Perencanaan Bisnis pada usaha butik (5)

I. Pendahuluan
 Nama dan Alamat Perusahaan
Nama Perusahaan : LARASATI PICT
Alamat Perusahaan : Perumahan Bumi Parahyangan kencana Jl. Beo dalam no.2
RT 02/07 Desa Nagrak kec.Cangkuang kab.Bandung
 Nama dan Alamat pemilik
Nama Pemilik : Retno Anisa Larasati
Alamat Pemilik : Perumahan Bumi Parahyangan kencana Jl. Beo dalam no.2
RT 02/RW 07 Desa Nagrak kec.Cangkuang kab. Bandung
 Informasi tentang bisnis yang dilaksanakan
Larasati merupakan produk berbentuk kerudung yang diproduksi oleh Retno
melalui usaha home industrinnya.Dengan modal awal sebesar Rp. 100.000.000,
dengan omset yang sangat besar tersebut, dapat menarik 41 orang pegawai
yang tersebar dalam beberapa koordinasi kerja, diantaranya yaitu 10 orang di
bagian cutting, 25 orang di bagian penjahitan, dan 6 orang lainnya yang terdiri
dari ibu-ibu rumah tangga berada di bagian finishing.
Kerudung yang diproduksinya antara lain kerudung ponco (kerudung bergo)
yang terdiri dari ponco lukis, kombinasi, belah lukis, ponco rajut, dan sifon
lukis (kerudung persegi empat). Harga kerudung ponco mulai Rp 30.000 hingga
60.000/potong dan kerudung segi empat mulai Rp 60.000 hingga Rp
70.000/potong.

Alasan memilih bisnis kerudung ini karena bisnis kerudung sangat
menjanjikan di Indonesia karena 90% rakyat Indonesia beragama islam, alasan
kedua karena bisnis kerudung ini bahan bakunya bisa tahan lama seperti
benang,manik-manik, kain sutra. Bisnis kerudung ini juga berbeda dengan
kerudung-kerudung lainnya karena kerudung Larasati ini memiliki ciri khas
tersendiri.
II. Rangkuman Eksekutif

1

Larasati merupakan produk berbentuk kerudung yang diproduksi oleh
Retno Anisa Larasati melalui usaha home industrinnya. Pengusaha bisnis Larasati ini
adalah sarjana tingkat strata 1 (S1) jurusan Ekonomi Pembangunan di Fakultas
Ekonomi Universitas Pasundan . Sebelumnya, ia bersekolah di SMAN 1
BALEENDAH Bandung dari tahun 2007 hingga 2010 jurusan Ilmu Pengetahuan
Sosial, Di SMPN 1 BALEENDAH Bandung tahun 2004 hingga 2007, Di SDN
CIKUYA 1 Banjaran Bandung 1998-2004 dan TK PERTIWI Baleendah Bandung
1997 hingga 1998.
Dengan modal awal sebesar Rp. 100.000.000, dengan omset yang sangat besar
tersebut, dapat menarik 41 orang pegawai yang tersebar dalam beberapa koordinasi

kerja, diantaranya yaitu 10 orang di bagian cutting, 25 orang di bagian penjahitan, dan
6 orang lainnya yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga berada di bagian finishing.
Kerudung yang diproduksinya antara lain kerudung ponco (kerudung bergo)
yang terdiri dari ponco lukis, kombinasi, belah lukis, ponco rajut, dan sifon lukis
(kerudung persegi empat). Harga kerudung ponco mulai Rp 30.000 hingga
60.000/potong dan kerudung segi empat mulai Rp 60.000 hingga Rp 70.000/potong.
Produk bisnis kerudung ini dilihat dari bentuknya yang berbeda dengan kerudung lain
maka perspektif masa depannya akan diperluas dengan pembuatan aksesoris kerudung
yang dibuat dari manik-manik atau batu-batu alam harganya berkisar antara Rp5000Rp50.000/buah selain akan dibuat aksesoris kerudung bisnis

Larasati juga akan

membuat mukena dengan ciri khas yang berbeda pula yaitu dengan lukisan kaligrafi
harganya Rp150.000/potong. Selain mukena,

akan dibuat juga sajadah dengan

lukisan kaligrafi harganya Rp 100.000/potong.
Persaingan bisnis kerudung ini sangat berat karena di Indonesia sudah cukup
banyak kerudung yang sudah memiliki langganan sendiri sepeti Rabbani, Zoya, dan

2

Annisa tapi kerudung Larasati ini memiliki ciri khas sendiri setiap kerudung memiliki
ciri khas motif lukisan sendiri sehingga para konsumen tidak perlu takut kerudung
yang dia pakai sama dengan orang lain seperti gambar dibawah ini contoh kerudung
Larasati

Selain Rabbani memiliki langganan sendiri produk rabbani juga sudah
menyebar di Indonesia, memilki logo tersendiri yaitu huruf Rbn di pinggir
kerudungnya. Itu yang menyebabkan produk Larasati membuat ciri khas logo yaitu
berbentuk bunga tulip di garis tengah kerudungnya. Segmentasi Pasar yang akan
dimasuki oleh bisnis kerudung Larasati ini melihat dari beberapa segmentasi pasar
yang terdiri dari :
a. Segmentasi atas, penghasilannya antara Rp 5.000.000- Rp 10.000.000
b. Segmentasi menengah, penghasilannya antara Rp 1000.000- Rp 4.000.000
c. Segmentasi bawah, penghasilannya antara Rp 50.000- Rp 900.000
Produk bisnis kerudung ini masuk ke golongan atas dan menengah yang ber
penghasilan antara Rp 1000.000- Rp 5000.000. Sebetulnya, bisnis kerudung ini dapat
masuk ke golongan segmentasi bawah antara Rp 50.000- Rp 900.000 namun
peminatnya pasti lebih banyak di golongan atas dan golongan


menengah. Jadi,

intinya bisnis kerudung ini masuk ke multi segmen atau semua golongan.
Produk inti dari bisnis ini adalah kerudung tetapi dikembangkan lagi
menjadi aksesoris kerudung,mukena, dan sajadah. Dengan dikembangkan
produk bisnis Larasati ini menyebabkan banyak konsumen yang akan
datang, bukan untuk membeli kerudung saja namun akan membeli akseroris
kerudung, mukena, dan sajadah. Bahkan, konsumen yang akan datang

3

bukan hanya kaum hawa namun kaum adam pun akan membeli produk
Larasati ini dengan dikembangkannya produk baru yaitu sajadah.
Selain memproduksi kerudung, aksesoris, mukena dan sajadah. Bisnis
kerudung Larasati juga memberikan jasanya dalam pemakaian kerudung untuk acaraacara yang mewah seperti pesta pernikahan, wisuda, dll. Pemakain jasa kerudung ini
disebabkan banyak bisnis kerudung yang tidak dilengkapi pemakaian kerudung
sehingga konsumen harus mencari salon yang membuka jasa pemakaian kerudung.
Untuk pemakaian kerudung ini dihargai sekitar Rp 10.000 hingga Rp 50.000 di lihat
dari tingkat kesulitannya.

Bisnis kerudung Larasati ini melakukan pemasaran dan promosi dimulai
dari daerah yang paling dekat dengan lokasi perusahaan yaitu daerah kabupaten
Bandung Selatan (Banjaran, Soreang, Baleendah, Dayeuhkolot, Ciwidey, dll) lalu di
lanjutkan ke daerah kota Bandung ( Pasteur, Taman Sari, Setiabudi, Buahbatu, dll).
Lingkup bisnis Larasati ini tidak hanya di dekat lokasi terdekat dengan
lokasi perusahaan namun di pasarkan ke kota Jakarta, Tasikmalaya, Karawang,
Sukabumi, dll. Selain daerah Jawa Barat , lingkup bisnis Larasati akan mencapai Jawa
Tengah seperti Yogyakarta.
Peralatan yang digunakan dalam bisnis kerudung Larasati ini adalah
Peralatan jahit, seperti:
a. Mesin neci

4

b. Mesin jahit

c. Mesin obras
d. Mesin pemotong
e. Mesin overdeck (mesin pembuat kerudung yang berbahan kaos)
Proses produksi Bisnis kerudung Larasati terdiri dari :

1. Proses cutting (pemotongan)

5

2. Proses mempola
3. Proses penjahitan, antara lain pengobrasan, penjahitan, dan dineci
4. Proses finishing, antara lain:
a. Pemasangan manik-manik

a. Packing (pengepakkan)

6

Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi kerudung, yaitu :
1. Kain sutra

2. Benang

3. Manik-manik
4. Batu-batu alam

III. Analisis Industri
7



Perspektif masa depan Industri
Produk bisnis kerudung ini dilihat dari bentuknya yang berbeda dengan

kerudung lain maka perspektif masa depannya akan diperluas dengan pembuatan
aksesoris kerudung yang dibuat dari manik-manik atau batu-batu alam harganya
berkisar antara Rp5000- Rp50.000/buah selain akan dibuat aksesoris kerudung bisnis
Larasati juga akan membuat mukena dengan ciri khas yang berbeda pula yaitu dengan
lukisan kaligrafi harganya Rp150.000/potong. Selain mukena, akan dibuat juga
sajadah dengan lukisan kaligrafi harganya Rp 100.000/potong


Analisis Persaingan
Persaingan bisnis kerudung ini sangat berat karena di Indonesia sudah cukup

banyak kerudung yang sudah memiliki langganan sendiri sepeti Rabbani, Zoya, dan

Annisa tapi kerudung Larasati ini memiliki ciri khas sendiri setiap kerudung memiliki
ciri khas motif lukisan sendiri sehingga para konsumen tidak perlu takut kerudung
yang dia pakai sama dengan orang lain seperti gambar dibawah ini contoh kerudung
Larasati

Selain Rabbani memiliki langganan sendiri produk rabbani juga sudah
menyebar di Indonesia, memilki logo tersendiri yaitu huruf Rbn di pinggir
kerudungnya. Itu yang menyebabkan produk Larasati membuat ciri khas logo yaitu
berbentuk bunga tulip di garis tengah kerudungnya.
Segmentasi Pasar yang akan dimasuki
Segmentasi Pasar terdiri dari :
a. Segmentasi atas, penghasilannya antara Rp 5.000.000- Rp 10.000.000
b. Segmentasi menengah, penghasilannya antara Rp 1000.000- Rp 4.000.000
c. Segmentasi bawah, penghasilannya antara Rp 50.000- Rp 900.000


8

Produk bisnis kerudung ini masuk ke golongan atas dan menengah yang ber
penghasilan antara Rp 1000.000- Rp 5000.000. Sebetulnya, bisnis kerudung ini dapat

masuk ke golongan segmentasi bawah antara Rp 50.000- Rp 900.000 namun
peminatnya pasti lebih banyak di golongan atas dan golongan

menengah. Jadi,

intinya bisnis kerudung ini masuk ke multi segmen atau semua golongan.
 Ramalan tentang produk yang dihasilkan
Produk inti dari bisnis ini adalah kerudung tetapi dikembangkan lagi
menjadi aksesoris kerudung,mukena, dan sajadah. Dengan dikembangkan produk
bisnis Larasati ini menyebabkan banyak konsumen yang akan datang, bukan untuk
membeli kerudung saja namun akan membeli aksesoris kerudung, mukena, dan
sajadah. Bahkan, konsumen yang akan datang bukan hanya kaum hawa namun kaum
adam pun akan membeli produk Larasati ini dengan dikembangkannya produk baru
yaitu sajadah.
IV. Deskripsi tentang usaha
 Produk yang dihasilkan
Kerudung yang diproduksinya antara lain kerudung ponco yang terdiri dari
ponco lukis, kombinasi, belah lukis, ponco rajut, dan sifon lukis (kerudung persegi
empat). Harga kerudung ponco mulai Rp 30.000 hingga 60.000/potong dan kerudung
segi empat mulai Rp 60.000 hingga Rp 70.000/potong. Dikembangkan lagi menjadi

aksesoris kerudung,mukena, dan sajadah. Harganya berkisar antara Rp5000Rp50.000/buah untuk aksesoris selain akan dibuat aksesoris kerudung bisnis Larasati
juga akan membuat mukena dengan ciri khas yang berbeda pula yaitu dengan lukisan
kaligrafi harganya Rp150.000/potong. Selain mukena, akan dibuat juga sajadah
dengan lukisan kaligrafi pula yang harganya Rp 100.000/potong.
 Jasa pelayanan dalam usaha yang bersangkutan
Selain memproduksi kerudung, aksesoris, mukena dan sajadah. Bisnis
kerudung Larasati juga memberikan jasanya dalam pemakaian kerudung untuk acaraacara yang mewah seperti pesta pernikahan, wisuda, dll. Pemakain jasa kerudung ini
9

disebabkan banyak bisnis kerudung yang tidak dilengkapi pemakaian kerudung
sehingga konsumen harus mencari salon yang membuka jasa pemakaian kerudung.
Untuk pemakaian kerudung ini dihargai sekitar Rp 10.000 hingga Rp 25.000 di lihat
dari tingkat kesulitannya.
 Ruang lingkup bisnis
Bisnis kerudung Larasati ini melakukan pemasaran dan promosi dimulai
dari daerah yang paling dekat dengan lokasi perusahaan yaitu daerah kabupaten
Bandung Selatan (Banjaran, Soreang, Baleendah, Dayeuhkolot, Ciwidey, dll) lalu di
lanjutkan ke daerah kota Bandung ( Pasteur, Taman Sari, Setiabudi, Buahbatu, dll).
Lingkup bisnis Larasati ini tidak hanya di dekat lokasi terdekat dengan
lokasi perusahaan namun di pasarkan ke kota Jakarta, Tasikmalaya, Karawang,

Sukabumi, dll. Selain daerah Jawa Barat , lingkup bisnis Larasati akan mencapai Jawa
Tengah seperti Yogyakarta.
 Personalia dan Perlengkapan kantor yang digunakan
Terdiri dari 18 orang pegawai yang tersebar dalam beberapa koordinasi
kerja, diantaranya yaitu 2 orang di bagian cutting, 10 orang di bagian penjahitan,
dan 6 orang lainnya yang terdiri dari ibu-ibu rumah tangga berada di bagian
finishing.
Peralatan yang digunakan dalam bisnis kerudung Larasati ini adalah
Peralatan jahit, seperti:
a. Mesin neci

10

b. Mesin jahit

c. Mesin obras
d. Mesin pemotong
e. Mesin overdeck (mesin pembuat kerudung yang berbahan kaos)


Latar belakang identitas pengusaha
Pengusaha bisnis Larasati ini adalah sarjana tingkat strata 1 (S1) jurusan

Ekonomi Pembangunan di Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan . Sebelumnya, ia
bersekolah di SMAN 1 BALEENDAH Bandung dari tahun 2007 hingga 2010
jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Di SMPN 1 BALEENDAH Bandung tahun 2004
hingga 2007, Di SDN CIKUYA 1 Banjaran Bandung 1998-2004 dan TK PERTIWI
Baleendah Bandung 1997 hingga 1998.
V. Rencana Produksi
 Proses pabrikasi
Proses produksi Bisnis kerudung Larasati terdiri dari :
1. Proses cutting (pemotongan)

11

2. Proses mempola
3. Proses penjahitan, antara lain pengobrasan, penjahitan, dan dineci
4. Proses finishing, antara lain:
a. Pemasangan manik-manik

b. Packing (pengepakkan)

12



Keadaan gedung dan perlengkapannya
Keadaan gedung dan perlengkapan bisnis Larasati cukup baik karena

gedung
tempat produksi barang di buat seperti sebuah rumah dekat dengan rumah pemilik
perusahaan alasannya agar pemilik dapat mengawasi cara kerja pegawainya.
Selain gedung, perlengkapan untuk pembuatan kerudung juga masih cukup
baik karena perlengkapan-perlengkapan yang dipakai semua barang baru jadi tidak
membeli barang bekas alasannya agar penggunaan perlengkapan bisa tahan lama.


Keadaan mesin produksi dan perlengkapannya
Mesin produksi yang digunakan seperti :
a. Mesin neci

13

a. Mesin jahit

b. Mesin obras
c. Mesin pemotong
d. Mesin overdeck (mesin pembuat kerudung berbahan kaos)
Keadaan mesin produksinya cukup baik karena mesin produksi di beli dari
barang-barang berkualitas tinggi sehingga pemakaiannya dapat tahan lama.



Sumber-sumber bahan baku dan kesinambungannya

Bahan-bahan yang diperlukan dalam proses produksi kerudung, yaitu :
a. Kain sutra

14

b. Benang

c. Manik-manik
d. Batu-batu alam
Semua bahan-bahan baku dari pembuatan kerudung ini rata-rata tahan lama
karena semua bahan terbuat dari bahan mati namun seperti batu alam tidak kuat tidak
dapat tahan lama warnanya mudah memudar.
VI. Rencana pemasaran
 Penetapan harga dan perhitungan pokok penjualan
Penetapan harga dilakukan berdasarkan riset dan membandingkannya
dengan harga-harga kerudung lainnya dilihat produksinya yang berbeda dan
ciri khas dari kerudung ini yang menyebabkan harga kerudungnya di
atasnya Rp 30.000.000
Perhitungan pokok penjualan :
HPP
Persediaan awal
Rp 100.000.000
Pembelian bersih
Pembelian
Rp 20.000.000
Beban angkut
Rp 1.950.000
Jumlah pembelian bersih
Rp 21.950.000
Persediaan akhir
(Rp 50.000.000)
 HPP
Rp 71.950.000
 Pelaksanaan distribusi dan perencanaan networknya
Pelaksanaan distribusi
Proses pengerjaannya dilakukan oleh para pegawai selama 7 hari perminggu.
Dengan pembagian jam kerja yang sangat optimal, di koordinir seluruh pegawai agar
mencapai target yang ditentukan. Setiap bulannya, 200 kodi mukena, 150 kodi
15

kerudung dan 100 kodi sajadah dengan berbagai model dan warna dikirimkan ke
Jakarta, Tasikmalaya, Karawang, Sukabumi. Model dan warna yang dibuat sesuai
dengan pesanan dari pusat, yaitu Yogyakarta. Jadi konveksi ini hanya memproduksi
saja, model serta warna yang di produksi ditentukan sesuai keinginan dari pemesan
pusat.
Perencanaan network
Dimulai dari daerah yang paling dekat dengan lokasi perusahaan yaitu
daerah kabupaten Bandung Selatan (Banjaran, Soreang, Baleendah, Dayeuhkolot,
Ciwidey, dll) lalu di lanjutkan ke daerah kota Bandung ( Pasteur, Taman Sari,
Setiabudi, Buahbatu, dll).
Network konveksi kerudung Larasati ini tidak hanya di dekat lokasi terdekat
dengan lokasi perusahaan namun di pasarkan ke kota Jakarta, Tasikmalaya,
Karawang, Sukabumi. Selain daerah Jawa Barat , networknya juga akan mencapai
Jawa Tengah seperti Yogyakarta.
 Promosi yang dilakukan
Agar produk kerudung larasati disukai oleh para konsumen promosi
yang dilakukan adalah : .
1. Datang ke sekolah-sekolah islam menawarkan kepada guru-guru di sana dengan
harga yang miring, kita biasa menjual dengan harga antara Rp 30.000- Rp 70.000
namun karena sedang promosi harga berubah menjadi Rp 15.000- Rp 40.000.
Untuk para siswanya juga dapat membeli kerudung segiempat polos dengan harga
Rp 10.000
2. Membuka bazar kerudung murah di dekat Mesjid Agung Bandung, Mesjid Agung
Banjaran, Mesjid Agung Soreang, Mesjid As-shofia Dayeuhkolot
3. Mengadakan acara live music islamic dengan bazar kerudung di Gasibu yang
dilaksanakan Hari Minggu , 08.00-10.00
 Pengembangan produk
Produk utama bisnis ini adalah kerudung tetapi dikembangkan lagi
menjadi aksesoris kerudung,mukena, dan sajadah. Dengan dikembangkan produk
bisnis Larasati ini menyebabkan banyak konsumen yang akan datang, bukan untuk
16

membeli kerudung saja namun akan membeli akseroris kerudung, mukena, dan
sajadah. Bahkan, konsumen yang akan datang bukan hanya kaum hawa namun kaum
adam pun akan membeli produk Larasati ini dengan dikembangkannya produk baru
yaitu sajadah.
Aksesoris kerudung yang dibuat dari manik-manik atau batu-batu alam dihargai
berkisar antara Rp5000- Rp50.000/buah selain akan dibuat aksesoris kerudung bisnis
Larasati juga akan membuat mukena dengan ciri khas yang berbeda pula yaitu dengan
lukisan kaligrafi harganya Rp150.000/potong. Selain mukena, akan dibuat juga
sajadah dengan lukisan kaligrafi harganya Rp 100.000/potong.
VII. Perencanaan Organisasi Perusahaan
 Bentuk kepemilikan dan struktur organisasi
Bentuk kepemilikan di Bisnis konveksi Larasati adalah pengusaha
memiliki
sendiri usahanya sehingga tidak ada partner yang bekerja sama. Semua modal
menjadi tanggung jawab sendiri.
Struktur organisasinya terdiri dari bagian paling atas yaitu direktur, di bawah
direktur terdapat kepala pemasaran dan keuangan, kepala produksi, dan kepala
SDM dan kantor.

DIREKTUR
Retno Anisa Larasat

KEPALA
PEMASARAN DAN
KEUANGAN
Nurhobir Surya
Rini Budiyant

KEPALA
PRODUKSI
Nuranisa

KEPALA
PERSONALIA
Sonia Rezika Afni

Kekuasaan pejabat dan pemilik
Pemilik memiliki kekuasaan yang sangat besar dalam bisnis ini karena
mendapat banyak manfaat dilihat dari beberapa tipe yaitu :


17

1. Uang
Rata-rata penghasilan dari menjalankan bisnis ini meraup omset
Rp 926.000.000/bulan. Jumlah uang yang didapat untuk usaha ini ternyata
sungguh mengejutkan.
2. Kepuasan pribadi
Hal ini mungkin manfaat yang paling besar bagi kebanyakan rumah usaha.
Ini lebih seperti perasaan hebat ketika bisa memiliki bisnis rumahan. Ini
merupakan prestasi kepemilikan, dan pelayanan yang diberikan. Hal ini lebih
memuaskan, ketika bisa memberikan kebaikan untuk banyak orang.
3. Tidak ada hukuman harian
Tentu saja bekerja di rumah memiliki banyak kemudahan. Dengan
menjalankan bisnis rumahan, kita tidak perlu melakukan perjalanan pulang
pergi ke sebuah perusahaan, yang akan menghabiskan waktu paling kurang 30
menit, bahkan ada yang mencapai 2 jam. Tentu saja tidak perlu ada ongkos
perjalanan yang kita keluarkan jika kita melakukan semuanya dari rumah. Kita
bisa mengatur dengan nyaman suasana kerja, maupun jam kerja yang kita
inginkan.
4. Bos
Bisnis rumahan juga memiliki kelebihan pada kontrol internal. Pemilik
usaha rumahan adalah bos. Sebagai bos, semua keputusan ia buat, dengan
menentukan jam kerja yang dipilih, penghargaan yang diberikan, hukuman

18

yang dibuat, usaha yang dikelola, dan terdapat total kontrol. Tentu saja hal ini
menjadi impian banyak orang.
5. Keamanan hidup
Pada iklim ketidakpastian ekonomi saat ini, yang paling aman dilakukan
adalah bisnis rumahan. Hal ini disebabkan, ketika kita mendapatkan sulit,
usaha ini masih dapat bekerja keras dan paling memungkinkan untuk bertahan.
Namun, beberapa perusahaan tidak dapat diandalkan untuk bisa membayar
gaji, seberapa keras usaha yang dilakukan orang-orangnya.


Latar belakang anggota dalam manajemen

1. Manajemen Personalia
Berfungsi untuk mengatur tenaga kerja yang ada dalam usaha tersebut,
sehingga para tenaga kerja dapat menjalankan tugasnya dengan baik agar
proses produksi dapat berjalan dengan baik. Dan manajemen personalia ini
dipegang oleh adik kandung pemilik perusahaan ini yakni Sonia Rezika
Afni sebagai Koordinator dari pegawai yang lainnya.

2. Manajemen Pemasaran
Berfungsi untuk mengatur proses distribusi dalam usaha konveksi
kerudung ini. Pendistribusian dilakukan ke luar kota yaitu ke Tasikmalaya,
Karawarang, Yogyakarta dan Jakarta. Manajemen Pemasaran ini diatur
oleh saudara sepupu pemilik perusahaan ini, yakni Nurhobir Surya.
3. Manajemen Keuangan
19

Berfungsi untuk me-manage keluar dan masuknya pendapatan agar
keuangan dapat berjalan lancer dan stabil. Orang yang menjabat sebagai
Manajemen Keuangan adalah orang yang benar-benar pandai me-manage
uang. Dalam usaha ini Retno mempercayakan seluruh kegiatan
Manajemen Keuangan kepada ibunya yakni Ibu Rini Budiyanti.

4. Manajemen Produksi
Mempunyai fungsi penting dalam sebuah usaha, dimana sebagai
Manajemen Produksi kita harus pintar dan kreatif dalam usaha
memproduksi sebuah produk agar laku dipasaran. Dalam usaha ini Retno
mempercayakan

seluruh

kegiataan

manajemen

produksi

kepada

sahabatnya yakni Nuranisa.


Peranan dan Tanggung jawab personalia dalam organisasi
Bagian personalia berfungsi untuk mengatur tenaga kerja yang ada

dalam usaha tersebut, perencaan, Pengorganisasian, dan pengendalian atas
pengadaan

tenaga

kerja,

pengembangan/kompensasi,

integrasi,

pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja (PHK) sehingga para tenaga
kerja dapat menjalankan tugasnya dengan baik agar proses produksi dapat
berjalan dengan baik dan bagian personalia ini dipegang oleh salah satu
pegawai sebagai koordinator dari pegawai yang lainnya.
Peranan bidang-bidang manajemen personalia, antara lain :
a. Penerimaan pegawai
1. Analisa Jabatan
2. Seleksi penerimaan pegawai
3. Pelatihan dan pendidikan
b. Penilaian pegawai

20

Penilaian pegawai harus didasarkan atas sikap objektif yang
ditentukan kemampuan orang tersebut menjabarkan pekerjaan
dalam rangka mencapai tujuan serta dedikasinya dalam pekerjaan.
c. Promosi dan mutasi
 Pertimbangan untuk memberhentikan
 Dipindahkan pada lingkup pekerjaannya yang lebih sempit
 Dipindahkan pada jabatan lain
 Promosi adalah pemberian kepercayaan pada seseorang
untuk menduduki jabatan yang lebih tinggi
d. Motivasi
Untuk bekerja secara maksimal, pegawai harus diberi motivasi
yang antara lain diberikan dalam bentuk penghargaan pada
pegawai yang berprestasi, pujian, perhatian, menciptakan rasa
memiliki perusahaan, dll.
VII. Resiko


Evaluasi tentang kelemahan bisnis
Bisnis Larasati ini memiliki kelemahan bisnis yakni :
Manajemen
sederhana,sumberdaya



tradisional,sarana
manusia

yang

dan
masih

prasarana
rendah

pendidikan,kurangnya sumberdaya manusia
Gambaran Teknologi yang dipergunakan dalam produksi
Desain kerudung sebelum di lukis ke dalam kain terlebih dahulu

sketsanya di gambar di kertas. Teknologi yang ingin digunakan oleh bisnis
kerudung ini adalah penggunaan aplikasi komputer untuk mendesain
lukisannya menggunakan aplikasi corel draw agar para pengrajin kerudung
lukis dapat lebih jelas dalam mengikuti polanya.
Selain dalam bidang desain, bisnis kerudung ini juga ingin memakai
teknologi dalam bidang pemasaran yaitu lewat dunia maya. Seperti membuat
iklan di dunia maya , lewat facebook, atau lewat jejaring sosial yang sering
diakses masyarakat.
XII. Perencanaan modal
21



Neraca permulaan perusahaan
Neraca
Per 31 Desember 2012
Aktiva
Aktiva Lancar
Kas
Perlengkapan

Hutang
Utang usaha

Rp 150.000.000

Rp 201.500.000

Rp 10.000.000
Piutang
Rp 18.500.000
Jumlah aktiva lancar
Aktiva tetap
Peralatan

Modal
Modal

Rp 100.000.000

Rp 10.000.000
Mesin
Rp 10.000.000
Jumlah

aktiva Jumlah

Rp 250.000.000



Rp 250.000.0000

Proyeksi aliran kas
- Proyeksi
1.

Keuangan
Kas

2.

1
Rp

Modal
(Setoran

Passiva

100.000.000

Rp
untuk

Kas

100.000.000
modal

Perlengkapan

Rp
Rp

awal)
10.000.000,
10.000.000

(Pembelian
3.

bulan

Perlengkapan)
Peralatan

Rp

10.000.000

22

Kas

Rp

10.000.000

(Pembelian Peralatan)
4. Utang usaha Rp 150.000.000
Kas Rp 150.000.000
(pembayaran utang usaha)
5. Piutang usaha Rp 18.500.000
Kas Rp 18.500.000
-

Proyeksi Penjualan dalam 1 bulan
Penjualan

kerudung

:

Harga kerudung ponco lukis @ Rp 60.000
Harga kerudung kombinasi bahan kaos @ Rp 30.000
Harga kerudung belah lukis @ Rp 45.000
Harga kerudung ponco rajut @ Rp 45.000
Harga kerudung sifon lukis @ Rp 30.000
Penjualan kerudung 1 bulan 150 kodi terdiri dari :
a. 20 kodi kerudung ponco lukis, 1 kodi = 20 potong
Jadi, 20 kodi x 20 potong= 400 potong
400 potong x @Rp 60.000= Rp 24.000.000
b. 20 kodi kerudung kombinasi bahan lukis, 1 kodi = 20 potong
Jadi, 20 kodi x 20 potong = 400 potong
400 potong x @Rp 30.000 = Rp 12.000.000
c.

50 kodi kerudung belah lukis, 1 kodi = 20 potong
Jadi, 50 kodi x 20 potong = 1000 potong
23

1000 potong x @ Rp 45.000 = Rp 45.000.000
d.

30 kodi kerudung ponco rajut, 1 kodi = 20 potong
Jadi, 30 kodi x 20 potong = 600 potong
600 potong x @Rp 45.000 = Rp 27.000.000

e.

30 kodi kerudung sifon lukis, 1 kodi = 20 potong
Jadi, 30 kodi x 20 potong = 600 potong
600 potong x @Rp 30.000 = Rp 18.000.000
 Perkiraan pendapatan penjualan kerudung adalah Rp 126.000.000

Penjualan mukena :
200 kodi x 20 potong = 4000 potong
Jadi, 4000 potong x @Rp 150.000 = Rp 600.000.000
 Perkiraan pendapatan penjualan mukena adalah Rp 600.000.000
Penjualan sajadah :
100 kodi x 20 potong = 2000 potong
Jadi, 2000 potong x @Rp 100.000 = Rp 200.000.000
 Perkiraan pendapatan penjualan sajadah adalah Rp 200.000.000
Perkiraan pendapatan penjualan selama 1 bulan adalah
Rp 926.000.000
-Proyeksi pengeluaran kas
Beban angkut :
a. Jakarta Rp 300.000
b. Tasikmalaya Rp 400.000
c. Karawang Rp 300.000
d. Sukabumi Rp 300.000
e. Yogyakarta Rp 500.000
f. Bandung Selatan Rp 50.000
g. Kota Bandung Rp 100.000
 Biaya Beban angkut adalah Rp 1.950.000
Beban tenaga kerja :
a. Bagian tukang jahit 25 orang x Rp 2000.000 = Rp 50.000.000
24

b. Bagian cutting (pemotongan ) 10 orang x Rp 1000.000 =
Rp 10.000.000
c. Bagian Finishing 6 orang x Rp 750.000 =Rp 4.500.000
 Beban tenaga kerja adalah Rp 64.500.000
Beban listrik : Rp 3000.000
Beban air : Rp 2000.000
Beban telepon : Rp 500.000
Beban peralatan : Rp 10.000.000
Beban perlengkapan : Rp 10.000.000
Jadi, perkiraan pengeluaran kas dalam 1 bulan adalah
Rp100.000.000
Laporan

Laba

/Rugi

Pendapatan

dalam

Rp

1

Bulan

926.000.000

Beban-beban
Beban angkut : Rp 1.950.000
Beban tenaga kerja :
a. Bagian tukang jahit 25 orang x Rp 2000.000 = Rp 50.000.000
b. Bagian cutting (pemotongan ) 10 orang x Rp 1000.000 =
Rp 10.000.000
c. Bagian Finishing 6 orang x Rp 750.000 =Rp 4.500.000
Beban tenaga kerja adalah Rp 64.500.000
Beban listrik : Rp 3000.000
Beban air : Rp 2000.000
Beban telepon : Rp 500.000
Beban peralatan : Rp 10.000.000
Beban perlengkapan : Rp 10.000.000
Jumlah Beban-beban : Rp 100.000.000
Laba = pendapatan – beban
= Rp 926.000.000 – Rp 100.000.000
= Rp 826.000.000

25



Analisa titik impas
Untuk melakukan ekspandi dan akselerasi perusahaan akan meningkatkan

kapasitas 10 % dari usaha sekarang. Dengan peningkatan kapasitas tersebut
diperlukan dana sebesar Rp 200.000.000,-. Saat ini perusahaan telah memiliki
dana sebesar Rp 100.000.000,-Jumlah kebutuhan dana tambahan sebesar Rp.
100.000.000,-. Sejak awal memulai bisnis kerudung larasati ini meminjam ke
bank sebesar Rp 150.000.000 karena omset bisnis kerudung Larasati di perkiraan
1 bulan akan mencapai Rp 926.000.000 dan pembayaran beban-beban akan
mencapai Rp 100.000.000 sehingga akan menyebabkan laba sebesar Rp
826.000.000 sehingga bisa menutupi utang usaha sebesar Rp 150.000.000


Sumber-sumber permodalan
Modal awal bisnis kerudung Larasati ini Rp 100.000.000 setelah di
perkiraan dari pendapatan maka bisnis kerudung larasati ini meminjam ke
bank sebesar Rp 150.000.000 tidak bekerja sama dengan orang lain lebih
memilih mengambil dari tabungan sendiri sebesar Rp 100.000.000

26

27

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22