ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL SIKLUS PENGGAJIAN PADA UNIPDU JOMBANG

  

ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL

SIKLUS PENGGAJIAN PADA UNIPDU JOMBANG

Luphi Nikiya Sari

  Universitas Negeri Surabaya

  

ABSTRACT

  This study aims to determine the effectiveness of system internal control cycle

payroll in UNIPDU Jombang. A method this research using descriptive qualitative with

primary data and secondary data. The results of research shows that system internal

control cycle payroll UNIPDU there are some of thr funcation of the less adequate,

namely on the task and its function. To the present employees and making a list of pay

UNIPDU done in the same functions. But according to the James A Hall system internal

control that is good may not be there are two the functionof the task of done with

employees are the same, because it is feared there manipulation data.

  , Keyword : system internal control, System Payroll Accounting UNIPDU

  

ABSTRAK

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas sistem pengendalian internal siklus penggajian pada UNIPDU Jombang. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa sistem pengendalian internal siklus penggajian UNIPDU ada sebagian fungsi yang kurang memadai, yakni pada pembagian tugas dan fungsinya. Untuk perekapan daftar hadir karyawan dan pembuatan daftar gaji UNIPDU dilakukan dalam fungsi yang sama. Padahal menurut James A. Hall sistem pengndalian internal yang baik tidak boleh ada 2 fungsi tugas yang dilakukan dengan karyawan yang sama, karena dikhawatirkan ada menipulasi data.

  Kata Kunci : Sistem Pengendalian Internal, Sistem Akuntansi Penggajian, UNIPDU PENDAHULUAN

  Pengolahan data sistem informasi akuntansi pada perusahaan yang tidak baik dapat menimbulkan dampak yang merugikan bagi perusahaan. Untuk itu, diperlukannya pengendalian internal yang memadai pada siklus penggajian. Maka dari itu, pegendalian internal sangat diperlukan agar sistem yang ada dalam perusahaan dapat berjalan dengan baik. Dalam proses penggajian, pengendalian internal berguna untuk menghindari kemungkinan kecurangan maupun kesalahan yang dapat merugikan perusahaan (Septiara, 2012). Pentingnya penerapan sistem pengendalian internal yang baik dalam suatu perusahan bertujuan untuk mencapai apa yang menjadi tujuan Hal yang penting dalam perusahaan salah satunya adalah sumber daya manusia.

  Sumber daya manusia merupakan elemen penting dalam meningkatkan kinerja suatu perusahaan dan juga sebagai faktor utama tujuan perusahaan. Sehingga salah satu cara untuk meningkatkan hal tersebut adalah dengan memberikan gaji yang sesuai kepada setiap pegawai. Gaji pada umumnya dikelola oleh bidang personalia atau di kelola oleh bidang keuangan. Semua tergantung pada struktur organisasi usaha masing-masing perusahaan. Gaji yang diberikan oleh perusahaan, umunya tergantung dengan pangkat atau jabatan karyawan dan masa kerja karyawannya.

  Manipulasi data gaji bisa saja dilakukan oleh pihak-pihak tertentu apabila tidak adanya sistem yang baik dan benar dalam pengolahan gaji. Oleh karena itu, untuk menjalankan kegiatan ini agar dapat berjalan dengan efektif dan efisien, sebuah peusahaan membutuhkan sistem pengolahan data dengan sistem informasi akuntansi. Hal ini merupakan bagian yang terpenting bagi seorang menajemen untuk mengetahui perkembangan seluruh informasi karyawan yang ada di perusahaan.

  UNIPDU (Universitas Pondok Tinggi Darul Ulum) Jombang merupakan perusahaan nirlaba hasil dari merger beberapa pendidikan tinggi yang sebelumnya sudah dikelola oleh Yayasan Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang, yaitu ; STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam), STIBA (Sekolah Tinggi Bahasa Asing), AKPER (Akademi Perawat), dan AKBID (Akademi Kebidanan) yang disahkan oleh pemerintah sesuai dengan SK.Mendiknas RI Nomor : 121/D/O/2001. Pada tanggal 9 September 2001 UNIPDU Jombang telah diresmikan oleh Bapak Wakil Presiden RI Dr.HM Hamzah Haz dengan disaksikan oleh para k yai sepuh ponpes Darul ‘Ulum dan pondok pesantren lain.

  Perkembangan tenaga kerja pada UNIPDU Jombang ini memerlukan pengawasan yang baik. Sistem pengendalian intern pada sistem penggajian Unipdu Jombang harus memiliki sistem yang efektif dan efisien dengan tujuan agar proses pengolahan gaji dapat diketahui dengan cepat dan mudah. Selain itu, pengendalian internal yang ada pada UNIPDU Jombang juga berfungsi untuk meminimalkan tindakan kecurangan-kecurangan yang dapat terjadi. Oleh karena itu, penulis akan membahas tentang “Analisis Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Pada Sistem Penggajian

  ’’

  Perumusan masalah yang akan dibahas yaitu bagaimana penerapan sistem pengendalian intenal siklus penggajian yang telah diterapkan pada UNIPDU Jombang. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui penerapan sistem pengendalian internal siklus penggajian UNIPDU Jombang.

  Sistem Pengendalian Intern

  Ika (2006), pengendalian intern ialah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, manajemen, dan personil satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut ini: keandalan pelaporan keuangan, kesesuaian dengan undangundang, dan peraturan yang berlaku, efektifitas dan efisiensi operasi.

  Pengertian sistem pengendalian intern menurut AICPA (American Institute of

  

Certified Public Accountants ) yang dikutip oleh Bambang Hartadi (2003) menyebutkan,

  sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, semua metode dan ketentuan- ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan untuk melindungi harta kekayaan, memeriksa ketelitian, dan seberapa jauh data akuntansi dapat dipercaya meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong ditaatinya kebijakan perusahaan yang telah diterapkan.

  Komponen Pengendalian internal

  James A Hall dalam bukunya yang berjudul Accounting Information System (2007:186), menjelaskan bahawa pengendalian internal terdiri atas lima komponen, yakni: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, informasi dan komunikasi, pengawasan, dan aktivitas pengendalin

  Lingkungan Pengendalian

  Lingkungan pengendalian (control environment) adalah dasar dari empet komponen pengendalian lainnya. Lingkungan pengendalian menentukan arah perusahaan dan mempengaruhi kesadaran pengendalian pihak manajemen dan karyawan. Berbagai elemen penting dari lingkungan pengendalian adalah: a)

  Integritas dan nilai etika manajemen

  b) Struktur organisasi c) Keterlibatan dewan kopmisaris dan komite audit, jika ada

  Filosofi manajemen dan siklus operasionalnya

  e) Prosedur untuk mendelegasikan tanggung jawab dan otoritas.

  f) Metode manajemen untuk menilai kinerja

  g) Pengaruh eksternal, seperti pemeriksaan badan pemerintah.

  h) Kebijakan atau praktik perusahaan dalam mengelola sumber daya manusianya.

  Penilaian Risiko

  Perusahaan harus melakukan penilaian risiko (risk assessment) untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola berbagai risiko yang berkaitan dengan laporan keuangan. Risikp dapat muncul atau berubah berdasarkan berbagai kondisi, seperti: a)

  Perubahan dalam lingkungan operasinalnya yang membebankan tekanan baru atau perubahan tekanan atas perusahaan b)

  Personel baru yang memiliki pemahaman yang berbeda atau tidak memadai atas pengendalian intenal c)

  Sistem informasi baru atau yang baru direkayasa ulang, yang mempengaruhi pemrosesan transasksi d)

  Pertumbuhan signifikan dan cepat yang menghambat pengendalian internal yang ada e)

  Prinsip akuntansi baru yang berdampak pada pembuatan laporan keuangan

  Infomasi dan Komunikasi

  Kualitas suatu informasi yang dihasilkan oleh SIA berdamapk pada kemempuan pihak manajemen untuk mengambil tindakan serta membuat keputusan dalam hubungannya dengan operasional perusahaan, serta membuat laporan keuangan yang andal. Sistem informasi akuntansi yang efektif akan : a)

  Menidentifikasi dan mencatat semua transasksi keuangan yang valid

  b) Memberikan informasi secara tepat waktu mengenai berbagai ttransaksi dalam perincian yang memadai untuk memungkinkan klasifikasi serta laporan keuangan

  c) Secara akurat mengukur nalai keuangan berbagai transaksi agar pengaruhnya dapat dicatat pada laporan keuangan

d) Secara akurat mencatat berbagai transaksi dalam periode waktu terjadinya.

  Pihak manajemen harus memasttikan bahwa pengendalian internal berfungsi seperti yang dimaksudkan. Pengawasan (monitoring) adalah proses memungkinkan kualitas desain pengendalian internal serta operasinya berjalan. Hal ini dapat diwujudkan melalui beberpa prosedur terpisah atau melalui aktiviotas yang berjalan.

  Aktivitas Pengendalian

  Aktivitas pengendalian (control activities) adalah berbagai kebijakan dan prosedur yang digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah diambil untuk mengatasi risiko perusahaan yang telah diidentifikasi. Aktivitas pengendalian dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yang berbeda: pengendalian komputer dan pengendalian fisik. Pengendalian komputer adalah hal yang penting sebara khusus berhubungan dengan lingkungan IT dan audit IT, terbagi menjadi dua kelompok umum: pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum (general control) berkaitan dengan perhatuian pada keseluruhan perusahaan, seperti pengendalian atas pusat data, basisi data perusahaan, pengembangan sistem, dan pemeliharaan program.

  Pengendalian fisik berhubungan dengan sktivitas manusia yang digunakan dalam sistem akuntansi. Aktivitas ini benar-benar manual, seperti penjagaan aktiva secara fisik, atau dapat melibatkan penggunaan komputer untuk mencatat berbagai transaksi atau pembaruan akun. Pengendalian fisik ini berkaitan dengan enam kategori aktivitas, diantaranya: otorisasi transaksi, pemisahan fungsi, supervisi, pencatatan akuntansi, pengendalian akses, dan verifikasi independen.

  Sistem Akuntansi Penggajian

  Alvin A Arens dkk daam bukunya yang berjudul Jasa Audit dan Assurance buku 2 (2008:144), menjelaskan bahwa silkus penggajian dan personalia dimuali dengan perekrutan karyawan dan diakhiri dengan pembayaran jasa yang mereka berikan. Siklus penggajian juga meliputi pembayaran kepada pemerintah dan institusi lainnya atas pemotongan dan pembayaran pajak gaji serta tunjangan lainnya. Penyediaan jasa dari karyawan yang sejalan dengan tujuan perusahaan dan pencatatan akunatansi yang benar atas jasa tersebut juga termasuk ke dalam siklus penggajian dan personalia

  Personalia dan Kepegawaian

  untuk mewancarai dan memperkerjakan karyawan berkualitas. Departemen ini juga merupakan sumber independen untuk mencatat verifikasi internal terhadap infomasi penggajian, termasuk penambahan dan penghapusan pada sistem penggajian, serta mencatatat perubahan dan pemotongan dalam pengupahan. Pencatatan personalia meliputi tanggal karyawan mulai bekerja, invertigasi personalia, tingkat gaji, pemotongan yang diotorisasi, evaluasi kinerja, dan pemutusan hubungan kerja.

  Persiapan Pencatatan Waktu dan Penggajian

  Persiapan pencatatan waktu dan penggajian merupakan hal penting dalam audit penggajian karena secara langsung mempengaruhi beban gaji setiap periode. Kontro yang memadai diperlukan untuk mencegah terjadinya salah saji atas keempat aktivitas berikut : a)

  Menyiapkan kartu poencatat waktu

b) Meringkas dan menghitung gaji kotor, pemotongan, dan gaji bersih.

  c) Menyiapkan cek gaji

  d) Menyiapakan pencatatan penggajian

  Pembayaran Gaji

  Pembayaran dan pendistribusikan gaji harus dikendalikan dengan hati-hati untuk mencegah pencurian. Untuk meningkatkan pengendalian, cek pembayaran biasanya diproses terpisah dari pembeyaran lainnya. Cek penggajian ditujuakan kepada karyawan atas jasa yang diberikannnya. Jumlah yang ditulis dalam cek adalah jumlah pembayaran kotor dikurangi pajak dan pemotongan lainnya. Cek tersebut dibuat sebagai bagian dari fungsi persiapan, namun adanya tanda tangan resmi (otorisasi) menjadikannya sebagai asset. Setelah cek penggajian dicairkan oleh karyawan, cek yang dibatalkan dikembalikan kepada perusahaan oleh pihak bank. Cek penggajian biasanya disimpan langsung di rekening bank karyawan.

  Rekonsiliasi bank untuk penggajian yang independen merupakan hal yang penting untuk semua akun kas, ternmasuk penggajian, untuk menemukan kesalahan dan kecurangan. Akun penggajian impress adalah akun penggajian terpisah dengan jumlah saldo kecil. Setiap jumlah penggajian (bersih) ditransfer melalui cek atau transfer elektronik dari akun umum ke akun impres segera sebelum penggajian didistribusikan. pendeglasian dalam otorisasi cek penggajian, dan memisahkann biaya gaji ruti dari biaya rutin lainnya. Selain itu, akun impress juga memudahkan rekonsiliasi akun bank untk penggajian.

  Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian

  Alvin A. Arens dkk dalam bukunya yang berjudul Jasa Audit dan Assurance buku 2 (2008:119) menjelaskan bahwa sistem pengendalian internal dalam siklus penggajian terdiri dari 5 komponen, diantaranya adalah:

  a) Pemisahan Tugas yang Memadai

  Pemisahan tuga sangat penting dalam siklus penggajian dan personalia, terutama untuk menghindari pembayaran yang terlalu besar dan pembayaran kepada karyawan yang tidak benar-benar ada. Fungsi penggajian harus dijaga agar tetap independen terhadap departemen sumber daya manusia, yang mengandalikan aktivitas kunci penggajian, seperti menambah dan mengurangi karyawan. Peroses penggajian juga harus terpisah dari pihak otorisasi cek gaji.

b) Otorisasi yang Tepat.

  Departemen sumber daya manusia mempunyai wewenang untuk melakukan otorisasi penembahan dan pengurangan karyawan dari daftar penggajian atau menambah dan mengurangi tarif pembayaran. Jumlah jam kerja setiap karyawan, terutama waktu lembur, harus diotorisasi oleh penyedia karyawan tersebut. Persetujuan harus dilakukan pada semua kartu pencatat waktu atau dilakukan berbasisi pengecualian hanya untuk jam kerja lembur.

  c) Dokumen dan Pencatatan yang Memadai Dokumen dan pencatatan yang memadi bergantung pada sifat sistem penggajian.

  Kartu pencatatat waktu duperlukan untuk karyawan berbasis jam kerja, tetapi tidak demikian bagi karyawan yang digaji. Bagi karyawan yang dikompensasi berdasarkan tarif atau sistem intensif lainnya, maka diperlukan pencatatan yang berbeda. Bagi banyak perusahaan, pencatatan waktu harus memadai untuk mengakomulasi biaya penggajian berdasarkan pekerjaan atau penugasan. Dokumen yang bernomor urut untuk mencatat waktu tidak terlalu diperlukan karena tujuan kelengkapan tidak terlalu penting. d) Pengendalian Fisik atas Aset dan Pencatatan ditandatangani oleh pihak yang bertanggung jawab dann gaji harus dibagikan oleh seseorang yang independen terhadap fungsi penggajian dan pencatata waktu. Cek yang tidak diklaim harus dikembalikan untuk disimpan kembali. Jika cek ditandatangani oleh mesin penenda tangan, maka akses ke mesin tersebut harus dijaga ketat.

  e) Pengujian Independen atas Kinerja

  Perhitungan gaji harus diverifikasi secara independen, termasuk perbandingan antara total per bagian dengan laporan ringkasannya. Anggota manajemen atau karyawan lain yang beryanggung jawab harus menelaah hasil penggajian agar tidak terjadi salah saji dalam jumlah yang tidak wajar.

  METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif.

  Menurut Moleong (2006 :3), data kualitatif yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Hal ini disebabkan adanya penerapan dari metode kualitatif, dimana metedologi kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Metode atau pendekatan penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mengetahui sistem pengendalain intern sistem penggajian pada UNIPDU Jombang.

  Objek Penelitian

  UNIPDU (Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum) Jombang berada di kawasan Pondok Pesantren Darul Ulum yang terletak di Desa Rejoso-Peterongan- Jombang

  Tekni Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode sebagai berikut:

1. Survey Pendahuluan

  Pada teknik ini peneliti mengajukan ijin penelitian kepada pimpinan UNIPDU data terkait dengan penelitian yang dilakukan.

  2. Observasi/Pengamatan Langsung Dimana peneliti melakukan secara langsung kelapangan terhadap sistem pengendalain intern sistem penggajian pada UNIPDU Jombang

  3. Wawancara atau Interview Peneliti menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. Pada penelitian ini adalah bagian Administrasi mengenai sistem pengendalain intern sistem penggajian pada UNIPDU Jombang. Responden wawancara ini nantinya akan ditujukan kepada: a)

  Kepala Biro Kepegawaian UNIPDU

  b) Kepala Biro Keuangan UNIPDU

c) WARKU (Wakil Rektor Bidang SDM Keuangan) UNIPDU Teknik Analisis Data

  Metode analisis yang digunakan adalah dengan menggunakan kualitatif deskriptif yaitu metode dengan cara menyusun data yang diperoleh kemudian dianalisis, sehingga memberikan informasi yang lengkap untuk pemecahan yang dihadapi. Unit analisis dalam penelitian ini adalah pelaksanaan sistem pengendalain intern siklus penggajian pada UNIPDU Jombang. Adapun langkah analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a)

  Reduksi Data Peneliti akan merangkum dari berbagai macam literatur yang berhubungan dengan sistem pengendalian internal siklus penggajian.

  b) Penyajian Data

  Peneliti menyajikan data-data sistem pengendalian internal siklus penggajian dalam bentuk singkat, bagan, flowchart dan sejenisnya yang dapat membantu untuk memahami hasil pembahasan.

  c) Verifikasi atau Kesimpulan

  Peneliti akan menyimpulkan data dari hasil penelitian mengenai sistem menjawab rumusan masalah dalam penelitian tersebut Selain dari ketiga teknik anailisi data di atas, peneliti juga melakukan keabsahan data dengan menggunakan triangulasi. Menurut Meleong (2008:330) triangulasi adalah tenik pemeriksaan keabsahan data untuk pemeriksaan hasil data tersebut. Peneliti menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi metode. Hasil wawancara dari Sie Kepegawaian akan dideskripsikan kemudian akan dicocokkan dengan hasil wawancara BAK (Biro Administrasi Keuangan).

HASIL PEMBAHASAN

  Setelah memperoleh data yang dibutuhkan melalui wawancara dari beberapa narasumber serta hasil observasi dan dokumentasi, maka peneliti melakukan tahap analisis selanjutnya yaitu pengolahan data penelitian. Pada tahap ini, peneliti akan mendeskripsikan data yang didapat melalui hasil wawancara dan observasi. Menguraikan data dengan teroru-teori yang digunakan oleh peneliti. Kemudian menarik kesimpulan dari hasil wawancara dan observasi.

  Sejarah UNIPDU

  Awalnya KH As’ad Umar selaku pimpinan Ponpes Darul Ulum Peterongan Jombang mendirikan STAIDU (Sekolah Tinggi Agama Islam Darul Ulum) sebagai lembaga pendidikan tinggi yang berada ditengah-tengah pesantren melengkapi lembaga- lembaga pendidikan dasar dan menengah formal lain yang telah berdiri. Seiring dengan perkembangan STAIDU maka beliau mendirikan pendidikan tinggi lain yaitu AKPER (Akademi Perawat) dan STIBA (Sekolah Tinggi Bahasa Asing) dan yang terakhir adalah AKBID (Akademi Kebidanan)

  UNIPDU hasil dari merger beberapa pendidikan tinggi yang sebelumnya sudah dikelola oleh Yayasan Pesantren Tinggi Darul ‘Ulum Jombang, yaitu ; STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam), STIBA (Sekolah Tinggi Bahasa Asing), AKPER (Akademi Perawat), dan AKBID (Akademi Kebidanan) yang disahkan oleh pemerintah sesuai dengan SK.Mendiknas RI Nomor : 121/D/O/2001. Pada tanggal 9 September 2001 ini diresmikan oleh Bapak Wakil Presiden RI Dr.HM Hamzah Haz dengan disaksikan oleh para kyai sepuh ponpes Darul ‘Ulum dan pondok pesantren lain.

  UNIPDU telah berkembang dan menjadi satu-satunya universitas yang terletak di tengah tengah pesantren dan juga satu-satunya yang menyandang nama universitas pesantren di Indonesia. Kampus UNIPDU Peterongan Jombang menempati areal seluas kurang lebih 40 hektar dengan luas bangunan seluruhnya kurang lebih 10.000 m2. Berbagai fasilitas yang tersedia relative lengkap dan cukup memadai. Pengembangan program studi, peningkatan kualitas SDM serta peningkatan peran serta unit-unit penunjang serta lembaga juga telah memberikan hasil yang signifikan bagi kemajuan kelembagaan.

SDM UNIPDU

  Jumlah karaywan yang terdapat pada UNIPDU (Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum) adalah sebanyak dua ratus lima oranng. Rata-rata karyawan pada perusahaan ini berlatar belakang pendidikan S1, S2, dan S3. Jam kerja pada UNIPDU adalah hari sabtu sampai kamis. Dengan jam kerja rata-rata delapan jam per hari.

A. Flowchart Siklus Penggajian UNIPDU

  Sumber: Peneliti (2016) Gambar 1 Flowchart Siklus Penggajian UNIPDU

B. Analisis Terhadap Prosedur Penggajian Karyawan.

  2) Prosedur Pembuatan Daftar Gaji, 3) Prosedur Pencairan Gaji. Ketiga prosedur tersebut gunanya untuk memperkecil kemungkinan kecurangan yang akan terjadi, karena telah ditangani oleh pihak yang berwenang, berikut flowchart siklus penggajian UNIPDU:

  1) Prosedur Finger Print

  Setiap karyawan yang hadir wajib absen dengan menggunakan Finger Print. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kehadiran karyawan. Kemudian data yang telah terinput ke dalam mesin akan direkap oleh Sie Kepegawaian yang selanjutnya akan di serahakan ke BAK untuk dibuatkan rekap gaji dan persetujuan tanda tangan. 2)

  Prosedur Pembuatan Daftar Gaji Dalam pembuatan daftar gaji, perhitungan waktu kerja, jabatan karyawan, dan masa pengabdian adalah hal yang utama. Karena perhitungan kehadiran ini menjadi dasar sebagai perhitungan karyawan yang dokumen yang diibayarkan. Dengan Dari hasil wawancara dengan pihak Biro Kepegawaian dan BAK selaku yang mengelola perhitungan gaji dan pengumpulan dokumen yang diperlukan dari hasil laporan absensi karyawan dapat disimpulkan sebagai berikut: a.

  Proses perhitungan waktu kerja.

  Perhitungan ini dengan melihat laporan absen yang dikirim oleh Biro Kepegawaian. Dan laporan tersebut membuktikan kehadiran dan ketidakhadiran pada tiap harinya melalui Finger Print. Dengan adanya finger print tersebut tidak ada karyawan yang memanipulasi kehadirannya. Karena setiap awal jam kerja sampai akhir jam kerja karyawan wajib melakukan absen dengan finger print. Sehingga akan terlihat absensi sesuai dengan keterangan yang ada.

  b.

  Proses jabatan karyawan Perhitungan jabatan karyawan sesuai dengan jabatan yang mereka duduki.

  Semakin tinggi jabatannya, maka semakin tinggi pula gaji yang akan diberikan, begitu juga sebaliknya, berikut daftar jabatan karyawannya.

  c.

  Proses masa pengabdian

  Perhitungan masa pengabdian karyawan hampir sama dengan perhitungan semakin tinggi pula gaji yang akan diberikan, begitu juga sebaliknya 3)

  Prosedur Pencairan Gaji Proses pencairan gaji dilakuakn oleh bagian Biro Administrasi Keuangan. Nilai nominal gaji akan diberikan sesuai dengan bukti dari prosedur finger print dan prosedur daftar gaji. Setelah itu diserahkan kepada WARKU untuk bukti kepada Rektor. Dengan demikian proses pencairan gaji tersebut tidak memerlukan waktu yang panjangn dan prosedur yang ada telah sesuai dengan sistem yang baik dan melalui tahap yang semestinya.

C. Analisis Pengendalian Internal dalam Sistem Penggajian

  Menurut Alvin A Arens dkk sistem pengendalian intern dalam sistem penggajian dan pengupahan ada 5, berikut adalah penjelasan dari pengendalian intern yang diterapakn oleh UNIPDU Jombang dan dianalisis berdasarkan teori yang ada.

  1) Pemisahan Tugas yang Memadai

  UNIPDU Jombang menerapakan pengendalian yang belum sesuai dengan sistem pengendalian siklus penggajian. Terbukti dari salah satu pemisahan fungsi dan tugas pada setiap bagian ada satu karyawan yang menjalankan 2 tugas berbeda secara bersamaan. Karena pengendalian yang baik adalah tidak boleh seseorang menangani dua transaksi dalam satu fungsi secara bersamaan, berikut pemisahan tugas siklus penggajian UNIPDU: a)

  Seluruh karyawan UNIPDU melakukan Finger Print, kemudian data karyawan tersebut diserahkan kepada Sie Kepegawaian untuk melakukan rekap presensi karyawan yang ditugaskan kepada Ibu Liawati.

  b) Perhitungan rekap waktu kerja, jabatan karyawan, dan masa pengabdian ini dihitung oleh Sie Kepegawaian UNPDU dengan satu karyawan saja yang bernama Ibu Nur Sholiha. Setelah terbentuk rekap gaji, maka bagian Sie Kepegawaian yang bernama Pak Teguh Utomo dengan dibantu Ibu Irmawati dan Ibu Nur Sholiha untuk membuat daftar gaji yang kemudian diserahkan kepada Pak Ismawan bagian BAK (Biro Administrasi Keuangan). Dalam pemisahan tugas siklus penggajian ini Ibu Nur Sholihah bertugas melakukan 2 tahap siklus pengajian. Padahal dalam siklus penggajian antara rekap presensi berbeda, karena dikhawatirkan akan menimbulkan risiko manipulasi data.

  c) BAK (Biro Administrasi Keuangan) melakukan pengecekan slip gaji karyawan yang disetujui oleh Ainun Najih sebagai otorisator. Jika slip gaji tersebut terjadi salah saji, maka akan diserahkan kembali kepada Pak Teguh. Sedangkan jika slip gaji tersebut benar penyajiannya, maka akan diserahkan langsung kepada karyawan untuk melakukan tanda tangan. Penyerahan slip gaji kepada karyawan ini dilakukan oleh Pak Moch. Nawawi. Setelah itu diserahkan kepada Pak Slamet Supi’i untuk membuat laporan penggajian.

d) WARKU (Wakil Rektor Bidang SDM Keuangan) yang bernama Dr.

  H.M.Zulfikar As’ad, MMR akan menerima laporan penggajian dari Pak Slamet Supi’i

  e) Setelah Pak Zulfikar menerima laporan penggajian, maka beliau akan menyerahkan kepada Rektor yang bernama Prof. Dr. Ahmad Zahro, MA untuk menyetujui laporan penggajian UNIPDU tersebut.

  2) Otorisasi yag Tepat

  Pengendalian internal terhadap sitem otorisasi proses penggajian, adalah terkait dengan perubahan gaji disebakan oleh waktu kerja, kenaikan jabatan dan masa pengabdian. Daftar gaji karyawan diotorisasi oleh Biro Administrasi Keuangan yang bernama Ainun Najih. 3)

  Dokumen dan Pencatatan yang Memadai Siklus penggajian UNIPDU ada 4 dokumen pencatatan, diantaranya adalah:

  a) Rekap absensi harian, dokumen ini berisi tentang rekap absensi seluruh karyawan yang diolah sistem operasi computer (finger print) berguna untuk merekam kehadiran karyawan setiap harinya sebelum mulai kerja dan sesudah bekerja untuk mempertimbangkan jumlah gaji yang akan diberikan.

  b) Rekap gaftar gaji, dokumen ini berisi tentang penjumlahan seluruh perhitungna gaji antara rekap absensi harian, waktu kerja, jabatan, dan masa pengabdian untuk melihat kehadiran karyawan dalam mempertimbangkan nominal gaji yang diberikan dalam slip gaji karyawan. c) Slip gaji, dokumen ini memuat rincian komponen gaji yang diberikan kepada

  d) Laporan penggajian, dokumen ini berisi tentang laporan penggajian seluruh karyawan UNIPDU atas persetujuan WARKU dan REKTOR UNIPDU.

  4) Pengendalian Fisik atas Aset dan Pencatatan

  Pengedalian fisik siklus penggajian pada UNIPDU dilakukan sangat ketat dan ektra hati-hati. Hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan penjumlahan total gaji pada karyawan. Dokumen penggajian slip gaji akan diserahkan kepada karyawan untuk tandatangan pencairan gaji. 5)

  Pengujian Independen atas Kinerja Pengujian independen atas kinerja dalam melaksanakan tugasnya, UNIPDU ini menunjukkan dengan pembuatan laporan penggajian yang diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungan oleh BAK dan WARKU, kemudian laporan penggajian seluruh karyawan UNIPDU akan ditunjukkan kepada Rektor.

  SIMPULAN

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang efektivitas sistem pengendalian internal siklus penggajian pada UNIPDU Jombang dapat disimpulkan bahwa prosedur penggajian pada UNIPDU melibatkan karyawan, BAKep, BAK, WARKU, dan Rektor. Adapun kesimpulan sistem pengendalian internal siklus penggajian UNIPDU, sebagai berikut:

  1. Pemisahan tugas siklus penggajian UNIPDU kurang memadai, dikarenakan pemisahan tugas antara rekap perhitungan waktu kerja, jabatan, dan masa jabatan dengan pembuatan daftar gaji masih ada campuran dalam satu fungsi.

2. Otirisasi yang memadai dipertanggung jawabkan kepada Pak Ainun Najih BAK untuk melakukan persetujuan iya dan tidaknya slip gaji karyawan.

  3. Dokumen dan pencatatan siklus penggajiann UNIPDU sangat memadai, dikarenakan memiliki 4 dokumenn yang mencakup siklus penggajian, yaitu: rekap absebsi harian, rekap daftar gaji, slip gaji, dan laporan penggajian.

4. Pengendalian fisik atas aset dan pencatatan sudah smemadai, disebabkan slip gaji bersangkutan.

  5. Pengujian independen atas kinerja sangat memadai, karena pengecekan laporan penggajian diserahan kepada WARKU dan persetujuan laporam penggajian oleh Rektor UNIPDU.

  SARAN

  Saran yang dapat diberikan peneliti untuk UNIPDU dalam menjalankan sistem pengendalian internal siklus penggajian adalah pemisahan tugas yang efektif dan efesien. Menurut hasil penelitian, sebaiknya pemisahan tugas perhitungan waktu kerja, jabatan karyawan, dan masa jabatan dengan pembuatan daftar gaji dilakukan oleh orang yang berbeda. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya salah saji penggajian agar tercipta sistem pengendalian internal yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

  A Hall, James. 2007. Accounting Infomation System. Jakarta: Salemba Empat Arens, Alvin dkk. 2008. Jasa Audit dan Assurance. Jakarta: Salemba Empoat Mulyadi. 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat Haripratiwi, Ika. 2006. Analisis Sistem Pengendalian Intern Penggajian Karyawan pada BMT AL IKHLAS Yogyakarta STAIN, Surakarta.

  Septiara, Elmira. (2012). Analisa Dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi

  Penggajian Pada PT.Ningrat Muda Mandiri . Disertasi tidak diterbitkan. Jakarta: Universitas BINUS.

  Moleong, Lexy J. 2006. Metode Penelitian Kualitataif . Bandung : PT Remaja Rosdakarya

  Singleton, Hall. 2007. Information Technology and Asurance. Edisi Kedua, Salemba Empat, Jakarta. Zamzami, Bani. 2013. Analisis Efektivitas Sistem Pengendalian Intern Pada Sistem Penggajian Pt Taspen (Persero) Jakarta. Universitas Gunadarma.