PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN INFLA

No. 06/02/36/Th.X, 1 Februari 2016

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI
JANUARI 2016 BANTEN INFLASI 0,88 PERSEN
 Mengawali tahun 2016 harga barang-barang/jasa kebutuhan pokok masyarakat di Banten secara umum
mengalami kenaikan Hal ini terlihat dari naiknya angka Indeks Harga Konsumen (IHK) yang sebesar 129,37
pada bulan Desember 2015 menjadi 130,51 pada bulan Januari 2016 atau terjadi perubahan indeks (inflasi)
sebesar 0,88 persen.

 Inflasi ini terjadi karena lima dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada mengalami kenaikan indeks, yakni
berturut-turut: kelompok bahan makanan naik 4,07 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan
tembakau naik 0,40 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar naik 0,74 persen;
kelompok kesehatan naik 0,15 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,23 persen.
Sementara pada kelompok sandang mengalami penurunan indeks sebesar -0,32 persen dan kelompok
transpor, komunikasi dan jasa keuangan turun sebesar -1,52 persen.

 Komoditi yang dominan menyumbang inflasi pada bulan ini adalah daging ayam ras, tarif listrik, cabe merah,
bawang putih dan telur ayam ras.

 Laju inflasi tahun kalender (2016) pada awal tahun akan bernilai sama dengan inflasi Januari 2016 yaitu
sebesar 0,88 persen, sedangkan inflasi“Year on Year” (IHK Januari 2016 terhadap Januari 2015) tercatat

sebesar 5,57 persen.

Berdasarkan pemantauan Badan Pusat Statistik terhadap 417 jenis barang dan jasa serta hasil
Survei Biaya Hidup (SBH) tahun 2012 di Kota Serang, Tangerang dan Cilegon baik secara mingguan,
dua mingguan maupun bulanan, diketahui pada bulan Januari 2016 ini sebanyak 231 komoditas
mengalami perubahan harga. Rincian lengkapnyanya adalah 159 komoditas mengalami kenaikan
harga dan sisanya sebanyak 72 komoditas mengalami penurunan harga.
Hal tersebut diatas, menyebabkan inflasi pada Januari 2016 menjadi sebesar 0,88 persen
dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 129,37 pada Desember 2016 menjadi 130,51
pada Januari 2016. Kelompok-kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan terhadap inflasi
Banten sebagai berikut: kelompok bahan makanan 0,8747 persen; kelompok makanan jadi, minuman,
rokok dan tembakau 0,0818 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,1664
persen; kelompok kesehatan 0,0077 persen; dan kelompok pendidikan, rekreasi & olahraga 0,0184
persen. Dua Kelompok pengeluaran lainnya tercatat memberrkan sumbangan deflasi yaitu kelompok
sandang -0,0125 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan -0,2607 persen.
Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga yang cukup tinggi selama bulan Januari
2016 antara lain bawang putih, kelapa, cabe merah, ban luar motor, tarip sewa becak, bawang merah,

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 06/02/36/Th.X, 1 Februari 2016


1

dan daging ayam ras. Sementara komoditi yang mengalami penurunan harga antara lain adalah
angkutan udara, solar, tenggiri, nangka muda,, buncis dan beton.
Tabel 1
IHK, Inflasi, Laju Inflasi Banten
Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Januari 2016 (2012= 100)
IHK
Januari
2015
(2)

Kelompok Pengeluaran
(1)
U M U M

IHK
Desember
2015
(3)


IHK
Januari
2016
(4)

Inflasi
Januari
2016 *)
(5)

Laju Inflasi
Tahun 2016
**)
(6)

Inflasi
“Year on
Year” **)
(7)


123,62

129.37

130,51

0,88

0,88

5,57

1. Bahan Makanan

133,07

137.17

142,76


4,07

4,07

7,28

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau

128,91

138.79

139,34

0,40

0,40

8,09


3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar

118,03

122.51

123,42

0,74

0,74

4,56

4. Sandang

108,85

110.24


109,88

-0,32

-0,32

0,95

5. Kesehatan

113,31

127.58

127,77

0,15

0,15


12,76

6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga

119,15

125.00

125,29

0,23

0,23

5,16

7. Transpor, komunikasi & Jasa Keuangan

125,33


128.79

126,83

-1,52

-1,52

1,20

Ket :

*) Persentase perubahan IHK Bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya
**) Persentase perubahan IHK Bulan Januari 2016 terhadap IHK Bulan Desember 2015
***) Persentase perubahan IHK Bulan Januari 2016 terhadap IHK Bulan Januari 2015

Tabel 2
Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Banten
Bulan Januari 2016

Kelompok Pengeluaran

Andil Inflasi (%)

(1)

(2)

UMUM

0,8758

1. Bahan Makanan

0,8747

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

0,0818


3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar

0,1664

4. Sandang

-0,0125

5. Kesehatan

0,0077

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

0,0184

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

-0,2607

2

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 06/02/36/Th.X, 1 Februari 2016

URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
Kelompok Bahan Makanan
IHK Naik 4,07 persen
Andil Inflasi 0,8747 persen
IHK

Inflasi

Laju
Inflasi

Bahan Makanan

142,76

4,07

4,07

Padi2an & umbi2an

111,92

1,09

1,09

Daging & Hasilnya

166,01

8,59

8,59

Ikan Segar

132,75

1,18

1,18

Ikan Diawetkan

139,92

0,75

0,75

Telur, Susu & Hasilnya

151,75

3,67

3,67

Sayur-sayuran

160,01

-0,53

-0,53

Kacang-kacangan

118,16

0,08

0,08

Buah-buahan

148,37

4,38

4,38

Bumbu-bumbuan

214,61

13,27

13,27

Lemak & Minyak

132,16

6,96

6,96

Bhn Mkn Lainnya

147,90

-0,15

-0,15

Kelompok/Sub Kelompok

Indeks kelompok bahan makanan pada
bulan Januari 2016 tercatat sebesar 142,76 dimana
pada bulan lalu tercatat sebesar 137,17 atau
terjadi kenaikan indeks sebesar 4,07 persen.
Sembilan dari sebelas sub kelompok yang
ada mengalami kenaikan indeks. Kenaikan indeks
yang cukup tinggi terjadi pada sub kelompok
bumbu-bumbuan sebesar 13,27 persen, disusul
kemudian sub kelompok daging & hasilnya
sebesar 8,59 persen, sub kelompok lemak &
minyak sebesar 6,96 persen,serta sub kelompok
buah-buahan sebesar 4,38 persen.
Sedang
subkelompok yang mengalami penurunan indeks
adalah pada sub kelompok sayur-sayuran sebesar
-0,53 persen dan sub kelompok bahan makanan
lainnya sebesar -0,15 persen.

Dari 109 komoditi yang ada pada kelompok ini, 105 komoditi diantaranya mengalami koreksi
harga. Koreksi harga positif atau kenaikan harga terjadi pada 71 komoditi. Komoditi yang dominan
memberikan andil inflasi yang cukup besar antara lain daging ayam ras sebesar 0,2223 persen, cabe
merah sebesar 0,1423 persen, bawang putih sebesar 0,0842 dan telur ayam ras sebesar 0,0782.
Sedangkan komoditi yang memberikan andil deflasi antara lain: bayam sebesar -0,0387 persen, ketimun
sebesar -0,0106 persen, pepaya sebesar -0,0062 persen, ikan bandeng sebesar -0,0046 persen dan jengkol
sebesar -0,0046 persen.

Kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
IHK Naik 0,40 persen
Andil Inflasi 0,0818 persen
Indeks Harga Konsumen (IHK)
kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan
tembakau
pada
bulan ini
mengalami
kenaikan dari 138,79 pada bulan lalu menjadi
139,34 pada bulan Januari 2016 dengan
perubahan sebesar 0,40 persen. Andil inflasi
yang diberikan tercatat sebesar 0,0818 persen.

IHK

Inflasi

Laju Inflasi

Makanan Jadi, Minuman,
Rokok & Tembakau

Kelompok/Sub Kelompok

139,34

0,40

0,40

Makanan Jadi

138,53

0,23

0,23

Minuman Yg Tdk Beralkohol

131,61

0,59

0,59

Tembakau & Minuman beralkohol

147,92

0,63

0,63

Semua sub kelompok yang ada pada kelompok ini mengalami kenaikan indeks yakni sub
kelompok makanan jadi naik sebesar 0,23 persen; sub kelompok minuman yang tidak beralkohol naik
0,59 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 0,63 persen.

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 06/02/36/Th.X, 1 Februari 2016

3

Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi adalah pada komoditi air kemasan sebesar
0,0168 persen; rokok kretek filter sebesar 0,0161 persen, rokok putih sebesar 0,0138 persen dan makanan
ringan/snack sebesar 0,0128 persen. Sementara komoditi yang memberikan andil deflasi terbesar adalah
sirop dengan andil -0,0002 persen dan coklat batang dengan andil -0,0001 persen.

Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
IHK Naik 0,74 persen
Andil Inflasi 0,1664 persen
Kelompok/Sub Kelompok

IHK

Inflasi

Laju
Inflasi

Perumahan, Air, Listrik, Gas
& Bahan Bakar

123,42

0,74

0,74

Biaya Tempat Tinggal

113,39

0,03

0,03

Bhn Bakar, Penerangan & Air

149,95

2,35

2,35

Perlengkapan Rumahtangga

127,99

0,24

0,24

Penyelenggaraan RT

118,92

0,45

0,45

Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok
Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
mengalami kenaikan dari 122,51 pada bulan lalu
menjadi 123,42 pada bulan Januari 2016 dengan
perubahan indeks sebesar 0,74 persen.
Empat sub kelompok yang ada pada
kelompok ini mengalami kenaikan yaitu berturut
turut, sub kelompok bahan bakar, penerangan

dan air naik 2,35 persen, sub kelompok penyelenggaraan rumah tangga 0,45 persen, sub kelompok
perlengkapan rumahtangga 0,24 persen, serta sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,03 persen.
Secara keseluruhan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar memberikan andil
inflasi sebesar 0,1664 persen, dimana kontribusi terbesar disumbangkan oleh kenaikan tarip listrik
dengan andil sebesar 0,1463 persen, sabun detergen bubuk sebesar 0,0114 persen dan tukang bukan
mandor dengan andil 0,0082 persen. Sementara komoditi yang memberi andil deflasi diantaranya adalah
besi beton sebesar -0,0087 persen, semen sebesar -0,0018 persen dan batu bata/batu tela sebesar 0,0017 persen.

Kelompok Sandang
IHK Turun -0,32 persen
Andil Inflasi -0,0125 persen
Indeks Harga Konsumen (IHK) kelompok
Sandang tercatat mengalami penurunan sebesar 0,32 persen yakni 110,24 pada bulan lalu menjadi
109,88 pada bulan Januari 2016.
Dua dari empat sub kelompok yang ada
pada kelompok ini mengalami penurunan
indeks, yaitu sub kelompok sandang laki-laki

Kelompok/Sub Kelompok

IHK

Inflasi

Laju Inflasi

Sandang

109,88

-0,32

-0,32

Sandang Laki-laki

118,26

-0,81

-0,81

Sandang Wanita

107,62

0,02

0,02

Sandang Anak-anak

113,05

0,08

0,08

Brg Pribadi & Sandang lainnya

98,64

-0,63

-0,63

sebesar -0,81 persen dan sub kelompok barang pribadi & sandang lainnya sebesar -0,63 persen.
Sementara pada sub kelompok sandang wanita mengalami kenaikan indeks sebesar 0,02 persen dan sub
kelompok sandang anak-anak naik sebesar 0,08 persen.
Komoditi yang memberikan andil deflasi pada kelompok ini adalah baju kaos/T-Shirt sebesar 0,0123 persen, emas perhiasan sebesar -0,0046 persen, celana panjang jeans sebesar -0,0002 persen, dan
kaos oblong sebesar -0,0001 persen. Sementara itu komoditi yang memberikan andil inflasi diantaranya
adalah jaket sebesar 0,0020 persen, sepatu sebesar 0,0015 persen, dan kerudung/jilbab sebesar 0,0004
persen.

4

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 06/02/36/Th.X, 1 Februari 2016

Kelompok Kesehatan
IHK Naik 0,15 persen
Andil Inflasi 0,0077 persen
IHK

Inflasi

Laju
Inflasi

Kesehatan

127,77

0,15

0,15

Jasa Kesehatan

128,60

0,04

0,04

Obat-obatan

125,60

0,02

0,02

Jasa Perawatan Jasmani

153,45

0,32

0,32

Perawatan Jasmani &
Kosmetik

123,23

0,33

0,33

Kelompok/Sub Kelompok

110.29

0.14

1.88

Indeks harga kelompok kesehatan pada
bulan ini mengalami kenaikan dari 127,58 pada
bulan lalu menjadi 127,77 pada bulan ini atau
naik 0,15 persen.
Semua sub kelompok yang ada pada
kelompok ini mengalami kenaikan indeks yaitu
berturut turut:, sub kelompok jasa kesehatan naik
0,04 persen; sub kelompok obat-obatan naik 0,02
persen; sub kelompok jasa perawatan jasmani
sebesar 0,32 persen dan sub kelompok perawatan
jasmani dan kosmetik naik sebesar 0,33 persen.

Dari 38 komoditi yang ada pada kelompok ini, 21 komoditi diantaranya mengalami koreksi harga.
Komoditi yang dominan memberikan andil inflasi diantaranya adalah bedak sebesar sebesar 0,0027
persen, pasta gigi sebesar 0,0020 persen, biaya untuk KB sebesar 0,0010 persen dan tarip gunting
rambut anak sebesar 0,0007 persen. Sementara komoditi yang memberikan andil deflasi yaitu sabun
mandi cair -0,0003 persen serta kapas dengan andil -0,0001 persen.

Kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
IHK Naik 0,23 persen
Andil Inflasi 0,0184 persen
Besaran angka indeks Harga Konsumen
(IHK) kelompok pendidikan, rekreasi dan olah
raga pada bulan ini naik dari 125,00 menjadi
125,29 dengan perubahan indeks sebesar 0,23
persen.
Dari lima sub kelompok yang ada pada
kelompok ini, tiga sub kelompok mengalami
kenaikan indeks yaitu berturut turut, sub

IHK

Inflasi

Laju
Inflasi

Pendidikan, Rekreasi & OR

125,29

0,23

0,23

Jasa Pendidikan

120,54

0,00

0,00

Kursus2/Pelatihan

169,05

2,62

2,62

Perlengkapan/Peralatan
Pendidikan

135,96

0,00

0,00

Rekreasi

122,53

0,10

0,10

Olahraga

146,65

0,39

0,39

Kelompok/Sub Kelompok

kelompok kursus-kursus/pelatihan naik sebesar 2,62 persen, sub kelompok sub kelompok olahraga naik
sebesar 0,39 persen, dan sub kelompok rekreasi naik sebesar 0,10 persen. Sementara untuk sub
kelompok jasa pendidikan dan sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan tidak mengalami
koreksi indeks.
Secara keseluruhan, kelompok pendidikan, rekreasi dan olah raga pada bulan ini memberikan
andil sebesar 0,0184 persen. Komoditi yang memberi andil inflasi pada bulan ini adalah bimbingan
belajar dengan andil 0,0089 persen, kursus musik sebesar 0,0048 persen dan kursus Bahasa asing sebesar
0,0022 persen. Sementara komoditi yang memberikan andil deflasi adalah komputer tablet sebesar 0,0002 persen.

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 06/02/36/Th.X, 1 Februari 2016

5

Kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
IHK Turun -1,52 persen
Andil Inflasi -0,2607 persen
IHK

Inflasi

Laju
Inflasi

Transpor, Komunikasi &
Jasa Keuangan

126,83

-1,52

-1,52

Transpor

138,32

-2,25

-2,25

Komunikasi & Pengiriman

99,10

0,09

0,09

Sarana & Penunjang Transpor

122,38

0,87

0,87

Jasa Keuangan

117,73

1,38

1,38

Kelompok/Sub Kelompok

Indeks Harga Konsumen pada kelompok
ini tercatat mengalami penurunan sebesar -1,52
persen yakni dari 128,79 pada bulan lalu menjadi
126,83 pada bulan Januari 2016.
Hanya satu dari empat sub kelompok
yang ada mengalami penurunan indeks yaitu sub
kelompok transport sebesar -2,25 persen.
Selebihnya pada sub kelompok jasa

keuangan mengalami kenaikan indeks sebesar 1,38 persen, sub kelompok sarana & penunjang transpor
naik sebesar 0,87 persen, dan sub kelompok komunikasi & pengiriman naik sebesar 0,09 persen.
Komoditi yang memberikan andil deflasi pada kelompok ini adalah bensin dengan andil sebesar
-0,1679 persen, angkutan udara dengan andil -0,1121 persen, dan solar sebesar -0,0065 persen.
Sementara komoditi yang memberikan andil inflasi diantaranya adalah ban luar motor sebesar 0,0098
persen, kartu ATM sebesar 0,0054 persen dan tarif sewa becak sebesar 0,0040 persen.

6

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 06/02/36/Th.X, 1 Februari 2016

PERKEMBANGAN INFLASI KOTA SERANG, TANGERANG DAN CILEGON
BULAN JANUARI 2016
Pada bulan Januari 2016, perkembangan harga barang dan jasa (inflasi) di tiga kota IHK di
Banten adalah sebagai berikut : Kota Serang 0,90 persen, Kota Tangerang 0,89 persen dan Kota Cilegon
0,76 persen. Laju inflasi year on year nya adalah Kota Serang 5,86 persen; Kota Tangerang 5,69 persen
dan Kota Cilegon 4,54 persen.
Tabel 3
IHK, Inflasi, Laju Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon
Menurut Kelompok Pengeluaran Bulan Januari 2016 (2012 = 100)
Serang
Kelompok Pengeluaran

IHK
Januari
2016

(1)
U M U M
1. Bahan Makanan
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok &
Tembakau
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan
Bakar
4. Sandang
5. Kesehatan
6. Pendidikan, rekreasi dan olahraga
7. Transpor, komunikasi & Jasa
Keuangan
Ket :

Inflasi
Januari
2016 *)

Tangerang
Inflasi
Tahun
Kalender
**)

IHK
Januari
2016

Inflasi
Januari
2016 *)

Cilegon
Inflasi
Tahun
Kalender
**)

IHK
Januari
2016

Inflasi
Januari
2016 *)

Inflasi
Tahun
Kalender
**)

(2)
129,98
140,66

(3)
0,90
3,57

(4)
0,90
3,57

(5)
131,32
144,05

(6)
0,89
4,49

(7)
0,89
4,49

(8)
126,64
138,06

(9)
0,76
2,29

(10)
0,76
2,29

140,96

0,87

0,87

141,41

0,32

0,32

126,15

0,28

0,28

121,61
107,48
123,44
121,78

0,12
0,42
0,59
0,15

0,12
0,42
0,59
0,15

123,38
110,36
131,27
123,95

0,87
-0,54
0,02
0,08

0,87
-0,54
0,02
0,08

125,68
110,00
113,53
136,68

0,75
0,05
0,45
1,09

0,75
0,05
0,45
1,09

129,97

-0,91

-0,91

127,84

-1,76

-1,76

117,69

-0,87

-0,87

*) Persentase perubahan IHK Bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya
**) Persentase perubahan IHK Bulan Januari 2016 terhadap IHK Bulan Desember 2015

Tabel 4
Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Kota Serang, Tangerang dan Cilegon
Bulan Januari 2016 (%)
Kelompok Pengeluaran

Cilegon

Serang

Tangerang

(1)

(2)

(3)

(4)

UMUM

0,7550

0,9021

0,8896

1. Bahan Makanan

0,5989

0,7601

0,9461

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

0,0586

0,2001

0,0614

3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar

0,1402

0,0239

0,2008

4. Sandang

0,0036

0,0255

-0,0233

5. Kesehatan

0,0174

0,0308

0,0011

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga

0,0850

0,0114

0,0077

7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

-0,1487

-0,1497

-0,3042

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 06/02/36/Th.X, 1 Februari 2016

7

Gambar 1
Perkembangan IHK Kota Serang, Tangerang, Cilegon dan Banten (2012=100)
Bulan Januari 2016
140.00

130.00

120.00

110.00

100.00
Serang

129.98

Bahan
Makanan
140.66

121.61

107.48

123.44

121.78

129.97

Tangerang

131.32

144.05

141.41

123.38

110.36

131.27

123.95

127.84

Cilegon

126.64

138.06

126.15

125.68

110.00

113.53

136.68

117.69

Banten

130.51

142.76

139.34

123.42

109.88

127.77

125.29

126.83

Umum

Makanan
Jadi
140.96

Serang

8

Perumahan

Sandang

Kesehatan

Pendidikan

Transpor

Tangerang

Cilegon

Banten

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 06/02/36/Th.X, 1 Februari 2016

Tabel 5
Perbandingan IHK, Inflasi/Deflasi dan Laju Inflasi 26 Kota
Di Pulau Jawa dan Banten Bulan Januari 2016

Kota

IHK
Januari
2015

IHK
Desember
2015

IHK
Januari
2016

Inflasi
Januari
2016 *)

Laju Inflasi
Tahun
Kaleder
2016 **)

Inflasi Year
on Year **)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

1.

Jakarta

118,92

123.35

123,65

0,24

0,24

3,98

2.

Bogor

117,05

121.69

122,76

0,88

0,88

4,88

3.

Sukabumi

118,85

121.96

122,78

0,67

0,67

3,31

4.

Bandung

117,05

121.71

122,36

0,53

0,53

4,54

5.

Cirebon

116,96

118.94

119,53

0,50

0,50

2,20

6.

Bekasi

117,29

120.10

120,54

0,37

0,37

2,77

7.

Depok

118,13

121.20

122,03

0,68

0,68

3,30

8.

Tasikmalaya

116,62

121.10

122,23

0,93

0,93

4,81

9.

Cilacap

120,87

124.37

125,32

0,76

0,76

3,68

10.

Purwokerto

117,21

120.32

121,00

0,57

0,57

3,23

11.

Kudus

123,71

128.23

128,80

0,44

0,44

4,11

12.

Surakarta

116,61

119.83

120,45

0,52

0,52

3,29

13.

Semarang

118,16

121.77

122,25

0,39

0,39

3,46

14.

Tegal

114,62

119.26

120,00

0,62

0,62

4,69

15.

Yogyakarta

116,99

120.45

121,09

0,53

0,53

3,50

16.

Jember

117,24

120.24

120,76

0,43

0,43

3,00

17.

Banyuwangi

117,77

120.20

121,01

0,67

0,67

2,75

18.

Sumenep

116,98

120.37

121,15

0,65

0,65

3,56

19.

Kediri

118,73

120.99

121,56

0,47

0,47

2,38

20.

Malang

119,21

123.12

123,84

0,58

0,58

3,88

21.

Probolinggo

118,48

121.23

121,74

0,42

0,42

2,75

22.

Madiun

116,77

120.04

120,63

0,49

0,49

3,31

23.

Surabaya

118,29

121.85

122,74

0,73

0,73

3,76

24.

Tangerang

124,25

130.16

131,32

0,89

0,89

5,69

25.

Cilegon

121,14

125.69

126,64

0,76

0,76

4,54

26.

Serang

122,78

128.82

123.62

129.37

0,90
0.88

5,86

BANTEN

129,98
130.51

0,90

27.

0.88

5.57

Ket :

*) Persentase perubahan IHK Bulan Januari 2016 terhadap IHK bulan sebelumnya
**) Persentase perubahan IHK Bulan Januari 2016 terhadap IHK Bulan Desember 2015
***) Persentase perubahan IHK Bulan Januari 2016 terhadap IHK Bulan Januari 2015

Pada bulan Januari 2016, semua kota (26 kota) IHK yang ada di pulau jawa mengalami inflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Tasikmalaya yaitu sebesar yaitu sebesar 0,93 persen, disusul kemudian oleh
Serang sebesar 0,90 persen, Tangerang dan Bogor masing-masing sebesar 0,89 persen dan 0,88 persen, serta
Cilacap dan Cilegon masing-masing sebesar 0,76 persen. Sementara inflasi terendah terjadi di Jakarta
sebesar 0,24 persen; Bekasi sebesar 0,37 persen, Semarang sebesar 0,39 persen dan Probolinggo sebesar
0,42 persen.
Laju inflasi year on year , tertinggi tercatat di Kota Serang yaitu sebesar 5,86 persen. Kota
berikutnya yang menempati urutan tertinggi berturut-turut adalah Tangerang 5,69 persen; Bogor 4,88
persen; Tasikmalaya 4,81 persen; dan Tegal sebesar 4,69 persen. Sedangkan laju inflasi year on year
terendah terjadi di kota Cirebon sebesar 2,20 persen. Berturut-turut berikutnya adalah Kediri 2,38 persen;
Probolinggo dan banyuwangi masing-masing sebesar 2,75 persen, serta Bekasi sebesar 2,77 persen.
Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 06/02/36/Th.X, 1 Februari 2016

9

BPS PROVINSI BANTEN
Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Agoes Soebeno, M.Si
Kepala BPS Provinsi Banten
Telepon: 0254-267027
E-mail : bps3600@bps.go.id, pst3600@bps.go.id
Website : banten.bps.go.id

10

Berita Resmi Statistik Provinsi Banten No. 06/02/36/Th.X, 1 Februari 2016