wudhu upaya memelihara kesehatan jasmani
BAB I
1. Latar Belakang
Ada sebuah kisah yang menakjubkan, yakni tentang kisah Junaid AlBaghdadi Yang terkena sakit mata kemudian dapat disembuhkan dengan basuhan
air wudhu. Dikisahkan suatu hari Junaid Al-Baghdadi terkena sakit mata. Ada
seorang tabib yang memberi tahunya bahwa jika dia sembuh, maka jangan sampai
matanya terkena air. Akan tetapi ketika sang tabib pergi, Junaid Al-Baghdadi
nekad berwudhu untuk salat dan kemudian tidur. Anehnya, ketika ia terbangun
sakit matanya malah sembuh.
Keesokan harinya, ketika sang tabib mengetahui bahwa mata Junaid AlBaghdadi telah sembuh, ia menjadi heran, lantas bertanya, “ apa yang telah
engkau lakukan?” “ aku berwudhu ( membasuh muka dan mataku ) lalu shalat.”
Jawab Junaid Al-Baghdadi. Mendengar penuturan yang demikian itu, sang tabib
yang mulanya beragama Nasrani pun lantas masuk agama islam dan beriman
kepada Allah SWT. Dia pun lantas berkata, “ itu obat dari Tuhan yang
menciptakan sakit itu. Dia pulalah yang menciptakan obatnya. Akulah yang
sebenarnya sakit, yaitu sakit mata hatiku.” Inilah salah satu kisah nyata tentang
manfaat wudhu bagi kesehatan. Wudhu yang dijalankan dengan penuh
kesungguhan, khusu’, tepat, ikhlas, dan kontinu, diduga dapat menumbuhkan
presepsi positif yang dapat menghasilkan hasil positif pula bagi tubuh.
Bagian – bagian tubuh yang terkena air wudhu adalah bagian tubuh yang
terbuka. Bagian inilah yang sering dihinggapi berbagai kuman penyakit, sehingga
kehadiran kuman – kuman ini akan menambah kuman – kuman yang memang
sudah terdapat di kulit. Menurut ilmu bakteri ( Microbacteriology ), 1 cm persegi
dari kulit kita yang terbuka bisa dihinggapi lebih dari 5 juta bakteri yang
bermacam – macam.
Manfaat wudhu bagi kesehatan sudah banyak mendapatkan perhatian ahli
– ahli kesehatan. Salah satu pakar kesehatan yang melakukan kajian ilmiah
tentang wudhu adalah Dr. Magomedov, asisten lembaga General Hygiene and
Ecology di Daghestan State Medical Academy. Menurut Dr. Magomedov, wudhu
dapat menstimulasi / merangsang irama alam tubuh, khususnya pada area yang
disebut Biological Active Spots ( BASs ) atau titik-titik aktif biologis. Menurut
riset ini, BASs mirip titik-titik refleksologi Cina.
Apa yang diungkapkan Dr. Magomedov bukan isapan jempol belaka.
Ketika seseorang melakukan wudhu, 61 dari 65 titik refleksi merupakan bagianbagian yang terkena basuhan air wudhu. Titik-titik tersebut merupakan saraf-saraf
yang berhubungan dengan organ-organ tubuh manusia yang seringkali
menimbulkan penyakit akut seperti ginjal, jantung, paru-paru, darah tinggi, dan
kanker. Ketika melakukan wudhu, titik tersebut akan terekflesi, sehingga selain
bisa mengobati bisa juga mencegah terjadinya penyakit-penyakit akut tersebut.
Dari sinilah kita bisa mengetahui tentang manfaat wudhu bagi kesehatan.
Kisah Junaid Al-Baghdadi yang terkena sakit mata kemudian dapat disembuhkan
dengan basuhan air wudhu. Sebagaimana yang telah penulis sebutkan diawal
tulisan ini bisa terjadi karena kemampuan belajar dan beradaptasi. Sehingga
dengan begitu wudhu tidak membahayakan lagi bagi matanya yang sakit, namun
sebaliknya bisa menyembuhkannya. Hal ini seperti pemain sirkus yang bisa
berjalan di atas bara api dan paku, karena kemampuan ini muncul dari belajar dan
beradaptasi. Dengan belajar dan bereapdatasi dengan lingkungan sekitarnya,
seorang pemain sirkus bisa berjalan di atas bara api dan paku dengan sangat
mengagumkan. Kerena itu bila anda ingin memperoleh manfaat kesehatan dari
wudhu, maka tak lain caranya adalah harus belajar dan beradaptasi.
Dari gambaran seperti diataslah, mudah-mudahan para pembaca bisa
melihat arah pembahasan Tugas Akhir ( TA ) ini. Dengan tidak adanya belajar
dan beradaptasi yang tepat, maka wudhu tidak bisa mendatangkan manfaat bagi
kesehatan. Tapi bagi mereka yang sering melakukan wudhu secara ikhlas,
terbiasa, tepat, dan kontinu, baginya memperoleh manfaat positif dari wudhu yang
dilakukannya. Sebab orang yang menjalankan wudhu mampu beradaptasi dan
mempunyai coping yang efektif, maka perubahan irama sirkadian dapat diterima
sebagai stimulator untuk berprestasi, yakni bermanfaat bagi kesehatan fisik
maupun psikis.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa
rumusan masalah
untuk menspesifikasikan dan mengklasifikasikan masalah
pokok yang akan dikaji. Adapun masalah yang akan dianalisis adalah :
1) What is Ritual Ablution ?
2) Why should we take Ablution ?
3) How to get its advantages ?
3. Tujuan Pembahasan
Untuk meningkatkan daya imajinasi dan daya nalar kita mengenai masalah
wudhu, diperlukan tujuan pembahasan dalam Tugas Akhir (TA) ini supaya terarah
dan mudah diterima oleh pembaca akan solusi-solusi yang diajukan. Tujuan
pembahasan karya ini adalah sebagai berikut :
To deepen our knowledge about the implicit meaning of Ritual Ablution
To tell all societies about the profit of Ritual Ablution, especially its
relevance to people’s health
To inform the miracle of Ritual Ablution in order that it can make people
to like doing it devoutly
4.
Batasan Masalah
Permasalahan yang melebar dan mengalir tanpa arah adalah suatu hal yang
sangat dihindari oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengemukakan batasan
masalah sebagai spesifikasi pembahasan dengan tujuan menemukan titik terang
pemecahan masalah atas masalah yang sedang dibahas.
Dalam pembahasan ini, penulis akan membahas tentang beberapa manfaat
dan keajaiban wudhu bagi kesehatan, baik dalam segi psikis maupun fisik. Agar
supaya pembaca mengetahui bahwasanya wudhu bukan hanyalah kegiatan yang
hanya dilakukan sebulum beribadah, tetapi wudhu juga bisa menjadi terapi bagi
kesehatan, mencegah ataupun mengobati penyakit yang kita derita. Penulis hanya
akan menjelaskan tentang wudhu sebagai terapi kesehatan saja, not on the whole
role.
BAB II
PEMBAHASAN
1. The General Description of ritual Ablution
A. Pengertian wudhu
Secara harfiyah wudhu mempunyai makna bersih. Sedangkan menurut
syara’, makna wudhu adalah membersihkan anggota tubuh tertentu melalui suatu
rangkaian aktifitas yang dimulai dengan niat, membasuh wajah, kedua tangan, dan
kaki, serta menyapu kepala. Menurut Wahbah Al-Zuhaili, Wudhu adalah
mempergunakan air pada anggota tubuh tertentu dengan maksud untuk
membersihkan dan menyucikan.
Sesuai dengan makna harfiyah wudhu yakni bersih, maka salah satu
esensinya bertujuan untuk merawat kebersihan yang bermuara kepada kesehatan.
Agar anggota wudhu menjadi bersih, tentu saja gosokan dan sapuan harus
dilaksanakan dengan maksimal, karena bagaimana mungkin apabila hanya
sekedar mengalirkan dan mengusapkan air akan menjadi bersih yang optimal.
Ketika terjadi gosokan dan sapuan itulah, selain membersihkan anggota tubuh,
juga memberi rangsangan terhadap titik-titik akupuntur.’
B. Dampak wudhu terhadap kesehatan
Ada tujuh titik biologis yang dibasuh ketika berwudhu, yaitu kepala, mata,
telinga, hidung, mulut, tangan, dan kaki. Ketujuh bagian tersebut adalah titik
energi tubuh manusia. Para ahli saraf (Neurolog) telah membuktikan bahwa air
wudhu dapat mendinginkan dan melonggarkan otot dan saraf tubuh. Ujung saraf
jari-jari tangan dan kaki berguna untuk memantapkan konsentrasi pikiran. Lebih
lanjut, wudhu memiliki dua efek positif, pencegahan dan pengobatan.
Kendati sederhana tapi manfaat wudhu sangatlah besar. Itulah yang
dibuktikan oleh para ahli kesehatan dunia. Salah satunya adalah Prof. Leopold
Werner Von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus Neurolog berkebangsaan
austria. Dia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu; yaitu mampu
merangsang pusat saraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan
wudhu dan titik-titik saraf, maka kondisi tubuh senantiasa akan sehat.
Anda tentu pernah mendengar tentang akupunturkan? Coba cari tahu di
mana saja titik-titik sensitif yang sering digunakan dalam ilmu akupuntur.
Kemudian amati pola wudhu! Insya Allah anda akan menemukan benang merah
diantara keduanya.
Anggota badan yang terkena wudhu terdapat ratusan titik-titik akupuntur
yang bersifat reseptor terhadap stimulus berupa basuhan, gosokan, usapan, dan
tekanan ketika berwudhu. Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meredian ke
sel, jaringan, organ, dan sistem organ yang bersifat terapi. Hal ini terjadi karena
adanya sistem regulasi yaitu sistem syaraf dan hormon yang bekerja untuk
mengadakan Homeostasis (keseimbangan). Ditemukan sekitar 493 titik-titik
reseptor dalam wudhu, diantaranya:
Wajah 84 titik
Tangan 95 titik
Kepala 64 titik
Telinga 125 titik
Kaki 125 titik
Pada
hakikatnya,
disamping
untuk
syarat
sahnya
beribadah,
disyariatkannya berwudhu adalah untuk memelihara kesehatan manusia. Ada
beberapa aspek yang terpengaruhi oleh wudhu, yaitu:
a) Psikis
Wudhu memberikan ketenangan jiwa yang mampu menerapi segala
kegundahan masalah dan ketegangan saraf. Ada qoul yang mengatakan bahwa
jika seseorang sedang marah, maka suruhlah berwudhu karena wudhu mampu
meredamnya. Sebab air wudhu yang suci akan meresap masuk kedalam akal dan
hati, sehingga dapat menata emosi dengan baik. Wudhu dapat mengosongkan
emosi dari pengaruh-pengaruh yang buruk, sekaligus dapat melesatkan emosi
positif dalam diri.
فاداغضب احدكم فليتو ضأ
“Apabila salah satu diantara kamu marah, maka berwudhulah”
b) Fisik
Secara medis, wudhu mampu memberikan nutrisi kesehatan yang
dibutuhkan oleh manusia. Ulama fikih mengungkapkan bahwa manfaat wudhu
adalah upaya memelihara kesehatan tubuh. Daerah yang dibasuh dalam wudhu
memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran.
Karena itu wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh. Menurut Dr. Magomedov,
wudhu mampu melakukan dua hal penting bagi kesehatan manusia, yaitu wudhu
mampu mencegah datangnya penyakit maupun mengobati penyakit.
“diriwayatkan dari Rafi’ bin Khadij r.a katanya: aku pernah mendengar
Rasulullah SAW bersabda: sesungguhnya kepanasan demam itu adalah panas dari
uap neraka jahanam, maka dinginkanlah dengan air.”(HR. Bukhori, Muslim,
Tirmidzi, Ahmad, dan Ad-Darimi).
Jika melihat hadits Rasulullah yang mendorong untuk berwudhu dan
menganjurkan untuk membiarkan air wudhu sampai kering sendiri, kemudian kita
kaitkan dengan hadits Rasulullah yang berbunyi: “demam adalah panas dari uap
neraka jahanam, maka dinginkanlah dengan air”. Maka kita dapati bahwa banyak
berwudhu bagi orang yang terjangkiti demam merupakan cara yang paling tepat
untuk mengatasi suhu tubuh yang tinggi tanpa harus merendam diri di dalam air
atau mengompres dengan air dingin, karena hal tersebut merupakan tindakan yang
tidak efektif; apalagi sampai mendapatkan hasil yang positif. Hal ini diriwayatkan
oleh Al-Albani:
ادا احدكم فليشن عليه الاا الااددلثا ليال من السحر
“jika salah seorang dari kalian demam, hendaklah dia mengguyur badannya
dengan air selama tiga hari pada waktu menjelang subuh”
2. Keajaiban dari Gerakan-Gerakan Wudhu
“O people who believe! When you prepare your preyer, wash your face, and your
hands to the elbows, rub your head , and (wash) your feet to the ankles.”
A. Membasuh Wajah
“wash your face”
Seperti yang telah diuraikan pada kajian tentang wudhu bahwa membasuh
wajah wajib hukumnya. Dalil-dalil yang mewajibkan telah diketahui. Yang belum
banyak diketahui, hal ini merupakan rahasia besar dibalik perintah Allah SWT
adalah manfaat pada pencegahan ataupun pengobatan penyakit.
Ketika seseorang sedang membasuh wajah, kurang lebih telah menyentuh
empat titik-titik refleksi. Keempat titik-titik reflkeksi ini ternyata berhubungan
dengan berbagai penyakit yang sering diderita oleh manusia. Oleh karena itu,
ketika empat titik-titik ini medapatkan sentuhan maka tidak hanya bisa mencegah
datangnya penyakin, melainkan juga dapat menyembuhkannya.
Wajah merupakan bagian tubuh yang sangat sensitif terhadap benda luar.
Wajah memiliki bagian-bagian yang juga harus dibasuh ketika wudhu,
diantaranya dahi, mata, hidung, dagu, dan pipi. Secara lengkap bagian wajah yang
harus dibasuh ketika wudhu adalah:
Bagian vertikal
: dari dagu (janggut) sampai tumbuhnya rambut atas
Bagian horizontal
: dari telinga kanan sampai telinga kiri
Dari sudut pandang medis, wajah adalah bagian sensitif yang selalu
berhubungan dengan dunia luar. Sehingga wajah sering terkena debu, mudah
terserang penyakit, terkena sinar matahari, dan polusi. Salah satu terapi
membersihkan wajah adalah berwudhu. Menurut koridor islam, membasuh muka
bermanfaat untuk membersihkan kotoran dan mengencangkan kulit wajah
sehingga mampu mencegah penyakit kulit. Dengan sering membasuh wajah,
wajah akan tampak bercahaya dan bersih.
1) Pintu pengeluaran dosa
Wajah adalah bagian pertama yang dibasuh saat
berwudhu. Wajah
merupakan bagian panca indra yang sangat penting dan juga paling banyak
beraktifitas. Mata setiap hari memandang, hidung setiap detik menghirup udara,
mulut selalu bertutur kata, bibir, pipi, dan janggut selalu dipamerkan kerupawanan
bentuknya. Ketahuilah, saat bagian-bagian wajah tersebut banyak beraktifitas,
semakin banyak pula melakukan kemaksiatan, jika tidak mampu dijaga dan
ditahan. Seiring dengan itu, saat seseorang tidak mampu menahan kemaksiatan
wajah, dia butuh suatu terapi untuk membeningkan kembali bagian-bagian
tersebut. Ulama tasawuf mengatakan hikmah positif wudhu adalah membersihkan
dan menyucikan daerah yang sering melakukan dosa. Artinya, membasuh wajah
adalah
simbol
menyucikan
wajah
dari
noda
dosa
yang
dilakukan.
ْ َم ْن ت ََوضّأ َ فَأ َ حْ َسنَ ْال ُوضُوْ َ خ ََر َج
ّ ت َخطَا يَاهُ ِم ْن َج َس ِد ِه َح
ت ت َْخ ُر ُج ِم ْن
ْ َت أ
اد ِه
ِ ْتَح
ِ َ ظف
“Barang siapa yang berwudhu dengan sempurna, maka keluarlah dosa-dosa dari
dalam tubuhnya hingga dari bawah kuku-kukunya”
2) Mencegah munculnya jerawat
Membasuh wajah dengan air ketika wudhu, insya Allah juga akan
mencegah munculnya jerawat pada diri seseorang. Jerawat terkadang muncul
secara tiba-tiba dan tidak dapat dihindari, terutama bagi mereka yang berjenis
kulit wajah kering dan berminyak. Sehingga begitu terkena panas terik matahari
seperti berjemur di pantai, jerawat pun langsung muncul. Oleh karena itu, dengan
membasuh air ke wajah setiap wudhu akan membuat kulit muka tidak terlalu
kering dan kulit yang berminyak pun akan hilang dan bersih dari kotoran yang
menempel pada kulit wajah.
Kita tahu bahwa kini semakin banyak perempuan juga lelaki usia dewasa
(20 tahun ke atas) yang jerawatan. Bahkan menurut survei yang dilakukan
Johnson di Amerika Serikat pada tahun 2004 menyebutkan, 71% perempuan usia
25-49 tahun masih berjerawatan.
Secara medis jerawat yang diderita pada usia dewasa tidaklah berbeda
dengan jerawat remaja; yakni terjadi karena kelenjar minyak yang keluar
bercampur dengan kotoran dikulit serta tumpukan sel kulit mati. Masalah ini
semakin parah dengan adanya fakta bahwa pada usia dewasa peluruhan kulit
berjalan lebih lamban. Akibatnya, tumpukan sel kulit mati lebih lama berada di
kulit dan akhirnya timbullah jerawat, baik yang berbentuk noda hitam (black
head) maupun yang memiliki “mata” berwarna putih (white head).
ّ ْ فَ َوقَهُ ُم
اُ َش ّر َذلِكَ ْاليَوْ ِم َولَقّهُ ْم نَضْ َرةً َو ُسرُودًا
“so Allah deliver them from the evil of that day, and will send over them a light of
beauty and a (blissful) joy” (QR. Al-Ihsan: 11)
Untuk mencegah jerawat yang disebabkan faktor dalam seperti faktor
keturunan dan hormon, langkah yang paling tepat adalah berobat ke dokter ahli
kulit. Sedangkan bila penyebabnya faktor luar, untuk mencegah
munculnya
jerawat adalah rajin-rajinlah membersihkan wajah. Disinilah membasuh wajah
setiap kali berwudhu termasuk di antara salah satu cara praktis untuk menjauhkan
diri dari jerawat.
3) Manfaat wudhu bagi kesehatan mata
Setidaknya ada tiga pendekatan penting yang bisa kita ungkapkan di sini
untuk menjelaskan tentang manfaat wudhu bagi kesehatan mata. Pertama, air yang
digunakan untuk wudhu. Air wudhu yang dibasuhkan ke wajah dapat
menyegarkan kulit wajah dan lebih jauh hal ini akan berpengaruh pula pada mata
sehingga menjadi lebih fresh dan tidak merasa melelahkan.
Kedua, gerakan wudhu. Bila anda perhatikan secara seksama, anda akan
menemukan gerakan-gerakan wudhu terutama ketika membasuh wajah, tangan,
telinga, ataupun mengusap kepala (rambut), tak ubahnya dengan gerakan
akupresur; yaitu telapak tangan atau jari-jari kita ketika sedang memberikan
usapan, sentuhan atau pijatan di sekitar wajah kita yang efeknya ternyata sangat
bermanfaat bagi kesehatan mata.
Ketiga, pendekatan psikologi. Seperti telah kita uraikan di awal tulisan ini
bahwa Junaid Al-Baghdad pernah satu hari mengalami sakit mata dan sembuh
berkat ia menjalankan wudhu. Saat itu terdengar suara, “Junaid Al-Baghdad
sembuh matanya karena ia lebih ridho kepada-Ku. Seandainya ahli neraka itu
meminta
kepada-Ku
dengan
semangat
Junaid,
niscaya
Aku
luluskan
permintaannya.”
Dari sudut pandang psikologi kejadian ini amat menarik untuk kita
renungkan. Kita tahu bahwa dalam pandangan psikologi dijelaskan bahwa suatu
penyakit fisik itu bisa muncul salah satu sebabnya adalah berawal dari faktor
psikis. Jadi antara fisik dan psikis ada hubungan yang sangat erat dan tidak bisa
dipisahkan.
B. Hikmah Membasuh Tangan
“and your hands to the elbows”
Tangan adalah bagian ke dua yang harus dibasuh saat berwudhu. Batas
membasuh tangan yang sempurna dimulai dari ujung jemari sampai pergelangan
siku-siku. Sama halnya dengan membasuh wajah, membasuh tangan sampai siku
juga diwajibkan. Diwajibkan untuk membasuhnya ternyata bukan sekedar agar
wudhu seseorang menjadi sah, melainkan ada rahasia Allah yang sangat penting
bagi kesehatan manusia.
Meski sederhana, mencuci tangan hingga siku-siku ketika wudhu ternyata
sangat berguna bagi kesehatan diri dan mampu menghindarkan anda dari berbagai
penyakit berbahaya. Baru-baru ini penelitian yang dilakukan Great Lakes Recruits
Command Center, angkatan laut Amerika Serikat di Illionis, membuktikan bahwa
mencuci tangan secara teratur dapat memperlambat penyebaran virus penyakit
infeksi, seperti infeksi pernafasan.
Penelitian itu sendiri termasuk program Operation stop Cough yang
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan di tempat tersebut. Penelitian itu
dilakukan dengan memberikan perintah kepada orang-orang yang sedang
menjalani proses rekruitmen untuk mencuci tangan lima kali dalam sehari. (Nah,
bila anda setiap akan menjalankan sholat lima waktu melakukan wudhu, maka
berarti anda setidaknya telah mencuci tangan anda dalam sehari sebanyak lima
kali). Ternyata, setelah itu terjadi pengurangan jumlah kunjungan mereka ke
klinik dan rumah sakit sebanyak 45 %. Padahal, sebelumnya penyakit infeksi
pernafasan amat sering terjadi di sana, seolah sudah menjadi penyakit sehari-hari.
(wudhu sebagai terapi. Hlm.93)
1) Menghilangkan Kotoran Pada Tangan
Anggota tubuh yang paling rentan terkena penyakit adalah kedua telapak
tangan, seperti ketika bersalaman dengan orang lain atau ketika memindahkan
sesuatu yang terkena polusi. Atau terkena bahan-bahan kimia dan kotoran ketika
membuang sampah atau ketika membuang sesuatu yang tercemar, seperti saat
buang air besar. Kita perhatikan, bahwa sebagian besar bakteri bersembunyi di
bawah kuku dan di antara jari-jari tangan. Terlebih lagi telur-telur ulat yang
ukuranya sekitar 1 sampai ½ milimeter memungkinkan untuk Masuk ke dalam
perangkat pencernaan dengan sangat mudah. Ketika kedua telapak tangan itu tidak
dibasuh, maka ia akan berkembang biak dan menimbulkan penyakit bagi manusia.
Secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa mikroba yang paling berbahaya dan
bakteri penyakit serta telur ulat yang menyebabkan penyakit bagi manusia masuk
dengan cara membelah kulit. Dan anak-anak ulat (setelah telurnya menetas) juga
masuk dengan cara menyelusup ke kulit manusia dan penyakit yang timbul akibat
perpindahan bakteri melalui tangan adalah penyakit disentri, radang lever, etc.
Karena itu, sungguh besar sekali hikmah membasuh tangan ketika wudhu bagi
kesehatan.
2) Tangan Tak Bersih Penyebab Diare
Membasuh tangan ketika wudhu akan menghilangkan kotoran yang ada
pada tangan. Yang demikian ini tentu sangat besar sekali manfaatnya dalam
rangka untuk menghilangkan debu, mikroba, atau berbagai macam bibit penyakit.
Sebab banyak sekali penyakit “besar” yang sering dialami oleh seseorang, seperti;
penyakit kulit hingga diare (mencret) berawal dari kotoran yang ada pada tangan.
Kita ambil contoh kecil misalnya penyakit diare. Penyakit ini sangat
mudah sekali menjangkiti seseorang terutama ketika musim penghujan tiba. Tidak
dapat dipungkiri bahwa dengan bertumpuknya sampah yang menjadi basah oleh
hujan akan terjadi banyak ancaman munculnya banyak penderita sakit perut,
khususnya mencret. Hal itu karena adanya sampah basah yang banyak itu
merupakan salah satu tempat yang baik untuk pertumbuhan sejumlah kuman,
antara lain keluarga Enterobaccilus, Semonella, Shigella, Vibrio, etc. (wudhu
sebagai terapi.hlm.100-101). Apabila kuman-kuman itu menempel pada tangan
kita dan kemudian kita makan (dengan menggunakan tangan), maka akibatnya
perut akan sakit dan terjadilah diare. Karena itu, membersihkan tangan ketika
wudhu secara tidak langsung menjadi salah satu cara praktis untuk
menghindarkan seseorang dari penyakit diare.
Demikianlah sedikit gambaran tentang penyakit diare atau mencret yang
sering dialami oleh seseorang. Diantara penyebabnya adalah masuknya berbagai
kuman lewat tangan kita. Oleh karena itu membasuh tangan hingga tiga kali
ketika wudhu merupakan salah satu cara untuk menghindarkan seseorang dari
penyakit diare atau mencret.
C. Manfaat Mengusap Kepala
“rub your head”
Urutan wudhu selanjutnya adalah membasuh kepala. Area kepala yang
harus dibasuh adalah rambut yang ada di area kepala. Menyapu sebagian kepala
baik sedikit atau banyak, diperbolehkan sepanjang ia masih dalam pengertian
yang benar. Tentang menyapu satu atau tiga helai rambut saja hal itu tidaklah
benar.(ternyata ibadah tidak hanya untuk Allah.hlm.67)
Ada tiga cara mengusap kepala:
Mengusap dengan dua tangan dimulai dari bagian depan, terus kebelakang,
kemudian dari belakang diteruskan ke depan dan memasukkan jari
telunjuk ke dalam kedua telinga, sedangkan ibu jari menggosok telinga
bagaian luar.
Apabila seseorang mengenakan serban dikepalanya maka cukup
membasuh serbannya.
Membasuh ubun-ubun dan serban sekaligus.
1) Mengurangi Hipertensi
Hipertensi yang juga dikenal dengan istilah penyakit darah tinggi yang
merupakan penyakit tren abad modern. “Dunia” masyarakat kota khususnya kini
memang jauh berbeda dengan kebiasaan sekian puluh tahun silam. Kesibukan
mengejar prestasi dan saling berpacu mengejar kesuksesan mempertajam masalah
kesehatan yang dijuluki gaya hidup zaman modern.
Prof. Dr. R. P. Sidabutar, dari sub bagian ginjal dan hipertensi, bagian
ilmu penyakit dalam FKUI / RSCM dalam First Seminar International Society of
Hipertension beberapa tahun lalu di jakarta mensinyalir penduduk yang terkena
hipertensi cenderung meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup masyarakat
yang mengarah ke pola hidup negara industri.
Dalam buku yang berjudul At-Tadawi bi Ash-Shalah (2005), Ahmad bin
Salim Baduweilan menyebutkan bahwa diantara manfaat wudhu bagi kesehatan
adalah mampu mengurangi tekanan darah atau hipertensi. Sebab air dingin yang
diusapkan ke kepala akan memiliki pengaruh yang baik untuk aktifitas dan
kebugaran seseorang.
2) Manfaat bagi Rambut
Manfaat lain yang bisa dirasakan dari wudhu, terutama ketika mengusap
kepala, adalah membuat rambut menjadi lebih bersih dan terasa segar. Bahkan
apabila kita mempelajari ajaran islam lebih dalam, ternyata akan kita jumpai
bahwa islam juga menyuruh kita untuk merapikan rambut sehingga menjadi enak
dipandang. Rasulullah SAW bersabda, “ Barang siapa yang memiliki rambut,
maka rawatlah.”
Hal ini menunjukkan betapa islam sangat memerhatikan masalah rambut
dengan mengatur merapikannya demi kesehatan dan bentuk perhatian terhadap
penampilan secara umum yang pantas bagi orang-orang muslim.
Ada yang mengatakan jangan mencuci rambut setiap hari karena bisa
merusak kondisi rambut. Sebenarnya hal ini kurang tepat karena air merupakan
pembersih yang paling baik. Air berfungsi untuk melembabkan ditambah dengan
sampo justru akan membuat rambut bersih dan bersinar. Maka disinilah menyapu
kepala dengan air seperti halnya yang anda kerjakan setiap anda berwudhu sangat
bermanfaat sekali bagi kesehatan rambut anda. Karena itu bila setiap kali akan
menjalankan shalat lima waktu anda berwudhu, maka secara tidak langsung anda
telah membersihkan rambut anda dari debu sebanyak lima kali dalam sehari.
D. Hikmah Membasuh Kaki
“and (wash) your feet to the ankles.”
Sebagaimana telah disebutkan di atas, yaitu bunyi surat Al-Maidah ayat 6,
jelaslah mengenai proses akhir berwudhu, yaitu membasuh kedua kaki sampai
mata kaki. Bagian kaki yang harus dibasuh dimulai dari jari-jari kaki sampai
pergelangan kaki, disunahkan sampai pergelangan kaki atas jika memungkinkan.
Sunah mendahulukan bagian kanan dari yang kiri.
Kaki merupakan bagian anggota tubuh yang sering berhubungan dengan
dunia luar, apalagi posisi kaki ada di bawah. Membasuh kaki dalam wudhu
merupakan suatu media menyucikan dan membersihkan kaki dari kotoran dan
penyakit. Juga memiliki beberapa manfaat praktis bagi kesehatan.
1) Manfaat Membasuh Kaki
Penelitian ilmiah membuktikan bahwa peredaran darah pada ujung kedua
telapak tangan serta kedua ujung telapak kaki dan betis lebih lemah dibanding
peredaran darah pada anggota tubuh yang lain, karena those are anggota tubuh
yang paling jauh dari pusat peredaran darah (jantung). Oleh karena itu, membasuh
semua ujung-ujung anggota tubuh yang disebutkan tadi pada setiap kali wudhu
dan memijatnya dengan baik akan memperkuat peredaran darah sehingga dapat
menambah aktifitas dan kebugaran tubuh. (wudhu sebagai terapi. 145)
Membasuh kaki ketika wudhu akan membuat kaki terasa nyaman dan
segar, melemaskan otot-otot kaki yang tegang dan menghilangkan bau kaki yang
tidak sedap. Bahkan apabila membasuh kaki disertai dengan memijat secara baik,
insya Allah juga akan mendatangkan perasaan tenang dan nyaman kerena telapak
kaki merupakan cerminan seluruh perangkat tubuh. Dengan memijat kaki tatkala
wudhu secara tidak langsung telah memijat syaraf-syaraf yang menghubungkan ke
seluruh wudhu.
2) Wudhu Membuat Kuku Bebas Jamur
Keberadaan kaki jari boleh sering dilupakan seseorang. Padahal, si jari
yang ada di kaki itu adalah salah satu bagian yang menarik dari seseorang,
khususnya perempuan. Di musim liburan misalnya, anda akan lebih sering
memamerkan kaki plus kuku kaki anda, terutama ketika mengenakan sandal atau
saat bertelanjang kaki menyusuri pantai.
Pernahkan anda mendengar istilah Onikornikosi dan Paronikia? Keduanya
bukan nama tokoh dalam komik Asterix & Obelix. Atau nama pangeran dan putri
cantik dalam cerita anak-anak. Keduanya adalah istilah untuk penyakit yang
menyerang kuku. Salah satu sebabnya adalah kurang perawatan. Kendati jarang
menjadi bahan pembicaraan, tapi masalah kuku menyebabkan rasa nyeri dan
rendah diri pada individu yang mengalaminya.
Diantara cara praktis untuk memperoleh kuku kaki yang cantik adalah
seperti anda ketika membasuh kaki anda dalam berwudhu. Ketika itu, selain anda
membasuh kaki dari berbagai kotoran juga jangan lupa membersihkan kuku.
Dengan membersihkan kuku dari kotoran yang ada, insya Allah akan membuat
kuku anda menjadi sehat dan bebas jamur.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam mengakhiri tugas akhir ini, setidaknya harus ada yang digaris
bawahi bahwa wudhu bukan hanya untuk membersihkan kotoran-kotoran lahiriah,
tapi juga mampu menghilangkan kotoran-kotoran batiniah. Perpaduan antara
kebersihan lahiriah dan batiniah ini yang mampu melahirkan kekuatan, antaranya
berupa kesehatan.
Dengan wudhu secara lahiriah akan memunculkan kebersihan fisik,
terutama terhadap anggota-anggota tubuh yang terkena basuhan air wudhu.
Sementara itu bagi anggota tubuh yang tidak terkena langsung oleh basuhan air
wudhu, maka bisa dilakukan wudhu secara batiniah. Dengan wudhu secara
batiniah insya Allah akan mendatangkan kedamaian dan kesejukan di hati, karena
merasakan dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT.
ْ ْر َج
ّ ت َخطَْْا يَْْاهُ ِم ْن َج َسْ ِد ِه َح
ت ت َْخْ ُر ُج ِم ْن
ُ َم ْن ت ََوضّأ َ فَأ َ حْ َسنَ ْال ُو
َ ْضْوْ َ َخ
ْ َت أ
اد ِه
ِ ْتَح
ِ َ ظف
“Barang siapa yang berwudhu dengan sempurna, maka keluarlah dosa-dosa dari
dalam tubuhnya hingga dari bawah kuku-kukunya”
Dengan adanya kedamaian dan ketentraman jiwa inilah secara langsung
akan berpengaruh pula terhadap peningkatan daya tahan tubuh dari berbagai
macam penyakit. Sehingga jelaslah bagi kita bahwa wudhu merupakan salah satu
terapi religius terbaik bagi kesehatan fisik maupun psikis.
Dibalik persyari’atan wudhu, terdapat sejumlah rahasia dan lautan hikmah
manakala kita sudi menelusurinya. Satu dimensi diantaranya adalah wudhu dalam
perspektif ilmu kesehatan yang memiliki efek terapi holistik melalui meridian dan
titik-titik akupuntur yang terdapat pada seluruh anggota wudhu. Maka kenikmatan
yang tiada ternilai tersebut dapat terungkap dan diraih.
2. Saran-saran
Pembaca disarankan agaar membaca tugas akhir ini yang berjudul
“Ritual Ablution: Effort to Maintain Body Health with Spiritual
Care” secara keseluruhan mulai dari pendahuluan sampai penutup.
Mencari refrensi dari buku-buku sebagai tambahan wawasan
maupun sebagai penguat kebenaran tugas akhir ini adalah hal yang
disarankan oleh penulis.
Ketiak membasuh dan mengusap anggota wudhu, sebaiknya
diserati dengan intensitas pijatan yang optimal pada titik-titik
akupuntur yang tersebar di seluruh anggota wudhu.
Korelasi antara kayfiyat wudhu dengan ilmu kesehata akupuntur
dapat diketahui dan diambil manfaat dari uraian tugas akhir ini.
Dengan cara, hendaknya mengaplikasikan tata laksana wudhu yang
disarankan secara berkesinambungan setiap hari untuk menjaga
kondisi kesehatan jasmani dan rohani secara seimbang dan
harmonis.
1. Latar Belakang
Ada sebuah kisah yang menakjubkan, yakni tentang kisah Junaid AlBaghdadi Yang terkena sakit mata kemudian dapat disembuhkan dengan basuhan
air wudhu. Dikisahkan suatu hari Junaid Al-Baghdadi terkena sakit mata. Ada
seorang tabib yang memberi tahunya bahwa jika dia sembuh, maka jangan sampai
matanya terkena air. Akan tetapi ketika sang tabib pergi, Junaid Al-Baghdadi
nekad berwudhu untuk salat dan kemudian tidur. Anehnya, ketika ia terbangun
sakit matanya malah sembuh.
Keesokan harinya, ketika sang tabib mengetahui bahwa mata Junaid AlBaghdadi telah sembuh, ia menjadi heran, lantas bertanya, “ apa yang telah
engkau lakukan?” “ aku berwudhu ( membasuh muka dan mataku ) lalu shalat.”
Jawab Junaid Al-Baghdadi. Mendengar penuturan yang demikian itu, sang tabib
yang mulanya beragama Nasrani pun lantas masuk agama islam dan beriman
kepada Allah SWT. Dia pun lantas berkata, “ itu obat dari Tuhan yang
menciptakan sakit itu. Dia pulalah yang menciptakan obatnya. Akulah yang
sebenarnya sakit, yaitu sakit mata hatiku.” Inilah salah satu kisah nyata tentang
manfaat wudhu bagi kesehatan. Wudhu yang dijalankan dengan penuh
kesungguhan, khusu’, tepat, ikhlas, dan kontinu, diduga dapat menumbuhkan
presepsi positif yang dapat menghasilkan hasil positif pula bagi tubuh.
Bagian – bagian tubuh yang terkena air wudhu adalah bagian tubuh yang
terbuka. Bagian inilah yang sering dihinggapi berbagai kuman penyakit, sehingga
kehadiran kuman – kuman ini akan menambah kuman – kuman yang memang
sudah terdapat di kulit. Menurut ilmu bakteri ( Microbacteriology ), 1 cm persegi
dari kulit kita yang terbuka bisa dihinggapi lebih dari 5 juta bakteri yang
bermacam – macam.
Manfaat wudhu bagi kesehatan sudah banyak mendapatkan perhatian ahli
– ahli kesehatan. Salah satu pakar kesehatan yang melakukan kajian ilmiah
tentang wudhu adalah Dr. Magomedov, asisten lembaga General Hygiene and
Ecology di Daghestan State Medical Academy. Menurut Dr. Magomedov, wudhu
dapat menstimulasi / merangsang irama alam tubuh, khususnya pada area yang
disebut Biological Active Spots ( BASs ) atau titik-titik aktif biologis. Menurut
riset ini, BASs mirip titik-titik refleksologi Cina.
Apa yang diungkapkan Dr. Magomedov bukan isapan jempol belaka.
Ketika seseorang melakukan wudhu, 61 dari 65 titik refleksi merupakan bagianbagian yang terkena basuhan air wudhu. Titik-titik tersebut merupakan saraf-saraf
yang berhubungan dengan organ-organ tubuh manusia yang seringkali
menimbulkan penyakit akut seperti ginjal, jantung, paru-paru, darah tinggi, dan
kanker. Ketika melakukan wudhu, titik tersebut akan terekflesi, sehingga selain
bisa mengobati bisa juga mencegah terjadinya penyakit-penyakit akut tersebut.
Dari sinilah kita bisa mengetahui tentang manfaat wudhu bagi kesehatan.
Kisah Junaid Al-Baghdadi yang terkena sakit mata kemudian dapat disembuhkan
dengan basuhan air wudhu. Sebagaimana yang telah penulis sebutkan diawal
tulisan ini bisa terjadi karena kemampuan belajar dan beradaptasi. Sehingga
dengan begitu wudhu tidak membahayakan lagi bagi matanya yang sakit, namun
sebaliknya bisa menyembuhkannya. Hal ini seperti pemain sirkus yang bisa
berjalan di atas bara api dan paku, karena kemampuan ini muncul dari belajar dan
beradaptasi. Dengan belajar dan bereapdatasi dengan lingkungan sekitarnya,
seorang pemain sirkus bisa berjalan di atas bara api dan paku dengan sangat
mengagumkan. Kerena itu bila anda ingin memperoleh manfaat kesehatan dari
wudhu, maka tak lain caranya adalah harus belajar dan beradaptasi.
Dari gambaran seperti diataslah, mudah-mudahan para pembaca bisa
melihat arah pembahasan Tugas Akhir ( TA ) ini. Dengan tidak adanya belajar
dan beradaptasi yang tepat, maka wudhu tidak bisa mendatangkan manfaat bagi
kesehatan. Tapi bagi mereka yang sering melakukan wudhu secara ikhlas,
terbiasa, tepat, dan kontinu, baginya memperoleh manfaat positif dari wudhu yang
dilakukannya. Sebab orang yang menjalankan wudhu mampu beradaptasi dan
mempunyai coping yang efektif, maka perubahan irama sirkadian dapat diterima
sebagai stimulator untuk berprestasi, yakni bermanfaat bagi kesehatan fisik
maupun psikis.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan beberapa
rumusan masalah
untuk menspesifikasikan dan mengklasifikasikan masalah
pokok yang akan dikaji. Adapun masalah yang akan dianalisis adalah :
1) What is Ritual Ablution ?
2) Why should we take Ablution ?
3) How to get its advantages ?
3. Tujuan Pembahasan
Untuk meningkatkan daya imajinasi dan daya nalar kita mengenai masalah
wudhu, diperlukan tujuan pembahasan dalam Tugas Akhir (TA) ini supaya terarah
dan mudah diterima oleh pembaca akan solusi-solusi yang diajukan. Tujuan
pembahasan karya ini adalah sebagai berikut :
To deepen our knowledge about the implicit meaning of Ritual Ablution
To tell all societies about the profit of Ritual Ablution, especially its
relevance to people’s health
To inform the miracle of Ritual Ablution in order that it can make people
to like doing it devoutly
4.
Batasan Masalah
Permasalahan yang melebar dan mengalir tanpa arah adalah suatu hal yang
sangat dihindari oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengemukakan batasan
masalah sebagai spesifikasi pembahasan dengan tujuan menemukan titik terang
pemecahan masalah atas masalah yang sedang dibahas.
Dalam pembahasan ini, penulis akan membahas tentang beberapa manfaat
dan keajaiban wudhu bagi kesehatan, baik dalam segi psikis maupun fisik. Agar
supaya pembaca mengetahui bahwasanya wudhu bukan hanyalah kegiatan yang
hanya dilakukan sebulum beribadah, tetapi wudhu juga bisa menjadi terapi bagi
kesehatan, mencegah ataupun mengobati penyakit yang kita derita. Penulis hanya
akan menjelaskan tentang wudhu sebagai terapi kesehatan saja, not on the whole
role.
BAB II
PEMBAHASAN
1. The General Description of ritual Ablution
A. Pengertian wudhu
Secara harfiyah wudhu mempunyai makna bersih. Sedangkan menurut
syara’, makna wudhu adalah membersihkan anggota tubuh tertentu melalui suatu
rangkaian aktifitas yang dimulai dengan niat, membasuh wajah, kedua tangan, dan
kaki, serta menyapu kepala. Menurut Wahbah Al-Zuhaili, Wudhu adalah
mempergunakan air pada anggota tubuh tertentu dengan maksud untuk
membersihkan dan menyucikan.
Sesuai dengan makna harfiyah wudhu yakni bersih, maka salah satu
esensinya bertujuan untuk merawat kebersihan yang bermuara kepada kesehatan.
Agar anggota wudhu menjadi bersih, tentu saja gosokan dan sapuan harus
dilaksanakan dengan maksimal, karena bagaimana mungkin apabila hanya
sekedar mengalirkan dan mengusapkan air akan menjadi bersih yang optimal.
Ketika terjadi gosokan dan sapuan itulah, selain membersihkan anggota tubuh,
juga memberi rangsangan terhadap titik-titik akupuntur.’
B. Dampak wudhu terhadap kesehatan
Ada tujuh titik biologis yang dibasuh ketika berwudhu, yaitu kepala, mata,
telinga, hidung, mulut, tangan, dan kaki. Ketujuh bagian tersebut adalah titik
energi tubuh manusia. Para ahli saraf (Neurolog) telah membuktikan bahwa air
wudhu dapat mendinginkan dan melonggarkan otot dan saraf tubuh. Ujung saraf
jari-jari tangan dan kaki berguna untuk memantapkan konsentrasi pikiran. Lebih
lanjut, wudhu memiliki dua efek positif, pencegahan dan pengobatan.
Kendati sederhana tapi manfaat wudhu sangatlah besar. Itulah yang
dibuktikan oleh para ahli kesehatan dunia. Salah satunya adalah Prof. Leopold
Werner Von Ehrenfels, seorang psikiater sekaligus Neurolog berkebangsaan
austria. Dia menemukan sesuatu yang menakjubkan dalam wudhu; yaitu mampu
merangsang pusat saraf dalam tubuh manusia. Karena keselarasan air dengan
wudhu dan titik-titik saraf, maka kondisi tubuh senantiasa akan sehat.
Anda tentu pernah mendengar tentang akupunturkan? Coba cari tahu di
mana saja titik-titik sensitif yang sering digunakan dalam ilmu akupuntur.
Kemudian amati pola wudhu! Insya Allah anda akan menemukan benang merah
diantara keduanya.
Anggota badan yang terkena wudhu terdapat ratusan titik-titik akupuntur
yang bersifat reseptor terhadap stimulus berupa basuhan, gosokan, usapan, dan
tekanan ketika berwudhu. Stimulus tersebut akan dihantarkan melalui meredian ke
sel, jaringan, organ, dan sistem organ yang bersifat terapi. Hal ini terjadi karena
adanya sistem regulasi yaitu sistem syaraf dan hormon yang bekerja untuk
mengadakan Homeostasis (keseimbangan). Ditemukan sekitar 493 titik-titik
reseptor dalam wudhu, diantaranya:
Wajah 84 titik
Tangan 95 titik
Kepala 64 titik
Telinga 125 titik
Kaki 125 titik
Pada
hakikatnya,
disamping
untuk
syarat
sahnya
beribadah,
disyariatkannya berwudhu adalah untuk memelihara kesehatan manusia. Ada
beberapa aspek yang terpengaruhi oleh wudhu, yaitu:
a) Psikis
Wudhu memberikan ketenangan jiwa yang mampu menerapi segala
kegundahan masalah dan ketegangan saraf. Ada qoul yang mengatakan bahwa
jika seseorang sedang marah, maka suruhlah berwudhu karena wudhu mampu
meredamnya. Sebab air wudhu yang suci akan meresap masuk kedalam akal dan
hati, sehingga dapat menata emosi dengan baik. Wudhu dapat mengosongkan
emosi dari pengaruh-pengaruh yang buruk, sekaligus dapat melesatkan emosi
positif dalam diri.
فاداغضب احدكم فليتو ضأ
“Apabila salah satu diantara kamu marah, maka berwudhulah”
b) Fisik
Secara medis, wudhu mampu memberikan nutrisi kesehatan yang
dibutuhkan oleh manusia. Ulama fikih mengungkapkan bahwa manfaat wudhu
adalah upaya memelihara kesehatan tubuh. Daerah yang dibasuh dalam wudhu
memang paling banyak bersentuhan dengan benda-benda asing, termasuk kotoran.
Karena itu wajar kalau daerah itu yang harus dibasuh. Menurut Dr. Magomedov,
wudhu mampu melakukan dua hal penting bagi kesehatan manusia, yaitu wudhu
mampu mencegah datangnya penyakit maupun mengobati penyakit.
“diriwayatkan dari Rafi’ bin Khadij r.a katanya: aku pernah mendengar
Rasulullah SAW bersabda: sesungguhnya kepanasan demam itu adalah panas dari
uap neraka jahanam, maka dinginkanlah dengan air.”(HR. Bukhori, Muslim,
Tirmidzi, Ahmad, dan Ad-Darimi).
Jika melihat hadits Rasulullah yang mendorong untuk berwudhu dan
menganjurkan untuk membiarkan air wudhu sampai kering sendiri, kemudian kita
kaitkan dengan hadits Rasulullah yang berbunyi: “demam adalah panas dari uap
neraka jahanam, maka dinginkanlah dengan air”. Maka kita dapati bahwa banyak
berwudhu bagi orang yang terjangkiti demam merupakan cara yang paling tepat
untuk mengatasi suhu tubuh yang tinggi tanpa harus merendam diri di dalam air
atau mengompres dengan air dingin, karena hal tersebut merupakan tindakan yang
tidak efektif; apalagi sampai mendapatkan hasil yang positif. Hal ini diriwayatkan
oleh Al-Albani:
ادا احدكم فليشن عليه الاا الااددلثا ليال من السحر
“jika salah seorang dari kalian demam, hendaklah dia mengguyur badannya
dengan air selama tiga hari pada waktu menjelang subuh”
2. Keajaiban dari Gerakan-Gerakan Wudhu
“O people who believe! When you prepare your preyer, wash your face, and your
hands to the elbows, rub your head , and (wash) your feet to the ankles.”
A. Membasuh Wajah
“wash your face”
Seperti yang telah diuraikan pada kajian tentang wudhu bahwa membasuh
wajah wajib hukumnya. Dalil-dalil yang mewajibkan telah diketahui. Yang belum
banyak diketahui, hal ini merupakan rahasia besar dibalik perintah Allah SWT
adalah manfaat pada pencegahan ataupun pengobatan penyakit.
Ketika seseorang sedang membasuh wajah, kurang lebih telah menyentuh
empat titik-titik refleksi. Keempat titik-titik reflkeksi ini ternyata berhubungan
dengan berbagai penyakit yang sering diderita oleh manusia. Oleh karena itu,
ketika empat titik-titik ini medapatkan sentuhan maka tidak hanya bisa mencegah
datangnya penyakin, melainkan juga dapat menyembuhkannya.
Wajah merupakan bagian tubuh yang sangat sensitif terhadap benda luar.
Wajah memiliki bagian-bagian yang juga harus dibasuh ketika wudhu,
diantaranya dahi, mata, hidung, dagu, dan pipi. Secara lengkap bagian wajah yang
harus dibasuh ketika wudhu adalah:
Bagian vertikal
: dari dagu (janggut) sampai tumbuhnya rambut atas
Bagian horizontal
: dari telinga kanan sampai telinga kiri
Dari sudut pandang medis, wajah adalah bagian sensitif yang selalu
berhubungan dengan dunia luar. Sehingga wajah sering terkena debu, mudah
terserang penyakit, terkena sinar matahari, dan polusi. Salah satu terapi
membersihkan wajah adalah berwudhu. Menurut koridor islam, membasuh muka
bermanfaat untuk membersihkan kotoran dan mengencangkan kulit wajah
sehingga mampu mencegah penyakit kulit. Dengan sering membasuh wajah,
wajah akan tampak bercahaya dan bersih.
1) Pintu pengeluaran dosa
Wajah adalah bagian pertama yang dibasuh saat
berwudhu. Wajah
merupakan bagian panca indra yang sangat penting dan juga paling banyak
beraktifitas. Mata setiap hari memandang, hidung setiap detik menghirup udara,
mulut selalu bertutur kata, bibir, pipi, dan janggut selalu dipamerkan kerupawanan
bentuknya. Ketahuilah, saat bagian-bagian wajah tersebut banyak beraktifitas,
semakin banyak pula melakukan kemaksiatan, jika tidak mampu dijaga dan
ditahan. Seiring dengan itu, saat seseorang tidak mampu menahan kemaksiatan
wajah, dia butuh suatu terapi untuk membeningkan kembali bagian-bagian
tersebut. Ulama tasawuf mengatakan hikmah positif wudhu adalah membersihkan
dan menyucikan daerah yang sering melakukan dosa. Artinya, membasuh wajah
adalah
simbol
menyucikan
wajah
dari
noda
dosa
yang
dilakukan.
ْ َم ْن ت ََوضّأ َ فَأ َ حْ َسنَ ْال ُوضُوْ َ خ ََر َج
ّ ت َخطَا يَاهُ ِم ْن َج َس ِد ِه َح
ت ت َْخ ُر ُج ِم ْن
ْ َت أ
اد ِه
ِ ْتَح
ِ َ ظف
“Barang siapa yang berwudhu dengan sempurna, maka keluarlah dosa-dosa dari
dalam tubuhnya hingga dari bawah kuku-kukunya”
2) Mencegah munculnya jerawat
Membasuh wajah dengan air ketika wudhu, insya Allah juga akan
mencegah munculnya jerawat pada diri seseorang. Jerawat terkadang muncul
secara tiba-tiba dan tidak dapat dihindari, terutama bagi mereka yang berjenis
kulit wajah kering dan berminyak. Sehingga begitu terkena panas terik matahari
seperti berjemur di pantai, jerawat pun langsung muncul. Oleh karena itu, dengan
membasuh air ke wajah setiap wudhu akan membuat kulit muka tidak terlalu
kering dan kulit yang berminyak pun akan hilang dan bersih dari kotoran yang
menempel pada kulit wajah.
Kita tahu bahwa kini semakin banyak perempuan juga lelaki usia dewasa
(20 tahun ke atas) yang jerawatan. Bahkan menurut survei yang dilakukan
Johnson di Amerika Serikat pada tahun 2004 menyebutkan, 71% perempuan usia
25-49 tahun masih berjerawatan.
Secara medis jerawat yang diderita pada usia dewasa tidaklah berbeda
dengan jerawat remaja; yakni terjadi karena kelenjar minyak yang keluar
bercampur dengan kotoran dikulit serta tumpukan sel kulit mati. Masalah ini
semakin parah dengan adanya fakta bahwa pada usia dewasa peluruhan kulit
berjalan lebih lamban. Akibatnya, tumpukan sel kulit mati lebih lama berada di
kulit dan akhirnya timbullah jerawat, baik yang berbentuk noda hitam (black
head) maupun yang memiliki “mata” berwarna putih (white head).
ّ ْ فَ َوقَهُ ُم
اُ َش ّر َذلِكَ ْاليَوْ ِم َولَقّهُ ْم نَضْ َرةً َو ُسرُودًا
“so Allah deliver them from the evil of that day, and will send over them a light of
beauty and a (blissful) joy” (QR. Al-Ihsan: 11)
Untuk mencegah jerawat yang disebabkan faktor dalam seperti faktor
keturunan dan hormon, langkah yang paling tepat adalah berobat ke dokter ahli
kulit. Sedangkan bila penyebabnya faktor luar, untuk mencegah
munculnya
jerawat adalah rajin-rajinlah membersihkan wajah. Disinilah membasuh wajah
setiap kali berwudhu termasuk di antara salah satu cara praktis untuk menjauhkan
diri dari jerawat.
3) Manfaat wudhu bagi kesehatan mata
Setidaknya ada tiga pendekatan penting yang bisa kita ungkapkan di sini
untuk menjelaskan tentang manfaat wudhu bagi kesehatan mata. Pertama, air yang
digunakan untuk wudhu. Air wudhu yang dibasuhkan ke wajah dapat
menyegarkan kulit wajah dan lebih jauh hal ini akan berpengaruh pula pada mata
sehingga menjadi lebih fresh dan tidak merasa melelahkan.
Kedua, gerakan wudhu. Bila anda perhatikan secara seksama, anda akan
menemukan gerakan-gerakan wudhu terutama ketika membasuh wajah, tangan,
telinga, ataupun mengusap kepala (rambut), tak ubahnya dengan gerakan
akupresur; yaitu telapak tangan atau jari-jari kita ketika sedang memberikan
usapan, sentuhan atau pijatan di sekitar wajah kita yang efeknya ternyata sangat
bermanfaat bagi kesehatan mata.
Ketiga, pendekatan psikologi. Seperti telah kita uraikan di awal tulisan ini
bahwa Junaid Al-Baghdad pernah satu hari mengalami sakit mata dan sembuh
berkat ia menjalankan wudhu. Saat itu terdengar suara, “Junaid Al-Baghdad
sembuh matanya karena ia lebih ridho kepada-Ku. Seandainya ahli neraka itu
meminta
kepada-Ku
dengan
semangat
Junaid,
niscaya
Aku
luluskan
permintaannya.”
Dari sudut pandang psikologi kejadian ini amat menarik untuk kita
renungkan. Kita tahu bahwa dalam pandangan psikologi dijelaskan bahwa suatu
penyakit fisik itu bisa muncul salah satu sebabnya adalah berawal dari faktor
psikis. Jadi antara fisik dan psikis ada hubungan yang sangat erat dan tidak bisa
dipisahkan.
B. Hikmah Membasuh Tangan
“and your hands to the elbows”
Tangan adalah bagian ke dua yang harus dibasuh saat berwudhu. Batas
membasuh tangan yang sempurna dimulai dari ujung jemari sampai pergelangan
siku-siku. Sama halnya dengan membasuh wajah, membasuh tangan sampai siku
juga diwajibkan. Diwajibkan untuk membasuhnya ternyata bukan sekedar agar
wudhu seseorang menjadi sah, melainkan ada rahasia Allah yang sangat penting
bagi kesehatan manusia.
Meski sederhana, mencuci tangan hingga siku-siku ketika wudhu ternyata
sangat berguna bagi kesehatan diri dan mampu menghindarkan anda dari berbagai
penyakit berbahaya. Baru-baru ini penelitian yang dilakukan Great Lakes Recruits
Command Center, angkatan laut Amerika Serikat di Illionis, membuktikan bahwa
mencuci tangan secara teratur dapat memperlambat penyebaran virus penyakit
infeksi, seperti infeksi pernafasan.
Penelitian itu sendiri termasuk program Operation stop Cough yang
dilakukan untuk meningkatkan kesehatan di tempat tersebut. Penelitian itu
dilakukan dengan memberikan perintah kepada orang-orang yang sedang
menjalani proses rekruitmen untuk mencuci tangan lima kali dalam sehari. (Nah,
bila anda setiap akan menjalankan sholat lima waktu melakukan wudhu, maka
berarti anda setidaknya telah mencuci tangan anda dalam sehari sebanyak lima
kali). Ternyata, setelah itu terjadi pengurangan jumlah kunjungan mereka ke
klinik dan rumah sakit sebanyak 45 %. Padahal, sebelumnya penyakit infeksi
pernafasan amat sering terjadi di sana, seolah sudah menjadi penyakit sehari-hari.
(wudhu sebagai terapi. Hlm.93)
1) Menghilangkan Kotoran Pada Tangan
Anggota tubuh yang paling rentan terkena penyakit adalah kedua telapak
tangan, seperti ketika bersalaman dengan orang lain atau ketika memindahkan
sesuatu yang terkena polusi. Atau terkena bahan-bahan kimia dan kotoran ketika
membuang sampah atau ketika membuang sesuatu yang tercemar, seperti saat
buang air besar. Kita perhatikan, bahwa sebagian besar bakteri bersembunyi di
bawah kuku dan di antara jari-jari tangan. Terlebih lagi telur-telur ulat yang
ukuranya sekitar 1 sampai ½ milimeter memungkinkan untuk Masuk ke dalam
perangkat pencernaan dengan sangat mudah. Ketika kedua telapak tangan itu tidak
dibasuh, maka ia akan berkembang biak dan menimbulkan penyakit bagi manusia.
Secara ilmiah dapat dibuktikan bahwa mikroba yang paling berbahaya dan
bakteri penyakit serta telur ulat yang menyebabkan penyakit bagi manusia masuk
dengan cara membelah kulit. Dan anak-anak ulat (setelah telurnya menetas) juga
masuk dengan cara menyelusup ke kulit manusia dan penyakit yang timbul akibat
perpindahan bakteri melalui tangan adalah penyakit disentri, radang lever, etc.
Karena itu, sungguh besar sekali hikmah membasuh tangan ketika wudhu bagi
kesehatan.
2) Tangan Tak Bersih Penyebab Diare
Membasuh tangan ketika wudhu akan menghilangkan kotoran yang ada
pada tangan. Yang demikian ini tentu sangat besar sekali manfaatnya dalam
rangka untuk menghilangkan debu, mikroba, atau berbagai macam bibit penyakit.
Sebab banyak sekali penyakit “besar” yang sering dialami oleh seseorang, seperti;
penyakit kulit hingga diare (mencret) berawal dari kotoran yang ada pada tangan.
Kita ambil contoh kecil misalnya penyakit diare. Penyakit ini sangat
mudah sekali menjangkiti seseorang terutama ketika musim penghujan tiba. Tidak
dapat dipungkiri bahwa dengan bertumpuknya sampah yang menjadi basah oleh
hujan akan terjadi banyak ancaman munculnya banyak penderita sakit perut,
khususnya mencret. Hal itu karena adanya sampah basah yang banyak itu
merupakan salah satu tempat yang baik untuk pertumbuhan sejumlah kuman,
antara lain keluarga Enterobaccilus, Semonella, Shigella, Vibrio, etc. (wudhu
sebagai terapi.hlm.100-101). Apabila kuman-kuman itu menempel pada tangan
kita dan kemudian kita makan (dengan menggunakan tangan), maka akibatnya
perut akan sakit dan terjadilah diare. Karena itu, membersihkan tangan ketika
wudhu secara tidak langsung menjadi salah satu cara praktis untuk
menghindarkan seseorang dari penyakit diare.
Demikianlah sedikit gambaran tentang penyakit diare atau mencret yang
sering dialami oleh seseorang. Diantara penyebabnya adalah masuknya berbagai
kuman lewat tangan kita. Oleh karena itu membasuh tangan hingga tiga kali
ketika wudhu merupakan salah satu cara untuk menghindarkan seseorang dari
penyakit diare atau mencret.
C. Manfaat Mengusap Kepala
“rub your head”
Urutan wudhu selanjutnya adalah membasuh kepala. Area kepala yang
harus dibasuh adalah rambut yang ada di area kepala. Menyapu sebagian kepala
baik sedikit atau banyak, diperbolehkan sepanjang ia masih dalam pengertian
yang benar. Tentang menyapu satu atau tiga helai rambut saja hal itu tidaklah
benar.(ternyata ibadah tidak hanya untuk Allah.hlm.67)
Ada tiga cara mengusap kepala:
Mengusap dengan dua tangan dimulai dari bagian depan, terus kebelakang,
kemudian dari belakang diteruskan ke depan dan memasukkan jari
telunjuk ke dalam kedua telinga, sedangkan ibu jari menggosok telinga
bagaian luar.
Apabila seseorang mengenakan serban dikepalanya maka cukup
membasuh serbannya.
Membasuh ubun-ubun dan serban sekaligus.
1) Mengurangi Hipertensi
Hipertensi yang juga dikenal dengan istilah penyakit darah tinggi yang
merupakan penyakit tren abad modern. “Dunia” masyarakat kota khususnya kini
memang jauh berbeda dengan kebiasaan sekian puluh tahun silam. Kesibukan
mengejar prestasi dan saling berpacu mengejar kesuksesan mempertajam masalah
kesehatan yang dijuluki gaya hidup zaman modern.
Prof. Dr. R. P. Sidabutar, dari sub bagian ginjal dan hipertensi, bagian
ilmu penyakit dalam FKUI / RSCM dalam First Seminar International Society of
Hipertension beberapa tahun lalu di jakarta mensinyalir penduduk yang terkena
hipertensi cenderung meningkat sejalan dengan perubahan gaya hidup masyarakat
yang mengarah ke pola hidup negara industri.
Dalam buku yang berjudul At-Tadawi bi Ash-Shalah (2005), Ahmad bin
Salim Baduweilan menyebutkan bahwa diantara manfaat wudhu bagi kesehatan
adalah mampu mengurangi tekanan darah atau hipertensi. Sebab air dingin yang
diusapkan ke kepala akan memiliki pengaruh yang baik untuk aktifitas dan
kebugaran seseorang.
2) Manfaat bagi Rambut
Manfaat lain yang bisa dirasakan dari wudhu, terutama ketika mengusap
kepala, adalah membuat rambut menjadi lebih bersih dan terasa segar. Bahkan
apabila kita mempelajari ajaran islam lebih dalam, ternyata akan kita jumpai
bahwa islam juga menyuruh kita untuk merapikan rambut sehingga menjadi enak
dipandang. Rasulullah SAW bersabda, “ Barang siapa yang memiliki rambut,
maka rawatlah.”
Hal ini menunjukkan betapa islam sangat memerhatikan masalah rambut
dengan mengatur merapikannya demi kesehatan dan bentuk perhatian terhadap
penampilan secara umum yang pantas bagi orang-orang muslim.
Ada yang mengatakan jangan mencuci rambut setiap hari karena bisa
merusak kondisi rambut. Sebenarnya hal ini kurang tepat karena air merupakan
pembersih yang paling baik. Air berfungsi untuk melembabkan ditambah dengan
sampo justru akan membuat rambut bersih dan bersinar. Maka disinilah menyapu
kepala dengan air seperti halnya yang anda kerjakan setiap anda berwudhu sangat
bermanfaat sekali bagi kesehatan rambut anda. Karena itu bila setiap kali akan
menjalankan shalat lima waktu anda berwudhu, maka secara tidak langsung anda
telah membersihkan rambut anda dari debu sebanyak lima kali dalam sehari.
D. Hikmah Membasuh Kaki
“and (wash) your feet to the ankles.”
Sebagaimana telah disebutkan di atas, yaitu bunyi surat Al-Maidah ayat 6,
jelaslah mengenai proses akhir berwudhu, yaitu membasuh kedua kaki sampai
mata kaki. Bagian kaki yang harus dibasuh dimulai dari jari-jari kaki sampai
pergelangan kaki, disunahkan sampai pergelangan kaki atas jika memungkinkan.
Sunah mendahulukan bagian kanan dari yang kiri.
Kaki merupakan bagian anggota tubuh yang sering berhubungan dengan
dunia luar, apalagi posisi kaki ada di bawah. Membasuh kaki dalam wudhu
merupakan suatu media menyucikan dan membersihkan kaki dari kotoran dan
penyakit. Juga memiliki beberapa manfaat praktis bagi kesehatan.
1) Manfaat Membasuh Kaki
Penelitian ilmiah membuktikan bahwa peredaran darah pada ujung kedua
telapak tangan serta kedua ujung telapak kaki dan betis lebih lemah dibanding
peredaran darah pada anggota tubuh yang lain, karena those are anggota tubuh
yang paling jauh dari pusat peredaran darah (jantung). Oleh karena itu, membasuh
semua ujung-ujung anggota tubuh yang disebutkan tadi pada setiap kali wudhu
dan memijatnya dengan baik akan memperkuat peredaran darah sehingga dapat
menambah aktifitas dan kebugaran tubuh. (wudhu sebagai terapi. 145)
Membasuh kaki ketika wudhu akan membuat kaki terasa nyaman dan
segar, melemaskan otot-otot kaki yang tegang dan menghilangkan bau kaki yang
tidak sedap. Bahkan apabila membasuh kaki disertai dengan memijat secara baik,
insya Allah juga akan mendatangkan perasaan tenang dan nyaman kerena telapak
kaki merupakan cerminan seluruh perangkat tubuh. Dengan memijat kaki tatkala
wudhu secara tidak langsung telah memijat syaraf-syaraf yang menghubungkan ke
seluruh wudhu.
2) Wudhu Membuat Kuku Bebas Jamur
Keberadaan kaki jari boleh sering dilupakan seseorang. Padahal, si jari
yang ada di kaki itu adalah salah satu bagian yang menarik dari seseorang,
khususnya perempuan. Di musim liburan misalnya, anda akan lebih sering
memamerkan kaki plus kuku kaki anda, terutama ketika mengenakan sandal atau
saat bertelanjang kaki menyusuri pantai.
Pernahkan anda mendengar istilah Onikornikosi dan Paronikia? Keduanya
bukan nama tokoh dalam komik Asterix & Obelix. Atau nama pangeran dan putri
cantik dalam cerita anak-anak. Keduanya adalah istilah untuk penyakit yang
menyerang kuku. Salah satu sebabnya adalah kurang perawatan. Kendati jarang
menjadi bahan pembicaraan, tapi masalah kuku menyebabkan rasa nyeri dan
rendah diri pada individu yang mengalaminya.
Diantara cara praktis untuk memperoleh kuku kaki yang cantik adalah
seperti anda ketika membasuh kaki anda dalam berwudhu. Ketika itu, selain anda
membasuh kaki dari berbagai kotoran juga jangan lupa membersihkan kuku.
Dengan membersihkan kuku dari kotoran yang ada, insya Allah akan membuat
kuku anda menjadi sehat dan bebas jamur.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dalam mengakhiri tugas akhir ini, setidaknya harus ada yang digaris
bawahi bahwa wudhu bukan hanya untuk membersihkan kotoran-kotoran lahiriah,
tapi juga mampu menghilangkan kotoran-kotoran batiniah. Perpaduan antara
kebersihan lahiriah dan batiniah ini yang mampu melahirkan kekuatan, antaranya
berupa kesehatan.
Dengan wudhu secara lahiriah akan memunculkan kebersihan fisik,
terutama terhadap anggota-anggota tubuh yang terkena basuhan air wudhu.
Sementara itu bagi anggota tubuh yang tidak terkena langsung oleh basuhan air
wudhu, maka bisa dilakukan wudhu secara batiniah. Dengan wudhu secara
batiniah insya Allah akan mendatangkan kedamaian dan kesejukan di hati, karena
merasakan dosa-dosanya diampuni oleh Allah SWT.
ْ ْر َج
ّ ت َخطَْْا يَْْاهُ ِم ْن َج َسْ ِد ِه َح
ت ت َْخْ ُر ُج ِم ْن
ُ َم ْن ت ََوضّأ َ فَأ َ حْ َسنَ ْال ُو
َ ْضْوْ َ َخ
ْ َت أ
اد ِه
ِ ْتَح
ِ َ ظف
“Barang siapa yang berwudhu dengan sempurna, maka keluarlah dosa-dosa dari
dalam tubuhnya hingga dari bawah kuku-kukunya”
Dengan adanya kedamaian dan ketentraman jiwa inilah secara langsung
akan berpengaruh pula terhadap peningkatan daya tahan tubuh dari berbagai
macam penyakit. Sehingga jelaslah bagi kita bahwa wudhu merupakan salah satu
terapi religius terbaik bagi kesehatan fisik maupun psikis.
Dibalik persyari’atan wudhu, terdapat sejumlah rahasia dan lautan hikmah
manakala kita sudi menelusurinya. Satu dimensi diantaranya adalah wudhu dalam
perspektif ilmu kesehatan yang memiliki efek terapi holistik melalui meridian dan
titik-titik akupuntur yang terdapat pada seluruh anggota wudhu. Maka kenikmatan
yang tiada ternilai tersebut dapat terungkap dan diraih.
2. Saran-saran
Pembaca disarankan agaar membaca tugas akhir ini yang berjudul
“Ritual Ablution: Effort to Maintain Body Health with Spiritual
Care” secara keseluruhan mulai dari pendahuluan sampai penutup.
Mencari refrensi dari buku-buku sebagai tambahan wawasan
maupun sebagai penguat kebenaran tugas akhir ini adalah hal yang
disarankan oleh penulis.
Ketiak membasuh dan mengusap anggota wudhu, sebaiknya
diserati dengan intensitas pijatan yang optimal pada titik-titik
akupuntur yang tersebar di seluruh anggota wudhu.
Korelasi antara kayfiyat wudhu dengan ilmu kesehata akupuntur
dapat diketahui dan diambil manfaat dari uraian tugas akhir ini.
Dengan cara, hendaknya mengaplikasikan tata laksana wudhu yang
disarankan secara berkesinambungan setiap hari untuk menjaga
kondisi kesehatan jasmani dan rohani secara seimbang dan
harmonis.