Proses Hidrometalurgi pada Ekstraksi Ema
PROSES HIDROMETALURGI PADA EKSTRAKSI EMAS
Irwin Marlundu Banjarnahor
Prinsip dasar hidrometalurgi yaitu mengambil
logam yang kita inginkan dari bijih, dengan
melarutkannya ke dalam suatu pelarut/cairan.
Kemudian, larutan yang terbentuk kemudian
dimurnikan untuk mendapatkan logam yang kita
inginkan. Pelarut/cairan yang digunakan pada proses ini
bergantung kepada jenis logam yang ingin diperoleh.
Untuk mengekstrak emas dari bijih, dapat digunakan air
raksa (Hg) sebagai pelarut, dikarenakan proses
perolehan emas (Au) dari bijihnya sangat mudah, emas
akan langsung bereaksi dengan Hg. Namun,
dikarenakan sangat berbahaya terhadap lingkungan dan
kesehatan, metode ini sudah lama ditinggalkan.
Zaman sekarang pada umumnya, reagen untuk
proses ekstraksi emas adalah Sianida (CN-) yang
merupakan bahan berbahaya dan beracun. Tetapi hal
tersebut terkompensasi karena tingkat recovery (>95%),
proses yang singkat dan lebih ekonomis. Namun pada
saat ini telah ditemukan reagen yang lebih ramah
lingkungan dengan tingkat recovery yang tetap tinggi
yaitu Thiosulfat. Thiosulfat memberikan tingkat
recovery yang tinggi untuk mineral emas oksida dan
sulfida tetapi konsumsi dari reagen ini lebih tinggi
daripada sianida. Tetapi thiosulfat belum stabil
sehingga memerlukan kontrol pemrosesan yang baik.
1406603996
lindian yang mengalir di dasar tumpukkan yang
kedap kemudian dikumpulkan untuk kemudian
dilakukan proses berikutnya. Efektivitas ektraksi
antara 35%-65%.
b. VAT Lea ching : proses pemisahan emas dengan
cara merendam bijih emas (diameter
Irwin Marlundu Banjarnahor
Prinsip dasar hidrometalurgi yaitu mengambil
logam yang kita inginkan dari bijih, dengan
melarutkannya ke dalam suatu pelarut/cairan.
Kemudian, larutan yang terbentuk kemudian
dimurnikan untuk mendapatkan logam yang kita
inginkan. Pelarut/cairan yang digunakan pada proses ini
bergantung kepada jenis logam yang ingin diperoleh.
Untuk mengekstrak emas dari bijih, dapat digunakan air
raksa (Hg) sebagai pelarut, dikarenakan proses
perolehan emas (Au) dari bijihnya sangat mudah, emas
akan langsung bereaksi dengan Hg. Namun,
dikarenakan sangat berbahaya terhadap lingkungan dan
kesehatan, metode ini sudah lama ditinggalkan.
Zaman sekarang pada umumnya, reagen untuk
proses ekstraksi emas adalah Sianida (CN-) yang
merupakan bahan berbahaya dan beracun. Tetapi hal
tersebut terkompensasi karena tingkat recovery (>95%),
proses yang singkat dan lebih ekonomis. Namun pada
saat ini telah ditemukan reagen yang lebih ramah
lingkungan dengan tingkat recovery yang tetap tinggi
yaitu Thiosulfat. Thiosulfat memberikan tingkat
recovery yang tinggi untuk mineral emas oksida dan
sulfida tetapi konsumsi dari reagen ini lebih tinggi
daripada sianida. Tetapi thiosulfat belum stabil
sehingga memerlukan kontrol pemrosesan yang baik.
1406603996
lindian yang mengalir di dasar tumpukkan yang
kedap kemudian dikumpulkan untuk kemudian
dilakukan proses berikutnya. Efektivitas ektraksi
antara 35%-65%.
b. VAT Lea ching : proses pemisahan emas dengan
cara merendam bijih emas (diameter