BAB V - BAB V PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan

BAB V
PENGEMBANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN
A.

Tujuan Pengambangan Sistem
 Performance (kinerja), dapat diukur dengan 2 parameter yaitu throughput dan respon
time. Throughput adalah banyaknya transaksi yang dapat dilakukan pada suatu saat
tertentu. Respon time adalah waktu yang terbuang pada saat perpindahan proses
transaksi. Jadi peningkatan kenerja bertujuan untuk meningkatkan jumlah transaksi
dengan waktu yang secepat mungkin.
 Information (Informasi), peningkatan kualitas dari informasi tersebut. Tentu saja
kualitas dari informasi ini akan menentukan kebijakan dari organisasi tersebut.
 Economy, meningkatkan keuntungan dengan biaya yang minimum.
 Control (pengendalian), Digunakan untuk mengontrol atau mendeteksi adanya
kesalahan-kesalahan pada suatu sistem.
 Efficiency (efisiensi), berbeda dengan ekonomis yang bertitik berat pada keuangan,
efisiensi disini adalah pemanfaatan sumber daya semaksimal mungkin.
 Service, peningkatan layanan oleh sebuah sistem.


B.

Prinsip Pengembangan Sistem
Beberapa prinsip yang harus digunakan pada saat pengembangan sistem adalah :
 Sistem digunakan untuk managemen
Ini adalah prinsip pokok yang harus dingat pada saat pengembangan sistem, karena
tujuan akhir dari pengembangan sistem ini adalah mendukung kebutuhan yang
diperlukan oleh pihak managemen.
 Sistem yang dikembangkan merupakan investasi modal besar
Pengembangan suatu sistem tentu memerlukan modal yang besar sehingga
pengembangan sistem juga merupakan sebuauh investasi untuk perusahaan itu sendri.
Beberapa hal yang harus diperhatikan terhadap investasi modal adalah : semua alternatif
yang ada harus diinvestigasi, dan investasi yang terbaik harus bernilai.
 Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik
Komponen utama dari sebuah sistem tentu saja orang yang menggunakan sistem
tersebut. Jadi sistem yang baik tanpa didukung oleh sumber daya yang baik pula tentu
tidak akan menghasilkan hasil yang optimal.
 Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dikerjakan pada saat pengembangan sistem
Untuk menyelesaikan pengembangan sistem harus terlebih dahulu mempersiapkan
perencanaan yang baik dan waktu kerja yang ditentukan. Tahapan-tahapan kerja ini

biasanya dapat dijelaskan pada daur hidup sistem. Siklus hidup sistem akan dibahas
dipoin berikutnya.
 Proses pengembangan sistem tidak harus urut
Tidak selamanya pengembangan sistem harus dilakukan secara urut, bisa saja beberapa
langkah dijalankan bersamaan. Tentu saja akan menghemat waktu dan memperhatikan
hasil kerja agar tetap optimal.

Sistem Penunjang Keputusan

Page 39

Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan
 Tidak takut untuk membatalkan proyek.
Rancangan yang telah dibuat akan dilakukan analisa, dan jika pada tahap analisa
tersebut ternyata rancangan tidak dapat dilanjutkan pada tahap implementasi karena
suatu hal maka proyek tersebut harus dibatalkan. Tentu saja ini bertujuan untuk
perusahaan/organisasi itu sendir, agar tidak terjadi kerugian baik dari segi waktu dan
tenaga ataupun masalah ekonomi.
 Dokumentasi
Dokumentasi sangat berguna untuk pengembangan sistem berikutnya. Dokumentasi

seharusnya dilakukan dari awal pengembangan sistem sampai proses tersebut selesai
dilakukan.
C.

Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Bila dalam operasi sistem yang sudah dikembangkan masih timbul permasalahanpermasalahan yang tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu
dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke proses
yang pertama. Siklus ini disebut dengan Siklus Hidup suatu Sistem.
Siklus Hidup Pengembangan Sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas
yang dilaksanakan oleh profesional dan pemakai sistem informasi untuk mengembangkan
dan mengimplementasikan sistem informasi
Siklus hidup pengembangan sistem informasi saat ini terbagi atas enam fase,yaitu :
 Perencanaan sistem
 Analisis sistem
 Perancangan sistem secara umum / konseptual
 Evaluasi dan seleksi sistem
 Perancangan sistem secara detail
 Pengembangan Perangkat Lunak dan Implementasi sistem
 Pemeliharaan / Perawatan Sistem


Sistem Penunjang Keputusan

Page 40

Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan
1. Fase Perencanaan Sistem
Dalam fase perencanaan sistem :
 Dibentuk suatu struktur kerja strategis yang luas dan pandangan sistem informasi baru
yang jelas yang akan memenuhi kebutuhan-kebutuhan pemakai informasi.
 Proyek sistem dievaluasi dan dipisahkan berdasarkan prioritasnya. Proyek dengan
prioritas tertinggi akan dipilih untuk pengembangan.
 Sumber daya baru direncanakan untuk, dan dana disediakan untuk mendukung
pengembangan sistem.
Selama fase perencanaan sistem, dipertimbangkan :
 Faktor-faktor kelayakan (feasibility factors) yang berkaitan dengan kemungkinan
berhasilnya sistem informasi yang dikembangkan dan digunakan,
 faktor-faktor strategis (strategic factors) yang berkaitan dengan pendukung sistem
informasi dari sasaran bisnis dipertimbangkan untuk setiap proyek yang diusulkan.
Nilai-nilai yang dihasilkan dievaluasi untuk menentukan proyek sistem mana yang
akan menerima prioritas yang tertinggi.

2. Fase Analisis Sistem
 Dilakukan proses penilaian, identifikasi dan evaluasi komponen dan hubungan timbalbalik yang terkait dalam pengembangan sistem; definisi masalah, tujuan, kebutuhan,
prioritas dan kendala-kendala sistem; ditambah identifikasi biaya, keuntungan dan
estimasi jadwal untuk solusi yang berpotensi.
 Fase analisis sistem adalah fase profesional sistem melakukan kegiatan analisis
sistem.
 Laporan yang dihasilkan menyediakan suatu landasan untuk membentuk suatu tim
proyek sistem dan memulai fase analisis sistem.
 Tim proyek sistem memperoleh pengertian yang lebih jelas tentang alasan untuk
mengembangkan suatu sistem baru.
 Ruang lingkup analisis sistem ditentukan pada fase ini. Profesional sistem
mewawancarai calon pemakai dan bekerja dengan pemakai yang bersangkutan untuk
mencari penyelesaian masalah dan menentukan kebutuhan pemakai.
 Beberapa aspek sistem yang sedang dikembangkan mungkin tidak diketahui secara
penuh pada fase ini, jadi asumsi kritis dibuat untuk memungkinkan berlanjutnya siklus
hidup pengembangan sistem.
 Pada akhir fase analisis sistem, laporan analisis sistem disiapkan. Laporan ini berisi
penemuan-penemuan dan rekomendasi. Bila laporan ini disetujui, tim proyek sistem
siap untuk memulai fase perancangan sistem secara umum. Bila laporan tidak
disetujui, tim proyek sistem harus menjalankan analisis tambahan sampai semua

peserta setuju.

Sistem Penunjang Keputusan

Page 41

Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan
3. Fase Perancangan Sistem secara Umum/Konseptual
Arti Perancangan Sistem
 Tahap setelah analisis dari Siklus Hidup Pengembangan Sistem
 Pendefinisian dari kebutuhan kebutuhan fungsional
 Persiapan untuk rancang bangun implementasi
 Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk
 Yang dapat berupa penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan
dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi
 Termasuk menyangkut mengkonfirmasikan
Tujuan Perancangan Sistem
 Untuk memenuhi kebutuhan para pemakai sistem
 Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada
pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat

Sasaran Perancangan Sistem
 Harus berguna, mudah dipahami dan mudah digunakan
 Harus dapat mendukung tujuan utama perusahaan
 Harus efisien dan efektif untuk dapat mendukung pengolahan transaksi, pelaporan
manajemen dan mendukung keputusan yang akan dilakukan oleh manajemen,
termasuk tugas-tugas yang lainnya yang tidak dilakukan oleh komputer
 Harus dapat mempersiapkan rancang bangun yang terinci untuk masing-masing
komponen dari sistem informasi yang meliputi data dan informasi,simponan data,
metode-metode, prosedur-prosedur, orang-orang, perangkat keras, perangkat lunak dan
pengendalian intern.
4. Fase Evaluasi dan Seleksi Sistem
Akhir fase perancangan sistem secara umum menyediakan point utama untuk keputusan
investasi. Oleh sebab itu dalam fase evaluasi dan seleksi sistem ini nilai kualitas sistem
dan biaya/keuntungan dari laporan dengan proyek sistem dinilai secara hati-hati dan
diuraikan dalam laporan evaluasi dan seleksi sistem.
5. Fase Perancangan Sistem secara Detail/Fungsional
Fase perancangan sistem secara detail menyediakan spesifikasi untuk perancangan secara
konseptual. Pada fase ini semua komponen dirancang dan dijelaskan secara detail.
Perencanaan output (layout) dirancang untuk semua layar, form-form tertentu dan
laporan-laporan yang dicetak. Semua output direview dan disetujui oleh pemakai dan

didokumentasikan. Semua input ditentukan dan format input baik untuk layar dan formform biasa direview dan disetujui oleh pemakai dan didokumentasikan.
Berdasarkan perancangan output dan input, proses-proses dirancang untuk mengubah
input menjadi output. Transaksi-transaksi dicatat dan dimasukkan secara online atau
batch. Macam-macam model dikembangkan untuk mengubah data menjadi informasi.
Prosedur ditulis untuk membimbing pemakai dan pesonel operasi agar dapat bekerja
dengan sistem yang sedang dikembangkan.

Sistem Penunjang Keputusan

Page 42

Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan
6. Fase Implementasi Sistem dan Pemeliharaan Sistem
Pada fase ini :
 Sistem siap untuk dibuat dan diinstalasi.
 Sejumlah tugas harus dikoordinasi dan dilaksanakan untuk implementasi sistem baru.
 Laporan implementasi yang dibuat pada fase ini ada dua bagian, yaitu dalam bentuk
Gantt Chart atau Program and Evaluation Review Technique (PERT) Chart dan
penjadwalan proyek dan teknik manajemen. Bagian kedua adalah laporan yang
menerangkan tugas penting untuk melaksanakan implementasi sistem, − Instalasi

peralatan yang digunakan
D. Model Siklus Hidup Pengembangan Sistem
Waterfall Model

Model ini merupakan model satu arah yang dimulai dari tahap persiapan sampai perawatan.
Tahapan ini meliputi perencanaan, mendisain sistem, implementasi, verifikasi dan
perawatan. Perencanaan adalah tahap mendefinisikan masalah dan menentukan pekerjaan
apa yang harus dilakukan, siapa yang mengerjakan dan kapan dikerjakan. Tahap berikutnya
adalah disain. Tahap ini bertujuan untuk mendisain permasalahan sesuai dengan masalah
yang telah didefinisikan. Berikutnya adalah implementasi, merupakan penerapan dari disain
yang dibuat. Setelah disain diimplementasi maka berikutnya adalah verifikasi dan
penerapan. Tahap ini merupakan tahapan yang paling besar dalam pembiayaannya, karena
selama sistem tersebut masih dipakai maka pembiayaan masih ada.
Model Iteratif

Perbedaan yang paling terlihat antara model waterfall dengan model intertif ini adalah
proses kerja pengembangan sistem tersebut. Jika pada waterfall satu arah, sedangkan pada
iteratif terdapat testing dan evaluasi yang menguji apakah aplikasi tersebut masih dapat
Sistem Penunjang Keputusan


Page 43

Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan
digunakan atau tidak. Jika system tersebut ternyata tidak baik untuk digunakan lagi maka
akan dilakukan identifikasi masalah lagi dan kembali untuk dikembangkan.
Model Spiral

Model spiral juga dikenal dengan model siklus hidup spiral, adalah siklus hidup
pengembangan sistem (SDLC) yang digunakan di Teknologi informasi. Model ini adalah
kombinasi antara model prototipe dan model waterfall.
Langkah-langkah pada model ini antara lain:
• Inisialisasi masalah baik dari faktor eksternal maupun internal
• Disain awal untuk membuat sistem baru
• Disain yang telah dibuat kemudian dibuatkan prototipe pertamanya.
• Prototipe kedua berisi beberapa prosedur antara lain :(1) mengevaluasi prototipe pertama
dalam hal ini mencari kelemahan dan resikonya,(2) mencari kebutuhan protoripe yang
kedua,(3) mendisain dan merencanakan prototipe yang kedua,(4) membuat dan menguji
prototipe yang kedua.
• Projek dapat dibatalkan jika resiko untuk pelaksanaannya besar.
• Prototipe yang baru dievaluasi dengan cara yang sama seperti yang telah dijelaskan di

atas.
• Langkah sebelumnya terus dilakukan sampai prototipe yang dihasilkan sesuai dengan
tujuan.
• Hasil akhir adalah prototipe yang telah disaring sesuai dengan kebutuhan dan tujuan.
E.

Perbandingan Metodologi
Perbandingan Metodologi untuk mengembangkan Sistem informasi Web :
Waterfall Setiap phase pada Waterfall dilakukan secara berurutan namun kurang dalam
iterasi pada setiap level. Dalam pengembangan Web Informasi Waterfall memiliki
kekakuan untuk ke iterasi sebelumnya. Dimana Web Informasi selalu berkembang baik
teknologi ataupun lingkungannya.
Prototipe Membantu user dalam menilai setiap versi dari sistem. Sangat baik untuk
“aplikasi yang interaktif”, Umumnya user lebih tertarik pada tampilan dari pada proses
pada sistem. Namun dalam prosesnya prototipe cenderung lambat karena user akan

Sistem Penunjang Keputusan

Page 44

Pengembangan Sistem Pendukung Keputusan
menambah komponen dari luar sistem. Sehingga kepastian penyelesaian project tidak jelas.
Dan target user dalam Web lebih bervariasi.
Rapid Application Development
Bentuk dari prototipe dengan “throwaway” jika ada modul yang salah maka akan dibuang.
Artinya setiap modul tidak akan dikembangkan sampai selesai, karena jika dianalisa salah
langsung dibuang. “RAD involve building the wrong site multiple times until the right site
falls out of the process”.
Incremental Prototipe
Digunakan untuk menyelesaikan sistem secara global terlebih dahulu, kemudian untuk
feature dari sistem akan dikembangkan kemudian. Dengan ini mempercepat dalam
pengimplementasian project. dan hal ini cocok digunakan dalam system informasi Web.
Alat-alat dalam Pengembangan Sistem
Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan metodologi pengembangan sistem
maka dibutuhkan beberapa alat. Alat-alat yang digunakan biasanya berupa gambar atau
diagram atau grafik.
Contohnya :
• HIPO diagram
• Data Flow diagram
• Structured chart
• SADT diagram
• Warnier/Orr diagram
• Jakson’s diagram
Diagram-diagram diatas digunakan untuk mengambarkan suatu metode tertentu, ada
beberapa grafik yang lebih bersifat umum, antara lain :
• Bagan untuk menggambarkan aktifitas (activity charting), seperti : bagan alir sistem,
bagan alis program, bagan alir kertas kerja, bagan alir hubungan database, bagan alir
proses, dan Gantt chart.
• Bagan untuk menggambarkan tataletak
• Bagan untuk menggambarkan hubungan personil, seperti : Bagan distribusi kerja dan
bagan organisasi.
F.

Teknik yang Digunakan untuk Pengembangan Sistem
Teknik yang digunakan untuk pengembangan sistem antara lain :
• Teknik manajemen proyek, seperti CPM (Critical Path Method) dan PERT (Program
Evaluation and Review Technique). Teknik ini digunakan untuk penjadualan proyek.
• Teknik menemukan fakta, yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data
dan menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada. Contohnya :
Teknik wawancara, observasi, daftar pertanyaan, pengumpulan sampel.
• Teknik analisis biaya/manfaat
• Teknik inspeksi/walkthrought

Sistem Penunjang Keputusan

Page 45