Manajemen Proyek pada proyek pengembanga (4)

Kelas : O3

Dokumen:

Tugas
Manajemen Proyek

Resume Manajemen Proyek

Disusun Oleh:
1.

Niemas Merza Erlita

(13410100222)

PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA
INSTITUT BISNIS DAN INFORMATIKA STIKOM SURABAYA
2016


Manajemen Proyek
Teknologi informasi saat ini banyak digunakan untuk memperluas jaringan dalam
dunia bisnis. Pemanfaatan menggunakan teknologi dalam dunia bisnis dapat meningkatkan
nilai bisnis perusahaan. Semakin besar minat pelaku bisnis dalam mengembangkan usaha

mereka dengan teknologi, semakin besar pula minat pekerjaan dalam bidang TI. Saat ini,
hamper segala bidang usaha memanfaatkan kecanggihan teknologi, misalnya bidang
pendidikan, perkantoran, retail, ataupun perbankan.
Pekerjaan dalam bidang TI juga tidak lepas dari kegiatan-kegiatas organisasi secara
menyeluruh. Pemanfaatan TI tersebut harus selaras dengan tujuan dan aktivitas bisnis. Saat
ini telah marak proyek-proyek secara khusuus menangani pekerjaan pembangunan dan
pengembangan TI. Maka dari itu, diperlukanlah manajemen proyek teknologi informasi
untuk mengelola pekerjaan-pekerjaan tersebut menjadi efektif dan efesien. Berikut ini akan
dijelaskan mengenai ruang lingkup yang ada pada manajemen proyek.
1. Definisi Proyek
Proyek merupakan serangkaian aktifitas temporer dalam usaha melakukan dan
mencapai tujuan unik (Schwalbe K, 2002). Manajemen proyek sendiri dapat diartikan
sebagai sekelompok alat, proses, dan sumber daya manusia yang berkompeten untuk
mengerjakan aktivitas-aktivitas yang berkaitan, dan berusaha untuk menggunakan
sumber daya secara efektif untuk menyelasaikan proyek dengan tepat waktu. Berikut

ini merupakan atribut-atribut dalam proyek:
a. Tujuan unik proyek. Setiap proyek menghasilkan suatu produk, solusi, service,
ataupun output tertentu yang berbeda-beda antara satu dengan lainnya.
b. Sifat sementara proyek. Sebuah proyek selalu memiliki jadwal yang jelas kapan
proyek akan dimulai dan diakhiri. Proyek akan berakhir apabila tujuan yang
diinginkan telah tercapai ataupun kebutuhan terhadap proyek itu tidak ada lagi
sehingga proyek tersebut dihentikan. Pada intinya, proyek merupakan sebuah
proses yang berkelanjutan.
c. Proyek memerlukan alat bantu kontrol. Alat bantu seperti gantt charts atau
PERT charts diperlukan dalam sebuah proyek untuk mengukur dan pengendalian.
d. Sponsor utama sebuah proyek. Kebanyakan proyek terdapat pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholder), tetapi salah satunya ada yang sebagai sponsorship
yang menyediakan arahan dan mendanai dari proyek.

e. Ketidakpastian sebuah proyek. Karena proyek memiliki karakteristik khusus,
sering kali sulit mendefinisikan tujuan secara jelas, mengestimasi waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan proyek, berapa biaya yang diperlukan.
Proyek merupakan karakteristik yang berbeda dengan aktivitas lainnya. Dalam sebuah
proyek dibutuhkan penanganan tertentu. Dengan adanya penerapan manajemen proyek secara
benar dapat memberikan keuntungan dari segi waktu dan biaya yang dibutuhkan. Keuntungan

tersebut tentunya berbeda dengan pekerjaan yang hanya dilakukan secara reguler.
2.

Macam-macam Proyek
a. Proyek Konstruksi. Proyek ini berisi mengenai pekerjaan yang berhubungan
dengan membangun atau membuat produk fisik. Misalnya, proyek pembangunan
taman kota.
b. Proyek Penelitian. Proyek ini berupa penemuan produk baru, penemuan alat
baru, ataupun penelitian mengenai sebuah bibit unggul sebuah tanaman. Setelah
ditemukan, selanjutnya akan dilakukan pembuatan secara massal untuk
dipublikasikan.
c. Proyek yang berhubungan dengan manajemen jasa. Proyek ini muncul
dikalangan instansi pemerintah ataupun perusahaan.

3. Komponen Proyek
Adapun empat komponen penting dalam sebuah proyek, yaitu ruang lingkup
(scope), waktu, biaya, dan kualitas. Keempat komponen tersebut menjadi sebuah
batasan dalam pelaksanaan proyek.
Pertama, batasan ruang lingkup, batasan ini menyatakan mengenai pekerjaan
yang perlu diselesaikan dalam sebuah proyek. Kedua, batasan waktu, keberhasilan

dalam sebuah proyek dapat diukur dari ketepatan waktu yang telah direncanakan.
Ketiga, biaya, batasan ini telah menjadi salah satu faktor yang memiliki potensi resiko
tinggi. Seorang manajer proyek harus mampu memperkirakan dan mendistribusikan
ke setiap aktivitas proyek yang membutuhkan dana dan mengendalikan agar realisasi
biaya yang digunakan tidak melibihi dari yang telah direncanakan. Keempat, kualitas,
batasan ini menjadi sebuah kriteria yang telah ditetapkan bersama antara pemberi dan

penerima proyek untuk dicapai oleh pelaksanaan proyek sebagai standar kualitas dari
produk yang dihasilkan.
Keempat proyek tersebut saling mempengaruhi satu dengan lainnya, serta
dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Empat Komponen Manajemen Proyek
4. Rangkaian Proses Manajemen Proyek
Agar komponen-komponen di atas dapat tercapai makan perlu adanya
tahapan-tahapan yang terintegrasi. Adapun beberapa fase yang harus dilakukan, yaitu:
a. Project Definition (Pendefinisian proyek)
b. Project Planning (perencanaan awal proyek)
c. Project Executing (Pelaksanaan proyek)
d. Project Control (Pengendalian proyek)

e. Project Closing (Penyelesaian proyek)
5. Keberhasilan Manajemen Proyek
Terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi agar menajemen proyek
dikatakan sukses, berikut ini merupakan tujuan yang diinginkan dalam memenuhi
syarat tersebut:
a. Dalam waktu yang dialokasikan.
b. Dalam biaya yang dianggarkan.
c. Pada performansi atau spesifikasi yang ditentukan.
d. Diterima customer.
e. Dengan perubahan lingkup pekerjaan minimum yang disetujui.

f. Tanpa mengganggu aliran pekerjaan utama organisasi.
g. Tanpa merubah budaya (positif) perusahaan.
6. Pandangan Terhadap Manajemen Proyek
Tabel 1. Pandangan Modern dan Tradisional Terhadap Manajemen Proyek
Pandangan Lama
Pandangan Baru
Manajemen proyek perlu lebih banyak orang Manajemen proyek memungkinkan untuk
dan ongkos tambahan.
menyelesaikan lebih banyak pekerjaan

dengan ongkos lebih murah, dengan lebih
sedikit orang.
Keuntungan menurun.
Keuntungan meningkat.
Manajemen proyek meningkatkan jumlah Manajemen proyek akan memberikan kontrol
perubahan cakupan pekerjaan.
yang lebih baik terhadapa perubahan cakupan
pekerjaan.
Manajemen
proyek
menciptakan Manajemen proyek organisasi makin efisien
ketidakstabilan dan konflik.
dan efektif melalui prinsip perilaku
organisasi yang lebih baik.
Manajemen proyek menyerahkan produk Manajemen proyek memberikan solusi.
kepada pelanggan.
Ongkos manajemen proyek membuat tidak Manajemen meningkatkan bisnis.
kompetitif.
Manajemen proyek menambah masalah Manajemen proyek meningkatkan kualitas.
kualitas.

7. Manajemen Integrasi Proyek
Prinsip dari manajemen integrasi proyek ini adalah bahwa manajer proyek harus
mampu mengkoordinasikan semua area pengetahuan secara menyeluruh pada siklus
hidup proyek. adapun beberapa proses manajemen integrasi proyek:
a. Pembuatan Rencana Proyek ; mengambil hasil dari proses yang lain, secara
konsisten dan koheren, untuk kemudian digunakan dalam membuat rencana
proyek yang baru.
b. Pelaksanaan Proyek ; melaksanakan rencana proyek.
c. Kontrol Perubahan terpadu ; koordinasi berbagai perubahan dalam proyek.
8. Manajemen Ruang Lingkup
Manajemen ruang lingkup ini meliputi semua pekerjaan yang terkait pada proses
untuk menyelesaikan tujuan proyek atau untuk menghasilkan produk proyek. Ada
beberapa tahapan yang terdapat dalam manajemen ruang lingkup, yaitu:
a. Manajemen ruang lingkup tahapan analisis.
b. Manajemen ruang lingkup tahapan planning.

c. Manajemen ruang lingkup tahapan controlling.
9. Manajemen Waktu Proyek
Kegagalan mengelola waktu proyek akan berakibat pada penyelesaian proyek
yang tidak tepat waktu. Sehingga pada dasarnya waktu merupakan salah satu atribut

yang sangat penting. Dalam manajemen waktu proyek penerapan manajemen waktu
proyek lebih banyak diterapkan pada fase planning dan selebihnya pada fase
controlling. Kagiatan manajemen waktu proyek pada fase planning meliputi:
a. Mendefinisikan Aktivitas.
b. Pengurutan Aktivitas.
c. Estimasi Lama.
d. Aktivitas.
e. Penyusunan Jadwal Proyek.
Sedangkan pada fase controlling kegiatannya adalah Pengendalian Jadwal Proyek.
10. Manajemen Biaya Proyek
Manajemen biaya proyek sendiri merupakan suatu proses atau kegiatan yang
diperlukan untuk memastikan bahwa proyek akan dapat diselesaikan dalam suatu
anggaran yang telah disetujui. Adapun proses yang terdapat pada manajemen biaya
proyek, yaitu:
a. Perencanaan sumber daya.
b. Estimasi biaya.
c. Penganggaran biaya.
d. Pengendalian biaya.
11. Manajemen Mutu Proyek
Manajemen mutu proyek merupakan suatu proses untuk memberikan jaminan bahwa

hasil-hasil dari suatu proyek sesuai dengan standar atau sasaran yang telah ditetapkan.
Adapun proses yang terdapat dalam manajemen mutu, yaitu:
a. Perencanaan Mutu : mengidentifikasi standar mutu yang berkait dengan proyek
dan bagaimana cara pencapaiannya.
b. Jaminan Mutu : mengevaluasi keseluruhan pencapaian proyek untuk memastikan
proyek tersebut sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan.

c. Pengendalian mutu : monitoring proyek secara khusus untuk memastikan bahwa
pelaksanaan proyek telah memenuhi standar mutu serta uuntuk mengidentifikasi
cara meningkatkan mutu secara keseluruhan.
12. Manajemen SDM Proyek
Manajemen SDM proyek meliputi semua proses/kegiatan yang diperlukan untuk
mengefektifkan orang–orang yang terlibat dalam proyek. Adapaun beberapa proses
yang terdapat pada manajemen SDM Proyek, yaitu:
a. Perencanaan organisasi
b. Pengadaan staff
c. Pembentukan tim

Referensi:
Ghozali, A. L. (n.d.). Konsep dan Pengertian Manajemen Proyek. Retrieved from

http://polindra.ac.id/~lubis/6.%20MANAJEMEN%20PROYEK/Manpro_1.pdf
Muhayat. (n.d.). Materi Kuliah Manajemen Proyek. Retrieved 2012, from Muhayat.net:
http://muhayat.net/umum/manajemen-proyek.html#

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22