Urgensi Dan Pemahaman Materi Al.docx

Urgensi Pemahaman Materi Al – Qur’an Hadits
Kepada Peserta Didik
Tujuan
“Dibuat untuk Memenuhi Tugas”

Mata Kuliah PembelajaranAl – Qur’an Dan Hadits
Penyusun
Kelompok 1 ( Satu )
- Muhammad Andrian
- Khadijah
- Berlian Habibi

Semester : V-A Tarbiyah
Dosen Pengempu: M. Naviri Syafril

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
JAM’IYAH MAHMUDIYAH (STAI.JM)
TANJUNG PURA - LANGKAT
T.A: 2017

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa
atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah
ini

dengan

penuh

keyakinan

serta

usaha

maksimal.

Semoga

dengan


terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.
Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada bapak M. Naviri Syafril
mata kuliah Pembelajaran Sejarah Peradaban Islam yang telah memberikan tugas
Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk senantiasa
belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai “Urgensi
Pemahaman Materi Al-Qur’an dan Hadits

” sehingga dengan kami dapat

menemukan hal-hal baru yang belum kami ketahui.

Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga
kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin.
Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu
terselesaikannya laporan ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang
penuh kebaikan dan telah membantu penulis.

Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha
sekuat tenaga dalam penyelesaian Makalah ini, tetapi tetap saja tak luput dari
sifat manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap saran

penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa
datang.

i

Tanjung Pura, September 2017

Tim Penyusun

Kelompok 1 (Satu)

DAFTAR IS

ii

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Urgensi Pemahaman Materi Alqur’an Hadits...............................................2
1.

Pengertian Urgensi....................................................................................2

2.

Pengertian Pembelajaran Materi Alqur’an Hadits....................................2

3.

Tujuan Pembelajaran materi Alqur’an Hadits...........................................3

4.

Strategi Pembelajaran Alqur’an Hadits.....................................................5


5.

Metode Pembelajaran Alqur’an Hadits.....................................................7

BAB III..................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Kesimpulan.................................................................................................11
DAFTAR FUSTAKA............................................................................................12

iii

iv

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’an dan hadits merupakan pedoman utama dalam memberikan
tuntunanberperilaku


bagi

umat

Islam.

Segala

bentuk

tata

pelaksanaan

berkehidupan manusia di muka bumi ini harus berdasarkan pada dua sumber
utama ajaran Islam tersebut. Sehingga upaya untuk menggali petunjuk yang ada di
dalam Al-Qur’an dan hadits harus terus menerus dilakukan. Proses penggalian
makna yang terkandung dalam Al-Qur’an dan hadits merupakan tugas setiap
muslim, yang dilakukan tanpa kenal lelah.
Belajar terus menerus untuk mendalami kandungan Al-Qur’an dan

hadits memang tidak mengenal batas umur. Meskipun demikian, jika proses
mempelajari Al-Qur’an dan Hadits telah dimulai sejak dini, niscaya akan
menghasilkan penguasaan yang lebih baik terhadap kandungan Al-Qur’an dan
hadits. Usia anak-anak sekolah MI menjadi usia ideal untuk membelajarkan cara
memahami kandungan Al-Qur’an dan hadits. Proses pembelajaran memahami
kandungan Al-Qur’an dan hadits sebagai kelanjutan dari proses pembelajaran
mengartikan Al-Qur’an dan hadits.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian materi pembelajaran alqur’an dan hadits ?
b. Apa tujuan materi pembelajaran alqur’an dan hadits?
c. Bagaimana strategi materi pembelajaran alqur’an dan hadits?
d. Bagaimana metode materi pembelajaran alqur’an dan hadits?

C. Tujuan Pembahasan
a. Untuk mengetahui pengertian materi pembelajaran alqur’an dan hadits .
b. Untuk mengetahui tujuan materi pembelajaran alqur’an dan hadits.
c. Untuk mengetahui strategi materi pembelajaran alqur’an dan hadits.
d. Untuk mengetahui metode materi pembelajaran alqur’an dan hadits.


1

BAB II
PEMBAHASAN
A.

Urgensi Pemahaman Materi Alqur’an Hadits
1. Pengertian Urgensi
Urgensi jika dilihat dari bahasa latin bernama “urgere” yaitu kata kerja
yang berarti mendorong dan jika dilihat dari bahasa inggris bernama “urgent”
yang memiliki arti kata sifat. Menurut kamus bahasa Indonesia, Urgensi
adalah hal yang sangat penting atau keharusan yang sangat mendesak untuk
diselesaikan, dengan demikian mengandaikan ada suatu masalah dan harus
segera ditindak lanjuti.
2. Pengertian Pembelajaran Materi Alqur’an Hadits
Penyelenggaraan pembelajaran merupakan tugas guru. Pembelajaran
berasal dari kata dasar “ajar” yang artinya petunjuk yang diberikan kepada
orang supaya diketahui. Dari kata ajar ini lahirlah kata kerja “belajar”. R.
Gagne sebagaimana dikutip oleh Ahmad Susanto menyebutkan bahwa
belajar dapat dimaknai sebagai suatu proses untuk memperoleh motivasi

dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah laku. 1Dan Kata
“pembelajaran” berasal dari kata “belajar” yang mendapat awalan “pem”
dan akhiran “an” menjadi kata “pembelajaran”, diartikan sebagai proses,
perbuatan, cara mengajar, atau mengajarkan sehingga anak didik mau
belajar.

1

Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran (Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2013), hlm. 1.
2

Pembelajaran mata pelajaran Alqur’an Hadits merupakan unsur
mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang memberikan
pendidikan kepada peserta didik untuk memahami dan mencintai Alqur’an
dan Hadits sebagai sumber ajaran Islam dan mengamalkan isi
kandungannya dalam kehidupannya sehari-hari . Karena Alqur’an
merupakan pedoman bagi seluruh umat manusia di dunia. Maka untuk bisa
mengamalkan isi dari Alqur’an, maka setiap umat Islam harus berusaha
belajar membaca dan memahami Alqur’an. tanpa membaca manusia tidak

akan mengerti akan isinya dan tanpa mengamalkannya manusia tidak akan
dapat merasakan kebaikan dan keutamaan petunjuk Allah dalam Alqur’an.
3. Tujuan Pembelajaran materi Alqur’an Hadits
Menurut Abdurrahman Saleh sebagaimana dikutip Syahidin,
berpendapat bahwa karekteristik tujuan umum pendidikan islam adalah
diarahkan pada hal-hal yang berhubungan dengan persiapan-persiapan
untuk memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.2Sedangkan
tujuan pendidikan dalam Alqur’an adalah beribadah kepada Allah dalam
pengertian yang luas, meliputi masalah-masalah ritual dan sosial, dengan
maksud untuk melaksanakan tugas kekholifahan, yaitu memakmurkan bumi
persada diatas hukum-hukum Allah, antara lain
a. Menyadarkan manusia sebagai individu akan posisinya diantara
makhluk yang lain dan tanggung jawabnya secara pribadi dalam
kehidupannya.

2

Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam Alqur’an , Cet. Ke-1
(Bandung: CV Alfabeta, 2009), hlm. 10.
3


b. Menyadarkan manusia akan hubungan dan tanggung jawabnya sebagai
makhluk sosial
c. Menyadarkan manusia akan keberadaan dan pemanfaatan alam dengan
berbgai rahasia yang ada di dalamnya untuk digali dan dimanfaatkan
bagi kesejahteraan manusia.
d. Menyadarkan manusia akan keberadaan pencipta alam semesta untuk
mereka sembah.3
Pendidikan Alqur’an berkeyakinan bahwa tujuan yang yang benar dari
pendidikan adalah melahirkan manusia-manusia beriman dan berilmu
pengetahuan, yang dari imannya itu akan melahirkan tingkah laku terpuji
(akhlak karimah)4. Karena tujuan pendidikan Islam diantanranya menjadi insan
kamil menjadikan peserta didiknya menjadi manusia saleh yang utuh, saleh
pada dirinya dan sanggup mentransformasikan ke luar dirinya. Serta
mengaharapkan peserta didik menjadi ulul albab yang dapat mendorong peserta
didik

menjadi

manusia

yang

bersungguh-sungguh

menafakuri

dan

mentasyakuri ciptaan Allah, mampu memisahkan yang jelek dari yang baik,
mempertahankan kebaikan, kritis dalam mendengarkan pembicaraan, dan
pandai-pandai menimbang-nimbang ucapan.5
Pembelajaran mata pelajaran Alqur’an Hadits di bertujuan untuk
memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca,
menulis,membiasakan

dan

menggemari

Alqur’an

dan

Hadits

serta

menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat
3

Ibid., hlm. 63
4
Bambang Q-Anees & Adang Hambali, Pendidikan Karakter Berbasis
Alqur’an , Cet. Ke-2 (Bandung: Refika Offset, 2009), hlm.52-54

4

Juwariyah , Dasar-dasar Pendidikan Anak dalam Alqur’an , Cet. Ke-1 (Yogyakarta:
Sukses Offset, 2010), hlm. 3
5

4

Alqur’an Hadits untuk menolong,membina dan membimbing akhlak dan
perilaku peserta didik agar berpedoman pada kandungan ayat-ayat Al-Quran
dan Hadits
4. Strategi Pembelajaran Alqur’an Hadits
Seorang guru tidak hanya cukup membekali diri dengan sifat-sifat
teladan Nabi Muhammad saw dalam mengajar, tetapi juga perlu dibekali
dengan kemampuan strategi mengajar yang tepat. Nah strategi mengakar ala
Nabi Muhammad saw adalah salah satu strategi mengajar yang mungkin dapat
dijadikan guru sebagai inspirasi saat mengajar. Untuk melaksanakan strategi
diperlukan kiat-kiat teknis, agar nilai strategis setiap aktivitas yang dilakukan
guru-murid di kelas dapat terealisasi.
Strategi pembelajaran Alqur’an Hadits antara lain:6
a. Mendorong murid supaya menjadi seorang pembelajar
Strategi pertama yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan
semangat belajar peserta didik adalah mendorong atau memotivasi siswa
agar menjadi seorang pembelajar, dengan menjadi seorang pembelajar,
berarti mereka menyadari perannya sebagai siswa, yakni belajarJadi dalam
mendorong siswanya menjadi pembelajar, seorang guru juga diharapkan
dapat menjadikan Alqur’an dan sunnah sebagai sarana untuk mendongkrak
semangat belajar siswa, yaitu dengan menceritakan pula berbagai fadhilah
menuntut ilmu.
a. Menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan
Sebagai seorang guru, tugasnya bukan hanya mengajarkan ilmu
sebagaimana tertera dalam buku pelajaran, tetapi juga menciptakan
6

Ibid, hlm, 13

5

suasana belajar yang nyaman. Jadi seorang guru harus berperan penting
dalam menciptakan suasana hati agar belajar menyenangkan dan tidak
menimbulkan ketegangan siswa.
b. Menerapkan metode belajar praktik
Strategi yang digunakan oleh Nabi Muhammad saw dalam mengajarkan
sesuatu, beliau terlebih dahulu mempraktikkannya. Sehingga para sahabat
tidak kesulitan dalam melaksanakan sesuatu yang beliau ajarkan. Jadi
seorang

guru

patut

meneladani

metode

praktik

langsung

ketika

mengajarkan materi Alqur’an hadits di dalam proses belajar mengajar
c. Mengajar sesuai kemampuan siswa
Artinya strategi belajar sesuai kemampuan siswa, artinya masing-masing
siswa memiliki kemampuan intelektual dan emosional yang berbeda-beda. Jadi
seorang guru sebelum mengajar harus mengetahui terlebih dahulu keadaan
muridnya, guru harus bisa memberikan materi sesuai dengan kemampuan yang
dimiliki oleh peserta didiknya.

d. Variasi dalam mengajar
Menurut Uzer Usman sebagaimana dikutip oleh Sitiatava Rizema Putra
menyebutkan bahwa variasi adalah suatu kegiatan guru dalam konteks
interaksi belajar mengajar yang ditujukan mengatasi kebosanan murid.
Jadi seorang guru harus memiliki keterampilan mengadakan variasi
mengajar, misalnya variasi dalam suara, gerak badan, kontak pandang,
ekspresi wajah, dan variasi pergantian posisi agar meningkatkan perhatian
siswa untuk minat belajar.7
e. Memudahkan dan tidak memberatkan
7

Ibid, hlm, 14-15

6

Maksudnya seorang pendidik dalam mengajar dikelas, tidak boleh
mempersulit, tetapi harus memudahkan siswa dalam belajar
f. Mengajar dengan perumpamaan

Strategi mengajar dengan perumpamaan ini juga sangat baik untuk
seorang guru ketika mengajar untuk menghilangkan kejenuhan siswa,
guru dapat mengambil perumpamaan tentang sesuatu yang menarik
yang berkaitan dengan pelajaran yang diajarkan.
g. Mengajar menggunakan gambar dan multimedia

Maksudnya yaitu Strategi belajar dengan menyajikan gambargambar yang mendukung materi pelajaran, maka siswa dapat lebih
mudah memahami pelajaran yang disampaikan. Jadi dalam pelajaranpelajaran

yang

memang

membutuhkan

gambar,

guru

harus

menggunakan strategi ini sebagai penunjang dalam pembelajaran.
5. Metode Pembelajaran Alqur’an Hadits
Metode merupakan salah satu komponen pendidikan yang cukup
penting untuk diperhatikan. Penyampaian materi dalam arti penananam nilainilai pendidikan sering gagal karena cara yang digunakannya kurang tepat.
Penguasaan guru terhadap materi pendidikan belum cukup untuk dijadikan
titik tolak keberhasilan suatu proses belajar mengajar, karena proses
pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan murid terhadap materi pelajaran,
maka guru dituntut untuk meningkatkan kemampuannya.Karena seringkali
seorang pendidik kurang mengetahui cara yang tepat untuk menyampaikan
materi pelajaran agar dipahami oleh peserta didiknya.8

8

Bambang Q-Anees & Adang Hambali,Op.Cit, hlm, 60

7

Maka yang dimaksud dengan metode pendidikan Qurani adalah suatu
cara atau tindakan-tindakan dalam lingkup peristiwa pendidikan yang
terkandung dalam Alqur’an dan sunnah. Metode pendidikan Qurani
merupakan suatu bagian penting dalam melaksanakan pendidikan. Alqur’an
telah menawarkan sejumlah cara dalam menyampaikan nilai-nilai pendidikan,
baik dalam aspek pengembangan akal, perasaan, keterampilan, maupun aspekaspek kemanusiaan lainnya.
Metode pendidikan Alqur’an hadits di madrasah antara lain :9
a. Metode Belajar Praktik
Dalam ilmu agama, metode praktik dapat dilakukan dengan dua
cara, yakni dengan memperagakan langsung (seperti praktik shalat,
membaca Alqur’an) dan memberikan contoh-contoh praktis yang terjadi
pada masa lalu (seperti tentang kenikmatan yang diberikan kepada orang
yang beriman)
b.

.

Metode Talāqi

Metode talāqi hanya bisa digunakan dalam membaca Alqur’an,
yaitu seorang guru membaca atau menyampaikan ilmu di depan muridmuridnya, sedang para murid menyimaknya, yang mungkin diakhiri
dengan pertanyaan-pertanyaan, kemudian murid membaca di depan guru,
lalu guru membenarkan jika ada kesalahan.
c.

Metode AmṠal Qur’ani
Menurut Ibnu Qayyim sebagaimana dikutip oleh Syahidin metode
amṠal qur’ani yaitu menyerupakan sesuatu dengan sesuatu yang lain
dalam hal hukumnya, dan mendekatkan sesuatu dengan yang abstrak
(ma’qul) dengan yang indrawi (konkrit, makhsus).
9

Ibid, hlm, 61

8

d. Metode Kisah Qurani
Metode kisah dalam bahasa Alqur’an bermakna sejarah (tarikh)
yaitu peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di zaman dahulu. Melalui
metode kisah Qurani ini guru mata pelajaran Alqur’an hadits dapat
menyisipkan tentang sejarah orang terdahulu, baik kehidupan orang yang
sholeh ataupun orang yang durhaka.sehingga dapat dijadikan alat untuk
memancing perhatian murid terhadap materi pelajaran, serta alat untuk
menanamkan kebenvcian terhadap perbuatan munkar dan kevintaan
terhadap kebajikan.10
e. Metode Ibrah-MauiẒah
Metode Ibrah adalah suatu cara yang dapat membuat kondisi psikis
siswa mengetahui intisari perkara yang mempengaruhi perasaannya, yang
diambil dari pengalaman-pengalaman orang lain atau pengalaman sendiri
sehingga sampai pada tahap perenungan, penghayatan, dan tafakur yang
dapat menumbuhkan amal perbuatan. Sedangkan metode MauiẒah yaitu
suatu cara penyampaian materi pelajaran melalui tutur kata yang berisi
nasihat-nasihat dan pengingatan tentang baik buruknya sesuatu. Melalui
metode ini guru Alqur’an Hadits diharapkan dapat membangkitkan
perasaan untuk taat dan melaksanakan perintah Allah swt serta
menimbulkan kagum kagum akan kebesaran Allah swt, sehingga menjadi
pendorong dalam membentuk mewujudkan amal shaleh.
f. Metode Targib-Tarhib
Metode Targib adalah cara untuk menyakinkan seseorang terhadap
kebenaran Allah melalui janji-Nya yang disertai dengan bujukan dan
rayuan untuk melakukan amal sholeh. Sedangkan Tarhib adalah cara untuk
10

Ibid, hlm, 62-63

9

menyakinkan seseorang terhadap terhadap kebenaran Allah melalui
ancaman dengan siksaan sebagai akibat melakukan perbuatan yang
dilarang oleh Allah, atau tidak melaksanakan perintah Allah. Metode ini
juga sering digunakan pendidik untuk menyampaikan materi Alqur’an
Hadits untuk memahami isi kandungan suatu ayat ataupun hadis.
g. Metode Tajribi (Latihan Pengamalan)

Metode Tajribi dimaksudkan sebagai latihan penerapan secara
terus-menerus, sehingga siswa terbiasa melakukan sesuatu sepanjang
hidupnya. Metode ini juga digunakan guru mata pelajaran Alqur’an Hadits
untuk mendorong muridnya agar melakukan pembiasaan secara nyata
mengenai materi yang sedang diajarkan dikelas.11
h.

Metode Keteladanan (Uswatun Ḥasanah)
Metode keteladanan yaitu suatu metode pendidikan dengan cara memberikan
contoh yang baik kepada peserta didik, baik dalam ucapan maupun dalam
perbuatan. Guru mata pelajaran juga bisa menyampaikan materi Alqur’an
Hadits melalui metode ini, karena dengan metode ini dianggap besar

pengaruhnya terhadap keberhasilan proses belajar mengajar.

11

Ibid, hlm, 65

10

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pembelajaran mata pelajaran Alqur’an Hadits merupakan unsur mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) yang memberikan pendidikan kepada
peserta didik untuk memahami dan mencintai Alqur’an dan Hadits sebagai
sumber ajaran Islam dan mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupannya
sehari-hari . Karena Alqur’an merupakan pedoman bagi seluruh umat manusia
di dunia. Maka untuk bisa mengamalkan isi dari Alqur’an, maka setiap umat
Islam harus berusaha belajar membaca dan memahami Alqur’an. tanpa
membaca manusia tidak akan mengerti akan isinya dan tanpa mengamalkannya
manusia tidak akan dapat merasakan kebaikan dan keutamaan petunjuk Allah
dalam Alqur’an.
Pembelajaran mata pelajaran Alqur’an Hadits di bertujuan untuk
memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca,
menulis,membiasakan

dan

menggemari

Alqur’an

dan

Hadits

serta

menanamkan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayat-ayat
Alqur’an Hadits untuk menolong,membina dan membimbing akhlak dan
perilaku peserta didik agar berpedoman pada kandungan ayat-ayat Al-Quran
dan Hadits.

11

DAFTAR FUSTAKA
Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran .Jakarta: Kencana Prenada
Media Group, 2013.
Syahidin, Menelusuri Metode Pendidikan dalam Alqur’an , Cet. Ke-1
(Bandung: CV Alfabeta, 2009.
Bambang Q-Anees & Adang Hambali, Pendidikan Karakter Berbasis Alqur’an
Cet. Ke-2 (Bandung: Refika Offset, 2009.
Juwariyah , Dasar-dasar Pendidikan Anak dalam Alqur’an , Cet. Ke1 .ogyakarta: Sukses Offset, 2010.

12