Standar Nasional Pendidikan Tinggi Memah
Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
“Memahami dalam Konteks Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi”
Prof. Richardus Eko Indrajit
indrajit@post.harvard.edu
SNPT dan SPMPT
SALINAN
SALINAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN M E N T E R I PENDIDIKAN DAN K E B U D A Y A A N
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 50 T A H U N 2 0 1 4
NOMOR 49 TAHUN 2014
TENTANG
TENTANG
SISTEM PENJAMINAN M U T U PENDIDIKAN TINGGI
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
D E N G A N R A H M A T T U H A N YANG M A H A ESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 52 ayat (3)
dan Pasal 54 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor
12
Tahun
2012
tentang
Pendidikan
Tinggi,
perlu
menetapkan
Peraturan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
tentang
Standar
Nasional
Pendidikan
Tinggi;
Mengingat
: 1. Undang-Undang
Nomor
12
Tahun
2012
tentang
Pendidikan
Tinggi
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2012
Nomor
158,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5336);
3. Undang-Undang
Nomor
14
Tahun
2005
tentang
Guru
dan
Dosen
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2005
Nomor
157,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan
Pendidikan
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2008
Nomor
91,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5007);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5500);
MENTERI P E N D I D I K A N DAN K E B U D A Y A A N REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
: b a h w a u n t u k m e l a k s a n a k a n Pasal 52 ayat (3) d a n Pasal 54
ayat (8) U n d a n g - U n d a n g Nomor 12 T a h u n 2 0 1 2 t e n t a n g
P e n d i d i k a n Tinggi, p e r l u m e n e t a p k a n P e r a t u r a n M e n t e r i
P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n t e n t a n g Sistem P e nj ami na n M u t u
P e n d i d i k a n Tinggi;
Mengingat
:
1. U n d a n g - u n d a n g Nomor 20 T a h u n 2 0 0 3 t e n t a n g Sistem
P e n d i d i k a n Nasional (Lembaran Negara R e p u b l i k Indonesia
T a h u n 2 0 0 3 Nomor 78, T a m b a h a n L e m b a r a n Negara
R e p u b l i k Indonesia Nomor 4301);
2. U n d a n g - u n d a n g Nomor 14 T a h u n 2 0 0 5 t e n t a n g G u r u d a n
Dosen (Lembaran Negara R e p u b l i k I n d o n e s i a T a h u n 2005
Nomor
157, T a m b a h a n
Lembaran
Negara
Republik
I n d o n e s i a Nomor 4586);
3. U n d a n g - u n d a n g R e p u b l i k Indonesia Nomor 12 T a h u n 2012
t e n t a n g P e n d i d i k a n Tinggi (Lembaran Negara T a h u n 2012
Negara
Republik
Nomor
158, T a m b a h a n
Lembaran
I n d o n e s i a Nomor 5336);
4. Peratura n Presiden
Nomor
47 T a h u n 2009 tentang
Pembentukan
dan
Organisasi
Kementerian
Negara,
sebagaimana telah beberapa k a l i d i u b a h t e r a k h i r dengan
P e r a t u r a n Presiden
Nomor
13 T a h u n 2014 t e n t a n g
P e r u b a h a n Kelima atas P e r a t u r a n Presiden Nomor 47
Tahun
2009
tentang
Pembentukan
dan
Organisasi
K e m e n t e r i a n Negara;
5. P e r a t u r a n Presiden
Nomor 24 T a h u n 2 0 1 0 t e n t a n g
K e d u d u k a n , Tugas, d a n F u n g s i K e m e n t e r i a n Negara serta
Susunan
Organisasi,
Tugas,
dan
F u n g s i Eselon
I
K e m e n t e r i a n Negara sebagaimana t e l a h beberapa k a l i
d i u b a h t e r a k h i r dengan P e r a t u r a n Presiden Nomor 14
T a h u n 2 0 1 4 t e n t a n g P e r u b a h a n K e l i ma atas P e r a t u r a n
Presiden Nomor 24 T a h u n 2 0 1 0 t e n t a n g K e d u d u k a n , Tugas,
d a n F u n g s i K e me n t e ri a n Negara serta S u s u n a n Organisasi,
Tugas, d a n F u n g s i Eselon I K e m e n t e r i a n Negara;
Pesan Dibalik Kedua Regulasi
shall be managed
shall be defined
QUALITY is everything
in the higher-education
industry .....
shall be described
shall be governed
shall be controlled
Penataan dan Sinkronisasi
IJIN OLEH KEMENTRIAN
SERTIFIKAT KOMPETENSI
OLEH BNSP-LSP
(atas nama industri)
KKNI
LULUSAN
SKKNI
PERGURUAN
TINGGI
STANDAR
OLEH BSNP
AKREDITASI
OLEH BNSP
STANDAR KOMPETENSI
KERJA OLEH KEMENAKER
(nama industri)
Standar Nasional Pendidikan
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
STANDAR ISI
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PROSES
STANDAR SARANA
PRASARANA
STANDAR PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
STANDAR PENILAIAN
PENDIDIKAN
STANDAR PEMBIAYAAN
Debat Pendapat Hukum
Standar
Nasional
Standar
Nasional
8+2
atau
8*3
Tri Dharma
Tri Dharma
The Decision: 24 Standar (8x3)
STANDAR PENDIDIKAN
STANDAR PENELITIAN
STANDAR
=
KRITERIA
MINIMAL
STANDAR
PENGABDIAN
MASYARAKAT
Prinsip Penjaminan Mutu
In# dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi adalah:
menetapkan standar pendidikan #nggi
melaksanakan standar pendidikan #nggi
mengendalikan pelaksanaan standar pendidikan #nggi
meningkatkan standar pendidikan #nggi
Paradigma Sistem Penjaminan Mutu
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI
Sistem Penjaminan
Mutu Internal
(SPMI)
SNPT
Sistem Penjaminan
Mutu Eksternal
(SPME)
SNPT
SNPT
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PDPT)
SNPT
Paradigma Sistem Penjaminan Mutu
Menteri Pendidikan Nasional
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Sekretariat
Ditjen Dik#
Badan
Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
Peraturan
Perundang‐
undangan
Visi Pendidikan
Tinggi
Indonesia
Standar
Nasional
Pendidikan
Tinggi
(SNPT)
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
Kebutuhan Stakeholders
Perguruan
Tinggi
Negeri/Swasta
Badan
Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi
Sistem
Penjaminan
Mutu Internal
(SPMI)
Sistem
Penjaminan
Mutu Ekternal
(SPME/
Akreditasi)
M
Proses Penjaminan Mutu
Tugas melakukan akreditasi
M
a
s
y
a
r
a
k
a
t
Menteri
Pendidikan
Nasional
Pelaporan
SNPT
Direktorat
Jenderal
Pendidikan
Tinggi
VISI
dan
MISI
Pelaporan
Tugas
menyusun
SNPT
BSN PT
SNPT
SNPT
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
BAN‐PT
Permo‐
honan
Lembaga
Lembaga
Akreditasi
Lembaga
Akreditas
Akreditas
Akreditasi
Perguruan
i Mandiri
i Mandiri
Mandiri
Tinggi
Hasil
Akreditasi
SPME
SPMI SPME
SPMI
Strategi Implementasi 24 Standar
PEMAHAMAN AKAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DALAM KONTEKS
EKOSISTEM PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENYELENGGARAAN PERGURUAN TINGGI
BAGI SELURUH PEMANGKU KEPENTINGAN (terutama civitas akademika)
1
chaos
2
compliance
change management
3
culture
4
competitive
Membagi Semangat Bersama
OTONOMI KAMPUS
SYSTEM
STRATEGY
IMPLEMENTATION
REGULASI PEMERINTAH
snpt
spmpt
PRINCIPLE
POLICY
FRAMEWORK
Contoh Konsep Implementasi
portofolio dosen dalam pemenuhan tri dharma
PENDIDIKAN DAN
PENGAJARAN
People
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
Performance
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Pay
Products
STANDAR NASIONAL
Contoh Konsep Implementasi
UNIT A
portofolio perguruan tinggi dalam pemenuhan tri dharma
People
PENDIDIKAN DAN
PENGAJARAN
UNIT B
Performance
People
Pay
Products
Performance
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
Pay
People
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
UNIT C
Performance
STANDAR NASIONAL
Pay
Products
Products
Contoh Konsep Implementasi
portofolio aktivitas kelas dalam pemenuhan tri dharma
People
PENDIDIKAN DAN
PENGAJARAN
Performance
Pay
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
STANDAR NASIONAL
CLASSROOM
Products
Contoh Konsep Implementasi
People
People
portofolio aktivitas program dalam pemenuhan tri dharma
Performance
Performance
Pay
Pay
Products
Products
PENDIDIKAN DAN
PENGAJARAN
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
People
STANDAR NASIONAL
People
People
Performance
Performance
Performance
Pay
Products
Pay
Products
Pay
Products
Kesimpulan mengenai Standar
Why Do Cars Have Brakes?
Cars have brakes so they can go fast.
Terima Kasih
Diskusi dan Tanya Jawab
Pendidikan Tinggi
“Memahami dalam Konteks Sistem
Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi”
Prof. Richardus Eko Indrajit
indrajit@post.harvard.edu
SNPT dan SPMPT
SALINAN
SALINAN
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN M E N T E R I PENDIDIKAN DAN K E B U D A Y A A N
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 50 T A H U N 2 0 1 4
NOMOR 49 TAHUN 2014
TENTANG
TENTANG
SISTEM PENJAMINAN M U T U PENDIDIKAN TINGGI
STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI
D E N G A N R A H M A T T U H A N YANG M A H A ESA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 52 ayat (3)
dan Pasal 54 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor
12
Tahun
2012
tentang
Pendidikan
Tinggi,
perlu
menetapkan
Peraturan
Menteri
Pendidikan
dan
Kebudayaan
tentang
Standar
Nasional
Pendidikan
Tinggi;
Mengingat
: 1. Undang-Undang
Nomor
12
Tahun
2012
tentang
Pendidikan
Tinggi
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2012
Nomor
158,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 158 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5336);
3. Undang-Undang
Nomor
14
Tahun
2005
tentang
Guru
dan
Dosen
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2005
Nomor
157,
Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4586);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentang
Pendanaan
Pendidikan
(Lembaran
Negara
Republik
Indonesia
Tahun
2008
Nomor
91,Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4864);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5007);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5500);
MENTERI P E N D I D I K A N DAN K E B U D A Y A A N REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang
: b a h w a u n t u k m e l a k s a n a k a n Pasal 52 ayat (3) d a n Pasal 54
ayat (8) U n d a n g - U n d a n g Nomor 12 T a h u n 2 0 1 2 t e n t a n g
P e n d i d i k a n Tinggi, p e r l u m e n e t a p k a n P e r a t u r a n M e n t e r i
P e n d i d i k a n d a n K e b u d a y a a n t e n t a n g Sistem P e nj ami na n M u t u
P e n d i d i k a n Tinggi;
Mengingat
:
1. U n d a n g - u n d a n g Nomor 20 T a h u n 2 0 0 3 t e n t a n g Sistem
P e n d i d i k a n Nasional (Lembaran Negara R e p u b l i k Indonesia
T a h u n 2 0 0 3 Nomor 78, T a m b a h a n L e m b a r a n Negara
R e p u b l i k Indonesia Nomor 4301);
2. U n d a n g - u n d a n g Nomor 14 T a h u n 2 0 0 5 t e n t a n g G u r u d a n
Dosen (Lembaran Negara R e p u b l i k I n d o n e s i a T a h u n 2005
Nomor
157, T a m b a h a n
Lembaran
Negara
Republik
I n d o n e s i a Nomor 4586);
3. U n d a n g - u n d a n g R e p u b l i k Indonesia Nomor 12 T a h u n 2012
t e n t a n g P e n d i d i k a n Tinggi (Lembaran Negara T a h u n 2012
Negara
Republik
Nomor
158, T a m b a h a n
Lembaran
I n d o n e s i a Nomor 5336);
4. Peratura n Presiden
Nomor
47 T a h u n 2009 tentang
Pembentukan
dan
Organisasi
Kementerian
Negara,
sebagaimana telah beberapa k a l i d i u b a h t e r a k h i r dengan
P e r a t u r a n Presiden
Nomor
13 T a h u n 2014 t e n t a n g
P e r u b a h a n Kelima atas P e r a t u r a n Presiden Nomor 47
Tahun
2009
tentang
Pembentukan
dan
Organisasi
K e m e n t e r i a n Negara;
5. P e r a t u r a n Presiden
Nomor 24 T a h u n 2 0 1 0 t e n t a n g
K e d u d u k a n , Tugas, d a n F u n g s i K e m e n t e r i a n Negara serta
Susunan
Organisasi,
Tugas,
dan
F u n g s i Eselon
I
K e m e n t e r i a n Negara sebagaimana t e l a h beberapa k a l i
d i u b a h t e r a k h i r dengan P e r a t u r a n Presiden Nomor 14
T a h u n 2 0 1 4 t e n t a n g P e r u b a h a n K e l i ma atas P e r a t u r a n
Presiden Nomor 24 T a h u n 2 0 1 0 t e n t a n g K e d u d u k a n , Tugas,
d a n F u n g s i K e me n t e ri a n Negara serta S u s u n a n Organisasi,
Tugas, d a n F u n g s i Eselon I K e m e n t e r i a n Negara;
Pesan Dibalik Kedua Regulasi
shall be managed
shall be defined
QUALITY is everything
in the higher-education
industry .....
shall be described
shall be governed
shall be controlled
Penataan dan Sinkronisasi
IJIN OLEH KEMENTRIAN
SERTIFIKAT KOMPETENSI
OLEH BNSP-LSP
(atas nama industri)
KKNI
LULUSAN
SKKNI
PERGURUAN
TINGGI
STANDAR
OLEH BSNP
AKREDITASI
OLEH BNSP
STANDAR KOMPETENSI
KERJA OLEH KEMENAKER
(nama industri)
Standar Nasional Pendidikan
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN
STANDAR ISI
STANDAR PENGELOLAAN
STANDAR PROSES
STANDAR SARANA
PRASARANA
STANDAR PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN
STANDAR PENILAIAN
PENDIDIKAN
STANDAR PEMBIAYAAN
Debat Pendapat Hukum
Standar
Nasional
Standar
Nasional
8+2
atau
8*3
Tri Dharma
Tri Dharma
The Decision: 24 Standar (8x3)
STANDAR PENDIDIKAN
STANDAR PENELITIAN
STANDAR
=
KRITERIA
MINIMAL
STANDAR
PENGABDIAN
MASYARAKAT
Prinsip Penjaminan Mutu
In# dari Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi adalah:
menetapkan standar pendidikan #nggi
melaksanakan standar pendidikan #nggi
mengendalikan pelaksanaan standar pendidikan #nggi
meningkatkan standar pendidikan #nggi
Paradigma Sistem Penjaminan Mutu
SISTEM PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI
Sistem Penjaminan
Mutu Internal
(SPMI)
SNPT
Sistem Penjaminan
Mutu Eksternal
(SPME)
SNPT
SNPT
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
(PDPT)
SNPT
Paradigma Sistem Penjaminan Mutu
Menteri Pendidikan Nasional
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
Sekretariat
Ditjen Dik#
Badan
Standar Nasional
Pendidikan Tinggi
Peraturan
Perundang‐
undangan
Visi Pendidikan
Tinggi
Indonesia
Standar
Nasional
Pendidikan
Tinggi
(SNPT)
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
Kebutuhan Stakeholders
Perguruan
Tinggi
Negeri/Swasta
Badan
Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi
Sistem
Penjaminan
Mutu Internal
(SPMI)
Sistem
Penjaminan
Mutu Ekternal
(SPME/
Akreditasi)
M
Proses Penjaminan Mutu
Tugas melakukan akreditasi
M
a
s
y
a
r
a
k
a
t
Menteri
Pendidikan
Nasional
Pelaporan
SNPT
Direktorat
Jenderal
Pendidikan
Tinggi
VISI
dan
MISI
Pelaporan
Tugas
menyusun
SNPT
BSN PT
SNPT
SNPT
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi
BAN‐PT
Permo‐
honan
Lembaga
Lembaga
Akreditasi
Lembaga
Akreditas
Akreditas
Akreditasi
Perguruan
i Mandiri
i Mandiri
Mandiri
Tinggi
Hasil
Akreditasi
SPME
SPMI SPME
SPMI
Strategi Implementasi 24 Standar
PEMAHAMAN AKAN SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DALAM KONTEKS
EKOSISTEM PENDIDIKAN TINGGI DI INDONESIA
PERUBAHAN PARADIGMA DALAM PENYELENGGARAAN PERGURUAN TINGGI
BAGI SELURUH PEMANGKU KEPENTINGAN (terutama civitas akademika)
1
chaos
2
compliance
change management
3
culture
4
competitive
Membagi Semangat Bersama
OTONOMI KAMPUS
SYSTEM
STRATEGY
IMPLEMENTATION
REGULASI PEMERINTAH
snpt
spmpt
PRINCIPLE
POLICY
FRAMEWORK
Contoh Konsep Implementasi
portofolio dosen dalam pemenuhan tri dharma
PENDIDIKAN DAN
PENGAJARAN
People
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
Performance
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
Pay
Products
STANDAR NASIONAL
Contoh Konsep Implementasi
UNIT A
portofolio perguruan tinggi dalam pemenuhan tri dharma
People
PENDIDIKAN DAN
PENGAJARAN
UNIT B
Performance
People
Pay
Products
Performance
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
Pay
People
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
UNIT C
Performance
STANDAR NASIONAL
Pay
Products
Products
Contoh Konsep Implementasi
portofolio aktivitas kelas dalam pemenuhan tri dharma
People
PENDIDIKAN DAN
PENGAJARAN
Performance
Pay
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
STANDAR NASIONAL
CLASSROOM
Products
Contoh Konsep Implementasi
People
People
portofolio aktivitas program dalam pemenuhan tri dharma
Performance
Performance
Pay
Pay
Products
Products
PENDIDIKAN DAN
PENGAJARAN
PENELITIAN DAN
PENGEMBANGAN
PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
People
STANDAR NASIONAL
People
People
Performance
Performance
Performance
Pay
Products
Pay
Products
Pay
Products
Kesimpulan mengenai Standar
Why Do Cars Have Brakes?
Cars have brakes so they can go fast.
Terima Kasih
Diskusi dan Tanya Jawab