HUKUM EKONOMI DAN BISNIS dan
HUKUM EKONOMI DAN BISNIS
PENGERTIAN HUKUM
Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah laku manusia agar
tingkah laku manusia dapat terkontrol, hukum adalah aspek terpenting dalam pelaksanaan atas
rangkaian kekuasaan kelembagaan, hukum mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian
hukum dalam masyarakat.
Oleh karena itu setiap masyarakat berhak mendapatkan pembelaan didepan hukum sehingga
dapat di artikan bahwa hukum adalah peraturan atau ketentuan tertulis maupun tidak tertulis
yang mengatur kehidupan masyarakan dan menyediakan sangsi bagi yang melanggarnya.
Pengertian Ekonomi.
Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti
"keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum".
Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah
tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang
menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Ekonomi merupakan ilmu sosial yang mempelajari kegiatan manusia yang berkaitan dengan
konsumsi, distribusi, sampai produksi pada barang dan jasa.
Berikut pengertian ekonomi menurut beberapa ahli:
1. Paul A. Samuelson mengartikan ekonomi adalah cara yang dilakukan manusia dengan
kelompoknya yang memanfaatkan sumber-sumber untuk dijadikan komoditi (produksi),
kemudian mendistribusikannya kepada masyarakat untuk dikonsumsi.
2. Hermawan Kertajaya mengartikan ekonomi adalah suatu keadaan dimana suatu sektor industri
melekat padanya.
3. Mill J. S mengartikan ekonomi adalah ilmu pengetahuan praktek tentang penagihan dan
pengeluaran.
4. Adam Smith mengartikan ekonomi adalah penyelidikan tentang sebab dan keadaan kekayaan
suatu negara.
Pengertian ekonomi yang lain adalah sebuah tindakan atau kegiatan manusia di dalam
menentukan dan memilih kegiatan untuk mendatangkan kesejahteraan. Kenapa diperlukan
sebuah kesejahteraan? Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan hidup serta beban yang harus
dijalani selama menjalani kehidupan.
Proses ekonomi terjadi hampir di setiap aspek kehidupan ini, mulai bangun pagi sampai tidur
kembali. Salah satu hal yang termasuk dalam tindakan ekonomi adalah terjadinya proses atau
transaksi jual beli. Adanya penjual dikarenakan melihat kebutuhan manusia terhadap suatu
barang, dan adanya pembeli dikarenakan adanya kebutuhan atau keinginan yang harus dipenuhi.
Pengertian ekonomi yang paling mudah kita ingat adalah dengan mengingat prinsipnya. Di
bangku sekolah, kita pasti pernah belajar tentang prinsip ekonomi, yakni memperoleh laba yang
besar dengan modal yang kecil. Dari prinsip itu, muncullah berbagai tindakan, inovasi serta
kreatifitas sebagai upaya ekonomi.
Bagi orang awam, pengertian ekonomi hanya sebatas kehidupan sosial manusia dalam
memberikan kebutuhan orang lain yang ditukar dengan nilai tertentu, ataupun membeli sesuatu
dengan nilai tertentu. Kehidupan ekonomi dianggap mapan, jika sudah bisa mencukupi
kebutuhan hidupnya serta memiliki berbagai barang yang dianggap berharga.
Hukum ekonomi memiliki aturan yang baku, yaitu saat permintaan banyak maka harga akan
semakin meningkat. Begitu juga sebaliknya, saat permintaan menurun, maka harga pun akan
semakin murah. Selain itu, suatu faktor yang merupakan bagian dari ekonomi akan
mempengaruhi bagian lainnya,
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran.
Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa ekonomi yang
saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam
masyarakat.
Contoh hukum ekonomi :
1. Jika harga sembako atau sembilan bahan pokok naik maka harga-harga barang lain biasanya
akan ikut merambat naik.
2. Apabila pada suatu lokasi berdiri sebuah pusat pertokoan hipermarket yang besar dengan
harga yang sangat murah maka dapat dipastikan peritel atau toko-toko kecil yang berada di
sekitarnya akan kehilangan omset atau mati gulung tikar.
3. Jika nilai kurs dollar amerika naik tajam maka banyak perusahaan yang modalnya berasal dari
pinjaman luar negeri akan bangkrut.
4. Turunnya harga elpiji / lpg akan menaikkan jumlah penjualan kompor gas baik buatan dalam
negeri maupun luar negeri.
5. Semakin tinggi bunga bank untuk tabungan maka jumlah uang yang beredar akan menurun
dan terjadi penurunan jumlah permintaan barang dan jasa secara umum.
Hukum Ekonomi di bedakan menjadi 2,yaitu :
1.
Hukum ekonomi pembangunan, adalah yang meliputi pengaturan dan pemikiran hukum
mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi Indonesia secara
Nasional.
2.
Hukum Ekonomi social, adalah yang menyangkut pengaturan pemikiran hukum mengenai
cara-cara pembangian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan martabat
kemanusiaan (hak asasi manusia) manusia Indonesia.
Asas-asas hukum ekonomi indonesia :
a.
Asas manfaat
b. Asas keadilan dan pemerataan yang berperikemanusiaan.
c.
Asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam perikehidupan.
d. Asas kemandirian yang berwawasan kebangsaan.
e.
Asas usaha bersama atau kekeluargaan
f.
Asas demokrasi ekonomi.
g. Asas membangun tanpa merusak lingkungan.
Dasar hukum ekonomi Indonesia :
a.
Uud 1945
b. Tap mpr
c.
Undang-undang
d.
Peraturan pemerintah
e.
Keputusan presiden
f.
Sk menteri
g.
Peraturan daerah
Ruang lingkup hukum ekonomi :
Ruang lingkup hukum ekonomi jika didasarkan pada klasifikasi internasional pembagiannya
sbb:
1.
Hukum ekonomi pertanian atau agraria, yg di dalamnya termasuk norma-norma mengenai
pertanian, perburuan, peternakan, perikanan dan kehutanan.
2.
Hukum ekonomi pertambangan.
3.
Hukum ekonomi industri, industri pengolahan
4.
Hukum ekonomi bangunan.
5.
Hukum ekonomi perdagangan, termasuk juga norma-norma mengenai perhotelan dan
pariwisata.
6.
Hukum ekonomi prasarana termasuk gas, listrik air, jalan.
7.
Hukum ekonomi jasa-jasa, profesi dokter, advokad, pembantu rumah tangga, tenaga kerja.
8.
Hukum ekonomi angkutan.
9.
Hukum ekonomi pemerintahan termasuk juga pertahanan dan keamanan (hankam) dll.
Sumber Hukum Ekonomi :
a.
Meliputi : perundang-undangan; perjanjian; traktat;jurisprudensi; kebiasaan dan pendapat
sarjana (doktrin)
b.
Tingkat kepentingan dan penggunaan sumber-sumber hukum. Hal ini sangat tergantung
pada kekhususan masing-masing masalah hukum atau sistem hukum yang dianut di suatu negara.
Fungsi Hukum Ekonomi dalam Pembangunan :
a.
Sebagai sarana pemeliharaan ketertiban dan keamanan
b.
Sebagai sarana pembangunan
c.
Sebagai sarana penegak keadilan
d.
Sebagai sarana pendidikan masyarakat
Keempat fungsi tersebut dapat diterapkan dalam hukum ekonomi yang merupakan suatu sistem
hukum nasional yang berorientasi kepada kesejahteraan rakyat .
Tugas Hukum Ekonomi :
a.
Membentuk dan menyediakan sarana dan prasarana hukum bagi
b.
Peningkatan pembangunan ekonomi
c.
Perlindungan kepentingan ekonomi warga
d.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat
e.
Menyusun & menerapkan sanksi bagi pelanggar
f.
Membantu terwujudnya tata ekonomi internasional baru melalui sarana & pranata hukum.
Subjek Hukum
Subyek hukum adalah setiap makhluk yang berwenang untuk memiliki, memperoleh, dan
menggunakan hak-hak kewajiban dalam lalu lintas hukum.
· Subyek hukum terdiri dari dua jenis yaitu manusia biasa dan badan hukum.
Manusia Biasa
Manusia biasa (natuurlijke persoon) manusia sebagai subyek hukum telah mempunyai hak dan
mampu menjalankan haknya dan dijamin oleh hukum yang berlaku dalam hal itu menurut pasal
1 KUH Perdata menyatakan bahwa menikmati hak kewarganegaraan tidak tergantung pada hak
kewarganegaraan.
Setiap manusia pribadi (natuurlijke persoon) sesuai dengan hukum dianggap cakap bertindak
sebagai subyek hukum kecuali dalam Undang-Undang dinyatakan tidak cakap seperti halnya
dalam hukum telah dibedakan dari segi perbuatan-perbuatan hukum adalah sebagai berikut :
1. Cakap melakukan perbuatan hukum adalah orang dewasa menurut hukum (telah berusia 21
tahun dan berakal sehat).
2. Tidak cakap melakukan perbuatan hukum berdasarkan pasal 1330 KUH perdata tentang orang
yang tidak cakap untuk membuat perjanjian adalah :
3. Orang-orang yang belum dewasa (belum mencapai usia 21 tahun).
4. Orang ditaruh dibawah pengampuan (curatele) yang terjadi karena gangguan jiwa pemabuk
atau pemboros.
5. Orang wanita dalm perkawinan yang berstatus sebagai istri.
Badan Hukum
Badan hukum (rechts persoon) merupakan badan-badan perkumpulan yakni orang-orang
(persoon) yang diciptakan oleh hukum.
Badan hukum sebagai subyek hukum dapat bertindak hukum (melakukan perbuatan hukum)
seperti manusia dengan demikian, badan hukum sebagai pembawa hak dan tidak berjiwa dapat
melalukan sebagai pembawa hak manusia seperti dapat melakukan persetujuan-persetujuan dan
memiliki kekayaan yang sama sekali terlepas dari kekayaan anggota-anggotanya, oleh karena itu
badan hukum dapat bertindak dengan perantara pengurus-pengurusnya.
Misalnya suatu perkumpulan dapat dimintakan pengesahan sebagai badan hukum dengan cara :
1. Didirikan dengan akta notaris.
2. Didaftarkan di kantor Panitera Pengadilan Negara setempat.
3. Dimintakan pengesahan Anggaran Dasar (AD) kepada Menteri Kehakiman dan HAM,
sedangkan khusus untuk badan hukum dana pensiun pengesahan anggaran dasarnya dilakukan
Menteri Keuangan.
4. Diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia.
Badan hukum dibedakan dalam 2 bentuk yaitu :
1. Badan Hukum Publik (Publiek Rechts Persoon)
Badan Hukum Publik (Publiek Rechts Persoon) adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan
publik untuk yang menyangkut kepentingan publik atau orang banyak atau negara umumnya.
Dengan demikian badan hukum publik merupakan badan hukum negara yang dibentuk oleh yang
berkuasa berdasarkan perundang-undangan yang dijalankan secara fungsional oleh eksekutif
(Pemerintah) atau badan pengurus yang diberikan tugas untuk itu, seperti Negara Republik
Indonesia, Pemerintah Daerah tingkat I dan II, Bank Indonesia dan Perusahaan Negara.
2. Badan Hukum Privat (Privat Recths Person)
Badan Hukum Privat (Privat Recths Persoon) adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan
hukum sipil atau perdata yang menyangkut kepentingan banyak orang di dalam badan hukum itu.
Dengan demikian badan hukum privat merupakan badan hukum swasta yang didirikan orang
untuk tujuan tertentu yakni keuntungan, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan lain-lain
menurut hukum yang berlaku secara sah misalnya perseroan terbatas, koperasi, yayasan, badan
amal.
Objek Hukum
Obyek hukum menurut pasal 499 KUH Perdata, yakni benda.Benda adalah segala sesuatu yang
berguna bagi subyek hukum atau segala sesuatu yang menjadi pokok permasalahan dan
kepentingan bagi para subyek hukum atau segala sesuatu yang dapat menjadi obyek hak milik
Jenis Obyek Hukum
Kemudian berdasarkan pasal 503-504 KUH Perdata disebutkan bahwa benda dapat dibagi
menjadi 2, yakni benda yang bersifat kebendaan (Materiekegoderen), dan benda yang bersifat
tidak kebendaan (Immateriekegoderan).
Benda yang bersifat kebendaan (Materiekegoderen)
Benda yang bersifat kebendaan (Materiekegoderen) adalah suatu benda yang sifatnya dapat
dilihat, diraba, dirasakan dengan panca indera, terdiri dari benda berubah / berwujud, meliputi :
1. Benda bergerak / tidak tetap, berupa benda yang dapat dihabiskan dan benda yang tidak dapat
dihabiskan.
Dibedakan menjadi sebagai berikut :
Ø Benda bergerak karena sifatnya, menurut pasal 509 KUH Perdata adalah benda yang dapat
dipindahkan, misalnya meja, kursi, dan yang dapat berpindah sendiri contohnya ternak.
Ø Benda bergerak karena ketentuan undang-undang, menurut pasal 511 KUH Perdata adalah
hak-hak atas benda bergerak, misalnya hak memungut hasil (Uruchtgebruik) atas benda-benda
bergerak, hak pakai (Gebruik) atas benda bergerak, dan saham-saham perseroan terbatas.
2. Benda tidak bergerak
Benda tidak bergerak dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :
Ø Benda tidak bergerak karena sifatnya, yakni tanah dan segala sesuatu yang melekat diatasnya,
misalnya pohon, tumbuh-tumbuhan, area, dan patung.
Ø Benda tidak bergerak karena tujuannya yakni mesin alat-alat yang dipakai dalam pabrik.
Mesin senebar benda bergerak, tetapi yang oleh pemakainya dihubungkan atau dikaitkan pada
bergerak yang merupakan benda pokok.
Ø Benda tidak bergerak karena ketentuan undang-undang, ini berwujud hak-hak atas bendabenda yang tidak bergerak misalnya hak memungut hasil atas benda yang tidak dapat bergerak,
hak pakai atas benda tidak bergerak dan hipotik.
Dengan demikian, membedakan benda bergerak dan tidak bergerak ini penting, artinya karena
berhubungan dengan 4 hal yakni :
1. Pemilikan (Bezit)
Pemilikan (Bezit) yakni dalam hal benda bergerak berlaku azas yang tercantum dalam pasal 1977
KUH Perdata, yaituberzitter dari barang bergerak adalah pemilik (eigenaar) dari barang
tersebut.Sedangkan untuk barang tidak bergerak tidak demikian halnya.
2. Penyerahan (Levering)
Penyerahan (Levering) yakni terhadap benda bergerak dapat dilakukan penyerahan secara nyata
(hand by hand) atau dari tangan ke tangan, sedangkan untuk benda tidak bergerak dilakukan
balik nama.
3. Daluwarsa (Verjaring)
Daluwarsa (Verjaring) yakni untuk benda-benda bergerak tidak mengenal daluwarsa, sebab bezit
di sini sama dengan pemilikan (eigendom) atas benda bergerak tersebut sedangkan untuk bendabenda tidak bergerak mengenal adanya daluwarsa.
4. Pembebanan (Bezwaring)
Pembebanan (Bezwaring) yakni tehadap benda bergerak dilakukan pand (gadai, fidusia)
sedangkan untuk benda tidak bergerak dengan hipotik adalah hak tanggungan untuk tanah serta
benda-benda selain tanah digunakan fidusia.
ü Benda yang bersifat tidak kebendaan (Immateriekegoderen)
Benda yang bersifat tidak kebendaan (Immateriegoderen) adalah suatu benda yang dirasakan
oleh panca indera saja (tidak dapat dilihat) dan kemudian dapat direalisasikan menjadi suatu
kenyataan, contohnya merk perusahaan, paten, dan ciptaan musik / lagu.
Pengertian Hukum Bisnis
Pengertian hukum bisnis selalu saja disamakan dengan hukum ekonomi. Pengertian keduanya
tidaklah jauh berbeda, namun terdapat sisi-sisi yang membedakannya. Hukum ekonomi selalu
diartikan seperangkat peraturan yang mengatur kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku
ekonomi. Hukum ekonomi meliputi bidang hukum privat (hukum yang mengatur kepentingan
antar-pribadi yang biasa disebut dengan hukum perdata) dan juga hukum publik (hukum yang
mengatur kepentingan umum). Secara lebih tegas bahwa hukum ekonomi mengatur hukum
ekonomi dalam artian sistem ekonomi secara luas (baik perdata maupun publik). Sedangkan
hukum bisnis hanya mengatur kepentingan pribadi atau keperdataan saja. Dengan kata lain,
hukum bisnis adalah bagian dari hukum privat.
Dalam sistem hukum Indonesia, persoalan yang berkaitan dengan usaha diatur dalam kitab UU
Hukum Dagang (KUHD) dan kitab UU Hukum Perdata (KUHPerdata). KUHD adalah ketentuan
yang bersifat khusus (lex spesialis) dan KUHPerdata adalah ketentuan yang bersifat (lex
generalis).
Istilah hukum bisnis diambil dari terjemahan “business law” yang terkadang disamakan dengan
hukum dagang (trade law) dan hukum perniagaan (commercial law). Namun, ketiga istilah itu
(hukum bisnis, dagang dan perniagaan) tidaklah sama. Hukum dagang dan perniagaan hanya
mencakum hukum yang terdapat dalam kitab hukum dagang (KUHD). Sedangkan hukum bisnis
mencakup hukum dagang “yang diperluas” dari mulai perseroan terbatas, kontrak bisnis, pasar
modal, merger, akuisis, konsolidasi, kredit, HAKI, pajak dan sebagainya. Pada hukum ekonomi,
cakupannya lebih luas yakni menyangkut ekonomi secara makro, mikro, ekonomi pembangunan,
sosial, manajemen, akutansi dan seterusnya.
Dengan demikian, hukum bisnis berarti sekumpulan norma dan asas-asas yang berkenaaan
dengan suatu bisnis (Munir Fuady, 1996: 2). Dengan kata lain, hukum bisnis diartikan suatu
perangkat kaidah hukum yang mengatur tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang,
industri atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang dan jasa
dengan tujuan memperoleh keuntungan.
C. Ruang Lingkup Hukum Bisnis
Secara umum hukum bisnis meliputi :
1. Pelaku bisnis
Pelaku bisnis dapat berupa orang perorang atau dan badan hukum usaha baik yang berbentuk
badan hukum maupun yang bukan. Berdasarkan pelaku bisnis mencakup berbagai bidang hukum
yakni:
a. Hukum Perseroan Terbatas
b. Hukum Tentang BUMD, BUMN
c. Hukum Tentang Yayasan
d. Hukum Tentang Koperasi
e. Hukum Tentang Firma, CV, Perseroan Perdata
2. Perbuatan Pelaku Bisnis
Dari segi pelaku bisnis meliputi:
a. Hukum Kontrak ‘
b. Hukum Ekspor-Import
c. Hukum Lingkungan
d. Hukum Tentang Perizinan
e. Hukum Tentang Perpajakan
f. Hukum Tenaga Kerja
g. Hukum Persaingan Usaha (Anti Monopoli)
h. Hukum Penanaman Modal
i. Hukum Perlindungan Konsumen
j. Hukum Pasar Modal
3. Aset (Harta Kekayaan) Pelaku Bisnis
Aspek ini meliputi bidang hukum:
a. Hukum Benda
b. Hukum Agraria
c. Hak Kekayaan Intelektual (HaKI)
d. Hukum Jaminan
4. Permodalan (Pembiyaan)
Aspek permodalan atau pembiyaan meliputi bidang hukum:
a. Hukum Perbankan
b. Hukum pembiayaan non-perbankan
a. Hukum Leasing-sewa-beli
b. Hukum Tentang modal ventura
c. Hukum Tentang factoring
B. TUJUAN DAN SUMBER-SUMBER HUKUM
Sama halnya dengan pengertian hukum, banyak teori atau pendapat mengenai tujuan hukum.
Berikut teori-teori dari para ahli :
1. Prof Subekti, SH :
Hukum itu mengabdi pada tujuan negara yaitu mencapai kemakmuran dan kesejahteraan
rakyatnya dengan cara menyelenggarakan keadilan. Keadilan itu menuntut bahwa dalam keadaan
yang sama tiap orang mendapat bagian yang sama pula.
2. Prof. Mr. Dr. LJ. van Apeldoorn :
Tujuan hukum adalah mengatur hubungan antara sesama manusia secara damai. Hukum
menghendaki perdamaian antara sesama. Dengan menimbang kepentingan yang bertentangan
secara teliti dan seimbang.
3. Geny :
Tujuan hukum semata-mata ialah untuk mencapai keadilan. Dan ia kepentingan daya guna dan
kemanfaatan sebagai unsur dari keadilan.
ada umumnya hukum ditujukan untuk mendapatkan keadilan, menjamin adanya kepastian
hukum dalam masyarakat serta mendapatkan kemanfaatan atas dibentuknya hukum tersebut.
Selain itu, menjaga dan mencegah agar tiap orang tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri,
namun tiap perkara harus diputuskan oleh hakim berdasarkan dengan ketentuan yang sedang
berlaku.
Secara singkat Tujuan Hukum antara lain:
• keadilan
• kepastian
• kemanfaatan
Menurut kami sendiri hukum bertujuan untuk mencapai kehidupan yang selaras dan seimbang,
mencegah terjadinya perpecahan dan mendapat keselamatan dalam keadilan
Ilmu Ekonomi Publik adalah cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah ekonomi
khalayak ramai (publik/masyarakat, pemerintah/negara) seperti kebijakan subsidi/pajak, regulasi/
deregulasi, nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial, ketahan-an pangan, kebijakan
teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
Menurut Montesqieu, kekuasaan negara dapat dipisahkan menjadi kekuasaan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif. Dalam prakteknya, kekuasaan eksekutif (pemerintah, yaitu presiden dan
para pembantunya) lazimnya paling berpengaruh terhadap suatu perekonomian.
Peranan pemerintah dalam perekonomian antara lain
a. menetapkan kerangka hukum (legal framework) yang melandasi suatu perekonomian,
b. mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan pajak,
c. memproduksi komoditas tertentu dan menyediakan berbagai fasilitas seperti kredit,
penjaminan simpanan, dan asuransi,
d. membeli komoditas tertentu termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan swasta, misalnya
persenjataan,
e. meredistribusikan (membagi ulang) pendapatan dari suatu kelompok ke kelompok lainnya,
dan
f. menyelenggarakan sistem jaminan sosial, misalnya memelihara anak-anak terlantar,
menyantuni fakir miskin, dan sebagainya
Beberapa Landasan Ekonomi Publik
Masalah kunci perekonomian adalah masalah mikro (distribusi produksi, alokasi konsumsi) dan
masalah makro (pengangguran, inflasi, kapasitas produksi, pertumbuhan). Sistem Perekonomian
berkaitan dengan siapa (pemerintah atau bukan) atau bagaimana keputusan ekonomi diambil
(melalui perencanaan terpusat atau mekanisme harga). Pandangan-pandangan tentang peran
pemerintah dalam perekonomi-an semakin konvergen (cenderung mendekat satu terhadap yang
lain), yakni secara umum swasta harus mengambil peran utama dalam pasar. Namun bila terjadi
kegagalan pasar dan pemerintah berpotensi dapat memperbaiki kegagalan tersebut, maka
seyogyanya pemerintah memperbaiki kegagalan tersebut sepanjang diyakini bahwa memang
mampu.
Pendekatan ilmiah menjamin kesimpulan yang ditarik dari suatu analisis bersifat sahih. Analisis
sektor publik terdiri dari empat tahap, yakni deskripsi kegiatan pemerintah dalam perekonomian,
telaahan konsekuensi dari penerapan kebijakan tersebut, tinjauan atas kriteria keberhasilan
keputusan publik, dan evaluasi atas proses politik yang mengarah pada pengambilan keputusan
tentang kebijakan publik.
SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA
Jenis Kegiatan Pemerintah
Jenis kegiatan pemerintah antara lain adalah:
a. Menyediakan sebuah kerangka kerja/ sistem yang legal, yang diperlukan untuk membawa
perekonomian ke fungsinya semula.
b. Memproduksi barang dan jasa, yang berguna untuk pertahanan, pendidikan, keamanan,
perhubungan, dan sebagainya.
c. Mempengaruhi apa yang diproduksi oleh sektor privat (swasta), melalui subsidi, pajak, kredit
dan peraturan (undang-undang).
d. Membeli barang dan jasa dari sektor privat dan kemudian menyalurkannya ke perusahaan dan
rumah tangga.
e. Melakukan redistribusi pendapatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kegiatan pemerintah:
a. Adanya perang.
b. Peningkatan pendapatan masyarakat.
c. Adanya urbanisasi.
d. Perkembangan demokrasi.
Ukuran Kegiatan Pemerintah
Ukuran kegiatan pemerintah dapat dilihat dari seberapa besar ukuran sektor publiknya dan suatu
indikator yang mudah digunakan yaitu seberapa besar ukuran pengeluaran publik relatif terhadap
total perekonomian.
Pemerintah meningkatkan pendapatan untuk membayar seluruh pengeluarannya melalui
beberapa macam jenis pajak dan apabila terjadi defisit maka defisit tersebut akan dibiayai
melalui pinjaman.
Adam Smith mengemukakan teori bahwa pemerintah hanya mempunyai tiga fungsi:
a. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan.
b. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.
c. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan.
Peran pemerintah dalam perekonomian modern terbagi menjadi peran alokasi, peran distribusi
dan peran stabilisasi.
Kegagalan pemerintah dikarenakan beberapa faktor yang mengakibatkan peningkatan
kesejahteraan masyarakat menuju kondisi Pareto optimal tidak dapat tercapai.
EFISIENSI PASAR
Efisiensi Pareto
Efisiensi Pareto terjadi apabila alokasi dari kekayaan tidak membuat seseorang sejahtera dengan
membuat orang lain dirugikan
Terdapat 2 prinsip yang perlu diperhatikan dalam teori fundamental dari ekonomi kesejahteraan:
teori pertama, menjelaskan kepada kita bahwa ekonomi adalah persaingan (dan kondisi yang
memuaskan) adalah efisien Pareto, dan teori kedua mengimplikasikan setiap alokasi efisiensi
Pareto dapat dicapai oleh mekanisme pasar yang desentralisasi
Efisiensi menurut perspektif pasar tunggal terjadi pada saat marginal benefit sama dengan
marginal cost.
Analisis Efisiensi Ekonomi
Terdapat 3 (tiga) aspek dari Pareto Efficiency. Pertama, efisien dalam pertukaran. Kedua, efisien
dalam produksi. Ketiga, efisiensi dalam keseluruhan (overall/mix efficiency).
Efisiensi dalam pertukaran adalah suatu pengalokasian sejumlah barang yang tertentu jumlahnya
dalam suatu ekonomi pertukaran disebut (pareto) efisien jika, melalui realokasi barang-barang,
tidak seorang individupun dapat memperoleh kesejahteraan tanpa mengurangi kesejahteraan
individu lainnya.
Efisiensi dalam produksi terjadi apabila dalam suatu masyarakat dengan dalam mengalokasikan
sumber-sumber produksi jika tidak ada suatu barang yang dapat diproduksi tanpa keharusan
mengu-rangi produksi barang lainnya.
Efisiensi keseluruhan dalam suatu ekonomi adalah jika tidak seorangpun yang dapat
ditingkatkan kesejahteraannya dengan tanpa membuat kesejahteraan yang lainnya berkurang.
KEGAGALAN PASAR
Hak Milik, Paksaan Kontrak dan Kegagalan Pasar
Pemerintah harus aktif melindungi warga negara dan hak milik, pelaksanaan kontrak, dan
mendefinisikan hak milik yang tersedia sebagai dasar bekerjanya semua ekonomi pasar.
Terdapat 6 (enam) faktor penyebab kegagalan pasar yaitu:
a. Kegagalan dari persaingan (failure of competition).
b. Adanya barang publik (public good).
c. Eksternalitas.
d. Pasar tidak lengkap.
e. Kegagalan informasi.
f. Adanya pengangguran, inflasi, dan ketidakseimbangan (unemployment, and other
macroeconomic disturbances).
Peran Pemerintah dalam Redistribusi
Salah satu peran penting dari pemerintah adalah kegiatan dalam mengadakan redistribusi
pendapatan atau mentransfer pendapatan. Hal ini memberikan koreksi terhadap distribusi
pendapatan yang ada di masyarakat.
Terdapat dua aspek analisis dari sektor publik yaitu pendekatan normatif yang memfokuskan
pada apa yang harus dilakukan pemerintah dan pendekatan positif yang memfokuskan pada
penggambaran dan penjelasan secara nyata apa yang dilakukan pemerintah dan konsekuensinya.
EFISIENSI DAN KEMERATAAN
Efisiensi, Distribusi, dan Pilihan Sosial
Terdapat trade-off antara kemerataan dan efisiensi.
Kurva indifferen untuk individu menggambarkan bagaimana mereka membuat trade-off antara
barang yang berbeda, kurva kepuasan sosial menggambarkan bagaimana masyarakat membuat
trade-off antara tingkat kepuasan dari individu yang berbeda.
Fungsi kesejahteraan sosial menyediakan sebuah dasar untuk merangking beberapa alokasi dan
sumber daya dan kita memilih alokasi yang menghasilkan tingkat tertinggi dari kesejahteraan
masyarakat. Prinsip Pareto mengatakan kita harus memilih alokasi yang paling sedikit dari
beberapa individu better off dan tidak seorangpun worse off. Ini berarti bahwa jika beberapa
individu kepuasannya meningkat dan tidak seorangpun kepuasannya menurun kesejahteraan
sosial meningkat.
Menganalisis Pilihan Sosial dan Pilihan Sosial dalam Praktek
Jika proyek tidak Pareto improvement, pendekatan umum yang digunakan adalah menggunakan
efek efisiensi dan pemerataan. Jika proyek sebuah proyek mempunyai keuntungan bersih yang
positif dan mengurangi ketidakmerataan, maka proyek dijalankan dan sebaliknya. Dan Jika
efisiensi menunjukkan keuntungan tetapi kemerataan banyak yang hilang, maka terdapat tradeoff secara umum akan diterapkan kebijakan sistem pajak untuk redistribusi pendapatan.
Cara yang standar yang dapat dilakukan untuk mengukur keuntungan (benefit) dari beberapa
program atau proyek khususnya individu, adalah dalam bentuk “willingness to pay”.
Keuntungan sosial diukur oleh tambahan keuntungan yang diterima oleh semua individu.
Jumlah yang diperoleh menunjukkan kemauan membayar total dari semua individu di
masyarakat. Perbedaan antara kemauan membayar dan biaya total dari proyek dapat disebut
sebagai efek efisiensi dari proyek.
TEORI BARANG PUBLIK
Barang Publik dan Syarat Efisiensi untuk Barang Publik
Terdapat dua bentuk dasar dari kegagalan pasar terkait dengan barang publik: underconsumption
dan undersupply. Dalam kasus barang nonrival, exclusion adalah tidak diinginkan karena
menghasilkan underconsumption. Tetapi tanpa exclusion, yang mana terdapat masalah
undersupply.
Keengganan individu berkontribusi secara sukarela untuk menyediakan barang publik akan
menimbulkan masalah free rider.
Barang publik murni adalah barang publik di mana biaya marginal untuk menyediakannya
terhadap tambahan orang adalah nol dan di mana tidak mungkin melarang orang untuk menerima
barang. Pertahanan nasional adalah salah satu dari sedikit contoh barang publik murni.
Barang publik murni disediakan secara efisien ketika penjumlahan dari tingkat marginal
substitusi (atas semua individu) adalah sama dengan transformasi marginal
Kurva permintaan untuk barang publik atau Kurva permintaan kolektif adalah penjumlahan
secara vertikal dari permintaan individu yang ada dalam masyarakat.
Barang Privat yang Disediakan oleh Publik
Jika barang privat bebas tersedia maka akan terjadi over-consumpption. Ketika individu tidak
membayar untuk mendapatkan barang, dia akan meminta sampai pada titik di mana keuntungan
marginal yang dia terima dari barang tersebut sama dengan nol.
Kesejahteraan yang hilang dapat diukur oleh perbedaan individu yang ingin bayar dengan
peningkatan output dan biaya produksi meningkat.
Pemerintah menentukan cara untuk membatasi konsumsi. Metode untuk membatasi konsumsi
barang disebut rationing system. Harga menyediakan satu rationing system. Kedua, cara umum
untuk me-rationing barang publik adalah ketentuan yang seragam bagi penawaran barang dalam
jumlah yang sama untuk setiap orang. Seperti penyediaan pada tingkat yang seragam untuk
bebas pendidikan bagi semua individu meskipun individu ada yang menyukai lebih atau sedikit.
Keuntungan utama dari ketentuan publik bagi barang; tidak mengikuti untuk beradaptasi
terhadap perbedaan kebutuhan individu dan hasrat seperti dalam pasar privat
TEORI PILIHAN PUBLIK
Mekanisme Publik untuk Alokasi Sumberdaya
Tidak seperti pengeluaran dalam barang swasta yang konvensional, yang ditentukan melalui
sistem harga, pengeluaran barang publik ditentukan melalui proses politik.
Penentuan penyediaan barang publik melalui sistem mayoritas sederhana dapat menimbulkan
masalah karena adanya Arrow Paradoks, kecuali pada masyarakat yang sangat homogen di mana
preferensi mereka semuanya sama sehingga dapat dilakukan pemilihan secara aklamasi.
Alternatif untuk Penentuan Pengeluaran Barang Publik
Teori pengeluaran pemerintah yang di kemukakan oleh Lindahl adalah teori yang sangat
berguna untuk membahas penyediaan barang publik yang optimum dan secara bersamaan juga
membahas mengenai alokasi pembiayaan barang publik antara anggota masyarakat. Kelemahan
teori Lindahl adalah karena teori ini hanya membahas mengenai barang publik tanpa membahas
mengenai penyediaan barang swasta yang dihasilkan oleh sektor swasta.
Tidak tersedianya gambaran yang cukup dari proses politik. Keluaran dari proses politik. dalam
pandangan ini, merefleksikan kekuatan politik dari kelompok kepentingan spesial.
Kelompok kepentingan mempunyai power yang ditunjukkan melalui:
a. Biaya yang rendah untuk memilih dan mendapatkan informasi, khususnya untuk pemilih yang
mendukung aktivitas mereka. Mereka menyediakan informasi, dan kadang mereka menyediakan
transportasi, perawatan anak, dan yang lainnya.
b. Penyediaan informasi bagi si politisi,
c. Penyuapan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada politisi.
Pemerintahan yang efektif tergantung pada kualitas pelayanan terhadap masyarakat/publik
PRODUKSI PUBLIK DAN BIROKRASI
Monopoli Alamiah: Produksi Publik Barang-Barang Swasta serta Perbandingan Efisiensi pada
Sektor Publik dan Swasta
Monopoli alamiah adalah produksi yang dikuasai oleh satu perusahaan. Karena banyaknya
output yang diproduksi seiring dengan menurunnya biaya produksi, maka perusahaan pada
monopoli alamiah memiliki struktur biaya menurun
Ada beberapa pembatas yang mengakibatkan mengapa perusahaan pemerintah cenderung
kurang efisien daripada perusahaan swasta, namun ada beberapa pengecualian yang
membuktikan ketidakbenar-an pendapat tersebut.
Sumber Ketidakefisienan pada Sektor Publik, Korporatisasi dan Perkembangan Konsensus pada
Peran Pemerintah dalam Produksi
Alasan inefisiensi pada sektor publik :
a. Perbedaan organisasi :
1) Mendapat subsidi pemerintah, tidak akan bangkrut.
2) Lebih berorientasi politik.
3) Tidak adanya kompetisi.
4) Pembatasan pegawai (pegawai tidak dapat dipecat, gaji lebih rendah).
5) Prosedur pembelian lebih rumit.
6) Pembatasan anggaran.
b. Perbedaan individu
1) Tidak adanya insentif.
2) Tujuan birokrat : memaksimumkan organisasi.
Ada beberapa alasan mengapa pada tahap korporatisasi, efisiensi sering tercapai, antara lain
adanya kebebasan bertindak, perbedaan usaha, dan dana yang terbatas. Alasan lain, jika tanpa
motif keuntungan, maka pencapaian hasil tidak akan optimal. Para pekerja pada perusahaan
pemerintah bekerja lebih baik setelah menjadi perusahaan swasta, karena mendapat pendapatan
yang lebih tinggi.
Peranan pemerintah dalam produksi merupakan debat yang tiada habisnya. Ada konsensus
bahwa pemerintah seharusnya tidak terlibat dalam produksi barang swasta umum. Atau dapatkah
tercapai efisiensi dengan cara korporatisasi? Sangat sulit mengukur performa dari sektor publik
dan sektor swasta dan sangat tidak mungkin semua produksi dikompetisikan, walaupun sudah
ada beberapa yang saat ini mulai terbuka kompetisi, misalnya pada sektor komunikasi, kesehatan
dan pendidikan.
EKSTERNALITAS DAN LINGKUNGAN PENDAHULUAN
Problem Eksternalitas dan Solusi Swasta terhadap Eksternalitas
Ketika transaksi antara pembeli dan penjual secara langsung berdampak pada pihak ketiga,
maka dampak itu disebut suatu eksternalitas. Eksternalitas negatif, seperti polusi, menyebabkan
kuantitas optimal secara sosial dalam pasar menjadi lebih kecil daripada kuantitas ekuilibrium.
Eksternalitas positif, seperti limpahan manfaat dari adanya teknologi, menyebabkan kuantitas
optimal secara sosial dalam pasar menjadi lebih besar daripada kuantitas ekuilibrium.
Mereka yang terkena eksternalitas kadang-kadang dapat menyelesai-kan masalah itu secara
privat (tanpa campur tangan pemerintah). Misalnya, ketika suatu bisnis memberikan dampak
negatif kepada bisnis lain, maka kedua bisnis itu dapat menginternalisasikan eksternalitas itu
dengan cara bergabung (merger). Atau, pihak-pihak yang terlibat dapat menyelesaikan masalah
dengan berunding untuk mencapai suatu perjanjian. Menurut teorema Coase, bila orang dapat
tawar-menawar tanpa menimbulkan biaya, maka mereka selalu dapat mencapai persetujuan yang
menghasilkan alokasi efisien. Namun dalam banyak kasus, kesepakatan di antara banyak pihak
sulit tercapai. Dengan demikian teorema Coase tidak dapat diterapkan.
Bila pihak-pihak privat tak dapat menangani efek-efek eksternal, seperti polusi, maka sering
pemerintah campur tangan. Kadang-kadang pemerintah menghindarkan aktivitas yang secara
sosial tidak efisien dengan menerapkan regulasi. Kadang-kadang pemerintah
menginternalisasikan eksternalitas dengan pajak Pigovian. Kebijak-an publik lain adalah dengan
menerbitkan izin. Misalnya, pemerintah dapat melindungi lingkungan dengan menerbitkan
sejumlah terbatas izin polusi. Hasil akhir dari kebijakan ini kira-kira sama dengan hasil yang
diperoleh dari penerapan pajak Pigovian pada penghasil polutan.
Solusi Publik Terhadap Eksternalitas dan Peraturan Pemerintah untuk Melindungi Lingkungan
Ada beberapa metode bagi pemerintah untuk mengatasi eksternalitas lingkungan: pajak, subsidi
dan peraturan pemerintah.
Pajak akan dikenakan pemerintah bila perusahaan penyebab polusi memproduksi di atas ambang
(Q0). Penerimaan pajak digunakan untuk memberikan kompensasi kepada pihak yang terkena
polusi. Keuntungan bagi masyarakat adalah kerugian bagi pengusaha karena berkurangnya
produksi dan keuntungan masyarakat karena berkurangnya polusi.
Subsidi dapat dilakukan oleh pemerintah dengan mengeluarkan peraturan untuk mengatasi
eksternalitas untuk mengurangi polusi dalam jumlah tertentu atau pengenaan hukuman bila
melakukan pelanggaran. Kelemahan cara ini untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumbersumber ekonomi adalah justru timbulnya inefisiensi apabila ada dua pabrik atau lebih yang
menimbulkan polusi.
Peraturan Pemerintah, baik nasional maupun internasional, telah banyak yang dikeluarkan untuk
melindungi lingkungan dari eksternalias negatif. Sudah beberapa kesepakatan dan peraturan
dibuat untuk melindungi lingkungan regional dan global terhadap polusi. Antara lain terkait hal
penanggulangan polusi udara, air, tanah, hujan asam, sampah beracun serta perlindungan
terhadap flora dan fauna yang sudah langka.
BENTUK USAHA BERBADAN HUKUM
• Macam2 Bentuk Usaha Ber-BH
1. Perseroan Terbatas
2. Koperasi
3. Yayasan
• PT
• Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta
peraturan pelaksanaannya.
• Konsep PT
1. Badan Hukum
Bentuk Usaha Berbadan Hukum
Setiap perseroan adalah badan hukum. Artinya, badan yang memenuhi syarat undang-undang
sebagai subjek hukum, pendukung hak dan kewajiban, mampu melakukan perbuatan hukum, dan
memiliki tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuannya, perseroan memiliki kekayaan sendiri,
terpisah dari harta kekayaan pribadi pendiri atau pengurusnya.
2. Didirikan berdasar pada perjanjian
Setiap perseroan didirikan berdasar pada perjanjian. Artinya, harus ada sekurang-kurangnya dua
orang yang bersepakat mendirikan perseroan, yang dibuktikan secara tertulis dan tersusun dalam
bentuk anggaran dasar, kemudian dimuat dalam akta pendirian yang dibuat di muka notaries.
Setiap pendiri wajib mengambil bagian saham pada saat perseroan didirikan. Ketentuan ini
adalah asas dalam pendirian perseroan
• Konsep PT (2)
3. Melakukan Kegiatan Usaha
Setiap perseroan melakukan kegiatan usaha, yaitu kegiatan dalam bidang perekonomian yang
bertujuan mendapat keuntungan dan atau laba. Melakukan kegiatan usaha artinya menjalankan
perusahaan. Supaya kegiatan usaha itu sah, harus mendapat izin usaha dari pihak yang
berwenang dan didaftarkan dalam daftar perusahaan menurut UU yang berlaku
4. Modal Dasar
Setiap perseroan harus mempunyai modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham. Modal
dasar disebut juga modal statuter, dalam bahasa Inggris disebut authorized capital. Modal dasar
merupakan harta kekayaan perseroan sebagai badan hukum, yang terpisah dari harta kekayaan
pribadi pendiri, organ perseroan, dan pemegang saham
• Konsep PT (3)
5. Memenuhi Persyaratan UU
Setiap perseroan dalam pendiriannya harus memenuhi persyaratan yang ada di dalam UU. Hal
ini berarti bahwa ketentuan mengenai perseroan menganut system tertutup. Keteraturan
perseroan dapat dilihat dari AD, ART, dan RUPS.
Selain itu badan hukum juga harus mempunyai organisasi yang teratur, memiliki kekayaan
sendiri, melakukan hubungan hukum sendiri, dan mempunyai tujuan sendiri. Sebagai organisasi
yang teratur, perseroan mempunyai organ yang terdiri atas RUPS, Direksi, dan Dewan Komisaris
Selain kekayaan dalam bentuk modal dasar, suatu perseroan juga memiliki kekayaan berupa
benda bergerak dan tidak bergerak, benda berwujud dan tidak berwujud, misalnya kendaraan
bermotor, gedung perkantoran, barang inventaris, surat berharga, piutang perseroan, dan hak
kekayaan perseroan.
• Syarat Pendirian PT
1. Didirikan oleh dua orang atau lebih
Pasal 7 UU Nomor 40 Tahun 2007 menyatakan bahwa perseroan didirikan oleh dua orang atau
lebih dengan akta notaries yang dibuat dalam bahasa Indonesia
2. Berstatus Badan Hukum
Pasal 7 ayat 4 UU Nomor 40 Tahun 2007 menyatakan bahwa perseroan memperoleh status
badan hukum pada tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri mengenai Pengesahan Badan
Hukum Perseroan.
3. Modal Dasar Perseroan
Pasal 32 UU Nomor 40 Tahun 2007 menyatakan bahwa modal dasar perseroan paling sedikit Rp
50 juta
• Prosedur Pendirian
1. Pembuatan Akta Pendirian di depan Notaris
2. Permohonan Pengesahan Badan Hukum
3. Pernyataan Tidak Keberatan oleh Menteri
4. Penyampaian Secara Fisik Surat Permohonan
5. Penerbitan Keputusan Pengesahan Badan Hukum
6. Pencatatan dan pengumuman dalam Tambahan Berita Negara
• Organ Perseroan
• Pasal 1 ayat (2) menetapkan bahwa :
• Organ perseroan adalah Rapat Umum Pemegang Saham, direksi, dan dewan komisaris.
• RUPS adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada
Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang ini dan/atau
anggaran dasar.
• Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan
serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar.
• Dan Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara
umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.
• KOPERASI
• Pengertian
• Kata “koperasi” berasal dari bahasa Inggris, cooperation atau bahasa Belanda cooperatie,
artinya kerja sama yang terjadi antara beberapa orang untuk mencapai tujuan yang sulit dicapai
secara perseorangan.
• Tujuan yang sama itu adalah kepentingan ekonomi berupa peningkatan kesejahteraan bersama,
misal dalam kegiatan bidang produksi, konsumsi, jasa, dan kredit.
• Koperasi dari segi ekonomi
1. Beberapa orang yang disatukan oleh kepentingan ekonomi yang sama
2. Tujuan mereka, baik bersama maupun perseorangan adalah memajukan kesejahteraan bersama
dengan tindakan bersama secara kekeluargaan.
3. Alat untuk mencapai tujuan itu adalah badan usaha yang dimiliki, dibiayai, dan dikelola
bersama.
4. Tujuan utama badan usaha itu adalah meningkatkan kesejahteraan semua anggota
perkumpulan.
• Asas Koperasi
• Menurut Pasal 2 UU Nomor 25 Tahun 1992, koperasi berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
berdasarkan asas kekeluargaan. Kekeluargaan dapat diartikan sebagai kesadaran bekerja sama
dalam badan usaha koperasi oleh semua untuk semua di bawah pimpinan pengurus dan
pengawasan para anggota atas dasar keadilan dan kebenaran untuk kepentingan bersama.
• Perbedaan koperasi dengan PT diantaranya adalah kalau koperasi berasaskan kekeluargaan
yang berorientasi kepada kesejahteraan bersama sedangkan PT berasaskan komersial yang
berorientasi kepada keuntungan sebesar-besarnya bagi pemegang saham dan perseroan. Apabila
koperasi merupakan akumulasi orang, PT merupakan akumulasi modal.
• Tujuan Koperasi
• Pasal 3 UU Nomor 25 Tahun 1992 menentukan tentang tujuan koperasi. Tujuannya adalah
untuk memajukan kesejahteraan anggotan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
• Perbedaannya dengan PT bertujuan memperoleh keuntungan dan atau laba sebanyakbanyaknya bsgi individu pemegang saham
• Fungsi dan Peran Koperasi
1. Membangun, mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota khususnya dan
masyarakat umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kuaitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagao soko gurunya.
• Cara Mendirikan Koperasi (Pasal 6-14)
1. Rapat Pembentukan Koperasi
2. Surat Pembentukan Pengesahan
3. Pengesahan dan Pendaftaran Akta Pendirian
4. Pengiriman Akta Pendirian kepada Pendiri
5. Pengumuman dalam Berita Negara
6. Organisasi dan Bidang Usaha Koperasi
• Bidang Usaha Koperasi
1. Koperasi Produksi
Koperasi ini bergerak dalam bidang usaha pengadaan, penciptaan bahan-bahan keperluan dasar,
dan keperluan konsumsi sehari-hari. Contohnya, kperasi tahu tempe, koperasi nelayan, koperasi
batik.
2. Koperasi Konsumsi
Koperasi ini bergerak dalam bidang usaha pemenuhan kebutuhan keperluan sehari-hari.
Contohnya, koperasi mahasiswa, koperasi kesejahteraan guru, dan koperasi Pegawai Negeri.
• Bidang Usaha Koperasi (2)
3. Koperasi Kredit
Koperasi ini bergerak dalam bidang usaha simpan pinjam uang. Contohnya, koperasi simpan
pinjam. Koperasi ini sangat membantu anggota yang memerlukan segera sejumlah uang,
misalnya, untuk keperluan sekolah dengan angsuran pengembalian yang cukup ringan.
4. Koperasi Jasa
Koperasi ini bergerak dalam bidang usaha penyediaan jasa tertentu, misalnya, bidang jasa
angkutan darat. Contohnya, Kopti Jaya dan Kopaja
• Perangkat Organisasi Koperasi
1. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. Rapat anggota diambil berdasarkan
suara terbanyak dan tiap anggota mempunyai satu hak suara. Rapat anggota diadakan paling
sedikit sekali dalam setahun. Dan Rapat Anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban
pengurus diselesaikan paling lambat 6 bulan setelah tahun buku lampau.
2. Pengurus Koperasi
Pengurus Koperasi dipilih dan oleh anggota dalam rapat anggota. Pengurus merupakan
pemegang kuasa rapat anggota. Masa jabatan pengurus paling lama 5 tahun. Untuk dapat
diangkat dan dipilih lagi persyaratan ditentukan dalam AD.
3. Pengawas Koperasi
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Pengawas bertugas
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi serta
membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
• Modal Koperasi
• Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari
simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah.
• Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
• Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar
oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
• Simpanan pokok dan simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan
masih menjadi anggota.
• Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha yang
dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi jika
diperlukan.
• Sedangkan modal pinjaman diperoleh berdasarkan perjanjian dengan pihak yang bersangkutan.
• Ada juga modal penyertaan. Modal penyertaan bisa didapatkan dari masyarakat ataupun
pemerintah. Pemilik modal ini juga ikut menanggung resiko
• Yayasan
• Pengertian, Dasar Hukum, Tujuan, dan Kepengurusan
• Pengertian
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan
untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak
mempunyai anggota.
• Dasar Hukum
Yayasan diatur dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 yang telah dirubah dengan UU
Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan.
• Tujuan Yayasan
Yayasan didirikan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang social, kegamaan, dan kemanusiaan.
• Kepengurusan
Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus, dan Pengawas.
• Pembina, Pengurus, Pengawas
• Pembina
Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak diserahkan kepada
Pengurus atau Pengawas oleh Undang-undang ini atau Anggaran Dasar.
• Pengurus
Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan Yayasan.
• Pengawas
Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan serta memberi nasihat
kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.
• Kekayaan
Kekayaan Yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam bentuk uang atau
barang.
• Pendirian Yayasan
1. Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta kekayaan
pendirinya, sebagai kekayaan awal. Pendirian Yayasan sebagaimana dimaksud dilakukan dengan
akta notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia. Dalam pembuatan akta pendirian Yayasan,
pendiri dapat diwakili oleh orang lain berdasarkan surat kuasa.
2. Dalam hal pendirian Yayasan dilakukan berdasarkan surat wasiat, penerima wasiat bertindak
mewakili pemberi wasiat.
3. Yayasan memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian Yayasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2), memperoleh pengesahan dari Menteri.
Untuk memperoleh pengesahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pendiri atau kuasanya
mengajukan permohonan kepada Menteri melalui Notaris yang membuat akta pendirian Yayasan
tersebut.
• BUMN
• Pengertian dan Dasar Hukum
• Badan Usaha Milik Negara diatur dalam UU Nomor 19 Tahun 2003. BUMN adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Bentuk BUMN terdiri atas
perusahaan perseroan (persero) dan perusahaan umum (perum).
• Tujuan Pendirian BUMN
• Tujuan pendirian BUMN adalah untuk memberikan sumbangan bagi perkembangan
perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya. Selain itu,
tujuan pendirian BUMN adalah untuk mengejar keuntungan. Tujuan BUMN lainnya adalah
menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu
tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak. Kemudian BUMN juga
bertujuan menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dilaksanakan oleh sector swasta
dan koperasi. Terakhir, tujuannya adalah untuk turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan
kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
• Pengurusan BUMN
• Pengurusan BUMN dilakukan oleh Direksi. Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan
BUMN untuk kepentingan dan tujuan BUMN serta mewakili BUMN, baik di dalam maupun di
luar pengadilan. Direksi selaku organ BUMN yang ditugaskan melakukan pengurusan tunduk
pada semua peraturan yang berlaku terhadap BUMN dan tetap berpegang pada penerapan prinsip
good corporate governance
• Prinsip GCG
1. Tranparansi
Yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan dan keterbukaan
dalam mengungkapkan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.
2. Kemandirian
Yaitu keadaan bahwa perusahaan dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan
pengaruh/tekanan dari pihak manapun.
3. Akuntabilitas
Yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif.
4. Pertanggungjawaban
Yaitu kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan
prinsip-prinsip korporasi yang sehat
PENGERTIAN HUKUM
Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah laku manusia agar
tingkah laku manusia dapat terkontrol, hukum adalah aspek terpenting dalam pelaksanaan atas
rangkaian kekuasaan kelembagaan, hukum mempunyai tugas untuk menjamin adanya kepastian
hukum dalam masyarakat.
Oleh karena itu setiap masyarakat berhak mendapatkan pembelaan didepan hukum sehingga
dapat di artikan bahwa hukum adalah peraturan atau ketentuan tertulis maupun tidak tertulis
yang mengatur kehidupan masyarakan dan menyediakan sangsi bagi yang melanggarnya.
Pengertian Ekonomi.
Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu οἶκος (oikos) yang berarti
"keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos) yang berarti "peraturan, aturan, hukum".
Secara garis besar, ekonomi diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah
tangga." Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang
menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Ekonomi merupakan ilmu sosial yang mempelajari kegiatan manusia yang berkaitan dengan
konsumsi, distribusi, sampai produksi pada barang dan jasa.
Berikut pengertian ekonomi menurut beberapa ahli:
1. Paul A. Samuelson mengartikan ekonomi adalah cara yang dilakukan manusia dengan
kelompoknya yang memanfaatkan sumber-sumber untuk dijadikan komoditi (produksi),
kemudian mendistribusikannya kepada masyarakat untuk dikonsumsi.
2. Hermawan Kertajaya mengartikan ekonomi adalah suatu keadaan dimana suatu sektor industri
melekat padanya.
3. Mill J. S mengartikan ekonomi adalah ilmu pengetahuan praktek tentang penagihan dan
pengeluaran.
4. Adam Smith mengartikan ekonomi adalah penyelidikan tentang sebab dan keadaan kekayaan
suatu negara.
Pengertian ekonomi yang lain adalah sebuah tindakan atau kegiatan manusia di dalam
menentukan dan memilih kegiatan untuk mendatangkan kesejahteraan. Kenapa diperlukan
sebuah kesejahteraan? Hal ini dikarenakan adanya kebutuhan hidup serta beban yang harus
dijalani selama menjalani kehidupan.
Proses ekonomi terjadi hampir di setiap aspek kehidupan ini, mulai bangun pagi sampai tidur
kembali. Salah satu hal yang termasuk dalam tindakan ekonomi adalah terjadinya proses atau
transaksi jual beli. Adanya penjual dikarenakan melihat kebutuhan manusia terhadap suatu
barang, dan adanya pembeli dikarenakan adanya kebutuhan atau keinginan yang harus dipenuhi.
Pengertian ekonomi yang paling mudah kita ingat adalah dengan mengingat prinsipnya. Di
bangku sekolah, kita pasti pernah belajar tentang prinsip ekonomi, yakni memperoleh laba yang
besar dengan modal yang kecil. Dari prinsip itu, muncullah berbagai tindakan, inovasi serta
kreatifitas sebagai upaya ekonomi.
Bagi orang awam, pengertian ekonomi hanya sebatas kehidupan sosial manusia dalam
memberikan kebutuhan orang lain yang ditukar dengan nilai tertentu, ataupun membeli sesuatu
dengan nilai tertentu. Kehidupan ekonomi dianggap mapan, jika sudah bisa mencukupi
kebutuhan hidupnya serta memiliki berbagai barang yang dianggap berharga.
Hukum ekonomi memiliki aturan yang baku, yaitu saat permintaan banyak maka harga akan
semakin meningkat. Begitu juga sebaliknya, saat permintaan menurun, maka harga pun akan
semakin murah. Selain itu, suatu faktor yang merupakan bagian dari ekonomi akan
mempengaruhi bagian lainnya,
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran.
Hukum ekonomi adalah suatu hubungan sebab akibat atau pertalian peristiwa ekonomi yang
saling berhubungan satu dengan yang lain dalam kehidupan ekonomi sehari-hari dalam
masyarakat.
Contoh hukum ekonomi :
1. Jika harga sembako atau sembilan bahan pokok naik maka harga-harga barang lain biasanya
akan ikut merambat naik.
2. Apabila pada suatu lokasi berdiri sebuah pusat pertokoan hipermarket yang besar dengan
harga yang sangat murah maka dapat dipastikan peritel atau toko-toko kecil yang berada di
sekitarnya akan kehilangan omset atau mati gulung tikar.
3. Jika nilai kurs dollar amerika naik tajam maka banyak perusahaan yang modalnya berasal dari
pinjaman luar negeri akan bangkrut.
4. Turunnya harga elpiji / lpg akan menaikkan jumlah penjualan kompor gas baik buatan dalam
negeri maupun luar negeri.
5. Semakin tinggi bunga bank untuk tabungan maka jumlah uang yang beredar akan menurun
dan terjadi penurunan jumlah permintaan barang dan jasa secara umum.
Hukum Ekonomi di bedakan menjadi 2,yaitu :
1.
Hukum ekonomi pembangunan, adalah yang meliputi pengaturan dan pemikiran hukum
mengenai cara-cara peningkatan dan pengembangan kehidupan ekonomi Indonesia secara
Nasional.
2.
Hukum Ekonomi social, adalah yang menyangkut pengaturan pemikiran hukum mengenai
cara-cara pembangian hasil pembangunan ekonomi nasional secara adil dan martabat
kemanusiaan (hak asasi manusia) manusia Indonesia.
Asas-asas hukum ekonomi indonesia :
a.
Asas manfaat
b. Asas keadilan dan pemerataan yang berperikemanusiaan.
c.
Asas keseimbangan, keserasian dan keselarasan dalam perikehidupan.
d. Asas kemandirian yang berwawasan kebangsaan.
e.
Asas usaha bersama atau kekeluargaan
f.
Asas demokrasi ekonomi.
g. Asas membangun tanpa merusak lingkungan.
Dasar hukum ekonomi Indonesia :
a.
Uud 1945
b. Tap mpr
c.
Undang-undang
d.
Peraturan pemerintah
e.
Keputusan presiden
f.
Sk menteri
g.
Peraturan daerah
Ruang lingkup hukum ekonomi :
Ruang lingkup hukum ekonomi jika didasarkan pada klasifikasi internasional pembagiannya
sbb:
1.
Hukum ekonomi pertanian atau agraria, yg di dalamnya termasuk norma-norma mengenai
pertanian, perburuan, peternakan, perikanan dan kehutanan.
2.
Hukum ekonomi pertambangan.
3.
Hukum ekonomi industri, industri pengolahan
4.
Hukum ekonomi bangunan.
5.
Hukum ekonomi perdagangan, termasuk juga norma-norma mengenai perhotelan dan
pariwisata.
6.
Hukum ekonomi prasarana termasuk gas, listrik air, jalan.
7.
Hukum ekonomi jasa-jasa, profesi dokter, advokad, pembantu rumah tangga, tenaga kerja.
8.
Hukum ekonomi angkutan.
9.
Hukum ekonomi pemerintahan termasuk juga pertahanan dan keamanan (hankam) dll.
Sumber Hukum Ekonomi :
a.
Meliputi : perundang-undangan; perjanjian; traktat;jurisprudensi; kebiasaan dan pendapat
sarjana (doktrin)
b.
Tingkat kepentingan dan penggunaan sumber-sumber hukum. Hal ini sangat tergantung
pada kekhususan masing-masing masalah hukum atau sistem hukum yang dianut di suatu negara.
Fungsi Hukum Ekonomi dalam Pembangunan :
a.
Sebagai sarana pemeliharaan ketertiban dan keamanan
b.
Sebagai sarana pembangunan
c.
Sebagai sarana penegak keadilan
d.
Sebagai sarana pendidikan masyarakat
Keempat fungsi tersebut dapat diterapkan dalam hukum ekonomi yang merupakan suatu sistem
hukum nasional yang berorientasi kepada kesejahteraan rakyat .
Tugas Hukum Ekonomi :
a.
Membentuk dan menyediakan sarana dan prasarana hukum bagi
b.
Peningkatan pembangunan ekonomi
c.
Perlindungan kepentingan ekonomi warga
d.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat
e.
Menyusun & menerapkan sanksi bagi pelanggar
f.
Membantu terwujudnya tata ekonomi internasional baru melalui sarana & pranata hukum.
Subjek Hukum
Subyek hukum adalah setiap makhluk yang berwenang untuk memiliki, memperoleh, dan
menggunakan hak-hak kewajiban dalam lalu lintas hukum.
· Subyek hukum terdiri dari dua jenis yaitu manusia biasa dan badan hukum.
Manusia Biasa
Manusia biasa (natuurlijke persoon) manusia sebagai subyek hukum telah mempunyai hak dan
mampu menjalankan haknya dan dijamin oleh hukum yang berlaku dalam hal itu menurut pasal
1 KUH Perdata menyatakan bahwa menikmati hak kewarganegaraan tidak tergantung pada hak
kewarganegaraan.
Setiap manusia pribadi (natuurlijke persoon) sesuai dengan hukum dianggap cakap bertindak
sebagai subyek hukum kecuali dalam Undang-Undang dinyatakan tidak cakap seperti halnya
dalam hukum telah dibedakan dari segi perbuatan-perbuatan hukum adalah sebagai berikut :
1. Cakap melakukan perbuatan hukum adalah orang dewasa menurut hukum (telah berusia 21
tahun dan berakal sehat).
2. Tidak cakap melakukan perbuatan hukum berdasarkan pasal 1330 KUH perdata tentang orang
yang tidak cakap untuk membuat perjanjian adalah :
3. Orang-orang yang belum dewasa (belum mencapai usia 21 tahun).
4. Orang ditaruh dibawah pengampuan (curatele) yang terjadi karena gangguan jiwa pemabuk
atau pemboros.
5. Orang wanita dalm perkawinan yang berstatus sebagai istri.
Badan Hukum
Badan hukum (rechts persoon) merupakan badan-badan perkumpulan yakni orang-orang
(persoon) yang diciptakan oleh hukum.
Badan hukum sebagai subyek hukum dapat bertindak hukum (melakukan perbuatan hukum)
seperti manusia dengan demikian, badan hukum sebagai pembawa hak dan tidak berjiwa dapat
melalukan sebagai pembawa hak manusia seperti dapat melakukan persetujuan-persetujuan dan
memiliki kekayaan yang sama sekali terlepas dari kekayaan anggota-anggotanya, oleh karena itu
badan hukum dapat bertindak dengan perantara pengurus-pengurusnya.
Misalnya suatu perkumpulan dapat dimintakan pengesahan sebagai badan hukum dengan cara :
1. Didirikan dengan akta notaris.
2. Didaftarkan di kantor Panitera Pengadilan Negara setempat.
3. Dimintakan pengesahan Anggaran Dasar (AD) kepada Menteri Kehakiman dan HAM,
sedangkan khusus untuk badan hukum dana pensiun pengesahan anggaran dasarnya dilakukan
Menteri Keuangan.
4. Diumumkan dalam berita Negara Republik Indonesia.
Badan hukum dibedakan dalam 2 bentuk yaitu :
1. Badan Hukum Publik (Publiek Rechts Persoon)
Badan Hukum Publik (Publiek Rechts Persoon) adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan
publik untuk yang menyangkut kepentingan publik atau orang banyak atau negara umumnya.
Dengan demikian badan hukum publik merupakan badan hukum negara yang dibentuk oleh yang
berkuasa berdasarkan perundang-undangan yang dijalankan secara fungsional oleh eksekutif
(Pemerintah) atau badan pengurus yang diberikan tugas untuk itu, seperti Negara Republik
Indonesia, Pemerintah Daerah tingkat I dan II, Bank Indonesia dan Perusahaan Negara.
2. Badan Hukum Privat (Privat Recths Person)
Badan Hukum Privat (Privat Recths Persoon) adalah badan hukum yang didirikan berdasarkan
hukum sipil atau perdata yang menyangkut kepentingan banyak orang di dalam badan hukum itu.
Dengan demikian badan hukum privat merupakan badan hukum swasta yang didirikan orang
untuk tujuan tertentu yakni keuntungan, sosial, pendidikan, ilmu pengetahuan, dan lain-lain
menurut hukum yang berlaku secara sah misalnya perseroan terbatas, koperasi, yayasan, badan
amal.
Objek Hukum
Obyek hukum menurut pasal 499 KUH Perdata, yakni benda.Benda adalah segala sesuatu yang
berguna bagi subyek hukum atau segala sesuatu yang menjadi pokok permasalahan dan
kepentingan bagi para subyek hukum atau segala sesuatu yang dapat menjadi obyek hak milik
Jenis Obyek Hukum
Kemudian berdasarkan pasal 503-504 KUH Perdata disebutkan bahwa benda dapat dibagi
menjadi 2, yakni benda yang bersifat kebendaan (Materiekegoderen), dan benda yang bersifat
tidak kebendaan (Immateriekegoderan).
Benda yang bersifat kebendaan (Materiekegoderen)
Benda yang bersifat kebendaan (Materiekegoderen) adalah suatu benda yang sifatnya dapat
dilihat, diraba, dirasakan dengan panca indera, terdiri dari benda berubah / berwujud, meliputi :
1. Benda bergerak / tidak tetap, berupa benda yang dapat dihabiskan dan benda yang tidak dapat
dihabiskan.
Dibedakan menjadi sebagai berikut :
Ø Benda bergerak karena sifatnya, menurut pasal 509 KUH Perdata adalah benda yang dapat
dipindahkan, misalnya meja, kursi, dan yang dapat berpindah sendiri contohnya ternak.
Ø Benda bergerak karena ketentuan undang-undang, menurut pasal 511 KUH Perdata adalah
hak-hak atas benda bergerak, misalnya hak memungut hasil (Uruchtgebruik) atas benda-benda
bergerak, hak pakai (Gebruik) atas benda bergerak, dan saham-saham perseroan terbatas.
2. Benda tidak bergerak
Benda tidak bergerak dapat dibedakan menjadi sebagai berikut :
Ø Benda tidak bergerak karena sifatnya, yakni tanah dan segala sesuatu yang melekat diatasnya,
misalnya pohon, tumbuh-tumbuhan, area, dan patung.
Ø Benda tidak bergerak karena tujuannya yakni mesin alat-alat yang dipakai dalam pabrik.
Mesin senebar benda bergerak, tetapi yang oleh pemakainya dihubungkan atau dikaitkan pada
bergerak yang merupakan benda pokok.
Ø Benda tidak bergerak karena ketentuan undang-undang, ini berwujud hak-hak atas bendabenda yang tidak bergerak misalnya hak memungut hasil atas benda yang tidak dapat bergerak,
hak pakai atas benda tidak bergerak dan hipotik.
Dengan demikian, membedakan benda bergerak dan tidak bergerak ini penting, artinya karena
berhubungan dengan 4 hal yakni :
1. Pemilikan (Bezit)
Pemilikan (Bezit) yakni dalam hal benda bergerak berlaku azas yang tercantum dalam pasal 1977
KUH Perdata, yaituberzitter dari barang bergerak adalah pemilik (eigenaar) dari barang
tersebut.Sedangkan untuk barang tidak bergerak tidak demikian halnya.
2. Penyerahan (Levering)
Penyerahan (Levering) yakni terhadap benda bergerak dapat dilakukan penyerahan secara nyata
(hand by hand) atau dari tangan ke tangan, sedangkan untuk benda tidak bergerak dilakukan
balik nama.
3. Daluwarsa (Verjaring)
Daluwarsa (Verjaring) yakni untuk benda-benda bergerak tidak mengenal daluwarsa, sebab bezit
di sini sama dengan pemilikan (eigendom) atas benda bergerak tersebut sedangkan untuk bendabenda tidak bergerak mengenal adanya daluwarsa.
4. Pembebanan (Bezwaring)
Pembebanan (Bezwaring) yakni tehadap benda bergerak dilakukan pand (gadai, fidusia)
sedangkan untuk benda tidak bergerak dengan hipotik adalah hak tanggungan untuk tanah serta
benda-benda selain tanah digunakan fidusia.
ü Benda yang bersifat tidak kebendaan (Immateriekegoderen)
Benda yang bersifat tidak kebendaan (Immateriegoderen) adalah suatu benda yang dirasakan
oleh panca indera saja (tidak dapat dilihat) dan kemudian dapat direalisasikan menjadi suatu
kenyataan, contohnya merk perusahaan, paten, dan ciptaan musik / lagu.
Pengertian Hukum Bisnis
Pengertian hukum bisnis selalu saja disamakan dengan hukum ekonomi. Pengertian keduanya
tidaklah jauh berbeda, namun terdapat sisi-sisi yang membedakannya. Hukum ekonomi selalu
diartikan seperangkat peraturan yang mengatur kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh pelaku
ekonomi. Hukum ekonomi meliputi bidang hukum privat (hukum yang mengatur kepentingan
antar-pribadi yang biasa disebut dengan hukum perdata) dan juga hukum publik (hukum yang
mengatur kepentingan umum). Secara lebih tegas bahwa hukum ekonomi mengatur hukum
ekonomi dalam artian sistem ekonomi secara luas (baik perdata maupun publik). Sedangkan
hukum bisnis hanya mengatur kepentingan pribadi atau keperdataan saja. Dengan kata lain,
hukum bisnis adalah bagian dari hukum privat.
Dalam sistem hukum Indonesia, persoalan yang berkaitan dengan usaha diatur dalam kitab UU
Hukum Dagang (KUHD) dan kitab UU Hukum Perdata (KUHPerdata). KUHD adalah ketentuan
yang bersifat khusus (lex spesialis) dan KUHPerdata adalah ketentuan yang bersifat (lex
generalis).
Istilah hukum bisnis diambil dari terjemahan “business law” yang terkadang disamakan dengan
hukum dagang (trade law) dan hukum perniagaan (commercial law). Namun, ketiga istilah itu
(hukum bisnis, dagang dan perniagaan) tidaklah sama. Hukum dagang dan perniagaan hanya
mencakum hukum yang terdapat dalam kitab hukum dagang (KUHD). Sedangkan hukum bisnis
mencakup hukum dagang “yang diperluas” dari mulai perseroan terbatas, kontrak bisnis, pasar
modal, merger, akuisis, konsolidasi, kredit, HAKI, pajak dan sebagainya. Pada hukum ekonomi,
cakupannya lebih luas yakni menyangkut ekonomi secara makro, mikro, ekonomi pembangunan,
sosial, manajemen, akutansi dan seterusnya.
Dengan demikian, hukum bisnis berarti sekumpulan norma dan asas-asas yang berkenaaan
dengan suatu bisnis (Munir Fuady, 1996: 2). Dengan kata lain, hukum bisnis diartikan suatu
perangkat kaidah hukum yang mengatur tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang,
industri atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang dan jasa
dengan tujuan memperoleh keuntungan.
C. Ruang Lingkup Hukum Bisnis
Secara umum hukum bisnis meliputi :
1. Pelaku bisnis
Pelaku bisnis dapat berupa orang perorang atau dan badan hukum usaha baik yang berbentuk
badan hukum maupun yang bukan. Berdasarkan pelaku bisnis mencakup berbagai bidang hukum
yakni:
a. Hukum Perseroan Terbatas
b. Hukum Tentang BUMD, BUMN
c. Hukum Tentang Yayasan
d. Hukum Tentang Koperasi
e. Hukum Tentang Firma, CV, Perseroan Perdata
2. Perbuatan Pelaku Bisnis
Dari segi pelaku bisnis meliputi:
a. Hukum Kontrak ‘
b. Hukum Ekspor-Import
c. Hukum Lingkungan
d. Hukum Tentang Perizinan
e. Hukum Tentang Perpajakan
f. Hukum Tenaga Kerja
g. Hukum Persaingan Usaha (Anti Monopoli)
h. Hukum Penanaman Modal
i. Hukum Perlindungan Konsumen
j. Hukum Pasar Modal
3. Aset (Harta Kekayaan) Pelaku Bisnis
Aspek ini meliputi bidang hukum:
a. Hukum Benda
b. Hukum Agraria
c. Hak Kekayaan Intelektual (HaKI)
d. Hukum Jaminan
4. Permodalan (Pembiyaan)
Aspek permodalan atau pembiyaan meliputi bidang hukum:
a. Hukum Perbankan
b. Hukum pembiayaan non-perbankan
a. Hukum Leasing-sewa-beli
b. Hukum Tentang modal ventura
c. Hukum Tentang factoring
B. TUJUAN DAN SUMBER-SUMBER HUKUM
Sama halnya dengan pengertian hukum, banyak teori atau pendapat mengenai tujuan hukum.
Berikut teori-teori dari para ahli :
1. Prof Subekti, SH :
Hukum itu mengabdi pada tujuan negara yaitu mencapai kemakmuran dan kesejahteraan
rakyatnya dengan cara menyelenggarakan keadilan. Keadilan itu menuntut bahwa dalam keadaan
yang sama tiap orang mendapat bagian yang sama pula.
2. Prof. Mr. Dr. LJ. van Apeldoorn :
Tujuan hukum adalah mengatur hubungan antara sesama manusia secara damai. Hukum
menghendaki perdamaian antara sesama. Dengan menimbang kepentingan yang bertentangan
secara teliti dan seimbang.
3. Geny :
Tujuan hukum semata-mata ialah untuk mencapai keadilan. Dan ia kepentingan daya guna dan
kemanfaatan sebagai unsur dari keadilan.
ada umumnya hukum ditujukan untuk mendapatkan keadilan, menjamin adanya kepastian
hukum dalam masyarakat serta mendapatkan kemanfaatan atas dibentuknya hukum tersebut.
Selain itu, menjaga dan mencegah agar tiap orang tidak menjadi hakim atas dirinya sendiri,
namun tiap perkara harus diputuskan oleh hakim berdasarkan dengan ketentuan yang sedang
berlaku.
Secara singkat Tujuan Hukum antara lain:
• keadilan
• kepastian
• kemanfaatan
Menurut kami sendiri hukum bertujuan untuk mencapai kehidupan yang selaras dan seimbang,
mencegah terjadinya perpecahan dan mendapat keselamatan dalam keadilan
Ilmu Ekonomi Publik adalah cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah ekonomi
khalayak ramai (publik/masyarakat, pemerintah/negara) seperti kebijakan subsidi/pajak, regulasi/
deregulasi, nasionalisasi/privatisasi, sistem jaminan sosial, ketahan-an pangan, kebijakan
teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan, kesehatan, dan sebagainya.
Menurut Montesqieu, kekuasaan negara dapat dipisahkan menjadi kekuasaan legislatif,
eksekutif, dan yudikatif. Dalam prakteknya, kekuasaan eksekutif (pemerintah, yaitu presiden dan
para pembantunya) lazimnya paling berpengaruh terhadap suatu perekonomian.
Peranan pemerintah dalam perekonomian antara lain
a. menetapkan kerangka hukum (legal framework) yang melandasi suatu perekonomian,
b. mengatur/meregulasi perekonomian dengan alat subsidi dan pajak,
c. memproduksi komoditas tertentu dan menyediakan berbagai fasilitas seperti kredit,
penjaminan simpanan, dan asuransi,
d. membeli komoditas tertentu termasuk yang dihasilkan oleh perusahaan swasta, misalnya
persenjataan,
e. meredistribusikan (membagi ulang) pendapatan dari suatu kelompok ke kelompok lainnya,
dan
f. menyelenggarakan sistem jaminan sosial, misalnya memelihara anak-anak terlantar,
menyantuni fakir miskin, dan sebagainya
Beberapa Landasan Ekonomi Publik
Masalah kunci perekonomian adalah masalah mikro (distribusi produksi, alokasi konsumsi) dan
masalah makro (pengangguran, inflasi, kapasitas produksi, pertumbuhan). Sistem Perekonomian
berkaitan dengan siapa (pemerintah atau bukan) atau bagaimana keputusan ekonomi diambil
(melalui perencanaan terpusat atau mekanisme harga). Pandangan-pandangan tentang peran
pemerintah dalam perekonomi-an semakin konvergen (cenderung mendekat satu terhadap yang
lain), yakni secara umum swasta harus mengambil peran utama dalam pasar. Namun bila terjadi
kegagalan pasar dan pemerintah berpotensi dapat memperbaiki kegagalan tersebut, maka
seyogyanya pemerintah memperbaiki kegagalan tersebut sepanjang diyakini bahwa memang
mampu.
Pendekatan ilmiah menjamin kesimpulan yang ditarik dari suatu analisis bersifat sahih. Analisis
sektor publik terdiri dari empat tahap, yakni deskripsi kegiatan pemerintah dalam perekonomian,
telaahan konsekuensi dari penerapan kebijakan tersebut, tinjauan atas kriteria keberhasilan
keputusan publik, dan evaluasi atas proses politik yang mengarah pada pengambilan keputusan
tentang kebijakan publik.
SEKTOR PUBLIK DI INDONESIA
Jenis Kegiatan Pemerintah
Jenis kegiatan pemerintah antara lain adalah:
a. Menyediakan sebuah kerangka kerja/ sistem yang legal, yang diperlukan untuk membawa
perekonomian ke fungsinya semula.
b. Memproduksi barang dan jasa, yang berguna untuk pertahanan, pendidikan, keamanan,
perhubungan, dan sebagainya.
c. Mempengaruhi apa yang diproduksi oleh sektor privat (swasta), melalui subsidi, pajak, kredit
dan peraturan (undang-undang).
d. Membeli barang dan jasa dari sektor privat dan kemudian menyalurkannya ke perusahaan dan
rumah tangga.
e. Melakukan redistribusi pendapatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan kegiatan pemerintah:
a. Adanya perang.
b. Peningkatan pendapatan masyarakat.
c. Adanya urbanisasi.
d. Perkembangan demokrasi.
Ukuran Kegiatan Pemerintah
Ukuran kegiatan pemerintah dapat dilihat dari seberapa besar ukuran sektor publiknya dan suatu
indikator yang mudah digunakan yaitu seberapa besar ukuran pengeluaran publik relatif terhadap
total perekonomian.
Pemerintah meningkatkan pendapatan untuk membayar seluruh pengeluarannya melalui
beberapa macam jenis pajak dan apabila terjadi defisit maka defisit tersebut akan dibiayai
melalui pinjaman.
Adam Smith mengemukakan teori bahwa pemerintah hanya mempunyai tiga fungsi:
a. Fungsi pemerintah untuk memelihara keamanan dalam negeri dan pertahanan.
b. Fungsi pemerintah untuk menyelenggarakan peradilan.
c. Fungsi pemerintah untuk menyediakan barang-barang yang tidak disediakan.
Peran pemerintah dalam perekonomian modern terbagi menjadi peran alokasi, peran distribusi
dan peran stabilisasi.
Kegagalan pemerintah dikarenakan beberapa faktor yang mengakibatkan peningkatan
kesejahteraan masyarakat menuju kondisi Pareto optimal tidak dapat tercapai.
EFISIENSI PASAR
Efisiensi Pareto
Efisiensi Pareto terjadi apabila alokasi dari kekayaan tidak membuat seseorang sejahtera dengan
membuat orang lain dirugikan
Terdapat 2 prinsip yang perlu diperhatikan dalam teori fundamental dari ekonomi kesejahteraan:
teori pertama, menjelaskan kepada kita bahwa ekonomi adalah persaingan (dan kondisi yang
memuaskan) adalah efisien Pareto, dan teori kedua mengimplikasikan setiap alokasi efisiensi
Pareto dapat dicapai oleh mekanisme pasar yang desentralisasi
Efisiensi menurut perspektif pasar tunggal terjadi pada saat marginal benefit sama dengan
marginal cost.
Analisis Efisiensi Ekonomi
Terdapat 3 (tiga) aspek dari Pareto Efficiency. Pertama, efisien dalam pertukaran. Kedua, efisien
dalam produksi. Ketiga, efisiensi dalam keseluruhan (overall/mix efficiency).
Efisiensi dalam pertukaran adalah suatu pengalokasian sejumlah barang yang tertentu jumlahnya
dalam suatu ekonomi pertukaran disebut (pareto) efisien jika, melalui realokasi barang-barang,
tidak seorang individupun dapat memperoleh kesejahteraan tanpa mengurangi kesejahteraan
individu lainnya.
Efisiensi dalam produksi terjadi apabila dalam suatu masyarakat dengan dalam mengalokasikan
sumber-sumber produksi jika tidak ada suatu barang yang dapat diproduksi tanpa keharusan
mengu-rangi produksi barang lainnya.
Efisiensi keseluruhan dalam suatu ekonomi adalah jika tidak seorangpun yang dapat
ditingkatkan kesejahteraannya dengan tanpa membuat kesejahteraan yang lainnya berkurang.
KEGAGALAN PASAR
Hak Milik, Paksaan Kontrak dan Kegagalan Pasar
Pemerintah harus aktif melindungi warga negara dan hak milik, pelaksanaan kontrak, dan
mendefinisikan hak milik yang tersedia sebagai dasar bekerjanya semua ekonomi pasar.
Terdapat 6 (enam) faktor penyebab kegagalan pasar yaitu:
a. Kegagalan dari persaingan (failure of competition).
b. Adanya barang publik (public good).
c. Eksternalitas.
d. Pasar tidak lengkap.
e. Kegagalan informasi.
f. Adanya pengangguran, inflasi, dan ketidakseimbangan (unemployment, and other
macroeconomic disturbances).
Peran Pemerintah dalam Redistribusi
Salah satu peran penting dari pemerintah adalah kegiatan dalam mengadakan redistribusi
pendapatan atau mentransfer pendapatan. Hal ini memberikan koreksi terhadap distribusi
pendapatan yang ada di masyarakat.
Terdapat dua aspek analisis dari sektor publik yaitu pendekatan normatif yang memfokuskan
pada apa yang harus dilakukan pemerintah dan pendekatan positif yang memfokuskan pada
penggambaran dan penjelasan secara nyata apa yang dilakukan pemerintah dan konsekuensinya.
EFISIENSI DAN KEMERATAAN
Efisiensi, Distribusi, dan Pilihan Sosial
Terdapat trade-off antara kemerataan dan efisiensi.
Kurva indifferen untuk individu menggambarkan bagaimana mereka membuat trade-off antara
barang yang berbeda, kurva kepuasan sosial menggambarkan bagaimana masyarakat membuat
trade-off antara tingkat kepuasan dari individu yang berbeda.
Fungsi kesejahteraan sosial menyediakan sebuah dasar untuk merangking beberapa alokasi dan
sumber daya dan kita memilih alokasi yang menghasilkan tingkat tertinggi dari kesejahteraan
masyarakat. Prinsip Pareto mengatakan kita harus memilih alokasi yang paling sedikit dari
beberapa individu better off dan tidak seorangpun worse off. Ini berarti bahwa jika beberapa
individu kepuasannya meningkat dan tidak seorangpun kepuasannya menurun kesejahteraan
sosial meningkat.
Menganalisis Pilihan Sosial dan Pilihan Sosial dalam Praktek
Jika proyek tidak Pareto improvement, pendekatan umum yang digunakan adalah menggunakan
efek efisiensi dan pemerataan. Jika proyek sebuah proyek mempunyai keuntungan bersih yang
positif dan mengurangi ketidakmerataan, maka proyek dijalankan dan sebaliknya. Dan Jika
efisiensi menunjukkan keuntungan tetapi kemerataan banyak yang hilang, maka terdapat tradeoff secara umum akan diterapkan kebijakan sistem pajak untuk redistribusi pendapatan.
Cara yang standar yang dapat dilakukan untuk mengukur keuntungan (benefit) dari beberapa
program atau proyek khususnya individu, adalah dalam bentuk “willingness to pay”.
Keuntungan sosial diukur oleh tambahan keuntungan yang diterima oleh semua individu.
Jumlah yang diperoleh menunjukkan kemauan membayar total dari semua individu di
masyarakat. Perbedaan antara kemauan membayar dan biaya total dari proyek dapat disebut
sebagai efek efisiensi dari proyek.
TEORI BARANG PUBLIK
Barang Publik dan Syarat Efisiensi untuk Barang Publik
Terdapat dua bentuk dasar dari kegagalan pasar terkait dengan barang publik: underconsumption
dan undersupply. Dalam kasus barang nonrival, exclusion adalah tidak diinginkan karena
menghasilkan underconsumption. Tetapi tanpa exclusion, yang mana terdapat masalah
undersupply.
Keengganan individu berkontribusi secara sukarela untuk menyediakan barang publik akan
menimbulkan masalah free rider.
Barang publik murni adalah barang publik di mana biaya marginal untuk menyediakannya
terhadap tambahan orang adalah nol dan di mana tidak mungkin melarang orang untuk menerima
barang. Pertahanan nasional adalah salah satu dari sedikit contoh barang publik murni.
Barang publik murni disediakan secara efisien ketika penjumlahan dari tingkat marginal
substitusi (atas semua individu) adalah sama dengan transformasi marginal
Kurva permintaan untuk barang publik atau Kurva permintaan kolektif adalah penjumlahan
secara vertikal dari permintaan individu yang ada dalam masyarakat.
Barang Privat yang Disediakan oleh Publik
Jika barang privat bebas tersedia maka akan terjadi over-consumpption. Ketika individu tidak
membayar untuk mendapatkan barang, dia akan meminta sampai pada titik di mana keuntungan
marginal yang dia terima dari barang tersebut sama dengan nol.
Kesejahteraan yang hilang dapat diukur oleh perbedaan individu yang ingin bayar dengan
peningkatan output dan biaya produksi meningkat.
Pemerintah menentukan cara untuk membatasi konsumsi. Metode untuk membatasi konsumsi
barang disebut rationing system. Harga menyediakan satu rationing system. Kedua, cara umum
untuk me-rationing barang publik adalah ketentuan yang seragam bagi penawaran barang dalam
jumlah yang sama untuk setiap orang. Seperti penyediaan pada tingkat yang seragam untuk
bebas pendidikan bagi semua individu meskipun individu ada yang menyukai lebih atau sedikit.
Keuntungan utama dari ketentuan publik bagi barang; tidak mengikuti untuk beradaptasi
terhadap perbedaan kebutuhan individu dan hasrat seperti dalam pasar privat
TEORI PILIHAN PUBLIK
Mekanisme Publik untuk Alokasi Sumberdaya
Tidak seperti pengeluaran dalam barang swasta yang konvensional, yang ditentukan melalui
sistem harga, pengeluaran barang publik ditentukan melalui proses politik.
Penentuan penyediaan barang publik melalui sistem mayoritas sederhana dapat menimbulkan
masalah karena adanya Arrow Paradoks, kecuali pada masyarakat yang sangat homogen di mana
preferensi mereka semuanya sama sehingga dapat dilakukan pemilihan secara aklamasi.
Alternatif untuk Penentuan Pengeluaran Barang Publik
Teori pengeluaran pemerintah yang di kemukakan oleh Lindahl adalah teori yang sangat
berguna untuk membahas penyediaan barang publik yang optimum dan secara bersamaan juga
membahas mengenai alokasi pembiayaan barang publik antara anggota masyarakat. Kelemahan
teori Lindahl adalah karena teori ini hanya membahas mengenai barang publik tanpa membahas
mengenai penyediaan barang swasta yang dihasilkan oleh sektor swasta.
Tidak tersedianya gambaran yang cukup dari proses politik. Keluaran dari proses politik. dalam
pandangan ini, merefleksikan kekuatan politik dari kelompok kepentingan spesial.
Kelompok kepentingan mempunyai power yang ditunjukkan melalui:
a. Biaya yang rendah untuk memilih dan mendapatkan informasi, khususnya untuk pemilih yang
mendukung aktivitas mereka. Mereka menyediakan informasi, dan kadang mereka menyediakan
transportasi, perawatan anak, dan yang lainnya.
b. Penyediaan informasi bagi si politisi,
c. Penyuapan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada politisi.
Pemerintahan yang efektif tergantung pada kualitas pelayanan terhadap masyarakat/publik
PRODUKSI PUBLIK DAN BIROKRASI
Monopoli Alamiah: Produksi Publik Barang-Barang Swasta serta Perbandingan Efisiensi pada
Sektor Publik dan Swasta
Monopoli alamiah adalah produksi yang dikuasai oleh satu perusahaan. Karena banyaknya
output yang diproduksi seiring dengan menurunnya biaya produksi, maka perusahaan pada
monopoli alamiah memiliki struktur biaya menurun
Ada beberapa pembatas yang mengakibatkan mengapa perusahaan pemerintah cenderung
kurang efisien daripada perusahaan swasta, namun ada beberapa pengecualian yang
membuktikan ketidakbenar-an pendapat tersebut.
Sumber Ketidakefisienan pada Sektor Publik, Korporatisasi dan Perkembangan Konsensus pada
Peran Pemerintah dalam Produksi
Alasan inefisiensi pada sektor publik :
a. Perbedaan organisasi :
1) Mendapat subsidi pemerintah, tidak akan bangkrut.
2) Lebih berorientasi politik.
3) Tidak adanya kompetisi.
4) Pembatasan pegawai (pegawai tidak dapat dipecat, gaji lebih rendah).
5) Prosedur pembelian lebih rumit.
6) Pembatasan anggaran.
b. Perbedaan individu
1) Tidak adanya insentif.
2) Tujuan birokrat : memaksimumkan organisasi.
Ada beberapa alasan mengapa pada tahap korporatisasi, efisiensi sering tercapai, antara lain
adanya kebebasan bertindak, perbedaan usaha, dan dana yang terbatas. Alasan lain, jika tanpa
motif keuntungan, maka pencapaian hasil tidak akan optimal. Para pekerja pada perusahaan
pemerintah bekerja lebih baik setelah menjadi perusahaan swasta, karena mendapat pendapatan
yang lebih tinggi.
Peranan pemerintah dalam produksi merupakan debat yang tiada habisnya. Ada konsensus
bahwa pemerintah seharusnya tidak terlibat dalam produksi barang swasta umum. Atau dapatkah
tercapai efisiensi dengan cara korporatisasi? Sangat sulit mengukur performa dari sektor publik
dan sektor swasta dan sangat tidak mungkin semua produksi dikompetisikan, walaupun sudah
ada beberapa yang saat ini mulai terbuka kompetisi, misalnya pada sektor komunikasi, kesehatan
dan pendidikan.
EKSTERNALITAS DAN LINGKUNGAN PENDAHULUAN
Problem Eksternalitas dan Solusi Swasta terhadap Eksternalitas
Ketika transaksi antara pembeli dan penjual secara langsung berdampak pada pihak ketiga,
maka dampak itu disebut suatu eksternalitas. Eksternalitas negatif, seperti polusi, menyebabkan
kuantitas optimal secara sosial dalam pasar menjadi lebih kecil daripada kuantitas ekuilibrium.
Eksternalitas positif, seperti limpahan manfaat dari adanya teknologi, menyebabkan kuantitas
optimal secara sosial dalam pasar menjadi lebih besar daripada kuantitas ekuilibrium.
Mereka yang terkena eksternalitas kadang-kadang dapat menyelesai-kan masalah itu secara
privat (tanpa campur tangan pemerintah). Misalnya, ketika suatu bisnis memberikan dampak
negatif kepada bisnis lain, maka kedua bisnis itu dapat menginternalisasikan eksternalitas itu
dengan cara bergabung (merger). Atau, pihak-pihak yang terlibat dapat menyelesaikan masalah
dengan berunding untuk mencapai suatu perjanjian. Menurut teorema Coase, bila orang dapat
tawar-menawar tanpa menimbulkan biaya, maka mereka selalu dapat mencapai persetujuan yang
menghasilkan alokasi efisien. Namun dalam banyak kasus, kesepakatan di antara banyak pihak
sulit tercapai. Dengan demikian teorema Coase tidak dapat diterapkan.
Bila pihak-pihak privat tak dapat menangani efek-efek eksternal, seperti polusi, maka sering
pemerintah campur tangan. Kadang-kadang pemerintah menghindarkan aktivitas yang secara
sosial tidak efisien dengan menerapkan regulasi. Kadang-kadang pemerintah
menginternalisasikan eksternalitas dengan pajak Pigovian. Kebijak-an publik lain adalah dengan
menerbitkan izin. Misalnya, pemerintah dapat melindungi lingkungan dengan menerbitkan
sejumlah terbatas izin polusi. Hasil akhir dari kebijakan ini kira-kira sama dengan hasil yang
diperoleh dari penerapan pajak Pigovian pada penghasil polutan.
Solusi Publik Terhadap Eksternalitas dan Peraturan Pemerintah untuk Melindungi Lingkungan
Ada beberapa metode bagi pemerintah untuk mengatasi eksternalitas lingkungan: pajak, subsidi
dan peraturan pemerintah.
Pajak akan dikenakan pemerintah bila perusahaan penyebab polusi memproduksi di atas ambang
(Q0). Penerimaan pajak digunakan untuk memberikan kompensasi kepada pihak yang terkena
polusi. Keuntungan bagi masyarakat adalah kerugian bagi pengusaha karena berkurangnya
produksi dan keuntungan masyarakat karena berkurangnya polusi.
Subsidi dapat dilakukan oleh pemerintah dengan mengeluarkan peraturan untuk mengatasi
eksternalitas untuk mengurangi polusi dalam jumlah tertentu atau pengenaan hukuman bila
melakukan pelanggaran. Kelemahan cara ini untuk meningkatkan efisiensi penggunaan sumbersumber ekonomi adalah justru timbulnya inefisiensi apabila ada dua pabrik atau lebih yang
menimbulkan polusi.
Peraturan Pemerintah, baik nasional maupun internasional, telah banyak yang dikeluarkan untuk
melindungi lingkungan dari eksternalias negatif. Sudah beberapa kesepakatan dan peraturan
dibuat untuk melindungi lingkungan regional dan global terhadap polusi. Antara lain terkait hal
penanggulangan polusi udara, air, tanah, hujan asam, sampah beracun serta perlindungan
terhadap flora dan fauna yang sudah langka.
BENTUK USAHA BERBADAN HUKUM
• Macam2 Bentuk Usaha Ber-BH
1. Perseroan Terbatas
2. Koperasi
3. Yayasan
• PT
• Perseroan Terbatas adalah badan hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan
berdasarkan perjanjian, melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi
dalam saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini serta
peraturan pelaksanaannya.
• Konsep PT
1. Badan Hukum
Bentuk Usaha Berbadan Hukum
Setiap perseroan adalah badan hukum. Artinya, badan yang memenuhi syarat undang-undang
sebagai subjek hukum, pendukung hak dan kewajiban, mampu melakukan perbuatan hukum, dan
memiliki tujuan tertentu. Untuk mencapai tujuannya, perseroan memiliki kekayaan sendiri,
terpisah dari harta kekayaan pribadi pendiri atau pengurusnya.
2. Didirikan berdasar pada perjanjian
Setiap perseroan didirikan berdasar pada perjanjian. Artinya, harus ada sekurang-kurangnya dua
orang yang bersepakat mendirikan perseroan, yang dibuktikan secara tertulis dan tersusun dalam
bentuk anggaran dasar, kemudian dimuat dalam akta pendirian yang dibuat di muka notaries.
Setiap pendiri wajib mengambil bagian saham pada saat perseroan didirikan. Ketentuan ini
adalah asas dalam pendirian perseroan
• Konsep PT (2)
3. Melakukan Kegiatan Usaha
Setiap perseroan melakukan kegiatan usaha, yaitu kegiatan dalam bidang perekonomian yang
bertujuan mendapat keuntungan dan atau laba. Melakukan kegiatan usaha artinya menjalankan
perusahaan. Supaya kegiatan usaha itu sah, harus mendapat izin usaha dari pihak yang
berwenang dan didaftarkan dalam daftar perusahaan menurut UU yang berlaku
4. Modal Dasar
Setiap perseroan harus mempunyai modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham. Modal
dasar disebut juga modal statuter, dalam bahasa Inggris disebut authorized capital. Modal dasar
merupakan harta kekayaan perseroan sebagai badan hukum, yang terpisah dari harta kekayaan
pribadi pendiri, organ perseroan, dan pemegang saham
• Konsep PT (3)
5. Memenuhi Persyaratan UU
Setiap perseroan dalam pendiriannya harus memenuhi persyaratan yang ada di dalam UU. Hal
ini berarti bahwa ketentuan mengenai perseroan menganut system tertutup. Keteraturan
perseroan dapat dilihat dari AD, ART, dan RUPS.
Selain itu badan hukum juga harus mempunyai organisasi yang teratur, memiliki kekayaan
sendiri, melakukan hubungan hukum sendiri, dan mempunyai tujuan sendiri. Sebagai organisasi
yang teratur, perseroan mempunyai organ yang terdiri atas RUPS, Direksi, dan Dewan Komisaris
Selain kekayaan dalam bentuk modal dasar, suatu perseroan juga memiliki kekayaan berupa
benda bergerak dan tidak bergerak, benda berwujud dan tidak berwujud, misalnya kendaraan
bermotor, gedung perkantoran, barang inventaris, surat berharga, piutang perseroan, dan hak
kekayaan perseroan.
• Syarat Pendirian PT
1. Didirikan oleh dua orang atau lebih
Pasal 7 UU Nomor 40 Tahun 2007 menyatakan bahwa perseroan didirikan oleh dua orang atau
lebih dengan akta notaries yang dibuat dalam bahasa Indonesia
2. Berstatus Badan Hukum
Pasal 7 ayat 4 UU Nomor 40 Tahun 2007 menyatakan bahwa perseroan memperoleh status
badan hukum pada tanggal diterbitkannya Keputusan Menteri mengenai Pengesahan Badan
Hukum Perseroan.
3. Modal Dasar Perseroan
Pasal 32 UU Nomor 40 Tahun 2007 menyatakan bahwa modal dasar perseroan paling sedikit Rp
50 juta
• Prosedur Pendirian
1. Pembuatan Akta Pendirian di depan Notaris
2. Permohonan Pengesahan Badan Hukum
3. Pernyataan Tidak Keberatan oleh Menteri
4. Penyampaian Secara Fisik Surat Permohonan
5. Penerbitan Keputusan Pengesahan Badan Hukum
6. Pencatatan dan pengumuman dalam Tambahan Berita Negara
• Organ Perseroan
• Pasal 1 ayat (2) menetapkan bahwa :
• Organ perseroan adalah Rapat Umum Pemegang Saham, direksi, dan dewan komisaris.
• RUPS adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada
Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam undang-undang ini dan/atau
anggaran dasar.
• Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan
serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan
anggaran dasar.
• Dan Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara
umum dan/atau khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.
• KOPERASI
• Pengertian
• Kata “koperasi” berasal dari bahasa Inggris, cooperation atau bahasa Belanda cooperatie,
artinya kerja sama yang terjadi antara beberapa orang untuk mencapai tujuan yang sulit dicapai
secara perseorangan.
• Tujuan yang sama itu adalah kepentingan ekonomi berupa peningkatan kesejahteraan bersama,
misal dalam kegiatan bidang produksi, konsumsi, jasa, dan kredit.
• Koperasi dari segi ekonomi
1. Beberapa orang yang disatukan oleh kepentingan ekonomi yang sama
2. Tujuan mereka, baik bersama maupun perseorangan adalah memajukan kesejahteraan bersama
dengan tindakan bersama secara kekeluargaan.
3. Alat untuk mencapai tujuan itu adalah badan usaha yang dimiliki, dibiayai, dan dikelola
bersama.
4. Tujuan utama badan usaha itu adalah meningkatkan kesejahteraan semua anggota
perkumpulan.
• Asas Koperasi
• Menurut Pasal 2 UU Nomor 25 Tahun 1992, koperasi berlandaskan Pancasila dan UUD 1945
berdasarkan asas kekeluargaan. Kekeluargaan dapat diartikan sebagai kesadaran bekerja sama
dalam badan usaha koperasi oleh semua untuk semua di bawah pimpinan pengurus dan
pengawasan para anggota atas dasar keadilan dan kebenaran untuk kepentingan bersama.
• Perbedaan koperasi dengan PT diantaranya adalah kalau koperasi berasaskan kekeluargaan
yang berorientasi kepada kesejahteraan bersama sedangkan PT berasaskan komersial yang
berorientasi kepada keuntungan sebesar-besarnya bagi pemegang saham dan perseroan. Apabila
koperasi merupakan akumulasi orang, PT merupakan akumulasi modal.
• Tujuan Koperasi
• Pasal 3 UU Nomor 25 Tahun 1992 menentukan tentang tujuan koperasi. Tujuannya adalah
untuk memajukan kesejahteraan anggotan pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta
ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang
maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
• Perbedaannya dengan PT bertujuan memperoleh keuntungan dan atau laba sebanyakbanyaknya bsgi individu pemegang saham
• Fungsi dan Peran Koperasi
1. Membangun, mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota khususnya dan
masyarakat umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kuaitas kehidupan manusia dan
masyarakat.
3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian
nasional dengan koperasi sebagao soko gurunya.
• Cara Mendirikan Koperasi (Pasal 6-14)
1. Rapat Pembentukan Koperasi
2. Surat Pembentukan Pengesahan
3. Pengesahan dan Pendaftaran Akta Pendirian
4. Pengiriman Akta Pendirian kepada Pendiri
5. Pengumuman dalam Berita Negara
6. Organisasi dan Bidang Usaha Koperasi
• Bidang Usaha Koperasi
1. Koperasi Produksi
Koperasi ini bergerak dalam bidang usaha pengadaan, penciptaan bahan-bahan keperluan dasar,
dan keperluan konsumsi sehari-hari. Contohnya, kperasi tahu tempe, koperasi nelayan, koperasi
batik.
2. Koperasi Konsumsi
Koperasi ini bergerak dalam bidang usaha pemenuhan kebutuhan keperluan sehari-hari.
Contohnya, koperasi mahasiswa, koperasi kesejahteraan guru, dan koperasi Pegawai Negeri.
• Bidang Usaha Koperasi (2)
3. Koperasi Kredit
Koperasi ini bergerak dalam bidang usaha simpan pinjam uang. Contohnya, koperasi simpan
pinjam. Koperasi ini sangat membantu anggota yang memerlukan segera sejumlah uang,
misalnya, untuk keperluan sekolah dengan angsuran pengembalian yang cukup ringan.
4. Koperasi Jasa
Koperasi ini bergerak dalam bidang usaha penyediaan jasa tertentu, misalnya, bidang jasa
angkutan darat. Contohnya, Kopti Jaya dan Kopaja
• Perangkat Organisasi Koperasi
1. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi. Rapat anggota diambil berdasarkan
suara terbanyak dan tiap anggota mempunyai satu hak suara. Rapat anggota diadakan paling
sedikit sekali dalam setahun. Dan Rapat Anggota untuk mengesahkan pertanggungjawaban
pengurus diselesaikan paling lambat 6 bulan setelah tahun buku lampau.
2. Pengurus Koperasi
Pengurus Koperasi dipilih dan oleh anggota dalam rapat anggota. Pengurus merupakan
pemegang kuasa rapat anggota. Masa jabatan pengurus paling lama 5 tahun. Untuk dapat
diangkat dan dipilih lagi persyaratan ditentukan dalam AD.
3. Pengawas Koperasi
Pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota. Pengawas bertugas
melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi serta
membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya.
• Modal Koperasi
• Modal koperasi terdiri dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri dapat berasal dari
simpanan pokok, simpanan wajib, dana cadangan, dan hibah.
• Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib dibayarkan oleh
anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
• Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib dibayar
oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
• Simpanan pokok dan simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan
masih menjadi anggota.
• Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha yang
dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian koperasi jika
diperlukan.
• Sedangkan modal pinjaman diperoleh berdasarkan perjanjian dengan pihak yang bersangkutan.
• Ada juga modal penyertaan. Modal penyertaan bisa didapatkan dari masyarakat ataupun
pemerintah. Pemilik modal ini juga ikut menanggung resiko
• Yayasan
• Pengertian, Dasar Hukum, Tujuan, dan Kepengurusan
• Pengertian
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan
untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan, yang tidak
mempunyai anggota.
• Dasar Hukum
Yayasan diatur dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2001 yang telah dirubah dengan UU
Nomor 28 Tahun 2004 tentang Yayasan.
• Tujuan Yayasan
Yayasan didirikan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang social, kegamaan, dan kemanusiaan.
• Kepengurusan
Yayasan mempunyai organ yang terdiri atas Pembina, Pengurus, dan Pengawas.
• Pembina, Pengurus, Pengawas
• Pembina
Pembina adalah organ Yayasan yang mempunyai kewenangan yang tidak diserahkan kepada
Pengurus atau Pengawas oleh Undang-undang ini atau Anggaran Dasar.
• Pengurus
Pengurus adalah organ Yayasan yang melaksanakan kepengurusan Yayasan.
• Pengawas
Pengawas adalah organ Yayasan yang bertugas melakukan pengawasan serta memberi nasihat
kepada Pengurus dalam menjalankan kegiatan Yayasan.
• Kekayaan
Kekayaan Yayasan berasal dari sejumlah kekayaan yang dipisahkan dalam bentuk uang atau
barang.
• Pendirian Yayasan
1. Yayasan didirikan oleh satu orang atau lebih dengan memisahkan sebagian harta kekayaan
pendirinya, sebagai kekayaan awal. Pendirian Yayasan sebagaimana dimaksud dilakukan dengan
akta notaris dan dibuat dalam bahasa Indonesia. Dalam pembuatan akta pendirian Yayasan,
pendiri dapat diwakili oleh orang lain berdasarkan surat kuasa.
2. Dalam hal pendirian Yayasan dilakukan berdasarkan surat wasiat, penerima wasiat bertindak
mewakili pemberi wasiat.
3. Yayasan memperoleh status badan hukum setelah akta pendirian Yayasan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2), memperoleh pengesahan dari Menteri.
Untuk memperoleh pengesahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pendiri atau kuasanya
mengajukan permohonan kepada Menteri melalui Notaris yang membuat akta pendirian Yayasan
tersebut.
• BUMN
• Pengertian dan Dasar Hukum
• Badan Usaha Milik Negara diatur dalam UU Nomor 19 Tahun 2003. BUMN adalah badan
usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. Bentuk BUMN terdiri atas
perusahaan perseroan (persero) dan perusahaan umum (perum).
• Tujuan Pendirian BUMN
• Tujuan pendirian BUMN adalah untuk memberikan sumbangan bagi perkembangan
perekonomian nasional pada umumnya dan penerimaan negara pada khususnya. Selain itu,
tujuan pendirian BUMN adalah untuk mengejar keuntungan. Tujuan BUMN lainnya adalah
menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang dan/atau jasa yang bermutu
tinggi dan memadai bagi pemenuhan hajat hidup orang banyak. Kemudian BUMN juga
bertujuan menjadi perintis kegiatan-kegiatan usaha yang belum dilaksanakan oleh sector swasta
dan koperasi. Terakhir, tujuannya adalah untuk turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan
kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
• Pengurusan BUMN
• Pengurusan BUMN dilakukan oleh Direksi. Direksi bertanggung jawab penuh atas pengurusan
BUMN untuk kepentingan dan tujuan BUMN serta mewakili BUMN, baik di dalam maupun di
luar pengadilan. Direksi selaku organ BUMN yang ditugaskan melakukan pengurusan tunduk
pada semua peraturan yang berlaku terhadap BUMN dan tetap berpegang pada penerapan prinsip
good corporate governance
• Prinsip GCG
1. Tranparansi
Yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan dan keterbukaan
dalam mengungkapkan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan.
2. Kemandirian
Yaitu keadaan bahwa perusahaan dikelola secara professional tanpa benturan kepentingan dan
pengaruh/tekanan dari pihak manapun.
3. Akuntabilitas
Yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan, dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan
perusahaan terlaksana secara efektif.
4. Pertanggungjawaban
Yaitu kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dan
prinsip-prinsip korporasi yang sehat