Tugas akhir PBX2 YOHANES 14

YOHANES 14:1-7
UNTUK MEMENUHI TUGAS
EXEGESE PERJANJIAN BARU

DI SUSUN OLEH :
NAMA

: SAMUEL KUNDIMANG

PRODI

: MAGISTER TEOIOGI

DOSEN PENGAMPU : DR. ROBERT PAUL TRISNA

SEKOLAH TINGGI TEOLOGI BETHEL INDONESIA
JAKARTA

2

BAB I

PENDAHULUAN
Para teolog membagi struktur Injil Yohanes dalam dua bagian pokok : Pertama,
pelayanan Yesus kepada orang banyak (pasal 1-12) dan kedua, pengajaran dan pemuridan Yesus
khusus kepada 12 murid-Nya (pasal 13 dst). Khusus dalam struktur bagian kedua Yesus ingin
melakukan pelayanan-Nya dan pengajaran-Nya dengan lebih intens dan serius kepada kedua
belas murid-Nya.
Yesus Kristus tidak pernah diskriminasi dalam melayani. Pembagian struktur di atas
adalah suatu hak proregatif Tuhan dan dilakukan untuk tujuan-Nya. Ia melayani orang banyak,
seperti 5000 orang, tapi belum tentu mereka menerima-Nya dan bersedia menjadi murid-Nya, Ia
mendemonstrasikan tanda-tanda dan mujizat kepada orang banyak tetapi mereka juga belum
tentu percaya, atau mungkin percaya hanya sebagai orang yang memenuhi kebutuhan sementara
jasmani mereka. Itu yang kita temukan dalam bagian pertama Injil Yohanes (pasal 1-12). Yesus
secara khusus mengajar murid-murid-Nya, menghabiskan banyak waktu dengan mereka,
mempersiapkan mereka dalam waktu yang cukup singkat, tapi Dia juga tidak membiarkan
kedegilan hati, kekurangpahaman dan kurangnya kepercayaan para murid terhadap diri-Nya.

BAB II
Ucapan Perpisahan
Yohanes 14:1-7
1 "Janganlah gelisah hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.

2 Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya
kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu.
3 Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang
kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana
Aku berada, kamupun berada.
4 Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ."
5 Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana
kami tahu jalan ke situ?"
6 Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang
datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.
7Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu
mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."

3

John 14:1 Μὴ ταρασσέσθω ὑμῶν ἡ καρδία· πιστεύετε εἰς τὸν θεὸν
καὶ εἰς ἐμὲ πιστεύετε.
(KJV: Let not your heart be troubled: ye believe in God, believe also in me)

"Janganlah gelisah


hatimu; percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku.
Kalimat “Janganlah gelisa hatimu” adalah suatu present passive imperative dengan
negative participle yang artinya menghentikan suatu tindakan yang telah dalam proses. Gelisah
adalah keadaan cemas atau gejolak batin yang tak menentu. “Hatimu” kata ini berbentuk jamak.
Yesus sedang berbicara kepada ke sebelas muridnya. Penggunaan kata “hati” dalam bahasa
Ibrani mengisyaratkan keseluruhan pribadi: pikiran, kehendak, dan emosi (lih. Ul 6:5; Mat
22:37). Jadi, kata “Janganlah gelisah hatimu” artinya: “Berhenti membiarkan hatimu gelisah.”
Ini adalah komentar Yesus yang mengambarkan keadaan-Nya sendiri (apa yang akan dialamiNya di depan, yaitu hal perjamuan malam, penangkapan, pengadilan, kematian dan kegoncangan
emosi yang ekstrem terhadap para murid) dan apa yang dialami murid yaitu telah menyebabkan
kecemasan yang besar dalam hati mereka.
John 14:1 Μὴ ταρασσέσθω ὑμῶν ἡ καρδία· πιστεύετε εἰς τὸν θεὸν
καὶ εἰς ἐμὲ πιστεύετε.
(percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku). πιστεύετε adalah bentuk Present

active indicative 2nd person plural atau kata kerja Imperative present active 2nd person plural dari
kata pisteow.. . Yesus bertanya (menantang) kepada para murid "Apakah anda percaya pada Bapa
dan Percaya juga kepada saya?" Leon Morris berpendapat bahwa, sesungguhnya iman di dalam Yesus
tidak terlepas dari iman kepada Allah. Yesus mengklaim kesetaraan-Nya dengan Bapa. Patut


diperhatikan bahwa perkataan ini diucapkan kepada para murid yang adalah orang-orang Yahudi
yang berkomitmen pada monoteisme (lih. Ul 6:4-6) dan mereka harus mengakui implikasi dari
pernyataan Yesus. Frasa ini berfokus bukan pada suatu pengakuan iman secara doktrin, namun
pribadi Yesus Kristus. Yesus Kristus tidak hanya mengatakan “Percayalah kepada Allah” tapi
juga berkata: “Percayalah kepadaKu.” Di lain sisi, pertanyaan Yesus ini sedang mengindikasikan
bahwa Dia akan mengalami penolakan oleh rakyat dan para pemimpin rohani terhadap keMessias-anNya bagi mereka. Jadi, Yohanes 14:1berarti: Iman para murid kepada diri-Nya sebagai
Mesias dan Tuhan akan dilemparkan ke dalam keraguan ekstrim melalui peristiwa yang akan
terjadi di depan, tetapi hati para murid harus tetap dan terus percaya kepada Allah dan kepada
Yesus, karena mereka (Bapa dan Yesus) adalah setara.

4

Sesudah Yesus memberitakan mengenai kepergianNya dan mengungkapkan
penyangkalan dan kelemahan yang akan terjadi di antara para muridNya., pastilah para murid
merasa bingung, ketakutan dan hampir putus asa. Hati mereka terganggu dan goncang. Namun
sebenarnya, setiap ada pengalaman sedemikian, itulah saat untuk menyadarkan diri di dalam
iman kepada Allah Bapa dan AnakNya. Objek iman mereka adalah Allah dan Tuhan Yesus. Jika
Tuhan Yesus memang mewakili Allah Bapa, seperti apa yang dikatakan dalam pasal 5:19, Dia
layak dipercayai sama seperti Allah sendiri. Tidak cukup bahwa mereka percaya kepada Allah
yang diceritakan dalam Perjanjian Lama. Mereka juga harus percaya kepada Tuhan Yesus, yang

sebentar lagi akan dikhianati, dihukum, dan disalibkan
John 14:2 ἐν τῇ οἰκίᾳ τοῦ πατρός μου μοναὶ πολλαί εἰσιν· εἰ δὲ μή,
εἶπον ἂν ὑμῖν ὅτι πορεύομαι ἑτοιμάσαι τόπον ὑμῖν; (KJV: In my Father's house are
many mansions: if it were not so, I would have told you. I go to prepare a place for you - Di
rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya
kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu).
ἐν τῇ οἰκίᾳ τοῦ πατρός μου μοναὶ πολλαί εἰσιν (“In my Father's house are

many mansions - di rumah BapaKu” banyak tempat tinggal). Kata οἰκίᾳ (“rumah”) adalah
Noun dative feminine common singular. Kata ini digunakan dalam PL untuk Tabernakel atau
Bait Suci (lih. II Sam 7); namun demikian, dalam konteks ini kata ini secara nyata
mengisyaratkan bagian wilayah keluarga di surga. “tempat tinggal” Terjemahan KJV, “rumah
besar/istana,” tidak tepat. Istilah Yunaninya berarti “tempat tinggal permanen” (lih. 14:23) tanpa
ide kemewahan. Maksudnya adalah agar orang percaya semua mendapatkan ruangan mereka
masing-masing dalam rumah Bapa (lih. TEV, NJB). Juga menarik bahwa hal ini berasal dari akar
kata Yunani yang sama dengan “tinggal” yang adalah suatu konsep kunci (lih. ay 15) dalam
Yohanes. Tinggalnya kita dengan Bapa berawal dengan selalu tinggal!
Penjelasan yang Yesus berikan ini dimaksudkan untuk menolong mereka supaya mereka
dapat lebih percaya kepada-Nya dan Tuhan Yesus memberikan harapan kepada para murid-Nya
agar mereka makin diteguhkan dalam kepercayaan kepada-Nya. Bahwa Dia pergi menyediakan

tempat bagi mereka, dan Dia akan kembali untuk menjemput mereka. janji ini bahwa mereka
akan memperoleh tempat tinggal bersama dengan Allah, dapat menenangkan mereka.
μοναί (monai) dikaitkan juga dengan kata Aram yang dapat merujuk ke tempat berhenti
atau beristirahat tempat bagi wisatawan dalam perjalanan. Origenes memahami penggunaan kata

5

‘monai’ di sini untuk merujuk stasiun di jalan Allah atau tempat perhentian sementara.
Terjemahan bahasa Inggris "rumah" menurut Tyndale, hanya berarti "tempat tinggal" (tidak
harus besar) tanpa konotasi tempat sementara. Dengan demikian pengertian yang lebih tepat dari
‘monai’ adalah tempat tinggal permanen, daripada tempat berhenti sementara. Terjemahan
Luther untuk kata μοναί dalam Yoh.14:2 ini menurut Wohnungen sangat akurat, karena memiliki
konotasi tempat tinggal permanen. Kata “Jika”, adalah suatu kalimat second class conditional
sebagian yang disebut “berlawanan dengan fakta.” Ada banyak ruang tersedia. Frasa ini sukar
untuk diterjemahkan. Dalam ayat ini sorga disebut rumah Bapa Tuhan Yesus. Di rumah itu ada
banyak tempat tinggal, atau kamar. Jadi kata μοναί dapat diterjemahkan "tempat tinggal." Tuhan
Yesus menekankan bahwa kita tinggal bersama dengan Allah di sana.1
Yesus berkata, “Jika tidak demikian tentu Aku mengatakannya kepadamu.” Yesus jujur
dan terbuka dengan mereka dan juga dengan kita. Tuhan Yesus "pergi kesitu untuk menyediakan
tempat bagi mereka". Hal ini menjelaskan bahwa; kepergian-Nya sendiri (yaitu kematian-Nya,

kebangkitan-Nya, dan kenaikan-Nya) adalah bertujuan untuk menyediakan tempat bagi mereka
(murid dan orang percaya). Para murid harus mengerti bahwa kematian-Nya bukan sia-sia.
Kematian-Nya adalah membawa hasil yang sangat besar bagi mereka.
NASB “Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu”
NKJV “Jika seandainya tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu”
TEV “Aku tidak akan memberitahukan kepadamu hal ini jika tidak demikian”
NJB “kalau tidak Aku telah mengatakannya kepadamu”
Young’s literal translation “dan jika tidak, Aku akan sudah memberitahukannya kepadamu”
New Berkley Version “Seandainya ini tidak demikian, Aku sudah memberitahukan kepadamu”
Williams Translation “Jikalau tidak, Aku akan sudah memberitahukannya kepadamu”

Jadi, kalimat dalam ayat 2 berbunyi demikian : “Di rumah tempat tinggal Bapa-Ku
banyak rumah sebagai tempat tinggal tetap dan cukup buat orang-orang yang selalu tinggal
(memiliki relationship dengan Bapa). Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu.
Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu).

John 14:3 καὶ ἐὰν πορευθῶ καὶ ἑτοιμάσω τόπον ὑμῖν, πάλιν ἔρχομαι καὶ
παραλήμψομαι ὑμᾶς πρὸς ἐμαυτόν, ἵνα ὅπου εἰμὶ ἐγὼ καὶ ὑμεῖς ἦτε. (And if I
1


Istilah ini Yunani “mone” berkaitan dengan istilah “meno”, yaitu “tinggal”, sehingga dapat diterjemahkan
tempat tinggal. Barrett (hlm. 456) menjelaskan bahwa kadang-kadang istilah ini merunjuk pada tempat tinggal yang
dipakai orang dalam perjalanan, losmen, dan bahwa terjemahan Latin (mansio) berarti losmen, sehingga ada tafsiran
bahwa nanti di sorga orang mengadakan perjalanan, dan ada kemajuan di sana.

6

go and prepare a place for you, I will come again, and receive you unto myself; that where I am,
there ye may be also. - Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat
bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana
Aku berada, kamupun berada.)
καὶ ἐὰν “dan apabila”  Ini adalah suatu KALIMAT THIRD CLASS
CONDITIONAL yang berarti kesanggupan bahkan kemungkinan tindakan. Yesus telah
memberitahu mereka Ia akan segera kembali kepada Bapa, dan Ia akan menyediakan tempat bagi
mereka.
Kumpulan “Pertolongan bagi Penterjemah” dari United Bible Societies mengenai
Yohanes oleh Newman dan Wider mengatakan bahwa anak kalimat ini harus dipahami dalam
suatu pengertian sementara yaitu “setelah Aku pergi” atau “ketika Aku pergi” atau “sejak Aku
pergi”.
πορευθῶ καὶ ἑτοιμάσω τόπον ὑμῖν “Aku pergi ke situ untuk menyediakan

tempat bagimu” Ini tidak berarti untuk mengisyaratkan bahwa surga, dalam pengertian jasmani,
tidak dipersiapkan sebelumnya, namun bahwa kehidupan, pengajaran, dan kematian Yesus
mengijinkan umat manusia yang berdosa dan yang telah ditebus-Nya untuk menghampiri dan
tinggal dengan Allah yang kudus. Yesus pergi mendahului orang percaya sebagai pemandu dan
pelopor mereka (lih. Ibr 6:20). Dia mati di kayu salib bagi mereka, maka tidak mungkin Dia
membiarkan mereka terlantar. Dia bekerja supaya manusia dapat tinggal bersama dengan Dia.
Demikianlah kasih-Nya yang merupakan dasar “kepergian-Nya”, suatu kasih yang akan
dinyatakan pada saat kedatangan yang untuk kedua kalinya, yaitu pada saat Dia datang kembali
dan membawa mereka (dan kita) ke tempat-Nya.2
πάλιν ἔρχομαι καὶ παραλήμψομαι ὑμᾶς πρὸς ἐμαυτόν “Aku akan
datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku”  Ini menunjuk pada Kedatangan Kedua
atau mati (lih. II Kor 5:8; I Tes 4:13-18). Persekutuan muka dengan muka dengan Yesus
mencerminkan persekutuan Yesus dan Bapa (lih. 1:1,2). Orang Kristen akan ikut serta dalam
keintiman antara Yesus dengan Bapa (14:23; 17:1ff). Kata kerja yang digunakan di sini,
menerima/membawa, (paralamban) mengisyaratkan “menerima ke dalam diri seseorang.” Hal ini
berbeda dengan 1:12 (lamban). Adalah sukar untuk memastikan ketumpang-tindihan semantik
yang tepat dari kedua istilah ini; seringkalai mereka saling bersinonim.
2

Dave Hagelberg, Tafsiran Injil Yohanes … hal. 53-54


7

Kata ‘tempat-Ku’ berarti di dalam rumah Bapa-Ku, hubungan permanen dari orang
percaya kepada Yesus dan Bapa sebagai anak angkat yang tetap dalam rumah tangga selamanya.
Dalam hal ini "tempat tinggal" adalah "dalam" Yesus sendiri, apakah di surga atau di bumi.
Pernyataan "Aku akan datang kembali dan membawa kamu kepada diri saya sendiri," maka tidak
merujuk hanya untuk parousia, tetapi juga untuk postresurrection kembalinya Yesus kepada
murid-murid di Kerajaan kemuliaan, mereka dapat masuk ke dalam persekutuan dengan dia dan
dengan Bapa sebagai keluarga untuk selamanya.
ἵνα ὅπου εἰμὶ ἐγὼ καὶ ὑμεῖς ἦτε “supaya di tempat di mana Aku berada,
kamupun berada” Surga adalah dimana Yesus berada (lih. 17:24)! Surga sesungguhnya adalah
persekutuan muka dengan muka dari umat kepunyaan-Nya dengan Allah Tritunggal!

John 14:4 καὶ ὅπου [ἐγὼ] ὑπάγω οἴδατε τὴν ὁδόν. (John 14:4 "And you
know the way where I am going." - Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.")
Pernyataan Yesus menyebabkan Tomas menyatakan keraguannya tentang mengetahui
jalannya. Kalimat ini dapat membingungkan mereka, namun para pembaca yang membaca ayatayat berikut ini mengerti bahwa Dia benar, karena mereka mengenal Dia yang adalah "jalan" ke
pangkuan Bapa. Dalam bagian ini kebingungan Tomas dan Filipus dipakai oleh Tuhan Yesus
sebagai batu loncatan untuk lebih dalam menjelaskan hubungan antara Tuhan Yesus dan Allah

Bapa.
Sesaat kalimat ini diucapkan, mereka sulit percaya, tetapi setelah beberapa waktu mereka
dapat mempercayainya. Demikian juga dengan krisis iman yang akan mereka hadapi. Sesaat
mereka melihat penyaliban-Nya, mereka sulit percaya. Tetapi setelah beberapa waktu, mereka
dapat percaya bahwa Dialah Mesias dan Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia.

John 14:5 Λέγει αὐτῷ Θωμᾶς· κύριε, οὐκ οἴδαμεν ποῦ ὑπάγεις· πῶς
δυνάμεθα τὴν ὁδὸν εἰδέναι; (KJV Thomas saith unto him, Lord, we know not whither thou

8

goest; and how can we know the way? - Kata Tomas kepada-Nya: "Tuhan, kami tidak tahu ke
mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?"
Pernyataan Tuhan Yesus dalam ayat 4 "Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ,"
ini memancing tanggapan yang diucapkan Tomas. Dalam kasus ini Tomas menjadi juru bicara
bagi teman-temannya. Dia bingung mengenai tujuan perjalanan yang akan dijalani Yesus
Kristus. Namun sikapnya baik, karena dia rela mengaku ketidak pahamannya.
Yesus memang telah menghibur, bahkan menyakinkan mereka. Yesus berkata: “…
percayalah kepada Allah, percayalah juga kepada-Ku” (14:1). Tetapi, hal ini, bagi Thomas
[mungkin juga bagi para murid lainnya; bnd. 13:36], belum cukup meyakinkan. Belum cukup
meyakinkan karena “kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke
situ?” (14:5). Sebuah pertanyaan yang mengekspresikan ketidakmengertian para murid. Mereka
tidak mengerti bahwa salib dan penderitaan adalah jalan yang harus dilalui Yesus untuk kembali
kepada Bapa – sebuah jalan yang walaupun saat itu mereka mengerti, mungkin akan sulit bagi
mereka untuk menerimanya (bnd. Mrk. 8:31; 9:31; 10:33). Sebenarnya Yesus sudah
memberitahukan kepada mereka. Seharusnya mereka sudah tahu mengenai jalan yang akan
ditempuh Yesus (4:4). karena pertanyaan Thomas, sebelumnya telah ditanyakan oleh Petrus.
Petrus menanyakan pertanyaan senada dalam pasal 13:36. Dan ketika Petrus menanyakannya,
asumsi yang terkandung di dalam jawaban Yesus adalah salib (13:37). Para murid lain, termasuk
Thomas tentu mendengar pertanyaan tersebut dan jawaban Yesus.
Tetapi, mungkin karena ketidakinginan mereka untuk menghadapi kenyataan bahwa jalan
Yesus adalah jalan salib, maka begitu banyak kata-kata Yesus tentang hal itu, terabaikan dalam
benak dan sanubari mereka. Mereka tidak berharap demikian. Dan mereka memilih
mengabaikannya. Sekarang Yesus mengungkapkannya lagi. Dan sekali lagi mereka, diwakili
Thomas, harus bertanya lagi untuk meyakinkan jawabannya.
Merespons pertanyaan Thomas, Yesus menjawabnya dengan sebuah deklarasi teologis:
“Akulah jalan, dan kebenaran, dan hidup. Tidak seorang pun datang kepada Bapa kecuali
melalui Aku” (14:6). Jawaban ini merupakan “a premier expression of the theology of this
entire Gospel” (ekspresi utama dari teologi seluruh Injil ini). Dari ketiga kata benda pada anak
kalimat pertama: jalan (Yun. he hodos); kebenaran (Yun. he aletheia); dan hidup (Yun. he zoe),
penekanannya terletak pada kata he hodos. Ide emphatic ini didukung oleh konteksnya, yaitu

9

jawaban terhadap pertanyaan Thomas mengenai jalan. Juga diperkuat dengan anak kalimat
selanjutnya dalam jawaban Yesus: datang kepada Bapa!

John 14:6 λέγει αὐτῷ [ὁ] Ἰησοῦς· ἐγώ εἰμι ἡ ὁδὸς καὶ ἡ ἀλήθεια καὶ
ἡ ζωή· οὐδεὶς ἔρχεται πρὸς τὸν πατέρα εἰ μὴ δι᾽ ἐμοῦ. (KJV Jesus saith unto him, I
am the way, the truth, and the life: no man cometh unto the Father, but by me. - Kata Yesus
kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada
Bapa, kalau tidak melalui Aku.)
Akulah jalan, dan kebenaran, dan hidup.3 Frasa keilahian AKU-LAH, atau dalam
bahasa Inggrisnya "I AM".“Akulah” Dalam jawaban ini, kita mendapati penyingkapan diri
Yesus. Ini adalah salah satu dari tujuh kali Yesus menggunakan I am (Yun. ego eimi; 6:48; 8:12;
10:9; 10:11; 11:25; 14:6; dan 15:1 ) yang sejajar dengan penyingkapan diri Yahweh dalam PL
kepada Musa (Kel. 3:23).
Tuhan Yesus menegaskan keberadaan dan peranNya bagi manusia dalam 3 frasa
"AKU"LAH, yaitu:
1. Sang Jalan (satu-satunya yang lurus kepada Bapa di Surga, tidak ada jalan lain yang lurus,
ayat 6b),
2. Sang benar (sumber dan penyaksi kebenaran, ayat 18:37-38), dan
3. Sang Hidup (pemberi hidup yang kekal kepada yang percaya kepadaNya, Yohanes 11:25)".
Dialah jalan … kepada Bapa. Dalam PL, iman alkitabiah dikatakan sebagai suatu jalur
gaya hidup (lih. UI 5:32-33; 31:29; Maz 27:11; Yes 35:8). Sebutan dari gereja mula-mula adalah
"Jalan (Tuhan)" (lih. Kis 9:2; 19:9,23;n24:14,22). Yesus bukan salah satu jalan atau penunjuk
jalan diantara banyak jalan, tetapi Yesus Kristus dalah Sang Jalan. Yesus menekankan bahwa Ia
baik dulu maupun sekarang adalah satu-satunya jalan kepada Allah. Ini adalah hakikat teologis
dari Injil Yohanes! Perbuatan baik yang merupakan gaya hidup adalah bukti dari iman pribadi
(lih. Ef 2:8 9,10), bukan suatu jalan kebenaran. Lihat catatan pada 8: 12. Sesuai dengan ajaran
dan bukti yang disampaikan dalam pasal 1-12, Dia adalah Juru Selamat satu-satunya. Dia tidak
hanya menyatakan jalan pada keselamatan, Dia sendiri adalah jalan itu.

3

Kata “hidup” adalah kata yang menonjol dalam ungkapan Yesus tentang diriNya dalam kalimat ini yang
dimulai dengan kata “Akulah”.

10

Dialah kebenaran. "kebenaran" Istilah "kebenaran" dalam falsafah Yunani memiliki
konotasi "benar" versus "palsu" atau "kenyataan" versus "bayangan." Namun demikian, ini
adalah murid-murid yang berbahasa Aram yang memahami Yesus sebagai berbicara tentang
kebenaran dalam pengertian PL yang adalah "kesetiaan" atau "loyalitas"(lih. Maz 26:3; 86:11;
119:30). Baik "kebenaran" dan "hidup" memberi ciri pada "jalan." Istilah "kebenaran" seringkah
digunakan untuk menjelaskan aktivitas Ulahi dalam Yohanes (lih. 1:14; 4:23-24; 8:32; 14:17;
15:26; 16:13; Untuk mengikuti jalan pada keselamatan tersebut kita percaya Dia. Dialah
kebenaran.
Dialah hidup. Dalam PL, iman gaya hidup seorang percaya dikatakan sebagai suatu jalur
kepada hidup (lih. Maz 16:11; Ams 6:23; 10:17). Keseluruhan tiga istilah ini berhubungan
dengan iman gaya hidup yang ditemukan hanya dalam hubungan pribadi dengan Yesus Kristus.
Dia tidak hanya menyediakan hidup, Dia adalah hidup yang sesungguhnya.4
οὐδεὶς ἔρχεται πρὸς τὸν πατέρα εἰ μὴ δι᾽ ἐμοῦ. "Tidak ada seorangpun
yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku" Betapa merupakan klaim yang mengejutkan!
Ini memang sangat membatasi namun juga sangat nyata bahwa Yesus percaya bahwa hanya
melalui suatu hubungan pribadi dengan diriNya seseorang bisa mengenal Allah. Ini telah sering
disebut sebagai skandal eksklusifistik dari KeKristenan. Tidak ada jalan tengah di sini.
Pernyataan ini benar atau keKristenan adalah palsu! Dalam beberapa cara ini serupa dengan
Yohanes 10.

John 14:7 εἰ ἐγνώκατέ με, καὶ τὸν πατέρα μου γνώσεσθε. καὶ ἀπ᾽ ἄρτι
γινώσκετε αὐτὸν καὶ ἑωράκατε αὐτόν. (If ye had known me, ye should have known
my Father also: and from henceforth ye know him, and have seen him - Sekiranya kamu
mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu
telah melihat Dia.")
εἰ ἐγνώκατέ με …"jika kamu telah mengenal Aku dan memang demikian, maka
kamu pasti telah mengenal BapaKu, yang memang demikian." Ini mungkin adalah sebuah
KALIMAT SECOND CLASS CONDITIONAL yang sering disebut "berlawanan dengan fakta."
Terjemahannya menjadi "Jika engkau telah mengenal Aku, padahal belum, maka kamu asti
mengenal BapaKu, yang ternyata engkau tidak."Ini adalah pernyataan yang sukar karena kita
4

Dave Hagelberg, Injil Yohanes…, 56

11

menganggap bahwa para Rasul telah percaya kepada keselamatan dalam Yesus sebagai Mesias.
Kebenaran yang baru dan pada akhirnya eksklusif ini pasti sangatlah sukar dipahami oleh
mereka. Injil Yohanes sepertinya berbicara mengenai tingkatan kepercayaan.
Ayat 7a, (Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku.) Yesus
mengaitkan pengetahuan mereka akan Bapa dan hidup mereka dalam persekutuan dengan Bapa
bukan hanya kepada masa yang akan datang, tetapi atas semua, kepada pengalaman iman yang
telah mereka terima dalam kontak mereka di bumi dengan Dia.5
Sebagai kelanjutan pernyataan yang mengejutkan yaitu "Akulah jalan....", Tuhan Yesus
menegur mereka, karena mereka belum mengenal Dia sebagaimana seharusnya, sehingga
memang mereka bingung mengenai tujuan-Nya, yaitu Allah Bapa sendiri. Namun setelah
teguran itu ada penghiburan besar, bahwa mereka yag sudah sekian lama bersekutu dengan
Tuhan Yesus sungguh-sungguh juga mengenal Allah Bapa. Penghiburan ini sesuai dengan
Yohanes 1:18 yang berkata: "Tidak seorangpun yang pernah melihat Allah; tetapi Anak Tunggal
Allah, yang ada di pangkuan Bapa, Dialah yang menyatakan-Nya." Dalam ayat ini ada
pernyataan yang lebih mengejutkan, bahwa mereka telah melihat Allah. Suatu konsep yang luar
biasa baik di kalangan Yahudi maupun di kalangan Yunani.
Pernyataan Tuhan Yesus: "mengenal Aku ... mengenal BapaKu." Tuhan Yesus Sang
Firman Allah dan perwalian penampakan diri Bapa (Anak Allah) dalam dunia, sehingga Tuhan
Yesus dapat berkata kepada pengikutNya: "kalian mengenal Dia dan sudah melihat Dia".
Kepada Filipus, Yesus berbicara lebih khusus lagi: "Orang yang sudah melihat Aku, sudah
melihat Bapa" (ayat.9). "Kamu mengenal Aku" Yesus sedang berbicara kepada keseluruhan
kelompok para rasul lagi (lih. ay 9). Istilah "mengenal" digunakan dalam pengertian PL, yang
berbicara mengenai hubungan pribadi yang intim, bukan pengetahuan kognitif, (lih. Kej 4:1; Yer
1:5). "Pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku" Melihat Yesus ialah melihat Allah (lih. Yoh 1:14-18;
5:24; 12:44- 45; II Kor 4:4; Kol 1:15; Ibr 1:3)! Yesus adalah perwahyuan sempurna dari Allah
yang tidak nampak. Tak satupun yang menolak Yesus dapat mengklaim mengenal Allah (lih. I
Yoh 5:9-12).

BAB III
5

537

Herman N. Ridderbos, Injil Yohanes Suatu Tafsiran Theologis, (Surabaya: Momentum, 2012), Hlm. 536-

12

KESIMPULAN
Yohanes 14 merupakan bagian dari Pidato Perpisahan (Farewell Discourse) yang dimulai
dalam pasal 13:31, sesudah kepergian Yudas dari Ruang Atas, hingga doa Yesus dalam pasal 17.
Pidato lebih merupakan sebuah percakapan ketimbang sebuah pidato yang monolog. Karena di
dalamnya kita mendapati sejumlah pertanyaan dari para murid kemudian di jawab oleh Yesus.


Petrus menanyakan tentang ke mana Yesus akan pergi (13:36);



Thomas bertanya tentang jalan menuju tempat kepergian Yesus (14:5);



Filipus bertanya tentang Bapa (14:8); dan


Yudas [bukan Iskariot] bertanya tentang alasan Yesus menyatakan diri kepada
mereka dan bukan kepada dunia (14:22).
Catatan di atas menunjukkan bahwa mayoritas pertanyaan para murid tercatat dalam
pasal 14. Namun tema utama yang mengikat seluruh pasal ini adalah tema tentang “kepergian
dan kedatangan kembali” Yesus. “Kepergian” Yesus merujuk kepada pemuliaan-Nya (His
glorification), yang mencakup: Penangkapan, pengadilan, penyaliban, kematian, kebangkitan,
dan kenaikan-Nya (bnd. ps. 18dst). “Kedatangan” Yesus mencakup: turun-Nya Roh Kudus
mendiami para murid [bnd. “penolong yang lain” – “another Jesus”; 14:16] dan parousia [14:23]. Yesus menandaskan bahwa kepergian-Nya adalah kepergian yang purposeful (14:2).
Demikian pula, kedatangan-Nya kembali adalah kedatangan yang purposeful (14:3). Kemudian,
pasal ini diakhiri dengan berkat yang dianugerahkan Yesus bagi para pengikut-Nya (14:27-31).

DAFTAR PUSTAKA

13

Alkitab Edisi Study, Jakarta: LAI, 2012
Hadiwiyata A. S., Tafsiran Injil Yohanes, Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2007
Hagelberg Dave, Tafsiran Injil Yohanes (Pasal 13-21) dari Bahasa Yunani, Yogyakarta: ANDI,
2004
Kysar Robert, Injil Yohanes Sebagai Cerita, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1995
Ridderbos Herman N., Injil Yohanes Suatu Tafsiran Theologis, Surabaya: Momentum, 2012