Pengertian Esai Dan Ciri docx

Pengertian Esai Dan Ciri-Cirinya Posted by: Pemustaka on 1 October 2011 in Berita Perpustakaan 6
Comments Esai adalah karangan prosa yang membahas suatu masalah secara sepintas lalu dari sudut
pandang pribadi penulisnya. Pengarang esai disebut esais. Esai sebagai satu bentuk karangan dapat
bersifat informal dan formal. Esai informal mempergunakan bahasa percakapan, dengan bentuk sapaan
saya dan seolah-olah ia berbicara langsung dengan pembacanya. Adapun esai yang formal
pendekatannya serius. Pengarang mempergunakan semua persyaratan penulisan.
Tipe-tipe Esai Ada enam tipe esai, yaitu :
Esai Deskriptif. Esai jenis ini dapat meluliskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian
pengarang. Ia bisa mendeskripsikan sebuah rumah, sepatu, tempat rekreasi dan sebagainya.
Esai Tajuk. Esai jenis ini dapat dilihat dalam surat kabar dan majalah. Esai ini mempunyai satu fungsi
khusus, yaitu menggambarkan pandangan dan sikap surat kabar/majalah tersebut terhadap satu topik
dan isyu dalam masyarakat. Dengan Esai tajuk, surat kabar tersebut membentuk opini pembaca. Tajuk
surat kabar tidak perlu disertai dengan nama penulis.
Esai Cukilan Watak. Esai ini memperbolehkan seorang penulis membeberkan beberapa segi dari
kehidupan individual seseorang kepada para pembaca. Lewat cukilan watak itu pembaca dapat
mengetahui sikap penulis terhadap tipe pribadi yang dibeberkan. Disini penulis tidak menuliskan biografi.
Ia hanya memilih bagian-bagian yang utama dari kehidupan dan watak pribadi tersebut.
Esai Pribadi, hampir sama dengan esai cukilan watak. Akan tetapi esai pribadi ditulis sendiri oleh pribadi
tersebut tentang dirinya sendiri. Penulis akan menyatakan Saya adalah saya. Saya akan menceritakan
kepada saudara hidup saya dan pandangan saya tentang hidup. Ia membuka tabir tentang dirinya
sendiri.

Esai Reflektif. Esai reflektif ditulis secara formal dengan nada serius. Penulis mengungkapkan dengan
dalam, sungguh-sungguh, dan hati-hati beberapa topik yang penting berhubungan dengan hidup,
misalnya kematian, politik, pendidikan, dan hakikat manusiawi. Esai ini ditujukan kepada para
cendekiawan.
Esai Kritik. Dalam esai kritik penulis memusatkan diri pada uraian tentang seni, misalnya, lukisan, tarian,
pahat, patung, teater, kesusasteraan. Esai kritik bisa ditulis tentang seni tradisional, pekerjaan seorang
seniman pada masa lampau, tentang seni kontemporer. Esai ini membangkitkan kesadaran pembaca
tentang pikiran dan perasaan penulis tentang karya seni. Kritik yang menyangkut karya sastra disebut
kritik sastra.
Bagian Esai Sebuah esai dasar bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
Pertama, pendahuluan yang berisi latar belakang informasi yang mengidentifikasi subyek bahasan dan
pengantar tentang subyek yang akan dinilai oleh si penulis tersebut.
Kedua, tubuh esai yang menyajikan seluruh informasi tentang subyek.
Ketiga, adalah bagian akhir yang memberikan kesimpulan dengan menyebutkan kembali ide pokok,
ringkasan dari tubuh esai, atau menambahkan beberapa observasi tentang subyek yang dinilai oleh si
penulis.

Ciri-ciri Esai
Berbentuk prosa, artinya dalam bentuk komunikasi biasa, menghindarkan penggunaan bahasa dan
ungkapan figuratif. Singkat, maksudnya dapat dibaca dengan santai dalam waktu dua jam.

Memiliki gaya pembeda. Seorang penulis esai yang baik akan membawa ciri dan gaya yang khas, yang
membedakan tulisannya dengan gaya penulis lain.
Selalu tidak utuh, artinya penulis memilih segi-segi yang penting dan menarik dari objek dan subjek yang
hendak ditulis. Penulis memilih aspek tertentu saja untuk disampaikan kepada para pembaca.
Memenuhi keutuhan penulisan. Walaupun esai adalah tulisan yang tidak utuh, namun harus memiliki
kesatuan, dan memenuhi syarat-syarat penulisan, mulai dari pendahuluan, pengembangan sampai ke
pengakhiran. Di dalamnya terdapat koherensi dan kesimpulan yang logis. Penulis harus mengemukakan
argumennya dan tidak membiarkan pembaca tergantung di awang-awang.
Mempunyai nada pribadi atau bersifat personal, yang membedakan esai dengan jenis karya sastra yang
lain adalah ciri personal. Ciri personal dalam penulisan esai adalah pengungkapan penulis sendiri tentang
kediriannya, pandangannya, sikapnya, pikirannya, dan dugaannya kepada pembaca.
Langkah-langkah pembuatan esai Jika dipetakan mengenai langkah-langkah membuat esai, bisa dirunut
sebagai berikut:
Menentukan tema atau topik
Membuat outline atau garis besar ide-ide yang akan kita bahas
Menuliskan pendapat kita sebagai penulisnya dengan kalimat yang singkat dan jelas
Menulis tubuh esai; memulai dengan memilah poin-poin penting yang akan dibahas, kemudian buatlah
beberapa subtema pembahasan agar lebih memudahkan pembaca untuk memahami maksud dari
gagasan kita sebagai penulisnya, selanjutnya kita harus mengembangkan subtema yang telah kita buat
sebelumnya.

Membuat paragraf pertama yang sifatnya sebagai pendahuluan. Itu sebabnya, yang akan kita tulis itu
harus merupakan alasan atau latar belakang alasan kita menulis esai tersebut.
Menuliskan kesimpulan. Ini penting karena untuk membentuk opini pembaca kita harus memberikan
kesimpulan pendapat dari gagasan kita sebagai penulisnya. Karena memang tugas penulis esai adalah
seperti itu. Berbeda dengan penulis berita di media massa yang seharusnya (memang) bersikap netral.
Jangan lupa untuk memberikan sentuhan akhir pada tulisan kita agar pembaca merasa bisa mengambil
manfaat dari apa yang kita tulis tersebut dengan mudah dan sistematis sehingga membentuk kerangka
berpikir mereka secara utuh.
Cara mengembangkan kerangka karangan esai
Untuk memudahkan karangan, mulailah dengan sebuah definisi; Kembangkan karangan dengan
deskripsi situasi; Masukan pandangan seorang ahli; Buatlah kalimat-kalimat tunggal dan kalimat
majemuk setara atau bertingkat dengan struktur yang sederhana;
Untuk memudahkan menguraikan paragraf gunakan paragaraf-paragraf deduktif; Esai biasa adalah
karangan argumentasi.

Format
Pendapat
Penjelasan
Pembuktian
Contoh


Apa itu Esai?
Esai sering juga disebut artikel, tulisan, atau komposisi. Dalam arti yang lebih luas,
esai juga dipahami sebagai sebuah karangan. Secara umum, esai didefinisikan
sebagai sebuah karangan singkat yang berisi pendapat atau argumen penulis
tentang suatu topik. Biasanya, seseorang menulis esai karena ia ingin memberikan
pendapat terhadap suatu persoalan atau fenomena yang terjadi dalam masyarakat.
Penulis esai, atau sering disebut esais, dapat juga mengupas suatu topik atau
persoalan dan memberikan tanggapan dan pendapatnya atas topiik atau persoalan
yang dibahasnya. Secara umum, esai memiliki beberapa ciri yang menonjol.
Ciri pertama berkaitan dengan jumlah kata dalam sebuah esai. Memang tidak
ada aturan baku yang menyebutkan berapa jumlah kata dalam sebuah esai.
Patokannya adalah bahwa sebuah esai harus selesai dibaca dalam sekali duduk.
Pengertian ini bisa diilustrasikan sebagai berikut. Ketika seseorang sedang duduk
menunggu giliran periksa kesehatan di sebuah klinik, dia harus sudah selesai
membaca sebuah esai saat dia berdiri dipanggil masuk ke kamar periksa. Meskipun
aturan ini tidak begitu jelas, patokan "sekali duduk" ini cukup membantu ketika
seseorang ingin menulis sebuah esai.
Terkait dengan jumlah kata ini, beberapa buku komposisi memberikan batasan
yang lebih jelas. Sebuah karangan dikategorikan esai bila karangan tersebut

berjumlah antara 500 sampai dengan 1500 kata. Bila diketik dalam bentuk
dokumen microsoft word, panjang sebuah esai berkisar antara tiga sampai dengan
tujuh halaman ukuran kertas A4 yang diketik dengan font berukuran 12 dan
berspasi ganda. Sebuah esai yang melebihi 1500 kata, misalnya 3000 atau 4000
kata, akan digolongkan sebagai extended essay (esai yang diperpanjang).
Ciri lain esai adalah struktur penulisannya. Struktur esai terbagi dalam tiga
bagian yang diwujudkan dalam bentuk paragraf. Bagian pertama esai adalah
paragraf pendahuluan atau pengantar. Dalam bagian ini, penulis memberikan
pengantar yang mencukupi dan relevan tentang topik yang ia tulis. Yang paling
penting dalam paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis (thesis statement) yang
berfungsi sebagai gagasan pengontro (controlling idea) untuk bagian isi esai.
Bagian kedua adalah paragraf-paragraf isi yang merupakan penjabaran atau
pembahasan lebih lanjut dari gagasan yang ingin disampaikan penulis. Jumlah

paragraf dalam bagian ini tergantung dari jumlah gagasan utama yang hendak
disampaikan dalam esai. Bagian terakhir adalah paragraf penutup. Bagian ini dapat
berisi ringkasan dari gagasan yang telah disampaikan dalam isi esai atau
penegasan atas gagasan utama yang telah disampaikan.
Ciri yang paling membedakan esai dengan jenis karangan lain berkaitan dengan
gaya bahasa. Pilihan kata, struktur kalimat, dan gaya penulisan merupakan hal

terkait erat dengan penulis esai. Penulis esai yang berpengalaman biasanya
memiliki ciri tertentu ketika menulis esai. Semakin sering seseorang menulis esai,
semakin mudah gaya bahasa orang tersebut dikenali. Misalnya, esai tulisan
Gunawan Muhamad tentu berbeda dengan esai yang ditulis oleh Bakti Samanto
atau oleh Umar Kayam. Keunikan gaya bahasa ini menjadi ciri esai yang menonjol.
Sebagai simpulan, esai merupakan buah pikir yang ditulis secara ringkas. Topik
apa pun dapat ditulis dalam bentuk esai. Karena itu esai menjadi salah satu jenis
tulisan yang sering dijadikan alat uji untuk mengukur intelegensi seseorang.
Seorang yang berpengetahuan luas akan dapat menyampaikan gagasannya secara
runtut, logis, dan menarik. Semakin sering kita membaca, semakin besar
kemungkinan kita untuk dapat menulis esai dengan baik.Dengan banyak membaca,
kita akan memiliki lebih banyak gagasan untuk ditulis. Persoalan utamanya tinggal
mewujudkan gagasan yang sudah tertanam dalam benak kita melalui tulisan yang
harus terus-menerus kita latih agar semakin lama semakin sempurna. Selamat
mencoba.

Struktur Esai
Sebagai salah satu jenis karangan, esai mempunyai struktur yang spesifik. Struktur
ini dimaksudkan agar setiap orang dapat menuliskan gagasan dalam format atau
bentuk yang disepakati secara umum dan berlaku secara luas dalam dunia tulismenulis. Dengan struktur yang relatif seragam, pembaca akan lebih mudah

memahami pendapat atau gagasan yang disampaikan penulisnya. Secara umum,
struktur esai dibagi menjadi tiga bagian: pendahuluan, isi, dan penutup.
Pendahuluan merupakan bagian yang penting dalam sebuah esai. Bagian ini
menentukan apakah pembaca akan tertarik untuk terus membaca esai tersebut
sampai selesai. Pendahuluan yang menarik jelas akan meningkatkan minat
pembaca untuk menyelesaikan bacaannya. Sebaliknya, pendahuluan yang
membosankan akan membuat pembaca mengakhiri bacaannya. Pada dasarnya
bagian pendahuluan berisi pengantar yang memadai tentang topik bahasan yang
hendak ditulis. Gagasan yang ditulis dalam paragraf pendahuluan memberikan
gambaran umum tentang gagasan atau argumen yang akan ditulis pada bagian isi
esai. Unsur yang paling penting dalam paragraf pendahuluan adalah kalimat tesis
(thesis statement). Kalimat tesis merupakan gagasan utama esai yang dinyatakan

secara jelas (tidak ambigu) dan eksplisit. Kalimat tesis ini berfungsi sebagai
pengontrol gagasan yang hendak disampaikan dalam isi esai.
Bagian isi esai merupakan penjabaran dari gagasan utama yang dinyatakan
dalam kalimat tesis. Penjabaran gagasan utama ini diwujudkan dalam beberapa
paragraf. Umumnya isi esai terdiri atas beberapa gagasan utama (minimal dua).
Setiap gagasan utama ditulis dan dijabarkan dalam satu paragraf. Setiap paragraf
isi mendiskusikan gagasan-gagasan yang lebih spesifik dan lebih detil agar

argumen menjadi lebih meyakinkan. Gagasan-gagasan yang lebih spesifik ini
merupakan kalimat-kalimat pendukung yang berfungsi sebagai penjelasan yang
logis atas argumen yang disampaikan penulis. Oleh karena itu, argumen dalam
paragraf-paragraf isi ini harus diorganisasi atau dikelola dengan cermat. Penulis esai
harus memastikan bahwa setiap kalimat penjelas yang ditulis memiliki relevansi
yang erat dengan gagasan. Selain itu, perpindahan antara satu paragraf isi dengan
paragraf isi lainnya harus pula dirancang dengan seksama. Pengaturan paragrafparagraf isi ini dapat disusun berdasarkan urutan kronologis, logis, atau
kepentingan.
Penutup esai diwujudkan dalam satu paragraf simpulan yang dimaksudkan untuk
mengakhiri pembahasan topik esai. Paragraf ini biasanya berisi rangkuman dari
pokok pikiran yang telah disampaikan penulis. Paragraf penutup juga bisa berupa
penegasan atas argumen yang telah dijabarkan di bagian isi dengan maksud agar
pembaca mengetahui secara persis posisi penulis atas suatu masalah. Menutup esai
dengan paragraf yang efektif akan memberikan kesan ketuntasan (sense of closure)
bagi pembaca sehingga apa yang telah disampaikan penulis dapat diterima oleh
pembaca.
Secara ringkas, esai yang efektif memiliki struktur yang baku untuk
mempermudah pembaca memahami alur pemikiran/gagasan yang disampaikan
penulis. Esai yang baik harus diatur secara cermat dan terdiri dari paragraf-paragraf
yang diorganisasi secara terpadu untuk menjaga kesinambungan gagasan. Menulis

esai secara benar juga membantu kita mengasah logika dan kreatifitas.

1.

Lakukan Riset

Sebelum menulis esai, lakukan riset terlebih dahulu tentang topik yang ingin Anda
tulis. Pastikan bahwa Anda cukup ahli atau paham dengan topik bahasan.
Manfaatkan internet, data-data akademis, perpustakaan, surat kabar, majalah, dan
sumber-sumber terpercaya lain yang dapat memperkaya pemahaman Anda tentang
topik yang akan Anda tulis. Buat catatan kecil dari temuan-temuan Anda dari riset.
Catat pula kutipan-kutipan penting atau menarik dari riset Anda.

2.

Lakukan Analisis

Setelah memiliki dasar pemahaman yang baik tentang topik yang akan Anda tulis,
mulailah dengan menganalisis argumen-argumen atau gagasan yang Anda temukan
dalam riset. Identifikasi argumen mana yang valid atau yang disertai bukti dan

alasan yang kuat. Pisahkan argumen yang kuat dari yang lemah. Pada saat
bersamaan pelajari bagaimana para pengarang menyajikan gagasan dalam esai
mereka. Cobalah menilai esai yang ditulis orang lain.

3.

Lakukan Brainstorming

Esai yang baik memuat dan mendiskusikan gagasan orisinil. Karena itu buatlah
daftar pertanyaan tentang topik yang akan Anda buat dan cobalah untuk
memberikan jawaban. Renungkan dan tuliskan jawaban-jawaban tersebut pada
secarik kertas. Teruslah berpikir sampai Anda mendapatkan gagasan-gagasan
orisinil yang brilian untuk ditulis.

4.

Rumuskan Tesis

Ambil gagasan yang terbaik dan rumuskan dalam satu kalimat tesis. Kalimat tesis
adalah kalimat yang menyatakan inti gagasan yang hendak Anda sampaikan dalam

esai. Kalimat ini harus dirumuskan secara ringkas namun jelas. Esai yang baik harus
memiliki kalimat tesis yang dirumuskan secara ringkas namun jelas.

5.

Buat Kerangka

Sebelum menulis, buat terlebih dahulu kerangka esai (outline). Kerangka ini akan
membantu penulisan esai secara tuntas. Tulis kalimat utama (topik) dalam setiap
paragraph dan tulis gagasan-gagasan penjelas dalam bentuk poin-poin untuk
melukiskan isi argumen dari setiap aragraph. Atur dan petakan argumen dan
gagasan Anda secara cermat sehingga esai Anda nanti akan menjadi sebuah
karangan yang terpadu.

6.

Tulis Pendahuluan

Kini saatnya Anda menulis bagian pendahuluan esai. Bagian ini harus mampu
menarik perhatian dan minat pembaca. Jelaskan persoalan yang akan Anda bahas
secara garis besar dan arahkan pembahasan pada kalimat tesis. Pendahuluan
hanyalah sebuah pengantar akan bukan penjelasan atas persoalan yang nanti akan
Anda bahas di bagian isi esai. Jadi, pastikan bahwa pendahuluan Anda menarik.

7.

Tulis Paragraf Isi

Setiap paragraf isi harus fokus pada satu gagasan utama yang mendukung rumusan
tesis Anda. Mulai setiap paragraf isi dengan kalimat topik. Berikan dukungan
dengan menunjukkan bukti dan penjelasan yang logis atas topik utama Anda
melalui kalimat-kalimat penjelas. Penjelasan ini dapat berupa contoh, data statistik,
diskripsi, logika sebab-akibat, perbandingan dan lain-lain.

8.

Tulis Simpulan

Setelah menyelesaikan paragraf-paragraf isi, tutup esai Anda dengan membuat
simpulan yang merangkum apa yang telah Anda sampaikan dalam esai. Akhiri
paragraf simpulan ini dengan pemikiran yang gampang diingat pembaca. Ini dapat
berupa kutipan, logika yang menarik, atau sebuah rekomendasi untuk melakukan
tindakan.

9.

Gunakan Format MLA

Format MLA (Modern Language Association) adalah format penulisan esai yang
dipakai secara internasional. Bila Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang hal ini,
silakan melakukan riset lebih lanjut di internet. Format ini meliputi cara penulisan
referensi, catatan kaki, catatan akhir, dan lain-lain.

10. Perhatikan Gaya Bahasa
Anda belum selesai menulis esai sebelum Anda memoles gaya bahasa esai Anda.
Baca ulang esai Anda dan edit bahasanya dengan memperbaiki tata bahasa, alur
dan ritme kalimat, penekanan gagasan, penyesuaian tingkat formalitas bahasa,
atmosfir yang ingin disampaikan, pilihan kata, dan hal-hal lain yang membuat esai
Anda semakin impresif. Hindarkan esai Anda dari kesalahan-kesalahan elementer
seperti salah ketik, salah ejaan, salah tanda baca seperti huruf kapital, titik, koma,
dan tanda baca lainnhya. Gaya bahasa berperan penting dan membuat esai Anda
mudah dicerna.

Selain 10 langkah praktis di atas, perlu juga Anda sadari bahwa menulis esai
memerlukan latihan yang kontinyu. Bagi penulis pemula, jangan berharap terlalu

berlebihan saat berhasil menyelesaikan esai pertama. Kesalahan mendasar yang
sering dilakukan para penulis pemula adalah pemikiran bahwa mereka menganggap
tulisan mereka sempurna atau luar biasa. Menulis adalah kegiatan kreatif yang
senantiasa harus diasah. Semakin sering kita menulis, semakin baik hasil tulisan
kita. Selamat berlatih.
2. Langkah Membuat Esai
. Dalam menyusun sebuah esai ilmiah yang baik, penulis sebaiknya mengikuti
langkah menulis esai sebagai berikut :

1. Memilih Topik
Memilih topik adalah hal pertama yang dilakukan oleh penulis. Penulis juga
hendaknya menentukan apakah akan membuat esai yang merupakan tinjauan
umum masalah atau tinjauan/analisis topil secara khusus. Jika ingin menganalisis
topic secara khusus, topik sebaiknya dipersempit dan harus spesifik. Topik esai yang
penulis sukai akan membuat esai menjadi lebih berkarakter dan kuat.
2. Membuat Outline
Outline akan membantu penulis dalam meletakkan ide-ide tentang topik dalam
naskah. Esai akan menjadi lebih terorganisir, fokus, dan sistematis.
3. Menuliskan Tesis
Pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin penting yang akan disampaikan
oleh pengarangnya
4. Menuliskan Paragraf Pembuka, Tubuh Esai, dan Kesimpulan
Sebagai pembuka dari esai, paragraf pertama sebaiknya dimulai dengan menarik
perhatian pembaca. Bisa dengan memberikan suatu informasi nyata atau data yang
bisa menjadi ilustrasi untuk poin penulis selanjutnya. Penulis bisa memulai dengan
anekdot untuk menggugah rasa minat baca. Pada akhir paragraf pembuka, penulis
menuliskan pernyataan tesisnya.
Pada bagian tubuh esai ini, penulis menjelaskan, menggambarkan dan memberikan
argumentasi secara lengkap untuk topik yang telah dipilih. Masing-masing ide
penting yang penulis tuliskan pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh
tesis.
Kesimpulan merupakan rangkuman poin-poin yang telah penulis kemukakan dan
memberikan perspektif akhir anda kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau
empat kalimat, tetapi jangan jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh
tesis di atas.

5. Editing
Penulis hendaknya membaca ulang tulisannya dan meneliti apakah tata bahasa
yang digunakan sudah tepat dan apakah kalimat satu dengan yang lain padu atau
mengalir dengan lancar. Jika ada yang kurang, penulis bisa merevisi esainya.
Pengeditan akan menyempurnakan bahasa esai.