Asuhan Gizi Pada Pasien Dengan Penyakit
TUGAS ASUHAN GIZI III
Penyakit Saluran Pernafasan
“Penyakit Pernafasan dengan Gagal Nafas”
Dosen Pembimbing : dr. Etisa Adi Murbawani, M.Si,. Sp.GK
Fatih Az Zahra
22030112120009
Adisty Nurul Husna
22030112130019
Nindya Marta G. P.
22030112130021
Syahrani Aulia Lubis
22030112130025
Cahyani Kusumaningtyas
22030112130047
Silmi Mahardini
22030112110069
Eka Indah Yuniarti
22030112140099
ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Gambaran Kasus
Keterangan Pasien: gangguan pernapasan akut, COPD, gangguan vascula perifer dengan
intermittent claudication
Riwayat pasien:
Onset penyakit: Pasien memiliki riwayat penyakit paru obstruktif kronis, yang mungkin
disebabkan dari penggunaan tembakau berat yakni dalam jangka waktu yang lama dan jumlah
yang banyak, menjalani tes PPD sebanyak 2 tahap (purified protein derivative) selama 50 tahun
untuk melihat apakah terdapat infeksi tuberculosis atau tidak. Hari ini, kondisinya terlihat seperti
keadaan biasanya ditandai dengan adanya pembatasan frekuensi olahraga yang berhubungan
dengan dyspnea (kesulitan bernafas) saat aktivitas. Dia juga memperhatikan adanya kebutuhan
terhadap penggunaan 2 bantal akibat adanya orthopnea (bentuk gangguan seperti dyspnea
dimana pasien hanya dapat bernafas dengan nyaman saat ia duduk atau berdiri tegak),
pembengkakan di kedua ekstremitas bawah. Hari ini, ketika dia sedang berkebun, tiba-tiba dia
merasakan adanya gangguan pernafasan (dyspnea). Istrinya langsung membawanya ke UGD. Di
UGD, pasien diberikan hasil rontgen dadanya yang menunjukkan adanya pneumothorax pada
paru-paru bagian kiri. Pasien mengatakan bahwa ia juga merasakan kram di betis bagian kanan
saat ia berjalan.
Riwayat Medis: Kolesistektomi (pengangkatan kantung empedu) 20 tahun yang lalu. Ekstraksi
total gigi (pencabutan gigi) 5 tahun yang lalu. Pasien merasakan adanya gangguan intermittent
claudication (kondisi medis yang ditandai dengan rasa gatal atau nyeri kram pada tungkai kaki
ketika berjalan). Pasien memiliki alergi terhadap penicillin. Didiagnosis dengan emfisema lebih
dari 10 tahun yang lalu. Obat yang digunakan oleh pasien yaitu, Combivent (metered dose
inhaler) - 2 inhalasi 4 kali sehari (masing-masing inhalasi mengandung 18 mcg bromide
ipratropium dan 130 mcg albuterol sulfat).
Riwayat pembedahan: Kolesistektomi (pengangkatan kantung empedu) 20 tahun yang lalu.
Obat yang digunakan saat ini: Combivent, Lasix, O2 2 L / jam melalui nasal canula pada malam
hari
Penggunaan tembakau: Ya; tes PPD sebanyak 2 tahap selama 50 tahun
Penggunaan alkohol: Ya; 1-2 botol miras, 1-2 kali / minggu
Riwayat keluarga: Ayahnya memiliki riwayat kanker paru-paru
Demografi:
Status pernikahan: Menikah, tinggal bersama istri yang berusia 62 tahun dan memiliki empat
orang anak yang keempatnya tidak tinggal bersama dalam satu atap.
Pendidikan: Sarjana
Bahasa: Inggris dan Jepang
Pekerjaan: Pensiun dari manajer supermarket lokal
Jam kerja: N/A
Kebangsaan: Nisei
Agama: Methodist
Riwayat fisik:
Keluhan utama: "Suami saya telah memiliki emfisema selama bertahun-tahun Ia bekerja di
kebun hari ini dan merasakan sesak napas secara tiba-tiba. Pada akhirnya saya menelepon dokter
dan dia meminta saya untuk segera membawanya ke UGD.”
Tanda-tanda vital:
Suhu: 98oF
Denyut nadi: 118
Tingkat pernapasan: 36
TD: 110/80
Tinggi badan: 162,56 cm
Berat badan: 55,33 kg
Jantung: bunyi jantung normal; tidak ada murmur atau gallop
HEENT (Kepala, Mata, Telinga, Hidung, Tenggorokan): dalam batas normal; tes funduskopi
mengindikasikan adanya AV nicking (suara memekik)
Mata: refleks pupil normal
Telinga: Penurunan neurosensorik
Hidung: Normal
Tenggorokan: vena jugularis terlihat menggembung. Trakea bergeser ke kanan. Karotis
berbentuk simetris.
Alat vital: normal
Rectal: normal
Ekstremitas: Edema
Kulit: tekstur kering, hangat
Dada / paru-paru: hiper resonansi di dada kiri pada bagian depan dan belakang. Suara tarikan
napas yang kencang terdapat pada dada sebelah kanan.
Perut: bekas luka bedah pada perut bagian kanan atas. Tidak ada organomegali atau massa.
Sirkulasi: terdapat suara menekik. Tidak ditemukan adanya denyut nadi di bagian PT (Posterior
Tibialis) dan DP (Dorsalis Pedis).
Pengkajian keperawatan
Penampakan abdomen
Palpasi abdomen
Fungsi usus
Suara perut
RUQ
LUQ
RLQ
LLQ
Warna feses
Konsistensi feses
Pipa/ostomy
(tindakan
3/26
obesitas sentral
lembut
tidak berfungsi
operasi
Ada
Ada
Ada
Ada
Coklat
Lembut
yang Kateter
dilakukan dengan membuat lubang stoma)
Genitourinari
Pembatasan urinari
Sumber urin
Penampakan
Integumen
Warna kulit
Suhu
Turgor kulit
Kondisi kulit
Membran mukosa
Komponen lain pada skor braden
Kateter
Kateter
Kuning
Pucat
Hangat
Normal
Normal
Normal
tekanan sensorik, 18, tidak beresiko
Zat Gizi
Riwayat: Menurut istrinya, biasanya sarapan adalah makan yang terbesar. Namun, selama
beberapa minggu terakhir nafsu makan Bapak H menurun. Istri bapak H menyatakan bahwa
berat badan suaminya paling berat mencapai 61.2 kg, tetapi menurutnya bapak H berat badannya
lebih dari 61.2 kg.
Kebiasan asupan sehari:
Makan pagi
: telur, sereal panas, roti atau muffin, teh panas (dengan susu dan gula)
Makan siang : sup, sandwich, teh panas (dengan susu dan gula)
Makan malam : sedikit daging, nasi, 2-3 macam buah-buahan, teh panas (dengan susu dan gula)
Recall 24 jam: 2 telur telur orak-arik, krim gandum, teh panas, roti; tidak ada makanan sisa.
Alergi terhadap makanan
: tidak ada
Terapi gizi sebelumnya
: tidak ada
Pembelian/persiapan makan : istri bapak H
Asupan vitamin
Nama substansi kimia
Bilirubin (mg/dL)
Kolesterol (mg/dl)
HDL (mg/dl)
: tidak ada
Rentang normal
< 0,3
120 - 199
>55 F, >45 M
3/26
0.8
155
32
LDL (mg/dl)
Rasio LDL/HDL
Penyakit Saluran Pernafasan
“Penyakit Pernafasan dengan Gagal Nafas”
Dosen Pembimbing : dr. Etisa Adi Murbawani, M.Si,. Sp.GK
Fatih Az Zahra
22030112120009
Adisty Nurul Husna
22030112130019
Nindya Marta G. P.
22030112130021
Syahrani Aulia Lubis
22030112130025
Cahyani Kusumaningtyas
22030112130047
Silmi Mahardini
22030112110069
Eka Indah Yuniarti
22030112140099
ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Gambaran Kasus
Keterangan Pasien: gangguan pernapasan akut, COPD, gangguan vascula perifer dengan
intermittent claudication
Riwayat pasien:
Onset penyakit: Pasien memiliki riwayat penyakit paru obstruktif kronis, yang mungkin
disebabkan dari penggunaan tembakau berat yakni dalam jangka waktu yang lama dan jumlah
yang banyak, menjalani tes PPD sebanyak 2 tahap (purified protein derivative) selama 50 tahun
untuk melihat apakah terdapat infeksi tuberculosis atau tidak. Hari ini, kondisinya terlihat seperti
keadaan biasanya ditandai dengan adanya pembatasan frekuensi olahraga yang berhubungan
dengan dyspnea (kesulitan bernafas) saat aktivitas. Dia juga memperhatikan adanya kebutuhan
terhadap penggunaan 2 bantal akibat adanya orthopnea (bentuk gangguan seperti dyspnea
dimana pasien hanya dapat bernafas dengan nyaman saat ia duduk atau berdiri tegak),
pembengkakan di kedua ekstremitas bawah. Hari ini, ketika dia sedang berkebun, tiba-tiba dia
merasakan adanya gangguan pernafasan (dyspnea). Istrinya langsung membawanya ke UGD. Di
UGD, pasien diberikan hasil rontgen dadanya yang menunjukkan adanya pneumothorax pada
paru-paru bagian kiri. Pasien mengatakan bahwa ia juga merasakan kram di betis bagian kanan
saat ia berjalan.
Riwayat Medis: Kolesistektomi (pengangkatan kantung empedu) 20 tahun yang lalu. Ekstraksi
total gigi (pencabutan gigi) 5 tahun yang lalu. Pasien merasakan adanya gangguan intermittent
claudication (kondisi medis yang ditandai dengan rasa gatal atau nyeri kram pada tungkai kaki
ketika berjalan). Pasien memiliki alergi terhadap penicillin. Didiagnosis dengan emfisema lebih
dari 10 tahun yang lalu. Obat yang digunakan oleh pasien yaitu, Combivent (metered dose
inhaler) - 2 inhalasi 4 kali sehari (masing-masing inhalasi mengandung 18 mcg bromide
ipratropium dan 130 mcg albuterol sulfat).
Riwayat pembedahan: Kolesistektomi (pengangkatan kantung empedu) 20 tahun yang lalu.
Obat yang digunakan saat ini: Combivent, Lasix, O2 2 L / jam melalui nasal canula pada malam
hari
Penggunaan tembakau: Ya; tes PPD sebanyak 2 tahap selama 50 tahun
Penggunaan alkohol: Ya; 1-2 botol miras, 1-2 kali / minggu
Riwayat keluarga: Ayahnya memiliki riwayat kanker paru-paru
Demografi:
Status pernikahan: Menikah, tinggal bersama istri yang berusia 62 tahun dan memiliki empat
orang anak yang keempatnya tidak tinggal bersama dalam satu atap.
Pendidikan: Sarjana
Bahasa: Inggris dan Jepang
Pekerjaan: Pensiun dari manajer supermarket lokal
Jam kerja: N/A
Kebangsaan: Nisei
Agama: Methodist
Riwayat fisik:
Keluhan utama: "Suami saya telah memiliki emfisema selama bertahun-tahun Ia bekerja di
kebun hari ini dan merasakan sesak napas secara tiba-tiba. Pada akhirnya saya menelepon dokter
dan dia meminta saya untuk segera membawanya ke UGD.”
Tanda-tanda vital:
Suhu: 98oF
Denyut nadi: 118
Tingkat pernapasan: 36
TD: 110/80
Tinggi badan: 162,56 cm
Berat badan: 55,33 kg
Jantung: bunyi jantung normal; tidak ada murmur atau gallop
HEENT (Kepala, Mata, Telinga, Hidung, Tenggorokan): dalam batas normal; tes funduskopi
mengindikasikan adanya AV nicking (suara memekik)
Mata: refleks pupil normal
Telinga: Penurunan neurosensorik
Hidung: Normal
Tenggorokan: vena jugularis terlihat menggembung. Trakea bergeser ke kanan. Karotis
berbentuk simetris.
Alat vital: normal
Rectal: normal
Ekstremitas: Edema
Kulit: tekstur kering, hangat
Dada / paru-paru: hiper resonansi di dada kiri pada bagian depan dan belakang. Suara tarikan
napas yang kencang terdapat pada dada sebelah kanan.
Perut: bekas luka bedah pada perut bagian kanan atas. Tidak ada organomegali atau massa.
Sirkulasi: terdapat suara menekik. Tidak ditemukan adanya denyut nadi di bagian PT (Posterior
Tibialis) dan DP (Dorsalis Pedis).
Pengkajian keperawatan
Penampakan abdomen
Palpasi abdomen
Fungsi usus
Suara perut
RUQ
LUQ
RLQ
LLQ
Warna feses
Konsistensi feses
Pipa/ostomy
(tindakan
3/26
obesitas sentral
lembut
tidak berfungsi
operasi
Ada
Ada
Ada
Ada
Coklat
Lembut
yang Kateter
dilakukan dengan membuat lubang stoma)
Genitourinari
Pembatasan urinari
Sumber urin
Penampakan
Integumen
Warna kulit
Suhu
Turgor kulit
Kondisi kulit
Membran mukosa
Komponen lain pada skor braden
Kateter
Kateter
Kuning
Pucat
Hangat
Normal
Normal
Normal
tekanan sensorik, 18, tidak beresiko
Zat Gizi
Riwayat: Menurut istrinya, biasanya sarapan adalah makan yang terbesar. Namun, selama
beberapa minggu terakhir nafsu makan Bapak H menurun. Istri bapak H menyatakan bahwa
berat badan suaminya paling berat mencapai 61.2 kg, tetapi menurutnya bapak H berat badannya
lebih dari 61.2 kg.
Kebiasan asupan sehari:
Makan pagi
: telur, sereal panas, roti atau muffin, teh panas (dengan susu dan gula)
Makan siang : sup, sandwich, teh panas (dengan susu dan gula)
Makan malam : sedikit daging, nasi, 2-3 macam buah-buahan, teh panas (dengan susu dan gula)
Recall 24 jam: 2 telur telur orak-arik, krim gandum, teh panas, roti; tidak ada makanan sisa.
Alergi terhadap makanan
: tidak ada
Terapi gizi sebelumnya
: tidak ada
Pembelian/persiapan makan : istri bapak H
Asupan vitamin
Nama substansi kimia
Bilirubin (mg/dL)
Kolesterol (mg/dl)
HDL (mg/dl)
: tidak ada
Rentang normal
< 0,3
120 - 199
>55 F, >45 M
3/26
0.8
155
32
LDL (mg/dl)
Rasio LDL/HDL