Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Siswa Kelas VI SDN Salatiga 08 Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017
88
LAMPIRAN
89
Lampiran 1 RPP Siklus 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah
: SD Negeri Salatiga 08
Mata Pelajaran
: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/semester
: VI (Enam) / 1 (satu)
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit (2 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi
:
6. Memahami faktor penyebab perubahan benda
B. Kompetensi Dasar
6.1 Menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan benda (pelapukan,
perkaratan, pembusukan) melalui pengamatan.
C. Indikator Pembelajaran
1. Mengidentifikasi penyebab perubahan benda dengan berbagai kondisi,
(pemanasan dan pendinginan, perkaratan) dan menunjukkan cara
menghambatnya.
2. Mendiskripsikan perubahan berbagai benda dengan kondisi yang berbeda.
3. Menjelaskan berdasarkan hasil pengamatan bahwa tingkat perubahan
benda dipengaruhi oleh berbagai kondisi, misalnya suhu, kelembaban, ada
tidak nya kuman, dan waktu.
4. Menggolongkan perubahan pada benda berdasarkan faktor yang
mempengaruhinya.
5. Menyimpulkan dari hasil percobaan (pemanasan, perkaratan).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui percobaan, siswa dapat mengidentifikasi penyebab perubahan
benda dengan berbagai kondisi (pemanasan dan pendinginan, perkaratan)
dengan benar.
90
2. Melalui percobaan, siswa dapat mendiskripsikan perubahan lilin dan paku
dengan kondisi yang berbeda dengan benar.
3. Melalui
pengamatan
percobaan,
siswa
dapat
menjelaskan
hasil
pengamatan bahwa tingkat perubahan benda dipengaruhi oleh kondisi
(suhu, kelembaban, ada tidak nya kuman, dan waktu) dengan benar.
4. Melalui pengamatan percobaan, siswa dapat menggolongkan perubahan
pada
benda
berdasarkan
faktor
yang
mempengaruhinya
berupa
pembakaran (lilin), air dan oksigen (Paku).
5. Melalui percobaan siswa dapat menyimpukan hasil percobaan akibat
pemanasan.
6. Melalui percobaan siswa dapat menyimpukan hasil percobaan akibat
perkaratan
E. Materi Pokok
Pertemuan I :Faktor-faktor penyebab perubahan benda (pemanasan dan
pendinginan).
Pertemuan II : Faktor-faktor penyebab perubahan benda (perkaratan).
F. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Aktif tipe Quiz Team.
Percobaan
G. Media, Sarana dan Prasarana
Pertemuan I :
Alat :
-
3 buah lilin
-
3 buah korek
-
LKS
Pertemuan II :
Alat :
-
3 buah paku
-
3 botol gelas berisi air
-
LKS
91
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Awal (10 menit) :
1. Guru memberikan salam dan meminta siswa berdoa
2.
Guru mengabsensi siswa
3. Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa :
“Saat mati lampu, pasti kalian menggunakan lilin untuk menerangi
ruangan bukan? Lalu apa yang terjadi pada lilin jika sudah dinyalakan
menggunakan korek api? Kira-kira bentuk lilinya berubah apa tidak?”
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa diharapkan mampu
menjelaskan
perubahan
benda
berdasarkan
faktor
yang
mempengaruhinya (pemanasan dan perkaratan).
Kegiatan Inti (50 menit) :
Eksplorasi :
1. Guru menuliskan topik pembelajaran.
2. Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi Penyebab
Perubahan Benda akibat Pemanasan dan Pendinginan
3. Guru meminta siswa menyusun gagasannya atau pendapatnya.
4. Siswa kelas VI SD Negeri Salatiga 08 dibagi menjadi 3 kelompok (A, B,
dan C)
Elaborasi :
1. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan
2. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa yang berisi Tujuan Percobaan,
Dasar Teori, langkah-langkah Percobaan dan TTS (teka-teki silang).
3. Guru memberikan pengarahan dan bimbingan tentang percobaan yang
dilakukan siswa.
4. Siswa mengerjakan LKS.
5. Siswa yang sudah selesai melakukan percobaan dan mengerjakan LKS,
diharapkan maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
92
6. Guru memberikan reward kepada setiap kelompok yang sudah mau maju
kedepan.
7. Guru memberikan simpulan tentang percobaan yang sudah di lakukan.
8. Guru memberikan materi diskusi dan memberikan perintah pada Tim A
untuk untuk menyiapkan kuis jawaban singkat, dengan waktu persiapan
tidak lebih dari 5 menit.
9. Guru memberikan perintah kepada tim B dan C untuk belajar dan
memeriksa catatan mereka.
10. Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab
maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan tim C harus segera
menjawabnya.
11. Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C kemudian jika
tim C tidak dapat menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar kepada
tim B, dan tim B harus segera menjawabnya, berikut seterusnya sampai
kuis dari tim A habis.
12. Ketika quiz dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke segmen kedua
dan tim B sebagai pemandu quiz dan mengulang proses tersebut hingga
selesai dan masuk ke segmen ke tiga dimana tim C sebagai pemandu
kuis.
13. Guru membagikan soal evaluasi.
14. Dengan bimbingan guru, siswa mengerjakan soal tertulis secara indvidu.
15. Setelah siswa selesai mengerjakan evaluasi, guru dan siswa membahas soal
evaluasi yang sudah di kerjakan.
16. Siswa mengumpulkan soal evaluasi.
Konfirmasi :
1. Guru memberikan reward kepada siswa-siswa berupa tepuk tangan.
2. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang belum di mengerti
3. Guru memberikan jawaban atas pertanyaan siswa.
4. Guru bersama siswa memperbaiki apabila terdapat hal yang salah dan
menguatkan hal-hal yang sudah benar.
93
Kegiatan penutup (10 menit) :
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lagi mengenai
hal-hal atau materi yang belum dimengerti atau di pahami.
2. Guru menjelaskan kembali atau memberi jawaban atas pertanyaan siswa
ataupun materi yang ditanyakan oleh siswa.
3. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang Perubahan
Benda karena Pemanasan atau Pendinginan
4. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang halhal yang di rasakan siswa, kesan dan pesan selama mengikuti
pembelajaran.
5. Guru memberikan pekerjaan rumah untuk membaca materi yang sudah di
pelajari hari ini dan materi untuk selanjutnya.
Pertemuan II :
Kegiatan Awal (10 menit) :
1. Guru memberikan salam
2. Guru mengabsensi siswa
3. Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa : (Rasa ingin tahu)
“Pernahkah kalian melihat besi atau paku berwarna kuning kecoklatan
?Mengapa bisa demikian?”
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu Perubahan Benda akibat
Perkaratan
Kegiatan Inti (50 menit) :
Eksplorasi :
1.
Guru menuliskan topik pembelajaran (Perubahan benda akibat
perkaratan).
2. Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi Penyebab
Perubahan Benda akibat Perkaratan. “Mengapa benda-benda dari logam
dapat mengalami perubahan warna dan bau?Coba sebutkan faktorfaktor penyebab berubahnya benda-benda logam?
3. Siswa menyusun gagasannya atau pendapatnya.
94
4. Guru menjelaskan dengan waktu kurang dari 10 menit mengenai tugastugas yang akan dilakukan siswa dan Quiz Team.
5. Masing-masing siswa bergabung dengan kelompok yang sudah
dibagikan pada pertemuan (A, B, dan C)
Elaborasi :
1. Perwakilan siswadari masing-masing kelompok mengambil alat dan
bahan untuk percobaan perkaratan pada paku.
2. Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja yang sudah
dibagikan oleh guru yang berisi Tujuan Percobaan, Dasar Teori,
langkah-langkah Percobaan dan TTS (teka-teki silang).
3. Siswa secara berkelompok mencatat hasil percobaanya pada LKS yang
sudah disediakan.
4. Masing-masing kelompok A, B dan C secara bergantian maju ke depan
kelas untuk melaporkan hasil percobaannya.
5. Jika kelompok A maju untuk melaporkan hasil percobaanya, kelompok
B dan C bertanya atau menanggapi. Begitu seterusnya hingga kelompok
C yang mendapat giliran maju ke depan kelas.
6. Kelompok B dan C membaca materi diskusi, dan tim A menyiapkan
kuis jawaban singkat dengan waktu persiapan tidak lebih dari 5 menit.
7. Tim B dan C belajar dan memeriksa catatan mereka.
8. Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab
maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan tim C harus
segera menjawabnya.
9. Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C kemudian jika
tim C tidak dapat menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar kepada
tim B, dan tim B harus segera menjawabnya, berikut seterusnya sampai
kuis dari tim A habis.
10. Ketika kuis dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke segmen
kedua dan tim B sebagai pemandu kuis dan mengulang proses tersebut
95
hingga selesai dan masuk ke segmen ke tiga dimana tim C sebagai
pemandu kuis.
11. Guru membagikan soal evaluasi.
12. Dengan bimbingan guru, siswa mengerjakan soal tertulis secara indvidu.
13. Setelah siswa selesai mengerjakan evaluasi, guru dan siswa membahas
soal evaluasi yang sudah di kerjakan.
14. Siswa mengumpulkan soal evaluasi.
Konfirmasi :
1. Guru memberikan reward kepada siswa-siswa berupa tepuk tangan.
2. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang belum di mengerti
3. Guru memberikan jawaban atas pertanyaan siswa.
4. Guru bersama siswa memperbaiki apabila terdapat hal yang salah dan
menguatkan hal-hal yang sudah benar.
Kegiatan penutup (10 menit) :
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lagi mengenai
hal-hal atau materi yang belum dimengerti atau di pahami.
2. Guru menjelaskan kembali atau memberi jawaban atas pertanyaan siswa
ataupun materi yang ditanyakan oleh siswa.
3. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang
Perubahan Benda akibat perkaratan.
4. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang halhal yang di rasakan siswa, kesan dan pesan selama mengikuti
pembelajaran.
5. Guru memberikan pekerjaan rumah untuk membaca materi yang sudah di
pelajari hari ini dan materi untuk selanjutnya.
I. Penilaian
1. Tes tertulis / Lembar kerja individu (terlampir)
Keterangan:
Jika nilai siswa ˂ KKM = Remidi
Jika nilai siswa sudah mencapai atau ˃ KKM = Pengayaan
2. Remidi (terlampir)
96
3. Pengayaan (terlampir)
J. Penilaian Proses
Keaktifan dalam Pembelajaran
No.
Nama Siswa
1
Miko Perdana Susanto
2
Galang Nanda Saputra
3
Muhammad Fakhrul Islam
4
Satria Rindu Aji
5
Anggarda Rendy S. B.
6
Ahmad Ihsan Ramadhanni
7
Amanda Mutiara Putri
8
Amelia Salshabila A. L.
9
Aurelia Salshabila A. L.
10
Andini Dwi Afrizani
11
Fizka Laura Pratama
12
Farhan Ardiansyah Yusuf
13
Ferdylia Ardian P. P.
14
Febrian Oky Saputro
15
Fellymon Aldyo Pranodi
16
Iasha Aulia Saputri
17
Kalfin Rizkya Akbar
18
Leonardus Murialdo G. W.
19
Monica Ayu Puspita
20
Mutia Pachmadina
21
M. Kay Arishandho D.
22
Nabhilla Coulava A. P.
23
Putri Anugraeni
24
Radhitya Ananda Putra
Aktif
Kurang
Tidak
Aktif
Aktif
Keterangan
97
25
Selvia Andriyani
26
Virsa Fradiani
27
Yoga Putera Pertama
28
Yohanes Pembabtis A. C. U
29
Zico Nakano Morientes
30
Hanna Sofia Khairunnisa
31
Fidelis Putraku Tegar P.
32
Wika Priya Anugrah
33
Putra Adlin Farkhan Abid
Keterangan :
Aktif
Komunikatif
Aspek yang di nilai :
= Skor 4
- Kerja Keras
Kurang Aktif = Skor 3 – 2
- Disiplin dan Mandiri
Tidak Aktif
- Rasa ingin tahu
= Skor 1
-
Salatiga, 23 November 2016
98
Soal
Nama
:
....................................................................................
Kelas
:
....................................................................................
No. Absen
:
....................................................................................
Silanglah (X) huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling tepat!
1.
b.
Perubahan air menjadi es batu
perubahan
disebut ....
2.
3.
4.
Mentega tidak mengalami
a.
Pendinginan
c.
Mentega menguap
b.
Pemanasan
d.
Mentega berubah menjadi
c.
Perkaratan
d.
Pelapukan
minyak goreng
5.
Suhu
udara
....
dapat
Perubahan lilin bersifat ....
menyebabkan pengembunan
a. Kekal
a.
Siang hari
b. Selamanya
b.
Pagi hari
c. Sementara
c.
Sore hari
d. Seketika
d.
Malam hari
Jika air dipanaskan, air akan
6.
Es krim yang cair karena panas
mengalami perubahan ....
bila .... akan berubah menjadi
a.
Wujud
padat kembali
b.
Bau
a.
Dipanaskan
c.
Kelenturan
b.
Didinginkan
d.
Warna
c.
Diawetkan
d.
Disimpan
Mentega
akan
mencair
bila
dipanaskan. Jika cairan mentega
7.
Petani garam memanfaatkan ....
didinginkan yang akan terjadi
untuk menghasilkan garam
adalah ....
a.
Pendinginan
a.
b.
Pemanasan
Mentega memadat kembali
99
8.
9.
c.
Pembekuan
d.
Pemuaian
d.
Perkaratan
12. Logam akan mudah berkarat bila
Air akan berubah wujud menjadi
terkena ....
uap bila mengalami proses ....
a.
Tanah
a.
Pendinginan
b.
Nitrogen
b.
Pembusukan
c.
Karbon
c.
Pemanasan
d.
Oksigen
d.
Pembekuan
13. Paku yang berkarat biasanya
Perhatikan data berikut!
memiliki ciri ....
1.
Pemanasan
a.
Mengkilap
2.
Pewarnaan
b.
Permukaan halus
3.
Perkaratan
c.
Dipenuhi lumut
4.
Pembusukan
d.
Terbentuknya lapisan merah
Faktor perubahan pada benda
adalah ....
kekuning-kuningan
14. Berikut yang merupakan logam
a.
1 dan 2
anti karat adalah ....
b.
2 dan 4
a.
Baja
c.
1, 3, dan 4
b.
Stainless still
d.
1, 2, 3, 4
c.
Besi
d.
Kayu
10. Lilin
yang
dipanaskan
mencair
dapat
akibat
berubah
15. Apa yang harus dilakukan agar
menjadi padat kembali bila ....
pagar besi rumah tidak berkarat
a.
Didiamkan
....
b.
Didinginkan
a.
c.
Dibakar
d.
Disetrum
11. Perubahan yang sering terjadi
pada besi atau logam ....
Ditutup plastik agar tidak
kehujanan
b.
Dicuci setiap hari
c.
Dilapisi dengan cat
d.
Dibiarkan saja
a.
Pembusukan
b.
Pemanasan
....
c.
Pendinginan
a.
16. Perkaratan pada logam bersifat
Sementara
100
b.
Kekal
c.
Menguntungkan
d.
Merugikan
d.
tidak tahan karat
19. Penyebab perkaratan pada badan
17. Logam besi dan baja akan
berkarat
jika
Ember logam berat tetapi
bersentuhan
kapal disebabkan oleh ....
a.
langsung dengan ....
Kontak antara air dengan
udara
a.
Air dan udara
b.
Uap air dan udara
c.
Tanah dan air
c.
Uap air dan udara
d.
Semua benar
d.
A, B, C benar semua
18. Kelebihan
Kontak antara air laut dan
udara
kekurangan
20. Perkaratan terjadi karena adanya
ember yang terbuat dari bahan
reaksi antara logam dan oksigen.
logam adalah ....
Reaksi tersebut disebut ....
a.
Ember logam kuat namun
a.
Reaksi fisika
dapat berkarat
b.
Reaksi osidasi
Ember logam logam tahan
c.
Raksi oksidasi
karat tapi mudah rapuh
d.
Reaksi Kimia
b.
c.
dan
b.
Ember logam ringan dan
tahan karat
101
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I
1.A
11.D
2.C
12.D
3.A
13.D
4.A
14.B
5.B
15.C
6.B
16.D
7.B
17.A
8C
18.A
9.C
19.B
10.B
20.C
102
Pemanasan dan Pendinginan
Perubahan sifat benda :
1. Perubahan pada benda dapat di amati dengan perubahan sifat yang terjadi
sebelum dan sesudah benda tersebut mengalami perubahan.
2. Sifat benda dapat mengalami perubahan, dapat di lihat dari bentuk, warna,
kelenturan, kekuatan dan bau.
3. Perubahan wujud suatu benda dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan
wujud benda yang dapat di balik (bersifat sementara) dan perubahan wujud
benda yang tidak dapat di balik (tetap). Perubahan sementara adalah
perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan tidak
menghasilkan zat baru. Perubahan tetap adalah perubahan benda yang
tidak dapat kembali ke wujud semua dan menghasilkan zat baru.
4. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan wujud pada benda
:
a. Pemanasan
Pemanasan mengakibatkan benda mengalami perubahan wujud. Benda
padat apabila dipanaskan akan berubah menjadi cair dan benda cair
apabila dipanaskan akan berubah menjadi uap air.
Contohnya kalian mengamati air yang sedang di panaskan menggunakan
kompor. Air yang awalnya tenang dalam panci akan menjadi bergejolak
atau gelembung-gelembung air akan bergerak dari dasar panci ke atas
panci ke dasar panci dan seterusnya. Air yang mendidih akan timbul
gelembung-gelembung udara, dan akhirnya akan menjadi uap air.
Es batu yang di biarkan di udara terbuka, lama kelamaan akan mencair.
Suhu ruangan yang lebih tinggi (lebih panas) daripada suhu di dalam
frezeer menyebabkan es batu menyerap panas dan es batu akan mencair.
Mentega yang di panaskan juga akan mencair dan melumer. Akan tetapi
jika mentega di dinginkan, mentega akan kembali memadat seperti
semula.
Jadi pemanasan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud.
Wujud padat dapat berubah menjadi cair, wujud cair dapat berubah
menjadi gas.
b. Pendinginan
Air yang dingin dapat berubah menjadi es. Uap air yang mengalami
pendinginan dapat berubah menjadi titik-titik air kembali. Contohnya
uap minuman yang panas menempel pada tutup gelas akan berubah
menjadi butiran air kembali. Es krim atau es yang biasa kamu beli di
sekolah atau warung dekat rumahmu sebenarnya berasal dari bahan-
103
bahan yang berbentuk cairan. Apabila cairan tersebut didinginkan maka
akan berubah wujud menjadi padat, yaitu es.
Jadi pendinginan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud.
Wujud cair berubah menjadi padat. Wujud gas berubah menjadi cair.
104
Perkaratan
Perkaratan adalah proses pembentukan lapisan merah (kekuning-kuningan) yang
melekat pada lapisan logam besi sebagai akibat proses kimia. Perkaratan ini
terjadi karena logam besi bereaksi dengan air gas oksigen.
Logam yang dapat mengalami perkaratan adalah besi dan berbagai logam hasil
campuran besi. Jika besi disimpan beberapa lama dalam keadaan terbuka maka
akan mengalami perkaratan (korosi). Udara yang ada di sekitar kita mengandung
oksigen. Oksigen dimanfaatkan makhluk hidup untuk bernapas. Namun, jika
oksigen bersentuhan dengan logam besi secara terus menerus dalam waktu
tertentu maka akan timbul karat. Selain itu Elektrolit (asam atau garam)
merupakan media yang baik sebagai penyebab perkaratan. Oleh karena itu, air
hujan (asam) dan air laut (garam) merupakan penyebab perkaratan yang utama.
Perkaratan sangat merugikan bagi manusia. Logam besi sebelum berkarat
memiliki sifat yang kuat, keras dan mengkilap. Namun, jika sudah mengalami
perkaratan, besi tersebut menjadi rusak, mudah patah, rapuh, warnanya berubah
menjadi coklat bahkan menjadi hitam. Perkaratan akan lebih cepat terjadi jika
lingkungan yang basah. Perubahan cuaca, seperti hujan dan panas juga dapat
mempercepat proses perkaratan. Perkaratan pada kemasan kaleng makanan,
seperti kaleng mentega, kornet, buah-buahan kaleng, dan minuman sangat
berbahaya. Bagian kaleng yang berkarat itu berlubang-lubang. Bahan makanan di
dalam kaleng dapat mengalami perubahan karena udara dari luar bisa masuk.
Benda-benda yang terbuat dari logam lain ada juga yang rusak jika berinteraksi
dengan udara dan air. Peristiwa ini dikenal sebagai korosi pada logam, misalnya
benda dari perak dan tembaga berubah jadi hitam. Untuk mencegah perkaratan,
benda-benda dari besi, seperti mobil, pagar, atap, dan rak piring dicat. Bendabenda dari besi yang tidak dicat, seperti pisau, parutan, dan panci setelah dicuci
harus segera dilap sampai kering, agar tidak berkarat.
Contoh lain cara mencegah proses perkaratan :
Menghindarkan kontak langsung antara benda yang terbuat dari besi dengan
oksigen atau air. Ini dapat dilakukan dengan cara mengecat, melumuri besi dengan
oli, Membalut besi dengan plastik, atau melapisi besi dengan timah;
Memperhalus permukaan logam, misalnya diamplas;
Mencegah logam agar tidak terkena uap garam atau asam;
Menyimpan logam di tempat kering.
105
Lampiran 2 RPP SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah
: SD Negeri Salatiga 08
Mata Pelajaran
: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/semester
: VI (Enam) / 1 (satu)
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit (2 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi
:
6. Memahami faktor penyebab perubahan benda
B. Kompetensi Dasar
6.1 Menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan benda (pelapukan,
perkaratan, pembusukan) melalui pengamatan.
C. Indikator Pembelajaran
1. Mengidentifikasi penyebab perubahan benda dengan berbagai kondisi,
(pembusukan, dan pelapukan).
2. Mendiskripsikan perubahan berbagai benda dengan kondisi yang berbeda.
3. Menjelaskan berdasarkan hasil pengamatan bahwa tingkat perubahan
benda dipengaruhi oleh berbagai kondisi, misalnya suhu, kelembaban, ada
tidak nya kuman, dan waktu.
4. Menggolongkan perubahan pada benda berdasarkan faktor yang
mempengaruhinya.
5. Menyimpulkan dari hasil percobaan (pembusukan, pelapukan)
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui percobaan, siswa dapat mengidentifikasi penyebab perubahan
benda dengan berbagai kondisi, (pembusukan dan pelapukan) dengan
benar.
2. Melalui percobaan, siswa dapat mendiskripsikan perubahan roti tawar dan
kayu dengan kondisi yang berbeda dengan benar.
106
3. Melalui
pengamatan
percobaan,
siswa
dapat
menjelaskan
hasil
pengamatan bahwa tingkat perubahan benda dipengaruhi oleh suhu,
kelembaban, ada tidak nya kuman, dan waktu dengan benar.
4. Melalui pengamatan percobaan, siswa dapat menggolongkan perubahan
pada benda berdasarkan faktor yang mempengaruhinya jamur dan bakteri
(roti tawar), faktor makhluk hidup/biologi dan alam/mekanik (kayu).
5. Melalui percobaan, siswa dapat menyimpulkan dari hasil percobaan
(pembusukan, pelapukan).
E. Materi Pokok
Pertemuan I :
Faktor-faktor penyebab perubahan benda (pembusukan).
Pertemuan II :
Faktor-faktor perubahan benda (Pelapukan)
F. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Aktif tipe Quiz Team.
Percobaan
G. Media, Sarana dan Prasarana
Pertemuan I :
Alat :
-
3 potong roti
-
3 buah botol
-
LKS
Pertemuan II :
Alat :
-
Kayu 1 : Sudah lama dan lapuk
Kayu 2 : Masih Baru dan Bagus
Kayu 3 : Sudah lama dan dicat
Kayu 4 : Sudah lama dan dipernis
LKS
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
107
Kegiatan Awal (10 menit) :
1. Guru memberikan salam dan meminta siswa berdoa
2.
Guru mengabsensi siswa
3. Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa : (Rasa ingin tahu)
“Pernahkah
kalian
melihat
buah
yang
sudah
terlalu
matang?Bagaimana ciri-cirinya? Mengapa bisa terjadi demikian?”
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa diharapkan mampu
menjelaskan
perubahan
benda
berdasarkan
faktor
yang
mempengaruhinya (pembusukan dan pelapukan).
Kegiatan Inti (50 menit) :
Eksplorasi :
1. Guru menuliskan topik pembelajaran (perubahan benda akibat
pembusukan)
2. Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi Penyebab
Perubahan Benda akibat Pembusukan “ Mengaparoti tawar yang
dibiarkan lama diruangan terbuka terlihat berjamur?”
3. Siswa menyusun gagasannya atau pendapatnya.
4. Guru menjelaskan tugas-tugas dengan waktu kurang dari 10 menit
mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa dan sesi Quiz Team.
5. Masing-masing siswa bergabung dengan kelompok yang sudah
dibagikan pada pertemuan lalu (A, B, dan C)
Elaborasi :
1. Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok mengambil alat dan
bahan ke depan kelas kemudian bersama-sama dengan kelompoknya
melakukan percobaan pembusukan pada roti tawar.
2. Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja yang sudah
dibagikan oleh guru. Lembar kerja tersbut berisi Tujuan Percobaan,
Dasar Teori, langkah-langkah Percobaan dan TTS (teka-teki silang).
108
3. Siswa secara berkelompok mencatat hasil percobaannya pada LKS yang
sudah disediakan.
4. Masing-masing kelompok A, B, dan C secara bergantian maju ke depan
kelas untuk melaporkan hasil percobaannya.
5. Jika kelompok A maju untuk melaporkan hasil percobaannya, kelompok
B dan C bertanya atau menanggapi. Begitu seterusnya hingga kelompok
C yang mendapatkan giliran maju ke depan kelas.
6. Kelompok B dan C membaca materi diskusi dan tim A menyiapkan kuis
jawaban singkat dengan waktu persiapan tidak lebih dari 5 menit.
7. Tim B dan C belajar dan memeriksa catatan mereka.
8. Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab
maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan tim C harus segera
menjawabnya.
9. Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C kemudian jika
tim C tidak dapat menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar kepada
tim B, dan tim B harus segera menjawabnya, berikut seterusnya sampai
kuis dari tim A habis.
10. Ketika kuis dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke segmen kedua
dan tim B sebagai pemandu kuis dan mengulang proses tersebut hingga
selesai dan masuk ke segmen ke tiga dimana tim C sebagai pemandu
kuis.
11. Guru membagikan soal evaluasi.
12. Dengan bimbingan guru, siswa mengerjakan soal tertulis secara indvidu.
13. Setelah siswa selesai mengerjakan evaluasi, guru dan siswa membahas soal
evaluasi yang sudah di kerjakan.
14. Siswa mengumpulkan soal evaluasi.
Konfirmasi :
1. Guru memberikan reward kepada siswa berupa tepuk tangan.
2. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang belum di mengerti
3. Guru memberikan jawaban atas pertanyaan siswa.
109
4. Guru bersama siswa memperbaiki apabila terdapat hal yang salah dan
menguatkan hal-hal yang sudah benar.
Kegiatan penutup (10 menit) :
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lagi mengenai
hal-hal atau materi yang belum dimengerti atau di pahami.
2. Guru menjelaskan kembali atau memberi jawaban atas pertanyaan siswa
ataupun materi yang ditanyakan oleh siswa.
3. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang Perubahan
Benda karena Pemanasan atau Pendinginan
4. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang halhal yang di rasakan siswa, kesan dan pesan selama mengikuti
pembelajaran.
5. Guru memberikan pekerjaan rumah untuk membaca materi yang sudah di
pelajari hari ini dan materi untuk selanjutnya.
Pertemuan II :
Kegiatan Awal (10 menit) :
1. Guru memberikan salam dan mengajak siswa berdoa
2. Guru melakukan absensi
3. Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa “Pernahkah kalian melihat kayu
yang mudah patah?atau pernahkah kalian melihat batu yang mudah
rapuh?Kira-kira apa yang terjadi pada kayu dan batu tersebut? ”
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu Perubahan Benda akibat
pelapukan
Kegiatan Inti (50 menit) :
Eksplorasi :
1. Guru menuliskan topik pembelajaran perubahan benda akibat
pelapukan.
2. Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi Penyebab
Perubahan Benda akibat pelapukan “Mengapa kayu untuk pembuatan
110
perkakas rumah tangga lebih awet dibandingkan kayu bakar biasa yang
terkena panas dan hujan?”
3. Siswa menyusun gagasannya atau pendapatnya.
4. Guru menjelaskan dengan waktu kurang dari 10 menit mengenai tugastugas dan sesi Quiz Team.
5. Masing-masing siswa bergabung dengan kelompok yang sudah
dibagikan pada pertemuan lalu.
Elaborasi :
1. Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok mengambil alat dan
bahan ke depan kelas kemudian bersama-sama dengan kelompoknya
melakukan percobaan pelapukan pada kayu.
2. Siswa melakukan percobaan dengan berdasarkan lembar kerja. Lembar
kerja tersebut berisi Tujuan Percobaan, Dasar Teori, langkah-langkah
Percobaan dan TTS (teka-teki silang).
3. Masing-masing kelompok A, B dan C secara bergantian maju ke depan
kelas untuk melaporkan hasil percobaannya.
4. Kelompk B dan C membaca materi diskusi dan tim A menyiapkan kuis
jawaban singkat dengan waktu persiapan tidak lebih dari 5 menit.
5. Tim B dan C belajar dan memeriksa catatan mereka.
6. Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab
maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan tim C harus
segera menjawabnya.
7. Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C kemudian jika
tim C tidak dapat menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar kepada
tim B, dan tim B harus segera menjawabnya, berikut seterusnya sampai
kuis dari tim A habis.
8. Ketika kuis dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke segmen
kedua dan tim B sebagai pemandu kuis dan mengulang proses tersebut
hingga selesai dan masuk ke segmen ke tiga dimana tim C sebagai
pemandu kuis.
9. Guru membagikan soal evaluasi.
111
10. Dengan bimbingan guru, siswa mengerjakan soal tertulis secara indvidu.
11. Setelah siswa selesai mengerjakan evaluasi, guru dan siswa membahas
soal evaluasi yang sudah di kerjakan.
12. Siswa mengumpulkan soal evaluasi.
Konfirmasi :
1. Guru memberikan reward kepada siswa-siswa berupa tepuk tangan.
2. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang belum di mengerti
3. Guru memberikan jawaban atas pertanyaan siswa.
4. Guru bersama siswa memperbaiki apabila terdapat hal yang salah dan
menguatkan hal-hal yang sudah benar.
Kegiatan penutup (10 menit) :
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lagi mengenai
hal-hal atau materi yang belum dimengerti atau di pahami.
2. Guru menjelaskan kembali atau memberi jawaban atas pertanyaan siswa
ataupun materi yang ditanyakan oleh siswa.
3. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang
perubahan benda akibat pelapukan.
4. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang halhal yang di rasakan siswa, kesan dan pesan selama mengikuti
pembelajaran.
5. Guru memberikan pekerjaan rumah untuk membaca materi yang sudah di
pelajari hari ini dan materi untuk selanjutnya.
I. Penilaian
1. Tes tertulis / Lembar kerja individu (terlampir)
Keterangan:
Jika nilai siswa ˂ KKM = Remidi
Jika nilai siswa sudah mencapai atau ˃ KKM = Pengayaan
2. Remidi (terlampir)
3. Pengayaan (terlampir)
112
J. Penilaian Proses
Keaktifan dalam pembelajaran
No.
Nama Siswa
1
Miko Perdana Susanto
2
Galang Nanda Saputra
3
Muhammad Fakhrul Islam
4
Satria Rindu Aji
5
Anggarda Rendy S. B.
6
Ahmad Ihsan Ramadhanni
7
Amanda Mutiara Putri
8
Amelia Salshabila A. L.
9
Aurelia Salshabila A. L.
10
Andini Dwi Afrizani
11
Fizka Laura Pratama
12
Farhan Ardiansyah Yusuf
13
Ferdylia Ardian P. P.
14
Febrian Oky Saputro
15
Fellymon Aldyo Pranodi
16
Iasha Aulia Saputri
17
Kalfin Rizkya Akbar
18
Leonardus Murialdo G. W.
19
Monica Ayu Puspita
20
Mutia Pachmadina
21
M. Kay Arishandho D.
22
Nabhilla Coulava A. P.
23
Putri Anugraeni
24
Radhitya Ananda Putra
Aktif
Kurang
Tidak
Aktif
Aktif
Keterangan
113
25
Selvia Andriyani
26
Virsa Fradiani
27
Yoga Putera Pertama
28
Yohanes Pembabtis A. C. U
29
Zico Nakano Morientes
30
Hanna Sofia Khairunnisa
31
Fidelis Putraku Tegar P.
32
Wika Priya Anugrah
33
Putra Adlin Farkhan Abid
Keterangan :
Aktif
Komunikatif
Aspek yang di nilai :
= Skor 4
- Kerja Keras
Kurang Aktif = Skor 3 – 2
- Disiplin dan Mandiri
Tidak Aktif
- Rasa ingin tahu
= Skor 1
-
Salatiga, 25 November 2016
114
Soal
Nama
:
....................................................................................
Kelas
:
....................................................................................
No. Absen
:
....................................................................................
Silanglah (X) huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling tepat!
1.
Nasi yang diletakkan di atas
meja hingga keesokan hari akan
3.
4.
Pengeringan dulu
Berikut cara pengawetan ikan
mengalami ....
yang dapat dilakukan kecuali ....
a.
Pelapukan
a.
Dicuci
b.
Penguraian
b.
Diasinkan
c.
Pembusukan
c.
Dikeringkan
d.
Pemanasan
d.
Pengasapan
atau
pendinginan
2.
d.
5.
Agar buah lebih awet dan tahan
Buah jeruk jika disimpan terlalu
lama
lama akan ....
dengan cara ....
a.
Harum
a.
Dijemur
b.
Tambah segar
b.
Dibuat manisan
c.
Cepat masak
c.
Pengasapan
d.
Membusuk
d.
Diasinkan
Salah
satu
pembusukan
cara
pencegahan
pada
makanan
6.
Proses
sebaiknya
diawetkan
pembusukan
yang
menguntungkan manusia adalah
dalam kemasan kaleng adalah
....
dengan ....
a.
Pembusukan pada kue
a.
Pemanasan tinggi
b.
Pembusukan pada sayur
b.
Pendinginan rendah
c.
Pembusukan pada daging
c.
Pemberian ozon
d.
Pembusukan pada sampah
115
7.
8.
Pembusukan umumnya terjadi
penghancuran
bahan,
pada ....
baik yang berasal dari makhluk
a.
Minuman
hidup
b.
Makanan
yang
c.
Alat rumah tangga
mikroorganisme
d.
Mainan
organisme disebut ....
atau makluk tak hidup
disebabkan
a.
Perkaratan
kondisi terbuka dan didiamkan
b.
Pembusukan
selama
c.
Pelapukan
d.
Pengikisan
berhari-hari
akan
a.
Penjamuran
b.
Penguraian
menyebabkan ....
c.
Pengawetan
a.
d.
Perubahan
12. Pelapukan
kayu
dapat
Permukaan kayu menjadi
mengkilap
Pembuatan
selai
dilakukan
pengeringan.
pisang
b.
Kayu menjadi lebih kuat
dengan
cara
c.
Kayu menjadi lebih keras
Proses
tersebut
d.
Kayu semakin keropos
dilakukan untuk mencegah ....
13. Pelapukan dibedakan menjadi
pada pisang
tiga jenis, kecuali ....
a.
Pelapukan
a.
Pelapukan biologi
b.
Perkaratan
b.
Pelapukan fisika
c.
Pembusukan
c.
Pelapukan kimia
d.
Penguraian
d.
Pelapukan geografi
10. Makhluk hidup yang sangat
kecil
oleh
maupun
Roti tawar yang dibiarkan dalam
mengalami ....
9.
11. Proses
penyebab
pembusukan
14. Cara mencegah pelapukan pada
kayu adalah ....
adalah ....
a.
Dipanaskan
a.
Bakteri dan jamur
b.
Direndam di air
b.
Jamur dan kuman
c.
Diberi cairan plitur
c.
Plankton dan kuman
d.
Didiamkan
d.
Plankton dan jamur
15. Pakaian akan mudah lapuk jika
didalam lemari keadaannya ....
116
a.
Wangi
b.
Kering
c.
Lembab
d.
Bersih
b.
suhu
c.
tersimpan
Pelapukan
pada
batuan
karena hujan asam
16. Batang kayu yang mati dan
sudah
Pelapukan karena perbedaan
lama
d.
akan
melapuk, hal ini disebabkan oleh
....
Pelapukan oleh tumbuhan
dan hewan
19. Pelapukan yang disebabkan oleh
hujan asam adalah ....
a.
Udara kering
a.
Pelapukan Kimiawi
b.
Semut
b.
Pelapukan Biologi
c.
Manusia
c.
Pelapukan Fisika
d.
Jamur
d.
a, b, c, d benar semua
17. Pelapukan yang disebabkan oleh
makhluk hidup adalah ....
20. Pelapukan yang disebabkan oleh
a.
Pelapukan fisika
angin, air, dan cahaya matahari
b.
Pelapukan kimia
....
c.
Pelapukan Biologi
a.
Pelapukan Kimia
d.
Pelapukan Mekanik
b.
Pelapuka Fisika
18. Pelapukan Fisika disebut juga
c.
Pelapukan Biologi
d.
PelapukanGeografi
pelapukan ....
a.
Mekanik
117
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II
1.C
11.C
2.D
12.D
3.A
13.D
4.A
14.C
5.B
15.C
6.D
16.A
7.B
17.C
8.A
18.D
9.C
19.A
10.A
20.B
118
Pembusukan
Pembusukan adalah proses perubahan benda yang berasal dari makhluk
hidup akibat bakteri atau jamur sehingga rusak dan berbau. Pembusukan
umumnya terjadi pada bahan makanan. Pada buah yang busuk kadang-kadang
tumbuh jamur, rasanya berubah, lembek, dan kadang-kadang ada ulat. Selain pada
buah-buahan, pembusukan dapat pula terjadi pada sayuran, kue, telur, susu, dan
nasi. Pembusukan pada susu dan nasi disebut basi, pada kue atau roti disebut
berjamur..
Penyebab pembusukan adalah karena adanya makhluk hidup yang
berukuran sangat kecil,seperti bakteri dan jamur. Jamur merupakan penyebab
yang utama dari pembusukan. Jamur akan mudah berkembang pada keadaan
lingkungan yang lembab. Jika kondisi lingkungan lembap dan banyak air, jamur
akan tumbuh dengan subur. Selain itu, jamur tumbuh dengan pesat di tempat yang
memiliki suhu yang hangat, tidak terlalu dingin. Dengan kondisi demikian, akan
mempercepat pembusukan. Kandungan air yang terlalu banyak dalam bahan
makanan menyebabkan pembusukan lebih mudah terjadi. Jamur dan bakteri
penyebab pembusukan akan tumbuh berkembang dengan cepat jika banyak udara.
Bahan makanan yang akan dikonsumsi, baik itu sayuran, buah-buahan,
lauk-pauk dapat dihambat proses pembusukannya.Caranya dengan menyimpan
bahan-bahan makanan tersebut di dalam lemari es (kulkas) sehingga
mikroorganisme tidak dapat berkembang. Lemari es/kulkas memiliki suhu yang
sangat rendah, di bawah 0°C. Dengan kondisi yang sangat tersebut, akan
menghambat pertumbuhan jamur. Bahkan mematikan jamur dan bakteri yang ada
dalam makanan. Pemberian bahan pengawet untuk mengawetkan makanan.
Manusia sering menggunakan berbagai bahan pengawet baik yang alami maupun
yang buatan. Contoh bahan pengawet alami adalah gula dan garam. Penambahan
gula dan garam pada makanan akan mengeluarkan kadar air dari makanan
tersebut. Kita dapat melihat contoh penerapannya pada nelayan yang membuat
ikan asin. Nelayan menaburi garam di atas ikan supaya kandungan air dalam ikan
keluar dan cepat kering.
Cara tradisional yang dapat dilakukan untuk mencegah pembusukan
adalah sebagai berikut. Pengeringan, contohnya pembuatan selai pisang, ikan asin
dijemur atau dilakukan pengasapan. Penambahan gula, contohnya pembuatan
manisan buah-buahan. Contoh lain pencegah pembusukan yaitu dengan
menyimpan makanan dalam kemasan atau tempat kedap udara. Susu yang dijual
dalam kemasan kotak kertas akan lebih tahan lama dibandingkan susu yang di
kemas dalam plastik biasa. Hal ini terjadi karena kotak kertas dibuat sedemikian
rupa sehingga udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam kotak minuman.
Kondisi lingkungan yang hampa udara menyebabkan jamur dan bateri tidak dapat
hidup
119
Pelapukan
Pelapukan adalah proses yang berhubungan dengan penghancuran bahan,
baik berasal dari makhluk hidup maupun makhluk tidak hidup. Hal itu dapat
disebabkan oleh organisme maupun anorganisme. Waktu yang diperlukan untuk
proses pelapukan itu sangat lama. Pernahkah kamu melihat kursi kayu di taman?
Apabila dibiarkan lama dan kehujanan, kayunya akan basah dan rapuh. Kayu
kursi menjadi lapuk. Dinding rumah yang kurang semennya dan tempatnya
lembap, sering terlihat berjamur dan mudah mengelupas. Cuaca panas dan hujan
mengakibatkan bahan-bahan dari kayu dapat berubah. Benda yang mengalami
pelapukan umumnya karena terkena air dan jamur pada waktu yang lama.
Pelapukan pada benda dapat dicegah dengan berbagai cara. Benda-benda dari
kayu dicat atau dipelitur (di pernis). Benda-benda dari bahan kulit seperti sepatu
dan tas dicat atau disimpan di tempat yang tidak lembap dan dalam keadaan
kering. Dengan cara tersebut dapat menutupi celah-celah yang terdapat dalam
kayu. Beberapa pengusaha kayu merendam kayu dalam lumpur agar menutup
pori-pori dalam kayu.Pelapukan dibedakan menjadi 3 yaitu ;
1. Pelapukan Biologis
Pelapukan biologis disebabkan oleh aktivitas organisme, yaitu jamur dan jasad
renik lainnya. Contohnya, kayu yang tadinya keras, lama-kelamaan akan hancur
dimakan rayap. Untuk menghindarinya, kayu tersebut harus dicat terlebih dahulu.
2. Pelapukan Mekanik / Fisik
Pelapukan mekanik terjadi akibat suhu, tekanan, angin, dan air. Pelapukan
mekanik dapat berlangsung lama atau sebentar. Contohnya, kamu pasti pernah
melihat batuan yang ketika dipegang dan ditekan sedikit akan hancur. Batuan
tersebut sudah mengalami proses pelapukan yang sangat lama akibat terkena air,
perubahan, suhu, dan tekanan.
3. Pelapukan kimia
Pelapukan ini disertai perubahan susunan zat pembentuk benda. Contohnya,
pelapukan batuan akibat hujan asam.
120
Lampiran 3 Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Dengan Menerapkan
Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Aspek yang diobservasi
Membuka Pelajaran
Melakukan Apersepsi
Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
Memberikan pertanyaan terbuka tentang materi
Meminta siswa menyusun pendapat atau gagasan
Melakukan tanya jawab untuk menggali gagasan
Membagi siswa dalam kelompok
Menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan
Membagi lembar kerja siswa
Membimbing diskusi keompok
Membimbing siswa menyampaikan hasil kerja
kelompoknya
Menyampaikan penjelasan kepada siswa mengenai
langkah-langkah pembelajaran aktif quiz team dan
melakukan penskoran akhir
Menyimpulkan materi pelajaran
Melakukan evaluasi
Melakukan refleksi
Ya
V
V
Tidak
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
121
LEMBAR OBSERVASI
Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menerapkan
Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Aspek yang diamati
Siswa menyusun gagasan ataua pendapatnya
Siswa mengambil alat dan bahan untuk percobaan
Siswa mengamati alat dan bahan percobaan
Siswa memperhatikan langkah-langkah percobaan
melalui lembar kerja siswa
Partisipasi siswa dalam menjawan pertanyaan ketika
diskusi kelompok
Keberanian siswa dalam mengugkapkan pendapat pada
kelompok
Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja
siswa
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa
Siswa sungguh-sungguh dalam menyelesaikan percobaan
Siswa berani menyampaikan hasil temuan
Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
langkah-langkah pembelajaran aktif tipe quiz team
Siswa aktif menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat
Siswa membuat rangkuman atau kesimpulan
Menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu
Menanyakan hal-hal yang belum diketahui
Ya
V
V
Tidak
V
V
V
V
V
-
122
LEMBAR OBSERVASI
Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Dengan Menerapkan
Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Aspek yang diobservasi
Membuka Pelajaran
Melakukan Apersepsi
Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
Memberikan pertanyaan terbuka tentang materi
Meminta siswa menyusun pendapat atau gagasan
Melakukan tanya jawab untuk menggali gagasan
Membagi siswa dalam kelompok
Menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan
Membagi lembar kerja siswa
Membimbing diskusi keompok
Membimbing siswa menyampaikan hasil kerja
kelompoknya
Menyampaikan penjelasan kepada siswa mengenai
langkah-langkah pembelajaran aktif quiz team dan
melakukan penskoran akhir
Menyimpulkan materi pelajaran
Melakukan evaluasi
Melakukan refleksi
Ya
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Tidak
V
V
-
123
LEMBAR OBSERVASI
Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menerapkan
Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Aspek yang diamati
Siswa menyusun gagasan atau pendapatnya
Siswa mengambil alat dan bahan untuk percobaan
Siswa mengamati alat dan bahan percobaan
Siswa memperhatikan langkah-langkah percobaan
melalui lembar kerja siswa
Partisipasi siswa dalam menjawan pertanyaan ketika
diskusi kelompok
Keberanian siswa dalam mengugkapkan pendapat pada
kelompok
Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja
siswa
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa
Siswa sungguh-sungguh dalam menyelesaikan percobaan
Siswa berani menyampaikan hasil temuan
Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
langkah-langkah pembelajaran aktif tipe quiz team
Siswa aktif menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat
Siswa membuat rangkuman atau kesimpulan
Menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu
Menanyakan hal-hal yang belum diketahui
Ya
V
V
V
V
Tidak
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
-
124
Lampiran 4
Output Hasil Data Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus I
Analisis 1
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded
a
Total
%
33
100.0
0
.0
33
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.837
25
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Item Deleted
VAR00001
15.0909
28.460
.051
.844
VAR00002
14.9091
26.835
.402
.830
VAR00003
14.8788
26.547
.482
.827
VAR00004
15.1212
26.610
.407
.830
VAR00005
14.9697
26.280
.495
.826
VAR00006
15.0909
25.210
.692
.818
VAR00007
14.8788
26.297
.538
.825
VAR00008
15.0909
28.460
.051
.844
VAR00009
14.9697
26.843
.378
.831
VAR00010
14.9697
26.530
.443
.828
VAR00011
14.9091
27.585
.243
.836
VAR00012
14.9394
25.684
.635
.821
VAR00013
15.1515
28.383
.066
.843
125
VAR00014
14.9697
26.780
.391
.830
VAR00015
15.0000
26.688
.402
.830
VAR00016
15.0000
29.313
-.105
.849
VAR00017
15.0303
25.718
.595
.822
VAR00018
14.8788
26.297
.538
.825
VAR00019
14.9394
25.684
.635
.821
VAR00020
14.7273
27.642
.357
.832
VAR00021
15.0909
28.648
.017
.845
VAR00022
14.9394
27.496
.253
.836
VAR00023
15.1818
25.778
.582
.823
VAR00024
14.7273
27.642
.357
.832
VAR00025
15.0909
25.210
.692
.818
Output Hasil Data Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus II
Analisis 1
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded
a
Total
%
33
100.0
0
.0
33
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.821
N of Items
25
126
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Item Deleted
VAR00001
14.6667
24.792
.567
.805
VAR00002
14.6364
25.801
.363
.814
VAR00003
14.7576
26.752
.165
.823
VAR00004
14.4848
26.758
.207
.820
VAR00005
14.7576
24.439
.634
.802
VAR00006
14.7273
27.142
.090
.826
VAR00007
14.6667
24.729
.580
.804
VAR00008
14.5152
24.633
.677
.801
VAR00009
14.6667
24.792
.567
.805
VAR00010
14.5152
24.883
.618
.804
VAR00011
14.7576
27.814
-.036
.831
VAR00012
14.6970
25.718
.371
.814
VAR00013
14.6061
25.559
.421
.812
VAR00014
14.5152
24.883
.618
.804
VAR00015
14.5455
26.068
.334
.815
VAR00016
14.6364
26.176
.286
.817
VAR00017
14.7273
27.767
-.028
.831
VAR00018
14.5758
26.189
.298
.817
VAR00019
14.6061
26.059
.317
.816
VAR00020
14.5152
24.633
.677
.801
VAR00021
14.5152
25.758
.417
.812
VAR00022
14.7273
25.642
.385
.813
VAR00023
14.7273
25.642
.385
.813
VAR00024
14.5455
25.756
.402
.813
VAR00025
14.7273
28.705
-.200
.838
127
Output Hasil Data Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus I
Analisis 2
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded
a
Total
%
33
100.0
0
.0
33
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.887
20
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Deleted
VAR00001
11.9394
27.621
.280
.888
VAR00002
12.2121
25.797
.589
.879
VAR00003
11.9697
26.030
.619
.878
VAR00004
12.1212
25.485
.662
.877
VAR00005
12.1212
25.610
.636
.877
VAR00006
12.0606
26.371
.495
.882
VAR00007
12.0909
26.335
.493
.882
VAR00008
11.8788
26.860
.512
.882
VAR00009
11.9697
27.218
.354
.886
VAR00010
12.0000
27.375
.307
.888
128
VAR00011
12.0606
27.059
.353
.887
VAR00012
12.1212
25.610
.636
.877
VAR00013
12.2121
26.735
.400
.885
VAR00014
11.9394
27.121
.393
.885
VAR00015
12.2121
26.297
.488
.882
VAR00016
12.0000
27.062
.373
.886
VAR00017
12.2121
25.797
.589
.879
VAR00018
12.0303
26.343
.513
.882
VAR00019
11.9697
26.030
.619
.878
VAR00020
12.1212
25.485
.662
.877
Output Hasil Data Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus II
Analisis siklus II
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded
a
Total
%
33
100.0
0
.0
33
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Hasil Uji Reliabilitas siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.878
20
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
VAR00001
11.9697
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
25.593
Total Correlation
.471
Alpha if Item
Deleted
.872
129
VAR00002
11.8788
25.860
.435
.874
VAR00003
11.7879
25.235
.620
.868
VAR00004
11.8182
26.528
.314
.877
VAR00005
11.9091
26.148
.367
.876
VAR00006
11.8182
26.091
.409
.874
VAR00007
11.8485
26.258
.361
.876
VAR00008
11.8788
26.297
.344
.877
VAR00009
11.9394
25.059
.586
.868
VAR00010
11.7879
25.297
.606
.868
VAR00011
11.9394
24.996
.600
.868
VAR00012
11.7879
25.235
.620
.868
VAR00013
12.0000
25.937
.399
.875
VAR00014
11.7879
25.297
.606
.868
VAR00015
11.9697
25.593
.471
.872
VAR00016
12.0303
24.780
.637
.866
VAR00017
12.0000
25.937
.399
.875
VAR00018
11.9394
24.996
.600
.868
VAR00019
11.9091
26.023
.393
.875
VAR00020
11.7879
26.172
.406
.874
130
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian dari FKIP
131
Lampiran 6 Surat Ijin dari Sekolah
132
Lampiran 7
Surat Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
133
Lampiran 8 Dokumentasi kegiatan penelitian
Dokumentasi kegiatan penelitian
Guru menyiapkan siswa sebelum masuk
ke ruang kelas
Siswa mengamati perubahan pada lilin
bersama kelompoknya
Guru dan observer mengamati kegiatan
belajar mengajar
Siswa berdiskusi, membuat kuis
Guru membimbing siswa melaporkan
hasil percobaan
Siswa memperhatikan penjelasan guru
134
Siswa berdiskusi menjawab kuis
Guru membimbing siswa percobaan
Lampiran 9
Siswa aktif menyampaikan gagasannya
Siswa mengerjakan soal evaluasi
135
Lampiran 9 Nilai Pra Siklus, siklus I, siklus II
136
Lampiran 10 Uji Plagiarisme
Plagiarism Detector v. 986 – Originality Report:
Analyzed document: 29/01/2017 11.01.46
LAMPIRAN
89
Lampiran 1 RPP Siklus 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah
: SD Negeri Salatiga 08
Mata Pelajaran
: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/semester
: VI (Enam) / 1 (satu)
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit (2 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi
:
6. Memahami faktor penyebab perubahan benda
B. Kompetensi Dasar
6.1 Menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan benda (pelapukan,
perkaratan, pembusukan) melalui pengamatan.
C. Indikator Pembelajaran
1. Mengidentifikasi penyebab perubahan benda dengan berbagai kondisi,
(pemanasan dan pendinginan, perkaratan) dan menunjukkan cara
menghambatnya.
2. Mendiskripsikan perubahan berbagai benda dengan kondisi yang berbeda.
3. Menjelaskan berdasarkan hasil pengamatan bahwa tingkat perubahan
benda dipengaruhi oleh berbagai kondisi, misalnya suhu, kelembaban, ada
tidak nya kuman, dan waktu.
4. Menggolongkan perubahan pada benda berdasarkan faktor yang
mempengaruhinya.
5. Menyimpulkan dari hasil percobaan (pemanasan, perkaratan).
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui percobaan, siswa dapat mengidentifikasi penyebab perubahan
benda dengan berbagai kondisi (pemanasan dan pendinginan, perkaratan)
dengan benar.
90
2. Melalui percobaan, siswa dapat mendiskripsikan perubahan lilin dan paku
dengan kondisi yang berbeda dengan benar.
3. Melalui
pengamatan
percobaan,
siswa
dapat
menjelaskan
hasil
pengamatan bahwa tingkat perubahan benda dipengaruhi oleh kondisi
(suhu, kelembaban, ada tidak nya kuman, dan waktu) dengan benar.
4. Melalui pengamatan percobaan, siswa dapat menggolongkan perubahan
pada
benda
berdasarkan
faktor
yang
mempengaruhinya
berupa
pembakaran (lilin), air dan oksigen (Paku).
5. Melalui percobaan siswa dapat menyimpukan hasil percobaan akibat
pemanasan.
6. Melalui percobaan siswa dapat menyimpukan hasil percobaan akibat
perkaratan
E. Materi Pokok
Pertemuan I :Faktor-faktor penyebab perubahan benda (pemanasan dan
pendinginan).
Pertemuan II : Faktor-faktor penyebab perubahan benda (perkaratan).
F. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Aktif tipe Quiz Team.
Percobaan
G. Media, Sarana dan Prasarana
Pertemuan I :
Alat :
-
3 buah lilin
-
3 buah korek
-
LKS
Pertemuan II :
Alat :
-
3 buah paku
-
3 botol gelas berisi air
-
LKS
91
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
Kegiatan Awal (10 menit) :
1. Guru memberikan salam dan meminta siswa berdoa
2.
Guru mengabsensi siswa
3. Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa :
“Saat mati lampu, pasti kalian menggunakan lilin untuk menerangi
ruangan bukan? Lalu apa yang terjadi pada lilin jika sudah dinyalakan
menggunakan korek api? Kira-kira bentuk lilinya berubah apa tidak?”
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa diharapkan mampu
menjelaskan
perubahan
benda
berdasarkan
faktor
yang
mempengaruhinya (pemanasan dan perkaratan).
Kegiatan Inti (50 menit) :
Eksplorasi :
1. Guru menuliskan topik pembelajaran.
2. Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi Penyebab
Perubahan Benda akibat Pemanasan dan Pendinginan
3. Guru meminta siswa menyusun gagasannya atau pendapatnya.
4. Siswa kelas VI SD Negeri Salatiga 08 dibagi menjadi 3 kelompok (A, B,
dan C)
Elaborasi :
1. Guru menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan
2. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa yang berisi Tujuan Percobaan,
Dasar Teori, langkah-langkah Percobaan dan TTS (teka-teki silang).
3. Guru memberikan pengarahan dan bimbingan tentang percobaan yang
dilakukan siswa.
4. Siswa mengerjakan LKS.
5. Siswa yang sudah selesai melakukan percobaan dan mengerjakan LKS,
diharapkan maju kedepan untuk mempresentasikan hasil diskusinya.
92
6. Guru memberikan reward kepada setiap kelompok yang sudah mau maju
kedepan.
7. Guru memberikan simpulan tentang percobaan yang sudah di lakukan.
8. Guru memberikan materi diskusi dan memberikan perintah pada Tim A
untuk untuk menyiapkan kuis jawaban singkat, dengan waktu persiapan
tidak lebih dari 5 menit.
9. Guru memberikan perintah kepada tim B dan C untuk belajar dan
memeriksa catatan mereka.
10. Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab
maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan tim C harus segera
menjawabnya.
11. Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C kemudian jika
tim C tidak dapat menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar kepada
tim B, dan tim B harus segera menjawabnya, berikut seterusnya sampai
kuis dari tim A habis.
12. Ketika quiz dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke segmen kedua
dan tim B sebagai pemandu quiz dan mengulang proses tersebut hingga
selesai dan masuk ke segmen ke tiga dimana tim C sebagai pemandu
kuis.
13. Guru membagikan soal evaluasi.
14. Dengan bimbingan guru, siswa mengerjakan soal tertulis secara indvidu.
15. Setelah siswa selesai mengerjakan evaluasi, guru dan siswa membahas soal
evaluasi yang sudah di kerjakan.
16. Siswa mengumpulkan soal evaluasi.
Konfirmasi :
1. Guru memberikan reward kepada siswa-siswa berupa tepuk tangan.
2. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang belum di mengerti
3. Guru memberikan jawaban atas pertanyaan siswa.
4. Guru bersama siswa memperbaiki apabila terdapat hal yang salah dan
menguatkan hal-hal yang sudah benar.
93
Kegiatan penutup (10 menit) :
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lagi mengenai
hal-hal atau materi yang belum dimengerti atau di pahami.
2. Guru menjelaskan kembali atau memberi jawaban atas pertanyaan siswa
ataupun materi yang ditanyakan oleh siswa.
3. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang Perubahan
Benda karena Pemanasan atau Pendinginan
4. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang halhal yang di rasakan siswa, kesan dan pesan selama mengikuti
pembelajaran.
5. Guru memberikan pekerjaan rumah untuk membaca materi yang sudah di
pelajari hari ini dan materi untuk selanjutnya.
Pertemuan II :
Kegiatan Awal (10 menit) :
1. Guru memberikan salam
2. Guru mengabsensi siswa
3. Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa : (Rasa ingin tahu)
“Pernahkah kalian melihat besi atau paku berwarna kuning kecoklatan
?Mengapa bisa demikian?”
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu Perubahan Benda akibat
Perkaratan
Kegiatan Inti (50 menit) :
Eksplorasi :
1.
Guru menuliskan topik pembelajaran (Perubahan benda akibat
perkaratan).
2. Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi Penyebab
Perubahan Benda akibat Perkaratan. “Mengapa benda-benda dari logam
dapat mengalami perubahan warna dan bau?Coba sebutkan faktorfaktor penyebab berubahnya benda-benda logam?
3. Siswa menyusun gagasannya atau pendapatnya.
94
4. Guru menjelaskan dengan waktu kurang dari 10 menit mengenai tugastugas yang akan dilakukan siswa dan Quiz Team.
5. Masing-masing siswa bergabung dengan kelompok yang sudah
dibagikan pada pertemuan (A, B, dan C)
Elaborasi :
1. Perwakilan siswadari masing-masing kelompok mengambil alat dan
bahan untuk percobaan perkaratan pada paku.
2. Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja yang sudah
dibagikan oleh guru yang berisi Tujuan Percobaan, Dasar Teori,
langkah-langkah Percobaan dan TTS (teka-teki silang).
3. Siswa secara berkelompok mencatat hasil percobaanya pada LKS yang
sudah disediakan.
4. Masing-masing kelompok A, B dan C secara bergantian maju ke depan
kelas untuk melaporkan hasil percobaannya.
5. Jika kelompok A maju untuk melaporkan hasil percobaanya, kelompok
B dan C bertanya atau menanggapi. Begitu seterusnya hingga kelompok
C yang mendapat giliran maju ke depan kelas.
6. Kelompok B dan C membaca materi diskusi, dan tim A menyiapkan
kuis jawaban singkat dengan waktu persiapan tidak lebih dari 5 menit.
7. Tim B dan C belajar dan memeriksa catatan mereka.
8. Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab
maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan tim C harus
segera menjawabnya.
9. Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C kemudian jika
tim C tidak dapat menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar kepada
tim B, dan tim B harus segera menjawabnya, berikut seterusnya sampai
kuis dari tim A habis.
10. Ketika kuis dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke segmen
kedua dan tim B sebagai pemandu kuis dan mengulang proses tersebut
95
hingga selesai dan masuk ke segmen ke tiga dimana tim C sebagai
pemandu kuis.
11. Guru membagikan soal evaluasi.
12. Dengan bimbingan guru, siswa mengerjakan soal tertulis secara indvidu.
13. Setelah siswa selesai mengerjakan evaluasi, guru dan siswa membahas
soal evaluasi yang sudah di kerjakan.
14. Siswa mengumpulkan soal evaluasi.
Konfirmasi :
1. Guru memberikan reward kepada siswa-siswa berupa tepuk tangan.
2. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang belum di mengerti
3. Guru memberikan jawaban atas pertanyaan siswa.
4. Guru bersama siswa memperbaiki apabila terdapat hal yang salah dan
menguatkan hal-hal yang sudah benar.
Kegiatan penutup (10 menit) :
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lagi mengenai
hal-hal atau materi yang belum dimengerti atau di pahami.
2. Guru menjelaskan kembali atau memberi jawaban atas pertanyaan siswa
ataupun materi yang ditanyakan oleh siswa.
3. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang
Perubahan Benda akibat perkaratan.
4. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang halhal yang di rasakan siswa, kesan dan pesan selama mengikuti
pembelajaran.
5. Guru memberikan pekerjaan rumah untuk membaca materi yang sudah di
pelajari hari ini dan materi untuk selanjutnya.
I. Penilaian
1. Tes tertulis / Lembar kerja individu (terlampir)
Keterangan:
Jika nilai siswa ˂ KKM = Remidi
Jika nilai siswa sudah mencapai atau ˃ KKM = Pengayaan
2. Remidi (terlampir)
96
3. Pengayaan (terlampir)
J. Penilaian Proses
Keaktifan dalam Pembelajaran
No.
Nama Siswa
1
Miko Perdana Susanto
2
Galang Nanda Saputra
3
Muhammad Fakhrul Islam
4
Satria Rindu Aji
5
Anggarda Rendy S. B.
6
Ahmad Ihsan Ramadhanni
7
Amanda Mutiara Putri
8
Amelia Salshabila A. L.
9
Aurelia Salshabila A. L.
10
Andini Dwi Afrizani
11
Fizka Laura Pratama
12
Farhan Ardiansyah Yusuf
13
Ferdylia Ardian P. P.
14
Febrian Oky Saputro
15
Fellymon Aldyo Pranodi
16
Iasha Aulia Saputri
17
Kalfin Rizkya Akbar
18
Leonardus Murialdo G. W.
19
Monica Ayu Puspita
20
Mutia Pachmadina
21
M. Kay Arishandho D.
22
Nabhilla Coulava A. P.
23
Putri Anugraeni
24
Radhitya Ananda Putra
Aktif
Kurang
Tidak
Aktif
Aktif
Keterangan
97
25
Selvia Andriyani
26
Virsa Fradiani
27
Yoga Putera Pertama
28
Yohanes Pembabtis A. C. U
29
Zico Nakano Morientes
30
Hanna Sofia Khairunnisa
31
Fidelis Putraku Tegar P.
32
Wika Priya Anugrah
33
Putra Adlin Farkhan Abid
Keterangan :
Aktif
Komunikatif
Aspek yang di nilai :
= Skor 4
- Kerja Keras
Kurang Aktif = Skor 3 – 2
- Disiplin dan Mandiri
Tidak Aktif
- Rasa ingin tahu
= Skor 1
-
Salatiga, 23 November 2016
98
Soal
Nama
:
....................................................................................
Kelas
:
....................................................................................
No. Absen
:
....................................................................................
Silanglah (X) huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling tepat!
1.
b.
Perubahan air menjadi es batu
perubahan
disebut ....
2.
3.
4.
Mentega tidak mengalami
a.
Pendinginan
c.
Mentega menguap
b.
Pemanasan
d.
Mentega berubah menjadi
c.
Perkaratan
d.
Pelapukan
minyak goreng
5.
Suhu
udara
....
dapat
Perubahan lilin bersifat ....
menyebabkan pengembunan
a. Kekal
a.
Siang hari
b. Selamanya
b.
Pagi hari
c. Sementara
c.
Sore hari
d. Seketika
d.
Malam hari
Jika air dipanaskan, air akan
6.
Es krim yang cair karena panas
mengalami perubahan ....
bila .... akan berubah menjadi
a.
Wujud
padat kembali
b.
Bau
a.
Dipanaskan
c.
Kelenturan
b.
Didinginkan
d.
Warna
c.
Diawetkan
d.
Disimpan
Mentega
akan
mencair
bila
dipanaskan. Jika cairan mentega
7.
Petani garam memanfaatkan ....
didinginkan yang akan terjadi
untuk menghasilkan garam
adalah ....
a.
Pendinginan
a.
b.
Pemanasan
Mentega memadat kembali
99
8.
9.
c.
Pembekuan
d.
Pemuaian
d.
Perkaratan
12. Logam akan mudah berkarat bila
Air akan berubah wujud menjadi
terkena ....
uap bila mengalami proses ....
a.
Tanah
a.
Pendinginan
b.
Nitrogen
b.
Pembusukan
c.
Karbon
c.
Pemanasan
d.
Oksigen
d.
Pembekuan
13. Paku yang berkarat biasanya
Perhatikan data berikut!
memiliki ciri ....
1.
Pemanasan
a.
Mengkilap
2.
Pewarnaan
b.
Permukaan halus
3.
Perkaratan
c.
Dipenuhi lumut
4.
Pembusukan
d.
Terbentuknya lapisan merah
Faktor perubahan pada benda
adalah ....
kekuning-kuningan
14. Berikut yang merupakan logam
a.
1 dan 2
anti karat adalah ....
b.
2 dan 4
a.
Baja
c.
1, 3, dan 4
b.
Stainless still
d.
1, 2, 3, 4
c.
Besi
d.
Kayu
10. Lilin
yang
dipanaskan
mencair
dapat
akibat
berubah
15. Apa yang harus dilakukan agar
menjadi padat kembali bila ....
pagar besi rumah tidak berkarat
a.
Didiamkan
....
b.
Didinginkan
a.
c.
Dibakar
d.
Disetrum
11. Perubahan yang sering terjadi
pada besi atau logam ....
Ditutup plastik agar tidak
kehujanan
b.
Dicuci setiap hari
c.
Dilapisi dengan cat
d.
Dibiarkan saja
a.
Pembusukan
b.
Pemanasan
....
c.
Pendinginan
a.
16. Perkaratan pada logam bersifat
Sementara
100
b.
Kekal
c.
Menguntungkan
d.
Merugikan
d.
tidak tahan karat
19. Penyebab perkaratan pada badan
17. Logam besi dan baja akan
berkarat
jika
Ember logam berat tetapi
bersentuhan
kapal disebabkan oleh ....
a.
langsung dengan ....
Kontak antara air dengan
udara
a.
Air dan udara
b.
Uap air dan udara
c.
Tanah dan air
c.
Uap air dan udara
d.
Semua benar
d.
A, B, C benar semua
18. Kelebihan
Kontak antara air laut dan
udara
kekurangan
20. Perkaratan terjadi karena adanya
ember yang terbuat dari bahan
reaksi antara logam dan oksigen.
logam adalah ....
Reaksi tersebut disebut ....
a.
Ember logam kuat namun
a.
Reaksi fisika
dapat berkarat
b.
Reaksi osidasi
Ember logam logam tahan
c.
Raksi oksidasi
karat tapi mudah rapuh
d.
Reaksi Kimia
b.
c.
dan
b.
Ember logam ringan dan
tahan karat
101
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus I
1.A
11.D
2.C
12.D
3.A
13.D
4.A
14.B
5.B
15.C
6.B
16.D
7.B
17.A
8C
18.A
9.C
19.B
10.B
20.C
102
Pemanasan dan Pendinginan
Perubahan sifat benda :
1. Perubahan pada benda dapat di amati dengan perubahan sifat yang terjadi
sebelum dan sesudah benda tersebut mengalami perubahan.
2. Sifat benda dapat mengalami perubahan, dapat di lihat dari bentuk, warna,
kelenturan, kekuatan dan bau.
3. Perubahan wujud suatu benda dibedakan menjadi dua, yaitu perubahan
wujud benda yang dapat di balik (bersifat sementara) dan perubahan wujud
benda yang tidak dapat di balik (tetap). Perubahan sementara adalah
perubahan benda yang dapat kembali ke wujud semula dan tidak
menghasilkan zat baru. Perubahan tetap adalah perubahan benda yang
tidak dapat kembali ke wujud semua dan menghasilkan zat baru.
4. Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan perubahan wujud pada benda
:
a. Pemanasan
Pemanasan mengakibatkan benda mengalami perubahan wujud. Benda
padat apabila dipanaskan akan berubah menjadi cair dan benda cair
apabila dipanaskan akan berubah menjadi uap air.
Contohnya kalian mengamati air yang sedang di panaskan menggunakan
kompor. Air yang awalnya tenang dalam panci akan menjadi bergejolak
atau gelembung-gelembung air akan bergerak dari dasar panci ke atas
panci ke dasar panci dan seterusnya. Air yang mendidih akan timbul
gelembung-gelembung udara, dan akhirnya akan menjadi uap air.
Es batu yang di biarkan di udara terbuka, lama kelamaan akan mencair.
Suhu ruangan yang lebih tinggi (lebih panas) daripada suhu di dalam
frezeer menyebabkan es batu menyerap panas dan es batu akan mencair.
Mentega yang di panaskan juga akan mencair dan melumer. Akan tetapi
jika mentega di dinginkan, mentega akan kembali memadat seperti
semula.
Jadi pemanasan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud.
Wujud padat dapat berubah menjadi cair, wujud cair dapat berubah
menjadi gas.
b. Pendinginan
Air yang dingin dapat berubah menjadi es. Uap air yang mengalami
pendinginan dapat berubah menjadi titik-titik air kembali. Contohnya
uap minuman yang panas menempel pada tutup gelas akan berubah
menjadi butiran air kembali. Es krim atau es yang biasa kamu beli di
sekolah atau warung dekat rumahmu sebenarnya berasal dari bahan-
103
bahan yang berbentuk cairan. Apabila cairan tersebut didinginkan maka
akan berubah wujud menjadi padat, yaitu es.
Jadi pendinginan menyebabkan benda mengalami perubahan wujud.
Wujud cair berubah menjadi padat. Wujud gas berubah menjadi cair.
104
Perkaratan
Perkaratan adalah proses pembentukan lapisan merah (kekuning-kuningan) yang
melekat pada lapisan logam besi sebagai akibat proses kimia. Perkaratan ini
terjadi karena logam besi bereaksi dengan air gas oksigen.
Logam yang dapat mengalami perkaratan adalah besi dan berbagai logam hasil
campuran besi. Jika besi disimpan beberapa lama dalam keadaan terbuka maka
akan mengalami perkaratan (korosi). Udara yang ada di sekitar kita mengandung
oksigen. Oksigen dimanfaatkan makhluk hidup untuk bernapas. Namun, jika
oksigen bersentuhan dengan logam besi secara terus menerus dalam waktu
tertentu maka akan timbul karat. Selain itu Elektrolit (asam atau garam)
merupakan media yang baik sebagai penyebab perkaratan. Oleh karena itu, air
hujan (asam) dan air laut (garam) merupakan penyebab perkaratan yang utama.
Perkaratan sangat merugikan bagi manusia. Logam besi sebelum berkarat
memiliki sifat yang kuat, keras dan mengkilap. Namun, jika sudah mengalami
perkaratan, besi tersebut menjadi rusak, mudah patah, rapuh, warnanya berubah
menjadi coklat bahkan menjadi hitam. Perkaratan akan lebih cepat terjadi jika
lingkungan yang basah. Perubahan cuaca, seperti hujan dan panas juga dapat
mempercepat proses perkaratan. Perkaratan pada kemasan kaleng makanan,
seperti kaleng mentega, kornet, buah-buahan kaleng, dan minuman sangat
berbahaya. Bagian kaleng yang berkarat itu berlubang-lubang. Bahan makanan di
dalam kaleng dapat mengalami perubahan karena udara dari luar bisa masuk.
Benda-benda yang terbuat dari logam lain ada juga yang rusak jika berinteraksi
dengan udara dan air. Peristiwa ini dikenal sebagai korosi pada logam, misalnya
benda dari perak dan tembaga berubah jadi hitam. Untuk mencegah perkaratan,
benda-benda dari besi, seperti mobil, pagar, atap, dan rak piring dicat. Bendabenda dari besi yang tidak dicat, seperti pisau, parutan, dan panci setelah dicuci
harus segera dilap sampai kering, agar tidak berkarat.
Contoh lain cara mencegah proses perkaratan :
Menghindarkan kontak langsung antara benda yang terbuat dari besi dengan
oksigen atau air. Ini dapat dilakukan dengan cara mengecat, melumuri besi dengan
oli, Membalut besi dengan plastik, atau melapisi besi dengan timah;
Memperhalus permukaan logam, misalnya diamplas;
Mencegah logam agar tidak terkena uap garam atau asam;
Menyimpan logam di tempat kering.
105
Lampiran 2 RPP SIKLUS II
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Sekolah
: SD Negeri Salatiga 08
Mata Pelajaran
: IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)
Kelas/semester
: VI (Enam) / 1 (satu)
Alokasi waktu
: 2 x 35 menit (2 X pertemuan)
A. Standar Kompetensi
:
6. Memahami faktor penyebab perubahan benda
B. Kompetensi Dasar
6.1 Menjelaskan faktor-faktor penyebab perubahan benda (pelapukan,
perkaratan, pembusukan) melalui pengamatan.
C. Indikator Pembelajaran
1. Mengidentifikasi penyebab perubahan benda dengan berbagai kondisi,
(pembusukan, dan pelapukan).
2. Mendiskripsikan perubahan berbagai benda dengan kondisi yang berbeda.
3. Menjelaskan berdasarkan hasil pengamatan bahwa tingkat perubahan
benda dipengaruhi oleh berbagai kondisi, misalnya suhu, kelembaban, ada
tidak nya kuman, dan waktu.
4. Menggolongkan perubahan pada benda berdasarkan faktor yang
mempengaruhinya.
5. Menyimpulkan dari hasil percobaan (pembusukan, pelapukan)
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui percobaan, siswa dapat mengidentifikasi penyebab perubahan
benda dengan berbagai kondisi, (pembusukan dan pelapukan) dengan
benar.
2. Melalui percobaan, siswa dapat mendiskripsikan perubahan roti tawar dan
kayu dengan kondisi yang berbeda dengan benar.
106
3. Melalui
pengamatan
percobaan,
siswa
dapat
menjelaskan
hasil
pengamatan bahwa tingkat perubahan benda dipengaruhi oleh suhu,
kelembaban, ada tidak nya kuman, dan waktu dengan benar.
4. Melalui pengamatan percobaan, siswa dapat menggolongkan perubahan
pada benda berdasarkan faktor yang mempengaruhinya jamur dan bakteri
(roti tawar), faktor makhluk hidup/biologi dan alam/mekanik (kayu).
5. Melalui percobaan, siswa dapat menyimpulkan dari hasil percobaan
(pembusukan, pelapukan).
E. Materi Pokok
Pertemuan I :
Faktor-faktor penyebab perubahan benda (pembusukan).
Pertemuan II :
Faktor-faktor perubahan benda (Pelapukan)
F. Model Pembelajaran
Model Pembelajaran Aktif tipe Quiz Team.
Percobaan
G. Media, Sarana dan Prasarana
Pertemuan I :
Alat :
-
3 potong roti
-
3 buah botol
-
LKS
Pertemuan II :
Alat :
-
Kayu 1 : Sudah lama dan lapuk
Kayu 2 : Masih Baru dan Bagus
Kayu 3 : Sudah lama dan dicat
Kayu 4 : Sudah lama dan dipernis
LKS
H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan 1
107
Kegiatan Awal (10 menit) :
1. Guru memberikan salam dan meminta siswa berdoa
2.
Guru mengabsensi siswa
3. Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa : (Rasa ingin tahu)
“Pernahkah
kalian
melihat
buah
yang
sudah
terlalu
matang?Bagaimana ciri-cirinya? Mengapa bisa terjadi demikian?”
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu siswa diharapkan mampu
menjelaskan
perubahan
benda
berdasarkan
faktor
yang
mempengaruhinya (pembusukan dan pelapukan).
Kegiatan Inti (50 menit) :
Eksplorasi :
1. Guru menuliskan topik pembelajaran (perubahan benda akibat
pembusukan)
2. Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi Penyebab
Perubahan Benda akibat Pembusukan “ Mengaparoti tawar yang
dibiarkan lama diruangan terbuka terlihat berjamur?”
3. Siswa menyusun gagasannya atau pendapatnya.
4. Guru menjelaskan tugas-tugas dengan waktu kurang dari 10 menit
mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa dan sesi Quiz Team.
5. Masing-masing siswa bergabung dengan kelompok yang sudah
dibagikan pada pertemuan lalu (A, B, dan C)
Elaborasi :
1. Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok mengambil alat dan
bahan ke depan kelas kemudian bersama-sama dengan kelompoknya
melakukan percobaan pembusukan pada roti tawar.
2. Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja yang sudah
dibagikan oleh guru. Lembar kerja tersbut berisi Tujuan Percobaan,
Dasar Teori, langkah-langkah Percobaan dan TTS (teka-teki silang).
108
3. Siswa secara berkelompok mencatat hasil percobaannya pada LKS yang
sudah disediakan.
4. Masing-masing kelompok A, B, dan C secara bergantian maju ke depan
kelas untuk melaporkan hasil percobaannya.
5. Jika kelompok A maju untuk melaporkan hasil percobaannya, kelompok
B dan C bertanya atau menanggapi. Begitu seterusnya hingga kelompok
C yang mendapatkan giliran maju ke depan kelas.
6. Kelompok B dan C membaca materi diskusi dan tim A menyiapkan kuis
jawaban singkat dengan waktu persiapan tidak lebih dari 5 menit.
7. Tim B dan C belajar dan memeriksa catatan mereka.
8. Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab
maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan tim C harus segera
menjawabnya.
9. Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C kemudian jika
tim C tidak dapat menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar kepada
tim B, dan tim B harus segera menjawabnya, berikut seterusnya sampai
kuis dari tim A habis.
10. Ketika kuis dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke segmen kedua
dan tim B sebagai pemandu kuis dan mengulang proses tersebut hingga
selesai dan masuk ke segmen ke tiga dimana tim C sebagai pemandu
kuis.
11. Guru membagikan soal evaluasi.
12. Dengan bimbingan guru, siswa mengerjakan soal tertulis secara indvidu.
13. Setelah siswa selesai mengerjakan evaluasi, guru dan siswa membahas soal
evaluasi yang sudah di kerjakan.
14. Siswa mengumpulkan soal evaluasi.
Konfirmasi :
1. Guru memberikan reward kepada siswa berupa tepuk tangan.
2. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang belum di mengerti
3. Guru memberikan jawaban atas pertanyaan siswa.
109
4. Guru bersama siswa memperbaiki apabila terdapat hal yang salah dan
menguatkan hal-hal yang sudah benar.
Kegiatan penutup (10 menit) :
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lagi mengenai
hal-hal atau materi yang belum dimengerti atau di pahami.
2. Guru menjelaskan kembali atau memberi jawaban atas pertanyaan siswa
ataupun materi yang ditanyakan oleh siswa.
3. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang Perubahan
Benda karena Pemanasan atau Pendinginan
4. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang halhal yang di rasakan siswa, kesan dan pesan selama mengikuti
pembelajaran.
5. Guru memberikan pekerjaan rumah untuk membaca materi yang sudah di
pelajari hari ini dan materi untuk selanjutnya.
Pertemuan II :
Kegiatan Awal (10 menit) :
1. Guru memberikan salam dan mengajak siswa berdoa
2. Guru melakukan absensi
3. Apersepsi
Guru mengajukan pertanyaan pada siswa “Pernahkah kalian melihat kayu
yang mudah patah?atau pernahkah kalian melihat batu yang mudah
rapuh?Kira-kira apa yang terjadi pada kayu dan batu tersebut? ”
4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu Perubahan Benda akibat
pelapukan
Kegiatan Inti (50 menit) :
Eksplorasi :
1. Guru menuliskan topik pembelajaran perubahan benda akibat
pelapukan.
2. Guru memberikan pertanyaan terbuka tentang materi Penyebab
Perubahan Benda akibat pelapukan “Mengapa kayu untuk pembuatan
110
perkakas rumah tangga lebih awet dibandingkan kayu bakar biasa yang
terkena panas dan hujan?”
3. Siswa menyusun gagasannya atau pendapatnya.
4. Guru menjelaskan dengan waktu kurang dari 10 menit mengenai tugastugas dan sesi Quiz Team.
5. Masing-masing siswa bergabung dengan kelompok yang sudah
dibagikan pada pertemuan lalu.
Elaborasi :
1. Perwakilan siswa dari masing-masing kelompok mengambil alat dan
bahan ke depan kelas kemudian bersama-sama dengan kelompoknya
melakukan percobaan pelapukan pada kayu.
2. Siswa melakukan percobaan dengan berdasarkan lembar kerja. Lembar
kerja tersebut berisi Tujuan Percobaan, Dasar Teori, langkah-langkah
Percobaan dan TTS (teka-teki silang).
3. Masing-masing kelompok A, B dan C secara bergantian maju ke depan
kelas untuk melaporkan hasil percobaannya.
4. Kelompk B dan C membaca materi diskusi dan tim A menyiapkan kuis
jawaban singkat dengan waktu persiapan tidak lebih dari 5 menit.
5. Tim B dan C belajar dan memeriksa catatan mereka.
6. Tim A memberi kuis kepada tim B, jika tim B tidak dapat menjawab
maka pertanyaan tersebut dilempar kepada tim C dan tim C harus
segera menjawabnya.
7. Tim A memberikan pertanyaan selanjutnya kepada tim C kemudian jika
tim C tidak dapat menjawab maka pertanyaan tersebut dilempar kepada
tim B, dan tim B harus segera menjawabnya, berikut seterusnya sampai
kuis dari tim A habis.
8. Ketika kuis dari tim A selesai maka siswa melanjutkan ke segmen
kedua dan tim B sebagai pemandu kuis dan mengulang proses tersebut
hingga selesai dan masuk ke segmen ke tiga dimana tim C sebagai
pemandu kuis.
9. Guru membagikan soal evaluasi.
111
10. Dengan bimbingan guru, siswa mengerjakan soal tertulis secara indvidu.
11. Setelah siswa selesai mengerjakan evaluasi, guru dan siswa membahas
soal evaluasi yang sudah di kerjakan.
12. Siswa mengumpulkan soal evaluasi.
Konfirmasi :
1. Guru memberikan reward kepada siswa-siswa berupa tepuk tangan.
2. Guru bertanya kepada siswa tentang materi yang belum di mengerti
3. Guru memberikan jawaban atas pertanyaan siswa.
4. Guru bersama siswa memperbaiki apabila terdapat hal yang salah dan
menguatkan hal-hal yang sudah benar.
Kegiatan penutup (10 menit) :
1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya lagi mengenai
hal-hal atau materi yang belum dimengerti atau di pahami.
2. Guru menjelaskan kembali atau memberi jawaban atas pertanyaan siswa
ataupun materi yang ditanyakan oleh siswa.
3. Guru dan siswa membuat penegasan atau kesimpulan tentang
perubahan benda akibat pelapukan.
4. Guru mengadakan refleksi dengan menanyakan kepada siswa tentang halhal yang di rasakan siswa, kesan dan pesan selama mengikuti
pembelajaran.
5. Guru memberikan pekerjaan rumah untuk membaca materi yang sudah di
pelajari hari ini dan materi untuk selanjutnya.
I. Penilaian
1. Tes tertulis / Lembar kerja individu (terlampir)
Keterangan:
Jika nilai siswa ˂ KKM = Remidi
Jika nilai siswa sudah mencapai atau ˃ KKM = Pengayaan
2. Remidi (terlampir)
3. Pengayaan (terlampir)
112
J. Penilaian Proses
Keaktifan dalam pembelajaran
No.
Nama Siswa
1
Miko Perdana Susanto
2
Galang Nanda Saputra
3
Muhammad Fakhrul Islam
4
Satria Rindu Aji
5
Anggarda Rendy S. B.
6
Ahmad Ihsan Ramadhanni
7
Amanda Mutiara Putri
8
Amelia Salshabila A. L.
9
Aurelia Salshabila A. L.
10
Andini Dwi Afrizani
11
Fizka Laura Pratama
12
Farhan Ardiansyah Yusuf
13
Ferdylia Ardian P. P.
14
Febrian Oky Saputro
15
Fellymon Aldyo Pranodi
16
Iasha Aulia Saputri
17
Kalfin Rizkya Akbar
18
Leonardus Murialdo G. W.
19
Monica Ayu Puspita
20
Mutia Pachmadina
21
M. Kay Arishandho D.
22
Nabhilla Coulava A. P.
23
Putri Anugraeni
24
Radhitya Ananda Putra
Aktif
Kurang
Tidak
Aktif
Aktif
Keterangan
113
25
Selvia Andriyani
26
Virsa Fradiani
27
Yoga Putera Pertama
28
Yohanes Pembabtis A. C. U
29
Zico Nakano Morientes
30
Hanna Sofia Khairunnisa
31
Fidelis Putraku Tegar P.
32
Wika Priya Anugrah
33
Putra Adlin Farkhan Abid
Keterangan :
Aktif
Komunikatif
Aspek yang di nilai :
= Skor 4
- Kerja Keras
Kurang Aktif = Skor 3 – 2
- Disiplin dan Mandiri
Tidak Aktif
- Rasa ingin tahu
= Skor 1
-
Salatiga, 25 November 2016
114
Soal
Nama
:
....................................................................................
Kelas
:
....................................................................................
No. Absen
:
....................................................................................
Silanglah (X) huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling tepat!
1.
Nasi yang diletakkan di atas
meja hingga keesokan hari akan
3.
4.
Pengeringan dulu
Berikut cara pengawetan ikan
mengalami ....
yang dapat dilakukan kecuali ....
a.
Pelapukan
a.
Dicuci
b.
Penguraian
b.
Diasinkan
c.
Pembusukan
c.
Dikeringkan
d.
Pemanasan
d.
Pengasapan
atau
pendinginan
2.
d.
5.
Agar buah lebih awet dan tahan
Buah jeruk jika disimpan terlalu
lama
lama akan ....
dengan cara ....
a.
Harum
a.
Dijemur
b.
Tambah segar
b.
Dibuat manisan
c.
Cepat masak
c.
Pengasapan
d.
Membusuk
d.
Diasinkan
Salah
satu
pembusukan
cara
pencegahan
pada
makanan
6.
Proses
sebaiknya
diawetkan
pembusukan
yang
menguntungkan manusia adalah
dalam kemasan kaleng adalah
....
dengan ....
a.
Pembusukan pada kue
a.
Pemanasan tinggi
b.
Pembusukan pada sayur
b.
Pendinginan rendah
c.
Pembusukan pada daging
c.
Pemberian ozon
d.
Pembusukan pada sampah
115
7.
8.
Pembusukan umumnya terjadi
penghancuran
bahan,
pada ....
baik yang berasal dari makhluk
a.
Minuman
hidup
b.
Makanan
yang
c.
Alat rumah tangga
mikroorganisme
d.
Mainan
organisme disebut ....
atau makluk tak hidup
disebabkan
a.
Perkaratan
kondisi terbuka dan didiamkan
b.
Pembusukan
selama
c.
Pelapukan
d.
Pengikisan
berhari-hari
akan
a.
Penjamuran
b.
Penguraian
menyebabkan ....
c.
Pengawetan
a.
d.
Perubahan
12. Pelapukan
kayu
dapat
Permukaan kayu menjadi
mengkilap
Pembuatan
selai
dilakukan
pengeringan.
pisang
b.
Kayu menjadi lebih kuat
dengan
cara
c.
Kayu menjadi lebih keras
Proses
tersebut
d.
Kayu semakin keropos
dilakukan untuk mencegah ....
13. Pelapukan dibedakan menjadi
pada pisang
tiga jenis, kecuali ....
a.
Pelapukan
a.
Pelapukan biologi
b.
Perkaratan
b.
Pelapukan fisika
c.
Pembusukan
c.
Pelapukan kimia
d.
Penguraian
d.
Pelapukan geografi
10. Makhluk hidup yang sangat
kecil
oleh
maupun
Roti tawar yang dibiarkan dalam
mengalami ....
9.
11. Proses
penyebab
pembusukan
14. Cara mencegah pelapukan pada
kayu adalah ....
adalah ....
a.
Dipanaskan
a.
Bakteri dan jamur
b.
Direndam di air
b.
Jamur dan kuman
c.
Diberi cairan plitur
c.
Plankton dan kuman
d.
Didiamkan
d.
Plankton dan jamur
15. Pakaian akan mudah lapuk jika
didalam lemari keadaannya ....
116
a.
Wangi
b.
Kering
c.
Lembab
d.
Bersih
b.
suhu
c.
tersimpan
Pelapukan
pada
batuan
karena hujan asam
16. Batang kayu yang mati dan
sudah
Pelapukan karena perbedaan
lama
d.
akan
melapuk, hal ini disebabkan oleh
....
Pelapukan oleh tumbuhan
dan hewan
19. Pelapukan yang disebabkan oleh
hujan asam adalah ....
a.
Udara kering
a.
Pelapukan Kimiawi
b.
Semut
b.
Pelapukan Biologi
c.
Manusia
c.
Pelapukan Fisika
d.
Jamur
d.
a, b, c, d benar semua
17. Pelapukan yang disebabkan oleh
makhluk hidup adalah ....
20. Pelapukan yang disebabkan oleh
a.
Pelapukan fisika
angin, air, dan cahaya matahari
b.
Pelapukan kimia
....
c.
Pelapukan Biologi
a.
Pelapukan Kimia
d.
Pelapukan Mekanik
b.
Pelapuka Fisika
18. Pelapukan Fisika disebut juga
c.
Pelapukan Biologi
d.
PelapukanGeografi
pelapukan ....
a.
Mekanik
117
Kunci Jawaban Soal Evaluasi Siklus II
1.C
11.C
2.D
12.D
3.A
13.D
4.A
14.C
5.B
15.C
6.D
16.A
7.B
17.C
8.A
18.D
9.C
19.A
10.A
20.B
118
Pembusukan
Pembusukan adalah proses perubahan benda yang berasal dari makhluk
hidup akibat bakteri atau jamur sehingga rusak dan berbau. Pembusukan
umumnya terjadi pada bahan makanan. Pada buah yang busuk kadang-kadang
tumbuh jamur, rasanya berubah, lembek, dan kadang-kadang ada ulat. Selain pada
buah-buahan, pembusukan dapat pula terjadi pada sayuran, kue, telur, susu, dan
nasi. Pembusukan pada susu dan nasi disebut basi, pada kue atau roti disebut
berjamur..
Penyebab pembusukan adalah karena adanya makhluk hidup yang
berukuran sangat kecil,seperti bakteri dan jamur. Jamur merupakan penyebab
yang utama dari pembusukan. Jamur akan mudah berkembang pada keadaan
lingkungan yang lembab. Jika kondisi lingkungan lembap dan banyak air, jamur
akan tumbuh dengan subur. Selain itu, jamur tumbuh dengan pesat di tempat yang
memiliki suhu yang hangat, tidak terlalu dingin. Dengan kondisi demikian, akan
mempercepat pembusukan. Kandungan air yang terlalu banyak dalam bahan
makanan menyebabkan pembusukan lebih mudah terjadi. Jamur dan bakteri
penyebab pembusukan akan tumbuh berkembang dengan cepat jika banyak udara.
Bahan makanan yang akan dikonsumsi, baik itu sayuran, buah-buahan,
lauk-pauk dapat dihambat proses pembusukannya.Caranya dengan menyimpan
bahan-bahan makanan tersebut di dalam lemari es (kulkas) sehingga
mikroorganisme tidak dapat berkembang. Lemari es/kulkas memiliki suhu yang
sangat rendah, di bawah 0°C. Dengan kondisi yang sangat tersebut, akan
menghambat pertumbuhan jamur. Bahkan mematikan jamur dan bakteri yang ada
dalam makanan. Pemberian bahan pengawet untuk mengawetkan makanan.
Manusia sering menggunakan berbagai bahan pengawet baik yang alami maupun
yang buatan. Contoh bahan pengawet alami adalah gula dan garam. Penambahan
gula dan garam pada makanan akan mengeluarkan kadar air dari makanan
tersebut. Kita dapat melihat contoh penerapannya pada nelayan yang membuat
ikan asin. Nelayan menaburi garam di atas ikan supaya kandungan air dalam ikan
keluar dan cepat kering.
Cara tradisional yang dapat dilakukan untuk mencegah pembusukan
adalah sebagai berikut. Pengeringan, contohnya pembuatan selai pisang, ikan asin
dijemur atau dilakukan pengasapan. Penambahan gula, contohnya pembuatan
manisan buah-buahan. Contoh lain pencegah pembusukan yaitu dengan
menyimpan makanan dalam kemasan atau tempat kedap udara. Susu yang dijual
dalam kemasan kotak kertas akan lebih tahan lama dibandingkan susu yang di
kemas dalam plastik biasa. Hal ini terjadi karena kotak kertas dibuat sedemikian
rupa sehingga udara dari luar tidak dapat masuk ke dalam kotak minuman.
Kondisi lingkungan yang hampa udara menyebabkan jamur dan bateri tidak dapat
hidup
119
Pelapukan
Pelapukan adalah proses yang berhubungan dengan penghancuran bahan,
baik berasal dari makhluk hidup maupun makhluk tidak hidup. Hal itu dapat
disebabkan oleh organisme maupun anorganisme. Waktu yang diperlukan untuk
proses pelapukan itu sangat lama. Pernahkah kamu melihat kursi kayu di taman?
Apabila dibiarkan lama dan kehujanan, kayunya akan basah dan rapuh. Kayu
kursi menjadi lapuk. Dinding rumah yang kurang semennya dan tempatnya
lembap, sering terlihat berjamur dan mudah mengelupas. Cuaca panas dan hujan
mengakibatkan bahan-bahan dari kayu dapat berubah. Benda yang mengalami
pelapukan umumnya karena terkena air dan jamur pada waktu yang lama.
Pelapukan pada benda dapat dicegah dengan berbagai cara. Benda-benda dari
kayu dicat atau dipelitur (di pernis). Benda-benda dari bahan kulit seperti sepatu
dan tas dicat atau disimpan di tempat yang tidak lembap dan dalam keadaan
kering. Dengan cara tersebut dapat menutupi celah-celah yang terdapat dalam
kayu. Beberapa pengusaha kayu merendam kayu dalam lumpur agar menutup
pori-pori dalam kayu.Pelapukan dibedakan menjadi 3 yaitu ;
1. Pelapukan Biologis
Pelapukan biologis disebabkan oleh aktivitas organisme, yaitu jamur dan jasad
renik lainnya. Contohnya, kayu yang tadinya keras, lama-kelamaan akan hancur
dimakan rayap. Untuk menghindarinya, kayu tersebut harus dicat terlebih dahulu.
2. Pelapukan Mekanik / Fisik
Pelapukan mekanik terjadi akibat suhu, tekanan, angin, dan air. Pelapukan
mekanik dapat berlangsung lama atau sebentar. Contohnya, kamu pasti pernah
melihat batuan yang ketika dipegang dan ditekan sedikit akan hancur. Batuan
tersebut sudah mengalami proses pelapukan yang sangat lama akibat terkena air,
perubahan, suhu, dan tekanan.
3. Pelapukan kimia
Pelapukan ini disertai perubahan susunan zat pembentuk benda. Contohnya,
pelapukan batuan akibat hujan asam.
120
Lampiran 3 Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI
Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Dengan Menerapkan
Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Aspek yang diobservasi
Membuka Pelajaran
Melakukan Apersepsi
Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
Memberikan pertanyaan terbuka tentang materi
Meminta siswa menyusun pendapat atau gagasan
Melakukan tanya jawab untuk menggali gagasan
Membagi siswa dalam kelompok
Menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan
Membagi lembar kerja siswa
Membimbing diskusi keompok
Membimbing siswa menyampaikan hasil kerja
kelompoknya
Menyampaikan penjelasan kepada siswa mengenai
langkah-langkah pembelajaran aktif quiz team dan
melakukan penskoran akhir
Menyimpulkan materi pelajaran
Melakukan evaluasi
Melakukan refleksi
Ya
V
V
Tidak
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
121
LEMBAR OBSERVASI
Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menerapkan
Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Aspek yang diamati
Siswa menyusun gagasan ataua pendapatnya
Siswa mengambil alat dan bahan untuk percobaan
Siswa mengamati alat dan bahan percobaan
Siswa memperhatikan langkah-langkah percobaan
melalui lembar kerja siswa
Partisipasi siswa dalam menjawan pertanyaan ketika
diskusi kelompok
Keberanian siswa dalam mengugkapkan pendapat pada
kelompok
Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja
siswa
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa
Siswa sungguh-sungguh dalam menyelesaikan percobaan
Siswa berani menyampaikan hasil temuan
Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
langkah-langkah pembelajaran aktif tipe quiz team
Siswa aktif menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat
Siswa membuat rangkuman atau kesimpulan
Menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu
Menanyakan hal-hal yang belum diketahui
Ya
V
V
Tidak
V
V
V
V
V
-
122
LEMBAR OBSERVASI
Lembar Observasi Kegiatan Guru Dalam Pembelajaran Dengan Menerapkan
Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team Siklus II
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Aspek yang diobservasi
Membuka Pelajaran
Melakukan Apersepsi
Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
Memberikan pertanyaan terbuka tentang materi
Meminta siswa menyusun pendapat atau gagasan
Melakukan tanya jawab untuk menggali gagasan
Membagi siswa dalam kelompok
Menyiapkan alat dan bahan untuk percobaan
Membagi lembar kerja siswa
Membimbing diskusi keompok
Membimbing siswa menyampaikan hasil kerja
kelompoknya
Menyampaikan penjelasan kepada siswa mengenai
langkah-langkah pembelajaran aktif quiz team dan
melakukan penskoran akhir
Menyimpulkan materi pelajaran
Melakukan evaluasi
Melakukan refleksi
Ya
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
Tidak
V
V
-
123
LEMBAR OBSERVASI
Lembar Observasi Kegiatan Siswa Dalam Pembelajaran Dengan Menerapkan
Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
Aspek yang diamati
Siswa menyusun gagasan atau pendapatnya
Siswa mengambil alat dan bahan untuk percobaan
Siswa mengamati alat dan bahan percobaan
Siswa memperhatikan langkah-langkah percobaan
melalui lembar kerja siswa
Partisipasi siswa dalam menjawan pertanyaan ketika
diskusi kelompok
Keberanian siswa dalam mengugkapkan pendapat pada
kelompok
Siswa melakukan percobaan berdasarkan lembar kerja
siswa
Siswa mengerjakan lembar kerja siswa
Siswa sungguh-sungguh dalam menyelesaikan percobaan
Siswa berani menyampaikan hasil temuan
Siswa memperhatikan penjelasan guru mengenai
langkah-langkah pembelajaran aktif tipe quiz team
Siswa aktif menjawab pertanyaan dengan cepat dan tepat
Siswa membuat rangkuman atau kesimpulan
Menyelesaikan evaluasi dengan baik dan tepat waktu
Menanyakan hal-hal yang belum diketahui
Ya
V
V
V
V
Tidak
V
V
V
V
V
V
V
V
V
V
-
124
Lampiran 4
Output Hasil Data Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus I
Analisis 1
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded
a
Total
%
33
100.0
0
.0
33
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
.837
25
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Item Deleted
VAR00001
15.0909
28.460
.051
.844
VAR00002
14.9091
26.835
.402
.830
VAR00003
14.8788
26.547
.482
.827
VAR00004
15.1212
26.610
.407
.830
VAR00005
14.9697
26.280
.495
.826
VAR00006
15.0909
25.210
.692
.818
VAR00007
14.8788
26.297
.538
.825
VAR00008
15.0909
28.460
.051
.844
VAR00009
14.9697
26.843
.378
.831
VAR00010
14.9697
26.530
.443
.828
VAR00011
14.9091
27.585
.243
.836
VAR00012
14.9394
25.684
.635
.821
VAR00013
15.1515
28.383
.066
.843
125
VAR00014
14.9697
26.780
.391
.830
VAR00015
15.0000
26.688
.402
.830
VAR00016
15.0000
29.313
-.105
.849
VAR00017
15.0303
25.718
.595
.822
VAR00018
14.8788
26.297
.538
.825
VAR00019
14.9394
25.684
.635
.821
VAR00020
14.7273
27.642
.357
.832
VAR00021
15.0909
28.648
.017
.845
VAR00022
14.9394
27.496
.253
.836
VAR00023
15.1818
25.778
.582
.823
VAR00024
14.7273
27.642
.357
.832
VAR00025
15.0909
25.210
.692
.818
Output Hasil Data Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus II
Analisis 1
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded
a
Total
%
33
100.0
0
.0
33
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
.821
N of Items
25
126
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item
Scale Variance if
Corrected Item-
Cronbach's Alpha if
Deleted
Item Deleted
Total Correlation
Item Deleted
VAR00001
14.6667
24.792
.567
.805
VAR00002
14.6364
25.801
.363
.814
VAR00003
14.7576
26.752
.165
.823
VAR00004
14.4848
26.758
.207
.820
VAR00005
14.7576
24.439
.634
.802
VAR00006
14.7273
27.142
.090
.826
VAR00007
14.6667
24.729
.580
.804
VAR00008
14.5152
24.633
.677
.801
VAR00009
14.6667
24.792
.567
.805
VAR00010
14.5152
24.883
.618
.804
VAR00011
14.7576
27.814
-.036
.831
VAR00012
14.6970
25.718
.371
.814
VAR00013
14.6061
25.559
.421
.812
VAR00014
14.5152
24.883
.618
.804
VAR00015
14.5455
26.068
.334
.815
VAR00016
14.6364
26.176
.286
.817
VAR00017
14.7273
27.767
-.028
.831
VAR00018
14.5758
26.189
.298
.817
VAR00019
14.6061
26.059
.317
.816
VAR00020
14.5152
24.633
.677
.801
VAR00021
14.5152
25.758
.417
.812
VAR00022
14.7273
25.642
.385
.813
VAR00023
14.7273
25.642
.385
.813
VAR00024
14.5455
25.756
.402
.813
VAR00025
14.7273
28.705
-.200
.838
127
Output Hasil Data Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus I
Analisis 2
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded
a
Total
%
33
100.0
0
.0
33
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Hasil Uji Reliabilitas Siklus I
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.887
20
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
Total Correlation
Alpha if Item
Deleted
VAR00001
11.9394
27.621
.280
.888
VAR00002
12.2121
25.797
.589
.879
VAR00003
11.9697
26.030
.619
.878
VAR00004
12.1212
25.485
.662
.877
VAR00005
12.1212
25.610
.636
.877
VAR00006
12.0606
26.371
.495
.882
VAR00007
12.0909
26.335
.493
.882
VAR00008
11.8788
26.860
.512
.882
VAR00009
11.9697
27.218
.354
.886
VAR00010
12.0000
27.375
.307
.888
128
VAR00011
12.0606
27.059
.353
.887
VAR00012
12.1212
25.610
.636
.877
VAR00013
12.2121
26.735
.400
.885
VAR00014
11.9394
27.121
.393
.885
VAR00015
12.2121
26.297
.488
.882
VAR00016
12.0000
27.062
.373
.886
VAR00017
12.2121
25.797
.589
.879
VAR00018
12.0303
26.343
.513
.882
VAR00019
11.9697
26.030
.619
.878
VAR00020
12.1212
25.485
.662
.877
Output Hasil Data Uji Validitas dan Reliabilitas Siklus II
Analisis siklus II
Case Processing Summary
N
Cases
Valid
Excluded
a
Total
%
33
100.0
0
.0
33
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Hasil Uji Reliabilitas siklus II
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.878
20
Item-Total Statistics
Cronbach's
Scale Mean if
Item Deleted
VAR00001
11.9697
Scale Variance if Corrected ItemItem Deleted
25.593
Total Correlation
.471
Alpha if Item
Deleted
.872
129
VAR00002
11.8788
25.860
.435
.874
VAR00003
11.7879
25.235
.620
.868
VAR00004
11.8182
26.528
.314
.877
VAR00005
11.9091
26.148
.367
.876
VAR00006
11.8182
26.091
.409
.874
VAR00007
11.8485
26.258
.361
.876
VAR00008
11.8788
26.297
.344
.877
VAR00009
11.9394
25.059
.586
.868
VAR00010
11.7879
25.297
.606
.868
VAR00011
11.9394
24.996
.600
.868
VAR00012
11.7879
25.235
.620
.868
VAR00013
12.0000
25.937
.399
.875
VAR00014
11.7879
25.297
.606
.868
VAR00015
11.9697
25.593
.471
.872
VAR00016
12.0303
24.780
.637
.866
VAR00017
12.0000
25.937
.399
.875
VAR00018
11.9394
24.996
.600
.868
VAR00019
11.9091
26.023
.393
.875
VAR00020
11.7879
26.172
.406
.874
130
Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian dari FKIP
131
Lampiran 6 Surat Ijin dari Sekolah
132
Lampiran 7
Surat Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen
133
Lampiran 8 Dokumentasi kegiatan penelitian
Dokumentasi kegiatan penelitian
Guru menyiapkan siswa sebelum masuk
ke ruang kelas
Siswa mengamati perubahan pada lilin
bersama kelompoknya
Guru dan observer mengamati kegiatan
belajar mengajar
Siswa berdiskusi, membuat kuis
Guru membimbing siswa melaporkan
hasil percobaan
Siswa memperhatikan penjelasan guru
134
Siswa berdiskusi menjawab kuis
Guru membimbing siswa percobaan
Lampiran 9
Siswa aktif menyampaikan gagasannya
Siswa mengerjakan soal evaluasi
135
Lampiran 9 Nilai Pra Siklus, siklus I, siklus II
136
Lampiran 10 Uji Plagiarisme
Plagiarism Detector v. 986 – Originality Report:
Analyzed document: 29/01/2017 11.01.46