adalah
gelar yang diberikan kepada Huragu.
D. Dinasti Di Persia (1265-1502)
Hulagu mendirikan negara besar Mongol yang memperluas kekuasaannya sampai
Persia, Irak, dan Asia kecil. Pada tahun 1259, ia mendirikan observatorium di kota
Maragha atas nasihat ahli astrologi filsafat termuka, Nasirudi At-Tus. Kota ini
menjadi tempat tinggal bagi para ahli teologi Islam, ahli filsafat dan kedokteran,
dan berisi sejumlah besar buku-buku yang awalnya ditempatkan di sebuah
perpustakaan besar di Baghdad.

E. Kebudayaan Mongol Islam
Hulagu Khan pada tahun 1259, ia membangun observatorium di Maragha atas
saran Nasirudin At-Tusi(seorang filsuf muslim besar), Karena tertarikanya pada
bangunan dan arsitektur yang indah dan fisafat.
Pada tahun 1265-1282, yang memerintah adalah Abaqa anaknya Hulagu yang
sangat menaruh perhatian kepada umat Kristen, Karena pengaruh jand ayahnya
yang beragama Kristen Nestorian, yakni Doquz Khotun.
Jadi sebagian wilayah Ilkhan yang berada di kawasan kebudayaan Arab seperti
Irak, Kurdistan, dan Azerbaijan, diwarisi Dinasti Jlayiriyah. Jalayir adalah sukusuku Mongol yang mengikuti Hulagu ketika menaklukkan negeri-negeri Islam.
Dengan demikian, akar budaya Islam di kawasan budaya Arab diperintah
bukan hanya dinasti berbangsa Arab, tetapi siapa yang kuat akan memerintah.
Dinasti-dinasti silih berganti menguasai wilayah, namun yang langgengialah
kekuasaan dari bangsa Arab sendiri, baik pada masa klasik maupun modern.
F. Dampak Kekuasaan Mongol
Dampak yang sangat terasa adalah lebih banyak dampak negatifnya, yaitu
kehancuran tampak jelas dimana-mana sejak dari wilayah timur hingga ke barat.
Pembunuhan terhadap umat Islam, pada masa Hulagu bukan hanya terjadi
pembunuhan terhadap khalifah Abbasiyah dan keluarganya, namun juga
membunuh umat Islam yang tak berdosa.
Bangsa Mongol awalnya memeluk syamanisme namun beralih menjadi agama
budha. Ada pula yang beragama islam Karena sering berasimilasi dengan muslim
seperti ahmad takudar dan ghazan
G. Penguasa Muslim Timur Lenk
Lenk ini lahir di dekat Kesh, wilayah Uzbekistan, sebelah selatan Samarkand di
Transoxania, pada 8 April 1336 M, dan meninggal di Otrar pada tahun 1404 M.
Ayahnya bernama Taragai, kepada suku Balas, keturunan Karachar Noyan yang
menjadi menteri dan kerabat Chagatay, putra Jenghiz Khan.
Timur lenk berhasil mengalahkan Tughluk Temur dan Iyas Khoja setelah itu ia
juga mengalahkan saudaranya sendiri yang bernama Amir Husain di Balkh.
Ia berhasil menakhlukan khurasan, afganistan, Persia, fars, Kurdistan. Meskipun
ia di kenal kejam namun ia tetap memperhatikan perkembangan islam(syi’ah dan
tasawuf naqsyabandiyah)
BAB 12. PERANG SALIB
A. Timbulnya Perang Salib
Perang salib awalnya disebabkan adanya persaingan pengaruh antara Islam
dan Kristen yang di kenal dengan “Peristiwa Manzikart” pada tahun 464 H.
Peristiwa ini menanamkan benih permusuhan dan kebencian orang-orang Kristen
terhadap umat Islam. Penyebab langsungnya adalah permintaan Kaisar Alexius
Comnenus tahun 1095 kepada Paus Urbanus II, unruk bisa merebut kembali

daerah kekuasaannya (Bizantium) di telah tindas-binasakan oleh Bani Saljuk serta
membebaskan kota Yerussalem dari orang Islam..
B. Sebab-Sebab Perang Salib
Tiga faktor utama pemicu perang salib, yaitu
1. Agama (Setelah Baitul Maqdis jatuh di tangan Bani Seljuk, tahun 1070 M,
pihak Kristen merasa tidak bebas untuk melaksanakan ibadah sebab adanya
peraturan yang mempersulit mereka).
2. Politik (Keinginan Comnones merebut kembali Konstantipel, sehingga ia
meminta bantuan kepada Paus Urbanus II,dengan imbal balik ia harus tunduk di
bawah kekuasaan Paus di Rhoma)
3. Sosial ekonomi (Adanya stratifikasi dan dikrimanasi sosial terhadap rakyat
jelata, sehingga mereka ikut andil dalam perang salib karena pihak gereja
menjanjikan kehidupan yang lebih baik.
C. Periodisasi Perang Salib
1. Periode penaklukan (1096-1144 M)
2. Periode reaksi umat islam (1144-1192 M)
3. Periode Kehancuran (1192-1291 M)
D. Jalannya Perang Salib
Perang Salib I
Terjadi pada tahun (1097-1099). Dalam perang ini pasukan nasrani Eropa
memperoleh banyak kemenangan : a) Terbentuknya 4 buah kerajaan eropa nasrani
di Syam. b) Sebagian besar wilayah asia yang berada ditangan pasukan salib
dikembalikan lagi kepada Byzantium c) Kokohnya persatuan antara Paus dan
kaisar dalam menghadapi umat islam. d) Bahasa Prancis menjadi Bahasa kerajaan
Salib.
Perang Salib II
Ditengah- tengah kemenangan pasukan salib, muncul tokoh islam bernama
Imanuddi Zanki (penguasa Irak) yang merebut kembali beberapa kota di Syam.
Angkatan perang salib dipimpin oleh Louis VII (Prancis) dan Raja Conrad III
(Jerman) mengalami kekalahan. Hasil dari Perang Salib ini adalah persatuan umat
Islam semakin kokoh, prestise umat islam naik dimata umat Nasrani Eropa, dan
kehadiran penziarah Eropa ke Baitul Maqdis menjadi berkurang.
Perang Salib III
Kekalahan para tentara salib (pada perang salib II) dan jatuhnya Baitul Maqdis
ketangan kaum muslimin membangkitkan kembali semangat para raja dan
bangsawan Eropa dalam menyusun kekuatan besar untuk melakukan serangan
balik terhadap kaum muslimin. Dipimpin oleh Frederick Babarossa (Jerman),
Phili August (Prancis) dan Richard the lion heart (Inggris), peran salib II ini
mengalami kegagalan lagi. Dari kekalahan ini, dibuatlah satu perjanjian
perdamaian antara umat nasrani dengan muslim.
BAB 13. DINASTI-DINASTI LAIN DI DUNIA ISLAM

A. Dinasti Fathimiyyah di Mesir (909-1171 M)
Para penguasa Dinasti Fathimiyah
1. Al-Mahdi
909-949
M 5.
Al-Hakim
2. Al-Qa’im
934-949 M
6.
Az-Zahir
3. Mu’iz
965-975 M
7.
Al-Mustansir
Lidinillah
4. Al-Aziz
975-996 M
8.
Al-Musta’li

996-1021 M
1021-1036 M
1036-1095 M
1095-1101

Kemajuan peradaban pada masa dinasti Fathimiyyah: Bidang administrasi,
Kondisi sosial, Kemajuan ilmu pengetahuan dan kesusastraan
B. Dinasti Al-Murabitun (1056-1147 M)
Nama penguasa
: Abu Bakar bin Umar, Yusuf bin Tasyfin, Ali bin Yusuf,
Tasyfin bin Ali, Ibrahim bin Tasyfin dan Ishak bin Ali.
Daerah kekuasaan
: Maghribi dan Spanyol (Andalusia)
Faham
: Madzhab Salafi
Kemunduran
: Akibat perubahan mental para penguasa, dari yang lemah
lembut menjadi keras, sebab adanya kemewahan yang berlebihan sehingga
Dinasti Al Murabitun dengan mudah jatuh di tangan Dinasti AL Muwahidun.
C. Dinasti Al Muwahhidun (515-667 H/1121-1269 M)
Nama penguasa
: Ibnu Tumart, Abdul Mu’min bin Ali, Abu Ya’kub Yusuf
bin Abdul Mu’min.
Daerah kekuasaan
: Kawasan Afrika utara dan Spanyol
Faham
: Tauhid, memerangi faham At-Tajsim
Kemunduran
: adanya pemberontakan di wilyah al Maghribi yang ingin
melepaskan diri dari al-Muwahhidun dan juga danya perang antara umat islam
dan kristen.
D. Dinasti Idrisiyyah (172-314 H/ 789-926 M)
Nama pendiri
: Idris I bin Abdullah
Wilayah kekuasaan : Maghribi (Maroko)
Faham
: Syi’ah
Peran
: Menyebarkan budaya dan agama Islam kepada bangsa Barbar dan
penduduk asli
Kemunduran : Ditaklukkan oleh dinasti Fathimiyyah pada tahun 244 H.
E. Dinasti Aghlabiyah (184-296 H/ 800-909 M)
Nama pendiri
: Ibrahim bin Al-Aghlab
Daerah kekuasaan
: Tunisia dan Afrika utara
Peran
: Mengganti bahasa latin dengan bahasa arab, serta menjadikan
Islam sebagai agama mayoritas
Kemunduran : Ditaklukkan oleh dinasti Fathimiyyah
F. Dinasti Samaniyyah (203-395 H/819-1005 M)
Nama pendiri
: Ahmad bin Asad bin Samankhudat
Daerah kekuasaan
: Khurasan dan Transoxania

Peninggalan : ilmuwan bernama Mausaleum Muhammad bin Ismail Al-Bukhari
Kemunduran : Di taklukkan dinasti Qaarakhan dan dinasti Ghaznawi
G. Dinasti Safariyah (253-900 H/ 867-1495 M)
H. Dinasti Tulun
(254-292 H/ 868-905 M)
I. Dinasti Hamdaniyyah (292-394 H/ 905-1004 M)
J. Dinasti Buwaihiyah (333-945 H/ 945-1055 M)
K. Dinasti Saljuk (469-706 H/ 1077-1307 M)
L. Dinasti Ayyubiyah (569-650 H/ 1174-1252 M)
M. Dinasti Delhi (602-962 H/ 1206-1555 M)
N. Dinasti Mamluk Mesir (648-923 H/ 1250-1517 M)