analisis pengaruh FDI terhadap GDP di In (2)

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu indikator untuk mengukur maju atau tidaknya perekonomian di
suatu negara, adalah dengan melihat pertumbuhan ekonominya. GDP (Gross
Domestic Product) pada umumnya dijadikan sebagai indikator untuk melihat
pertumbuhan ekonomi suatu negara karena diperlukan data mengenai total GDP
guna mengetahui tingkat pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.
Dewasa ini pada era globalisasi dimana hampir seluruh negara di dunia
sudah mengalami keterbukaan dalam hubungan internasional untuk meningkatkan
perekonomiannya, investasi menjadi salah satu faktor penting guna mendukung
peningkatan pertumbuhan ekonomi. Untuk membiayai proyek pembangunannya,
meningkatkan ekspor, atau menigkatkan produktivitas agregat suatu negara
membutuhkan modal yang berasal dari hasil Investasi, baik dari Investasi dalam
negeri, maupun investasi asing. Salah satu cara untuk mendapatkan suntikan
modal adalah dengan melalui penarikan investasi asing langsung (Foreign Direct
Investment) apabila persediaan tabungan di dalam negeri tidak memadai.
Pada umumnya, di dalam teori pembangunan telah diketahui bahwa
investasi dan tingkat pertumbuhan GDP suatu negara memiliki hubungan
kausalitas (timbal balik) yang positif. Hubungan yang positif tersebut bisa terjadi
jika GDP suatu negara meningkat dan berdampak pada peningkatan pendapatan


penduduk di negara tersebut dan juga akan berimbas pada peningkatan total
tabungan yang pada akhirnya bisa meningkatkan investasi di negara tersebut.
Dipilihnya GDP sebagai indikator keberhasilan perekonomian suatu Negara
tentu ada perhitungannya tersendiri. Secara umum dengan mengetahui GDP suatu
Negara dapat dilihat bagaimana kegiatan perekonomian di suatu negara. negaranegara maju tentu mempunyai GDP yang sangat berbeda jauh dengan negaranegara

sedang

berkembang

(NSB).

Dari

variabel

GDP

inilah


dapat

mendeskripsikan bagaimana kondisi perekonomian suatu negara sekaligus
menentukan maju atau tidaknya perekonomian di negara tersebut.
Indonesia adalah salah satu anggota G-20, yaitu semacam suatu
perkumpulan 20 negara dengan GDP tertinggi di Indonesia. Berdasarkan catatan
World Bank, Indonesia berada di peringkat 17 dengan estimasi GDP sebesar 800
Miliar – 1 Triliun USD. Tingginya angka GDP ini dapat menjelaskan bahwa
perekonomian di Indonesia sudah cukup bagus. Apabila ini bisa dipertahankan
atau ditingkatkan lagi, tidak menutup kemungkinan Indonesia bisa menembus
peringkat 10 besar Negara dengan GDP tertinggi di dunia.
Salah satu variabel yang bisa mempengaruhi besarnya GDP adalah variabel
Foreign Direct Investmen (FDI). Variabel ini masuk dalam area variabel investasi,
dimana FDI adalah penanaman modal secara langsung dari negara asing. Dengan
erea globalisasi seperti sekarang, FDI bisa mempunyai peranan penting untuk
perekonomian di suatu negara. Semakin tingginya FDI di suatu Negara bisa

dijadikan sebuah indicator bahwa Negara tersebut mempunya iklim perekonomian
yang sangat baik sehingga mampu menyerap FDI begitu besar.


B. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan kausalitas (timbal balik) antara variabel GDP
dengan FDI selama periode 1990-2010?
2. Bagaimana bentuk hubungan antara kedua variabel tersebut?
3. Seberapa kuat korelasi antara FDI dengan pertumbuhan GDP di Indonesia
periode 1990-2010?
4. Apa kebijakan yang tepat untuk permasalahan ini?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan antara GDP dan FDI di Indonesia periode
1990-2010.
2. Untuk mengetahui bentuk hubungan antar kedua variabel.
3. Untuk mengetahui korelasi antara GDP dan FDI selama periode
penelitian.
4. Untuk memberikan saran kebijakan berdasarkan hasil pengujian statistic
penelitian.
5. Sebagai persyaratan memenuhi tugas mata kuliah Metodologi Penelitian.
D. Manfaat
1. Kontribusi terhadap ilmu ekonomi pembangunan.
2. Menambah wawasan terkatit perihal GDP dan FDI.

3. Sebagai bahan masukan bagi pengambil keputusan dalam
mengevaluasi serta menentukan kebijakan pembangunan ekonomi.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori
2.1.1. Teori pertumbuhan Ekonomi Solow-Swan
Teori Pertumbuhan Ekonomi Solow-Swan. Menurut teori ini garis besar
proses pertumbuhan mirip dengan teori Harrod-Domar, dimana asumsi yang
melandasi model ini yaitu: Adanya kecenderungan menabung (prospensity to

save) oleh masyarakat yang dinyatakan sebagai proporsi (s) tertentu dari output
(Q). Tabungan masyarakat S = sQ; bila Q naik S juga naik, dan sebaliknya. Sesuai
dengan anggapan mengenai kecenderungan menabung, maka dari output
disisakan sejumlah proporsi untuk ditabung dan kemudian di investasikan.
Dengan begitu, maka terjadi penambahan stok kapital (Boediono, 1992).
2.1.2. Teori pertumbuhan ekonomi Harrod-Domar
Penelitian mengenai hubungan antara investasi asing langsung (FDI) dengan
pertumbuhan ekonomi dilandasi dari teori umum yang dikemukan oleh Harrod Domar. Teori pertumbuhan Harrod-Domar ini dikembangkan oleh dua ekonom

sesudah Keynes yaitu Evsey Domar (1947) dan Sir Roy F. Harrod (1939). Teori
Harrod-Domar ini mempunyai asumsi yaitu:
1. Perekonomian dalam keadaan pengerjaan penuh (full employment ) dan
barang- barang modal yang terdiri dalam masyarakat digunakan secara penuh.
2. Perekonomian terdiri dari dua sektor yaitu sektor rumah tangga dan sektor
perusahaan.
3. Besarnya tabungan masyarakat adalah proporsional dengan besarnya
pendapatan nasional, berarti fungsi tabungan dimulai dari titik nol.
4. Kecenderungan untuk menabung ( marginal propensity to save = MPS)
besarnya tetap, demikian juga ratio antara modal-output ( capital-output ratio =
COR) dan rasio pertambahan modal-output ( incremental capital-output ratio =
ICOR).

Asumsi yang digunakan dalam pembahasan pada penelitian ini adalah
asumsi ke 4 yaitu capital output ratio yang terdiri dari modal domestik dan modal
asing, sedangkan FDI termasuk salah satu sumber pemasukan modal asing.
Menurut Harrod-Domar, setiap perekonomian dapat menyisihkan suatu
proporsi tertentu dari pendapatan nasionalnya jika hanya untuk mengganti
barang-barang modal yang rusak. Namun demikian untuk menumbuhkan
perekonomian tersebut, diperlukan investasi-investasi baru sebagai tambahan stok

modal. Hubungan tersebut telah kita kenal dengan istilah rasio modal- output
(COR). Dalam teori ini disebutkan bahwa, jika ingin tumbuh, perekonomian
harus menabung dan menginvestasikan suatu proporsi tertentu dari output
totalnya. Semakin banyak tabungan dan kemudian di investasikan, maka semakin
cepat perekonomian itu akan tumbuh (Lincolin Arsyad, 2004).

2.2 Penelitian Terdahulu
Menurut Resmini, (2000); Estrin and Meyer, (2004) FDI umumnya
dianggap memiliki kontribusi besar bagi pembangunan ekonomi negara-negara
berkembang. Di sisi lain, FDI juga penting bagi negara-negara maju. negara maju
dan negara berkembang memiliki kepentingan bersama dalam mendorong arus
FDI, meskipun tujuannya berbeda.

Sedangkan menurut Alhasymi (2010) hubungan timbal balik dan kointegrasi
antara total GDP dan investasi asing (FDI) akan terjadi, sehingga dalam
membuat proyeksi investasi harus memperhitungkan variabel dari GDP.
Menurut World Investment Report (2002), secara umum FDI dapat
meningkatkan ekspor dengan cara: (1) menambah modal dalam negeri untuk
ekspor; (2) melakukan transfer teknologi dan produk baru untuk ekspor; (3)
memberikan akses kepada pasar yang baru atau pasar asing; (4) menyediakan

pelatihan kepada tenaga kerja di dalam negeri yang dapat meningkatkan
kemampuan teknis dan skill management. Peningkatan ekspor ini akhirnya dapat
meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang diukur dengan pertumbuhan GDP
suatu negara kemudian berpengaruh pada permintaan uang akibat peningkatan
GDP tersebut.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Lunn (1980), Schneider and Frey,
(2005) Carkovic and Levine, (2002) FDI mempunyai dampak positif dibeberapa
sektor. Menurut Borensztein (1998) FDI merupakan sumber penting dari
perubahan teknologi dan meningkatkan sumber daya manusia dan memiliki efek
mempromosikan teknologi modern di negara tuan rumah.
Menurut Billington, (1999); Bevan dan Estrin (2000) FDI sangat penting
bagi transisi ekonomi karena dengan adanya FDI dapat meningkatkan teknologi
dan modal yang dibutuhkan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi.

Szkorupova (2014) membuktikan pandangan tersebut dengan menjelaskan
secara teoritis serta perhitungan statistic di negara Slovakia yang menunjukkan
bahwa FDI berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi melalui peningkatan
teknologi dan modal guna meningkatkan produktivitas agregat nasional yang pada
intinya nanti mempengaruhi GDP dari negara tersbut.
Dritsaki dan Stiakakis (2014) memperkuat pandangan tersebut dengan

menjelaskan secara teoritis, bahwa FDI yang bersangkutan secara langsung
berdampak pada pertumbuhan ekonomi melalui akumulasi modal, input dan
teknologi asing dalam fungsi produksi dari host country. Secara empiris,
neoklasik dan model pertumbuhan endogen telah banyak digunakan untuk
menguji manfaat teoritis FDI. Namun, hasil yang bervariasi karena adanya
pemilihan sampel (misalnya negara berkembang dan negara tidak berkembang),
teknik yang dipilih untuk mengestimasi (misalnya OLS, Kausalitas Granger,
Kointegrasi.)

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Hipotesis

Hubungan timbal balik (kausalitas) dan kointegrasi antara total GDP dan
investasi asing (FDI) akan terjadi, sehingga dalam membuat proyeksi investasi
harus memperhitungkan variabel dari GDP. FDI dan GDP saling mempengaruhi
dan hubungan kedua variabel bersifat positif baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang (Alhasymi, 2010).
3.2 Model Analisis

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif menggunakan metode analisis eknomi yaitu VECM
(Vector Error Correction Model). Untuk pengolahan data serta estimasi model
analisis pada penelitian ini menggunakan perangkat lunak Microsoft Excel dan
Eviews 4.
Model Estimasi Jangka Panjang
GDPt = θ + α

FDIt-1

1

Keterangan :
GDPt
θ
α

:

GDP tahun T


: Konstanta jangka panjang
: Koefisien variabel independen jangka

1,

panjang
FDIt-1t

:

FDI tahun sebelumnya

Model Estimasi Jangka Pendek

DGDPt = γ

+

β


1

DFDIt +

β

ECT + ε

2

t

Keterangan :
DGDPt
γ
β

:

GDP tahun t

: Konstanta jangka pendek
: Koefisien variabel independen jangka

1,

pendek
FDIt

: FDI tahun t

D

: First difference

3.3 Identifikasi Variabel
Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, variabel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah GDP dan FDI. Pada penelitian ini, menggunakan variabel
dari Negara Indonesia.
3.4 Definisi Operasional Variabel
1. Gross Domestic Product (GDP)
Yang digunakan dalam penelitian ini adalah Gross Domestic Product
yang dinotasikan dengan GDP. Alasan memilih karena GDP meupakan
indicator penting keberhasilan perekonomian suatu negara.
2. Foreign Direct Investment (FDI)
Foreign Direct Investment merupakan salah satu variabel penting
digunkan dalam penelitian ini dan dinotasikan dengan FDI. Alasan
memilih FDI karena dizaman globalisasi sekarang peranan FDI cukup
penting dalam pertumbuhan ekonomi.

3.5 Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder
yang bersifat waktu (time series). Data runtut waktu (time series) yang
digunakan dalam penelitian ini dimulai dari periode tahun 1990 sampai tahun
2010. Sumber data penelitian ini dari IFS (International Financial Statistics).
3.6 Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara :
1. Studi literatur, yaitu metode mengumpulkan tulisan-tulisan yang
bersumber dari literatur jurnal dan buku serta berfungsi sebagai bahan
referensi.
2. Data sekunder, yaitu mengumpulkan data yang didapat dari berbagai
sumber seperti, Pengolahan data menggunakan eviews 4 yang
sebelumnya data didapat dari IFS (International Financial Statistics)..

3.7 Teknik Analisis Dan Pengolahan Data
Seluruh variabel dalam penelitian ini menggunakan data time series, dan
uji yang dilakukan adalah uji stasionaritas, uji kausalitas, penentuan lag optimal,
uji kointegrasi, uji (VECM), fungsi impulse respon, dan variance decompotition.
Uji Stasionaritas (Unit-root Test), Stasioner apabila data tersebut tidak
mengandung unsur trend. Pengujian stasionaritas dilakukan menggunakan metode
unit root test, yaitu metode Augmented Dickey-Fuller/ADF test.

Uji Kausalitas (Granger Causality Test), Uji ini dilakukan untuk melihat
apakah variable saling berpengaruh atau tidak.
Penentuan Lag Optimal, Tanda bintang yang menunjukkan lag optimal yang
direkomendasikan oleh kriteria diatas, pada VECM lag optimal berada pada p-1.
Uji Kointegrasi (Cointegration Test), dilakukan untuk mendeteksi stabilitas
hubungan jangka panjang antara dua variabel atau lebih. Jika di antara variabelvariabel terkait terdapat kointegrasi, berarti terdapat hubungan jangka panjang di
antara variabel-variabel tersebut.
Vector Error Correction Model (VECM), merupakan bentuk VAR yang
terestriksi. Restriksi tambahan ini harus diberikan karena keberadaan bentuk data
yang tidak stasioner namun terkointegritas.
Fungsi Impulse Respon. menggambarkan tingkat laju dari shock variabel
yang satu terhadap variabel lainnya pada suatu rentang periode tertentu.
Variance Decompotition, melihat pengaruh shock pada sebuah variabel terhadap
shock variabel lain pada periode saat ini dan periode yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Alhasymi, Muhhamad. (2010). “Analisis Kausalitas dan Kointegrasi Antara
Foreign Direct Investment (FDI) dengan Pertumbuhan Gross Domestic
Product (GDP) di Australia”. Fakultas Ekonomi USU
Almfraji, M.A., Mahmoud K.A., Liu Yao. (2013). “Economic Growth and
Foreign Direct Investment Inflows:

The Case of Qatar.” 2ndWorld

Conference On Business, Economics And Management-WCBEM2013

Bevan, A.A., Estrin, S. (2000). “The Determinants of Foreign Direct
Investment in Transition Economies”. Discussion paper No. 2638.
Centre for Economic Policy Research, London, 2000, p. 1-57
Billington, N. (1999). “The Location of Foreign Direct Investment: an
Empirical Analysis.” Applied Economics, nr. 31, 1999, p. 65-76;
Carkovic
Blomstrom, M., Lipsey, R. and Zejan, M. (1992). “What explains
Developing Country Growth?”. NBER Working Paper Series, No. 4132.
Borensztein E., De Gregorio J., Lee J.W. (1998). “How does foreign direct
investment affect economic growth?” Journal of International
Economics,45, 1998, p. 115-135;
Dritsaki C., Emmanouil S. (2014) “Foreign Direct Investments, Exports,
and Economic Growth in Croatia: A Time Series Analysis” Journal
Procedia Economics and Finance 14, 2014, p.181-190.
Estrin S., Meyer K. (2004). “Investment Strategies in Emerging Markets”
Edward Elgar, Chetenham, 2004;
Kholis

Muhhamad,

September

2012

”DAMPAK

FOREIGN

DIRECT

INVESTMENT TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA; Studi
Makroekonomi dengan Penerapan Data Panel” Volume 8, Nomor 2,
September 2012, 111-120)

Lunn J. (1980). "Determinats of U.S. Direct Investment in the E.E.C.”. Furher
Evidence, European Economic Review, 13, 1980, p. 93-101

M., Levine R. (2002). “Does Foreign Direct Investment Accelerate
Economic Growth?”. Institute of International Economics
Press,Washington DC, p. 195-221, 2002;
Resmini L. (2000). “The Determinants of Foreign Direct Investment in the
CEECs: New Evidence From Sectorial Paterns”. Economics of
Transition 8, 2000, p. 665-689;
Schneider F, Frey B. (1985) “Economic and Political Determinants of
Foreign Direct Investment” World Development 13(2), 1985, p. 161175; Carkovic M.,
Szkorupova Z. (2014). “A Casual Relationship between Foreign Direct
Investment, Economic Growth and Export for Slovakia” Journal Procedia
Economics and Finance 15, 2014, p.123-128.