Manfaat Khasiat Daun Meniran Untuk Pengo

Manfaat Khasiat Daun Meniran Untuk Pengobatan Dan Kesehatan

Manfaat khasiat daun meniran untuk pengobatan dan
kesehatan. Bisa dipastikan bahwa mayoritas masyarakat kita,
terutama yang hidupnya di desa-desa, sudah mengetahui seperti
apa wujud dari tanaman Meniran. Meniran memang jenis
tanaman semak yang mudah ditemukan di sekitar pekarangan
rumah, di tepi kampung atau di dalam hutan bersemak. Meniran
memang mudah tumbuh di daerah yang beriklim tropis seperti
Indonesia. Nama ilmiah meniran adalah Phyllanthus urinaria
Linn.
Meniran
sudah
terbukti
secara
ilmiah,
ampuh, untuk
meningkatkan daya tahan tubuh selain untuk mengobati penyakit
hepatitis, gangguan saluran pernafsan, kencing manis, penyakit
kuning
maupun

kencing
manis.
Meniran merupakan tumbuhan yang memiliki bentuk batang bulat
dan basah, dengan tinggi yang kurang dari 50 cm. Daunnya
berbentuk sirip genap, dimana dalam setiap tangkainya, memiliki
daun majemuk dan berbentuk lonjong.
Bunga Meniran terdapat pada ketiak daun yang menghadap ke
arah bawah. Nah, cukup mudah untuk mengidentifikasi tanaman
Meniran ini, bukan?
Manfaat khasiat daun meniran untuk pengobatan dan
kesehatan adalah:
obat
obat
obat
obat
obat
obat
obat

Batu

Digigit
Nephritic
edema
untuk
Bisul
di
Rabun

saluran
anjing
dan
radang
kelopak

kencing
Hepatitis
gila
ginjal
Rematik
mata

senja

obat
obat
obat
Peluruh
seni,
obat
obat
obat
obat Sakit Demam

kencing
Sakit
Sakit
Sakit

batu,

kencing


Disentri
luar
nanah
Kuning
Malaria
Ayan

Senyawa Aktif dalam daun meniran adalah:
Manfaat khasiat daun meniran untuk pengobatan dan kesehatan
dapat diperoleh karena daun meniran sangat kaya akan berbagai
kandungan kimia, antara lain: phyllanthin, hypophyllanthin,
niranthin,
nirtetrali,
nirurin,
nirurinetin,
norsecurinine,
phyllanthenol, phyllnirurin, phylltetrin, quercitrin, quercetin,
ricinoleic acid, rutin, salicylic acid methyl ester, garlic acid,
ascorbic acid, hinokinin, hydroxy niranthin, isolintetralin, dan

isoquercetin.
Senyawa lain yang terkandung dalam Meniran adalah beta-dxylopyranoside dan beta-sitosteroy. Senyawa lain yang baru
ditemukan adalah seco-4-hidroksilintetralin, seco-isoarisiresinol
trimetil eter, hidroksinirantin, dibenzilbutirolakton, nirfilin, dan
neolignan.

Pengolahan daun meniran sebagai herbal pengobatan
alami:
1. Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat Batu saluran
kencing
Cara
pengolahan
:
Cuci bersih sebanyak 30 gram daun meniran segar, 30 gram daun
sendok,
dan
30
gram
daun
tempuyung.

Rebuslah semua bahan menggunakan 4 gelas air dan biarkan
hanya
tersisa
sebanyak
2
gelas.
Biarkan
mendingin
kemudian
saring
air
rebusan
tadi
Air ramuan diminum 2 kali sehari pada pagi hari dan sore hari.
2. Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat Hepatitis
Cara
pengolahan
:
Rebuslah
sebanyak

30-60
gram
daun
meniran
segar
menggunakan 3 gelas air dan biarkan hingga tersisa 1 gelas.

Biarkan
mendingin
kemudian
saring
air
rebusan.
Ramuan diminum sekaligus 1 kali sehari selama satu minggu.
3, Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat Digigit anjing gila
Cara
pengolahan:
Siapkan 4-6 tumbuhan herba meniran ( bagi anak kecil cukup
gunakan
setengahnya)

Rebus meniran menggunakan 3 gelas air dan biarkan hingga 1
gelas.
Biarkan
mendingin
kemudian
saring
air
rebusannya,
Air rebusan diminum sekaligus 1 kali sehari.
4. Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat Nephritic edema
dan
radang
ginjal
Cara
pengolahan:
Rebuslah 1/2 genggaman daun meniran menggunakan 3 gelas air
dan
biarkan
hingga
tersisa

2
1/4
gelas.
Kemudaian
saring
air
rebusan
tadi,
Air rebusan diminum 3 kali sehari masing-masing 3/4 gelas
dengan ditambahkan madu.
5. Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat untuk Rematik
Cara
pengolahan:
Cuci bersih 1 sendok makan daun meniran segar dan 7 lembar
daun
kumis
kucing.
Rebus semua bahan menggunakan 1 gelas air dan biarkan hingga
tersisa 1/2 gelas.
Biarkan mendingin dan saring air rebusan.

Air ini diminum sekaligus 1 kali sehari.
6. Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat Bisul di kelopak
mata
Cara
pengolahan:
Rebuslah herba meniran segar secukupnya menggunakan 1 gelas
air.
Biarkan
mendingin
dan
saring
air
rebusan
Gunakan air ini untuk mencuci mata dengan memakai gelas
khusus.
Sebaiknya dilakukan 3 kali sehari.
7. Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat Rabun senja
Cara
pengolahan:
Cuci bersih 15-30 gram herba meniran segar dan tambahkan hati

ayam
secukupnya.
Semua bahan dibikin Tim kedua kemudian dimakan.

8. Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat Disentri
Cara
pengolahan:
Rebuslah sebanyak 30-60 gram herba meniran segar
menggunakan 3 gelas air dan biarkan hinggai tersisa 1 gelas.
Biarkan
mendingin
dan
saring
air
rebusan.
Kemudian diminum sekaligus 1 kali sehari.
9.
Manfaat
dan
khasiat
Meniran
sebagai
obat
luar
Cara
pengolahan:
Giling herba meniran segar dan nasi dingin dengan jumlah yang
sama
sampai
halus,
Kemudian tempelkan hasil gilingan itu pada luka terkena gigitan,
kemudian
balut
menggunakan
kain
perban.
Cara ini dilakukan 3 kali sehari.
10. Manfaat dan khasiat Meniran sebagai obat Peluruh seni,
kencing batu, kencing nanah, nyeri ginjal, demam dan mencret
Cara
pengolahan:
Cuci bersih sebanyak 10 gram herba meniran segar
Rebuslah menggunakan 2 gelas air selama kira kira 25 menit.
Biarkan
mendingin
kemudian
saring
air
rebusannya,
Kemudian airnya diminum pada pagi hari dan sore hari.

Manfaat dan kandungan daun meniran

Manfaat dan kandungan daun meniran. Suku meniran-meniranan atau Phyllanthaceae
adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut Sistem klasifikasi APG II suku
ini dimasukkan ke dalam bangsa Malpighiales, kladeurosids I. Suku ini dalam Sistem
Cronquist merupakan anaksuku Phyllanthoideae dari suku kastuba-kastubaan
(Euphorbiaceae),
dengan
Drypeteae yang dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam suku Putranjivaceae.
Di dalamnya terdapat sembilan tribus, 56 genera dengan sekitar 1700 jenis dari bermacammacam habitus: pohon, semak, serta terna. Anggota suku ini tersebar di seluruh daerah
tropika. Tanaman Obat Meniran sangat kaya akan berbagai kandungan kimia, antara lain:
phyllanthin, hypophyllanthin, niranthin, nirtetrali, nirurin, nirurinetin, norsecurinine,
phyllanthenol, phyllnirurin, phylltetrin, quercitrin, quercetin, ricinoleic acid, rutin, salicylic
acid methyl ester, garlic acid, ascorbic acid, hinokinin, hydroxy niranthin, isolintetralin, dan

isoquercetin.
Senyawa lain yang terkandung dalam Meniran adalah beta-d-xylopyranoside dan betasitosteroy. Senyawa lain yang baru ditemukan adalah seco-4-hidroksilintetralin, secoisoarisiresinol trimetil eter, hidroksinirantin, dibenzilbutirolakton, nirfilin, dan neolignan.
Akar dan daun Meniran kaya akan senyawa flavonoid, antara lain phyllanthin,
hypophyllanthin, qeurcetrin, isoquercetin, astragalin, dan rutin. Minyak bijinya mengandung
beberapa asam lemak seperti asam ricinoleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
Bukti

Ilmiah

meniran

Ada banyak khasiat yang dapat kita peroleh dari Tanaman Obat Meniran untuk kesehatan
kita. Namun, bagi wanita hamil, penggunaan Meniran tidak dianjurkan karena Meniran
bersifat menggugurkan kandungan. Penderita gangguan ginjal akut juga dilarang
menggunakan Meniran sebagai obat. Selain itu, penggunaan Meniran dalam jangka waktu
lama dapat menimbulkan gangguan disfungsi ereksi dan gagal ginjal.
Manfaat

Meniran

Sebagai

Obat

Antibakteri.
Ekstrak metanol daun Meniran mempunyai efek antibakteri paling tinggi terhadap bakteri
Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia colli, dan Pseudomonas aeruginosa.
Efek ini disebabkan senyawa antibakteri pada Meniran seperti phyllanthin, hypophyllanthin,
niranthin, dan nietetralin. Ekstrak petroleum eter dari batang, daun, dan akar Meniran juga
menunjukkan
efek
antifungi.
Pelarut

asam

urat

dan

batu

ginjal.

Kandungan flavonoid dan glikosida flavonoid adalah senyawa yang paling sering digunakan
dalam pengobatan asam urat dan batu ginjal. Karena itu, Meniran yang kaya akan senyawa
flavonid, dapat digunakan untuk mengobati asam urat dan batu ginjal.
Di dalam tubuh, flavonoid akan berikatan dengan kalsium dari batu ginjal lalu membentuk
senyawa kompleks kelat yang mudah larut. Ion-ion Na dan K dalam Meniran akan berikatan
dengan asam urat membentuk senyawa garam yang mudah larut dalam air sehingga asam urat
yang telah mengkristal di dalam darah dan ginjal akan terlarut secara perlahan dan kemudian
akan dikeluarkan melalui air seni. Meniran juga bersifat diuretik (membantu keluarnya air
seni). Dengan cara tersebut, Meniran digunakan untuk mengatasi asam urat dan batu ginjal
ataupun penyakit lain yang disebabkan oleh asam urat seperti rematik gout.
Immunomodulator.
Penelitian terbaru menyingkapkan bahwa Meniran memiliki aktivitas immunomodulator.
Immunomodulator berperan membuat sistem tubuh lebih aktif menjalankan tugasnya,
termasuk menguatkan sistem imun/sistem kekebalan tubuh. Jika sistem imun meningkat,
maka daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai bakteri dan virus juga meningkat.
Sistem kekebalan tubuh bekerja dengan 3 cara. Pertama, menghalangi masuknya bakteri dan

virus ke dalam tubuh. Kedua, jika bakteri dan virus berhasil masuk ke dalam tubuh, sistem
kekebalan tubuh akan mendeteksinya dan melakukan proses eliminasi sebelum bakteri dan
virus tersebut berkembang biak dan menyebabkan penyakit. Ketiga, jika bakteri dan virus
terlanjur berkembang biak, maka sistem kekebalan tubuh akan memberantasnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui
proliferasi (penyebaran) dan aktivasi limfosit T dan B, apabila perlawanan sistem kekebalan
alami kita tidak mencukupi. Limfosit T dan B bekerja menurut jenis serangan virus dan
bakteri yang terjadi. Selain itu, Meniran juga berfungsi mengaktivasi sel fagositik seperti
monosit dan makrofag yang bertugas memberikan potongan patogen (agen biologis penyebab
penyakit) kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dikenali dan dibunuh.
Karena bersifat immunomodulator, Meniran dapat digunakan untuk memperkuat sistem
kekebalan tubuh terhadap bakteri, virus, dan mikroba penyebab penyakit sehingga dapat
mencegah berbagai penyakit yang disebabkan bakteri, virus, ataupun mikroba.
Antikanker.
Kemampuan Meniran sebagai immunostimulator membantu merangsang aktivitas sel natural
killer (NK) dan sel killer (K). Jika toksisitas kedua sel tersebut meningkat, sel-sel yang
mengalami mutasi dan abnormal (sel kanker) akan dihancurkan oleh keduanya.
Antidiabetes.
Phyllanthin dan hypophyllanthin merupakan komponen utama yang diduga berperan aktif
dalam penurunan kadar gula darah. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil penelitian terhadap
tikus yang sudah diinduksi aloksan (zat kimia yang diberikan untuk memicu kondisi diabetes
pada hewan percobaan). Ternyata, tikus yang diberi ekstrak Meniran menurun kadar gula
darahnya.
Meniran
terbukti
berperan
sebagai
antidiabetes.
Hepatoprotektor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Meniran juga berfungsi sebagai hepatoprotektor.
Sekelompok tikus diinjeksi karbon tetraklorida (zat penginduksi hepatotoksik). Ternyata,
yang diberi air rebusan Meniran mengalami perbaikan organ liver. Meniran mengandung
senyawa antihepatotoksik seperti filantin, hipofilantin, triakontanal, dan trikontanol.heSelain
itu, senyawa phyllanthus dalam Meniran juga diketahui bekerja sebagai pelindung hati
(hepatoprotektor) dengan cara menyabotase DNA polimerasi (enzim yang diperlukan virus
hepatitis untuk bereplikasi/menggandakan diri). Dalam sebuah penelitian di India, 59%
pasien yang menderita infeksi hepatitis B menunjukkan kadar HBV infection yang makin
kecil
setelah
mengonsumsi
Meniran
selama
1
bulan.
Hepatitis

kronis.

Hasil uji klinis di RS Soetomo membuktikan bahwa Meniran berkhasiat mengatasi hepatitis
B. Pasien hepatitis kronis diberi sebuah kapsul Meniran 3 kali sehari selama sebulan. Ekstrak
Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui proliferasi dan aktivasi limfosit T dan B.
Sekresi TNF-α dan IFN-α pun meningkat. Efek akhirnya, indikasi kesembuhan hepatitis.
Meniran mendorong mekanisme perbaikan sel-sel hati dengan cara meningkatkan jumlah
enzim
yang
berperan
sebagai
antioksidan.

Antituberkulosis.
dr. Zulkifi Amin, pakar imunologi TBC dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
sepanjang tahun 2000 melakukan uji klinis Meniran terhadap penderita tuberkulosis. Uji
klinis melibatkan 60 penderita usia 15-55 tahun. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok, masingmasing terdiri atas 30 anggota. Kedua kelompok tetap diberikan obat-obatan anti TBC.
Bedanya, 1 kelompok diberi juga tambahan kapsul ekstrak Meniran 50 mg. Frekuensi 3 kali
sehari masing-masing 1 kapsul. Selama 2 bulan keadaan mereka terus dipantau.
Pada minggu pertama efek Meniran terlihat sangat nyata. Jumlah bakteri tahan asam (BTA,
salah satu indikator TBC) pada pasien yang mengonsumsi Meniran berkurang nyata pada
minggu pertama. Perbedaan jumlah BTA antara pasien yang mengonsumsi Meniran dengan
yang tidak sangat signifikan. Meniran membantu meningkatkan kadar imunitas penderita TB
dengan cara meningkatkan CD4 limfosit T dan rasio CD4/CD8 limfosit T.
Penyakit

kulit.

Konsumsi Meniran juga berguna sebagai terapi tambahan penyakit kulit seperti lepra dan
herpes zoster. Ekstrak Meniran bekerja dengan cara meningkatkan sistem imunitas seluler.
Dengan kata lain, Meniran mendorong limfosit T makin aktif bekerja. Herpes zoster
berkembang biak dengan leluasa saat sistem imunitas tubuh melemah.
Sedangkan lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.
Bakteri tersebut menyerang kulit dan susunan syaraf tepi sehingga kemampuan penderita
lepra untuk merasakan rangsangan berupa sentuhan, panas, dingin, nyeri akan menurun.
Dalam dunia medis, pasien lepra akan diberi antibiotik untuk menahan laju perkembangan
penyakit.
Makin berat infeksi, makin lama pengobatan antibiotik dilakukan sehingga tak jarang muncul
efek samping obat berupa ruam pada kulit, anemia, atau kerusakan hati. Dengan
mengonsumsi Meniran yang berfungsi sebagai immunomodulator, sistem kekebalan tubuh
akan
dipacu
dan
proses
kesembuhan
akan
terjadi
lebih
cepat.
Banyaknya Manfaat dan kandungan daun meniran, menjadikannya sebagai salah satu
tanaman obat unggulan yang banyak diminati. Khasiat Meniran yang paling populer di
masyarakat adalah keampuhannya dalam mengatasi asam urat. Karena itu, hampir setiap
produk-produk herbal anti asam urat menggunakan Meniran sebagai salah satu bahan baku
pembuatannya, seperti Teh Sidaguri yang terbuat dari ramuan Sidaguri, yang dikombinasikan
dengan Meniran, Daun dewa, dan Sambiloto, yang berkhasiat untuk mengurangi kadar asam
urat, mengurangi bengkak dan rasa nyeri.

KANDUNGAN DAN MANFAAT DAUN MENIRAN

Daun Meniran - Daun meniran sering kita jumpai sebagai semak belukar yang
biasa tumbuh liar dipinggir jalan, di kebun atau di ladang, mungkin belum
banyak yang tahu tentang khasiat daun meniran yang seelama ini orang-orang
menganggapnya sebagai gulma saja, paradigma ini harus kita hapus karena
ternyata daun meniran mempunyai kandungan banyak bermanfaat untuk
kesehatan tubuh manuisa. Meniran merupakan tumbuhan yang memiliki bentuk
batang bulat dan basah, dengan tinggi yang kurang dari 50 cm. Daunnya
berbentuk sirip genap, dimana dalam setiap tangkainya, memiliki daun majemuk
dan berbentuk lonjong. Bunga Meniran terdapat pada ketiak daun yang
menghadap ke arah bawah. Suku meniran-meniranan atau Phyllanthaceae
adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut Sistem klasifikasi
APG II suku ini dimasukkan ke dalam bangsa Malpighiales, kladeurosids I. Suku
ini dalam Sistem Cronquist merupakan anaksuku Phyllanthoideae dari suku
kastuba-kastubaan (Euphorbiaceae), dengan Drypeteae yang dikeluarkan dan
dimasukkan ke dalam suku Putranjivaceae. Di dalamnya terdapat sembilan
tribus, 56 genera dengan sekitar 1700 jenis dari bermacam-macam habitus:
pohon, semak, serta terna.

Kandungan Ilmiah Daun Meniran
Berikut adalah kandungan ilmiah yang terdapat pada daun meniran:


phyllanthin



hypophyllanthin



niranthin



nirtetrali



nirurin



nirurinetin



norsecurinine



phyllanthenol



phyllnirurin



phylltetrin



quercitrin



quercetin



ricinoleic acid



rutin



salicylic acid methyl ester



garlic acid



ascorbic acid



hinokinin



hydroxy niranthin



isolintetralin



isoquercetin.

Senyawa lain yang terkandung dalam Meniran adalah beta-d-xylopyranoside dan
beta-sitosteroy. Senyawa lain yang baru ditemukan adalah seco-4hidroksilintetralin,
seco-isoarisiresinol
trimetil
eter,
hidroksinirantin,
dibenzilbutirolakton, nirfilin, dan neolignan. Akar dan daun Meniran kaya akan
senyawa flavonoid, antara lain phyllanthin, hypophyllanthin, qeurcetrin,
isoquercetin, astragalin, dan rutin. Minyak bijinya mengandung beberapa asam
lemak seperti asam ricinoleat, asam linoleat, dan asam linolenat.

Ilustrasi Daun Meniran

Meniran banyak mengandung kalium dan zat filantik yang berkhasiat
menghancurkan batu dan melancarkan air seni. Selain itu, juga mengandung zat
tanin, mineral, dan amar.
Penyakit yang dapat disembuhkan dan cara penggunaanya diantaranya sebagai
berikut :
Sakit Maag
5 tanaman meniran (daun, batang, akar) direbus dengan 2 gelas air sampai
tinggal setengah. Minum 3x sehari.
Melancarkan Air Seni
50 g tanaman meniran (daun, batang, akar) direbus dengan 2 gelas air sampai
airnya tinggal setengah, lalu minum 3 sehari.
Batu Ginjal
5 tanaman meniran (daun, batang, akar) 15 helai daun kumis kucing direbus
dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Ramuan ini minum 3x sehari.
Sakit Gigi
Akar meniran setelah dicuci bersih, lalu dikunyah-kunyah pada gigi yang sakit.

Meniran atau Phylanthus urinaria, Linn. atau Phylanthus alatus, Bl. atau P. cantonensis,
Hornem. atau P. echinatus, Wall. atau P. lepidocarpus, Sieb.et Zucc atau P. leprocarpus,
Wight.
Familia : Euphorbiaceae
Batang berbentuk bulat berbatang basah dengan tinggi kurang dari 50 cm. Mempunyai daun
yang bersirip genap setiap satu tangkai daun terdiri dari daun majemuk yang mempunyai
ukuran kecil dan berbentuk lonjong. Bunga : Terdapat pada ketiak daun menghadap kearah
bawah. Syarat Tumbuh : Meniran tumbuhan berasal dari daerah tropis yang tumbuh liar di
Hutan-hutan, ladang-ladang,
Kebun-kebun maupun pekarangan halaman rumah, pada umumnya tidak dipelihara, karena
dianggap tumbuhan rumput biasa. Meniran tumbuh subur ditempat yang lembab pada dataran
rendah sampai ketinggian 1000 meter di atas permukaan laut.

Nama Lokal :
Child pick a back (Inggris), Kilanelli (India), Meniran (Jawa); Zhen chu cao, Ye xia zhu
(Cina), Gasau madungi (Ternate).
Senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan Meniran : - Zat Filantin - Kalium - Mineral
- Damar - Zat Penyamak.
Penggunaan Untuk Obat :
1. Sakit Kuning
a. Bahan Utama: 16 Tanaman Meniran (akar, Batang, daun)


Bahan Tambahan: 2 gelas Air Susu



Cara membuat: Tanaman meniran dicuci lalu ditumbuk halus dan direbus dengan 2
gelas air susu sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.



Cara menggunakan: disaring dan diminum sekaligus; dilakukan setiap hari.

b. Bahan Utama: 7 batang tanaman meniran (akar, Batang dan bunga)


Bahan Tambahan: 7 buah Bunga cengkeh kering, 5 cm rimpang umbi temulawak, 1
potong kayu manis



Cara Membuat: Seluruh bahan direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga
tinggal 1 gelas



Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari.

2. Malaria


Bahan utama: 7 Batang tanaman Meniran lengkap



Bahan tambahan: 5 Biji bunga cengkeh kering, 1 potong kayu manis



Cara membuat: Seluruh bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan direbus
dengan 2 gelas air sampai mendidih.



Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari.

3. Ayan


Bahan Utama: 17 - 21 batang tanaman meniran (akar, batang, daun dan Bunga)



Cara membuat: bahan dicuci bersih, kemudian direbus dengan 5 gelas air sampai
mendidih hingga tinggal ± 2,5 gelas.



Cara menggunakan: disaring dan diminum 1 kali sehari sehari 3/4 gelas selama 3 hari
berturut-turut

4. Demam


Bahan utama: 3-7 batang Tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)



Cara membuat: bahan dicuci bersih, kemudian diseduh dengan 1 gelas air panas .



Cara menggunakan: disaring, kemudian diminum sekaligus.

5. Batuk


Bahan Utama: 3 - 7 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun, dan bunga)



Bahan tambahan: Madu secukupnya.



Cara membuat: Bahan dicuci bersih, kemudian ditumbuk halus dan direbus dengan 3
sendok makan air masak, hasilnya dicampur dengan 1 sendok makan madu sampai
merata.



Cara menggunakan: diminum sekaligus dan dilakukan 2 kali sehari

6. Haid berlebihan


Bahan

Utama: 3 - 7 potong akar Meniran kering



Bahan tambahan



Cara membuat: bahan ditumbuk halus dan direbus dengan 2 gelas air sampai
mendidih, Kemudian ditambah dengan 1 gelas air tajin dan diaduk sampai rata.



Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

: 1 gelas air tajan

7. Disentri


Bahan Utama: 17 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga )



Cara membuat: direbus dengan 3 gelas air sampai mendidih



Cara menggunakan: disaring dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

8. Luka Bakar Kena Api atau Air Panas


Bahan Utama: 3 - 7 batang tanaman meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)



Bahan Tambahan: 1 Rimpang umbi temulawak (4 cm), 3 buah bunga cengkeh kering,
1 potong kayu Manis.



Cara membuat: Bahan utama ditumbuk halus, dan temulawak diiris-iris . Kemudian
dicampur dengan bahan -bahan yang lain dan direbus dengan 3 gelas air sampai
mendidih.

9. Luka koreng


Bahan Utama: 9 - 15 batang meniran lengkap (akar, batang, daun dan bunga)



Cara membuat: Bahan Utama dicuci Bersih dan ditumbuk halus. Kemudian direbus
dengan 1 cerek air.



Cara menggunakan: dalam keadaan hangat-hangat dipakai untuk mandi.

10. Jerawat


Bahan Utama: 7 Batang tanaman meniran



Bahan Tambahan: 1 Rimpang umbi kunyit (4 cm)



Cara membuat: Seluruh bahan dicuci sampai bersih dan ditumbuk sampai halus,
Kemudian direbus dengan 2 gelas air sampai mendidih hingga tinggal 1 gelas.



Cara menggunakan: disaring dan diminum sekaligus, ulangi secara teratur setiap
hari.

MENIRAN
Herba meniran (Phyllanthus niruri L.) masuk dalam divisi:
Spermatophyta, Subdivisi: Angiospermae, Kelas: Dicotyledonae,
Ordo: Euphorbiales, Famili: Euphorbiaceae, Genus: Phyllanthus,
Spesies : Phyllanthus niruri Linn. Nama ilmiah lain Meniran juga
sering disebut: Phyllanthus urinaria L., Phyllanthus alatas BI,
Phyllanthus cantonensis Hornen, Phyllanthus echinatus Wall,
Phyllanthus leptocarpus Wight.
Orang Jawa sering menyebut herbal ini dengan nama: meniran,
meniran merah, meniran hijau. Di Sunda biasa disebut:

memeniran. Di Maluku dikenal dengan nama: gosau cau, hsieh
hsia chu (Dalimarta, 2000).
Deskripsi Meniran
Meniran biasa tumbuh liar di tempat yang lembab dan berbatu,
seperti di sepanjang saluran air, semak-semak, dan tanah di
antara rerumputan. Dapat hidup dengan baik di dataran rendah
hingga ketinggian 1000 m dari permukaan laut. Meniran
merupakan terna, semusim, tumbuh tegak, tinggi 30-50 cm,
bercabang–cabang. Batang berwarna hijau pucat. Daun tunggal,
letak berseling. Helaian daun bundar memanjang, ujung tumpul,
pangkal membulat, permukaan bawah berbintik kelenjar, tepi
rata, panjang sekitar 1,5 cm, lebar sekitar 7 mm, berwarna hijau.
Dalam satu tanaman ada bunga betina dan bunga jantan. Bunga
jantan keluar di bawah ketiak daun, sedangkan bunga betina
keluar di atas ketiak daun. Buahnya kotak, bulat pipih, licin,
bergaris tengah 2-2,5 mm. Bijinya kecil, keras, berbentuk ginjal,
berwarna coklat (Hutapea dan Syamsyuhidayat, 1991). Tanaman
ini menyebar luas hampir ke setiap daerah tropis atau pun
subtropis seperti India, Cina, Malaysia, Filipina, dan Australia
(Dalimarta, 2000).
Kandungan Kimia Meniran
Di dalam Meniran terkandung zat kimia alami di antaranya
adalah:


Flavonoid

Beberapa turunan flavonoid terdapat pada tumbuhan tingkat
tinggi dan hanya terdapat pada organ-organ tertentu dari
tumbuhan seperti akar, batang, daun, bunga, biji, dan kulit kayu
(Harborne, 1987). Senyawa-senyawa ini umumnya ditemukan
pada tumbuh-tumbuhan yang berwarna merah, ungu, biru, atau
kuning.
Menurut Suprapto (2006), flavonoid pada Meniran banyak
ditemukan di bagian akar dan daun. Flavonoid pada meniran
menempel pada sel imun dan memberikan sinyal intraseluler
atau rangsangan untuk mengaktifkan kerja sel imun lebih baik.
Selain itu, Meniran berfungsi juga sebagai senyawa antioksidan
yang mampu merangsang kekebalan tubuh.



Lignan

Lignan berupa zat padat hablur tanpa warna yang menyerupai
senyawa aromatik sederhana yang lain dalam sifat kimianya.
Lignan tersebar luas pada tumbuhan, terdapat dalam kayu, daun,
eksudat, damar, dan bagian tumbuhan lain. Lignan digunakan
sebagai antioksidan dalam makanan. Selain itu Lignan juga
merupakan kandungan kimia yang aktif dalam tumbuhan obat
tertentu seperti Meniran.


Tanin

Tanin tersebar dalam setiap tanaman yang berbatang. Tanin
berada dalam jumlah tertentu, biasanya berada pada bagian
spesifik tanaman seperti daun, buah, akar, batang. Salah satu
fungsi utama tanin yaitu sebagai penolak hewan pemakan
tumbuhan karena rasanya yang sepat. Tanin dapat meringankan
diare dengan menciutkan selaput lendir usus (Tjay dan Raharja,
1991).


Alkaloid

Alkaloid merupakan golongan zat tumbuhan skunder yang
terbesar. Alkaloid termasuk senyawa bersifat basa yang
mengandung satu atau atom nitrogen dan berbentuk kristal.
Untuk alkaloid dalam daun atau buah segar adalah rasanya pahit
di lidah serta mempunyai efek fisiologis kuat atau keras terhadap
manusia. Sifat lain yaitu sukar larut dalam air dengan suatu asam
akan membentuk garam alkaloid yang lebih mudah larut
(Harborne, 1987).


Saponin

Saponin adalah senyawa aktif yang menimbulkan busa jika
dikocok
dengan
air.
Pada
konsentrasi
rendah
sering
menyebabkan hemolisis sel darah. Saponin dapat bekerja
sebagai antimikroba.
Khasiat Meniran:
1. Antibakteri

Ekstrak metanol daun Meniran mempunyai efek antibakteri
paling tinggi terhadap bakteri Staphylococcus aureus,
Bacillus subtilis, Escherichia colli, dan Pseudomonas

aeruginosa. Efek ini disebabkan senyawa antibakteri pada
Meniran seperti phyllanthin, hypophyllanthin, niranthin, dan
nietetralin. Ekstrak petroleum eter dari batang, daun, dan
akar Meniran juga menunjukkan efek antifungi.

2. Pelarut asam urat dan batu ginjal

Kandungan flavonoid dan glikosida flavonoid adalah senyawa
yang paling sering digunakan dalam pengobatan asam urat
dan batu ginjal. Karena itu, Meniran yang kaya akan senyawa
flavonid, dapat digunakan untuk mengobati asam urat dan
batu ginjal. Di dalam tubuh, flavonoid akan berikatan dengan
kalsium dari batu ginjal lalu membentuk senyawa kompleks
kelat yang mudah larut. Ion-ion Na dan K dalam Meniran akan
berikatan dengan asam urat membentuk senyawa garam
yang mudah larut dalam air sehingga asam urat yang telah
mengkristal di dalam darah dan ginjal akan terlarut secara
perlahan dan kemudian akan dikeluarkan melalui air seni.
Meniran juga bersifat diuretik (membantu keluarnya air seni).
Dengan cara tersebut, Meniran digunakan untuk mengatasi
asam urat dan batu ginjal ataupun penyakit lain yang
disebabkan oleh asam urat seperti rematik gout.

3. Immunomodulator

Penelitian terbaru menyingkapkan bahwa Meniran memiliki
aktivitas immunomodulator. Immunomodulator berperan
membuat sistem tubuh lebih aktif menjalankan tugasnya,
termasuk menguatkan sistem imun/sistem kekebalan tubuh,
sehingga daya tahan tubuh lebih kuat dari serangan
berbagai bakteri dan virus.

4. Antikanker

Kemampuan Meniran sebagai immunostimulator membantu
merangsang aktivitas sel natural killer (NK) dan sel killer (K).
Jika toksisitas kedua sel tersebut meningkat, sel-sel yang
mengalami mutasi dan abnormal (sel kanker) akan

dihancurkan oleh keduanya.

5. Antidiabetes

Phyllanthin dan hypophyllanthin merupakan komponen
utama dalam Meniran berperan aktif dalam penurunan
kadar gula darah. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil
penelitian terhadap tikus yang sudah diinduksi aloksan (zat
kimia yang diberikan untuk memicu kondisi diabetes pada
hewan percobaan). Ternyata, tikus yang diberi ekstrak
Meniran menurunkan kadar gula darahnya. Meniran terbukti
berperan sebagai antidiabetes.

6. Hepatoprotektor

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Meniran juga berfungsi
sebagai hepatoprotektor. Sekelompok tikus diinjeksi karbon
tetraklorida (zat penginduksi hepatotoksik). Ternyata, yang
diberi air rebusan Meniran mengalami perbaikan organ liver.
Meniran mengandung senyawa antihepatotoksik seperti
filantin, hipofilantin, triakontanal, dan trikontanol. Selain itu,
senyawa phyllanthus dalam Meniran juga diketahui bekerja
sebagai pelindung hati (hepatoprotektor) dengan cara
menyabotase DNA polimerasi (enzim yang diperlukan virus
hepatitis untuk bereplikasi/menggandakan diri). Dalam
sebuah penelitian di India, 59% pasien yang menderita
infeksi hepatitis B menunjukkan kadar HBV infection yang
makin kecil setelah mengonsumsi Meniran selama 1 bulan.

7. Hepatitis kronis

Hasil uji klinis di RS Soetomo membuktikan bahwa Meniran
berkhasiat mengatasi hepatitis B. Pasien hepatitis kronis
diberi sebuah kapsul Meniran 3 kali sehari selama sebulan.
Ekstrak Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui
proliferasi dan aktivasi limfosit T dan B. Sekresi TNF-α dan IFNα pun meningkat. Efek akhirnya, indikasi kesembuhan
hepatitis. Meniran mendorong mekanisme perbaikan sel-sel
hati dengan cara meningkatkan jumlah enzim yang berperan

sebagai antioksidan.
8. Antituberkulosis

Dr. Zulkifi Amin,pakar imunologi TBC dari Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, sepanjang tahun 2000
melakukan
uji
klinis
Meniran
terhadap
penderita
tuberkulosis. Uji klinis melibatkan 60 penderita usia 15-55
tahun. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok, masing-masing
terdiri atas 30 anggota. Kedua kelompok tetap diberikan
obat-obatan anti TBC. Bedanya, 1 kelompok diberi juga
tambahan kapsul ekstrak Meniran 50 mg. Frekuensi 3 kali
sehari masing-masing 1 kapsul. Selama 2 bulan keadaan
mereka terus dipantau. Pada minggu pertama efek Meniran
terlihat sangat nyata. Jumlah bakteri tahan asam (BTA,
salah satu indikator TBC) pada pasien yang mengonsumsi
Meniran berkurang nyata pada minggu pertama. Perbedaan
jumlah BTA antara pasien yang mengonsumsi Meniran
dengan yang tidak sangat signifikan. Meniran membantu
meningkatkan kadar imunitas penderita TB dengan cara
meningkatkan CD4 limfosit T dan rasio CD4/CD8 limfosit T.

9. Penyakit kulit.

Konsumsi Meniran juga berguna sebagai terapi tambahan
penyakit kulit seperti lepra dan herpes zoster.
Semua khasiat dan keistimewaan Meniran tersebut dapat Anda
dapatkan dengan mudah dan praktis dalam kapsul Herbal
Meniran yang disediakan AHAD-NET.

Komposisi :
Senyawa kimia yang terkandung dalam tumbuhan Meniran : – Zat Filantin
– Kalium – Mineral – Damar – Zat Penyamak
Senyawa Aktif dalam meniran
Tanaman Obat Meniran sangat kaya akan berbagai kandungan kimia, antara lain: phyllanthin,
hypophyllanthin, niranthin, nirtetrali, nirurin, nirurinetin, norsecurinine, phyllanthenol,
phyllnirurin, phylltetrin, quercitrin, quercetin, ricinoleic acid, rutin, salicylic acid methyl

ester, garlic acid,
ascorbic acid,
hinokinin,
hydroxy
niranthin,
isolintetralin, dan
isoquercetin.
Senyawa lain
yang
terkandung
dalam Meniran
adalah beta-dxylopyranoside
dan betasitosteroy.
Senyawa lain
yang baru
ditemukan
adalah seco-4hidroksilintetralin, seco-isoarisiresinol trimetil eter, hidroksinirantin,
dibenzilbutirolakton, nirfilin, dan neolignan.
Akar dan daun Meniran kaya akan senyawa flavonoid, antara lain phyllanthin,
hypophyllanthin, qeurcetrin, isoquercetin, astragalin, dan rutin. Minyak bijinya mengandung
beberapa asam lemak seperti asam ricinoleat, asam linoleat, dan asam linolenat.
Bukti Ilmiah meniran
Ada banyak khasiat yang dapat kita peroleh dari Tanaman Obat Meniran untuk kesehatan
kita. Namun, bagi wanita hamil, penggunaan Meniran tidak dianjurkan karena Meniran
bersifat menggugurkan kandungan. Penderita gangguan ginjal akut juga dilarang
menggunakan Meniran sebagai obat. Selain itu, penggunaan Meniran dalam jangka waktu
lama dapat menimbulkan gangguan disfungsi ereksi dan gagal ginjal.
Manfaat Meniran Sebagai Obat
Antibakteri.
Ekstrak metanol daun Meniran mempunyai efek antibakteri paling tinggi terhadap bakteri
Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia colli, dan Pseudomonas aeruginosa.
Efek ini disebabkan senyawa antibakteri pada Meniran seperti phyllanthin, hypophyllanthin,
niranthin, dan nietetralin. Ekstrak petroleum eter dari batang, daun, dan akar Meniran juga
menunjukkan efek antifungi.
Pelarut asam urat dan batu ginjal.
Kandungan flavonoid dan glikosida flavonoid adalah senyawa yang paling sering digunakan
dalam pengobatan asam urat dan batu ginjal. Karena itu, Meniran yang kaya akan senyawa
flavonid, dapat digunakan untuk mengobati asam urat dan batu ginjal.

Di dalam tubuh, flavonoid akan berikatan dengan kalsium dari batu ginjal lalu membentuk
senyawa kompleks kelat yang mudah larut. Ion-ion Na dan K dalam Meniran akan berikatan
dengan asam urat membentuk senyawa garam yang mudah larut dalam air sehingga asam urat
yang telah mengkristal di dalam darah dan ginjal akan terlarut secara perlahan dan kemudian
akan dikeluarkan melalui air seni. Meniran juga bersifat diuretik (membantu keluarnya air
seni). Dengan cara tersebut, Meniran digunakan untuk mengatasi asam urat dan batu ginjal
ataupun penyakit lain yang disebabkan oleh asam urat seperti rematik gout.
Immunomodulator.
Penelitian terbaru menyingkapkan bahwa Meniran memiliki aktivitas immunomodulator.
Immunomodulator berperan membuat sistem tubuh lebih aktif menjalankan tugasnya,
termasuk menguatkan sistem imun/sistem kekebalan tubuh. Jika sistem imun meningkat,
maka daya tahan tubuh terhadap serangan berbagai bakteri dan virus juga meningkat.
Sistem kekebalan tubuh bekerja dengan 3 cara. Pertama, menghalangi masuknya bakteri dan
virus ke dalam tubuh. Kedua, jika bakteri dan virus berhasil masuk ke dalam tubuh, sistem
kekebalan tubuh akan mendeteksinya dan melakukan proses eliminasi sebelum bakteri dan
virus tersebut berkembang biak dan menyebabkan penyakit. Ketiga, jika bakteri dan virus
terlanjur berkembang biak, maka sistem kekebalan tubuh akan memberantasnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui
proliferasi (penyebaran) dan aktivasi limfosit T dan B, apabila perlawanan sistem kekebalan
alami kita tidak mencukupi. Limfosit T dan B bekerja menurut jenis serangan virus dan
bakteri yang terjadi. Selain itu, Meniran juga berfungsi mengaktivasi sel fagositik seperti
monosit dan makrofag yang bertugas memberikan potongan patogen (agen biologis penyebab
penyakit) kepada sel T sehingga patogen tersebut dapat dikenali dan dibunuh.
Karena bersifat immunomodulator, Meniran dapat digunakan untuk memperkuat sistem
kekebalan tubuh terhadap bakteri, virus, dan mikroba penyebab penyakit sehingga dapat
mencegah berbagai penyakit yang disebabkan bakteri, virus, ataupun mikroba.
Antikanker.
Kemampuan Meniran sebagai immunostimulator membantu merangsang aktivitas sel natural
killer (NK) dan sel killer (K). Jika toksisitas kedua sel tersebut meningkat, sel-sel yang
mengalami mutasi dan abnormal (sel kanker) akan dihancurkan oleh keduanya.
Antidiabetes.
Phyllanthin dan hypophyllanthin merupakan komponen utama yang diduga berperan aktif
dalam penurunan kadar gula darah. Hal tersebut ditunjukkan oleh hasil penelitian terhadap
tikus yang sudah diinduksi aloksan (zat kimia yang diberikan untuk memicu kondisi diabetes
pada hewan percobaan). Ternyata, tikus yang diberi ekstrak Meniran menurun kadar gula
darahnya. Meniran terbukti berperan sebagai antidiabetes.
Hepatoprotektor.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Meniran juga berfungsi sebagai hepatoprotektor.
Sekelompok tikus diinjeksi karbon tetraklorida (zat penginduksi hepatotoksik). Ternyata,

yang diberi air rebusan Meniran mengalami perbaikan organ liver. Meniran mengandung
senyawa antihepatotoksik seperti filantin, hipofilantin, triakontanal, dan trikontanol.heSelain
itu, senyawa phyllanthus dalam Meniran juga diketahui bekerja sebagai pelindung hati
(hepatoprotektor) dengan cara menyabotase DNA polimerasi (enzim yang diperlukan virus
hepatitis untuk bereplikasi/menggandakan diri). Dalam sebuah penelitian di India, 59%
pasien yang menderita infeksi hepatitis B menunjukkan kadar HBV infection yang makin
kecil setelah mengonsumsi Meniran selama 1 bulan.
Hepatitis kronis.
Hasil uji klinis di RS Soetomo membuktikan bahwa Meniran berkhasiat mengatasi hepatitis
B. Pasien hepatitis kronis diberi sebuah kapsul Meniran 3 kali sehari selama sebulan. Ekstrak
Meniran dapat memodulasi sistem imun melalui proliferasi dan aktivasi limfosit T dan B.
Sekresi TNF-α dan IFN-α pun meningkat. Efek akhirnya, indikasi kesembuhan hepatitis.
Meniran mendorong mekanisme perbaikan sel-sel hati dengan cara meningkatkan jumlah
enzim yang berperan sebagai antioksidan.
Antituberkulosis.
dr. Zulkifi Amin, pakar imunologi TBC dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia,
sepanjang tahun 2000 melakukan uji klinis Meniran terhadap penderita tuberkulosis. Uji
klinis melibatkan 60 penderita usia 15-55 tahun. Pasien dibagi menjadi 2 kelompok, masingmasing terdiri atas 30 anggota. Kedua kelompok tetap diberikan obat-obatan anti TBC.
Bedanya, 1 kelompok diberi juga tambahan kapsul ekstrak Meniran 50 mg. Frekuensi 3 kali
sehari masing-masing 1 kapsul. Selama 2 bulan keadaan mereka terus dipantau.
Pada minggu pertama efek Meniran terlihat sangat nyata. Jumlah bakteri tahan asam (BTA,
salah satu indikator TBC) pada pasien yang mengonsumsi Meniran berkurang nyata pada
minggu pertama. Perbedaan jumlah BTA antara pasien yang mengonsumsi Meniran dengan
yang tidak sangat signifikan. Meniran membantu meningkatkan kadar imunitas penderita TB
dengan cara meningkatkan CD4 limfosit T dan rasio CD4/CD8 limfosit T.
Penyakit kulit.
Konsumsi Meniran juga berguna sebagai terapi tambahan penyakit kulit seperti lepra dan
herpes zoster. Ekstrak Meniran bekerja dengan cara meningkatkan sistem imunitas seluler.
Dengan kata lain, Meniran mendorong limfosit T makin aktif bekerja. Herpes zoster
berkembang biak dengan leluasa saat sistem imunitas tubuh melemah.
Sedangkan lepra adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae.
Bakteri tersebut menyerang kulit dan susunan syaraf tepi sehingga kemampuan penderita
lepra untuk merasakan rangsangan berupa sentuhan, panas, dingin, nyeri akan menurun.
Dalam dunia medis, pasien lepra akan diberi antibiotik untuk menahan laju perkembangan
penyakit.
Makin berat infeksi, makin lama pengobatan antibiotik dilakukan sehingga tak jarang muncul
efek samping obat berupa ruam pada kulit, anemia, atau kerusakan hati. Dengan
mengonsumsi Meniran yang berfungsi sebagai immunomodulator, sistem kekebalan tubuh
akan dipacu dan proses kesembuhan akan terjadi lebih cepat.
Banyaknya khasiat yang dapat diperoleh dari Meniran, menjadikannya sebagai salah satu
tanaman obat unggulan yang banyak diminati. Khasiat Meniran yang paling populer di

masyarakat adalah keampuhannya dalam mengatasi asam urat. Karena itu, hampir setiap
produk-produk herbal anti asam urat menggunakan Meniran sebagai salah satu bahan baku
pembuatannya, seperti Teh Sidaguri yang terbuat dari ramuan Sidaguri, yang dikombinasikan
dengan Meniran, Daun dewa, dan Sambiloto, yang berkhasiat untuk mengurangi kadar asam
urat, mengurangi bengkak dan rasa nyeri.
Sumber: Trubus Info kit Vol.08 dan dari berbagai sumber

TINJAUAN PUSTAKA
KLASIFIKASI HERBA MENIRAN (Phylanthus urinaria, Linn.)
Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom

: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Rosidae

Ordo

: Euphorbiales

Famili

: Euphorbiaceae

Genus

: Phyllanthus

Spesies

: Phyllanthusniruri L

MORFOLOGI
Tanaman Herba Meniran secara morfologi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:


Perawakannya berupa semak yang tumbuh tegak dimana tingginya antara 50100 cm.



Batangnya berbentuk bulat, licin, tidak berambut dengan diameter 3 mm yang
berwarna hijau pucat.



Daunnya tunggal, berseling, dan berbentuk bulat telur atau bulat memanjang
dengan panjang daun antara 5-10 mm, lebar daun 2,5–5 mm, ujung daunnya

berbentuk bundar atau runcing, permukaan daun bagian bawah berbintik-bintik
kelenjar yang berwarna hijau.


Bunga terletak di ketiak daun, dimana bunga jantan terletak di bawah ketiak
daun, berkumpul antara 2-4 bunga, gagang bunga 0.5–1 mm, helaian bunga berbentuk
bulat telur terbalik panjang antara 0,75-1 mm yang berwarna merah pucat sedangkan
bunga betina letaknya di bagian atas ketiak daun dengan gagang bunga 0,75-1 mm,
helaian mahkota bunga berbentuk bundar telur sampai bulat memanjang dengan tepi
bunga berwarna hijau muda.



Buahnya berbentuk bulat dan teksturnya licin dengan diameter 2-2,5 mm, warna
hijau keunguan.



Biji kecil keras berbentuk ginjal warna coklat.



Akarnya tunggang, berwarna putih kotor.

Tanaman herba meniran tumbuh tersebar di seluruh Indonesia dengan ketinggian antara 11000 meter di atas permukaan laut. Penyebarannya luas meliputi kawasan hutan bagian
negara India, hutan Cina, Malaysia, Philipina, serta kawasan Australia.

PENGEMBANGAN HERBA MENIRAN
Menurut Mellinger et al. (2005) yang diacu dalam Manjrekar et al. (2008), meniran memiliki
aktivitas hipoglikemik, hipotensi, diuretik, antioksidan, dan antiinflamasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa meniran mengandung efek antihepatotoksik (Syamasundar et al. 2002,
diacu dalam Kurniasari 2006), antitumor, antikarsinogenik (Rajeskumar et al. 2002, diacu
dalam Kurniasari 2006), dan antibakteri (Gunawan et al. 2008). Penelitian untuk menggali
manfaat meniran terus dikembangkan, terutama setelah diketahui bahwa ekstrak air tanaman
ini dapat menghambat kerja virus HIV (Naik & Juvekar 2003, diacu dalam Kurniasari 2006).

Aktivitas Herba Meniran Terhadap Antimikroba
Tanaman herba meniran banyak dimanfaatkan sebagai obat sakit perut, penyakit empedu,
obat penolak demam, antimikroba dan antimalaria. Dari pengujian sebelumnya didapatkan
bahwa meniran mengandung senyawa golongan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, fenol,
glikosida dan lignan. Dari hasil penelitian wardoyo, usia dan cahyaningsih dibuktikan bahwa
dalam herba meniran terkandung senyawa golongan saponin, tanin, alkaloid dan flavonoid.
Senyawa ini didapatkan dengan mengekstraksi herba meniran menggunakan etanol.
Menurut penelitian sebelumnya saponin, tanin, alkaloid dan flavonoid menunjukan aktivitas
terhadap mikrob. Aktivitas terhadap mikroba dapat diketahui dari kemampuan penghambatan
pertumbuhan bakteri. Bakteri yang digunakan dalam penelitian ini adalah bakteri Gram
positif (Staphylococcus aureus),Gram negatif (Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa),
dan khamir (Candida albicans). Penghambatan pertumbuhan mikroba terjadi karena
penghambatan sintesis dinding sel, pengubahan permeabilitas membran sel atau transpor aktif

melalui membran sel, penghambatan sintesis protein, dan penghambatan sintesis asam
nukleat.
Dari hasil penelitian herba meniran menggunakan ekstrak etanol 96% menunjukkan bahwa
senyawa golongan alkaloid dan tanin mempunyai aktivitas penghambatan terhadap S. aureus
dan C. albicans, alkaloid dan tanin terdeteksi dalam herba meniran karena memberikan hasil
positif dengan terbentuknya endapan jingga (pereaksi Dragendorff) dan endapan putih
(pereaksi Mayer), serta terbentuk warna hitam dengan pereaksi FeCl3 dan endapan pada
gelatin10%). Aktifitas alkaloid dan tanin ini dibuktikan dengan pengujian bioaktivitas hasil
KLT ekstrak meniran secara bioautografi. Penghambatan terhadap mikroba yang
diperlihatkan dengan adanya zona bening yang terbentuk disekitar tetesan herba meniran.

Penggunaan Herba Meniran Sebagai Antibakteri
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Gunawan, Bawa, dan Sutrisnayanti, di dalam herba
meniran tedapat senyawa golongan terpenoid yang berhasil diisolasi dan diidentifikasi
menggunakan kromatografi gas dan spektroskopi massa. Hasil ekstraksi menggunakan
maserasi dengan pelarut metanol dan sokletasi dengan pelarut n–heksana menunjukan bahwa
n-heksan dalam heba meniran yang diekstraksi menggunakan 2 cara positif mengandung
terpenoid. Hal ini dibuktikan dengan terbentuknya warna ungu setelah ekstrak n-heksana
direaksikan dengan Pereaksi Lieberman Burchard.
Setelah terpenoid diisolasi dan diuji aktivitas ekstrak n–heksana terhadap bakteri Escherichia
coli dan Staphylococcus aureus menunjukkan bahwa fraksi n–heksana yang sudah
diidentifikasi sebagai terpenoid mempunyai aktifitas antibakteri. Dari perbandingan nheksana hasil sokletasi dan maserasi didapatkan bahwa n-heksana hasil sokletasi memberikan
daya hambat yang lebih baik. Daya hambat fraksi n–heksana hasil maserasi adalah 1 mm
terhadap bakteri Escherichia coli dan 0,5 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus,
sedangkan daya hambat fraksi n–heksana hasil sokletasi yaitu 10 mm terhadap bakteri
Escherichia coli dan 12 mm terhadap bakteri Staphylococcus aureus.
Ekstrak n–heksana hasil sokletasi dimurnikan dengan menggunakan kromatografi kolom dan
diidentifikasi dengan Kromatografi Gas – Spektroskopi Massa. Data Kromatografi Gas –
Spektroskopi Massa, menunjukkan kemungkinan ekstrak n–heksana hasil sokletasi
mengandung dua buah senyawa yaitu phytadiene dan senyawa 1,2-seco-cladiellan.

Penggunaan Herba Meniran Sebagai Antimalaria
Penggunaan herba meniran sebagai anti malaria telah dibuktikan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Sandra dan analisis data yang dilakukan oleh Latra dan Fauzi. Dari hasil
penelitian sandra menunjukan bahwa senyawa alkaloid, flavonoid dan lignan mempunyai
aktifitas terhadap antimalaria. Penggunaan herba meniran sebagai antimalaria ini dilakukan
secara invivo dengan menggunakan mencit sebagai hewan uji yang akan direplikasikan
sebanyak 3 kali pada setiap variasi dosis. Mencit yang akan digunakan dalam percobaan
diinduksi menggunakan plasmodium berghei, mencit yang terinfeksi ini akan diterapi

menggunakan 6 variasi dosis suspensi ekstrak herba meniran yakni 50, 100 ,200 ,400, 800
dan 1000 mg/Kg BB mencit selama 8 hari percobaan.
Selama 8 hari, darah tikus akan diambil dan dianalisis prosentase parasitemia dan prosentase
penghambatan paparan. Prosentase parasitemia yaitu sel darah merah yang terinfeksi
plasmodium berghei per jumlah eritrosit yang diamati, dan yang dimaksud prosentase
penghambatan, yaitu efektifitas ekstrak uji yang dapat dilihat melalui reaksi dari herba
meniran terhadap senyawa patogen.
Parameter yang digunakan pada pengumpulan dan analisis data adalah variasi dosis yang
digunakan untuk terapi dan lamanya hari percobaan terhadap interaksi herba meniran dengan
penginduksi. Metode yang digunakan dalam analisis data ini adalah menggunakan faktor
desain dengan dua variabel yakni dosis dan hari.
Berdasarkan penelitian dan analisis data, dapat diketahui bahwa ekstrak uji tanaman herba
meniran pada kedua parameter yang diamati yaitu dosis dan hari beserta interaksinya
berpengaruh sangat signifikan terhadap prosentase pertumbuhan parasitemia penyakit
malaria. Dari hasil pengamatan prosentase parasitemia terhadap variasi dosis selama tiga
replikasi menunjukan bahwa dosis yang paling efektif untuk menghambat pertumbuhan
parasitemia adalah pada dosis 800 mg/Kg BB mencit, dan semakin hari prosentase
penghambatan pertumbuhan parasitemia semakin kecil.
Dari hasil penelitian variasi dosis dan lama pemberian terhadap penghambatan aktivitas
plasmodium berghei dapat disimpulkan bahwa dosis yang paling efektif terdapat pada dosis
800 mg/BB mencit selama 8 hari terapi.

Penggunaan herba meniran sebagai hepatoprotektor
Herba meniran (Phyllanthm niruri Linn) memiliki hasiat hepatoprotektor (Chodidjah et
al., 2007) dibuktikan dengan penelitian Pengaruh pemberian air rebusan meniran
(Phyllanthm niruri Linn) terhadap gambaran histopatologi hepar tikus wistar yang terinduksi
CCL4. Tikus yang diinduksi CCL4 tetapi tidak diberikan air rebusan meniran, mengalami
histopatologi hati adanya radang kronik, sel limfosit, nekrosis dan perdarahan. Radikal bebas
dari CCL4 melisiskan asam lemak pada fosfolipid membran sel sehingga meningkatkan
permeabilitasnya dan membran sel pun rusak. Perdarahan disebabkan oleh radikal bebas yang
merusak endotel pembuluh darah. Berbeda dengan tikus yang diinduksi CCL4 dandiberikan
air rebusan meniran dengan dosis 3 cc/hari. Histopatologinya tampak degenerasi hidropik, ini
menggambarkan bahwa adanya perbaikan sel dengan tumbuhnya vakuola-vakuola kecil
sampai besar pada sitoplasma. Keadaan seperti ini belum bisa dikatakan kembali normal, oleh
karena itu perlu dilakukan penelitian lagi dengan dosis air rebusan meniran yang lebih besar.
Perbaikan sel hati oleh herba meniran, diduga oleh adanya zat aktif phyllanthin dan
hipophyllanthin yang berfungsi sebagai ligand yang mengaktifkan sel kupfer dalam
menghasilkan interleukin untuk proses regenerasi sel hati (Chodidjah et al., 2007).

Cara Pengeringan Herba Meniran

Selain penelitian mengenai khasiat herba meniran, ada juga penelitian lain yang
bermanfaat dalam pengembangan tanaman herbal ini. Harrizul Rivai dkk. telah melakukan
penelitian untuk mengetahui pengaruh cara pengeringan herba meniran terhadap perolehan
kadar ekstraktif, kandungan senyawa fenolat total, dan aktivitas antioksidanya. Penelitian
dilakukan dengan membagi bagian herba meiran menjadi empat bagian. Bagian I langsung
diekstraksi dengan etanol 80%. Bagian II dikering anginkan diudara pada suhu 25 oC, bagian
III dikeringkan di oven suhu 40 oC, dan bagian IV dikeringkan di oven suhu 60 oC.
Pengeringan dilakukan hingga kadar air