ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP BERUPA KENDARAAN PADA PT.PUTRA GUNA JAYA MULIA SURABAYA

  

ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK MENILAI

KELAYAKAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP

BERUPA KENDARAAN PADA PT.PUTRA GUNA JAYA

MULIA SURABAYA

  Nur Halima, Masyhad, Widya Susanti Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Bhayangkara Surabaya

  ABSTRAK PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya adalah perusahaan jasa pengiriman barang.Untuk mengetahui dan menilai kelayakan rencana investasi aktiva tetap atas rencana pengembangan usaha dengan menggunakan metode capital

  

budgeting. Sehingga dapat diketahui layak atau tidak untuk dilaksanakan, rencana

  investasi pada aktiva tetap kendaaraan ini bertujuan untuk memenuhi permintaan pengiriman barang sampai pada tujuan.Hasil perhitungan dari lima teknik metode

  

capital budgeting menunjukkan nilai dari payback period (PP<umurekonomis),

profitability index (PI>1), internal rate of return (IRR>CoC), net present value

  (NPV>0), average rate of return (ARR>WACC).Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan investasi aktiva tetap berupa kendaraan pada PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya layak untuk dilaksanakan. Kata kunci: Investasi aktiva tetap, Capital Budgeting, Payback Period,

  Profitability Index, Internal Rate of Return, Net Present Value, Average Rate of Return.

  

ABSTRACT

PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya is a freight forwarding company. To

know and assess the feasibility of the fixed asset investment plan for the business

development plan by using capital budgeting. So it can be known to be feasible or

not to be implemented, the investment plan on the fixed assets of this vehicle aims

to meet the demand for goods delivery to the destination. The result of the

calculation of the five techniques of capital budgeting method shows the value of

the payback period (PP<economic life), profitability index (PI>1), internal rate

of return (IRR>CoC), net present value (NPV>0), average rate of return

(ARR>WACC). Based on the analysis can be concluded that the overall

investment of fixed assets in the form of vehicles at PT. Putra Guna Jaya Mulia

Surabaya is feasible to be implemented.

Keywords : Investment of fixed assets, Capital Budgeting, Payback Period,

Profitability Index, Internal Rate of Return, Net Present Value, Average

  Rate of Return.

  PENDAHULUAN

  Secara garis besar perusahaan terbagi menjadi tiga jenis yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan industri. Walaupun mempunyai beberapa perbedaan namun ketiganya didirikan dengan tujuan yang sama yaitu memperoleh laba yang optimal guna menunjang kelangsungan hidup perusahaan dan juga untuk mengembangkan perusahaan.

  Keberadaan aktiva tetap dalam suatu perusahaan jasa, khususnya kendaraan, menjadi salah satu fasilitas pendukung yang sangat penting dan vital. Tanpa tersedianya aktiva tetap yang dibutuhkan, maka proses pengangkutan dapat terhambat bahkan terhenti, dan hal itu dapat mengancam kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan. Satu hal yang sering menjadi masalah yaitu bahwa investasi dalam aktiva tetap membutuhkan sejumlah dana yang cukup besar padahal terdapat ketidakpastian tentang jangka waktu pengembalian modal yang telah ditanamkan tersebut.

  Melihat kondisi ini, maka pihak manajemen perusahaan harus dapat mempertimbangkan secara cermat dan berhati-hati dalam hal yang berhubungan dengan investasi dalam aktiva tetap. Selain itu juga hal-hal yang mempengaruhi dalam jangka waktu panjang, misal dalam hal pengembalian dana investasi maupun biaya-biaya operasional selanjutnya. Untuk itu diperlukan berbagai macam pertimbangan dan suatu perencanaan anggaran yang tepat, yang dikenal dengan capital budgeting. Capital budgeting ini dapat berfungsi sebagai alat perencanaan dan pengendalian biaya, dan juga sebagai dasar analisis dalam proses pengambilan keputusan.

  Dalam analisis capital budgeting, diadakan suatu penilaian dengan menggunakan beberapa teknik, sehingga diaambil keputusan apakah sebaiknya menerima atau justru menolak suatu investasi. Hal tersebut sangat penting untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam proses pengambilan keputusan yang dapat berakibat fatal pada kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang, karena modal yang telah ditanamkan tidak dapat ditarik kembali.

  Ada dua hal yang menjadikan analisis capital budgeting menjadi perlu dan penting. Yang pertama yaitu capital budgeting merupakan proses perencanaan yang melibatkan investasi jangka panjang dan yang kedua karena adanya sumber dana yang terbatas Sundjaja (2001:17).

  Berdasarkan uraian tersebut, maka diadakan penelitian ilmiah mengenai

  

capital budgeting dengan judul “ANALISIS CAPITAL BUDGETING UNTUK

  MENILAI KELAYAKAN INVESTASI DALAM AKTIVA TETAP BERUPA KENDARAAN (Studi kasus pada PT. Putra Guna Jaya Mulia, Surabaya).”

  TINJAUAN PUSTAKA Aktiva Tetap

  Dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangaan (PSAK) No. 16 mengenai Aktiva Tetap dan Aktiva Lain- Lain dijelaskan ”Aktiva Tetap adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.” Sedangkan menurut Warren (2010:20) “ Aktiva Tetap merupakan aset jangka panjang atau aset yang relatif permanen, dimiliki dan digunakan oleh perusahaan serta tidak dimasukkan untuk dijual sebagai bagian dari operasi normal.”

  Depresiasi

  Sedangkan menurut PSAK No.17 (SAK : 2009) “Penyusutan (Depresiasi) adalah alokasi jumlah suatu aktiva yang dapat disusutkan sepanjang masa manfaat yang diesti masi.” Besarnya penyusutan untuk periode akuntansi dibebankan ke pendapatan baik secara langsung maupun tidak langsung.

  Depresiasi = Harga Perolehan

  • – Nilai Sisa Estimasi Umur manfaat

  Investasi

  Sunariyah (2003) mendefinisikan “Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa – masa yang akan datang”.

  Capital Budgeting

  Hery (2015:63 ) sebagai berikut “Capital budgeting adalah proses perencanaan pengeluaran uang, dimana hasil pengembaliannya diharapkan terjadi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.

  Manfaat Capital Budgeting a.

  Untuk mengetahui kebutuhan dana yang telah terperinci, karena dana yang terikat jangka waktunya lebih dari satu tahun b.

  Agar tidak terjadi over investmen atau under investmen c. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang sangat besar.

  d.

  Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

METODE PENELITIAN

  Dalam penelitian ini, metode yang digunakan untuk menganalisis adalah metode deskriptif kualitatif. Menurut Sugiyono (2011:29), metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas. Sedangkan p enelitian kualitatif adalah penelitian yang data hasil penelitian

  

lebih berkenaan dengan interpretasi terhadap data yang ditemukan di lapangan

(Sugiyono, 2011:8).

  Analisis Cash Inflow

  Model aliran kas masuk yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan tambahan kas masuk atas keputusan penambahan investasi, Sundjaja (2001:133).

  a. Model cash inflow apabila menggunakan modal sendiri adalah : b. Model cash inflow apabila menggunakan modal sendiri dan pinjaman adalah :

  CIF = EAT + Depresiasi + Bunga (1

  • – Pajak)

  Dimana : CIF : Cash inflow (kas masuk)

  EAT : Earning after tax (laba setelah pajak)

  Biaya Modal

  Biaya Modal merupakan pengukuran atas biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka menggunakan modal ( baik modal sendiri atau modal pinjaman) Ichsan, Kusnadi, Syaifi (2000:194).

  a.

  Jika pembiayaan investasi menggunakan modal sendiri dapat dihitung dengan rumus : ROE = Laba Bersih Setelah Pajak

  Modal Sendiri b. Jika pembiayaan investasi menggunakan modal pinjaman, dapat dihitung dengan rumus :

  Kd* = Kd (1

  • – t ) Dimana : T = pajak x 100%

  Laba sebelum pajak Keterangan : Kd = Biaya Modal Pinjaman Sebelum Pajak t = Tingkat Pajak Sumber : Marthono dan Harjito (2008:204)

  IRR = i 1 + NPV 1 NPV 1

   Internal rate of return (IRR)

  Lima teknik dalam capital budgeting adalah sebagai berikut : a. Payback period (PP) PP = Initial Investment

  Cash In Flow

  sumber : Syamsuddin (2009:437) (PP < dari Umur Investasi dikatakan layak, sebaliknya) b.

   Profitability Index (PI) PI = Present Value Cash In Flow

  Present Value Initial Invesment

  Sumber : Rodoni (2014:62) (PI > dari 1 dikatakan layak, begitu juga sebaliknya ) c.

  • – i 1 )
  • – NPV
  • 2 x (i 2

      ( )

      Sumber : Purwanti (2013:282) (IRR > dari CoC dikatakan layak, begitu juga sebaliknya ) d.

       Net Present Value (NPV) NPV = Present Value Cash In Flow

    • – Present Value Initial Invesment

      Sumber : Syamsuddin (2009:448) (NPV > dari 0 nol dikatakan layak ) e.

       Average Rate of Return (ARR) ARR = EAT

      I I x x

      Sumber : Purwanti (2013:283)

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

      Model cash inflow apabila menggunakan modal sendiri dan modal pinjaman untuk trailer 20’ adalah :

      CIF = EAT + Depresiasi + Bunga (1

    • – Pajak)

      CIF Tahun 1 = 87.000.000 + 37.500.000 = 124.500.000 Tahun 2 = 101.300.000 + 37.500.000 = 138.800.000

      Model cash inflow apabila menggunakan modal sendiri dan modal pinjaman untuk trailer 4 0’ adalah :

      CIF = EAT + Depresiasi + Bunga (1

    • – Pajak)

      CIF Tahun 1 = 87.000.000 + 52.500.000 = 139.500.000 Tahun 2 = 101.300.000 + 52.500.000 = 153.800.000 Tahun 3 = 89.250.000 + 52.500.000 = 141.750.000

      Depresiasi

      Depresiasi trailer 20’(feet) menggunakan metode garis lurus : Depresiasi trailer 20’(feet) = Harga Perolehan – Nilai sisa

      Estimasi umur manfaat Depresiasi trailer 20’(feet) = Rp 125.000.000 – Rp 12.500.000

      3 = Rp 37.500.000,-

      Depresiasi trailer 4 0’(feet) menggunakan metode garis lurus :

      Depresiasi trailer 4 0’(feet) = Harga Perolehan – Nilai sisa

      Estimasi umur manfaat Depresiasi trailer 4

      0’(feet) = Rp 175.000.000 – Rp 17.500.000

      3 = Rp 52..500.000,-

      Biaya Modal

      = 277.550.000 1.248.800.000 = 22,22 %

      T = pajak x 100% Laba sebelum pajak = 34.000.000 x 100% 311.550.000 = 10,91 %

      Kd* = kd (1-t) =10% x (1-10,91%) = 8,90%

      Tabel 1 Perhitungan WACC PT. Putra Guna Jaya Mulia Surabaya PP = 1 tahun 3 bulan Berdasarkan hasil perihtungan Payback period untuk investasi kendaraan trailer 20’(feet) adalah selama umur investasi yaitu 3 tahun. Berdasarkan hasil perhitungan payback period atau masa pengembalian investasi adalah 1 tahun. Dengan demikian usulan investasi untuk kendaraan trailer 4

      0’(feet) dapat diterima atau layak untuk dilaksanakan.

      Perhitungan payback period trailer 20’ dan trailer 40’ Initial Investment PP =

      Cash in flow Rp 35.500.0000 PP Rp 153.800.000

      = 1,23

      PP = 1 tahun 23 bulan Berdasarkan hasil perihtungan Payback period untuk investasi kendaraan trailer 4 0’(feet) adalah selama umur investasi yaitu 3 tahun. Berdasarkan hasil perhitungan payback period atau masa pengembalian investasi adalah 1 tahun 23 bulan. Dengan demikian usulan investasi untuk kendaraan trailer 40 dapat

      diterima atau layak untuk dilaksanakan.

    2. Profitability Index (PI) Perhitungan Profitability Index trailer 20’(feet)

      PV tahun 1 = 124.500.000 x (PVIF 10% )0,909 = 113.500.000 PV tahun 2 = 138.800.000 x (PVIF 10% )0,826 = 114.648.800 PV tahun 3 = 126.750.000 x (PVIF 10%)0,751 = 95.189.250

      Present Value Cash Inflow PI = Present Value Initial Invesment Rp 323.008.550

      PI = Rp 125.000.000 PI = 2,58 Suatu usulan investasi layak untuk dilaksanakan apabila nilai Profitability Index lebih dari satu (1) hasil yang didapat untuk trailer 40’(feet) dari profitability index adalah sebesar 1,94 , maka usulan investasi dapat diterima.

      Suatu usulan investasi layak untuk dilaksanakan apabila nilai Profitability

      Index lebih dari satu (1)

      hasil yang didapat untuk trailer 20’(feet) dari profitability index adalah sebesar 2.5 , maka usulan investasi dapat diterima.

      Perhitungan Profitability Index trailer 40’(feet)

      PV tahun 1 = 139.500.000 x (PVIF 10% )0,909 = 126.805.500 PV tahun 2 = 153.800.000 x (PVIF 10% )0,826 = 127.038.800 PV tahun 3 = 141.750.000 x (PVIF 10%) 0,751 = 106.454.250

      3. Internal Rate of Return (IRR) Tabel 2 Perhitungan Perhitungan Net Present Value (NPV) Untuk Investasi Atas Dasar Discount Faktor Sebesar 15% dan 20% Trailer 20’ (feet) Tahun Proceed Diskon Faktor 15% Diskon Faktor 20% 1/(1+I) N PV Proceed 1/(1+I) N PV Proceed 2011 124.500.000 0.869 108.190.500 0.833 103.750.000

      

    2012 138.000.000 0.756 104.328.000 0.694 95.772.000

    2013 126.750.000 0.657 83.274.750 0.578 73.261.500

    Pv Of Proceed 295.793.250 272.783.500 Pv Of Outlays 125.000.000 125.000.000 Npv 170.793.250 147.783.500 PI =

      Present Value Cash Inflow Present Value Initial Invesment PI = Rp 339.714.000

      Rp 175.000.000 PI = 1,94

    • – i 1 )

      IRR = i 1 + NPV 1 NPV 1

      ( )

    • – NPV
    • 2 x (i 2

        IRR = 15% Rp 170.793.250 Rp 170.793.250

      • ) (
        • – (Rp 147.783.500) x (20%
        • – 15%)
        • IRR = i 1 + NPV
        • 1 NPV 1

          IRR = 45% (

          IRR = 15% + (37%)

          IRR = 15% + (30%)

          ( )

          IRR =15% Rp 155.628.050 Rp 25.755.850 x 5%

          IRR = 15% Rp 155.628.050 Rp 155.628.050

          ( )

          IRR = 52%

          ( )

          Usulan investasi trailer 20’ layak dilaksanakan apabila internal rate of return (IRR) adalah sebesar 52% lebih besar dari biaya modal (Cost of capital).

          IRR =15% Rp 170.793.250 Rp 23.009.750 x 5%

          I I x x

          4. Average Rate of Return (ARR) Perhitungan ARR trailer 20’ ARR = EAT

          Usulan investasi trailer 40’ layak dilaksanakan apabila internal rate of return (IRR ) adalah sebesar 45% lebih besar dari biaya modal (Cost of capital).

          Tahun Proceed Diskon Faktor 15% Diskon Faktor 20% 1/(1+i) n PV Proceed 1/(1+i) n PV Proceed 2011 139.500.000 0.869 121.225.500 0.833 116.203.500 2012 153.800.000 0.756 116.272.800 0.694 106.737.200 2013 141.750.000 0.657 93.129.750 0.578 81.931.500 PV Of Proceed 330.628.050 304.872.200 PV Of Outlays 175.000.000 175.000.000 NPV 155.628.050 129.872.200

          

        Tabel 3

        Perhitungan Perhitungan Net Present Value (NPV) Untuk Investasi

        Atas Dasar Discount Faktor Sebesar 15% dan 20% Trailer 4 0’ (feet)

        • – i 1 )
        • – NPV
        • 2 x (i 2<

          • )

        • – (Rp 129.872.200) x (20%
        • – 15%)
          • X 100%

          277.550.000 125.000.000 = 222.04%

          Usulan investasi average rate of return (ARR)adalah sebesar 222,04% dikatakan layak untuk dilaksanakan karena lebih besar dari WACC (Weigt

          Average Cost of Capital adalah sebesar 14,22% Perhitungan ARR trailer 40’

          ARR = EAT

          I I x x

          277.550.000 175.000.000 = 158,6%

          Usulan investasi average rate of return (ARR) adalah sebesar 158,6% dikatakan layak untuk dilaksanakan karena lebih besar dari WACC (Weigt

          Average Cost of Capital ) adalah sebesar 14,22%.

          5. Net Present Value (NPV) Tabel 4 Perhitungan Net Present Value untuk trailer 20’ Tahun EAT Depresiasi Proceed DF 10%

          1/(1+i) n PV of Proceed

        2011 87.000.000 37.500.000 124.500.000 0.909 113.170.500

        2012 101.300.000 37.500.000 138.800.000 0.826 114.648.800

        2013 89.250.000 37.500.000 126.750.000 0.751 95.189.250

        PV of Proceed

          323.008.550 PV of Outlays 125.000.000 NPV 198.008.550

          Berdasarkan hasil perhitungan dari Tabel 4, Usulan investasi aktiva tetap terhadap kendaraan trailer 20’ dengan metode Net Present Value (NPV) dapat diterima atau layak untuk dilaksanakan.

          

        X 100%

        ARR =

        X 100%

        ARR =

          X 100%

          Tabel 5 Perhitungan Net Present Value untuk Trailer 40’(feet) :

          DF 10% PV of Tahun EAT Depresiasi Proceed

          n

          1/(1+i) Proceed 2010 87.000.000 52.500.000 139.500.000 0.909 126.805.500 2011 101.300.000 52.500.000 153.800.000 0.826 127.038.800 2012 89.250.000 52.500.000 141.750.000 0.751 106.454.250 PV of Proceed

          339.714.000 PV of Outlays

          175.000.000 NPV

          164.714.000

          Sumber: Peneliti (2017)

          Berdasarkan hasil perhitungan dari Tabel 5, Usulan investasi aktiva tetap terhadap kendaraan trailer 4 0’ dengan metode Net Present Value (NPV) dapat

          diterima atau layak untuk dilaksanakan.

          EVALUASI HASIL PERHITUNGAN CAPITAL BUDGETING PADA AKTIVA TETAP

        Tabel 6 Hasil Perhitungan Kelayakan Investasi dengan Teknik Capital

          Budgeting Hasil Metode Penilaian

          Penilaian

          2 0’(feet) 40’(feet) Layak, (PP &gt; Umur

          Payback Period 1 tahun 3 bulan 1 tahun 23 bulan Investasi

          Profitability Index 2,58 1,94 Layak,(PI &gt; 1)

        Internal Rate of Return 52% 45% Layak, (IRR &gt; CoC)

        Net Present Value 198.008.550 164.714.000 Layak, ( NPV &gt; 0) Average Rate of Return 222,04% 158,6% Layak, ( ARR&gt; WACC)

          Sumber : Peneliti (2017) SIMPULAN

          Berdasarkan analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

          1. Dari hasil perhitungan tersebut maka investasi aktiva tetap berupa kendaraan (trailer) layak untuk dilaksanakan.

          2. Investasi aktiva tetap dengan menggunakan teknik capital budgeting dapat diterima atau layak untuk dilaksanakan.

          3. Dari hasil perhitungan proyeksi laba rugi tersebut, maka investasi aktiva tetap berupa kendaraan (trailer) dapat meningkatkan laba perusahaan

          SARAN 1.

          Analisis investasi aktiva tetap dengan menggunakan capital budgeting dapat memberikan manfaat dan masukan bagi perusahaan dalam menilai kelayakan investasi perusahaan atas pembelian aktiva tetap kendaraan.

          2. Ada penelitian lain yang dapat menggunakan teknik – teknik lain yang mempunyai pengaruh terhadap capital budgeting.

          3. Hasil analisis menunjukkan bahwa investasi aktiva tetap berupa kendaraan (trailer) dapat memberikan prospek yang cerah dan menguntungkan bagi Perusahaan di masa yang akan datang. Dengan demikian usulan investasi dalam aktiva tetap berupa kendaraan (trailer) tersebut segera untuk dilaksanakan, agar dapat memberikan tambahan hasil atau dapat lebih meningkatkan laba

        DAFTAR PUSTAKA

          Hery. 2015. Analisis Laporan Keuangan , Yogyakarta : Center OF Academic Publishing Servise (CAPS)

          Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2015. Pernyataan Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) NO.16 : Asset Tetap. Jakarta : Salemba Empat

          Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2009. Pernyataan Standart Akuntansi Keuangan (PSAK) No.17: Depresiasi. Jakarta : Salemba Empat

          Ichsan Moch, Kusnadi dan Moch Syaifi. 2000. Pembelanjaan Perusahaan : Dasar-

          

        Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Kelima, Yogyakarta : Liberty

          Margaretha, Farah. 2011. Manajemen Keuangan , Jakarta : Erlangga Purwanti, Ari. 2013. Akuntansi Manajemen , Jakarta : Penerbit Mitra Wacana

          Media Rodoni, Ahmad.2014. Manajemen Keuangan Modern, Jakarta : Mitra Wacana

          Media Riyanto, B. 2010. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yogyakarta:BPFE Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Administrasi , Bandung : Alfabeta Sunariyah, 2003. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal UPD AMP YKPN

          Yogyakarta Sundjaja, Ridwan S. 2001. Manajemen Keuangan Dua, Jakarta : PT.

          Prenhallindo. Syamsudin, Lukman. 2009. Manajemen Keuangan Perusahaan, Edisi Baru

          Jakarta : Raja Grafindo Persada