Strategi Komunikasi Pemasaran Objek Wisata Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung
Strategi Komunikasi Pemasaran Objek Wisata Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung
Junaidi Pranata Sembiring
Magister Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Sumatera Utara junaidisembiring84@yahoo.com
Abstrak
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Pemasaran objek wisata Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung serta hal-hal yang menjadi pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan pemasaran oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo. Penelitian ini menggunakan metode fonomenologi. Informan terdiri dari para pengunjung lokasi penelitian, para pelaku wisata, organisasi wisata dan Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Usaha Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah kombinasi dari data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dengan wawancara dan dokumentasi. Analisis data, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam memenuhi keabsahan data penelitian ini digunakan triangulasi dengan sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemerintah Daerah Kabupaten Karo melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah melakukan strategi komunikasi pemasaran yang dirancang oleh internal tanpa melibatkan para pelaku wisata dalam perencanaan. Dalam pemasaran objek wisata Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung dilakukan komunikasi pemasaran terpadu (IMC) melalui advertising, public relations, sales promotion dan personal selling. Strategi komunikasi pemasaran antara lain berfokus pada: image, daya tarik alam, dukungan masyarakat dan kemajuan teknologi informasi. Strategi komunikasi pemasaran yang menonjolkan keunikan Karo yaitu seni budaya dan daya tarik alam untuk memenangkan persaingan dengan daerah lain.
Kata kunci: strategi, komunikasi pemasaran, IMC, pariwisata
Abstract
This research was conducted to determine the strategy of marketing communication tourism objects of Gundaling and Semangat Gunung Hot Spring and things become supporters and Constraints in implementation of marketing by Department of Culture and Tourism Kabupaten Karo. This research used descriptive qualitative method. Informants are visitors, tourism stakeholders, tourist organizations and the head of marketing and enterprise promotion of by Department of Culture and Tourism Kabupaten Karo. The data used in this research is a combination of primary data and secondary data. Data was collected by interview and documentation. Data analysis has done by data reduction, data presentation and conclusion. In fulfilling the validity of research data, triangulation is used on the data source. The results shows that Department of Culture Tourism has conducted marketing communications strategy designed by internal institution itself without involving tourism stakeholders in the planning stage. In marketing of tourist attraction of Gundaling and Semangat Gunung hot spring, Integrated Marketing Comunication (IMC) is used through advertising, public relations, sales promotion and personal selling. Marketing communication strategy focused on image, attractiveness of nature, community support and advances in information technology. Marketing communication strategy highlights the uniqueness of Karo’s art, culture and natural appeal to win the competition with other regions.
Keywords: strategy, marketing communication, IMC, tourism
PENDAHULUAN
pariwisatanya. Dengan kegiatan ini masyarakat
berinteraksi dan Kabupaten Karo merupakan salah satu
bisa
bertransaksi dalam berbagai hal antara satu daerah tujuan wisata utama di Provinsi
dengan yang lainnya sehingga terjalin Sumatera Utara yang memiliki potensi tidak
hubungan yang sinergis dan saling kalah menarik dengan daerah tujuan wisata
menguntungkan antara wisatawan dan lainnya di Indonesia. Kepariwisataan
wisatawan yang dapat Kabupaten Karo sudah cukup dikenal
penerima
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan masyarakat Indonesia bahkan masyarakat
taraf hidup serta kesejastraan masyarakat. mancanegara namun belum dimanfaatkan
Masyarakat penerima wisatawan dapat secara optimal. Kabupaten Karo memiliki
terlibat secara langsung dan aktif dalam banyak obyek wisata yang dapat dikunjungi
dunia pariwisata misalnya sebagai seperti wisata alam, agrowisata, wisata
karyawan sementara atau tetap di industri seni-budaya, wisata peninggalan sejarah
penyedia jasa pelayanan pariwisata seperti; dan lain sebagainya.
biro perjalanan wisata (travel agency), Spillane (1987:21) menyatakan
hotel, villa, bungalow, restoran, transportasi bahwa pariwisata adalah perjalanan dari
dan lain sebagainya (Ismayanti, 2009:1). satu tempat ke tempat lain, bersifat
Berkembangnya sektor pariwisata di sementara, dilakukan perorangan maupun
suatu negara akan menarik sektor lain untuk kelompok,
berkembang pula karena produk-produknya keseimbangan atau keserasian dan
diperlukan untuk menunjang industri kebahagiaan dengan lingkungan hidup
pariwisata, seperti sektor pertanian, dalam dimensi sosial, budaya, alam, dan
peternakan, perkebunan, kerajinan rakyat, ilmu. Pariwisata berarti perpindahan orang
peningkatan kesempatan kerja dan yang bersifat sementara ke suatu daerah di
sebagainya. Di Indonesia, pariwisata Iuar tempat tinggalnya dan tempat kerjanya
merupakan penghasil devisa negara nomor sehari-hari, aktifitas yang berlangsung
tiga setelah minyak dan tekstil. Hal ini selama mereka tinggal di tempat tujuan dan
membuktikan bahwa industri jasa bidang fasilitas yang dibuat untuk memenuhi
pariwisata memiliki potensi cukup besar kebutuhannya.
tulang punggung Dalam
untuk
menjadi
perekonomian di masa mendatang melibatkan banyak komponen yang saling
berkaitan satu dengan yang lainya, seperti; Salah satu strategi yang dilakukan jasa pelayanan pariwisata, sosial, ekonomi,
oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata budaya, politik, keamanan, dan lingkungan.
Kabupaten Karo pada pra penelitian Aktivitas pariwisata secara tidak langsung
sebelumnya yakni dengan mengaktifkan melibatkan kehidupan sosial baik itu
kembali event Pesta Budaya Mejuah-juah masyarakat sebagai pengunjung (visitor)
dan Pesta Bunga Buah. Dimana event ini dan wisatawan (tourist) maupun penyedia
telah vakum selama 10 (sepuluh) tahun objek pariwisata dan penerima wiatawan.
lebih. Disamping itu juga Kabupaten Karo Hubungan sosial masyarakat ini sangat
menjadi tuan rumah pelaksanaan Festival berpengaruh
Danau Toba tahun 2015 sehingga kepariwisataan. Semakin erat dan harmonis
pada
perkembangan
diharapkan melalui event ini dapat hubungan antara wisatawan dengan
kembali kunjungan masyarakat penerima di daerah tujuan
mendongkrak
wisatawan ke Kabupaten Karo. wisatawan, semakin cepat perkembangan
Dari sekian banyak objek wisata yang ada di Kabupaten Karo ada dua objek wisata yang menarik untuk dilakukan penelitian, antara lain: Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung. Dimana kedua objek wisata ini sudah lama dikenal oleh masyarakat umum dan merupakan unggulan dari daerah Kabupaten Karo. Disamping itu menurut data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo, kedua objek wisata ini paling banyak dikunjungi oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Sehingga kedua objek wisata ini sebagai pemasok Pendapatan Asli Daerah (PAD) tertinggi dari sektor pariwisata. Namun menurut hasil observasi peneliti pada prapenelitain sebelumnya pengelolaan kedua objek wisata ini belum tertata dengan baik. Alasan lain mengapa hanya memilih kedua objek wisata ini, adalah dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga yang dimiliki oleh peneliti dimana jarak dari domisili peneliti ke objek penelitian sekitar 17-25km.
Sebagai salah satu objek wisata unggulan kawasan wisata Bukit Gundaling dapat memberikan dampak positif
terhadap
meningkatkannya
perekonomian daerah. Selain udara yang sejuk juga pemandangan alam yang masih asri menjadi daya pikat utama. Berbagai potensi seperti atraksi kuda tunggang dan delman yang telah ada sejak lama terus berkembang hingga sekarang mampu menjadi daya tarik utama kawasan Bukit Gundaling. Akan tetapi pada kenyataannya, terdapat beberapa permasalahan terkait dengan kondisi fisik dan pengelolaan yang kurang baik terhadap kawasan objek wisata Bukit Gundaling yang mengakibatkan menurunnya minat wisatawan untuk mengunjungi kawasan wisata penelitian.
Adapun beberapa masalah yang peneliti dapatkan pada prapenelitian sebelumnya antara lain ialah masalah
Erupsi Gunung Sinabung dan kualitas lingkungan
yang berdampak pada masyarakat sekitar, misalnya dengan adanya pemberitaan besar-besaran beberapa tahun lalu mengenai erupsi Gunung Sinabung mengakibatkan turunnya angka kunjungan wisatawan ke Kabupaten Karo.
Kemudian masalah fasilitas umum yang terlihat kotor dan rusak, rambu-rambu lalu lintas yang ada dikawasan Bukit Gundaling banyak yang hilang, sehingga membingungkan pengunjung, serta masih banyaknya kotoran kuda disana-sini sehingga mencemarkan udara yang tadinya sejuk dan segar jadi bercampur aroma tidak sedap yang ditimbulkan dari kotoran kuda tersebut. Disamping itu, pada tanggal 7 Juni 2015 yang lalu, adanya pengunjung yang keberatan harga parkir yang mencapai dua kali lipat dari harga yang telah ditetapkan. Misakan harga parkir mobil bisa mencapai Rp 30.000/parkir bahkan Rp. 50.000. Hal ini tentunya membutuhkan perhatian yang sangat serius dari dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo, berupa strategi komunikasi pemasaran yang efektif untuk mendongkrak
kembali
kunjungan wisatawan ke daerahnya. Objek Wisata unggulan berikutnya adalah Pemandian Air Panas Semangat Gunung. Ini sebagai tempat pemandian air panas alam yang telah dikelola secara profesional dalam bentuk kolam-kolam renang yang suhunya berbeda-beda sesuai dengan keinginan para wisatawan. Mata air ini bersumber dari perut bumi dan mengandung unsur belerang yang dapat mengobati penyakit gatal-gatal.
Sekarang ini jumlah kunjungan wisatawan menuju tempat ini mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Penurunan kunjungan wisatawan ini berdampak pada sektor pendukung pariwisata tersebut dimana masyarakat mengalami penurunan pendapatan sektor Sekarang ini jumlah kunjungan wisatawan menuju tempat ini mengalami penurunan dari tahun-tahun sebelumnya. Penurunan kunjungan wisatawan ini berdampak pada sektor pendukung pariwisata tersebut dimana masyarakat mengalami penurunan pendapatan sektor
Semangat Gunung masih mendominasi Air Panas Semangat Gunung juga
angka kunjungan wisatawan dibanding mengalami penurunan kondisi fisik. Hal ini
objek wisata lainnya. Sebagai dampak dari terlihat jelas dengan semakin kumuhnya
erupsi gunung Sinabung beberapa tahun kawasan objek wisata dan fasilitas
lalu, objek wisata Danau Lau Kawar dan pendukung yang tidak terawat seperti
Sinabung itu sendiri ditutup untuk umum gazebo, tempat sampah, serta banyak
mulai tahun 2014 yang lalu. kios/toko yang tutup pada hari biasa, dan
Berdasarkan uraian di atas, maka buka hanya hari libur dan hari tertentu saja.
permasalahan penelitian ini dirumuskan Selain itu penurunan jumlah kunjungan
sebagai berikut :
Strategi Komunikasi adanya erupsi Gunung Sinabung dan
wisata ini menurut peneliti juga diakibatkan
1. Bagaimana
Pemasaran Objek Wisata Gundaling menurunnya koordinasi antara pelaku
dan Pemandian Air Panas Semangat pendukung pariwisata dengan pihak atau
Gunung oleh Dinas Kebudayaan dan lembaga
Pariwisata Kabupaten Karo? mengakibatkan munculnya pungutan liar,
2. Apa Saja Faktor Pendukung Strategi harga parkir yang mencapai dua kali lipat
Komunikasi Pemasaran Objek Wisata dari harga yang telah ditetapkan sehingga
Gundaling dan Pemandian Air Panas pengunjung merasa kurang nyaman.
Gunung oleh Dinas Adapun
Semangat
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten berdasarkan objek wisata yang dikunjungi
3. Apa Saja Faktor Penghambat Strategi Karo sebagai berikut:
10 (sepuluh) tahun terakhir ke Kabupaten
Komunikasi Pemasaran Objek Wisata Gundaling dan Pemandian Air Panas
Tabel 1. Jumlah Wisatawan Berdasarkan
Semangat
Gunung oleh Dinas
Objek Wisata di Kabupaten Karo
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
10 Tahun Terakhir
Karo?
Secara teoritis, penelitian ini diharapkan
bermanfaat bagi pengembangan keilmuan khususnya pada kajian komunikasi pemasaran di Sumatera Utara teruatama di Kabupaten Karo.
dapat
Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo dan juga diharapkan dapat mengangkat citra Pariwisata Kabupaten Karo di mata dunia dan nasional sehingga dapat memberikan tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD), juga diharapkan dapat
Sumber: BPS Karo, 2015
memberikan dampak pada peningkatan
Dari tabel diatas kita bisa melihat pendapatan masyarakat disekitar daerah penurunan angka kunjungan wisatawan
wisata.
lima tahun terakhir. Dimana dari kelima objek wisata diatas terlihat bahwa objek
METODOLOGI PENELITIAN
ini bersifat subyektif dan hasilnya lebih kasuistik bukan untuk digeneralisasikan.
Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam
Subyek Penelitian
penelitian ini adalah metode fenomenologi Subyek penelitian atau informan merupakan dengan menggunakan pendekatan kualitatif.
orang yang memberikan informasi tentang Menurut Creswell (2010:4), proses
situasi dan kondisi dari latar penelitian. penilaian kualitatif melibatkan upaya-upaya
Informan bersifat sukarela menjadi bagian penting, seperti mengajukan pertanyaan-
dalam penelitian sekalipun secara informal. pertanyaan
Dalam penelitian ini yang menjadi mengumpulkan data yang spesifik dari para
dan
prosedur-prosedur,
informan adalah orang-orang yang partisipan, menganalisis data yang spesifik
dianggap memahami dan mengetahui dari para partisipan, menganalisis data
tentang objek penelitian. Adapun informan secara induktif mulai dari tema-tema yang
antara lain seperti para tamu/wisatawan khusus ke tema-tema yang umum, dan
yang ada di sekitar lokasi penelitian, menafsirkan makna data.
organisasi Persatuan Hotel dan Restoran Penelitian ini tidak mengutamakan
Indonesia (PHRI) Kabupaten Karo, para besarnya populasi atau sampling bahkan
pelaku usaha pariwisata, dan Kepala Bidang populasi atau samplingnya sangat terbatas.
Pemasaran dan Promosi Usaha Pariwisata Jika data yang terkumpul sudah mendalam
Kabupaten Karo.
dan bisa menjelaskan fenomena yang Sedangkan untuk lokasi, penelitian diteliti, maka tidak perlu mencari sampling
ini dilakukan pada Objek wisata Gundaling lainnya. Di sini yang lebih ditekankan
dan Pemandian Air Panas Semangat adalah persoalan kedalaman (kualitas) data,
Gunung serta Dinas Kebudayaan dan bukan banyaknya (kuantitas) data. Pariwisata Kabupaten Karo yang terletak di
Paradigma penelitian ini adalah Jalan Gundaling Nomor 1 Berastagi. konstruktivisme, dimana penelitian ini bertujuan untuk menilai perilaku manusia
Deskripsi Lokasi Penelitian
secara fundamental berbeda dengan
Gambaran Umum Kabupaten Karo
perilaku alam, karena manusia bertindak Kabupaten Karo terletak pada jajaran Bukit sebagai agen yang mengkonstruksi dalam
Barisan dan sebagian besar wilayahnya realitas sosial mereka, baik itu melalui
merupakan dataran tinggi. Dua gunung pemberian makna maupun pemahaman
berapi aktif terletak di wilayah ini sehingga perilaku. Paradigma ini dipengaruhi oleh
rawan gempa vulkanik. Wilayah Kabupaten perspektif interaksi simbolis dan perspektif
Karo berada pada ketinggian 120–1.420 struktural fungsional. Perspektif interaksi
meter di atas permukaan laut. Sebelah simbolis ini mengatakan bahwa manusia
Utara berbatasan dengan Kabupaten secara aktif dan kreatif mengembangkan
Langkat dan Kabupaten Deli Serdang, respons terhadap stimulus dalam dunia
sebelah Selatan dengan Kabupaten Dairi kognitifnya (Bungin, 2008:69).
dan Kabupaten Samosir, sebelah Timur Peneliti adalah bagian integral dari
dengan Kabupaten Deli Serdang dan data, artinya peneliti ikut aktif dalam
Kabupaten Simalungun, dan sebelah Barat menentukan jenis data yang diinginkan.
dengan Kabupaten Aceh Tenggara Provinsi Dengan demikian, peneliti menjadi
Nangroe Aceh Darussalam (BPS Karo, instrumen penelitian yang harus terjun
langsung di lapangan. Karena itu penelitian
Gambaran Umum Objek Wisata Bukit Gundaling
Bukit Gundaling yang berjarak sekitar 2 kilometer dari pusat Kota Berastagi ini, berada di ketinggian sekitar 1.575mdpl. Bukit Gundaling tersebut menjadi salah satu tujuan bagi wisatawan yang mengunjungi Berastagi. Bukit tersebut banyak ditumbuhi oleh pohon-pohon pinus dan bunga-bungaan. Jarak dari Gunung Sinabung ke Bukit Gundaling sekitar 15km (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Karo, 2016
Untuk menuju bukit Gundaling dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi atau kendaraan umum yang ada di Berastagi. Namun yang menjadi kendala adalah minimnya jumlah armada angkutan umum yang menuju puncak bukit tersebut. Untuk itu, wisatawan dapat mencarter atau menyewa angkutan dari Berastagi dengan harga hanya Rp. 20.000 (dua puluh ribu rupiah) untuk sekali carter.
Dari puncak Gundaling pengunjung akan disuguhi pemandangan yang indah hamparan Kota Berastagi, Gunung Sibayak dan Sinabung. Di obyek wisata Bukit Gundaling terdapat gazebo dan tempat istirahat bagi para pengunjung, gedagang sovenir, baju dan oleh-oleh khas lainnya, serta kafetaria/ rumah akan. Gundaling juga dilengkapi dengan pos pengamanan dipergunakan oleh petugas yang berjumlah
6 sampai 7 orang untuk mengawasi kawasan wisata ini serta untuk mengontrol keamanan para pengunjung. Selain itu, tersedia juga areal parkir yang luas namun penataannya belum begitu baik (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Karo, 2016)
Gambaran Umum Pemandian Air Panas Semangat Gunung
Objek wisata Pemandian Air Panas Semangat Gunung yang dulunya sering disebut dengan Pemandian Air Panas Raja
Berneh atau juga dikenal masyarakat luar sebagai Air Panas Sidebuk-debuk, kini telah berubah nama menjadi Air Panas Semangat Gunung. Perubahan ini sejalan dengan pergantian nama desa Raja Berneh menjadi desa Semangat Gunung pada tahun 2008. Dimana dulunya objek wisata ini termaksud ke dalam kecamatan Simpang Empat Kabupaten Karo namun pada tahun 2008 mekar menjadi Kecamatan Merdeka dan nama desa tersebut juga ikut diganti menjadi Semangat Gunung. Di sini terdapat beberapa pemandian air panas alam yang dikelola secara mandiri oleh masyarakat setempat antara lain: Karona Hot Spring, Pesona, Bere Karona, Rindu Alam, Purnama, Pariban, Neila Ginting dan sebagainya.
Untuk dapat mencapai lokasi obyek wisata Pemandian Air Panas Semangat Gunung
bisa ditempuh dengan menggunakan sepeda motor, bus umum atau mobil pribadi dengan jarak lebih kurang 60km arah selatan Kota Medan. Jarak Pemandian Air Panas Semangat Gunung dari Kota Berastagi 13 km dan dari jalan utama Medan-Berastagi hanya 4km. Sedangkan Jarak dari Gunung Sinabung ke Pemandian Air Panas Semangat Gunung sekitar 27 km jadi relatif aman dari erupsi Gunung Sinabung. Sekarang sudah banyak angkutan masuk ke objek wisata ini mulai dari ojek, bus angkutan Rio, angkutan Sibayak dan Karya Transport (KT) yang telah melayani penumpang selama 24 jam dari dan menuju Air Panas Semangat Gunung (Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Karo, 2016).
Selain pemandian air panas, kawasan wisata ini merupakan kawasan wisata alam yang menawarkan panorama alam yang indah dan udara yang sejuk. Di obyek wisata Pemandian Air Panas Semangat
Gunung terdapat kolam pemandian yang dikelola oleh masyarakat setempat.
Masing-masing
tempat tempat
surat-surat dinas, notulen rapat, surat kabar, rata-rata 35 0
C dan temperatur udara sekitar majalah, buku pariwisata sampai dokumen-
27 0 C. Saat ini Pemandian Air Panas dokumen resmi dari berbagai instansi Semangat Gunung mulai ramai dikunjungi
pemerintah.
pengunjung. Sebagian pendaki banyak Teknik pengumpulan data dalam memanfaatkan kolam-kolam air panas ini
penelitian ini adalah wawancara. Selain itu, untuk melepaskan kepenatannya selama
teknik dokumentasi dilakukan untuk pendakian dengan berendam karena
mencari dan mengumpulkan data dan memeng pemandian air panas ini berada
informasi mengenai hal-hal yang berupa persis di kaki Gunung Sibayak.
catatan, transkrip, buku, surat kabar, Untuk penginapan, ada sekitar 6
majalah, foto atau gambar, agenda yang penginapan di objek wisata alam ini yang
berkaitan dengan objek penelitian. semuanya dikelola oleh pemilik kolam dan setiap penginapan bisa menampung sampai
Metode Analisis Data
ratusan orang. Selain itu, tersedia Terdapat tiga jalur analisis data kualitatif, kafetaria/rumah
yaitu reduksi data, penyajian data, dan penginapan. Dilengkapi dengan pos
kesimpulan (Miles dan pengamanan dengan petugas berjumlah 2
penarikan
Huberman dalam Sutopo, 2002:96). sampai 3 orang untuk mengawasi kawasan
data yang akan wisata serta untuk mengontrol keamanan
Analisis
dipergunakan dalam penelitian ini adalah para pengunjung. Juga terdapat areal parkir
teknik deskriptif yang bertujuan untuk yang luas di setiap wilayah pemandian air
menggambarkan keadaan atau fenomena. panas.
Metode yang digunakan dalam analisis data yaitu dengan menggunakan
Teknik Pengumpulan Data
model analisis interaktif. Pada dasarnya, Data primer adalah data yang dihimpun
model analisis interaktif proses berbentuk secara langsung dari sumbernya yang
siklus, artinya pada bentuk ini peneliti tetap berbentuk opini objek secara individual
bergerak di antara tiga komponen analisis atau kelompok. Data primer dalam
(reduksi data, sajian data, penarikan penelitian ini adalah hasil wawancara
simpulan atau verifikasi) dengan proses dengan beberapa informan dari para
pengumpulan data selama kegiatan pengunjung
pengumpulan data berlangsung. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia
(wisatawan),
organisasi
Sesudah pengumpulan data berakhir (PHRI) cabang Kabupaten Karo, para
peneliti bergerak diantara tiga komponen pelaku usaha pariwisata dan Kepala Bidang
analisanya (reduksi data, sajian data, Pemasaran dan Promosi Usaha Pariwisata
penarikan simpulan atau verifikasi) dengan Kabupaten Karo. Informan adalah orang
menggunakan waktu yang masih tersisa yang benar-benar tahu dan terlibat dalam
bagi penelitiannya (Sutopo, 2002:96 ). subyek penelitian tersebut. Peneliti
Proses analisis data kualitatif memastikan dan memutuskan siapa orang
berlangsung selama proses pengumpulan yang dapat memberikan informasi yang
data sampai selesai pengumpulan data, relevan yang dapat membantu menjawab
yaitu pertama, analisis sebelum di lapangan. pertanyaan peneliti.
Analisis dilakukan terhadap data sekunder Sedangkan data sekunder adalah data
yang akan digunakan untuk menentukan yang didapat dari bacaan dan berbagai
fokus penelitian. Namun fokus penelitian fokus penelitian. Namun fokus penelitian
transkripnya dengan mengubah hasil selama di lapangan. Kedua, Analisis selama
catatan tersebut untuk diubah menjadi di lapangan. Analisis data dalam penelitian
tulisan rapi yang terkonsep dan terstruktur kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan
Lalu peneliti data berlangsung, dan setelah selesai
dengan
baik.
tulisan tersebut pengumpulan data dalam periode tertentu.
mengelompokkan
berdasarkan uraian kategori, tema dan pola Pada saat wawancara, peneliti sudah
jawaban.
melakukan analisis terhadap jawaban yang Setelah itu peneliti akan menggali diwawancarai setelah analisis terasa belum
dan menggabungkan dari sumber data yang memuaskan, maka peneliti melanjutkan
tersedia melalui sumber referensi dari buku- pertanyaan lagi, dimana tahap itu diperoleh
buku literature yang mendukung objek data yang dianggap kredibel.
penelitian, serta mencari data tambahan Reduksi
dengan melakukan observasi lapangan pemilihan, pemusatan perhatian pada
untuk memperoleh data yang konkrit dan penyederhanaan,
valid tentang segala sesuatu yang diteliti. transformasi data kasar yang muncul dari
pengabstrakan
dan
Penarikan simpulan dan verifikasi. catatan-catatan tertulis di lapangan. Proses
Setelah memperoleh data, peneliti mencoba ini berlangsung terus menerus selama
mengambil kesimpulan dari data yang telah penelitian berlangsung, bahkan sebelum
Kesimpulan awal yang data benar-benar terkumpul sebagaimana
diperoleh.
dikemukakan masih bersifat sementara, dan terlihat dari kerangka konseptual penelitian,
akan berubah bila ditemukan bukti-bukti permasalahan studi dan pendekatan
yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data yang dipilih peneliti. pengumpulan
data berikutnya.Tetapi Reduksi data meliputi: 1) meringkas
apabila kesimpulan yang dikemukakan pada data, 2) mengkode, 3) menelusur tema, 4)
tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang membuat gagas-gagas (Sutopo, 2002:92).
valid saat peneliti kembali ke lapangan Penyajian data (data display) adalah
mengumpulkan data, maka kegiatan ketika sekumpulan informasi
untuk
kesimpulan yang dikemukakan merupakan disusun, sehingga memberi kemungkinan
kesimpulan yang kredibel. akan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajian
data kualitatif: 1) teks naratif: berbentuk
HASIL DAN PEMBAHASAN
catatan lapangan, 2) matriks, grafik, jaringan, dan bagan. Bentuk-bentuk ini
Temuan dari penelitian ini akan dipaparkan menggabungkan informasi yang tersusun
dan dibahas berdasarkan teori-teori yang dalam suatu bentuk yang padu dan mudah
berhubungan dengan strategi komunikasi diraih, sehingga memudahkan untuk
pemasaran.
melihat apa yang sedang terjadi, apakah Strategi komunikasi merupakan kesimpulan sudah tepat atau sebaliknya
bagian dari perencanaan komunikasi dalam melakukan analisis kembali.
pencapai tujuan yang ingin dicapai Peneliti mendapatkan data langsung
2013:63). Perencanaan dari subjek melalui wawancara mendalam
(Cangara,
komunikasi yang dilakukan oleh Dinas dimana data tersebut ditulis tidak terstruktur
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten dan tidak terkonsep hanya berupa catatan
Karo terhadap pengembangan pariwisata untuk mengingat-ingat saja, melalui alat
daerah adalah adanya tujuan yang jelas dan daerah adalah adanya tujuan yang jelas dan
kerjasama dengan mencapai tujuan tersebut. Hal ini dapat kita
4. Menjalin
investor dalam lihat dari adanya visi misi yang jelas dari
stakeholders,
pengembangan pariwisata. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
5. Melakukan promosi pariwisata yang Kabupaten Karo untuk menarik minat
seluas-luasnya.
wisatawan dan menambah lama tinggal wisatawan di Kabupaten Karo khusunya
Perencanaan
Strategi Komunikasi
lokasi penelitian.
Pemasaran Objek Wisata Gundaling dan
Sebagai realisasi visi dan misi
Pemandian Air Panas Semangat Gunung
tersebut disusun beberapa program dan
oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai
Kabupaten Karo
maksudnya. Salah satunya adalah kegiatan Dari pengertian pencapaian strategi yang event Pesta Budaya Mejuah-juah dan Pesta
efektif tersebut, apabila kita bandingkan Bunga Buah. Event Pesta Budaya Mejuah-
dengan hasil temuan penelitian mengenai juah dan Pesta Bunga Buah dilaksanakan
strategi komunikasi pemasaran objek wisata oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Gundaling dan Pemandian Air Panas Kabupaten Karo bertujuan untuk menggali,
Semangat Gunung tampak dengan jelas melestarikan dan mengembangkan kesenian
prinsip-prinsip tersebut diatas masih sangat dan
jauh dari kenyaataan. Kepemimpinan memperkenalkan ke dunia luar bahwa
seharusnya memiliki komitmen dan Kabupaten Karo merupakan salah satu
strategi hendaknya sentra penghasil bunga dan buah di
terkoordinasi,
memberikan kepemimpinan yang memiliki Sumatera Utara. Event ini dikemas dengan
komitmen dan tanggung jawab terhadap baik agar dapat ditampilkan menjadi atraksi
pencapaian tujuan pokok. Namun pada seni budaya yang mempunyai daya tarik
kepemimpinan dan untuk mendatangkan wisatawan ke
kenyataannya
koordinasi tersebut belum dilaksanakan Kabupaten Karo. Melalui event ini
sehingga para pelaku wisata yang ada wisatawan juga disuguhkan keindahan alam
dilokasi penelitian seperti ‘anak ayam yang objek wisata Gundaling dan Pemandian Air
kehilangan indunya’. Artinya, selama ini Panas Semangat Gunung, sekaligus dapat
mereka tidak pernah diikutsertakan dalam mengetahui serta menikmati seni budaya
perencanaan penyusunan program kegiatan Karo.
yang ada di Dinas Kebudayaan dan Rangkaian
Pariwisata itu sendiri. Sehingga mereka dilaksanakan dalam pemasaran objek wisata
kegiatan
yang
tidak mengetahui agenda ataupun blue print Gundaling dan Pemandian Air Panas
kegiatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Semangat Gunung adalah sebagai berikut:
dalam memajukan sekaligus promosi
1. Menata dan meningkatkan daya tarik pariwisata ke dunia luar padahal mereka Objek
adalah para pelaku usaha pariwisata yang Pemandian Air Panas Semangat
sejatinya harus diberikan informasi dan Gunung.
perhatian guna memajukan pariwisata
2. Menggali, melestarikan
daerah khususnya lokasi penelitian yang mengembangkan
dan
menjadi objek wisata unggulan di Karo ini. kebudayaan Karo.
kesenian
dan
Sedangkan kalau kita merujuk
3. Bekerja sama dengan media massa pendapat Cangara, terdapat lima prinsip untuk pemberitaan positif tentang
untuk mendasari penyusunan perencanaan Gunung Sinabung.
yang ideal adalah prinsip partisipatif, yang ideal adalah prinsip partisipatif,
pemeliharaan dan mengandung sistem yang berkembang,
penggalian,
pengembangan seni budaya Karo yang terbuka dan demokratis (Cangara, 2013:
mulai terlupakan oleh generasi sekarang. 31). Namun apabila kita bandingkan dengan
Hal ini mempunyai nilai yang tinggi dan kenyataan pada hasil temuan penelitian
berpotensi untuk dikembangkan, serta layak bahwa,
untuk dijadikan sebagai atraksi wisata yang partisipatif
prinsip perencanaan
yang
dapat menarik minat wisatawan. dilaksanakan dalam kegiatan pemasaran
dan demokratis
belum
Menurut hasil wawancara peneliti objek wisata Gundaling dan Pemandian Air
dengan informan 10, para pelaku wisata Panas Semangat Gunung. Perencanaan
diikutsertakan pada saat pelaksanaan strategi komunikasi pemasaran objek wisata
promosi baik melalui pameran, maupun Gundaling dan Pemandian Air Panas
pelaksanana event seperti Pesta Budaya Semangat Gunung selama ini hanya disusun
Mejuah-juah dan Pesta Budaya Bunga oleh intern Dinas Kebudayaan dan
Buah. Hal ini dilakukan karena menurut Pariwisata Kabupaten Karo sendiri tanpa
beliau, jika semua pelaku wisata kita ikut melibatkan para Stakeholders pariwisata
sertakan maka mereka akan merasa lainnya. Para pelaku wisata ini dilibatkan
kewalahan karena akan banyak masukan hanya pada waktu pelaksanaan kegiatan
yang bersifat kepentingan masing-masing. promosi misalnya pameran, event dan
Para pelaku wisata juga mengatakan bahwa sebagainya sehingga mereka menganggap
adanya keterlibatan mereka pada saat peran mereka tidak maksimal dalam
pelaksanaan promosi namun kedepannya memajukan pariwisata di daerah.
mereka mengharapkan dapat diikutsertakan Hasil wawancara peneliti dengan
mulai dari tahap perencanaannya. Sehingga beberapa pelaku wisata membenarkan
mereka dapat mengetahui blue print bahwa pihak mereka tidak pernah
pemasaran pariwisata di Kabupaten Karo. diikutsertakan
Perencanaan pemasaran objek wisata pemasaran objek wisata yang ada di
dalam
perencanaan
Gundaling dan Pemandian Air Panas Kabupaten Karo khususnya Gundaling dan
Semangat Gunung dilaksanakan guna Pemandian Air Panas Semangat Gunung.
mewujudkan strategi yang ditetapkan oleh Hal ini dikuatkan dengan hasil dari
Pemerintah Daerah Kabupaten Karo dalam wawancara dengan para informan seperti
mencapai tujuan pembangunan di bidang Dickson Pelawi selaku Ketua PHRI
pariwisata yang terdapat dalam RPJMD sekaligus pelaku wisata perhotelan dan
Kabupaten Karo. Perencanaan pemasaran travel agency (informan 6), Kriswanto
ini, menyatakan bahwa objek wisata, seni Ginting pengelola museum pusaka Karo
dan budaya Karo harus dipelihara dan (informan 7), Rasdianto Tarigan pelaku
dikembangkan sebagai paket wisata dalam wisata Gundaling/eks ketua pelaku wisata
menyambut para wisatawan pada setiap Gundaling (informan 8) dan Sedia Surbakti
destinasi dan menambah lamanya para (informan 9).
wisatawan untuk tinggal di Kabupaten Karo Namun Dinas Kebudayaan dan
meningkatkan perekonomian Pariwisata Kabupaten Karo menyusun
dalam
masyarakat.
sendiri bagaimana bentuk promosi yang Pada tahap koordinasi, Dinas akan dilaksanakan, lokasi pelaksanaannya
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten dimana dan kapan waktu pelaksanaan.
Karo melakukan koordinasi yaitu terhadap Dalam penentuan pelaksanaan promosi
Pemerintah (baik Pemerintah Pusat, melalui event didasarkan kepada tujuan
maupun Pemerintahan Daerah lainnya maupun Pemerintahan Daerah lainnya
menjelang waktu pelaksanaan suatu event
A. Produk
seperti Festival Danau Toba tahun 2015, Komponen pokok produk dalam sektor Pesta Bunga Buah dan Pesta Mejuah-juah
pariwisata di Kabupaten Karo khususnya pada bulan Mei 2016 yang lalu. Wawancara
objek wisata Gundaling dan Pemandian Air dengan informan diperoleh bahwa
Panas Semangat Gunung terkenal salah koordinasi tersebut dilakukan dengan
satunya dengan keramahan masyarakat mengundang para pihak untuk penyamaan
setempat. Hasil wawancara peneliti dengan konsep untuk sinergitas pariwisata se-
informan 1,2, dan 3, pelayanan di lokasi kawasan Danau Toba dengan melakukan
penelitian sangat memuaskan, dan kualitas aspek
pelayanannya juga memuaskan. Di samping pengembangan seni budaya. Hal ini juga
itu, jarak tempuh dari Kota Medan juga dilakukan dalam pembinaan-pembinaan
relatif dekat hanya 1,5 (satu setengah) jam terhadap sanggar seni budaya, dan kesenian
dan biaya kebutuhan selama berwisata lainnya untuk mengkoordinasikan kepada
relatif murah.
setiap pengelola sanggar seni budaya, Hal yang sama juga dikatakan oleh pencak silat (ndikkar), catur Karo agar ikut
wisatawan asing yang menjadi informan 4 ambil bagian untuk kegiatan promosi tahun
sebagai berikut, “I’m very impressed with berikutnya.
the friendly of their local people and good culture”. Tidak berbeda dengan apa yang
Strategi Komunikasi Pemasaran Objek
disampaikan oleh Tom Howkims (informan
Wisata Gundaling dan Pemandian Air
5) wisatawan asing asal Australia sebagai
Panas Semangat Gunung oleh Dinas
berikut, “I like all yeah. I see the weather is
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
good and the people are very friendly.
Karo
Kedua Wisatawan asing ini terkesan Hermawan Kartajaya (2005:71) strategi
dengan keindahan alam, cuaca yang baik, yang mencakup segmentasi, targeting, dan
keramahan dan kebaikan kebudayaan yang positioning memiliki peran kunci untuk
dimiliki oleh masyarakat Karo. Hal ini memenangkan mind share. Di sini kami
bahwa keramahan mendefinisikan segmentasi sebagai cara
menunjukkan
masyarakat Karo menjadi salah satu melihat pasar secara kreatif, karena itu
pemikat wisatawan berkunjung ke lokasi segmentasi bisa disebut juga sebagai
Transportasi yang mapping strategy atau strategi memetakan
penelitian.
menghubungkan tempat asal wisatawan pasar. Setelah pasar di segmentasi ke dalam
dengan daerah tujuan wisatawan serta kelompok-kelompok pelanggan potensial
transportasi di tempat tujuan ke objek-objek dengan karateristik dan perilaku serupa,
pariwisata, objek wisata dan atraksi wisata pemasar daerah kemudian harus memilih
pada daerah tempat tujuan wisata, serta segmen pasar mana yang akan dituju.
fasilitas yang dibutuhkan di tempat tujuan Aktivitas ini disebut targeting.
tersebut seperti akomodasi perhotelan, bar Berdasarkan pengertian tentang
dan restoran, entertaiment dan rekreasi strategi bauran pemasaran dan komunikasi
sudah relatif memadai. pemasaran terpadu dari beberapa literatur
Strategi produk yang diterapkan pada yang kaitannya dengan strategi pemasaran
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata objek wisata Gundaling dan Pemandian Air
Kabupaten Karo adalah menyediakan produk atau jasa-jasa yang diperlukan
wisatawan selama menikmati pariwisata melalui upaya penyediaan mulai dari yang biasa sampai dengan yang kualitas tinggi ditambah dengan suguhan atraksi seni budaya khas Karo. Selain menikmati keindahan puncak Bukit Gundaling dan Gunung Sibayak di Air Panas Semangat Gunung hal lainnya yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan adalah seni budaya masyarakat Karo serta keramahan masyarakatnya. Hal ini diakui oleh para informan sebagai pengunjung, yang menyatakan bahwa daya tarik atau motivasi mereka berkunjung ke Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung adalah keindahan alam dan keramahannya. Diaktifkannya kembali event Pesta Mejuah- juah dan Pesta Bunga dan Buah dijadikan sebagai daya tarik wisata untuk berkunjung ke Karo, juga sebagai sarana pelestarian seni budaya Karo yang dikembangkan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo.
B. Harga Kebijakan harga yang dipilih untuk sebuah produk pariwisata sering berhubungan langsung dengan performance produk dan peluangnya di masa depan. Dari semua elemen bauran pemasaran, keputusan penentuan hargalah yang paling sulit untuk dibuat. Hal itu karena penentuan harga bagi
produk pariwisata
harus
memperhitungkan kompleksitas yang ditimbulkan oleh sifat musimannya, perbedaan dalam segmen pasar (liburan atau perjalanan bisnis) dan sebagainya.
Penentuan harga merupakan bagian penting dari strategi pemasaran. Hal pertama yang mendominasi dalam mempengaruhi penentuan harga produk adalah keputusan-keputusan strategi usaha dengan pertimbangan image dan product positioning, strategies for growth, market share serta return of investment. Harga akomodasi di Karo termasuk kategori
murah. Di samping itu, jarak dari Medan (Ibu Kota Propinsi) ke lokasi objek wisata penelitian cukup dekat hanya sekitar 60 Km dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 1,5 (satu setengah) jam. Hal ini tentunya membuat para wisatawan lebih memilih Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung sebagai pilihan mereka untuk berlibur dibandingkan dengan daerah lain seperti Samosir, Parapat dan Tuk-tuk yang jaraknya relatif lebih jauh. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh beberapa informan pengunjung seperti informan 1 dan informan 2 mengenai harga, para informan mengatakan harga atau biaya akomodasi di Karo termasuk murah ada yang cuma Rp. 100.000/malam. Demikian juga harga makanan, minuman dan souvenir cukup murah dan masalah timbangan juga tidak mau menipu berbeda dengan daerah wisata lainnya yang mau menipu pengunjung ketika membeli mangga.
Mengenai harga tersebut wisatawan baik domestik maupun asing setuju kalau berwisata ke lokasi penelitian cukup murah. Hal ini sejalan dengan apa yang disampaikan oleh wisatawan asing yang bernama yang menjadi informan 4 dan informan 5 sebagai berikut, ‘I felt so safe and comfortable here. Every body suitable to come here. I really like it and the cost to stay here is very cheap’. Dari penjelasan tersebut mereka merasa sangat nyaman berwisata ke lokasi penelitian , semua orang cocok berwisata ke lokasi penelitian dan biaya kebutuhan sangat murah dan mudah didapatkan.
C. Tempat Karena sifat dan karakteristiknya yang khusus, produk pariwisata memerlukan bentuk distribusi yang juga khusus. Produk pariwisata merupakan satu produk khusus, tidak ada transfer kepemilikan, tetapi produk dan pelayanannya secara langsung C. Tempat Karena sifat dan karakteristiknya yang khusus, produk pariwisata memerlukan bentuk distribusi yang juga khusus. Produk pariwisata merupakan satu produk khusus, tidak ada transfer kepemilikan, tetapi produk dan pelayanannya secara langsung
Karo melakukan kegiatan penyuluhan sadar harus tersedia dan dapat diakses. Hal ini
wisata.
memerlukan sistem distribusi yang merupakan saluran yang dipakai untuk
D. Promosi
memperoleh akses produk tersebut. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Semua lokasi dan titik penjualan atau
Kabupaten Karo telah menerapkan berbagai saluran distribusi terhadap customer yang
dalam rangka berhubungan dengan produk pariwisata,
macam
promosi
meningkatkan jumlah wisatawan ke baik secara langsung maupun tidak seperti
Kabupaten Karo. Promosi tersebut travel agency, brosur, bookled, leafled,
memperkenalkan objek-objek wisata yang telephone booking, media cetak hingga
bagus untuk dikunjungi, serta promosi internet telah digunakan oleh Dinas
event Pesta Budaya Mejuah-juah, Pesta Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
Bunga dan Buah serta tuan rumah Festival Karo dalam menyebarkan informasi yang
Danau Toba tahun 2015 yang lalu. Menurut diperlukan
(2006:48) bauran Pemilihan
komunikasi pemasaran (marketting direncanakan dengan baik, dipilih yang
mix) terdiri dari dianggap paling efisien dan produktif
communication
advertising, sales promotion, publicity, dengan menyesuaikannya dengan sistem
personal selling dan direct marketing. Hasil transportasi yang tersedia dan didukung
temuan penelitian menunjukkan bahwa oleh pelayanan informasi, materi publikasi,
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata jenis promosi sehingga informasi sampai ke
Kabupaten Karo telah menggunakan tangan wisatawan maupun calon wisatawan
seluruh elemen komunikasi pemasaran dengan cepat dalam waktu yang tepat.
dalam mempromosikan potensi pariwisata Penyediaan produk pariwisata di
Karo khususnya Gundaling dan Pemandian Karo hingga saat ini dinilai masih ada
Air Panas Semangat Gunung. Promosi ini beberapa yang kurang sesuai dengan
dimaksudkan untuk menunjukkan kepada harapan wisatawan. Sehingga para travel
wisatawan dan dunia bahwa Kabupaten agency yang ada belum bisa menjadikan
Karo terkhusus Gundaling dan Pemandian Karo sebagai pilihan pertama untuk
Air Panas Semangat Gunung aman untuk ditawarkan kepada para wisatawan. Hal ini
dikunjungi.
berangkat dari kondisi pariwisata Karo yang masih perlu pembenahan sarana dan
Bentuk-Bentuk Promosi Objek Wisata
prasarananya. Penyebab lain adalah
Gundaling dan Pemandian Air Panas
hospitality masyarakat terhadap wisatawan
Semangat Gunung
masih rendah, kebersihan masyarakat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata maupun lingkungan masih kurang memadai
Kabupaten Karo dalam mendukung serta jalan menuju objek wisata yang
kesuksesan pemasaran objek wisata berlubang dan sempit. Seperti jawaban dari
Gundaling dan Pemandian Air Panas para
Semangat Gunung melakukan promosi menyatakan bahwa kebersihan yang masih
seluas-luasnya supaya menarik perhatian kurang terjamin, serta fasilitas permainan
orang untuk mengunjunginya. yang masih kurang. Untuk mengedukasi
Bentuk-bentuk komunikasi pada tiap para pelaku wisata dan masyarakat agar
kegiatan dengan cara menyebarkan brosur, meningkatkan kebersihan, maka Dinas
memasang spanduk, baliho dan billboard di memasang spanduk, baliho dan billboard di
1. Advertising
yakni Pesta Budaya Mejuah-juah, event Media periklanan yang dipakai oleh Dinas Pesta Bunga dan Buah, Festival Danau
Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba
Karo untuk mempromosikan objek wisata advertising, sales promotion, publicity,
dan sebagainya.
Kemudian
Gundaling dan Pemandian Air Panas personal selling dibuat berbeda satu dengan
Semangat Gunung adalah media surat lainnya.
kabar, radio, televisi, majalah, dan media Dari hasil wawancara dengan
luar ruangan. Media luar ruang yang informan 10, ada beberapa cara yang
digunakan untuk mempromosikan objek mereka gunakan untuk melakukan promosi
wisata Gundaling dan Pemandian Air Panas diantaranya adalah, pertama elektronik,
Semangat Gunung adalah spanduk, baliho yang kedua melalui media cetak. Media
dan billboard. Spanduk, baliho dan elektronik yang mereka gunakan adalah
billboard dipasang di beberapa kota di televisi, kemudian website Pemkab Karo
Sumatera Utara seperti Medan, Deli (www.karokab.go.id), Facebook (Pariwisata
Serdang, Langkat dan lainnya. Di Karo, Pewarta Karo, Dinas Kebudayaan
Kabupaten Karo dipasang spanduk dan dan Pariwisata Karo) dan Youtube
baliho di beberapa titik yang dianggap (www.indonesia-travel-guide.com,
strategis dan banyak dilihat orang seperti travelingmedanTV, Indonesia Bagus di
pusat pasar, terminal kota Berastagi- NET TV, dan Indonesia Travel Series).
Kabanjahe, dan pintu masuk perbatasan Media lain yang mereka gunakan adalah
Kabupaten Karo. Pemasangan spanduk dan media cetak melalui koran, majalah, brosur,
baliho tersebut bertujuan supaya orang yang leaflet, dan booklet.
melihatnya mengetahui tentang gambaran Pada bidang pemasaran dan promosi
objek wisata Gundaling dan Pemandian Air usaha pariwisata, ada kegiatan yang
Panas Semangat Gunung. namanya kerjasama promosi, bagaimana membangun kerjasama ini tentu ada
2. Public Relations
kegiatan yang dinamakan rapat koordinasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pariwisata yang melibatkan stakeholders
Kabupaten Karo membuat pemberitaan di atau pihak terkait terutama pelaku-pelaku
surat kabar tentang akan diadakannya event wisata. Tidak terlepas terutama para pelaku
Pesta Budaya Mejuah-juah dan Pesta Bunga pariwisata maka mereka selalu diajak untuk
dan Buah sebagai salah satu upaya promosi bekerjasama sama misalnya kalau mereka
untuk meningkatkan kunjungan wisatawan melakukan promosi pariwisata di luar
ke Kabupaten Karo, khususnya lokasi negeri, mereka juga sangat antusias
penelitian. Hal ini juga dilakukan untuk membawa bahan-bahan promosi sampai ke
menginformasikan kepada masyarakat luas. luar negeri.
Setelah event berlangsung, media juga Strategi promosi yang dilakukan
banyak memberitakan tentang pelaksanaan menggunakan IMC yaitu advertising
event. Dengan adanya pemberitaan (periklanan), public relation (humas), sales
mengenai kegiatan event ini baik di media promotion (promosi penjualan) dan direct
lokal maupun nasional tentunya membuat selling. Strategi komunikasi pemasaran
masyarakat semakin antusias untuk objek wisata Gundaling dan Pemandian Air
mengunjungi dan menyaksikannya secara Panas Semangat Gunung menggunakan
langsung. Pada tahun 2016 ini juga, objek strategi promosi secara detail sebagai
wisata Gunung Sibayak masuk dalam berikut:
kategori dataran tinggi terpopuler Anugrah
Pesona Indonesia (API 2016) dari 10
Kabupaten Karo (sepuluh) objek wisata yang ada di
dan
Pariwisata
menggunakan pihak Indonesia. Ini merupakan momentum untuk
pengemasannya
ekternal. Hal ini dilakukan karena daya mengangkat pariwisata yang ada di
tarik tampilannya perlu dimaksimalkan, Indonesia khususnya destinasi wisata di
dengan desain professional. Kabupaten
Informasi yang dimuat berisi tentang meningkatkan
adanya event yang akan diselenggarakan terhadap pariwisata. Ajang tersebut
apresiasi
masyarakat
baik berupa nama kegiatan, waktu dan sekaligus mendorong peran serta berbagai
tempat serta gambaran event tersebut. Pesan pihak, terutama pemerintah daerah untuk