pemanfaatan website di STIKES MEGA REZKY

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menghadapi era informasi dan era globalisasi, pendidikan melalui Internet
menjadi salah satu bentuk pendidikan yang sangat dibutuhkan. Mempersiapkan
sumber daya manusia (SDM) dengan memberdayakan teknologi informasi,
terutama dalam menghasilkan tenaga akademik dan alumni kompetitif menjadi
sesuatu yang mendesak.
Keberadaan internet di perpustakaan merupakan suatu hal menarik yang
harus dimanfaatkan dengan baik oleh para pustakawan untuk meningkatkan mutu
layanannya. Fenomena baru ini akan mengubah prinsip layanan yang selama ini
dianut oleh perpustakaan, yaitu memperkaya koleksi dan memperbanyak
pemustaka untuk datang ke perpustakaan. Penelusuran informasi melalui internet
sangat bermanfaat bagi pencari informasi, karena dapat menelusuri informasi
relatif cepat dan tepat. Sebagai contoh internet tidak saja memudahkan akses pada
dokumen-dokumen tertulis, internet juga dapat memberikan hal-hal negatif. Tidak
dapat dibantah, banyak keuntungan dan manfaat diperoleh dengan kehadiran
jaringan internet. Seperti yang tertulis pada Al-Qur’an surat An Naml Ayat 40 :

          

          
         
         
“Artinya : Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI
Kitab[1097]: "Aku akan membawa singgasana itu kepadamu
sebelum matamu berkedip". Maka tatkala Sulaiman melihat

1

singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: "Ini
Termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku Apakah aku
bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). dan Barangsiapa
yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk
(kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka
Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia".
Ayat di atas mengilhami inovasi teknologi informasi yang terus berkembang
hingga sekarang. Mulai dari zaman dahulu, hingga adanya sms yang mampu
mengirim pesan dalam hitungan detik, kemudian foto, akhirnya kini banyak sekali
hal dari berbagai penjuru dunia yang dapat diakses via internet dalam hitungan
detik saja (Tafsir Ibnu Katsir).

Dewasa ini perkembangan dan penggunaan open source untuk Web
Content Management System (WCMS) demikian pesatnya. Hal ini dapat
dilihat dari banyak bermunculan open source WCMS baru yang menawarkan
berbagai inovasi teknologi yang mampu mengakomodasi kebutuhan yang
selalu berubah dari waktu ke waktu. Pada perkembangannya WCMS lebih
dikenal dengan istilah Content Management System (CMS) saja.
Selain dari kemudahan internet, banyak kendala yang dialami oleh beberapa
pihak institusi perusahaan dalam mengelola situs internet yang dimiliki. Salah
satu permasalahan yang sering terjadi adalah apabila webmaster berhalangan atau
tidak ada di tempat, perusahaan atau organisasi akan kesulitan dalam melakukan
update terhadap content dari website. Seiring dengan semakin meluasnya
pemanfaatan website, semakin banyaknya informasi yang diproses didalam
website, semakin cepatnya perubahan informasi, semakin banyaknya kontributor
konten, kiranya perlu adanya suatu sistem yang dapat mempermudah para

2

pengguna dalam mengelola konten yang ada pada website. Kemudahan yang
dimaksud diantaranya kemudahan dalam proses pembuatan website, update
konten, edit konten, konsistensi tampilan dan lain-lain. Kemudahan ini dapat

diperoleh dengan pemanfaatan content management sistem (CMS) dalam
membangun situs.
Pembuatan dan pengelolaan suatu website akan semakin dimudahkan
dengan adanya framework CMS. CMS merupakan suatu sistem yang digunakan
untuk membuat dan mengelola konten dari suatu website (Luthfie A,2005). Fitur
dari CMS bermacam-macam, tapi sebagian besar CMS memiliki fasilitas
publikasi berbasis web, kontrol revisi, pembuatan indeks, pencarian dan
pengarsipan. Salah satu CMS yang saat ini banyak digunakan adalah Wordpress.
Wordpress merupakan salah satu open source CMS yang memberikan kemudahan
dalam membangun dan mengelola website dan aplikasi online yang lain.
Untuk menambah fungsionalitas program inti Wordpress, diperlukan
aplikasi ekstensi dari CMS yang sesuai dengan keperluan. Aplikasi tersebut bisa
berupa komponen, modul atau plugin (Wikipedia.org, 2014).
Dewasa ini semakin banyak dokumen-dokumen atau artikel-artikel
elektronik dalam berbagai bidang pengetahuan yang diupload ke internet. Banyak
institusi atau organisaisi atau bahkan pribadi yang memiliki keinginan untuk
menyediakan tempat khusus di web untuk menyimpan dan mengelola file-file
elektronik atau pustaka eletronik yang sebagian besar diperoleh dari internet. Hal
ini merupakan faktor pendorong munculnya kebutuhan akan adanya fasilitas
untuk membuat website perpustakaan.


3

Perpustakaan Stikes Mega rezky Makassar bertujuan sebagai penyedia
informasi, sumber ilmu dan pengetahuan khususnya bidang farmasi, kebidanan,
keperawatan dan analis kesehatan serta disiplin bidang ilmu lainnya yang
menunjang proses kegiatan belajar mengajar, melalui kemudahan penelusuran
ilmu pengetahuan dengan memanfaatkan teknologi informasi.
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar memiliki beberapa fasilitas
yang cukup lengkap antara lain yaitu, ruang koleksi buku yang menyediakan
berbagai jenis buku, ruang baca yang cukup luas,ruang CD ROM, ruang skripsi,
dan fasilitas penelusuran OPAC (Online Public Access Cataloging).
Perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar memiliki satu website
perpustakaan

yang

bisa

diakses


melalui

internet

dengan

alamat

http://perpusstikesmrm.com. Dalam website ini juga disediakan berbagai fitur
yang mendukung dalam penelusuran informasi seperti OPAC yang bisa diakses
melalui

internet

dengan

alamat

http://opac.perpusstikesmrm.com


dengan

menggunakan aplikasi SLIMS.
Dari segi tersebut penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul
“Pemanfaatan Website Perpustakaan Di Stikes Mega Rezky Makassar”.

4

B. Rumusan Masalah
Topik permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini dapat
dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana memanfaatkan website perpustakaan di Stikes Mega Rezky
Makassar ?
2. Manfaat apa saja yang didapatkan pada website perpustakaan di Stikes
Mega Rezky Makassar ?
C. Definisi Operasional dan Ruang Lingkup
Untuk memudahkan penulis dalam menyusun dan menganalisis pembahasan
yang


terkandung

dalam

judul

skripsi

ini,

penulis

menganggap

perlu

mengemukakan definisi dari beberapa kata yang terkandung dalam judul skripsi
ini, yaitu:
1. Definisi Operasional
Skripsi ini berjudul Pemanfaatan Website Perpustakaan di Stikes Mega

Rezky Makassar. Dari judul tersebut terdapat satu variabel yaitu pemanfaatan
website perpustakaan. Defenisi operasional ini untuk memperjelas variabel yang
dikaji didalamnya sehingga dapat memberikan penjelasan yang dimaksud dari
penelitian ini.
a. Website adalah sejumlah halaman web yang memiliki topik saling terkait,
terkadang disertai pula dengan berkas-berkas gambar, video, atau jenisjenis berkas lainnya. Sebuah situs web biasanya ditempatkan setidaknya
pada sebuah server web yang dapat diakses melalui jaringan seperti
internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat internet

5

yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat
diakses publik di internet disebut pula sebagai World Wide Web atau
lebih dikenal dengan singkatan WWW.
b. Perpustakaan Perguruan Tinggi (PPT) merupakan Unit Pelaksana Teknis
(UPT) yang bersama-sama dengan unit lain melaksanakan Tri Dharma
Perguruan Tinggi dengan cara menghimpun, memilih, mengolah,
merawat serta melayani sumber informasi kepada lembaga induk
khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. Adapun yang
termasuk dalam Perguruan Tinggi meliputi universitas, institut, sekolah

tinggi, akademi, politeknik dan atau Perguruan Tinggi lain yang
sederajat.
c. Website perpustakaan adalah suatu halaman web yang memiliki konten
dan fitur-fitur terkait dengan perpustakan konvensional baik koleksi
bahan pustaka, katalog maupun sistem penelusuran informasi.
2. Ruang Lingkup
Penelitian ini dilaksanakan di perpustakaan Stikes Mega Rezky Makassar
dan

website

perpustakaan

Stikes

Mega

Rezky

Makassar


(http://www.perpusstikesmrm.com). Dalam penelitian ini penulis membatasi
penelitian mengenai Penerapan Website Perpustakaan Di Stikes Mega Rezky
Makassar agar lebih fokus terhadap website perpustakaan yang diteliti dan ruang
lingkup mahasiswa yang mengakses website perpustakaan tersebut.

6

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dimaksud yaitu,untuk:
a. Mengetahui pemanfaatan website perpustakaan.
b. Mengetahui kendala dalam pemanfaatan website perpustakaan.
2. Manfaat penelitian
Penulis mengharapkan penelitian ini memiliki manfaat bagi:
a. Manfaat teoritis
1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi dunia
pendidikan dan memperkaya hasil penelitian yang ada serta dapat
memberikan gambaran mengenai Wordpress.
2. Penelitian ini juga diharapkan dapat meningkatkan minat kunjungan

pemustaka baik melalui website perpustakaan maupun perpustakaan
konvensional.
b. Manfaat praktis
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi
khususnya pelajar, mahasiswa, dan dosen.
2. Memberi wawasan tentang manfaat website perpustakaan.

7

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Perpustakaan Perguruan Tinggi
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Pada dasarnya semua perpustakaan merupakan suatu instansi yang memiliki
proses kerja sama, yaitu memberikan pelayanan informasi kepada pengguna.
Namun demikian dalam perkembangannya setiap jenis perpustakaan memiliki
definisi dan kriteria tertentu yang membedakannya dengan perpustakaan lain.
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan salah satu jenis dari sekian banyak
jenis perpustakaan yang telah dikategorikan. Dalam UU No.43 Tahun 2007 pasal
1 ayat 1 telah ditetapkan bahwa perpustakaan adalah institusi pengelola koleksi
karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem
yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian
informasi dan rekreasi pemustaka. Sedangkan dalam pasal 24 berbunyi
“Perpustakaan perguruan tinggi mengembangkan layanan perpustakaan berbasis
teknologi informasi dan komunikasi”.
Definisi perpustakaan perguruan tinggi menurut Sulistyo Basuki (1991: 51)
adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya,
maupun lembaga yang berfaliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama
membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan
Tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat). Selain itu, menurut
Noerhayati (1987: 1), perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unit kerja yang
merupakan bagian integral dari suatu lembaga induknya yang bersama-sama unit
8

lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruan tinggi
yang bersangkutan melaksanakan Tri Dharmanya. Sejalan dengan pernyataan di
atas, Syihabuddin Qalyubi (2007: 10), menyatakan bahwa perpustakaan perguruan
tinggi merupakan suatu unit pelaksana teknis (UPT) perguruan tinggi yang
bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi
dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat, dan melayankan sumber
informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis
pada umumnya. Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa
perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan
tinggi yang berfungsi menyediakan dan menyebarluaskan informasi guna
membantu perguruan tinggi tersebut mencapai tujuannya yakni Tri Dharma
Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat).
2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Tujuan perpustakaan perguruan tinggi harus sejalan dengan tujuan
perguruan tingginya. Sebagai unsur penunjang perguruan tinggi dalam mencapai
visi dan misinya, maka perpustakaan perguruan tinggi memiliki tujuan. Menurut
Noerhayati (1987: 2), tujuan diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi
adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan
program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi yang meliputi
aspek-aspek pengumpulan informasi, pengolahan informasi, pemanfaatan
informasi, dan penyebarluasan informasi. Selaras dengan pernyataan di atas,
menurut pendapat Sulistyo Basuki (1993: 52), tujuan perpustakaan perguruan
tinggi antara lain sebagai berikut.

9

b. Memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya
staf pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga kerja
administrasi perguruan tinggi.
c. Menyediakan bahan pustaka (referensi) pada semua tingkatan akademis,
artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga ke mahasiswa pasca
sarjana dan pengajar.
d. Menyediakan ruangan belajar bagi pengguna perpustakaan.
e. Menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis
pengguna.
f. Menyediakan jasa informasi aktif yang tidak saja terbatas pada
lingkungan perguruan tinggi juga lembaga industri lokal.
Menurut Syihabuddin Qalyubi (2007: 11), tujuan perpustakaan perguruan
tinggi yaitu untuk memenuhi keperluan informasi pelajar dan mahasiswa,
menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis, menyediakan
ruangan untuk pengguna, menyediakan jasa peminjaman dan menyediakan jasa
informasi aktif bagi pengguna. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa pada dasarnya tujuan penyelenggaraan perpustakaan
perguruan tinggi adalah untuk mendukung kinerja dari perguruan tinggi dalam
menyelenggarakan pendidikan dengan menyediakan sumber-sumber informasi
ilmiah bagi masyarakat perguruan tinggi tersebut agar pelaksanaan program
kegiatan perguruan tinggi berjalan dengan lancar dan semakin berkualitas.

10

3. Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi
Supaya tujuannya dapat terlaksana, perpustakaan perguruan tinggi harus
menjalankan fungsinya dengan baik. Pada prinsipnya fungsi utama perpustakaan
perguruan tinggi adalah menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu
pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Menurut Sulistyo Basuki (1991: 107), fungsi utama perpustakaan perguruan tinggi
antara lain:
a. Fungsi

edukatif,

perpustakaan

membantu

mengembangkan

potensi

mahasiswa dengan sistem pembelajaran yang terdapat dalam kurikulum
pendidikan,
b. Fungsi informasi, perpustakaan membantu mahasiswa dalam memperoleh
informasi sebanyak-banyaknya melalui penelusuran informasi yang ada di
perpustakaan,
c. Menunjang kegiatan penelitian, dalam hal ini perpustakaan menyediakan
sejumlah informasi yang diperlukan agar proses penelitian dosen,
mahasiswa, dan staf non edukatif dapat dilakukan berdasar data-data yang
diperoleh dari perpustakaan,
d. Sebagai tempat rekreasi atau hiburan, mahasiswa dapat mengandalkan
perpustakaan untuk mengurangi ketegangan setelah lelah belajar dengan
bahan bacaan ringan dan menghiburkan yang ada di perpustakaan.
Selain fungsi yang telah disebutkan di atas terdapat beberapa fungsi
mengenai perpustakaan perguruan tinggi seperti yang dikemukakan oleh

11

Noerhayati (1987: 53), yang membagi fungsi tersebut menjadi dua bagian yaitu
sebagai berikut.
Ditinjau

dari

segi

proses

pelayanannya

berfungsi

sebagai

pusat

pengumpulan informasi, pusat pelestarian informasi, pusat pengelolaan informasi,
pusat pemanfaatan informasi dan pusat penyebarluasan informasi.
Ditinjau dari segi program kegiatan perguruan tinggi berfungsi sebagai
pusat pelayanan informasi untuk: program pendidikan dan pengajaran, program
penelitian dan program pengabdian masyarakat.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan, bahwa fungsi perpustakaan perguruan
tinggi adalah untuk menunjang dan mendukung proses pendidikan yang
berlangsung di suatu perguruan tinggi, memperlancar dan menyukseskan Tri
Dharma Perguruan Tinggi, serta meningkatkan kualitas pendidikan seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat.
4. Kegiatan Pelayanan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Pada prinsipnya semua kegiatan yang dilakukan di perpustakaan ditujukan
untuk pengguna perpustakaan. Kegiatan perpustakaan merupakan kegiatan
layanan atau jasa. Menurut Achmad Djunaedi (1997), kegiatan pelayanan
perpustakaan dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi penyedia layanan dan dari
sisi pengguna layanan. Dari sisi penyedia layanan, kegiatan pelayanan
perpustakaan meliputi: (1) pengadaan pustaka: pembelian, pelangganan, dan
pencarian/pengumpulan, (2) penyiapan pustaka: antara lain, pemberian label dan
katalogosasi, (3) pemberian layanan: antara lain, penempatan pustaka di rak,
pengeluaran pustaka untuk dipinjamkan (sirkulasi), dan seringkali pula

12

mencarikan pustaka atas permintaan pengguna layanan, (4) pemeliharaan pustaka:
perbaikan dari kerusakan, pemeliharaan agar tidak rusak, penyimpanan dalam
media lain (misal: dari buku ke CD-ROM). Selain itu, penyedia layanan juga
menyediakan ruang beserta sarana-prasarana yang diperlukan untuk kegiatan
penggunaan layanan perpustakaan.
Dari sisi pengguna layanan, terdapat beberapa kegiatan sebagai berikut: (1)
mencari pustaka: mencari dari katalog, menelusuri rak-rak buku, (2)
membaca/memanfaatkan pustaka (di ruang perpustakaan), (3) meminjamkan
pustaka (untuk dibawa ke luar perpustakaan). Seringkali pengguna layanan juga
melakukan kegiatan menyalin isi pustaka dengan cara menulis dibuku catatannya
atau memfotokopi isi pustaka. Selain itu, sering pula pengguna layanan meminta
bantuan staf perpustakaan untuk mencari pustaka. Pustaka yang dimaksud di atas
meliputi media cetak (antara lain: buku, majalah, surat kabar), media elektronis
(antara lain: berkas elektronis di disk, CD, internet), dan media foto.
Sejalan dengan pendapat di atas, menurut Noerhayati (1987: 54-120), kegiatan
kerja pelayanan perpustakaan perguruan tinggi terdiri atas beberapa bagian
sebagai berikut.
a. Kegiatan kerja pelayanan teknis, yaitu kegiatan kerja yang dilakukan untuk
melaksanakan pelayanan informasi dalam program kerja pelayanan teknis
yang terdiri dari kegiatan: (a) pengadaan bahan, dalam pembinaan koleksi
kegiatan yang dilakukan adalah melakukan seleksi koleksi bahan pustaka
dan mengadakan koleksi tersebut untuk perpustakaan, baik dengan melalui
pembelian maupun tidak, (b) inventarisasi koleksi, berupa kegiatan

13

pencatatan koleksi bahan pustaka ke dalam inventaris (buku induk koleksi)
sebagai tanda bukti perbendaharaan perpustakaan, (c) klasifikasi koleksi,
yang dimaksud dengan klasifikasi koleksi ialah kegiatan mengelompokkan
koleksi bahan pustaka dengan memberikan kode-kode klasifikasi sesuai
dengan sistem klasifikasi tertentu, (d) katalogisasi, pekerjaan katalogisasi
koleksi berupa pengelolaan koleksi bahan pustaka secara sistematis
sehingga mudah dan siap dimanfaatkan untuk pelayanan pengguna
perpustakaan, (e) pemeliharaan koleksi, merupakan kegiatan menjaga
koleksi bahan pustaka agar tetap berada dalam kondisi yang selalu baik agar
siap digunakan untuk pelayanan pengguna.
b. Kegiatan kerja pelayanan pengguna, yaitu kegiatan kerja yang dilakukan
untuk melaksanakan pelayanan informasi dalam program kerja pelayanan
pengguna, yang terdiri dari: (a) sirkulasi koleksi, berupa kegiatan pelayanan
pencatatan dalam pemanfaatan dan penggunaan koleksi bahan pustaka
dengan tepat waktu untuk kepentingan pengguna, (b) pelayanan reference,
kegiatan pelayanan reference berupa pelayanan dalam memberikan bantuan
kepada pengguna untuk mendapatkan informasi yang bersifat pendeksingkat tetapi dibutuhkan dalam waktu yang cepat dari koleksi reference, (c)
pendidikan pengguna, ialah usaha bimbingan kepada pengguna tentang cara
pemanfaatan koleksi yang disediakan secara efektif dan efisien, (d)
penyebarluasan informasi, merupakan usaha penyebarluasan informasi agar
informasi tersebut diketahui dan dimanfaatkan sepenuhnya dan sebaikbaiknya oleh pengguna perpustakaan.

14

Menurut Darmono (2004: 31), kegiatan kerja yang erat hubungannya satu
sama lain dikumpulkan dalam satu kelompok, maka terdapat tiga kelompok
kegiatan yaitu: (1) kelompok pembinaan koleksi, adalah semua kegiatan kerja
yang berhubungan dengan bahan pustaka yang meliputi pengadaan, pengolahan,
dan perawatan, (2) kelompok pelayanan, adalah semua kegiatan kerja yang
berhubungan dengan jasa layanan meliputi layanan peminjaman pustaka, layanan
referensi, dan layanan informasi/penelusuran, (3) kelompok administrasi, adalah
semua kegiatan kerja yang berhubungan dengan administrasi kantor di luar
kegiatan bidang kepustakawanan.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pelayanan perpustakaan
bukanlah satu-satunya kegiatan perpustakaan, namun merupakan satu rangkaian
kegiatan yang saling berkaitan satu sama lain, kegiatan pelayanan perpustakaan
adalah melayani atau memberikan pelayanan dalam kebutuhan informasi
pengguna. Dimana pengguna perpustakaan menginginkan pelayanan yang
berkualitas baik yang akan menghasilkan kepuasan dalam memenuhi kebutuhan
informasi pengguna.
5. Pelayanan Perpustakaan Perguruan Tinggi
a. Pengertian Pelayanan Perpustakaan
Pelayanan merupakan unsur utama dalam pencapaian suatu keberhasilan
organisasi perpustakaan disebabkan bagian inilah yang berhubungan langsung
dengan pengguna dalam penyebaran informasi serta pemanfaatan jasa dan fasilitas
yang ada di perpustakaan. Banyak argumentasi yang menyatakan bahwa layanan
perpustakaan merupakan titik sentral kegiatan perpustakaan. Dengan kata lain,

15

perpustakaan identik dengan layanan karena tidak ada perpustakaan jika tidak ada
kegiatan layanan.
Menurut Lasa Hs. (1994: 122), pelayanan pepustakaan mencakup semua
kegiatan pelayanan kepada pengguna yang berkaitan dengan pemanfaatan,
penggunaan koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk
kepentingan pengguna perpustakaan. Kegiatan pelayanan kepada pengguna
perpustakaan merupakan pelayanan yang diberikan oleh suatu perpustakaan untuk
menyebarkan informasi dan pemanfaatan koleksi. Pengguna perpustakaan tidak
hanya menginginkan pelayanan yang diberikan pihak perpustakaan saja, tetapi
juga menginginkan pelayanan tersebut dalam jumlah dan kualitas yang memadai.
Sejalan dengan pendapat di atas, Rahayuningsih (2007: 85), menyatakan
pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan memberikan layanan informasi
kepada pengguna perpustakaan dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar: (1)
pelayanan bersifat universal, layanan tidak hanya diberikan kepada individuindividu tertentu, tetapi diberikan kepada pengguna secara umum, (2) pelayanan
berorientasi pada pengguna, dalam arti untuk kepentingan para pengguna, bukan
kepentingan pengelola, (3) menggunakan disiplin, untuk menjamin keamanan dan
kenyamanan dalam memanfaatkan perpustakaan, (4) sistem yang dikembangkan
mudah, cepat, dan tepat.
Kegiatan perpustakaan yang langsung dirasakan oleh pengguna adalah
pelayanan, karena pelayanan dianggap sebagai ujung tombak perpustakaan
(Soeatminah, 1992: 129). Layanan perpustakaan merupakan tolak ukur
keberhasilan sebuah perpustakaan. Hal itu karena kegiatan layanan merupakan

16

kegiatan yang mempertemukan langsung antara petugas dengan pengguna
perpustakaan sehingga penilaian pengguna akan muncul ketika kegiatan layanan
tersebut dilangsungkan. Menurut Soeatminah (1992: 17), pelayanan dikatakan
baik apabila dilakukan dengan: (1) cepat, artinya untuk memperoleh layanan,
orang tidak perlu menunggu terlalu lama, (2) tepat waktu, artinya orang dapat
memperoleh kebutuhan tepat pada waktunya, (3) benar, artinya pustakawan
membantu perolehan sesuatu sesuai dengan yang diinginkan. Maka dari itu
pelayanan di perpustakaan ideal nya dapat lebih memikat, bersahabat, cepat, dan
akurat, ini berarti orientasi pelayanan perpustakaan harus didasarkan pada
kebutuhan pengguna, antisipasi perkembangan teknologi informasi dan pelayanan
yang ramah, dengan kata lain menempatkan pengguna sebagai salah satu faktor.
Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan
perpustakaan adalah seluruh kegiatan pelayanan yang berupa pemberian informasi
dan fasilitas perpustakaan kepada pengguna dengan cepat, tepat waktu, dan benar.
Oleh karena itu pemberian pelayanan kepada pengguna merupakan tujuan dari
setiap alur kerja yang terdapat pada perpustakaan, sehingga pengguna
mendapatkan informasi yang tepat sesuai kebutuhan dan dapat memanfaatkan
fasilitas yang disediakan di perpustakaan. Dengan kata lain, pelayanan yang ada di
perpustakaan harus berorientasikan kepada kebutuhan pengguna.
6. Jenis Pelayanan Perpustakaan
Dalam dunia perpustakaan dikenal dua macam layanan perpustakaan, yaitu
layanan teknis dan layanan pengguna. Menurut Ridwan Siregar (2004: 152),
pelayanan perpustakaan meliputi:

17

a. pelayanan teknis, yang mencakup kegiatan pengadaan, pengatalogan dan
perawatan koleksi. Prosedur dan mekanisme kerja dari kegiatan tersebut
harus dirumuskan dengan baik agar pekerjaan pembinaan koleksi dapat
berjalan dengan lancar. Standar-standar pengolahan harus ditetapkan, dan
peralatan-peralatan serta bahan-bahan yang diperlukan untuk itu harus
disediakan.
b. pelayanan kepada pengguna, yang mencakup kegiatan antara lain
peminjaman dan keanggotaan, bantuan atau bimbingan penggunaan bahan
pustaka, layanan penelusuran dan silang layang. Untuk kelancaran
pelayanan pengguna, harus ditetapkan jam buka perpustakaan, peraturan
penggunaan bahan pustaka dan prosedur serta mekanisme setiap jenis
pelayanan yang ditawarkan. Untuk keperluan pengembangan, data
pelayanan harus dikumpulkan setiap saat.
Menurut Mulyani AN (1983: 119), jenis pelayanan yang dapat diberikan
kepada pengguna jasa perpustakaan yaitu: (1) pelayanan sirkulasi, (2) pelayanan
referensi, (3) pelayanan jam perpustakaan. Sedangkan menurut Darmono
(2001:141), pelayanan perpustakaan terbagi menjadi tiga yaitu: (1) layanan
peminjaman bahan pustaka (layanan sirkulasi), (2) layanan referensi, (3) layanan
ruang baca.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa dalam
pelayanan perpustakaan terdapat beberapa jenis layanan yang mencakup beberapa
kegiatan untuk mendukung kelancaran dan kemudahan pengguna dalam

18

memanfaatkan perpustakaan, dimana setiap kegiatan yang ada dilakukan sesuai
dengan standar dan prosedur yang telah ditetapkan.
B. Website
Website atau sering disingkat dengan istilah situs adalah sejumlah halaman
web yang memiliki topik saling terkait, terkadang disertai pula dengan berkasberkas gambar, video, atau jenis-jenis berkas lainnya. Sebuah situs web biasanya
ditempatkan setidaknya pada sebuah server web yang dapat diakses melalui
jaringan seperti internet, ataupun jaringan wilayah lokal (LAN) melalui alamat
internet yang dikenali sebagai URL. Gabungan atas semua situs yang dapat
diakses publik di internet disebut pula sebagai World Wide Web atau lebih dikenal
dengan singkatan WWW. (Wikipedia.org)
Meskipun setidaknya halaman beranda situs internet umumnya dapat
diakses publik secara bebas, pada prakteknya tidak semua situs memberikan
kebebasan bagi publik untuk mengaksesnya, beberapa situs web mewajibkan
pengunjung untuk melakukan pendaftaran sebagai anggota, atau bahkan meminta
pembayaran untuk dapat menjadi aggota untuk dapat mengakses isi yang terdapat
dalam situs web tersebut, misalnya situs-situs yang menampilkan pornografi,
situs-situs berita, layanan surel (e-mail), dan lain-lain. Pembatasan-pembatasan ini
umumnya dilakukan karena alasan keamanan, menghormati privasi, atau karena
tujuan komersil tertentu.
Sebuah halaman web merupakan berkas yang ditulis sebagai berkas teks
biasa (plain text) yang diatur dan dikombinasikan sedemikian rupa dengan
instruksi-instruksi berbasis HTML, atau XHTML, kadang-kadang pula disisipi

19

dengan sekelumit bahasa skrip. Berkas tersebut kemudian diterjemahkan oleh
peramban web dan ditampilkan seperti layaknya sebuah halaman pada monitor
komputer.
Halaman-halaman web tersebut diakses oleh pengguna melalui protokol
komunikasi jaringan yang disebut sebagai HTTP, sebagai tambahan untuk
meningkatkan aspek keamanan dan aspek privasi yang lebih baik, situs web dapat
pula mengimplementasikan mekanisme pengaksesan melalui protokol HTTPS
(Wikipedia, 2014).
C. Content Management Sistem
Content Management Sistem adalah sebuah perangkat lunak yang
menyediakan tools/perangkat untuk pembuatan, penerbitan/publishing maupun
pengelolaan website (James Robertson,2003). Di dalam sebuah website terdapat
konten/isi yang berisi informasi atau pengetahuan yang disajikan untuk pengguna.
Konten merupakan suatu unit informasi digital yang digunakan untuk mengisi
sebuah webpage (Treeworks, 2005). Konten yang dimaksud bisa meliputi file-file
elektronik, gambar-gambar, file-file audio, video atau dokumen-dokumen
elektronik.
Content Management Sistem banyak digunakan di internet, baik untuk
website pribadi maupun umum. Beberapa contoh penggunaan content
management system untuk pribadi adalah untuk personal website dan blog.
Contoh lain penggunaan content management system adalah untuk website
perusahaan,organisasi,institusi pendidikan atau komunitas tertentu, portal, galeri
foto, e-library dan aplikasi e-commerce serta aplikasi e-learning. (Junaidi Apri,

20

2010: 1)
Saat ini terdapat beberapa content management sistem yang bisa digunakan.
Beberapa diantaranya ada yang bersifat komersial seperti stellent, vignette,
documentum dan lainnya. Sebagian pengguna content management sistem
memanfaatkan content management sistem yang bersifat open source karena
keuntungan-keuntungan yang dimiliki oleh perangkat lunak open source.
Beberapa diantara software content management sistem tersebut adalah
drupal, Joomla, mambo, wordpress, phpnuke, typo3, zope, wordpress dan xoops.
Sebelum adanya CMS, sebagian besar perusahaan/organiasi/institusi membuat
website dengan hanya mengandalkan Hyper Text Markup Language (HTML) dan
hanya menampilkan informasi yang bersifat statis, maksudnya tidak ada elemen
dari web pages yang bersifat dinamis atau interaktif dimana pengguna bisa
memberikan input atau masukan ke web server, dan web server bisa memberikan
response atau output sesuai dengan masukan dari pengguna.
CMS memberikan tools atau fasilitas yang bisa membuat suatu website
menjadi bersifat dinamis atau interaktif, misalnya dengan adanya fasilitas polling
pada CMS. Dengan demikan yang dimaksud judul skripsi ini adalah menerapkan
website perpustakaan menggunakan wordpress.
D. Wordpress
1. Pengertian Wordpress
Wordpress adalah sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang
sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). Wordpress dibangun
dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. PHP dan

21

MySQL, keduanya merupakan perangkat lunak sumber terbuka (open source
software). Selain sebagai blog, Wordpress juga mulai digunakan sebagai sebuah
CMS (Content Management System) karena kemampuannya untuk dimodifikasi
dan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Wordpress adalah penerus resmi
dari b2/cafelog yang dikembangkan oleh Michel Valdrighi. Nama Wordpress
diusulkan oleh Christine Selleck, teman Matt Mullenweg. Wordpress saat ini
menjadi platform content management sistem (CMS) bagi beberapa situs web
ternama seperti CNN, Reuters, The New York Times, TechCrunch, dan lainnya .
2. Riwayat
Sejarah Wordpress dimulai saat Matt Mullenweg yang merupakan pengguna
aktif dari b2 mengetahui bahwa proses pengembangan b2 dihentikan oleh
pemrogramnya (programmer) yang bernama Michel Valdrighi, Matt Mullenweg
merasa sayang dan mulai melanjutkan pengembangan b2.
Wordpress muncul pertama kali pada tahun 2003 hasil kerja keras Matt
Mullenweg dengan Mike Little. Yang membuat Wordpress makin terkenal, selain
karena banyaknya fitur dan tampilan yang menarik, adalah juga karena dukungan
komunitas terhadap perangkat lunak sumber terbuka untuk blog.
Wordpress menyediakan dua alamat yang berbeda, yaitu Wordpress.com
dan Wordpress.org.
Wordpress.com merupakan situs layanan blog yang menggunakan mesin
Wordpress, didirikan oleh perusahaan Automattic. Dengan mendaftar pada situs
Wordpress.com, pengguna tidak perlu melakukan instalasi atau konfigurasi yang
cukup sulit. Sayangnya, pengguna Wordpress.com tidak dapat mengubah template

22

standar yang sudah disediakan. Artinya, pengguna tidak dapat menambahkan
asesori apa pun selain yang sudah disediakan. Meski demikian, fitur yang
disediakan oleh Wordpress.com sudah cukup bagus.
Wordpress.org merupakan wilayah pengembang (developer). Di alamat ini,
seseorang dapat mengunduh (download) aplikasi beserta seluruh berkas CMS
Wordpress. Selanjutnya, CMS ini dapat diubah ulang selama seseorang
menguasai PHP, CSS dan Skrip lain yang menyertainya.Wordpress dengan
Bahasa Indonesia ada berkat kerja para kontributor di Indonesia yang dipimpin
oleh Huda Toriq, seorang Mahasiswa Kedokteran dari Universitas Diponegoro
(UNDIP) Semarang.
1. Keunggulan dan Fitur Wordpress
Wordpress memiliki banyak keunggulan dan fitur untuk dunia blog, antara
lain :
a. Gratis. Untuk mendapatkan perangkat lunak Wordpress hanya perlu
mengunduh dari situsnya tanpa dipungut biaya, bahkan untuk blog
komersial sekalipun.
b. Berbasis kode sumber terbuka (open source). Pengguna dapat melihat
dan memperoleh

barisan

kode-kode penyusun perangkat

lunak

Wordpress tersebut secara bebas, sehingga pengguna tingkat lanjut yang
memiliki kemampuan pemrograman dapat bebas melakukan modifikasi,
bahkan dapat mengembangkan sendiri program Wordpress tersebut lebih
lanjut sesuai keinginan.

23

c. Templat atau desain tampilannya mudah dimodifikasi sesuai keinginan
pengguna. Sehingga apabila pengguna memiliki pengetahuan HTML
yang memadai, maka pengguna tersebut dapat berkreasi membuat
template sendiri. Pengguna yang tidak mengerti HTML, tentu saja masih
dapat memilih ribuan template yang tersedia di internet secara bebas,
yang tentu saja gratis.
d. Pengoperasiannya mudah.
e. Satu blog Wordpress, dapat digunakan untuk banyak pengguna (multi
user). Sehingga Wordpress juga sering digunakan untuk blog komunitas.
Anggota komunitas tersebut dapat berperan sebagai kontributor.
f.Jika pengguna sebelumnya telah mempunyai blog tidak berbayar,
misalnya di alamat Blogger, LiveJournal, atau TypePad, pengguna dapat
mengimpor isi blog-blog tersebut ke alamat hosting blog pribadi yang
menggunakan perangkat lunak Wordpress. Dengan demikian pengguna
tidak perlu khawatir isi blog yang lama akan menjadi sia-sia setelah
menggunakan perangkat lunak Wordpress.
g. Selain pengguna yang banyak, banyak pula dukungan komunitas
(community support) untuk Wordpress.
h. Tersedia banyak plugin yang selalu berkembang. Plugin Wordpress
sendiri yaitu sebuah program tambahan yang bisa diintegrasikan dengan
Wordpress untuk memberikan fungsi-fungsi lain yang belum tersedia
pada instalasi standar. Misalnya plugin anti-spam, plugin web counter,
album foto.

24

i. Kemampuan untuk dapat memunculkan XML, XHTML, dan CSS standar.
j. Tersedianya struktur permalink yang memungkinkan mesin pencari
mengenali struktur blog dengan baik.
k. Kemungkinan untuk meningkatkan performa blog dengan ekstensi.
l. Mampu mendukung banyak kategori untuk satu artikel. Satu artikel dalam
Wordpress dapat dikatogorisasikan ke dalam beberapa kategori. Dengan
multikategori, pencarian dan pengaksesan informasi menjadi lebih
mudah.
m. Fasilitas Trackback dan Pingback. Juga memiliki kemampuan untuk
melakukan otomatis Ping (RPC Ping) ke berbagai search engine dan web
directory, sehingga website yang dibuat dengan Wordpress akan lebih
cepat ter index pada search engine.
n. Fasilitas format teks dan gaya teks. Wordpress menyediakan fitur
pengelolaan teks yang cukup lengkap. Fitur – fitur format dan gaya teks
pada kebanyakan perangkat lunak pengolah kata seperti cetak tebal, cetak
miring, rata kanan, rata kiri, tautan tersedia di Wordpress.
o. Halaman statis (Halaman khusus yang terpisah dari kumpulan tulisan
pada blog).
p. Mendukung LaTeX.
q. Mempunyai kemampuan optimalisasi yang baik pada Mesin Pencari
(Search Engine Optimizer)

E. Open Source Software

25

Open source atau sumber terbuka adalah sistem pengembangan yang tidak
dikoordinasi oleh individu maupun lembaga pusat, tetapi oleh para pelaku yang
bekerja sama dengan memanfaatkan kode sumber (source code) yang tersebar dan
tersedia bebas. Pola pengembangan ini mengambil model ala bazaar, sehinggan
pola open source ini memiliki ciri bagi komunitasnya yaitu adanya dorongan yang
bersumber dari budaya memberi, yang artinya ketika suatu komunitas
menggunakan sebuah program open source dan telah menerima sebuah manfaat
kemudian akan termotivasi untuk menimbulkan sebuah pertanyaan apa yang bisa
pengguna berikan balik kepada orang banyak.
Pola Open Source lahir karena kebebasan berkarya, tanpa intervensi berpikir
dan mengungkapkan apa yang diinginkan dengan menggunakan pengetahuan dan
produk yang cocok. Kebebasan menjadi pertimbangan utama ketika dilepas ke
publik. Komunitas yang lain mendapat kebebasan untuk belajar, mengutak-ngatik,
merevisi ulang, membenarkan ataupun bahkan menyalahkan, tetapi kebebasan ini
juga datang bersama dengan tanggung jawab, bukan bebas tanpa tanggung jawab.
F. Perbedaan Website dan Blog
1. Website
Website adalah kumpulan halaman web yang bisa diakses dengan alamat IP
atau nama domain tertentu dengan menggunakan software web browser. File-file
penyusun website diletakkan (host) setidaknya satu web server, website dapat
diakses melalui jaringan seperti internet atau intranet. Google, Facebook,
YouTube, Yahoo! dan Wikipedia adalah contoh website.
2. Blog

26

Web log atau lebih umum disebut blog adalah salah satu jenis website yang
dipublikasikan di internet, terdiri dari entry/posting yang biasanya ditampilkan
dalam kronologis terbalik (posting terbaru di depan dan yang lebih lama di
belakang).

BAB III
27

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
Metodologi penelitian merupakan langkah-langkah yang biasa dilalui
peneliti dalam menemukan jawaban atas permasalahan yang peneliti angkat dalam
penelitiannya. Sebagaimana defenisi “Metodologi penelitian merupakan ilmu
mengenai jenjang-jenjang yang harus dilalui dalam suatu proses penelitian”.
(Rianto Adi, 2005:1). Dalam penelitian ini, metode penelitian yang digunakan
peneliti adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang
bertujuan mendeskripsikan penelitian dengan teori yang sudah ada.
Penelitian ini setidaknya memberi gambaran baru kepada pustakawan dan
pemustaka tentang penggunaan Website perpustakaan berbasis Wordpress.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini bertempat di Stikes Mega Rezki Makassar pada tanggal 20
September sampai 20 Oktober 2014.
C. Instrumen Penelitian
1. Panduan Wawancara
Untuk mendapatkan data dan informasi yang akurat dan obyektif dari para
responden yang akan diwawancarai, maka peneliti akan menyiapkan instrument
wawancara terbuka. Wawancara terbuka berpedoman adalah suatu instrument
dimana setiap pertanyaan yang peneliti ajukan belum disertai pilihan jawabanya,
sehingga untuk memberikan jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan
diberikan kebebasan sepenuhnya kepada responden untuk menjawab sesuai
pemahamannya serta sesuai dengan kenyataan dilapangan.
28

D. Teknik Pengumpulan data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan
dua metode yaitu :
1. Observasi, dilakukan dengan menggunakan pengamatan langsung terhadap
objek. Observasi (pengamatan) penulis lakukan dengan mengadakan
pengamatan langsung pada objek penelitian, yang kemudian mencatat halhal yang mungkin ada kaitan atau hubungan dengan permasalahan yang
akan dibahas dalam skripsi secara rinci dan sistematis Anwar Hasnum
(2004: 24).
2. Wawancara, dengan mewawancarai beberapa responden di perpustakaan
Stikes Mega Rezki tentang manfaat website perpustakaan.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Penelitian
dengan menggunakan metode kualitatif bertolak dari asumsi tentang realitas atau
fenomena sosial yang bersifat unik dan komplek. Di dalamnya terdapat regularitas
atau pola tertentu, namun penuh dengan variasi atau keragaman (Bungi, 2003:53).
Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikan ke dalam
suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Sedangkan metode kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa katakata tertulis atau lisandari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong,
2004:103).
Dalam analisis data terdapat komponen-komponen utama yang harus benarbenar dipahami. Komponen tersebut adalah reduksi data, kajian data, dan
29

penarikan kesimpulan atau verifikasi. Untuk menganalisis berbagai data yang
sudah ada digunakan metode deskriptif analitik.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

30

A. Gambaran Umum Perpustakaan
1. Sejarah Singkat Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega
RezkyMakassar
Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky Makassar atau
biasa disingkat STIKes Mega Rezky Makassar berdiri seiring berdirinya
perguruan tinggi tesebut didirikan yaitu pada tahun 2005, yang telah direncanakan
bersamaan dengan perencanaan kampus tersebut. Berdasarkan sistem pendidikan
nasional, standar akademik dan kebijakan akademik STIKes Mega Rezky
Makassar, maka perlu dibangun sebuah perpustakaan agar STIKes Mega Rezky
Makassar bisa diakui keberadaannya.
Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar ini terdiri dari dua ruangan utama
yaitu ruangan perpustakan dan ruangan internet. Ruangan perpustakaan sendiri
merangkap jadi satu dengan ruang kepala perpustakaan, bagian sirkulasi.
Ruangan perpustakaan memiliki ukuran 7 m x 15,5 m. Ruangan tersebut
dikelilingi oleh rak-rak kaca, jadi ruang bacanya berada di tengah-tengahnya.
Begitu pula pada ruangan internet yang memiliki ukuran yg sama dengan ruang
perpustakaan yaitu 17 m x 15,5 m.
Pada awal pembangunan antar ruang perpustakaan dan ruang internet terpisah,
karena saat itu perpustakaannya masih menggunakan sistem manual. Seiring
perkembangan ilmu pengatahuan pada ilmu perpustakaan seperti munculnya
software-software yang

dibutuhkan oleh perpustakaan. Maka dari itu ruang

perpustakaan dan ruang internet menjadi satu kesatuan karena pada tahun 2008

31

perpustakaan tesebut telah menggunakan software Bamboomedia. Berselang
setahun kemudian,

perpustakaan telah menggunakan softwere Slims Miranti

sampai saati ini,
2. Visi dan Misi Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar
a. Visi perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar
Visi perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar : “Perpustakaan sebagai
pusat informasi ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menyediakan koleksi
mutakhir untuk mendukung kegiatan belajar, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat,

serta

menyediakan

fasilitas

teknologi

informasi

yang

memungkinkan pengguna mengakses informasi online di dalam maupun di luar
perpustakaan”.
b. Misi perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar:
1. Menyediakan informasi mutakhir untuk mendukung kegiatan belajar,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
2. Menyediakan fasilitas teknologi informasi bagi pengguna sehingga dapat
mengakses dengan mudah informasi di dalam maupun di luar perpustakaan.
3. Menyediakan tempat yang nyaman bagi pengguna perpustakaan.
4. Menyediakan layanan khusus bagi

perpustakaan untuk melaksanakan

pendidikan pemakai bagi pemustaka.

2. Tata Tertib Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar

32

a. Pengunjung perpustakaan tidak diperkenankan membawa tas, map dan
memakai jaket ke dalam ruang perpustakaan. Tas, jaket dan barang sejenis itu
dapat dititipkan di penitipan barang. Barang berharga seperti uang, perhiasan,
HP dan barang-barang berharga lainnya. Perpustakaan tidak bertanggung
jawab atas kehilangan barang tersebut.
b. Mengisi daftar hadir yang telah disediakan, berpakaian sopan dan tidak
menggunakan sandal jepit atau jenisnya.
c. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok, bercakap-cakap, memasang
radio transistor, bermain musik dan lain-lain di ruang koleksi yang dapat
menimbulkan kebakaran atau gamgguan ketenangan belajat, ketertiban dan
kebersihan di ruang dan di luar ruang perpustakaan. Sampah dibuang pada
tempatnya.
d. Bagi pengunjung perpustakaan yang terbukti merusak, menyobek, mencuri
koleksi atau perlengkapan lainnya, maka akan dikenakan sanksi sebagaimana
aturan yang berlaku di STIKes Mega Rezky Makassar.
3. Struktur Organisasi Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar
Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar dipimpin oleh kepala
perpustakaan, yang bertugas sekaligus sebagai pengelola perpustakaan. Semua
permintaan kebutuhan yang diinginkan oleh perpustakaan harus melalui kepala
yayasan STIKes Mega Rezky Makassar. Para staf Perpustakaan STIKes Mega
Rezky Makassar ini hanya bekerja pada bagian pelayanan, sementara untuk
bagian pengolahan ditangani sendiri oleh kepala perpustakaan. Semuanya

33

dilakukan merangkap tidak memandang bagiannya, semuanya dikerjakan
bersama-sama.
Untuk lebih jelasnya struktur organisasi Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Mega RezkyMakassar dapat dilihat pada table di bawah ini:
Tabel 1
Ketenagaan
No
1

Nama
Mashum, S.IP

Jabatan
Kepala Perpustakaan

2

Zukmawaty, S.Sos

Pengolahan

3

Nur Hadrimiyati

Sirkulasi

4

Usman Ismail
Internet
Jumlah
4
Sumber: Data Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar

Adapun rincian tugas masing-masing struktur organisasi di atas adalah sebagai
berikut:
a. Tugas kepala perpustakaan
1. Membuat surat-surat antara lain:
a) Bebas pustaka mahasiswa
b) Bebas pustaka dosen/pegawai yang berhenti maupun yang pindah tugas
c) Keterangan penyerahan skripsi
d) Keterangan hasil penelitian
2. Agenda surat masuk dan keluar
3. Membuat kartu tanda anggota perpustakaan
4. Membuat laporan atas tugas masing-masing bagian
b. Tugas Pengolahan

34

1. Merencanakan sistem kerja bidang pengolahan
2. Membuat daftar pengadaan bahan pustaka
3. Proses pengolahanantara lain:
a. Katalogisasi dan klasifikasi
b. Pembuatan label buku
c. Pembuatan kartu buku
d. Pembuatan kantong buku
c. Tugas Layanan Sirkulasi
1. Peminjaman
a. Melayani permintaan peminjaman
b. Mengawasi keluarnya buku sehingga tidak terjadi buku keluar tanpa melalui
proses yang telah ditetapkan
c. Membuat daftar mahasiswa yang telah bebas pustaka
2. Pengembalian
a. Melayani pengembalian
b. Mengembalikan buku ke rak
c. Membuat data tagihan buku
3. Melayani bebas pustaka mahasiswa
4. Layanan Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar
a. Sistem Layanan
Pelayanan perpustakaan adalah suatu kegiatan memberikan pelayanan dan
bantuan informasi kepada pengguna agar memperoleh bahan pustaka yang

35

dibutuhkannya. Semua bahan pustaka yang telah siap disusun di rak untuk dibaca
atau dipinjamkan bagi yang membutuhkannya.
Dalam melaksanakan tugasnya, Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar
memakai sistem layanan terbuka. Pelayanan terbuka adalah setiap pemustaka
yang datang ke perpustakaan boleh mencari sendiri atau diberi kesempatan
memilih sendiri bahan pustaka yang ada di rak sesuai dengan keinginan
pemustaka.
b. Jam Layanan Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar
Senin s.d Kamis dan Sabtu:
Jam 08.00 – 16.00
Jam 12.00 – 13.30 Istirahat
Jum’at:
Jam 08.00 – 16.00
Jam 11.30 – 13.30 Istirahat
c. Jenis Layanan Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar
Ada beberapa jenis layanan yang diberikan oleh perpustakaan yaitu :
1) Layanan Sirkulasi (circulation service) : layanan sirkulasi meliputi layanan
peminjaman, pengembalian, perpanjangan koleksi dan pembuatan kartu serta
perpanjangan kartu anggota perpustakaan. Layanan sirkulasi perpustakaan
Stikes Mega Rezky Makassar memakai layanan yang mnggunakan sistem
otomasi perpustakaan yaitu SLIMS.

36

2) Layanan membaca : layanan ini berlaku pada semua pengunjung perpustakaan.
3) Layanan deposit (Laporan hasil penelitian, Karya Tulis Ilmiah, Skripsi)
4) Layanan administrasi
5) Layanan referensi
Jasa layanan ini, memberikan rujukan informasi yang beragam. Di dalamnya
tersedia berbagai koleksi referensi seperti: kamus, dan skripsi. Koleksi referensi,
ditandai dengan label punggung buku bertuliskan ”R”. Koleksi referensi hanya
dapat dibaca ditempat, tidak diperkenankan dipinjam atau dibawa pulang.
6) Layanan Koleksi Majalah/JurnalPerpustakaanSTIKes Mega Rezky Makassar
Perpustakaan menyediakan berbagai judul majalah / jurnal yang berasal dari
pembelian, hadiah dan tukar-menukar.
5. Statistik Pengunjung Perpustakaan STIKes Mega RezkyMakassar
Pengunjung perpustakaan di Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar
adalah mahasiswa, dosen, pegawai dan mahasiswa luar. Pada umumnya
mahasiswa luar hanya berkunjung ke perpustakaan dan mereka tidak
diperkenankan untuk meminjam koleksi yang tersedia keluar perpustakaan, tetapi
mereka hanya boleh membaca di dalam perpustakaan selama jam buka
perpustakaan.
Pengunjung Perpustakaan STIKes Mega Rezky Makassar dapat dilihat pada
tabel berikut:

37

Tabel 2
Pengunjung Perpustakaan Januari - November 2013

No
1

Pengunjung
S1 Farmasi

Jumlah
7

2

Dosen

2

3

Staff

211

4

Jurusan Keperawatan

167

5

Jurusan Diii Kebidanan

457

6

Jurusan Analis Kesehatan

97

7

Jurusan DIII Farmasi

36

8

Jurusan DIV Bidan pendidik

250

9

Jurusan Prog. Ners
0
Jumlah
1227
Sumber : Data Menu Statistik Pengunjung SLiMS 2013

6. Anggota Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky
Makassar
Pengguna perpustakaan di Perpustakaan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega
Rezky Makassar adalah mahasiswa, dosen, pegawai dan mahasiswa luar. Pada
umumnya mahasiswa luar hanya berkunjung ke perpustakaan dan mereka tidak
diperkenankan untuk meminjam koleksi yang tersedia keluar perp