367709309 Pendekatan Induktif Dan Deduktif

http://jouleemath.wordpress.com/2013/01/19/a-pendekatan-konsep-dan-pendekatan-prosesdalam-pembelajaran-matematika/

Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang
menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan ( conclusion)
berdasarkan seperangkat premis yang diberikan. Dalam sistem deduktif
yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode
deduktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu
yang umum ke sesuatu yang khusus.
Pendekatan deduktif merupakan proses penalaran yang bermula dari
keadaan umum ke keadaan khusus sebagai pendekatan pengajaran yang
bermula dengan menyajikan aturan, prinsip umum dan diikuti dengan
contoh-contoh khusus atau penerapan aturan, prinsip umum ke dalam
keadaan khusus. (http://maistrofisika.blogspot.com).
Contoh pendekatan deduktif adalah sebagai berikut:
Seorang guru memberikan materi tentang volume balok kepada siswa.
Pada awal pembelajaran guru memberikan definisi dan konsep mengenai
balok dan rumus volume balok. Kemudian guru menerapkan rumus volume
tersebut pada beberapa contoh soal. Selanjutnya guru memberikan
beberapa tugas kepada siswa yang sesuai contoh yang telah diberikan.
Tugas ini bertujuan untuk mengukur pemahaman siswa mengenai materi
yang telah disampaikan.

Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik
kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut
sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan dari khusus menjadi
umum. Pendekatan induktif merupakan proses penalaran yang bermula
dari keadaan khusus menuju keadaan umum. Alternatif pendekatan
pembelajaran lainnya selain dengan pembelajaran pendekatan deduktif
adalah dengan pendekatan induktif . Beberapa contoh pembelajaran
dengan pendekatan induktif misalnya pembelajaran inkuiri, pembelajaran
berbasis masalah, pembelajaran berbasis proyek, pembelajaran berbasis
kasus, dan pembelajaran penemuan. Pembelajaran dengan pendekatan
induktif dimulai dengan melakukan pengamati terhadap hal-hal khusus dan
menginterpretasikannya, menganalisis kasus, atau memberi masalah

konstekstual, siswa dibimbing memahami konsep, aturan-aturan, dan
prosedur-prosedur berdasar pengamatan siswa sendiri.
Contoh pendekatan induktif adalah sebagai berikut :
Seorang guru memberikan materi mengenai bangun datar persegi panjang.
Diawal pembelajaran guru menyuruh siswa untuk membuat persegi
panjang dengan menggunakan alat peraga berupa kertas. Siswa dituntut
untuk membentuk kertas tersebut menjadi sebuah bangun persegi

panjang. Siswa diperintah untuk berdiskusi tentang sifat – sifat bangun
persegi panjang. Kemudian pada akhir pembelajaran siswa dan guru sama
– sama saling menyimpulkan mengenai sifat – sifat bangun persegi
panjang.
http://aina-tunk.blogspot.com/2012/07/teori-pendekatan-deduktif-dan.html
Pendekatan Deduktif merupakan prosedur yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang
kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau
pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
Metode ini diawali dari pembentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan
operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejala terlebih dahulu harus
memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnya dilakukan penelitian di
lapangan. Dengan demikian konteks pendekatan deduktif tersebut, konsep dan teori
merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.

Contoh Deduktif : jika meneliti konsumsi rumah tangga untuk minyak, maka sebelum turun ke
lapangan yang dipersiapkan adalah teori konsumsi, permintaan dan penawaran barang, dll.
pertanyaan yang akan diajukan sudah jelas dan hampir baku, sampelnya jelas, dll. artinya

sudah disiapkan semua tinggal cari data.
Pendekatan Induktif merupakan prosedur yang berpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil

pengamatan empirik dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat
umum.
Dalam hal ini pendekatan induktif merupakan kebalikan dari pendekatan deduktif. Untuk turun
ke lapangan dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup
mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik generalisasi dari
suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan persyaratan mutlak tetapi kecermatan
dalam menangkap gejala dan memahami gejala merupakan kunci sukses untuk dapat
mendiskripsikan gejala dan melakukan generalisasi.
Contoh Induktif : bisa jadi langsung ke lapangan untuk wawancara secara mengalir (contoh
penelitian tentang konflik pilkada di desa X) artinya tidak perlu pakai kuesioner tapi tetapi
menggunakan interview guide dan biasanya jenis pertanyaan terbuka dan di lapangan bisa
berkembang.
Kedua pendekatan tersebut di atas (pendekatan deduktif dan induktif), seolah-olah merupakan
cara berpikir yang berbeda dan terpisah. Tetapi dalam prakteknya, antara berangkat dari teori
atau berangkat dari fakta empirik merupakan lingkaran yang tidak terpisahkan.
Kalau kita berbicara teori sebenarnya kita sedang mengandaikan fakta dan kalau berbicara
fakta maka kita sedang mengandaikan teori (Heru Nugroho; 2001: 69-70). Dengan demikian,
untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah kedua pendekatan tersebut dapat digunakan secara
bersama-sama dan saling mengisi, dan dilaksanakan dalam suatu wujud penelitian ilmiah yang
menggunakan metode ilmiah dan taat pada hukum-hukum logika. - See more at: http://ainatunk.blogspot.com/2012/07/teori-pendekatan-deduktif-dan.html#sthash.Ez3TG0eW.dpuf


TUGAS KELOMPOK
STRATEGI BELAJAR DAN PEMBELAJARAN EKONOMI
PEMBELAJARAN INDUKTIF DAN PEMBELAJARAN DEDUKTIF SERTA IMPLEMENTASINYA

Disusun oleh
PRODI : PENDIDIKAN EKONOMI – C

TONI JULIANTO

=

http://tonijulianto.wordpress.com/2012/07/12/pembelajaran-induktif-dan-pembelajaran-deduktif/
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2011/2012
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah, dengan segala rahmat-Nya dan hidayah-Nya, makalah yang berjudul,
”PEMBELAJARAN INBDUKTIF DAN PEMBELAJARAN DEDUKTIF SERTA IMPLEMENTASINYA”
sebagai tugas yang diberikan dosen pengampu mata kuliah strategi belajar dan pem,belajaran

ekonomi dapat terselesaikan dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh penulis. Kami sebagai
penulis berusaha agar makalah yang kami buat ini memiliki arti penting dan sesuai dengan materi
yang telah di berikan.
Pendekatan dan penyajian dalam makalah ini pada prinsipnya membahas pokok permasalahan
yang berhubungan dengan strategi pembelajkaran induktif dan induktif serta langkah-langkah dari
strategi tersebut dan bagaimana karakteristiknya dfan implementasinya dalam proses
pembelajarannya. Dengan memahami tentanng pokok masalah tersebut, diharap pembaca dapat
lebih mengetahui dan memahami tentang konsep profesi kependidikan.
Kami telah berusaha menyusun makalah ini sebaik mungkin. Akan tetapi kami sadar, tak ada gading
yang tak retak, begitu juga pada pada karya tulis ini yang belum sempurna. Oleh karena itu, semua
kritik dan saran demi perbaikan makalah ini akan kami sambut dengan senang hati.

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada dosen dan teman-teman yang telah mendukung
terselesainya makalah ini.

Metro, Mei 2012

Penulis

DAFTAR ISI


HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN 1
1. Latar Lelakang 1
2. Rumusan Masalah 2
3. Batasan Masalah 2
BAB II PEMBELAJARAN INDUKTIF DAN PEMBELAJARAN DEDUKTIF SERTA
IMPLEMENTASINYA 3
1. Pembelajaran Induktif dan Pembelajaran Deduktif 3
2. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran indukif dan Deduktif 7
3. Langkah-langkah Pembelajaran Induktif dan Deduktif 8

4. Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran 11
5. Upaya Pemecahan Kasus Pembelajarannya 12
6. Implementasinya 14
BAB III PENUTUP 16
1. Kesimpulan 16

2. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1. A.

Latar Belakang

Belajar adalah sesuatu kegiatan yang tidak terpisahkan dalam kehidupan manusia. Kegiatan belajar
dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawa sejak lahir. Komponen-komponen yang ada
dalam kegiatan pembelajaran adalah guru dan siswa. Seorang guru dituntut mempunyai
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang profesional dalam memberikan pembelajajaran
terhadap siswa-siswanya.
Perkembangan pengetahuan saat ini telah melaju dengan pesat dan erat hubungannya dengan
perkembangan tekhnologi. Maka seharusnya seorang guru harus mampu menyesuaikan kondisi
perkembangan yang telah ada saat ini dengan lebih mengembangkan sesuatu pembelajaran atau
metode yang harus dilakukan ketika melakukan pembelajaran kepada siswanya.
Ada banyak metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam

memilih metode pembelajaran, guru tidak boleh memilih secara asal-asalan. Metode yang
digunakan haruslah metode yang direncanakan berdasarkan pertimbangan perbedaan individu
diantara siswa, yang dapat memberi feedback dan inisiatif murid untuk memecahkan masalah yang
dihadapinya. Dapat dikatakan berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran, tergantung pada efektif
tidaknya metode pembelajaran yang dipergunakan oleh guru dalam proses pembelajaran.
Namun berdasarkan hasil pengamatan, dengan metode pembelajaran konvesional yang selama ini
diterapkan oleh seorang guru, hasil pembelajaran yang diinginkan belum dapat tercapai secara
optimal, karena siswa belum diberi kesempatan secara luas untuk mengembangkan minat, bakat,

dan kemampuannya. Pembelajaran yang dilakukan terkesan monoton dan tidak menggairahkan
siswa untuk belajar lebih aktif lagi. Hal itu mengakibatkan siswa kurang berminat untuk mengikuti
dan melaksanakan proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan tidak dapat
tercapai secara optimal.
Pada dasarnya metode pembelajaran dapat dilihat melalui dua sudut pandang yaitu pertama siswa
dipandang sebagai objek belajar, dalam hal ini pembelajaran menuntut keaktifan guru. Kedua siswa
sebagai subjek dan objek belajar, siswa dituntut keaktifannya dalam proes pembelajaran.
1. B.

Rumusan Masalah


Dalam makalah ini masalah yang perlu dipecahkan dirumuskan sebagai berikut :
1. Apa itu pengertian pembelajaran induktif dan pembelajaran deduktif ?
2. Bagaimana karakteristik dalam strategi pembelajaran induktif dan deduktif ?
3. Apa kelebihan dan kelemahan yang ada dalam strategi pembelajaran tersebut ?
4. Dasar-dasar pertimbangan dan langkah pelaksanaan strategi pembelajaran induktif dan
deduktif ?
5. Upaya pemecahan kasus pembelajarannya ?

1. C.

Tujuan Dan Manfaat

Tujuan membuat makalah ini adalah sebagai bukti bahwa kami mampu menyelesaikan dengan
sesuai dengan materi yang diberikan dan sesuai dengan waktu yang diberikan. Selaian daripada
tujuan di atas kami berharap makalah ini, dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Digunakan sebagai sumber referensi dan penambah wawasan kita mengenai strategi
pembelajaran induktif dan deduktif khususnya dan strategi pembelajaran pada umumnya.
2. Acuan kita mahasiswa atau calon pendidik dalam proses belajar menjadi seorang
pendidik/guru yang professional
3. Sebagai motivasi untuk para pembaca lebih mengetahui dan menggali tentang

pembelajaran induktif dan deduktif, yang masih sedikit sumber yang menerangkannya.
BAB II
PEMBELAJARAN INDUKTIF DAN DEDUKTIF SERTA IMPLEMENTASINYA

1. A.

Pembelajaran Induktif dan Pembelajaran Deduktif

1.1.Pengertian Pembelajaran induktif
Menurut Hilda Taba, proses pembelajaran merupakan aktivitas yangkompleks. Proses pembelajaran
mencakup banyak variabel, yaitu variabeltujuan, guru, siswa, proses belajar, dan susunan
pembelajaran. Untukmengembangkan strategi pembelajaran, variabel-variabel penting tersebutdi
atas, perlu dipertimbangkan. Oleh karena itu, Strategi pembelajaran menurut Hilda Taba adalah pola
dan urutan tingkah laku guru untukmenampung semua variabel-variabel pembelajaran secara sadar
dansistematis, (Suprihadi, 1993: 93).Strategi pembelajaran merupakan bagian dari keseluruhan
komponen pembelajaran. Strategi pembelajaran berhubungan dengan cara-cara yangdipilih guru
untuk pencapaian tujuan pembelajaran. Cara-cara itu, mencakup sifat, ruang lingkup dan urutan
kegiatan yang berwujud pengalamanbelajar bagi siswa.
Strategi pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran yang bersifat langsung tapi sangat
efektif untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan

keterampilan berpikir kritis. Pada pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi
informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari
siswa, selanjutnya guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasiilustrasi yang diberikan tadi.
Strategi pembelajaran induktif dirancang berlandaskan teori konstruktivisme dalam belajar.
pembelajaran ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya (questioning) dalam
penerapannya. Melalui pertanyaan-pertanyaan inilah guru akan membimbing siswa membangun
pemahaman terhadap materi pelajaran dengan cara berpikir dan membangun ide. Tingkat
keefektifan model pembelajaran induktif ini, jadinya-sangat tergantung pada keterampilan guru
dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang
akan untuk membuat siswa berpikir.
Pada pendekatan induktif dimulai denganmemberikan bermacam-macam contoh. Dari contohcontoh tersebut siswa mengerti keteraturandan kemudian mengambil keputusan yang bersifat
umum.Pendekatan induktif adalah suatu strategi yang direncanakan untuk membantu
sisiwamengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kreatif melalui
observasi,membandingkan, penemuan pola, dan menggeneralisasikannya. Guru biasanya
menciptakansuasana aktif belajar dengan mendorong siswa mengadakan pengamatan dan
memfokuskan pengamatan melalui pertanyaan-pertanyaan. Pada pendekatan induktif ini seorang
siswa haruslebih aktif. Biasanya pembelajaran dilakukan dengan cara eksperimen, diskusi, dan
demonstrasi.
Struktur sosial dalam pembelajaran menjadi ciri lingkungan kelas yang sangat dibutuhkan untuk
belajar melalui strategi pembelajaran induktif. pembelajaran induktif mensyaratkan sebuah
lingkungan belajar yang mana di dalamnya siswa merasa bebas dan terlepas dari resiko takut dan

malu saat memberikan pendapat, bertanya, membuat konklusi dan jawaban. Mereka harus bebas
dari kritik tajam yang dapat menjatuhkan semangat belajar. strategi ini dikembangkan atas dasar
beberapa postulat sebagai berikut:
1. Kemampuan berpikir dapat diajarkan.
2. Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu dengan data.Artinya, dalam seting
kelas, bahan-bahan ajar merupakan sarana bagi siswa untuk mengembangkan operasi
kognitif tertentu.
3. Proses berpikir merupakan suatu urutan tahapan yang beraturan (lawful). Artinya, agar
dapat menguasai keterampilan berpikir tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai terlebih
dahulu, dan urutan tahapan ini tidak bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep tahapan beraturan
ini memerlukan strategi pembelajaran tertentu agar dapat mengendalikan tahapan-tahapan
tersebut.

Jenis pendekatan induktif :
ü Membentuk satu generalisasi daripada contoh-contoh tertentu. Misalnya mencari cirri-ciri yang
sama dari berbagai jenis pasar.
ü Membentuk satu prinsip dari uji kajian tertentu.
ü Membentuk satu hukum dari pernyataan-pernyataan tertentu. Misalnya mendapat hukum
permintaan dan penawaran dari analisis pasar dan pedagang.
ü Mendapat satu teori dari urutan suatu pemikiran.

Ciri-ciri dari strategi pembelajaran induktif adalah :
1. Penekanan pada keterampilan berpikir dan tujuan-tujuan afektif
2. Berstruktur rendah
3. Penggunaan waktu yang kurang efisien
4. Memberi kesempatan yang banyak untuk belajar sewaktu-waktu

1.2.Pengertian Pembelajaran Deduktif

Pembelajaran deduktif merupakan imbangan yang sangat dekat bagi model pembelajaran induktif.
Keduanya dirancang untuk mengajarkan konsep dan generalisasi, mengandalkan contoh dan
bergantung pada keterlibatan guru secara aktif dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak pada
urutan kejadian selama pembelajaran, keterampilan berpikir, cara memotivasi dan waktu yang
diperlukan serta biasanya pada pembelajaran pendekatan deduktif seorang guru harus lebih aktif
daripada siswanya. Pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah, tanya jawab dan simulasi.
Dalam strategi pembelajaran deduktif pesan diolah mulai dari hal yang umum kepada hal yang
khusus, dari hal abstrak kepada hal yang nyata, dari konsep-konsep yang astrak kepada contohcontoh yang konkrit, dari sebuah premis menuju ke kesimpulan yang logis.
Langkah-langkah dalam strategi deduktif meliputi tiga tahap:
1. pengajar memilih pengetahuan untuk diajarkan.
2. pengajar memberi pengetahuan kepada peserta didik.
3. pengajar memberikan contoh-contoh dan membuktikannya kepada peserta didik. Misalnya,
bila diambil contoh untuk pengajaran tentang kalimat tunggal, maka pengajar memulai
dengan definisi kalimat tunggal, contoh-contoh kalimat tunggal, dan dilanjutkan dengan
penjelasan ciri-ciri kalimat tunggal. Teknik penyajian pelajaran yang paralel dengan straegi
pembelajaran deduktif adalah teknik ceramah.
Dapat dikatakan juga strategi deduktif, pesan atau materi pelajaran diolah mulai dari yang umum,
generalisasi atau rumusan konsep atau rumusan aturan, dilanjutkan kepada yang khusus yaitu
penjelasan bagian-bagiannya atau atribut-atributnya (ciri-cirinya) dengan menggunakan berbagai
ilustrasi atau contoh. Strategi belajar mengajar deduktif antara lain dapat digunakan pada pelajaran
mengenai konsep “terdefinisi”.

Pembelajaran deduktif terdiri dari empat tahap:
a)
guru mulai dengan kaidah-kaidah konsep (conceot rule) atau pernyataan yang mana dalam
pembelajaran diupayakan untuk pembuktiannya,
b)

guru memberikan contoh-contoh yang menunjukkan pembuktian dari konsep,

c)
guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mendapatkan atribut/ciri dan bukan esensi
dari konsep-konsep,
d)

siswa memberikan beberapa kategori dari contoh yang diberikan oleh guru

Pembelajaran deduktif merupakan strtegi pembelajaran yang mengutamakan penalaran dari umum
ke khusus. Pembelajaran deduktif merupakan imbangan yang sangat dekat bagi model
pembelajaran induktif. Keduanya dirancang untuk mengajarkan konsep dan generalisasi,
mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan guru secara aktif dalam membimbing
siswa. Perbedaan terletak pada urutan kejadian selama pembelajaran, keterampilan berpikir, cara
memotivasi dan waktu yang diperlukan serta biasanya pada pembelajaran pendekatan deduktif
seorang guru harus lebih aktif daripada siswanya. Pembelajaran dilakukan dengan metode
ceramah, tanya jawab dan simulasi.
Ciri-ciri pembelajaran deduktif adalah sebagai berikut :
a)

Berorientasi pada siswa

b)

Berstruktur tinggi

c)

Penggunaan waktu yang lebih efisien.

d)

Kurang memberi kesempatan untuk belajar sewaktu-waktu

Sintak pembelajaran deduktif adalah :
a)

Menyatakan abstraksi

b)

Memberi ilustrasi

c)

Aplikasi

d)

Penutup

1. B.

Kelebihan Dan Kelemahan Pembelajaran Induktif dan Deduktif

1.1.Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Induktif



Kelebihan yang menonjol dan mudah dipahami diantaranya :

1. Pada model pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi informasiinformasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa,
sehingga siswa mempunyai parameter dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Ketika siswa telah mempunyai gambaran umum tentang materi pembelajaran, guru
membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang
diberikan tersebut sehingga pemerataan pemahaman siswa lebih luas dengan adanya
pertanyaan-pertanyaan antara siswa dengan guru.
3. Model pembelajaran induktif menjadi sangat efektif untuk memicu keterlibatan yang lebih
mendalam dalam hal proses belajar karena proses Tanya jawab tersebut.



Kelemahan Model Pembelajaran Induktif

1. Model ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya (questioning) sehingga
kesuksesan pembelajaran hamper sepenuhnya ditentukan kemampuan guru dalam
memberikan ilustrasi-ilustrasi.
2. Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini, jadinya-sangat tergantung pada
keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus
menjadi pembimbing yang akan untuk membuat siswa berpikir.
3. Model pembelajaran ini sangat tergantung pada lingkungan eksternal, guru harus bisa
menciptakan kondisi dan situasi belajar yang kondusif agar siswa merasa aman dan tak
malu/takut mengeluarkan pendapatnya. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka tujuan
pembelajaran tidak akan tercapai secara sempurna.
4. Saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran induktif, guru
harus telah menyiapkan perangkat-perangkat yang akan membuat siswa beraktivitas dan
mengobarkan semangat siswa untuk melakukan observasi terhadap ilustrasi-ilustrasi yang
diberikan, melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dengan metode ini
maka kemandirian siswa tidak dapat berkembang optimal.
5. Guru harus menjaga siswa agar perhatian mereka tetap pada tugas belajar yang diberikan,
sehingga peran guru sangat vital dalam mengontrol proses belajar siswa.
6. Kesuksesan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran induktif
bergantung pada contoh-contoh atau ilustrasi yang digunakan oleh guru.
7. Pembelajaran tidak dapat berjalan bila guru dan muridnya tidak suka membaca, sehingga
tidak mempunyai pilihan dalam proses induktif.

1.2.Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran deduktif



a)

Kelebihan Pembelajaran Deduktif
Cara yang mudah untuk menyampaikan isi pelajaran

b)
Pendekatan ini sesuai untuk digunakan dalam proses pembelajaran, guru memberikan
penerangan sebelum memulai pembelajaran.


a)

Kelemahan pembelajaran Deduktif
Keaktifan siswa dalam mengeplorasikan kemampuan masih terbatas

b)
Dalam menarik kesimpulan dari konteks umum yang diberikan guru siswa dibatasi konteks
tersebut.

1. C.

Langkah-langkah Pembelajaran Induktif Dan Pembelajaran Deduktif

1.1.Pada Pembelajaran Induktif
Strategi pembelajaran ini menghendaki penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang
kongkrit sebanyak mungkin. Semakin banyak fakta semakin mendukung hasil simpulan. Langkahlangkah yang harus tempuh dalam strategi pembelajaran dengan pendekatan induktif yaitu:
ü guru memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan induktif
ü guru menyajikan contoh-contoh khusus, prinsip, atau aturan yang memungkinkan siswa
memperkirakan sifat umum yang terkandung dalam contoh,
ü guru menyajikan bukti yang berupa contoh tambahan untuk menunjang atau mengangkat
perkiraan.
ü menyimpulkan, memberi penegasan dari beberapa contoh kemudian disimpulkan dari contoh
tersebut serta tindak lanjut.
Postulat yang diajukan Taba di atas menyatakan bahwa keterampilan berpikir harus diajarkan
dengan menggunakan strategi khusus. Menurutnya, berpikir induktif melibatkan tiga tahapan dan
karenanya ia mengembangkan tiga strategi cara mengajarkannya.Taba mengidentifikasi tiga
keterampilan berpikir induktif:

1. Konsep pembentukan (belajar konsep)
Tahap ini mencakup tiga langkah utama: item daftar (lembar, konsep), kelompok barang yang sama
secara bersama-sama, beserta label tersebut (dengan nama konsep).
Langkah-langkah:
1)

Membuat daftar konsep.

2)

Pengelompokkan konsep berdasarkan karakteristik yang sama.

3)

Pemberian label atau kategorisasi.
1. Interpretasi data

Strategi kedua ini merupakan cara mengajarkan bagaimana menginterpretasi dan menyimpulkan
data. Sama halnya dengan strategi pertama (pembentukan konsep), cara ini dapat dilakukan
dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertentu.
Langkah-langkah:
1)

mengidentifikasi dimensi-dimensi dan hubungan-hubungannya.

2)

menjelaskan dimensi-dimensi dan hubungan-hubungannya.

3)

membuat kesimpulan.
1. Penerapan prinsip-prinsip

Strategi ini merupakan kelanjutan dari strategi pertama dan kedua. Setelah siswa dapat
merumuskan suatu konsep, menginterpretasikan dan menyimpulkan data, selanjutnya mereka
diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip tertentu ke dalam suatu situasi permasalahan yang
berbeda.. Atau siswa diharapkan dapat menerapkan suatu prinsip untuk menjelaskan suatu
fenomena baru.
Langkah-Langkah:
1)

Membuat hipotesis, memprediksi konsekuensi.

2)

Menjelaskan teori yang mendukung hipotesis atau prediksi.

3)

Menguji hipotesis/prediksi

1.2.Pada Pembelajaran Deduktif
Dalam strategi belajar mengajar deduktif, pesan atau materi pelajaran diolah mulai dari yang umum,
generalisasi atau rumusan konsep atau rumusan aturan, dilanjutkan kepada yang khusus yaitu
penjelasan bagian-bagiannya atau atribut-atributnya (ciri-cirinya) dengan menggunakan berbagai
ilustrasi atau contoh. Strategi belajar mengajar deduktif antara lain dapat digunakan pada pelajaran
mengenai konsep “terdefinisi”.
Pembelajaran deduktif terdiri dari empat tahap:
1. guru mulai dengan kaidah-kaidah konsep (conceot rule) atau pernyataan yang mana dalam
pembelajaran diupayakan untuk pembuktiannya,
2. guru memberikan contoh-contoh yang menunjukkan pembuktian dari konsep,
3. guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mendapatkan atribut/ciri dan bukan
esensi dari konsep-konsep,
4. siswa memberikan beberapa kategori dari contoh yang diberikan oleh guru
Contoh penggunaannya pada pembelajaran konsep terdefinisi: Bahan pelajaran : konsep
pasar.Tujuan pembelajaran : “siswa dapat menjelaskan ciri-ciri pasar”. Rumusan konsep: pasar ialah
tempat bekumpulnya penjual dan pembeli, terjadi transaksi, barang dan jasa”.
Proses pembelajaran:
1. Mula-mula guru menuliskan rumusan konsep tersebut pada papan tulis .
2. Siswa diminta mengidentifikasi atribut-atributnya, yaitu: memerlukan makanan, bergerak,
tumbuh, berkembang biak, dan bernafas. Setiap atribut yang dikemukakan siswa ditulis di
papan tulis (di bawah rumusan konsep).
3. Siswa diminta menjelaskan berbagai atribut dengan menggunakan berbagai contoh. Guru
melengkapi atau menjelaskan lebih jauh pendapat siswa. Dalam hal ini akan lebih baik jika
digunakan alat peraga.
4. Siswa diminta mengidentifikasi jenis-jenis makhluk hidup dan atribut-atributnya.
Strategi belajar mengajar deduktif digunakan bila siswa belum memiliki pengalaman yang
berkaitan dengan konsep yang diajarkan atau waktu mengajar relatif sedikit.
Langkah-langkah yang dapat Anda tempuh dalam model pembelajaran dengan pendekatan deduktif
dijelaskan sebagai berikut
a)

guru memilih konsep, prinsip, Inisiasi aturan yang akan disajikan,

b)
guru menyajikan aturan, prinsip yang berifat umum, lengkap dengan definisi dan contohcontohnya,
c)
guru menyajikan contoh-contoh khusus agar siswa dapat menyusun hubungan antara
keadaan khusus dengan aturan prinsip umum yang didukung oleh media yang cocok,
d) guru menyajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak kesimpulan bahwa keadaan umum
itu merupakan gambaran dari keadaan khusus,

1. D.

Dasar Pertimbangan Pemilihan Strategi

Strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru selayaknya didasari pada berbagai pertimbangan
sesuai dengan situasi, kondisi dan lingkungan yang akan dihadapinya. Pemilihan strategi
pembelajaran umumnya bertolak dari
1. rumusan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan,
2. analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihasilkan, dan
3. jenis materi pelajaran yang akan dikomunikasikan.

Kriteria pemelihan strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam memilih strategi
pembelajaran, yaitu:
1. Berorientasi pada tujuan pembelajaran
2. Pilih teknik pembelajaran sesuai dengan keterampilan yang diharapkan dapat dimiliki saat
bekerja nanti (dihubungkan dengan dunia kerja).
3. Gunakan media pembelajaran yang sebanyak mungkin memberikan rangsangan pada
indera peserta didik.
Atas beberapa pertimbangan mengenai pemilihan strategi pembelajaran di atas maka alas an untuk
memilih pembelajaran induktif dan deduktif adalah sebagai berikut :
Dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau
atribut) ke yang umum, generalisasi atau rumusan. Strategi Induktif dapat digunakan dalam
mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.
Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai yang umum, generalisasi
atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian. Bagian itu dapat berupa sifat, atribut

atau ciri-ciri. Strategi Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret
maupun konsep terdefinisi.

1. E.

Upaya Pemecahan Kasus Pembelajaran dari Strategi Tersebut

Ditinjau dari cara penyajian dan cara pengolahannya, strategi pembelajaran dapat dibedakan antara
strategi pembelajaran deduktif dan strategi pembelajaran induktif. Strategi pembelajaran deduktif
adalah strategi pembelajaran yang dilakukan dengan mempelajari konsep-konsep terlebuh dahulu
untuk kemudian dicari kesimpulan dan ilustrasi-ilistrasi atau bahan pelajaran yang dipelajari dimulai
dari hal-hal yang abstrak. Kemudian secara perlahan-perlahan menuju hal yan konkrit.strategi ini
disebut juga strategi pembelajaran dari umum kekhusus.
Sebaliiknya dengan strategi induktif, pada strategi ini bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang
konkrit atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang
komplek dan sukar. Strategi ini kerap dinamakan strategi pembelajaran dari umum
kekhusus.Pembelajaran deduktif, umum-khusus, abstrak-konkrit: guru menyampaikan aturan,
prinsip baru diberi contoh-contohnya pada siswa.
Pembelajaran deduktif, dimana proses pembelajarannya dimulai dari definisi dan diikuti dengan
contoh-contoh dan yang bukan contohnya Pembelajaran induktif, dimulai dari contoh lalu
membahas definisinya. Selain ragam dan macam strategi pembelajran induktif dan pembelajaran
deduktif. Pembelajaran deduktif dikembangkam oleh Filosof Perancis Bacon yang menghendaki
penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang konkrit sebanyak mungkin. Semakin banyak
fakta semakin mendukung hasil simpulan.pada abad pertengahan, system induktif ini disebut juga
sebagai dogmatif, artinya langsung mempercayai begitu saja tanpa berfikir rasional.
Deduktif, sebagai kebalikan induktif adalah prosses penalaran yang beranjak dari umum ke yang
khusus atau dari suatu premis menujuk ke suatu konklusi logis. Kesimpulan-kesimpulan tenyang
suatu kasus tertentu dapat dideduksi dari suatu prinsip umum yang berlaku bagi semua kasus yang
semacam. Dictionary of Education mendefinisikan pola deduktif sebagai suatu pola dalam mengajar
yang beranjak dari aturan-aturan atau generalisasi kecontoh-contoh dan kemudian sampai padaa
konklusu-konklusi atau penerapan dari generalisasi-generalisasi.

1. F.

Implementasi

strategi deduktif, pesan atau materi pelajaran diolah mulai dari yang umum, generalisasi atau
rumusan konsep atau rumusan aturan, dilanjutkan kepada yang khusus yaitu penjelasan bagianbagiannya atau atribut-atributnya (ciri-cirinya) dengan menggunakan berbagai ilustrasi atau contoh.

Strategi belajar mengajar deduktif antara lain dapat digunakan pada pelajaran mengenai konsep
“terdefinisi”.
Contoh penggunaannya pada pembelajaran konsep terdefinisi: Bahan pelajaran : konsep makhluk
hidup. tujuan pembelajaran : “siswa dapat menjelaskan ciri-ciri makhluk hidup”.
Rumusan konsep: makhluk hidup ialah makhluk yang memerlukan makanan, bergerak,
tumbuh,berkembang biak, dan bernafas”.
Proses pembelajaran:
a)

Mula-mula guru menuliskan rumusan konsep tersebut pada papan tulis .

b)
Siswa diminta mengidentifikasi atribut-atributnya, yaitu: memerlukan makanan, bergerak,
tumbuh, berkembang biak, dan bernafas. Setiap atribut yang dikemukakan siswa ditulis di papan
tulis (di bawah rumusan konsep).
c)
Siswa diminta menjelaskan berbagai atribut dengan menggunakan berbagai contoh. Guru
melengkapi atau menjelaskan lebih jauh pendapat siswa. Dalam hal ini akan lebih baik jika
digunakan alat peraga.
d) Siswa diminta mengidentifikasi jenis-jenis makhluk hidup dan atribut-atributnya.
Strategi belajar mengajar deduktif digunakan bila siswa belum memiliki pengalaman yang berkaitan
dengan konsep yang diajarkan atau waktu mengajar relatif sedikit.
Srategi belajar mengajar induktif Dalam strategi belajar mengajar induktif, pesan atau materi
pelajaran diolah mulai dari yang khusus, bagian atau atribut, menuju yang umum yaitu generalisasi
atau rumusan konsep atau aturan. Model pembelajaran induktif dipelopori oleh Taba (Joyce & Weil;
2002:127), model yang didesain untuk meningkatkan kemampuan berpikir.
Taba (Joyce dkk, 2002) membangun model ini dengan pendekatan yang didasarkan atas tiga
asumsi, yaitu:
a)
Proses berpikir dapat dipelajari. Mengajar seperti yang digunakan oleh Taba berarti membantu
siswa mengembangkan kemampuan berpikir induktif melalui latihan (practice).
b)
Proses berpikir adalah suatu transaksi aktif antara individu dan data. Ini berarti bahwa siswa
menyampaikan sejumlah data dari beberapa domain pelajaran. Siswa menyusun data ke dalam
sistem konseptual, menghubungkan poin-poin data dengan data yang lain, membuat generalisasi
dari hubungan yang mereka temukan, dan membuat kesimpulan dengan hipotesis, meramalkan dan
menjelaskan fenomena.
c)
Mengembangkan proses berpikir dengan urutan yang “sah menurut aturan”. Postulat Taba
bahwa untuk menguasai keterampilan berpikir tertentu, pertama seseorang harus menguasai satu

keterampilan tertentu sebelumnya, dan urutan ini tidak bisa dibalik.
Cotoh sederhana dari pembelajaran induktif adalah menentukan dua atau lebih garis yang sejajar
(guru menggunakan konsep tangent geometri, yang mana guru memberikan contoh beberapa
garis).
Contoh penggunaannya: Seperti halnya seperti contoh di atas (penggunaan strategi belajar
mengajar deduktif), rumuskan dulu: bahan pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan rumusan
konsepnya.

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Strategi pembelajaran induktif dirancang berlandaskan teori konstruktivisme dalam belajar.
pembelajaran ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya (questioning) dalam
penerapannya

Dapat dikatakan juga strategi deduktif, pesan atau materi pelajaran diolah mulai dari yang umum,
generalisasi atau rumusan konsep atau rumusan aturan, dilanjutkan kepada yang khusus yaitu
penjelasan bagian-bagiannya atau atribut-atributnya (ciri-cirinya) dengan menggunakan berbagai
ilustrasi atau contoh. Strategi belajar mengajar deduktif antara lain dapat digunakan pada pelajaran
mengenai konsep “terdefinisi”.

1. Saran
Kami menyadari dalam penyusunan dan penjelasan yang ada di dalam makalah ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan, untuk itu kami menyarankan untuk dilakukan suatu pengkajian yang
lebih mendalam mengenai materi ini. Dan demi perbaikan makalah kami selanjutnya kami mohon
saran dan ktitik pembaca yang tentunya membangun. Demikianlah hasil karya tulis kami yang
terangkim dalam suatu makalah semoga bermanfaat dan akhirnya kami ucapkan terima kasih.

Kondisi Kapabilitas Belajar

N
Indikator
o
1



Mengidentifikasi

Kapabilita Kondisi
s belajar Internal

Strategi
hal-hal yang mem- kognitif
pengaruhi
kebutuhan

Mengingat
konsep dan
kaidah yang
relevan

Mengingat
konsep dan


Mengidentifikasi

Karakteristi
Kondisi
Unjuk kerja k Bahan
Metode
Eksternal
Ajar
Menyajika Menemuka Konsep
n secara n
berlanjut
situasi
baru
bermasala
h yang
menuntut
cara
pemecaha
n baru

Diskusi

faktor-faktor yang
mempengaruhi
permintaan

kaidah yang
relevan
Strategi
kognitif



Mengidentifikasi
ciri-ciri berbagai
bentuk pasar
barang

Strategi
kognitif



Membuat
kesimpulan
tentang hukum
Gossen



Mengidentifikasi
ciri-ciri berbagai
bentuk pasar
barang

Konsep

Menyajika Menemuka
n secara n
berlanjut
situasi
baru
Mengingat bermasala
konsep dan h yang
kaidah yang menuntut
relevan
cara
pemecaha
Konsep
n baru

Menemuka
Menyajika n
n secara
Mengingat berlanjut
perangkat
situasi
pengetahuaa baru
n
bermasala
terorganisasi h yang
yang telah menuntut
ada
cara
pemecaha
Fakta
n baru

Diskusi
Demonstras
i

Ceramah
Tanya
jawab

Informasi Mengingat
Mengingat
verbal
perangkat
pengetahuaa Menyajika
n
n konteks
terorganisasi yang
yang telah bermakna
ada

Mengingat
perangkat

Diskusi

Fakta



pengetahuaa
n
Mendeskripsikan
terorganisasi
pengertian
yang telah
ekonomi mikro dan Informasi ada
verbal
makro

Ceramah
Mengingat

Tanya
jawab

Menyajika
n konteks
yang
bermakna
Fakta

Ceramah
Mengingat
Tanya
jawab
Informasi
verbal
Menyajika
n konteks
yang
bermakna

http://mimieymanjer.blogspot.com/2012/04/pendekatan-induktif-deduktifeklektik.html

Pendekatan induktif, deduktif, eklektik dan komunikatif
Pendekatan induktif bermula dariapada spesifik kepada umum . Menurut J.M Kierzek dan
W.Gibson (1960), pendekatan induktif dimulakan dengan sesuatu sebab atau contoh dan menuju
ke arah sesuatu generalisasi. Pendekatan Induktif melibatkan pengumpulan dan pentafsiran
maklumat-maklumat yang kemudiannya setiap maklumat ini akan berubah kepada kesimpulan.
Murid dibimbing oleh guru bagaimana untuk berfikir, mengkaji, mengenalpasti seterusnya
mentafsir maklumat untuk membuat generalisasi/kesimpulan. Pengajaran dan pembelajaran
melibatkan seseorang guru boleh membanu pelajar menguasai konsep atau generalisasi
berasaskan pemerhatian atau contoh-contoh yang diperoleh. Selain dalam matapelajaran
Bahasa

Melayu,

matapelajaran

lain

juga

menggunakan

pendekatan

ini

matapelajaran Matematik dan Sains banyak menggunakan pendekatan induktif.

iaitu

seperti

Menurut B.Seaton(1982), pembelajaran melalui pendekatan ini disamakan dengan seorang
murid mengalami proses mental yang mana ia memerhati peristiwa tertentu untuk memperoleh
satu kesimpulan. Antara prinsip-prinsip penggunaan pendekatan induktif adalah menggunakan
contoh-contoh yang relevan dalam proses pengajaran dan pembelajaran. Ini adalah sebagai
rujukan kepada murid untuk lebih memahami apa yang cuba disampaikan oleh guru. Setiap
guru boleh menggunakan gambar, video ataupun hasil karya dalam penyampaian maklumat
kepada murid-murid. Murid-murid juga digalakkan mengemukakan contoh-contoh yang
diketahui oleh mereka semasa proses pengajaran dan pembelajaran berlaku. Selain itu, soalansoalan akan disediakan untuk membimbing murid membuat kesimpulan. Soalan-soalan ini
adalah berkaitan dengan contoh-contoh yang telah dipertunjukkan kepada murid-murid.
Sebagai contoh, Bagaimanakah anda menghadapi situasi banjir di rumah?. Seterusnya, guru
perlu memberikan peluang kepada pelajar untuk memerhati dan menganalisis contor agar
generalisasi dapat dibuat. Untuk lebih memudahkan murid menguasai peraturan-peraturan
umum yang diperoleh daripada fakta ataupun contoh khusus, guru perlulah merancang aktiviti
berkisar daripada contoh yang telah diberikan. Secara umumnya, jenis pendekaran induktif
digunakan bergantung pada hasil pembelajaran yang diinginkan.
Pendekatan deduktif merupakan jenis pengajaran yang bermula daripada umum kepada
spesifik. Pendekatan ini merujuk kepada satu pembelajaran dimana pelajar bermula dengan
hukum yang umum dan digunakan dalam kes-kes tertentu. Strategi Pengajaran Deduktif
merupakan kaedah mengajar yang kompleks kerana murid perlu memperolehi kefahaman yang
mendalam /mencukupi serta berupaya memilih rumus, hukum, teorem, peraturan yang telah
dipelajari dengan tepat untuk diaplikasi pada contoh-contoh khusus.
Pendekatan ini mengasaskan pengajaran dan pembelajaran murid kepada hukum-hukum atau
tertentu. Pendekatan ini bermula dengan melihat hukum-hukum atau mempelajari peraturan
tertentu dan dari sini pembelajaran akan diteruskan dengan menganalisis hukum-hukum
melalui contoh atau mengaplikasikan peraturan yang telah diberikan. Secara ringkasnya,
seorang guru akan mengemukakan satu konsep, hukum atau kesimpulan dengan menerangkan
definisi sebelum memberikan beberapa contoh untuk memperjelas kefahaman. Pelajar perlu
menaakul untuk mendapatkan contoh tertentu daripada peraturan umum.
Pendekatan eklektik menggunakan dua atau lebih kaedah yang menggabungkan segala ciri
yang baik daripada pendekatan tersebut dan menggunakannya dalam satu-satu pengajaran dan
pembelajaran. Pendekatan eklektik dihasilkan dengan menggunakan gabungan pendekatan
indukif dan deduktif. Pendekatan ini sesuai untuk kelas yang mempunyai pelajar pelbagai
kebolehan. Ada kala kaedah induktif lebih sesuai digunakan untuk segelintir murid manakala
ada pula murid yang akan memahami dengan jelas melalui kaedah deduktif.
Sebagai contoh, guru boleh memulakan P&P dengan memberikan contoh dan diikuti dengan
kesimpulan. Selain itu, proses pengajaran dan pembelajaran boleh diakhiri dengan memberikan

contoh diikuti dengan generalisasi. Proses ini lebih menyerupai kepada pendekatan induktif.
Jika guru memulakan pelajaran dengan memberikan peraturan atau generalisasi diikuti dengan
contoh dan kemudian diakhiri dengan penerangan tentang peraturan, maka ianya lebih kepada
pendekatan deduktif. Strategi pengajaran menggunakan pendekatan eklektik boleh dilakukan
dengan dua cara iaitu mirip kepada pendekatan induktif ataupun P&P yang lebih mirip kepada
pendekatan deduktif. Pendekatan ini banyak digunakan dalam pengajaran Sains danMatematik.
Guru boleh mengaplikasikan strategi Pusatan guru, Pusatan murid, Pusatan bahan dalam P&P.
Kebanyakkan guru akan menggunaka pendektan ini dalam aktiviti pemulihan dan pengayaan.
Pendekatan komunikatif merupakan pendekatan yang berpusatkan murid iaitu berfokuskan
kepada bentuk-bentuk komunikasi iaitu seperti meminta maaf, bercerita ataupun melapor.
Situasi ini berlaku dalam amalan masyarakat sehari-harian. Melalui pendekatan ini, penekanan
tentang penyerapan bentuk gramatikal adalah untuk tujuan komunikasi.Pendekatan ini wujud
kerana pendekatan lain lebih mementingkan penguasaan bahasa pada peringkat membina ayatayat yang betul secara pencilan yang terkeluar daripada konteks wacana. Hasilnya, pekajar
tidak akan menguasai kecekapan berkomunikasi. Penguasaan komunikasi adalah perlu agar
pelajar dapat membuat pemilihan struktur ayat yang betul mengikut konteks bahasa.
Prinsip-prinsip pendekatan komunikatif ini adalah berkaitan dengan pengetahuan murid dalam
aktiviti yang akan dilakukan . Setiap guru haruslah merancang terlebih dahulu aktiviti agar
murid dapat menggunakan bahasa dalam berkomunikasi. Selain itu, pengajaran bahasa dibuat
dalam konteks wacana dan guru perlu mengajar bahasa yang melampaui batas ayat agar pelajar
dapat berkomunikai secara berkesan. Pengajaran bahasa lebih mengikut proses komunikasi
sebenar iaitu seperti perbualan dalam kehidupan sehari-harian.
Kebolehan pelajar melibatkan diri dalam situasi pengajaran dan pembelajaran bermakna di
dalam

bilik

darjah

merupakan

kehendak

standard

untuk

setiap

warganegara

yang

bertanggungjawab dalam masyarakat moden dan demokratik.Kita harus melahirkan pelajar
sebagai pemikir berkesan dan ini merupakan matlamat penting dalam dunia pendidikan. Jika
kita inginkan murid bertidak secara efektif dalam setiap aktiviti yang dianjurkan, maka kita
perlu menyesuaikan pendekatan, kaedah dan teknik yang digunakan dalam proses pengajaran
dan pembelajaran.

 Pendekatan Induktif
Berbeda dengan pendekatan deduktif yang menyimpulkan permasalahan dari hal-hal yang bersifat
umum, maka pendekatan induktif (inductif approach) menyimpulkan permasalahan dari hal-hal yang

bersifat khusus.. Metode induktif sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang
umum ke sesuatu yang khusus.
Pendekatan induktif menekanan pada pengamatan dahulu, lalu menarik kesimpulan berdasarkan
pengamatan tersebut. Metode ini sering disebut sebagai sebuah pendekatan pengambilan kesimpulan
dari khusus menjadi umum. Pendekatan induktif merupakan proses penalaran yang bermula dari
keadaan khusus menuju keadaan umum.
Sedangkan menurut Yamin (2008:89) menyatakan bahwa: Pendekatan induktif dimulai dengan
pemberian kasus, fakta, contoh, atau sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip. Kemudian
siswa dibimbing untuk berusaha keras mensintesiskan, menemukan, atau menyimpulkan prinsip dasar
dari pelajaran tersebut.
Mengajar dengan pendekatan induktif adalah cara mengajar dengan cara penyajian kepada siswa dari
suatu contoh yang spesifik untuk kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu aturan prinsip atau fakta
yang pasti.
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendekatan induktif adalah pendekatan
pengajaran yang berawal dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan
menjadi suatu kesimpulan, prinsip atau aturan.
Penggunaan Pendekatan Induktif
Menurut Yamin (2008:90) pendekatan induktif tepat digunakan manakala:
a. Siswa telah mengenal atau telah mempunyai pengalaman yang berhubungan dengan mata
pelajaran tersebut,
b. Yang diajarkan berupa keterampilan komunikasi antara pribadi, sikap, pemecahan, dan
pengambilan keputusan,
c. Pengajar mempunyai keterampilan fleksibel, terampil mengajukan pertanyaan terampil
mengulang pertanyaan, dan sabar,
d. Waktu yang tersedia cukup panjang.
Langkah-langkah Pembelajaran Pendekatan Induktif
Menurut Sagala (2010:77) langkah-langkah yang harus ditempuh dalam model pembelajaran dengan
pendekatan induktif yaitu:
a. Memilih dan mementukan bagian dari pengetahuan (konsep, aturan umum, prinsip dan
sebagainya) sebagai pokok bahasan yang akan diajarkan.
b. Menyajikan contoh-contoh spesifik dari konsep, prinsip atau aturan umum itu sehingga
memungkinkan siswa menyusun hipotesis (jawaban sementara) yang bersifat umum.

c. Kemudian bukti-bukti disajikan dalam bentuk contoh tambahan dengan tujuan membenarkan
atau menyangkal hipotesis yang dibuat siswa.
d. Kemudian disusun pernyataan tentang kesimpulan misalnya berupa aturan umum yang telah
terbukti berdasarkan langkah-langkah tersebut, baik dilakukan oleh guru atau oleh siswa.
Kelebihan Pendekatan Induktif
Adapun kelebihan dari pendekatan induktif dibandingkan dengan pendekatan antara lain adalah :
a. Memberikan kesempatan pada siswa untuk berusaha sendiri atau menemukan sendiri suatu
konsep sehingga akan diingat dengan lebih baik.
b. Murid memahami sifat atau rumus melalui serangkaian contoh. Kalau terjadi keraguan mengenai
pengertian dapat segera diatasi sejak masih awal.
c. Dapat meningkatkan semangat belajar siswa.
Kelemahan Pendekatan Induktif
Kelemahan dari pendekatan induktif antara lain :
a. Memerlukan banyak waktu.
b. Kadang-kadang hanya sebagian siswa yang terlibat secara aktif.
c. Sifat dan rumus yang diperoleh masih memerlukan latihan atau aplikasi untuk memahaminya.
d. Secara matematik (formal) sifat atau rumus yang diperoleh dengan pendekatan induktif masih
belum menjamin berlaku umum.